Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEMUDAHAN TERHADAP BELANJA ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

DARA JUWITA 110502011

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i ABSTRAK

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEMUDAHAN TERHADAP BELANJA

ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang pernah melakukan pembelian online yang jumlahnya tidak diketahui. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 158 responden. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan dan kemudahan secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja

online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 75,4% belanja online dapat dijelaskan oleh variabel kepercayaan dan kemudahan, sedangkan sisanya sebesar 24,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.


(3)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TRUST AND EASY OF USE ON ONLINE SHOPPING BY THE STUDENTS OF THE FACULTY OF ECONOMICS AND

BUSINESS UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

The objective of the study was to find out and to analyze the influence of trust and easy of use on online shopping by the students of the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara. The study used associative causal method which was aimed to analyze the correlation between one variable and the other ones or how a certain variable could influence the other ones. The population was active students who performed online shopping, and 158 of them were used as the samples, taken by using accidental sampling technique. Primary data were gathered by distributing questionnaires and conducting interviews and secondary data were gathered by conducting library research. The gathered data were analyzed descriptively and quantitatively, using multiple linear regression analysis. The result of the hypothetical test showed that the variables of trust and easy of use simultaneously and partially had positive and significant influence on online shopping by the students of the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara. Coefficient determination showed that 75.4% of online shopping could be explained by the variable of trust and the remaining 24% was explained by other factors excluded from this study. Keywords :Trust, Easy of Use, and Online Shopping


(4)

iii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Puji syukur kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia yang tak terhingga, Shalawat dan salam tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dengan judul “Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara’’ dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Syafruddin Ibrahim dan Ibunda Nurhabibah Lubis yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan dukungan baik materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan sebaik-baiknya.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah mendapat banyak bantuan baik secara moril maupun materil. Untuk itu, melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E, M.E dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnsi Universitas Sumatera Utara.


(5)

iv 3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E, M.Si dan Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen dan Sekretaris Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, S.E, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak Drs. Ami Dilham, MSi selaku Dosen Pembaca Penilai yang

senantiasa memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ketiga kakak dan abang saya, Umi Nazli, dan keluarga tersayang. 7. Sahabat saya Azizah Latifah, Rina Arfianti, Rizky Trisnadian Pratama,

Desi Maisary dan Apri NovitaSari yang tak bosan-bosan mendampingi saya, suka-cita kita lewati bersama, berbagi cerita, menangis, tertawa. 8. Teman-teman seperjuangan Maya, Sri, bang Hendri atas

sharing-sharingnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan penulis.

Medan, Mei 2015

Yang Membuat Pernyataan,

( Dara Juwita ) NIM. 110502011


(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Perumusan Masalah ...8

1.3 Tujuan Penelitian ...9

1.4 Manfaat Penelitian ...9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Landasan Teori ...10

2.1.1 Electronic Commerce ...10

2.1.2 Perilaku Konsumen ...11

2.1.3 Kepercayaan ...12

2.1.3.1 Pengertian Kepercayaan ...12

2.1.3.2 Dimensi Kepercayaan ...15

2.1.4 Kemudahan (ease of use) ...16

2.1.5 Belanja Online ...18

2.1.6 Media Belanja Online di Indonesia ...20

2.1.7 Keuntungan dan Kelemahan Belanja Online ...21

2.2 Penelitian Terdahulu ...23

2.3 Kerangka Konseptual ...24

2.4 Hipotesis ...25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ...26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...26

3.3 Batasan Operasional ...26

3.4 Definisi Operasional ...27

3.5 Skala Pengukuran Variabel ...28

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ...29

3.6.1 Populasi ...29

3.6.2 Sampel ...30

3.7 Jenis Data Penelitian ...31

3.8 Metode Pengumpulan Data ...32

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...33

3.9.1 Uji Validitas ...33

3.9.2 Uji Reliabilitas ...35


(7)

vi

3.11 Teknik Analisis Data ...37

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif ... 37

3.11.2 Metode Analisis Regresi Berganda ... 37

3.11.3 Uji Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...41

4.1.1 Gambaran Umum Online Shop di Indonesia ...41

4.1.2 Perilaku Konsumen di Indonesia Terhadap Belanja Online ... 42

4.2 Hasil Penelitian ... 43

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 43

4.2.1.1 Karakteristik Responden ... 44

4.2.1.2 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online ... 47

4.2.1.3 Media Yang Digunakan Dalam Belanja Online ... 48

4.2.1.4 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Penelian ... 49

4.2.1.5 Deskriptif Statistik Jumlah Uang Yang Dikeluarkan Untuk Belanja ... 54

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 55

1. Uji Normalitas Data ... 55

2. Uji Heterokedastisitas ... 57

3. Uji Multikolonearitas ... 59

4.2.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 60

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 62

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan ( Uji F ) ... 62

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial ( Uji t ) ... 63

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi ( Uji R2) ... 64

4.3 Pembahasan ... 64

4.3.1 Pengaruh Kepercayaan dan Kemudahan Terhadap Belanja Online ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ...69

5.2 Saran ...70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(8)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu...23

3.1 Operasionalisasi Variabel...28

3.2 Instrumen Skala Likert...29

3.3 Uji Validitas………... 34

3.4 Hasil Uji Validitas………..35

3.5 Hasil Uji Reliabilitas………...36

3.6 Reliability Statistics………....36

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...44

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………...45

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan………..45

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk………46

4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kepercayaan (X1)………...49

4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kemudahan(X2)……….51

4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Belanja Online (Y)……….53

4.8 Deskriptif Statistik Yang Dikeluarkan Untuk Belanja Online………54

4.9 Uji Kolmogorov – Smirnov………57

4.10 Hasil Uji Glejser……….59

4.11 Hasil Uji Multikolonearitas………60

4.12 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda………61

4.13 Hasil Uji Simultan ( Uji F )………62

4.14 Hasil Uji Parsial ( Uji t )………63


(9)

viii DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

1.1 Pola Pengguna Internet di Indonesia ...4

2.1 Kerangka Konseptual... 25

4.1 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online………47

4.2 Media Yang Digunakan Secara Online………...48

4.3 Histogram Normalitas……….55

4.4 Pendekatan Grafik Normalitas………56


(10)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian….…...73

2 Tabel Frekuensi...77

3 Hasil Tabulasi Data Jawaban Responden………..78

4 Frekuensi Jawaban Responden……....………..82

5 Uji Asumsi Klasik…..………86


(11)

i ABSTRAK

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEMUDAHAN TERHADAP BELANJA

ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang pernah melakukan pembelian online yang jumlahnya tidak diketahui. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 158 responden. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel kepercayaan dan kemudahan secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja

online pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 75,4% belanja online dapat dijelaskan oleh variabel kepercayaan dan kemudahan, sedangkan sisanya sebesar 24,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.


(12)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TRUST AND EASY OF USE ON ONLINE SHOPPING BY THE STUDENTS OF THE FACULTY OF ECONOMICS AND

BUSINESS UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

The objective of the study was to find out and to analyze the influence of trust and easy of use on online shopping by the students of the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara. The study used associative causal method which was aimed to analyze the correlation between one variable and the other ones or how a certain variable could influence the other ones. The population was active students who performed online shopping, and 158 of them were used as the samples, taken by using accidental sampling technique. Primary data were gathered by distributing questionnaires and conducting interviews and secondary data were gathered by conducting library research. The gathered data were analyzed descriptively and quantitatively, using multiple linear regression analysis. The result of the hypothetical test showed that the variables of trust and easy of use simultaneously and partially had positive and significant influence on online shopping by the students of the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara. Coefficient determination showed that 75.4% of online shopping could be explained by the variable of trust and the remaining 24% was explained by other factors excluded from this study. Keywords :Trust, Easy of Use, and Online Shopping


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan zaman persaingan pasar semakin hari terasa semakin ketat. Semakin banyak penjual yang mencoba masuk ke dalam pasar yang baru. Ditengah persaingan yang semakin ketat tersebut, para penjual pun berlomba-lomba untuk mendapatkan pembeli. Berbagai macam cara dilakukan para penjual untuk meraih banyak pembeli, dimulai dari menawarkan kualitas super, harga yang miring, hingga menawarkan kemudahan-kemudahan lain seperti layanan pesan antar.

