Upaya Indonesia dalam Menangani Cyber Crime Sebagai Kejahatan Transnasional

(1)

UPAYA

CRIM

Disusun Dan Diajukan U

JURUS

FAK

UNIV

SKRIPSI

A INDONESIA DALAM MENANGAN

IME

SEBAGAI KEJAHATAN

TRANS

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh :

SAEAN HUFRON 201010360311169

SAN ILMU HUBUNGAN INTERNA

KULTAS ILMU SOSIAL ILMU POL

IVERSITAS MUHAMMADIYAH MA

2014

i

ANI

CYBER

NSNASIONAL

lar Sarjana Strata – I

ASIONAL

OLITIK


(2)

ii LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Saean Hufron Nim : 201010360311169

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER

CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL

Disetujui, Dosen Pembimbing

Pembimbing I

Gonda Yumitro, MA

Pembimbing II

Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan HI

Gonda Yumitro, MA


(3)

iii LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Saean Hufron Nim : 201010360311169

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER

CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Kamis Tanggal : 30 Oktober 2014 Tempat : Ruang Dosen FISIP

Mengesahkan Dekan FISIP – UMM


(4)

iv PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah Ini

Nama : Saean Hufron

Tempat, tanggal lahir : Dono Arum, 28 Januari 1989

NIM : 201010360311169

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL

Adalah bukan karya tulis ilmiah atau skripsi orang lain, baik sebagian atau seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benanya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 28 April 2014 Yang Menyatakan


(5)

v BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Saean Hufron Nim : 201010360311169

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional

Judul Skripsi : UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER

CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL

Pembimbing : 1. Gonda Yumitro, MA


(6)

vi ABSTRACT

Saean Hufron, 2014, 201010360311169, University of Muhammadiyah Malang, Faculty of Social and Political Sciences, International Relations, Upaya Indonesia dalam Menangani Cyber Crime Sebagai Kejahatan Transnasional, Advisor I: Yumitro Gonda, MA., Supervisor II: Ruli Inayah Ramadhoan, M , Si.

Internet technology was brought a new era called cyber space. But, cyber space era came with a problem, which is cyber crime. Furthermore, this crime used as a criminality seeks for another internet function such as E-banking, E-Government, E-Commerce and all internet aspect. Usually cyber crime does pass through country borders which is called transnational crime. Cyber crime will give an impact either materials or non – materials. Mostly transnational cyber crime made some country need special treatment for solve this kind of threat. Like in Indonesia cyber crime did something bad for many sectors either in public government or individual privacy. That is why Indonesia made various effort to deal cyber crime case. Indonesia made two ways treatment specifically external and internal. As external treatment, Indonesia’s police made an agreement with Australia federal police, while internal treatment Indonesia made a legal institution kind of Id-SIRTII, Trust+positif, and new RUU European Union Convention on Cybercrime, Cyber Defence Competition, build a Cyber Defence, and another various efforts to deal any transnational crime specifically by Cyber Crime.

Kata Kunci: Cyber Crime, Transnational, Indonesia

Malang, 7 October 2014 Authhor,

Saean Hufron Approved by

Advisor I

Gonda Yumitro, MA.

Advisor II


(7)

vii ABSTARKSI

Saean Hufron, 2014, 201010360311169, Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hubungan Internasional, Upaya Indonesia dalam Menangani Cyber Crime Sebagai Kejahatan Transnasional, Dosen Pembimbing I: Gonda Yumitro, MA., Dosen Pembimbing II: Ruli Inayah Ramadhoan, M,Si.

Teknlogi internet telah melahirkan dunia baru yang bernama Cyber Space, Cyber Space melahirkan sebuah kejahatan dengan nama Cyber Crime.

Kejahatan ini menyasar kepada pemanfaatan internet seperti banking, E-governmen, E-Commerce dan semua aspek yang menggunakan media Internet. Sifat Cyber Crime adalah melewati lintas batas wilayah negara atau lebih dikenal dengan kejahatan Transnasional. Cyber Crime

mengakibatkan kerugian materi maupun non materi. Ditambah lagi Cyber crime yang bersifat Transnasional menjadikan Cyber Crime memerlukan perlakuan khusus dalam penangannya. Di Indonesia Cyber Crime

mengakibatkan kerugian dan bersifat mengancam kehidupan ekonomi, bisnis, Individu.Untuk itulah Indonesia melakukan berbagai upaya dalam menangani Cyber Crime. Indonesia melakukan dua penanganan baik secara eksternal maupun internal. Secara eksternal Indonesia melalui Polri melakukan kerjasama dengan Australia Federal Police. Sedangkan upaya Internal Indonesia membentuk lembaga seperti Id-SIRTII, Trust+positif, lahirnya RUU European Union Convention On Cybercrime, Cyber Defence Comptetition, Pembangunan Cyber Defence. Upaya – upaya tersebut dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menangani Cyber Crime Lintas batas Negara.

Kata Kunci: Cyber Crime, Transnasional, Upaya

Dosen Pembimbing I

Gonda Yumitro, MA.

Dosen Pembimbing II


(8)

viii KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH S.W.T. Tuhan pencipta semesta alam dengan segenap isinya, nikmat melimpah, hidayah serta rahmat diberikan kepada seluruh makhluk ciptaan-NYA, sehingga kita semua dapat menjalani setiap fase kehidupan, Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad S.A.W. sebagai utusan-NYA yang menyeru sekalian alam untuk bertauhid kepada Tuhan yang maha Esa ALLAH S.W.T.

Segala puji bagi ALLAH S.W.T. Tuhan pencipta semesta alam dengan segenap isinya, nikmat melimpah, hidayah serta rahmat diberikan kepada seluruh makhluk ciptaan-NYA, sehingga kita semua dapat menjalani setiap fase kehidupan, Shalawat serta salam kepada Rasulullah Muhammad S.A.W. sebagai utusan-NYA yang menyeru sekalian alam untuk bertauhid kepada Tuhan yang maha Esa ALLAH S.W.T.

Dengan rahmat ALLAH S.W.T. penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Upaya Indonesia Dalam Menangani Cyber Crime Sebagai Kejahatan Transnasional”.Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu Hubungan Internasional. Penulis menyadari bahwa penyusunanskripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh darikesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulismiliki.

Atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan skripsi ini, penulissangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Cukup banyak kesulitan yang penulis temui dalam penulisan skripsi ini, tetapi Alhamdullilah dapat penulis atasi dan selesaikan dengan baik.


(9)

ix LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam atas limpahan kasih sayang dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaika skripsi. Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa pencerahan bagi peradaban.

Skripsi yang berjudul “Upaya Indonesia Dalam Menangani Cyber

Crime Sebagai Kejahatan Transnasional” merupakan hasil karya akademik

yang penulis hasilkan sebagai perwujudan keteguhan penulis dalam menimba ilmu di jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang. Terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Ayahanda Sukiman (alm) yang telah menghantarkan ananda ke Bumi ini, walau engkau tak dapat mendampingi ananda, ananda yakin ananda mampu melanjutkan harapanmu sebagai manusia yang berguna bagi manusia lainnya.

2. Bunda tercinta Siti Juariah yang sedang bergelut dengan sakit, ananda dedikasikan kuliah empat tahun ini hanya untukmu bunda. Selalu ingat pesan mu bunda, bahwa buktikan kepada dunia anak seorang janda mampu merubah dunia. Tak cukup tulisan ini untuk membalas jasamu bunda. 3. Keluarga besar Muhammad Khoirul Idaman beserta ibu Nur Umi

Pelitawati, kalian adalah orang tua keduaku, walau darah kalian tidak mengalir dalam tubuh ku, tapi aku sangat menyayangi kalian.


(10)

x

4. Keluarga besar sukiman, kakak,mbak,adek, trimaskasih atas supportnya. 5. Bapak Ruli Inayah Romadhoan Msi. Selaku pembimbing pertama yang

telah menghabiskan banyak waktu buat ananda. Terimakasih, jasa-jasamu tidak akan kulupakan pak.

6. Bapak Gonda Yumitro, MA selaku Ketua Jurusan HI sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan, bimbingan, dan motivasi yang membangun kepada penulis hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

7. Seorang wanita, Noor Khalida Magfirah yang telah menemanikan jalan hidupku selama empat tahun ini, yang telah memberikan support, menemani dikala sedih for you all deh.

8. Kepada sahabat-sahabatku komunikasi ninny mony, ganis khairunisa ilwana, andini wina thanks atas bantuannya.

9. Teman-teman satu perjuangan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Rennaisance Fisip trima kasih telah member banyak pelajaran berhaga bagiku.

10.Laboran Hubungan Internasional, Ikhrotul Fitryah yang telah banyak membantu, ma’af mbak dah banyak merepotkan heheheheheeee.

11.Sahabat-sahabat terkoplak,M. eko Supriyadi, thanta mirantha, wanda kusuma, rio indra suncoko, soviyan arif, ahmad said rifki,asep karim,delfian,fendi andventure, feri hukum semua deh. Thank atas kekonyolannya!!!!! Dan teman2 HI C makasih banyak ya.


