Peranan Guru Dalam Administrasi. docx

“Peranan Guru Dalam Administrasi Pendididkan”
Posted by sarwo_09320036 on April 17, 2011
Posted in: Pendidikan. Leave a Comment
1.1

Latar Belakang

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan
dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dilaksanakan bertujuan
jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun mengembangkan ilmu yang telah
dipelajari dan dipraktekkan di sekolah.
Administrasi sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia
pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi
dalam sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau
administrasi dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut
akan berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih
dalam bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya
dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan
karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.

Namun, administrasi pendidikan seringkali disalahartikan sebagai semata-mata ketatausahaan
pendidikan. Namun dari uraian berikut ini akan diketahui bahwa pengertian administrasi
pendidikan sebenarnya adalah bukan sekedar itu. Administrasi pendidikan tidak begitu
mudah, karena ia menyangkut pengertian yang luas. Culberston (1982) mengatakan bahwa
Schwab pada tahun enam puluhan telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi
pendidikan sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah yang mungkin
timbul dalam pelaksanaan administrasi pendidikan
1.2

Rumusan Masalah

Dari Latar Belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah konsep dasar administrasi pendidikan itu ?
2. Apakah Sistem dan struktur organisasi Sekolah itu ?
3. Apakah Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi sekolah?
4. Apakah Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan Sekolah?
1.3

Tujuan


Dari Rumusan Masalah tersebut dapa ditarik 4 tujuan, yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep dasar administrasi pendidikan.

2. Untuk mengetahui Sistem dan struktur organisasi Sekolah.
3. Untuk mengetahui Hak, kewajiban, dan tanggung jawab guru dalam administrasi
sekolah?
4. Untuk mengetahui Peranan Guru dalam Sistem Informasi dan Ketatausahaan
Sekolah?

2.1

KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

2.1.1

Pengertian administrasi pendidikan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.


Maksudnya :
1)
administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai
tujuan pendidikan.
2)
administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai tujuan
pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemanduan,
dan penilaian.
3)
administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem. Sistem
adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu berinteraksi dalam
sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
4)
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai
sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
5)
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan. Administrasi

pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab pertanyaan
bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat melaksanakan tut wuri
handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo dalam mencapai tujuan
pendidikan
6)
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan.
Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok orang bukanlah
pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada bermacam-macam
masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
7)
administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi. Komunikasi
dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain mengerti apa yang
kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang lain itu.
8)
administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu kegaitan
ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasikan
kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat, serta mempersiapkan laporan.
2.1.2 Ruang lingkup bidang garapan administrasi pendidikan
Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan meliputi :
ü Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang

materi. Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.
ü Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai
sekolah dan sebagainya. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya
pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan
sebagainya.

ü Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum,
pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya

2.1.3

Fungsi umum administrasi pendidikan dan penerapannya di sekolah

Fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan
tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya prinsip bahwa pada dasarnya
kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu.
Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha, mulai dari perencanaan sampai
melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi
merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha itu (Longenecker, 1964).
Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja

sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu. Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini
karena alasan sebagai berikut: a). tujuan pendidikan merupakan jabaran dari tujuan
pendidikan nasional. Oleh karena itu, pemahaman tentang hubungan keduanya perlu
dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan titik berangkat administrasi pendidikan pada
jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu juga merupakan tolak ukur keberhasilan
kegiatan administrasi pendidikan di jenjang pendidikan itu.
2.2
2.2.1

SISTEM DAN STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
Pengertian system dan organisasi sekolah

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat objek dengan hubungan-hubungan antara
objek dan hubungan antar atributnya. Dengan kata lain, sistem adalah suatu kesatuan utuh
yang terjalin dari :
1. Sejumlah bagian,
2. Hubungan bagian-bagian, dan
3. Atribut dari bagian-bagian itu maupun dari hubungan itu.
Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “system” yang artinya adalah
himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan

bersama.
Organisasi sekolah, adalah organisasi yang beranggotakan murid-murid . organisasi ini bisa
berupa organisasi intra sekolah maupun organisasi intra sekolah
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih
dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan prasarana
dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka mencapai tujuan sekolah.
Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung jawab, dan
wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya sehingga dapat menjadi
tercapainya tujuan sekolah itu.

2.2.2

Fungsi dan tujuan organisasi sekolah

v Fungsi Organisasi sekolah
ü Melatih Kemampuan Kemampuan Akademis Anak (Biar Pintar)
Dengan melatih serta mengasah kemampuan menghafal, menganalisa, memecahkan masalah,
logika, dan lain sebagainya maka diharapkan seseorang akan memiliki kemampuan akademis
yang baik. Orang yang tidak sekolah biasanya tidak memiliki kemampuan akademis yang
baik sehingga dapat dibedakan dengan orang yang bersekolah. Kehidupan yang ada di masa

