Analisis Psikologis Tokoh Utama Dalam Novel “100 Kai Naku Koto”Karya Nakamura Kou

 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jepang adalah negara kepulauan yang kaya akan karya sastra dan budaya.
Selain itu Jepang juga merupakan negara yang kuat dalam perekonomian dan
industri sehingga Jepang sangat berpengaruh besar terhadap negara-negara lain.
Kebudayaan Jepang yang unik dan menarik juga mulai menarik perhatian
masyarakat dunia untuk mengetahui dan mempelajarinya.
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat (2009:144) adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Salah satu hasil dari kebudayaan manusia adalah seni. Suzanne K. Langer
dalam Kartika (2004:2) mengatakan bahwa seni merupakan simbol dari perasaan.
Dalam seni terdapat berbagai macam cabang, salah satunya adalah seni sastra.
Sebuah karya sastra merefleksikan apa yang sedang dirasakan dan dipikirkan oleh
pengarangnya, mengenai kehidupan sehari-hari, keresahan dalam masyarakat, dan
ide-ide mengenai kehidupan.
Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa
kesusastraan, penggunaan kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita

yang menarik (Zainuddin, 1992:99). Karya sastra yang banyak diminati saat ini
adalah novel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalamSiswanto (2008:141)
Novel diartikan sebagai karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian
cerita

 

kehidupan

seseorang

dengan

orang-orangdisekelilingnya

dengan

Universitas Sumatera Utara


 

menonjolkan watak dan sifat pelaku. Biasanya novel menceritakan peristiwa pada
masa tertentu. Bahasa yang digunakan lebih mirip bahasa sehari-hari. Meskipun
demikian, penggarapan unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema,
plot, latar, gaya bahasa, nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang
ditekankan aspek tertentu dari unsur intrinsik tersebut.
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentangkejiwaan. Psikologis
dalam karya sastramerupakan salah satu unsur yang mempengaruhi jalan cerita
pada karya tersebut. Psikologis tokoh merupakan kebebasan pengarang dalam
mengekspresikan dan menciptakan karakter tokoh lewat ciri-ciri kejiwaan para
tokoh imajinernya sehingga menjadi sejalur dan serasi.
Menurut Henry Tarigan (1995: 18) psikosastra atau psikologi sastra adalah
suatu telaah mengenai sastra berdasarkan fungsi dan nilainya dalam kaitannya
dengan perkembangan bahasa, perkembangan bepikir/bernalar, perkembangan
kepribadian, dan perkembangan sosial, berdasarkan ciri-ciri dan implikasinya
dalam pengajaran sastra.
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu menemukan masalah dalam
kehidupannya. Masalah-masalah yang dialami setiap manusia akan berbeda-beda,
sehingga pemecahan dan penyelesaian yang dihadapi akan berbeda-beda pula.

Namun, disetiap masalah pasti akan mendapatkan jalan keluar, dalam proses
menemukan jalan keluar inilah tanpa disadari kita sering mengalami depresi.
Dapat dikatakan bahwa hampir setiap manusia pada masa hidupnya pernah
menderita depresi atau stress sampai pada tingkat tertentu.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman
yang menyakitkan ataupun suatu perasaan tidak ada harapan lagi. Jonatan Trisna

 

Universitas Sumatera Utara

 

dalam Hadi Pranowo (2004:15) menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu
perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak
dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tak
berdaya.
Teori kognisi depresi Aaron Beck dalam Wilkinson (1995:35)
menjelaskan


