Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya melayu
Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Kawasan Dusun Sade di
Kabupaten Lombok Tengah Melalui Konsep Desa Wisata
Amelia Puspasari / 3612100019
Mata Kuliah Perencaaan Pariwisata
Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP-ITS
Abstrak
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan bagi perekonomian di
Kabupaten Lombok Tengah yang belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah
daerah. Dari hasil Rencana Tata Ruang Wilayah Lombok Tahun 2009-2029, pemerintah
membagi objek pariwisata tersebut ke dalam 10 zona. Salah satu zona kawasan tersebut
adalah zona kawasan pariwisata budaya-religi. Kawasan pariwisata budaya-religi yang
ditetapkan Pemerintah Provinsi Lombok Tengah adalah Dusun Sade yang merupakan salah
satu dusun yang terletak di desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis deskriptif yang telah dilakukan
menemukan bahwa semua komponen pariwisata dan kriteria desa wisata ada di Kawasan
Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah tetapi aspek utilitas dan sarana pelengkap tidak
terdapat disana. Pengembangan kawasan pariwisata budaya-religi kawasan Dusun Sade di
Kabupaten Lombok Tengah melalui konsep desa wisata. Dari analisis SWOT juga diketahui
strategi pengembangan dengan cara menyediakan utilitas yang kurang di desa wisata
tersebut, menyusun program pengadaan modal bagi masyarakat suku Sasak dalam
mengelola kain tenun, pengunjung diajak pendekatan langsung dengan cara wisatawan
dimungkinkan untuk bermalam dalam akomodasi yang dimiliki desa tersebut agar kesan
berkunjung ke Dusun Sade menyenangkan, dan melakukan kegiatan promosi pariwisata
dengan slogan “visit to Lombok : Pearl of Indonesia”.
Kata Kunci : kawasan pariwisata budaya-religi, konsep desa wisata
I.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Pariwisata
merupakan
sumber
penghasilan
suatu
daerah.
perjalanan yang dilakukan berkali-kali
Menurut UU No. 10 Tahun 2009
atau berputar-putar dari suatu tempat
tentang kepariwisataan yang tertera
ke tempat lainnya (Oka Yoeti, 1985).
pada pasal 3 kepariwisataan berfungsi
Pariwisata
memenuhi kebutuhan jasmani, rohani,
merupakan
salah
satu
1
dan
intelektual
setiap
wisatawan
Indonesia
adalah
Kabupaten
Tengah.
Kabupaten
dengan rekreasi dan perjalanan serta
Lombok
meningkatkan
negara
Lombok Tengah adalah salah satu
kesejahteraan
dari ketiga pulau yang ditetapkan
untuk
pendapatan
mewujudkan
rakyat.
sebagai
pariwisata.
Dewasa ini pertumbuhan
dan
perkembangan
sangat
pesat
Indonesia
yang
merupakan
penghasil
devisa
memiliki
sebagai
pariwisata
satu
kawasan
pariwisata
kawasan
budaya-religi
dengan
konsep desa wisata. Pada Dusun
sistem terbuka dari unsur-unsur
Sade
yang saling berinteraksi dalam
berkembang
kegiatan
pariwisata dengan menggunakan
suatu lingkungan yang luas, mulai
konsep
dari unsur wisatawan, negara asal
desa
memegang
wisatawan, negara yang dijadikan
wisata
teguh
yang
budaya-religi
namun pengembangannya belum
tempat transit, dan daerah tujuan
optimal.
wisata serta unsur ekonomi yaitu
Padahal
berpotensi
(MacIntosh,
kegiatan
menjadi
peningkatan
Leiper dalam Yoeti, 2009 hlm. 9-
ini
pemicu
perekonomian
masyarakat dengan adanya desa
10). Setiap daerah di Indonesia
wisata. Karena itu dilakukan suatu
memiliki potensi sumber daya alam
kajian
dan budaya yang beragam yang
untuk
mengembangkan
kawasan pariwisata budaya-religi
dapat dijadikan potensi daya tarik
kawasan
dikembangkan
Dusun
Sade
di
Kabupaten Lombok melalui konsep
wisata,
desa wisata.
salah satu daerah tujuan wisata di
1.2
salah
pengembangan
Karena pariwisata adalah suatu
tujuan
Tata Ruang
perencanaan
meningkatkan kualitas hidupnya.
daerah
Rencana
2011-2013 Dusun Sade ditetapkan
berpergian ke suatu tempat guna
menjadi
daya
Kabupaten Lombok Tengah Tahun
keinginan atau kebutuhan untuk
untuk
keanekaragaman
Menurut
atau wisatawan yang mempunyai
wisata
lombok
tarik wisata yang cukup tinggi.
terbesar.
