BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

  SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang berdiri tahun 1954. Sebelum bernama SDN Pongangan awalnya bernama SDN Pongangan 01, karena penataan administrasi wilayah kelurahan pada tahun 2010 berubah menjadi SDN Pongangan. Alamat sekolah di Jl. Raya Pongangan Rt.03 Rw.02 Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Telepon 024.76916112, Kode Pos : 50224 email :

web: http//sdpongangan.com.

  Dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pembelajaran berpegang pada visi yang telah ditetapkan. Visi SDN Pongangan tahun 2014 pada waktu penulis mengadakan penelitian di sekolah tersebut yaitu : Terwujudnya warga sekolah yang bertaqwa, cerdas, berkepribadian dan berbudaya. Adapun misi yang ada di SDN Pongangan meliputi : 1) Melaksanakan pengembangan kegiatan bidang keagamaan. 2) Melaksanakan kurikulum yang berstandar untuk semua jenjang kelas. 3) Melaksanakan pembelajaran tematik scientific dengan bercirikan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 4)Melaksanakan pengembangan kompetensi lulusan. 5)Melaksanakan pengembangan

  6)Melaksanakan pengembangan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. 7) Melaksanakan pengembangan pengelolaan manajemen sekolah dan kelas. 8) Melaksanakan program pengembangan diri. 9)Melaksanakan pengembangan dan pendidikan karakter dan budaya lingkungan.

  Dengan visi dan misi di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan adalah : 1)Membentuk warga sekolah yang bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2) Menyelenggaraan KBM yang aktif, kreatif inofatif dan efisien sesuai dengan pembelajaran tematik scientifik. 3)Menciptakan lulusan yang memiliki sikap agamis dan sosial dan dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dasar untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. 5)Menghasilkan lulusan yang memiliki ketrampilan dasar untuk bekal belajar di jenjang pendidikan berikutnya maupun di masyarakat. 6) Mewujudkan sekolah yang memiliki prestasi akademik maupun non akademik yang optimal. 7)Menyiapkan lulusan yang mampu berdaya saing untuk melanjutkan ke SMP/sederajat. 8)Menciptakan siswa/lulusan yang berkeribadian bangsa Indonesia dan menjunjung tinggi budaya jawa. 9) Menjadikan sekolah sebagai pelopor dan penggerak dalam pendidikan karakter dan pengembangan budaya lingkungan.

  Sudah banyak upaya yang dilakukan oleh sekolah, berbagai fasilitas mengalami pembenahan SDN Pongangan mempunyai tiga gedung, ruang kepala perpustakaan, lengkap dengan meubelair beserta buku.

  Siswa SDN Pongangan berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi yang berbeda-beda kebanyak dari kalangan buru. Keadaan siswa pada setiap tahunnya stabil berasal dari kelurahan Pongagan sendiri, kelurahan Nongkosawit, kelurahan Kandri, bahkan ada yang berasal kelurahan Kembangarum.

  Prestasi siswa akademis yang diraih selama 4 tahun terakhir juara Olimpiade siswa pada mata pelajaran MIPA tingkat kecamatan dan mewakili ke tingkat kota. Pada akhir tahun 2014 meraih juara I siswa berprestasi putri tingkat kecamatan dan mewakili tingkat kota Semarang. Untuk bidang non akademis selalu mewakili Popda tingkat kota Semarang dalam cabang Kids Atletik. Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 berdasarkan studi dokumentasi terdari dari 166 siswa yaitu: kelas I berjumlah 24 siswa, kelas II berjumlah 27 siswa, kelas III berjumlah 33 siswa, kelas IV berjumlah 31 siswa, kelas V berjumlah 22 siswa, dan kelas VI berjumlah 28 siswa. Dari data jumlah peserta didik di atas, masing-masing kelas sebagai kelas normal.

  Untuk menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang diampu oleh seorang Kepala Sekolah dengan dibantu enam guru kelas, satu guru PJOK, satu guru PAI, satu guru Bahasa Inggris, satu Staf Sekolah dibidang Ketata Usahaan, dan satu Staf Sekolah ditempatkan sebagai Penjaga Sekolah.

  Untuk memperjelas berikut hasil observasi penulis tersaji pada tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.1 Guru SDN Pongangan tahun 2014/2015

  

No Nama/NIP Jabatan/Guru Pendidikan

  1. Bagiyono,M.Pd Kepala Sekolah S2 196107101980121003 2010

  2. Hasan Rochmad,S.PdI Guru PAI S1 195608151981041001 I -VI 2010

  3. Hartini,S.Pd Guru S1 196105021982012015 Kls I 2012

  4. Siti Rohmah,S.Pd Guru S1 19620119198201210 Kls VI 2003

  5. Marsahid,S.Pd Guru PJOK S1 196012151983041006 Kls I-VI 2002

  6. Sulasih,S.Pd Guru S1 196309301987032003 Kls III 2003

  7. Susi Kurniawati,S.Pd Guru S1 197902202008012009 Kls V 2005

  • Kls.II 2004

  9. GatotWidagdo C,S.Pd Guru S1 Kls. IV 2010

  11. Muhgni Yasmari Staf Sekolah Penjaga SMA 196009281987021001 Sekolah Sumber data: Statistik SDN Pongangan Tahun 2014

  

dilakukan Kepala Sekolah di SDN Pongangan

Gunungpati Kota Semarang

  Perencanaan merupakan syarat bagi setiap organisasi atau lembaga dalam melakukan kegiatan, baik perorangan maupun kelompok. Perencanaan merupakan keharusan untuk melakukan kegiatan pelaksanaan. Perencanaan pada penelitian ini adalah tentang perencanaan program supervisi akademik yang tujuan, sasaran, langkah-langkah, dan waktu yang ditetapkan.