bahwa rasa sedih yang berlebihan, memperburuk keadaan serta

memelihara kondisi kesedihan tersebut merupakan penyebab utama depresi.
Dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki pandangan negatif terhadap
dirinya, dunia, dan masa depan, kemungkinan lebih mudah menderita penyakit
depresi daripada orang yang memiliki pandangan lebih positif.
Hadi Pranowo (2004:32) mengatakan bahwa untuk menemukan penyebab
depresi kadang-kadang sulit sekali karena ada sejumlah penyebab dan mungkin
beberapa diantaranya bekerja pada saat yang sama. Namun dari sekian banyak
penyebab dapatlah disebutkan bahwa salah satu penyebab depresi ialah karena
kehilangan.
Novel 100 Kai Naku Koto menceritakan tentang lika-liku kehidupan
seorang pemuda yang bernama Fujii saat berada di Tokyo. Fujii yang pada
mulanya memiliki kehidupan normal dan bahkan akan memulai kehidupan baru
yang lebih bahagia dengan menikahi kekasihnya yang bernama Yoshimi, namun
pada akhirnya harus menerima kenyataan pahit atas peristiwa meninggalnya
Yoshimi.
Fujii juga mengalami kejadian menyedihkan lain didalam hidupnya.
Peristiwa-peristiwa menyedihkan yang dialami Fujii dalam hidupnya tersebut


 

Universitas Sumatera Utara

 

merupakan jalan hidup yang tidak mudah dilalui sehingga membuat Fujii
mengalami beban psikologis berupa depresi.
Penulis memilih untuk menganalisis novel karangan Nakamura Kou
karena pada novel 100 Kai Naku Koto ini menceritakan tentang kerasnya
kehidupan yang dialami tokoh utama Fujii saat hidup merantau di Tokyo. Penulis
sangat tertarik dengan sikap Fujii dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya.
Tidak sedikit orang akan merasa putus asa apabila dihadapkan dengan
cobaan ataupun musibah yang datang silih berganti dalam hidupnya. Bahkan ada
yang sampai mencoba untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Jepang
adalah negara yang dikenal dengan tingkat bunuh diri yang tinggi, namun tokoh
Fujii mampu bertahan dan memilih untuk tetap menjalani hidupnyameskipun
dalam proses untuk mendapatkan ketegaran hidup tersebut Fujii mengalami
kesedihan yang luar biasa sehingga membuatnya stress dan depresi.
Sebelum merantau ke Tokyo, Fujii adalah seorang pemuda desa yang

cenderung tidak suka bersosialisasi. Setiap hari Fujii hanya menghabiskan waktu
dengan mengerjakan soal-soal latihan ujian masuk Universitas di dalam
kamarnya. Sesekali Fujii pergi ke perpustakaan untuk membaca buku
sendirian.Masyarakat Jepang menyebut fenomena menarik diri dan mengurung
diri dari kehidupan sosial ini dengan istilah Hikikomori.
Hikikomori adalah istilah jepang untuk sebutan terhadap orang yang
menyendiri dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial disekitarnya. Ciri-ciri
orang yang Hikikomori dintaranya ialah, jarang keluar rumah dan lebih suka
berada didalam rumah, mereka keluar rumah hanya disaat yang penting saja,
secara jelas menghindar dari situasi sosial, mempunyai teman yang sedikit sebab

 

Universitas Sumatera Utara

 

mereka sulit mendapatkan teman karena sifatnya yang pendiam dan tidak banyak
bicara.(luphanime.wordpress.com/tag/arti-hikikomori/).
Pada dasarnya setiap orang memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya

memutuskan untuk mengisolasi diri dari masyarakat luar. Fujii yang sangat ingin
melanjutkan pendidikannya di Tokyo, memilih untuk menarik diri dari
masyarakat sosial agar bisa fokus belajar dan bisa lulus masuk Universitas di
Tokyo. Setelah Fujii tinggal di Tokyo, ia mulai membuka diri dan memiliki
kekasih yang bernama Yoshimi.Fujii juga memiliki beban pekerjaan yang tetap
harus ditanggungnya meski dalam keadaan duka. Fujii dituntut untuk tetap
bersikap profesional dan berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan
kantornya. Seperti yang kita ketahui, Jepang adalah Negara yang tekun dan
pekerja keras dalam bekerja. Hal ini juga merupakan faktor penyebab yang
membuat Fujii merasa sangat tertekan sehingga membuatnya semakin stress dan
depresi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis
beban psikologis yang dialami tokoh utama pada novel tersebut. Untuk itu penulis
mengambil judul: “Analisis Psikologis Tokoh Utama dalam Novel 100 Kai Naku
Koto Karya Nakamura Kou”.
1. 2 Rumusan Masalah
Setiap manusia akan mengalami kondisi yang berbeda-beda dalam
menjalankan kehidupannya. Akan tetapi tidak semua manusia bisa mengambil
pelajaran positif dari pengalaman hidup yang mereka alami, tak sedikit dari kita
bahkan mengalami stress dan depresi sehingga menimbulkan anggapan bahwa


