PROPOSAL PKM SOSIALISASI DAMPAK PHONE SE
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
DIA JANTUNG KITA (LINDUNGI REMAJA JANGAN BIARKAN TUNAS
BANGSA RUSAK SEKETIKA) DENGAN SOSIALISASI DAMPAK
PHONE SEX MENCEGAH FREE SEX PADA REMAJA DI SMK NEGERI
2 PENGASIH KULON PROGO
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Nama
NPM
Angkatan
Nindi Ana Suprihatini
1113084
2013
Imas Hutrianti
1113054
2013
Muftiyaturrohmah
1114002
2014
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2015
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
RINGKASAN ......................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
Latar Belakang...........................................................................................1
B.
Tujuan dan Sasaran....................................................................................4
C.
Luaran yang Diharapkan...........................................................................4
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN.............................. 5
BAB III.METODE PELAKSANAAN.................................................................... 7
BAB IV.................................................................................................................... 9
A.
Biaya Dan Jadwal Kegiatan.......................................................................9
B.
Jadwal Kegiatan....................................................................................... .9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
LAMPIRAN........................................................................................................... 11
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua Kelompok................................................................... 11
Biodata Anggota Kelompok I.......................................................... 12
Biodata Anggota Kelompok II......................................................... 13
Biodata Dosen Pendamping............................................................ . 14
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................... 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas...............17
Lampiran 4. Surat Pernyataan.............................................................................. ..18
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan............................................................. . 19
Lampiran 6. Denah Lokasi.................................................................................... 20
iv
RINGKASAN
Pengabdian masyarakat ini bertema “Dia Jantung Kita (Lindungi Remaja
Jangan Biarkan Tunas Bangsa Rusak Seketika) Dengan Sosialisasi Dampak
Phone Sex Untuk Mencegah Free Sex Pada Remaja Di SMK Negeri 2 Pengasih
Kulon Progo”. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada fenomena yang terjadi
dikalangan remaja yang menyalahgunakan teknologi komunikasi. Saat ini
Indonesia dikuasai oleh kemampuan berteknologi tinggi. Segala macam bentuk
proses sosial dapat ditemui dengan mudah. Sosial media dengan berbagai bentuk
kejahatan salah satunya adalah phonesex. Pada usia remaja sangat rentan terhadap
sesuatu hal yang baru sehingga timbul rasa untuk mencoba. Bagi sebagian besar
remaja yang memiliki pergaulan buruk, mereka melakukan hubungan seks tanpa
mau tahu dampak kedepannya. Sehingga perlu adanya peningkatan informasi
mengenai phonesexp ada remaja.
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan
remaja tentang dampak yang timbul akibat phonesex. Diharapkan remaja lebih
dapat menjaga diri agar terhindar dari hal mengarah pada free sex yangdapat
menyebabkan kehamilan pranikah dan pernikahan usia dini. Karena dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini dapat terjadi
kejahatan-kejahatan di media sosial.
Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dalam 3 tahapan yaitu : tahapan
persiapan, pelaksanaan, dan tahapan evaluasi (tindak lanjut). Tahapan persiapan
meliputipengurusan ijin, studi pendahuluan dengan observasi lapangan,
pengumpulan bahan dan persiapan materi penyuluhan dan persiapan alat yang
akan digunakan untuk sosialisasi mengenai fenomena phone sex, Serta koordinasi
dengan pihak terkait. Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah memberikan
penyuluhan mengenai fenomena phonesex di kalangan remaja terhahap free sex
dan memberikan buku saku tentang dampak serta upaya untuk mencegah
terjadinya pernikahan dini. Sehingga dengan mengetahui dampak dan gambarangambaran kejadian yang sudah terjadi dapat menjadi cerminan untuk remaja
(siswa-siswi) sehingga tidak akan ikut terjerumus dalam hal yang sama. Sebelum
melakukan penyuluhan remaja diberikan pretest yang berisi pertanyaan
pengetahuan tentang remaja yang berkaitan dengan phonesex, dan setelah
penyuluhan diberikan post test, berkaitan dengan materi yang telah mengenai
phonesex. Tahapan ketiga adalah tahap akhir, pada tahap ini meliputi interpretasi
hasil dari pre test dan post test serta penyusunan laporan. Jika ditemukan siswa
yang sudah atau terjadi kecanduan phone sex akan diberikan bimbingan dan akan
di rujuk ke psikolog
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari hasil survei kesehatan reproduksi remaja, remaja Indonesia pertama
kali pacaran pada usia 12 tahun. Perilaku pacaran remaja juga semakin permisif
yakni sebanyak 92% remaja berpegangan tangan saat pacaran, 82% berciuman,
63% rabaan petting. Perilaku-perilaku tersebut kemudian memicu remaja
melakukan hubungan seksual (KPAI, 2012). Pusat studi kriminologi Universitas
Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% dari 846 peristiwa pernikahan
telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah dimana 50% diantaranya
menyebabkan kehamilan. Berdasarkan survei BKKBN (2011), di Indonesia 63
juta jiwa remaja berusia 10-24 tahun berperilaku tidak sehat yaitu berhubungan
seks pranikah. Sehingga meningkatkan kejadian aborsi dikalangan remaja,
diperoleh 2,6 juta jiwa pertahun dan dari jumlah 27% atau 70.000 kalangan
remaja melakukan aborsi.
Angka statistik tentang deviasi (penyimpangan) perilaku seks bebas pranikah
remaja Indonesia dari tahun ke tahun semakin besar. Era tahun 1970, penelitian
mengenai perilaku seks bebas pranikah menunjukkan angka 7-9%. Dekade tahun
1980, angka tersebut meningkat menjadi 12-15%.Berikutnya tahun 1990
meningkat lagi menjadi 20%. Di era sekarang ini, Pusat Studi Kriminologi
Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% dari 846 peristiwa
pernikahan telah melakukan hubungan seksual pra nikah dimana 50% nya
menyebabkan kehamilan.
Dilihat dari hasil data di atas perilaku remaja sekarang sudah amat
mengkhawatirkan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus
seperti aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan infeksi menular seksual
(IMS) termasuk HIV/AIDS. Kasus yang terjadi tidak hanya terjadi pada remaja
perempuan saja, namun juga remaja laki-laki. Banyak faktor penyebab terjadinya
kasus tersebut. Salah satu faktornya seperti pengetahuan yang didapat dari berbagi
media salah satunya adalah handphone (HP). Aktifitas sex melalui handphone
(phonesex). Mengakibatkan banyak remaja yang melakukan perilaku menyimpang
dalam penggunaan handphone.
