EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGK

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR SEKOLAH
MENENGAH ATAS DI PERKOTAAN PADA
SWAMEDIKASI DEMAM
THE EFFECTIVENESS OF COMIC FOR INCREASSING STUDENTS
KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN SELF MEDICATION OF FEVER
Mykle Jeky Lala, Eka Kartika Untari, Ressi Susanti
Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak
mlala@rocketmail.com
ABSTRACT
Self medication is defined as usage of drugs in community to relieve
symtomps of minor illnesses without doctor intervention. Health education can be
done using comic. Comic is the mass media that using a colourfull picture include
the texts for carrying the information. The research design was a quasy
experimental design with one group pretest-posttest design. The samples in this
study were 30 respondents as experiment group from SMAN 3 Singkawang use
purposive sampling tehnique. Research instrument use questionaires and comic.
The results of the study use statistic analyze by using paired sample t-test test with
a value of α= 0,05 that showed on experiment group the comic was effective for
knowledge improvement (p = 0,007) and for attitude improvement (p = 0,000).
Keyword : self medication, health education, comic

pengobatan,
dan
pengobatan
tradisional3.
Pengobatan sendiri adalah
penggunaan obat oleh masyarakat
untuk tujuan pengobatan sakit ringan
(minor
illnesses),
tanpa
resep/intervensi dokter. Pengobatan
sendiri dalam hal ini dibatasi hanya
untuk obat-obatan modern yaitu obat
bebas dan obat bebas terbatas.
Masalah yang sering terjadi dalam
perilaku pengobatan sendiri di
masyarakat adalah pengetahuan
masyarakat akan pengobatan sendiri
umumnya masih
rendah dan

kesadaran untuk membaca label pada
kemasan obat juga masih kecil.
Sumber informasi utama untuk
melakukan
pengobatan
sendiri
umumnya berasal dari media massa,
sementara informasi dari pabrik obat

PENDAHULUAN
Sakit merupakan keluhan
yang dirasakan seseorang (bersifat
subjektif), berbeda dengan penyakit
yang terjadi pada organ tubuh
(bersifat objektif)1. Menurut data
Susenas tahun 2009, keluhan
terbanyak yang di alami masyarakat
adalah pilek (salesma), demam, sakit
kepala dan batuk2. Indonesia sebagai
negara

yang beriklim
tropis,
penduduk yang mengeluh sakit
selama 2 tahun terakhir sebanyak
28,59%.
Upaya
pencarian
pengobatan
yang
dilakukan
masyarakat yang mengeluh sakit
sebagian besar adalah pengobatan
sendiri (67,71%). Sisanya mencari
pengobatan
antara
lain
ke
puskesmas,
paramedis,
dokter

praktik,
rumah
sakit,
balai

1

menciptakan minat peserta didik,
mengefektifkan
proses
belajar
mengajar, dapat meningkatkan minat
belajar dan menimbulkan minat
apresiasinya7.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah media komik
efektif
dalam
meningkatkan
pengetahuan dan sikap responden

terhadap swamedikasi demam.
BAHAN DAN METODA
Penelitian dengan rancangan
quasy esperimental berupa one group
pretest and posttest design dilakukan
terhadap 30 responden perlakuan di
SMA Negeri 3
Singkawang.
Responden adalah pelajar sekolah
menengah atas dengan rentang umur
antara 15-17 tahun. Teknik sampling
yang digunakan adalah purposive
sampling.
Intervensi
edukasi
menggunakan
media
komik
dilakukan selama 30 hari. Intrumen
penelitian menggunakan kuesioner

yang sama pada pretest dan posttest.
Analisis data menggunakan uji t-test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data dilakukan
di kota Singkawang pada bulan
Oktober–November.
Intrumen
penelitian yaitu komik dilakukan uji
pemahaman terlebih dahulu terhadap
10 orang responden secara acak dan
kuesioner yang digunakan dilakukan
uji validitas dan reabilitas.
Berdasarkan tabel diatas
dapat diketahui bahwa sebagian
responden berumur 15 tahun (53,3%)
sebesar 16 responden, sebagian dari
responden memilih jurusan IPS
sebesar 16 responden (53,3%) dan
jenis kelamin responden secara
umum terbagi rata antara laki-laki

(33,3%) dan perempuan (66,7%).

