Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan, Dan Demografis Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Pengertian wirausahawan (entrepreneur) secara sederhana adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. Kegiatan wirausaha dapat dilakukan seorang diri atau berkelompok. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan, serta menciptakan peluang usaha yang dapat memberikan keuntungan (Kasmir, 2006:16).
Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.
Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis, kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik (Ranto, 2007:21).
2.1.2 Minat Usaha
Tarmudji (2006:87) menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh.
Lebihlanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. seseorang, yaitu: 1.
Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu.
2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya.
3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.
Kartono dalam Yuwono (2008:80) menyatakan bahwa minat merupakan momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang dianggap penting. Fryer dalam Yuwono (2008:88) menyatakan bahwa minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu.
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis
ìentreprendeî yang artinya to undertake yakni menjalankan, melakukan dan
berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Say dalam Riyanti (2003:23) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif.
Dalam Bahasa Indonesia kata entrepreneur diartikan sebagai wirausaha yang merupakan gabungan dari dua kata yakni kata wira yang artinya gagah berani, perkasa dan usaha. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha. wirausaha, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 1.
Hisrich dan Peters (2008:1) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses membuat sesuatu yang baru dengan mempertimbangkan resiko danbalas jasa.
2. Drucker dalam Suryana (2003:18) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
3. Prawirokusumo dalam Suryana (2003:16) menyatakan bahwa wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.
4. Scarborough dan Zimmerer (2008:2) menyatakan wirausaha sebagai orang yang melakukan reformasi atau merevolusioner pola produksi dengan menggunakan penemuan atau teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi komoditas baru atau memproduksi produk lama dengan cara baru.
5. Drucker (2008:2) menyatakan wirausaha sebagai orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi yang produktivitasnya rendah menjadi sumber- sumber ekonomi berproduktivitas tinggi.
Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko. Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2006:55) menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni:
Ingin memiliki penghasilan yang tinggi.
2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.
3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain.
4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.
5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas.
6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.
7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Wirasasmita dalam Suryana (2006:55) dikemukakan beberapa alasan yang menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:
1. Alasan keuangan Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan sebagai jaminan stabilitas keuangan.
2. Alasan sosial Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang.
3. Alasan pelayanan.
Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
4. Alasan pemenuhan diri Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.
2.1.3 Teori tentang Kepribadian
Fromm dalam Alma (2011:78) menyatakan bahwa kepribadian adalahkeseluruhan kualitas psikis seseorang yang diwarisinya dan membuat orang tersebutmenjadi unik dan berbeda dengan yang lainnya. Kepribadian bersifat unik dankonsisten sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu yang satu dengan individu lainnya. Keunikan inilah yang menjadikan kepribadian sebagai variabel yang sering digunakan untuk menggambarkan diri individu yang berbedadengan individu lainnya.
Alisyahbana dalam Alma (2011:79) menyatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak. Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristikkepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain.
Scarborough danZimmerer dalam Suryana (2006:24) mengemukakan delapan karakteristik kepribadian dari seorang wirausaha sukses yakni:
1. Desire for responsibility yakni memiliki rasa tanggung jawab atas usaha- usaha yang dilakukannya.
2. Preference for moderate risk yakni memilih resiko yang moderat dan telah diperhitungkan dan tidak mengambil resiko yang terlalu rendah atau
3. Confidence in their ability to success yakni percaya bahwa dirinya bisa meraih kesuksesan yang diinginkannya.
4. Desire for immediate feedback yakni memiliki keinginan untuk segera mendapatkan umpan balik.
5. High level of energy yakni memiliki semangat dan energi yang tinggi untuk bekerja keras mencapai tujuannya.
6. Future orientation yakni berorientasi pada masa depan dan jangka panjang.
7. Skill of organizing yakni mempunyai ketrampilan mengorganisir sumber- sumber daya untuk mencapai tujuannya.
8. Value of achievement over money yakni lebih menghargai prestasi dibandingkan uang, karena uang akan mengalir masuk dengan sendirinya Jika seorang wirausaha mempunyai prestasi yang bagus.
Harris dalam Suryana (2006:28) menyatakan bahwa wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu pengetahuan,ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadiserta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Berdasarkan McClelland dalam Alma (2006:81) menyatakan bahwa wirausaha memiliki kebutuhan akan prestasi, yang berarti keinginan seseorang terhadap prestasi yang tinggi, penguasaaan keahlian, pengendalian, atau standar yang tinggi. Penelitian McClelland menunjukkan bahwa mahasiswa yang pengusaha sebanyak 66%, sedangkan mahasiswa yang memiliki motif berprestasi rendah, hanya 10% yang berkeinginan untuk menjadi pengusaha.
