Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa
Lampiran 1
No: ___ Kuesioner Penelitian
PERAN PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR SISWA
Dengan hormat,
Saya mengaharapkan ketersediaan Saudara untuk dapat berpartisipasi dalam mengisi kuesioner berikut ini dalam rangka penelitian tentang Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa. Atas perhatian dan bantuan Saudara, saya ucapkan terimakasih.
I. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mencari dan menggunakan informasi
1. Apakah informasi yang saudara butuhkan tersedia di perpustakaan?
a. Sangat tersedia c. Kurang tersedia
b. Tersedia d. Tidak tersedia
2. Apakah saudara memanfaatkan informasi yang terdapat di perpustakaan ?
a. Selalu c. Jarang
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
II. Membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi
3. Menurut saudara, apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang saudara pelajari saat ini ?
a. Sangat sesuai c. Kurang sesuai
b. Sesuai d. Tidak sesuai
PetunjukPengisian
1. Mohon kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur 2. Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang menurut Saudara paling tepat
(2)
4. Apakah buku pendukung pelajaran saudara tersedia di perpustakaan?
a. Sangat tersedia c. Kurang tersedia
b. Tersedia d. Tidak tersedia
5. Apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan yang saudara butuhkan?
c. Sangat sesuai c. Kurang sesuai
d. Sesuai d. Tidak sesuai
6. Menurut saudara, apakah koleksi di perpustakaan membantu saudara memperluas pengetahuan?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
7. Menurut saudara, apakah koleksi perpustakaan membantu saudara dalam belajar?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
III. Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca siswa 8. Apakah koleksi di perpustakaan menarik untuk di baca?
a. Sangat menarik c. Kurang menarik
b. Menarik d. Tidak menarik
9. Apakah koleksi di perpustakaan beragam sehingga mempengaruhi saudara untuk membaca?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
10.Apakah anda tertarik untuk membaca?
a. Sangat tertarik c. Kurang tertarik
b. Tertarik d. Tidak tertarik
IV. Mendidik siswa untuk belajar mandiri
11.Apakah saudara memanfaatkan perpustakaan untuk menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru?
a. Selalu c. Jarang
(3)
12.Apakah saudara memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar?
a. Selalu c. Jarang
b. Kadang-kadang d. Tidak pernah
II. Mengembangkan ketrampilan siswa memecahkan masalah
13.Ketika saudara tidak memahami pelajaran di kelas, apakah koleksi di perpustakaan membantu saudara untuk menyelesaikannya?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
b. Membantu d. Tidak membantu
14.Sarana belajar apa yang paling sering saudara manfaatkan untuk membantu pelajaran saudara?
a. Koleksi perpustakaan c. Bimbingan belajar
b. Internet d. Koleksi buku pribadi
15.Apakah perpustakaan membantu saudara dalam mengembangkan keterampilan saudara?
a. Sangat membantu c. Kurang membantu
(4)
Lampiran 2
REKAPITULASI DATA
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah informasi yang
saudara butuhkan tersedia di perpustakaan?
e. Sangat tersedia 9 10%
f. Tersedia 53 57%
g. Kurang tersedia 20 21%
h. Tidak tersedia 11 12%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban f
Presentase (%) Apakah saudara
memanfaatkan informasi yang terdapat di
perpustakaan?
e. Selalu 7 7%
f. Kadang-kadang 62 67%
g. Jarang 15 16%
h. Tidak pernah 9 10%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Menurut saudara,
apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang
saudara pelajari saat ini?
e. Sangat sesuai 5 5%
f. Sesuai 62 67%
g. Kurang sesuai 19 20%
h. Tidak sesuai 7 8%
(5)
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah buku pendukung
pelajaran saudara tersedia di perpustakaan?
e. Sangat Tersedia 24 26%
f. Tersedia 40 43%
g. Kurang tersedia 18 19%
h. Tidak tersedia 11 12%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan sesuai dengan kebutuhan saudara
e. Sangat sesuai 7 7%
f. Sesuai 50 54%
g. Kurang sesuai 22 24%
h. Tidak sesuai 14 15%
Jumlah Total 93 100%
Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Menurut saudara, apakah
koleksi di perpustakaan membantu saudara memperluas
pengetahuan?
e. Sangat membantu 16 17%
f. Membantu 50 54%
g. Kurang membantu 18 19%
h. Tidak membantu 9 10%
(6)
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan membantu saudara dalam belajar?
c. Sangat membantu 15 16%
d. Membantu 55 59%
c. Kurang membantu 13 14%
d. Tidak membantu 10 11%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan menarik untuk dibaca?
e. Sangat menarik 31 33%
f. Menarik 40 43%
g. Kurang menarik 15 16%
h. Tidak menarik 7 8%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan beragam sehingga mempengaruhi saudara untuk membaca?
e. Sangat beragam 21 23%
f. Beragam 51 55%
g. Kurang bergam 13 14%
h. Tidak beragam 8 8%
(7)
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakahsaudara tertarik
untuk membaca?
e. Sangat tertarik 12 13%
f. Tertarik 52 56%
g. Kurang tertarik 21 23%
h. Tidak tertarik 8 8%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah saudara
memanfaatkan perpustakaan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru?
e. Selalu 11 12%
f. Kadang-kadang 31 33%
g. Jarang 34 37%
h. Tidak pernah 17 18%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%)
Apakah saudara memanfaatkan perpustakaan
sebagai sarana belajar?
e. Selalu 12 13%
f. Kadang-kadang 52 56%
g. Jarang 8 8%
h. Tidak pernah 21 23%
(8)
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Ketika saudara tidak
memahami pelajaran di kelas, apakah koleksi di perpustakaan membantu
saudara untuk menyelesaikannya?
e. Sangat membantu 24 26%
f. Membantu 27 29%
g. Kurang membantu 26 28%
h. Tidak membantu 16 17%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Sarana belajar apa yang
paling sering saudara manfaatkan untuk membantu pelajaran
saudara?
e. Internet 22 24%
f. Koleksi perpustakaan
45 48%
g. Bimbingan belajar 11 12%
h. Koleksi buku pribadi
15 16%
Jumlah Total 93 100%
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah perpustakaan
membantu saudara dalam mengembangkan keterampilan
saudara?
e. Sangat membantu 27 29%
f. Membantu 40 43%
g. Kurang membantu 14 15%
h. Tidak membantu 12 13%
(9)
DAFTAR PUSTAKA
Andajani, Aroem.2008.Peran Perpustakaan Sekolah dalam Ikut Serta Pada Kegiatan Pendidikan.Malang:Jurnal Perpustakaan Sekolah.
Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Asdi Mahasatya
________.2005.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka cipta
Badan Standar Nasional Pendidikan.2006.Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta:BNSP
Bafadal, Ibrahim.2006.Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Jakarta:Bumi Aksara Darmono.2001.Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan
sekolah.Jakarta:Garasindo
________.2007.Perpustakaan Sekolah:Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo
Dimyanti dan Mudiono.2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:PT Asdi Mahasatya
Direktorat Jendral Pendidikan Islam. 2007.Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Agama RI.
Farida, Ade. 2000. “Fungsi dan Peran Perpustakaan SMP/SMU Islam Al Azhar I dalam Menunjang Proses Belajar Mengajar” (skripsi). Jakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia.
Hadi, Sutrisno. 2001. Metodologi Research.Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas Ilmu Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar.2004.Psikologi Belajar Megajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
________.2004.Proses Belajar Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara
Hasibuan, JJ. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hasugian, Jonner.2009.Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan
Informasi.Medan:Usu press
Ishak.2009.Urgensi Perpustakaan untuk menunjang Sukses Belajar-Mengajar di Lingkungan Sekolah.Medan:USU Press.
