Tugas pendidikan lingkungan hidup (1)

TUGAS PENDIDIKAN LINGKUNGAN
HIDUP
Makalah ini dibentuk untuk melengkapi Tugas
Pendidikan Lingkungan Hidup

1 | Page

Kata Pengantar
Atas berkat yang sudah diberikan oleh
Tuhan Yesus kiranya kita panjatkan pujian dan
terimakasih kita , karena oleh kehendaknya ,
saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Makalah ini telah saya susun dengan
berbagai sumber dan tentunya yang memang
sesuai dengan Firman-Nya.
Akhir kata saya berharap makalah ini bisa
menjadi berkat bagi pembacanya dan juga
membawa dampak yang positif bagi saya

Bandung , 3 Februari

2016

2 | Page

DAFTAR ISI
Cover……………………………………………………
…………..1
Kata
Pengantar………………………………………………
…..2
Daftar
Isi…………………………………………………………
….3
Isi…………………………………………………………
……………4
Syarat Menjadi Anak
Allah…………………………………….4
Tinjauan Sebagai
Pelajar………………………………………9


3 | Page

Syarat Menjadi Anak Allah
“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya,” tertulis di Yohanes 1:12.
“Kita harus dilahirkan kembali”
dikunjungi oleh Nikodemus, tokoh agama Yahudi
terkemuka, Yesus tidak segera menjamin dia masuk
surga. Sebaliknya Yesus mengatakan, “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan
kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes
3:3).
Ketika seseorang dilahirkan, dia mewarisi natur dosa
yang bersumber dari ketidaktaatan Adam di Taman Eden.
Tidak pernah ada yang mengajarkan seorang anak
bagaimana berdosa, namun secara alamiah dia mengikuti
4 | Page

keinginannya yang salah dan menghasilkan dosa-dosa

seperti berbohong, mencuri, dan membenci.

“Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaranpelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya,
karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang
sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara
mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging
dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang
jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang
harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain,” jelas
Paulus di Efesus 2:1-3.
Sebagai anak-anak yang berdosa, ia pantas untuk
terpisah dari Allah di dalam neraka. Penjelasan bagian
Alkitab ini berlanjut, “Tetapi Allah yang kaya dengan
rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan
kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita
telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita—oleh
kasih karunia kamu diselamatkan—” (Efesus 2:4-5).


Bagaimana seseorang bisa dihidupkan kembali sebagai
anak Allah? Ia harus menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamatnya.
Menerima Yesus.

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya
5 | Page

kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya” (Yohanes 1:12). Bagian
ini dengan jelas menegaskan bagaimana seseorang
dapat menjadi anak Allah. Kita harus menerima Yesus
dengan percaya kepadaNya.
Apakah yang harus kita percayai mengenai Yesus?
Pertama-tama, kita harus mengakui bahwa Yesus
adalah Allah Putera yang telah menjadi manusia.
Dilahirkan oleh anak dara Maria melalui kuasa Roh Kudus,
sehingga Yesus tidak mewarisi natur dosa Adam. Karena
itu Dia dirujuk Paulus sebagai Adam yang kedua (1

Korintus 15:22).
Kalau ketidaktaatan Adam membawa kutukan dosa ke
dalam dunia, kehidupan Kristus yang sempurna menebus
kehidupan manusia yang berdosa. Respon manusia
hanyalah bisa bertobat (berbalik dari dosa), dan percaya
pada kehidupanNya yang sempurna untuk memurnikan
dirinya.
Kedua, kita harus beriman kepada Yesus sebagai
Juruselamat. Rencana Allah adalah mengorbankan
AnakNya yang sempurna di atas salib untuk membayar
hukuman yang manusia pantas peroleh karena dosanya.
Bagi yang menerima Dia, kematian Kristus membebaskan
mereka dari hukuman dan kuasa dosa.
Akhirnya, kita harus mengikuti Yesus sebagai Allah.
Setelah membangkitkan Kristus sebagai pemenang atas
6 | Page

dosa dan kematian, Allah memberiNya segala kuasa
(Efesus 1:20-23).


