Efektivitas Suplementasi Zink Sebagai Penatalaksanaan Nyeri pada Dismenorea Chapter III V
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian
ini
merupakan uji eksperimental dengan
rancangan one group pretest and posttest design, dimana pada individu
yang sama dilakukan penilaian kemudian diberikan perlakuan lalu dinilai
kembali efek setelah diberikan perlakuan. Dan akan dianalisis dengan
menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat perbandingan rerata .
O1 X O2
O1 = Nilai Pretest (nilai sebelum diberikan perlakuan)
X = Treatment (perlakuan)
O2 = Nilai posttest (nilai setelah diberikan perlakuan)
3.2. Waktu dan Tempat penelitian
Tempat penelitian di RSU.H.Adam Malik dan RS jejaring FK USU
medan . Waktu penelitian dimulai maret 2016 sampai mei2016
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Target
Populasi
yang dilakukan
generalisasi adalah seluruh wanita
usia muda reproduktif yang menderita dismenorea.
3.3.2. Populasi Terjangkau
Universitas Sumatera Utara
Populasi penelitian yang sebagian dari populasi ini akan diambil
sebagai sampel penelitian, yaitu seluruh mahasiswa kedokteran dan
mahasiswa akademi kebidananserta tenaga medis yang bertugas di
RSU.H.Adam Malik dan RS Jejaring medan
3.3.3. Sampel Penelitian
Bagian
dari
populasi terjangkau yang diambil untuk dilakukan
pengukuran yaitu pasien dengan dismenore, kemudian dinilai intensitas
nyeri yang dinilai dengan Visual Analog Scale. Dimana, sampel penelitian
diambil dengan cara consecutive sampling dengan penetapan kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi, didapatkan mahasiswa yang menderita
dismenorea.
3.4. Kriteria Penelitian
3.4.1. Kriteria Inklusi :
Wanita produktif usia 17 -25 tahun
Menderita dismenore
Siklus haid yang normal yaitu : siklus haid selama 24-35 hari
dengan lama haid 4-6 hari (Fritz MA, 2005)
Belum pernah menikah dan melahirkan
Bersedia ikut penelitian
Wanita yang tidak mengalami keluhan lain di daerah kandungan
dan pelvis
Wanita yang tidak mengalami nyeri sakit di bagian tubuh yang lain
Universitas Sumatera Utara
Wanita yang tidak menjalani pengobatan dengan obat penghilang
nyeri
Wanita yang tidak pernah menjalani operasi di bagian abdomen
dan pelvis
3.4.2. Kriteria Eksklusi :
Tidak bisa mengikuti pemberian suplementasi per oral 30 mg
IU/hari selama 6 hari.
Bila haid tidak keluar sejak diberikan ZINK
3.5.
Perhitungan Besar Sampel
Pada penelitian ini, digunakan rumus :
(Zα + Zβ )2 π
n =
(P1 – P2) 2
Dimana
n
= Besar sampel
Zα
= Derifat baku alfa, kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 % (1,96)
Zβ
= Derifat baku beta, power penelitian sebesar 80 % (0,84)
P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna. Peneliti
menetapkan sebesar 20% (0,20)
π
= Besarnya diskordan (ketidak sesuaian) (0,3)
n
= Besar sampel adalah 26,1
Maka pada penelitian ini, besar sampel yang digunakan37 orang
Universitas Sumatera Utara
3.6. Definisi Operasional
•
Haid Normal
Siklus haid normal adalah siklus haid 24-35 hari dengan lama haid 46 hari (Fritz MA, 2005)
•
Dismenore
Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak
diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat
menggangu aktifitas sehari-hari yang paling sering ditemui pada
wanita muda dan reproduktif (Winknjosastro, 2007).
•
Usia
Usia diikut yang diikut sertakan pada penelitian ini adalah 17-21
tahun, karena usia diatas 17 merupakan dianggap sudah cukup
dewasa untuk mengerti dengan informed consent yang diberikan.
Mengenai
batasan
usia
remaja
itu
sendiri,
para
ahli
memasukkannya dalam beberapa periode. Menurut Hurlock (2004),
masa remaja dibagi kedalam dua periode :
(1) Remaja awal (early adolescence), antara usia 13 – 17 tahun
untuk wanita dan usia 14 – 17 untuk laki-laki
(2) Remaja akhir (late adolescence), antara 17 – 21 tahun.
Menurut Mappiare (1992) batasan usia remaja di Indonesia :
(1) Remaja awal, antara 12/13 – 17/18 tahun,
(2) Remaja akhir, antara 17/18 – 21/22 tahun.
Dan usia 17-25 merupakan usia rata-rata mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
•
Skala L-MMPI
Bagian dari skala validitas MMPI (Minnesota Multiphasic Personality
Inventory) untuk menilai kejujuran. Skala ini terdiri dari 15 butir
pertanyaan yang harus dijawab “Ya” atau “Tidak”. Skor diambil dari
jumlah jawaban ”tidak”.Bila Skor > 5 berarti responden cenderung
tidak jujur. Sehingga responden tersebut tidak dapat dipercaya dan
tidak diikutkan dalam penelitian (Kaplan, Saddock, 2000). Pada
penelitian ini diperlukan penilaian kejujuran karena penelitian ini
bersifat subjektif dengan penilaian oleh subjek penelitian sendiri
sehingga validitas penelitian ini sangat dipengaruhi kejujuran
responden (Gordon RM, 2011).
•
ZINK
Kapsul suplemen ZINK sediaan 15 mg IU yang diberikan per oral,
pemberian dimulai kira-kira 2 hari sebelum perkiraan hari pertama
haid dengan dosis 30 mg IU/hari (Ziaei, 2005).
•
Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung sebagai berat badan dalam
satuan kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam satuan meter
dikuadratkan (m2). Klasifikasi IMT berdasarkan kriteria WHO adalah:
underweight (30) (WHO,2004)
•
Intensitas Nyeri
Intensitasnyeri di nilai dengan menggunankan lembar skala nyeri
“Universal Pain Assesment Tool” yang menampilkan tingkatan nyeri
1-10 dan ekspresi wajah yang ditampilkan dan lembar kuesioner
Universitas Sumatera Utara
untuk mengetahui lebih mendalam tentang wanita yang mengalami
dismenore.
