Kerjasama Asean Dalam Menanggulangi Kejahatan Transnasional Berupa Drug Trafficking Di Wilayah Golden Triangle
KERJASAMA ASEAN DALAM MENANGGULANGI KEJAHATAN
TRANSNASIONAL BERUPA DRUG TRAFFICKING DI WILAYAH
GOLDEN TRIANGLE
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH:
RO BOY PAKPAHAN
NIM: 110200142
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
KERJASAMA ASEAN DALAM UPAYA MENANGGULANGI KEJAHATAN
TRANSNASIONAL BERUPA DRUG TRAFFICKING DI WILAYAH GOLDEN
TRIANGLE
SKRIPSI
DisusundanDiajukanSebagai Salah
SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjanaHukumPadaFakultasHukumUniversitas
Sumatera Utara
OLEH
RO BOY PAKPAHAN
NIM : 110200142
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Disetujui Oleh:
KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum
NIP : 195612101986012001
DosenPembimbing I
DosenPembimbing II
Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum
Arif , S.H.,M.H
NIP : 197308012002121002
NIP: 196403301993031002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
cinta kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi dan melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana Hukum di Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “KERJASAMA ASEAN DALAM UPAYA
MENANGGULANGI
KEJAHATAN
TRANSNASIONAL
BERUPA
DRUG
TRAFFICKING DI KAWASAN GOLDEN TRIANGLE”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada orangtua
tercinta (E. Pakpahan dan M. Br. Sianturi) yang telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi
bagi penulis untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik dan untuk segala kasih sayang,
doa, semangat, bimbingan, perhatian, dukungan yang luar biasa dan tiada hentinya selama ini
bahkan selama perkuliahan, terlebih dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih juga untuk
kakak terkasih (Ony Y. Pakpahan, Peranika Pakpahan dan Quitsyah Pakpahan) dan adikadikku tersayang ( Sarinah Pakpahan, Tati Apriana Pakpahan dan Usi Hexsa Putri Pakpahan)
yang telah memberikan dukungan moril dan doa yang begitu besar sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan menjadi bagian penting
selama penulis menjalani kegiatan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara (USU), yaitu:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H, M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin HAsibuan, S.H, M.H, D.F.M. selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. OK Saidin, S.H, M.Hum selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Chairul Bariah, S.H.,M.Hum selaku ketua Departemen Hukum Internasional
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH., M.Hum Selaku sekretaris Departemen Hukum
Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen
pembimbing I penulis, yang juga telah dengan penuh kesabaran membimbing penulis
dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Arif, S.H., M.H selaku dosen pembimbing II dalam penulisan skripsi ini.
8. Bapak Dr. Bachtiar Hamzah, SH, M.H selaku dosen penasehat akademik penulis.
9. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan memberi bimbingan kepada penulis selama perkuliahan di Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
10. Sahabat-sahabat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas sumatera utara terkhusus
kawan-kawan mahasiswa stambuk 2011 dan mahasiswa departemen hukum
internasional stambuk 2011.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis di dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan mungkin
skripsi ini banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi pihak yang membaca.
