Karya tulis ilmiah Sulfia agustiwijaya
Karya tulis
ilmiah
“ Dampak Globalisasi Terhadap
Peredaran Uang Palsu “
Oleh :
Sulfia Agustiwijaya
3 ADMINISTRASI PERKANTORAN 3
SMK NEGERI 1 PANCARIJANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
Kata Pengantar
Alhamdulillahhirobbil alamin, segala puji dan syukur kita panjatkan
atas karunia Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) Karya Tulis Ilmiah .
Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penyusun menyadari
bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam hal penulisan ataupun
dalam hal ketatabahasaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Penulis mengucpakan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaiannya. Semoga karya ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.
Rappang, Maret 2013
Penulius
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya globalisasi merupakan karakteristik hubungan
antara produk bumi yang melampaui batas-batas konvensional
seperti bangsa dan Negara, Globalisasi yang mempengaruhi
kehidupan antar bangsa dan Negara di dunia bukan hanya
tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang.
Di era globalisasi, bangsa-bangsa bersatu secara mengglobal,
tetapi bersamaan dengan itu muncul pula rasa kebangsaan yang
berlebihan (cauvinisme) masing-masing bangsa. Hal inilah yang
menyebabkan globalisasi merupakan era teknologi informasi,
komonikasi dan transportasi. Globalisasi tentunya membawa
dampak bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia.
Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negative
diberbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, ideology sosial
budaya dan lainnya akan berdampak pada sistem pengamanan
uang palsu. Realitas ini mendapatkan respon yang cukup dari
kalangan masyarakat.
Dengan perkembangan kemajuan teknologi ini, merupakan
kendala bagi bangsa Indonesia dalam pengamanan Uang Kertas
Negara RI karena Harga Mesin Sortir Uang Kertas (MSUK) terlalu
mahal, dan pengidentifkasikan dengan bantuan alat sederhana
misalnya lampu UV dan tanpa bantuan alat (mata telanjang)
masih kurang teliti dan kurangnya pengetahuan masyarakat,
mengakibatkan Perkembangan Peredaran Uang Palsu semakin
pesat dan meresahkan masyarakat.
Dikatakan oleh Harjanto, Kabang Pembayaran BI Cabang
Semarang, bahwa pemalsuan uang merupakan salah satu objek
pemalsuan yang paling rawan, pemalsuan uang bukan hanya
bertujuan mencari keuntungan fnancial belaka, melainkan dapat
juga digunakan sebagai sarana untuk mengganggu stabilitas
politik, sosial dan ekonomi. Selain dapat mengakibatkan
merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang itu
sendiri, juga dapat berpengaruh terhadap kewibawaan Negara di
mata internasional.
Masyarakat adalah pihak yang paling menderita akibat
pemalsuan uang tersebut, karena diantara mereka adalah
golongan menengah ke bawah dengan segala keterbatasannya.
Perkembangan kehidupan social masyarakat akibat globalisasi
bisa berarti positif juga, membawa dampak salah satunya di
bidang ekonomi. Fenomena yang timbul dari perkembangan
global antara lain adalah pemalsuan uang untuk pemenuhan
kebutuhan hidup walaupun orang bekerja yang utama mencari
nafkah, tetapi kalau melakukan pemalsuan uang dapat dipidana.
Timbulnya Tindakan Pidana ini semua anatara lain akibat dari
keterbatasan pendeteksian dan ketidaktahuan masyarakat
tentang tindak pidana pemalsuan UKNRI dan salah satu
penanggulangan harus ada peranan Polisi yang senantiasa
progress dalam mencari solusi-solusi penanggulangannya.
Sebagai kendala penyelidik Tindakan Pidana Uang Palsu adalah
sulit menemukan pelaku utamanya (actor intelektualnya), karena
terputus jaringan komunikasi antara pemalsu dengan pengedar.