Penilaian intensitas nyeri dikelompokkan dengan :
•
•
•
•
•
Tidak Nyeri
: bila skor 0
Nyeri Ringan
: bila skor 1-2
Nyeri Sedang
: bila skor 3-6
Nyeri Berat
: bila skor 7-8
Nyeri Sangat Berat : bila skor 9-10
3.7. Etika Penelitian
Penelitian
ini diajukan
ke
Komisi Etika
Fakultas Kedokteran
Universitas untuk mendapatkan ethical clearance. Sebelum penelitian
dilakukan subjek penelitian diberitahu mengenai latar belakang, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian. Jika subjek penelitian menyetujui untuk
ikut penelitian ini maka subjek penelitian diminta menandatangani lembar
persetujuan yang telah disediakan.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Cara Kerja
1. Subyek penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
dimana subjek yang dimaksud adalah wanita muda produktif
dengan rentang usia 17 s/d 25 tahun, subjek diambil dengan cara
mengumpulkan mahawiswa kedokteran yang sedang bertugas di
rumah sakit jejaring FK USU dengan sebelumnya ditanyakan
apakah menderita nyeri haid, kemudian disesuaikan apakah
memenuhi kriteria inklusi yang lain. Subjek penelitian diambil
dengan meggunakan cara consecutive sampling yakni dengan
mengumpulkan calon subjek sampai memenuhi jumlah besar
sampel, dengan penambahan apabila dalam proses penelitian
didapati kriteria ekslusi, Kemudian dimana Selanjutnya dilakukan
informed consent bahwa subyek secara sukarela ikut dalam
penelitian. Proses rekrutmen sampel melalui pedoman wawancara
dan instrumen penyaring kejujuran dengan kuesioner Skala LMMPI. Instrumen untuk menilai kejujuran ini dilakukan oleh karena
pada penelitian ini dinilai berdasarkan subjektifitas dari subjek
penelitian sendiri sehingga sangat dibutuhkan kejujuran dalam
menilai rasa nyeri haid yang diukur dengan VAS. Apabila subyek
cenderung tidak jujur dari hasil penilaian kuesioner Skala L-MMPI,
maka peneliti akan merekrut subyek yang lain. Cara ukur : Skala
ini terdiri dari 15 butir pertanyaan yang harus dijawab “Ya” atau
“Tidak”. Diambil dari jumlah jawaban ”tidak”. Bila skor >5 berarti
responden tersebut cenderung tidak jujur.
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah subjek memenuhi kriteria inklusi, subjek dicatat tanggal
haid, berat badan, tinggi badan, usia menarche dan dilakukan
penilain intensitas nyeri haid oleh subjek penelitian sendiri dengan
menggunakan VAS. Subjek juga dicatat alamat dan nomor telepon
untuk dapat dihubungi dan diikutiselama prosedur penelitian dan
agar dapat data nilai VAS secara akurat setiap bulan.
3. Subjek penelitian akan diminta untuk minum zink 30 mg/hari (15
mg dua kali sehari), selama haid dimulai dua hari sebelum
perkiraan haid. Jika subjek memenuhi kriteria eksklusi maka
subjek tidak diikut sertakan pada penilaian siklus haid berikutnya.
Dan jika siklus haid subjek tidak normal, maka subjek juga batal
menjadi subjek penelitian.
4. Penilaian dilakukan selama 3 siklus haid diberikan suplementasi
zink
dan
selama
waktu
penelitian
subjek
tetap
diikuti
perkembangannya. Sampai jumlah sampel memenuhi besar
sampel minimal.
5. Setelah tercapai besar sampel minimal dilakukan analisis statistik.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Alur Penelitian
Kriteria Inklusi
Proses perekrutan
sampel dengan
kuesioner Skala LMMPI
Sampel
Pencatatan tanggal
haid terakhir dan
penilaian nyeri haid
dengan VAS
Pre Test
ZINK 30 mg selama haid mulai 2 hari
sebelum perkiraan hari I haid
Post Test
Pencatatan tanggal
haid terakhir dan
penilaian nyeri haid
dengan VAS setiap
bulan selama 3 siklus
haid berturut-turut
(Subjek akan
dieklsusikan jika
memenuhi kriteria
eksklusi)
Analisa Statistik
BAB IV
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini dilibatkan sebanyak 37 penderita nyeri haid
primer grade sedang-berat yang berusia 17-25 tahun sebagai sampel.
Karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1.Karakteristik Subjek Penelitian Penderita Nyeri Haid
Karakteristik
N
Usia
37
Berat Badan 37
Tinggi Badan 37
IMT
37
Mean
22,95
56,54
160,16
22,02
Std.
Deviation
1,33
9,36
5,46
3,44
Minimum
21,00
40,00
148,00
16,02
Maximum
26,00
85,00
171,00
34,93
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karakteristik subjek penelitian
berdasarkan rerata usia penderita nyeri haid adalah 22,95 tahun ± 1,33,
dengan berat badan rata-rata 55,54 kg ± 9,36, tinggi badan rata-rata
160,16 cm ± 5,46 dan rerata IMT adalah 22,02kg/m2 ± 3,44.
Tabel 4.2 Rerata Skor VAS sebelum dan sesudah pemberian
suplemen Zink
Skor VAS
VAS_AWAL
VAS bulan 1
VAS bulan 2
VAS bulan 3
N
37
37
37
37
Mean
4,92
3,73
3,30
2,70
Std.
Deviation
1,80
2,04
1,93
2,03
Minimum
,00
0
0
0
Maximum
8,00
8
8
8
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata tingkat nyeri haid
pada pada pasien dismenorrea paling tinggi sebelum diberikan suplemen
zink yaitu 4,92 ± 1,80 (kategori nyeri sedang) dan mengalami penurunan
skor nyeri setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sehingga menjadi
skor 2,7 ± 2,03 (kategori nyeri ringan) setelah pemberian suplemen zink.