 

Universitas Sumatera Utara

 

masalah kehidupan adalah sebuah tekanan hidup yang berat. Sama halnya seperti
yang dihadapi Fujii yang menjadi tokoh utama pada novel ini.
Semasa remaja, Fujii adalah seorang pemuda desa yang suka menyendiri.
Fujii cenderung tidak suka bersosialisasi terhadap dunia luar. Fenomena ini
dikenal dengan istilah Hikikomori. Setiap hari Fujii menghabiskan waktunya
dengan mengerjakan soal-soal latihan ujian masuk Universitas di dalam kamarnya
seorang diri. Sesekali ia pergi sendirian keluar rumah menuju perpustakaan untuk
membaca buku. Hari-harinya hanya dihabiskannya sendiri. Fujii hanya
bersosialisasi dengan keluarganya saja.
Setelah Fujii dinyatakan lulus masuk Universitas, ia kemudian pergi
merantau seorang diri ke Tokyo. Setelah menjalani hidup di Tokyo, Fujii mulai
membuka diri dan mulai bergaul hingga pada akhirnya ia mendapatkan seorang
kekasih yang bernama Yoshimi. Fujii merasa hidupnya mulai bahagia dan tidak

merasa kesepian lagi. Fujii juga merupakan sosok pemuda pekerja keras dan tidak
mudah putus asa. Setelah menjalani hubungan pacaran bertahun-tahun dengan
Yoshimi, Fujii berniat akan melamar kekasih hatinya tersebut. Namun sebelum
memulai kehidupan rumah tangga yang sebenar-benarnya, Fujii dan Yoshimi
memutuskan untuk tinggal bersama selama 1 tahun sebagai proses latihan. Akan
tetapi disaat kehidupan Fujii semakin bahagia, Yoshimi menderita penyakit dan
pada akhirnya meninggal dunia. Fujii merasa sangat sedih atas kehilangan
kekasihnya tersebut.
Setelah mengalami kejadian menyedihkan tersebut, Fujii kembali
mendapatkan cobaan hidup yaitu kehilangan anjing kesayangannya. Cobaancobaan kehidupan yang dialami Fujii tersebut membuat Fujii depresi. Ditambah

 

Universitas Sumatera Utara

 

lagi beban pekerjaan yang harus ditanggung Fujii selama ini. Meski dalam
suasana berkabung, Fujii dituntut harus tetap berkonsentrasi dan tetap bersikap
profesional dalam menjalani tanggung jawab pekerjaannya. Hal ini semakin

membuatnya stress dan depresi. Akan tetapi, Fujii mencoba tetap tegar dan
berusaha menata hidupnya kembali dengan susah payah.
Berdasarkan

uraian

di

atas,

maka

penulis

mengangkat

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian skripsi ini, yaitu :
1. Apakah yang menyebabkan tokoh utama dalam novel 100 Kai Naku
Koto Karya Nakamura Kou mengalami gangguan psikologis?
2. Gangguan psikologis seperti apakah yang dialami oleh tokoh utama

yang diungkapkan oleh Nakamura Kou dalam novel 100 Kai Naku
Koto?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Dari permasalahan dan kejadian yang ada pada novel ini, perlu adanya
ruang lingkup dalam pembatasan masalah tersebut. Hal ini bertujuan agar
penelitian ini tidak menjadi luas dan tetap terfokus pada masalah yang ingin
diteliti penulis.
Dalam analisis ini, penulis hanya fokus terhadap psikologis tokoh utama
dalam menjalani kehidupannya saat berada di Tokyo, yaitu saat Fujii menjalani
kehidupan bersama kekasihnya yang bernama Yoshimi, yang kemudian Fujii
harus menerima kenyataan bahwa kekasihnya menderita penyakit Kanker
sehingga Fujii harus merawat Yoshimi ditengah kesibukannya hingga pada
akhirnya Yoshimi meninggal dunia. Penulis menggunakan pendekatan semiotik,
psikologis, serta teori depresi menurut Aaron Beck dan para ahli psikologis yang