  Program perencanaan yang digunakan dalam pengelolaan supervisi akademik di SDN Pongangan dilaksanakan dengan cara mengkoordinasikan lewat rapat dengan semua guru untuk menentukan dasar atau landasan dalam menyusun perencanaan supervisi, menyusun jadwal rencana supervisi akademik, memahami tujuan dari supervisi yang dilakukan nantinya. Dengan panduan kalender pendidikan yang di buat kepala sekolah dan menyiapkan buku-buku sebagai sarana pendukung yang diperlukan. Kegiatan riilnya berupa penyusunan program supervisi akademik, pelaksanaan pembelajaran serta rencana evaluasi dan tindak lanjut. Sedang mekanisme melalui rapat guru untuk mensosialisasikan program supervisi akademik yang akan dilakukan kepala sekolah.

  Penyusunan program perencanaan supervisi akademik dilaksanakan setiap awal tahun pelajaran, perencanaan supervisi akademik ini dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan matang dan benar-benar pasti. Seperti yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang berikut:

  ”Disini saya mempunyai program supervisi akademik dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal. Kemudian dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini yang saya lakukan selaku kepala sekolah sehingga nantinya bisa berjalan baik dan lancar yaitu antara lain: 1) Melakukan analisis hasil supervisi tahun lalu, 2) Menyusun program, jadwal dan instrument, 3) melakukan sosialisasi kepada guru, 4) melaksanakan penyusunan laporan). Dalam penyusunan program supervisi tentunya kami memiliki tujuan, sasaran dan waktu penyusunan. Kemudian dalam menyusun instrument pada perencanaan supervisi akademik ini tentunya berdasarkan pada Silabus, RPP serta didukung pula dengan alat peraga dalam proses KBM nantinya.”

  Senada dengan ungkapan Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati, Sulasih guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

  “Yang dilakukan kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati dalam perencanaan supervisi akademik ini antara lain adalah: 1) mengadakan evaluasi hasil supervisi tahun lalu, 2) mengkomunikasikan kepada semua guru SDN Pongangan Gunungpati ini, 3) menyusun program supervisi akademik, 4) mensosialisasikan kepada guru.

  ”

  Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini antara lain adalah 1) Melakukan analisis hasil supervisi tahun lalu, 2) Menyusun program, jadwal dan instrument, 3)melakukan sosialisasi kepada guru, 4) melaksanakan supervisi manajerial dan akademik, 5) melaksanakan tindak lanjut (refleksi, pembinaan dan penyusunan laporan).

  Kemudian dalam pelaksanaan pembuatan perencanaan supervisi akademik ini tentunya dilakukan dengan waktu yang benar-benar harus tepat.Selain itu untuk memulai pembuatan perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah ini yang diungkapkan Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang:

  “Saya membuat perencanaan supervisi akademik ini adalah pada awal tahun pelajaran baru. Karena awal semester pada bulan ke dua akan atau sudah harus digunakan. Kemudian saya memulai membuat perencanaan supervisi akademik ini antara lain dengan: 1) menganalisis hasil dari pelaksanaan tahun lalu,2) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi.

  Sulasih selaku guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

  “Kepala sekolah kami di dalam membuat perencanaan supervisi akademik ini dilakukan pada awal tahun pelajaran baru, karena program perencanaan akan dipakai sebagai acuan pelaksanaan supervisi dan pelaksanaan PKG dalam bentuk formatif dan pelaksanaan sasaran kinerja pegawai. Kemudian yang dilakukan bapak Kepala Sekolah kami ini dalam memulai membuat perencanaan supervisi akademik adalah dengan mencari kekurangan supervisi tahun yang lalu untuk diperbaiki dalam penyusunan perencanaan program.Perencanaan program ini didasarkan hasil supervisi klinis dan hasil komunikasi dengan guru.”

  Berdasarkan pernyataan di atas dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembuatan perencanaan supervisi akademik ini kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati membuatnya pada awal tahun pelajaran baru hal tersebut dimaksudkan karena awal semester pada bulan ke dua supervisi akademik tersebut akan atau sudah harus digunakan. Selain itu kepala sekolah dalam memulai membuat perencanaan supervisi ini adalah antara lain dengan: 1) menganalisis hasil dari pelaksanaan tahun lalu, 2) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi.

  Perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini tentunya dilakukan dengan langkah-langkah yang terstruktur serta supervisi akademik ini memiliki aspek atau materi yang harus diketahui kepala sekolah dan guru sehingga dapat disupervisi. Seperti yang diungkapkan Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati berikut ini:

  “Langkah-langkah yang saya lakukan dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini adalah sebagai berikut: 1) menganalisis hasil supervisi tahun lalu dan 2) menyusun program atau rencana. Kemudian untuk aspek atau materi yang saya tanyakan pada guru dalam perencanaan supervisi akademik ini adalah antara lain: 1)aspek manajerial yaitu administrasi kelas dan pembelajaran, dan 2) aspek akademis yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.”

