BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

  25 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

  Penelitian mengenai evaluasi pelaksanaan program supervisi akademik di gugus Baskoro Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang Kota Semarang ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana program supervisi akademik yang dilakukan di gugus Baskoro Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang Kota Semarang telah sesuai dengan dokumen-dokumen yang disusun. Teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi antara data primer yang berupa kuesioner, dengan data sekunder yang berupa studi dokumentasi, wawancara non formal dan observasi.

  Kedua jenis data penelitian tersebut digunakan untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini. Penelitian mengenai pelaksanaan program supervisi akademik mengambil data kuantitatif melalui mtode kuesioner dengan instrument skala penilaian evaluasi

3.2. Model Penelitian

  Dalam melaksanakan evaluasi supervisi akademik kepala sekolah di UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang, peneliti akan menggunakan model evaluasi Ketimpangan. Discrepance Evaluation

  Model dikembangkan oleh Malcolm M. Provus dalam bukunya yang berjudul Dicrepancy Evaluation.

  Provus percaya bahwa evaluasi merupakan suatu seni (aris) melukiskan ketimpangan antara standar kinerja dengan kinerja yang terjadi. Konsep evaluasi ketimpangan sama dengan Goal Based Evaluation Model yang dikemukakan oleh Ralph Tyler. Menurut evaluasi ketimpangan, evaluasi memerlukan enam langkah untuk melaksanakannya: 1) mengembangkan suatu desain dan standar-standar yang menspesifikasi karakteristik-karakteristik implementasi ideal dari evalualand (objek evaluasi): kebijakan, program atau proyek; 2) merencanakan suatu evaluasi menggunakan model evaluasi discrepancy. Menentukan informasi yang diperlukan untuk membandingkan implementasi yang sesungguhnya standar yang mendefinisikan kinerja objek evaluasi; 3) menjaring kinerja objek evaluasi yang meliputi pelaksanaan program, hasil-hasil standar-standar dengan pelaksanaan dengan hasil- hasil pelaksanaan objek evaluasi yang sesungguhnya dan menentukan rasio ketimpangan; 5) menentukan penyebab ketimpangan antara standar dengan kinerja objek evaluasi; dan 6) menghilangkan ketimpangan dengan membuat perubahan-perubahan terhadap implementasi objek evaluasi.

  Penelitian menggunakan model evaluasi ketimpangan dengan maksud untuk mendapatkan gambaran antara pelaksanaan supervisi akadeemik yang dilakukan kepala sekolah dengan standar baku pelaksanaan supervisi akademik Bersarkan Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SD/MI pada komponen standar proses desebutkan bahwa:1) pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/ madrasah mencakup tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian hasil pembelajaran; 2) supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah dengan melakukan kunjungan kelas serta melakukan tindak lanjut dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi; 3) Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh kepala pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut, 4) kepala sekolah/madrasah menyampaikan hasil pengawasan proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan; 5) kepala sekolah/madrasah melakukan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran, dijadikan untuk mengukur tentang pelaksanaan supervisi akademik di sekolah (Permendiknas no 11 tahun 2009)

  Dengan demikian penelitian diharapkan mendapatkan gambaran tingkat ketimpangan pelaksanaan supervisi akademik yang akurat antara standar baku dengan pelaksanaan di sekolah dasar yang berada di gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang.

1.3. Subyek Penelitian

  Penelitian dilakukan di 8 Sekolah Dasar gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang Kota Semarang, pemilihan wilayah ini dikarenakan Tembalang merupakan Kecamatan yang ada di Kota Semarang yang pelaksanaan supervisi akademiknya cukup memprihatinkan.

1.4. Jenis Data

  Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh peneliti dari lapangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Data-data tersebut dibagi menjadi dua jenis data, yaitu: a.

  Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari obyek penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti. Data yang diperoleh berbentuk hasil wawancara dengan informan terkait, catatan- catatan yang mendukung penelitian.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti tidak secara langsung dari obyek penelitian. Teknik pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan atau studi dokumentasi, yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku literature atau peraturan perundang- undangan. Studi kepustakaan ini digunakan untuk mendapatkan kerangka teori yang sesuai dengan judul penelitian agar terarah

3.5 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpul data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ialah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara, berbagai sumber. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan datanya dapat menggunakan sumber primer, dan sumber data sekunder. Apabila ditinjau dari segi tata cara atau teknik pengumpul data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara (interview), observasi (pengamatan), dokumentasi dan gabungan ketiganya.

