Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Automotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP
MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIF
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI)
OLEH
Nur Aminah Rangkuti
090522078
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
Pernyataan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisa faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/ atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/ atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Januari 2015 Nur AminahRangkuti
NIM: 090522078
ABSTRAK
ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh total akiva, net profit margin, operating profit margin dan return on asset terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sampel yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling) yang berjumlah 9 perusahaan pada periode 2008-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi berganda dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji F dengan terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel terikat dan uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama- sama terhadap variabel terikat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa total aktiva berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan net profit margin, operating profit margin dan return on Asset tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba secara parsial. Kemudian secara simultan total aktiva, net profit margin, operating profit margin dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kata Kunci: Total Aktiva, Net Profit Margin , Operating Profit Margin,
Return On Asset, Manajemen Laba
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE FACTORS ON EARNINGS MANAGEMENT
OF AUTOMOTIVE COMPANIES THAT LISTING IN INDONESIAN STOCK
EXCHANGE
The purpose of this research to investigate the influence of total assets, netprofit margin, operating profit margin, and return on asset on earnings
management of automotive companies that listing in Indonesian Stock Exchange.
This research use secondary data with sample which take by using purposive
sampling technique to amount 9 companies in the period of 2008 until 2012. The
data used in this research is time series.Technique analysis data used multiple regression analysis and hypothesis
testing by using t test and the test F beforehand conduct the classical assumption
test. T test aims to determine the effect of independent variables on the dependent
variable and the F test performed to determine the effect of independent variables
simultaneously on the dependent variable.The result of this research showed that total asset has significant influence on
earnings management while net profit margin, operating profit margin and return
on asset do not have significant influence on capital structure partially. Then
simultaneously total asset, net profit margin, operating profit margin and return
on asset have significant influence on earnings management of automotive
companies that listing in Indonesian Stock Exchange.
Keyword: Total Asset, Net Profit Margin, Operating Profit Margin, Return On
Asset, Earnings ManagementKATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas segala berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E, M.Sc, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Syafrudin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., selaku Ketua Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan bapak Drs.
Hotmal Jafaar, MM, Ak., selaku Sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si. Ak, selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, Ca, selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Rina Bukit, SE, Msi, Ak, selaku dosenpembaca penilai yang telah banyak memberikan masukan dan arahan demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Kedua orangtua yang saya cintai dan saya sayangi Ayahanda NazaruddinRangkuti dan Ibunda Elly Hartati Lubis yang dengan penuh kesabaran dan kasih sayang yang tulus dalam membesarkan, mendidik, merawat dan membimbing penulis.Saudara-saudaraku Kakanda Hamidi, Naimah,Khairul, Ridanyang selalu mendukung dan membantu baik secara moril dan nasehat dalam penyelesaian skripsi inijuga Kakanda Erwin Syahputra serta teman-teman seperjuangan Kakanda Fitri, Isnal, Erwin, Hendra,Musa, Ganda,Wira. Sahabat terbaik Hoky Cesar Prayudi S.P dan nama yang belum disebutkan lainnya yang selalu setia mendengar keluh-kesah dan memberi semangat kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pembahasan skripsi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan, serta bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang akuntansi. Terimakasih.
Medan, Januari2015 Penulis, Nur Aminah Rangkuti NIM: 090522078
DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN .......................................................................... i ABSTRAK .......................................................................... ii ABSTRACT .......................................................................... iii KATA PENGANTAR .......................................................................... vi DAFTAR ISI
.......................................................................... vii
DAFTAR TABEL .......................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .......................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................
1 1.2 Perumusan Masalah .............................................................
6 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ...........................
7 1.3.1 Tujuan Penelitian .......................................................
7 1.3.2 Manfaat Penelitian .....................................................
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Laba .................................................................
9 2.1.1 Sasaran Manajemen Laba ..........................................
11 2.1.2 Alasan Dilakukan Manajemen Laba ..........................
12 2.1.3 Terjadinya Manajemen Laba ......................................