  Senada yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati Semarang, berikut ini yang diungkapkan oleh Sulasih guru kelas

  III SDN Pongangan Gunungpati:

  “Langkah-langkah yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini antara lain adalah: 1) mengidentifikasi permasalahan supervisi akademik, 2) mengadakan pertemuan dengan guru untuk menentukan tehnik dan metode supervisi, 3) menyusun program dan jadwal pelaksanaan. Kemudian aspek yang ditanyakan kepala sekolah pada guru dalam perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini antara lain adalah: 1) Permasalahan manajerial terkait administrasi kelas dan pembelajaran, 2) tentang perencanaan, itu perencanaan lain yang digunakan dalam pengelolaan supervisi akademik oleh Kepala Sekolah di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini adalahperencanaan supervisi managerial dan akademis yang meliputi program, jadwal, instrument dan program tindak lanjut.”

  Berdasarkan uraian-uraian di atas dan berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang adalah sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah melakukan analisis hasil supervisi tahun lalu, 2) Menyusun program, jadwal dan instrument, 3)melakukan sosialisasi kepada guru, 4) melaksanakan supervisi manajerial dan akademik, 5) melaksanakan tindak lanjut (refleksi, pembinaan dan penyusunan laporan), 6) pembuatan dilakukan pada awal tahun pelajaran baru hal tersebut dimaksudkan karena awal semester pada bulan ke dua supervisi akademik tersebut akan atau sudah harus digunakan, 7) menganalisis hasil dari pelaksanaan tahun lalu, 8) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi, 9) menyusun program atau rencana, dan 10) kepala sekolah menanyakan kepada guru aspek atau materi yang perlu disupervisi akademik ini meliputi aspek manajerial yaitu administrasi kelas dan pembelajaran dan aspek akademis yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.

  

4.1.3 Pelaksanaan Supervisi Akademik yang

dilakukan Kepala Sekolah di SDN Pongangan

Gunungpati Kota Semarang

  Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun akan mempunyai nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan yang diinginkan sulit terealisasi.

  Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini dilakukan oleh Kepala Sekolah dengan perencanaan yang sudah dibuat sebelumnya untuk menghasilkan suatu hasil dari supervisi akademik yang maksimal.

  Seperti yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati berikut ini:

  Upaya yang saya lakukan agar pelaksanaan supervisi

  “

  akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini dapat berjalan baik dan lancar adalah dengan: 1) menyusun program diawali dengan analisis supervisi akademik tahun lalu, 2) mensosialisasikan program kepada guru dan pegawai, 3) melaksanakan program sesuai jadwal, 4) mengadakan evaluasi dan tindak lanjut.”

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh Siti Rohmah selaku guru kelas VI SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang sebagai berikut: baik dan lancar antara lain adalah: 1) menyusun jadwal pelaksanaan, 2) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, 3) melaksanakan supervisi sesuai jadwal, 4)

menganalisis hasil supervisi, 5) menyusun laporan.”

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan kepala sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dalam pelaksanaan supervisi akademik supaya dapat berjalan baik dan lancar antara lain adalah 1) menyusun jadwal pelaksanaan, 2) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, 3) melaksanakan supervisi sesuai prinsip-prinsip supervisi, pendekatan, tehnik dan jadwal, 4) menganalisis hasil supervisi, dan 5) menyusun laporan.

  Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh Kepala Sekolah di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini menggunakan langkah- langkah yang telah terstruktur dan waktu pelaksanaan yang sudah direncanakan sebelumnya sehingga nantinya akan mampu menghasilkan hasil supervisi yang maksimal dan optimal. Berikut ini Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpat mengungkapkan:

  “Langkah-langkah yang saya lakukan dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini antara lain adalah 1) mengadakan pertemuan awal dengan guru, 2) menyampaikan instrument untuk disepakati, 3) melakukan pemantauan dokumen pembelajaran atau administrasi kelas, 4) melaksanakan pengamatan atau observasi pembelajaran, 5) mengadakan balikan guna melakukan refleksi. Kemudian waktu dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini yaitu: 1) pada awal semester pertama dan kedua, hal ini pembinaan dan PKB, dan 2) Akhir tahun pelajaran, yaitu sebagai penilaian formatif PKG.”

  Sulasih selaku guru kelas III SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

  “Langkah-langkah dalam pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah antara lain adalah 1) kepala sekolah mengadakan pertemuan awal lewat rapat, 2) menginformasikan sasaran dan instrument yang dipakai, 3) melakukan pemantauan dokumen administrasi kelas atau pembelajaran, 4) melakukan observasi atau pengamatan pembelajaran, 5) mengadakan balikan atau refleksi. Untuk kapan pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah ini yang saya ketahui adalah sesuai dengan jadwal yang sudah diprogramkan.Misalnya untuk semester satu dilaksanakan pada bulan September- November, untuk semester dua pada bulan Februari-April dan juga terkait dengan supervisi manajerial dan akademik.”

  Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah yang dilakukan kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini antara lain adalah 1) mengadakan pertemuan awal dengan guru, 2) menyampaikan instrument untuk disepakati, 3) melakukan pemantauan dokumen pembelajaran atau administrasi kelas, 4) melaksanakan pengamatan atau observasi pembelajaran, 5) mengadakan balikan guna melakukan refleksi. Kemudian waktu dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati ini yaitu: 1) pada awal semester pertama dan kedua, hal ini dimaksudkan sebagai alat formatif untuk mengadakan pembinaan dan PKB, dan 2) Akhir tahun pelajaran, yaitu sebagai penilaian formatif PKG.

  Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pongangan Gunungpati ini tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa diketahuinya aspek yang terkandung di dalam pelaksanaan supervisi akademik ini. Untuk itu kepala sekolah perlu menanyakan aspek atau materi kepada guru dalam pelaksanaan supervisi akademik SDN Pongangan Gunungpati. Berikut ini Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati, mengungkapkan:

  “Aspek atau materi yang saya tanyakan pada guru menyangkut supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini meliputi: 1) tentang kendala yang dialami administrasi kelas atau pembelajaran, 2) aspek penyusunan perencanaan pembelajaran, 3) aspek pelaksanaan pembelajaran dengan komponennya, 4) kesulitan pelayanan kepada siswa.”

  Siti Rohmah selaku guru kelas VI SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang mengungkapkan berikut ini:

  “Aspek atau materi yang ditanyakan kepala sekolah kepada saya menyangkut pelaksanaan supervisi akademik ini adalah aspek administrasi kelas, aspek administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kesulitan yang ditemui guru dalam pembelajara n.”

  Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini adalah aspek administrasi kelas, aspek administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan kesulitan yang ditemui guru dalam pembelajaran.

  Dalam pelaksanaan supervisi akademik ini tentu perlu adanya campur tangan dari kepala sekolah maupun pengawas supaya guru dapat menguasai bahan materi pembelajaran dan guru mampu meningkatkan kinerjanya. Berikut ini diungkapkan oleh Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati berikut ini:

  “Yang saya lakukan agar guru menguasai bahan materi pembelajaran antara lain adalah: 1) saya membuka diri, mempersilakan kepada guru untuk konsultasi atau bertanya secara langsung, 2) memfasilitasi melalui forum tidak resmi waktu istirahat, 3) memberikan kesempatan melalui forum rapat atau KKG. Kemudian yang saya lakukan agar guru mampu meningkatkan kinerjanya adalah 1) memotivasi guru untuk belajar, membuka internet dan sharing dengan teman, 2) memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan kerja, 3) mengikutsertakan dalam pelatihan sesuai keahlian atau

kemampuan, 4) mendorong untuk mengikuti KKG.”

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh Hartini selaku guru kelas

  I SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan berikut ini:

  “Yang dilakukan kepala sekolah supaya kami selaku guru bisa menguasai bahan materi pembelajaran adalah kepala sekolah membuka diri untuk menerima pertanyaan atau keluhan guru dalam materi dan membahas bersama-sama dalam forum KKG sekolah. Kemudian dalam meningkatkan kinerja kami dalam proses pembelajaran adalah kepala sekolah memberikan kesempatan untuk belajar kepada kami, kepala sekolah mendorong untuk kegiatan KKG, dan mendorong atau mengirim guru dalam foru m work shop.”

  Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan kepala sekolah agar guru menguasai bahan materi pembelajaran antara lain adalah: 1) kepala sekolah membuka diri, mempersilakan kepada guru untuk konsultasi atau bertanya secara langsung, 2) memfasilitasi melalui forum tidak resmi waktu istirahat, 3) memberikan kesempatan melalui forum rapat atau KKG. Kemudian meningkatkan kinerjanya adalah 1) memotivasi guru untuk belajar, membuka internet dan sharing dengan teman, 2) memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan kerja, 3) mengikutsertakan dalam pelatihan sesuai keahlian atau kemampuan, 4) mendorong untuk mengikuti KKG.

  Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati tentunya harus memiliki faktor kondisi yang mampu mendukungnya supaya dapat berjalan baik dan lancar. Berikut ini diungkapkan oleh Bagiyono selaku Kepala Sekolah SDN Pongangan Gunungpati:

  “Kondisi dalam pelaksanaan supervisi akademik ini berjalan dengan akrab dan bersifat kolegial. Kemudian dalam pelaksanaan pengelolaan supervisi akademik ini dilakukan dengan menganalisis pelaksanaan tahun lalu kemudian menyusun program.Program ini kemudian disosialisasikan kepada guru.Tentunya pelaksanaan supervisi akademik ini sesuai dengan program yang telah disusun.Setelah itu menindaklanjuti hasil berupa pembinaan dan pelaporan.Setelah itu semua kegiatan didokumenkan.”

  Senada dengan yang diutarakan kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati, berikut ini Siti Rohmah selaku guru kelas VI SDN Pongangan Gunungpati mengungkapkan:

  “Kondisi dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala Sekolah berjalan dengan akrab dan kolegial.”

