Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa

BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1.

Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen

pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah.
Pengertian perpustakaan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang
menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan sekolah, serta hanya
bisa diakses oleh civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Menurut Darmono (2001, 2), “Perpustakaan sekolah merupakan bagian
integral dari program sekolah yang bersangkutan dan menjadi sumber belajar
untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah yang bersangkutan.
Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 78) juga menyatakan bahwa
perpustakaaan sekolah adalah “(School library), A library in a public or private
elementary or secondary school that serves the information needs of its students
and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school
librarian or media specialist”. Pendapat diatas dapat diartikan bahwa
perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah

dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun
swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari
guru dan staf; biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.
Menurut Ishak (2009, 2), ” Perpustakaan sekolah dapat diartikan sebagai
tempat kumpulan koleksi bahan pustaka buku-buku atau tempat buku yang

Universitas Sumatera Utara

dihimpun

dan

diorganisasikan

sebagai

media

belajar


siswa”.

Hakikat

penyelenggaran perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat sumber belajar dan
sumber informasi bagi warga sekolah. Jika dikaitkan dengan proses belajar
mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengajaran.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat diketahui bahwa
perpustakaan

sekolah

merupakan

sarana

penunjang


pendidikan

yang

diselenggarakan oleh sekolah melalui ketersediaan koleksi bahan-bahan pustaka
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan
pendidikan sekolah.
2.2.

Tujuan Perpustakan Sekolah
Perpustakaan Sekolah sebagai sumber informasi yang memiliki tujuan

sebagai sarana penunjang pendidikan. Perpustakaan merupakan bagian penting
dalam proses pendidikan, bagi pengembangan literasi, literasi informasi,
pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan
sekolah. Menurut Darmono (2007, 21) tujuan Perpustakaan Sekolah sebagai
berikut :
1. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam
misi dan kurikulum sekolah.
2. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan dalam kebiasan dan

keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang
hayat mereka.
3. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan
dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan
keceriaan.

Universitas Sumatera Utara

4. Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek ketrampilan
mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format
atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas.
5. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional, global dan
kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka
ragam.
6. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan
budaya dan sosial.
7. Bekerja dengan murid, guru, administrator dan orang tua untuk mencapai misi
sekolah.
8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi
merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab

dan efektif,serta berpartisipsi di alam demokrasi.
9. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada
seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
Sedangkan menurut Yusuf (2007, 3) tujuan perpustakaan sekolah adalah
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.
Membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan.
Menumbuhakan minat baca siswa.
Menyediakan berbagai informasi yang sesuai dengan kurikulum sekolah.
Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca
dan semangat belajar bagi siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa
dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan

7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan
membaca.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pada dasarnya tujuan

dari perpustakaan sekolah adalah mewujudkan kemandirian para pengguna
perpustakaan yang aktif, kreatif dan mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan
dengan menyediakan sumber-sumber informasi.

Universitas Sumatera Utara

2.3.

Fungsi Perpustakaan Sekolah
Menurut Darmono (2001, 3) Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai

berikut:
1.

Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai imformasi yang meliputi berbagai

informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar
pengguna perpustakaan dapat :
a) Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari
berbagai ilmu.
b) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam
berbagai bidang seta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih
informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya.
c) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang
tersedia di perpustakaaan dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan.
d) Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari di masyarakat.
2.
Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapakan
tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah :
a) Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri
sendiri secara berkesinambungan
b) Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki

pengguna yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan
intelektual.
c) Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyrakat yang demokratis.
d) Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
3.
Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan pengguna
untuk :
a) Menigkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi
sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan
mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok.
b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan
salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni.
c) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian.
d) Mengembangkan sikap dan sifat manusia yang positif serta menunjang
kehiudpan antar budaya secara harmonis.
e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal
penguasaan ahli teknologi.


Universitas Sumatera Utara

4.

Fungsi Reakreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan
tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk :
a) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.
b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan
pemanfaatsan waktu senggang.
c) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.
5.
Fungsi Penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi
untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai
jenis dan bentuk informasi.
6.
Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan
melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang siterbitkan diwilayah

Indonesia.
Menurut Septiyantono dalam Rahayuningsih (2007, 5) fungsi perpustakaan
sekolah adalah sebagai berikut :
a) Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar yaitu membantu program
pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam
kurikulum.
b) Membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas pengetahuannya
pada setiap bidang studi.
c) Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan
belajar mandiri.
d) Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan
kegemarannya.
e) Membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan.
f) Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melalui
buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan
siswa.
g) Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.
Menurut Yusuf (2007, 4) perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi
umum yaitu:
1.


Fungsi Edukatif
Keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah,
terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah
untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep
– konsep pengetahuan.

Universitas Sumatera Utara

2.

3.

4.

Fungsi Informatif
Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat ”memberi
tahu” akan hal – hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan
guru
Fungsi Rekreasi
Sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan sebagian anggota
masyarakat sekolah akan hiburan intelektual
Fungsi Riset atau Penelitian
Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu
dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.
Berdasarkan uraian tersebut, fungsi perpustakaan tidak hanya sebagai

sumber informasi saja, melainkan dapat juga sebagai sarana pengembangan
kreatifitas, karakter dan hiburan.
2.4.