(10)
________.Manajemen Perpustakaan Sekolah.Yogyakarta: Penerbit Pinus.
Notoadmodjo.1991.Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta: Rineka Cipta. Nuradi.2003.Peran perpustakaan sekolah dalam proses belajar.Yogyakarta:
Penerbit Pinus
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional.2006.Pedoman perpustakaa sekolah
IFLA/UNESCO.Jakarta: The IFLA/UNESCO School Library Guidelines. Panduan perpustakaan sekolah.2006.”http://www.pnri.go.id”.diakses tanggal 22
januari 2016
Rahayuningsih. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha ilmu Reitz, Joan M.2004.Dictionary for Library and Information
Science.London:Library Unlimited
Riduwan.2009.Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian.Bandung: Alfabeta
Sinaga, Dian.2005.Perpustakaan Sekolah Peranannya dalam Proses belajar Mengajar.Jakarta: Kreasi Media Utama
________.2004. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kiblat Buku Utama. Sugiyono.2013.Metode Penelitian Kombinasi.Bandung:Alfabeta
________.2005.Metode penelitian pendidikan: Pendekata Kuntitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sulistyo, et, al.2002.Manajemen perpustakaan sekolah.Jakarta: Universitas terbuka
Suhendar, Yusuf. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media group.
Suherman.2009.Perpustakaan sebagai jantung sekolah.Bandung: MQS publishing
Suryabrata, Sumadi. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Sutarno NS.2006.Perpustakaan dan Masyarakat.Jakarta:Sagung Seto ________2006.Manajemen Perustakaan.Jakarta:Sagung Seto
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7329:2009. Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
(11)
“Standar Nasional Perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi”, diakses pada Februari 2015 dari
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta:Raja Grafindo Persada
Suwarno, Wiji.2007.Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan;Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta:Ar-ruzz Media
________.2010.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Jakarta:Remaja Rosdakarya
Umar, Husein.2008.MetodePenelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: Grafindo Persada.
“Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan”, diakses pada November 2014 dari
Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003.2003. Tentang Sistem pendidikan Nasional.Jakarta: Cv Eka Jaya
Yusuf, Pawit M dan Suhendar Yahya.N. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: kencana.
(12)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Sugiyono (2005,11) penelitian deskriptif , “Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (indepeden) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variable satu dengan variable yang lain”.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti menggunakan metode deskriptif dalam mengumpulkan data, menganalisis, mengolah, membuktikan, dan menemukan pemecahan masalah dari penelitian ini.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di SMA Negeri 1 Medan yang beralamat di Jalan Teuku Cik Ditiro No. 1 Medan, Sumatera Utara.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi merupakan sekelompok orang, kejadian, atau benda yang dijadikan objek dalam suatu penelitian.
Sugiyono (2005,57) memberikan pengertian bahwa : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Riduwan dan Tita Lestari (2009,3)
(13)
mengatakan bahwa “populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.”
Populasi penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 1 Medan yang terdaftar menjadi anggota perpustakaan sebanyak 1.248 orang.
Tabel 3.1 Anggota Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan Tahun 2014/2015 No. Klasifikasi Pengguna Jumlah
1. Siswa kelas XI 660
2. Siswa Kelas XII 588
Jumlah 1.248
Sumber : Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan. 3.3.2. Sampel
Sampel penelitian sebagai bahan pertimbangan efisiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan memfokuskan pada sebagian dari populasinya. Dalam penelitian pengambilan sampel yang tepat merupakan langkah awal dari keberhasilan penelitian, karena dalam pemilihan sampel yang dilakukan dengan tidak benar akan menghasilkan temuan yang kurang memenuhi sasarannya.
Menurut Sugiyono (2013,118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Mengingat populasi pepustakaan yang besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menetapkan sampel dari banyak populasi.
Untuk mengetahui banyaknya jumlah sampel penelitian, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu :
(14)
�
=
�
�
+
�
.
�
�Dimana:
n = Ukuran sampel N= Ukuran populasi
e = Taraf kesalahan sebesar 10% (Umar, 2008:78)
Sesuai dengan rumus di atas, maka sampel penelitian ini adalah :
�
=
N1+N.e2
�
=
1.2481+1.248.(0,1)2
�
=
1.248 1+ 12.48�
=
1.248 13,48�
= 92,58
�
= 93
OrangBerdasarkan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 93 orang. Karena populasi peneltian berstrata secara tidak homogen maka teknik pengambilan sampel adalah menggunakan Proportionate Statified Random Sampling. Menurut Sugiyono (2013,118) “Proportionate Statified Random Sampling digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional”. Maka untuk menentukan sampel yang berimbang dengan besarnya strata digunakan rumus sampling fraction perstratum yaitu :
(15)
Keterangan:
= Sampling fraction stratum i
besarnya sub sampel per stratum yaitu:
�1 =�1.�
�1 = Sub sampel per stratum
Tabel 3.2. Penentuan Sampel Berdasarkan Strata
No. Kelas Jumlah
siswa Populasi Sapel
1. XI 660
���
�.��� ��� = ��,��
49
2. XII 558
���
�.��� ��� = ��,��
44
Jumlah 1.248 93
3.4. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui kuisioner
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan dokumen, yaitu data diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, laporan tahunan, situs web dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan hasil observasi
(16)
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 175) teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam penggunaan tenik pengumpulan data, peneliti memerlukan instrumen yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuisioner, yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.
2. Studi kepustakaan ,yaitu pengumpulan data melalui bahan pustaka dan lain yang dijadikan sebagai sumber informasi.
3.6. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari beberapa hal yang berhubungan dengan penelitian. Suharsimi Arikunto (2006,136), menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, maka instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner.
Kuisioner adalah pertanyaan penelitian yang diberikan kepada responden. Menurut Arikunto (2006, 150) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang dia ketahui”.
(17)
Jenis kuisioner pada penelitian ini adalah kuisioner tertutup dimana pertanyaan yang diberikan kepada responden telah disediakan jawabannya oleh peneliti, sehingga responden tinggal memilih. Dalam penelitian ini, kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan (multiple choice).
3.7. Kisi-kisi kuesioner penelitian
Untuk mengetahui Peran perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Mengajar, maka ditentukan beberapa pertanyaan yang di tujukan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan. Adapun kisi-kisi variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.3. berikut ini:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner Penelitian
Variabel Indikator No.item Jumlah
pertanyaan Proses belajar 1. Mengembangkan
kemampuan siswa dalam mencari dan
menggunakan informasi 2. Membantu siswa
memperluas pengetahuan dalam setiap bidang studi 3. Menembangkan minat
dan kebiasaan membaca siswa
4. Mendidik siswa untuk belajar mandiri 5. Mengembangkan kemampuan siswa memecahkan masalah 1,2 3,4,5,6,7 8,9,10 11,12 13,14,15 2 5 3 2 3
Jumlah 15
(18)
Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan metode deskriptif. Interprestasi terhadap data dilakukan dengan berdasarkan besarnya persentase. Jadi data yang dikumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data yang diperoleh ditabulasi dengan menyusunnya ke dalam tabel-tabel kemudian dihitung persentasinya, selanjutnya dianalisis dan diinterprestasikan. Untuk menghitung presentase jawaban yang diberikan responden digunakan rumus berikut:
P = f
n
x 100 %
Keterangan :
P = Hasil Persentase
f = Jumlah Jawaban yang di peroleh n = Jumlah Responden (Hadi, 2001: 421)
Untuk menafsirkan besar persentase yang diperoleh dari tabulasi data, peneliti menggunakan metode penafsiran menurut Arikunto ( 2005, 57) sebagai berikut:
0,00% : Tidak ada
1,00% - 24,99% : Sebagian kecil 25,00% - 49,99% : Hampir setengahnya
50,00% : Setengahnya
50,01% - 74,99% : Sebagian besar 75,00% - 99,99% : Pada umumnya
(19)
Sehubungan dengan penelitian yang berbentuk deskriptif maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif berdasarkan persentase.
Dalam rangka untuk mengolah data yang diterima dari responden, peneliti menggunakan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:
1. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap data yang diperoleh. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah responden telah menjawab seluruh pertanyaan yang dikemukan secara benar. Dari hasil pemeriksaan ini dapat diketahui kuesioner yang akan diolah, dan kuesioner yang tidak dapat diolah. 2. Menghimpun data yang akan diolah, dikelompokkan berdasarkan
kategori jawaban yang disediakan pada kolom isian.
