Proposal Skripsi ttg Evaluasi Pembelajar
Proposal Skripsi
Judul Penelitian: KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN
(Studi Penelitian pada Dayah Darussa’adah Meureubo
Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen)
A. Latar Belakang Masalah
Kalau diperhatikan dalam dunia pendidikan, kita akan mengetahui bahwa
setiap jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu
periode pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu-waktu
tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan penilaian terhadap
hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Demikian pula dalam satu kali proses pembelajaran, guru hendaknya
menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan
apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut
akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui
apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik
dan memuaskan atau sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan
terampil melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui
prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke
waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik
1
2
(feed back) terhadap proses belajar mengajar.1 Umpan balik ini akan dijadikan
titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar
selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar akan terus dapat
ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Evaluasi pembelajaran memiliki kedudukan yang amat strategis, karena
hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk melakukan
perbaikan kegiatan pembelajaran. Dalam pendidikan Islam evaluasi mengacu pada
sistem evaluasi yang digariskan oelh Allah SWT, dalam al-Qur’an dan di jabarkan
dalam as-Sunnah, yang dilakukan Rasulullah dalam proses pembinaan risalah
Islamiyah. Salah satu dalil yang menerangkan kedudukan evaluasi adalah:
( .
) ۳۱ : البـقراة
Artinya: dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!". (Qs. Al-Baqarah: 31)
Dalil di atas menerangkan tentang ukuran daya kognisi, hafalan manusia
dan pelajaran yang telah diberikan kepadanya, yakni Allah melakukan
pengevaluasian terhadap Nabi Adam as. tentang asma-asma yang diajarkan Allah
kepadanya dihadapan para malaikat.
Fenomena yang dialami dalam dunia pendidikan sekarang ini, evaluasi
yang diadakan sering tidak terukur dan asal jadi. Bukti nyata dilapangan kita lihat
bahwa hasil dari pendidikan Islam terutama lulusan dari lembaga pendidikan
Islam tidak mandiri dan sumber daya yang lemah terutama lulusan Dayah
1
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, cet. 3, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hal. 193.
3
(Pesantren). Orang tua atau wali santri perlu mengenal evaluasi, yang merupakan
kebutuhan pengetahuan dari hasil usaha dan tanggung jawabnya mengembangkan
potensi anak.2 Pengetahuan seperti ini dapat mendatangkan rasa pasti dari jiwa
orang tua dalam menentukan langkah-langkah ke depan terhadap pendidikan
“buah hati” mereka.
Dengan demikian, tujuan dari pendidikan menjadi dasar dan mendesain
pembelajaran dan sekaligus menjadi dasar dalam menentukan alat dan prosedur
evaluasi. Seberapa jauh pengalaman belajar telah berhasil mencapai tujuan dapat
dikoreksi atau diperiksa melalui evaluasi. Jika evaluasi menunjukkan kekurangan
atau kegagalan, maka program belajar dan tujuan pendidikan harus dengan segara
mengadakan perbaikan atau perubahan.
Tujuan Pendidikan/Pengajaran
Pengalaman Belajar (PBM)
Prosedur Evaluasi
Gambar 1.1
Pentingnya Evaluasi3
Dari paparan diatas terlihat jelas bahwa pembelajaran itu sendiri lebih
menekankan tujuan evaluasi pada penguasaan sikap (afektif dan psikomotor) ke
timbang asfek kognitif. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik yang secara besarnya meliputi empat hal, yaitu : 1) Sikap dan
pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya, 2). Sikap dan
pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat. 3). Sikap dan
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2003), hal. 143.
3
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rodakarya, 2002), hal. 4
4
pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya, dan
4). Sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, anggota
masyarakat, serta khalifah Allah SWT.
Beranjak dari permasalahan ini penulis tertarik untuk mengupas
“Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran (Studi Penelitian pada Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen)”. Judul ini
merupakan hasil pemikiran matang penulis mengingat kondisi dewasa ini
pendidikan Islam sangat tertinggal dengan pendidikan umum lainnya. Lulusan
dari lembaga pendidikan Islam (Pesantren) serasa tidak bernyali dalam
mengembangkan diri dalam pergulatan dunia yang semakin global dan seakanakan terperangkap dengan berbagai isu-isu yang dapat menciutkan pendidikan
Islam itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran pola pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran
di Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten
Bireuen.
2. Bagaimanakah
strategi
evaluasi
dalam
pembelajaran
di
Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
3. Bagaimanakah hambatan-hambatan evaluasi dalam pembelajaran di Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
C. Tujuan Penelitian
5
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui
gambaran
pola
pelaksanaan
evaluasi
dalam
pembelajaran di Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur
Kabupaten Bireuen
2. Untuk mengetahui strategi evaluasi dalam pembelajaran di Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan evaluasi dalam pembelajaran di
Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini, adalah
1. Menjadi bahan (referensi) dalam melakukan pembelajaran di lembagalembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal.
