KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB YANG MENGGUNAK

KARAKTERISTIK AKSEPTOR KB YANG MENGGUNAKAN ALAT
KONTRASEPSI KB PIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Karya Tulis Ilmiah
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Studi Diploma III Kebidanan U’Budiyah
Banda Aceh

Diajukan Oleh :

IDAWATI
NIM : 09010024

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U’BUDIYAH
BANDA ACEH DIPLOMA III KEBIDANAN
TAHUN 2011

i

Nama : Idawati

Nim : 09010024

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan U’Budiyah Aceh
Pendidikan Diploma III Kebidanan
KTI, Juli 2011

ABSTRAK
Karakteristik Akseptor KB Yang Menggunakan Alat Kontrasepsi KB Pil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2011
xii + 40 halaman : 7 Tabel, 11 Lampiran
Berdasarkan laporan dari Puskesmas Krueng Barona Jaya tahun 2010 sebagian
besar akseptor KB menggunakan kontrasepsi pil sebanyak 324 jiwa (37,2%). Pengguna
alat kontrasepsi memiliki ciri-ciri khusus yang bersifat lebih lekas sesuai dengan
penawaran tertentu. Karakteristik ini dapat mempengaruhi gaya hidup pasien dalam
menghadapi hal-hal baru atau asing bagi dirinya termasuk juga kondisi psikologisnya
(Oacley, 2004). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik akseptor KB yang
menggunakan alat kontrasepsi pil di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya
Tahun 2011.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan
kuesioner, penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 s/d 30 Juni 2011, dimana teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa dari 76 responden, karakteristik
akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB sebagian besar berpendidikan
menengah sebanyak 38 orang (50%), sebagian besar berpengetahuan dengan kategori
cukup sebanyak 47 orang (61,8%), sebagian besar berpendapatan rendah sebanyak 40
orang (62,6%),
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat
kontrasepsi pil KB sebagian besar berpendidikan menengah, berpengetahuan cukup dan
berpendapatan rendah, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi agar dapat
memberikan informasi kepada mahasiswi dan diharapkan penelitian ini menjadi bahan
pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan pelayanan asuhan
kebidanan pada ibu hamil khususnya keluarga Berencana sehingga tercapai derajat
kesehatan yang optimal untuk meningkatkan kesejahterkan keluarga.
Kata Kunci
Sumber

: Pendidikan, Pengetahuan, Pendapatan, Akseptor KB, Alat
kontrasepsi pil KB
: 20 buku (2001-2010), 2 situs internet


ii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilimiah Ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan
Tim Penguji Diploma III Kebidanan STIKES U’budiyah Banda Aceh

Banda Aceh,

2011

Nama Pembimbing

(Rukiah. AR, S.Si.T)

MENGETAHUI :
KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES U’BUDIYAH BANDA ACEH

( Lilis Suryani, SKM, M.Kes)


iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Diploma III Kebidanan STIKES U’budiyah Banda Aceh

Banda Aceh,

2011

Tanda Tangan

Ketua

: Rukiah. AR, S.Si.T

(___________________)


Penguji I

: A. Sakir Walad, SKM

(___________________)

Penguji II

: Ulfa Farrah Liza, S.ST

(___________________)

MENYETUJUI
KETUA STIKES U’BUDIYAH
BANDA ACEH

MENGETAHUI
KETUA PRODI DIPLOMA III
KEBIDANAN


(Marniati, M.Kes)

(Lilis Suryani, SKM, M.Kes)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini sepanjang pengetahuan
saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, kecuali yang secara tertulis diacuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.

Banda Aceh,

Juli 2011

Peneliti

v


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul
“Karakteristik Akseptor KB Yang Menggunakan Alat Kontrasepsi KB Pil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun
2011” telah dapat peneliti selesaikan, tidak lupa pula salawat dan salam peneliti hantarkan
ke pangkuan alam Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa manusia
dari alam kegelapan ke alam terang benderang yang penuh ilmu pengetahuan sehingga
banyak hamba Allah yang berpikir dan berilmu.
Peneliti menyadari Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak dapat diselesaikan tanpa
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dedi Zefrizal, ST, Selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKES) U’budiyah Banda Aceh.
2. Ibu Marniati, M.Kes, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
U’budiyah Banda Aceh.
3. Ibu Lilis Suryani, SKM, M.Kes, selaku Ketua Prodi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) U’budiyah Banda Aceh.