ini erat kaitannya dengan manusia
pariwisata
Pulau
kepulauan Nusa Tenggara yang
di
Pertumbuhan yang terjadi di sektor
industri
perencanaan
merupakan salah satu gugusan
industri
pariwisata
kawasan
Tujuan dan Sasaran
2
Tujuan
untuk
penelitian
merumuskan
kawasan
ini
adalah
2. Mengidentifikasi
pengembangan
pariwisata
masalah,
budaya-religi
potensi,
peluang,
ancaman
dalam pengembangan kawasan
kawasan Dusun Sade di Kabupaten
pariwisata
Lombok Tengah Melalui Konsep Desa
kawasan
Wisata,
Kabupaten Lombok Tengah .
dengan
sasaran
sebagai
berikut :
Dusun
Sade
3. Menyusun
1. Mengidentifikasi
kegiatan
kawasan
aspek
kawasan
pariwisata budaya-religi Dusun
pengembangan
pariwisata
di
strategi
pengembangan
dalam
Sade
budaya-
di
Pulau
Lombok
berdasarkan potensi, masalah,
religi Dusun Sade di Kabupaten
peluang, dan ancaman (SWOT).
Lombok Tengah.
II.
budaya-religi
Tinjauan Pustaka
2.1
Secara etnimologi, kata pariwisata
putar dari suatu tempat ke tempat lain.
berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri
Dalam operasionalnya istilah pariwisata
dari dua suku kata yaitu “pari” dan
sebagai pengganti istilah asing “tourism”
“wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali,
atau “travel” diberi makna oleh Pemerintah
berputar-putar, lengkap. Sedangkan kata
Indonesia: “Mereka yang meninggalkan
wisata berartti perjalanan atau berpergian.
rumah
Berdasarkan
tanpa mencari nafkah di tempat-tempat
istilah
tersebut,
maka
Pengertian Pariwisata
untuk
mengadakan
pariwisata diartikan sebagai perjalanan
yang
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-
kunjungan mereka.” (Pendit, 2002:1).
2.2
Komponen Pariwisata
Komponen
dikunjungi
sambil
perjalanan
Kelestarian
pariwisata
berkaitan
terbagi
menikmati
merupakan
dengan
hutan
belukar, flora, fauna yang
menjadi :
ada di lokasi objek daya
tarik wisata.
a) Aspek Lingkungan Alamiah
Keindahan
Kebersihan
merupakan
berkaitan dengan kondisi
kondisi
iklim, bentuk tanah dan
bersih
pemandangan, panorama.
pencemaran.
merupakan
lingkungan
dan
bebas
b) Aspek Lingkungan Budaya
3
yang
dari
Atraksi Wisata merupakan
kesehatan dan pendidikan
di tiap wisatawan.
sesuatu sajian wisata yang
disiapkan terlebih dahulu
agar
dapat
dilihat
2.3
dan
Jenis-jenis Pariwisata
diamati.
Pembagian jenis-jenis pariwisata
Benda-benda
Tradisional
merupakan
benda-benda
bersejarah,
kebudayaan,
berdasarkan World Tourist Organisation
(WTO) (2001) yaitu :
a. Cultural
dan handicraft.
hidup
utama
masyarakat
pariwisata yang menjual suasana
Sarana rekreasi merupakan
fasilitas
yang
untuk
tujuan
perdesaan dan keadaan sosial
ekonomi
masyarakatnya
biasanya
rekreasi dan olahraga.
Penginapan
kebudayaan
b. Rural Tourism, merupakan jenis
c) Sarana dan Prasarana
digunakan
pada
masyarakat setempatnya
secara tradisional.
semua
merupakan
pariwisata yang memiliki daya tarik
Hospitality merupakan tata
cara
Tourism,
memiliki
yang
keunikan
tersendiri.
merupakan
c. Sun –beach Tourism, merupakan
fasilitas yang menampung
jenis pariwisata yang berada di tepi
pengunjung.
Sarana
pantai.
berjualan
merupakan toko-toko yang
2.4
Pengertian Desa Wisata
menjual souvenir.
Sarana
Desa
pelengkap
merupakan
tempat
bentuk
yang
wisata
integrasi
merupakan
antara
suatu
atraksi,
menyediakan fasilitas untuk
akomodasi, dan fasilitas pendukung yang
rekreasi
fungsinya
disajikan dalam suatu struktur kehidupan
melengkapi sarana pokok
masyarakat yang menyatu dengan tata
kepariwisataan.
cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti,
yang
merupakan
Wiendu.
listrik
dan
Challenges)
Pendidikan
dan
Utilitas
ketersediaan
sanitasi.
