Analisa Kandungan Timbal (Pb) Pada Terasi Bermerek dan Terasi Hasil Olahan Industri Rumah Tangga Yang Di Jual Dibeberapa Pasar Tradisional Di Kota Medan Tahun 2013
ANALISA KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA TERASI BERMEREK DAN
TERASI HASIL OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA YANG DIJUAL
DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA MEDAN
TAHUN 2013
SKRIPSI
Oleh :
IHSAN FASRI ANGKAT
NIM. 081000134
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Universitas Sumatera Utara
ANALISA KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA TERASI BERMEREK DAN
TERASI HASIL OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA YANG DIJUAL
DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA MEDAN
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
IHSAN FASRI ANGKAT
081000134
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Berdasarkan komposisinya, terasi dibedakan menjadi terasi ikan, terasi udang
dan terasi campuran keduanya. Dari beberapa penelitian terdahulu membuktikan
bahwa ikan dan udang termasuk biota laut yang tercemar logam berat sebagai akibat
pencemaran laut. Sehingga keberadaan logam berat dalam terasi diduga kuat berasal
bahan baku ikan dan udang yang mengandung logam berat dimana salah satunya
adalah Timbal (Pb).
Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan timbal (Pb) pada terasi
bermerek dan terasi hasil olahan industri rumah tangga yang dijual di beberapa pasar
tradisional di kota Medan, serta batas aman asupan harian (Accept Daily Intake) dari
terasi tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran kadar
timbal (Pb) pada terasi, dimana objek penelitian adalah 10 sampel terasi terdiri dari 5
sampel terasi bermerek dan 5 sampel terasi tidak bermerek yang diambil dari lima
pasar tradisional di Kota Medan secara purposive. Penentuan kadar timbal (Pb)
menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom di Laboratorium Kesehatan
Propinsi Sumatera Utara.
Hasil penelitian menunjukkan dari lima sampel terasi bermerek terdapat satu
sampel terasi positif mengandung timbal (Pb) (1.80 mg/kg) dan tidak memenuhi
syarat (batas maksimum BPOM 1.0 mg/kg), sedangkan empat lainnya terbilang aman
karena berada di bawah deteksi alat (Pb
TERASI HASIL OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA YANG DIJUAL
DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA MEDAN
TAHUN 2013
SKRIPSI
Oleh :
IHSAN FASRI ANGKAT
NIM. 081000134
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Universitas Sumatera Utara
ANALISA KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA TERASI BERMEREK DAN
TERASI HASIL OLAHAN INDUSTRI RUMAH TANGGA YANG DIJUAL
DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI KOTA MEDAN
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
IHSAN FASRI ANGKAT
081000134
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Berdasarkan komposisinya, terasi dibedakan menjadi terasi ikan, terasi udang
dan terasi campuran keduanya. Dari beberapa penelitian terdahulu membuktikan
bahwa ikan dan udang termasuk biota laut yang tercemar logam berat sebagai akibat
pencemaran laut. Sehingga keberadaan logam berat dalam terasi diduga kuat berasal
bahan baku ikan dan udang yang mengandung logam berat dimana salah satunya
adalah Timbal (Pb).
Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan timbal (Pb) pada terasi
bermerek dan terasi hasil olahan industri rumah tangga yang dijual di beberapa pasar
tradisional di kota Medan, serta batas aman asupan harian (Accept Daily Intake) dari
terasi tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran kadar
timbal (Pb) pada terasi, dimana objek penelitian adalah 10 sampel terasi terdiri dari 5
sampel terasi bermerek dan 5 sampel terasi tidak bermerek yang diambil dari lima
pasar tradisional di Kota Medan secara purposive. Penentuan kadar timbal (Pb)
menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom di Laboratorium Kesehatan
Propinsi Sumatera Utara.
Hasil penelitian menunjukkan dari lima sampel terasi bermerek terdapat satu
sampel terasi positif mengandung timbal (Pb) (1.80 mg/kg) dan tidak memenuhi
syarat (batas maksimum BPOM 1.0 mg/kg), sedangkan empat lainnya terbilang aman
karena berada di bawah deteksi alat (Pb