Pengaruh Pemberian Sari Tumbuhan Sisal (Agave Sisalana) Dalam Pembuatan Dadih Dari Susu Kerbau Murrah

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Susu adalah hasil perahan dari sekresi kelenjar ambing ternak yang
menyusui. Susu mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), mineral dan
vitamin. Di alam, susu diperuntukkan bagi anak hewan untuk perkembangan/
pertumbuhannya. Namun manusia memanfaatkan untuk dijadikan sumber pangan.
Kerbau adalah salah satu jenis ternak yang sudah lama dikenal masyarakat
Indonesia. Selain menghasilkan daging, kerbau juga menghasilkan susu yang
dikenal sebagai kerbau perah. Kerbau termasuk pemasok susu terbesar kedua di
dunia setelah sapi. Sekitar separuh kerbau dunia adalah tipe sungai yang
diternakkan dengan tujuan untuk menghasilkan susu dengan kadar lemak yang
tinggi. Susu kerbau merupakan susu yang sangat bagus untuk digunakan sebagai
bahan baku olahan susu, karena kadar lemak yang tinggi terutama kerbau tipe
sungai (Warner, 1976).
Susu merupakan sumber makanan yang sangat baik dan sempurna bagi
mikroorganisme karena mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk
pertumbuhannya. Nilai pH 6,5 dari susu segar merupakan kondisi yang hampir
ideal untuk pertumbuhan kebanyakan mikroorganisme. Fermentasi susu
merupakan salah satu cara pengawetan susu dengan mengunakan kemampuan
mikroorganisme secara optimal sebagai upaya meningkatkan nilai manfaat susu
dan penganekaragaman pangan yang telah dilakukan sejak lama. Banyak produk

susu fermentasi yang sudah dikenal dan bahan dasarnya adalah susu sapi seperti
yoghurt dan yakult, namun demikian terdapat juga produk olahan susu fermentasi

tradisional yang bahan dasarnya adalah susu kerbau atau biasa dikenal dengan
dadih.
Dadih adalah produk olahan susu kerbau yang terdapat di daerah Sumatera
Barat dan Sumatera Utara, di Sumatera Utara dadih dapat kita jumpai di daerah
Humbang Hasundutan.Produk ini sudah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat
setempat. Dadih merupakan makanan spesifik yang berwarna putih dan hampir
menyerupai tahu, dapat dipotong dan dimakan dengan menggunakan sendok.
Menurut Sirait (1993) dadih adalah produk susu fermentasi yang menyerupai
yoghurt dan kefir. Pemanfaatan dadih pada umumnya adalah sebagai lauk
pauk,makanan selingan, pelengkap upacara adat dan sebagai obat-obatan
tradisional (Sughita,1985).
Pembuatan dadih sampai saat ini masihdilakukan secara tradisional,
sehingga kualitas dadih yang diperoleh berbeda-beda. Belum adanya standar
pembuatan dadih menyebabkan kualitas dadih yang diperoleh bervariasi pada
masing-masing pengolah.
Di Kabupaten Humbang Hasundutan cara pembuatan dadih digunakan
dengan cara tradisional. Masyarakat setempat biasanya hanya menambahkan

sedikit sari dari tumbuhan sisal kedalam susu kerbau untuk membuat dadih
dengan takaran yang tidak tertentu. Hal ini membuat rasa dari dadih tersebut tidak
sama setiap kali pembuatan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh pemberian sari tumbuhan sisal (Agave Sisalana) pada
pembuatan dadih susu kerbau murrah.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui berapa batas penggunaan daun sisal dalam berbagai
level terhadap warna, aroma, tekstur, rasa dan kekompakkan dadih susu kerbau
murrah.

Hipotesis
Pemberian sari tanaman sisal berpengaruh yang terbaik pada level warna,
aroma, tekstur, rasa dan kekompakkan dadih susu kerbau murrah.

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penjual dadih,
peneliti dan masyarakat peminat dadih khususnya masyarakat Humbang
Hasundutan tentang penggunaan sari tanaman sisal terhadap pembuatan dadih.

Tujuan lainnya adalah sebagai sumber data dalam penulisan skripsi yang
merupakan salah satu syarat untuk sarjana di Program Studi Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Sumatera Utara.