Tabel 4.3 Perbedaan nyeri sesudah dan sebelum pemberian
suplementasi Zink
Hasil uji
Wilcoxon
Z
Nilai p
Statistik VAS
1
VAS_AWAL
-4,292
,000
a
- VAS
2
VAS_AWAL
-4,762
,000
a
- VAS
3
- VAS
VAS_AWAL
-5,068
,000
a
2
VAS 1
-3,578
,000
- VAS 3 - VAS 3 VAS 1
a
-4,719
,000
VAS 2
a
Secara statistik dengan uji Wilcoxon (tabel 4.3) menunjukkan
adanya penurunan yang signifikan skor nyeri haid setelah pemberian
suplemen zink setiap bulannya. Hal ini menjelaskan bahwa pemberian
suplemen zink akan menurunkan rasa nyeri secara bertahap setiap
bulannya. Secara rinci dapat diliaht pada gambar grafik sebelum dan
sesudah pemberian suplemen zink di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
-3,947a
,000
Skor VAS
9
8
7
6
VAS awal
5
VAS bulan 1
4
VAS bulan 2
VAS bulan 3
3
2
1
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
Subjek
Penelitian
Gambar 8. Grafik skor VAS sebelum dan sesudah pemberian
suplemen zink.
Pembahasan
Untuk mengetahui efektivitas pemberian zink terhadap penanganan
nyeri haid maka dilakukan penelitian yang melibatkan 37 orang mahasiswi
Fakultas Kedokteran penderita nyeri haid primer derajat sedang-berat
yang berusia 17-25 tahun. Rentang umur tersebut dipilih karena populasi
penderita nyeri haid primer lebih banyakberada di rentang umur remaja
hingga dewasa muda dimana sekitar 70-90 % kejadian nyeri haid primer
terjadi pada rentang usia tersebut ( Proctor dan Farquar, 2002).
Dosis zink yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 mg sehari
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eby (2006). Bedanya pada
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini dosis zink sebesar 30 mg diberikan sekali sehari, sedangkan
pada penelitian terdahulu dosis diberikan 15 mg dua kali sehari. Dosis ini
dianggap aman karena dosis maksimal zink adalah 150 mg/hari (Prasad,
2004). Karena zink adalah suplemen makanan dan bukan obat, tidak ada
efek zink yang membahayakan kesehatan jika diminum dalam dosis
terapi. Efek samping zink jika diminum berlebihan adalah rasa mual,
kembung dan rasa tidak nyaman di saluran pencernaan (Insel, 2002).
Pemberian zink dilakukan selama empat hari sebelum siklus haid
didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang memberikan zink
selama 1-4 hari, ternyata memberikan efek yang sama-sama menurunkan
intensitas nyeri haid (Eby, 2006)
Hasil penelitian menemukan bahwa rerata tingkat nyeri haid pada
pada pasien dismenorhea paling tinggi sebelum diberikan suplemen zink
yaitu 4,92 ± 1,80 (kategori nyeri sedang) dan mengalami penurunan skor
nyeri setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sehingga menjadi skor 2,7
± 2,03 (kategori nyeri ringan) setelah pemberian suplemen zink. Secara
statistik menunjukkan adanya penurunan yang signifikan skor nyeri haid
setelah pemberian suplemen zink setiap bulannya. Hal ini menjelaskan
bahwa pemberian suplemen zink akan menurunkan rasa nyeri secara
bertahap setiap bulannya.
Sejak prostaglandin disebut sebagai penyebab nyeri haid, maka
penelitian penelitian yang dilakukan difokuskan pada penghambatan
produksi prostaglandin. Zink sebagai salah satu mikronutrien dapat
Universitas Sumatera Utara
menghambat metabolisme prostaglandin di mana konsentrasi zink
sebesar 1x10
-5
mol/l, dalam rentang konsentrasi fisiologis pada jaringan
uterus, dapat menghambat metabolisme prostaglandin (Kelly dan Abel,
1983). Penelitian lain menyimpulkan bahwa mekanisme zink dalam otot
polos uterus sama dengan mekanisme zink pada pengobatan angina
pectoris dengan cara meningkatkan sirkulasi pada pembuluh darah kapiler
(Eby, 2006). Pada keadaan nyeri haid terjadi kontraksi uterus yang kuat
yang menimbulkan ischemia jaringan sehingga terjadi pengeluaran
mediator nyeri seperti prostaglandin. Dengan pemberian Zink diharapkan
dapat memperbaiki sirkulasi sehingga ischemia jaringan dapat dicegah.
Berdasarkan
literatur,
Zink
dapat
menghambat
metabolisme
prostaglandin di endometriummanusia Begitu pula pada penelitian
dilakukan pada tikus,.Ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Akinola dan Odutuga(1999) yang dilakukan pada tikus, yang menyatakan
bahwa tikus yang mengalami defisiensi zink memiliki kadar metabolit
prostaglandin yang tinggi di dalam plasmanya, dibandingkan dengan tikus
yang tidak mengalami defisiensi zink. Zink juga merupakan salah satu
nutrisi yang dapat meningkatkan konversi asam lemak esensial sebagai
antiinflamasi bagi prostaglandin. Zink diteliti sebagai salah satu terapi
untuk nyeri haid karena efeknya dapat mengurangi sintesis prostaglandin
melalui kemampuannya sebagai antiinflamasi dan katalisator antioksidan
endogen yang dapat meningkatkan sirkulasi pembuluh darah mikro.13,14,15
Universitas Sumatera Utara
Zink juga mengatur Cox-2 yaitu suatu enzim yang terlibat dalam
nyeri dan inflamasi, dimana pemberian zink akan menurunkan aktivitas
Cox-2 sehingga dapat menurunkan sintesis prostaglandin (Fong dkk,
2005).
Zink memiliki fungsi menginhibisi timbulnya nyeri lewat berbagai
mekanisme seluler. Tetapi kadar yang berlebihan dari elemen zink yang
berbahaya juga dapat menimbulkan terlepasnya mediator inflamasi yang
menimmbulkan nyeri. Lewat aktivasi TRPA1 melalu mekanisme yang unik
yang dikatakan toksisitas zink. 36,37
Peningkatan kadar prostaglandin memiliki peranan yang penting
sebagai penyebab terjadinya nyeri haid. Dawood (2006) berpendapat
bahwa terjadinya spasme miometrium dipacu oleh zat dalam darah haid,
mirip lemak alamiah yang kemudian diketahui sebagai prostaglandin.