13
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba
13 2.1.5 Teknik Manajemen Laba ...........................................
16 2.1.6 Model-model Manajemen Laba .................................
17 2.1.7 Rumus Manajemen Laba ............................................
18 2.2 Total Aktiva .........................................................................
18 2.2.1 Pengertian Aktiva .......................................................
19 2.2.2 Unsur-unsur Aktiva ....................................................
19 2.3 Net Profit Margin ................................................................
21 2.4 Operating Profit Margin ......................................................
23 2.5 Return On Asset ..................................................................
23 2.5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Return on assets ..
24 2.6 Penelitian Terdahulu ............................................................
26 2.7 Kerangka Konseptual ..........................................................
32 2.8 Hipotesis ..........................................................................
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ....................................................................
36 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian...........................................
36
3.6.1 Metode Statistik Deskriptif ........................................
43 3.6.2 Pengujian Asumsi Klasik ...........................................
44 3.6.2.1 Uji Normalitas ...............................................
44 3.6.2.2 Uji Autokorelasi ............................................
44 3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas ..................................
45 3.6.2.4 Uji Multikolinearitas .....................................
46 3.6.3 Analisis Regresi .........................................................
46 3.6.4 Pengujian Hipotesis ....................................................
47 3.6.4.1 Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F) .........
47 3.6.4.2 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ...............
48 BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian.....................................................................
50 4.2 Analisis Data .......................................................................
50 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................
50 4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik ...........................................
52 4.2.2.1 Uji Normalitas ...............................................
52 4.2.2.2 Uji Autokorelasi ............................................
56 4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas..................................
57 4.2.2.3.1 Grafik Scatterplot ..........................
58 4.2.2.4 Uji Multikolinearitas .....................................
59 4.2.3 Pengujian Hipotesis....................................................
61 4.2.3.1 Uji Determinasi (Uji Goodness of Fit) ..........
63 4.2.3.2 Uji Hipotesis Secara Serempak (Uji F) .........
64 4.2.3.3 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ...............
66 4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis ..........................................
68 4.2.4.1 Total Aktiva ..................................................
68 4.2.4.2 Net Profit Margin ..........................................
68 4.2.4.3 Operating Profit Margin ................................
69 4.2.4.4 Return On Asset ............................................
69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ..........................................................................
70 5.2 Saran ..........................................................................
71 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
72 LAMPIRAN ..........................................................................
74
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................
26 3.1 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan ....................
37 3.2 Definisi Operasional...................................................
42 4.1 Analisis Statistik Deskriptif .......................................
51 4.2 Analisis Hasil Uji Normalitas Data ............................
55 4.3 Kriteria Pengambilan Keputusan DW Test ................
56 4.4 Uji Autokorelasi .........................................................
57 4.5 Uji Multikolinearitas ..................................................
60 4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ....................
62 4.7 Hasil Uji Determinan .................................................
64 4.8 Hasil Uji F ..................................................................
66 4.9 Hasil Uji t ...................................................................
67
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman2.1 Kerangka Konseptual .................................................
34 4.1 Histogram Dependen Variabel ...................................
53 4.2 Normal P Plot .............................................................
54 4.3 Scatterplot Dependen Variabel ..................................
59
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul
Lampiran i Tabulasi Hasil Rasio Manajemen Laba Lampiran ii Tabulasi Hasil Rasio Total Aktiva Lampiran iii Tabulasi Hasil Rasio Net Profit Margin Lampiran iv Tabulasi Hasil Rasio Operating Profit Margin Lampiran v Tabulasi Hasil Rasio Return On Asset
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam perkembangan dunia usaha yang meningkat pesat, kemajuan teknologi yang semakin canggih, persaingan yang semakin ketat antar perusahaan, situasi perekonomian negara yang tidak menentu serta adanya krisis global terjadi akhir-akhir ini mendorong manajemen perusahaan untuk bekerja lebih efektif dan efisien agar perusahaan mampu menjaga aktifitas operasinya sekaligus meningkatkan kinerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.