Medan, 17 April 2015
Penulis
Ro Boy Pakpahan
DAFTAR ISTILAH
ASEAN
Association of SouthEast Asian Nation
AMM
ASEAN Ministerial Meeting
ASA
Association of southeast Asia
SEATO
Souteast Asia treaty Organization
Maphilindo
Malaysia, Philipinadan Indonesia
SEAMO
Southeast Asian Minister of Education Organization
ASPAC
Asia and Pacific Council
KTT
Konferensi Tingkat Tinggi
TAC
Treaty of Amity and Cooperation
PMC
Post Ministerial Conference
SOM
Senior Officials Meeting
SOC
Senior Officials Consultations
AACM
ASEAN-Australia Consultative Meetings
AANZFTA
ASEAN-Australia-New
Agreement
ASC
ASEAN Standing Committee
RRT
Republik Rakyat Tiongkok
MoU
Memorandum of Understanding
ROK
Republic of Korea
APJSCC
ASEAN-Pakistan
Committee
EU
European Union
ASEAN+3
ASEAN Plus Three
JCC
Joint Cooperation Committee
UNDP
United Nations Development Programme
UN
United Nations
GCC
Gulf Cooperation Council
ECO
Economic Cooperation Organisation
Zealand
Joint
Sectoral
Free
Trade
Cooperation
MERCOSUR
Mercado
Comúndel
Sur/Common
Market
of
South South Asia Association for Regional Cooperation
AGC
ASEAN Geneva Committee
AEC
Asean Economic Community
ASCC
ASEAN Socio-Cultural Community
ZOPFAN
Zone of Peace, Freedom and Neutrality Declaration
SEANWFZ
South-East Asia Nuclear Weapon Free Zone
AFTA
ASEAN Free Trade Area
ASEAN PACTC
ASEAN Plan of Action to
Crime World Health Organization
UNCLOS
United Nations Convention on the Law of the Sea
UNCAC
United Nations Convention Against Corruption
WTO
World Trade Organization
UNCITRAL
The United
Trade Law
TRIPs
Trade
Rights
UNODC
United Nations Office on Drugs and Crime
UNLF
United National Liberation Front
MNLF
Moro National Liberation Front
MILF
Moro Islamic Liberation Front
CFF
Cambodian Freedom Fighters
OM
Organization for Migration
ACCT
ASEAN Convention on Counter Terorism
ASOD
ASEAN Senior Official on Drugs Matters
ICDAIT
International
Trafficking
ACCORD
ASEAN-China Cooperative Response to Dangerous Drugs
MOGE
Myanmar Oil and Gas Enterprise
UNCTOC
United Nations Convention against Transnational Organized
Crime
Nations
Related
Commission
Aspects
Conference
Combat
of
on
Transnational
on
Intellectual
Drug
Abuse
the
International
Property
and
Illicit
CITES
Convention on International Trade in Endangered Species of
Wild Fauna and Flora
AMMTC
ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Meeting on
Transnational Crime
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Istilah
Daftar Isi
Abstraksi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………..… 1
B. Perumusan masalah……………………………………………... 8
C. Tujuan Penulisan …………………………………………….…. 8
D. Manfaat Penulisan…………………………………………….… 9
E. Keaslian Penulisan…………………………………………..…. 10
F. Tinjauan Kepustakaan…………………………………………. 11
G. Metode Penelitian……………………………………………… 14
H. Sistematika Penulisan………………………….………………. 16
BAB II PEMBENTUKAN ASEAN
SEBAGAI
ORGANISASI
INTERNASIONAL REGIONAL SE-ASIA TENGGARA
A. Sejarah Terbentuknya ASEAN Sebagai Organisasi
Internasional ……………………………………………………19
B. Tujuan ASEAN Sebagai Organisasi Internasional ……………..23
C. Norma dan Prinsip ASEAN Sebagai Organisasi Internasional …27
D. Hubungan Kerjasama Internasional ASEAN Sebagai
Subjek Hukum Internasional dengan Subjek
Hukum Internasional Lainnya………………………………….. 29
BAB III ASEAN DAN EKSISTENSI KEJAHATAN TRANSNASIONAL
DI KAWASAN ASIA TENGGARA
A. Kejahatan Transnasional Menurut Hukum Internasional ……….. 65
B. Bentuk-Bentuk Kejahatan Transnasional Beserta Konvensi Internasional yang
Mengaturnya ……………………………….................................. 69
1. Perdagangan Narkotika (Drugs Trafficking) ……………. 71
2. Perdagangan manusia (Human Trafficking) ………………73
3. Pembajakan di Laut (Sea Piracy)………………………….75
4. Penyelundupan Senjata (Arms Smuggling) ……………… 77
5. Pencucian Uang (Money loundering) …………………… 80
6. Terorisme ………………………………………………. . 83
7. International Economic Crime…………………………. 85
8. Cyber Crime………………………………………………88