Kebutuhan akan prestasi ini mempunyai ciri-ciri tertentu, seperti yang diungkapkan oleh Faisol dalam Mudjiarto (2006:28) yakni:
1. Berani mengambil resiko 2.
Kreatif dan Inovatif 3. Mempunyai visi 4. Mempunyai tujuan 5. Percaya diri 6. Mandiri 7. Aktif, enerjik, dan menghargai waktu 8. Memilik konsep diri yang positif 9. Berpikir positif 10.
Bertanggung jawab 11. Selalu belajar
2.1.4 Teori tentang Lingkungan
Dewanti (2008:11) menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh menurut Dewanti adalah peluang yaitu situasi yang menguntungkan, model ide, sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah.
Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya di antaranyaadalah faktor lingkungan. Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. Indarti et al. (2008:20) menyatakan ada tiga faktor lingkungan yang mempengaruhi wirausaha sukses yakni ketersediaan informasi, akses kepadamodal dan kepemilikan jaringan sosial.
Penelitian oleh Mazzarol et al. dalam Saud et al. (2009:2) menemukan bahwa faktor lingkungan (faktor sosial, ekonomi, politik dan perkembangan infrastruktur) mempengaruhi dorongan untuk mendirikan usaha. Zimmerer (2004:12) menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti faktor ekonomi dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa,kemajuan teknologi, perkembangan e-Commerce dan the world wide web, terbuka lebarnya peluang internasional dan perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi minat kewirausahaan.
Keputusan pribadi untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya masalah faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam Ximenes 2014). daya keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah ide mereka menjadi sebuah perusahaan, sumber daya keuangan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan seperti lembaga keuangan, investor dan lain-lain. Ini penggunaan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan seperti seperti uang jaminan, transaksi, dan lain-lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman (Evans dan Jovanovic dalam Ximenes 2014:6). Namun, Kim et al. dalam ximenes (2014:6) menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari pinjaman bank atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau memberikan modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman.
Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai cara (Reynolds et al. dalam Ximenes 2014:6).
Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri.
Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan diproduksi (Gomezelj et al. dalamXimenes 2014:7).
Di bawah faktor pribadi, banyak faktor telah mengidentifikasi hubungan dengan demografi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pengalaman kerja. Menurut penelitian di berbagai negara, telah ditemukan bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha ( Startiene dalam Ximenes 2014:4).
Dalam usia tertentu seseorang bisa membuat keputusan untuk menjadi seorang pengusaha. Usia 26-40 dapat dianggap sebagai periode kesiapan pemilihan pekerjaan. Orang-orang di usia ini kemungkinan akan datang keberhasilan. Usia dapat menjadi korelasi positif jika dihubungkan dengan pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.(Sternberg et al. dalam Ximenes 2014)
Kegiatan bisnis dengan pengetahuan yang cukup diperlukan. Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha (Martinez dalam Ximenes 2014:4). Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi yang dapat membuat pengusaha mendapatkan sumber daya.
Haris dalam Ximenes (2014:4) Menyatakan sikap biasanya dibentuk oleh pengalaman sebelumnya, bahwa pengusaha yang langsung mendapatkan pengalaman dengan kegiatan kewirausahaan di masa lalu akan memiliki sikap dengan bisnis keluarganya sangat mungkin untuk menjadi seorang pengusaha.
Mahasiswa yang keluarganya memiliki usaha memiliki rasa yang lebih besar prestasi, inovasi, dan kontrol pribadi sebagai akibat berinteraksi dan bekerja dalam bisnis.
Riyanti (2003:33) menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena demografi adalah factor yang melekat pada wirausaha dan mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha. Mazzarol dalam Indarti et al., (2008) menyatakan bahwa faktor-faktor demografi seperti gender, umur, pendidikan dan pengalaman bekerja seseorang berpengaruh terhadap keinginan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.
Faktor demografi merupakan faktor yang penting mempengaruhi seseorang tertarik untuk berwiraswasta. Kondisi demografi yang ada dalam diri seseorang dapat dipandang sebagai sesuatu yang mempengaruhi dalam keberhasilan usaha. Faktor demografi ini meliputi : usia dimana usia kronologis adalah usia ketika seseorang memulai karir sebagai wiraswasta.Faktor demografi yang lain yaitu pengalaman di mana dalam menjalankan usaha merupakan pendorong terbaik keberhasilan, terutama usaha baru itu berkaitan dengan pengalaman usaha sebelumnya. Kebutuhan akan pengalaman tergantung dari diri pribadi bagaimana dapat mencari atau mengelola pengalaman yang diperoleh.
Wirausaha yang berpengalaman mengelola usaha sebelumnya dapat melihat lebih banyak jalan untuk membuka usaha baru. Faktor demografi yang terakhir tersebut terkait langsung dengan bidang usaha yang dikelola. Semakin banyak seseorang tertarik untuk belajar dalam dunia pendidikan akan meningkatkan dalam usahanya.
