BAB I PENDAHULUAN - Penjadwalan Produksi Bedding Goods Untuk Pemenuhan Jadwal Pengiriman Di Pt. Hilon Sumatera

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Persaingan dunia industri yang semakin maju dan ketat menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan yang kompetitif, sehingga dapat bertahan dan memenangkan persaingan tersebut. Keunggulan ini bukan hanya dapat diperoleh dari segi finansial tetapi dapat juga diperoleh dari peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan penyusunan jadwal penggunaan mesin dan peralatan yang tepat dan teratur.

  PT. Hilon Sumatera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang

  

bedding goods yaitu pembuatan bantal, guling, carded fiber (dacron hancuran),

padding dan produk kelengkapan tempat tidur lainnya yang beralamat di Jalan

  Jamin Ginting Km.11 No. 64A Kecamatan Medan-Tuntungan. Perusahaan ini beroperasi sesuai dengan pesanan (make to order).

  Dalam sistem penjadwalannya, PT. Hilon Sumatera pada saat ini menggunakan aturan First Come First Serve (FCFS). Pada aturan FCFS, tidak mempersoalkan singkat atau lamanya waktu proses. Pesanan yang datang terlebih dahulu akan menjadi prioritas produksinya. Apabila ada pesanan yang datang bersamaan maka pesanan-pesanan tersebut akan dikerjakan melalui antrian.

  Dengan sistem penjadwalan seperti itu, perusahaan banyak menghadapi pekerjaan atau order dari kostumer yang tidak dapat diselesaikan pada waktu yang telah disepakati. Pada Tabel Tabel 1.1 disajikan rekap order PT. Hilon Sumatera 3 bulan terakhir, yaitu bulan Maret 2014 sampai dengan Mei 2014.

Tabel 1.1. Status Order PT. Hilon Sumatera Bulan Maret sampai dengan Mei 2014

  Bulan Status Jumlah Persen (%) Maret

  Terkirim 215

  67,2

  Barang Belum Selesai 89 27,8 Order Ditolak 16 5,0

  Total 320 100 April

  Terkirim 248 90,5 Barang Belum Selesai 18 6,6 Order Ditolak 8 2,9

  Total 274 100 Mei

  Terkirim 223 73,8 Barang Belum Selesai 70 23,2 Order Ditolak 9 3,0

  Total 302 100,0 Sumber: PT. Hilon Sumatera

  Dari Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah order dengan status barang belum selesai (terlambat) pada bulan Maret 2014 sebanyak 89 order atau 27,8% dari seluruh order. Pada bulan April sebanyak 18 order atau 6,6% dari 274 order. Pada bulan April 2014 terjadi penurunan order, hal ini disebabkan PT. Hilon Sumatera mengalihkan sebahagian order ke PT Hilon Palembang yang baru dibuka pada bulan April. Pada bulan Mei 2014 jumlah order yang terlambat sebanyak 70 atau 23,2%. Perusahaan juga terpaksa menolak beberapa order yang datang setiap bulannya. Keterlambatan penyelesaian order dari kostumer dan penolakan order yang terjadi setiap bulannya dapat mengakibatkan ketidakpercayaan konsumen kepada perusahaan. Akibat terburuk yang dapat dihadapi perusahaan adalah konsumen dapat saja beralih kepada kompetitor.

  Masalah lain yang dihadapi perusahaan saat ini adalah PT. Hilon Sumatera hanya memiliki satu lini produksi, yang digunakan untuk menghasilkan jenis produk yang banyak. Secara garis besar produk yang dihasilkan dapat digolongkan menjadi:

1. Bantal 2.

  Guling 3. Carded Fiber 4. Padding

  Keempat golongan produk tersebut masih mempunyai banyak variasi merk yang dihasilkan. Contohnya produk bantal dan guling, beragam merk yang dihasilkan dari golongan ini, seperti bantal/guling bermerk: Exclusive, Hippo Bio, Hilon, Yasmin, Sahara, Apollo, Aquila dan Lamoda. Dengan keadaan demikian, perusahaan sangat membutuhkan aturan penjadwalan yang benar-benar dapat membantu perusahaan dalam upaya melayani dan menjaga kepercayaan dari konsumen.

  Penjadwalan produksi akan dilakukan dengan metode EOO (E. Oyetunji

  and Oluleye). Metode ini dibuat oleh E.O. Oyetunji dan A.E. Oluleye pada tahun

  

  2008 . Metode ini dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan meminimalkan jumlah keterlambatan dengan release date pada kasus penjadwalan single machine. Pada penelitian yang dilakukan tiga metode heuristik (EOO, HR2 dan HR3) dibandingkan dengan metode heuristik DAU yang dibuat 1 oleh Dauzere-Perez. Keempat metode yang dieksperimen dikodekan dalam

  Microsoft Visual Basic

  6.0. Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas solusi yang dihasilkan (efektivitas) dan kecepatan dalam penyelesaian (efisiensi). Masalah dibangkitkan secara acak (random) dalam rentang 3 sampai dengan 500 job yang akan diselesaikan.

  Dari eksperimen yang dilakukan diperoleh hasil metode EOO lebih unggul dibanding metode heuristik lainnya dalam efektivitas dan efisiensi. Hasil yang diperoleh metode EOO menghasilkan jumlah keterlambatan yang lebih kecil dalam semua ukuran sampel masalah. Rata-rata keterlambatan yang dihasilkan metode EOO dalam menyelesaikan 500 job dengan ukuran sampel 50 kali adalah 314,36 diikuti metode DAU (315,18), HR2 (496,7) dan HR3 (497,16). Waktu yang dibutuhkan metode EOO dalam menyelesaikan 500 job selama 0,33 detik, sedangkan metode DAU selama 0,43 detik dalam menyelesaikan masalah yang sama. Meskipun demikian pada saat jumlah job diantara 50 sampai dengan 180, metode EOO lebih lambat dibandingkan metode lainnya.