ada
yang
kurang
mendidik
masyarakat, bahkan ada yang kurang
benar. Belum begitu diketahui faktor
yang paling berpengaruh dalam
perilaku pengobatan sendiri4. Namun
demikian,
berdasarkan
hasil
penelitian Worku dan Abebe5,
menurut
faktor
sosiodemografi
seperti umur, jenis kelamin dan
pendapatan, yang paling banyak
melakukan

pengobatan
sendiri
adalah kelompok usia dibawah 30
tahun (59,5%), jenis kelamin wanita
(61,9%) dan jenis kelompok
berpenghasilan tinggi (40,5%).
Pendidikan kesehatan yang
menarik dan mudah dimengerti
merupakan media kesehatan yang
sangat penting. Adapun yang
dimaksud dengan media pendidikan
kesehatan pada hakikatnya adalah
alat bantu pendidikan. Disebut media
pendidikan karena alat-alat tersebut
digunakan untuk mempermudah
penerimaan pesan-pesan kesehatan
bagi masyarakat atau ‘klien’ Secara
umum media dibagi menjadi 3, yaitu
media cetak (booklet, leaflet flyer,
flip chart, rubrik, poster, foto,

komik), media elektronik (televisi,
radio, video, slide, film strip) dan
media papan (bill board)6.
Seiring
berkembangnya
zaman media komik juga dapat
digunakan sebagai media pendidikan
kesehatan. Dilihat dari fungsinya
komik merupakan salah satu media
yang
cocok
sebagai
media
pendidikan
kesehatan,
selain
memiliki tampilan yang menarik
komik juga disertai gambar dengan
cerita yang ringan sehingga menjadi
lebih mudah untuk dimengerti pada

pesan yang ingin disampaikan dalam
pendidikan kesehatan. Media komik
dalam proses belajar mengajar

2

kelompok penelitian secara garis
besar sama atau homogen. Pada
kelompok eksperimen responden
yang memiliki sikap mendukung
sebanyak 56.7%. Peningkatan skor
secara statistik memperlihatkan jika
pada kelompok eksperimen terjadi
peningkatan. Hal ini terjadi karena
kelompok eksperimen memperoleh
edukasi melalui media komik.
Menurut
Rogers
dalam
9

Notoatmodjo
mengungkapkan
bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru (berprilaku baru),
didalam diri orang tersebut terjadi
proses yang berurutan, disingkat
AIETA, yang artinya: Awareness
(kesadaran), yakni orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui
stimulus (objek) terlebih dahulu;
Interest, yakni orang mulai tertarik
kepada
stimulus;
Evaluation
(menimbang-nimbang baik
dan
tidaknya stimulus tersebut bagi
dirinya). Hal ini, berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi.
Trial,
orang
telah
mencoba
berperilaku baru; Adoption, subjek
telah berprilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya
terhadap
stimulus.
Hal
ini
memperlihatkan
jika
kelompok
eksperimen masuk kedalam urutan
proses yang ketiga (evaluation).
Mereka mulai menimbang baik dan
tidaknya stimulus berupa media
komik bagi diri mereka, dengan kata
lain
berarti
sikap
responden
mengalami peningkatan.

Tabel 1. Karakteristik Responden
Umur

JUMLAH

15
16
17

16
10
4

Jurusan

JUMLAH

IPA
IPS
Jenis
Kelamin
Laki-Laki
Perempuan

16
14
JUMLAH
10
20

PERSENTASE
(%)
53.3%
33.3%
13.3%
PERSENTASE
(%)
53.3%
46.7%
PERSENTASE
(%)
33.3%
66.7%

Tingkat pengetahuan responden
pretest dan posttest
Berdasarkan tabel 2 diketahui
bahwa terjadi peningkatan skor
pengetahuan
pada
kelompok
eksperimen
sebesar
43.3%.
Kelompok
eksperimen
yang
diberikan edukasi menggunakan
komik
memperoleh
informasi
melalui cerita yang dipaparkan
didalam komik tersebut. Sehingga
secara keseluruhan item pengetahuan
mengalami peningkatan skor pada
saat posttest. Menurut Mubarak8,
salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan
adalah
informasi,
kemudahan memperoleh informasi
dapat
membantu
mempercepat
seseorang
untuk
memperoleh
pengetahuan yang baru..
Tingkat sikap respoden pretest
dan posstest
Berdasarkan tabel 3 dapat
dilihat
kelompok
eksperimen
mengalami peningkatan skor sikap
responden yang mendukung. Hasil
perhitungan statistik menunjukkan
peningkatan skor pada kelompok
eksperimen sebesar 23.3%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa
kemampuan awal sikap responden

3

Tabel 2. Distribusi frekuensi pengetahuan responden
Pretest Pengetahuan
Kurang
Baik
baik
N
%
N
%
19
36.7
11
63.3

Posttest Pengetahuan
Baik
N
24

Kurang Baik
%
80

N
6

%
20

Tabel 3. Distribusi frekuensi sikap responden
Pretest Sikap
Tidak
Mendukung
Mendukung
N
%
N
%
17
56.7
13
43.3