2. Dapat bermanfaat bagi pembaca yang concern dalam menggali posisi
evaluasi dalam pembelajaran Islam yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an
dan Sunnah Nabi.
3. Minimal hasil pembahasan ini dapat menjadi inventarisasi terkait dengan
evaluasi dalam pendidikan Islam.
E. Penjelasan Istilah
Agar terhindar dari kekeliruan dan kesalahpahaman pembaca dalam
memahami judul proposal skripsi “Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
(Studi Penelitian pada Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur
6
Kabupaten Bireuen)”, penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam
judul. Istilah-istilah yang akan dijelaskan adalah:
1. Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang berarti penilaian dan diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi
evaluasi.4 M. Ngalim mengutip pendapat Lehmann mengatakan bahwa evaluasi
adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.5
Maksud evaluasi dalam pembahasan ini adalah suatu perencanaan
informasi yang diperlukan untuk mengambil suatu kejelasan kedudukannya atau
fungsinya dalam pendidikan Islam.
2. Pendidikan Islam
Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidikan dalam Islam merupakan
sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju taklif (kedewasaan), baik
secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang
diemban sebagai seorang hamba (‘abd) dihadapan Khaliq-Nya dan sebagai
“pemelihara” (khalifah) pada semesta.6
Ajaran Islam menaruh perhatian yang besar terhadap evaluasi tersebut.
Allah SWT, dalam berbagai firman-Nya dalam kitab suci Al-Qur’an
memberitahukan kepada kita, bahwa pekerjaan evaluasi terhadap manusia didik
4
Ramly Maha, Perancangan Pembelajaran Sistem PAI, (Banda Aceh, IAIN Ar-Raniry
Press, 2000), hal. 122.
5
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan......, hal. 3.
6
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. 7, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), hal. 110.
7
adalah merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang
telah dilaksanakan oleh pendidik.
Pendidikan Islam dalam pembahasan ini adalah pendidikan yang
mengajarkan atau membimbing manusia ke arah yang benar dengan melakukan
serangkaian kegiatan dengan melahirkan penilaian akhir sesuai dengan tuntutan
Islam.
3. Dayah Darussa’adah Meureubo
Dayah atau nama lainnya Pesanteren Darussa’adah adalah lembaga
pendidikan Islam yang terletak di Gampong Meureubo Kecamatan Makmur
Kabupaten Bireuen. Dayah ini didirikan pada tahun 1992, pada mulanya rintisan
anak cabang dari Dayah Darussa’adah Sukadamai Kecamatan Makmur. 7 Dayah
yang memiliki ruang (pondok) sebanyak 58 ruang dipimpin oleh Tgk. H. Asnawi
dan dibantu beberapa tenaga pengajar (ustazd/ustadzah) sebanyak 27 orang. Santri
yang belajar di Dayah ini datang dari berbagai daerah, total keseluruhan santri saat
ini berjumlah 237 santri, dengan rincian 115 santri perempuan dan 122 santri lakilaki.8
F. Metodelogi Pembahasan
1. Rancangan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Pembahasan skripsi ini bersifat deskriptif atau lebih dikenal dengan
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dapat diukur secara langsung atau lebih
7
Hasil Wawancara dengan Tgk. H. Asnawi, Pimpinan Dayah Darussa’adah Meureubo,
tanggal 10 Februari 2011, Jam 15.30 WIB.
8
Dokumentasi Dayah Darussa’adah Meureubo, Januari 2011.
8
tepatnya dapat dihitung.9 Taylor dan Bogdan yang dikutip kembali oleh Iskandar
mendefinisikan
penelitian
kualitatif
sebagai
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.10
Mengacu pada pandangan di atas maka jenis penelitian yang penulis
gunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini memang bukan sematamata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subjek terhadap dunia
sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya mungkin apa yang dikemukakan
subyek salah, karena tidak sesuai dengan teori, tidak sesuai dengan hukum.
Penelitian kualitatif ini memerlukan ketajaman analisis, objektivitas dan
sistematik sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi, sebab hakikat dari
suatu fenomena (gejala) bagi penganut penelitian kualitatif adalah totalitas atau
gestalt.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan
penelitian Grounded Theory, merupakan “prosedur penelitian kualitatif yang
sistematik, di mana peneliti satu teori yang menerangkan konsep, proses,
tindakan, atau interaksi mengenai suatu topik pada level konseptual yang luas.11
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan maka menggunakan penelitian ini
bertujuan menghasilkan teori grounded berdasarkan data empiris (lapangan).
Penulis hanya memahami apa yang terjadi di lapangan, atas dasar situasi dan
9
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, cet. 25, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1984), hal. 66.
10
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hal. 12.
11
Ibid., hal. 59.
9
kondisi tersebut subjek penelitian mempunyai peranan penting terhadap
kedudukan evaluasi dalam pembelajaran di Dayah Darussa’adah Meureubo.