C. Isu Kejahatan Transnasional di ASEAN
1. Perdagangan Narkotika (Drugs Trafficking) ………………… 93
2. Terorisme ……………………………………………………..95
3. Perdagangan manusia (Human Trafficking) ………………… 97
4. Pembajakan di Laut (Sea Piracy)……………………………..98
5. Pencucian Uang (Money loundering)……………………….. .99
6. Penyelundupan Senjata (Arms Smuggling) …………….. …. 100
7. International Economic Crime ……………………………...101
8. Cyber Crime………………………………………………… 102
D. Kesepakatan ASEAN dengan Subjek Hukum Internasional
Lainnya Dalam Upaya menanggulangi Isu Kejahatan
Transnasional di ASEAN ……………………………………… 103
BAB IV EKSISTENSI KERJASAMAASEAN DALAM UPAYA
MENANGGULANGI PERDAGANGAN NARKOBA DI ASIA
TENGGARA
A. Dampak
Perdagangan
Obat-Obat
Terlarang
(Drug
Dalam DimensiHuman Security……………….………………..….113
1. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Ekonomi …………..117
2. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Politik ……………..118
3. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Sosial………………119
4. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Kesehatan………….120
5. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Individual……….…122
B. Perkembangan Kerjasama ASEAN dalam Menanggulangi
Drugs Trafficking di ASEAN ………………………………….. 122
C. Perdagangan Narkoba (Drugs Trafficking) di Wilayah
Golden Triangle ……….…………………………………………… 127
D. Kesepakatan Eksternal dan Internal ASEAN Dalam
Upaya Menanggulangi Drugs Traffickingdi Wilayah
Golden Triangle …………………………………………………. 131
Trafficking)
1. Kesepakatan Internal ASEAN melalui Asean Senior Official on Drugs Matters
(ASOD) ……….…………………………… .........................131
2. Kesepakatan Eksternal ASEAN dengan Republik Rakyat
Tiongkok…………………………………………………… 133
3. Kesepakatan Eksternal ASEAN dengan PBB………… . …. 139
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..144
B. Saran ……………………………………………………………146
DAFTAR PUSTAKA
KERJASAMA ASEAN DALAM MENANGGULANGI KEJAHATAN
TRANSNASIONAL BERUPA DRUG TRAFFICKING DI WILAYAH GOLDEN
TRIANGLE
ABSTRAK
Ro Boy Pakpahan
110200142
Kejahatan transnasional merupakan isu keamanan non-tradisional yang mengancam
keutuhan dan stabilitas negara. Kejahatan ini memiliki bentuk yang kompleks dan jaringan
kuat yang operasi kejahatannya melintasi batas kedaulatan negara membuat jenis kejahatan
ini sangat sulit untuk dihadapi. Salah satu jenis kejahatan transnasional yang paling
berbahaya bagi human security adalah drug trafficking.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimana perkembangan
hubungan kerjasama organisasi internasional ASEAN dengan subjek hukum internasional
lainnya, Bagaimana kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan oleh ASEAN dengan subjek
hukum internasional lainnya dalam upaya menanggulangi isu kejahatan transnasional, dan
bagaimana kesepakatan hubungan kerjasama yang dilakukan ASEAN dalam menanggulangi
kejahatan transnasional berupa drug trafficking di wilayah Golden Triangle.
Adapun metode penelitian dilakukan dengan penelitian hukum normatif atau
penelitian hukum kepustakaan dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan, dan data
sekunder lainnya.
Berdasarkan penjelasan setiap bab dari penelitian ini akan diketahui bahwa kerjasama
dalam konteks hukum internasional adalah cara terbaik untuk menanggulangi setiap jenis
kejahatan transnasional. ASEAN telah membuktikannya melalui penanganan kejahatan drug
trafficking di kawasan Golden Triangle (Thailand, Laosdan Myanmar). Hasil kerjasama
ASEAN dalam lingkup regional maupun eksternal mampu meredam produktivitas drug
trafficking di kawasan Golden Triangle. Keberhasilan ASEAN dilihat dari bagaimana melalui
berbagai aktivitas Ladang tanaman opium di kawasan golden triangle mengalami penurunan
mulai dari 157.900 hektar di tahun 1998 menjadi 24.160 hektar di tahun 2006 dan produksi
opium tahun 1998, jumlah produksi opium dikawasan ini mencapai 1.435 metrik ton menjadi
337 metrik ton di tahun 2006.
