Mugi Wahidin, SKM, M.Epid

  ISU TERKINI & TANTANGAN PENGENDALIAN PTM Mugi Wahidin, SKM, M.Epid Prodi Kesehatan Masyarakat

  Univ Esa Unggul 2012-2013 PENDAHULUAN

  • PTM merupakan kausa utama kematian di 5 dari 6 wilayah WHO.
  • Dari 56,5 juta kematian di dunia, 60 % kontribusi PTM & kesakitan (46 %)

    (WHO, 2001).
  • 36 juta dari 57 juta kematian tahun 2008 (63%) akibat PTM: CVD, diabates, kanker, penyakit paru kronis (WHO, 2010)
  • PTM terus meningkat dari waktu ke waktu
  • Meningkat cepat di negara berkambang.
  • Lebih dari 80% kematian akibat CVD dan DM, dan hampir 90% kematian

    penyakit paru kronis terjadi di negara berkembang low- and middle-income countries), WHO 2010

  PENDAHULUAN

  • PTM ancaman utama kesehatan manusia abad ke 21.
  • Abad 21, era pandemi PTM yg menentukan derajat kesmas & keberhasil progran kesehatan
  • Determinan utama PTM, perubah struktur sosial masarakat agraria industri. →

  PENGERTIAN

(1)

  • PTM, tidak dpt sembuh spontan & sempurna
  • Karakteristik umum:

   etiologi tak tentu, faktor risiko ganda, masa laten & durasi panjang, tak menular, gangguan fungsi/ cacat

   Ada kerangka kerja kendali praktis

  • Utk efisien, fokus pd PTM ttt, tak sertakan peny:

   menular (AIDS, TBC)

   Mental, ketergant obat, akibat kerja & lingkungan

   Meski kausa tak jelas, FR individu peny utama dikenal.

GOAL PENGENDALIAN PTM

  1. Menurunkan insiden penyakit

  2. Memperlambat onset cacad

  3. Menurunkan keganasan penyakit

  4. Memperpanjang kehidupan individu

  • – Turunkan prevalensi penyakit & cacad
  • – Meningkatkan harap hidup
  • – Memperkecil porsi hidup yg dipengaruhi
  • – Menurunkan kebutuhan pelayanan medis

  MODEL BEBAN PTM MASA DATANG

  1. Rata-rata umur onset PTM tak berubah, kematian lambat & lama hidup panjang dlm kondisi kronik.

  2. Perkuat semangat hidup dg menekan morbiditas

   Goal utama upaya kesmas: Cegah cacad

   Upaya utama adalah pencegah bukan pengobatan & perbaiki kualitas hidup

TUJUAN STRATEGIS

   Tujuan strategis kendali PTM ubah persepsi publik bahwa PTM dapat dicegah.

   Upaya terbaik pd PTM modifikasi faktor-risiko individu.

   Modifikasi perilaku lebih mudah pd anak & remaja di- sekolah.

  POTENSI & EFEKTIFITAS KENDALI PTM

  • Di AS, kontribusi rokok, HT & diet pd kemati dini (73%)

  • Perbesar potensi kendali PTM dg perluas promosi-cegah

  • Perlu strategi efektif yg bantu masy terima gaya hdp sht

  • Prog promosi & cegah terbukti efektif kontrol PTM
  • Misal: konseling dokter berpengaruh kuat pd henti rokok
  • Peluang promosi & pencegah kendalikan PTM > yankes.

  • Target utama interv PTM; rokok,HT, nutrisi, aktifitas fisik

  POTENSI & EFEKTIFITAS KENDALI PTM 

  Di AS, 2000, 356 targer bertumpu promosi & pencegah

  

  Perlu kerjasama agen kesehatan pusat, provinsi & kabupaten & komunitas.

  

  Model standar komunitas 2000: Dirancang tempatkan semua sasaran tsb dlm praktek

  • masyarakat. Bangun piranti komunitas utk sesuaikan tujuan
  • nasional dg kebutuhan & sumber daya lokal.
POTENSI & EFEKTIFITAS PENGENDALIAN PTM

  • Sediakan panduan stdr layanan pencegah .
  • Periksa kesehat berkala (Kanada, 1976)
  • Panduan pencegah klinik primer (upaya cegah > 100

    kondisi target (US 1989) .
  • Potensi interv primer perbaiki kesehat > interv sekuder.
  • Perbesar peranan prevensi nakes primer dari hanya diagnosis & pengobatan
  • Masukan konseling & tanggung jawab kesmas yg lebih besar.