 

Universitas Sumatera Utara

 

mendukung seperti: Archibald Hart, Enos D. Martin, Stuart Gail W, Jonatan
Trisna, dan Hadi Pranowo sebagai acuan.
Agar pembahasannya jelas dan akurat, sebelum melakukan kajian
psikologis terhadap tokoh utama dalam novel 100 Kai Naku Koto Karya
Nakamura Kou, penulis menjelaskan terlebih dahulu mengenai definisi Novel,
setting Novel 100 Kai Naku Koto, kajian psikologi sastra, teori kognisi depresi
Aaron Beck yang disertai teori pendukung depresi dari beberapa pakar psikologis
lain seperti: Archibald Hart, Enos D. Martin, Stuart Gail W, Jonatan Trisna, dan
Hadi Pranowo, serta riwayat hidup pengarang novel 100 Kai Naku Koto.
Adapun cara pembahasannya adalah dengan mengambil cuplikan-cuplikan
dialog tokoh maupun penggalan cerita yang terdapat dalam novel 100 Kai Naku
Koto.
1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1.4.1 Tinjaun Pustaka
Menurut Zainuddin Fananie (2001:6), sastra adalah karya fiksi yang
merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu
mengungkapkan aspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun
aspek makna.
Menurut Muhibbin Syah (dalam http://belajarpsikologi.com/ pengertianpsikologi/), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam
hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang
bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan, berbicara, duduk, berjalan dan lain

 

Universitas Sumatera Utara

 

sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,
berperasaan dan lain sebagainya.
Psikologi telah menunjukkan bahwa dalam kesusastraan kita dapat
menjumpai contoh-contoh yang jelas dari imajinasi kreatif yang memberikan
gambaran tentang psikologi pikiran dan cara kerja alam bawah sadar. Karya sastra
yang dihasilkan sastrawan selalu menampilkan tokoh yang memiliki karakter
sehingga karya sastra juga menggambarkan kejiwaan manusia, walaupun
pengarang hanya menampilkan tokoh itu secara fiksi. Dengan kenyataan tersebut,
karya sastra selalu terlibat dalam segala aspek hidup dan kehidupan, tidak
terkecuali ilmu jiwa atau psikologi.
Menurut Hartoko dalam Endaswara (2008: 70), Psikologi sastra adalah
ilmu sastra yang mendekati karya sastra dari sudut psikologis. Psikologi sastra
adalah kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan.
Razali Kasim (1996:112) mengatakan bahwa sastra dan psikologi adalah
ilmu yang memiliki kesamaan dalam mengkaji kejiwaan manusia. Pengarang dan
psikolog adalah orang yang sama-sama mengkaji dan menjelaskan kejiwaan
manusia secara mendalam yang kemudian diungkapkan dan dirangkum menjadi
sebuah karya sastra.
Di dalam novel 100 Kai Naku Koto karya Nakamura Kou dapat dilihat
bahwa tokoh utama merasakan kesedihan yang luar biasa akibat kehilangan orang
yang disayang dan hewan kesayangan. Peristiwa-peristiwa tersebut menimbulkan
gangguan secara psikologis pada tokoh utama. Gangguan psikologis tersebut
digambarkan lewat perilaku, perubahan gaya hidup dan kondisi perasaan yang
dialami oleh tokoh utama didalam novel 100 Kai Naku Koto.