Masa remaja atau pubertas merupakan periode perubahan sikap dan perilaku
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa muda. Masa remaja merupakan saat
terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif
dan psikososial atau tingkah laku serta hormonal. Di usia remaja, yaitu umur
1
berkisar 15 sampai 18 tahun anak remaja akan mengalami masa puber pertama,
bahkan ada sebagian anak mengalami masa puber lebih cepat yaitu berkisar 1013 tahun. Di masa puber, ada dorongan kuat yang berasal dari dalam diri individu
untuk mengetahui sesuatu yang belum pernah dia ketahui. Keadaan seperti inilah
yang mendorong remaja dalam hal ini pelajar untuk mencoba hal-hal baru dalam
hidupnya, termasuk sex bebas (free sex). (Sumarno, 2014).
Aktifitas seks melalui telepon selular kini sudah menjamur di tengah
masyarakat. Tidak tahu awal kapan mulai terjadinya, namun yang pasti
sudah banyak yang mengetahui jika seks dapat dilakukan melalui telepon selular
Kegiatan melakukan seks melalui telepon selular dinamakan phone sex. Telepon
seks (Phone Sex) adalah jenis virtual seks yang lebih merujuk ke seksual eksplisit
percakapan yang terjadi antara dua orang atau lebih melalui telepon
terutama bila salah satu peserta atau pasangan seks masturbates atau melakukan
fantasi seksual. (Hidayati, 2011).
Phone Sex (PS) adalah kegiatan seksual yang dilakukan dengan cara
mendengar lewat telepon selular. Seseorang ketika menelepon pasangan
cenderung menggunakan bahasan yang lebih mesra dan menjerumus pada
seksualitas. Aktivitas seksual melalui telepon selular diperdengarkan oleh
pasangan ketika melakukan percakapan dengan suara-suara lembut dan halus,
dengan nada mendesah dan kesan menggoda kepada lawan pasangan (Dwisofyan,
2011)
Dapat dikatakan masing-masing pasangan phone seks sebenarnya melakukan
seksanal atau oral seks. Jadi keduanya tidak berhubungan intim secara langsung,
namun melalui suara-suara yang didengar dari telepon selular membangkitkan
hasrat biologis seseorang. Ketika hasrat ingin melakukan seks itu muncul melalui
telepon mereka membayangkan sedang berhubungan intim secara langsung.Suarasuara yang diperdengarkan dari sepasang manusia itupun dibuat seolah-olah
mereka sedang melakukan hubungan intim, padahal mereka hanya melakukan
oral seks (Hidayati,2011).
Penggunaan phone sex kini tidak lagi pada fungsinya. Jika digunakan secara
benar, sebenarnya phone sex ini bermanfaat sekali bagi sepasang manusia atau
pasangan suami istri yang tidak dapat bertemu secara langsung karena tugas atau
pekerjaannya dan phonesex dapat dijadikan alternative untuk melepaskan
libido tersebut. Pada kenyataannya phonesex sudah banyak digunakan oleh
masyarakat luas termasuk juga para remaja pra nikah (Hidayati,2011).
Dewasa ini kemajuan tekhnologi semakin berkembang pesat. Keberadaan
tekhnologi yang canggih dan modern sengaja diciptakan oleh manusia untuk
mempermudah dalam mengerjakan pekerjaan maupun mengakses segala
informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga dalam pekerjaannya manusia dapat
menyelesaikannya dalam waktu singkat. Seluas apapun jarak manusia dapat
2
dengan mudahnya mengakses berbagai macam informasi yang ada di belahan
dunia ini. (Rafiudin,2006:29).
Arus informasi yang semakin gencar melanda dunia tidak urung telah
mengubah pandangan dan perilaku seksual remaja Indonesia, Sehingga terjadi
penyimpangan yang menjurus ke arah makin memudarnya norma-norma di
masyarakat. Untuk mengurangi kejadian ini maka dapat dilakukan program
pencegahan seperti diadakannya penyuluhan mengenai dampak yang timbul
adanya fenomena phone sex sehingga mencegah terjadinya seks bebas (free seks)
dikalangan remaja. Namun hal ini masih jarang dilakukan khususnya di lembagalembaga pendidikan tingkat menengah pertama maupun menengah atas
dikarenakan pengetahuan tentang dampak yang timbul akibat phone sex dan free
seks masih kurang. Padahal mayoritas remaja sudah memiliki alat komunikasi
yang sangat canggih dan dapat mengakses internet tanpa batas.
Penyuluhan merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan remaja
tentang fenomena phone sex di kalangan remaja terhadap perilaku free sex. Selain
memberian penyuluhan tentang bahaya phone sex juga akan memberikan buku
saku tentang dampak pengunaan phone sex serta cara pemanfaatan phone secara
positif bagi remaja.
Berdasarakan studi pendahuluan yang dilakukan 2015 di SMK Negeri 2
Pengasih Kulon Progo, hasil wawancara pada tanggal 14 September 2015 kepada
10 siswa didapatkan hasil semua siswa sudah memiliki handphone canggih yang
dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi terkini sebagai contoh blackberry messenger,
youtube, whatsapp, dan lain lain . Aplikasi tersebut tidak hanya dapat digunakan
untuk mengobrol tetapi juga dapat digunakan untuk saling berkirim gambar serta
video. Dari 5 siswa pernah bertukar foto yang tidak baik dengan pacarnya, 3 siswa
diantaranya sering mengobrol lewat telephone atau video call dan membicarakan
hal-hal yang berbau sex bahkan 2 diantara mereka ada yang sampai melakukan
onani untuk melampiaskan kepuasannya. Serta 9 diantara 10 siswa tersebut pernah
menonton bahkan bertukar video sex dengan pacar dan juga teman.
Maka kami selaku mahasiswa terpanggil untuk berpartisipasi
melaksanakan penyuluhan dengan tema “Dia Jantung Kita (Lindungi Remaja
Jangan Biarkan Tunas Bangsa Rusak Seketika) Dengan Sosialisasi Dampak
Phone Sex Untuk Mencegah Free Sex Pada Remaja Di SMK Negeri 2 Pengasih
Kulon Progo”
3
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Meningkatkan tingkat pengetahuan remaja tentang fenomena phone sex
terhadap perilaku free seks.
2. Sasaran
Siswa-siswi di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Yogyakarta
C. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil luaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan
tentang dampak dari phone sex serta memberikan buku saku sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak phone sex. Sehingga dapat
mencegah penyimpangan penggunaan handphone pada remaja.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 pengasih terletak di jalan KRT.