  Berdasarkan keterangan-keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap pembelajaran di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini antara lain adalah 1) menyusun jadwal pelaksanaan, 2) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, 3) melaksanakan supervisi sesuai prosedur, prinsip, dan jadwal, 4)menganalisis hasil pertemuan awal dengan guru, 7) menyampaikan instrument untuk disepakati, 8) melakukan pemantauan dokumen pembelajaran atau administrasi kelas, 9) melaksanakan pengamatan atau observasi pembelajaran, dan 10) mengadakan balikan guna melakukan refleksi.

  

4.1.4 Tindak Lanjut Supervisi Akademik yang

dilakukan Kepala Sekolah di SDN Pongangan

Gunungpati Kota Semarang

  Tindak lanjut supervisi akademik adalah suatu kegiatan yang dilakukan kepala sekolah yang berguna untuk menganalisis kelemahan dan kekuatan guru dengan alat instrumen penilaian kinerja guru (IPKG), sehingga hasil analisis catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran, meningkatkan profesional guru.

  Pada pelaksanan supervisi akademik sebelumnya di SDN Pongangan Gunungpati tentunya kepala sekolah maupun guru menemukan faktor pendukung serta hambatan yang nantinya akan mampu mencapai suatu titik hasil akhir. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati Semarang berikut ini:

  “Yang jadi pendukung dalam pelaksanaan supervisi di SDN Pongangan Gunungpati ini adalah 1) adanya tanggapan positif dari guru, 2) adanya dukungan tenaga administrasi untuk ketersediaan instrument yang telah dibuat kepala sekolah, 3) adanya ketersediaan guru untuk disupervisi. Sedangkan yang menjadi hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik ini adalah kadang jadwal supervisi tidak dapat berjalan karena adanya kegiatan denah yang situasional.”

  Senada dengan yang diutarakan oleh kepala sekolah di atas, berikut ini yang disampaikan pernyataan pendapat Sulasih dan Siti Rohmah selaku guru SDN Pongangan Gunungpati Semarang:

  “Pada pelaksanaan supervisi akademik ini memiliki factor pendukung yaitu adanya program dan adanya keterbukaan dari guru untuk program supervisi. Sedangkan factor penghambat dari pelaksanaan supervisi akademik adalah bahwa jadwal tidak dapat berjalan sesuai program, karena terbentur adanya kegiatan dinas kepala sekolah yang mendadak dan tidak terprogram dari

UPTD maupun Dinas terkait.”

  Berdasarkan wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pendukung dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Kota Semarang antara lain adalah 1) adanya tanggapan positif dari guru, 2) adanya dukungan tenaga administrasi untuk ketersediaan instrument yang telah dibuat kepala sekolah, 3) adanya ketersediaan guru untuk disupervisi, 4) adanya program, dan 5) adanya keterbukaan dari guru untuk program supervisi. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang adalah kadang jadwal supervisi tidak dapat berjalan karena adanya kegiatan yang situasional dan karena terbentur adanya kegiatan dinas kepala sekolah yang mendadak dan tidak terprogram dari UPTD maupun Dinas terkait.

  Kepala Sekolah dalam menindak lanjuti pelaksanaan supervisi akademik tentunya dilakukan dengan serinci mungkin.Hal tersebut dilakukan supaya hasil yang diperoleh nantinya dapat sesempurna yang diinginkan.Begitu pula dalam mengatasi hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang kepala sekolah harus mampu mengatasinya dengan semaksimal mungkin. Seperti yang diutarakan Bapak Bagiyono selaku kepala sekolah SDN Pongangan Gunungpati Semarang berikut ini:

  “Cara saya mengatasi hambatan dari pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang ini adalah dengan cara program yang tetap untuk tindak lanjut yang akan saya lakukan dengan hasil yang sudah saya dapat ini adalah bahwa setelah saya melakukan refleksi, maka dilakukan pembinaan langsung maupun tidak langsung sesuai Permasalahan dan melakukan secara kelompok sesuai temuan kemudian saya baru menyusun laporan untuk finalnya.”

  Siti Rohmah selaku guru kelas VI juga Hartini guru kelas I SDN Pongangan Gunungpati Semarang mengungkapkan pernyataan berikut ini ( sesuai wawancara tanggal,20 Desember 2014);

  “Menurut saya kepala sekolah dalam mengatasi hambatan dari pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Gunungpati Semarang ini yaitu bahwa jika pelaksanaan terhambat oleh kegiatan maka harus diganti dengan waktu lain dengan didasarkan konfirmasi pada guru yang bersangkutan. Kemudian untuk tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik ini adalah dengan melakukan balikan kepada guru baik dalam catatan instrument maupun pembinaan cara langsung maupun tidak langsung kepada guru dan pembinaan melalui rapat sekolah.”

  Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tindak lanjut supervisi akademik kepala sekolah di SDN Pongangan Gunungpati Semarang adalah dengan melakukan balikan kepada guru baik dalam catatan instrument maupun pembinaan cara langsung maupun tidak langsung kepada guru dan pembinaan melalui rapat sekolah dan juga melakukan refleksi.