3. Menghitung persentase dari setiap jawaban yang ditemukan oleh responden.
4. Pengolahan statistik serta penafsirannya. Setelah dilakukan penyebaran dan pengumpulan kuesioner, kemudian peneliti melakukan pentabulasian jawaban dan mengadakan penganalisaan atas setiap item.
(20)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah singkat Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan
Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan didirikan pada tahun 1986 yang berada di gedung sekolah berlokasi di Jalan Cik Ditiro No 1 Medan di bawah pimpinan Dra.Hj.Yustini Amnah Lubis.
Pada saat itu perpustakaan belum memnuhi standar perpustakaan hal ini di sebabkan jumlah koleksi yang masih sangat minim dan perpustakaan belum dikelola seperti layaknya perpustakaan dimana pada saat itu hanya dikelola dua orang pegawai.
Pada tahun 1992-2004, Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dipimpin oleh Ibu Dra.Hj.Siti Fatimah. Kemudian pada tahun 2004-2006 dipimipn oleh Bapak Drs.Bambang dengan satu orang pegawai yaitu Siti Nurhidayah. Di tahun 2006-sekarang perpustakaan kembali dipimiping oleh Ibu Dra.Siti Fatimah dan dibantu oleh 2 orang pegawai.
Pengguna yang terdaftar sebagai anggota perpustakaan pada tahun 2014 berjumlah sebanyak 1.847 orang yang terdiri dari: siswa sebanyak 1.668 orang, guru sebanyak 152 orang, dan pegawai sebanyak 27 orang. Jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan SMA Negeri 1 Medan sampai tahun 2014 sebanyak 8.200 judul dan 19.900 eksemplar yang terdiri dari berbagia bidang ilmu, seperti ilmu terapan, ilmu murni, ilmu sosial, umum, koleksi referensi, surat kabar serta majalah.
(21)
4.2. Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung proses belajar siswa
Untuk mengetahui peran perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung proses belajar siswa dapat dilihat dengan menggunakan indikator mengembangkan kemampuan siswa dalam mencari dan menggunakan informasi, membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi, mengembangkan minat dan kebiasaaan membaca siswa, mendidik siswa untuk belajar mandiri dan mengembangkan keterampilan siswa memecahkan masalah yang diuraikan sebagai berikut:
4.2.1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mencari dan menggunakan informasi
Peran perpustakaan dalam mengembangkan kemampuan siswa mencari dan menggunakan informasi mencakup; ketersediaan informasi dan pemanfaatan informasi.
4.2.1.1. Ketersediaan informasi
Tanggapan responden mengenai ketersedian informasi adalah apakah informasi yang dibutuhkan tersedia di perpustakaan. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.1.
(22)
Tabel 4.1. Ketersedian informasi
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah informasi yang
saudara butuhkan tersedia di perpustakaan?
a. Sangat tersedia 9 10%
b. Tersedia 53 57%
c. Kurang tersedia 20 21%
d. Tidak tersedia 11 12%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.1. di atas dapat di ketahui bahwa 9 responden (10%) menyatakan sangat tersedia, 53 responden (57%) menyatakan tersedia, 20 responden (21%) menyatakan kurang tersedia dan 11 responden (12%) menyatakan tidak tersedia.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan SMA Negeri 1 Medan sudah menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa, karena sebagian besar responden menyatakan bahwa informasi yang dibutuhkan tersedia di perpustakaan sehingga siswa tidak kesulitan dalam mencari informasi di perpustakaan.Walaupun beberapa responden menyatakan informasi di perpustakaan kurang tersedia bahkan ada yang menyatakan tidak tersedia di perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan harus mempertahankan bahkan meningkatkan kuantitas informasi di perpustakaan.
4.2.1.2. Pemanfaatan informasi
Tanggapan responden mengenai pemanfaatan informasi adalah apakah informasi di perpustakaan di manfaatkan oleh siswa. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.
(23)
Tabel 4.2. Pemanfaatan informasi
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah saudara
memanfaatkan informasi yang terdapat di
perpustakaan?
a. Selalu 7 7%
b. Kadang-kadang 62 67%
c. Jarang 15 16%
d. Tidak pernah 9 10%
Jumlah Total 93 100%
Dari tabel 4.2. dapat diketahui bahwa 7 responden (7%) menyatakan selalu, 62 responden (67%) menyatakan kadang-kadang, 15 responden (16%) menyatakan Jarang, dan 9 responden (10%) menyatakan tidak pernah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan memanfaatkan informasi yang terdapat di perpustakaan, karena sebagian besar responden (67%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan informasi di perpustakaan. Meski demikian, sebagian kecil responden selalu memanfaatkan informasi di perpustakaan dan beberapa masih ada yang tidak pernah memanfaatakan informasi di perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan harus meningkatkan kualitas informasi di perpustakaan agar siswa berkunjung dan memanfaatkan informasi di perpustakaan.
4.2.2. Membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi
Peran perpustakaan dalam membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi mencakup; kesesuaian koleksi dengan kurikulum, ketersedian buku pendukung pelajaran, kesuaian koleksi dengan kebutuhan siswa, koleksi dalam
(24)
membantu memperluas pengetahuan siswa, koleksi dalam membantu belajar siswa.
4.2.2.1. Kesesuaian koleksi dengan kurikulum
Tanggapan responden mengenai kesesuaian koleksi dengan kurikulum adalah apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang di pelajari saat ini. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Kesesuain koleksi dengan kurikulum
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Menurut saudara,
apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang
saudara pelajari saat ini?
a. Sangat sesuai 5 5%
b. Sesuai 62 67%
c. Kurang sesuai 19 20%
d. Tidak sesuai 7 8%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa 5 responden (5%) menyatakan sangat sesuai, 62 responden (67%) menyatakan sesuai, 19 responden (20%) menyatakan kurang sesuai, dan 7 responden (8%) menyatakan tidak sesuai.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan sudah menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang di terapakan di SMA Negeri 1 Medan, karena sebagian besar responden (67%) menyatakan koleksi yang terdapat di perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang di pelajari saat ini. Sehingga siswa dapat menggunakan koleksi di perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi dalam belajar. Namun, beberapa responden menyatakan koleksi
(25)
di perpustakaan kurang sesuai bahkan tidak sesuai dengan kurikulum yang di pelajari saat ini. Dengan demikian, perpustakaan diharapakan menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.
4.2.2.2. Ketersedian buku pendukung pelajaran
Tanggapan responden mengenai ketersediaan buku pendukung pelajaran adalah apakah buku pendukung pelajaran tersedia diperpustakaan. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Ketersedian buku pendukung pelajaran
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah buku pendukung
pelajaran saudara tersedia di perpustakaan?
a. Sangat Tersedia 24 26%
b. Tersedia 40 43%
c. Kurang tersedia 18 19%
d. Tidak tersedia 11 12%
Jumlah Total 93 100%
Dari tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa 24 responden (26%) menyatakan sangat tersedia, 40 responden (43%) menyatakan tersedia, 18 responden (19%) menyatakan kurang tersedia, dan 11 responden (12%) menyatakan tidak tersedia.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan sudah menyediakan buku pendukung pelajaran karena hampir setengah dari tanggapan responden (43%) menyatakan buku pendukung pelajaran tersedia di perpustakaan. Meski demikian, masih ada sebagian kecil responden (24%) yang menyatakan buku pendukung pelajaran sangat tersedia di perpustakaan. Namun beberapa
(26)
responden menyatakan buku pendukung pelajaran kurang tersedia bahkan tidak tersedia di perpustakaan. Dengan demikian perpustakaan harus lebih meningkatkan buku pendukung pelajaran bagi siswa.
4.2.2.3. Kesesuaian koleksi dengan kebutuhan siswa
Tanggapan responden mengenai kesesuaian koleksi dengan kebutuhan siswa adalah apakah koleksi di perpustakaan sesuai dengan kebutuhan siswa. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Kesesuaian koleksi dengan kebutuhan siswa
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan sesuai dengan kebutuhan saudara
a. Sangat sesuai 7 7%
b. Sesuai 50 54%
c. Kurang sesuai 22 24%
d. Tidak sesuai 14 15%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.5. diatas dapat diketahui bahwa 7 responden (7%) menyatakan sangat sesuai, 50 responden (54%) menyatakan sesuai, 22 responden (24%) menyatakan kurang sesuai dan 14 responden (15%) menyatakan tidak sesuai.
Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan sudah menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa karena setengah dari responden menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga siswa tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhan informasi berkaitan dengan proses belajar. Meski demikian beberapa responden menyatakan koleksi di
(27)
perpustakan kurang sesuai bahkan tidak sesuai dengan yang mereka yang mereka butuhkan. Dengan demikian perpustakaan diharapakan dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan para siswanya.
4.2.2.4. Koleksi dalam membantu memperluas pengetahuan siswa
Tanggapan responden mengenai koleksi dalam membantu memperluas pengetahuan siswa adalah apakah apakah koleksi di perpustakaan membantu memperluas pengetahuan. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Koleksi dalam membantu memperluas pengetahuan siswa Nomor Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase
(%) Menurut saudara, apakah
koleksi di perpustakaan membantu saudara memperluas
pengetahuan?
a. Sangat membantu 16 17%
b. Membantu 50 54%
c. Kurang membantu 18 19%
d. Tidak membantu 9 10%
Jumlah Total 93 100%
Dari tabel 4.6. di atas dapat diketahui bahwa 16 responden (17%) menyatakan sangat membantu, 50 responden (54%) menyatakan membantu, 18 responden (19%) menyatakan kurang membantu, dan 9 responden (10%) menyatakan tidak membantu.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi yang tersedia di perpustakaan sudah membantu siswa untuk memperluas pengetahuan karena sebagian besar dari tanggapan responden (54%) menyatakan koleksi di perpustakaan membantu untuk menambah dan memperluas pengetahuan sehingga
(28)
siswa tidak kesulitan saat memahami pelajaran di kelas. Bahkan beberapa reseponden menyatakan koleksi di perpustakaan sangat membantu untuk menambah dan memperluas pengetahuan. Namun demikian, masih ada responden yang menyatakan koleksi di perpustakaan kurang membantu bahkan tidak membantu untuk memperluas pengetahuan. Dengan demikian perpustakaan harus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas koleksi di perpustakaan.
4.2.2.5. Fungsi koleksi dalam membantu belajar siswa
Tanggapan responden mengenai fungsi koleksi dalam membantu belajar siswa adalah apakah koleksi di perpustakaan membantu dalam belajar. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7.Fungsi koleksi dalam membantu belajar siswa
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan membantu saudara dalam belajar?
a. Sangat membantu 15 16%
b. Membantu 55 59%
c. Kurang membantu 13 14%
d. Tidak membantu 10 11%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.7. dapat diketahui bahwa 15 responden (16%) menyatakan sangat membantu, 55 responden (59%) menyatakan membantu, 13 responden (14%) meyatakan kurang membantu, 10 (11%) responden meyatakan tidak membantu.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi di perpustakaan berperan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari sebagian besar
(29)
tanggapan responden (59%) yang menyatakan bahwa koleksi di perpustakaan membantu siswa dalam belajar. Beberapa responden bahkan menyatakan koleksi di perpustakaan sangat membantu dalam belajar siswa. Meski demikian, masih ada beberapa responden yang menyatakan koleksi di perpustakaan kurang membantu bahkan tidak membantu dalam belajar siswa.
4.2.3. Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca siswa
Peran perpustakaan dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca siswa mencakup; kemenarikan koleksi, keragaman koleksi, ketertarikan membaca siswa.
4.2.3.1. Kemenarikan koleksi
Tanggapan responden mengenai kemenarikan koleksi adalah apakah koleksi di perpustakaan menarik untuk dibaca. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Kemenarikan koleksi
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan menarik untuk dibaca?
a. Sangat menarik 31 33%
b. Menarik 40 43%
c. Kurang menarik 15 16%
d. Tidak menarik 7 8%
Jumlah Total 93 100%
Dari tabel 4.8. di atas dapat diketahui bahwa 31 responden (33%) menyatakan sangat menarik, 40 responden (43%) menyatakan menarik, 15 responden (16%) menyatakan kurang menarik, dan 7 responden (8%) menyatakan tidak menarik.
(30)
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan sudah menyediakan bacaan yang menarik untuk dibaca oleh para siswa. Hal ini terlihat dari hampir setengah responden (43%) menyatakan koleksi di perpustakaan menarik untuk dibaca bahkan sangat menarik (33%) untuk dibaca. Akan tetapi, beberapa responden menyatakan koleksi di perpustakaan menarik untuk dibaca. Dengan demikian perpustakaan diharapakan mempertahankan bahkan meningkatkan koleksi buku bacaan yang menarik untuk dibaca agar dapat mengembangkan minat baca siswa.
4.2.3.2. Keragaman koleksi
Tanggapan responden mengenai keragaman koleksi adalah apakah koleksi di perpustakaan beragam sehingga mempengaruhi siswa untuk membaca. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Keragaman koleksi
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Apakah koleksi di
perpustakaan beragam sehingga mempengaruhi saudara untuk membaca?
a. Sangat beragam 21 23%
b. Beragam 51 55%
c. Kurang bergam 13 14%
d. Tidak beragam 8 8%
Jumlah Total 93 100%
Dari tabel 4.9. di atas dapat diketahui bahwa 21 responden (23%) menyatakan sangat beragam, 51 responden (55%) menyatakan beragam, 13 responden (14%) menyatakan kurang beragam, dan 8 responden (8%) menyatakan tidak beragam.
(31)
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan sudah menyediakan koleksi yang beragam sehingga mempengaruhi siswa untuk membaca karena setengah dari tanggapan responden menyatakan koleksi di perpustakaan beragam sehingga mempengaruhi siswa untuk membaca. Akan tetapi, beberapa siswa menyatakan koleksi di perpustakaan masih kurang beragam untuk dibaca.
4.2.2.3. Ketertarikan membaca siswa
Tanggapan responden mengenai ketertarikan membaca siswa adalah apakah siswa tertarik untuk membaca di perpustakaan. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Ketertarikan membaca siswa
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakahsaudara tertarik
untuk membaca?
a. Sangat tertarik 12 13%
b. Tertarik 52 56%
c. Kurang tertarik 21 23%
d. Tidak tertarik 8 8%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.10. di atas dapat diilihat bahwa 12 responden (13%) menyatakan sangat tertarik, 52 responden (56%) menyatakantertarik, 21 responden (23%) menyatakan kurang tertarik, dan 8 responden (8%) menyatakan tidak tertarik.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan berperan dengan baik dalam mengembangkan ketertarikan membaca siswa. Hal ini dapat
(32)
terlihat dari setengah tanggapan responden (52%) menyatakan tertarik untuk membaca. Namun, Masih terdapat beberapa siswa yang kurang tertarik untuk membaca. Dengan demikian perpustakaan haruslah meningkatkan perananannya dalam menumbuhkan dan mengembangkan minat serta kebiasaan membaca siswa.
4.2.4. Membantu siswa untuk belajar mandiri
Peran perpustakaan dalam membantu siswa untuk belajar mandiri mencakup; pemanfaatan perpustakaan dalam mengerjakan tugas dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana belajar.
4.2.4.1. Pemanfaatan perpustakaan dalam mengerjakan tugas
Tanggapan responden mengenai pemanfaatan perpustakaan dalam mengerjakan tugas adalah apakah siswa memanfaatkan perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Pemanfaatan perpustakaan dalam mengerjakan tugas Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase
(%) Apakah saudara
memanfaatkan perpustakaan untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru?
a. Selalu 11 12%
b. Kadang-kadang 31 33%
c. Jarang 34 37%
d. Tidak pernah 17 18%
(33)
Dari Tabel 4.11 di atas dapat diketahui bahwa 11 responden (12%) menyatakan selalu, 31 responden (33%) menyatakan kadang-kadang, 33 responden(37%) menyatakan jarang, dan 17 responden (18%) menyatakan gedung perpustakaan SMA Negeri 1 Medan tidak pernah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa siswa memanfaatkan perpustakaan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini terlihat dari tanggapan hampir setengah dari responden (33%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan perpustakaan. Akan tetapi, setengah dari responden menyatakan jarang memanfaatkan perpustakaan.