Penulis disini melakukan pengamatan berperan serta (observasi partisipasi),
wawancara mendalam dan berwacana (wawancara terstruktur).
c. Ruang Lingkup Penelitian
Yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah kedudukan evaluasi
dalam pembelajaran pada Dayah Darussa’adah Meureubo, yakni berupa pola
pelaksanaan, eksistensi evaluasi dan hambatan-hambatan dalam evaluasi
pembelajaran, penelitian ini juga dititikberatkan pada observasi, wawancara dan
dokumentasi serta sumber pendukung lainnya.
d. Sumber Data
Sutrisno Hadi mengatakan “persoalan tentang dimana data dapat diperoleh
adalah terutama persoalan yang menyangkut sampling. Penelitian sudah tentu
tidak diselenggarakan dimana-mana atau disebarang tempat, melainkan ditempattempat yang sudah ditentukan”.12 Maka sumber data penelitian ini di lingkungan
Dayah Darussa’adah Meureubo dengan berpedoman dengan data-data (buku)
pendukung lainnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
2. Objek Penelitian
Adapun yang dijadikan objek penelitian adalah Pimpinan Dayah, Wakil
Kepala Bidang Pengajaran dan Kurikulum, Guru-guru, Santri-Santri Dayah
Darussa’adah Meureubo. Sebenarnya dalam penelitian kualitatif jumlah objek
tidak dipersoalkan, karena berapapun banyaknya objek, namun jika informasi
12
Ibid., hal. 66-67.
10
yang diperoleh menunjukkan kurang atau lebih sama, maka data dan informasi
dari objek berikutnya dipadai. Untuk memperoleh informasi tertentu disamping
dapat diteruskan sampai taraf redundancy (ketuntasan dan kejenuhan), artinya
bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi
diperoleh tambahan informasi baru berarti untuk penelitian.
Penelitian kualitatif terutama pendekatan studi kasus ini biasanya
menggunakan objek (sample) terbatas dan penelitian ini juga melalui proses siklus
yang ada dalam sampel secara keseluruhan.13 Oleh karena itu sesuai dengan
kebutuhan data dan tujuan penelitian, serta pertimbangan berdasarkan
akuntabilitas dan kelayakannya dalam memberikan pemahaman makna terhadap
masalah yang diteliti, tidak ditentukan berapa jumlahnya. Maka yang dijadikan
subjek penelitian ini adalah yang dianggap mampu memberikan data dan
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan yang diharapkan.
Penetapan objek penelitian ini disamping berdasarkan pertimbangan dan
karakteristik tertentu dari lokasi dan objek, juga dipilih dan disesuaikan dengan
tingkat perkembangan, kemajuan dan kualitas pendidikan di madrasah dan
siswanya tersebut, yaitu baik, sedang dan kurang baik. Oleh karena itu, objek
yang disebut di atas akan terus bertambah sesuai tujuan, pertimbangan dan
kelengkapan informasi yang diperlukan. Demikian juga objek dianggap memadai,
apabila sudah ditemukan pola tertentu dari informasi yang dikumpulkan.
3. Teknik Pengumpulan Data
13
Iskandar, Metodologi Penelitian …….., hal. 55.
11
Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian ini, penulis
melakukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Secara rinci ketiga teknik pengumpulan data tersebut, sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung.14 Observasi ini bermanfaat
untuk melihat dan menangkap gejala-gejala yang tampak di lokasi penelitian yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang dikaji.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghimpun
keterangan atau pendapat seseorang secara lisan melalui percakapan tatap muka.
Wawancara yang digunakan dengan berpedoman pada daftar wawancara yang
tersedia. Adapun orang yang diwawancarai, antara lain: pimpinan dayah, wakil
pimpinan bidang kurikulum dan pengajaran, guru-guru dan santri-santri Dayah
Darussa’adah Meureubo Kec. Makmur.
c. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan salah satu instrumen dalam penelitian
kualitatif yang digunakan sebagai kajian terhadap peristiwa, objek dan tindakan
yang direka dalam bentuk tulisan, slide, tape recorder dan media lainnya. Metode
dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
14
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, cet. 11,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hal. 149.
12
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya.15
Dengan
demikian,
melalui
studi
dokumentasi
dimungkinkan
ditemukannya perbedaan atau pertentangan antara hasil observasi dan wawancara
dengan hasil yang terdapat dalam dokumen. Selanjutnya hasilnya dapat
dikonfirmasikan dalam wawancara sumber data. Dengan penggunaan instrumeninstrumen ini, data yang diperoleh diharapkan benar-benar valid, sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
4. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian kualitatif, Iskandar mengatakan “dapat
dilakukan melalui langkah-langkah, sebagai berikut: (1) reduksi data; (2) display/
penyajian data; dan, (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.”16
a. Reduksi Data
Merupakan proses pengumpulan data penelitian, menemukan data yang
banyak, dan apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara,
atau dokumentasi yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. 17 Dari
pandangan ini jelas dapat dipahami bahwa reduksi data untuk menelaah seluruh
data yang telah dihimpun di lapangan sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok
dari subyek yang diteliti, kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari
catatan hasil observasi, dokumentasi, wawancara dan mencari inti (pokok-pokok)
yang dianggap penting dan setiap aspek yang diteliti.