  

4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik Kepala

Sekolah di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

  Perencanaan adalah proses kegiatan rasional dan sistemik dalam menetapkan keputusan, kegiatan atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kemudian hari dalam rangka usaha mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

  Perencanaan ini mengandung arti: pertama, manajer memikirkan dengan matang terlebih dahulu sasaran dan tindakan berdasarkan pada beberapa metode, rencana atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Kedua, rencana mengarahkan tujuan organisasi. Ketiga, disamping itu rencana merupakan pedoman untuk: a) Organisasi memperoleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan, b) Anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan, dan c) Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak memuaskan.

  Perencanaan supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang adalah sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah melakukan analisis hasil supervisi tahun lalu, 2) Menyusun program, jadwal dan instrument, 3)melakukan sosialisasi kepada guru, 4) melaksanakan tindak lanjut (refleksi, pembinaan dan penyusunan laporan), 6) pembuatan dilakukan pada awal tahun pelajaran baru hal tersebut dimaksudkan karena awal semester pada bulan ke dua supervisi akademik tersebut akan atau sudah harus digunakan, 7) menganalisis hasil dari pelaksanaan tahun lalu, 8) mengadakan pertemuan dengan guru untuk berdiskusi, 9) menyusun program atau rencana, dan 10) kepala sekolah menanyakan kepada guru aspek atau materi yang perlu disupervisi akademik ini meliputi aspek manajerial yaitu administrasi kelas dan pembelajaran dan aspek akademis yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.

  Perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati ini perlu menyusun program supervisi yang berdasarkan atas tujuan, jadwal, sasaran dan waktu.Pada penyusunan program supervisi ini memiliki tujuan untuk mewujudkan program akademik dan supervisi manajerial kepala sekolah. Untuk sasaran dari program supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati sendiri adalah sebagai program supervisi perencanaan PBM, pelaksanaan PBM, perbaikan dan pengayaan, bimbingan dan pembinaan. Sedangkan waktu penyusunan program supervisi biasanya dilakukan pada awal ajaran baru sebelum proses PBM berlangsung.

  Perencanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati ini selain perlu menyusun program supervisi tentunya juga perlu melihat bagaimana kesiapan guru dalam pelaksanaan supervisi yang akan dilaksanakan nantinya. Instrument tersebut biasanya berupa instrument cek list yang akan dibuat oleh supervisor sendiri yaitu kepala sekolah untuk melihat apakah semua persiapan guru dalam pembelajaran sudah sesuai atau belum seperti penyusunan Silabus, RPP, alata peraga pembelajaran, media pembelajaran dan lain sebagainya.

  Penelitian yang dilakukan peneliti dibandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Rucinski and Hazi (2007: 3), yang berjudul Supervision as

  

Profesional Development: Compatible or Strange

bedfellows in the Policy Quest for Increased Student

Achievement. Hasilnya menyatakan bahwa supervisi

  merupakan usaha evaluasi guru yang berguna untuk meningkatkan kualifikasi guru sebagai tenaga pengajar.Prosesnya berlangsung secara berjangka atau bertahap yang dilakukan dalam rangka peningkatan pembelajaran siswa di kelas melalui guru yang disupervisi. Perencanaan supervisi akademik kepala sekolah akan menunjukkan hasil yang baik apabila dapat memotivasi guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Supervisi akademik akan bermakna apabila dilaksanakan sesuai program, prinsip, tujuan dan teknik supervisi di bidang pendidikan.

  Terdapat persamaan dan perbedaan dalam penelitian sekarang dengan jurnal Rucinski and Hazi (2007: 3). Persamaannya bahwa tujuan dari supervisi akademik sendiri adalah untuk meningkatkan kualifikasi guru sebagai tenaga pengajar. Sedangkan secara bertahap dengan terstruktur sedangkan jurnal Rucinski and Hazi (2007: 3) hanya mengungkap tentang manfaat supervisi akademik saja.

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas perencanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah menekankan pada tujuan yang berorientasi pada peningkatan profesionalisme dan peningkatan kualitas guru dalam pembelajaran. Selain itu sasaran supervisi akademik sudah berdasarkan permasalahan dan karateristik permasalahan yang dihadapai guru.

  Peran kepala sekolah dalam membina guru atau yang lebih dikenal dengan istilah supervisi pendidikan/pengajaran, kedudukannya sangat strategis dalam rangka meningkatkan kemampuan profesionalisme guru khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, kepala sekolah diharapkan mampu membimbing, membina, dan mendorong guru dalam memecahkan problematika kegiatan belajar mengajar yang dihadapi guru. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh SyaifulSagala (2010: 95) yaitu kegiatan supervisi menaruh perhatian utama pada bantuanyang dapat meningkatkan kemampuan profesional guru. Kemampuan professionalini tercermin pada kemampuan guru memberikan bantuan belajar kepadamuridnya, sehingga terjadi perubahan perilaku akademik pada siswanya.

  Oleh karena itu perencanaan supervisi akademik yang disusun kepala sekolah SDN Pongangan kiranya sangat tepat karena akses peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran terbuka dan mendapat perhatian.

  Perencanaan supervisi akademik yang baik jika di dalamnya berisi dan memuat langkah-langkah dan waktu pelaksanaan supervisi. Kepala sekolah SDN Pongangan dalam penyusunan rencana supervisi akademik berdasarkan hasil penilitan dinyatakan telah memasukkan prosedur, tehnik, dan jadwal pelaksanaan.