(11)

xi DAFTAR ISI

COVER ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAKSI ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5

1.4 Penelitian terdahulu ... 5

1.5 Landasan Konsep... 13

1.5.1 Non tradisional security ... 13

1.5.2 Cyber crime ... 14

1.5.3 Pendekatan hukum internasional ... 16

1.6 Metodologi Penelitian ... 16

1.6.1 Metode Penelitian... 16

1.6.2 Teknik Analisa Data ... 17

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ... 17

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian ... 17

1.6.4.1Batasan Materi ... 17

1.6.4.2Batasan Waktu ... 17


(12)

xii

BAB II PERKEMBANGAN INTERNET, INTERNETISASI DAN

TIPOLOGI CYBER CRIME DI DUNIA ... 20

2.1.Sejarah Singkat Komputer ... 20

2.2.Sejarah Internet ... 23

2.3.Perkembangan Pengguna Internet ... 24

2.4.Era Digitalisasi dan Internetisasi Dunia ... 28

2.4.1 Era Digitalisasi ... 28

2.4.2 Internetisasi ... 30

2.5.Definisi Cyber crime ... 33

2.5.1 Hacker... 35

2.5.2 Carder ... 37

2.5.3 Defacer ... 37

2.5.4 Spammer ... 38

2.6.Jenis – jenis cyber crime berdasarkan aktivitasnya ... 38

2.6.1 Unauthorized Acces of to komputer System and service ... 38

2.6.2 Illegal content ... 39

2.6.3 Data Forgery ... 40

2.6.4 Cyber Espionage, Sabotage and extortion ... 40

2.6.5 Penyebaran virus ... 41

2.6.6 Cyberstalking ... 42

2.6.7 Carding ... 42

2.6.8 Cybersquatting ... 42

2.6.9 Hijacking ... 43

2.6.10 Cyber-terorism ... 44

2.7.Dampak Dari Cyber Crime ... 44

2.7.1 Dalam Bidang Politik ... 44

2.7.2 Dalam Dunia Ekonomi ... 45

2.7.3 Dalam Bidang Keamanan ... 46

2.8.Regulasi Internasional Tentang Cyber crime ... 47

2.8.1 European Union Convention On Cyber Crime ... 49


(13)

xiii

BAB III CIBER CRIME DI INDONESIA ... 55

3.1.Sejarah dan Perkembangan Internet di Indonesia ... 55

3.2. Cyber crime di Indonesia ... 56

3.2.1 Kasus Cyber crime pertama kali di indonesia ... 56

3.2.2 Bentuk – Bentuk Cyber crime di Indonesia ... 57

A. Unauthorized acces of to computer system and service ... 57

B. Illegal Content ... 61

C. Cyber Espionage, Sabotage and extortion ... 62

D. Carding ... 65

3.2.3 Dampak – Dampak Cyber crime di Indonesia ... 66

A. Sector Ekonomi ( Perbankan dan Bisnis ) ... 66

B. Terhadap Individu ... 68

C. Politik ... 69

3.3. Regulasi Tentang Cyber crime di Indonesia ... 70

BAB IV UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL ... 73

4.1. Adopsi Regulasi Internasional Kedalam Regulasi Nasional Mengenai Cyber Crime ... 73

4.1.1 RUU EUROPEAN UNION CONVENTION ON CYBER CRIME ... 74

4.2. Upaya upaya indonesia dalam menangani cyber sebagai kejahatan transnasional ... 77

4.2.1 Upaya eksternal ... 77

4.2.1.1 Kerjasama Polri dan Kepolisian Australia Atasi Cyber Crime ... 77

4.2.2 Upaya internal ... 81

4.2.2.1 KOMINFO Membentuk TRUST+ Positif ... 81

4.2.2.2 Pembentukan ID-SIRTII ... 82

4.2.2.3 TNI AD Bangun Pusat Pertahanan Cyber Crime Di Samosir ... 88

4.2.2.4 KemHan Adakan Kompetisi Pertahanan Cyber 2014 ... 90

BAB V PENUTUP ... 95


(14)

xiv


(15)

97 DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Andi, 2011. Hacking Explosed Ed. I., Yogyakarta : CV Andi Offset. Hadi, Astar. 2005. Matinya Dunia Cyber Space;Krritik Humanis Mark Slouka

Terhadap Jagat Maya. Yogyakarta : PT LKiS Pelangi Angkasa.

Indrajit, Eko. Zainuddin, Akbar. Rudianto, dudy. 2005. E-Government In Action, Ragam Kasus Implementasi Sukses di Berbagai Belahan Dunia.

Yogjakarta : Andi.

Sitompul, Asril. 2001. Hukum Internet (Pengenalan Mengenai Masalah Hukum di Cyberspace). Bandung : PT Citra Aditya Bkati.

Sjahputra, Iman. 2002. Problematika Hukum Internet Indonesia. Jakarta : PT Prenhallindo.

Suparni, Niniek. 2009. Cyberspace, Problematika dan Antisipasi Pengaturannya. Jakarta : Sinar Grafika.

Sitorus, Eryanto. 2004. Hacker dan Keamanan Ed. II.,Jogjakarta : Andi Ulber Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. PT Refika Aditama:

Bandung.

Williams D, Paul. 2008. Security Studies An Introduction. New York : Routledge Toylor and Francis e-Library.

ARTIKEL dan JURNAL :

Edy Prasetyono, Ketua Departemen Hubungan Internasional, Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta dan anggota Working Group on Security Sector Reform. Disampaikan pada FGD Propatria, Hotel Santika, Jakarta, 11 September 2003.

Jeremy Salmond (Senior Associate), Electronic Transaction Act Benefits for Bold or Traps for the Unwary. Bell Gully, Wellington, Information Management Summit 2003.pdf.

Prof. Dr. Muladi, SH, Pemanfaatan kerjasama keamanan (cooperative security) untuk menghadapi bahaya keamanan komprehensif (comphrehensive


(16)

98 security threat) dalam rangka ketahanan nasional dan memperkokoh NKRI. sebagai bahan ceramah PPRA dan PPSA Lemhamnas 2012.pdf. Prof. Richardus Eko Indrajit, Relasi Dunia Nyata dan Dunia Maya dalam Konteks

Menjaga Keamanan Internet .pdf

Prof. Richardus Eko Indrajit , Relasi Dunia Nyata dan Dunia Maya dalam Konteks Menjaga Keamanan Internet .pdf

Prof. Dr. Muladi, SH, Pemanfaatan kerjasama keamanan (cooperative security) untuk menghadapi bahaya keamanan komprehensif (comphrehensive security threat) dalam rangka ketahanan nasional dan memperkokoh NKRI. sebagai bahan ceramah PPRA dan PPSA Lemhamnas 2012.pdf Suhartono, S.Ag., SH., MH, Penanggulangan Kejahatan Hacking di

Indonesia.(suatu kajian dalam perspektif kebijakan hukum pidana saat ini dan wacana kebijakan hukum pidana akan dating).pdf

Penyelesaian sengketa bisnis melalui online dispute resolution dan pemberlakuannya di Indonesia. Oleh: Bambang Sutiyoso.pdf

http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/20208229250.pdf

Seri perjanjian eropa 185 – konvensi tentang tindak pidana telematika, 23.xi.2001. Hal 10-13. Budapest

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=CYBERCRIME%20DAN%20PE NEGAKAN%20HUKUM%20POSITIF%20DI%20INDONESIA&&nomo rurut_artikel=354

http://www.bnn.go.id/portalbaru/portal/konten.php?nama=ArtikelLitbang&op=det ail_artikel_litbang&id=86&mn=2&smn=e

http://www.cilacaphacker.com/2012/02/ancaman-hacker-akan-bajak-situs penting.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/5211/1/09E01379.pdf

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/5126/1/09E01330.pdf

http://eprints.undip.ac.id/25100/1/NANDA_IVAN_NATSIR.pdf http://arxiv.org/ftp/arxiv/papers/1006/1006.2107.pdf

http://digilib.uin-suka.ac.id/3474/1/BAB%20I,V.pdf

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1hi/206612111/bab2.pdf

irmarr.staff.gunadarma.ac.id/.../Modus+Kejahatan+dalam+TI.doc

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/01/110111_uschinaarmrace.sh tml

http://eprints.undip.ac.id/12773/ http://www.tandef.net/carding


(17)

99 MEDIA MASSA dan MAJALAH :

http://m.republika.co.id/berita/trendtek/internet/12/04/26/m31xvk-hacktivisme-ini-ideologi-bukan-sekedar-iseng

http://www.academia.edu/208360/Kejahatan_Telematika_sebagai_Kejahatan_Tra nsnasional