Hisrich (2008:75) menyatakan bahwa pendidikan sangatlah penting dalam perjalanan wirausaha. Pentingnya pendidikan tidak hanya tercermin dalam tingkat pendidikan yang dicapai, tetapi juga dalam kenyataan bahwa pendidikan memainkan peranan penting untuk membantu para wirausaha mengatasi masalah- masalah yang mereka hadapi. Studi di India oleh Sinha dalam Indarti (2008:35) membuktikan bahwa latar belakang pendidikan menjadi salah satu penentu pentingminat kewirausahaan dan kesuksesan usaha yang dijalankan.
Situmorang (2007:7)menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan kewirausahaan adalah mengembangkanmasyarakat berkewirausahaan (entreprising people) dan menanamkan sikap percayapada diri sendiri melalui proses belajar yang sesuai. Pendidikan kewirausahaan dan program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk mendirikan usaha kecil yang independen.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian TerdahuluNo Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Utami (2007) Faktor-faktor yang Variabel Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Independen: mempengaruhi minat Berwiraswasta (studi Inovasi, Prestasi usaha berpengaruh Deskriptif pada Kepribadian, positif terhadap minat Usahawan Rental Kepercayaan, Sikap, usaha pada usaha rental Komputer di Sekaran dan Motif yang paling dominan Gunung Pati Semarang) Variabel Dependen: mempengaruhi adalah Minat Usaha kepribadian.
2 Rudi (2008) Analisis Pengaruh Faktor Kepribadian, Lingkungan dan Demografis terhadap Minat Kewirausahaan Mahasiswa Strata Satu Universitas Sumatera Utara
Varibel Independen: Kepribadian, Lingkungan dan Demografis Variabel Dependen: Minat usaha
Faktor kepribadian, lingkungan dan demografis berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat usaha dan yang paling dominan mempengaruhi adalah variabel kepribadian.
3 Misbakhuddin (2010) Pengaruh Lingkungan Eksternal terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
Variabel Independen: Lingkungan Eksternal Variabel Dependen : Minat Berwirausaha
Lingkungan eksternal berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha dan yang paling dominan mempengaruhi adalah lingkungan eksternal.
4 Fitriani (2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Kandeman Kabupaten Batang Tahun 2011/2012
Variabel Independen: Faktor internal Faktor Eksternal Variabel Dependen: Minat Usaha
Hasil penelitian deskriptif persentase menunjukkan bahwa minat berwirausaha termasuk dalam kategori tinggi, faktor internal dan eksternal termasuk dalam kategori baik.
5 Koranti (2013) Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal Terhadap Minat Berwirausaha
Variabel Independen: Faktor Eksternal dan Internal. Variabel Dependen: Minat Usaha
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Gunadarma adalah motivasi berwirausaha. Pengaruh variabel berikutnya secara kepribadian, lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semua variabel lingkungan eksternal maupun internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas
Gunadarma, baik secara parsial maupun simultan.
6 Muhammad The Influence of Faktor Efektivitas, Hasil menunjukkan Mu’az Personality Traits and dan wirausaha bahwa peserta Mahmud, Demographic Factors on menyepakati efektivitas Zainalabidin Agro-Entrepreneurship dalam mengembangkan
Mohamed, Education among lulusan niat untuk
Golnaz Rezai, Graduates menjadi agro – Mad Nasir pengusaha. Shamsudin (2011)7 Ximenes (2011) The Influence of Demografi, Sifat- Hasil menunjukkan
Personal and sifat Pribadi, dan bahwa variabel Environmental Factors lingkungan demografi, Sifat-sifat on Business Start-Ups: A Memulai Bisnis pribadi, dan faktor Case Study in the lingkungan mempunyai District of Dili and pengaruh positif dan Oecusse, Timor-Leste signifikan terhadap memulai bisnis. Dialam karakteristik faktor demografis tidak memilih gender dan umur sebagai karakteristiknya
8 Dr.Emrah Talas, The Influence of Niat kewirausahaan, Hasil analisis Ali Kemal Demographic Factors on Faktor Demografi, menunjukkan bahwa Celik, Ibrahim Entrepreneurial Mahasiswa, Karir fakultas saat ini, jenis
Orkun Oral Intention among Pilihan. sekolah tinggi dan
(2013) Undergraduate Students pendapatan rumah
as a Career Choice: The tangga Case of a Turkish keluarga mereka University merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi niat kalangan responden.2.3 Kerangka Konseptual
Pada dasarnya dalam berwirausaha banyak faktor yang akan mempengaruhi perkembangan usaha, baik faktor internal maupun eksternal, seperti kepribadian, lingkungan serta faktor demografi yang senantiasa selalu menunjang perkembangan suatu usaha yang sedang berjalan. Seorang entrepreneur sebelum memulai suatu usaha, banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari perencanaan sampai berjalannya wirausaha tersebut, sehingga faktor-faktor tersebut dapat mendukung berjalannya wirausaha.