Kertodiningrat, Margosari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Terdiri dari berbagai
macam jurusan diantaranya teknik bangunan, teknik mesin, teknik otomotif, teknik
elektro, listrik. SMK Negeri 2 pengasih. Merupakan sekolah menengah kejuruan yang
didominasi oleh siswa laki-laki.
Remaja di daerah pengasih Kulon Progo yang sedang menempuh pendidikan
tingkat SMK sebagian besarmenggunakan gadget canggih seperti ponsel. Rata-rata
dari mereka paling sering melakukan komunikasi melalui ponsel dengan berkirim
pesan singkat melalui SMS, BBM, dan Video Call. Handphone yang umumnya
digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidaklah sedikit remaja yang sering
menyalahgunakan penggunaan Handphone, yaitu untuk melihat hal-hal yang
semestinya tidak patut mereka lihat. Akibatnya banyak remaja yang melakukan
perilaku menyimpang dalam penggunaan Handphone. Remaja yang sudah terbiasa
melakukan itu tidak menutup kemungkinan dia akan melakukan hubungan seksual
dengan pasangannya apalagi sebagian besar dari mereka sudah mempunyai pacar
dengan gaya pacaran saat ini yang sangat menakutkan.
Perilaku seks bebas di kalangan remaja di daerah kulon Progo, Yogyakarta
sangat menghawatirkan. Saat ini kejadian hamil di luar nikah pada remaja cukup
tinggi, dilihat dari banyaknya siswa-siswi putus sekolah atau dikeluarkan dari sekolah
akibat perbuatan melakukan seks bebas. Banyak diantara mereka ternyata masih
berstatus pelajar SMP dan SMK. Tidak hanya perempuan, namun laki-laki yang
menghamili dan masih usia mereka yang tergolong masih dibawah umur.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 pengasih sudah memiliki jaringan
internet yang dapat dijangkau dan diakses oleh siswa-siswi di semua area sekolah
sehingga mereka dapat memperoleh semua informasi dengan adanya jaringan internet
tersebut. Bagi siswa yang sering memanfaatkan jaringan internet gratis bagi mereka
adalah kesempatan untuk dapat menggunakannya untuk semua hal dengan bebas.
Puskesmas daerah setempat SMK Negeri 2 pengasih pernah melakukan
penyuluhan kepada siswa serta memberikan kuisioner untuk mendapat data riwayat
kesehatan tetapi belum memberikan tentang bahaya free sex pada remaja yang saat ini
sedang menjadi masalah besar di kalangan mereka yang dapat berdampak pada
penyakit menular seksual.
Berdasarkan data hasil wawancara yang dilakukan di SMK Negeri 2 pengasih
pada 10 siswa didapatkan hasil semua siswa sudah memiliki handphone canggih yang
dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi terkini sebagai contoh blackberry messenger,
youtube, whatsapp, dan lain-lain. Aplikasi tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk
5
mengobrol tetapi juga dapat digunakan untuk saling berkirim gambar serta video. Dari
5siswa pernah bertukar foto yang tidak baik dengan pacarnya, 3 siswa diantaranya
sering mengobrol lewat telephone atau video call dan membicarakan hal-hal yang
berbau sex bahkan 2 diantara mereka ada yang sampai melakukan onani untuk
melampiaskan kepuasannya.Serta 9 diantara 10 siswa tersebut pernah menonton
bahkan bertukar video sex dengan pacar dan juga teman. Tingkat pengetahuan siswa
masih kurang tentang dampak dari phone sex.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Remaja
(siswa-siswi)
`
1.Pengertiante
ntangphone
sex
2. Pengertian
free sex
3. Dampak
phone sex
4. Pencegahan
kehamilan
tidak
diinginkan
Penyuluhan
tentang
dampak
fenomena
phone sex
terhadap
perilaku
Free sex
Penyuluhan
Pengetahuan
remaja
meningkat
Memberikan
buku saku
tentang Phone
sex
Gambar 3.1 Kerangka Metode Pelaksanaan
Pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan pengkajian langsung pada
remaja siswa-siswi yang berumur14-17 tahun selama 1 hari dengan melakukan
wawancara pengenai tingkat pengetahuan tentang phone sex (pengertian, dampak,
dan pencegahan). Dari hasil pengkajian tersebut lalu dilakukan interpretasi data,
perlunya penyuluhan mengenai fenomena phone sex dikalangan remaja mengenai
dampak terhadap perilaku free sex. Adapun tahapnya sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini mahasiswa mempersiapkan dari mulai perijinan
melakukan kegiatan kepada kepala SMK Negeri 2 Kulon Progo, melakukan
pengkajian data awal untuk mengetahui seberapa tingkat pengetahuan siswasiswi tentang fenomena phone sex dan dampak ketergantungan melakukan
phone sex. Setelah melakukan pengkajian data, mahasiswa mempersiapkan
mulai dari materi dan media yang akan digunakan dalam penyuluhan.Setelah
persiapan dari teknis selesai, mahasiswa memberitahukan kepada siswa-siswi
bahwa akan diadakan penyuluhan tentang fenomena phone sex, dampak
terhadap free sex dikalangan remaja serta menampilkan video yang terkait
dengan penyalahgunaan phone sex.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, akan diadakan penyuluhan kepada siswa-siswi
mengenai fenomena phone sex, pada penyuluhan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang phone sex terhadap perilaku free sex,
memberikan buku saku tentang dampak serta upaya untuk mencegah
7
pernikahan dini. Sehingga remaja di daerah Kulon Progo dapat termotivasi
untuk tidak menyalahgunakan handphone atau media tekhnologi serta alat
komunikasi untuk hal-hal yang menyimpang.
3. Tahap Evaluasi (tindak lanjut )
Pada tahap evaluasi siswa diharapkan dapat memahami dengan
penyuluhan yang diberikan. Siswa tidak hanya sekedar mendengarkan tetapi
juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya.dan dapat membaca
buku saku tentang dampak serta upaya untuk mencegah terjadinya pernikahan
dini. Sehingga dengan mengetahui dampak dan gambaran-gambaran kejadian
yang sudah terjadi dapat menjadi cerminan untuk remaja (siswa-siswi)
sehingga tidak akan ikut terjerumus dalam hal yang sama. Jika ditemukan
siswa yang sudah atau terjadi kecanduan phone sex akan kita berikan
bimbingan ataupun dan akan di rujuk ke psikolog (Haniek Farida., M.Si)
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (1525%)
Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan
(30-40%)
Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (1525%)
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan (maks. 10%)
Jumlah
Biaya (Rp)
Rp 2.000.000
Rp 3.600.000
Rp 1.600.000
Rp 800.000
Rp. 8.000.000
B. JADWAL KEGIATAN
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jadwal Kegiatan
Penentuan rencana pengabdian masyarakat
penyuluhan fenomena phone sex di
kalangan remaja terhadap perilaku free sex.