HTTP://M.REPUBLIKA.CO.ID/BERITA/TRENDTEK/INTERNET/12/04/26/M 31XVKHACKTIVISME-INI-IDEOLOGI-BUKAN-SEKEDAR-ISENG

http://www.tempo.co/read/news/2010/12/28/072302066/Hacker-Indonesia-Serang-Situs Malaysia

http://www.tribunnews.com/2012/06/22/tari-tor-tor-diklaim-situs-malaysia-dibobol-hacker

http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=5&vnomor=12 http://arsip.gatra.com/2004-10-13/artikel.php?pil=23&id=35949

SITUS INTERNET :

http://www.jasakom.com/content.php?190-CEH-%28Certified-Ethical-Hacker%29-100-illegal-%28S-to%29

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Aspek%20Hukum%20Hibah%20d an%20Bansos&&nomorurut_artikel=572

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Aspek%20Hukum%20Hibah%20d an%20Bansos&&nomorurut_artikel=572

http://organisasi.org/kebutuhan_hidup_ekonomi_manusia_kebutuhan_primer_sek under_tersier_jasmani_rohani_sekarang_masa_depan_pribadi_dan_sosial

http://108.167.153.95/teknologi/info-tekno/news/1959-6-profile-dedengkot-hacker-dunia

http://searchjustice.usdoj.gov/search?q=carder&btnG.x=0&btnG.y=0&sort=date


(18)

%3AD%3AL%3Ad1&output=xml_no_dtd&ie=iso-8859-1&oe=UTF-100

8&client=default_frontend&proxystylesheet=default_frontend&site=defau lt_collection

http://www.academia.edu/208360/Kejahatan_Telematika_sebagai_Kejahatan_Tra nsnasional

http://kabarit.com/2009/08/beberapa-pulau-indonesia-dilelang-di-internet/

http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/websites/2095921-kasus-wikileaks/

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=250 851:website-kemenkes-malaysia-diserang-hacker&catid=59:kriminal-a-hukum&Itemid=91

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/365631-lsn--ancaman-dunia-maya-bukan-isapan-jempol

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt500dd0907d38b/kasus-pemerasan-dengan-ancaman-penyebaran-video-pribadi-ke-internet

http://www.tempo.co/read/news/2010/12/09/116297777/10-Kasus-WikiLeaks-Sebelum-Kawat-Diplomatik-Amerika

http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/sekilas-tentang-kejahatan-e-commerce-di-indonesia/

http://www.fbi.gov/newyork/press-releases/2012/manhattan-u.s.-attorney-and-fbi- assistant-director-in-charge-announce-24-arrests-in-eight-countries-as-part-of-international-cyber-crime-takedown

http://m.gopego.com/news_details.php?url=hacker-psn-ditangkap&list_id=&idx=4&cat=related

http://bebas.vlsm.org/v17/com/ictwatch/paper/paper061.htm

http://www.btw.web.id/jenis-jenis-ancaman-terhadap-sistem-informasi.php

http://www.scribd.com/mobile./doc95047966/

http://www.klik-kanan.com/fokus/network_security.shtml http://www.docstoc.com/docs/72027754/Definisi-Hacker hal 21,


(19)

101

http://www.freddypantouw.com/sejarah_internet.php http://uvebana.com/2009/07/pengertian-hacker/ http://www.freddypantouw.com/sejarah_internet.php http://www.scribd.com/mobile./doc95047966/

http://www.terindikasi.com/2012/04/sejarah-perkembangan-internet-dunia.html

http://www.duasatu.web.id/2012/05/sejarah-perkembangan-internet-di.html

http://www.drtomoconnor.com/3100/3100lect04.htm http://uvebana.com/2009/07/pengertian-hacker/ http://www.tandef.net/carding

http://lenterakecil.com/apakah-spam-itu/

http://www.justice.gov/opa/pr/2012/December/12-crm-1452.html http://www.resep.web.id/berita/situs-depkominfo-kena-deface.html http://www.webopedia.com/TERM/L/local_area_network_LAN.html http://www.msc.com.my/cyberlaws/act_ecommerce.asp#

http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-globalisasi-menurut-para-ahli.html

http://www.termasmedia.com/65-pengertian/71-pengertian-internet.html http://dip.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=30&Ite

mid=1

http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-indonesia-terus-meningkat

http://techno.okezone.com/read/2014/05/13/55/984151/indonesia-peringkat-8-dunia-pengguna-internet-terbesar/large

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=DEFINISI+PENGERTIAN+DAN +JENISjENIS+CYBERCRIME+BERIKUT+MODUS+OPERANDINYA &&nomorurut_artikel=353

http://www.megindo.co.id/news/Gadget/cyber-crime-serang-86-user-indonesia/4b8573ebf89acc61a09d18a01fc815a5/


(20)

102

http://www.suarasurabaya.net/fokus/118/2014/129952-Sepanjang-2013,-Kartu-Kredit-Indonesia-Dibobol-600-Miliar

http://tekno.liputan6.com/read/683681/perhari-ada-belasan-situs-pemerintah-diserang-hacker

http://www.balinter.net/news_309_Pengertian_Defacing_Website_Dan__Web_H ackinghtml

http://www.proweb.co.id/articles/web_design/website_adalah.html http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3881/Kemkominfo+dan+Polri+Mint

a+Seluruh+Penyelenggara+ISP+Serius+Blokir+Konten+Negatif/0/berita_s atker#.U4iPRnbElRo

http://m.merdeka.com/teknologi/berapa-banyak-situs-porno-di-dunia-maya.html http://tekno.kompas.com/read/2012/03/16/02354152/situs.porno.kian.mengkhawa

tirkan

http://www.merdeka.com/peristiwa/anak-anak-indonesia-juara-1-pengakses-situs-porno.html

http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/442008.pdf

http://www.antaranews.com/berita/320799/nilai-transaksi-judi-online-miliaran-rupiah

http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo/ppr_iteminfo_lnk.php?id=294

http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp- content/uploads/2013/06/SHINTASD(EJOURNAL)%20(06-20-13-06-34-59).pdf diakses 22 April 2014

http://news.detik.com/read/2014/04/03/111250/2544118/10/pembobol-kartu-kredit-debit-dihukum-2-tahun-penjara1

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=DEFINISI+PENGERTIAN +DAN+JENIS-JENIS+CYBER

CRIME+BERIKUT+MODUS+OPERANDINYA&&nomorurut_artikel=3 53

http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-1.html http://artikata.com/arti-352694-swipoa.html


(21)

103

http://www.computerhistory.org/babbage/history/ http://kuliah.dinus.ac.id/edi-nur/sb1-2.html

http://palingseru.com/11649/29-juli-1947-eniac-komputer-elektrik-pertama-mulai-dioprasikan

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/13396-eniac__komputer_pertama_dunia

http://ilmupengetahuan.org/sejarah-komputer-dan-perkembangannya/ http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/

http://ilmupengetahuan.org/sejarah-komputer-dan-perkembangannya/

http://aristwn.staff.stainsalatiga.ac.id/science/sejarah-komputer-generasi-kedua/

http://www.jaringankomputer.org/sejarah-komputer-dan-perkembangan-komputer-lengkap/

http://www.jaringankomputer.org/sejarah-komputer-dan-perkembangan-komputer-lengkap/

http://www.freddypantouw.com/sejarah_internet.php http://www.internetworldstats.com/emarketing.htm http://www.internetworldstats.com/stats.htm http://www.internetworldstats.com/stats.htm http://kbbi.web.id/penetrasi.

http://www.internetworldstats.com/stats3.htm

http://www.mandalamaya.com/pengertian-internet-banking/

http://www.pde.bone.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=15

2:e-government-pengertian-mamfaat-dan-kendalanya&catid=59:umum&Itemid=125

http://digilib.smklabor.sch.id/pengertian-perpustakaan-digital.html

http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id= 13&Itemid=39

http://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/ http://repo.unnes.ac.id/v2/?p=596


(22)

104

http://www.universitas-majalengka.ac.id/artikel-63-perbedaan-antara-hacker-dan-cracker.unma

http://www.jaringankomputer.org/cyber-crime-adalah-jenis-tindak-kejahatan-internet/

http://bisnis.liputan6.com/read/781192/40-juta-kartu-kredit-konsumen-di-as-dibobol-hacker, http://www.merdeka.com/peristiwa/situs-kpu-denpasar-di-deface-ada-tulisan-pilpres-cacat-hukum.html

http://www.master.web.id/archive/200106/0263.html

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/377477-iran-kembali-diserang-virus-komputer

http://www.it-jurnal.com/2014/03/Pengertian.dan.Jenis-jenis.Virus.pada.Komputer.html

health.detik.com/read/2014/01/29/164823/2482273/775/3/kasus-kasus-cyberbullying-yang-berakhir-tragis-dituduh-gay-sampai-diperas