  METODA CEGAH - KENDALI Strategi Primer sekunder Tertier ↓ ↓ ↓

St Penyakit Sehat → Sakit tanpa → Sakit dg gejala

gejala

  ↓ ↓ ↓

Dampak Kurangi insiden Kurangi preva Kurangi kompl/

& Konsekuei cacad

UPAYA KESEHATAN

  Level pencegahan Upaya Kesehatan Tujuan Sasaran Pimer Promosi Cegah

penyakit

  Orang sehat blm berisiko Perlind Khusus Cegah

pengakit

Orang sehat berisiko

  Sekunder Diagnosis dini Tinda segera Hentikan per- jalanan Peny

  Psien yg perjalan penyakit dapat dihentikan Tertier Pembatasan Cacad

  Batasi cacad Psien yg perjalan penyakit yg tak dapat dihentikan Rehabilitasi Kembalikan fungsi

  Org dg perjalan penyakit yg tak dapat dihentikan

  Shaping the global NCD agenda: Vision and a Global Strategy for the global road map

  2000 Prevention and Control of Noncommunicable Diseases

  2003

Global Strategy on Diet,

Physical Activity and Health

  2004 2008-2013 Action Plan on the Global Strategy for the Prevention and Control of NCDs

  2008 Global Strategy to Reduce the Harmful Use of Alcohol

  2009 WHO Global Status Report on NCDs

  2010 2011 Moscow Declaration

  UN Political Declaration on NCDs 2013

  WHO Global NCD Action Plan 2013-2020, UN General Assembly including 9 global 2014

  Comprehensive Review targets and 25 indicators 2014 on NCDs Attainment of the 9 2025 global targets for NCDs by 2025

  19-20 September 2011: UN General

Assembly HLM.

New York nd

2 time in the history of the UN

that the GA meets on a health

issue Countries adopted a 13-page action-oriented outcome document to shape global agendas for generations to come.

  Articulated roles and responsibilities for Member

  Household air pollution

  50% reduction in SFU for cooking Household air pollution 50% reduction in SFU for cooking Essential NCD medicines and technologies 80% coverage Essential NCD medicines and technologies 80% coverage Drug therapy & counseling 50% coverage Drug therapy & counseling 50% coverage Diabetes/ obesity 0% increase Diabetes/ obesity 0% increase Raised blood pressure 25% reduction Raised blood pressure 25% reduction Tobacco use 30% reductio n Tobacco use 30% reductio n Salt/sodium intake 30% reduction Salt/sodium intake 30% reduction Physical inactivity 10% reduction Physical inactivity 10% reduction Harmful use of alcohol 10% reduction Harmful use of alcohol 10% reduction Regional Targets for NCD 25% reduction in NCD mortality by 2025 Risk Factor National System Response Regional Target

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PTM

  • Mengembangkan dan memperkuat program pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
  •  Mengembangkan dan memperkuat deteksi dini faktor risiko PTM

  •  Meningkatkan dan memperkuat manajemen, ekuitas, dan kualitas

    peralatan untuk deteksi dini faktor risiko PTM
  •  Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
  •  Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans epidemiologis faktor risiko PTM.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PTM

  •  Meningkatkan pemantauan program pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
  • Mengembangkan dan memperkuat pencegahan dan pengelolaan sistem informasi PTM
  •  Mengembangkan dan memperkuat jaringan untuk pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
  •  Meningkatkan advokasi dan diseminasi pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.
  • Mengembangkan dan memperkuat sistem pendanaan pencegahan

    dan pengendalian faktor risiko PTM.

STRATEGI PENGENDALIAN PTM

  Memobilisasi dan memberdayakan masyarakat dalam 1. pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM melalui program yang berbasis masyarakat, seperti Posbindu PTM (pos kesehatan terpadu untuk PTM). Meningkatkan akses yang berkualitas kepada masyarakat untuk 2. deteksi dini dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM terintegrasi.