Besar kecilnya tingkat kepercayaan pada suatu perusahaan tergantung pada kualitas informasi yang diberikan oleh perusahaan. Informasi berkualitas yang dimaksud adalah informasi yang akurat mengenai kinerja perusahaan yang biasanya ditunjukkan melalui laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik.
Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang penyajian laporan keuangan (SAK 2007: par 7) merupakan gambaran umum dari suatu perusahaan pada waktu tertentu dan memberikan gambaran tentang kondisi keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam waktu tersebut. laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk lainnya yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu pihak internal dan pihak eksternal.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Secara umum, semua bagian dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, laporan arus kas dan catatan kas laporan keuangan adalah keseluruhan laporan keuangan yang disajikan. Kecendrungan lebih memperhatikan laba yang terdapat dalam laporan laba rugi.
Laba merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja dan sebagai salah satu dasar bagi investor dalam melakukan penaksiran laba di masa yang akan datang. Hal ini menjadikan perhatian investor dan calon investor selalu terpusat pada laba suatu perusahaan, tanpa memperhatikan proses terbentuknya informasi laba tersebut.
Laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan merupakan laba yang dihasilkan dengan metode akrual. Menurut Dechow (1994), laba akrual dianggap sebagai ukuran yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas dari aktivitas
(SAK), memberikan fleksibilitas bagi manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi yang lebih merepresentasikan keadaan perusahaan sesungguhnya.
Fleksibilitas itulah yang terkadang dimanfaatkan oleh manajemen untuk melakukan manajemen laba (earnings management). Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik.
Hal demikian mendorong bagi manajer melakukan manajemen laba. Situasi ini disadari oleh manajemen, terutama dari kalangan sendiri, manajer dan kinerjanya diukur berdasarkan informasi tersebut.
Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun di luar batas General Accepted Accounting Princips (GAAP). Pola yang dipilih manajemen dalam melakukan manajemen laba beraneka ragam, tergantung tujuan mereka melakukan manajemen laba. Ada tiga pola atau strategi dalam melakukan manajemen laba (Wild, Subramanyam, dan Halsey , 2005:120 dalam Sugiri, 1998 dan Scott, 1997) terdapat (1) Increasing Income (meningkatkan laba), yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik.
Cara ini juga memungkinkan peningkatan laba selama beberapa periode. (2) Big
Bath , dilakukan melalui penghapusan sebanyak mungkin pada satu periode.
Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa, seperti perubahan manajemen, merger, bentuk umum dari manajemen laba dimana manajer meningkatkan atau menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya. Watts dan Zimmerman (1986) menyatakan bahwa “faktor-faktor yang mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba antara lain : hubungan principal dan agent, corporate
governance , leverage, ukuran perusahaan, return on asset, debt to equity ratio,
current ratio ”. Pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap sumber pendanaan
perusahaan atau industri tidak sama tergantung pada kondisi dan jenis perusahaan atau industri.
Salah satu faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset. Penelitian Maya Puspa Nilasari (2012) menemukan bukti bahwa ada pengaruh signifikan positif return on asset terhadap manajemen laba, semakin tinggi return on asset maka semakin baik produktivitas assets dalam memperoleh keuntungan bersih, hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor karena tingkat pengembalian semakin besar, sehingga mempermudah perusahaan dalam melakukan manajemen laba. Faktor lain yang digunakan adalah berbeda dari penelitian sebelumnya. Penelitian ini bermaksud memperluas hasil penelitian sebelumnya dengan menambah variabel independen yang diduga berpengaruh terhadap manajemen laba, yakni total aktiva, net profit margin, dan operating profit margin.