4.2.4.2. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana belajar
Tanggapan responden mengenai pemanfaatan perpustakaan dalam sebagai saran belajar adalah apakah siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar . Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12.Pemanfaatan perpustakaan sebagai saran belajar Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase
(%)
Apakah saudara memanfaatkan perpustakaan
sebagai sarana belajar?
a. Selalu 12 13%
b. Kadang-kadang 52 56%
c. Jarang 8 8%
d. Tidak pernah 21 23%
(34)
Dari tabel 4.12 di atas dapat diketahui bahwa 12 responden (13%) menyatakan selalu, 52 responden (56%) menyatakan kadang-kadang, 8 responden (8%) menyatakan jarang, dan 21 responden (23%) menyatakan tidak pernah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana untuk belajar. Hal ini terlihat dari tanggapan dari sebagian responden (56%) menyatakan kadang-kadang memanfaatkan perpustakaan. Akan tetapi, setengah dari responden menyatakan tidak pernahmemanfaatkan perpustakaan.
4.2.5. Mengembangkan keterampilan siswa memecahkan masalah
Peran perpustakaan dalam mengembangkan keterampilan siswa memecahkan masalah mencakup; membantu siswa dalam memahami pelajaran, sarana untuk membantu proses belajar, sarana mengembangkan keterampilan.
4.2.5.1. Membantu siswa memahami pelajaran
Tanggapan responden mengenai peran perpustakaan dalam membantu siswa memahami pelajaran adalah apakah koleksi perpustakaan membantu siswa dalam memahami pelajaran. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.13.
(35)
Tabel 4.13. Membantu siswa memahami pelajaran
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Ketika saudara tidak
memahami pelajaran di kelas, apakah koleksi di perpustakaan membantu
saudara untuk menyelesaikannya?
a. Sangat membantu 24 26%
b. Membantu 27 29%
c. Kurang membantu 26 28%
d. Tidak membantu 16 17%
Jumlah Total 93 100%
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa 24 responden (26%) menyatakan sangat membantu, 27 responden (29%) meyatakan membantu, 26 responden (28%) menyatakan kurang membantu, dan 16 responden (17%) menyatakan tidak membantu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa perpustakaan belum membantu siswa secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden diamana, hampir sebagaian responden (26%) menyatakan sangat membantu, hampir sebagian responden (29%) menyatakan membantu, dan hampir setengah responden (28%) menyatakan kurang membantu. Sementara itu beberapa responden menyatakan sama sekali tidak membantu. Dengan demikian diharapkan perpustakaan dapat membantu siswa secara keseluruhan untuk memahami pelajaran di kelas.
4.2.5.2. Sarana untuk membantu belajar siswa
Tanggapan responden mengenai layanan sarana untuk membantu pelajaran adalah sarana belajar apa yang paling sering dimanfaatkan untuk membantu
(36)
pelajaran. Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4.14. Sarana untuk membantu belajar siswa
Pertanyaan Kategori Jawaban f Presentase (%) Sarana belajar apa yang
paling sering saudara manfaatkan untuk membantu pelajaran
saudara?
a. Internet 22 24%
b. Koleksi perpustakaan
45 48%
c. Bimbingan belajar 11 12%
d. Koleksi buku pribadi
15 16%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa 22 responden (24%) menyatakan internet, 45 responden (48%) menyatakan koleksi perpustakaan, 11 responden (12%) menyatakan bimbingan belajar, dan 15 responden (16%) koleksi buku pribadi.
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan masih dimanfaatkan siswa sebagai sarana belajar. Hal ini terlihat dari tanggapan hampir setengah responden (48%) menyatakan perpustakaan sebagai sarana belajar yang dimanfaatkan siswa. Sementara itu, sebagian kecil responden memanfaatkan interet juga sebagai sarana belajar dan beberapa responden menyatakan bimbingan belajar serta koleksi buku pribadi dimanfaatkan sebagai sarana belajar.
4.2.5.3. Sarana dalam mengembangkan keterampilan
Tanggapan responden mengenai sarana dalam mengembangkan keterampilan adalah apakah perpustakaan membantu siswa dalam
(37)
mengembangkan keterampilan siswa . Adapun jawaban responden mengenai hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Sarana dalam mengembangkan keterampilan
Pertanyaan Kategori Jawaban F Presentase (%) Apakah perpustakaan
membantu saudara dalam mengembangkan keterampilan
saudara?
a. Sangat membantu 27 29%
b. Membantu 40 43%
c. Kurang membantu 14 15%
d. Tidak membantu 12 13%
Jumlah Total 93 100%
Dari Tabel 4.15. di atas dapat diketahui bahwa 27 responden (29%) menyatakan sangat membantu, 40 responden (43%) menyatakan membantu, 14 responden (15%) menyatakan kurang membantu, dan 12 responden (13%) menyatakan tidak membantu .
Berdasarkan uraian di atas dapat dinyatakan bahwa perpustakaan sudah berperan dengan baik dalam mengembangkan keterampilan siswa. Hal ini terlihat dari tanggapan hampir setengah responden (43%) menyatakan perpustakaan membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan siswa bahkan (29%) responden menyatakan sangat membantu dalam mengembangkan keterampilan siswa. Dengan demikian perpustakaan harus meningkatkan peranannya dalam mengembangkan keterampilan siswa guna mendukung proses belajar siswa dikelas.
(38)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diambil kesimpulan sebagai berikut :
Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan sudah berperan dengan baik dalam mendukung proses belajar siswa, terlihat dari beberapa hal berikut:
1. Dalam mengembangkan kemampuan siswa mencari dan menggunakan informasi berperan dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari ketersediaan informasi di perpustakaan sehingga memacu siswa untuk memanfaatkan informasi tersebut.
2. Dalam membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi perpustakaan memberikan peranan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari koleksi yang tersedia di perpustakaan sesuai dengan kurikulum yang dipelajari saat ini, buku pendukung pelajaran tersedia di perpustakaan, koleksi sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga menambah pengetahuan siswa pada setiap bidang studi dan membantu siswa dalam belajar.
3. Dalam mengembangkan minat dan kebiasaan siswa, perpustakaan juga berperan dengan baik. Hal ini terlihat dari ketersediaan koleksi yang menarik dan beragam sehingga mempengaruhi ketertarikan membaca siswa dibuktikan dengan tanggapan sebagian besar (52%) siswa yang tertarik untuk membaca.
(39)
4. Dalam membantu siswa untuk belajar mandiri perpustakaan sudah berperan dengan baik dikerenakan siswa lebih memilih perpustakaan sebagai sarana belajarnya serta memanfaatkan perpustakaan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
5. Dalam mengembangkan keterampilan siswa memecahkan masalah perpustakaan juga berperan dengan baik. Hal ini terlihat dari kebiasaan siswa yang memanfaatkan perpustakaan ketika tidak memahami pelajaran di kelas.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, penulisan mengajukan beberapa saran kepada beberapa pihak yang dianggap memiliki hubungan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada pihak perpustakaan SMA Negeri 1 Medan untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi agar siswa semakin sering memanfaatkan perpustakaan dalam mencari dan memenuhi kebutuhan informasinya. Seperti melakukan pemilihan atau seleksi terhadap informasi yang akan dilayankan kepada siswa.
2. Diharapakan kepada pihak perpustakaan SMA Negeri 1 Medan untuk lebih meningkatkan koleksi buku pendukung pelajaran.
3. Diharapakan adanya kerjasama antara pihak perpustakaan dengan staf pengejar di SMA Negeri 1 Medan untuk mengarahakan siswa agar semakin sering memanfaatkan perpustakaan sebagai sarana belajar.
(40)
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Pengertian perpustakaan sekolah secara umum adalah sebuah tempat yang menyediakan koleksi literatur yang berguna bagi pendidikan sekolah, serta hanya bisa diakses oleh civitas akademika sekolah yang bersangkutan.
Menurut Darmono (2001, 2), “Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah yang bersangkutan dan menjadi sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah yang bersangkutan.
Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009, 78) juga menyatakan bahwa perpustakaaan sekolah adalah “(School library), A library in a public or private elementary or secondary school that serves the information needs of its students
and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school
librarian or media specialist”. Pendapat diatas dapat diartikan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah (negeri) maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf; biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media.
Menurut Ishak (2009, 2), ” Perpustakaan sekolah dapat diartikan sebagai tempat kumpulan koleksi bahan pustaka buku-buku atau tempat buku yang
(41)
dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa”. Hakikat penyelenggaran perpustakaan sekolah adalah sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi warga sekolah. Jika dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Berdasarkan beberapa pernyataan di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan sekolah merupakan sarana penunjang pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah melalui ketersediaan koleksi bahan-bahan pustaka yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan pendidikan sekolah.
2.2. Tujuan Perpustakan Sekolah
Perpustakaan Sekolah sebagai sumber informasi yang memiliki tujuan sebagai sarana penunjang pendidikan. Perpustakaan merupakan bagian penting dalam proses pendidikan, bagi pengembangan literasi, literasi informasi, pengajaran, pembelajaran dan kebudayaan serta merupakan jasa inti perpustakaan sekolah. Menurut Darmono (2007, 21) tujuan Perpustakaan Sekolah sebagai berikut :
1. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan dalam misi dan kurikulum sekolah.
2. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan dalam kebiasan dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan sepanjang hayat mereka.
3. Memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dalam menciptakan dan menggunakan informasi untuk pengetahuan, pemahaman, daya pikir dan keceriaan.
(42)
4. Mendukung semua murid dalam pembelajaran dan praktek ketrampilan mengevaluasi dan menggunakan informasi, tanpa memandang bentuk, format atau media, termasuk kepekaan modus berkomunikasi di komunitas.
5. Menyediakan akses ke sumber daya lokal, regional, nasional, global dan kesempatan pembelajar menyingkap ide, pengalaman dan opini yang beraneka ragam.
6. Mengorganisasikan aktivitas yang mendorong kesadaran serta kepekaan budaya dan sosial.
7. Bekerja dengan murid, guru, administrator dan orang tua untuk mencapai misi sekolah.
8. Menyatakan bahwa konsep kebebasan intelektual dan akses informasi merupakan hal penting bagi terciptanya warga negara yang bertanggung jawab dan efektif,serta berpartisipsi di alam demokrasi.
9. Promosi membaca dan sumber daya serta jasa perpustakaan sekolah kepada seluruh komunitas sekolah dan masyarakat luas.
Sedangkan menurut Yusuf (2007, 3) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kreatif siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuhakan minat baca siswa.
4. Menyediakan berbagai informasi yang sesuai dengan kurikulum sekolah.
5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan
7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pada dasarnya tujuan dari perpustakaan sekolah adalah mewujudkan kemandirian para pengguna perpustakaan yang aktif, kreatif dan mandiri dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi.
(43)
2.3. Fungsi Perpustakaan Sekolah
Menurut Darmono (2001, 3) Fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai imformasi yang meliputi berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat :
a) Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai ilmu.
b) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang seta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya.
c) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
d) Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari di masyarakat.
2. Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapakan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah :
a) Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan
b) Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual.
c) Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyrakat yang demokratis. d) Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru. 3. Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk :
a) Menigkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun kelompok.
b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni.
c) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian.
d) Mengembangkan sikap dan sifat manusia yang positif serta menunjang kehiudpan antar budaya secara harmonis.
e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasaan ahli teknologi.
(44)
4. Fungsi Reakreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk :
a) Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.
b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatsan waktu senggang.
c) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif. 5. Fungsi Penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.
6. Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang siterbitkan diwilayah Indonesia.
Menurut Septiyantono dalam Rahayuningsih (2007, 5) fungsi perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
a) Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar yaitu membantu program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan tujuan yang terdapat dalam kurikulum.
b) Membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas pengetahuannya pada setiap bidang studi.
c) Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar mandiri.
d) Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat dan kegemarannya.
e) Membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan.
f) Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melalui buku-buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa.
g) Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.
Menurut Yusuf (2007, 4) perpustakaan sekolah mempunyai empat fungsi umum yaitu:
1. Fungsi Edukatif
Keseluruhan fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep – konsep pengetahuan.
(45)
2. Fungsi Informatif
Mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat ”memberi tahu” akan hal – hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru
3. Fungsi Rekreasi
Sebagai pelengkap untuk memenuhi kebutuhan sebagian anggota masyarakat sekolah akan hiburan intelektual
4. Fungsi Riset atau Penelitian
Koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana.
Berdasarkan uraian tersebut, fungsi perpustakaan tidak hanya sebagai sumber informasi saja, melainkan dapat juga sebagai sarana pengembangan kreatifitas, karakter dan hiburan.
2.4. Peran Perpustakaan Sekolah
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa dalam menumbuh kembangkan pengetahuan melalui informasi yang di sediakan oleh perpustakaan.
Menurut Nurhadi (2003,21), “Perpustakaan sekolah sebagai salah satu unit yang terdapat disekolah menjadi unsur pelengkap dalam proses belajar mengajar, mempunyai peranan yang sangat penting sebagai salah satu sumber belajar, peranan perpustakaan tersebut diantaranya :
a. Mengembangkan kemampuan anak dalam mencari dan menggunakan informasi
b. Mengembangkan minat dan kebiasaan membaca yang baik pada murid c. Mendidik murid agar dapat menggunakan dan memlihara bahan
pustaka
d. Memberikan dasar kearah studi mandiri
e. Membantu pekerjaan guru dalam melaksanakan pekerjaannya f. Mengembangkan apresiasi hasil budaya dan seni
g. Mengembangkan keterampilan memecahkan masalah
Menurut Suherman (2009,32) menyatakan bahwa, “Perpustakaan sekolah bagi anak merupakan wadah untuk mengetahui refrensi,berbagai materi dan
(46)
bacaan lainya,dan semuanya itu harus di sesuaikan dengan tingkat pendidikan anak”.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa peranan perpustakaan sekolah juga ikut serta sebagai sarana pengembangan kreaktif anak dan mengembangkan daya pikir anak.
2.5. Proses Belajar
Belajar menduduki peran yang sangat penting baik dalam konteks kehidupan umat manusia maupun dalam konteks kehidupan semua mahuk hidup lainnya di bumi ini, agar kehidupan mereka dapat terus berlangsung. Binatang yang secara alami dibekali insting untuk mempertahankan hidupnya, tenyata juga tidak lepas dan keharusan belajar. Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan , sehinngga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
Belajar merupakan proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan di tempat lain seperti di museum, di laboratorium, di hutan dan dimana saja. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri dan akan menjadi penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.
(47)
Skinner dalam Muhibbinsyah (2010, 88) , berpendapat bahwa “Belajar adalah suatu proses adapatasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif ”.
Sementara itu, Chaplin dalam Dictionary of phsycology membatasi belajar dalam dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi “ acquitition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience.”
Dimana belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat oraktik dan pengalaman. Rumusan keduanya “process of acquiring responses as a result of special practice.” Belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya pelatihan khusus.
Hinztman dalam Muhibbinsyah (2010, 88) , berpendapat “Learning is a change in organism due to experience which can effect the organism’s behavior.” Artinya , belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut, dan perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.
Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan proses pendidikan.
(48)
2.5.1. Tujuan Belajar
Setiap orang untuk memperoleh wawasan tidak terlepas dari belajar, baik disekolalg maupun di luar sekoalah. Dalam hal ini tujuan belajar adalah mmencari informasi yang dibutuhkan masing-masing individu yang bertujuan untuk memperluas wawasan yang bermanfaat dan berguna di masa mendatang.
Menurut Hamalik (2004, 28) tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman belajar.
Sedangkan menurut Sardiman dan Farida (2000, 39) menyatakan bahwa “Tujuan belajar yang utama ialah bahwa apa yang dipelajari akan berguna di kemudian hari, yakni membantu kita untuk dapat belajar terus dengan cara yang lebih mudah. Sedangkan tujuan belajar ada tiga jenis yaitu :
1. Untuk mendapatkan pengetahuan, tujuan ini mendapatkan kecenderungan yang lebih besar pada perkembangan kemampuan berfikir dalam kegiatan belajar. Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.