depan tidaklah semudah dan seindah saat ini karena dibutuhkan perjuangan dan kerja keras
serta banyak ilmu pengetahuan.
ü Menggembleng dan Memperkuat Mental, Fisik dan Disiplin
Dengan mengharuskan seorang siswa atau mahasiswa datang dan pulang sesuai dengan
aturan yang berlaku maka secara tidak langsung dapat meningkatkan kedisiplinan seseorang.
Dengan begitu padatnya jadwal sekolah yang memaksa seorang siswa untuk belajar secara
terus-menerus akan menguatkan mental dan fisik seseorang menjadi lebih baik.
ü Memperkenalkan Tanggung Jawab
Tanggung jawab seorang anak adalah belajar di mana orangtua atau wali yang memberi
nafkah. Seorang anak yang menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik dengan
bersekolah yang rajin akan membuat bangga orang tua, guru, saudara, famili, dan lain-lain.
ü Membangun Jiwa Sosial dan Jaringan Pertemanan
Banyaknya teman yang bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang
siswa. Tidak menutup kemungkinan di masa depan akan membentuk jaringan bisnis dengan
sesama teman di mana di antara sesamanya sudah saling kenal dan percaya. Dengan memiliki
teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi
dengan baik.
ü Sebagai Identitas Diri
Lulus dari sebuah institusi pendidikan biasanya akan menerima suatu sertifikat atau ijazah
khusus yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik

dan dapat diandalkan. Jika disandingkan dengan orang yang tidak berpendidikan dalam suatu
lowongan pekerjaan kantor, maka rata-rata yang terpelajarlah yang akam mendapatkan
pekerjaan tersebut.
ü Sarana Mengembangkan Diri dan Berkreativitas
Seorang siswa dapat mengikuti berbagai program ekstrakurikuler sebagai pelengkap kegiatan
akademis belajar mengajar agar dapat mengembangkan bakat dan minat dalam diri seseorang.

Semakin banyak memiliki keahlian dan daya kreativitas maka akan semakin baik pula
kualitas seseorang. Sekolah dan kuliah hanyalah sebagai suatu mediator atau perangkat
pengembangan diri. Yang mengubah diri seseorang adalah hanyalah orang itu sendiri.
v Tujuan Organisasi Sekolah
ü Meningkatkan prestasi belajar siswa yang bersifat Akademis
ü Meningkatkan prestasi belajar siswa yang bersifat Non Akademis melalui optimalisasi
kegiatan ekstrakurikuler
ü Meningkatkan KBM yang mengarah pada pembelajaran berbasis Kompetensi
ü Terciptanya manajemen yang baik dan efisien
ü Menjalin kerjasama dengan instansi / Institusi terkait, masyarakat dan dunia usaha /
Industri dalam rangka pengembangan program pendidikan
ü Tersedianya sarana-prasarana pendidikan yang representatif
ü Menciptakan kultur sekolah yang kondusif

ü Menciptakan manajemen yang tertib dan profesional
ü Meningkatkan kemampuan, daya nalar serta meningkatkan ketrampilan siswa disertai
dengan sikap dan perilaku yang santun dan berwawasan global
2.2.3

Bentuk dan struktur organisasi sekolah

1. Bentuk organisasi sekolah
2. Organisasi Lini (bentuk lurus)
Dalam organisasi lurus, organisasi ini didalamnya terdapat wewenang yang menghubungkan
langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan
1. Organisasi bentuk lurus dan staf
Organisasi benruk ini pada dasarnya adalah sama dengan struktur bentuk lurus, hanya saja
ada perbedaan dimana untuk membantu kelancaran kerja dalam pelaksanaan tugas, maka dari
atasan ditempatkan satupejabat atau lebih didalam unit-unit, tapi pejabat ini tidak mampunyai
komando, melainkan hanya bertugas membantu dalam hal yang khusus, memecahkan
masalah-masalah, memberi ide dsb, dan pejabat ini biasanya disebut dengan staf.
1. Organisasi Bentuk Fungsional
Adalah organisasi dimana wewenang dari pimpinan atas/pucuk pimpinan dilimpahkan kepada
kepala bagian atau pimpinan unit dibawahnya dalam satu bidang kerjaan tertentu, setiap

kepala unit mempunyai wewenang memerintah para unit pelaksana dibawahnya sepanjang

menyangkut pekjaan tertentu. Dalam organisasi ini menganut sistem satuan organisasi yang
didasari atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut.
1. Bentuk pimpinan tunggal dan pimpinan jamak/komite


Bentuk pimpinan tunggal ialah bahwa yang memegang puncak pimpinan, merupakan
sumber pokok segala tugas maupun wewenang dan merupakan penanggung jawab
terakhir dalam organisasi.



Bentuk pimpinan jamak ialah suatu organisasi dipimpin oleh beberapa orang juga bisa
kita sebut dengan komite atau dewan, segala ketentuan sesuatu diputuskan bersama
oleh dewan/komite.

1. Struktut organisasi sekolah
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka atau susunan yang menunjukkan hubungan
antara pejabat atau bidang kerja yang satu dengan yang lain, sehingga jelas tugas, wewenang
dan tanggungjawab masing-masing dalam suatu kebulatanyang teratur.
Berikut adalah contoh struktur organisasi sekolah.