Kata kunci :Drug Trafficking, Golden Triangle, kerjasama ASEAN
TRANSNASIONAL BERUPA DRUG TRAFFICKING DI WILAYAH
GOLDEN TRIANGLE
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH:
RO BOY PAKPAHAN
NIM: 110200142
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
KERJASAMA ASEAN DALAM UPAYA MENANGGULANGI KEJAHATAN
TRANSNASIONAL BERUPA DRUG TRAFFICKING DI WILAYAH GOLDEN
TRIANGLE
SKRIPSI
DisusundanDiajukanSebagai Salah
SatuSyaratUntukMemperolehGelarSarjanaHukumPadaFakultasHukumUniversitas
Sumatera Utara
OLEH
RO BOY PAKPAHAN
NIM : 110200142
DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Disetujui Oleh:
KETUA DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Dr. Chairul Bariah, S.H., M.Hum
NIP : 195612101986012001
DosenPembimbing I
DosenPembimbing II
Dr. Jelly Leviza, S.H., M.Hum
Arif , S.H.,M.H
NIP : 197308012002121002
NIP: 196403301993031002
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
cinta kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi dan melengkapi syarat-syarat untuk memperoleh gelar sarjana Hukum di Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “KERJASAMA ASEAN DALAM UPAYA
MENANGGULANGI
KEJAHATAN
TRANSNASIONAL
BERUPA
DRUG
TRAFFICKING DI KAWASAN GOLDEN TRIANGLE”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada orangtua
tercinta (E. Pakpahan dan M. Br. Sianturi) yang telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi
bagi penulis untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik dan untuk segala kasih sayang,
doa, semangat, bimbingan, perhatian, dukungan yang luar biasa dan tiada hentinya selama ini
bahkan selama perkuliahan, terlebih dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih juga untuk
kakak terkasih (Ony Y. Pakpahan, Peranika Pakpahan dan Quitsyah Pakpahan) dan adikadikku tersayang ( Sarinah Pakpahan, Tati Apriana Pakpahan dan Usi Hexsa Putri Pakpahan)
yang telah memberikan dukungan moril dan doa yang begitu besar sehingga skripsi ini dapat
selesai dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan menjadi bagian penting
selama penulis menjalani kegiatan perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera
Utara (USU), yaitu:
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H, M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin HAsibuan, S.H, M.H, D.F.M. selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. OK Saidin, S.H, M.Hum selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Chairul Bariah, S.H.,M.Hum selaku ketua Departemen Hukum Internasional
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH., M.Hum Selaku sekretaris Departemen Hukum
Internasional Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen
pembimbing I penulis, yang juga telah dengan penuh kesabaran membimbing penulis
dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Arif, S.H., M.H selaku dosen pembimbing II dalam penulisan skripsi ini.
8. Bapak Dr. Bachtiar Hamzah, SH, M.H selaku dosen penasehat akademik penulis.
9. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah
mendidik dan memberi bimbingan kepada penulis selama perkuliahan di Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
10. Sahabat-sahabat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas sumatera utara terkhusus
kawan-kawan mahasiswa stambuk 2011 dan mahasiswa departemen hukum
internasional stambuk 2011.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis di dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu per satu.
Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan mungkin
skripsi ini banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi pihak yang membaca.
