MAKALAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN PRA SEKO

SEJARAH PAUD DUNIA dan INDONESIA

PENULIS :
Jamuna Ulfah
KONSEP DASAR PENDIDIKAN PRA-SEKOLAH
DOSEN PENGAMPU :
Susilawati,S.Pd.I,M.S.I

PRODI PGRA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini
dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih
kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak
pernah bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat
kepada kami.

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Selain daripada itu dalam makalah
ini masih begitu banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur
penulisan maupun hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan
dikemudian hari.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan
sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.

Sambas, 19 April 2015
Penulis,

i

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................

i

Daftar Isi.......................................................................................................


ii

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang......................................................................................

1

B.

Rumusan Masalah.................................................................................

1

C.

Tujuan Penulisan...................................................................................


1

BAB II PEMBAHASAN
A.

Sejarah PAUD Dunia............................................................................

2

B.

Sejarah PAUD Indonesia......................................................................

5

C.

Persamaan Sejarah PAUD Dunia dan Indonesia..................................

8


D.

Perbedaan Sejarah PAUD Dunia dan Indonesia...................................

8

BAB III PENUTUP
A.

Kesimpulan...........................................................................................

9

B.

Saran.....................................................................................................

10


Daftar Pustaka..............................................................................................

11

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dunia pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan yang
cukup signifikan. Dimulai dengan pendidikan ala jaman penjajahan, hingga
pendidikan jaman sekarang yang terus disesuaikan dengan kondisi dan
situasi. Penyesuaian-penyesuaianpun terus dilakukan untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia ini. Proses pengajaran di dalam
dunia pendidikan pun terus mengalami penyesuaian yang sangat pesat.
Salah satunya di tingkat TK/PAUD. Banyak guru yang kurang
memahami bagaimana sejarah panjang perjalanan pendidikan AUD hingga
dapat diakui keberadaannya sampai detik ini. Hal ini menyebabkan loyalitas

guru menjadi rendah dalam mendedikasikan diri demi menunjang kemajuan
perkembangan pendidikan AUD ke arah yang lebih baik guna
menumbuhkan generasi yang cerdas, kreatif dan berkualitas serta berguna
bagi bangsa dan negaranya.

B.

C.

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana kronologi sejarah PAUD dunia?

2.

Bagaimana kronologi sejarah PAUD Indonesia?

3.


Apa persamaan sejarah PAUD dunia dan Indonesia?

4.

Apa perbedaan sejarah PAUD dunia dan Indonesia?

Tujuan Penulisan
1.

Memahami kronologi sejarah PAUD dunia.

2.

Memahami bagaimana kronologi sejarah PAUD Indonesia.

3.

Mengerti persamaan sejarah PAUD dunia dan Indonesia.

4.


Mengerti perbedaan sejarah PAUD dunia dan Indonesia.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Sejarah PAUD Dunia
Deklarasi Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk semua tahun
1990,

bersama-sama

disponsori

oleh

lembaga-lembaga


pemerintah

Internasional utama termasuk UNESCO, UNICEF, UNDP, dan Bank Dunia,
yang diselenggarakan di Jontien, Thailand maret 1990 merupakan tahap
baru dalam perkembangan kemajuan dan promosi PAUD. Dimana dalam
deklarasi ini disebutkan bahwa “belajar dimulai saat lahir” dan sepuluh
tahun