Penentuan lokasi pengabdian masyarakat.
Melakukan persiapan perijinan tempat dan
melakukan pengkajian data.
Penulisan proposal DIKTI.
Proposal disetujui dan dilanjutkan
mempersiapkan tempat, materi, dan alat
penunjang pengabdian masyarakat.
Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
pengabdian masyarakat
9
Bulan keI
II
III
DAFTAR PUSTAKA
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,(BKKBN 2005). Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jakarta
Dianawati, Ajen .2003. Pendidikan seks untuk remaja. Tangerang: Kawan Pustaka.
Dwisofyan, 2011. Hubungan Antara PerilakuRemaja Tentang Phone Sex
DenganPerilaku Seks Bebas. Jakarta : Sinar Grafika.
Damanik, Elvida, Tamrin Bangsu, and Yessilia Osira.Pengaruh Penggunaan
Handphone Terhadap Perilaku Seks Remaja (Study Kasus Di Desa Sidorejo
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu).
Diss. Universitas Bengkulu, 2014.Makara, Sosial HumanioraVol 14, No.2, Desember
2010:83-90
Sarwono, S.W. (2001). Psikologi remaja.Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.
Fitrianti,A. 2011. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan
Perilaku Remaja. Jakarta : Airlangga
Kusmiran, Eny .2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:Salemba
Medika.
10
11
12
13
Lampiran 2
14
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No Justifikasi
Pemakaian
1
Peralatan
Penunjang 2
2
Peralatan
Penunjang 3
3
Peralatan
Penunjang 4
4
Peralatan
Penunjang 5
6
Peralatan
Menunjang 7
7
Peralatan
Menunjang
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
No Justifikasi
Pemakaian
1
Material 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11.
12.
Material 2
Material 3
Material 4
Material 5
Material 6
Material 7
Material 8
Material 9
Material 10
Material 11
Material 12
13.
Material 13
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah (Rp)
Sewa kamera
1 buah @ 184.000
Rp. 184.000
Sewa handicam
1 buah
Rp. 200.000
Sewa Monitor
Tambahan
Sewa Sound
System
Rujukan ke
Psikolog
Sewa LCD
1 Buah
Rp. 316.000
1 Buah
Rp. 100.000
Rp. 1.000.000
2 Buah @ 100.000
Rp 200.000
Rp.2.000.000
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah (Rp)
Pembuatan Buku saku
60
Buku note
Pena
Kartu undangan
Banner
Dorprize
ATK
Plakat ( Kenangan)
ID Card kepanitiaan
Kertas A4
Tinta Printer
Fotocopy Pre test dan
post test
Snack Box dan Nasi
peserta
@15.000*60
Rp. 900.000
@3.000*60
@2.000*60
@2.000*10
@50.000*2
@30.000*10
Rp.180.000
Rp.120.000
Rp.20.000
Rp.100.000
Rp.300.000
Rp.270.000
Rp.150.000
Rp. 25.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 135.000
SUB TOTAL (Rp)
@150.000
@5000*5
@ 50.000*2
@ 50.000* 2
20.000*60
Rp. 1.200.000
Rp.3.600.000
15
3. Perjalanan
No Justrifikasi
Perjalanan
1. Perjalanan proses
perijinan
3. Perjalanan proses
penyuluhan
4. Perjalanan
5. Komunikasi
6. Transpotasi
Pelaporan
7. Transportasi
Pembelian ATK
dll
SUB TOTAL ( Rp)
1.
Kuantitas
Proses Perijinan
Di SMA
Penyuluhan
Penyuluhan
Koordinasi
Di SMA dan
Kopertis
Perlengkapan
Pengabdian
Harga Satuan
(Rp)
Transportasi
5 * 100.000
Transportasi
1 Mobil driver
Honor Driver
Pulsa @50.000*3
150.000
Jumlah
150.000
Rp. 150.000
Rp. 500.000
Rp 550.000
Rp. 100.000
Rp. 150.000
Rp. 150.000
Rp. 1.600.000
Lain lain
Justifikasi laporan
No
1, Laporan Pengabdian
2
Flasdisk
3. CD Pelaporan
4
Video Pelaksanaan
SUB TOTAL (Rp)
Kunatitas
Jilid 6
3 Panitia
12 CD
6 CD
16
Harga Satuan
(Rp)
@ 40.000*7
@ 95.000*3
@ 5000*10
@ 35.000
Jumlah
Rp. 280.000
Rp. 285.000
Rp. 25.000
Rp. 210.000
Rp.800.000
Lampiran 3
Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
1
Nindi Ana
D-3
Kebidanan
Suprihatini/1113084 Kebidanan
2
Imas
Hutrianti/113084
D-3
Kebidanan
Kebidanan
3
Muftiyaturrohmah
/1114002
D-3
Kebidanan
Kebidanan
17
Alokasi
Uraian Tugas
waktu
(jam/minggu)
4 Bulan
1. Bertugas memimpin
ketika berdiskusi
2. Koordinasi dengan
pihak SMA perijinan
Pengabdian, Membuat
materi presentasi
3. Pembuatan Pelaporan
dari awal sampai akhir.
4 Bulan
1. Membantu
Pelaksanaan
Pengabdian
2. Membuat Buku saku
3. Membantu di
koordinir keuangan
dan pelaporan
keuangan
4 Bulan
1. Persiapan tempat dan
bahan kegiatan
(Membuat banner, ID
card, plakat dan
stiker)
2. Bertugas pada Surat
menyurat
(SEKRETARIS).
3. Membuat undangan
pelatihan.
4. Mendata peserta \
sekaligus pembuatan
dokumentasi.
18
19
Lampiran 6
Tugu pensil
SMK 2
SPBU
S
Stikes a.yani
polsek
S
1
DIA JANTUNG KITA (LINDUNGI REMAJA JANGAN BIARKAN TUNAS
BANGSA RUSAK SEKETIKA) DENGAN SOSIALISASI DAMPAK
PHONE SEX MENCEGAH FREE SEX PADA REMAJA DI SMK NEGERI
2 PENGASIH KULON PROGO
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh :
Nama
NPM
Angkatan
Nindi Ana Suprihatini
1113084
2013
Imas Hutrianti
1113054
2013
Muftiyaturrohmah
1114002
2014
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2015
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
RINGKASAN ......................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
Latar Belakang...........................................................................................1
B.