Menurut Harjanto, Kabag Pembayaran BI Cabang Semarang
dalam materi sosialisasi keaslian UKNRI dinyatakan bahwa
kejahatan bisa bernuansa politik. Upaya penanggulangan
kejahatan Uang palsu, dengan menggunakan sarana “PENAL”
bukan merupakan kebijakan yang strategis dan sejak didirikan
PBB upaya pencegahan penanggulangan kejahatan sudah
dilakukan sebagai realisasi Charter United Nation dan The
Internasional Bill of Human Rights menurut kesepakatan
internasional (antara lain dalam Kongres PBB mengenai The
Prevention of Crime and The Treatment of Ofenderss) Strategi
dasar/pokok pencegahan kejahatan (“The Basic Crime Prevention
Strategys harus difokuskanan pada upaya menghilangkan sebabsebab dan kondisi-kondisi yang menimbulkan terjadinya
kejahatan.
1.2 Identifkasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaian telah diuraikan
di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah
“Kebijakan Penal dalam penanggulangan tindak Pidana Uang
Palsu”.
Dalam
konteks
pendekatan
penal,
penulis
akan
mengemukakan kebijakan legislative (formulatif) dan kebijakan
yudikatif yang merupakan tahap aplikasi.
Adapun rumusan permasalahan dalam karya tulis ilmiah ini
yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi.?
2. Bagaimana Kebijakan Legislatif (Formulatif) Ius Constitutum
pada KUHP terutama pasal-pasal yang mengatur Tindakan
pidana Upal dalam penanggulangan Tindakan Pidana Uang
Palsu.?
3. Dampak globalisasi dalam peredaran uang palsu.?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disebut di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apa itu globalisasi.
Untuk memahami dan menjelaskan Kebijakan Legislatif
(Formulatif) dalam penanggulangan Tindakan Pidana Uang
Palsu yang terdapat pada KUHP.
Untuk memahami dan menjelaskan pengaruh globalisasi
terhadap peredaran uang palsu.
BAB II
Pembahasan
2.1 Defnisi Globalisasi
Globalisasi sendiri diambil dari kata “global” yang artinya
Universal. Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer
yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya
berbagai kemungkinan tentang peredaran uang palsu.
KAMUS BAHASA Globalisasi merupakan fenomena yang
menjadikan dunia mecil dari segi perubahan manusia. Hal ini
dimungkinkan karena perkembangan tekhnologi yang sangat
cepat. Dan adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Adapun Pengertian Globalisasi menurut para ahli diantaranya
adalah :
1. Princenton N Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antar Negara-negara didunia
dalam hal perdagangan dan keungan.
2. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan
terisonal kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
3. Cendekiawan Barat
Globalisasi adalah suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak
terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik,
social, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat
manusia di dunia ini.
2.2
Pengaturan Tindakan Pidana dan Sanksi
Pidana tentang Mata Uang dalam KUHP Pidana
2)1)1 Pengaturan Mata Uang Ditinjau dari Aspek
Hukum Pidana
Perumusan tindakan pidana terhadap mata uang dalam
KUHP pidana diatur dalam Pasal 244-252 KUHP Pidana. Adapun
Mata Uang Alat Pembayaran yang sah (Legal Tender). Uang
sebgai alat pembayaran sudah dikenal berabad-abad yang
lampau. Dalam perkembangan mutakhir fungsi uang dapat
dibedakan dalam dua kategori, yaitu :
1. Menurut Glyn Davies Fungsi umum uang adalah sebagai asset
likuid, faktor dalam rangka pembentukan harga pasar, faktor
penyebab dalam perekonomian, dan faktor pengendalian
kegiatan ekonomi.
2. Fungsi khusus, yaitu uang sebagai alat tukar (medium of
exchange), uang sebagai alat penyimpanan nilai (store of value),
uang sebagai satuan hitung (unit of account), uang sebagai
ukuran pembayaran yang tertunda (standard of defered
payment), uang sebagai alat pembayaran (means of of
exchange), uang sebagai alat tukaran umum dalam menilai
sesuatu (common measure of value).