4. Ibu Rukiah AR, S.Si.T, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dalam Penyusunan KTI ini.

vi

5. Bapak A.Sakir Walad, SKM selaku penguji I dan ibu Ulfa Farrah Lisa, S.ST selaku
penguji II dari Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan bimbingan dan
saran dalam penyusunan KTI ini.
6. dr Nilawati, selaku kepala Puskesmas Krueng Barona Jaya yang telah memberikan
izin dan masukan kepada peneliti sehingga terselesaikannya Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini.
7. Para Dosen dan Staf Akademik Prodi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
U’budiyah Banda Aceh.
8. Keluarga Tercinta peneliti yang senantiasa menjadi sumber inspirasi bagi peneliti,
selalu menghibur penulis dikala duka juga tak bosan memberikan dorongan demi
terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Semua teman-teman angkatan 2008-2011, yang telah memberikan dorongan dan
dukungan dalam pelaksanaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan penulisan ini, semoga berguna dan bermanfaat bagi kita

semua.
Banda Aceh, Juli 2011

Peneliti

vii

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL LUAR
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
ABSTRAK ........................................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ..........................................................
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................


i
ii
iii
iv
v
vi
viii
x
xi
xii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang .............................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................
C. Tujuan Penelitian .........................................................................
D. Manfaat Penelitian .......................................................................

1
1

5
5
6

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN .........................................................
A. Konsep Kontrasepsi .....................................................................
B. Kontrasepsi Pil KB ......................................................................
C. Konsep Akseptor KB ...................................................................
D. Karakteristik Ibu-ibu Akseptor KB ..............................................

7
7
9
14
15

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN ......................................... 23
A. Kerangka Konsep ......................................................................... 23
B. Definisi Operasional...................................................................... 24
BAB IV METODELOGI PENELITIAN ......................................................
A. Jenis Penelitian ..............................................................................
B. Waktu & Tempat Penelitian ..........................................................
C. Populasi dan sampel ......................................................................
D. Cara Pengumpulan Data ................................................................
E. Instrument Penelitian ....................................................................
F. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................

25
25
25
25
27
27
27

BAB V HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..............................................
B. Hasil Penelitian .............................................................................
B. Pembahasan ....................................................................................

30
30
30
34

viii

BAB VI PENUTUP .......................................................................................... 39
A. Kesimpulan .................................................................................... 39
B. Saran............................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................

24

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Akseptor KB
Yang Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau
Dari Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Krueng Barona Jaya Tahun 2011 .............................................

31

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Akseptor KB
Yang Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau
Dari Pengetahuan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Krueng Barona Jaya Tahun 2011 .............................................

31

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Akseptor KB
Yang Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau
Dari Pendapatan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Krueng Barona Jaya Tahun 2011 .............................................

32

Tabel 5.4 Distribusi Karakteristik Akseptor KB Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona
Jaya Tahun 2011 .......................................................................

32

Tabel 5.5 Distribusi Karakteristik Akseptor KB Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pengetahuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona
Jaya Tahun 2011 .......................................................................

33

Tabel 5.6 Distribusi Karakteristik Akseptor KB Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pendapatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona
Jaya Tahun 2011 .......................................................................

33

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1 Kerangka Konsep ......................................................................

xi

23

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Pengambilan Data

Lampiran 2

Surat Izin Penelitian

Lampiran 3

Surat Izin Permohonan Responden

Lampiran 4

Surat Izin Bersedia Menjadi Responden

Lampiran 5

Kuesioner

Lampiran 6

Kunci Jawaban

Lampiran 7

Surat Selesai Penelitian

Lampiran 8

Tabel pengolahan Data (Master Tabel)

Lampiran 9

Jadwal Kegiatan KTI

Lampiran 10 Lembar Konsul
Lampiran 11 Biodata

xii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia menghadapi permasalahan pada jumlah dan kualitas sumber
daya manusia dengan tingginya tingkat kelahiran setiap tahun. Untuk dapat
mengangkat derajat kehidupan telah dilaksanakan secara bersamaan dengan
pembangunan ekonomi dan Keluarga Berencana (KB) yang merupakan sisi
masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana tidak dilakukan
bersamaan dengan pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan
tidak akan berarti (Manuaba, 2003 ).
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan dapat
menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang
berorentasi pada zero population growth (pertumbuhan seimbang). Gerakan
KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatan peran serta
masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang makin mandiri (Manuaba,
2003). Hartono (2004) juga mengemukkan bahwa gerakan KB adalah suatu
program KB mandiri yang dapat diwujudkan oleh segenap lapisan masyarakat.
Keberhasilan ini mutlak harus diperhatikan, bahkan harus terus ditingkatkan
karena pencapaian tersebut belum merata.
KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah kematian ibu
dan anak, oleh karena dapat menolong Pasangan Usia Subur (PUS)
menghindari kehamilan resiko tinggi. KB adalah tindakan yang membantu
individu atau Pasangan Usia Subur untuk mengatur interval/menjarangkan