  Prosedur supervisi akademik merupakan rangkaian kegiatan supervisi untuk memberikan bantuan dan bimbingan kepada guru agar termotivasi melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam bidang akademik dengan cara memilih pendekatan, metode, dan teknik supervisi yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Prosedur pelaksanaan supervisi akademik terdiri atas: 1) Tahap persiapan meliputi: (a) menyiapkan instrument dan (b) menyiapkan jadwal bersama, 2) Tahap Pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi baik secara langsung maupun tidak langsung, 3) Tahap Pelaporan, meliputi; (a) mengidentifikasi hasil pengamatan pada saat observasi, (b) menganalisis hasil supervisi, (c) mengevaluasi bersama antara supervisor dengan kepala sekolah dan guru, (d) membuat catatan hasil supervisi yang didokumentasikan sebagai laporan, 4) Tahap Tindak Lanjut, meliputi: (a) mendiskusikan dan membuat solusi bersama, (b) memberitahukan hasil pelaksanaan supervisi akademik, dan (c) mengkomunikasikan hasil pelaksanaan supervisi

  Berdasarkan uraian di atas tersebut maka dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah SDN Pongangan dalam perencanaan supervisi akademik dengan menetapkan komponen serta langkah-langkah supervisi akademik yang akan ditempuh dengan disertai jadwal pelaksanaan sudah tepat sehingga pelayanan pembinaan guru nantinya dapat berjalan dengan baik.

  

4.2.2. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala

Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

  Pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun akan mempunyai nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan yang diinginkan sulit terealisasi.

  Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah terhadap pembelajaran di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini adalah 1) menyusun jadwal pelaksanaan, 2) melakukan koordinasi kesepakatan dengan guru, 3) melaksanakan supervisi sesuai jadwal, 4) menganalisis hasil supervisi, 5) menyusun laporan, 6) mengadakan pertemuan awal dengan guru, 7) menyampaikan instrument untuk disepakati, 8) melakukan pemantauan dokumen pengamatan atau observasi pembelajaran, dan 10) mengadakan balikan guna melakukan refleksi.

  Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu perencanaan, inti dan penutup. Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang dilakukan pada kelas I, II, III, IV, V dan VI. Pada pelaksanaan supervisi akademik kelas bawah yaitu kelas I dan III diketahui bahwa Silabus maupun RPP masih kurang lengkap sehingga perlu untuk melakukan tindak lanjut sehingga mampu menyempurnakan kekurangan kelengkapan Silabus maupun RPP yang digunakan sebagai acuan proses pembelajaran. Sedangkan pada pelaksanaan supervisi akademik kelas atas yaitu kelas V dan VI diketahui bahwa alat peraga serta media dalam pembelajaran masih kurang sehingga peserta didik merasa jenuh dan tidak minat dengan proses pembelajaran yang monoton tanpa ada media pembelajaran yang menarik dan tidak membuat bosan sehingga perlu adanya tambahan sarana dan prasarana serta adanya proses tindak lanjut supervisi untuk guru yang bersangkutan.

  Penelitian ini pernah dilakukan oleh Hamadi (FISIPUI, 2011:113) dengan tesisnya berjudul “Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Kecamatan Kelapa Kampit Kabupaten Belitung Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam penelitian permasalahan sebagai berikut: a) Pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah tidak banyak memberikan manfaat untuk perbaikan pembelajaran dan meningkatkan profesional guru. Karena kepala sekolah sendiri tidak memahami tentang pengertian, fungsi, tujuan prinsip dan teknik serta pendekatan supervisi dalam melaksanakan supervisi di sekolah. Untuk program supervisi saja belum semua kepala sekolah mampu menyusunnya, apalagi melaksanakannya secara terprogam dan kontinyu, sehingga membuat guru kurang termotivasi untuk mempersiapkan diri dalam melaksanakan tugas, karena hasil supervisi belum dimanfaatkan untuk dapat membina dan mengembangkan potensi guru. Pada hal supervisi akademik bertujuan memberikan layanan dan bantuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kompetensi guru. b) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan supervisi akademik yaitu, fator yang mendukung antara lain program supervisi yang telah disusun, komitmen terhadap tugas dan tanggungjawab, motivasi serta penilaian terhadap kinerja kepala sekolah. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaan supervisi akademik yaitu, kompleksitas dan beban tugas yang tinggi, rendahnya kompetensi, kurangnya komunikasi dan wawasan ilmu pengetahuan serta penguasan teknologi. Hal ini sangat menjadi kendala dalam pelaksanaan supervisi terhadap guru di sekolah, apalagi kompetensi yang dimiliki sangat rendah dan berdampak terhadap pengelolaan sekolah secara

dilaksanakan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru belum tercapai secara efektif. Sehingga supervisi akademik belum memiliki dampak yang besar untuk membantu guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengajaran. Secara administratif, masih ada kepala sekolah yang tidak mampu menyusun program supervisi, tidak melaksanakan supervisi, melaksanakan supervisi hanya sebagai tugas saja ,sehingga belum ada umpan balik bagi guru untuk perbaikan dalam pembelajaran.