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ………, hal . 231.
Iskandar, Metodologi Penelitian …….., hal. 139.
17
Ibid., hal. 140.
16
13
b. Display Data
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merangkumkan (resume)
data temuan penelitian dalam suatu susunan yang sistematis untuk mengetahui
Pengawasan Pembelajaran di Madrasah yang diteliti, sehingga melalui display
data (penyajian data) dapat memudahkan bagi penulis untuk menginterpretasi
terhadap data yang terkumpul.
c. Verifikasi Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, mengambil kesimpulan yang
merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan penyajian data sehingga dapat
menjadi sebuah kesimpulan dan peneliti masih berpeluang untuk menerima
masukan-masukan atau saran-saran.18 Menguji kesimpulan yang telah diambil dari
dengan membandingkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli, terutama
teori yang relevan, dan melakukan proses member check mulai dari pelaksanaan
survei awal, observasi, wawancara, dokumentasi dan data atau informasi yang
telah diperoleh pada saat penelitian. Akhirnya, setelah hasil penelitian telah diuji
kebenarannya, maka penulis dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif
sebagai laporan penelitian.
Kemudian dalam penulisannya penulis berpedoman pada buku Panduan
Penulisan Proposal & Skripsi yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam
Almuslim Bireuen Tahun 2009.
G. Sistematika Penulisan
18
Ibid., hal. 142.
14
Berdasarkan pembahasan yang akan dilakukan adalah mengenai
pembinaan keluarga menurut perspektif pendidikan Islam, yang terdiri dari 4 bab
dengan sistematika penulisannya sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Penjelasan Istilah, Tujuan
Pembahasan, Kegunaan Pembahasan, Metode Pembahasan dan Sistematika
Penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Evaluasi dan Pembelajaran
Definisi Evaluasi, Fungsi dan Prinsip Evaluasi, Objek Evaluasi
Pembelajaran, dan Kegunaan Data Evaluasi, Program Evaluasi, Perumusan
Hipotesis.
Bab III Metodelogi Penelitian
Rancangan Penelitian, Objek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian
Deskripsi Data, dan Pembuktian Hipotesis
Bab V Pembahasan
Pola Pelaksanaan Evaluasi dalam Pembelajaran pada Dayah Darussa’adah
Meureubo, Peranan Evaluasi dalam Pembelajaran di Dayah, dan HambatanHambatan Evaluasi dalam Pembelajaran
Bab VI Penutup
Kesimpulan dan Saran-saran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. 7, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, cet. 3, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rodakarya, 2002
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2003.
Ramly Maha, Perancangan Pembelajaran Sistem PAI, Banda Aceh, IAIN ArRaniry Press, 2000.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Bina
Aksara, 2009.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, cet. 25, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi UGM, 1984.
16
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian ini disusun berdasarkan 3 (tiga) tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan data kepustakaan dilanjutkan
dengan penyusunan usulan penelitian yang kemudian dikonsultasi dan
diteruskan dengan penyempurnaannya. Setelah itu barulah dilakukan
penyusunan pedoman wawancara dan pengurusan izin penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan pengkajian lebih lanjut
terhadap sumber data primer dan sekunder. Sedangkan pada survey lapangan
dilakukan kegiatan penentuan repondens dan pengumpulan data melalui
wawancara yang telah disusun pada tahap persiapan.
3. Tahap Penyelesaian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah penulisan laporan awal hasil
penelitian dan menganalisa, yang dilanjutkan dengan konsultasi dan revisi,
serta diakhiri dengan laporan akhir.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan dengan alokasi waktu Sebagai berikut :
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Tabel 1.1
Reduksi
Data
Kesimpulan-Kesimpulan
Penarikan/Verifikasi
17
Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
BULAN
I
II
III
IV
V
VI
1
Persiapan
Ö
2
Penyusunan Pedoman Wawancara
Ö
3
Pengurusan izin penelitian
4
Pengumpulan data dan Observasi
Ö
5
Penelitian Wawancara
Ö
6
Konsultasi hasil Penelitian
7
Revisi
Ö
Ö
8
Penyelesaian/Penyusunan Laporan
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Judul Penelitian: KEDUDUKAN EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN
(Studi Penelitian pada Dayah Darussa’adah Meureubo
Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen)
A. Latar Belakang Masalah
Kalau diperhatikan dalam dunia pendidikan, kita akan mengetahui bahwa
setiap jenis atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu
periode pendidikan, selalu mengadakan evaluasi. Artinya pada waktu-waktu
tertentu selama satu periode pendidikan, selalu mengadakan penilaian terhadap
hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.
Demikian pula dalam satu kali proses pembelajaran, guru hendaknya
menjadi seorang evaluator yang baik. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah tujuan yang telah dirumuskan itu tercapai atau belum, dan
apakah materi pelajaran yang diajarkan sudah tepat. Semua pertanyaan tersebut
akan dapat dijawab melalui kegiatan evaluasi atau penilaian.
