Dari komunikasi itu sendiri adalah suatu

Dari komunikasi itu sendiri adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,ide,gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut
komunikasi nonverbal.
Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama,
serta

akan

dibicarakan

pendekatan

yang

mendasarinya

dan


bagaimana

komunikasi

dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.

1.

Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena
tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Pendekatan ini terdiri
atas beberapa elemen kunci yaitu; sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver).

Model komunikasi linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipanpartisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan
(noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah
pesan yang diterima oleh penerima.


Contoh model linear dalam kehidupan sehari-hari;



Komunikator ingin menyampaikan pesan kepada komunikan lewat media telepon untuk
menanyakan tugas dari ibu guru disekolah. Contoh percakapannya ;

Komunikator : hallo… mau nanya nih tentang tugas kemaren, apakah tugasnya itu dikumpulin paling
lambat besok ?
Komunikan
Komunkator

: iya, tugas itu dikumpulinnya besok.
: terimakasih ya.

Nah itu adalah contoh singkat pertama menjelaskan bagaimana si komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikan melalui media telepon. Dan disitulah proses komunikasi dapat berjalan
secara efektif.



2.

Terdapat suatu gangguan (noise) dalam proses komunikasi. Baik dari komunkator maupun
komunikan dalam melakukan proses komunikasi lewat saluran/media telepon terdapat suatu
gangguan kebisingan. Misalnya; salah satu pihak tersebut berada ditempat yang terlalu ramai
seperti dipasar, jalan, maupun yang lainnya. Proses komunikasipun akan terhambat dan tidak
akan berjalan dengan efektif. Karena dalam komunikasi ini termasuk dalam model linear,
dimana gangguan (noise) adalah konsep penting dalam penempatan komunikasi interpersonal.
Model Interaksional
Model komunikasi interaksional ini menekankan pada proses komunikasi dua arah di

antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan
kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa
komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah
orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya
melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan
penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Contohnya;



ketika dua orang dengan budaya yang berbeda saling berkenalan. Sebut saja komunikator dan
komunikan. Dalam perkenalan tersebut kedua komunikator pasti akan berinteraksi dengan
menanyakan nama, alamat, nomor telepon ataupun yang lain. Jika dalam obrolan itu baik si
komunikator maupun komunikan menemui perbincangan yang klop atau sama, seperti hobi
mereka yang sama, pasti mereka berdua lebih membuka diri dalam membicarakan tentang
dirinya dan juga hobinya tersebut, sehingga proses interaksi mereka dapat menyatu dan saling
memberikan timbal balik (feedback). Dalam konteks ini komunikasi berlangsung secara
efektif.



komunikator menyampaikan suatu pesan atau tujuan kepada komunikan, pesan yang
disampaikan oleh komunikator kemudian diterima oleh komunikan. Dan komunikanpun
menanggapi pesan dari komunikator atau feedback kepada komunikator. Sehingga baik dari
komuikator maupun komunikan sama-sama saling membuka dirinya masing-masing dan
proses komunikasipun dapat berjalan secara efektif pula.

3.


Model transaksional
Model ini menggaris bawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung
secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional
adalah proses kooperatif, pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap
dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat
kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen
verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses
negosiasi makna.
Contohnya;


misalkan dalam sebuah ruangan yang terdapat beberapa orang yang sedang melakukan
kegiatan diskusi dari salah satu narasumber (komunikator). Dimana dalam kegiatan tersebut
proses interaksi berlangsung secara terus menerus baik verbal atupun nonverbal yang
disampaikan oleh komunikator. Dan komunikan menerima pesan yang disampaikan oleh
komunikator. Terjadilah proses transaksional komunikasi.




Ketika disebuah sekolah ; guru menyampaikan materi kepada siswanya. Dimana guru ini
sebagai komunikator. Komunikator menyampaikan pesan secara terus menerus kepada
komunikan. Baik dari komunikator maupun komunikan sama-sama saling bertanggung jawab
atas keektifan komunikasi.