2.2.4

Kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah

Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa kedudukan guru disekolah berada dibawah naungan
kepala sekolah dan diatas siswaSehingga peran sentral guru tersebut sangat dibutuhkan untuk
memahami visi-misi dan tujuan sekolah dan menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content)
kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya
sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas. Selain itu,
guru mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan peserta
didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi. Menyusun perioritas program sekolah
secara terukur dan sistematis, seperti proses rekuitmen siswa, masa orientasi siswa, proses
pembelajaran, hingga proses evaluasi.
Secara umum kedudukan guru dalam struktur organisasi sekolah adalah sbb:
1. Ikut serta merencanakan dan merumuskan tujuan-tujuan kegiatan ekstra kurikuler
serta pelaksanaannya.
2. Guru secara bersama-sama membina, memelihara dan meningkatkan organisasi guru
profesional sebagai sarana pengabdiannya.
3. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi guru yang bermaksud membina
profesi pendidikan pada umumnya

4. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap, ucapan-ucapan
dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.
5. Guru mampu membei contoh kepada peserta didik untuk bersikap fair.
2.3
HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB GURU DALAM
ADMINISTRASI SEKOLAH
2.3.1

Hak guru

Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:
1)
Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial.
2)

Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

3)
Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual.
4)

Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.

5)
Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
6)
Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah
pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
7)

Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.

8)

Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

9)

Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan.

10)
Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi
akademik dan kompetensi dan/ atau.

2.3.2

Kewajiban guru

Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru berkewajiban
sebagai berikut :
1)

Pengambilan inisiatif , pengarah, dan penilaian kegiatan pendidikan.

2)
Wakil masyarakat, yang dapat menyalurkan kemauan masyarakat (dalam arti
yang baik).
3)

Penegak disiplin

4)
Untuk memperlancar kegiatan pendidikan, maka pembelajar harus mampu
melaksakan kegiatan administrasi.
5)
Orang yang berpengetahuan, artinya ahli dalam mata pelajaran yang hendak ia
sampaikan. Sebab pembelajar bertanggung jawab dalam mewariskan kebudayaan
(pengetahuan) kepada peserta didiknya, guna mempersiapkanmereka untuk menjadi anggota
masyarakat yang dewasa.

2.3.3 Tanggungjawab guru
1)
Bertanggung jawab terhadap dunia profesi yang dimilikinya dan mentaati kode
etik yang berlaku dalam profesi yang bersangkutan.
2)
Bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan tuntutan
pengabdian profesinya.
3)
Bertanggung jawab atas hasil profesi yang dilaksanakannya. Artinya dia harus
bekerja untuk mendatangkan hasil yang sebaik mungkin kulaitasnya, bagi kepentingan
kemanusiaan.
4)
Bertanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat dan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
5)
Dalam pandangan orang yang berTuhan, bahwa seluruh pekerjaan yang
dilakukannya adalah dalam rangka ibadah kepadaNya. Oleh karena itu dia harus sadar, bahwa
apa yang dia kerjakan pada hakikatnya kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
6)
Dalam keadaan apapun dia harus berani mengambil resiko untuk menegakkan
kebenaran yang berhubungan dengan profesinya, secara bertanggungjawab dia harus berani
berucap, bertindak dan mengemukakan sesuatu yang sesuai dengan kebenaran tuntutan
profesi yang diyakininya.
7)
Dia secara sadar harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas yang
berhubungan dengan tuntutan profesinya, sesuai dengan dinamika dan tuntutan zaman serta
keadaan yang semakin berkembang pada tiap saat.
8)
Dalam keadaan tertentu, bila diperlukan dia harus bersedia memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada pihak manapun tentang segala hal yang pernah ia laksanakan
sesuai dengan profesinya

2.3.4

UU Guru dan Dosen

Secara normatif, dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab I Ketentuan Umum, Pasal I ayat 1
disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
Namus jika kita perhatikan secara kontekstual isi pasal tersebut, maka tugas guru selain telah
terinci di atas, sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan administrasi. Yaitu
sebuah kegiatan yang menjalankan tugas-tugas administrasi sistem sekolah yang menyangkut
segala rangkaian program kegiatan, baik kegiatan yang terencana maupun kegiatan insidental
guna mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang diinginkan.

2.3.5

Sertifikasi guru

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru yang telah
memenuhi standar kompetensi guru. Sertifikasi guru bertujuan untuk: (1) menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, (2) meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, (3)
meningkatkan martabat guru, (4) meningkatkan profesionalitas guru.
Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan Non PNS yang sudah mengajar pada satuan
pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat,
dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.


Prinsip Sertifikasi

Dilaksanakan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang impartial, tidak
diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan nasional. Berujung pada peningkatan mutu
pendidikan nasional melalui peningkatan mutu guru dan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru
merupakan upaya Pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang dibarengi dengan
peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan diberi
tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non
PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan diIndonesiasecara berkelanjutan.


Tujuan Sertifikasi

Sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan mutu dan menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.


Manfaat Sertifikasi

Adapun manfaat sertifikasi guru dapat diperikan sebagai berikut.


Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat
merusak citra profesi guru.



Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan
profesional.



Menjadi wahana penjaminan mutu bagi LPTK , dan kontrol mutu dan jumlah guru
bagi pengguna layanan pendidikan.



Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan (LPTK) dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku
Memperoleh tujangan profesi bagi guru yang lulus ujian sertifikasi.