Menurut Alisyahbana dalam Alma (2011:79) menyatakan bahwa kepribadian adalah keseluruhan karakteristik diri seseorang, bisa berbentuk pikiran, perasaan, kata hati, temperamen dan watak, sehingga seorang
enterprenuer harus memiliki jiwa karakteristik dalam diri serta kepribadian yang
mampu dan berani untuk memulai suatu usaha, sebelum akhirnya memutuskan untuk mundur dengan resiko-resiko yang akan dihadapi nantinya.
Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan (Harris dalam Suryana, 2006). menjalankan usahanya dengan baik, karena dengan karakteristik yang dimiliki oleh entrepreneur memiliki kekuatan penuh dalam mendorong minat usaha, sehingga dengan karakteristik tersebut dapat mempengaruhi minat usaha yang menjadi tujuan awal wirausahawan. Tiga tipe kepribadian yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha yakni the climber, the champer dan the
quitter (Riyanti 2003:14). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rudi
(2008), menjelaskan bahwa karakteristik kepribadian berpengaruh terhadap minat usaha.
Faktor lingkunganjuga akan mempengaruhi seorang wirausaha, karena faktor lingkungan adalah faktor yang dipicu dengan model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sumber ide, sumber daya alam, manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah (Dewanti, 2008:11). Hal inilah yang memicu bahwa faktor lingkungan merupakan faktor awal seorang wirausaha memulai usaha, seperti lingkungan keluarga, dimana seorang memulai usaha karena dipengaruhi oleh faktor untuk meneruskan usaha keluarga, ataupun karena faktor keturunan yang sudah sejak awal berwirausaha, sehingga minat usaha tersebut semakin kuat tertanam dalam diri enterprenuer yang menyebabkan seorang wirausaha ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Selain itu lingkungan masyarakat juga dapat menunjang keberhasilan usaha, hal ini ditegaskan oleh Lupiyoadi (2007:12) yang menyatakan bahwa faktor lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat. penelitian yang dilakukam Misbakhuddin (2010) yang menjelaskan bahwa faktor lingkungan berpengaruh terhadap minat usaha.
Sementara Riyanti (2003:33) menyatakan bahwa demografi sangat penting dikaji karena demografi adalah faktor yang melekat pada wirausaha dan mempengaruhi keberhasilan seorang wirausaha, karena faktor demografi merupakan kondisi dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi dalam keberhasilan usaha, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rudi (2008) bahwa demografis berpengaruh terhadap minat usaha.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bergmann et. al dalam Ximenes (2014) telah ditemukan bahwa ada hubungan antara demografi dan kewirausahaan. Sebelumnya peneliti telah menemukan perbedaan gender tidak signifikan dengan memulai usaha. Kemudian Parker dalam Ximenes (2014) menyatakan korelasi positif usia dapat berpengaruh jika dihubungkan dengan pengalaman profesional, kemandirian, ketersediaan peningkatan modal.
Kemudian menurut Minniti dan Bygrave (1999); Aldrich dan Martinez, (2001), yang dikutip dalam Ximenes (2014) Para peneliti telah menemukan bahwa pengetahuan dan informasi merupakan elemen dasar untuk awal kepercayaan diri individu dalam sebuah usaha pengusaha. Dengan pengetahuan yang cukup, mentransfer ide menjadi suatu organisasi dapat membuat pengusaha mendapatkan sumber daya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa banyak faktor yang mendukung minat usaha seorang wirausahawan, sehingga dalam mengembangkan bekal yang cukup demi kemajuan usahanya.Selain itu sebelum memulai suatu usaha karakteristik individu, faktor lingkungan serta faktor demografi sangat perlu diperhatikan karena hal ini berpengaruh terhadap minat usaha yang akan dikembangkan serta menentukan apakah usaha yang sedang berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat atau tidak.
Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha.
Berdasarkan uraian tersebut dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual pada gambar berikut :
Kepribadian (X )
1 Lingkungan (X 2 )
Minat Berwirausaha (Y) Demografis (X
3 ) Sumber : Alma (2005:64), Dewanti (2008:11), Harris dalam Suryana (2006), Lupioyadi (2007:12), Riyanti (2003:33), Rudi (2008), dan Misbakhudin (2010), Ximenes (2014) diolah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan oleh peneliti sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah : “Faktor kepribadian, lingkungan, dan demografis berpengaruh terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU”.