Sarana
Kesehatan
fasilitas
2.5
Perspective
and
Komponen Desa Wisata
Desa wisata ada 5 komponen :
merupakan
kesehatan
1993.
dan
Atraksi wisata merupakan semua
pendidikan untuk jaminan
yang mencakup alam, budaya,
4
dan hasil ciptaan manusia. Atraksi
penduduk, karakteristik dan luas
yang dipilih adalah yang paling
wilayah desa.
menarik dan atraktif di desa.
Sistem
Jarak tempuh merupakan jarak
tempuh
dari
terutama
kawasan
tempat
kemasyarakatan
merupakan
aspek penting menginga aturan-
tinggal
aturan
yang
khusus
pada
komunitas sebuah desa.
dari ibukota propinsi dan jarak dari
Ketersediaan
ibukota kabupaten.
infrastruktur
merupakan ketersediaan fasilitas
Besaran desa merupakan desa
menyangkut
dan
wisata
wisatawan dan juga jarak tempuh
yang
kepercayaan
dan
masalah-
pelayanan
transportasi,
fasilitas listrik, air bersih, drainase,
masalah jumlah rumah, jumlah
telepon, dan sebagainya.
III.
Pembahasan dan Analisa
3.1
Identifikasi Aspek Dalam Kegiatan Pengembangan Kawasan Pariwisata
Budaya-Religi Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah
Salah satu tujuan dari pengembangan
kawasan
pariwisata
Aspek
yang
dianalisis
terkait
untuk menambah
komponen pariwisata dan karakteristik
devisa dari sektor pariwisata. Karena itu
desa wisata yang berada Dusun Sade di
dalam penerapan konsep desa wisata
Kabupaten
dilakukan
mengetahui
tersebut antara lain aspek lingkungan
aspek yang mendukung konsep desa
alamiah, aspek lingkungan, dan aspek
wisata. Analisis yang dilakukan dengan
sarana
cara analisis deskriptif yang merupakan
variabel yang akan dijelaskan di bawah
analis yang menggambarkan karakteristik
ini.
analisis
untuk
dan
Lombok
Tengah.
prasarana
Aspek
dengan
sub
data berdasarkan karakteristik tertentu.
Tabel 1 Komponen Aspek Pariwisata
Aspek Yang Mempengaruhi
Ada (V) / Tidak Ada (-)
Kondisi Fisik
Aspek Lingkungan Alamiah
Keindahan
V
Terletak dibawah gunung Rinjani
Kelestarian
V
Kebersihan
V
Masih asri dan belum banyak
orang yang mengetahui dusun
tersebut
Masih bersih dan belum banyak
pengunjung yang mengetahui
dusun tersebut
Aspek Lingkungan Budaya
Atraksi Wisata
V
5
Tari selamat datang yang
dibawakan suku sasak
Benda-benda Tradisional
V
Hospitality
V
Sarana dan Prasarana
Sarana rekreasi
Penginapan
Sarana berjualan
V
V
Sarana pelengkap
Utilitas
-
Sarana
Pendidikan
Kesehatan
dan
Ada barang-barang yang terbuat
dari kayu, dan barang
peninggalan nenek moyang
Masyarakat hidup berburu dan
bertani
Ada fasilitas rekreasi
Tidak ada penginapan
Berjualan cinderamata tenun
sasak
Tidak ada sarana pelengkap
Tidak ada toilet dan lampu
penerangan
Sarana edukasi pembuatan
tenun di rumah masyarakat
sasak
V
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa aspek komponen diatas
memenuhi untuk dijadikan destinasi tempat wisata, dan perlu penambahan di aspek sarana
pelengkap, utilitas, sarana pendidikan dan kesehatan
Tabel 2 Komponen Desa Wisata
Aspek Yang Mempengaruhi
Ada (V) / Tidak Ada (-)
Kondisi Fisik
Atraksi Wisata
V
Jarak tempuh
V
Tari selamat datang yang
dibawakan suku sasak
Mudah ditempuh dengan
kendaraan bermotor, lokasi
dekat dengan Bandara
Internasional Lombok
Satu desa
Masyarakat sasak menganut
agama islam tetapi bentuk
kemasyarakatnya seperti di Bali
Infrastruktur sudah memadai
kurang di toilet pengunjung dan
lampu penerangan jalan
Besaran Desa
Sistem
Kepercayaan
kemasyarakatan
V
V
dan
Ketersediaan infrastruktur
V
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa komponen desa wisata
memenuhi diatas memenuhi untuk dijadikan destinasi tempat wisata.
3.2
Mengidentifikasi Potensi, Masalah, Peluang, Ancaman Dalam Pengembangan
Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Kawasan Dusun Sade di Kabupaten Lombok
Tengah
Berdasarkan
kondisi
eksisting
Sade yang mendukung pengembangan
kawasan Dusun Sade, dapat diketahui
pariwisata budaya-religi melalui konsep
potensi, masalah, peluang, dan ancaman.
desa wisata. Sedangkan masalah adalah
Potensi adalah kondisi eksisting Dusun
kelemahan yang menjadi kendala dalam
6
pengembangan
Peluang
konsep
adalah
desa
keadaan
wisata.
yang
dan
bisa
ancaman
Kawasan
dari
Pengembangan
Pariwisata
Budaya-Religi
dikembangkan di kawasan pegunungan.
