Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya melayu

Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Kawasan Dusun Sade di
Kabupaten Lombok Tengah Melalui Konsep Desa Wisata
Amelia Puspasari / 3612100019
Mata Kuliah Perencaaan Pariwisata
Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP-ITS
Abstrak
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan bagi perekonomian di
Kabupaten Lombok Tengah yang belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah
daerah. Dari hasil Rencana Tata Ruang Wilayah Lombok Tahun 2009-2029, pemerintah
membagi objek pariwisata tersebut ke dalam 10 zona. Salah satu zona kawasan tersebut
adalah zona kawasan pariwisata budaya-religi. Kawasan pariwisata budaya-religi yang
ditetapkan Pemerintah Provinsi Lombok Tengah adalah Dusun Sade yang merupakan salah
satu dusun yang terletak di desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis deskriptif yang telah dilakukan
menemukan bahwa semua komponen pariwisata dan kriteria desa wisata ada di Kawasan
Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah tetapi aspek utilitas dan sarana pelengkap tidak
terdapat disana. Pengembangan kawasan pariwisata budaya-religi kawasan Dusun Sade di
Kabupaten Lombok Tengah melalui konsep desa wisata. Dari analisis SWOT juga diketahui
strategi pengembangan dengan cara menyediakan utilitas yang kurang di desa wisata
tersebut, menyusun program pengadaan modal bagi masyarakat suku Sasak dalam
mengelola kain tenun, pengunjung diajak pendekatan langsung dengan cara wisatawan

dimungkinkan untuk bermalam dalam akomodasi yang dimiliki desa tersebut agar kesan
berkunjung ke Dusun Sade menyenangkan, dan melakukan kegiatan promosi pariwisata
dengan slogan “visit to Lombok : Pearl of Indonesia”.
Kata Kunci : kawasan pariwisata budaya-religi, konsep desa wisata
I.

Pendahuluan

1.1

Latar Belakang
Pariwisata

merupakan

sumber

penghasilan

suatu


daerah.

perjalanan yang dilakukan berkali-kali

Menurut UU No. 10 Tahun 2009

atau berputar-putar dari suatu tempat

tentang kepariwisataan yang tertera

ke tempat lainnya (Oka Yoeti, 1985).

pada pasal 3 kepariwisataan berfungsi

Pariwisata

memenuhi kebutuhan jasmani, rohani,

merupakan


salah

satu

1

dan

intelektual

setiap

wisatawan

Indonesia

adalah

Kabupaten


Tengah.

Kabupaten

dengan rekreasi dan perjalanan serta

Lombok

meningkatkan

negara

Lombok Tengah adalah salah satu

kesejahteraan

dari ketiga pulau yang ditetapkan

untuk


pendapatan

mewujudkan

rakyat.

sebagai

pariwisata.

Dewasa ini pertumbuhan
dan

perkembangan
sangat

pesat

Indonesia


yang

merupakan

penghasil

devisa

memiliki

sebagai

pariwisata

satu

kawasan
pariwisata
kawasan


budaya-religi

dengan

konsep desa wisata. Pada Dusun

sistem terbuka dari unsur-unsur

Sade

yang saling berinteraksi dalam

berkembang

kegiatan

pariwisata dengan menggunakan

suatu lingkungan yang luas, mulai


konsep

dari unsur wisatawan, negara asal

desa

memegang

wisatawan, negara yang dijadikan

wisata

teguh

yang

budaya-religi

namun pengembangannya belum


tempat transit, dan daerah tujuan

optimal.

wisata serta unsur ekonomi yaitu

Padahal

berpotensi

(MacIntosh,

kegiatan

menjadi

peningkatan

Leiper dalam Yoeti, 2009 hlm. 9-


ini

pemicu

perekonomian

masyarakat dengan adanya desa

10). Setiap daerah di Indonesia

wisata. Karena itu dilakukan suatu

memiliki potensi sumber daya alam

kajian

dan budaya yang beragam yang

untuk


mengembangkan

kawasan pariwisata budaya-religi

dapat dijadikan potensi daya tarik

kawasan

dikembangkan

Dusun

Sade

di

Kabupaten Lombok melalui konsep

wisata,

desa wisata.

salah satu daerah tujuan wisata di
1.2

salah

pengembangan

Karena pariwisata adalah suatu

tujuan

Tata Ruang

perencanaan

meningkatkan kualitas hidupnya.

daerah

Rencana

2011-2013 Dusun Sade ditetapkan

berpergian ke suatu tempat guna

menjadi

daya

Kabupaten Lombok Tengah Tahun

keinginan atau kebutuhan untuk

untuk

keanekaragaman

Menurut

atau wisatawan yang mempunyai

wisata

lombok

tarik wisata yang cukup tinggi.

terbesar.