1

2

kehamilan, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga. Cara-cara ini disebut cara ber-KB atau
kontrasepsi (Hartono, 2004).
Kontrasepsi adalah suatu metode yang digunakan oleh PUS untuk
menjarangkan/mencegah kehamilan atau pencegahan konsepsi, upaya ini
dapat bersifat sementara ataupun permanen. Untuk mencapai tujuan tersebut
berbagai cara dapat dilakukan antara lain dengan penggunaan alat kontrasepsi
seperti pil KB/kontrasepsi oral, suntikan KB/intra muscular , penggunaan alat
dalam saluran reproduksi seperti kondom, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR), alat kontrasepsi bawah kulit/implant, operasi (vasektomi dan
tubektomi) dan dengan obat topikal intravagina yang bersifat spermisida

(Prawirohardjo, 2003).
Pil KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang paling sering
digunakan diseluruh dunia. Tiga perempat pengguna pil KB adalah wanita
dibawah usia 30 tahun. Pil KB semakin banyak dipakai karena kerjanya yang
efektif, pemakaiannya yang praktis, harga yang relatif murah dan aman.
Kontrasepsi pil memiliki keuntungan antara lain angka kegagalan kurang dari
0,1% pertahun, tidak mengganggu kelancaran ASI, melindungi ibu dari
anemia dan lain-lain, sedangkan kerugiannya adalah terganggunya pola haid
seperti amenorhoe, munculnya bercak (spotting), pertambahan berat badan
pada kunjungan pertama dan lain-lain (Wordpress, 2009).
BKkbN (Badan Koordinasi keluarga bahagia Nasional) Indonesia
(2009) mengemukkan bahwa PUS yang menggunakan alat kontrasepsi paling
banyak memilih kontrasepsi KB suntik sebanyak 51,21%, 40,02% memilih

3

Pil, 4,93% memilih implant, 2,72% memilih AKDR dan 1,11% memilih
kontrasepsi lain-lain. Pada umumnya PUS memilih metode non Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti KB alamiah, suntikan dan pil,
sehingga metode KB MKJP seperti

Intra Uterine Devices/IUD, implant,

Medis Operatif Pria/MOP dan Medis Operatif Wanita/MOW masih kurang
diminati.
Berdasarkan profil kesehatan Dinkes Prov Aceh (2009) diperoleh data
bahwa dari jumlah Pasangan Usia Subur/PUS 693.602 yang ada di Aceh, PUS
yang menjadi akseptor KB aktif sebanyak 415.452 jiwa (59,90%) dan akseptor
KB baru sebanyak 122.128 jiwa (17,61%), dimana PUS/akseptor KB yang
menggunakan alat kontrasepsi suntik 48,61%, pil 42,71%, kondom 4,78%,
obat vagina 1%, AKDR 1,69%, Medis Operatif Pria/Medis Operatif Wanita
0,71%, dan implant 1,49% (Dinkes Prov Aceh, 2009).
Data yang diperoleh dari Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh
Besar tahun 2009, dari jumlah PUS sebanyak 28.860 jiwa, yang menjadi
akseptor KB aktif sebanyak 14.858 jiwa (51,48%) dan akseptor KB baru
sebanyak 6.521 jiwa (22,60%), dimana PUS/akseptor KB yang menggunakan
alat kontrasepsi suntik 48,13%, pil 31,24%, kondom 6,49%, obat vagina 0%,
AKDR 2,67%, Medis Operatif Pria/Medis Operatif Wanita 6,58%, dan
implant 4,89% (Dinkes Kabupeten Aceh Besar, 2009).
Sedangkan laporan dari Puskesmas Krueng Barona Jaya periode
Januari s/d Desember 2010, dari jumlah PUS sebanyak 1,211 jiwa yang
menjadi akseptor KB aktif sebanyak 621 jiwa (71,29%), dan akseptor KB baru
250 jiwa (28,71%), dimana mayoritas akseptor menggunakan kontrasepsi

4

suntikan sebanyak 378 orang (43,3%) dan pil sebanyak 324 jiwa (37,2%),
implant sebanyak 48 orang (5,51%), kondom sebanyak 121 orang (13,9%)

(Laporan Puskesmas Krueng Barona Jaya, 2010).
Penggunaan alat kontrasepsi merupakan salah satu upaya yang
bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB). Pengguna alat kontrasepsi memiliki ciri-ciri khusus yang bersifat
lebih lekas sesuai dengan penawaran tertentu. Karakteristik ini dapat
mempengaruhi gaya hidup pasien dalam menghadapi hal-hal baru atau asing
bagi

dirinya

termasuk

juga

kondisi

psikologisnya

(Oacley,

2004).