 

Universitas Sumatera Utara

 

1.4.2 Kerangka Teori
Dalam meneliti suatu karakter tokoh dalam karya sastra diperlukan suatu
pendekatan yang berfungsi sebagai acuan dalam menganalisis karya sastra
tersebut. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan psikologis
menurut Aaron Beck dan pakar psikologi lain yang mengkaji depresi serta
menggunakan pendekatan semiotik.
Pendekatan psikologis adalah suatu pendekatan yang berusaha memahami
latar belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan masyarakat, maupun
tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan kehidupannya
ataupun zamannya saat karya sastra itu diciptakan (Aminuddin, 2000:46).
Teori kognisi depresi Aaron Beck dalam Wilkinson (1995:35)
menggambarkan bahwa rasa sedih yang berlebihan, memperburuk keadaan serta
memelihara kondisi kesedihan tersebut merupakan penyebab utama depresi. Beck
juga mencatat bahwa pola pikir orang yang mengalami depresi ditandai dengan
cara pandang yang negatif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.
Dia menyatakan bahwa pikiran-pikiran negatif tersebut adalah hasil dari bias
dalam proses informasi yang pada akhirnya mengakibatkan kesimpulan yang bias
pula.
Kognisi depresi dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1.

Pikiran misalnya, “Saya gagal sebagai orangtua”.

2.

Harapan misalnya, “Saya tidak bahagia kecuali semua orang
menyukai saya”.

3.

Distorsi misalnya, menarik kesimpulan tanpa bukti. “Orang tidak
suka berbicara dengan saya karena membosankan”.

 

Universitas Sumatera Utara

 

Hadi Pranowo (2004:32) mengatakan untuk menemukan penyebab depresi
kadang-kadang sulit sekali karena ada sejumlah penyebab dan mungkin beberapa
diantaranya bekerja pada saat yang sama.Namun dari sekian banyak faktor dapat
disimpulkan beberapa fakor utama yang menyebabkan depresi yaitu:
1. Kehilangan.

Kehilangan

mendasaridepresi.Archibald

merupakan
Hart

faktor

menyebutkan

utama
empat

yang
macam

kehilangan yaitu:
-

Kehilangan abstrak yaitu kehilangan harga diri, kasih sayang,
harapan atau ambisi.

-

Kehilangan suatu yang konkrit misalnya kehilangan rumah,
mobil, orang atau bahkan binatang kesayangan.

-

Kehilangan hal yang bersifat khayal, tanpa fakta mungkin tapi ia
merasa tidak disukai atau dipergunjingkan orang lain.

-

Kehilangan

sesuatu

yang

belum

tentu

hilang

misalnya

kekhawatiran saat menunggu hasil tes kesehatan atau hasil tes
ujian.
2. Obat-obatan dan zat terlarang Reaksi terhadap stress. 85% depresi
ditimbulkan oleh stress dalam hidup.
3. Terlalu lelah dan capek karena pengurasan tenaga baik secara fisik
maupun emosi.
4. Gangguan atau serangan dari kuasa kegelapan dan makhluk halus.
5. Trauma dan kesedihan terhadap peristiwa buruk. Trauma, seperti
kekerasan atau penganiayaan fisik atau emosional bisa memicu depresi.

 

Universitas Sumatera Utara

 

Duka setelah kematian seorang teman atau orang yang dicintai yang
berlarut-larut dapat menyebabkan depresi.
6. Obat-obatan dan zat terlarang. Banyak resep obat yang dapat
menyebabkan gejala depresi.
Dengan menggunakan teori kognisi depresi Aaron Beck dan teori depresi
pendukung lain penulis dapat menganalisis tokoh utama yang mengalami
gangguan psikologis berupa depresi dalam novel 100 Kai Naku Koto Karya
Nakamura Kou.
Penekanan pendekatan semiotik adalah pemahaman makna karya sastra
melalui tanda-tanda. Semiotika adalah ilmu mengenai tanda. Menurut Charles
Sanders Peirce dalam Sudjiman Panuti dan Art van Zoest (1992:1), ia
mengusulkan kata semiotika sebagai sinonim kata logika. Menurut Peirce, logika
harus mempelajari bagaimana orang bernalar. Penalaran itu, menurut hipotesis
teori Peirce yang mendasar, dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda
memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain, dan memberi
makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Ilmu semiotika ini
menganggap bahwa fenomena sosial maupun masyarakat merupakan tandatanda.
Penulis menggunakan pendekatan semiotika untuk mendukung pendekatan
psikologi dalam teori kognisi Aaron Beck dan teori depresi dari pakar psikologi
lain yang digunakan sebagai pendukung. Pendekatan Semiotika digunakan untuk
menganalisis tanda-tanda yang menggambarkan adanya gangguan psikologis yang
dialami tokoh utama dalam novel 100 Kai Naku Koto karya Nakamura Kou.