ini erat kaitannya dengan manusia

pariwisata

Pulau

kepulauan Nusa Tenggara yang

di

Pertumbuhan yang terjadi di sektor

industri

perencanaan

merupakan salah satu gugusan

industri

pariwisata

kawasan

Tujuan dan Sasaran

2

Tujuan
untuk

penelitian

merumuskan

kawasan

ini

adalah

2. Mengidentifikasi

pengembangan

pariwisata

masalah,

budaya-religi

potensi,

peluang,

ancaman

dalam pengembangan kawasan

kawasan Dusun Sade di Kabupaten

pariwisata

Lombok Tengah Melalui Konsep Desa

kawasan

Wisata,

Kabupaten Lombok Tengah .

dengan

sasaran

sebagai

berikut :

Dusun

Sade

3. Menyusun

1. Mengidentifikasi
kegiatan
kawasan

aspek

kawasan

pariwisata budaya-religi Dusun

pengembangan
pariwisata

di

strategi

pengembangan

dalam

Sade

budaya-

di

Pulau

Lombok

berdasarkan potensi, masalah,

religi Dusun Sade di Kabupaten

peluang, dan ancaman (SWOT).

Lombok Tengah.

II.

budaya-religi

Tinjauan Pustaka

2.1

Secara etnimologi, kata pariwisata

putar dari suatu tempat ke tempat lain.

berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri

Dalam operasionalnya istilah pariwisata

dari dua suku kata yaitu “pari” dan

sebagai pengganti istilah asing “tourism”

“wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali,

atau “travel” diberi makna oleh Pemerintah

berputar-putar, lengkap. Sedangkan kata

Indonesia: “Mereka yang meninggalkan

wisata berartti perjalanan atau berpergian.

rumah

Berdasarkan

tanpa mencari nafkah di tempat-tempat

istilah

tersebut,

maka

Pengertian Pariwisata

untuk

mengadakan

pariwisata diartikan sebagai perjalanan

yang

yang dilakukan berkali-kali atau berputar-

kunjungan mereka.” (Pendit, 2002:1).

2.2

Komponen Pariwisata
Komponen

dikunjungi

sambil

perjalanan

 Kelestarian

pariwisata

berkaitan

terbagi

menikmati

merupakan
dengan

hutan

belukar, flora, fauna yang

menjadi :

ada di lokasi objek daya
tarik wisata.

a) Aspek Lingkungan Alamiah
 Keindahan

 Kebersihan

merupakan

berkaitan dengan kondisi

kondisi

iklim, bentuk tanah dan

bersih

pemandangan, panorama.

pencemaran.

merupakan

lingkungan
dan

bebas

b) Aspek Lingkungan Budaya

3

yang
dari

 Atraksi Wisata merupakan

kesehatan dan pendidikan
di tiap wisatawan.

sesuatu sajian wisata yang
disiapkan terlebih dahulu
agar

dapat

dilihat

2.3

dan

Jenis-jenis Pariwisata

diamati.

Pembagian jenis-jenis pariwisata

 Benda-benda

Tradisional

merupakan

benda-benda

bersejarah,

kebudayaan,

berdasarkan World Tourist Organisation
(WTO) (2001) yaitu :
a. Cultural

dan handicraft.
hidup

utama

masyarakat

pariwisata yang menjual suasana

 Sarana rekreasi merupakan
fasilitas

yang

untuk

tujuan

perdesaan dan keadaan sosial
ekonomi

masyarakatnya

biasanya

rekreasi dan olahraga.
 Penginapan

kebudayaan

b. Rural Tourism, merupakan jenis

c) Sarana dan Prasarana

digunakan

pada

masyarakat setempatnya

secara tradisional.

semua

merupakan

pariwisata yang memiliki daya tarik

 Hospitality merupakan tata
cara

Tourism,

memiliki

yang

keunikan

tersendiri.

merupakan

c. Sun –beach Tourism, merupakan

fasilitas yang menampung

jenis pariwisata yang berada di tepi

pengunjung.
 Sarana

pantai.

berjualan

merupakan toko-toko yang

2.4

Pengertian Desa Wisata

menjual souvenir.
 Sarana

Desa

pelengkap

merupakan

tempat

bentuk

yang

wisata

integrasi

merupakan
antara

suatu
atraksi,

menyediakan fasilitas untuk

akomodasi, dan fasilitas pendukung yang

rekreasi

fungsinya

disajikan dalam suatu struktur kehidupan

melengkapi sarana pokok

masyarakat yang menyatu dengan tata

kepariwisataan.

cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti,

yang

merupakan

Wiendu.

listrik

dan

Challenges)

Pendidikan

dan

 Utilitas
ketersediaan
sanitasi.
 Sarana

Kesehatan
fasilitas

2.5

Perspective

and

Komponen Desa Wisata
Desa wisata ada 5 komponen :

merupakan

kesehatan

1993.

dan

 Atraksi wisata merupakan semua

pendidikan untuk jaminan

yang mencakup alam, budaya,
4

dan hasil ciptaan manusia. Atraksi

penduduk, karakteristik dan luas

yang dipilih adalah yang paling

wilayah desa.

menarik dan atraktif di desa.