Karakteristik penguna kontrasepsi mencakup pendidikan, pengetahuan, dan
pendapatan/ekonomi (Angelo, 2001).
Pendidikan adalah suatu proses perubahan dan tingkah laku seseorang
melalui

upaya

pengajaran.

Pendidikan

bertalian

dengan

transmisi

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, makin banyak dan makin
tinggi pendidikan seseorang, maka makin baik tingkat pengetahuan yang
dimilikinya, sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih baik untuk
merubah cara pandang seseorang terhadap sesuatu (Notoatmodjo, 2003).
Sedangkan informasi akan memberi pengaruh pada pengetahuan seseorang
yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang nyata bagi si penerima, sehingga
dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan untuk masa yang
akan datang (Kadir, 2008).
Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Puskesmas
Krueng Barona Jaya terhadap 10 orang akseptor KB yang datang berkunjung
ke Puskesmas Krueng Barona Jaya, diperoleh bahwa akseptor KB yang

5

menggunakan kontrasepsi pil sebagian besar berumur produktif (25-40 tahun)
dalam menggunakan pil, 6 orang memiliki anak lahir hidup >2 orang (paritas
tinggi) dan 4 orang memiliki anak 35 tahun) (Hartono, 2004).
b. Pil sekuensial
Pil sekuensial dewasa ini agak kurang populer. selama 14-15 hari
pertama hanya diberi estrogen, selanjutnya kombinasi estrogen dan
profesteron sampai siklus haid selesai (Prawirohardjo, 2002).

Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis
estrogen pada pil sekuensial lebih tinggi daripada dosis estrogen pada pil

kombinasi, dengan cara pemakaian yang sama dengan pil kombinasi.
Memiliki efek sampil dan kontraindikasi kurang lebih sama dengan pil
kombinasi (Prawirohardjo, 2002).

14

c. Pil mini (Kontrasepsi oral progestin)
Pil mini adalah pil yang mencegah kehamilan dengan cara
menghambat terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur oleh indung telur),
mempertebal lendir mukosa leher rahim, mengganggu pergerakan silia
saluran tuba , dan menghalangi pertumbuhan lapisan endometrium.
Keefektifan berkurang bila pil tidak diminum di waktu yang sama setiap
harinya. Kontrasepsi ini diberikan pada wanita yang menginginkan
kontrasepsi oral namun tidak bisa menggunakan oral kombinasi karena
pengaruh estrogen dapat membahayakan, misalnya pada wanita yang
sedang menyusui (Sarwono, 2003).
Keuntungan pil ini adalah mula kerja cepat (24 jam setelah
pemakaian pil), menurunkan kejadian menoragia dan anemia. Dapat
digunakan

pada

wanita

menyusui.

Mencegah

terjadinya

kanker

endometrium, tidak memiliki efek samping yang berkaitan dengan
estrogen (bekuan darah di vena tungkai). Sedangkan kerugiannya adalah

harus diminum di waktu yang sama setiap hari, kurang efektif
dibandingkan oral kombinasi, membutuhkan resep dokter (Sarwono,
2003).

C. Konsep Akseptor KB
Akseptor KB adalah pasangan usia subur (PUS) yang telah memilih dan
menggunakan suatu metode kontrasepsi tertentu (Hartanto, 2004). pasangan Usia

15

Subur. PUS adalah pasangan suami istri yang masih berpotensi untuk mempunyai
keturunan atau biasanya ditandai dengan belum datangnya waktu menopouse
(terhenti menstruasi bagi istri). Peserta KB (akseptor) adalah pasangan usia subur
(PUS) dimana salah seorang menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi untuk
tujuan pencegahan kehamilan, baik melalui program maupun non program
(BKKBN, 2009).

