Pengaruh Kepemimpinan Dan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waruna Nusa Sentana

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat berdampak
pada tingginya tingkat persaingan, memberi kesadaran kepada semua pihak bahwa
perubahan diberbagai bidang termasuk lingkungan bisnis dan organisasi sedang
berlangsung dengan begitu pesat. Perubahan yang terjadi saat ini, merupakan
dampak baik secara langsung maupun tidak langsung dari globalisasi yang
dialami semua negara di dunia tidak terkecuali negara Indonesia.
Era globalisasi yang sarat akan persaingan bisnis yang kompetitif ini, menuntut
organisasi bisnis untuk terus menerus beradaptasi mengikuti arus perubahan yang
sangat cepat dan massif. Derasnya arus perubahan membawa konsekuensi logis
bagi organisasi untuk selalu mengantisipasi dan mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang
semakin dinamis, dan cenderung sulit diprediksi pada era global saat ini
membutuhkan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cakap, terampil,
berkeahlian, tanggap terhadap perubahan serta memiliki kinerja yang tinggi.
Dalam suatu organisasi kinerja perorangan (individual perfomance) sangat
menentukan kinerja organisasi (organization perfomance), organisasi dalam
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan tentunya melalui kegiatan-kegiatan

yang digerakkan oleh orang atau sekelompok orang yang bekerja sama dan aktif
berperan sebagai pelaku dalam menghasilkan kinerja organisasi yang baik.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Dengan kata lain, tujuan organisasi dapat tercapai disebabkan adanya upaya yang
dilakukan oleh orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut.
Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh unsur karyawannya, kinerja
karyawan yang baik akan berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan,
yang pada akhirnya dapat terlihat dari pencapaian organisasi. Hal ini sejalan
dengan definisi kinerja menurut Suntoro yaitu kinerja adalah hasil kerja yang
dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika,
2006:121).
Pemimpin sangat berperan dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi.
Kartono (2005:93) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Fungsi pemimpin adalah

untuk memandu, menuntun, membimbing, memberikan dan membangun motivasi
kerja, menjalin komunikasi yang baik dalam memberikan pengawasan yang
efisien dan membawa bawahannya kepada sasaran yang ingin dituju dengan
kriteria dan waktu yang telah ditetapkan (Kartono 2005: 64).
Kepemimpinan merupakan keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi
orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang memang
diinginkan bersama (Susilo,1998:64). Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang
sangat besar dalam kehidupan organisasi maupun berkelompok. Untuk mencapai
tujuan bersama, manusia di dalam organisasi perlu membina kebersamaan dengan
mengikuti pengendalian dari pemimpinnya. Dengan pengendalian tersebut,
perbedaan keinginan, kehendak, kemauan, perasaan, kebutuhan dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara

3

dipertemukan untuk digerakkan kearah yang sama oleh seorang pemimpin untuk
mencapai tujuan bersama.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi motor penggerak bagi orang lain
atau bawahan untuk dapat menjalankan setiap aktivitas organisasi dalam

mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi. Pemimpin organisasi dapat
melakukan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi orang lain atau bawahan
agar melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah dalam pencapaian tujuan
organisasi. Untuk dapat mempengaruhi orang lain atau bawahannya dalam rangka
meningkatkan kinerja dan pencapaian tujuan organisasi pemimpin harus mampu
berkomunikasi dengan baik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan
dilaksanakan oleh orang lain atau bawahannya.
Menurut Rival (2004:53) tugas dari pemimpin adalah: pertama, instruktif
dimana pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang mengarahkan serta
menentukan apa, bagaimana, bilamana dan dimana perintah itu dikerjakan agar
keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kedua, konsultatif yaitu konsultasi
dari pemimpin pada orang - orang yang dipimpin setelah keputusan ditetapkan
dan sedang dalam pelaksanaan. Ketiga, partisipatif yaitu pemimpin berusaha
mengaktifkan orang – orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan
mengambil keputusan maupun dalam pelaksanaannya. Keempat, delegasi yaitu
pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan
keputusan. Kelima, pengendalian yaitu pemimpin mampu mengatur aktivitas
anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga tujuan
bersama dapat tercapai dengan maksimal. Pemimpin bertanggung jawab atas maju
dan berkembangnya suatu organisasi, bentuk tanggung jawab itu antara lain


Universitas Sumatera Utara

4

melaksanakan fungsi managerial, membina bawahan, menciptakan iklim kerja
yang baik dan harmonis serta menjadi wakil dalam membina hubungan dengan
pihak luar (Sarmita, 2013:6-7).
Keberhasilan seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahannya untuk
menghasilkan kinerja tidak terlepas dari kondisi iklim komunikasi organisasi yang
mendorong tercapainya kinerja tersebut. Komunikasi adalah salah satu aktivitas
yang sangat penting bagi suatu organisasi karena komunikasi merupakan alat
utama bagi anggota organisasi untuk dapat berkerja sama, informasi dan ide – ide
diantara para anggota organisasi dapat disampaikan secara timbal balik.
Komunikasi merupakan bagian dari organisasi yang mempunyai tujuan untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut agar
dapat mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Dewi (2006:23) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah
sebagai berikut : pertama fungsi informatif, organisasi dapat dipandang suatu
sistem pemrosesan informasi dimana seluruh anggota dalam suatu organisasi

berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat
waktu. Kedua fungsi regulatif, komunikasi berfungsi sebagai pengatur dan
pengendali organisasi. Komunikasi dalam hal ini berupa peraturan, prosedur,
perintah dan larangan. Ketiga fungsi persuasif, komunikasi berfungsi mengajak
orang lain mengikuti atau menjalankan ide/gagasan atau tugas. Keempat fungsi
integratif, komunikasi berfungsi menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.
Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam
organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi

Universitas Sumatera Utara

5

tersebut mempercayai mereka dan memberikan mereka kebebasan untuk
mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab
dalam mengerjakan tugas – tugas mereka; menyediakan informasi yang terbuka
dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian serta
memperoleh infomasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota
organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota organisasi

sehingga mereka melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan
dalam organisasi (Pace dan Faules, 2010: 154).
Iklim komunikasi organisasi adalah gabungan dari persepsi – persepsi suatu
evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons
karyawan terhadap karyawan lainnya, harapan – harapan, konflik – konflik
antarpersona, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tesebut (Pace
dan Faules, 2010:147). Iklim komunikasi yang positif seperti adanya saling
percaya, tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, memberikan informasi
terbuka dan cukup, mendengarkan dengan penuh perhatian dan saling memberi
bantuan (Pace dan Faules, 2010: 154), cenderung meningkatkan dan mendukung
komitmen serta kinerja karyawan pada organisasi
PT. Wanuna Nusa Sentana berkedudukan di jalan Bagan Deli Lama, Belawan
adalah perusahaan yang bergerak di bidang galangan kapal (shipyard) berdiri
sejak tahun 1990 merupakan salah satu perusahaan galangan kapal yang ada di
Provinsi Sumatera Utara. Saat ini PT. Waruna Nusa Sentana memiliki 6 dry dock
(dok) dengan kapasitas mulai dari 1.000 sampai dengan 50.000 deadweight
tonnage (DWT) yang menjadikan PT. Waruna Nusa Sentana sebagai salah satu

Universitas Sumatera Utara


6

perusahaan galangan kapal terbesar di Indonesia. (Hasil wawancara dengan
Manager Galangan PT. Waruna Nusa Sentana, Februari 2014).
Pengguna jasa galangan kapal PT. Waruna Nusa Sentana meliputi berbagai
perusahaan nasional maupun internasional seperti PT. Pertamina, PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang, Wilmar Group, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Semen
Indonesia, Tbk, CNOOC, Shipload Maritime PTE LTD. Untuk mengantisipasi
peningkatan kebutuhan akan jasa galangan kapal yang terus meningkat PT.
Waruna Nusa Sentana saat ini sedang membangun dry dock yang ke-7 dengan
kapasitas 120.000 DWT yang diperkirakan selesai pada akhir tahun 2016. (Hasil
wawancara dengan Manager Galangan PT. Waruna Nusa Sentana, Februari 2014).
PT. Waruna Nusa Sentana tumbuh dengan pesat sejak didirikan dari tahun
1990 sampai saat ini menjadi salah satu perusahaan galangan kapal terbesar di
Indonesia, tidak terlepas dari kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya
(Hasil wawancara dengan Manager Galangan PT. Waruna Nusa Sentana, Februari
2014). Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kinerja karyawan
antara lain Jojor Onom (2011) meneliti bagaimana Pengaruh Iklim Komunikasi
Organisasi terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai di Kantor Regional VI Badan
Kepegawaian Negara Medan, dimana hasil penelitian ini menunjukan bahwa

iklim komunikasi organisasi berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja
pegawai di kantor regional VI badan kepegawaian negara Medan. Rizky Putra
(2011) meneliti bagaimana Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Cabang Petisah Medan,
hasil dari penelitian ini menunjukkan kepemimpinan berpengaruh sangat
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk

Universitas Sumatera Utara

7

Cabang Petisah Medan. Hasil penelitan - penelitian terdahulu menunjukkan
bahwa kepemimpinan maupun iklim komunikasi organisasi merupakan faktor
yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim
Komunikasi Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waruna
Nusa Sentana”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Waruna Nusa Sentana.
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang :
1) Bagaimana pola kepemimpinan yang terjadi di PT. Waruna Nusa Sentana
2) Bagaimana iklim komunikasi organisasi yang terjadi di PT. Waruna Nusa
Sentana
3) Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT.
Waruna Nusa Sentana?
4) Apakah iklim komunikasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan PT. Waruna Nusa Sentana?
5) Apakah kepemimpinan dan iklim komunikasi organisasi secara serempak
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Waruna Nusa Sentana?

Universitas Sumatera Utara

8

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Menambah studi kepustakaan pada Magister Ilmu Komunikasi Universitas
Sumatera Utara
2) Bahan masukan dan informasi bagi pimpinan PT. Waruna Nusa Sentana,
khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan dan iklim komunikasi
organisasi terhadap kinerja karyawan
3) Penambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dalam bidang
komunikasi organisasi khususnya yang berkaitan dengan kepemimpinan,
iklim komunikasi organisasi dan kinerja karyawan
4) Bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang menfokuskan studi
penelitian pada masalah yang sama di masa yang akan datang

Universitas Sumatera Utara