Yesus akan memimpin semua manusia yang percaya
kepadaNya; sebaliknya Dia akan menghakimi semua
yang menolakNya (Kisah Rasul 10:42).
Melalui anugerah Allah yang menggerakkan seseorang
menuju pertobatan sejati dan iman kepada Yesus Kristus
sebagai Juruselamat, ia akan di”lahir”kan kembali dari
surga sebagai anak Allah.
Hanya mereka yang percaya pada Yesus – bukan hanya
sekedar mengetahui tentang Dia, namun bersandar
penuh padaNya untuk keselamatan, tunduk kepadaNya
sebagai Raja, dan mengasihiNya sebagai harta yang
paling berharga – yang akan menjadi anak Allah.

Menjadi anak Allah

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka
yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang
diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan
pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki,

melainkan dari Allah.” (Yohanes 1:12-13)
Sama halnya manusia tidak berperan apa-apa dalam
kelahirannya, kita juga tidak dapat berperan apa-apa
7 | Page

dalam ke’lahir’an kita dari surga sebagai keluarga Allah
dengan berbuat baik atau beriman dengan kemampuan
diri sendiri.
Sebagaimana dinyatakan oleh ayat-ayat di atas, Allah
adalah yang “memberi kuasa” berdasarkan
kemurahanNya. “Lihatlah, betapa besarnya kasih
yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita
disebut anak-anak Allah,” (1 Yohanes 3:1). Oleh
karena itu anak Allah hanya membanggakan Allah
(Efesus 2:8-9).
Seorang anak bertumbuh besar semakin hari pasti
semakin mirip orangtuanya. Demikian pula Allah
menghendaki anak-anakNya menjadi makin serupa
dengan Yesus Kristus.
.

Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya
Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat
dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia
dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir
dari Allah.

Jangan salah tangkap, seorang anak Allah tidak
“dibuang” karena berbuat dosa. Namun seseorang
yang “membiasakan diri” berdosa (terus menerus
menikmati dosa tanpa memedulikan Yesus dan
firmanNya) menunjukkan bahwa dia tidak pernah
8 | Page

betul-betul ter”lahir” kembali. “Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan
keinginan-keinginan bapamu.” (Yohanes 8:44).

Di sisi lain, anak-anak Allah tidak akan menikmati
kesenangan dosa tapi selalu mau mengenal,

mengasihi dan memuliakan Bapa mereka.
Hak sebagai anak Allah tidaklah ternilai. Sebagai anak
Allah kita dianggap sebagai bagian dari keluargaNya
(Gereja), dijanjikan rumah di surga, dan diberi hak untuk
menghampiri Allah sebagai Bapa dalam doa (Efesus 2:19;
1 Petrus 1:3-6, Roma 8:15).

Tinjauan sebagai pelajar
9 | Page

Untuk menjadi anak Allah yang sesungguhnya kita
harus menuruti segala kehendaknya , tidak berbuat
dosa . Manusia memang tidak luput dari dosa , tetapi
Tuhan membenci orang yang mencintai dosanya, tetap
melakukan dan tidak melakukan pertobatan .

Contoh kedosaan yang dibuat pelajar :







Mencontek
Berbohong kepada Orang Tua
Tidak mengajarkan PR
Menggunakan bahasa yang kasar
Dll.

Memang sulit untuk menghilangkan kebiasaan tersebut
, namun kebiasaan yang tidak diubah menjadi karakter.
Kurangi semaksimal mungkin , karena Tuhan inginkan
kita untuk menjadi Anaknya yang benar.
Sebagai Anak Allah , kita sebagai pelajar harus :





Menjadi contoh yang baik bagi lingkungan kita .

Menjadi Berkat.
Menghindari tindakan tindakan kedosaan.
Menjaga pergaulan jangan sampai terbawa ke arah
yang negative

10 | P a g e

 Belajar dengan tekun , Karena Tuhan
menginginkan kita untuk bersinar dan membuat
bangga baik Tuhan dan juga orang tua.

11 | P a g e