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt50fed8ebcbd7d/langkah-langkah-agar-terhindar-kejahatan-carding https://www.namadomain.com/faq/snd.php

http://www.tempo.co/read/news/2012/05/16/090404188/Nilai-Besar-Peranti-Lunak-yang-Dibajak

http://www.beritateknologi.com/microsoft-mengungkap-indonesia-adalah-negara-dimana-86-windows-versi-bajakan/

http://www.antaranews.com/berita/359038/63-persen-software-bajakan-mengandung-virus

http://www.jagatreview.com/2012/10/norton-perkirakan-total-kerugian-akibat-cyber crime-mencapai-usd110-miliar/

http://www.securitysolutionsmagazine.biz/2014/03/11/the-economic-impact-of-cyber crime-and-http://www.securitysolutionsmagazine.biz/2014/03/11/the-economic-impact-of-cyber-espionage/

http://www.suaramedia.com/amerika/2009/04/21/hacker-berhasil-bobol-proyek-senjata-rahasia-pentagon


(23)

105

http://eprints.unsri.ac.id/617/2/KERJASAMA_INDONESIA_DENGAN_NEGAR ANEGARA_TETANGGADALAM_PEMBERANTASAN_KEJAHATA N_TRANSNASIONAL.pdf

http://securelist.com/analysis/publications/36224/the-Cyber crime-arms-race/ http://www.dw.de/anonymous-indonesia-retas-australia/a-17202213

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/433516-alasan-hacker-bangladesh-serang-situs-web-indonesia

http://www.dw.de/pencurian-bank-dengan-modus-canggih-terungkap/a-16802681

http://dunia.news.viva.co.id/news/read/377477-iran-kembali-diserang-virus-komputer

http://www.tempo.co/read/news/2010/12/09/116297777/10-Kasus-WikiLeaks-Sebelum-Kawat-Diplomatik-Amerika

http://home.pacific.net.id/TS/indonesia/html/email/email8.html http://www.dee-nesia.com/2012/12/sejarah-internet-di-indonesia.html http://www.jaringankomputer.org/internet-service-provider-isp/

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja &uact=8&ved=0CB8QFjAA&url=http%3A%2F%2Fperpustakaan.bphn.g o.id%2Findex.php%2Fsearchkatalog%2FdownloadDatabyId%2F41319%2 Fmhn050204.pdf&ei=6fFaVLS5DMOKuwTswoD4AQ&usg=AFQjCNHji Wd_aPXJBTWkl3IJdiYNaqJGWg

http://banjarmasin.tribunnews.com/2013/07/30/unlam-diserang-hacker-asing

http://www.dw.de/australia-sadap-presiden-ibu-negara-dan-para-menteri/a-17233742

http://techno.okezone.com/read/2013/11/16/55/897951/anonymous-australia-serang-balik-indonesia/large

http://prntscr.com/243m18

http://www.merdeka.com/teknologi/berapa-banyak-situs-porno-di-dunia-maya.html

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/438577-ini-10-negara-paling-porno-di-internet


(24)

106

http://www.nahimunkar.com/pertumbuhan-jumlah-situs-porno-kian-memprihatinkan/

http://news.bisnis.com/read/20120322/79/69693/akses-situs-porno-ri-masih-duduki-peringkat-1

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/164817-indonesia-pengakses-situs-porno-tertinggi http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/334384-inilah-10-situs-judi-online-terbesar-di-ri

http://www.tekno-pedia.com/perbedaan-malware-virus-worm-spyware-dan-trojan/

http://techno.okezone.com/read/2013/10/17/55/882660/penelitian-indonesia-sarang-virus-komputer-dunia

http://www.jaringankomputer.org/pengertian-virus-komputer-dan-malware-adalah/

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt50fed8ebcbd7d/langkah-langkah-agar-terhindar-kejahatan-carding

http://www.vsi.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=80:payme nt-gateway&catid=38:product&Itemid=210&lang=in

http://www.suarasurabaya.net/fokus/118/2014/129952-Sepanjang-2013,-Kartu-Kredit-Indonesia-Dibobol-600-Miliar

http://keuangan.kontan.co.id/news/hacker-kembali-menyerang-bank

http://bandung.bisnis.com/read/20110902/16/85531/pembajakan-musik-di-internet-sulit-diberantas

http://wartaekonomi.co.id/berita4471/pembajakan-musik-nilai-kerugian- http://ilmukomputer.org/2013/07/09/mengenal-4shared/

http://bandung.bisnis.com/read/20110902/16/85531/pembajakan-musik-di-internet-sulit-diberantas

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/242490-pembajakan-software-telan-kerugian-rp1-3-m

http://www.vemale.com/relationship/intim/42883-dampak-video-porno-pada-remaja.html

http://www.nahimunkar.com/pertumbuhan-jumlah-situs-porno-kian-memprihatinkan/


(25)

107

http://www.theage.com.au/world/yudhoyono-abused-power-20110311-1bqwj.html

http://www.conventions.coe.int/treaty/EN/treaties/html/185.htm http://www.conventions.coe.int/treaty/EN/treaties/html/185.htm

http://tekno.kompas.com/read/2013/04/30/15491539/Indonesia.Bangun.Pusat.Inve stigasi.Kejahatan.Cyber

http://inet.detik.com/read/2013/04/29/135644/2232980/323/1/indonesia-australia-bersekutu-perangi-cyber-crime

http://www.analisahukum.com/2013/04/polri-dan-afp-membuka-kantor-kerjasama.html

http://tekno.kompas.com/read/2013/04/30/15491539/Indonesia.Bangun.Pusat.Inve stigasi.Kejahatan.Cyber

http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/183464/polri-bersama-afp-kerjasama-atasi-kejahatan-cyber-002-mudasir.html

http://tekno.kompas.com/read/2013/04/30/15491539/Indonesia.Bangun.Pusat.Inve stigasi.Kejahatan.Cyber

http://www.antaranews.com/berita/387107/kini-polda-ntb-miliki-labortorium-cyber-crime

http://mataramnews.com/index.php/hukrim/item/2603-kabareskrim-resmikan-cciso-polda-ntb.html

http://www.majalahict.com/berita-4196-kementerian-kominfo-terima-301-aduan-konten-negatif-dan-blokir-1096-situs.html

http://www.postel.go.id/info_view_c_26_p_1234.htm http://idsirtii.or.id/halaman/tentang/dasar-hukum.html http://idsirtii.or.id/halaman/tentang/ruang-lingkup.html http://idsirtii.or.id/mingguan.html

http://idsirtii.or.id/bulanan.html http://idsirtii.or.id/tahunan.html

http://www.binushacker.net/pengertian-tutorial-tools-sql-injection-cara-kumpulan-software-sql-injection.html


(26)

108

http://analisadaily.com/news/read/tni-ad-dan-it-del-mou-bidang-cyber/31074/2014/05/20

http://www.del.ac.id/?p=2234

http://cybercompetition.kemhan.go.id/ http://cybercompetition.kemhan.go.id/


(27)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Globalisasi1 tidak dapat dihindari oleh setiap negara. Setiap negara tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan negara lainnya, guna memenuhi kepentingan nasionalnya. Dalam prosesnya globalisasi dipercepat dengan teknologi, terutama teknologi internet2.

Internet pertama kali muncul pada tahun 1969 telah merubah pola interaksi masyarakat. Masyarakat yang pada awalnya melakukan interaksi dengan cara bertemu langsung atau mengirim surat mulai bergeser dengan ditemukannya teknologi internet. Masyarakat semakin menggunakn internet sebagai alat komunikasi karena sifatnya yang tidak dibasati oleh batas-batas territorial wilayah maupun waktu. Interaksi dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa harus beranjak dari tempat seseorang mengetik sebuah pesan.

Semakin banyaknya pemakai internet maka memunculkan dunia baru, yang dikenal dengan nama Cyberspace3. Indonesia sendiri lebih dari 107 juta

1

Pengertian Globalisasi adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain (A.G. McGrew, 1992) dalam

http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-globalisasi-menurut-para-ahli.html diakses 20 april 2014

2

interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung dalam http://www.termasmedia.com/65-pengertian/71-pengertian-internet.html diakses 20 april 2014

3

merupakan suatu ekosistem bioelektronik yang ada dimanapun ada telepon, kabel coaxial, fiber optik, atau elektromagnetik waves oleh Wahyono dalam Pembelajaran di Internet Melalui Weblog


(28)

2

penduduk Indonesia menggunakan internet.4 Angka ini membawa Indonesia menempati urutan ke delapan dunia dalam penggunaan internet5. Cyberspace

layaknya dunia nyata yang tidak terlepas dari kejahatan. Kejahatan di internet lebih dikenal dengan istilah cyber crime6. Dalam dunia global saja kerugian yang diakibatkan dari cyber crime dapat mencapai $1 Triluin.7

Cyber crime juga melanda Indonesia, Tahun 2010 lebih dari 80% pengguna internet Indonesia menjadi sasaran Hacker.8 Sedangkan tahun 2013 saja jumlah kerguian yang diakibatkan dari cyber crime dengan modus membobol kartu kredit saja mencapai 300 miliar rupiah.9 Kejahatan ini tidak hanya menyebabkan kerugian dalam bidang pemerintahan tetapi juga menyebabkan kerugian di institusi Negara. Seperti website yang berisi informasi yang dimiliki institusi pemerintahan.10 Website-website pemerintah tersebut diserang dengan

pada http://dip.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=30&Itemid=1 diakses 20 april 2014