  Meningkatkan tatalaksana penderita PTM (kuratif-rehabilitatif) 3. yang efektif dan efisien

STRATEGI PENGENDALIAN PTM

  Memperkuat jejaring kerja dan kemitraan PTM 4. Mengembangkan penelitian dan pengembangan kesehatan terkait 5. PTM Mengembangkan dan memperkuat sistem surveilans

  6. epidemiologis faktor risiko PTM termasuk monitoring dan sistem informasi. Dioptimalkan untuk surveilans faktor risiko PTM berbasis masyarakat dan registri PTM Meningkatkan dukungan dana yang efektif untuk pencegahan dan

  7. pengendalian PTM berdasarkan kebutuhan dan prioritas

KEGIATAN POKOK PENGENDALIAN PTM

  Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal 1. Advokasi PPTM kepada Pemerintah (Pusat dan Daerah) 2. Surveilans faktor risiko dan registri PTM 3. Promosi kesehatan dan perlindungan “population at risk” PTM melalui 4.

  “Health in All Policy” melalui “Triple Acs” (active cities, active community and active citizens) Deteksi dan tindak lanjut dini PTM secara terintegrasi dan fokus pada faktor 5. risikonya, melalui “Community Based Intervension and Development”,

Tatalaksana penderita PTM (kuratif-rehabilitatif) yang efektif dan efisien

6. Jejaring kerja dan kemitraan PPTM 7.

  Penelitian dan pengembangan kesehatan 8.

  • Status SosialUmurGender Hipertensi Hiperkolestr
  • Merokok Diet Aktif Fisik Stres Geografs Ling.Kerja
  • Perumahan Sekolah

  IJA K A N P P T M Monitoring-Evaluasi Peningkatan Pengetahuan / Keterampilan petugas Kesehatan Deteksi & Tindak Lanjut Dini BIOLOGI Kuratif- Rehabilitatif Keg Posbind u PTM CERDIK PATUH Surveilans Promosi Pelayanan PANDU PTM

  I K E B

  V O K A S

  IT R A A N P P T M A D

  IN G K E R JA -K E M

  • Obesitas Hiperglikemi

  I Peningkatan Kemampuan masyarakat JE JA R

  IS T R

  IL A N S & R E G

  V E

  I P R O G R A M S U R

  IS A S

  IN K R O N

  I D A N S

  IN A S

  Penguatan Dukungan Aksi Masyarakat Peningkatan Faskes, Obat, Alkes dll K O O R D

  ol

  LINGKUN GAN

  Pengkayaan Lingkungan Kondusif PTM + Cedera

  Kerangka Kerja Pengendalian PTM Promosi

Kesehatan

Promotif “Health in All Policy”

INFORMA SI STRUKTUR SOSIAL GAYA HIDUP

  • Lingkungan
  • Gaya Hidup
    • Tidak Merokok
    • Cukup
    • Diit yg Sehat -  Perilkau

  Medik, Paliatif kanker

  Populasi sehat Populasi Berisiko PTM Populasi dengan PTM

  Medik

  Penatalaksana an Kasus PTM: -Kegawat daruratan - Rawat jalan

  kankerPATUH PANDU PTM

  Penatalaksanaan Kasus Faktor Risiko yg Adekuat:

  Seimbang

  DM

  survivor Stroke dan neurorestorasi

  Pencegahan Komplikasi dan Rehabilitasi:

  • Deteksi dan
    • Diet Sehat Kalori

  • Rujukan
  • Rujukan
    • Senam PTM
    • PATUH

  • Rujukan
    • POSBINDU PTM

  • Rujukan

  Tinjut dini /Konseling FR

  CERDIK

  Aktivitas Fisik

  Sehat:

  Kondusif KTR, Sarana OR dll

  

Pengendalian PTM

Pengendalian PTM dan Komplikasi Pengendalian FR PTM Terintegrasi Promosi Kesehatan

  • Rehabilitasi
  • Hipertensi - Dislipidemia - Hiperglikemi - Merokok - Obesitas - Lesi Pra
  • Home Care,
  • Monitoring dan Pengendalian FR
  • Perawatan Kaki