Kadar zat ini meningkat pada keadaan nyeri haid dan ditemukan di dalam
otot uterus. Zink memiliki efek mengurangi sintesis prostaglandin dan
kemampuannya
sebagai
antiinflamasi
dan
antioksidan
dapat
meningkatkan sirkulasi pembuluh darah mikro. Zink juga merupakan salah
satu nutrisi yang dapat meningkatkan konversi asam lemak esensial
sebagai antiinflamasi bagi prostaglandin (Mayo, 1997). Oleh karena itu
zink memiliki kemampuan menurunkan kadar PGF2
Selama siklus menstruasi ditemukan peningkatan dari kadar
prostaglandin
terutama
PGF2 dan
PGE2.
Pada
fase
proliferasi
konsentrasi kedua prostaglandin ini rendah, namun pada fase sekresi
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi PGF2
lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi PGE2,
dimana selama siklus menstruasi konsentrasi PGF2
akan terus
meningkat kemudian menurun pada masa implantation window.
Pada beberapa kondisi patologis konsentrasi PGF2 dan PGE2 pada
wanita dengan keluhan menorrhagia secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan kadar prostaglandin wanita tanpa adanya gangguan
haid.
Diketahui bahwa FP yaitu reseptor PGF2 banyak ditemukan di
miometrium. Dengan adanya PGF2 akan menimbulkan efek vasokontriksi
dan meningkatkan kontraktilitas otot uterus. Sehingga dengan semakin
lamanya kontraksi otot uterus ditambah adanya efek vasokontriksi akan
menurunkan aliran darah ke otot uterus selanjutnya akan menyebabkan
iskemik pada otot uterus dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.Menurut
Mayo, ditemukan konsentrasi PGF2α dan PGE2 dalam jumlah yang lebih
tinggi pada endometrium dan darah haid pada wanita yang mengalami
dismenorea. Dimana PGF2α dan PGE2 mempunyai efek yang berlawanan
terhadap pembuluh darah yaitu sebagai vasodilator dan vasokonstriktor.
Dengan pemberian PGF2α akan menyebabkan peningkatan kontraktilitas
otot uterus pada semua fase menstruasi sedangkan PGE2 dapat
menghambat kontraktilitas otot uterus.22
Pada keadaan nyeri haid terjadi kontraksi uterus yang kuat
mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otot uterus, sehingga
mengakibatkan berkurangnya asupan oksigen ke dalam jaringan yang
menimbulkan iskemia. Keadaan iskemia akan mengakibatkan pelepasan
Universitas Sumatera Utara
reaktif
oksigen
spesies
yang
mengakibatkan
kerusakan
jaringan.
Kerusakan jaringan akan menyebabkan pengeluaran mediator-mediator
nyeri. Di sisi lain, di dalam uterus terdapat enzim copper-zink dismutase
yang dapat meng-inaktivasi pelepasan reaktif oksigen spesies tersebut, di
mana pemberian zink akan menjaga jumlah enzim tersebut tetap adekuat
di dalam uterus (Sugino dkk, 2002). Pemberian zink juga berefek sebagai
antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan kadar sitokin-sitokin
penyebab inflamasi sehingga dapat mengurangi kram dan rasa nyeri
(Prasad, 2004).
Pada penelitian ini didapat penurunan intensitas nyeri yang
bermakna pada kelompok zink. Penurunan intensitas nyeri ini didukung
oleh hasil penelitian Eby (2006) dalam penelitiannya tentang pemberian
zink. Pada penelitian ini ditemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi
zink 30 mg/hari tidak mengalami nyeri haid, dibandingkan dengan wanita
yang menkonsumsi zink 15 mg/hari. Pemberian zink juga akan
menurunkan kadar Cox-2, suatu enzim yang terlibat dalam nyeri, inflamasi
dan prekursor kanker uterus (Fong dkk, 2005). Didukung pula oleh
Sieppmann dkk (2005), pada penelitiannya diperoleh hasil bahwa nyeri
haid primer maupun sekunder akan memburuk pada keadaan defisiensi
zink.
Secara fisiologis tubuh yang normal adalah tubuh yang nyaman tanpa
rasa nyeri, tetapi rasa nyeri adalah respon fisiologis tubuh kita terhadap
suatu rangsang. Rasa nyeri dibutuhkan untuk mekanisme pertahanan
Universitas Sumatera Utara
tubuh kita untuk mencegah kerusakan organ atau jaringan yang lebih luas,
yang diakibatkan oleh suatu rangsang nyeri (Guyton dan Hall, 2006).
Nyeri haid tergolong nyeri akut yang termasuk tipe nyeri viseral. Nyeri ini
terjadi akibat kontraksi pada otot polos rahim disertai dengan iskemia
jaringan akibat produksi prostaglandin yang berlebihan saat haid. Rasa
nyeri ini sangat individual dan berbeda pada setiap orang. Sehingga di
satu sisi ada yang tidak merasakan nyeri, tapi di sisi lain ada yang
merasakan nyeri yang sangat hebat sehingga mengganggu aktivitas
sehari-hari, dan berpengaruh pada ketidakhadiran berulang di sekolah
ataupun tempat kerja. Penemuan zink ini diharapkan dapat mengurangi
bahkan mencegah keluhan nyeri haid yang terjadi sehingga kualitas hidup
dan kualitas kerja dapat ditingkatkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dismenore sering dijumpai pada wanita usia muda. Pada
pemberian suplemen Zink dosis 300 mg perhari yang diberikan pada 2
hari sebelum menstruasi sampai selesai menstruasi terbukti bermanfaat
dalam mengurangi intensitas nyeri haid (dismenore) yang terjadi setelah
pemberian selama 2 dan 3 bulan pengobatan. Zink dengan efektifitasnya
mengurangi nyeri, dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada
pengobatan nyeri haid (dismenorea).
5.2. SARAN
Diharapkan suplementasi Zink dapat diberikan sebagai alternatif
penanganan nyeri pada dismenorea. Serta diharapkan
dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kadar prostaglandin pada darah
menstruasi yang dapat menimbulkanrasa nyeri pada saat menstruasi.
Universitas Sumatera Utara
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian
ini
merupakan uji eksperimental dengan
rancangan one group pretest and posttest design, dimana pada individu
yang sama dilakukan penilaian kemudian diberikan perlakuan lalu dinilai
kembali efek setelah diberikan perlakuan. Dan akan dianalisis dengan
menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat perbandingan rerata .