Dengan semakin banyaknya penjual yang menjual barang sejenis, pembeli pun semakin sulit untuk menentukan pilihan. Berbagai alternatif yang ditawarkan penjual menjadi penentu seseorang untuk membeli produknya. Perubahan teknologi komunikasi yang sangat cepat dan mengglobal telah memberikan perubahan secara signifikan. Jaringan sosial internet juga dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan mahasiswa dalam kehidupannya.

Perubahan lingkungan sosial juga tatanan kehidupan, mengubah pola hidup mahasiswa. Berbagai cara dilakukan mahasiswa untuk tetap eksis di lingkungannya mulai dari pemilihan cara belajar, memilih teman, cara berpenampilan, cara memilih hiburan hingga cara mereka mengekspresikan kreativitas. Mahasiswa mengekspresikan dirinya dengan mencari informasi


(14)

2 yang terkait dengan tatanan kehidupan teknologi internet. Perkembangan teknologi membawa banyak perubahan dalam gaya hidup mahasiswa. Internet mengenalkan berbagai informasi mulai dari jejaring sosial, berita, video, foto hingga berbelanja.

Penggunaan internet semakin populer dikalangan para generasi muda tak terkecuali mahasiswa. Mahasiswa adalah bagian masyarakat yang sangat dekat dengan persoalan akses informasi dan dunia internet. Penggunaan internet sebagai salah satu akses informasi dalam melancarkan berbagai aktivitas mahasiswa. Internet digunakan sebagai penghubung ilmu dan mempermudah mahasiswa untuk mengakses berbagai kebutuhan yang berhubungan dengan keilmuan.

Internet memberikan beragam fasilitas yang sangat memudahkan penggunanya untuk mengakses beragam informasi yang diinginkan sehingga para pengguna internet dimanjakan oleh beragam fasilitas tersebut. Beragam fasilitas yang disajikan oleh internet memberikan warna baru dalam segi belanja.

Online shop adalah salah satu fasilitas yang disajikan internet yang

memberikan berbagai kemudahan. Kemudahan yang disajikan dalam berbelanja yaitu efisiensi waktu, tanpa harus bertatap muka pelanggan bisa membeli barang yang diinginkan. Perubahan cara belanja dengan menggunakan online shop

sedikit banyak menggeser nilai sosial yang semula jika bertransaksi di pasar menggunakan komunikasi secara verbal dalam bertransaksi, sebaliknya jika berbelaja melalui online shop proses bertransaksinya hanya melalui jaringan


(15)

3 internet tanpa bertatap muka sehingga tidak adanya proses tawar menawar atau berkomunikasi verbal.

Online shop sama halnya dengan pasar tradisional atau modern yang ada di dunia nyata namun perbedaannya hanyalah pada cara bertransaksi atau proses jual belinya dengan menggunakan jaringan internet. Para pengguna jasa jual beli

online ini dapat dengan mudah melihat pilihan barang dan harga yang akan

dibelinya. Keunggulan pembelian secara online ini prosesnya dapat dengan mudah di lakukan cukup dengan membuka web online shop dengan sambungan jaringan internet.

Fenomena tersebut menjadikan peluang bagi para penjual untuk memanfaatkan teknologi yang menawarkan kemudahan bagi mereka, yaitu internet. Internet adalah jaringan publik luas dari jaringan komputer yang menghubungkan pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan “ penyimpanan informasi ’’ yang sangat besar (Kotler dan Armstrong, 2010:237). Dengan adanya internet ini tentu akan semakin memudahkan proses globalisasi di dunia, sehingga dapat dengan mudah untuk mencari informasi.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJI) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi di Indonesia. Di tahun 2013 sendiri diprediksi pengguna internet di Indonesia naik sekitar 30 persen menjadi 82 juta pengguna dan terus tumbuh menjadi 107 juta pada tahun 2014 dan 139 juta atau 50 persen total populasi pada 2015 (tekno.kompas.com).


(16)

4 Dilihat dari pola penggunaan internet di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat internet melakukan belanja online. Kebanyakan mereka yang belanja adalah wanita. Tiga barang yang paling sering dibeli pakaian (67,1%), sepatu (20,2%), dan tas (20%). 14% masyarakat internet ini rata-rata menghabiskan Rp 200.000 untuk berbelanja online.

Menariknya, masyarakat internet Indonesia lebih suka melakukan kegiatan belanja mereka di grup seperti grup BBM (27%), forum online (26,6%), dan media sosial (26,4%) dibandingkan situs belanja online biasa (20%). Orang-orang lebih suka grup chatting karena lebih dipercaya, mudah diakses, sederhana, dan terkadang mereka memang kenal penjualnya.

Sumber : www.markplus insight netizen.com

Gambar 1.1 Tingkah Laku Pengguna Internet di Indonesia

Dari Gambar, dapat di jadikan pemicu untuk pengembangan bisnis online

indonesia dengan semakin banyaknya pengguna internet diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam melakukan pembelian secara


(17)

5 konvensional menjadi secara online. Oleh sebab itu peluang untuk menjalankan bisnis online semakin terbuka bagi pelaku bisnis di Indonesia.

Online shopping adalah kegiatan jual beli atau perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk dapat langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui media internet menggunakan sebuah web browser (en.wikipedia.org). Karena kemudahan inilah membuat online shopping semakin diminati. Pada awalnya, online shop merupakan salah satu bentuk kegiatan yang meliputi jual beli dan marketing barang atau jasa melalui sistem elektronik.

Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Online shopping

memungkinkan kedua pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara langsung, sehingga hal ini memungkinkan penjual memiliki kesempatan mendapatkan pembeli dari luar daerah atau luar kota.

Perkembangan online shop atau belanja online di Indonesia berkembang dengan pesat dan cepat. Tren belanja online yang terus mengalami peningkatan di Indonesia diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan oleh MasterCard

Worldwide Online Shopping pada 5 Desember 2011 sampai Februari 2012

mengalami peningkatan yang substansial atas transaksi belanja sosial yang terjadi dalam tiga bulan terakhir. Persentase responden yang mengakses internet untuk berbelanja online mencapai 57%, meningkat dari 42% pada tahun sebelumnya

Saat ini belanja online bukan saja menyebar dikalangan atas. Dikalangan mahasiswa pun belanja online merupakan suatu hal yang trend dilakukan karena


(18)

6 adanya faktor kemudahan yang membuat mahasiswa merasa lebih mudah lagi dalam melakukan kegiatan berbelanja.

Fenomena tren belanja online yang terus mengalami peningkatan tidak terlepas dari peran aktif pelaku bisnis online dalam merekomendasikan produk atau jasanya melalui media sosial seperti: facebook, twitter dan sebagainya. Banyak kemudahan yang dirasa dengan menggunakan situs belanja online, tetapi masih terdapat kekurangan dimana konsumen tidak berhadapan secara langsung yang kemungkinan akan menimbulkan kesalahpahaman, ketidak jelasan informasi berkaitan transaksi yang dilakukan secara tidak langsung.