Posttest Sikap
Tidak
Mendukung
Mendukung
N
%
N
%
24
80
6
20

Pengaruh edukasi media komik
terhadap
peningkatan
pengetahuan
Hasil
uji
menggunakan
paired sample t-test dengan α = 0,05
menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan bermakna antara pretest
dan
posttest
pada
kelompok
eksperimen p < 0,05 (lihat tabel 4).
Hal ini membuktikan bahwa media
komik efektif dalam meningkatkan
pengetahuan responden. Penggunaan
media
dalam
meningkatkan
pengetahuan
responden
juga
dibuktikan oleh Supardi10, hasil
penelitian tersebut menunjukkan
peningkatan pengetahuan tentang
pengobatan sendiri yang sesuai
dengan aturan pada responden yang
mendapat penyuluhan obat dengan
metode ceramah dan media leaflet
lebih tinggi bermakna daripada
peningkatan responden yang tidak
mendapatkan penyuluhan.
Tabel 4. Hasil uji dengan paired
sample t-test
Pengetahuan
Eksperimen

N
30

Statistik
t
-2,895

Pengaruh edukasi media komik
terhadap peningkatan sikap
Hasil
uji
menggunakan
paired sample t-test dengan α = 0.05
menunjukkan
bahwa
terdapat
perbedaan bermakna antara pretest
dan posttest sikap pada kelompok
eksperimen p < 0.05 (lihat tabel 5).
Hal ini membuktikan bahwa media
komik mampu meningkatkan sikap
siswa terhadap perilaku pengobatan
sendiri yang benar pada keluhan
demam. Pengaruh edukasi media
komik
disampaikan
melalui
pembicaraan antara karakter-karakter
yang terdapat didalam komik
tersebut. Informasi yang diberikan
menggunakan kalimat-kalimat yang
sederhana dan disertai gambargambar berwarna dapat menjadi
stimulus bagi responden untuk
menciptakan minat dan apresiasi
terhadap komik tersebut.
Tabel 5. Hasil uji dengan paired
sample t-test
Statistik

Sikap
p

Eksperimen

0,007

4

N
30

t
-4,576

p
0,000

4.

Supardi S., Notosiswoyo, M.
Pengobatan
Sendiri
Sakit
Kepala, Demam, Batuk, dan
Pilek Pada Masyarakat Desa
Ciwalen,
Kecamatan
Warungkondang,
Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat. Majalah
Ilmu Kefarmasian. 2005.
5. Worku S dan Abebe G. Practice
of self-medication in Jimma
Town. Ethiop J. Healt Dev.
2003. Hal 17, 111-116.
6. Notoatmodjo
S.
Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Rineka Cipta. Jakarta. 2007.
7. Rivai A dan Nanan Sudjana.
Media Pengajaran. Sinar Baru
Algensindo. Bandung. 2007.
8. Mubarak I.W., dkk. Promosi
Kesehatan.
Graha
Ilmu.
Yogyakarta. 2007.
9. Notoatmodjo
S.
Promosi
Kesehatan
dan
Perilaku
Kesehatan.
Rineka
Cipta.
Jakarta. 2012.
10. Supardi S., Sampurno, O.D., &
Notosiswoyo, M. Pengaruh
Metode Ceramah dan Media
Leaflet
terhadap
Perilaku
Swamedikasi
yang
Sesuai
dengan Aturan. Buletin Pelitian
Kesehatan. 2002. Hal 135-137.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah
dipaparkan diatas dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan antara
sebelum dan sesudah edukasi media
komik. Hal ini dapat dilihat dari
pengetahuan responden nilai p
(0,007) < nilai α (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa media komik
efektif
dalam
meningkatkan
pengetahuan responden. Sedangkan
pada sikap responden nilai p (0,000)
< nilai α (0,05), maka terbukti media
komik
juga
efektif
dalam
meningkatkan sikap responden.
Edukasi kesehatan dengan pemberian
media komik secara signifikan
mempengaruhi pengetahuan dan
sikap responden.
SARAN
1. Diharapkan bagi masyarakat agar
mendapatkan informasi tentang
perilaku pengobatan sendiri yang
benar dari sumber yang bisa
dipercaya dalam hal ini petugas
kesehatan.
2. Diharapkan
bagi
petugas
kesehatan dapat menyampaikan
informasi yang benar kepada
masyarakat agar masyarakat tidak
memiliki pengetahuan yang salah
tentang
pemilihan
dan
penggunaan
obat
dalam
pengobatan sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soejoeti S.Z. Konsep Sehat,
Sakit dan Penyakit dalam
Konteks Sosial Budaya. Cermin
Dunia Kedokteran. 2005. Hal
49-53.
2. Handayani L., Siswanto. Pola
Keluhan Kesakitan Penduduk
Indonesia,
Analisis
Data
Susenas. 2014.
3. Badan Pusat Statistik. Statistik
Indonesia. BPS. Jakarta. 2014.

5

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26