2.3.6

Persyareatan guru

Untuk dapat melakukan peranan dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya, guru
memerlukan syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat inilah yang akan membedakan antara guru
dengan manusia-manusia lain pada umumnya. Adapun syarat-syarat menjadi guru itu dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok.
1. Persyaratan administrative
Syarat-syarat administratif ini antara lain meliputi: soal kewarganegaraan (warga negara
Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun), berkelakuan baik, megajukan permohonan.
Di samping itu masih ada syarat-syarat lain yang telah ditentukan sesuai dengan kebajikan
yang ada.
1. Persyaratan teknis
Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, yakni harus berijazah pendidikan guru.
Hal ini mempunyai konotasi bahwa seseorang yang memiliki ijazah pendidikan guru itu
dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan
teknik mengajar, terampil mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan citacita memajukan pendidikan/pengajaran.
1. Persyaratan psikis
Yang berkaiatan dengan kelompok persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam
berpikir dan bertindak, maupun mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa
kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki
jiwa pengabdian. Di samping itu, guru juga dituntut untuk bersifat pragmatis dan realistis,
tatapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan filosofis. Guru harus juga mematuhi
norma dan nilai yang berlaku serta memilki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa
guru itu harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi untuk anak didik.
1. Persyaratan fisik

Persyaratan fisik ini antara lain meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang
mungkin mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang menular.
Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, termasuk bagaimana
cara berpakaian. Sebab, bagaimanapun juga guru akan selalu dilihat/diamati dan bahkan
dinilai oleh para siswa/anak didiknya.
1. Persyaratan mental
Persyartan mental antara lain meliputi: memiliki sikap mental yang baik terhadap profesi
keguruan, mencintai dan mengabdi pada tugas jabatan, bermental pancasila dan bersikap
hidup demokratis.
1. Persyaratan moral
Guru harus mempunyai sifat sosial dan budi pekerti yang luhur, sanggup berbuat kebajikan,
serta bertingkah laku yang bisa dijadikan suri tauladan bagi orang-orang dan masyarakat di
sekelilingnya.
Dari syarat-syarat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa mengingat tugas sebagai guru
adalah tugas yang berat tetapi mulia, maka dituntut syarat-syarat jasmani, rohani dan sifatsifat lain yang diharapkan dapat menunjang untuk memikul tugas itu dengan sebaik-baiknya.

2.4
PERANAN GURU DALAM SISTEM INFORMASI DAN KETATAUSAHAAN
SEKOLAH
2.4.1

Sistem informasi di sekolah

Peningkatan kualitas pendidikan dan pengajaran harus merupakan fokus dari setiap
penyelenggaraan sekolah. Sekolah tidak boleh terjebak dalam rutinitas proses administrasi.
Di samping itu sekolah harus cepat mengambil keputusan-keputusan penting dalam
mengembangkan dirinya. Untuk pengambilan keputusan-keputusan tersebut dibutuhkan datadata yang akurat. Sistem Informasi Sekolah yang baik merupakan solusinya. Proschool
mengembangkan Sistem Informasi Sekolah dengan modul-modul yang didisain mempercepat
administrasi sehingga meningkatkan kualitas belajar mengajar. Di samping itu juga
dikembangkan laporan-laporan yang sangat membantu dalam pengambilan-pengambilan
keputusan yang penting. Modul modul yang sudah dikembangkan saat ini:


Database Siswa



Program Uang Sekolah

Dengan program ini Pembuatan Tagihan, Penerimaan Pembayaran, dan Pencetakan
slip/kwitansi dapat dilakukan dengan komputerisasi Modul yang sedang dikembangkan saat
ini


Penilaian Absensi

Dengan modul ini proses penilaian akan transparan. Sekolah benar-benar dapat tegas dalam
memberikan penilaian kepada siswanya. Modul absensi dirancang agar orangtua dapat
memonitor anaknya secara online dalam kegiatan belajar mengajar.
Menu-menu dalam Database Siswa dan Uang sekolah adalah sebagai berikut:
1. Database siswa


Management data pribadi siswa



Management virtual account



Management orang tua



Management saudara

1. Management Sekolah


Management Lokasi sekolah



Management Tingkatan Sekolah



Management Tingkatan Kelas



Management Kelas



Management Pindah Kelas, Naik Kelas, dan kelulusan

1. Management Tagihan


Wizard Tagihan Uang Sekolah



Wizard Tagihan Uang Gedung



Create Tunggakan



Create Denda

1. Management Pembayaran


Upload data pembayaran dari bank



Pembayaran secara manual



Cetak kwitansi

1. Management Informasi



Informasi untuk siswa



Informasi untuk orang tua



Informasi untuk guru



Informasi untuk kepala sekolah



Feature
1. Web base, unlimited user

1. Unlimited siswa
2. Security 3 level
1. Network: data diencrypt dengan SSL
2. Aplikasi: program diencrypt dengan Zend Guard
3. Database: database diletakkan dalam server sendiri
4. Teknologi : Apache, SSL, MySQL, PHP, Zend
5. Operating System: Windows/Linux

2.4.2

Peranan dan tanggungjawab guru dalam system informasi di sekolah

1. Peranan guru dalam sistem informasi di sekolah
Teknologi Informasi pada era sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesatnya, sehingga
guuru diharapkan tidak hanya mampu mengajar akan tetapi juga mampu berperan aktif dalam
sistem informasi disekolah. Berikut adalah peranan guru dalam sistem informasi disekolah:
1. Sebagai pelatih (coaches), guru harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya
bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan
kondisi masing-masing.
2. Sebagai konselor, guru harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajarmengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis
yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.
3. Sebagai manajer pembelajaran, guru memiliki kemandirian dan otonomi yang
seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan
mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran
4. Sebagai partisipan, guru tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga
berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa

5. Sebagai pembelajar, guru harus secara terus menerus belajar dalam rangka
menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya
6. Sebagai pengarang, guru harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai
karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya.
7. Tanggung jawab guru dalam sistem informasi di sekolah
1. Guru mampu memberi pengarahan tentang dampak positif dan negatif dalam
sistem informasi
2. Guru dapat memberi contoh dalam menggunakan sistem informasi.