O1 X O2
O1 = Nilai Pretest (nilai sebelum diberikan perlakuan)
X = Treatment (perlakuan)
O2 = Nilai posttest (nilai setelah diberikan perlakuan)
3.2. Waktu dan Tempat penelitian
Tempat penelitian di RSU.H.Adam Malik dan RS jejaring FK USU
medan . Waktu penelitian dimulai maret 2016 sampai mei2016
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Target
Populasi
yang dilakukan
generalisasi adalah seluruh wanita
usia muda reproduktif yang menderita dismenorea.
3.3.2. Populasi Terjangkau
Universitas Sumatera Utara
Populasi penelitian yang sebagian dari populasi ini akan diambil
sebagai sampel penelitian, yaitu seluruh mahasiswa kedokteran dan
mahasiswa akademi kebidananserta tenaga medis yang bertugas di
RSU.H.Adam Malik dan RS Jejaring medan
3.3.3. Sampel Penelitian
Bagian
dari
populasi terjangkau yang diambil untuk dilakukan
pengukuran yaitu pasien dengan dismenore, kemudian dinilai intensitas
nyeri yang dinilai dengan Visual Analog Scale. Dimana, sampel penelitian
diambil dengan cara consecutive sampling dengan penetapan kriteria
inklusi dan kriteria eksklusi, didapatkan mahasiswa yang menderita
dismenorea.
3.4. Kriteria Penelitian
3.4.1. Kriteria Inklusi :
Wanita produktif usia 17 -25 tahun
Menderita dismenore
Siklus haid yang normal yaitu : siklus haid selama 24-35 hari
dengan lama haid 4-6 hari (Fritz MA, 2005)
Belum pernah menikah dan melahirkan
Bersedia ikut penelitian
Wanita yang tidak mengalami keluhan lain di daerah kandungan
dan pelvis
Wanita yang tidak mengalami nyeri sakit di bagian tubuh yang lain
Universitas Sumatera Utara
Wanita yang tidak menjalani pengobatan dengan obat penghilang
nyeri
Wanita yang tidak pernah menjalani operasi di bagian abdomen
dan pelvis
3.4.2. Kriteria Eksklusi :
Tidak bisa mengikuti pemberian suplementasi per oral 30 mg
IU/hari selama 6 hari.
Bila haid tidak keluar sejak diberikan ZINK
3.5.
Perhitungan Besar Sampel
Pada penelitian ini, digunakan rumus :
(Zα + Zβ )2 π
n =
(P1 – P2) 2
Dimana
n
= Besar sampel
Zα
= Derifat baku alfa, kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 % (1,96)
Zβ
= Derifat baku beta, power penelitian sebesar 80 % (0,84)
P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna. Peneliti
menetapkan sebesar 20% (0,20)
π
= Besarnya diskordan (ketidak sesuaian) (0,3)
n
= Besar sampel adalah 26,1
Maka pada penelitian ini, besar sampel yang digunakan37 orang
Universitas Sumatera Utara
3.6. Definisi Operasional
•
Haid Normal
Siklus haid normal adalah siklus haid 24-35 hari dengan lama haid 46 hari (Fritz MA, 2005)
•
Dismenore
Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak
diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat
menggangu aktifitas sehari-hari yang paling sering ditemui pada
wanita muda dan reproduktif (Winknjosastro, 2007).
•
Usia
Usia diikut yang diikut sertakan pada penelitian ini adalah 17-21
tahun, karena usia diatas 17 merupakan dianggap sudah cukup
dewasa untuk mengerti dengan informed consent yang diberikan.
Mengenai
batasan
usia
remaja
itu
sendiri,
para
ahli
memasukkannya dalam beberapa periode. Menurut Hurlock (2004),
masa remaja dibagi kedalam dua periode :
(1) Remaja awal (early adolescence), antara usia 13 – 17 tahun
untuk wanita dan usia 14 – 17 untuk laki-laki
(2) Remaja akhir (late adolescence), antara 17 – 21 tahun.
Menurut Mappiare (1992) batasan usia remaja di Indonesia :
(1) Remaja awal, antara 12/13 – 17/18 tahun,
(2) Remaja akhir, antara 17/18 – 21/22 tahun.
Dan usia 17-25 merupakan usia rata-rata mahasiswa.
Universitas Sumatera Utara
•
Skala L-MMPI
Bagian dari skala validitas MMPI (Minnesota Multiphasic Personality
Inventory) untuk menilai kejujuran. Skala ini terdiri dari 15 butir
pertanyaan yang harus dijawab “Ya” atau “Tidak”. Skor diambil dari
jumlah jawaban ”tidak”.Bila Skor > 5 berarti responden cenderung
tidak jujur. Sehingga responden tersebut tidak dapat dipercaya dan
tidak diikutkan dalam penelitian (Kaplan, Saddock, 2000). Pada
penelitian ini diperlukan penilaian kejujuran karena penelitian ini
bersifat subjektif dengan penilaian oleh subjek penelitian sendiri
sehingga validitas penelitian ini sangat dipengaruhi kejujuran
responden (Gordon RM, 2011).
•
ZINK
Kapsul suplemen ZINK sediaan 15 mg IU yang diberikan per oral,
pemberian dimulai kira-kira 2 hari sebelum perkiraan hari pertama
haid dengan dosis 30 mg IU/hari (Ziaei, 2005).
•
Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung sebagai berat badan dalam
satuan kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam satuan meter
dikuadratkan (m2). Klasifikasi IMT berdasarkan kriteria WHO adalah:
underweight (30) (WHO,2004)
•
Intensitas Nyeri
Intensitasnyeri di nilai dengan menggunankan lembar skala nyeri
“Universal Pain Assesment Tool” yang menampilkan tingkatan nyeri
1-10 dan ekspresi wajah yang ditampilkan dan lembar kuesioner
Universitas Sumatera Utara
untuk mengetahui lebih mendalam tentang wanita yang mengalami
dismenore.