 Sistem

 Jarak tempuh merupakan jarak
tempuh

dari

terutama

kawasan
tempat

kemasyarakatan

merupakan

aspek penting menginga aturan-

tinggal

aturan

yang

khusus

pada

komunitas sebuah desa.

dari ibukota propinsi dan jarak dari

 Ketersediaan

ibukota kabupaten.

infrastruktur

merupakan ketersediaan fasilitas

 Besaran desa merupakan desa
menyangkut

dan

wisata

wisatawan dan juga jarak tempuh

yang

kepercayaan

dan

masalah-

pelayanan

transportasi,

fasilitas listrik, air bersih, drainase,

masalah jumlah rumah, jumlah

telepon, dan sebagainya.

III.

Pembahasan dan Analisa

3.1

Identifikasi Aspek Dalam Kegiatan Pengembangan Kawasan Pariwisata

Budaya-Religi Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah
Salah satu tujuan dari pengembangan
kawasan

pariwisata

Aspek

yang

dianalisis

terkait

untuk menambah

komponen pariwisata dan karakteristik

devisa dari sektor pariwisata. Karena itu

desa wisata yang berada Dusun Sade di

dalam penerapan konsep desa wisata

Kabupaten

dilakukan

mengetahui

tersebut antara lain aspek lingkungan

aspek yang mendukung konsep desa

alamiah, aspek lingkungan, dan aspek

wisata. Analisis yang dilakukan dengan

sarana

cara analisis deskriptif yang merupakan

variabel yang akan dijelaskan di bawah

analis yang menggambarkan karakteristik

ini.

analisis

untuk

dan

Lombok

Tengah.

prasarana

Aspek

dengan

sub

data berdasarkan karakteristik tertentu.
Tabel 1 Komponen Aspek Pariwisata
Aspek Yang Mempengaruhi

Ada (V) / Tidak Ada (-)

Kondisi Fisik

Aspek Lingkungan Alamiah
Keindahan

V

Terletak dibawah gunung Rinjani

Kelestarian

V

Kebersihan

V

Masih asri dan belum banyak
orang yang mengetahui dusun
tersebut
Masih bersih dan belum banyak
pengunjung yang mengetahui
dusun tersebut

Aspek Lingkungan Budaya
Atraksi Wisata

V

5

Tari selamat datang yang
dibawakan suku sasak

Benda-benda Tradisional

V

Hospitality

V

Sarana dan Prasarana
Sarana rekreasi
Penginapan
Sarana berjualan

V
V

Sarana pelengkap
Utilitas

-

Sarana
Pendidikan
Kesehatan

dan

Ada barang-barang yang terbuat
dari kayu, dan barang
peninggalan nenek moyang
Masyarakat hidup berburu dan
bertani
Ada fasilitas rekreasi
Tidak ada penginapan
Berjualan cinderamata tenun
sasak
Tidak ada sarana pelengkap
Tidak ada toilet dan lampu
penerangan
Sarana edukasi pembuatan
tenun di rumah masyarakat
sasak

V

Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa aspek komponen diatas
memenuhi untuk dijadikan destinasi tempat wisata, dan perlu penambahan di aspek sarana
pelengkap, utilitas, sarana pendidikan dan kesehatan
Tabel 2 Komponen Desa Wisata
Aspek Yang Mempengaruhi

Ada (V) / Tidak Ada (-)

Kondisi Fisik

Atraksi Wisata

V

Jarak tempuh

V

Tari selamat datang yang
dibawakan suku sasak
Mudah ditempuh dengan
kendaraan bermotor, lokasi
dekat dengan Bandara
Internasional Lombok
Satu desa
Masyarakat sasak menganut
agama islam tetapi bentuk
kemasyarakatnya seperti di Bali
Infrastruktur sudah memadai
kurang di toilet pengunjung dan
lampu penerangan jalan

Besaran Desa
Sistem
Kepercayaan
kemasyarakatan

V
V

dan

Ketersediaan infrastruktur

V

Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa komponen desa wisata
memenuhi diatas memenuhi untuk dijadikan destinasi tempat wisata.
3.2

Mengidentifikasi Potensi, Masalah, Peluang, Ancaman Dalam Pengembangan

Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Kawasan Dusun Sade di Kabupaten Lombok
Tengah
Berdasarkan

kondisi

eksisting

Sade yang mendukung pengembangan

kawasan Dusun Sade, dapat diketahui

pariwisata budaya-religi melalui konsep

potensi, masalah, peluang, dan ancaman.

desa wisata. Sedangkan masalah adalah

Potensi adalah kondisi eksisting Dusun

kelemahan yang menjadi kendala dalam
6

pengembangan
Peluang

konsep

adalah

desa

keadaan

wisata.

yang

dan

bisa

ancaman

Kawasan

dari

Pengembangan

Pariwisata

Budaya-Religi

dikembangkan di kawasan pegunungan.

