SEJARAH PERKEMBANGAN SENI Perkembangan Filologi (1)

PENDAHULUAN
Kata Art (Bahasa Inggris) sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai seni.
Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan rupa
sebagai medium penggungkapan gagasan seni. Yang termasuk ke dalam seni rupa adalah garis,
bidang, bentuk, huruf, angka, warn, bahkan cahaya. Karena perbedaan rupa yang dijadikan
medium inilah kemudian dikenal cabang-cabang seni rupa seperti seni lukis, seni patung, seni
grafis, seni desain, dan sebagainya.
Sebagai karya seni, seni rupa dapat dikelompokkan dalam berbagai kepentingan.
Berdasarkan bentuknya dineal adanya karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) dan karya seni
rupa tiga dimensi (trimatra). Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang diterakan
pada bidang datar seperti gambar, lukisan, dan sejenisnya. Sedangkan karya seni rupa tiga
dimensi dalah karya seni rupa yang menggunakan bentu-bentuk yang memiliki tiga ukuran
(panjang, lebar, tinggi) sebagai mediumnya, seperti patung, karya kriya, dan sejenisnya.
Selain penggolongan berdasarkan bentuknya, karya seni rupa juga dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsi kegunaannya dalam konteks kehidupan manusia. Berdasarkan kegunaannya
dikenal adanya seni rupa murini (pure art/fine art) dan seni rupa pakai (applied art) yang sering
disebut dengan seni kriya.
Seni rupa murni atau seni murni adalah karya seni yang dimaksudkan untuk penikmatan
semata dan tidak memiliki kegunaan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni murni
dapat kita temukan dalam bentuk lukisan, patung, dan sejenisnya. Sedangkan seni rupa pakai
atau seni pakai adalah karya seni rupa yang selain sebagai karya seni rupa juga memiliki fungsi

atau kegunaan praktis dalam kehidupan s ehari-hari. Oleh karena itu, seni rupa pakai biasa
dikenal sebagai seni kriya (craft).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kriya berarti kerajinan tangan. Jadi dalam
pengertian terbatas seni kriya dapat diartikan sebagai kerajinan tangan.

SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA

Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern. Secara garis
besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut


Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang
dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patungpatung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang
digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa
tempat hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut
merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan
Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.

Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut
dibuat dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai
batu dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan
terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub,
kuda liar, dan babi hutan.



Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta
daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir
kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur,
patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief
dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsabangsa yang memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa
di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk
geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda
kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan di
dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.




Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan
agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh corak
budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah
banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman ini gereja
memiliki pengaruh yang sangat besar.



Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai
bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai
pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan baru
dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang menentang
keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika, ahli
astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas

waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai
gereja.
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada
bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah
dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh
gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.



Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan”
atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan
ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni
Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman
pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan
tema-tema serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisanlukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul

Rubens (1577-1640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh

dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.
Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian
yang sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah
dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang
pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini
kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.


Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya
Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan
klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa
pada abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:
Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme,
realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas
kesenian secara umum. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan
berbagai penggunaan warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran. Seniman

bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi, melainkan juga
banyak yang berasal dari kalangan bawah.
Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran
yang dianutnya adalah sebagai berikut:
Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), Jacques Louis David (1748-1825)
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes, dll
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.



Seni Rupa Abad ke-20

Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam
bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negaranegara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah
membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang

dimotori oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo
Getel, dll. Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini.
Absolutisme menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.
A.

Seni Rupa 2 Dimensi
Istilah "Seni Rupa" seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan maupun yang
diperbincangkaan secara lisan.Apa itu seni rupa, seni rupa adalah cabang seni yang membentuk
karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi,adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki
dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
B. Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi
Seorang perupa (seniman,designer,dll) mengolah unsur-unsur seni rupa fisik dan nonfisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya
seni rupa.
Berikut ini unsur-unsur rupa
1. Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan sebuah karya
seni rupa.Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunya arah serta sifat" khusus seperti
pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berombak.

2.) Raut tamp
Unsur rupa lainya adalah "raut" yang merupakaan ak,potongan/wujud dari suatu
objek
3.) Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukaan kesan dimensi dari
objek yang terdapaat pada karya seni rupa tersebut
4.) Tekstur
Tektsur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukaan kualitas taktis dari suatu permukaan
suatu
object pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya, teksturnya dapat dibedakan menjadi 2
yaitu tektsur asli dan buataan
5.) Warna

Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatiaan dalam berkarya seni rupa
terdpat
beberapa teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis,heraldis,murni da sterusnya
6.) Gelap – Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karna adanya perbedaan intensitas cahaya
yang
jatuh pada permukaan benda.Bagian yang terkena cahaya lebih terang dari yang tidak terkena

.
C.

Medium, Bahan, Dan Teknik
Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni rupa, contohnya
pada umumnya perupa membuat karya lukisan menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan
utamanya serta kayu dan paku sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikaan menjadi 2 yaitu bahan alami dan bahan
sintesis berdasarkaan sumber bahan dan proses pembuataanya
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkaan teknik utama yang digunakaan
dalam pembuataanya. Seni kriya batik misalnya, menunjukaan jenis karya seni rupa yang dibuat
dengan teknik membatik, begitu pula kriya seni rupa anyam yang menggunakan teknik

menganyam.
D. Media Karya Dua Dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi. Beberapa
diantaranya adalah :
1.
Pensil
Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh ataupun hanya

sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau kehitaman karbonnya.
Untuk pensil berkode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B
sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H
menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering digunakan
untuk menggambar proyeksi.
2.
Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya
hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat gambar potret.
3.
Pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita seringkali keliru
ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan
kapur halus yang dicampur tepung warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang
dihasilkan pastel sangat tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas.

Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna sehingga terlihat lebih
mengkilap dan keras.
4.
Pena

Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan ujung yang
bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5.
Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak luntur jika kena
air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok
kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan). Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan
menggunakan kuas.
6.
Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :

a.

Cat air (barbasis air)
Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour
yang bersifat plakat atau lebih cerah.

b.

Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya
tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.

7.

Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas. Ukuran bulunya

ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya
halus dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak,
bulunya lebih kasar.
8.
Spidol
Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan bisa bergerak
spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan penekanan pada saat
menggoreskannya.
9.
Palet
Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat air dibuat dari
plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
10. Komputer
Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini memungkinkan
untuk membuat teknik gambar yang beragam.
E. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
a.
Teknik Aquarel (sapuan basah)

Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau
bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air,
cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan sapuan
tipis dalam menggores .
c.

Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-

titik
d.

hingga membentuk objek.
Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis
berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.

e.

Teknik Dussel (gosok)
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan
kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil, crayon, dan
konte.

f.

Teknik Siluet (blok)
Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga
menimbulkan kesan siluet.

g.

Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster
dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup.

h.

Teknik Semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn
menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati untuk
setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar reklame

i.

Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah sehingga
hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya.

j.

Teknik Kolase

Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian kecilkecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis sehingga membentuk
lukisan.
F.

Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi

1. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang
digunakan dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan sebagainya. Pada karya
seni rupa purbakala objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.
2. Seni Grafis
Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke Indonesia
memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan desain seni murni dan sebagai
alat atau teknik untuk memproduksi (menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis antara
lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan Suromo.
3.
Seni Ilustrasi
Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk
menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang lebih
menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
4.
Seni Batik
Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya
mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain canting, alat-alat yang
digunakan untuk membatik yaitu gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat
peleburan lilin.
G.

Contoh Gambar 2 Dimensi