kemudian

di

Dakar

mereka

menyelipkan

tujuannya


yaitu

“memperluas dan meningkatkan perawatan anak-anak usia dini yang
komprehensif dan mendidik serta kegiatan pembangunan awal termasuk
keluarga dan intervensi komunitas, terutama bagi anak-anak yang paling
rentan dan kurang beruntung (cacat dan miskin).
Sejarah perkembangan PAUD dunia terbagi menjadi tiga abad,
berikut akan kita bahas satu persatu.
1. Abad 18 dan sebelumnya
Kelas TK resmi pertama yang didasarkan pada filosofi
berpegang teguh dengan nilai-nilai Agama tradisional dan keyakinan
dalam pembelajaran sambil bermain, didirikan di Jerman pada awal
1800 namun istilah “Kindegarden” atau taman kanak-kanak baru dipakai
Frobel tahun 1837. Beberapa tokoh penting seperti Martin Luther,
Comenius (1592-1670), Aries (1992), Ellen (1956), Locke (1632-1704),
Pestalozzi (1747-1827), Darwin (1959), Saguin dan Rosseau (17121778) memberi sumbangan yang tak ternilai untuk menyarankan agar
anak laki-laki sebaiknya di beri pendidikan formal yang didasarkan pada
pernyataan bahwa anak laki-laki suatu saat akan menjadi tulang
punggung keluarga yang memiliki tanggung jawab yang tinggi dan tugas

yang berat maka dari itu mereka dituntut untuk memiliki kecerdasan,
ilmu pengetahuan serta keahlian yang memadai guna mendukung semua
tanggung jawabnya tersebut. (Frost dan Kissinger 1976).

2

Kesimpulan dari pernyataan tokoh-tokoh penting mengenai anak
yaitu anak-anak dari lahir adalah batu tulis kosong yang belajar secara
spontan dalam bermain apapun yang dalam tahun-tahun tersebut
memungkinkan terungkapnya bakat individu secara alami yang dapat
ditunjang melalui sarana pendidikan Sekolah Ibu karena semua anak
berhak mendapat kesempatan belajar di sekolah maupun belajar di
rumah.
Jean Jacques Rousseau (1712-1778) ia menuangkan pikirannya
mengenai PAUD dalam novelnya “Emile”. Ia menuangkan pebdapat
bahwa anak adalah miniatur orang dewasa dan menyarankan agar anak
di didik sebagaimana kodratnya. Menurutnya, anak usia lahir sampai
lima tahun belajar terbanyak melalui aktivitas fisiknya. Sementara anak
usia lima tahun sampai dua belas tahun belajar melalui pengalaman
langsung dan melalui eksplorasi terhadap lingkungannya.
Johan Heinrick Pestalozzi (1747-1827) ia menyarankan agar
belajar dari benda-benda real/nyata dan rekreasi serta bermain
dimasukkan sebagai bagian dari pendidikan TK. Pendidikan TK pada
saat itu lebih bersifat keagamaan diamana beberapa TK yang tercatat
seperti Ammon School di Amerika Serikat dan Orbelin “Knitting
Schools” di perinci masih menekankan pada pembelajaran membaca
terutama membaca kitab suci seperti injil. Oleh karena itu TK di
Amerika dibawah pengawasan gereja dan tes pemahaman anak disarkan
pada tingkat pemahaman anak terhadap ayat-ayat dalam injil (spondek,
1986).
2. Abad 19
Salah satu tokoh pendiri TK pada zaman ini adalah Friedrich
Wilhem Froebel (1782-1852) ia disebut sebgai Bapak taman kanakkanak karena TK yang ia dirikan memiliki pengaruh besar dan terus
berkembang sampai awal seribu sembilan ratusan. Ia mendirikan TK
pada tahun 1837 di Jerman yang diberi nama Kindergarden
(kinder=anak dan garden=taman). Yang menarik dari TK nya yaitu

3

adanya “gift” (adanya benda-benda real untuk sarana belajar anak
berupa bangun geometris yang beragam seperti kubus, prisma, bola dan
kerucut) dan “occupation” (berupa serentetan aktivitas yang urut seperti
menata balok menjadi suatu bentuk bangunan).
Ia pernah belajar di Pertalozzi, dan dilahirkan dari keluarga yang
religius. Ia berpendapat bahwa manusia merupakan pengejawantahan
(kesatuan antara makhluk yang satu dengan yang lain dengan alam
semesta) ide dari tuhan.
Salah satu tokoh PAUD di Amerika Serikat yaitu Robert Owen
(1771-1850) tepat pada tahun 1816 mendirikan sekolah The Institution
for the Formation of Character di New Lanark, Scotlandia.
Kesamaannya dengan sekolah Froebel yaitu menekankan agar anak
belajar dari benda-benda konkret namun Owen lebih menekankan pada
kegiatan empiris (ilmu pengetahuan di peroleh dari hasil interaksi anak
dengan objek dan sesuatu yang dikatakan benar bila sesuai dengan
kenyataan yang ada).
3. Abad 20
Aliran
pengalaman