2.4.3

Ketatausahaan di sekolah

Administrasi tata usaha merupakan kegiatan pencatatan tentang segala sesuatu yang
terjadi dalam sekolah untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan.
Administrasi tata usaha itu meliputi segenap kegiatan mulai dari pembuatan surat,
pengelolaan, penataan sampai dengan penyimpanan semua surat atau bahan keterangan yang
diperlukan oleh sekolah.
2.4.4

Peranan dan tanggungjawab guru dalam ketata-usahaan sekolah

ü Terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam memberi layanan
ü Menghimpun, mencatat, mengolah, mnggandakan, mengirim, menyimpan dan
menemukan kembali berbagai keterangan yang berkenaan maupun yang menunjang
penyelenggaraan dan pendidikan disekolah.
ü Membantu perkembangan lembaga persekolahan dengan memberikan masukan-masukan
yang bersifat inovatif dan kreatif dalam meningkatkan kualitas pelayannan sekolah, baik
secara ekternal maupun inter

3.1

Kesimpulan

Pengertian administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja
sama, proses kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Fungsi administrasi pendidikan dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan itu
Salah satu kewenangan guru adalah menghadapi peserta didiknya, untuk itu ia harus memiliki
kemampuan dan memiliki standar, dengan prinsif mandiri (otonom) atas keilmuannya. Jadi

untuk berprofesi sebagai seorang guru perlu adanya kekuatan pengakuan formal melalui tiga
tahap; yakni; sertifikasi; regristrasi dan lisensi. Sertifikasi adalah pemberian sertifikat yang
menunjukkan kewenangan seseorang anggota seperti ijasah tertentu. Menteri Pendidikan
akan mengeluarkan peraturan menteri nomor 18 tahun 2007 yang berisi kebijakan mengenai
sertifikasi guru. Berdasarkan peraturan tersebut, sertifikasi dilaksanakan dalam bentuk
penilaian portofolio yaitu pengakuan atas pengalaman professional guru dalam bentuk
penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan: kualifikasi akademik,
pendidikan dan pelatiahan, pengalaman mengajar, perencanan dan pelaksanaan pembelajaran,
penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi akademik, karya pengenbangan profesi,
keikutsertaan dalam forum ilmiah, penglaman organisasi dibidang kependidikan dan social,
dan penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan. Regritasi mengacu kepada suatu
pengaturan di mana anggota diharuskan terdaftar namanya pada suatu badan atau lembaga.
Lisensi adalah suatu pengaturan yang menetapkan seseorang memperoleh izin dari yang
berwajib untuk menjalankan pekerjaanya.
3.2

Saran

Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk penyempurnaan karya-karya yang akan datang. Harapan yang besar
adalah apabila ada karya-karya baru tentang admnistrasi pendidikan yang lebih lengkap dan
lebih baik lagi sehingga bisa dijadikan bahan referensi yang lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Davies, Ivor K.1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta:CV Rajawali
Hernowo.2005.Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara
Menyenangkan.Bandung:MLC
Mudjito.1986.Guru Yang Efektif.Jakarta:Rajawali
Prawiradilaga, Dewi S.2008.Prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta:Kencana
Sheel, Barbara B.,dkk.1994.Teknologi Pembelajaran.Jakarta:IPTPI
Usman, Moh. Uzer.2002.Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT Remaja
Rosdakarya

Sumber Internet
http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12
http://kutbi.wordpress.com/2010/06/13/sosiologi-pendidikan-struktur-dan-hubunganhubungan-peranan-dalam-kelas/
http://ifzanul.blogspot.com/2010/06/hakikat-fungsi-dan-tujuan-organisasi.html

A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Secara etimologis, kata administrasi berasal dari kata latin “ad”
yang berarti kepada dan “ministro” berarti melayani. Secara bebas

dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu.
Secara garis besarnya administrasi adalah upaya mencapai tujuan
secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang
dalam suatu pola kerjasama. Efektif dalam arti hasil yang dicapai
upaya itu sama dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan
efisien berhubungan dengan penggunaan sumber dana, daya dan
waktu yang ekonomis.
Hadari Nawawi dalam bukunya Administrasi Pendidikan
mengatakan, “administrasi pendidikan adalah rangkaian kegiatan
atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah
orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang
diselenggarakan dalam lingkungan tertentu, terutama dalam
lembaga pendidikan formal”.
G.Z. Roring mengartikan administrasi pendidikan sebagai cara
bekerja dengan orang-orang dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang efektif, yang berarti mendapatkan hasil yang baik,
tepat dan benar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
Jadi administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses
keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
B. Tujuan Administrasi pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan berkaitan erat dengan tujuan
pendidikan secara umum sebab administrasi pendidikan merupakan
alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sergiovanni dan Carver (1975) menyebutkan empat tujuan
administrasi, yaitu:
1. Efektivitas produksi
2. Efesiensi
3. Kemampuan menyesuaikan diri
4. Kepuasan kerja
Apabila dikaitkan dengan pengertian administrasi pendidikan, maka
tujuan administrasi pendidikan agar segala usaha kerjasama dalam
mendayagunakan berbagai sumber dapat berjalan dengan teratur,
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan.
Administrasi pendidikan merupakan subsistem dari system
pendidikan nasional. Tujuan administrasi pendidikan adalah
menunjang tercapai tujuan pendidikan nasional. Dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan
Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tujuan tersebut dijabarkan lagi ke dalam Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa bertujuan untuk berkembangkannya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional tersebut dijabarkan lagi ke dalam
tujuan-tujuan institusional sesuai dengan jenjang dan jenis
pendidikan yang diharapkan adanya kesinambungan antara jenjang
dan jenis pendidikan tersebut. Untuk mencapai tujuan institusional
tersebut dijabarkan lagi ke dalam tujuan kurikuler sesuai dengan

jenjang dan jenis pendidikan.
Untuk mencapai tujuan institusional tersebut, dalam GBPP atau
silabus telah dicantumkan tujuan instruksional umum (kompetensi
umum) dari setiap pokok bahasan yang mencakup hal-hal yang
luas. Guru harus menjabarkan tujuan instruksional umum/ tujuan
pembelajaran khusus yang ditinjau dari tiga bidang pengembangan
tingkah laku manusia melalui pendidikan yaitu bidang kognitif,
keterampilan, nilai dan sikap.
Tujuan administrasi secara sempit adalah untuk:
1. Melayani pelaksanaan seluruh kegiatan pendidikan sekolah
2. Merekam seluruh aktivitas pendidikan (sekolah)
3. Menunjang seluruh kegiatan pendidikan (sekolah)
C. Fungsi Administrasi Pendidikan
Fungsi administrasi pendidikan dapat dilihat dari dua segi yaitu:
1. Dari segi hasil yang telah dicapai dari kegiatan administrasi
pendidikan itu, fungsinya adalah sebagai dokumentasi dan bahan
informasi yang berguna untuk perencanaan dan penentuan
kebijakan baru.
2. Dari kegiatan yang dilakukan adalah sebagai pengelolaan,
pembimbingan, pengarahan dan pengawasan terhadap seluruh
kegiatan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan.
D. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang
dapat memperlancar dan membantu penyelenggaraan kegiatankegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan
formal) sehingga tujuan pendidikan dapat ditempuh melalui bentukbentuk kegiatan secara tertib dan teratur yang pada akhirnya
sampai pada pencapaian tujuan pendidikan itu sendiri.
Untuk memperjelas ruang lingkup administrasi pendidikan,
khususnya bidang-bidang penting yang sering dilaksanakan di
sekolah-sekolah pada umumnya untuk penyelenggaraan kegiatankegiatan operasional pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Bidang tata usaha sekolah, meliputi:
a. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
b. Anggaran belanja keuangan sekolah
c. Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
d. Keuangan dan pembukuannya
e. Korespondensi/surat menyurat
f. Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan,
pengisian buku induk, raport, dan sebagainya.
2. Bidang personalia murid, meliputi:
a. Organisasi murid
b. Masalah kesehatan murid
c. Evaluasi kemajuan murid
d. Masalah kesejahteraan murid
e. Bimbingan dan konseling bagi murid
3. Bidang personalia guru, meliputi:
a. Pengangkatan dan penempatan guru
b. Organisasi person guru
c. Masalah kepegawaian
d. Masalah kondisi dan evaluasi kemajuan guru
e. Refreshing dan up grading guru

4. Bidang pengawasan (supervisi), meliputi:
a. Usaha membangkitkan semangat guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
b. Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara
guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah
c. Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasilhasil pendidikan dan pengajaran
d. Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru pada umumnya
5. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
a. Berpedoman dan menerapkan apa yang tercantum dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan, dalam usaha mencapai
dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
b. Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan lingkungan
masyarakat
Dapatlah disingkatkan bahwa bidang-bidang tersebut secara umum
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
 Bidang administrasi materil, yaitu kegiatan administrasi yang
menyangkut bidang-bidang materi, seperti: ketatausahaan sekolah,
administrasi keuangan, alat perlengkapan dan sebagainya.
 Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya
pelaksanaan kurikulum, pembinaan kurikulum, penyusunan silabus,
persiapan harian dan sebagainya.
E. Komponen-Komponen Administrasi Pendidikan
Komponen-komponen administrasi pendidikan secara garis besar
dapat digolongkan menjadi:
1. Administrasi Personal Sekolah
Administrasi personal sekolah adalah segenap proses penataan
personal di sekolah, mereka itu terdiri dari kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, kepala tata usaha, semua karyawan tata
usaha, termasuk pesuruh.
2. Administrasi Kurikulum
Kurikulum meliputi segala pengalaman yang sengaja diberikan
sekolah untuk memupuk perkembangan anak-anak dengan jalan
menciptakan situasi belajar mengajar, bias juga diartikan sebagai
kumpulan mata-mata pelajaran.
3. Administrasi Prasarana dan Sarana pendidikan
Prasarana adalah alat tidak langsung untuk mencapai tujuan,
seperti lokasi/tempat, bangunan sekolah, dan lapangan olahraga.
Sedangkan sarana adalah alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan
sebagainya.
4. Administrasi Siswa
OSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakui dan
siselenggarakan di sekolah dengan tujuan untuk melatih
kepemimpinan murid serta memberikan wahana bagi murid untuk
melakukan kegiatan-kegiatan kurikuler yang sesuai.
5. Kejasama Sekolah dan Masyarakat
Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh dalam hubungan sekolahmasyarakat adalah:
a. Anak/murid
b. Surat-surat selebaran dan buletin sekolah
c. Media massa