2 Pada tahun 2013 A.O. Akinrinde, E.O. Oyetunji dan A.E. Oluleye

  kembali melakukan eksperimen dengan membandingkan empat metode heuristik (JB1, JB2, JB3 dan JB4) yang dibandingkan dengan metode heuristik EOO dan DAU. Keempat metode dibandingkan dalam menyelesaikan 22 masalah dalam rentang 3 sampai dengan 500 job (3<n<500) dengan 50 perbedaan masalah yang disimulasikan sebanyak 22 kali. Dengan demikian ada 1100 masalah yang akan diselesaikan. Semua metode yang dieksperimenkan dikodekan dalam Microsoft

  2

  

Visual Basic 6.0 dan hasilnya dianalisa menggunakan software Statistica 8.0.

  Performansi dinilai berdasarkan efektivitas dan efisiensi.

  Hasil yang diperoleh metode EOO menghasilkan rata-rata keterlambatan terkecil, yaitu sebesar 488,7 diikuti metode JB2 (489,32), JB3 (490,86), DAU (490,99), JB1(491,28) dan JB4 (492,94). Sedangkan rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah, JB1 menghasilkan solusi lebih cepat dari yang lainnya, yaitu sebesar 10,225 detik diikuti metode EOO (10,417 detik), JB3 (10,614 detik), JB4 (10,875 detik), JB1 (11,391 detik) dan DAU (11,753 detik).

  Meskipun demikian berdasarkan efektivitas dan efisiensi, metode EOO direkomendasikan menyelesaikan masalah single machine scheduling dalam mengurangi jumlah keterlambatan job dengan release date. Metode EOO direkomendasikan untuk masalah lebih dari 9 job. Untuk masalah job kurang dari 10 direkomendasikan metode heuristik JB3 dalam menyelesaikan masalah single machine untuk mengurangi jumlah keterlambatan job dengan release date.

  Dalam penelitian ini akan digunakan metode EOO (E.O. Oyetunji and E.O. Oluleye) dalam menyelesaikan masalah keterlambatan di PT. Hilon Sumatera.

1.2. Perumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah banyak terdapat order dari konsumen yang tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu yang telah disepakati dengan aturan penjadwalan yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan penjadwalan produksi untuk meminimisasi keterlambatan.

1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1. Tujuan Penelitian

  Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: Meminimalisir jumlah pekerjaan yang terlambat di lantai produksi guna memenuhi jadwal pengiriman produk kepada konsumen.

1.3.2. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu : 1. Bagi pihak perusahaan

  Sebagai alat yang membantu dalam penjadwalan produksi untuk mengurangi dampak negatif dari permasalahan yang terjadi.

  2. Bagi peneliti a.

  Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja.

  b.

  Menambah keterampilan dan pengalaman dalam menganalisis masalah serta memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja.

  3. Bagi universitas Menjadi tambahan literatur yang dapat dijadikan referensi bagi semua pihak yang ingin mengetahui aplikasi dari penjadwalan produksi.

1.4. Batasan Masalah dan Asumsi

  Ruang lingkup penelitian adalah pembuatan bedding goods dengan batasan:

  1. Data yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah data pemesanan produk satu bulan terakhir.

  2. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah metode EOO.

  3. Produk yang diteliti adalah bantal, guling, carded fiber dan padding.

  Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyelesaian permasalahan adalah: 1. Metode kerja tidak berubah selama penelitian.

  2. Karyawan yang mengoperasikan mesin telah mengetahui dengan baik bidang kerjanya.

1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

  Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut : Bab I berisi tentang Pendahuluan yang menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari peneliti untuk membuat suatu rancangan perbaikan terhadap masalah penjadwalan produksi di perusahaan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan penelitian, asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II berisi Gambaran Umum Perusahaan, yaitu mengenai sejarah dan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi dan manajemen serta proses produksi.

  Bab III memuat Landasan Teori yang berisikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah anatara lain Teori Pengukuran Waktu, Teori Penjadwalan Produksi, dan Teori Penjadwalan dengan metode EOO. Sumber teori atau literatur yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik yang disertakan pada Daftar Pustaka.

  Bab IV berisi Metodologi Penelitian yang menjelaskan tahapan-tahapan penjadwalan produksi dengan metode EOO, mulai dari persiapan penelitian, pengambilan data waktu proses, pengolahan data, analisis hasil sampai kesimpulan urutan jadwal produksi yang akan diusulkan untuk pengerjaan order perusahaan.

  Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data berisi data-data primer yaitu data pengukuran waktu proses, Rating Factor, Allowance, dan data sekunder berupa jumlah order yang datang berikut duedatenya yang ditetapkan, serta pengolahan data dengan metode EOO untuk mendapatkan pemecahan.

  Bab VI atau Analisis Pemecahan Masalah berisi analisis dari hasil pengolahan data dan alternatif dari pemecahan masalah. Pada bab ini akan dibandingkan ukuran kinerja perusahan menggunakan metode yang dipakai perusahaan yaitu penjadwalan aktual dengan metode First Come First Served terhadap metode yang dipakai dalam pengolahan data yaitu penjadwalan produksi dengan metode EOO.

  Bab VII merupakan bagian akhir yang berisi Kesimpulan dan Saran yang menjabarkan kesimpulan urutan job yang dapat disusulkan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah, beserta saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.