  • Rawat Inap - Tindakan
  • Pengelolaan - PATUH

  YAN PTM DI FASYANDAS RUMAH SAKIT -FASYANDAS -POSBINDU PTM -MASYARAKAT Surveilans FR-PTM di Masyarakat- Survei /Registri PTM - SIRS

  • MASYARAKAT

  Pelayanan Kegawat-daruratan PTM

PELAYANAN KESEHATAN ADALAH SATU “CONTINUUM”)

  ( Kedokteran Spesialistik Kesehatan

  

Kedokteran

Masyarakat

  

Komunitas

Pramuka-PMR

  RS LSM Jantung-Sehat Posbindu PTM Non RS dll Sektor Non-Kes Yankes Dasar Yankes Spesialistis (Petugas Publik) (Petugas Kesehatan) (Spesialis & Subspesialis) Kesehatan Masyarakat Dasar (masyarakat) SMF SMF SMF Spesialis Spesialis Spesialis Dokter/Perawat R Sukarelawan Subspes Petugas

  Subspes ATLS/ACLS Subspes PPPK Publik PPPK S Instalasi Rawat Darurat PRA-AMBULANS AMBULANS PRA-RS

  RS

  KLASIFIKASI

LAYANAN DETEKSI DAN TINDAK LANJUT DINI

POSBINDU-PTM

  

Posbindu Posbindu

Dasar Utama

  Wawancara Terarah Faktor Risiko Layanan Posbindu

  Wawancara Terarah Faktor Risiko Layanan Posbindu dengan Instrumen dengan Instrumen

  Dasar Dasar Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi Pemeriksaan Berat Badan, Tinggi

  Badan, Indeks Massa Tubuh dan Badan, Indeks Massa Tubuh dan analisa lemak tubuh analisa lemak tubuh

  Pemeriksaan Gula, Kolesterol Pemeriksaan Gula, Kolesterol Total, Trigliserida Darah

  Sadari/CBE (Pemeriksaan Payudara Total, Trigliserida Darah

  Sadari/CBE (Pemeriksaan Payudara sendiri), Peakflowmeter sendiri), Peakflowmeter

  Pemriksaan Pemriksaan Pemeriksaan Tekanan Darah Pemeriksaan Tekanan Darah

  IVA

  IVA POSBINDU PTM DASAR KIT ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR LINGKAR PERUT ALAT UKUR TB PEAKFLOW ALAT UKUR METER

TEKANAN DARAH

  POSBINDU PTM UTAMA KIT ALAT ANALISA LEMAK TUBUH ALAT UKUR GULA DAN LEMAK DARAH ALAT UKUR TEKANAN DARAH ALAT UKUR LINGKAR PERUT

  IVA

   Proses Kegiatan Posbindu PTM Kegiatan Sebelum Pemeriksaan (Senam bersama, bersepeda, ceramah agama, demo makanan sehat, dll) bekerjasama dengan Yayasan, LSM, Majelis Ta’lim, Gereja setempat, dll)

  Sambil menunggu giliran pemeriksaan, kader melakukan penyuluhan kelompok.

  Pemeriksaan (satu per satu) Meja 5 Meja 4 Meja 3 Meja 2 Meja 1

   Pengisian KMS FR- PTM  Penyerahan KMS kepada Peserta  Pencatatan pada buku Hasil Kegiatan Posbindu PTM  Informasi Tindak Lanjut Pelayanan

  Konseling (penyuluhan perorangan) oleh kader Pengukuran

  Faktor Risiko

PTM

Wawancara (pengisian KMS FR- PTM) oleh kader

   Registrasi  Pemberian nomor kode yang sama pada KMS FR- PTM dan Buku Pencatata n oleh kader Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengendalian PTM Indonesia Target   NO URAIAN IKU Baseline 2015 2016 2017 2018 2019 Prevalensi penduduk usia>15 25,28 24,77 24,28 23,7 23,38 1 tahun dengan 25,8% % % % 9% % tekanan darah tinggi Prevalensi penduduk usia >15