Medan, 17 April 2015
Penulis
Ro Boy Pakpahan
DAFTAR ISTILAH
ASEAN
Association of SouthEast Asian Nation
AMM
ASEAN Ministerial Meeting
ASA
Association of southeast Asia
SEATO
Souteast Asia treaty Organization
Maphilindo
Malaysia, Philipinadan Indonesia
SEAMO
Southeast Asian Minister of Education Organization
ASPAC
Asia and Pacific Council
KTT
Konferensi Tingkat Tinggi
TAC
Treaty of Amity and Cooperation
PMC
Post Ministerial Conference
SOM
Senior Officials Meeting
SOC
Senior Officials Consultations
AACM
ASEAN-Australia Consultative Meetings
AANZFTA
ASEAN-Australia-New
Agreement
ASC
ASEAN Standing Committee
RRT
Republik Rakyat Tiongkok
MoU
Memorandum of Understanding
ROK
Republic of Korea
APJSCC
ASEAN-Pakistan
Committee
EU
European Union
ASEAN+3
ASEAN Plus Three
JCC
Joint Cooperation Committee
UNDP
United Nations Development Programme
UN
United Nations
GCC
Gulf Cooperation Council
ECO
Economic Cooperation Organisation
Zealand
Joint
Sectoral
Free
Trade
Cooperation
MERCOSUR
Mercado
Comúndel
Sur/Common
Market
of
South South Asia Association for Regional Cooperation
AGC
ASEAN Geneva Committee
AEC
Asean Economic Community
ASCC
ASEAN Socio-Cultural Community
ZOPFAN
Zone of Peace, Freedom and Neutrality Declaration
SEANWFZ
South-East Asia Nuclear Weapon Free Zone
AFTA
ASEAN Free Trade Area
ASEAN PACTC
ASEAN Plan of Action to
Crime World Health Organization
UNCLOS
United Nations Convention on the Law of the Sea
UNCAC
United Nations Convention Against Corruption
WTO
World Trade Organization
UNCITRAL
The United
Trade Law
TRIPs
Trade
Rights
UNODC
United Nations Office on Drugs and Crime
UNLF
United National Liberation Front
MNLF
Moro National Liberation Front
MILF
Moro Islamic Liberation Front
CFF
Cambodian Freedom Fighters
OM
Organization for Migration
ACCT
ASEAN Convention on Counter Terorism
ASOD
ASEAN Senior Official on Drugs Matters
ICDAIT
International
Trafficking
ACCORD
ASEAN-China Cooperative Response to Dangerous Drugs
MOGE
Myanmar Oil and Gas Enterprise
UNCTOC
United Nations Convention against Transnational Organized
Crime
Nations
Related
Commission
Aspects
Conference
Combat
of
on
Transnational
on
Intellectual
Drug
Abuse
the
International
Property
and
Illicit
CITES
Convention on International Trade in Endangered Species of
Wild Fauna and Flora
AMMTC
ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Meeting on
Transnational Crime
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Istilah
Daftar Isi
Abstraksi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………..… 1
B. Perumusan masalah……………………………………………... 8
C. Tujuan Penulisan …………………………………………….…. 8
D. Manfaat Penulisan…………………………………………….… 9
E. Keaslian Penulisan…………………………………………..…. 10
F. Tinjauan Kepustakaan…………………………………………. 11
G. Metode Penelitian……………………………………………… 14
H. Sistematika Penulisan………………………….………………. 16
BAB II PEMBENTUKAN ASEAN
SEBAGAI
ORGANISASI
INTERNASIONAL REGIONAL SE-ASIA TENGGARA
A. Sejarah Terbentuknya ASEAN Sebagai Organisasi
Internasional ……………………………………………………19
B. Tujuan ASEAN Sebagai Organisasi Internasional ……………..23
C. Norma dan Prinsip ASEAN Sebagai Organisasi Internasional …27
D. Hubungan Kerjasama Internasional ASEAN Sebagai
Subjek Hukum Internasional dengan Subjek
Hukum Internasional Lainnya………………………………….. 29
BAB III ASEAN DAN EKSISTENSI KEJAHATAN TRANSNASIONAL
DI KAWASAN ASIA TENGGARA
A. Kejahatan Transnasional Menurut Hukum Internasional ……….. 65
B. Bentuk-Bentuk Kejahatan Transnasional Beserta Konvensi Internasional yang
Mengaturnya ……………………………….................................. 69
1. Perdagangan Narkotika (Drugs Trafficking) ……………. 71
2. Perdagangan manusia (Human Trafficking) ………………73
3. Pembajakan di Laut (Sea Piracy)………………………….75
4. Penyelundupan Senjata (Arms Smuggling) ……………… 77
5. Pencucian Uang (Money loundering) …………………… 80
6. Terorisme ………………………………………………. . 83
7. International Economic Crime…………………………. 85
8. Cyber Crime………………………………………………88