Penilaian intensitas nyeri dikelompokkan dengan :
•
•
•
•
•
Tidak Nyeri
: bila skor 0
Nyeri Ringan
: bila skor 1-2
Nyeri Sedang
: bila skor 3-6
Nyeri Berat
: bila skor 7-8
Nyeri Sangat Berat : bila skor 9-10
3.7. Etika Penelitian
Penelitian
ini diajukan
ke
Komisi Etika
Fakultas Kedokteran
Universitas untuk mendapatkan ethical clearance. Sebelum penelitian
dilakukan subjek penelitian diberitahu mengenai latar belakang, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian. Jika subjek penelitian menyetujui untuk
ikut penelitian ini maka subjek penelitian diminta menandatangani lembar
persetujuan yang telah disediakan.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Cara Kerja
1. Subyek penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi,
dimana subjek yang dimaksud adalah wanita muda produktif
dengan rentang usia 17 s/d 25 tahun, subjek diambil dengan cara
mengumpulkan mahawiswa kedokteran yang sedang bertugas di
rumah sakit jejaring FK USU dengan sebelumnya ditanyakan
apakah menderita nyeri haid, kemudian disesuaikan apakah
memenuhi kriteria inklusi yang lain. Subjek penelitian diambil
dengan meggunakan cara consecutive sampling yakni dengan
mengumpulkan calon subjek sampai memenuhi jumlah besar
sampel, dengan penambahan apabila dalam proses penelitian
didapati kriteria ekslusi, Kemudian dimana Selanjutnya dilakukan
informed consent bahwa subyek secara sukarela ikut dalam
penelitian. Proses rekrutmen sampel melalui pedoman wawancara
dan instrumen penyaring kejujuran dengan kuesioner Skala LMMPI. Instrumen untuk menilai kejujuran ini dilakukan oleh karena
pada penelitian ini dinilai berdasarkan subjektifitas dari subjek
penelitian sendiri sehingga sangat dibutuhkan kejujuran dalam
menilai rasa nyeri haid yang diukur dengan VAS. Apabila subyek
cenderung tidak jujur dari hasil penilaian kuesioner Skala L-MMPI,
maka peneliti akan merekrut subyek yang lain. Cara ukur : Skala
ini terdiri dari 15 butir pertanyaan yang harus dijawab “Ya” atau
“Tidak”. Diambil dari jumlah jawaban ”tidak”. Bila skor >5 berarti
responden tersebut cenderung tidak jujur.
Universitas Sumatera Utara
2. Setelah subjek memenuhi kriteria inklusi, subjek dicatat tanggal
haid, berat badan, tinggi badan, usia menarche dan dilakukan
penilain intensitas nyeri haid oleh subjek penelitian sendiri dengan
menggunakan VAS. Subjek juga dicatat alamat dan nomor telepon
untuk dapat dihubungi dan diikutiselama prosedur penelitian dan
agar dapat data nilai VAS secara akurat setiap bulan.
3. Subjek penelitian akan diminta untuk minum zink 30 mg/hari (15
mg dua kali sehari), selama haid dimulai dua hari sebelum
perkiraan haid. Jika subjek memenuhi kriteria eksklusi maka
subjek tidak diikut sertakan pada penilaian siklus haid berikutnya.
Dan jika siklus haid subjek tidak normal, maka subjek juga batal
menjadi subjek penelitian.
4. Penilaian dilakukan selama 3 siklus haid diberikan suplementasi
zink
dan
selama
waktu
penelitian
subjek
tetap
diikuti
perkembangannya. Sampai jumlah sampel memenuhi besar
sampel minimal.
5. Setelah tercapai besar sampel minimal dilakukan analisis statistik.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Alur Penelitian
Kriteria Inklusi
Proses perekrutan
sampel dengan
kuesioner Skala LMMPI
Sampel
Pencatatan tanggal
haid terakhir dan
penilaian nyeri haid
dengan VAS
Pre Test
ZINK 30 mg selama haid mulai 2 hari
sebelum perkiraan hari I haid
Post Test
Pencatatan tanggal
haid terakhir dan
penilaian nyeri haid
dengan VAS setiap
bulan selama 3 siklus
haid berturut-turut
(Subjek akan
dieklsusikan jika
memenuhi kriteria
eksklusi)
Analisa Statistik
BAB IV
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini dilibatkan sebanyak 37 penderita nyeri haid
primer grade sedang-berat yang berusia 17-25 tahun sebagai sampel.
Karakteristik subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1.Karakteristik Subjek Penelitian Penderita Nyeri Haid
Karakteristik
N
Usia
37
Berat Badan 37
Tinggi Badan 37
IMT
37
Mean
22,95
56,54
160,16
22,02
Std.
Deviation
1,33
9,36
5,46
3,44
Minimum
21,00
40,00
148,00
16,02
Maximum
26,00
85,00
171,00
34,93
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa karakteristik subjek penelitian
berdasarkan rerata usia penderita nyeri haid adalah 22,95 tahun ± 1,33,
dengan berat badan rata-rata 55,54 kg ± 9,36, tinggi badan rata-rata
160,16 cm ± 5,46 dan rerata IMT adalah 22,02kg/m2 ± 3,44.
Tabel 4.2 Rerata Skor VAS sebelum dan sesudah pemberian
suplemen Zink
Skor VAS
VAS_AWAL
VAS bulan 1
VAS bulan 2
VAS bulan 3
N
37
37
37
37
Mean
4,92
3,73
3,30
2,70
Std.
Deviation
1,80
2,04
1,93
2,03
Minimum
,00
0
0
0
Maximum
8,00
8
8
8
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata tingkat nyeri haid
pada pada pasien dismenorrea paling tinggi sebelum diberikan suplemen
zink yaitu 4,92 ± 1,80 (kategori nyeri sedang) dan mengalami penurunan
skor nyeri setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sehingga menjadi
skor 2,7 ± 2,03 (kategori nyeri ringan) setelah pemberian suplemen zink.