  2 6,9% 6,3% 5,9% 5,3% 4,8% 4,4% tahun dengan gula darah tinggi

  Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) P Pengendalian PTM

  No

IKK RENCA 201 201 2018 201 NA

  6

  7

  9 2015

  1 Proporsi desa yang melaksanakan 10% 20% 30% 40% 50% kegiatan Posbindu PTM dan Cedera

  2 Proporsi kelompok khusus (Haji, PO Bus, Sekolah, Tempat Kerja) yang 2% 4% 6% 8% 10% melaksanakan kegiatan Posbindu PTM dan Cedera

  3 Proporsi perempuan usia 30- 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan 2% 4% 6% 8% 10% payudara (IVA dan atau Papsmear untuk Ca Serviks dan CBE untuk Ca Payudara)

  4 Proporsi penduduk usia >15 tahun yang 10% 20% 30% 40% 50% melakukan pemeriksaan gula darah

  5 Proporsi fasyankes primer yang melaksanakan upaya deteksi, tindak 10% 20% 30% 40% 50% lanjut dini, rehabilitasi dan atau paliatif PTM dan Cedera

IKK PENGENDALIAN PTM

  No

  IKK RENCAN 2016 2017 2018 201 A 2015

  9

  7 Proporsi Kasus Hipertensi yang berobat ke fasilitas pelayanan 10% 20% 30% 40% 50% primer

  8 Proporsi kasus DM yang berobat ke 10% 20% 30% 40% 50% fasilitas pelayanan primer

  9 Proporsi kab/Kota memiliki peraturan Kawasan Tanpa Rokok 36% 42% 48% 54% 60% (KTR)

  10 Proporsi Fasyankes Primer melaksanakan layanan upaya 5% 10% 15% 20% 25% berhenti merokok

  11 Proporsi kematian akibat 2% 4% 6% 8% 10% kecelakaan lalulintas

  12 Proporsi obesitas pada penduduk 13,9 15,2 % 14,9 % 14,6 % 14,3 % usia > 15 tahun

  %

  13 Proporsi perokok sebesar 5 % 35,21 34,85 34,49 35,94 % 35,57 %

  % % %

  

TANTANGAN PENGENDALIAN PTM

TERKINI

  1. Informasi PTM

  2. Riset aplikatif

  3. Kurangi diparitas pd pddk khusus

  4. Pilih & pantau perilaku sehat

  5. Kebijakan sosial & politik

  6. Komunikasi risiko sehat

  7. Cacad akibat PTM

  8. Pendekatan risiko & berbasis populasi

  9. Biaya Yankes

  10. Akses pd Yankes INFORMASI PTM jadi prioritas jika ada data insiden & prevalensi.

1. Surveilen berperan identif risti, nilai menfaat interv &

  identifi PTM baru 2. Sunber utama data PTM adalah data mortalitas.

   Data morbid & kualitas hdp utk prediksi bbn total Data FR PTM utama perlu utk disain prog interv.  Status fungsi & cacad dlm masyarakat utk nilai  dampak intervensi

RISET APLIKATIF

  

  Riset aplikatif sediakan eviden kuat metoda interv Kesmas.

  • – Tingkatkan manfaat pencegahan dg perluas pd

  Efisiensi interv lebih penting dari efektifitas

  • – komunitas & Yankes. Ubah studi kesmas dari cari eviden ke implementasi
  • – & evaluasi prog kesmas
REDUKSI KESENJANGAN PD POPULASI KHUSUS

  • Sejak abd 12, miskin berefek kuat thd sakit, cacad & mati
  • Kematian terkini pd kulit hitam (70%) > putih
  • Kontribusi PJK, Stroke, Ca, DM, Cerosis, thd kemati 60%.
  • Penyebab: pddk padat, pendidikan rendah, yanmedik jelek & polusi lingkungan
  • Determinan: perubah sosikultur, stres & perilaku terkait stres & pelayan medis substandar.

PERILAKU SEHAT

  • Bukti ilmiah pengaruh prilaku thd PTM makin banyak.
  • Individu hrs bertangungjawab thd kesehatan mereka
  • Bantuan thd adopsi & pelihara prilaku sehat, perlu individu dukungan norma & pesan.