Peran Perpustakaan Sekolah
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan

dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah
diharapkan dapat membantu siswa dalam menumbuh kembangkan pengetahuan
melalui informasi yang di sediakan oleh perpustakaan.
Menurut Nurhadi (2003,21), “Perpustakaan sekolah sebagai salah satu
unit yang terdapat disekolah menjadi unsur pelengkap dalam proses belajar
mengajar, mempunyai peranan yang sangat penting sebagai salah satu sumber
belajar, peranan perpustakaan tersebut diantaranya :
a. Mengembangkan kemampuan anak dalam mencari dan menggunakan
informasi
b. Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca yang baik pada murid
c. Mendidik murid agar dapat menggunakan dan memlihara bahan
pustaka
d. Memberikan dasar kearah studi mandiri
e. Membantu pekerjaan guru dalam melaksanakan pekerjaannya
f. Mengembangkan apresiasi hasil budaya dan seni
g. Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah
Menurut Suherman (2009,32) menyatakan bahwa, “Perpustakaan sekolah
bagi anak merupakan wadah untuk mengetahui refrensi,berbagai materi dan

Universitas Sumatera Utara

bacaan lainya,dan semuanya itu harus di sesuaikan dengan tingkat pendidikan
anak”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan perpustakaan
sekolah juga ikut serta sebagai sarana pengembangan kreaktif anak dan
mengembangkan daya pikir anak.
2.5.

Proses Belajar
Belajar menduduki peran yang sangat penting baik dalam konteks

kehidupan umat manusia maupun dalam konteks kehidupan semua mahuk hidup
lainnya di bumi ini, agar kehidupan mereka dapat terus berlangsung. Binatang
yang secara alami dibekali insting untuk mempertahankan hidupnya, tenyata juga
tidak lepas dan keharusan belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang
paling vital dalam setiap usaha pendidikan , sehinngga tanpa belajar
sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Belajar merupakan proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan,
keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar
tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di
museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan
dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami
oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya
proses belajar.

Universitas Sumatera Utara

Skinner dalam Muhibbinsyah (2010, 88) , berpendapat bahwa “Belajar
adalah suatu proses adapatasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif ”.
Sementara itu, Chaplin dalam Dictionary of phsycology membatasi belajar
dalam dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi “ acquitition of any
relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience.”
Dimana belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap
sebagai akibat oraktik dan pengalaman. Rumusan keduanya “process of acquiring
responses as a result of special practice.” Belajar ialah proses memperoleh
respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.
Hinztman dalam Muhibbinsyah (2010, 88) , berpendapat “Learning is a
change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior.”
Artinya , belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme
(manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi
tingkah laku organisme tersebut, dan perubahan yang ditimbulkan oleh
pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi
organisme.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan
belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan
proses pendidikan.

Universitas Sumatera Utara

2.5.1. Tujuan Belajar
Setiap orang untuk memperoleh wawasan tidak terlepas dari belajar, baik
disekolalg maupun di luar sekoalah. Dalam hal ini tujuan belajar adalah mmencari
informasi yang dibutuhkan masing-masing individu yang bertujuan untuk
memperluas wawasan yang bermanfaat dan berguna di masa mendatang.
Menurut Hamalik (2004, 28) tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku,
hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini menitikberatkan
pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi
serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
Sedangkan menurut Sardiman dan Farida (2000, 39) menyatakan bahwa
“Tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari akan berguna di
kemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus dengan cara yang
lebih mudah. Sedangkan tujuan belajar ada tiga jenis yaitu :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan, tujuan ini mendapatkan
kecenderungan yang lebih besar pada perkembangan kemampuan
berfikir dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai
pengajar lebih menonjol.
2. Penanaman konsep dan ketrampilan, penanaman ketrampilan yang
baik yang bersifat jasmani maupun rohani.ketampilan dapat dididik
yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
3. Pembentukan sikap dalam hal ini menumbuhkan sikap mental, perilaku
dan pribadi anak dididk. Guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya. Oleh karena itu guru tidak hanya sekedar pengajar
tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai
tersebut kepada anak didiknya”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk
mendapat pengetahuan, ketrampilan dan wawasan yang nantinya berguna di masa
yang akan datang.
2.6.

Kurikulum Sekolah
Kurikulum sangat diperlukan didalam proses belajar mengajar karena

merupakan

pedoman

dalam

mengembangkan

kemampuan

siswa

dalam

Universitas Sumatera Utara

memahami pelajaran. Notoatmodjo (1991:46) menjelaskan bahwa, “Kurikulum
berasal dari bahasa romawi, kurikulum yang berarti lapangan atau perlombaan”.
Selanjutnya dalam arti luas dijelaskan bahwa kegiatan yang ada, “Kurikulum
adalah segala usaha dan kegiatan yang mempengaruhi proses belajar mengajar,
jadi setiap kegiatan yang mempengaruhi proses pendidikan baik langsung maupun
tidak langsung merupakan bagian dari kurikulum”.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24) “Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses
kegiatan belajar mengajar oleh siswa, yang pengembangannya mengacu pada
standar nasional pendidikan dan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional yang baik.
2.6.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Model kurikulum yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mencapai tujuan. Menurut
Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24), Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing
mata pelajaran sesuai dengan gurunya. Karena setiap mata pelajaran memiliki
aspek yang berbeda satu untuknya. Bahkan kita dapat secara dramatis

Universitas Sumatera Utara

mengatakan, untuk setiap bayi yang lahir di dunia ini ada sebuah buku terbit.
Kelak di suatu masa, bayi itu akan membaca buku yang cocok untuknya.
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya
sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik agar lebih baik
lagi. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah
dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar
sekolah agar dapat dipahami.
Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Badan
Standarisasi Nasional Pendidikan (2006) mencakup; struktur dan muatan
kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Uraian tentang isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
sebagai berikut:
1. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum memuat kelompok mata pelajaran yang
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Struktur kurikulum kelas X terdiri atas:
a. 16 mata pelajaran
b. Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari)
c. Program pengembangan diri
Struktur kurikulum kelas XI dan XII terdiri atas:
a. 13 mata pelajaran
b. Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari)
c. Program pengembangan diri
2. Muatan kurikulum
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
ditetapkan oleh BSNP.
3. Kalender pendidikan
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah
untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.

Universitas Sumatera Utara