2. Penanaman konsep dan ketrampilan, penanaman ketrampilan yang baik yang bersifat jasmani maupun rohani.ketampilan dapat dididik yaitu dengan banyak melatih kemampuan.
3. Pembentukan sikap dalam hal ini menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak dididk. Guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Oleh karena itu guru tidak hanya sekedar pengajar tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai tersebut kepada anak didiknya”.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah untuk mendapat pengetahuan, ketrampilan dan wawasan yang nantinya berguna di masa yang akan datang.
2.6. Kurikulum Sekolah
Kurikulum sangat diperlukan didalam proses belajar mengajar karena merupakan pedoman dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam
(49)
memahami pelajaran. Notoatmodjo (1991:46) menjelaskan bahwa, “Kurikulum berasal dari bahasa romawi, kurikulum yang berarti lapangan atau perlombaan”. Selanjutnya dalam arti luas dijelaskan bahwa kegiatan yang ada, “Kurikulum adalah segala usaha dan kegiatan yang mempengaruhi proses belajar mengajar, jadi setiap kegiatan yang mempengaruhi proses pendidikan baik langsung maupun tidak langsung merupakan bagian dari kurikulum”.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24) “Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar oleh siswa, yang pengembangannya mengacu pada standar nasional pendidikan dan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional yang baik.
2.6.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Model kurikulum yang saat ini diterapkan di semua sekolah adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk mencapai tujuan. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (2006:24), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan”. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran sesuai dengan gurunya. Karena setiap mata pelajaran memiliki aspek yang berbeda satu untuknya. Bahkan kita dapat secara dramatis
(50)
mengatakan, untuk setiap bayi yang lahir di dunia ini ada sebuah buku terbit. Kelak di suatu masa, bayi itu akan membaca buku yang cocok untuknya.
Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik agar lebih baik lagi. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah agar dapat dipahami.
Isi dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (2006) mencakup; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Uraian tentang isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:
1. Struktur kurikulum
Struktur kurikulum memuat kelompok mata pelajaran yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Struktur kurikulum kelas X terdiri atas: a. 16 mata pelajaran
b. Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari) c. Program pengembangan diri
Struktur kurikulum kelas XI dan XII terdiri atas: a. 13 mata pelajaran
b. Muatan lokal (konservasi dan pemberdayaan potensi bahari) c. Program pengembangan diri
2. Muatan kurikulum
Muatan kurikulum meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP.
3. Kalender pendidikan
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
(51)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Perpustakaan secara umum mempunyai arti sebagai suatu tempat atau gedung yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) informasi, baik tercetak maupun terekam dalam berbagai media seperti buku, surat kabar, kaset, dan video. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi oleh pengguna perpustakaan.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis perpustakaan, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah dan di kelola oleh pihak sekolah. Dasar pembentukan perpustakaan sekolah di Indonesia adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pada bab XI pasal 45 menyatakan bahwa,
setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Undang-undang tersebut berlaku di setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.
(52)
Diadakannya perpustakaan sekolah adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna di lingkungan sekolah, khususnya para guru dan murid. Terkait dengan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar, dalam dunia pendidikan perpustakaan memegang peranan yang sangat penting. Karena proses belajar mengajar dapat berlajalan dengan efektif jika sumber belajarnya tersedia. Melalui perpustakaan dan sumber-sumber informasi yang terdapat
didalamnya, diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan output-nya kelak.
Hakikat perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi penggunanya (anak didik). Perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat rekreasi untuk menunjang hobi dan imajinasi pengguna. Perpustakaan juga bermanfaat sebagai pusat penelitian yang berarti perpustakaan sebagai lembaga yang turut mendukung kegiatan penelitian sederhana melalui koleksi yang tersedia di perpustakaan, dan terakhir sebagai fungsi deposit yang menyimpan semua karya baik tercetak maupun terekam. Namun masih sedikit sekali yang menyadari akan keberadaan perpustakaan, hal ini dikarenakan minimnya sarana dan
prasarana serta standar pelayanan yang terdapat di perpustakaan.
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan sumber informasi apabila tersedia bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya, adanya staf perpustakaan yang professional, serta fasilitas yang memadai.
Demikian halnya pada SMA Negeri 1 Medan. SMA Negeri 1 Medan merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang berlokasi di Jalan Cik Ditiro
(53)
No.1 Medan. Pihak sekolah menyadari akan arti pentingnya sarana sumber belajar bagi para peserta didiknya. Untuk itu, pihak sekolah mengadakan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar bagi penggunanya khususnya para siswa dan guru dengan harapan dapat mendukung proses belajar dan dapat mengembangkan serta meningkatkan kecerdasan sosial, emosional, dan intelektual para siswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan sebelumnya di SMA Negeri 1 Medan, kondisi perpustakaan sekolah tersebut sudah dikelola dengan baik oleh pihak perpustakaan. Akan tetapi, peranan perpustakaan SMA Negeri 1 Medan masih sekedar membantu kelancaran proses belajar mengajar melalui kegiatan peminjaman koleksi. Kegiatan yang paling aktif dilakukan di perpustakaan adalah layanan peminjaman buku paket pelajaran dan fiksi.
Pada prinsipnya, perpustakaan sangat berperan dalam mendukung proses belajar siswa di sekolah. untuk mengetahui suatu perpustakaan berperan dalam mendukung proses belajar siswa adalah dengan mengacu kepada kurikulum dan kebijakan sekolah yang berlaku. Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar siswa. Saat ini, model kurikulum yang diterapakan di SMA Negeri 1 Medan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Isi dari kurikulum tingkat satuan pendidikan mencakup; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang ada. Juga visi yaitu unggul dalam prestasi, beriman, terdidik dan berbudaya. Serta misinya yaitu membina dan melatih peserta didik dengan iman dan ketaqwaan menurut agama dan kepercayaan masing-masing, meningkatkan prestasi siswa melalui kegiatan bimbingan belajar secara efektif,
(54)
pelatihan komputer serta mengembangkan software pembelajaran melalui media pembelajaran.
Untuk mengetahui lebih mendalam apakah Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mendukung proses belajar siswa, maka peneliti mengadakan penelitian dan menetapkan judul “Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, hal yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaiamanakah peran perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung proses belajar siswa?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan dalam mendukung proses belajar siswa SMA Negeri 1 Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan
Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan khususnya dalam mendukung proses belajar siswa.
2. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan peneliti berkaitan dengan proses belajar siswa di sekolah .
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian pada topik yang sama.
(55)
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini membahas tentang peran perpustakaan dalam mendukung proses belajar siswa SMA negeri 1 Medan, yang mencakup koleksi perpustakaan, fasilitas perpustakaan, dan layanan perpustakaan.
(56)
ABSTRAK
Christine Natalia Nababan.2015. Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa. Departemen Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung proses belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri 1 Medan kelas XI dan XII yang berjumlah 1.248 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Statified Random Sampling, dengan sampel sebanyak 93 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan penyeberan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data hasil kuesioner dan observasi berdasarkan kisi-kisi kuesioner.
Hasil penelitian diketahui sebagian besar responden (62%) menyatakan bahwa Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mengembangkan
kemampuan siswa mencari dan menggunakan informasi. Sebagian besar (55%) responden menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi. Sebagian besar responden (51%) menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca siswa. Hampir setengah responden (45%) menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mendidik siswa untuk belajar mandiri. Hampir setengah responden (40%) menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam
mengembangkan keterampilan untuk memcahkan masalah.
(57)
PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SMA NEGERI 1 MEDAN DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi Untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam Bidang
Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Oleh:
CHRISTINE NATALIA NABABAN
110709020
DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(58)
ABSTRAK
Christine Natalia Nababan.2015. Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa. Departemen Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Penelitian dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung proses belajar siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah Siswa SMA Negeri 1 Medan kelas XI dan XII yang berjumlah 1.248 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Proportionate Statified Random Sampling, dengan sampel sebanyak 93 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan penyeberan kuesioner. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data hasil kuesioner dan observasi berdasarkan kisi-kisi kuesioner.