Dengan menelaah pencapaian tujuan pengajaran, guru dapat mengetahui
apakah proses belajar yang dilakukan cukup efektif memberikan hasil yang baik
dan memuaskan atau sebaliknya. Jadi jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan
terampil melaksanakan penilaian, karena dengan penilaian guru dapat mengetahui
prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan proses belajar.
Dalam fungsinya sebagai penilai hasil belajar siswa, guru hendaknya terus
menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke
waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik
1
2
(feed back) terhadap proses belajar mengajar.1 Umpan balik ini akan dijadikan
titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar
selanjutnya. Dengan demikian proses belajar mengajar akan terus dapat
ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Evaluasi pembelajaran memiliki kedudukan yang amat strategis, karena
hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk melakukan
perbaikan kegiatan pembelajaran. Dalam pendidikan Islam evaluasi mengacu pada
sistem evaluasi yang digariskan oelh Allah SWT, dalam al-Qur’an dan di jabarkan
dalam as-Sunnah, yang dilakukan Rasulullah dalam proses pembinaan risalah
Islamiyah. Salah satu dalil yang menerangkan kedudukan evaluasi adalah:
( .
) ۳۱ : البـقراة
Artinya: dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!". (Qs. Al-Baqarah: 31)
Dalil di atas menerangkan tentang ukuran daya kognisi, hafalan manusia
dan pelajaran yang telah diberikan kepadanya, yakni Allah melakukan
pengevaluasian terhadap Nabi Adam as. tentang asma-asma yang diajarkan Allah
kepadanya dihadapan para malaikat.
Fenomena yang dialami dalam dunia pendidikan sekarang ini, evaluasi
yang diadakan sering tidak terukur dan asal jadi. Bukti nyata dilapangan kita lihat
bahwa hasil dari pendidikan Islam terutama lulusan dari lembaga pendidikan
Islam tidak mandiri dan sumber daya yang lemah terutama lulusan Dayah
1
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, cet. 3, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006),
hal. 193.
3
(Pesantren). Orang tua atau wali santri perlu mengenal evaluasi, yang merupakan
kebutuhan pengetahuan dari hasil usaha dan tanggung jawabnya mengembangkan
potensi anak.2 Pengetahuan seperti ini dapat mendatangkan rasa pasti dari jiwa
orang tua dalam menentukan langkah-langkah ke depan terhadap pendidikan
“buah hati” mereka.
Dengan demikian, tujuan dari pendidikan menjadi dasar dan mendesain
pembelajaran dan sekaligus menjadi dasar dalam menentukan alat dan prosedur
evaluasi. Seberapa jauh pengalaman belajar telah berhasil mencapai tujuan dapat
dikoreksi atau diperiksa melalui evaluasi. Jika evaluasi menunjukkan kekurangan
atau kegagalan, maka program belajar dan tujuan pendidikan harus dengan segara
mengadakan perbaikan atau perubahan.
Tujuan Pendidikan/Pengajaran
Pengalaman Belajar (PBM)
Prosedur Evaluasi
Gambar 1.1
Pentingnya Evaluasi3
Dari paparan diatas terlihat jelas bahwa pembelajaran itu sendiri lebih
menekankan tujuan evaluasi pada penguasaan sikap (afektif dan psikomotor) ke
timbang asfek kognitif. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
peserta didik yang secara besarnya meliputi empat hal, yaitu : 1) Sikap dan
pengalaman terhadap hubungan pribadinya dengan Tuhannya, 2). Sikap dan
pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat. 3). Sikap dan
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2003), hal. 143.
3
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rodakarya, 2002), hal. 4
4
pengalaman terhadap arti hubungan kehidupannya dengan alam sekitarnya, dan
4). Sikap dan pandangan terhadap diri sendiri selaku hamba Allah, anggota
masyarakat, serta khalifah Allah SWT.
Beranjak dari permasalahan ini penulis tertarik untuk mengupas
“Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran (Studi Penelitian pada Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen)”. Judul ini
merupakan hasil pemikiran matang penulis mengingat kondisi dewasa ini
pendidikan Islam sangat tertinggal dengan pendidikan umum lainnya. Lulusan
dari lembaga pendidikan Islam (Pesantren) serasa tidak bernyali dalam
mengembangkan diri dalam pergulatan dunia yang semakin global dan seakanakan terperangkap dengan berbagai isu-isu yang dapat menciutkan pendidikan
Islam itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran pola pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran
di Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten
Bireuen.
2. Bagaimanakah
strategi
evaluasi
dalam
pembelajaran
di
Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
3. Bagaimanakah hambatan-hambatan evaluasi dalam pembelajaran di Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
C. Tujuan Penelitian
5
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui
gambaran
pola
pelaksanaan
evaluasi
dalam
pembelajaran di Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur
Kabupaten Bireuen
2. Untuk mengetahui strategi evaluasi dalam pembelajaran di Dayah
Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan evaluasi dalam pembelajaran di
Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen.
D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini, adalah
1. Menjadi bahan (referensi) dalam melakukan pembelajaran di lembagalembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal.