Kawasan Dusun Sade di Kabupaten
Ancaman
yang
Lombok Tengah Melalui Konsep Desa
mengancam keberadaan pengembangan
Wisata dapat dilihat dari matriks SWOT
pariwisata budaya-religi melalui konsep
dibawah ini.
merupakan
kegiatan
desa wisata. Potensi, masalah, peluang,
Tabel 3 Matriks SWOT Kawasan Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah
Strength
1. Dusun Sade ditetapkan sebagai salah
satu dari 10 zona pariwisata dalam
RTRW Lombok Tahun 2009-2029
2. Kawasan
Dusun
Sade
memiliki
pemandangan yang indah di bawah
Gunung Rinjani
Opportunity
1. Sudah ada dukungan dari pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah dengan
slogan visit to Lombok
2. Adanya pengembangan desa wisata di
Dusun Sade yang dapat menarik
pengunjung
Weakness
1. Tingkat pendidikan masyarakat Dusun
Sade masih rendah
2. Kurang utilitas seperti toilet dan lampu
penerangan
Threat
1. Kurangnya minat pengunjung atau
wisatawan
terhadap
produk
yang
dihasilkan masyarakat Dusun Sade
seperti tenun Sasak
Sumber : Hasil Analisis, 2014
3.3
Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Dusun Sade di
Pulau Lombok Melalui Konsep Desa Wisata
Setelah
untuk
matrik
mengetahui
SWOT
potensi,
disusun
dalam mengelola kerajinan kain
masalah,
tenun Sasak.
peluang, dan ancaman pengembangan
Pengunjung
diajak
pendekatan
kawasan pariwisata budaya-religi Dusun
langsung dengan cara wisatawan
Sade
langkah
dimungkinkan
strategi
dalam akomodasi yang dimiliki
di
Pulau
Lombok
selanjutnya
menyusun
pengembangan
melalui
konsep
desa
Melakukan
pameran
di desa wisata tersebut seperti
jalan.
bagi
pengadaan
masyarakat
“visit
to
pariwisata
untuk
wisatawan lokal dan mancanegara.
sanitasi dan lampu penerangan
modal
promosi
Lombok : Pearl of Indonesia” pada
Menyediakan utilitas yang kurang
program
bermalam
desa tersebut.
wisata. Adalah sebagai berikut :
Menyusun
untuk
Sasak
7
IV.
Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian diatas
Kabupaten
Lombok
Tengah
melalui
dapat diketahui bahwa pengembangan
konsep desa wisata bisa dikembangkan
kawasan
budaya-religi
melalui berbagai strategi pengembangan
Kawasan Dusun Sade di Kabupaten
dengan cara menyediakan utilitas yang
Lombok Tengah melalui konsep desa
kurang di desa wisata tersebut, menyusun
wisata
program
pariwisata
bisa
dijalankan
dengan
baik
pengadaan
modal
bagi
disana. Hal ini diketahui dengan analisis
masyarakat suku Sasak dalam mengelola
deskriptif
kain tenun, pengunjung diajak pendekatan
yang
telah
dilakukan
menemukan bahwa semua komponen
langsung
pariwisata dan kriteria desa wisata ada di
dimungkinkan
Kawasan Dusun Sade di Kabupaten
akomodasi yang dimiliki desa tersebut
Lombok Tengah tetapi aspek utilitas dan
agar kesan berkunjung ke Dusun Sade
sarana pelengkap tidak terdapat disana.
menyenangkan, dan melakukan kegiatan
Pengembangan
promosi pariwisata dengan slogan “visit to
kawasan
pariwisata
budaya-religi kawasan Dusun Sade di
V.
Drs.
dengan
untuk
cara
wisatawan
bermalam
dalam
Lombok : Pearl of Indonesia
Daftar Pustaka
Oka
Pariwisata,
A
Yoeti.
1985.
Pengantar
Penerbit
Ilmu
dari
Angkasa
Laporan
Konferensi
Internasional
mengenai pariwisata budaya).