Tabel 4.3 Perbedaan nyeri sesudah dan sebelum pemberian
suplementasi Zink
Hasil uji
Wilcoxon
Z
Nilai p
Statistik VAS
1
VAS_AWAL
-4,292
,000
a
- VAS
2
VAS_AWAL
-4,762
,000
a
- VAS
3
- VAS
VAS_AWAL
-5,068
,000
a
2
VAS 1
-3,578
,000
- VAS 3 - VAS 3 VAS 1
a
-4,719
,000
VAS 2
a
Secara statistik dengan uji Wilcoxon (tabel 4.3) menunjukkan
adanya penurunan yang signifikan skor nyeri haid setelah pemberian
suplemen zink setiap bulannya. Hal ini menjelaskan bahwa pemberian
suplemen zink akan menurunkan rasa nyeri secara bertahap setiap
bulannya. Secara rinci dapat diliaht pada gambar grafik sebelum dan
sesudah pemberian suplemen zink di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
-3,947a
,000
Skor VAS
9
8
7
6
VAS awal
5
VAS bulan 1
4
VAS bulan 2
VAS bulan 3
3
2
1
0
1
3
5
7
9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37
Subjek
Penelitian
Gambar 8. Grafik skor VAS sebelum dan sesudah pemberian
suplemen zink.
Pembahasan
Untuk mengetahui efektivitas pemberian zink terhadap penanganan
nyeri haid maka dilakukan penelitian yang melibatkan 37 orang mahasiswi
Fakultas Kedokteran penderita nyeri haid primer derajat sedang-berat
yang berusia 17-25 tahun. Rentang umur tersebut dipilih karena populasi
penderita nyeri haid primer lebih banyakberada di rentang umur remaja
hingga dewasa muda dimana sekitar 70-90 % kejadian nyeri haid primer
terjadi pada rentang usia tersebut ( Proctor dan Farquar, 2002).
Dosis zink yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 mg sehari
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eby (2006). Bedanya pada
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini dosis zink sebesar 30 mg diberikan sekali sehari, sedangkan
pada penelitian terdahulu dosis diberikan 15 mg dua kali sehari. Dosis ini
dianggap aman karena dosis maksimal zink adalah 150 mg/hari (Prasad,
2004). Karena zink adalah suplemen makanan dan bukan obat, tidak ada
efek zink yang membahayakan kesehatan jika diminum dalam dosis
terapi. Efek samping zink jika diminum berlebihan adalah rasa mual,
kembung dan rasa tidak nyaman di saluran pencernaan (Insel, 2002).
Pemberian zink dilakukan selama empat hari sebelum siklus haid
didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang memberikan zink
selama 1-4 hari, ternyata memberikan efek yang sama-sama menurunkan
intensitas nyeri haid (Eby, 2006)
Hasil penelitian menemukan bahwa rerata tingkat nyeri haid pada
pada pasien dismenorhea paling tinggi sebelum diberikan suplemen zink
yaitu 4,92 ± 1,80 (kategori nyeri sedang) dan mengalami penurunan skor
nyeri setiap bulan selama 3 bulan berturut-turut sehingga menjadi skor 2,7
± 2,03 (kategori nyeri ringan) setelah pemberian suplemen zink. Secara
statistik menunjukkan adanya penurunan yang signifikan skor nyeri haid
setelah pemberian suplemen zink setiap bulannya. Hal ini menjelaskan
bahwa pemberian suplemen zink akan menurunkan rasa nyeri secara
bertahap setiap bulannya.
Sejak prostaglandin disebut sebagai penyebab nyeri haid, maka
penelitian penelitian yang dilakukan difokuskan pada penghambatan
produksi prostaglandin. Zink sebagai salah satu mikronutrien dapat
Universitas Sumatera Utara
menghambat metabolisme prostaglandin di mana konsentrasi zink
sebesar 1x10
-5
mol/l, dalam rentang konsentrasi fisiologis pada jaringan
uterus, dapat menghambat metabolisme prostaglandin (Kelly dan Abel,
1983). Penelitian lain menyimpulkan bahwa mekanisme zink dalam otot
polos uterus sama dengan mekanisme zink pada pengobatan angina
pectoris dengan cara meningkatkan sirkulasi pada pembuluh darah kapiler
(Eby, 2006). Pada keadaan nyeri haid terjadi kontraksi uterus yang kuat
yang menimbulkan ischemia jaringan sehingga terjadi pengeluaran
mediator nyeri seperti prostaglandin. Dengan pemberian Zink diharapkan
dapat memperbaiki sirkulasi sehingga ischemia jaringan dapat dicegah.
Berdasarkan
literatur,
Zink
dapat
menghambat
metabolisme
prostaglandin di endometriummanusia Begitu pula pada penelitian
dilakukan pada tikus,.Ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Akinola dan Odutuga(1999) yang dilakukan pada tikus, yang menyatakan
bahwa tikus yang mengalami defisiensi zink memiliki kadar metabolit
prostaglandin yang tinggi di dalam plasmanya, dibandingkan dengan tikus
yang tidak mengalami defisiensi zink. Zink juga merupakan salah satu
nutrisi yang dapat meningkatkan konversi asam lemak esensial sebagai
antiinflamasi bagi prostaglandin. Zink diteliti sebagai salah satu terapi
untuk nyeri haid karena efeknya dapat mengurangi sintesis prostaglandin
melalui kemampuannya sebagai antiinflamasi dan katalisator antioksidan
endogen yang dapat meningkatkan sirkulasi pembuluh darah mikro.13,14,15
Universitas Sumatera Utara
Zink juga mengatur Cox-2 yaitu suatu enzim yang terlibat dalam
nyeri dan inflamasi, dimana pemberian zink akan menurunkan aktivitas
Cox-2 sehingga dapat menurunkan sintesis prostaglandin (Fong dkk,
2005).
Zink memiliki fungsi menginhibisi timbulnya nyeri lewat berbagai
mekanisme seluler. Tetapi kadar yang berlebihan dari elemen zink yang
berbahaya juga dapat menimbulkan terlepasnya mediator inflamasi yang
menimmbulkan nyeri. Lewat aktivasi TRPA1 melalu mekanisme yang unik
yang dikatakan toksisitas zink. 36,37
Peningkatan kadar prostaglandin memiliki peranan yang penting
sebagai penyebab terjadinya nyeri haid. Dawood (2006) berpendapat
bahwa terjadinya spasme miometrium dipacu oleh zat dalam darah haid,
mirip lemak alamiah yang kemudian diketahui sebagai prostaglandin.