empirisme
dan

fakta

yang
untuk

menekankan
memperoleh

pada

pentingnya

pengetahuan

serta

menggunakan observasi dan eksperimen sebagai dasar memperoleh
pengetahuan mewarnai kurikulum pendidikan anak yang semakin
berkembang di zaman ini.
Satu lagi tokoh yang menerapkan cara berfikir tersebut dalam
TK yang ia dirikan yaitu Maria Montessori yang dilahirkan di
Chiaravalle, Ancona, Italia pada tahun 1870. Ia mendirikan sekolah yang
bernama Casa Dei Bambini atau Children House (rumah anak) pada
tahun 1907. Di sekolah ini anak-anak dilatih untuk membaca,
menulisdan aritmatik sarta dapat menguasai keterampilan yang akan di
capai seumur hidup (long-life-skills) seperti mengancing baju, menali
sepatu, memakai kaos kaki dll.

4

Pengalamannya dalam mendidik anak ditulis dalam buku
“Scientific Paedagogy as Applied to Child Education in the Children
House”. Ia menggambarkan kodrat anak sebagai makhluk yang
memiliki daya serap informasi yang tinggi baik secara sadar maupun
tidak sadar dari lingkungannya yang dapat di alogikan;diibaratkan;
diumpamakan sebagai daya serap kertas tisu terhadap air yang dikenal
dengan teori absorbent of mind (Montessori 1984).
Pada abad ini muncul pula tokoh pendidikan yang pemikirannya
sangat berpengaruh terhadap perkembangan TK yaitu Erikson, B.F
Skinner dan Jean Piaget,Bloom mengembangkan tujuan pembelajaran
yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang bertahap.
Skinner merupakan seorang behaviorist yang menyatakan bahwa
perilaku individu dapat diamati untuk mengukur perolehan atau tingkat
keberhasilan dalam belajar. Sedangkan Piaget mengembangkan teori
perkembangan anak baik aspek intelektual maupun aspek moral.
B.

Sejarah PAUD Indonesia
Pola perkembangan PAUD di Indonesia dikelompokkan menjadi 2
periode yaitu sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Sebelum
kemerdekaan terbagi menjadi tiga fase yaitu zaman kerajaan, zaman
Belanda (1908-1941), zaman Jepang (1942-1945). Dan setelah kemerdekaan
terdapat lima fase tahun 1945-1965, 1965-1998, 1998-2003, 2003-2009,
2010-sekarang.
Pertama-tama kita bahas periode pertama pada zaman kerajaan. Pada
zaman ini anak-anak raja belajar dari Empu, dimana Empu tersebut
mengajarkan membaca, menulis, berhitung dan kesastraan, ilmu kanuragan
dan filsafat pembelajaran yang digunakan pada zaman ini adalah
pembelajaran menggunakan sistem cantik (mereka bekerja sebagaimana
yang dikerjakan keluarga gurunya seperti mencangkul, mencuci baju dll).

