Penetapan Kadar Bahan Baku Betametason Valerat Dengan Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Obat memiliki cakupan makna yang sangat luas, bukan hanya terbatas pada
zat-zat yang digunakan untuk menyembuhkan seseorang yang sedang sakit. Zatzat yang berfungsi untuk mencegah, mengurangi, menghilangkan penyakit atau
gejala penyakit, luka, atau kelainan, baik jasmani maupun rohani pada manusia
dan hewan juga disebut dengan obat (Widodo, 2004).
Obat dapat bersifat sebagai obat dan juga dapat bersifat sebagai racun. Obat
akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu
penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila digunakan salah dalam
pengobatan atau dengan kelewatan dosis akan menimbulkan keracunan. Bila
dosisnya lebih kecil, maka tidak diperoleh efek penyembuhan (Anief, 2007).
Pada pembuatan suatu obat, mutu obat merupakan hal terpenting yang harus
diperhatikan, sesuai dengan persyaratan mutu yang tertera pada Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB). Mutu obat salah satunya ditentukan oleh bahan baku
yang harus memenuhi persyaratan. Pada tahap awal harus terlebih dahulu
memeriksa bahan baku secara kualitatif dan kuantitatif apakah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan untuk menjamin mutu suatu obat. Obat harus
sesuai dengan prioritas kebutuhan kesehatan serta memenuhi standar mutu,
keamanan dan khasiat obat yang dapat diterima. Oleh karena itu, bahan baku
betametason valerat harus dilakukan pemeriksaan sebelum diformulasi menjadi

bentuk sediaan krim (Siregar, 2010).

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi atau KCKT atau biasa juga disebut dengan
HPLC (High Performance Liquid Chromatography) dikembangkan pada saat
akhir tahun 1960-an dan awal tahun 190-an. Saat ini KCKT merupakan teknik
pemisahan yang diterima secara luas untuk analisis dan pemurnian senyawa
tertentu dalam suatu sampel pada sejumlah bidang, antara lain: farmasi,
lingkungan, bioteknologi, polimer, dan industri-industri makanan. KCKT paling
sering digunakan untuk menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu yaitu asamasam amino, asam-asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan fisiologis;
menetukan kadar senyawa-senyawa aktif obat (Munson,1991).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV kadar bahan baku betametason valerat
tidak kurang dari 97,00% dan tidak lebih dari 103,00%, dan penetapan kadar
bahan baku betametason valerat dilakukan dengan metode kromatografi cair
kinerja tinggi (KCKT). Oleh karena itu, dilakukan penetapan kadar bahan baku
betametason valerat secara HPLC (High Performance Liquid Chromatography) di
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Medan”.

1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Untuk menentukan kadar bahan baku Betametason Valerat PT. Kimia

Farma (Persero) Tbk. Plant Medan Secara HPLC (High Performance Liquid
Chromatography) dan membandingkan kadar yang diperoleh dengan persyaratan
seperti yang tertera pada Farmakope Indonesia Edisi IV.

1.2.2 Manfaat
Untuk mengetahui kadar bahan baku betametason valerat, serta menambah
pengetahuan dan keterampilan, khususnya tentang penetapan kadar bahan baku
betametason sebagai zat aktif dengan menggunakan metode HPLC (High
Performance Liquid Chromatography).