Seiring dengan maraknya kejahatan internet yang sering terjadi akhir-akhir ini seperti penipuan, pembobolan kartu kredit, dan kejahatan-kejahatan lain di dunia maya membuat banyak masyarakat pengguna internet bertanya-tanya, apakah transaksi secara online aman atau tidak. Oleh sebab itu pada sistem transaksi jual beli online dibutuhkan dimensi kepercayaaan (trust) antara pembeli dan penjual. Menumbukan kepercayaan merupakan suatu kewajiban bagi setiap korporasi. Tumbuhnya rasa percaya terhadap konsumen bukan hal yang mudah.

Kepercayaan konsumen terhadap bisnis online menjadi sorotan penting dalam permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini. Kepercayaan konsumen menjadi pondasi dalam menjalankan bisnis online maupun offline,

sehingga loyalitas konsumen dapat terbentuk. Pelaku bisnis online perlu membangun kepercayaan konsumen dalam platform belanja online, sehingga


(19)

7 mereka dapat mempertahankan bisnis tersebut ditengah persaingan yang semakin ketat.

Konsep kepercayaan telah dipelajari oleh para pakar atau ahli dari berbagai disiplin ilmu sebagai konsep universal. Sementara dari sisi public relations, kepercayaan merupakan elemen penting dalam suatu hubungan (USA Institude

for Public Relations). Perkembangan kepercayaan menjadi komponen

fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan untuk mengarah pada penciptaan hubungan pelanggan sejati. Pelanggan harus mampu merasakan bahwa dia dapat mengandalkan perusahaan; bahwa perusahaan dapat dipercaya. Akan tetapi, untuk membangun kepercayaan membutuhkan waktu lama dan hanya dapat berkembang setelah pemakaian yang berulangkali terhadap suatu produk. Lebih penting, kepercayaan berkembang setelah seorang individu mengambil resiko dalam berhubungan dengan apa yang telah digunakannya

Sehingga dari sisi pemasaran, kepercayaan merupakan sesuatu yang mutlak ada karena kepercayaan adalah fondamen dari pemasaran. Hubungan dalam pemasaran mensyaratkan adanya kepercayaan. Artinya, tanpa kepercayaan berarti tidak akan terjadi suatu hubungan. Hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan yang akan berani melakukan transaksi melaui media internet.

Kepercayaan adalah keyakinan kita bahwa di suatu produk ada atribut tertentu (Amir, 2005:62). Keyakinan ini muncul dari persepsi yang berulang dan adanya pembelajaran serta pengalaman. Begitu pula dengan sikap, sikap adalah penilaian kognitif seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional


(20)

8 yang tindakannya cenderung kearah berbagai objek atau ide (Mangkunegara, 2009:47).

Sikap sudah termasuk di dalam kepercayaan karena di dalamnya sudah terdapat afeksi, yaitu perasaan suka atau tidak. Seseorang bisa saja percaya terhadap atribut merek tertentu tetapi belum tentu orang tersebut suka. Saat ini cukup banyak situs online shopping yang ada di Indonesia, dan tentu saja ini menjadi perhatian bagi konsumen dalam memilih dan memutuskan membeli secara online berdasarkan kepercayaan serta sikap mereka.

Berdasarkan penjelasan yang telah diurai penulis mengenai beberapa literatur yang membahas tentang variabel kepercayaan, kemudahan, belanja

online mendorong penulis untuk meneliti variabel-variabel tersebut. Sehingga diperoleh judul penelitian yaitu “Pengaruh Kepercayaan dan Kemudahan terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah kepercayaan dan kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap belanja online pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sumatera Utara”.


(21)

9 1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Pelaku Bisnis Online

Diharapkan dapat membantu pelaku bisnis online untuk digunakan sebagai referensi, pertimbangan dan bahan untuk menentukan strategi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kegiatan bisnis online dimasa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu Ekonomi khususnya dalam bidang Manajemen Pemasaran yang telah diperoleh selama perkuliahan, sebagai media untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi untuk mempermudah para akademisi yang ingin melakukan penelitian dengan objek yang sama, sehingga penelitian berikutnya dapat lebih baik lagi.


(22)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Electronic Commerce

E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang dijalankan secara

elektronik melalui suatu jaringan internet atau kegiatan jual beli barang atau jasa melalui jalur komunikasi digital. E-commerce sebagai konsep baru dari pemasaran menawarkan keuntungan dan kerugian tersendiri bagi penjual dan pembeli. e-commerce tidak hanya membuka pasar baru bagi produk atau jasa yang ditawarkan dan mencapai konsumen baru, tetapi juga mempermudah vendor/penjual dalam melakukan bisnis (Adi Nugroho, 2006:20).

Kegiatan e-commerce merupakan kegiatan membuat, mengelola, dan meluaskan hubungan komersial secara online. Dalam perkembangan teknologi informasi keberadaan e-commerce meningkatkan persaingan bisnis perusahaan dengan memberikan respon terhadap konsumen. Ketersediaan sumber informasi yang luas dan bervariasi, serta adanya perkembangan yang pesat dari teknologi informasi sangat mempengaruhi perkembangan konsumen terhadap

e-commerce. Pengaruh penggunaan teknologi informasi dapat dirasakan tidak hanya dalam bidang organisasi bisnis saja, yang mana teknologi dapat meningkatkan kinerja organisasi tersebut.

Terdapat empat kategori dalam istilah e-commerce yaitu :

1. Bussiness to Customer (B2C), pelaku bisnis melakukan penjualan

barang dan jasa kepada konsumen akhir. Business to Business (B2B), melibatkan


(23)

11

2. Consumer to Consumer (C2C), konsumen dapat melakukan transaksi

jual beli atau pertukaran informasi barang atau jasa secara langsung dengan konsumen lainnya, melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen.

3. Consumer to Business (C2B), konsumen individu menjual produk atau

jasa kepada pelaku bisnis.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Kotler dan Keller (2009:166) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.

Shiffan dan Kanuk (2007:3) perilaku konsumen merupakan perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, atau mengabaikan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Perilaku konsumen merupakan proses yang dinamis yang mencakup perilaku konsumen individual, kelompok dan anggota masyarakat yang secara


(24)

12 terus menerus mengalami perubahan. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan yang mendahului atau menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2010:2).

2.1.3 Kepercayaan

2.1.3.1 PengertianKepercayaan

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu (Setiadi,2010:14). Kepercayaan merupakan salah satu dari faktor psikologis dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya.

Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat diperlihatkan secara umum dalam suatu hubungan diperlukan adanya kepercayaan.

Mowen dan Minor (2008:312), mendeskripsikan bahwa kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut, dan manfaatnya. Objek dapat berupa produk, orang, perusahaan, dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap.


(25)

13 Sedangkan kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya (Sunarto, 2006:153). Saat seseorang memiliki kepercayaan yang semakin tinggi tentu akan dapat dijadikan ukuran untuk menumbuhkan niat untuk bertransaksi secara online. Semakin tinggi kepercayaan maka semakin tinggi niat untuk bertransaksi.

Kepercayaan penting untuk membangun pondasi bisnis. Suatu transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan lebih terjadi apabila masing-masing saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain / mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dibangun dan dapat dibuktikan.

Ketika seseorang yang ingin melakukan transaksi secara online,

maka yang harus ada dipikirannya adalah uang yang dikirimkannya tidak hilang begitu saja tetapi mendapatkan balasan produk yang diinginkan sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan pada online store yang dituju.

Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya. Kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain


(26)

14 dapat diperlihatkan secara umum dalam suatu hubungan diperlukan adanya kepercayaan.

Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan seorang pembeli adalah apakah mereka percaya kepada

website yang menyediakan online shopping dan penjual online pada

website tersebut. Kepercayaan pembeli terhadap website online shopping

terletak pada popularitas website online shopping tersebut.

Semakin tinggi popularitas suatu website, maka pembeli lebih yakin dan percaya terhadap reliabilitas website tersebut. Selanjutnya, kepercayaan pembeli terhadap penjual online terkait dengan keandalan penjual online dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh pembeli. Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual online.

Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi pada online shopping. Pada situs-situs

online shopping, tidak sedikit penjual online fiktif yang memasarkan produk fiktif juga. Seorang pembeli harus terlebih dahulu untuk mengecek keberadaan penjual online. Biasanya pada situs online shopping, situs akan menampilkan informasi tentang penjual-penjual yang lokasinya sering diakses oleh orang. Pembeli dapat memanfaatkan informasi ini ketika akan membeli produk online.


(27)

15 2.1.3.2 Dimensi Kepercayaan

Menurut Bhattacherjee dalam Ronggong Song (2007), faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain adalah kemampuan (ability), kompetensi (competence) dan integritas (integrity).

1. Kemampuan (Ability)

Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Olivia Femi, 2006:72). Kemampuan adalah sebuah penelitian terkini atas apa yang dapat dilakukan seseorang. Dalam hal ini bagaimana penjual mampu meyakinkan pembeli dan memberikan jaminan kepuasan dan keamanan ketika bertransaksi di toko online. (NevizondKhatab, 2007:102) kemampuan dipengaruhi oleh pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (attitude).

2. Kompetensi ( Competence)

Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan, kompetensi dan karakteristik yang memungkinkan pihak memiliki pengaruh dalam beberapa bidang spesifik. Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik penjual/organisasi dalam mempengaruhi wilayah yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan, melayani, sampai mengamankan transaksi dari gangguan pihak lain. Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi.


(28)

16 3. Integritas (Integrity)

Integritas merujuk kepada kejujuran dan kebenaran. Dimensi ini adalah yang paling penting saat seseorang menilai apakah orang lain bisa dipercaya atau tidak (Robbins Stephen, 2008:98).

2.1.4 Kemudahan (ease of use)

Konsep online shopping menyediakan banyak kemudahan dan kelebihan jika dibandingkan dengan konsep belanja konvensional. Selain proses transaksi bisa menjadi lebih cepat. Sebuah teknologi memberikan kemudahan yang mendorong terjadinya transaksi pada bisnis online.

Menurut Hartono (2007:114) kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Faktor kemudahan akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi presepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi.

Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena faktor keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Dilain pihak, ada juga calon pembeli yang berinisiatif untuk mencoba karena telah mendapatkan informasi tentang cara bertransaksi online.

Suatu website online shopping yang baik adalah yang menyediakan petunjuk cara bertransaksi online, mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form pembelian. Sehingga dengan faktor kemudahan pelanggan


(29)

17 dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. serta pelanggan belanja online tidak harus berkendara, mencari tempat parkir, dan berjalan jauh atau mencari dan memeriksa barang barang yang diinginkan hanya untuk menemukan bahwa barang yang dicari sudah habis.

Kemudahan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknolgi internet untuk melakukan aktivitas belanja online menjadikan konsumen untuk memutuskan pembelian secara online. Sebuah website tidak harus selalu menarik secara teknis saja tetapi juga harus mudah digunakan agar memberikan dorongan positif bagi keputusan konsumen untuk melakukan interaksi kepada perusahaan. Kemudahan penggunaan teknologi internet untuk melakukan pembelian online dapat digunakan perusahaan untuk menjaring kelompok pelanggan yang memberikan keuntungan besar bagi perusahaan.

Intensitas penggunaan dan interaksi antara user dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan. Suatu sistem online lebih sering digunakan menunjukkan bahwa suatu sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan user.

Kemudahan dalam membeli barang secara online sangatlah penting karena dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh penjual online

maka konsumen dapat lebih mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja dengan mudah, dapat mencapai suatu informasi dengan mudah serta tidak membuat konsumen bingung dan menjadi tidak nyaman, sehingga nantinya dapat menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen.


(30)

18 Kemudahan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari sistem online. Pada sistem berbelanja online (online

shopping), kemudahan dapat diindikasikan bahwa pembeli yang memiliki

pengetahuan tentang online shopping tidak mengalami kesulitan ketika berbelanja online dibandingkan pembeli online percaya bahwa website online shopping yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan.

2.1.5 Belanja Online (Online shopping)

Belanja online adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah: e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop, web-store, toko online,

dan toko virtual (sumbe

Belanja online juga di sebut dengan istilah perdagangan elektronik

(Electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian,

penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www atau jaringan komputer lainnya. Ecommerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Melalui online shop pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan secara langsung terlebih dahulu melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual sebelum pembeli tersebut memustuskan untuk membelinya. Online shopping memungkinkan kedua pembeli dan penjual


(31)

19 untuk tidak bertatap muka secara langsung, sehingga hal ini memungkinkan penjual untuk mendapat pembeli dari luar negeri atau internasional. Kegiatan tersebut merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari danke seluruh penjuru dunia melalui media komputer, notebook, ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses internet.

Online shopping atau biasa juga disebut internet shopping merupakan proses dari pembelian produk atau jasa melalui internet (Prabowo dan Suwarsi, 2009:110). Untuk sistem pembayarannya, pembeli online dapat menggunakan kartu plastik, transfer antar rekening, ataupun dengan transaksi

Cash on Delivery dimana seorang konsumen baru akan membayar setelah

produk yang dibeli telah sampai ke tangan konsumen. Berbagai metode pembayaran tersebut dapat dipilih sesuai dengan sistem pembayaran yang ditawarkan masing-masing pihak toko online.

Saat ini belanja online sudah semakin canggih dengan adanya perdagangan via ponsel (ecommerce). Telepon seluler telah dioptimalkan dengan sebuah aplikasi untuk membeli dari situs online. Kesuksesan sebuah ritel tidak lagi semua tentang fisik bangunan, ini terbukti dengan peningkatan pengecer yang menawarkan antarmuka toko online bagi konsumen. Dengan pertumbuhan belanja online, banyak peluang pasar baru untuk toko memenuhi permintaan pasar luar negeri dengan persyaratan layanan tertentu.

Aktivitas belanja dapat diukur dari jumlah waktu yang dihabiskan selama berbelanja, frekuensi berbelanja, dan jumlah uang yang dikeluarkan


(32)

20 dalam berbelanja (Magie, 2008:45). Seperti belanja di toko biasa, sebelum melakukan belanja online, seorang konsumen juga dapat mencari dan membandingkan produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan konsumen tersebut. Namun bedanya, dalam belanja online juga menggunakan fasilitas internet dalam pencarian informasi mengenai produk yang diinginkannya.

2.1.6 Media Belanja Online Di Indonesia

Beberapa media belanja online di Indonesia, yaitu: 1. Blog

Salah satu media yang menampilkan belanja online antar lain adalah

blog. Blog merupakan layanan web gratis dimana pelaku usaha daring menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah di kustomisasi oleh penggunanya, maka belanja online melalui media

blog cukup riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya penjual mengunggah bukti bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan penjual tepercaya.

2. Situs Web

Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja online

baik web lokal maupun web internasional. Ada banyak hal yang dapat dilakukan dilayanan belanja online melalui web, diantaranya


(33)

21 yang terkenal adalah lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja

online dimana pembeli menetapkan batas bawah suatu harga yang

hendak dilelang, kemudian sang pembeli yang tertarik dapat menawar sesuai kelipatan yang diajukan. Lelang biasanya dibatasi pada periode tertentu sehingga pembeli dengan nominal tertinggi dinyatakan berhak membeli barang yang diinginkan sesuai dengan harga yang diajukan.