5

Zaman Belanda menginjak abad ke 19 Belanda masih menjajah
Indonesia dan saat itu juga mereka mendirikan TK yang di prioritaskan
untuk anak-anak mereka sendiri yang memiliki dua tipe yaitu Europese

ii

Lagere School (ELS) dan Froebel School. Usaha pendidikan anak
prasekolah di Indonesia telah berlangsung sejak taun 1914 pada saat
Pemerintah Hindia Belanda membuka kelas persiapan (Voorklas) yang
fungsinya menyiapkan anak-anak memasuki HIS (bentuk SD/Sekolah Dasar
di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dari kedua sekolah tersebut
hanya anak-anak Indonesia dari golongan tertentu yang dapat memasuki
sekolah tersebut dimana setiap anak yang masuk harus bisa/menguasai
bahasa Belanda karena bahasa Belanda dijadikan sebagai bahasa pengantar
dalam proses pembelajaran di sekolah tersebut.
Pada zaman Jepang ketika setelah Belanda sudah tidak lagi
menguasai Indonesia kemudian Jepang menggantikan kekuasaan tersebut
dimana sistem pembelajaran TK di Indonesia beralih ke sistem Nippon
(yang digunakan untuk mengubah budaya Indonesia menjadi budaya
Jepang.
Awal fase pertama tahun 1945-1965 yang ditandai dengan
berdirinya Yayasan Pendidikan Lanjutan Wanita yang mendirikan Sekolah
Pendidikan Guru TK Nasional di Jakarta. Dan di Era ini Pemerintah dan
Swasta mulai membangun banyak TK. Pada tahun 1950, melalui UU No.4
tahun 1950, melalui tentang Dasar-Dasar Pendidikan dan Pengajaran di
Sekolah keberadaan TK resmi diakui sebagai bagian dari sistem Pendidikan
Nasional.
Pada fase kedua tahun 1965-1998 ditandai dengan diperkenalkannya
silabus kurikulum baru tahum 1968 yang menggantikan kurikulum versi
1964 (kurikulum gaya baru). Upaya lebih luas dalam pengadaan Pendidik
PAUD oleh perguruan tinggi terjadi pada tahun 1993/1994-1996/1997,
peningkatan kualifikasi guru prasekolah dari SPG ke D-2 PGTK yang
penyelenggaraannya dimulai dari IKIP Jakarta, IKIP Medan, IKIP
Yogyakarta dan kemudian IKIP Bandung.
Saat fase ketiga tahun 1998-2003 ditandai dengan otonomi
pendidikan yang berpengaruh terhadap tata kelola penanganan PAUD di
pusat maupun di daerah. Saat itu banyak lembaga-lembaga pendidikan

6

prasekolah yang mengkhususkan perhatian terhadap usia TK dengan
berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun
1989 dan kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27
Tahun 1990 yang menyatakan bahwa intinya Pemerintah mulai mendukung
berkembangnya PAUD di jalur pendidikan nonformal dalam bentuk
Kelompok Bermain (KB), TPA (Taman Penitipan Anak) dan satuan PAUD
sejenis dalam bentuk pengintegrasian layanan PAUD dengan Posyandu.
Menginjak fase keempat tahun 2003-2009 yang ditandai dengan
keluarnya UU No.2 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
merupakan jawaban atas tuntunan reformasi dalam semua aspek kehidupan.
Dimana melalui UU ini untuk pertama kalinya PAUD di atur secara khusus
dalam sebuah UU yaitu pasal 1 butir 14 tentang pengertian PAUD, pasal 28
yang secara khusus mengatur tentang PAUD.
Menuju fase terakhir tepatnya tahun 2010-sekarang awalnya ditandai
dengan kebijakan penggabungan pembinaan PAUD formal dan PAUD
nonformal dibawah Direktorat Jenderal PAUD, nonformal dan informal
(PAUDNI) melalui Peraturan Presiden No.24 tahun 2010 tentang
kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja Kementrian Negara Republik
Indonesia sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden No.67 tahun
2010.
Indonesia juga memiliki salah satu pelopor yang berperan
penting/ikut serta menyumbangkan jasa dan pemikiran serta ide-ide kreatif
selama masa perkembangan TK/PAUD di Indonesia yaitu Ki Hadjar
Dewantara. Pada tahun 1922 beliau mendirikan Taman Indria (yang
dianalogikan seperti taman yang nyaman dan menyenangkan bagi anak)
yang memberikan pelayanan bagi anak berusia dibawah 7 tahun dengan
menggunakan sistem pembelajaran among (suatu gabungan antara kodrat
dan iradat) di kota Gede, Yogyakarta.
Pada tanggal 3 Juli 1992 merupakan hari penting bagi anak
Indonesia karena mulai hari itu anak Indonesia diakui haknya untuk tumbuh
dan berkembang menurut bakat dan pembawaannya.