Tujuan dan Sasaran....................................................................................4
C.
Luaran yang Diharapkan...........................................................................4
BAB II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN.............................. 5
BAB III.METODE PELAKSANAAN.................................................................... 7
BAB IV.................................................................................................................... 9
A.
Biaya Dan Jadwal Kegiatan.......................................................................9
B.
Jadwal Kegiatan....................................................................................... .9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 10
LAMPIRAN........................................................................................................... 11
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua Kelompok................................................................... 11
Biodata Anggota Kelompok I.......................................................... 12
Biodata Anggota Kelompok II......................................................... 13
Biodata Dosen Pendamping............................................................ . 14
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................................... 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas...............17
Lampiran 4. Surat Pernyataan.............................................................................. ..18
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan............................................................. . 19
Lampiran 6. Denah Lokasi.................................................................................... 20
iv
RINGKASAN
Pengabdian masyarakat ini bertema “Dia Jantung Kita (Lindungi Remaja
Jangan Biarkan Tunas Bangsa Rusak Seketika) Dengan Sosialisasi Dampak
Phone Sex Untuk Mencegah Free Sex Pada Remaja Di SMK Negeri 2 Pengasih
Kulon Progo”. Pengabdian masyarakat ini berfokus pada fenomena yang terjadi
dikalangan remaja yang menyalahgunakan teknologi komunikasi. Saat ini
Indonesia dikuasai oleh kemampuan berteknologi tinggi. Segala macam bentuk
proses sosial dapat ditemui dengan mudah. Sosial media dengan berbagai bentuk
kejahatan salah satunya adalah phonesex. Pada usia remaja sangat rentan terhadap
sesuatu hal yang baru sehingga timbul rasa untuk mencoba. Bagi sebagian besar
remaja yang memiliki pergaulan buruk, mereka melakukan hubungan seks tanpa
mau tahu dampak kedepannya. Sehingga perlu adanya peningkatan informasi
mengenai phonesexp ada remaja.
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan
remaja tentang dampak yang timbul akibat phonesex. Diharapkan remaja lebih
dapat menjaga diri agar terhindar dari hal mengarah pada free sex yangdapat
menyebabkan kehamilan pranikah dan pernikahan usia dini. Karena dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini dapat terjadi
kejahatan-kejahatan di media sosial.
Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dalam 3 tahapan yaitu : tahapan
persiapan, pelaksanaan, dan tahapan evaluasi (tindak lanjut). Tahapan persiapan
meliputipengurusan ijin, studi pendahuluan dengan observasi lapangan,
pengumpulan bahan dan persiapan materi penyuluhan dan persiapan alat yang
akan digunakan untuk sosialisasi mengenai fenomena phone sex, Serta koordinasi
dengan pihak terkait. Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah memberikan
penyuluhan mengenai fenomena phonesex di kalangan remaja terhahap free sex
dan memberikan buku saku tentang dampak serta upaya untuk mencegah
terjadinya pernikahan dini. Sehingga dengan mengetahui dampak dan gambarangambaran kejadian yang sudah terjadi dapat menjadi cerminan untuk remaja
(siswa-siswi) sehingga tidak akan ikut terjerumus dalam hal yang sama. Sebelum
melakukan penyuluhan remaja diberikan pretest yang berisi pertanyaan
pengetahuan tentang remaja yang berkaitan dengan phonesex, dan setelah
penyuluhan diberikan post test, berkaitan dengan materi yang telah mengenai
phonesex. Tahapan ketiga adalah tahap akhir, pada tahap ini meliputi interpretasi
hasil dari pre test dan post test serta penyusunan laporan. Jika ditemukan siswa
yang sudah atau terjadi kecanduan phone sex akan diberikan bimbingan dan akan
di rujuk ke psikolog
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari hasil survei kesehatan reproduksi remaja, remaja Indonesia pertama
kali pacaran pada usia 12 tahun. Perilaku pacaran remaja juga semakin permisif
yakni sebanyak 92% remaja berpegangan tangan saat pacaran, 82% berciuman,
63% rabaan petting. Perilaku-perilaku tersebut kemudian memicu remaja
melakukan hubungan seksual (KPAI, 2012). Pusat studi kriminologi Universitas
Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% dari 846 peristiwa pernikahan
telah melakukan hubungan seksual sebelum menikah dimana 50% diantaranya
menyebabkan kehamilan. Berdasarkan survei BKKBN (2011), di Indonesia 63
juta jiwa remaja berusia 10-24 tahun berperilaku tidak sehat yaitu berhubungan
seks pranikah. Sehingga meningkatkan kejadian aborsi dikalangan remaja,
diperoleh 2,6 juta jiwa pertahun dan dari jumlah 27% atau 70.000 kalangan
remaja melakukan aborsi.
Angka statistik tentang deviasi (penyimpangan) perilaku seks bebas pranikah
remaja Indonesia dari tahun ke tahun semakin besar. Era tahun 1970, penelitian
mengenai perilaku seks bebas pranikah menunjukkan angka 7-9%. Dekade tahun
1980, angka tersebut meningkat menjadi 12-15%.Berikutnya tahun 1990
meningkat lagi menjadi 20%. Di era sekarang ini, Pusat Studi Kriminologi
Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta menemukan 26,35% dari 846 peristiwa
pernikahan telah melakukan hubungan seksual pra nikah dimana 50% nya
menyebabkan kehamilan.
Dilihat dari hasil data di atas perilaku remaja sekarang sudah amat
mengkhawatirkan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya kasus-kasus
seperti aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD), dan infeksi menular seksual
(IMS) termasuk HIV/AIDS. Kasus yang terjadi tidak hanya terjadi pada remaja
perempuan saja, namun juga remaja laki-laki. Banyak faktor penyebab terjadinya
kasus tersebut. Salah satu faktornya seperti pengetahuan yang didapat dari berbagi
media salah satunya adalah handphone (HP). Aktifitas sex melalui handphone
(phonesex). Mengakibatkan banyak remaja yang melakukan perilaku menyimpang
dalam penggunaan handphone.