Kadar zat ini meningkat pada keadaan nyeri haid dan ditemukan di dalam
otot uterus. Zink memiliki efek mengurangi sintesis prostaglandin dan
kemampuannya
sebagai
antiinflamasi
dan
antioksidan
dapat
meningkatkan sirkulasi pembuluh darah mikro. Zink juga merupakan salah
satu nutrisi yang dapat meningkatkan konversi asam lemak esensial
sebagai antiinflamasi bagi prostaglandin (Mayo, 1997). Oleh karena itu
zink memiliki kemampuan menurunkan kadar PGF2
Selama siklus menstruasi ditemukan peningkatan dari kadar
prostaglandin
terutama
PGF2 dan
PGE2.
Pada
fase
proliferasi
konsentrasi kedua prostaglandin ini rendah, namun pada fase sekresi
Universitas Sumatera Utara
konsentrasi PGF2
lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi PGE2,
dimana selama siklus menstruasi konsentrasi PGF2
akan terus
meningkat kemudian menurun pada masa implantation window.
Pada beberapa kondisi patologis konsentrasi PGF2 dan PGE2 pada
wanita dengan keluhan menorrhagia secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan dengan kadar prostaglandin wanita tanpa adanya gangguan
haid.
Diketahui bahwa FP yaitu reseptor PGF2 banyak ditemukan di
miometrium. Dengan adanya PGF2 akan menimbulkan efek vasokontriksi
dan meningkatkan kontraktilitas otot uterus. Sehingga dengan semakin
lamanya kontraksi otot uterus ditambah adanya efek vasokontriksi akan
menurunkan aliran darah ke otot uterus selanjutnya akan menyebabkan
iskemik pada otot uterus dan akhirnya menimbulkan rasa nyeri.Menurut
Mayo, ditemukan konsentrasi PGF2α dan PGE2 dalam jumlah yang lebih
tinggi pada endometrium dan darah haid pada wanita yang mengalami
dismenorea. Dimana PGF2α dan PGE2 mempunyai efek yang berlawanan
terhadap pembuluh darah yaitu sebagai vasodilator dan vasokonstriktor.
Dengan pemberian PGF2α akan menyebabkan peningkatan kontraktilitas
otot uterus pada semua fase menstruasi sedangkan PGE2 dapat
menghambat kontraktilitas otot uterus.22
Pada keadaan nyeri haid terjadi kontraksi uterus yang kuat
mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke otot uterus, sehingga
mengakibatkan berkurangnya asupan oksigen ke dalam jaringan yang
menimbulkan iskemia. Keadaan iskemia akan mengakibatkan pelepasan
Universitas Sumatera Utara
reaktif
oksigen
spesies
yang
mengakibatkan
kerusakan
jaringan.
Kerusakan jaringan akan menyebabkan pengeluaran mediator-mediator
nyeri. Di sisi lain, di dalam uterus terdapat enzim copper-zink dismutase
yang dapat meng-inaktivasi pelepasan reaktif oksigen spesies tersebut, di
mana pemberian zink akan menjaga jumlah enzim tersebut tetap adekuat
di dalam uterus (Sugino dkk, 2002). Pemberian zink juga berefek sebagai
antioksidan dan antiinflamasi yang dapat menurunkan kadar sitokin-sitokin
penyebab inflamasi sehingga dapat mengurangi kram dan rasa nyeri
(Prasad, 2004).
Pada penelitian ini didapat penurunan intensitas nyeri yang
bermakna pada kelompok zink. Penurunan intensitas nyeri ini didukung
oleh hasil penelitian Eby (2006) dalam penelitiannya tentang pemberian
zink. Pada penelitian ini ditemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi
zink 30 mg/hari tidak mengalami nyeri haid, dibandingkan dengan wanita
yang menkonsumsi zink 15 mg/hari. Pemberian zink juga akan
menurunkan kadar Cox-2, suatu enzim yang terlibat dalam nyeri, inflamasi
dan prekursor kanker uterus (Fong dkk, 2005). Didukung pula oleh
Sieppmann dkk (2005), pada penelitiannya diperoleh hasil bahwa nyeri
haid primer maupun sekunder akan memburuk pada keadaan defisiensi
zink.
Secara fisiologis tubuh yang normal adalah tubuh yang nyaman tanpa
rasa nyeri, tetapi rasa nyeri adalah respon fisiologis tubuh kita terhadap
suatu rangsang. Rasa nyeri dibutuhkan untuk mekanisme pertahanan
Universitas Sumatera Utara
tubuh kita untuk mencegah kerusakan organ atau jaringan yang lebih luas,
yang diakibatkan oleh suatu rangsang nyeri (Guyton dan Hall, 2006).
Nyeri haid tergolong nyeri akut yang termasuk tipe nyeri viseral. Nyeri ini
terjadi akibat kontraksi pada otot polos rahim disertai dengan iskemia
jaringan akibat produksi prostaglandin yang berlebihan saat haid. Rasa
nyeri ini sangat individual dan berbeda pada setiap orang. Sehingga di
satu sisi ada yang tidak merasakan nyeri, tapi di sisi lain ada yang
merasakan nyeri yang sangat hebat sehingga mengganggu aktivitas
sehari-hari, dan berpengaruh pada ketidakhadiran berulang di sekolah
ataupun tempat kerja. Penemuan zink ini diharapkan dapat mengurangi
bahkan mencegah keluhan nyeri haid yang terjadi sehingga kualitas hidup
dan kualitas kerja dapat ditingkatkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Dismenore sering dijumpai pada wanita usia muda. Pada
pemberian suplemen Zink dosis 300 mg perhari yang diberikan pada 2
hari sebelum menstruasi sampai selesai menstruasi terbukti bermanfaat
dalam mengurangi intensitas nyeri haid (dismenore) yang terjadi setelah
pemberian selama 2 dan 3 bulan pengobatan. Zink dengan efektifitasnya
mengurangi nyeri, dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada
pengobatan nyeri haid (dismenorea).
5.2. SARAN
Diharapkan suplementasi Zink dapat diberikan sebagai alternatif
penanganan nyeri pada dismenorea. Serta diharapkan
dilakukan
penelitian lebih lanjut untuk membuktikan kadar prostaglandin pada darah
menstruasi yang dapat menimbulkanrasa nyeri pada saat menstruasi.
Universitas Sumatera Utara