Penelitian ini penelitian lanjutan dari sebelumnya, penelitian terdahulu antara lain adalah Ma’ruf (2006) melakukan penelitian, yakni analisis faktor- currentratio, ukuran perusahaan, debt to equity ratio dan return on asset terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006- 2010. Fretty siagian (2012) meneliti pengaruh corporate governance, ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdafttar di BEI. Suryani (2009) meneliti pengaruh mekanisme corporate governance dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Variabel-variabel yang digunakan berbeda dari penelitian sebelumnya, variabel independent dari penelitian ini adalah Total Aktiva, Net profit Margin, Operating Profit margin dan Return On Asset, sedangkan variabel dependennya adalah manajemen laba. Keterbatasan, perbedaan variabel, dan perbedaan sampel yang digunakan peneliti terdahulu mendorong penulis melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan perusahaan automotif di Bursa Efek Indonesia, dengan harapan dapat memproleh hasil penelitian yang lebih akurat dan up to date dengan periode penelitian yang baru yaitu 2008-2012.
Dengan mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba dapat membantu perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya perusahaan dalam menentukan bagaimana seharusnya manajemen laba harus dilakukan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Alasan memilih perusahaan automotif adalah perusahaan automotif dapat memenuhi kebutuhan jangka panjang dan perusahaan ini mempunyai tujuan yang
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel Total Aktiva, Net Profit Margin, Operating Profit Margin dan Return On Asset terhadap Variabel manajemen laba. Sehingga penulis menyusun penelitian ini dengan judul,
“Analisa Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba pada
Perusahaan Automotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah total aktiva berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012?
2. Apakah net profit margin berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012?
3. Apakah operating profit margin berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012? 4. Apakah return on asset berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012?
5. Apakah total aktiva, net profit Margin, operating profit margin dan return on asset berpengaruh secara simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan
1.3Tujuan Penelitian dan Manfaat
1.3.1 Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh total aktiva secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun
2008-2012.
2. Untuk mengetahui pengaruh net profit margin secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.
3. Untuk mengetahui pengaruh operating profit margin secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.
4. Untuk mengetahui pengaruh return on asset secara parsial terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.
5. Untuk mengetahui pengaruh total aktiva, net profit margin, operating profit margin dan return on asset secara simultan terhadap manajemen laba pada perusahaan automotif yang terdaftar di BEI tahun 2008-2012.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain: 1.
Bagi peneliti sendiri, sebagai sarana dalam pengembangan kemampuan
2. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi dan dasar pengembangan bagi penelitian selanjutnya.
3. Bagi pihak manajemen perusahaan dapat digunakan sebagai masukan dan bahan perkembangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan manajemen laba.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Laba
Dedi sulistiawan, Yeni Januarsi, dan Liza alvia (2011:65) mengatakan Earnings management atau manajemen laba merupakan suatu fenomena baru yang telah menambah wacana perkembangan teori akuntansi dan merupakan salah satu kajian yang menarik dalam riset akuntansi. Istilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya laba(earnings), demi kepentingan pribadi dan/atau perusahaan. Manajemen laba itu sendiri tidak dapat diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba.
Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukan. Manajemen laba menjadi menarik untuk diteliti karena dapat memberikan gambaran akan perilaku manajer dalam melaporkan kegiatan usahanya pada suatu periode tertentu, yaitu adanya kemungkinan munculnya motivasi tertentu yang mendorong mereka untuk mengatur data keuangan yang dilaporkan. Perlu dicatat disini bahwa manajemen laba tidak harus dikaitkan dengan upaya untuk dengan pemilihan metode akuntansi (accounting methods) untuk mengatur keuntungan yang bisa dilakukan.
Informasi laba sebagai bagian dari laporan keuangan sering menjadi terget rekayasa melalui tindakan oportunis manajemen untuk memaksimumkan kepuasannya, tetapi dapat merugikan pemegang saham atau investor. Tindakan oportunis tersebut dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba perusahaan dapat diatur sesuai dengan keinginannya, perilaku manajemen untuk mengatur laba sesuai dengan keinginannya tersebut dikenal dengan istilah manajemen laba.
Praktek manajemen laba dapat dipandang dari dua perspektif yang berbeda, yaitu sebagai tindakan yang salah (negatif) dan tindakan yang seharusnya dilakukan manajemen (positif). Manajemen laba dikatakan (negatif) jika dilihat sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan political cost, sedangkan manajemen laba disebut (positif) jika dilihat dari pespektif efficient earnings management dimana manajemen laba memberikan manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik di dalam maupun di luar batas General Accepted Accounting Principle (GAAP).