D. Karakteristik Ibu-Ibu Akseptor KB
Karakteristik adalah ciri khusus yang memiliki sifat lebih lekas sesuai
dengan penawaran tertentu. Karakteristik yang dimaksud adalah umur, etnis, jenis
kelamin, pekerjaan dan spiritual atau keyakinan. Karakteristik ini dapat
mempengaruhi gaya hidup pasien dalam menghadapi hal-hal baru atau asing bagi
dirinya termasuk juga kondisi psikologisnya. (Oacley, 2004).
Sedangkan menurut Angelo (2001) karakteristik adalah sifat khas atau
perwatakan tertentu. Karakteristik mencakup hal-hal sebagai berikut: usia, paritas,
pendidikan, pengetahuan, ekonomi, gaya hidup (pola makan dan pola
komunikasi), agama, ras dan lain-lain.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Akseptor KB menggunakan kontrseapsi
a. Umur
Dalam usia reproduksi sehat dikenal usia aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20 sampai 30 tahun. Kematian maternal pada wanita
hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2 sampai 5

16

kali lebih tinggi daripada usia 20 sampai 29 tahun. Kematian maternal
meningkat kembali sesudah usia 30 sampai 35 tahun. (Wiknjosastro,
2005).
Mochtar (2004) menyatakan bahwa pemilihan metode kontrasepsi
yang akan digunakan menjadi hak penuh calon akseptor, tetapi harus
mengingat pola konsepsi rasional yakni mempertimbangkan tujuan
reproduksi dan umur akseptor. Dengan kata lain tujuan reproduksi harus
jelas, ingin menunda kehamilan, menjarangkan, atau tidak ingin
mempunyai anak lagi serta apakah ibu berumur reproduksi atau tidak.
Hartono (2004) mengemukakan bahwa salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap pemilihan alat kontrasepsi adalah umur istri, makin
tua umur istri maka pemilihan alat kontrasepsi kearah alat yang
mempunyai keefetivitas lebih tinggi yakni metode kontrasepsi jangka
panjang. Hal ini didukung oleh BKKBN, bahwa kontrasepsi rasional harus
mempertimbangkan umur akseptor, bila umur lebih dari 35 tahun, maka
lebih efektif menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (BKKBN,
2004).
Menurut Suratun (2008) masa menunda kehamilan sebaiknya
dilakukan oleh pasangan belum mencapai usia 20 tahun, dengan
kontasepsi yang disarankan yaitu pil KB, AKDR dan cara sederhana.
Sedangakan umur terbaik ibu untuk melahirkan adalah usia 20-30 tahun
dengan kontrasepsi yang disarankan pada masa mengatur ini adalah

17

AKDR, suntik KB, pil KB, atau implant, dan bagi keluarga setelah
mempunyai 2 anak dan umur istri lebih 30 tahun dianjurkan tidak hamil
lagi, kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan kontrasepsi seperti
metoda kontap, AKDR, implant, suntik KB dan pil KB.
b. Paritas
Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang
hidup (viable), yaitu sebagai berikut:
1) Nulipara yaitu seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi
hidup untuk pertama kali.
2) Primipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan

bayi hidup

untuk pertama kali.
3) Multipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan bayi hidup
beberapa kali (2-3 kali).
4) Grandemultipara yaitu seorang wanita yang pernah melahirkan bayi
hidup atau mati lebih dari 4 kali (Prawiroharjo, 2005).
Paritas 2–3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut
kematian maternal. Paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian
maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal.
Resiko pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetri yang baik,
sedangkan resiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan
ber-KB. Seseorang yang berparitas lebih dari satu sudah seharusnya
menjadi akseptor KB untuk mengatur atau menjarangkan kehamilannya,

18

tetapi dewasa ini banyak akseptor KB yang masih mengalami kesulitan
dalam menentukan pilihannya (Wiknjosastro, 2005).
Paritas diperkirakan ada kaitannya dengan arah pencarian
informasi tentang pengetahuan ibu hamil, nifas/menyusui. Hal ini
dihubungkan dengan pengaruh pengalaman sendiri maupun orang lain
terhadap pengetahuan yang dapat mempengaruhi perilaku saat ini atau
kemudian, pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan
seseorang (Kusnayanti, 2005).
c. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar, dimana
dalam suatu proses belajar itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan
dan perubahan kearah yang lebih matang pada diri individu, kelompok dan
masyarakat (Notoatmodjo, 2007).
Dictionary Of Education menyebutkan bahwa pendidikan adalah

proses dimana seseorang mengembangkan sifat dan bentuk-bentuk tingkah
laku lainnya didalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana
orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol,
sehingga

ia

dapat

memperoleh

atau

mengalami

perkembangan

kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal (Ihsan, 2003).
Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) (2003) mengklasifikasikan
pendidikan