2)1)2 Kriminalisasi Kejahatan Mata Uang
Perkembangan
kejahatan
selalu
mengikuti
perkembangan
masyarakat
sepenuhnya
dapat
disetujui.
Kenyataanya menunjukkan dari masa ke masa selalu ada
perbuatan yang semula bukan tindak pidana kemudian
dikategorikan sebagai tindak pidana (kriminalisasi) dan
sebaliknya suatu perbuatan yang semula merupakan tindak
pidana
kemudian
menjadi
bukan
tindak
pidana
lagi
(dekriminalisasi). Hal ini terkait dengan aspek moral yang berlaku
dalam masyarakat yang berbeda-beda sesuai dengan tempat dan
waktu.
2)1)3 Cara membedakan uang asli dan uang palsu
palsu bisa diidentifkasi dengan metode pemeriksaan
stndar seperti tanda air, benang pengamanan, stiker dan puluhan
tanda atau kode lainnya. Identifkasi dilakukan bukan hanya
dengan melihat saja tapi juga merabahnya.
Beberapa tulisan atau gambar umumnya sengaja dibuat
dengan cetak timbul sehingga terasa kasar kalau diraba. Cetak
timbul juga sengaja dibuat memudahkan bagi penderita tuna
netra.
Cara lain adalah dengan menggunakan pemeriksaan sinar UV
namun tentu saja metode ini pemeriksaan ini relative mahal dan
repot karena memiliki alat-Nya terlebih dahulu kemudian cara
yang paling mudah adalah dengan membandingkan dengan uang
asli dan relative baru yang didapat dari bank.
2.3 Pengaruh
Uang palsu
Globalisasi
Terhadap
Peredaran
Dampak era globalisasi telah memengaruhi sistem
perekonomian
Negara
Republik
Indonesia
dan
untuk
mengantisipasinya diperlukan perubahan peraturan perundangundangan, baik di bidang ekonomi, industry, perdagangan,
transportasi, ketenagakerjaan, maupun peraturan di bidang lalu
lintas orang dan barang. Perubahan tersebut diperlukan untuk
meningkatkan intensitas hubungan Negara Republik Indonesia
dengan dunia internasional yang mempunyai dampak sangat
besar terhadap pelaksanaan fungsi da Keimigrasian.
Di pihak lain, pengawasan terhadap Orang Asing perlu lebih
ditingkatkan sejalan meningkatkan kejahatan internasional atau
tindak pidana transnasional, seperti peredaran uang palsu secara
langsung tanpa berbangsa dan bernegara. Keterlibatan dalam
pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia,
kemanusiaanmengatasi
dampak
bencana
alam
yang
menimbulkan korban tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah sesuatu hal yang dimaksud berupa masalah,
kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan yang lebih luas yang merupakanss proses
menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai cirri dari setiap
individu di dunia ini tanpa di batasi oleh wilayah.
3.2
Saran
Dengan demikian kita dapat membedakan mana yang asli
mana yang bukan dalam penyelengunaan uang di lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu di era globalisasi ini serba cangih,
baik teknologi informasi dan komunikasi. dan sebagai manusia
kita harus pandai menyaring kembali apapun bentuk perbedaan
atau hal lasing yang masuk ke Negara kita sehingga kita tidak
terkena dampak dari globalisasi dan apapun bentuknya.
Daftar Pustaka
www.w.wikipedia-Indonesia.com
Masyarakat Merespon Globalisasi.htm (di akses 5 Maret 2013).
Kebijakan Penanggulangan Kejahatan Politik dengan Hukum
Pidana.htm (di akses 5 Maret 2013).
Hukum dan Hukum Pidana.htm (di akses 2013).