4

Royke Sinaga, 2014, APJII: penguna internet di Indonesia terus meningkat, dalam

http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-indonesia-terus-meningkat diakses 20 April 2014

5

Amarullah ,2014, Indonesia Peringkat 8 Dunia Pengguna Internet Terbesar dalam

http://techno.okezone.com/read/2014/05/13/55/984151/indonesia-peringkat-8-dunia-pengguna-internet-terbesar/large diakses 20 April 2014

6

cyber crime dirumuskan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain dalam

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=DEFINISI+PENGERTIAN+DAN+JENIS-JENIS+CYBER CRIME+BERIKUT+MODUS+OPERANDINYA&&nomorurut_artikel=353

7

Tabloid Pulsa, 2013, Dahsyat! Potensi Kerugian Global Akibat Serangan Cyber Capai $1 Triluin

diakses 20 April 2014

8

Megindo, 2010, Cyber Crime Serang 86% User Indonesia dalam http://www.megindo.co.id/news/Gadget/cyber-crime-serang-86-user-indonesia/4b8573ebf89acc61a09d18a01fc815a5/ diakses 20 April 2014

9

Suara Surabaya, 2013, Sepanjang 2013, Kartu Kredit Indonesia Dibobol 600 Miliar dalam http://www.suarasurabaya.net/fokus/118/2014/129952-Sepanjang-2013,-Kartu-Kredit-Indonesia-Dibobol-600-Miliar diakses 20 April 2014

10

Adhi Maulana, 2013, Perhari, Ada Belasan Situs Pemerintah Diserang Hacker` dalam http://tekno.liputan6.com/read/683681/perhari-ada-belasan-situs-pemerintah-diserang-hacker diakses 20 April 2014


(29)

3

cara di Deface11 tampilan dan isi web tersebut sehingga tampilan website12

pemerintah berisi konten yang tidak dihendaki oleh pemilik website. Cyber crime

pun mengacam norma-norma yang ada di Indonesia, seperti maraknya website yang berisi konten-konten porno dan konten-konten perjudian.13 Tahun 2010 saja lebih dari 30 % dari seluruh website di dunia berisi konten porno.14 Indonesia menempati urutan ketiga dalam hal pengakses dan pembuat film porno.15 Pada tahun 2013 Indonesia menempati urutan pertama dalam pengakses situs porno.16 Pengakses dari situs porno tersebut ternyata didominasi oleh anak – anak. 17 Padahal sudah jelas bahwa pornografi melanggar UU no.44 Tahun 2008. 18

Selain pornografi ternyata Cyberspace tidak luput pula dari perjudian. Perjudian online di Indonesia tumbuh dengan subur. Uang yang berputar dalam

11

Kegiatan Hacking web atau program aplikasi, ysng memfokuskan target operasi pada perubahan tampilan dan atau konfigurasi fisik dari web atau program aplikasi tanpa melalui source code program tersebut dalam

http://www.balinter.net/news_309_Pengertian_Defacing_Website_Dan__Web_Hackinghtml diakses 20 april 2014

12

kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet dalam http://www.proweb.co.id/articles/web_design/website_adalah.html diakses 20 april 2014

13

Kominfo, 2013, Kemkominfo dan Polri Minta Seluruh Penyelenggara ISP Serius Blokir Konten Negatif dalam

http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3881/Kemkominfo+dan+Polri+Minta+Seluruh+Peny elenggara+ISP+Serius+Blokir+Konten+Negatif/0/berita_satker#.U4iPRnbElRo diakses 21 april 2014

14

Dwi Zain Musofa, 2013, Berapa banyak situs porno di dunia maya?, dalam

http://m.merdeka.com/teknologi/berapa-banyak-situs-porno-di-dunia-maya.html diakses 21 april 2014

15

Kompas, 2012, Situs Porno Kian Mengkhawatirkan dalam

http://tekno.kompas.com/read/2012/03/16/02354152/situs.porno.kian.mengkhawatirkan diakses 22 april 2014

16

Ramadhian Fadillah,2013, Anak-anak Indonesia juara 1 pengakses situs porno dalam http://www.merdeka.com/peristiwa/anak-anak-indonesia-juara-1-pengakses-situs-porno.html diakses 21 April 2014

17 Ibid. 18


(30)

4

judi online dapat mencapai satu sampai dua miliar rupiah.19 Maraknya perjudian online di Indonesia karena dengan mudahnya situs-situs judi online diakses oleh masyarakat. Judi online ini dapat diakses dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun. Lebih dari delapan belas juta yang muncul dalam pencarian Google dengan keyword judi online. Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik perjudian online dilarang di Indonesia.

Permasalahan permasalahan diatas jelas melanggar hokum yang ada. Dalam setiap pelanggaran hokum haruslah jelas ada sanksi yang harus diterapkan. Masalah yang kemudian muncul dalam implementasui penegakan hokum itu sendiri, mengingat pelaku-pelaku kejahatan ini tidak bersifat local. Tetapi bersifat Transnasional dari berbagai Negara. Permasalahan ini yang yang ingin di teliti oleh peneliti untuk melihat upaya – upaya pemerintah dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan transnasional.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang upaya indonesia dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan transnasional dengan permusan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana upaya indonesia dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan transnasional?”

19

Antara, 2012, Nilai transaksi judi online miliaran rupiah, dalam

http://www.antaranews.com/berita/320799/nilai-transaksi-judi-online-miliaran-rupiah diakses 21 april 2014


(31)

5

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa upaya Indonesia dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan transnasional.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian diatas dapat di klasifikasikan menjadi dua manfaat yaitu: 1.3.2.1. Manfaat Akademis

Secara akademis penelitian ini diharapkan agar menambah wawasasan bagi para pembaca mengenai upaya Indonesia dalam menangani cyber crime

sebagai kejahatan transnasional, sebagai refrensi bagi jurusan Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang. Penelitian ini juga dapat digunakan untuk bahan – bahan perbandingan penelitian mendatang.

1.3.2.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumbangan kepada lembaga lembaga negara khususnya lembaga negara yang bergerak dalam bidang keamanan nasional dalam menangani kejahatan cyber crime.

1.4. Penelitian Terdahulu

Peneliti dalam melakukan penelitian mengenai Cyber crime , sebelumnya telah melakukan tinjaun pustaka. Penulis mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya yaitu:


(32)

6

Skripsi Edi Sukamto20, yang berjudul “Upaya Uni Eropa dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan transnasional”penelitian yang dilakukan sejak tahun 2012 ini menyatakan bahwa kejahatan cyber crime

merupakan kejahatan yang timbul akibat dari perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi. Kejahatan cyber crime merupakan kejahatan transnasional yang memiliki beberapa dampak dalam kehidupan seperti dalam dunia politik, bisnis dan perbankan. Deperlukan kerjasama semua pihak dalam penanganannya.

Uni Eropa sebagai organisasi regional terbesar perlu melakukan tindakan untuk menanggulangi kejahatan tersebut. Maka pada tahun 2001 Uni Eropa melakukan konvensi tentang Cyber crime di Budapest Hongaria, hingga melahirkan sebuah hukum mengenai kejahatan Cyber crime. Hukum yang dilahirkan dari konvensi tersebut memuat aturan dalam penanganan cyber crime.

Penulis dalam melakukan penelitian cyber crime dengan menggunakan Konsep sama namun dalam objek penelitiannya berbeda. Penulis mengggunakan Indonesia sebagai objek penelitian sedangakan dalam penelitian Edi Sukamto ini menggunakan Uni Eropa sebagai objek penelitiannya.

Dampak Transnasional crime Hacktivism-cardingn terhadap human security21 adalah judul dari skripsi yang ditulis oleh Kurniawan Chandra Febrianto, dalam skripsi tersebut disebutkan bahwa cyber crime adalah efek negatif dari perkembangan teknologi. Manusia pada era globalisasi yang didukung oleh teknologi mempunyai kecendrungan akan ketergantungan terhadap teknologi

20

Edi Sukamto 06260031, 2010, Upaya Uni Eropa dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan transnasional, mahasiswa FISIP Hubungan Internasional, UMM

21

Kurniawan Chandra Febrianto, 2013, Dampak Transnasional crime Hacktivism-cardingn terhadap human security, mahasiswa FISIP Hubungan Internasional, UMM


(33)

7

tersebut. Teknologi yang digunakan mulai dari mempermudah proses transaksi jual beli, proses perbank-kan hingga proses administrasi institusi. Semakin ketergantungan manusia terhadap teknologi inilah yang mengakibatkan munculkan kerentanan kerentanan dalam teknologi tersebut untuk memperoleh kepentingan pribadi.