  Berdasarkan sifat penelitian kualitatif maka data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri data primer dan data sekunder, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara: a.

  Wawancara Wawancara yang dilakukan baik secara langsung (face to face) maupun menggunakan pesawat telepon, sehingga terjadi kontak pribadi. Oleh karena itu pewawancara perlu memahami situasi dan kondisi sehingga dapat menentukan waktu yang tepat kapan dan dimana harus melakukan wawancara. Data primer yang akurat, luas dan mendalam dilakukan melalui tanya jawab langsung berupa wawancara dengan pihak yang bersangkutan baik informan utama maupun informan pendukung. Dalam mengumpulkan data melalui wawancara, peneliti melakukuan langkah- langkah sebai berikut: 1)menetapkan kepada siapawawancara ini akan dilakukan; 2) menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan; 3) mengawali atau membuka alur wawancara, 4) melangsungkan jalannya wawancara; 5) mengkonfirmasikan ringkasan hasil wawancaradan mengakhirinya; 6) menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan; dan 7) mengidentifikasikan tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

  Daftar pertanyaan sifatnya hanya sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan wawancara b.

  Pengamatan (Observasi) Selain pengumpulan data melalui wawancara, peneliti juga melakukan observasi sebagai informasi yang nyata di lapangan. Dengan observasi di lapangan, maka peneliti akan memperoleh manfaat sebagai berikut: 1) mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan diperoleh pandangan yang menyeluruh, 2) memperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, supaya tidak terpengaruh pandangan sebelumnya, 3) peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu karena dianggap biasa dan arena itu tidak akan terungkapnya dalam wawancara, 4) menemukan hal-hal yang sedianya tidak terungkap oleh peneliti dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama baik lembaga, 5) menemukan hal-hal yang diluar persepsi peneliti, sehingga akan meperoleh gambaran yang lebih komprehensif, dan 6) peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana siasi sosial yang diteliti.

  Kegiatan pengamatan (observasi) dilakukan ppenting sebagai factor mendukung maupun faktor yang menghambat dalam pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme Kepala Sekolah Sekolah Dasar di UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang c.

  Dokumentasi dan Arsip Dokumentasi dilakukan dengan cara menelusuri literature-literatur ilmiah dari buku-buku jurnal ilmiah, surat kabar data statistic, dan karya ilmiah. Sumber data dari dokumentasi merupakan sumber data kedua (data sekunder ). Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bias berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain- lain. Mencatatat arsip yang berisi tentang pelaksanaan kegiatan supervise akademik seperti program supervise kepala sekolah, penelitian berlangsung. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

1.5. Teknik Analisis Data

  Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik analisis, yaitu teknik analisis kuantitatif dan teknik analisis kualitatif.

  a.

  Analisis Data Kuantitatif Data hasil kuosioner yang diperoleh adalah skor responden dalam memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam daftar periksa program supervise akademik.

  Responden diminta memberikan respon dengan mengisi status evaluasi dengan m engisi “Y” untuk sesuai atau “T” untuk tidak sesuai. Berdasarkan respon tersebut dapat diperoleh skor responden.

  Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan respon subyek penelitian per item pernyataan pada masing- masing angket.

  Alasan dilaksanakannya penelitian kombinasi kualitatif dan kuantitatif ini setidaknya memiliki dua tujuan. Tujuan pertama adalah tujuan trianggulasi, yaitu data-data kualitatif dipakai untuk memeriksa kebenaran data kuantitatif. Misalnya untuk melihat apakah ada kesenjangan antara jawaban responden dengan kondisi nyata yang ada dilapangan. Kedua, tujuan komplementer, yaitu data-data kualitatif menjadi pelengkap data kuantitaif atau sebaliknya.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar

0 0 66

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Teori Dienes terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Semester 1 Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham: Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016

0 1 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Penjasorkes Melalui Pendidikan dan Latihan Model Induktif Perangkat Kurikulum di UPTD. Pendidikan Kecamatan Tugu dan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Supervisi a. Pengertian Supervisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

0 0 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

0 0 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 0 10

BAB II TINJAUAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Dasar Di Gugus Baskara Sumirat UPTD Pendidikan Kecamatan Tembalang

0 0 14