Bandung
Clare A.Gunn with Turgut Var. Tourism
Nuryanti, Wiendu. Concept, Perspective
Planning, Basic, Concept, Cases, Fourth
and Challenges, 1993. makalah bagian
Edition, By 2002. Routledge New York
and London
8
Kabupaten Lombok Tengah Melalui Konsep Desa Wisata
Amelia Puspasari / 3612100019
Mata Kuliah Perencaaan Pariwisata
Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP-ITS
Abstrak
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan bagi perekonomian di
Kabupaten Lombok Tengah yang belum mendapat perhatian maksimal dari pemerintah
daerah. Dari hasil Rencana Tata Ruang Wilayah Lombok Tahun 2009-2029, pemerintah
membagi objek pariwisata tersebut ke dalam 10 zona. Salah satu zona kawasan tersebut
adalah zona kawasan pariwisata budaya-religi. Kawasan pariwisata budaya-religi yang
ditetapkan Pemerintah Provinsi Lombok Tengah adalah Dusun Sade yang merupakan salah
satu dusun yang terletak di desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Berdasarkan hasil analisis menggunakan analisis deskriptif yang telah dilakukan
menemukan bahwa semua komponen pariwisata dan kriteria desa wisata ada di Kawasan
Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah tetapi aspek utilitas dan sarana pelengkap tidak
terdapat disana. Pengembangan kawasan pariwisata budaya-religi kawasan Dusun Sade di
Kabupaten Lombok Tengah melalui konsep desa wisata. Dari analisis SWOT juga diketahui
strategi pengembangan dengan cara menyediakan utilitas yang kurang di desa wisata
tersebut, menyusun program pengadaan modal bagi masyarakat suku Sasak dalam
mengelola kain tenun, pengunjung diajak pendekatan langsung dengan cara wisatawan
dimungkinkan untuk bermalam dalam akomodasi yang dimiliki desa tersebut agar kesan
berkunjung ke Dusun Sade menyenangkan, dan melakukan kegiatan promosi pariwisata
dengan slogan “visit to Lombok : Pearl of Indonesia”.
Kata Kunci : kawasan pariwisata budaya-religi, konsep desa wisata
I.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Pariwisata
merupakan
sumber
penghasilan
suatu
daerah.
perjalanan yang dilakukan berkali-kali
Menurut UU No. 10 Tahun 2009
atau berputar-putar dari suatu tempat
tentang kepariwisataan yang tertera
ke tempat lainnya (Oka Yoeti, 1985).
pada pasal 3 kepariwisataan berfungsi
Pariwisata
memenuhi kebutuhan jasmani, rohani,
merupakan
salah
satu
1
dan
intelektual
setiap
wisatawan
Indonesia
adalah
Kabupaten
Tengah.
Kabupaten
dengan rekreasi dan perjalanan serta
Lombok
meningkatkan
negara
Lombok Tengah adalah salah satu
kesejahteraan
dari ketiga pulau yang ditetapkan
untuk
pendapatan
mewujudkan
rakyat.
sebagai
pariwisata.
Dewasa ini pertumbuhan
dan
perkembangan
sangat
pesat
Indonesia
yang
merupakan
penghasil
devisa
memiliki
sebagai
pariwisata
satu
kawasan
pariwisata
kawasan
budaya-religi
dengan
konsep desa wisata. Pada Dusun
sistem terbuka dari unsur-unsur
Sade
yang saling berinteraksi dalam
berkembang
kegiatan
pariwisata dengan menggunakan
suatu lingkungan yang luas, mulai
konsep
dari unsur wisatawan, negara asal
desa
memegang
wisatawan, negara yang dijadikan
wisata
teguh
yang
budaya-religi
namun pengembangannya belum
tempat transit, dan daerah tujuan
optimal.
wisata serta unsur ekonomi yaitu
Padahal
berpotensi
(MacIntosh,
kegiatan
menjadi
peningkatan
Leiper dalam Yoeti, 2009 hlm. 9-
ini
pemicu
perekonomian
masyarakat dengan adanya desa
10). Setiap daerah di Indonesia
wisata. Karena itu dilakukan suatu
memiliki potensi sumber daya alam
kajian
dan budaya yang beragam yang
untuk
mengembangkan
kawasan pariwisata budaya-religi
dapat dijadikan potensi daya tarik
kawasan
dikembangkan
Dusun
Sade
di
Kabupaten Lombok melalui konsep
wisata,
desa wisata.
salah satu daerah tujuan wisata di
1.2
salah
pengembangan
Karena pariwisata adalah suatu
tujuan
Tata Ruang
perencanaan
meningkatkan kualitas hidupnya.
daerah
Rencana
2011-2013 Dusun Sade ditetapkan
berpergian ke suatu tempat guna
menjadi
daya
Kabupaten Lombok Tengah Tahun
keinginan atau kebutuhan untuk
untuk
keanekaragaman
Menurut
atau wisatawan yang mempunyai
wisata
lombok
tarik wisata yang cukup tinggi.
terbesar.