7

Begitulah sekilas kronologi sejarah PAUD di Indonesia. Dimana
pada akhirnya terjadi kristalisasi bentuk-bentuk satuan PAUD dengan
berbagai karakteristiknya. Yang meliputi TK (termasuk Taman KanakKanak Bustanul Athfal/TK-BA), RA (Roudhatul Athfal), KB (Kelompok
Bermain), TPA (Taman Penitipan Anak), satuan PAUD sejenis serta PAUD
berbasis keluarga/lingkungan.
C.

Persamaan Sejarah PAUD Dunia dan Indonesia
1. Menggunakan dasar teori dari tokoh yang sama yakni Froebel,
Pestalozzi, Montessori dan tokoh lainnya.
2. Pada awalnya pendidikan pra-sekolah baik di dunia maupun di
Indonesia sama-sama bertujuan untuk mempersiapkan anak ke jenjang
selanjutnya yakni Sekolah Dasar.

D.

Perbedaan Sejarah PAUD Dunia dan Indonesia
1. Di Indonesia pendidikan pra-sekolah sudah ada sejak tahun 1914 yang
didirikan oleh pemerintah Belanda dengan nama Voorklas (kelas
persiapan) kemudian Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Indria
pada tahun 1922 untuk anak berusia dibawah 7 tahun sedangkan diluar
khususnya Jerman, PAUD sudah ada sejak tahun 1873 yang didirikan
oleh Froebel dengan nama Kindergarden.
2. Di Indonesia pendidikan pra-sekolah pada awalnya hanya diperuntukkan
untuk golongan ningrat dan anak pemerintah Belanda sedangkan di
Dunia PAUD atau yang disebut dengan ECEC (Early Childhood
Education and Care) diperuntukkan golongan kurang mampu dan anak
berkebutuhan khusus.
3. Kindergarden yang didirikan oleh Froebel pada awalnya masih bersifat
keagamaan sedangkan di Indonesia awal pendidikan pra-sekolah masih
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Negara Belanda dan Jepang yang
pada saat itu masih menduduki wilayah Indonesia.

8

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
1.

Deklarasi Konferensi Dunia tentang Pendidikan untuk semua tahun
1990, bersama-sama disponsori oleh lembaga-lembaga pemerintah
Internasional utama termasuk UNESCO, UNICEF, UNDP, dan Bank
Dunia, yang diselenggarakan di Jontien, Thailand maret 1990
merupakan tahap baru dalam perkembangan kemajuan dan promosi
PAUD. Dimana dalam deklarasi ini disebutkan bahwa “belajar dimulai
saat lahir” dan sepuluh tahun kemudian di Dakar mereka menyelipkan
tujuannya yaitu “memperluas dan meningkatkan perawatan anak-anak
usia dini yang komprehensif dan mendidik serta kegiatan pembangunan
awal termasuk keluarga dan intervensi komunitas, terutama bagi anakanak yang paling rentan dan kurang beruntung (cacat dan miskin).
Sejarah perkembangan PAUD dunia terbagi menjadi tiga abad, yaitu
abad 18 dan sebelumnya, abad 19 dan abad 20.

2.

Pola perkembangan PAUD di Indonesia dikelompokkan menjadi 2
periode yaitu sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan. Sebelum
kemerdekaan terbagi menjadi tiga fase yaitu zaman kerajaan, zaman
Belanda (1908-1941), zaman Jepang (1942-1945). Dan setelah
kemerdekaan terdapat lima fase tahun 1945-1965, 1965-1998, 19982003, 2003-2009, 2010-sekarang.