  Dibandingkan penelitian yang penulis lakukan dengan penelitian terdahulu terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dari kedua penelitian ini adalah supervisi akademik dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan keprofesionalan guru dalam mengajar. Sedangkan perbedaannya adalah bahwa jika penelitian sekarang dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan melalui KKG, namun jika penelitian yang dilakukan oleh Hamadi (FISIPUI, 2011:113) adalah untuk memberikan layanan dan bantuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kompetensi guru.

  Supervisi juga dilaksanakan oleh supervisor secara konstruktif dan kreatif dengan cara mendorong inisiatif guru untuk ikut aktif menciptakan suasana kondusif yang dapat membangkitkan suasana kreativitas peserta didik dalam belajar. Pendapat senada disampaikan oleh Ali Imron (2011: 23) mengartikan bahwa supervisi pembelajaran adalah bantuan dalam wujud layanan dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam proses belajar mengajar.

  Melalui kegiatan supervisi tersebut diharapkan proses belajar mengajar, yang di dalamnya melibatkan guru dan siswa, melalui serangkaian tindakan, bimbingan dan arahan akan menjadi baik. Proses belajar mengajar akan baik pencapaiannya antara lain melalui peningkatan kemampuan profesional guru tersebut diharapkan memberikan kontribusi bagipeningkatan mutu pendidikan.

  Peranan supervisor pendidikan yang disandang oleh pengawas dalam melaksanakan supervisi akademik harus dihindarkan tindakan-tindakan yang bersifat menyuruh atau menggurui, tetapi hendaknya harus dilakukan dengan pola pendekatan kemitraan dengan jalan mendukung, membantu, dan membagi tugas dan pekerjaan kepada seluruh komponen pendidikan.

  Imam Wahyudi (2012: 48

  • –49) mengemukakan delapan prinsip yang dapat digunakan dalam melakukan tindakan supervisi. Prinsip-prinsip itu mencakup sistematis, objektif, realistic, antisipatif, konstruktif, kreatif, kooperatif, dan kekeluargaan. Sistematis, dalam arti supervisi dikembangkan dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Objektif, artinya supervisi memberikan masukan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrument. Realistis, artinya supervisi didasarkan atas kenyataan sebenarnya, yaitu pada keadaan atau hal- hal yang sudah dipahami dan dilaksanakan oleh para
untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi. Konstruktif, artinya supervisi memberikan saran-saran perbaikan kepada yang disupervisi untuk terus dikembangkan sesuai dengan ketentuan atau aturan yang berlaku. Kreatif, artinya supervisi mengembangkan kreatifitas dan inisiatif guru dalam mengembangkan proses pembelajaran. Kooperatif, artinya supervisi mengembangkan perasaan kebersamaan untuk menciptakan dan mengembangkan situasi pembelajaran yang baik. Kekeluargaan, artinya supervisi mempertimbangkan saling asah, asuh dan asih antar warga sekolah yang sering dikenal dengan Tutwuri Handayani.

  Supervisi yang dilakukan secara tradisional cenderung tidak menyenangkan, maka interaksi antara guru dengan supervisor cenderung untuk dihindari dan dikurangi. Kemampuan pengawas dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor pendidikan juga tercermin dalam penentuan materi-materi supervisi, yakni terdiridari perencanaan program meliputi: program/materi supervisi yang berhubungan/berkaitan dengan administrasi guru yakni: program tahunan, program semester, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, kriteria ketuntasan maksimal (KKM), dan absensi siswa. Materi menyangkut materi pelaksanaan KBM diarahkan pada materi pengelolaan kelas mulai dari kegiatan membuka, kegiatan inti, dan evaluasi pembelajaran. Sedangkan materi tindak lanjut kegiatan supervisi diarahkan pada

  Selain itu, penerapan pola supervisi akademik yang dilakukan pengawas juga cukup bervariasi. Hal ini menunjukkan bahwa pengawas telah memiliki pengetahuan dan keterampilan bagaimana menerapkan pola supervisi agar kegiatan supervisi yang dilakukannya dapat menarik perhatian serta tidak membosankan bagi guru. Sebagaimana telah disampaikan, mulai dari tahapankegiatan supervisi, waktu yang dipilih untuk kegiatan supervisi, media atau alatyang digunakan dalam melakukan supervisi, maupun evaluasi kegiatan supervisi, secara keseluruhan dilakukan secara bervariasi.

  Aspek-Aspek yang disupervisi oleh Kepala Sekolah adalah aspek perencanaan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan tindak lanjut. Aspek perencanaan pembelajaran, yakni program/materi supervisi yang berhubungan/berkaitan dengan administrasi guru meliputi: program tahunan,program semester, silabus, RPP, KKM, kalender pendidikan, jadwal tatap muka, agenda harian, daftar nilai, dan absensi siswa. Pada komponen pelaksanaan pembelajaran, kegiatan supervisi diarahkan pada kemampuan guru dalam mengelola kelas, dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 0 10

BAB II TINJAUAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 0 14

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 0 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 1 36

h. The students find a classroom action research-based article froma journal (National or - Fostering Students' Autonomy Through Poster

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

0 0 20

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SDN Pongangan Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

0 0 12