3. Situs Jejaring Sosial

Seiring dengan maraknya pertumbuhan situs jejaring sosial di dunia, media social networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja online

untuk memasarkan produknya. Penjual akan mengunggah barang yang ia tawarkan kemudian disebarkan melalui messaging atau fitur

photo sharing. Bentuk penawaran ini merupakan perkembangan

dari media katalog yang tadinya disebarkan dalam bentuk media cetak per bulan, kini disebarkan melalui media katalog online yang penawarannya dapat di update kapan saja.

2.1.7 Keuntungan Dan Kelemahan Belanja Online Beberapa keuntungan belanja online :

1. Pembeli tidak perlu datang langsung ke toko, mall, dan lain sebagainya. Cukup dengan mengakses website lewat internet untuk memilih barang yang dikehendaki.


(34)

22 2. Kapan Kapan dan di mana saja dapat memilih barang. Dari rumah, kantor, perjalanan, dan lain-lain selama terdapat koneksi internet dalam waktu 24 jam.

3. Pemilik Toko online dapat menekan biaya untuk fisik toko karena cukup memasarkan produknya melalui Internet.

4. Pemasaran produk bisa menjangkau seluruh dunia.

Beberapa kelemahan belanja online:

1. Kualitas barang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Apa yang ditampilkan di website bisa berbeda dengan yang diterima.

2. Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim.

3. Resiko barang rusak setelah diterima akibat pengiriman pihak ketiga. Meski bisa diganti memerlukan waktu lagi.

4. Rentan aksi pembobolan rekening karena pembayaran dilakukan melalui internet.


(35)

23 2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Adityo

(2012) Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

Online di Situs Kaskus Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, Keputusan Pembelian Analisis Regresi LinierBerg anda Kepercayaan, kemudahan dankualitas informasi secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian

2 Dias

(2012)

AnalisisKepercayaan Konsumen Terhadap Situs Jual Beli TokoBaguscom KepercayaanK onsumen,Situs Jual Beli Analisis Regresi Linier Berganda Kepercayaan konsumen berpengaruh signifikanterhad ap situs jual beli

3 Sukma

(2012) AnalisisFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Melalui Social Networking Websites Trust, Security, Quality of service,

Perceived risk, Keputusan Pembelian melalui social networking websites Analisis Regresi Linier Berganda

Faktortrust,

qualityof service

dan perceived

risk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian melalui social networking websites, sedangkan

faktor security menunjukkan hasil yang tidak signifikan 4 Hardiawan

(2013) Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara

Online (Studi Pada Pengguna Situs Jual Beli Online toko baguscom Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, Keputusan Pembelian Analisis Regresi linier Berganda Variabel kepercayaan menunjukkan hasil yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian online


(36)

24

5 Mahkota

(2014) Pengaruh Kepercayaan danKenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online (StudiPada

Pelanggan Website

Ride Inc)

Kepercayaan, Kenyamanand an Keputusan Pembelian secara Online

Analisis Regresi Linier Berganda Kepercayaan,Ke nyamanan berpengaruh secara signifikan terhadap Pembelian Online

2.3 Kerangka Konseptual

Moorman dan Antarwiyati (2010:5) mendefenisikan kepercayaan sebagai kemauan untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya. Dalam transaksi secara online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya.

Kepercayaan menjadi faktor yang paling mempengaruhi dalam pembelian secara online. Hal ini terjadi karena maraknya tingkat kriminal di dunia maya, seperti penipuan. Produsen maupun perusahaan harus mampu menciptakan kepercayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan melalui online shop, karena ini bertujuan untuk menarik perhatian serta menimbulkan minat dan keyakinan pelanggan terhadap produk yang dijual melalui online shop.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Adityo (2011) kemudahan merupakan cara cepat dalam membeli barang secara online karena dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh penjual online maka konsumen dapat lebih mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja dengan mudah serta tidak membuat konsumen bingung dan menjadi tidak nyaman sehingga nantinya dapat menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen. Kemudahan dalam penggunaan menjadi pertimbangan bagi pembeli online.


(37)

25 Kemudahan dalam menggunakan dan mengoperasikan teknologi internet

untuk melakukan kegiatan belanja online menjadikan konsumen untuk memutuskan pembelian secara online. Kemudahan penggunaan teknologi internet

untuk melakukan pembelian online dapat digunakan perusahaan untuk menjaring kelompok pelanggan yang memberi keuntungan besar bagi perusahaan.

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiono, 2012:93).

Berdasarkan perumusan masalah sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah “Kepercayaan dan Kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Belanja Online pada mahasiswa Universitas Sumatera Utara”.

Kepercayaan

(X1)

Kemudahan (X2)

Belanja Online


(38)

26 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan unit analisis yang diteliti adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiono, 2006:11). Penelitian asosiatif ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu kepercayaan (X1), kemudahan (X2) terhadap belanja online (Y).

3.2Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. T.M. Hanafiah, SH Medan. Penelitian dilaksanakan dengan mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Mei 2015.

3.3Batasan Operasional

Agar tidak terjadi pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak tepatnya tujuan penelitian, maka masalah yang dibahas perlu dibatasi, hanya pada:


(39)

27 Variabel terikat, yaitu belanja online (Y).

3.4Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel (Noor, 2011:97). Variabel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas, yaitu:

a. Kepercayaan merupakan keyakinan konsumen bahwa online shop

dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya.

b. Kemudahan (ease of use) merupakan suatu proses dimana konsumen dapat dengan mudah menggunakan suatu teknologi, internet sebagai sarana pembelian online.

2. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat, yaitu:


(40)

28 a. Belanja Online merupakan kegiatan pembelian suatu

barang atau produk melalui transaksi elektronik.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi

Operasional

Indikator Variabel

Skala Ukur 1 Kepercayaan

(X1)

Keyakinan konsumen bahwa online shop dapat dipercaya atau diandalkan dalam memenuhi janjinya.

1. Kemampuan 2. Kompetensi 3. Integritas 4. Kualitas Produk 5. Tanggung Jawab

Likert

2 Kemudahan (ease of use)

(X2)

Suatu proses dimana konsumen dapat dengan mudah menggunakan suatu teknologi, internet sebagai sarana pembelian

online.

1. Mudah memperoleh informasi

2. Teknologi sangat mudah dioperasikan 3. Tidak terikat waktu 4. Mudah dalam

pembayaran 5. Mudah dalam

bertransaksi

Likert

3 Belanja Online

(Y)

Kegiatan pembelian suatu barang atau produk melalui transaksi elektronik.

1. Frekuensi belanja

online

2. Menghemat waktu dalam berbelanja 3. Jumlah uang yang

dikeluarkan untuk berbelanja

Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala Likert membutuhkan responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan dengan berbagai pernyataan yang berhubungan dengan sikap atau objek. Pada penelitian ini skala likert digunakan untuk menghadapkan


(41)

29 responden pada pertanyaan menyangkut tanggapan konsumen toko online

mengenai kepercayaan dan kemudahan terhadap belanja online. Instrumen pertanyaan ini akan menghasilkan total skor bagi tiap anggota sampel yang diwakili oleh setiap nilai skor seperti yang tercantum pada tabel skala likert di bawah ini:

Tabel 3.2

Instrument Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Ginting dan Situmorang (2008:121)

3.6Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:148) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih terdaftar aktif mengikuti perkuliahan dan yang pernah melakukan pembelian secara online yang jumlahnya tidak diketahui.