Menurut Sugiri (1998:1-18) membagi definisi manajemen laba menjadi dua, yaitu:
1. Definisi Sempit.
Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary accruals dalam bentuk besarnya laba.
2. Definisi Luas.
Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan maupun mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan maupun penurunan profitabilitas ekonomi jangka panjang menurut unit tersebut.
Pengertian manajemen laba oleh Merchan (1989) dalam Merchan dan Rockness (1994) dalam Ma’ruf, 2006:32 didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi mengenai keuntungan ekonomis (economic
advantage ) yang sesungguhnya tidak dialami perusahaan, yang dalam jangka
panjang tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan.2.1.1 Sasaran Manajemen Laba
Menurut Ayres (1994:27-29) terdapat unsur-usnsur laporan keuangan yang dapat dijadikan sasaran untuk dilakukan manajemen laba yaitu:
1) Kebijakan Akuntansi.
lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
2) Pendapatan.
Dengan mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan. 3) Biaya.
Menganggap sebagai ongkos (beban biaya) atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya (amortize or capitalize
ofinvestment ).
2.1.2 Alasan Dilakukan Manajemen Laba
Alasan dilakukan manajemen laba karena: 1)
Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer.
2) Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor.
Perusahaan yang terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran hutang pada waktunya, perusahaan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian akan memberi posisi bargaining yang relatif baik dalam negoisasi atau
3) Manajemen laba dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya.
2.1.3 Terjadinya Manajemen Laba
Menurut Ayres (1994:27-29) manajemen laba dapat dilakukan oleh manajer dengan cara-cara sebagai berikut: 1)
Manajer dapat menentukan kapan waktu akan melakukan manajemen laba melalui kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer.
2) Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan. Yaitu antara menerapkan lebih awal atau menunda sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
3) Upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu dari sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang ada (GAAP).
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba
Berdasarkan penelitian sebelumnya (Watts dan Zimmerman 1986) secara empiris membuktikan bahwa hubungan principal dan agent sering ditentukan oleh angka akuntansi. Hal ini memacu agent untuk memikirkan bagaimana angka akuntansi tersebut dapat digunakan sebagai sarana untuk memaksimalkan kepentingannya. Salah satu bentuk tindakan agent tersebut adalah manajemen
Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba perusahaan yaitu:
1. Hubungan principal dan agent Hubungan principal dan agent adalah hubungan atau kontrak antara pemilik (principal) dan manajer (agent). Pemilik disebut principal dan manajer disebut agent, merupakan dua pihak yang masing-masing saling memiliki tujuan yang berbeda dalam mengendalikan perusahaan terutama menyangkut bagaimana memaksimalkan kepuasan dan kepentingan dari hasil yang dicapai melalui aktivitas usaha (Zulkarnaini, 2007).
2. Good Corporate Governance
Good corporate governan ce merupakan suatu sistem yang mengatur
dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham (Herawaty, 2008).
3. Return on assets (ROA) merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan, yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan. Perusahaan yang memiliki ROA yang lebih tinggi cenderung melakukan manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan yang lebih rendah karena manajemen tahu akan kemampuan untuk mendapatkan laba pada masa mendatang sehingga
4. Net profit margin adalah diukur dari rasio antara laba bersih setelah pajak dengan total penjualan. NPM ini diduga mempengaruhi dalam manajemen laba karena secara logis dapat merefleksikan motivasi manajer dalam meratakan penghasilan (Syahriana:2006).
5. Debt to equity ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang (Miswanto dan Widodo:1998).
6. Leverage menunjukkan seberapa efisien perusahaan memanfaatkan ekuitas pemilik dalam rangka mengantisipasi hutang jangka panjang dan jangka pendek perusahaan sehingga tidak akan mengganggu operasi perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang (Andhini, 2005). Hutang yang besar berarti rasio leverage yang besar. Hutang yang besar mengakibatkan risiko semakin meningkat. Rasio
leverage yang besar menyebabkan turunnya minat investor untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, sehingga dapat memicu adanya tindakan manajemen laba.
7. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi manajemen dalam manajemen laba, karena perusahaan yang besar cenderung lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan. untuk investor dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut semakin banyak.
8. Current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini sangat berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, dimana dapat diketahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan dapat menjamin hutang lancarnya. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, oleh karena itu rasio berpengaruh bagi manajer untuk melakukan manajemen laba.
2.1.5 Teknik Manajemen Laba
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen laba pada laporan keuangan Scott (2000) dalam gumanti (2000), yaitu: 1)
Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi Cara ini merupakan cara manajer untuk mempengaruhi laba melalui judgement terhadap estimasi akuntansi antara lain: estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain.
2) Mengubah metode akuntansi
Perubahan metoda akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu
3) Menggeser perioda biaya atau pendapatan, beberapa orang menyebutkan rekayasa jenis ini sebagai manipulasi keputusan operasional (Fischer dan Rozenzweig, 1995; Bruns dan Merchant, 1990). Contoh: rekayasa perioda biaya atau pendapatan antara lain: mempercepat atau menunda pengeluaran untuk penelitian sampai perioda akuntansi berikutnya (Daley dan Vigeland, 1993), mempercepat atau menunda pengeluaran promosi sampai perioda akuntansi berikutnya, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai, dan lain-lain.
2.1.6 Model-model Manajemen Laba
Scott (2000) menyatakan ada beberapa bentuk manajemen laba yaitu: 1)
Taking a Bath dalam bentuk ini jika manajemen harus melaporkan kerugian, maka manajemen akan melaporkan dalam jumlah besar. Dengan tindakan ini manajemen berharap dapat meningkatkan laba yang akan datang dan kesalahan kerugian piutang perusahaan dapat dilimpahkan ke manajemen lama, jika terjadi pergantian manajer.
2) Income Minimization (menurunkan laba), dalam bentuk ini manajer akan menurunkan laba untuk tujuan tertentu, misalnya: untuk tujuan penghematan kewajiban pajak yang harus dibayar perusahaan kepada pemerintah. Karena semakin rendah laba yang dilaporkan perusahaan
3) Income Maximization (meningkatkan laba) dalam bentuk ini manajer akan berusaha menaikkan laba untuk tujuan tertentu, misalnya: menjelang IPO manajer akan meningkatkan laba dengan harapan mendapatkan reaksi yang positif dari pasar.
4) Income Smoothing (Perataan Laba)
Income Smoothing dilakukan dengan meratakan laba yang dilaporkan,
dengan tujuan pelaporan eksternal, terutama bagi investor, karena umumnya investor menyukai laba yang relatif stabil.
2.1.7Rumus Manajemen Laba
Manajemen laba dapat diukur dengan discreationary accrual yang dalam penelitian ini menggunakan model Jones yang dimodifikasi (Dechow et al, 1995) yang dinyatakan dengan persamaan berikut: TAC it = NI it – CA it TA it TAC it = Total akrual perusahaan i pada periode perusahaan t NI it = Laba bersih perusahaan i pada tahun t CA it = Arus kas operasional perusahaan i pada tahun t TA it = Aktiva tetap perusahaan i pada tahun t
2.2 Total Aktiva
2.2.1 Pengertian Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan secara jelas, diukur dalam satuan uang dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.
Menurut (Ikatan Akuntan Indonesia 2004:2) dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan: “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.”
2.2.2 Unsur-Unsur Aktiva.
Aktiva dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, lancar dan tidak lancar.
a.
Aktiva Lancar Menurut (Wild, dkk 2004:186): “Aktiva Lancar adalah kas dan aktiva lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas dan dijual serta digunakan selama satu tahun (atau dalam siklus normal perusahaan jika lebih dari satu tahun).” Akun neraca biasanya memasukkan efek-efek yang telah jatuh tempo dalam satu tahun fiskal kedepan, kas, piutang, persediaan dan beban di bayar dimuka sebagai aktiva lancar.
b.