ini erat kaitannya dengan manusia
pariwisata
Pulau
kepulauan Nusa Tenggara yang
di
Pertumbuhan yang terjadi di sektor
industri
perencanaan
merupakan salah satu gugusan
industri
pariwisata
kawasan
Tujuan dan Sasaran
2
Tujuan
untuk
penelitian
merumuskan
kawasan
ini
adalah
2. Mengidentifikasi
pengembangan
pariwisata
masalah,
budaya-religi
potensi,
peluang,
ancaman
dalam pengembangan kawasan
kawasan Dusun Sade di Kabupaten
pariwisata
Lombok Tengah Melalui Konsep Desa
kawasan
Wisata,
Kabupaten Lombok Tengah .
dengan
sasaran
sebagai
berikut :
Dusun
Sade
3. Menyusun
1. Mengidentifikasi
kegiatan
kawasan
aspek
kawasan
pariwisata budaya-religi Dusun
pengembangan
pariwisata
di
strategi
pengembangan
dalam
Sade
budaya-
di
Pulau
Lombok
berdasarkan potensi, masalah,
religi Dusun Sade di Kabupaten
peluang, dan ancaman (SWOT).
Lombok Tengah.
II.
budaya-religi
Tinjauan Pustaka
2.1
Secara etnimologi, kata pariwisata
putar dari suatu tempat ke tempat lain.
berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri
Dalam operasionalnya istilah pariwisata
dari dua suku kata yaitu “pari” dan
sebagai pengganti istilah asing “tourism”
“wisata”. Pari berarti banyak, berkali-kali,
atau “travel” diberi makna oleh Pemerintah
berputar-putar, lengkap. Sedangkan kata
Indonesia: “Mereka yang meninggalkan
wisata berartti perjalanan atau berpergian.
rumah
Berdasarkan
tanpa mencari nafkah di tempat-tempat
istilah
tersebut,
maka
Pengertian Pariwisata
untuk
mengadakan
pariwisata diartikan sebagai perjalanan
yang
yang dilakukan berkali-kali atau berputar-
kunjungan mereka.” (Pendit, 2002:1).
2.2
Komponen Pariwisata
Komponen
dikunjungi
sambil
perjalanan
Kelestarian
pariwisata
berkaitan
terbagi
menikmati
merupakan
dengan
hutan
belukar, flora, fauna yang
menjadi :
ada di lokasi objek daya
tarik wisata.
a) Aspek Lingkungan Alamiah
Keindahan
Kebersihan
merupakan
berkaitan dengan kondisi
kondisi
iklim, bentuk tanah dan
bersih
pemandangan, panorama.
pencemaran.
merupakan
lingkungan
dan
bebas
b) Aspek Lingkungan Budaya
3
yang
dari
Atraksi Wisata merupakan
kesehatan dan pendidikan
di tiap wisatawan.
sesuatu sajian wisata yang
disiapkan terlebih dahulu
agar
dapat
dilihat
2.3
dan
Jenis-jenis Pariwisata
diamati.
Pembagian jenis-jenis pariwisata
Benda-benda
Tradisional
merupakan
benda-benda
bersejarah,
kebudayaan,
berdasarkan World Tourist Organisation
(WTO) (2001) yaitu :
a. Cultural
dan handicraft.
hidup
utama
masyarakat
pariwisata yang menjual suasana
Sarana rekreasi merupakan
fasilitas
yang
untuk
tujuan
perdesaan dan keadaan sosial
ekonomi
masyarakatnya
biasanya
rekreasi dan olahraga.
Penginapan
kebudayaan
b. Rural Tourism, merupakan jenis
c) Sarana dan Prasarana
digunakan
pada
masyarakat setempatnya
secara tradisional.
semua
merupakan
pariwisata yang memiliki daya tarik
Hospitality merupakan tata
cara
Tourism,
memiliki
yang
keunikan
tersendiri.
merupakan
c. Sun –beach Tourism, merupakan
fasilitas yang menampung
jenis pariwisata yang berada di tepi
pengunjung.
Sarana
pantai.
berjualan
merupakan toko-toko yang
2.4
Pengertian Desa Wisata
menjual souvenir.
Sarana
Desa
pelengkap
merupakan
tempat
bentuk
yang
wisata
integrasi
merupakan
antara
suatu
atraksi,
menyediakan fasilitas untuk
akomodasi, dan fasilitas pendukung yang
rekreasi
fungsinya
disajikan dalam suatu struktur kehidupan
melengkapi sarana pokok
masyarakat yang menyatu dengan tata
kepariwisataan.
cara dan tradisi yang berlaku (Nuryanti,
yang
merupakan
Wiendu.
listrik
dan
Challenges)
Pendidikan
dan
Utilitas
ketersediaan
sanitasi.