Masa remaja atau pubertas merupakan periode perubahan sikap dan perilaku
dari masa kanak-kanak ke masa dewasa muda. Masa remaja merupakan saat
terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif
dan psikososial atau tingkah laku serta hormonal. Di usia remaja, yaitu umur
1
berkisar 15 sampai 18 tahun anak remaja akan mengalami masa puber pertama,
bahkan ada sebagian anak mengalami masa puber lebih cepat yaitu berkisar 1013 tahun. Di masa puber, ada dorongan kuat yang berasal dari dalam diri individu
untuk mengetahui sesuatu yang belum pernah dia ketahui. Keadaan seperti inilah
yang mendorong remaja dalam hal ini pelajar untuk mencoba hal-hal baru dalam
hidupnya, termasuk sex bebas (free sex). (Sumarno, 2014).
Aktifitas seks melalui telepon selular kini sudah menjamur di tengah
masyarakat. Tidak tahu awal kapan mulai terjadinya, namun yang pasti
sudah banyak yang mengetahui jika seks dapat dilakukan melalui telepon selular
Kegiatan melakukan seks melalui telepon selular dinamakan phone sex. Telepon
seks (Phone Sex) adalah jenis virtual seks yang lebih merujuk ke seksual eksplisit
percakapan yang terjadi antara dua orang atau lebih melalui telepon
terutama bila salah satu peserta atau pasangan seks masturbates atau melakukan
fantasi seksual. (Hidayati, 2011).
Phone Sex (PS) adalah kegiatan seksual yang dilakukan dengan cara
mendengar lewat telepon selular. Seseorang ketika menelepon pasangan
cenderung menggunakan bahasan yang lebih mesra dan menjerumus pada
seksualitas. Aktivitas seksual melalui telepon selular diperdengarkan oleh
pasangan ketika melakukan percakapan dengan suara-suara lembut dan halus,
dengan nada mendesah dan kesan menggoda kepada lawan pasangan (Dwisofyan,
2011)
Dapat dikatakan masing-masing pasangan phone seks sebenarnya melakukan
seksanal atau oral seks. Jadi keduanya tidak berhubungan intim secara langsung,
namun melalui suara-suara yang didengar dari telepon selular membangkitkan
hasrat biologis seseorang. Ketika hasrat ingin melakukan seks itu muncul melalui
telepon mereka membayangkan sedang berhubungan intim secara langsung.Suarasuara yang diperdengarkan dari sepasang manusia itupun dibuat seolah-olah
mereka sedang melakukan hubungan intim, padahal mereka hanya melakukan
oral seks (Hidayati,2011).
Penggunaan phone sex kini tidak lagi pada fungsinya. Jika digunakan secara
benar, sebenarnya phone sex ini bermanfaat sekali bagi sepasang manusia atau
pasangan suami istri yang tidak dapat bertemu secara langsung karena tugas atau
pekerjaannya dan phonesex dapat dijadikan alternative untuk melepaskan
libido tersebut. Pada kenyataannya phonesex sudah banyak digunakan oleh
masyarakat luas termasuk juga para remaja pra nikah (Hidayati,2011).
Dewasa ini kemajuan tekhnologi semakin berkembang pesat. Keberadaan
tekhnologi yang canggih dan modern sengaja diciptakan oleh manusia untuk
mempermudah dalam mengerjakan pekerjaan maupun mengakses segala
informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga dalam pekerjaannya manusia dapat
menyelesaikannya dalam waktu singkat. Seluas apapun jarak manusia dapat
2
dengan mudahnya mengakses berbagai macam informasi yang ada di belahan
dunia ini. (Rafiudin,2006:29).
Arus informasi yang semakin gencar melanda dunia tidak urung telah
mengubah pandangan dan perilaku seksual remaja Indonesia, Sehingga terjadi
penyimpangan yang menjurus ke arah makin memudarnya norma-norma di
masyarakat. Untuk mengurangi kejadian ini maka dapat dilakukan program
pencegahan seperti diadakannya penyuluhan mengenai dampak yang timbul
adanya fenomena phone sex sehingga mencegah terjadinya seks bebas (free seks)
dikalangan remaja. Namun hal ini masih jarang dilakukan khususnya di lembagalembaga pendidikan tingkat menengah pertama maupun menengah atas
dikarenakan pengetahuan tentang dampak yang timbul akibat phone sex dan free
seks masih kurang. Padahal mayoritas remaja sudah memiliki alat komunikasi
yang sangat canggih dan dapat mengakses internet tanpa batas.
Penyuluhan merupakan cara untuk meningkatkan pengetahuan remaja
tentang fenomena phone sex di kalangan remaja terhadap perilaku free sex. Selain
memberian penyuluhan tentang bahaya phone sex juga akan memberikan buku
saku tentang dampak pengunaan phone sex serta cara pemanfaatan phone secara
positif bagi remaja.
Berdasarakan studi pendahuluan yang dilakukan 2015 di SMK Negeri 2
Pengasih Kulon Progo, hasil wawancara pada tanggal 14 September 2015 kepada
10 siswa didapatkan hasil semua siswa sudah memiliki handphone canggih yang
dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi terkini sebagai contoh blackberry messenger,
youtube, whatsapp, dan lain lain . Aplikasi tersebut tidak hanya dapat digunakan
untuk mengobrol tetapi juga dapat digunakan untuk saling berkirim gambar serta
video. Dari 5 siswa pernah bertukar foto yang tidak baik dengan pacarnya, 3 siswa
diantaranya sering mengobrol lewat telephone atau video call dan membicarakan
hal-hal yang berbau sex bahkan 2 diantara mereka ada yang sampai melakukan
onani untuk melampiaskan kepuasannya. Serta 9 diantara 10 siswa tersebut pernah
menonton bahkan bertukar video sex dengan pacar dan juga teman.
Maka kami selaku mahasiswa terpanggil untuk berpartisipasi
melaksanakan penyuluhan dengan tema “Dia Jantung Kita (Lindungi Remaja
Jangan Biarkan Tunas Bangsa Rusak Seketika) Dengan Sosialisasi Dampak
Phone Sex Untuk Mencegah Free Sex Pada Remaja Di SMK Negeri 2 Pengasih
Kulon Progo”
3
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Meningkatkan tingkat pengetahuan remaja tentang fenomena phone sex
terhadap perilaku free seks.
2. Sasaran
Siswa-siswi di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Yogyakarta
C. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Hasil luaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan
tentang dampak dari phone sex serta memberikan buku saku sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak phone sex. Sehingga dapat
mencegah penyimpangan penggunaan handphone pada remaja.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 pengasih terletak di jalan KRT.