d. Pertemuan informal
e. Laporan kemajuan murid
f. Kontak formal
g. Memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia di masyarakat
h. Badan pembantu penyelenggara pendidikan
F. Peranan Guru Dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar mengajar dalam
suatu lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan
subsistem pendidikan nasional.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah.
Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan
yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup
administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam
menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan penilaian
kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia
sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus
aktif memberikan sumbangan, baik fikiran maupun tenaganya.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif,
artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerjasama, dan bukan
bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah
termasuk guru harus terlibat.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1992, Pasal 20
disebutkan bahwa: “tenaga kependidikan yang akan ditugaskan
untuk bekerja sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipilih dari kalangan
guru.” Ini berarti, bahwa selain peranannya untuk menyukseskan
kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguhsungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah.
Adapun manfaat bagi seorang tenaga kependidikan yang
mempelajari administrasi pendidikan ialah:
• Dapat mengetahui dan menyadari tugas-tugas dan kewenangan
yang mesti dipikulnya serta mengetahui bagaimana cara-cara
melaksanakan tugas-tugas dan kewenangannya masing-masing.
• Mengetahui bagaimana melaksanakan sesuatu kegiatan
kependidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan supaya
tercapai efektif dan efisisen serta secara tepat.
Prosedur atau langkah-langkah pokok yang harus ditempuh secara
urut dalam kegiatan administrasi pendidikan meliputi:
1. Menyusun rancangan
2. Mengadakan pengorganisasian
3. Memberikan arahan dan bimbingan
4. Mengadakan koordinasi
5. Menciptakan hubungan atau menjalin komunikasi
6. Mengadakan pengawasan atau mengontrol
7. Mengadakan evaluasi
Serentetan prosedur kegiatan administrasi pendidikan diatas harus
dilakukan secara berurutan, berjalin satu sama lain sehingga
menunjukkan suatu system kegiatan yang bersinambungan.

BAB III

PENUTUP
SIMPULAN
administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses
keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Tujuan administrasi pendidikan adalah menunjang tercapai tujuan
pendidikan nasional.
Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi segala hal yang
dapat memperlancar dan membantu penyelenggaraan kegiatankegiatan pendidikan di lingkungan sekolah (lembaga pendidikan
formal)

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, H.M. 2006. Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi. 1991. PedomanPenyelenggaraan
Administrasi Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka
Cipta
Yuseran, Muhammad. 2010. Dasar-Dasar Administrasi dan
Manajemen Pendidikan. Banjarmasin: Fakultas Tarbiyah IAIN
Antasari

cancer55
Just another WordPress.com site

Langsung ke isi


Beranda



About

← Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar →

Peranan Guru dalam Administrasi
Pendidikan di Sekolah
Posted on 27 Mei 2011

2 Votes
A. Konsep Dasar Adminsitrasi Penidikan
1. Pengertian Administrasi pendidikan
Dibawah ini diketengahkan beberapa pengertian adminsitrasi.
a. Sondang Siagian mengartikan administrasi sebagai keseluruhan proses kejasama antra dua
orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tetentu unutk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
b. Hadari Nawawi mengartikan adminsitrasi sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan sebagai
proses pengendalian usaha kejasama kekelompok manusia unutk mencapai tujuan bersama
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendidikan adalah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, terarah dan
sistimatis untuk mendewasakan anak didik sesuai dengan kualitas manusia yang dicitacitakan dalam suatu masyarakat. Prosesnya berlangsung dalam suatu lembaga pendidikan
formal sesuai dengan jenjang dan jenisnya. Di Indonesia kualitas manusia yang diharapkan
sebagai suatu hasil out put pendidikan adalah warganegara Indonesia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerta luhur, sehat, cerdas dan terampil
serta cinta terhadap bangsa dan tanah air.
Berdasarkan uraian di atas maka adminsitrasi pendidikan dapat diartikan sebagai proses
pengendalian kerjasama sekelompok orang unutk mencapai tujuan pendidikan yang
berlangsung di suatu sekolah.
2. Ruang Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Secara umum ruang lingkup administrasi berlaku juga di dalam adminsitrasi pendidikan.
Ruang lingkup tersebut meliputi bidang kegiatan sebagai berikut :
a. Menejemen Administratif ( Administrative Management ). Bidang kegiatan ini disebut
juga management of adminsitrative function yakni kegiatan- kegiatan yang bertujuan
mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal
yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kegatan-kegiatan itu sebagai berikut :