Dalam bidang perdagangan teknologi digunakan untuk mempermudah proses jual beli dan pembayaran. Semakin mudahnya konsumen dan penjual dalam melakukan transaksi jual beli inilah yang dimanfaatkan oleh para hacker

untuk melakukan kejahatan Cybercime hacktivism-carding. Kasus-kasus

Cybercime hacktivism-carding telah meresahkan masyarakat dan mengancam keamanan manusia. Damapak yang dihasilkan dari kejahatan ini adalah:

a. Dampak Cybercime hacktivism-carding dapat mengancam kehidupan ekonomi karena telah menimbulkan kerugian yang sangat besar,

b. Merebaknya barang-barang ilegal, c. Membengkaknya tagihan kartu kredit,

d. Ketakutan dalam penggunaan kartu kredit dalam bertransaksi,

e. Terblacklistnya kartu kredit dari indonesia,

f. Ketakutan dalam penggunaan E-banking g. Maraknya perjudian online.

Cara pencegahan Cybercime hacktivism-carding adalah dengan dibentuknya undang-undang yang mengatur kejahatan Cybercime hacktivism-carding, meningkatkan teknologi keamanan, serta kesadaran masyarakat akan kejahatan ini.


(34)

8

Posisi peneliti dalam penelitian ini adalah memiliki konsep yang sama mengenai cyber crime sebagai kejahatan transnasional, tetapi peneliti lebih condong dalam upaya penanganannya oleh pemerintah Indonesia.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adulah tulip, S.H.,M.Hum, Nasriana, S.H.,M.Hum, Akhmad Idris, S.H.,M.Humdari dari Universitas Sriwijaya dengan judul “Kerjasama indonesia dengan negara negara tetangga dalam dalam membrantas kejahatan transnasional”22 menjelaskan bahwa kejahatan Transnasional merupakan hasil sampingan dari modernisasi. Perkembangan teknologi yang pesat telah menghilankan batas batas antar warga negara, sehingga kejahatan yang munculpun telah melewati batas-batas negara.

Kejahatan transnasional tidak bisa hanya ditangani sendiri oleh negara, maka dari negara perlu melakukan kerjasama dalam menangani kejahatan transnassional. Kejahatan transnasional dapat dikelompokan kedalam terosisme, penyelundupan obat-obatan terlarang, perdagangan manusia, perompakan, pencucian uang dan kejahatan dunia maya.

Penanganan kejahatan transnasional di indonesia telah diatur dalam beberapa undang-undang yaitu: undang-undang mengenai terorisme (undang-undang No.l tahun 2002, Undang-Undang No.15 tahun 2003, Undang-Undang No.16 tahun 2003), perdagangan manusia tertuang dalam Undang-Undang No. 2l Tahun 2007, perdagangan obat terlarang dalam undang undang No.9 tahun 1976, pencucian uang dalam UU No.25 tahun 2003, kejahatan dunia maya (Undang-UndangNo.l9 Tahun 2002, Undang-UndangNomor 36 Tahun 1999

22

S.H.,M.Hum, Nasriana, S.H.,M.Hum, Akhmad Idris, S.H.,M.Humdari dari Universitas Sriwijaya, “Kerjasama indonesia dengan negara negara tetangga dalam dalam membrantas kejahatan transnasional


(35)

9

tentang Telekomunikasi, Undang-Undang No.32 Tahun 2002 tentang Penyiaran, undang-undang No.ll tahun 2008 tentang rnformasi dan Transaksi Elektronik).

Mengingat kejahatan transnasional melibatkan beberapa negara maka dalam penangannya pun harus melibatkan negara-negara tetangga. Contohnya :

ASEAN Plan of Action to cambat Transnational crime, Treaty on Mutual Legal Assistarrce in criminal Matters (MLAT), Agreement of Information Exchange and Establishment of Communication Procedures, ASEAN Declaration on Joint Action to Counter Teruorism, ASEAN Corwention on Counter Tetorism (ACCT) perjanjian perjanjian ini merupakan upaya pemerintah indonesia dengan negara-negara tetangga dalam pembrantasan kejahatan transnasional.

Penelitian diaatas lebih menjelaskan kedalam bentuk kerjasama dalam penangan kejahatan transanasional, sedangkan peneliti lebih berfokus kepada upaya pemerintah dalam menangani kejahatan cyber crime itu sendiri.

Jurna denga judul “Urgensi cyberlaw di indonesia dalam rangka penangan Cyber crime disektor perbankan”23 ditulis oleh Nazarudin Tianotak berisi tentang pentingnya membangun cyberlaw.

Kemajuan teknologi informasi telah membawa perubahan dalam bidang perbankan. Trasnsaksi perbankan lebih dipermudah dengan perkembangan kemajuan teknologi berupa internet. Dengan internet proses transaksi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat secara online. Kemajuan internet inilah yang

23

Nazarudin Tianotak ,2011, Urgensi cyberlaw di indonesia dalam rangka penangan Cyber crime disektor perbankan dalam http://paparisa.unpatti.ac.id/paperrepo/ppr_iteminfo_lnk.php?id=294 diakses 22 April 2014


(36)

10

digunakan oleh orang-orang memiiki pengetahuan lebih tentang internet untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara ilegal.

Dalam dunia perbankan ada beberapa jenis yaitu Typo site, Keylogger/keystroke logger, Sniffing, Brute Force Attacking, Web Deface: System Exploitation, Email Spamming, Daniel of Service, Virus worm, trojan. Semua bentuk kejahatan tersebut tidak lain hanya untuk mencuri informasi demi keuntungan pribadi.

Dalam menangani kejahatan disektor perbankan, perlu dibentuk UU dalam bidang cyber terutama dalam bidang perbankan. Merujuk pada Uncitral Model Law yang dikeluarkan oleh Majelis umum PBB dengan Resolusi 51/162 tanggal 16 Desember 1996 yang bertujuan untuk menjamin keamanan dalam bertrasnsaksi, maka Inndonesia perlu membuat UU cyber dalam perbankan guna menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi disektor perbankan.

Posisi peneliti berbeda dengan penelitian di atas, penelitian diatas hanya membahas mengenai perlu UU cyber dalam sektor perbankan guna mencegah

cyber crime dalam bidang perbankan.

Jurnal kedua yang ditulis oleh Shinta Septiana Dewi dengan judul “Upaya pemerintah indonesia dalam menangani kasus Cyber crime (Studi kasus Cyberporn di Indonesia)24” dalam jurnal ini menerangkan bahwa kemajuan teknologi internet telah merubah kondisi sosial budaya masyarakat.

24

Septiana Dewi , 2013, Upaya pemerintah indonesia dalam menangani kasus Cyber crime (Studi kasus Cyberporn di Indonesia dalam

http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/06/SHINTASD(EJOURNAL)%20(06-20-13-06-34-59).pdf diakses 22 April 2014


(37)

11

Dengan mudahnya internet diakses oleh masyarakat maka tidak terlepas pula masyakarat dapat mengakses konten-konten yang berbau pornografi. American Demographics Magazine dalam laporannya menyatakan bahwa jumlah situs pornografi meningkat dari 22.100 pada tahun 1997 menjadi 280.300 pada tahun 2000 atau melonjak 10 kali lebih dalam kurun waktu tiga tahun.

Fenomena ini apabila dibiarkan akan mengakibatkan rusaknya moral masyarakat. Maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk menangani cyberporn. Pemerintah dalam menangani kejahatan cyberpon ini dapat merujuk pada pada Resolusi Kongres PBB VIII/1990 mengenai Computer related crimes, dengan payung hukum internasional tersebut Indonesia dapat melakukan penanggulangan cyberporn dengan lebih mudah. Selain payung hukum internasional, indonesia dapat melakukan upaya dalam negeri berupa pendekatan teknologi, seperti melakukan proteksi jaringan internet dengan melakukan pemblokiran terhadap situs-situs yang berkonten negati. Pendekatan kulturr dapat digunakan sebagai upaya pencegahan daripada upaya penanggulangan, serta pendekatan edukatif, dengan cara memberi pendidikan mengenai berinternet yang sehat.

Penelitian peneliti berbeda dengan penelitian diatas. Penelitina diatas hanya mengupas cyberporn, sedangkan peneliti ingin mengupas mengenai cyber crime.

Tabel 1.1 Posisi Penelitian

No. Nama/Judul Metodologi dan

pendekatan

Hasil

1. Edi Sukamto/

“Tindakan Uni Eropa dalam

- Deskriftif - Cyber crime,

- Kejahatan

- Cyber muncul akibat perkembangan Teknologi Informasi.


(38)

12

menangani Cyber crime sebagai kejahatan

transnasional”

transnasional (Transnasional Organized Crime)

-Sebagai bagian

transnasional Crime

-Konvensi Uni eropa mengenai cyber crime

dilaksanankan tahun 2001 sebagai menjadi instrumen hukum internasional untuk penanganan kejahatan

cyber crime.

2. Kurniawan Chandra Febrianto/ “Dampak Transnasional crime hacktivism carding terhadap human Security”

- Deskriftif - Cyber crime,

- Carding

-Hacktivism

- Kejahatan Transnasional

(Transnasional Orgnized Crime)

- Human Security.