2. Dapat bermanfaat bagi pembaca yang concern dalam menggali posisi
evaluasi dalam pembelajaran Islam yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an
dan Sunnah Nabi.
3. Minimal hasil pembahasan ini dapat menjadi inventarisasi terkait dengan
evaluasi dalam pendidikan Islam.
E. Penjelasan Istilah
Agar terhindar dari kekeliruan dan kesalahpahaman pembaca dalam
memahami judul proposal skripsi “Kedudukan Evaluasi dalam Pembelajaran
(Studi Penelitian pada Dayah Darussa’adah Meureubo Kecamatan Makmur
6
Kabupaten Bireuen)”, penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam
judul. Istilah-istilah yang akan dijelaskan adalah:
1. Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris
evaluation yang berarti penilaian dan diadopsi ke dalam bahasa Indonesia menjadi
evaluasi.4 M. Ngalim mengutip pendapat Lehmann mengatakan bahwa evaluasi
adalah suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi
yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.5
Maksud evaluasi dalam pembahasan ini adalah suatu perencanaan
informasi yang diperlukan untuk mengambil suatu kejelasan kedudukannya atau
fungsinya dalam pendidikan Islam.
2. Pendidikan Islam
Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidikan dalam Islam merupakan
sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju taklif (kedewasaan), baik
secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang
diemban sebagai seorang hamba (‘abd) dihadapan Khaliq-Nya dan sebagai
“pemelihara” (khalifah) pada semesta.6
Ajaran Islam menaruh perhatian yang besar terhadap evaluasi tersebut.
Allah SWT, dalam berbagai firman-Nya dalam kitab suci Al-Qur’an
memberitahukan kepada kita, bahwa pekerjaan evaluasi terhadap manusia didik
4
Ramly Maha, Perancangan Pembelajaran Sistem PAI, (Banda Aceh, IAIN Ar-Raniry
Press, 2000), hal. 122.
5
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan......, hal. 3.
6
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. 7, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), hal. 110.
7
adalah merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang
telah dilaksanakan oleh pendidik.
Pendidikan Islam dalam pembahasan ini adalah pendidikan yang
mengajarkan atau membimbing manusia ke arah yang benar dengan melakukan
serangkaian kegiatan dengan melahirkan penilaian akhir sesuai dengan tuntutan
Islam.
3. Dayah Darussa’adah Meureubo
Dayah atau nama lainnya Pesanteren Darussa’adah adalah lembaga
pendidikan Islam yang terletak di Gampong Meureubo Kecamatan Makmur
Kabupaten Bireuen. Dayah ini didirikan pada tahun 1992, pada mulanya rintisan
anak cabang dari Dayah Darussa’adah Sukadamai Kecamatan Makmur. 7 Dayah
yang memiliki ruang (pondok) sebanyak 58 ruang dipimpin oleh Tgk. H. Asnawi
dan dibantu beberapa tenaga pengajar (ustazd/ustadzah) sebanyak 27 orang. Santri
yang belajar di Dayah ini datang dari berbagai daerah, total keseluruhan santri saat
ini berjumlah 237 santri, dengan rincian 115 santri perempuan dan 122 santri lakilaki.8
F. Metodelogi Pembahasan
1. Rancangan Penelitian
a. Jenis Penelitian
Pembahasan skripsi ini bersifat deskriptif atau lebih dikenal dengan
penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dapat diukur secara langsung atau lebih
7
Hasil Wawancara dengan Tgk. H. Asnawi, Pimpinan Dayah Darussa’adah Meureubo,
tanggal 10 Februari 2011, Jam 15.30 WIB.
8
Dokumentasi Dayah Darussa’adah Meureubo, Januari 2011.
8
tepatnya dapat dihitung.9 Taylor dan Bogdan yang dikutip kembali oleh Iskandar
mendefinisikan
penelitian
kualitatif
sebagai
prosedur
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.10
Mengacu pada pandangan di atas maka jenis penelitian yang penulis
gunakan adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini memang bukan sematamata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subjek terhadap dunia
sekitarnya. Dalam memahami dunia sekitarnya mungkin apa yang dikemukakan
subyek salah, karena tidak sesuai dengan teori, tidak sesuai dengan hukum.
Penelitian kualitatif ini memerlukan ketajaman analisis, objektivitas dan
sistematik sehingga diperoleh ketepatan dalam interpretasi, sebab hakikat dari
suatu fenomena (gejala) bagi penganut penelitian kualitatif adalah totalitas atau
gestalt.
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan
penelitian Grounded Theory, merupakan “prosedur penelitian kualitatif yang
sistematik, di mana peneliti satu teori yang menerangkan konsep, proses,
tindakan, atau interaksi mengenai suatu topik pada level konseptual yang luas.11
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan maka menggunakan penelitian ini
bertujuan menghasilkan teori grounded berdasarkan data empiris (lapangan).
Penulis hanya memahami apa yang terjadi di lapangan, atas dasar situasi dan
9
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, cet. 25, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, 1984), hal. 66.