C. Isu Kejahatan Transnasional di ASEAN
1. Perdagangan Narkotika (Drugs Trafficking) ………………… 93
2. Terorisme ……………………………………………………..95
3. Perdagangan manusia (Human Trafficking) ………………… 97
4. Pembajakan di Laut (Sea Piracy)……………………………..98
5. Pencucian Uang (Money loundering)……………………….. .99
6. Penyelundupan Senjata (Arms Smuggling) …………….. …. 100
7. International Economic Crime ……………………………...101
8. Cyber Crime………………………………………………… 102
D. Kesepakatan ASEAN dengan Subjek Hukum Internasional
Lainnya Dalam Upaya menanggulangi Isu Kejahatan
Transnasional di ASEAN ……………………………………… 103
BAB IV EKSISTENSI KERJASAMAASEAN DALAM UPAYA
MENANGGULANGI PERDAGANGAN NARKOBA DI ASIA
TENGGARA
A. Dampak
Perdagangan
Obat-Obat
Terlarang
(Drug
Dalam DimensiHuman Security……………….………………..….113
1. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Ekonomi …………..117
2. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Politik ……………..118
3. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Sosial………………119
4. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Kesehatan………….120
5. Dampak Terhadap Dimensi Keamanan Individual……….…122
B. Perkembangan Kerjasama ASEAN dalam Menanggulangi
Drugs Trafficking di ASEAN ………………………………….. 122
C. Perdagangan Narkoba (Drugs Trafficking) di Wilayah
Golden Triangle ……….…………………………………………… 127
D. Kesepakatan Eksternal dan Internal ASEAN Dalam
Upaya Menanggulangi Drugs Traffickingdi Wilayah
Golden Triangle …………………………………………………. 131
Trafficking)
1. Kesepakatan Internal ASEAN melalui Asean Senior Official on Drugs Matters
(ASOD) ……….…………………………… .........................131
2. Kesepakatan Eksternal ASEAN dengan Republik Rakyat
Tiongkok…………………………………………………… 133
3. Kesepakatan Eksternal ASEAN dengan PBB………… . …. 139
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………..144
B. Saran ……………………………………………………………146
DAFTAR PUSTAKA
KERJASAMA ASEAN DALAM MENANGGULANGI KEJAHATAN
TRANSNASIONAL BERUPA DRUG TRAFFICKING DI WILAYAH GOLDEN
TRIANGLE
ABSTRAK
Ro Boy Pakpahan
110200142
Kejahatan transnasional merupakan isu keamanan non-tradisional yang mengancam
keutuhan dan stabilitas negara. Kejahatan ini memiliki bentuk yang kompleks dan jaringan
kuat yang operasi kejahatannya melintasi batas kedaulatan negara membuat jenis kejahatan
ini sangat sulit untuk dihadapi. Salah satu jenis kejahatan transnasional yang paling
berbahaya bagi human security adalah drug trafficking.
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Bagaimana perkembangan
hubungan kerjasama organisasi internasional ASEAN dengan subjek hukum internasional
lainnya, Bagaimana kesepakatan-kesepakatan yang dilakukan oleh ASEAN dengan subjek
hukum internasional lainnya dalam upaya menanggulangi isu kejahatan transnasional, dan
bagaimana kesepakatan hubungan kerjasama yang dilakukan ASEAN dalam menanggulangi
kejahatan transnasional berupa drug trafficking di wilayah Golden Triangle.
Adapun metode penelitian dilakukan dengan penelitian hukum normatif atau
penelitian hukum kepustakaan dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan, dan data
sekunder lainnya.
Berdasarkan penjelasan setiap bab dari penelitian ini akan diketahui bahwa kerjasama
dalam konteks hukum internasional adalah cara terbaik untuk menanggulangi setiap jenis
kejahatan transnasional. ASEAN telah membuktikannya melalui penanganan kejahatan drug
trafficking di kawasan Golden Triangle (Thailand, Laosdan Myanmar). Hasil kerjasama
ASEAN dalam lingkup regional maupun eksternal mampu meredam produktivitas drug
trafficking di kawasan Golden Triangle. Keberhasilan ASEAN dilihat dari bagaimana melalui
berbagai aktivitas Ladang tanaman opium di kawasan golden triangle mengalami penurunan
mulai dari 157.900 hektar di tahun 1998 menjadi 24.160 hektar di tahun 2006 dan produksi
opium tahun 1998, jumlah produksi opium dikawasan ini mencapai 1.435 metrik ton menjadi
337 metrik ton di tahun 2006.
Kata kunci :Drug Trafficking, Golden Triangle, kerjasama ASEAN