Dampak Cybercime hacktivism-carding dapat mengancam Human Security, khusunya bidang ekonomi: - Merebaknya barang-barang ilegal

- Membengkaknya

tagihan kartu kredit - Terblacklistnya kartu kredit dari indonesia. - E-banking dan maraknya perjudian online.

3 Adulah tulip,

S.H.,M.Hum, Nasriana, S.H.,M.Hum,

Akhmad Idris,

S.H.,M.Hum/

“Kerjasama

indonesia dengan negara negara tetangga dalam dalm kejahatan

transnasional”

-Deskriftif Yuridis analitis

-Kejahatan transnasional

-Hukum nasional dan Hukum internasional

-Kejahatan

Transnasional telah menghilangkan batas-batas negara.

-Perjanjian bilateral perlu dibentuk: ekastradisi, nota kesepahaman antar Indonesia dengan filipina, selandia baru dan Polandia

4 Nazarudin Tianotak/

“Urgensi cyberlaw di indonesia dalam rangka penangan

-Deskiftif -Cyber crime

-Cyber Law dan Urgensi

-Cyber crime dalam perbankan: Typo site, Keylogger/keystroke logger, Sniffing, Brute


(39)

13

Cyber crime disektor perbankan”

UndangUndang IT dan Undang-Undang Transfer Dana.

Force Attacking, Web Deface: System

Exploitation, Email Spamming, Daniel of Service, Virus worm, trojan

-Indonesia harus memiliki Undang-undang mengenai transfer dana secara eletronik.

5 Shinta Septiana

Dewi / “Upaya pemerintah

indonesia dalam menangani kasus Cyber crime (Studi kasus Cyberporn di Indonesia)”

- Deskriftif

- Pemaparan cyber crime (cyberporn)

-Teknoligi merubah kehidupan sosial budaya

-Penanganan lingkup internasional merujuk Resolusi Kongres PBB VIII/1990 mengenai Computer related crime

-Dalam lingkup nasional berupa pendekatan teknologi, pendekatan budaya, pendekatan edukatif, pendekatan global 6 Saean hufron/ Upaya

Indonesia dalam menangani cyber crime sebagai kejahatan

transnasional

deskriptif

1.5.Landasan konsep

1.5.1. Non Tradisional Security

Pasca perang dingin isu-isu dalam hubungan internasional mengalami pergesaran. Saat perang dingin isu yang paling central adalah isu keamanan


(40)

14

negara. Tetapi ini mengalami perubahan yaitu lebih condoh ke isu-isu masalah kemanan manusia lingkungan dll.

Nontraditional Security merupakan perluasan dari keamanan tradissional. Perluasan ini mencakup keamanan lingkungan, ekonomi, perdagangan , energy, budaya dan masalah sosial lainnya.

Aktor-aktor baru non negara mulai bermunculan pada era globalisasi. Akibat dari mucul nya aktor aktor negara inilah yang turut serta menumbuhkan criminal-kriminal baru dalam masalah keamanan, terutama keamanan yang menyangkut manusia.

Keamanan nontradisional mulai terancam dengan munculnya ancaman baru dari perkembangan internet, yaitu cyber crime. Kasus yang pernah mengancam keamanan nontradisional ini terjadi pada tahun 2012 polisi berhasil membekuk salah satu pelaku pembobolan kartu kredit yang telah berhasil membobol ratusan kartu kredit.25

1.5.2. Cyber crime

Cyber crime merupakan kejahatan yang baru muncul pada era informasi. Kejahatan yang dilakukan tanpa harus bersentuhan atau bertemu fisik antara tersangka dengan korban ini akibat dari efek modernisasi dalam bidang teknologi informasi. Terutama teknologi informasi internet.

25Andi Saputra, Pembobol Kartu Kredit/Debit Dihukum 2 Tahun Penjara, dalam

http://news.detik.com/read/2014/04/03/111250/2544118/10/pembobol-kartu-kredit-debit-dihukum-2-tahun-penjara 20 pril 2014


(41)

15

Dengan internet bentuk interaksi antara manusia sudah tidak bisa lagi dibatasi oleh batas-batas negara. Manusia dapat berinteraksi dari satu negara ke negara lain dalam hitungan detik saja, asalakan ada sarana internet.

Cyber crime menjadi ancaman serius karena mampu melakukan aksinya tanpa diketahui dimana sang penyerang melakukan aksinya. Para pelaku dapat menyembunyikan alamat IP address nya dinegara berbeda dengan negara tempat ia tinggal.

Cyber crime menurut dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal: 26

1. Cyber crime dalam arti sempit ( Dalam arti Sempit ) disebut kejahatan komputer : setiap perilaku ilegal diarahkan dengan cara operasi elektronik yang menargetkan keamanan sistem komputer dan data yang mereka diproses.

2. Cyber crime dalam arti luas ( Dalam Luas arti ) disebut kejahatan komputer terkait :setiap perilaku ilegal yang dilakukan dengan cara berhubungan dengan , korban, sistem komputer atau sistem atau jaringan , termasuk kejahatan seperti kepemilikan ilegal dengan menawarkan atau mendistribusikan informasi melalui sistem komputer atau jaringan.

26

Defenisi dan Pengertian Cyber Crime dalam

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=DEFINISI+PENGERTIAN+DAN+JENIS-JENIS+CYBER CRIME+BERIKUT+MODUS+OPERANDINYA&&nomorurut_artikel=353 diakses 20 pril 2014


(42)

16

Dari kedua document diatas dapat disimpulkan bahwa cyber crime adalah sebagai perbuatan melawan hukum secara illegal yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai alat, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak.

1.5.3. Pendekatan Hukum Internasional

Hukum internasional adalah keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari: Prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk mentaati, dan karenanya benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan yang meliputi kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional, hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan hubungan mereka dengan negara-negara dan individu-individu dan kaidah-kaidah hk tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-badan non negara sejauh hak-hak dan kewajiban-kewajiban individu dan badan non-negara tsb penting bagi masyarakat internasional.

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis deskriptif, yaitu usaha untuk mengumpulkan data, menggambarkan hubungan anatara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya yang diteliti kemudian menganalisa data tersebut secara rasional tanpa keberpihakan dan subjektifitas penulis.


(43)

17

1.6.2 Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif, dengan metode ini maka penelitian secara umum akan menggambarkan atau mendeskriptifkan fenomena – fenomena yang terjadi.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah melalui studi pustaka dan menggunakan sumber sumber berita yang terkait dengan penelitian. Data – data diperoleh dari buku-buku, artikel – artikel, skripsi, jornal, website dan tulisan tulisan yang terkait dengan objek penelitian.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.4.1 Batasan Materi

Penelitian ini diperlukan adanya ruang lingku penelitian,tujuannya adalah agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat dan tidak keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan. Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan mengulas mengenai hal apa saja yang menjadi upaya pemerintah Indonesia dalam menangani kejahatan cyber crime.

1.6.4.2 Batasan Waktu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membatasi penelitain hanya memfokuskan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013


(44)

18

1.7 Argumen Dasar

Cyber crime yang merupakan kejahatan transnasional telah mengancam keamanan non tradiosional Indonesia sehingga pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya-upaya untuk menangani kejahatan tersebut.

Sistematika Penulisan BAB

SUB-BAB / POKOK BAHASAN

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian 1.3.2. Manfaat Penelitian

1.3.2.1. Manfaat Akademis

1.3.2.2. Manfaat Praktis

1.4. Landasan Konsep 1.5. Landasan Konsep

1.5.1. Non tradisional security

1.5.2. Cyber crime

1.5.3. Pendekatan hukum internasional 1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Penelitian 1.6.2. Teknik Analisa Data

1.6.3. Teknik Pengumpulan Data

1.6.4. Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1. Batasan Materi

1.6.4.2. Batasan Waktu

1.7. Argument dasar

BAB II PERKEMBANGAN INTERNET, INTERNETISASI DAN

TIPOLOGI CYBER CRIME DI DUNIA

2.1. Sejarah Singkat Komputer 2.2. Sejarah Internet

2.3. Perkembangan Pengguna Internet 2.4. Era Digitalisasi dan Internetisasi Dunia 2.5. Definisi Cyber crime

2.5.1. Hacker 2.5.2. Carder 2.5.3. Defacer


(45)

19

2.6. Jenis – jenis cyber crime berdasarkan aktivitasnya

2.6.1. Unauthorized Acces of to komputer System and service

2.6.2. Illegal content 2.6.3. Data Forgery

2.6.4. Cyber Espionage, Sabotage and extortion 2.6.5. Penyebaran virus

2.6.6. Cyberstalking 2.6.7. Carding 2.6.8. Cybersquatting 2.6.9. Hijacking 2.6.10. Cyber-terorism

2.7. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kejahatan Dunia

Mayantara (Cyber Crime) 2.7.1. Dalam Bidang Politik

2.7.2. Dalam Dunia Ekonomi

2.7.3. Dalam Bidang Keamanan

2.8. Regulasi Internasional Tentang Cyber crime 2.9. Cyber crime Sebagai kejahatan Transnasional

BAB III DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INTERNET

TERHADAP MUNCULNYA CYBER CRIME DI

INDONESIA

3.1. Sejarah dan Perkembangan Internet di Indonesia

3.2. Cyber crime di Indonesia

3.2.1. Bentuk – Bentuk Cyber crime di Indonesia

3.2.2. Kasus Cyber crime pertama kali di indonesia

3.2.3. Dampak – Dampak Cyber crime di Indonesia 3.3. Regulasi Tentang Cyber crime di Indonesia

BAB IV UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER

CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL

4.1. Adopsi Regulasi Internasional Kedalam Regulasi

Nasional Mengenai Cyber Crime

4.2. Upaya upaya indonesia dalam menangani cyber sebagai kejahatan transnasional

4.2.1. Upaya eksternal 4.2.2. Upaya internal

BAB V Penutup


(1)

negara. Tetapi ini mengalami perubahan yaitu lebih condoh ke isu-isu masalah kemanan manusia lingkungan dll.