Pengaruh Globalisasi terhadap Peredaran Uang Palsu
ilmiah
“ Dampak Globalisasi Terhadap
Peredaran Uang Palsu “
Oleh :
Sulfia Agustiwijaya
3 ADMINISTRASI PERKANTORAN 3
SMK NEGERI 1 PANCARIJANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
Kata Pengantar
Alhamdulillahhirobbil alamin, segala puji dan syukur kita panjatkan
atas karunia Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) Karya Tulis Ilmiah .
Dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini penyusun menyadari
bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam hal penulisan ataupun
dalam hal ketatabahasaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Penulis mengucpakan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaiannya. Semoga karya ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.
Rappang, Maret 2013
Penulius
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada dasarnya globalisasi merupakan karakteristik hubungan
antara produk bumi yang melampaui batas-batas konvensional
seperti bangsa dan Negara, Globalisasi yang mempengaruhi
kehidupan antar bangsa dan Negara di dunia bukan hanya
tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang.
Di era globalisasi, bangsa-bangsa bersatu secara mengglobal,
tetapi bersamaan dengan itu muncul pula rasa kebangsaan yang
berlebihan (cauvinisme) masing-masing bangsa. Hal inilah yang
menyebabkan globalisasi merupakan era teknologi informasi,
komonikasi dan transportasi. Globalisasi tentunya membawa
dampak bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia.
Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negative
diberbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, ideology sosial
budaya dan lainnya akan berdampak pada sistem pengamanan
uang palsu. Realitas ini mendapatkan respon yang cukup dari
kalangan masyarakat.
Dengan perkembangan kemajuan teknologi ini, merupakan
kendala bagi bangsa Indonesia dalam pengamanan Uang Kertas
Negara RI karena Harga Mesin Sortir Uang Kertas (MSUK) terlalu
mahal, dan pengidentifkasikan dengan bantuan alat sederhana
misalnya lampu UV dan tanpa bantuan alat (mata telanjang)
masih kurang teliti dan kurangnya pengetahuan masyarakat,
mengakibatkan Perkembangan Peredaran Uang Palsu semakin
pesat dan meresahkan masyarakat.
Dikatakan oleh Harjanto, Kabang Pembayaran BI Cabang
Semarang, bahwa pemalsuan uang merupakan salah satu objek
pemalsuan yang paling rawan, pemalsuan uang bukan hanya
bertujuan mencari keuntungan fnancial belaka, melainkan dapat
juga digunakan sebagai sarana untuk mengganggu stabilitas
politik, sosial dan ekonomi. Selain dapat mengakibatkan
merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap mata uang itu
sendiri, juga dapat berpengaruh terhadap kewibawaan Negara di
mata internasional.
Masyarakat adalah pihak yang paling menderita akibat
pemalsuan uang tersebut, karena diantara mereka adalah
golongan menengah ke bawah dengan segala keterbatasannya.
Perkembangan kehidupan social masyarakat akibat globalisasi
bisa berarti positif juga, membawa dampak salah satunya di
bidang ekonomi. Fenomena yang timbul dari perkembangan
global antara lain adalah pemalsuan uang untuk pemenuhan
kebutuhan hidup walaupun orang bekerja yang utama mencari
nafkah, tetapi kalau melakukan pemalsuan uang dapat dipidana.
Timbulnya Tindakan Pidana ini semua anatara lain akibat dari
keterbatasan pendeteksian dan ketidaktahuan masyarakat
tentang tindak pidana pemalsuan UKNRI dan salah satu
penanggulangan harus ada peranan Polisi yang senantiasa
progress dalam mencari solusi-solusi penanggulangannya.
Sebagai kendala penyelidik Tindakan Pidana Uang Palsu adalah
sulit menemukan pelaku utamanya (actor intelektualnya), karena
terputus jaringan komunikasi antara pemalsu dengan pengedar.