menjadi

pendidikan

formal

dan

non-formal,

jenjang

pendidikan formal terdiri pendidikan dasar (SD), pendidikan menengah

19

(SMP dan SMA), dan jenjang pendidikan non formal (Akademi dan
universitas).
Pendidikan mempunyai pengaruh dalam hal pemilihan kontrasepsi.
Disamping itu pendidikan mempunyai kaitan bermakna positif dengan
norma besarnya keluarga dalam penerimaan KB. Makin tinggi tingkat
pendidikan ibu makin tinggi pula perilaku penerimaannya terhadap KB,
dan sebaliknya atau makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin sedikit
jumlah anak yang dimiliki dan sebaliknya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu, penginderaan
terjadi

melalui

panca

indera

manusia

yakni

indra

penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh dari mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan

merupakan

kemampuan

seseorang

yang

mempengaruhi terhadap tindakan yang dilakukan. Pengetahuan seseorang
tidak secara mutlak dipengaruhi oleh pendidikan karena pengetahuan
dapat juga diperoleh dari pengalaman masa lalu, namun tingkat
pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap

20

dan memahami informasi yang diterima yang kemudian menjadi dipahami
(Notoatmodjo, 2007).
Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan yang diinginkan
didalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu :
1) Tahu (Know)
Merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah diartikan
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang sesuatu dengan menggunakan
kata kerja antara lain menyebutkan, mendefinisikan, menguraikan dan
sebagainya.
2) Memahami (Comprehension)
Merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar. Bila telah paham secara objek, maka kita harus
menjelaskan, menerangkan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan
meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

21

4) Analisis (Analysis)
Merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke
dalam komponen-komponen tertentu, tetapi dalam struktur organisasi
tersebut dan mempunyai hubungan satu sama lain.
5) Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan

suatu

kemampuan

untuk

meletakkan

atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru.
6) Evaluasi (Evaluating)
Merupakan kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu
materi atau objek berdasarkan criteria yang telah ditentukan. Setelah
orang mendapatkan pengetahuan, selanjutnya menimbulkan respon
batin dalam bentuk sikap yang diketahuinya itu.
Pengetahuan adalah informasi yang didapatkan dari pembelajaran
dan pengalaman yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai
nilai yang nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil
keputusan dan tindakan di masa yang akan datang (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang yang memiliki
pengaruh terhadap tindakan yang dilakukan seseorang, pengetahuan atau
intelektual juga mempengaruhi pola pikir atau cara berpikir seseorang,
tinggi rendahnya tingkat pengetahuan seseorang akan mempengaruhi
tindakan seseorang dalam melakukan suatu tindakan khususnya dibidang

22

kesehatan terutama dalam hal mencari pelayanan kontrasepsi untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan cara mencegah dan
menjarangkan kehamilan. Notoatmodjo (2007).
e. Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik barang atau uang dari
pihak lain atau hasil sendiri dengan jumlah uang atau jumlah harga yang
berlaku saat ini (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Tingkat
penghasilan atau pendapatan adalah gambaran yang lebih jelas tentang
posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat yang merupakan jumlah
seluruh penghasilan dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu
penghasilan tinggi dan rendah sehubungan dengan tingkat penghasilan
(Upah Minimum Regional, 2010) mengelompokkan sebagai berikut:
1) Tingkat penghasilan tinggi

: Rp.  1.300.000

2) Tingkat penghasilan rendah : Rp. < 1.300.000
Kondisi lemahnya ekonomi keluarga mempengaruhi daya beli
termasuk kemampuan membeli alat dan obat kontrasepsi. Keluarga miskin
pada umumnya mempunyai anggota keluarga yang cukup banyak,
kemiskinan menjadikan relative tidak memiliki akses dan bersifat pasif
dalam berpartisipasi untuk meningkatkan kualitas diri dan keluarganya
(BkKBN, 2004).

BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini mengacu pada teori yang dikemukakan
oleh Angelo (2001) dimana karakteristik adalah sifat khas atau perwatakan
tertentu. Karakteristik mencakup hal-hal yaitu umur, paritas, pengetahuan,
pendidikan, ekonomi/pendapatan, gaya hidup (pola makan dan pola komunikasi),
agama, ras dan lain-lain, karena keterbatasan waktu peneliti hanya meneliti
tentang pengetahuan, pendidikan, pendapatan, untuk lebih jelas dapat dilihat pada
bagan kerangka konsep, sebagai berikut :
Variabel Independen

Variabel Dependen

Pengetahuan
Akseptor pil KB

Pendidikan

Pendapatan
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

23

24

B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Tabel Defenisi operasional
No Variabel
Defenisi
Cara Ukur
Operasional
Variabel Dependen
1.