1) Perencanaan, yaitu kegiatan persiapan menyusun suatu keputusan berupa langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian
tujuan tertentu. Di dalam bidang penddikan berarti persiapan menyusun keputusan tentang
masalah atau pekerjaan yang akan dilaksanakan sejumlah orang dalam rangka membantu
anak didik untuk mencaai tujuan pendidikannya.
2) Pengorganisasian, yaitu kegiatan penetapan bidang-bidang/fungsi-fungsi yang termasuk
ruang lingkup kegiatan yang akan diselenggarakan oleh suatu kelompok kerjasama tertentu.
Keseluruhanm bidang itu merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi sebagai suatu sistem
yang bergerak kearah tujuan yang ingin dicapai.
3) Bimbingan, yaitu kegiatan memelihara, menjaga dan memajukan organisasi melalui setiap
personal, baik secara struktural maupun fungsional, agar setiap kegiatannya tidak terlepas
dari usaha mencapai tujuan.
4) Koordinasi, yaitu kegiatan mengatur dan membawa personal, metode, bahan, buah pikiran,
saran-saran, cita-cita dan alat-alat dalam hubungan kerja yang harmonis, saling isi mngisi dan
saling menunjang sehingga pekerjaan berlangsung efektif dan seluruh nya terarah pada
pencapaian tujuan yang sama.
5) Pengawasan, yaitu kegiatan mengamati pelaksanaan pekerjaan oleh personal dalam suatu
bidang kerja maupun secara keseluruhan apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah
disusun dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6) Penilaian, yaitu kegiatan unutk mengukur keberhasilan akhir suatu pekerjaan yang telah
dilaksaakan dalam suatu periode tertentu sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapka.
b. Menejemen Operatif ( Operative Management ). Bidang kegiatan ini disebut juga
management of operative function yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan
mebina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap
orang melaksanakannya dengan tepat dan benar. Keiatan-kegiatan ini meliputi :
1). Tata Usaha, yaitu kegiatan menghimpun, mencatat, menggandakan, mengirim dan
menyimpan berbagai data btau informasi untuk keperluan organisasi.
2) Perbekalan, yaitu kegiatan mengadakan, mengatur dan memelihara berbagai alat yang
diperlukan dalam melakukan kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
3) Kepegawaian, yaitu kegiatan penerimaan, penempatan/penggunaan,
pengembangan/pembinaan dan pemberhentian personal dalam suatu organisasi kerja.
4) Keuangan, yaitu kegiatan pencatatan masuk dan keluarnya uang dalam suatu organisasi
kerja.
5) Hubungan masyarakat, yaitu kegiatan menciptakan hubungan yang harmonis dengan
masyarakat atau fihak-fihak tertentu di luar organisasi tersebut agar mendapatkan dukungan
terhadap pelaksanaan kerja yang telah direncanakan.

Kedua fungsi administrasi itu saling berhubunagn dan tidak bisa dipisahkan antara satu
dengan yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan fungsi menejemen operatif agar berjalan
secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan selalu diikuti oleh
kegiatan fungsi menejemen administratif. Untuk lebih jelasnya hubungan kedua fungsi
tersebut dalam proses administrasi dapat digambarkan seperti pada skema dibawah ini.
SKEMA : Hubungan antara Fungsi Menejemen Administratif dengan Fungsi Menejemen
Oeratif
Proses Administrasi
Perencanaan

Tata Usaha

Pengorganisasian

Kepegawaian

Bimbingan
Tujuan
Koordinasi
Kontrol

Keuangan

Penilaian

Perbekalan
Hubungan M
Masyarakat

3. Fungsi Umum Administrasi Pendidikan dan Penerapannya di Sekolah
Sebagaimana yang telah dirumuskan di atas, bahwa administrasi pendidikan diartikan sebagai
proses pengendalian kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan penidikan yang
berlangsung di suatu sekolah. Dengan demikian jelas bahwa fungsi administrasi tersebut
mengarah dan menggerakan agar organisasi sekolah dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
Mengenai fungsi umum administrasi tersebut telah banyak sarjana merumuskannya dengan
perumusan yang berbeda- beda diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Henry Fayol. Ia merupakan ahli pertama yang menulis tentang teori administrasi dan
menejemen dalam bukunya yang dalam bahasa Inggeris berjudul ” General and Industrial
Management ” yang terbit pada tahun 1939 dan merupakan terjemahan dalam bahasa
Perancis yang telah terbit pada tahun 1916. dalam bukunya yang membahas fungsi-fungsi
administrasi dan menejemen, Fayol mengatakan bahwa fungsi-fungsi adminsitrasi dan
menejemen itu adalah :
1)

Planning ( Perencanaan )

2)

Organizing ( Pengorganisasian )

3)

Commanding ( Pemberian komando )

4)

Coordinating ( Pengkoordinasian 0

5)

Controlling ( Pengawasan )

b. Luther M. Gullick, sarjana ini dalam karyanya ” Paper on The Science of Administration ”
mengatakan bahwa fungsi-fungsi organik adminsitrasi dan menejemen adalah :
1)

P