Menurut Harjanto, Kabag Pembayaran BI Cabang Semarang
dalam materi sosialisasi keaslian UKNRI dinyatakan bahwa
kejahatan bisa bernuansa politik. Upaya penanggulangan
kejahatan Uang palsu, dengan menggunakan sarana “PENAL”
bukan merupakan kebijakan yang strategis dan sejak didirikan
PBB upaya pencegahan penanggulangan kejahatan sudah
dilakukan sebagai realisasi Charter United Nation dan The
Internasional Bill of Human Rights menurut kesepakatan
internasional (antara lain dalam Kongres PBB mengenai The
Prevention of Crime and The Treatment of Ofenderss) Strategi
dasar/pokok pencegahan kejahatan (“The Basic Crime Prevention
Strategys harus difokuskanan pada upaya menghilangkan sebabsebab dan kondisi-kondisi yang menimbulkan terjadinya
kejahatan.
1.2 Identifkasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaian telah diuraikan
di atas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah
“Kebijakan Penal dalam penanggulangan tindak Pidana Uang
Palsu”.
Dalam
konteks
pendekatan
penal,
penulis
akan
mengemukakan kebijakan legislative (formulatif) dan kebijakan
yudikatif yang merupakan tahap aplikasi.
Adapun rumusan permasalahan dalam karya tulis ilmiah ini
yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi.?
2. Bagaimana Kebijakan Legislatif (Formulatif) Ius Constitutum
pada KUHP terutama pasal-pasal yang mengatur Tindakan
pidana Upal dalam penanggulangan Tindakan Pidana Uang
Palsu.?
3. Dampak globalisasi dalam peredaran uang palsu.?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah disebut di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apa itu globalisasi.
Untuk memahami dan menjelaskan Kebijakan Legislatif
(Formulatif) dalam penanggulangan Tindakan Pidana Uang
Palsu yang terdapat pada KUHP.
Untuk memahami dan menjelaskan pengaruh globalisasi
terhadap peredaran uang palsu.
BAB II
Pembahasan
2.1 Defnisi Globalisasi
Globalisasi sendiri diambil dari kata “global” yang artinya
Universal. Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer
yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya
berbagai kemungkinan tentang peredaran uang palsu.
KAMUS BAHASA Globalisasi merupakan fenomena yang
menjadikan dunia mecil dari segi perubahan manusia. Hal ini
dimungkinkan karena perkembangan tekhnologi yang sangat
cepat. Dan adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap
nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Adapun Pengertian Globalisasi menurut para ahli diantaranya
adalah :
1. Princenton N Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antar Negara-negara didunia
dalam hal perdagangan dan keungan.
2. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan
menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan
terisonal kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
3. Cendekiawan Barat
Globalisasi adalah suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak
terbatas, dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik,
social, dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat
manusia di dunia ini.
2.2
Pengaturan Tindakan Pidana dan Sanksi
Pidana tentang Mata Uang dalam KUHP Pidana
2)1)1 Pengaturan Mata Uang Ditinjau dari Aspek
Hukum Pidana
Perumusan tindakan pidana terhadap mata uang dalam
KUHP pidana diatur dalam Pasal 244-252 KUHP Pidana. Adapun
Mata Uang Alat Pembayaran yang sah (Legal Tender). Uang
sebgai alat pembayaran sudah dikenal berabad-abad yang
lampau. Dalam perkembangan mutakhir fungsi uang dapat
dibedakan dalam dua kategori, yaitu :
1. Menurut Glyn Davies Fungsi umum uang adalah sebagai asset
likuid, faktor dalam rangka pembentukan harga pasar, faktor
penyebab dalam perekonomian, dan faktor pengendalian
kegiatan ekonomi.
2. Fungsi khusus, yaitu uang sebagai alat tukar (medium of
exchange), uang sebagai alat penyimpanan nilai (store of value),
uang sebagai satuan hitung (unit of account), uang sebagai
ukuran pembayaran yang tertunda (standard of defered
payment), uang sebagai alat pembayaran (means of of
exchange), uang sebagai alat tukaran umum dalam menilai
sesuatu (common measure of value).