3.

Persamaan yang pertama menggunakan dasar teori dari tokoh yang
sama yakni Froebel, Pestalozzi, Montessori dan tokoh lainnya dan yang
kedua awalnya pendidikan pra-sekolah baik di dunia maupun di
Indonesia sama-sama bertujuan untuk mempersiapkan anak ke jenjang
selanjutnya yakni Sekolah Dasar.

4. Terdapat tiga perbedaan yang pertama di Indonesia pendidikan prasekolah sudah ada sejak tahun 1914 yang didirikan oleh pemerintah
Belanda dengan nama Voorklas (kelas persiapan) kemudian Ki Hadjar
Dewantara mendirikan Taman Indria pada tahun 1922 untuk anak

9

berusia dibawah 7 tahun sedangkan diluar khususnya Jerman, PAUD
sudah ada sejak tahun 1873 yang didirikan oleh Froebel dengan nama
Kindergarden. Kedua, di Indonesia pendidikan pra-sekolah pada
awalnya hanya diperuntukkan untuk golongan ningrat dan anak
pemerintah Belanda sedangkan di Dunia PAUD atau yang disebut
dengan ECEC (Early Childhood Education and Care) diperuntukkan
golongan kurang mampu dan anak berkebutuhan khusus. Dan yang
ketiga kindergarden yang didirikan oleh Froebel pada awalnya masih
bersifat keagamaan sedangkan di Indonesia awal pendidikan pra-sekolah
masih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Negara Belanda dan Jepang
yang pada saat itu masih menduduki wilayah Indonesia.
B.

Saran
Banyak orang pintar yang bilang “belajarlah dari sejarah” dengan
filosofi tersebut kita berpegang dan tak henti-hentinya bahkan tak bosanbosannya membahas dan menggali sajarah-sejarah yang ada. Sebuah negara
bisa berkembang terlebih maju apabila negara tersebut mau berkaca pada
sejarah yang terlibat dalam negaranya sendiri. Hal ini tidaklah jauh berbeda
dengan sejarah dalam bidang pendidikan.
Dengan sejarah, prospek manapun bisa dibandingkan dan bisa
menghasilkan sesuatu atau pemikiran/ide yang luar biasa. Jika seorang
tenaga pendidik AUD tidak mengetahui sejarah adanya AUD maka akan
berpengaruh pada proses, kurikulum, sistem dan hal lainnya dalam proses
menjalankan pendidikan AUD yang pada akhirnya akan berdampak buruk
(-) pada peserta didik.
Teruslah mendalami dan mencari sejarah dari ilmu atau pendidikan
yang kita geluti karena itu penting. Sejarah tak pernah mati, hanya waktu
yang berputar.

10

DAFTAR PUSTAKA
Risqi, Agung. (2011, Agustus). Strategi Pembelajaran DAP (Developmentally
Appropriate Practice)
Santrock, JW. (2002). Life Span Development:Perkembangan Masa Hidup Edisi 5
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Santrock., JW (2010). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media
Group.
http://abstrak.digilib.upi.edu (diakses pada tanggal 15 April 2015)
http://elingsetiyati.blogspot.com/2015/01/normal-0-false-false-false-arn-cl-x.html
(diakses tanggal 14 April 2015).
http://paudjateng.blogspot.com/2015/03/sejarah-paud-di-indonesia-danperkembangan-asal-usul-paud.html (diakses pada tanggal 17
April 2015)
http://repository.unpad.ac.id (diakses pada tanggal 15 April 2015)
http://selidik86.blogspot.com/2013/03/makalah-paud-developmentally.html
(diakses pada tanggal 16 April 2015)
http://srijasmaindra.blogspot.com/2012/12/sejarah-lahirnya-pendidikan-anakusia.html (diakses pada tanggal 15 April 2015)

11