Aktiva Tidak Lancar Menurut Wild, dkk (2004: 257), Aktiva tidak lancar merupakan sumber meliputi: investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban biaya yang ditangguhkan dan aktiva tidak lancar lainnya.
1) Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang dapat berupa saham dan obligasi dari dan pinjaman kepada perusahaan lain; harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi rutin perusahaan seperti gedung yang disewakan kepada pihak lain; dana yang diperuntukkan untuk tujuan khusus selain pembayaran utang jangka pendek dan pinjaman kepada anak perusahaan.
2) Aktiva Tetap
Menurut (Djarwanto 2004:27) mengatakan bahwa Aktiva tetap (Fixed
cost ) merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen,
digunakan dalam operasi reguler lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali. Yang termasuk dalam aktiva tetap adalah : Tanah (Land), Bangunan atau gedung (Building), Mesin-mesin (Machinery), Perabot dan peralatan kantor (Office furniture and fixtures), Perabot dan peralatan toko (Store
furniture and fixtures ), Alat pengangkutan (Delivery Equipment), dan Sumber-
sumber alam (Natural resources).3) Aktiva tidak berwujud
Aktiva tidak berwujud berupa hak-hak yang dimiliki perusahaan. Hak-hak ini diberikan kepada penemunya, penciptanya, atau penerimanya. Pemilikan hak ini dapat karena menemukan sendiri atau diperoleh dengan jalan membeli dari
4) Beban biaya yang ditangguhkan
Biaya yang ditangguhkan adalah pengeluaran-pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang dimana pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk beberapa tahun atau periode misalnya biaya pemasaran, biaya penelitian.
5) Aktiva tidak lancar lainnya
Misalnya uang kas pada bank tertutup atau dinegara asing, investasi lainlain yang tidak termauk investasi jangka panjang atau jangka pendek.
Total Aktiva (Total Assets Turnover) merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi efisien penggunaan asset maka semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim, 2007). Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan beroperasi pada volume yang memadai bagi kapsitas investasinya. Sedangkan menurut (Weston dan Brigham, 1989), TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan.
2.3 Net Profit Margin (NPM)
Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha. Menurut Weston dan Copeland (1998), semakin besar Net Profit Margin berarti semakin efisien perusahaan tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan operasinya.
Semakin besar NPM, maka kinerja perusahaan akan semakin produktif, sehingga akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi. Hubungan antara laba bersih dan penjualan bersih menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan secara cukup berhasil untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya untuk suatu risiko. Para investor pasar modal perlu mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah perusahaan itu profitable atau tidak. Menurut Sulistyanto (tanpa tahun: 7) angka NPM dapat dikatakan baik apabila > 5 %. Rumus untuk menghitung NPM adalah sebagai berikut :
2.4Operating Profit Margin (OPM) Operating profit margin adalah rasio keuangan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Operating profit margin merupakan rasio keuangan yang mencerminkan tingkat efesiansi perusahaan, sehingga rasio yang tinggi menunjukan keadaan yang kurang baik karena berarti bahwa setiap rupiah penjualan yang terserap dalam biaya juga tinggi, dan yang tersedia untuk laba kecil. Tetapi rasio yang tinggi mungkin tidak hanya disebabkan oleh faktor intern yang dapat dikendalikan oleh manajemen, tetapi juga faktor ekstern misalnya faktor harga yang sulit dikendalikan oleh manajemen.
=
2.5 Return on Assets(ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam
analisis laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan manghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan, yang diperoleh dari modal sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Menurut
Menurut Brigham dan Houston (2001), pengembalian atas total aktiva (ROA) dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva.
ℎ =
Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. “Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari seluruh 10 aktiva (atau pendanaan) yang diberikan pada perusahaan” (Wild, Subramanyam, dan Halsey, 2005:65).
2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Return on Assets