Nontraditional Security merupakan perluasan dari keamanan tradissional. Perluasan ini mencakup keamanan lingkungan, ekonomi, perdagangan , energy, budaya dan masalah sosial lainnya.

Aktor-aktor baru non negara mulai bermunculan pada era globalisasi. Akibat dari mucul nya aktor aktor negara inilah yang turut serta menumbuhkan criminal-kriminal baru dalam masalah keamanan, terutama keamanan yang menyangkut manusia.

Keamanan nontradisional mulai terancam dengan munculnya ancaman baru dari perkembangan internet, yaitu cyber crime. Kasus yang pernah mengancam keamanan nontradisional ini terjadi pada tahun 2012 polisi berhasil membekuk salah satu pelaku pembobolan kartu kredit yang telah berhasil membobol ratusan kartu kredit.25

1.5.2. Cyber crime

Cyber crime merupakan kejahatan yang baru muncul pada era informasi. Kejahatan yang dilakukan tanpa harus bersentuhan atau bertemu fisik antara tersangka dengan korban ini akibat dari efek modernisasi dalam bidang teknologi informasi. Terutama teknologi informasi internet.

25 Andi Saputra, Pembobol Kartu Kredit/Debit Dihukum 2 Tahun Penjara, dalam http://news.detik.com/read/2014/04/03/111250/2544118/10/pembobol-kartu-kredit-debit-dihukum-2-tahun-penjara 20 pril 2014


(2)

Dengan internet bentuk interaksi antara manusia sudah tidak bisa lagi dibatasi oleh batas-batas negara. Manusia dapat berinteraksi dari satu negara ke negara lain dalam hitungan detik saja, asalakan ada sarana internet.

Cyber crime menjadi ancaman serius karena mampu melakukan aksinya tanpa diketahui dimana sang penyerang melakukan aksinya. Para pelaku dapat menyembunyikan alamat IP address nya dinegara berbeda dengan negara tempat ia tinggal.

Cyber crime menurut dokumen kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal: 26

1. Cyber crime dalam arti sempit ( Dalam arti Sempit ) disebut kejahatan komputer : setiap perilaku ilegal diarahkan dengan cara operasi elektronik yang menargetkan keamanan sistem komputer dan data yang mereka diproses.

2. Cyber crime dalam arti luas ( Dalam Luas arti ) disebut kejahatan komputer terkait :setiap perilaku ilegal yang dilakukan dengan cara berhubungan dengan , korban, sistem komputer atau sistem atau jaringan , termasuk kejahatan seperti kepemilikan ilegal dengan menawarkan atau mendistribusikan informasi melalui sistem komputer atau jaringan.

26

Defenisi dan Pengertian Cyber Crime dalam

http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=DEFINISI+PENGERTIAN+DAN+JENIS-JENIS+CYBER CRIME+BERIKUT+MODUS+OPERANDINYA&&nomorurut_artikel=353 diakses 20 pril 2014


(3)

Dari kedua document diatas dapat disimpulkan bahwa cyber crime adalah sebagai perbuatan melawan hukum secara illegal yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai alat, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak.

1.5.3. Pendekatan Hukum Internasional

Hukum internasional adalah keseluruhan hukum yang untuk sebagian besar terdiri dari: Prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk mentaati, dan karenanya benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan yang meliputi kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional, hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan hubungan mereka dengan negara-negara dan individu-individu dan kaidah-kaidah hk tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-badan non negara sejauh hak-hak dan kewajiban-kewajiban individu dan badan non-negara tsb penting bagi masyarakat internasional.

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis deskriptif, yaitu usaha untuk mengumpulkan data, menggambarkan hubungan anatara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya yang diteliti kemudian menganalisa data tersebut secara rasional tanpa keberpihakan dan subjektifitas penulis.


(4)

1.6.2 Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh kemudian dianalisa secara deskriptif, dengan metode ini maka penelitian secara umum akan menggambarkan atau mendeskriptifkan fenomena – fenomena yang terjadi.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah melalui studi pustaka dan menggunakan sumber sumber berita yang terkait dengan penelitian. Data – data diperoleh dari buku-buku, artikel – artikel, skripsi, jornal, website dan tulisan tulisan yang terkait dengan objek penelitian.

1.6.4 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.4.1 Batasan Materi

Penelitian ini diperlukan adanya ruang lingku penelitian,tujuannya adalah agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat dan tidak keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan. Adapun batasan materi dari penelitian ini adalah penulis akan mengulas mengenai hal apa saja yang menjadi upaya pemerintah Indonesia dalam menangani kejahatan cyber crime.

1.6.4.2 Batasan Waktu

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membatasi penelitain hanya memfokuskan pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2013


(5)

1.7 Argumen Dasar

Cyber crime yang merupakan kejahatan transnasional telah mengancam keamanan non tradiosional Indonesia sehingga pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya-upaya untuk menangani kejahatan tersebut.

Sistematika Penulisan BAB

SUB-BAB / POKOK BAHASAN

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian 1.3.2. Manfaat Penelitian

1.3.2.1. Manfaat Akademis 1.3.2.2. Manfaat Praktis 1.4. Landasan Konsep

1.5. Landasan Konsep

1.5.1. Non tradisional security 1.5.2. Cyber crime

1.5.3. Pendekatan hukum internasional 1.6. Metodologi Penelitian

1.6.1. Metode Penelitian 1.6.2. Teknik Analisa Data 1.6.3. Teknik Pengumpulan Data 1.6.4. Ruang Lingkup Penelitian

1.6.4.1. Batasan Materi 1.6.4.2. Batasan Waktu 1.7. Argument dasar

BAB II PERKEMBANGAN INTERNET, INTERNETISASI DAN

TIPOLOGI CYBER CRIME DI DUNIA

2.1. Sejarah Singkat Komputer 2.2. Sejarah Internet

2.3. Perkembangan Pengguna Internet 2.4. Era Digitalisasi dan Internetisasi Dunia 2.5. Definisi Cyber crime

2.5.1. Hacker 2.5.2. Carder 2.5.3. Defacer


(6)

2.6. Jenis – jenis cyber crime berdasarkan aktivitasnya

2.6.1. Unauthorized Acces of to komputer System and

service

2.6.2. Illegal content 2.6.3. Data Forgery

2.6.4. Cyber Espionage, Sabotage and extortion 2.6.5. Penyebaran virus

2.6.6. Cyberstalking 2.6.7. Carding 2.6.8. Cybersquatting 2.6.9. Hijacking 2.6.10. Cyber-terorism

2.7. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kejahatan Dunia

Mayantara (Cyber Crime) 2.7.1. Dalam Bidang Politik 2.7.2. Dalam Dunia Ekonomi 2.7.3. Dalam Bidang Keamanan

2.8. Regulasi Internasional Tentang Cyber crime

2.9. Cyber crime Sebagai kejahatan Transnasional

BAB III DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INTERNET

TERHADAP MUNCULNYA CYBER CRIME DI

INDONESIA

3.1. Sejarah dan Perkembangan Internet di Indonesia

3.2. Cyber crime di Indonesia

3.2.1. Bentuk – Bentuk Cyber crime di Indonesia

3.2.2. Kasus Cyber crime pertama kali di indonesia

3.2.3. Dampak – Dampak Cyber crime di Indonesia 3.3. Regulasi Tentang Cyber crime di Indonesia

BAB IV UPAYA INDONESIA DALAM MENANGANI CYBER

CRIME SEBAGAI KEJAHATAN TRANSNASIONAL

4.1. Adopsi Regulasi Internasional Kedalam Regulasi Nasional Mengenai Cyber Crime

4.2. Upaya upaya indonesia dalam menangani cyber sebagai kejahatan transnasional

4.2.1. Upaya eksternal 4.2.2. Upaya internal

BAB V Penutup