2)1)2 Kriminalisasi Kejahatan Mata Uang
Perkembangan
kejahatan
selalu
mengikuti
perkembangan
masyarakat
sepenuhnya
dapat
disetujui.
Kenyataanya menunjukkan dari masa ke masa selalu ada
perbuatan yang semula bukan tindak pidana kemudian
dikategorikan sebagai tindak pidana (kriminalisasi) dan
sebaliknya suatu perbuatan yang semula merupakan tindak
pidana
kemudian
menjadi
bukan
tindak
pidana
lagi
(dekriminalisasi). Hal ini terkait dengan aspek moral yang berlaku
dalam masyarakat yang berbeda-beda sesuai dengan tempat dan
waktu.
2)1)3 Cara membedakan uang asli dan uang palsu
palsu bisa diidentifkasi dengan metode pemeriksaan
stndar seperti tanda air, benang pengamanan, stiker dan puluhan
tanda atau kode lainnya. Identifkasi dilakukan bukan hanya
dengan melihat saja tapi juga merabahnya.
Beberapa tulisan atau gambar umumnya sengaja dibuat
dengan cetak timbul sehingga terasa kasar kalau diraba. Cetak
timbul juga sengaja dibuat memudahkan bagi penderita tuna
netra.
Cara lain adalah dengan menggunakan pemeriksaan sinar UV
namun tentu saja metode ini pemeriksaan ini relative mahal dan
repot karena memiliki alat-Nya terlebih dahulu kemudian cara
yang paling mudah adalah dengan membandingkan dengan uang
asli dan relative baru yang didapat dari bank.
2.3 Pengaruh
Uang palsu
Globalisasi
Terhadap
Peredaran
Dampak era globalisasi telah memengaruhi sistem
perekonomian
Negara
Republik
Indonesia
dan
untuk
mengantisipasinya diperlukan perubahan peraturan perundangundangan, baik di bidang ekonomi, industry, perdagangan,
transportasi, ketenagakerjaan, maupun peraturan di bidang lalu
lintas orang dan barang. Perubahan tersebut diperlukan untuk
meningkatkan intensitas hubungan Negara Republik Indonesia
dengan dunia internasional yang mempunyai dampak sangat
besar terhadap pelaksanaan fungsi da Keimigrasian.
Di pihak lain, pengawasan terhadap Orang Asing perlu lebih
ditingkatkan sejalan meningkatkan kejahatan internasional atau
tindak pidana transnasional, seperti peredaran uang palsu secara
langsung tanpa berbangsa dan bernegara. Keterlibatan dalam
pergaulan internasional dan pengaruh dari arus globalisasi dunia,
kemanusiaanmengatasi
dampak
bencana
alam
yang
menimbulkan korban tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi adalah sesuatu hal yang dimaksud berupa masalah,
kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan yang lebih luas yang merupakanss proses
menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai cirri dari setiap
individu di dunia ini tanpa di batasi oleh wilayah.
3.2
Saran
Dengan demikian kita dapat membedakan mana yang asli
mana yang bukan dalam penyelengunaan uang di lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu di era globalisasi ini serba cangih,
baik teknologi informasi dan komunikasi. dan sebagai manusia
kita harus pandai menyaring kembali apapun bentuk perbedaan
atau hal lasing yang masuk ke Negara kita sehingga kita tidak
terkena dampak dari globalisasi dan apapun bentuknya.
Daftar Pustaka
www.w.wikipedia-Indonesia.com
Masyarakat Merespon Globalisasi.htm (di akses 5 Maret 2013).
Kebijakan Penanggulangan Kejahatan Politik dengan Hukum
Pidana.htm (di akses 5 Maret 2013).
Hukum dan Hukum Pidana.htm (di akses 2013).
Pengaruh Globalisasi terhadap Peredaran Uang Palsu