Akseptor KB
dalam
menggunakan
kontrasepsi
pil KB

Seseorang yang
memilih untuk
menggunakan
kontrasepsi pil KB
untuk mencegah
terjadinya
kehamilan

Alat
Ukur

Hasil Ukur

Skala

Wawancara
terpimpin

Kuesioner

- Ya

Nominal

Variabel Independen
1.

Pendidikan

Jenjang pendidikan
terakhir yang telah
ditempuh oleh
akseptor KB pada
saat pemilihan jenis
kontrasepsi

Wawancara
terpimpin

Kuesioner

- Tinggi bila tamat
DIII/SI
- Menengah bila
SMA
- Dasar bila tamat
SD/SMP

Ordinal

2.

Pengetahuan

Segala sesuatu
yang diketahui
akseptor KB dalam
pemilihan jenis
kontrasepsi

Wawancara
terpimpin

Kuesioner

- Baik, bila men
jawab 76-100%
(16-20 soal)
- Cukup, jika men
jawab 56- 75 %
(11-15 soal)
- Kurang, jika
menjawab Rp.
1.300.000,- Rendah bila <
Rp. 1.300.000,-

Ordinal

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Survei bersifat deskriptif dengan
pendekatan cross sectional untuk mengetahui gambaran karakteristik akseptor
KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil di Wilayah Kerja Puskesmas
Krueng Barona Jaya Tahun 2011.

B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar pada tanggal 25 s/d 30 Juni 2011.

C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar
sebanyak 324 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah PUS yang mengunakan alat
kontrasepsi pil KB dan tinggal di Kecamatan Krueng Barona Jaya, dengan
penetapan jumlah sampel minimum menggunakan rumus Slovin
(Notoatmodjo, 2005), sebagai berikut :

25

26

n

N
1  N (d 2 )

Keterangan :
N

: Besar populasi

n

: Besar sampel

d

: Tingkat kepercayaan (ketepatan yang diinginkan) sebesar 90 %
n

N
1  N (d ) 2

n

1  3240,1

n

324
1  3240,01

n

324
 76,4 dibulatkan menjadi 76 akseptor
4,24

324

2

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
random sampling, yaitu didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya, dengan menggunakan kriteria inklusi, yaitu :
a. Responden bersedia menjadi sampel
b. Dapat membaca dan menulis

D. Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data yang langsung diperoleh dari lapangan dengan cara menyebarkan
kuesioner yang berisi pertanyaan yang selanjutnya diisi oleh responden

27

untuk mendapatkan data mengenai karakteristik akseptor KB yang
menggunakan alat kontrasepsi pil di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011.
2. Data Sekunder
Data

yang

diperoleh

dari

laporan

Dinas

Kesehatan

dan

catatan/laporan Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besa,
dan berbagai informasi yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

E. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan kuesioner yang berbentuk pilihan multiple choise dengan
melakukan wawancara terpimpin untuk pengukuran gambaran karakteristik
akseptor KB dalam pemilihan jenis kontrasepsi, dengan jumlah pertanyaan
sebanyak 22 soal, yang terdiri dari 20 soal tentang pengetahuan, 1 soal tentang
pendidikan, 1 soal tentang pendapatan.
Untuk variabel pengetahuan responden hanya memberikan jawabannya
dengan cara memberikan tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban
yang dianggap benar, dengan nilai benar (1) dan salah (0) (Notoatmodjo,
2005).

F. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
a. Editing yaitu setelah kuesioner dikembalikan oleh responden maka
setiap kuesioner diperiksa, setelah diperiksa ternyata responden sudah

28

mengisi dengan benar dan semua item pertanyaan sudah dijawab oleh
responden.
b. Coding yaitu pengkodean dilakukan dengan cara melihat nomor
responden yang ada dilembar kuesioner mulai dari No Responden 1 s/d
76, untuk jawaban yang benar diberi nilai 1 (satu) dan untuk jawaban
yang salah diberi nilai 0 (nol).
c. Transfering yaitu data yang telah diberi kode dan telah disusun secara
berurutan kemudian dilakukan pengolahan data dan setelah itu
dimasukkan kedalam master tabel.
d. Tabulating yaitu setelah data disusun ke dalam master tabel
selanjutnya diberi total nilai untuk masing-masing variabel dan
dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi.
2. Analisa data
Analisis data yang digunakan untuk melihat distribusi frekuensi
variabel-variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun variabel
independen. Dimana penilaian hasil ukur yang digunakan menurut
Arikunto (2006). Kriteria penilaian variabel independen, terdiri dari :
a. Pengetahuan, dengan kriteria:
1). Baik, bila menjawab 76-100% (16-20 soal)
2). Cukup, jika menjawab 56- 75 % (11-15 soal)
3). Kurang, jika menjawab Rp. 1.300.000,2) Rendah bila < Rp. 1.300.000,Selanjutnya data dimasukkan dalam tabel distribusi frekuensi, menurut
Sudjana (2005) analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi
frekuensi dari masing-masing variabel dengan rumus sebagai berikut :