Kertodiningrat, Margosari, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Terdiri dari berbagai
macam jurusan diantaranya teknik bangunan, teknik mesin, teknik otomotif, teknik
elektro, listrik. SMK Negeri 2 pengasih. Merupakan sekolah menengah kejuruan yang
didominasi oleh siswa laki-laki.
Remaja di daerah pengasih Kulon Progo yang sedang menempuh pendidikan
tingkat SMK sebagian besarmenggunakan gadget canggih seperti ponsel. Rata-rata
dari mereka paling sering melakukan komunikasi melalui ponsel dengan berkirim
pesan singkat melalui SMS, BBM, dan Video Call. Handphone yang umumnya
digunakan untuk berkomunikasi, tapi tidaklah sedikit remaja yang sering
menyalahgunakan penggunaan Handphone, yaitu untuk melihat hal-hal yang
semestinya tidak patut mereka lihat. Akibatnya banyak remaja yang melakukan
perilaku menyimpang dalam penggunaan Handphone. Remaja yang sudah terbiasa
melakukan itu tidak menutup kemungkinan dia akan melakukan hubungan seksual
dengan pasangannya apalagi sebagian besar dari mereka sudah mempunyai pacar
dengan gaya pacaran saat ini yang sangat menakutkan.
Perilaku seks bebas di kalangan remaja di daerah kulon Progo, Yogyakarta
sangat menghawatirkan. Saat ini kejadian hamil di luar nikah pada remaja cukup
tinggi, dilihat dari banyaknya siswa-siswi putus sekolah atau dikeluarkan dari sekolah
akibat perbuatan melakukan seks bebas. Banyak diantara mereka ternyata masih
berstatus pelajar SMP dan SMK. Tidak hanya perempuan, namun laki-laki yang
menghamili dan masih usia mereka yang tergolong masih dibawah umur.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 pengasih sudah memiliki jaringan
internet yang dapat dijangkau dan diakses oleh siswa-siswi di semua area sekolah
sehingga mereka dapat memperoleh semua informasi dengan adanya jaringan internet
tersebut. Bagi siswa yang sering memanfaatkan jaringan internet gratis bagi mereka
adalah kesempatan untuk dapat menggunakannya untuk semua hal dengan bebas.
Puskesmas daerah setempat SMK Negeri 2 pengasih pernah melakukan
penyuluhan kepada siswa serta memberikan kuisioner untuk mendapat data riwayat
kesehatan tetapi belum memberikan tentang bahaya free sex pada remaja yang saat ini
sedang menjadi masalah besar di kalangan mereka yang dapat berdampak pada
penyakit menular seksual.
Berdasarkan data hasil wawancara yang dilakukan di SMK Negeri 2 pengasih
pada 10 siswa didapatkan hasil semua siswa sudah memiliki handphone canggih yang
dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi terkini sebagai contoh blackberry messenger,
youtube, whatsapp, dan lain-lain. Aplikasi tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk
5
mengobrol tetapi juga dapat digunakan untuk saling berkirim gambar serta video. Dari
5siswa pernah bertukar foto yang tidak baik dengan pacarnya, 3 siswa diantaranya
sering mengobrol lewat telephone atau video call dan membicarakan hal-hal yang
berbau sex bahkan 2 diantara mereka ada yang sampai melakukan onani untuk
melampiaskan kepuasannya.Serta 9 diantara 10 siswa tersebut pernah menonton
bahkan bertukar video sex dengan pacar dan juga teman. Tingkat pengetahuan siswa
masih kurang tentang dampak dari phone sex.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Remaja
(siswa-siswi)
`
1.Pengertiante
ntangphone
sex
2. Pengertian
free sex
3. Dampak
phone sex
4. Pencegahan
kehamilan
tidak
diinginkan
Penyuluhan
tentang
dampak
fenomena
phone sex
terhadap
perilaku
Free sex
Penyuluhan
Pengetahuan
remaja
meningkat
Memberikan
buku saku
tentang Phone
sex
Gambar 3.1 Kerangka Metode Pelaksanaan
Pemecahan masalah dilakukan dengan melakukan pengkajian langsung pada
remaja siswa-siswi yang berumur14-17 tahun selama 1 hari dengan melakukan
wawancara pengenai tingkat pengetahuan tentang phone sex (pengertian, dampak,
dan pencegahan). Dari hasil pengkajian tersebut lalu dilakukan interpretasi data,
perlunya penyuluhan mengenai fenomena phone sex dikalangan remaja mengenai
dampak terhadap perilaku free sex. Adapun tahapnya sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini mahasiswa mempersiapkan dari mulai perijinan
melakukan kegiatan kepada kepala SMK Negeri 2 Kulon Progo, melakukan
pengkajian data awal untuk mengetahui seberapa tingkat pengetahuan siswasiswi tentang fenomena phone sex dan dampak ketergantungan melakukan
phone sex. Setelah melakukan pengkajian data, mahasiswa mempersiapkan
mulai dari materi dan media yang akan digunakan dalam penyuluhan.Setelah
persiapan dari teknis selesai, mahasiswa memberitahukan kepada siswa-siswi
bahwa akan diadakan penyuluhan tentang fenomena phone sex, dampak
terhadap free sex dikalangan remaja serta menampilkan video yang terkait
dengan penyalahgunaan phone sex.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, akan diadakan penyuluhan kepada siswa-siswi
mengenai fenomena phone sex, pada penyuluhan ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan tentang phone sex terhadap perilaku free sex,
memberikan buku saku tentang dampak serta upaya untuk mencegah
7
pernikahan dini. Sehingga remaja di daerah Kulon Progo dapat termotivasi
untuk tidak menyalahgunakan handphone atau media tekhnologi serta alat
komunikasi untuk hal-hal yang menyimpang.
3. Tahap Evaluasi (tindak lanjut )
Pada tahap evaluasi siswa diharapkan dapat memahami dengan
penyuluhan yang diberikan. Siswa tidak hanya sekedar mendengarkan tetapi
juga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-harinya.dan dapat membaca
buku saku tentang dampak serta upaya untuk mencegah terjadinya pernikahan
dini. Sehingga dengan mengetahui dampak dan gambaran-gambaran kejadian
yang sudah terjadi dapat menjadi cerminan untuk remaja (siswa-siswi)
sehingga tidak akan ikut terjerumus dalam hal yang sama. Jika ditemukan
siswa yang sudah atau terjadi kecanduan phone sex akan kita berikan
bimbingan ataupun dan akan di rujuk ke psikolog (Haniek Farida., M.Si)
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. ANGGARAN BIAYA
No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan Penunjang, ditulis sesuai kebutuhan (1525%)
Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan
(30-40%)
Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa (1525%)
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan (maks. 10%)
Jumlah
Biaya (Rp)
Rp 2.000.000
Rp 3.600.000
Rp 1.600.000
Rp 800.000
Rp. 8.000.000
B. JADWAL KEGIATAN
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jadwal Kegiatan
Penentuan rencana pengabdian masyarakat
penyuluhan fenomena phone sex di
kalangan remaja terhadap perilaku free sex.