(42)

30 3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2014:149). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan accidental sampling, yaitu “teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data” (Sugiyono, 2014: 149). Menurut Supramono dan Haryanto (2005:119), untuk menentukan jumlah sampel yang tidak diketahui secara pasti populasinya maka digunakan rumus:

n =

Bila α = 0,05 Z =1,67

(Zα)2

(p) (q) d2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Zα = Nilai standar normal yang besarnya tergantung α,

Bila α = 0,1 Z = 1,96

P = Estimasi proporsi populasi q = 1-p

d = Penyimpangan yang ditolerir

Dari hasil prasurvei yang dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, dari 30 orang mahasiswa, terdapat 25 orang yang telah melakukan pembelian secara online. Maka diperoleh estimasi proporsi populasinya yaitu p = 0,83.


(43)

31 n =

3.7Jenis Data Penelitian

(1,67)2 (0,83) (0,17) (0,05)2

= 157,4 = 158 orang

Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah 158 orang.

Dalam memperolah data, penulis mengumpulkan data-data primer dan sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penyusunan penelitian ini bersumber dari buku-buku dan jurnal ilmiah. Peneliti juga menggunakan media internet untuk memperoleh informasi serta data-data yang diperlukan.


(44)

32 3.8Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner berupa seperangkat pertanyaan tertulis untuk responden sehingga diperoleh data yang diinginkan. Kuesioner yang peneliti gunakan yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang tidak memberikan kebebasan kepada responden karena alternatif jawabannya sudah disediakan oleh peneliti. Pedoman kuesioner yang disusun sesuai dengan jumlah variabel penelitian, yaitu:

1. Kepercayaan

2. Kemudahan (ease of use) 3. Belanja Online

Kuesioner ini juga menggunakan sebuah pertanyaan saringan diawal kuesioner yang akan menanyakan apakah calon responden pernah melakukan pembelanjaan melalui internet atau tidak. Jika calon responden menjawab pernah, maka calon responden tersebut baru dapat dikategorikan sebagai responden penelitian dan boleh melanjutkan mengisi kuesioner penelitian.


(45)

33 2. Wawancara (interview)

Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi apakah responden yang ditemui pernah melakukan pembelian secara

online. Tujuan wawancara adalah mendukung teknik kuesioner, tertutama bila ada yang kurang jelas.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui buku, jurnal, majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji Validitas data adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur (Priyatno, 2010:97). Pengujian validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total.

Uji validitas dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Valid diartikan bahwa instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2014:156). Uji kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

Jika �ℎ�����>������ maka pertanyaan tersebut valid Jika �ℎ�����<������ maka pertanyaan tersebut tidak valid

Pengujian validitas dan reliabilitas ini dilakukan kepada 30 responden di luar sampel, tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan


(46)

34 menyebarkan kuesioner kepada 30 konsumen pengguna online shop di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara.

Nilai rtabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tindakan

signifikan sebesar 5% maka angka yang diperoleh = 0,361.

Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan pra-survei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 47.53 16.740 .660 .846

VAR00002 47.40 16.938 .733 .843

VAR00003 47.60 17.903 .408 .862

VAR00004 47.30 16.493 .599 .850

VAR00005 47.27 17.513 .493 .857

VAR00006 47.10 16.990 .629 .848

VAR00007 47.23 18.047 .503 .856

VAR00008 47.03 17.551 .496 .856

VAR00009 46.97 18.309 .393 .862

VAR00010 47.00 17.310 .438 .862

VAR00011 47.37 15.895 .639 .847

VAR00012 47.07 17.099 .599 .850


(47)

35 Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas

No Butir

Instrumen

Nilai r tabel Corrected Item-Total Correlation

Keterangan

1 VAR00001 0,361 0.660 Valid

2 VAR00002 0,361 0.733 Valid

3 VAR00003 0,361 0.408 Valid

4 VAR00004 0,361 0.599 Valid

5 VAR00005 0,361 0.493 Valid

6 VAR00006 0,361 0.629 Valid

7 VAR00007 0,361 0.503 Valid

8 VAR00008 0,361 0.496 Valid

9 VAR00009 0,361 0.393 Valid

10 VAR00010 0,361 0.438 Valid

11 VAR00011 0,361 0.639 Valid

12 VAR00012 0,361 0.599 Valid

3.9.2 Uji Reliabilitas Data

Menurut Isgiyanto (2009:8), reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat pengukur yang sama pula. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama.


(48)

36 Untuk mendapatkan hasil uji tersebut digunakan alat bantu program SPSSversi 17.00 for windows.

Jika �alpha>������ maka pernyataan tersebut reliabel Jika �alpha<������ maka pernyataan tersebut tidak reliabel

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

No Butir

Pernyataan

Nilai Cronbach’s

Alpha

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Keterangan

1 VAR00001 0,8 0.846 Reliabel

2 VAR00002 0,8 0.843 Reliabel

3 VAR00003 0,8 0.862 Reliabel

4 VAR00004 0,8 0.850 Reliabel

5 VAR00005 0,8 0.857 Reliabel

6 VAR00006 0,8 0.848 Reliabel

7 VAR00007 0,8 0.856 Reliabel

8 VAR00008 0,8 0.856 Reliabel

9 VAR00009 0,8 0.862 Reliabel

10 VAR00010 0,8 0.862 Reliabel

11 VAR00011 0,8 0.847 Reliabel

12 VAR00012 0,8 0.850 Reliabel

Sumber : Hasil Penelitian (Data Diolah, 2015)

Tabel 3.5 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha item deleted

setiap butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir instrument dinyatakan reliabel. Reliabilitas instrument juga dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 3 .6 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items


(49)

37 3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa Regresi dan Koefisien agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Data dikatakan memiliki distribusi yang normal adalah data yang memiliki nilai signifikansi lebih dari 0,05, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak berdistribusi dengan normal (Priyatno, 2010).

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah keadaan di mana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Metode pengambilan keputusan yaitu jika semakin kecil nilai tolerance dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas. Data yang tidak memiliki multikolinearitas adalah yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (Priyatno, 2010).


(50)

38 3. Uji Heterokedastisitas

Heterokedastisitas adalah keadaan di mana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, pengujian heteroskedastisitas diukur melalui uji Spearman’s rho. Metode pengambilan keputusan pada uji Spearman’s rho adalah dengan melihat nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas, sedangkan sebaliknya, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terjadi masalah heterokedastisitas (Priyatno, 2010).

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, kemudian diinterprestasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil hitungannya.

3.11.2 Metode Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari kepercayaan (X1), kemudahan

(X2), terhadap variabel terikat (Y) yaitu belanja online.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + e


(51)

39 Dimana :

Y = variabel belanja online

a = konstanta b1...b2 = koefisien regresi

X1 = variabel kepercayaan

X2 = variabel kemudahan

e = standar eror

3.11.3 Uji Hipotesis 1. Uji-t (Uji Parsial)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen (X) secara parsial terhadap variasi variabel independen (Y).

2. Uji -F (Uji Simultan)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji F). Jika F hitung < F tabel , maka H0 diterima atau Ha

ditolak, sedangkan jika F hitung > F tabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika

tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 : b1, b2= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), kemudahan (X2)


(52)

40 H0 : b1, b2≠ 0artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu kepercayaan (X1), kemudahan (X2)

terhadap varibel terikat belanja online (Y) Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t hitung < t table pada ∝ =5%

H1 diterima jika t hitung t table pada ∝ = 5%

3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefesian determinasi digunkan untuk mengukur seberapa besar besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefesian determinasi semakin besar (mendekati satu) menunjukan semakin baik kemampuan X menerangkan Y, dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti.