Kawasan Dusun Sade di Kabupaten

Ancaman

yang

Lombok Tengah Melalui Konsep Desa

mengancam keberadaan pengembangan

Wisata dapat dilihat dari matriks SWOT

pariwisata budaya-religi melalui konsep

dibawah ini.

merupakan

kegiatan

desa wisata. Potensi, masalah, peluang,
Tabel 3 Matriks SWOT Kawasan Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah
Strength
1. Dusun Sade ditetapkan sebagai salah
satu dari 10 zona pariwisata dalam
RTRW Lombok Tahun 2009-2029
2. Kawasan
Dusun
Sade
memiliki
pemandangan yang indah di bawah
Gunung Rinjani
Opportunity
1. Sudah ada dukungan dari pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah dengan
slogan visit to Lombok
2. Adanya pengembangan desa wisata di
Dusun Sade yang dapat menarik
pengunjung

Weakness
1. Tingkat pendidikan masyarakat Dusun
Sade masih rendah
2. Kurang utilitas seperti toilet dan lampu
penerangan
Threat
1. Kurangnya minat pengunjung atau
wisatawan
terhadap
produk
yang
dihasilkan masyarakat Dusun Sade
seperti tenun Sasak

Sumber : Hasil Analisis, 2014
3.3

Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Dusun Sade di

Pulau Lombok Melalui Konsep Desa Wisata
Setelah
untuk

matrik

mengetahui

SWOT

potensi,

disusun

dalam mengelola kerajinan kain

masalah,

tenun Sasak.

peluang, dan ancaman pengembangan

 Pengunjung

diajak

pendekatan

kawasan pariwisata budaya-religi Dusun

langsung dengan cara wisatawan

Sade

langkah

dimungkinkan

strategi

dalam akomodasi yang dimiliki

di

Pulau

Lombok

selanjutnya

menyusun

pengembangan

melalui

konsep

desa

 Melakukan
pameran

di desa wisata tersebut seperti
jalan.
bagi

pengadaan

masyarakat

“visit

to

pariwisata

untuk

wisatawan lokal dan mancanegara.

sanitasi dan lampu penerangan

modal

promosi

Lombok : Pearl of Indonesia” pada

 Menyediakan utilitas yang kurang

program

bermalam

desa tersebut.

wisata. Adalah sebagai berikut :

 Menyusun

untuk

Sasak

7

IV.

Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian diatas

Kabupaten

Lombok

Tengah

melalui

dapat diketahui bahwa pengembangan

konsep desa wisata bisa dikembangkan

kawasan

budaya-religi

melalui berbagai strategi pengembangan

Kawasan Dusun Sade di Kabupaten

dengan cara menyediakan utilitas yang

Lombok Tengah melalui konsep desa

kurang di desa wisata tersebut, menyusun

wisata

program

pariwisata

bisa

dijalankan

dengan

baik

pengadaan

modal

bagi

disana. Hal ini diketahui dengan analisis

masyarakat suku Sasak dalam mengelola

deskriptif

kain tenun, pengunjung diajak pendekatan

yang

telah

dilakukan

menemukan bahwa semua komponen

langsung

pariwisata dan kriteria desa wisata ada di

dimungkinkan

Kawasan Dusun Sade di Kabupaten

akomodasi yang dimiliki desa tersebut

Lombok Tengah tetapi aspek utilitas dan

agar kesan berkunjung ke Dusun Sade

sarana pelengkap tidak terdapat disana.

menyenangkan, dan melakukan kegiatan

Pengembangan

promosi pariwisata dengan slogan “visit to

kawasan

pariwisata

budaya-religi kawasan Dusun Sade di
V.
Drs.

dengan
untuk

cara

wisatawan

bermalam

dalam

Lombok : Pearl of Indonesia

Daftar Pustaka
Oka

Pariwisata,

A

Yoeti.

1985.

Pengantar

Penerbit

Ilmu

dari

Angkasa

Laporan

Konferensi

Internasional

mengenai pariwisata budaya).

Bandung

Clare A.Gunn with Turgut Var. Tourism

Nuryanti, Wiendu. Concept, Perspective

Planning, Basic, Concept, Cases, Fourth

and Challenges, 1993. makalah bagian

Edition, By 2002. Routledge New York
and London

8