Penentuan lokasi pengabdian masyarakat.
Melakukan persiapan perijinan tempat dan
melakukan pengkajian data.
Penulisan proposal DIKTI.
Proposal disetujui dan dilanjutkan
mempersiapkan tempat, materi, dan alat
penunjang pengabdian masyarakat.
Pelaksanaan dan evaluasi kegiatan
pengabdian masyarakat
9
Bulan keI
II
III
DAFTAR PUSTAKA
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional,(BKKBN 2005). Kesehatan
Reproduksi Remaja. Jakarta
Dianawati, Ajen .2003. Pendidikan seks untuk remaja. Tangerang: Kawan Pustaka.
Dwisofyan, 2011. Hubungan Antara PerilakuRemaja Tentang Phone Sex
DenganPerilaku Seks Bebas. Jakarta : Sinar Grafika.
Damanik, Elvida, Tamrin Bangsu, and Yessilia Osira.Pengaruh Penggunaan
Handphone Terhadap Perilaku Seks Remaja (Study Kasus Di Desa Sidorejo
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu).
Diss. Universitas Bengkulu, 2014.Makara, Sosial HumanioraVol 14, No.2, Desember
2010:83-90
Sarwono, S.W. (2001). Psikologi remaja.Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada.
Fitrianti,A. 2011. Hubungan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dengan
Perilaku Remaja. Jakarta : Airlangga
Kusmiran, Eny .2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:Salemba
Medika.
10
11
12
13
Lampiran 2
14
Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No Justifikasi
Pemakaian
1
Peralatan
Penunjang 2
2
Peralatan
Penunjang 3
3
Peralatan
Penunjang 4
4
Peralatan
Penunjang 5
6
Peralatan
Menunjang 7
7
Peralatan
Menunjang
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
No Justifikasi
Pemakaian
1
Material 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11.
12.
Material 2
Material 3
Material 4
Material 5
Material 6
Material 7
Material 8
Material 9
Material 10
Material 11
Material 12
13.
Material 13
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah (Rp)
Sewa kamera
1 buah @ 184.000
Rp. 184.000
Sewa handicam
1 buah
Rp. 200.000
Sewa Monitor
Tambahan
Sewa Sound
System
Rujukan ke
Psikolog
Sewa LCD
1 Buah
Rp. 316.000
1 Buah
Rp. 100.000
Rp. 1.000.000
2 Buah @ 100.000
Rp 200.000
Rp.2.000.000
Kuantitas
Harga satuan
Jumlah (Rp)
Pembuatan Buku saku
60
Buku note
Pena
Kartu undangan
Banner
Dorprize
ATK
Plakat ( Kenangan)
ID Card kepanitiaan
Kertas A4
Tinta Printer
Fotocopy Pre test dan
post test
Snack Box dan Nasi
peserta
@15.000*60
Rp. 900.000
@3.000*60
@2.000*60
@2.000*10
@50.000*2
@30.000*10
Rp.180.000
Rp.120.000
Rp.20.000
Rp.100.000
Rp.300.000
Rp.270.000
Rp.150.000
Rp. 25.000
Rp. 100.000
Rp. 100.000
Rp. 135.000
SUB TOTAL (Rp)
@150.000
@5000*5
@ 50.000*2
@ 50.000* 2
20.000*60
Rp. 1.200.000
Rp.3.600.000
15
3. Perjalanan
No Justrifikasi
Perjalanan
1. Perjalanan proses
perijinan
3. Perjalanan proses
penyuluhan
4. Perjalanan
5. Komunikasi
6. Transpotasi
Pelaporan
7. Transportasi
Pembelian ATK
dll
SUB TOTAL ( Rp)
1.
Kuantitas
Proses Perijinan
Di SMA
Penyuluhan
Penyuluhan
Koordinasi
Di SMA dan
Kopertis
Perlengkapan
Pengabdian
Harga Satuan
(Rp)
Transportasi
5 * 100.000
Transportasi
1 Mobil driver
Honor Driver
Pulsa @50.000*3
150.000
Jumlah
150.000
Rp. 150.000
Rp. 500.000
Rp 550.000
Rp. 100.000
Rp. 150.000
Rp. 150.000
Rp. 1.600.000
Lain lain
Justifikasi laporan
No
1, Laporan Pengabdian
2
Flasdisk
3. CD Pelaporan
4
Video Pelaksanaan
SUB TOTAL (Rp)
Kunatitas
Jilid 6
3 Panitia
12 CD
6 CD
16
Harga Satuan
(Rp)
@ 40.000*7
@ 95.000*3
@ 5000*10
@ 35.000
Jumlah
Rp. 280.000
Rp. 285.000
Rp. 25.000
Rp. 210.000
Rp.800.000
Lampiran 3
Susunan Organisasi TIM Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM
Program
Studi
Bidang
Ilmu
1
Nindi Ana
D-3
Kebidanan
Suprihatini/1113084 Kebidanan
2
Imas
Hutrianti/113084
D-3
Kebidanan
Kebidanan
3
Muftiyaturrohmah
/1114002
D-3
Kebidanan
Kebidanan
17
Alokasi
Uraian Tugas
waktu
(jam/minggu)
4 Bulan
1. Bertugas memimpin
ketika berdiskusi
2. Koordinasi dengan
pihak SMA perijinan
Pengabdian, Membuat
materi presentasi
3. Pembuatan Pelaporan
dari awal sampai akhir.
4 Bulan
1. Membantu
Pelaksanaan
Pengabdian
2. Membuat Buku saku
3. Membantu di
koordinir keuangan
dan pelaporan
keuangan
4 Bulan
1. Persiapan tempat dan
bahan kegiatan
(Membuat banner, ID
card, plakat dan
stiker)
2. Bertugas pada Surat
menyurat
(SEKRETARIS).
3. Membuat undangan
pelatihan.
4. Mendata peserta \
sekaligus pembuatan
dokumentasi.
18
19
Lampiran 6
Tugu pensil
SMK 2
SPBU
S
Stikes a.yani
polsek
S
1