f1
P
 100%
n
Keterangan :
P

: Persentase

f1

: Frekuensi teramati

n

: Jumlah responden menjadi sampel

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Krueng Barona Jaya merupakan Puskesmas yang terletak
di Kecamatan Krueng Barona Jaya merupakan Puskesmas pemekaran dari
Kecamatan Ingin Jaya Pada bulan Maret 2005, dengan jarak tempuh dari ibu
Kota Provinsi Aceh + 6,5 km, memiliki jumlah penduduk + 13.744 jiwa yang
terdiri dari 6.750 jiwa laki-laki, dan 6.994 jiwa perempuan Adapun batas-batas
wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda
Aceh
2. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda
Aceh
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuta Baro Kab Aceh Besar
4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ingin Jaya Kab Aceh Besar

B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di pada tanggal 25 s/d
30 Juni 2011, di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng Barona Jaya, dengan
jumlah responden sebanyak 76 orang, adapun hasil penelitian yang
diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

30

31

a. Pendidikan
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Akseptor KB Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011
No
1
2
3

Pendidikan

Tinggi
Menengah
Dasar
Jumlah
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2011)

F
22
38
16
76

%
28,9
50
21,1
100

Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 76 responden,
sebagian besar responden berpendidikan dengan kategori menengah
sebanyak 38 orang (50%).

b. Pengetahuan
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Akseptor KB Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pengetahuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011
No
1
2
3

Pengetahuan
F
Baik
20
Cukup
47
Kurang
9
Jumlah
76
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2011)

%
26,3
61,8
11,8
100

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 76 responden,
sebagian besar responden mempunyai pengetahuan dengan kategori
cukup sebanyak 47 orang (61,8%).

32

c. Pendapatan
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Akseptor KB Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pendapatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011
No
1
2

Pendapatan

Tinggi
Rendah
Jumlah
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2011)

F
36
40
76

%
47,5
62,6
100

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 76 responden,
sebagian besar responden memiliki pendapatan dengan kategori rendah
sebanyak 40 orang (62,6%).

d. karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB
ditinjau dari pendidikan
Tabel 5.4 Distribusi
Karakteristik
Akseptor
KB
Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011

No

Pendidikan

1
2
3

Akseptor Pil
KB
Ya
F
%

Tinggi
22
Menengah
38
Dasar
16
Jumlah
76
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2011)

28,9
50
21,1
100

Total

%

22
38
16
76

28,9
50
21,1
100

Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 76 responden,
sebagian besar karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat
kontrasepsi pil KB berpendidikan menengah sebanyak 38 orang
(50%).

33

e. karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB
ditinjau dari pengetahuan
Tabel 5.5 Distribusi
Karakteristik
Akseptor
KB
Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pengetahuan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011

No

Pengetahuan

Akseptor Pil
KB
Ya
F
%

1
2
3

Baik
20
Cukup
47
Kurang
9
Jumlah
76
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2011)

26,3
61,8
11,8
100

Total

%

20
47
9
76

26,3
61,8
11,8
100

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 76 responden,
sebagian besar responden yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB
mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 47 orang (61,8%).

f. karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB
ditinjau dari pendapatan
Tabel 5.6 Distribusi
Karakteristik
Akseptor
KB
Yang
Menggunakan Alat Kontrasepsi Pil KB Ditinjau Dari
Pendapatan Di Wilayah Kerja Puskesmas Krueng
Barona Jaya Tahun 2011

No
1
2

Pendapatan

Akseptor Pil
KB
Ya
F
%

Tinggi
36
Rendah
40
Jumlah
76
Sumber : Data primer (diolah Tahun 2011)

47,5
62,6
100

Total

%

36
40
76

47,5
62,6
100

34

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 76 responden,
sebagian besar responden yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB
berpendapatan rendah sebanyak 40 orang (62,6%).

C. Pembahasan
1.

Karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi pil KB
ditinjau dari pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa 76 responden
yang diteliti, karakteristik akseptor KB yang menggunakan alat
kontrasepsi pil KB sebagian besar berpendidikan menengah sebanyak 38
orang (50%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Ihsan (2003) dimana
pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap
dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia
hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan
yang terpilih dan terkontrol, sehingga dia dapat memperoleh atau
mengalami perkembangan