Hasil penelitian diketahui sebagian besar responden (62%) menyatakan bahwa Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mengembangkan
kemampuan siswa mencari dan menggunakan informasi. Sebagian besar (55%) responden menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam membantu siswa memperluas pengetahuan pada setiap bidang studi. Sebagian besar responden (51%) menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mengembangkan minat dan kebiasaan membaca siswa. Hampir setengah responden (45%) menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mendidik siswa untuk belajar mandiri. Hampir setengah responden (40%) menyatakan Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam
mengembangkan keterampilan untuk memcahkan masalah.
(59)
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat serta anugerah-Nya sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung Proses Belajar Siswa”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Sosial (S.sos) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Fakultas Ilmu Budaya.
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua Peneliti, Alm. Bapak Mangara Nababan yang sangat peneliti kasihi dan Ibu Nelly Sinaga yang telah melahirkan dan memberikan kasih sayang penuh serta selalu setia mendoakan peneliti, memberi dukungan baik doa, moral maupun moril serta kesabaran menunggu peneliti untuk wisuda. Kepada Abang dan Kakak peneliti yang tersayang, Leonardo Maulinox Arianspeace Nababan, Martina Dasilva Nababan dan kepada Tante Netty Sinaga yang tercinta terima kasih atas dukungan dan semangat tanpa batas yang diberikan kepada Peneliti.
Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung, antara lain :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU.
2. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, Selaku ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya.
(60)
3. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan kesabaran membimbing Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu serta kesabaran dalam membimbing Peneliti menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum, selaku Penguji I yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
6. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos., M.P, selaku Penguji II yang telah memberikan saran yang bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga menjadi lebih baik lagi.
7. Seluruh Staf Pengajar pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik Peneliti selama perkuliahan.
8. Kepada Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan Ibu Fatimah, S.Pd yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan kepada pegawai Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan Kakak Siti Nurhidayah yang sangat membantu peneliti selama proses penelitian .
9. Adik-adik Siswa SMA Negeri 1 Medan kelas XI dan XII (T.A 2014/2015) yang telah bersedia menjadi responden untuk penelitian ini.
(1)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Anggota perpustakaan SMA Negeri 1 Medan ... 18
Tabel 3.2. Penentuan sampel berdasarkan strata ... 20
Tabel 3.3. Kisi-kisi variabel penelitian ... 22
Tabel 4.1. Ketersediaan informasi ... 27
Tabel 4.2. Pemanfaatan informasi ... 28
Tabel 4.3. kesesuaian koleksi dengan kurikulum ... 29
Tabel 4.4. Ketersediaan buku pendukung pelajaran ... 30
Tabel 4.5. Kesesuaian koleksi dengan kebutuhan siswa ... 31
Tabel 4.6. koleksi dalam membantu memperluas pengetahuan ... 32
Tabel 4.7. Fungsi koleksi dalam membantu belajar siswa ... 33
Tabel 4.8. Kemenarikan koleksi... 35
Tabel 4.9. Keragaman koleksi ... 36
Tabel 4.10. Ketertarikan membaca siswa ... 37
Tabel 4.11. Pemanfaatan perpustakaan dalam mengerjakan tugas ... 38
Tabel 4.12. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sarana belajar ... 39
Tabel 4.13. Membantu siswa dalam memahami pelajaran ... 40
Tabel 4.14. Sarana untuk membantu pelajaran ... 41
(2)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Perpustakaan secara umum mempunyai arti sebagai suatu tempat atau gedung yang di dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan, dan penyebarluasan (pelayanan) informasi, baik tercetak maupun terekam dalam berbagai media seperti buku, surat kabar, kaset, dan video. Semua koleksi sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari informasi oleh pengguna perpustakaan.
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis perpustakaan, salah satunya adalah perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah dan di kelola oleh pihak sekolah. Dasar pembentukan perpustakaan sekolah di Indonesia adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 pada bab XI pasal 45 menyatakan bahwa,
setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan perubahan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik.
Undang-undang tersebut berlaku di setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.
(3)
Diadakannya perpustakaan sekolah adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna di lingkungan sekolah, khususnya para guru dan murid. Terkait dengan perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar, dalam dunia pendidikan perpustakaan memegang peranan yang sangat penting. Karena proses belajar mengajar dapat berlajalan dengan efektif jika sumber belajarnya tersedia. Melalui perpustakaan dan sumber-sumber informasi yang terdapat
didalamnya, diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan output-nya kelak.
Hakikat perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi penggunanya (anak didik). Perpustakaan juga berfungsi sebagai tempat rekreasi untuk menunjang hobi dan imajinasi pengguna. Perpustakaan juga bermanfaat sebagai pusat penelitian yang berarti perpustakaan sebagai lembaga yang turut mendukung kegiatan penelitian sederhana melalui koleksi yang tersedia di perpustakaan, dan terakhir sebagai fungsi deposit yang menyimpan semua karya baik tercetak maupun terekam. Namun masih sedikit sekali yang menyadari akan keberadaan perpustakaan, hal ini dikarenakan minimnya sarana dan
prasarana serta standar pelayanan yang terdapat di perpustakaan.
Perpustakaan sekolah akan dapat berfungsi sebagai sumber belajar dan sumber informasi apabila tersedia bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya, adanya staf perpustakaan yang professional, serta fasilitas yang memadai.
Demikian halnya pada SMA Negeri 1 Medan. SMA Negeri 1 Medan merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang berlokasi di Jalan Cik Ditiro
(4)
No.1 Medan. Pihak sekolah menyadari akan arti pentingnya sarana sumber belajar bagi para peserta didiknya. Untuk itu, pihak sekolah mengadakan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar bagi penggunanya khususnya para siswa dan guru dengan harapan dapat mendukung proses belajar dan dapat mengembangkan serta meningkatkan kecerdasan sosial, emosional, dan intelektual para siswa.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan sebelumnya di SMA Negeri 1 Medan, kondisi perpustakaan sekolah tersebut sudah dikelola dengan baik oleh pihak perpustakaan. Akan tetapi, peranan perpustakaan SMA Negeri 1 Medan masih sekedar membantu kelancaran proses belajar mengajar melalui kegiatan peminjaman koleksi. Kegiatan yang paling aktif dilakukan di perpustakaan adalah layanan peminjaman buku paket pelajaran dan fiksi.
Pada prinsipnya, perpustakaan sangat berperan dalam mendukung proses belajar siswa di sekolah. untuk mengetahui suatu perpustakaan berperan dalam mendukung proses belajar siswa adalah dengan mengacu kepada kurikulum dan kebijakan sekolah yang berlaku. Kurikulum sekolah merupakan pedoman yang dipergunakan dalam proses kegiatan belajar siswa. Saat ini, model kurikulum yang diterapakan di SMA Negeri 1 Medan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Isi dari kurikulum tingkat satuan pendidikan mencakup; struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang ada. Juga visi yaitu unggul dalam prestasi, beriman, terdidik dan berbudaya. Serta misinya yaitu membina dan melatih peserta didik dengan iman dan ketaqwaan menurut agama dan kepercayaan masing-masing, meningkatkan prestasi siswa melalui kegiatan bimbingan belajar secara efektif,
(5)
pelatihan komputer serta mengembangkan software pembelajaran melalui media pembelajaran.
Untuk mengetahui lebih mendalam apakah Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan berperan dalam mendukung proses belajar siswa, maka peneliti mengadakan penelitian dan menetapkan judul “Peran Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam Mendukung Proses Belajar Siswa”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, hal yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaiamanakah peran perpustakaan SMA Negeri 1 Medan dalam mendukung proses belajar siswa?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perpustakaan dalam mendukung proses belajar siswa SMA Negeri 1 Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perpustakaan SMA Negeri 1 Medan
Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan khususnya dalam mendukung proses belajar siswa.
2. Bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan peneliti berkaitan dengan proses belajar siswa di sekolah .
3. Bagi peneliti selanjutnya
(6)
1.5. Ruang Lingkup
Penelitian ini membahas tentang peran perpustakaan dalam mendukung proses belajar siswa SMA negeri 1 Medan, yang mencakup koleksi perpustakaan, fasilitas perpustakaan, dan layanan perpustakaan.