Sarana
Kesehatan
fasilitas
2.5
Perspective
and
Komponen Desa Wisata
Desa wisata ada 5 komponen :
merupakan
kesehatan
1993.
dan
Atraksi wisata merupakan semua
pendidikan untuk jaminan
yang mencakup alam, budaya,
4
dan hasil ciptaan manusia. Atraksi
penduduk, karakteristik dan luas
yang dipilih adalah yang paling
wilayah desa.
menarik dan atraktif di desa.
Sistem
Jarak tempuh merupakan jarak
tempuh
dari
terutama
kawasan
tempat
kemasyarakatan
merupakan
aspek penting menginga aturan-
tinggal
aturan
yang
khusus
pada
komunitas sebuah desa.
dari ibukota propinsi dan jarak dari
Ketersediaan
ibukota kabupaten.
infrastruktur
merupakan ketersediaan fasilitas
Besaran desa merupakan desa
menyangkut
dan
wisata
wisatawan dan juga jarak tempuh
yang
kepercayaan
dan
masalah-
pelayanan
transportasi,
fasilitas listrik, air bersih, drainase,
masalah jumlah rumah, jumlah
telepon, dan sebagainya.
III.
Pembahasan dan Analisa
3.1
Identifikasi Aspek Dalam Kegiatan Pengembangan Kawasan Pariwisata
Budaya-Religi Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah
Salah satu tujuan dari pengembangan
kawasan
pariwisata
Aspek
yang
dianalisis
terkait
untuk menambah
komponen pariwisata dan karakteristik
devisa dari sektor pariwisata. Karena itu
desa wisata yang berada Dusun Sade di
dalam penerapan konsep desa wisata
Kabupaten
dilakukan
mengetahui
tersebut antara lain aspek lingkungan
aspek yang mendukung konsep desa
alamiah, aspek lingkungan, dan aspek
wisata. Analisis yang dilakukan dengan
sarana
cara analisis deskriptif yang merupakan
variabel yang akan dijelaskan di bawah
analis yang menggambarkan karakteristik
ini.
analisis
untuk
dan
Lombok
Tengah.
prasarana
Aspek
dengan
sub
data berdasarkan karakteristik tertentu.
Tabel 1 Komponen Aspek Pariwisata
Aspek Yang Mempengaruhi
Ada (V) / Tidak Ada (-)
Kondisi Fisik
Aspek Lingkungan Alamiah
Keindahan
V
Terletak dibawah gunung Rinjani
Kelestarian
V
Kebersihan
V
Masih asri dan belum banyak
orang yang mengetahui dusun
tersebut
Masih bersih dan belum banyak
pengunjung yang mengetahui
dusun tersebut
Aspek Lingkungan Budaya
Atraksi Wisata
V
5
Tari selamat datang yang
dibawakan suku sasak
Benda-benda Tradisional
V
Hospitality
V
Sarana dan Prasarana
Sarana rekreasi
Penginapan
Sarana berjualan
V
V
Sarana pelengkap
Utilitas
-
Sarana
Pendidikan
Kesehatan
dan
Ada barang-barang yang terbuat
dari kayu, dan barang
peninggalan nenek moyang
Masyarakat hidup berburu dan
bertani
Ada fasilitas rekreasi
Tidak ada penginapan
Berjualan cinderamata tenun
sasak
Tidak ada sarana pelengkap
Tidak ada toilet dan lampu
penerangan
Sarana edukasi pembuatan
tenun di rumah masyarakat
sasak
V
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa aspek komponen diatas
memenuhi untuk dijadikan destinasi tempat wisata, dan perlu penambahan di aspek sarana
pelengkap, utilitas, sarana pendidikan dan kesehatan
Tabel 2 Komponen Desa Wisata
Aspek Yang Mempengaruhi
Ada (V) / Tidak Ada (-)
Kondisi Fisik
Atraksi Wisata
V
Jarak tempuh
V
Tari selamat datang yang
dibawakan suku sasak
Mudah ditempuh dengan
kendaraan bermotor, lokasi
dekat dengan Bandara
Internasional Lombok
Satu desa
Masyarakat sasak menganut
agama islam tetapi bentuk
kemasyarakatnya seperti di Bali
Infrastruktur sudah memadai
kurang di toilet pengunjung dan
lampu penerangan jalan
Besaran Desa
Sistem
Kepercayaan
kemasyarakatan
V
V
dan
Ketersediaan infrastruktur
V
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa komponen desa wisata
memenuhi diatas memenuhi untuk dijadikan destinasi tempat wisata.