  KEBIJAKAN SOSIAL & POLITIK

  • Kebijakan sosial & politik perlu dukung & fasilitasi lingkungan sehat.
  • Arah pd isu yg luas; regulasi rokok di tempat umum & label makanan.
  • Pendekatan risiko yg berbasis populasi.

KOMUNIKASI RISIKO KESEHATAN

  • Komunikasi akurat f-risiko & menfaat prilaku sehat perlu mobilisasi dukungan kebijak cegah PTM & cacad.
  • Ancaman risiko dirasakan serius jika:
  • FR pilihan individu
  • FR tak diketahui atau tak familier
  • FR berhububungan dg akibat dramatik & segera.
  • Misal: rokok pilihan individu, diterima sbg perilaku sosial & penyakit terjadi setelah bertahun-tahun.

CACAD AKIBAT PTM

  • Perlu interv efektif utk bantu pasien cacad beradaptasi & independen.
  • Cacad adalah kondisi sehat terbatas yg pengaruhi aktifitas normal atau kemampuan kerja.
  • Di AS, > 33 juta penderita cacad akibat PTM.
  • Cacal sering pd kelo usila, wanita, sosek rndh.
  • Kendalian PTM penting, cacad meningkat sesuai umur.

  Keuntungan Interv PTM pd masy umum:

  PENDEKATAN RISIKO BERBASIS POPULASI

  • FR utama PTM ditemukan pd sebagian besar populasi.
  • Kasus terbanyak dari kelompok risiko rendah & sedang
  • Perubah pd populasi reduksi frek PTM secara menyeluruh
  • Upaya pemasaran sosial & sangsi norma sosial lebih mudah pd seluruh populasi .
  • Indentifikasi risti pd tk individu secara akurat mahal.
  •  POSBINDU PTM

BIAYA YANKES

  • Biaya yankes tinggi, periksa ulang prioritas yankes & proyeksi menfaat alokasi sumber daya alternatif .
  • Di AS biaya yankes sekitar $ 660 miliar (12,2% GNP) sekitar $ 2600 per person years.
  • terbesar biaya teknologi diag & obat baru (rengking 1)
  • Alokasi utk kematian bayi (renking 21) & harapan hidup (rangking 19)
  • Di Indonesia: PTM masuk BPJS, termasuk deteksi dini

AKSES PD YANKES

  • Di AS , tiap th 19 juta orangg sulit mengakses yankes & 1 juta

    ditolak ketika membutuhkan.
  • Sekitas 37 juta org (15% ) tak punya asuransi.
  • 10,9 jita tidak memenuhi kriteria medicaid.
  • Sejak 1980, yg tak berasuransi tumbuh > 29%.
  • 62 % darI keluarga bekerja 1 org dewasa, dg hasil di bawah grs kemiskinan
  • Di Indonesia: akses melalui Posbindu PTM, Standar Pelayanan Minimum PTM di Puskesmas, dan asuransi dalam BPJS

TANTANGAN TERKINI

  • Profil demografi mengubah sistem yankes & pencegahan: usia tua semakin besar
  • PTM naik sesuai umur
  • PTM mengurangi kemampuan orang utk bekerja
  • Usila & pasien PTM pada kelompok marginal memerlukan peningkatan aksas yankes.
  • Perlu perubahan sistem yankes & strategi cegah PTM

TANTANGAN TERKINI

  • Banyak area prioritas terkait dg PTM & FRya.
  • Peran baru kesmas tentang hubungan perilaku & PTM
  • Pencegahan dan pengendalian PTM pada semua pihak
  • Jaminan semua penduduk mendapat akses pelayanan
  • Jadikan pencegahan sebagai norma sosial
  • Target pencegahan terkini adalah PTM & FR sebagai penyebab utama kematian.
  • Strategi tambahan dengan mengurangi cacad akibat PTM.
  • Ukuran morbiditas & kualitas hidup indikator dampak penting program

  Tugas Individu

  • Tentukan 1 jenis PTM dan jumlah kasus/prevalensi (Sumber: Riskesdas, data PKM, RS, dll) di suatu wilayah
  • o

    Buatlah perhitungan beban penyakit PTM (dalam rupiah)

    o

  Beban langsung (pengobatan) Beban tidak lansung (ekonomi, hari hilang)

  Terima Kasih