(53)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Online Shop di Indonesia

Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun.

Ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya sekitar 7% dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara

online, ini berdasarkan data dari McKinsey. Dibandingkan dengan China yang sudah mencapai 30%, Indonesia memang masih tertinggal jauh, tapi perlu anda ingat bahwa jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara

online. Jika kita melihat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sangat luas,

e-commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia. Saat ini sudah semakin banyak kota-kota kecil di Indonesia yang mulai berbelanja secara online. Pada tahun 2012, suatu perusahaan e-commerce di


(54)

42 Indonesia mencatat bahwa 41% penjualan mereka berasal dari Jakarta, tapi enam bulan selanjutnya angka ini turun menjadi 22%. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya konsumen di Jakarta saja yang rutin berbelanja online, konsumen di luar Jakarta pun tidak ingin ketinggalan mengikuti perkembangan zaman dengan menunjukkan kontribusi mereka pada pasar e-commerce di Indonesia.

Data dari lembaga risete-commerce di

Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%). Tentulah nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa VC (Venture Capital) besar seperti Rocket Internet, CyberAgent, East Ventures, dan IdeoSource bahkan sudah menanamkan modal ke perusahaan e-commerce yang berbasis di Indonesia. Sebut saja beberapa diantaranya adalah raksas lagi. Mereka adalah sebagian contoh dari perusahaan e-commerce yang sukses dan berhasil dalam memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia yang sedang naik daun.

4.1.2 Perilaku Konsumen di Indonesia Terhadap Belanja Online

Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013 golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia. Melihat dari data ini, sudah jelas dan bisa dipastikan bahwa potensi pasar e-commerce di Indonesia sangatlah


(55)

43 besar. Dengan meningkatnya golongan kelas menengah, orang-orang tidak akan segan untuk mengkonsumsi uang mereka untuk membeli berbagai macam barang yang mereka inginkan. Tapi walaupun memiliki potensi yang besar, tetap ada beberapa masalah yang menjadi penghambat pertumbuhan konsumen yang pernah belanja online.

Dalam artikel di Indonesia sampai saat ini masih ada yang belum pernah belanja online adalah rendahnya penetrasi kartu debit dan kredit. Berdasarkan data dari Euromonitor International di tahun 2013, ada 92 juta atau lebih dari 40% akun bank yang terhubung ke kartu kredit dan debit dari total penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta. Jika dibandingkan dengan penetrasi mobile phone, angka ini masih rendah karena sekitar 85% orang Indonesia memiliki mobile

phone yang mana setiap bulannya mereka menghabiskan 661 halaman

untuk browsing

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi atau gambaran tentang karakteristik responden dan persepsi responden pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Analisis deskriptif yang digunakan meliputi analisis deskriptif frekuensi dan analisis deskriptif statistik.


(56)

44 4.2.1.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dapat mendeskripsikan tentang jenis kelamin, usia, jurusan, dan stambuk dari responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

(%)

Laki-Laki 51 32,3

Perempuan 107 67,7

Jumlah 158 100

Sumber: Pengolahan SPSS 2015

Responden berdasarkan jenis kelamin pada Tabel 4.1 terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 51 orang (32,3%) sedangkan responden perempuan berjumlah 107 orang (67,7%). Dengan demikian terlihat bahwa responden perempuan lebih banyak dibanding responden dengan jenis kelamin laki-laki. Hal ini karena pada umumnya responden perempuan lebih suka berbelanja dibanding responden laki-laki dan responden perempuan juga pada umumnya lebih mengikuti perkembangan trend mode khususnya fashion sehingga sangat tertarik dengan berbagai mode fashion yang ditawarkan diberbagai situs belanja online

terlebih produk-produk yang ditawarkan situs belanja online lebih banyak didominasi oleh produk-produk untuk wanita.


(57)

45 Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (orang) Persentase (%)

≤20 Tahun 17 10,8

21-22 Tahun 70 44,3

23-24 Tahun 65 41,1

>24 Tahun 6 3,8

Jumlah 158 100,0

Sumber: Pengolahan SPSS 2015

Responden berdasarkan usia pada Tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang berusia <20 tahun berjumlah 17 orang(10,8%), 21-22 tahun berjumlah 70 orang (44,3%), 23-24 tahun sebanyak 65 orang (41,4%), dan responden yang berusia >24 tahun berjumlah 6 orang (3,8%).Dengan demikian karakteristik responden berdasarkan usia didominasi usia 21-22 tahun mencapai 44,3% dari jumlah sampel. Hal ini umumnya karena usia tersebut merupakan tahap perubahan dari masa remaja beranjak menuju usia dewasa sehingga lebih menyesuaikan diri dengan produk yang dikenakan khususnya produk-produk fashion yang banyak ditawarkan situs belanja online.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

Jurusan Jumlah (Orang) Persentase (%)

S1 Manajemen 68 43,0

S1 Akuntansi 30 19,0

S1 Ekonomi Pembangunan 7 4,4

D3 Keuangan 12 7,6

D3 Akuntansi 11 7,0

D3 Kesekretariatan 30 19,0

Jumlah 158 100,0

Sumber: Pengolahan SPSS 2015

Karakteristik Responden berdasarkan jurusan diketahui bahwa responden dengan jurusan S1 Manajemen berjumlah 68 orang (43,0%), S1 Akuntansi berjumlah 30 orang (19,0%), S1 Ekonomi Pembangunan berjumlah


(58)

46 7 orang (4,4%), D3 Keuangan berjumlah 12 orang (7,6%), D3 Akuntansi berjumlah 11 orang (7,0) dan D3 Kesekretariatan berjumlah 30 orang (19,0%). Dari data tersebut menunjukkan bahwa responden dengan jurusan S1 Manajemen merupakan yang terbanyak dibanding jurusan lainnya. Hal ini karena dalam proses pemilihan sampel yang dilakukan secara accidental. Penulis lebih banyak bertemu dengan Mahasiswa S1 Manajemen, hal lainnya adalah Mahasiswa jurusan S1 Manajemen merupakan yang terbanyak dibanding mahasiswa jurusan lainnya di Fakultas Ekonomin dan Bisnis USU serta mahasiswa S1 Manajemen umumnya lebih mengikuti trend fashion

dibanding mahasiswa lainnya.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Stambuk

Stanbuk (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

2010 18 11,4

2011 62 39,2

2012 51 32,3

2013 16 10,1

2014 8 5,1

2015 3 1,9

Jumlah 158 100

Sumber: Pengolahan SPSS 2015

Responden berdasarkan masa stambuk pada Tabel 4.4 terlihat bahwa responden stambuk 2010 berjumlah 18 orang (11,4%), 2011 berjumlah 62 orang (39,2%), stambuk 2012 berjumlah 51 orang (32,3%), stambuk 2013 berjumlah 16 orang (10,1%), stambuk 2014 berjumlah 8 orang (5,1%), dan stambuk 2015 berjumlah 3 orang (1,9). Dari data tersebut terlihat bahwa responden stambuk 2011 merupakan stambuk yang paling banyak dibanding stambuk lainnya. Hal ini karena dalam proses pemilihan sampel yang


(59)

47 0

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

49

21

13 17 10

4 6

12 26

dilakukan secara accidental. Penulis lebih banyak bertemu dengan mahasiswa/i stambuk 2011 dan sebagian besar sudah pernah melakukan pembelian produk secara online di berbagai situs belanja online.