3.2
Mengidentifikasi Potensi, Masalah, Peluang, Ancaman Dalam Pengembangan
Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Kawasan Dusun Sade di Kabupaten Lombok
Tengah
Berdasarkan
kondisi
eksisting
Sade yang mendukung pengembangan
kawasan Dusun Sade, dapat diketahui
pariwisata budaya-religi melalui konsep
potensi, masalah, peluang, dan ancaman.
desa wisata. Sedangkan masalah adalah
Potensi adalah kondisi eksisting Dusun
kelemahan yang menjadi kendala dalam
6
pengembangan
Peluang
konsep
adalah
desa
keadaan
wisata.
yang
dan
bisa
ancaman
Kawasan
dari
Pengembangan
Pariwisata
Budaya-Religi
dikembangkan di kawasan pegunungan.
Kawasan Dusun Sade di Kabupaten
Ancaman
yang
Lombok Tengah Melalui Konsep Desa
mengancam keberadaan pengembangan
Wisata dapat dilihat dari matriks SWOT
pariwisata budaya-religi melalui konsep
dibawah ini.
merupakan
kegiatan
desa wisata. Potensi, masalah, peluang,
Tabel 3 Matriks SWOT Kawasan Dusun Sade di Kabupaten Lombok Tengah
Strength
1. Dusun Sade ditetapkan sebagai salah
satu dari 10 zona pariwisata dalam
RTRW Lombok Tahun 2009-2029
2. Kawasan
Dusun
Sade
memiliki
pemandangan yang indah di bawah
Gunung Rinjani
Opportunity
1. Sudah ada dukungan dari pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah dengan
slogan visit to Lombok
2. Adanya pengembangan desa wisata di
Dusun Sade yang dapat menarik
pengunjung
Weakness
1. Tingkat pendidikan masyarakat Dusun
Sade masih rendah
2. Kurang utilitas seperti toilet dan lampu
penerangan
Threat
1. Kurangnya minat pengunjung atau
wisatawan
terhadap
produk
yang
dihasilkan masyarakat Dusun Sade
seperti tenun Sasak
Sumber : Hasil Analisis, 2014
3.3
Strategi Pengembangan Kawasan Pariwisata Budaya-Religi Dusun Sade di
Pulau Lombok Melalui Konsep Desa Wisata
Setelah
untuk
matrik
mengetahui
SWOT
potensi,
disusun
dalam mengelola kerajinan kain
masalah,
tenun Sasak.
peluang, dan ancaman pengembangan
Pengunjung
diajak
pendekatan
kawasan pariwisata budaya-religi Dusun
langsung dengan cara wisatawan
Sade
langkah
dimungkinkan
strategi
dalam akomodasi yang dimiliki
di
Pulau
Lombok
selanjutnya
menyusun
pengembangan
melalui
konsep
desa
Melakukan
pameran
di desa wisata tersebut seperti
jalan.
bagi
pengadaan
masyarakat
“visit
to
pariwisata
untuk
wisatawan lokal dan mancanegara.
sanitasi dan lampu penerangan
modal
promosi
Lombok : Pearl of Indonesia” pada
Menyediakan utilitas yang kurang
program
bermalam
desa tersebut.
wisata. Adalah sebagai berikut :
Menyusun
untuk
Sasak
7
IV.
Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian diatas
Kabupaten
Lombok
Tengah
melalui
dapat diketahui bahwa pengembangan
konsep desa wisata bisa dikembangkan
kawasan
budaya-religi
melalui berbagai strategi pengembangan
Kawasan Dusun Sade di Kabupaten
dengan cara menyediakan utilitas yang
Lombok Tengah melalui konsep desa
kurang di desa wisata tersebut, menyusun
wisata
program
pariwisata
bisa
dijalankan
dengan
baik
pengadaan
modal
bagi
disana. Hal ini diketahui dengan analisis
masyarakat suku Sasak dalam mengelola
deskriptif
kain tenun, pengunjung diajak pendekatan
yang
telah
dilakukan
menemukan bahwa semua komponen
langsung
pariwisata dan kriteria desa wisata ada di
dimungkinkan
Kawasan Dusun Sade di Kabupaten
akomodasi yang dimiliki desa tersebut
Lombok Tengah tetapi aspek utilitas dan
agar kesan berkunjung ke Dusun Sade
sarana pelengkap tidak terdapat disana.
menyenangkan, dan melakukan kegiatan
Pengembangan
promosi pariwisata dengan slogan “visit to
kawasan
pariwisata
budaya-religi kawasan Dusun Sade di
V.
Drs.
dengan
untuk
cara
wisatawan
bermalam
dalam
Lombok : Pearl of Indonesia
Daftar Pustaka
Oka
Pariwisata,
A
Yoeti.
1985.
Pengantar
Penerbit
Ilmu
dari
Angkasa
Laporan
Konferensi
Internasional
mengenai pariwisata budaya).
Bandung
Clare A.Gunn with Turgut Var. Tourism
Nuryanti, Wiendu. Concept, Perspective
Planning, Basic, Concept, Cases, Fourth
and Challenges, 1993. makalah bagian
Edition, By 2002. Routledge New York
and London
8