 

Universitas Sumatera Utara

 

Teori kognisi depresi Aaron Beck dan teori depresi menurut pakar
psikologis lain sebagai pendukung serta teori semiotika, akan digunakan penulis
untuk menjelaskan dan menganalisis situasi serta kondisi yang merupakan faktor
penyebab gangguan psikologis yang dihadapi oleh tokoh utama dalam novel 100
Kai Naku Koto Karya Nakamura Kou.
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan penyebab gangguan psikologis yang dialami
tokoh utama Fujii dalam novel 100 Kai Naku Koto Karya Nakamura
Kou.
2. Untuk mengungkapkan gangguan psikologis yang dialami tokoh utama
Fujii dalam novel 100 Kai Naku Koto melalui teori pendekatan
psikologis Aaron Beck.

1.5.2 Manfaat Penelitian
Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang dapat memberi
manfaat bagi diri peneliti sendiri maupun pembacanya. Oleh karena itu,
manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menambah dan memperkaya telaah penelitian kesusastraan
khususnya dalam menganalisis novel dengan menggunakan konsep
pendekatan psikologis dari teori kognisi depresi Aaron Beck.
2. Dapat dijadikan referensi ilmu pengetahuan bagi pembaca yangakan
melakukan penelitian dengan topik sejenis yang berhubungan dengan

 

Universitas Sumatera Utara

 

bidang kesusastraan Jepang, serta sebagai bahan penunjang untuk
Departemen Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara, guna memperkaya bahasa penelitian dan sumber bacaan serta
sebagai perkembangan ilmu kesusastraan.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kehidupan dan
semangat kerja keras orang Jepang dalam menghadapi masalah
kehidupan.
1.6 Metode Penelitian
Dalam melakukan sebuah penelitian, sangat dibutuhkan metode penelitian
sebagai penunjang dalam pengerjaan. Metode yang digunakan dalam sebuah
penelitian

akan

mempermudah

peneliti

dalam

melakuakan

proses

penelitian.Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif dan studi kepustakaan.
Menurut Nazir (2005:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan penelitian
deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.
Menurut Whintney (1960:160), penelitian deskriptif mempelajari masalahmasalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat,
situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

 

Universitas Sumatera Utara

 

Data yang digunakan adalah novel “100 Kai Naku Koto” atau yang
diterjemahkan menjadi “Crying 100 Times” dalam versi terjemahan bahasa
Indonesia yang diterbitkan oleh penerbit Haru pada tahun 2013. Novel ini
merupakan novel fiksi yang diterbitkan pertama kali di Jepang pada tahun 2005.
Dalam penelitian ini, penulis akan menjelaskan secara terperinci dengan
menggunakan teori-teori yang ada mengenai masalah yang dihadapi oleh tokoh
utama Fujii terkhususya saat tokoh utama mulai merantau tinggal di Tokyo. Teori
tersebut adalah teori semiotik dan teori psikologis khususnya teori kognisi depresi
Aaron Beck.
Selain

menggunakan

metode

penelitian

deskriptif,

penulis

juga

menggunakan teknik pengumpulan datadan studi kepustakaan (Library Research).
Adapun teknik pengumpulan data dengan metode tersebut dilakukan dengan cara
mempelajari dan mengutip teori atau konsep dari sejumlah sumber, baik buku,
jurnal, artikel, hasil-hasil penelitian (skripsi) dan berbagai situs internet. Data-data
tersebut

dikumpulkan,

diidentifikasikan,

disimpulkan

dan

kemudian

didistribusikan kedalam setiap bab dalam skripsi ini.

 

Universitas Sumatera Utara