4.2.1.2 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online

Sumber: Pengolahan data primer (2015)

Gambar 4.1 Barang-Barang Yang Dibeli Secara Online

Berdasarkan Gambar 4.1 terlihat bahwa responden yang membeli produk fashion secara online sebanyak 49 orang, responden yang membeli produk elektronik 21 orang, kosmetik 13 orang, tiket 17 orang, fashion dan elektronik 10 orang, tiket dan elektronik 4 orang, fashion dan tiket 6 orang, fashion dan kosmetik 12 orang serta produk lainnya berupa alat-alat maupun perlengkapan olah raga, peralatan rumah tangga, dan souvenir sebanyak 26 orang. Dengan demikian terlihat bahwa sebagian besar responden membeli produk-produk fashion secara online. Hal ini umumnya karena sebagian besar produk yang dijual disitus belanja online merupakan produk-produk fashion


(60)

48 51

78

29

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

PC/Laptop Smartphone Tablet

PC/Laptop

Smartphone

Tablet

seperti baju,celana, sepatu, jaket, tas dan produk fashion lainnya dengan berbagai varian yang mampu menarik minat belanja konsumen terutama konsumen perempuan.

4.2.1.3 Media Yang Digunakan Dalam Belanja Online

Sumber: Pengolahan data primer (2015)

Gambar 4.2Media Yang Digunakan Secara Online

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa media yang digunakan responden untuk belanja online sebagian besar menggunakan smartphone dengan jumlah 78 orang, selanjutnya 51 responden menggunakan PC/Laptop, dan 29 responden menggunakan Tablet. Umumnya responden lebih suka menggunakan smartphone karena lebih praktis sehingga mudah untuk melakukan pembelian secara online.


(61)

49 4.2.1.4 Deskripsi Jawaban Responden Tentang Variabel Penelitian

Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana distribusi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat distribusi jawaban responden mengenai variabel Kepercayaan (X1), variabel Kemudahan (X2), dan variabel Belanja Online (Y). Pada Tabel

4.5 berikut dapat dilihat Distribusi Jawaban Responden Tentang variabel Kepercayaan (X1).

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Tentang Variabel Kepercayaan (X1)

Pernyataan SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 19 12,0 100 63,3 30 19,0 9 5,7 0 0,0 158 100 2 43 27,2 96 60,0 19 12,0 0 0,0 0 0,0 158 100 3 29 18,4 96 60,8 31 19,6 2 1,3 0 0,0 158 100 4 32 20,3 110 69,6 16 10,1 0 0,0 0 0,0 158 100 5 19 12,0 94 59,5 30 19,0 15 9,5 0 0,0 158 100 Sumber: Pengolahan SPSS (2015)

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi untuk setiap butir pernyataan yaitu:

1. Untuk Pernyataan 1 “Online shop memiliki kemampuan untuk menyediakan barang yang berkualitas bagi konsumen” sebanyak 19 responden (12,0%), menjawab Sangat Setuju (SS) 100 responden (63,3%) menjawab Setuju (S), 30 responden (19,0%) menjawab Kurang Setuju (KS), dan 9 responden (5,7%) menjawab Tidak Setuju (TS), serta tidak ada responden yang menyatakan Sangat Tidak Setuju (STS). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menilai bahwa online shop


(62)

50 2. Untuk Pernyataan 2 “Saya percaya bahwaonline shop memiliki kompetensi yang tinggi dalam bertransaksi” sebanyak 43 responden (27,2%), menjawab Sangat Setuju (SS) 96 responden (60,8%) menjawab Setuju (S), dan 19 responden (12,0%) menjawab Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS), maupun sangat Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa online shop memiliki kompetensi yang tinggi dalam bertransaksi.

3. Untuk Pernyataan 3 “Saya percaya online shop akan berlaku jujur dalam memenuhi permintaan konsumen” sebanyak 29 responden (18,4%), menjawab Sangat Setuju (SS), 96 responden (60,8%) menjawab Setuju (S), 31 responden (19,6%) menjawab Kurang Setuju (KS), dan 2 responden (1,3%) Tidak Setuju (TS) serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju (STS), maupun sangat Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menilai bahwa online shop

memiliki kejujuran dalam memenuhi permintaan konsumen.

4. Untuk Pernyataan 4 “Saya yakin terhadap kualitas produk online shop

yang saya beli” sebanyak 32 responden (20,3%), menjawab Sangat Setuju (SS), 110 responden (69,6%) menjawab Setuju (S), dan 16 responden (10,1%) menjawab Kurang Setuju (KS), serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju (TS), maupun sangat Tidak Setuju (TS). Hal ini menunjukkan secara umum responden yakin terhadap kualitas produk yang dibeli memlaui online shop.


(1)

86

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 6 3.8 3.8 3.8

4.00 106 67.1 67.1 70.9

5.00 46 29.1 29.1 100.0

Total 158 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 1 .6 .6 .6

4.00 108 68.4 68.4 69.0

5.00 49 31.0 31.0 100.0

Total 158 100.0 100.0

c. Belanja

Online

(Y)

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 8 5.1 5.1 5.1

3.00 31 19.6 19.6 24.7

4.00 105 66.5 66.5 91.1

5.00 14 8.9 8.9 100.0

Total 158 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 5 3.2 3.2 3.2

4.00 107 67.7 67.7 70.9

5.00 46 29.1 29.1 100.0


(2)

87

d. Produk-produk yang dibeli secara

online

e. Media yang digunakan untuk belanja

online

f. Biaya yang dikeluarkan untuk belanja

online

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Biaya_Yg_Dikeluarkan_U_Belanja_Online 158 45,000 4,750,000 515,082.28 762,906.385

Valid N (listwise) 158

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 49 21 13 17 10 4 6 12 26 51 78 29 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

PC/Laptop Smartphone Tablet

PC/Laptop Smartphone Tablet


(3)

88

Lampiran 5

Uji Asumsi Klasik


(4)

89

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 158

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .48448048

Most Extreme Differences Absolute .074

Positive .074

Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z .925

Asymp. Sig. (2-tailed) .360

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

b. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .662 .203 3.266 .001

Kepercayaan -.009 .016 -.078 -.593 .554 .368 2.720 Kemudahan -.005 .016 -.039 -.300 .765 .368 2.720 a. Dependent Variable: absut


(5)

90

c. Uji Multikolonearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .843 .335 2.518 .013

Kepercayaan .236 .026 .599 9.170 .000 .368 2.720 Kemudahan .125 .026 .314 4.812 .000 .368 2.720 a. Dependent Variable: Belanja_Online


(6)

91

Lampiran 6

Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 114.744 2 57.372 241.312 .000a

Residual 36.851 155 .238

Total 151.595 157

a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kepercayaan b. Dependent Variable: Belanja_Online

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .843 .335 2.518 .013

Kepercayaan .236 .026 .599 9.170 .000 .368 2.720 Kemudahan .125 .026 .314 4.812 .000 .368 2.720 a. Dependent Variable: Belanja_Online

c. Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .870a .757 .754 .48760 1.805

a. Predictors: (Constant), Kemudahan, Kepercayaan b. Dependent Variable: Belanja_Online


Dokumen yang terkait

Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Terhadap Dukungan Ekonomi Syariah Di Sumatera Utara

2 104 76

Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 52 94

Persepsi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sumatera Utara Terhadap Adanya Akuntansi Forensik

3 68 110

Perbedaan Tingkat Kekebalan Stres Mahasiswa Reguler Dan Ekstensi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

3 65 62

Perbedaan Gambaran EKG dan Tekanan Darah antara Mahasiswa Perokok dengan Bukan Perokok Saat Latihan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

1 42 69

Situs YouTube dan Peningkatan Kemampuan Bermusik Mahasiswa Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara

0 31 78

Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Electronic Commerce - Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Kepercayaan Dan Kemudahan Terhadap Belanja Online Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 10