10
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hal. 12.
11
Ibid., hal. 59.
9
kondisi tersebut subjek penelitian mempunyai peranan penting terhadap
kedudukan evaluasi dalam pembelajaran di Dayah Darussa’adah Meureubo.
Penulis disini melakukan pengamatan berperan serta (observasi partisipasi),
wawancara mendalam dan berwacana (wawancara terstruktur).
c. Ruang Lingkup Penelitian
Yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah kedudukan evaluasi
dalam pembelajaran pada Dayah Darussa’adah Meureubo, yakni berupa pola
pelaksanaan, eksistensi evaluasi dan hambatan-hambatan dalam evaluasi
pembelajaran, penelitian ini juga dititikberatkan pada observasi, wawancara dan
dokumentasi serta sumber pendukung lainnya.
d. Sumber Data
Sutrisno Hadi mengatakan “persoalan tentang dimana data dapat diperoleh
adalah terutama persoalan yang menyangkut sampling. Penelitian sudah tentu
tidak diselenggarakan dimana-mana atau disebarang tempat, melainkan ditempattempat yang sudah ditentukan”.12 Maka sumber data penelitian ini di lingkungan
Dayah Darussa’adah Meureubo dengan berpedoman dengan data-data (buku)
pendukung lainnya yang berkaitan dengan tujuan penelitian.
2. Objek Penelitian
Adapun yang dijadikan objek penelitian adalah Pimpinan Dayah, Wakil
Kepala Bidang Pengajaran dan Kurikulum, Guru-guru, Santri-Santri Dayah
Darussa’adah Meureubo. Sebenarnya dalam penelitian kualitatif jumlah objek
tidak dipersoalkan, karena berapapun banyaknya objek, namun jika informasi
12
Ibid., hal. 66-67.
10
yang diperoleh menunjukkan kurang atau lebih sama, maka data dan informasi
dari objek berikutnya dipadai. Untuk memperoleh informasi tertentu disamping
dapat diteruskan sampai taraf redundancy (ketuntasan dan kejenuhan), artinya
bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi
diperoleh tambahan informasi baru berarti untuk penelitian.
Penelitian kualitatif terutama pendekatan studi kasus ini biasanya
menggunakan objek (sample) terbatas dan penelitian ini juga melalui proses siklus
yang ada dalam sampel secara keseluruhan.13 Oleh karena itu sesuai dengan
kebutuhan data dan tujuan penelitian, serta pertimbangan berdasarkan
akuntabilitas dan kelayakannya dalam memberikan pemahaman makna terhadap
masalah yang diteliti, tidak ditentukan berapa jumlahnya. Maka yang dijadikan
subjek penelitian ini adalah yang dianggap mampu memberikan data dan
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan yang diharapkan.
Penetapan objek penelitian ini disamping berdasarkan pertimbangan dan
karakteristik tertentu dari lokasi dan objek, juga dipilih dan disesuaikan dengan
tingkat perkembangan, kemajuan dan kualitas pendidikan di madrasah dan
siswanya tersebut, yaitu baik, sedang dan kurang baik. Oleh karena itu, objek
yang disebut di atas akan terus bertambah sesuai tujuan, pertimbangan dan
kelengkapan informasi yang diperlukan. Demikian juga objek dianggap memadai,
apabila sudah ditemukan pola tertentu dari informasi yang dikumpulkan.
3. Teknik Pengumpulan Data
13
Iskandar, Metodologi Penelitian …….., hal. 55.
11
Untuk mendapatkan data yang valid dalam penelitian ini, penulis
melakukan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Secara rinci ketiga teknik pengumpulan data tersebut, sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisa dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung.14 Observasi ini bermanfaat
untuk melihat dan menangkap gejala-gejala yang tampak di lokasi penelitian yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang dikaji.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghimpun
keterangan atau pendapat seseorang secara lisan melalui percakapan tatap muka.
Wawancara yang digunakan dengan berpedoman pada daftar wawancara yang
tersedia. Adapun orang yang diwawancarai, antara lain: pimpinan dayah, wakil
pimpinan bidang kurikulum dan pengajaran, guru-guru dan santri-santri Dayah
Darussa’adah Meureubo Kec. Makmur.
c. Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan salah satu instrumen dalam penelitian
kualitatif yang digunakan sebagai kajian terhadap peristiwa, objek dan tindakan
yang direka dalam bentuk tulisan, slide, tape recorder dan media lainnya. Metode
dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
14
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, cet. 11,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hal. 149.
12
catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya.15
Dengan
demikian,
melalui
studi
dokumentasi
dimungkinkan
ditemukannya perbedaan atau pertentangan antara hasil observasi dan wawancara
dengan hasil yang terdapat dalam dokumen. Selanjutnya hasilnya dapat
dikonfirmasikan dalam wawancara sumber data. Dengan penggunaan instrumeninstrumen ini, data yang diperoleh diharapkan benar-benar valid, sesuai dengan
keadaan yang sesungguhnya di lapangan.
4. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penelitian kualitatif, Iskandar mengatakan “dapat
dilakukan melalui langkah-langkah, sebagai berikut: (1) reduksi data; (2) display/
penyajian data; dan, (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi.”16
a. Reduksi Data
Merupakan proses pengumpulan data penelitian, menemukan data yang
banyak, dan apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara,
atau dokumentasi yang berhubungan dengan subjek yang diteliti. 17 Dari
pandangan ini jelas dapat dipahami bahwa reduksi data untuk menelaah seluruh
data yang telah dihimpun di lapangan sehingga dapat ditemukan hal-hal pokok
dari subyek yang diteliti, kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari
catatan hasil observasi, dokumentasi, wawancara dan mencari inti (pokok-pokok)
yang dianggap penting dan setiap aspek yang diteliti.
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, ………, hal . 231.
Iskandar, Metodologi Penelitian …….., hal. 139.
17
Ibid., hal. 140.
16
13
b. Display Data
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merangkumkan (resume)
data temuan penelitian dalam suatu susunan yang sistematis untuk mengetahui
Pengawasan Pembelajaran di Madrasah yang diteliti, sehingga melalui display
data (penyajian data) dapat memudahkan bagi penulis untuk menginterpretasi
terhadap data yang terkumpul.
c. Verifikasi Data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, mengambil kesimpulan yang
merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan penyajian data sehingga dapat
menjadi sebuah kesimpulan dan peneliti masih berpeluang untuk menerima
masukan-masukan atau saran-saran.18 Menguji kesimpulan yang telah diambil dari
dengan membandingkan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli, terutama
teori yang relevan, dan melakukan proses member check mulai dari pelaksanaan
survei awal, observasi, wawancara, dokumentasi dan data atau informasi yang
telah diperoleh pada saat penelitian. Akhirnya, setelah hasil penelitian telah diuji
kebenarannya, maka penulis dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif
sebagai laporan penelitian.
Kemudian dalam penulisannya penulis berpedoman pada buku Panduan
Penulisan Proposal & Skripsi yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam
Almuslim Bireuen Tahun 2009.
G. Sistematika Penulisan
18
Ibid., hal. 142.
14
Berdasarkan pembahasan yang akan dilakukan adalah mengenai
pembinaan keluarga menurut perspektif pendidikan Islam, yang terdiri dari 4 bab
dengan sistematika penulisannya sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Penjelasan Istilah, Tujuan
Pembahasan, Kegunaan Pembahasan, Metode Pembahasan dan Sistematika
Penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Evaluasi dan Pembelajaran
Definisi Evaluasi, Fungsi dan Prinsip Evaluasi, Objek Evaluasi
Pembelajaran, dan Kegunaan Data Evaluasi, Program Evaluasi, Perumusan
Hipotesis.
Bab III Metodelogi Penelitian
Rancangan Penelitian, Objek Penelitian, Teknik Pengumpulan Data,
Analisis Data.
Bab IV Hasil Penelitian
Deskripsi Data, dan Pembuktian Hipotesis
Bab V Pembahasan
Pola Pelaksanaan Evaluasi dalam Pembelajaran pada Dayah Darussa’adah
Meureubo, Peranan Evaluasi dalam Pembelajaran di Dayah, dan HambatanHambatan Evaluasi dalam Pembelajaran
Bab VI Penutup
Kesimpulan dan Saran-saran.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Cet. 7, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, cet. 3, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rodakarya, 2002
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2003.
Ramly Maha, Perancangan Pembelajaran Sistem PAI, Banda Aceh, IAIN ArRaniry Press, 2000.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Bina
Aksara, 2009.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, cet. 25, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi UGM, 1984.
16
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian ini disusun berdasarkan 3 (tiga) tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dimulai dengan mengumpulkan data kepustakaan dilanjutkan
dengan penyusunan usulan penelitian yang kemudian dikonsultasi dan
diteruskan dengan penyempurnaannya. Setelah itu barulah dilakukan
penyusunan pedoman wawancara dan pengurusan izin penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dan pengkajian lebih lanjut
terhadap sumber data primer dan sekunder. Sedangkan pada survey lapangan
dilakukan kegiatan penentuan repondens dan pengumpulan data melalui
wawancara yang telah disusun pada tahap persiapan.
3. Tahap Penyelesaian
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah penulisan laporan awal hasil
penelitian dan menganalisa, yang dilanjutkan dengan konsultasi dan revisi,
serta diakhiri dengan laporan akhir.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan dengan alokasi waktu Sebagai berikut :
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Tabel 1.1
Reduksi
Data
Kesimpulan-Kesimpulan
Penarikan/Verifikasi
17
Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
BULAN
I
II
III
IV
V
VI
1
Persiapan
Ö
2
Penyusunan Pedoman Wawancara
Ö
3
Pengurusan izin penelitian
4
Pengumpulan data dan Observasi
Ö
5
Penelitian Wawancara
Ö
6
Konsultasi hasil Penelitian
7
Revisi
Ö
Ö
8
Penyelesaian/Penyusunan Laporan
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö
Ö