Analisis Relevansi Bahan Pustaka dengan Kebutuhan Pengguna Pada badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Perpustakaan Umum
2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan yang menyediakan bahan
perpustakaan bersifat umum yang diperuntukkan dalam memenuhi kebutuhan
informasi seluruh lapisan masyarakat yang juga digunakan dalam menunjang
pengembangan pendidikan.
Dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000: 4)
dinyatakan bahwa perpustakaan umum adalah:
Unit/satuan kerja, badan atau lembaga yang diselenggarakan di
pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan
dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani
unsur-unsur organisasi, gedung, bahan pustaka perlengkapan dan
perabotan, anggaran tetap dan tenaga manusia.
Pendapat lain yang sedikit berbeda dikemukakan oleh Sutarno (2006 : 43)
yang menyatakan bahwa:
Perpustakaan Umum merupakan satu-satunya jenis Perpustakaan yang
masih dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Perpustakaan-perpustakaan
yang termasuk didalam kategori Perpustakaan Umum adalah :

Perpustakaan Umum Kabupaten / Kota, Perpustakaan tingkat Kecamatan,
Perpustakaan Umum Desa / Kelurahan, Perpustakaan Cabang, Taman
Bacaan Rakyat / Taman Bacaan Masyarakat, dan Perpustakaan Keliling
yang mana merupakan perpustakaan yang memberikan layanan dengan
cara mengunjungi tempat tinggal atau tempat kegiatan masyarakat dengan
jadwal tertentu.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa perpustakaan umum
merupakan perpustakaan yang bertanggung jawab menyediakan segala kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

informasi masyarakat umum dan digunakan sebagai sarana peningkatan
pendidikan masyarakat umum.

2.1.2. Tujuan Perpustakaan Umum
Tujuan

penyelengaraan

perpustakaan


umum

dimaksudkan

untuk

menyediakan segala informasi guna memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.
Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi masyarakat akan dapat membantu
mereka dalam meningkatkan kehidupan ke arah yang lebih baik. Dalam Buku
Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) dinyatakan tujuan
perpustakaan umum menjadi 3 jenis yaitu:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum perpustakaan adalah membina dan mengembangkan
kebiasaan membaca dan belajar sebagai suatu proses yang
berkesinambungan seumur hidup serta kesegaran jasmani dan rohani
masyarakat yang berada dalam jangkauan layanannya, sehingga
berkembang daya kreasi dan inovasinya bagi peningkatan martabat dan
produktivitas setiap warga masyarakat secara menyeluruh dalam
menunjang perkembangan nasional.

2. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional atau tujuan khusus perpustakaan umum adalah :
a. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca
khususnya, serta mendayagunakan budaya tulisan segala sektor
kehidupan.
b. Mengembangkan
kemampuan
mencari,
mengolah
serta
memanfaatkan informasi.
c. Menggigih masyarakat pada umumnya agar dapat memelihara dan
memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna dan berhasil guna.
d. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri.
e. Memupuk minat dan bakat masyarakat.
f. Menumbuhkan apresiasi terhadap pengalaman imajinatif.
g. Mengembangkan kemampuan masyarakat untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan
usaha sendiri dengan mengembangkan kemampuan membaca
masyarakat.

h. Berpartisipasi aktif dalam menunjang pembangunan nasional dengan
menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan dalam pembangunan
sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

3. Tujuan Operasional
Tujuan operasional perpustakaan umum merupakan pernyataan formal
yang terperinci tentang sasaran yang harus dicapai serta cara
mencapainya, sehingga tujuan tersebut dapat dimonitor, diukur dan
dievaluasi keberhasilannya.
Sedangkan Hermawan dan Zen (2006 : 31) menyatakan bahwa tujuan
perpustakaan umum adalah:
1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk
menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan kesejahtraan.
2. Menyediakan informasi yang mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui
penyediaan bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama
kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.
5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa perpustakaan umum bertujuan
untuk meningkatkan dunia pendidikan dengan membina dan mendidik serta
menjadi fasilitas masyarakat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
melalui kegemaran membaca. Diharapkan perpustakaan umum untuk semakin
berperan dalam mengembangkan kebiasaan belajar masyarakat secara mandiri.
2.1.3. Fungsi perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum mempuyai beberapa fungsi dalam pemenuhan
kebutuhan pengguna informasi. Berikut dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Umum (2000 : 6) fungsi perpustakaan umum adalah sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

1.

Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan
bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui
pembelian, langganan, tukar menukar dan lain-lain.
3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.
4. Penyimpanan dan Pemeliharaan bahan pustaka.
5. Pendayagunaan bahan pustaka.
6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang
langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon,
faximil, dan lain-lain.
7. Pemasyarakatan perpustakaan.
8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.
9. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh
masyarakat mitra kerja lainnya.
10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka
pemanfaatan bahan pustaka bersama dan sarana/prasarana.
11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Pendapat lain

dikemukakan oleh Siregar (2004 : 76) bahwa fungsi


Perpustakaan Umum adalah :
Untuk membantu orang (terutama orang-orang muda dan anak-anak)
menjadi melek informasi, memberitahu mereka bagaimana menelusur
informasi, mengembangkan kebiasaan membaca, membantu orang dewasa
untuk belajar seumur hidup dan belajar kembali untuk perubahan karir,
berperan dalam memelihara dan mempromosikan kebudayaan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dipahami bahwa perpustakaan umum
memiliki

fungsi

dalam

menyediakan

bahan

perpustakaan


yang

dapat

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan edukatif, informatif dan
rekreatif. Perpyustakaan juga menyediakan jasa layanan untu mendukung
penelitian yang dilakukan masyrakat.

Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Tugas Perpustakaan Umum
Tugas pokok perpustakaan umum yaitu menyediakan, mengolah,
memelihara dan melayankan bahan perpustakaan serta melayani masyarakat
pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan.
Dalam Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6) tugas
pokok Perpustakaan Umum adalah: ”Menyediakan, mengolah, memelihara dan
mendayagunakan bahan perpustakaan, menyediakan sarana pemanfaatannya dan
melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan”.
Sedangkan Sutarno (2006: 53-54) menyatakan bahwa:
Tugas pokok perpustakaan adalah menghimpun, menyediakan, mengolah,

memelihara dan mendayagunakan semua bahan pustaka bahan pustaka,
menyediakan sarana pemanfaatannya, dan melayani masyarakat pengguna,
yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Masyarakat pengguna
tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan, kebijakan
penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakai/pelanggannya. Tugas
pokok itu dapat dijabarkan ke dalam beberapa rincian kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan melalui fungsi-fungsi yang lebih bersifat teknis.
Sehubungan dengan pernyataan di atas bahwa tugas pokok perpustakaan
umum yaitu menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan bahan
perpustakaan serta melayani masyarakat pengguna informasi yang membutuhkan
informasi apapun.
2.1.5. Peran Perpustakaan Umum
Peranan perpustakaan dalam dunia pendidikan sangat diperlukan karena
perpustakaan sebagai penyedia sumber – sumber informasi berupa bahan
perpustakaan yang dapat dimafaatkan oleh pengguna informasi.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Soekanto yang disitir olehKurniawati (2007 : 3) bahwa
pengertian peranan merupakan ”Aspek dinamis dari status (kedudukan), apabila

seseorang atau beberapa orang atau organisasi melakukan hak dan kewajibannya
sesuai dengan kedudukannya maka dia atau mereka tersebut menjalankan
peranannya”.
Pendapat yang lain dikemukakan oleh Sutarno (2006 : 68-69) peran
perpustakaan adalah bagian tugas pokok yang harus dijalankan di dalam
perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi
perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain:
a. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan,
penelitian, perservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta
tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.
b. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi
menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
terkandung di dalam bahan pustaka perpustakaan dengan pemakainya.
c. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan
mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara
penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.
d. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, dan budaya baca, kegemaran membaca,
kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyediaan
berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

masyarakat. Oleh karena itu apabila tidak ada perpustakaan atau
perpustakaan yang ada kurang berperan dengan baik, mungkin anggota
masyarakat yang baru membaca, atau sedang membiasakan dari
membaca, dan yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang
secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya.
e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan
motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan
mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.
f. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen
kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan sejarah,
pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang
lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang
disimpan di perpustakaan.
g. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi
anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat

Universitas Sumatera Utara

h.

i.

j.

k.

belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali,
memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu
pengetahuan.
Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan
memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan
pemakai (user Education), dan pembinaan serta menanamkan
pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.
Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan bahan
pustaka bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya
umat manusia yang tidak ternilai harganya.
Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atau kemajuan
masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian
perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai
dengan adanya perpustakaan yang maju pula, sebaliknya masyarakat
yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang
memadai dan representatif.
Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam
mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah
gunaan obat-obat terlarang, dan tidak indispliner.

Pendapat di atas mengemukakan bahwa peran perpustakaan adalah
semata-mata untuk membina dan menumbuhkan kesadaran membaca dikalangan
masyarakat. Dimana perpustakaan umum juga berperan aktif sebagai agen
perubahan,

agen

pengembangan

dan

agen

pembangunan

kebudayaan

manusia.dikatakan sebagai agen perubahan karena perpustakaan berperan dalam
membantu para pengguna informasi yang kelak informasi tersebut digunakan
dalam perubahan dan pembangunan bangsa.

2.2. Relevansi
Ledakan informasi yang terjadi sekarang ini menjadikan bahan
perpustakaan juga sangat beraneka ragam. Hal tersebut menjadikan perpustakaan
harus dengan cermat menyediakan sumber informasi yang terbaik serta relevan
dengan kebutuhan penggunannya. Penyediaan sumber informasi yang sesuai

Universitas Sumatera Utara

dengan kebutuhan pengguan menjadi tugas dan tanggung jawab perpustakaan
sebagai media penyedia informasi.

2.2.1 Pengertian Relevansi
Relevansi berasal dari bahasa inggris yaitu “Relevance”. Reitz (2007)
mengemukakan arti dari relevance yaitu: “The extent to wich information retreved
in a search of a library collection or other resource, such as an online catalog or
bibliographic database”. Penjelasan tersebut memiliki makna bahwa relevansi
adalah kesesuaian permintaan informasi pada perpustakaan atau sumber lainnya
seperti katalog online dan database bibliografi. Pengertian relevansi di sini adalah
informasi atau dokumen yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Purnomo (2006 : 9) yang menyatakan bahwa ”Dokumen
yang relevan dokumen-dokumen yang sedang dibutuhkan”.
Selain pendapat di atas, Ginting (2011 : 44) menyatakan bahwa
relevansi bahan pustaka dengan kebutuhan informasi adalah kesesuaian
antara bahan pustaka yang disediakan pada suatu perpustakaan dengan
keinginan atau kebutuhan informasi para penggunanya, sehingga
perpustakaan umum benar-benar berperan penting dalam memenuhi
kebutuhan pengguna dalam ruang lingkup dimana perpustakaan berdiri.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa relevansi bahan
perpustakaan adalah adanya kesesuaian antara kebutuhan dengan yang disediakan
dalam suatu perpustakaan. Kesesuaian antara kebutuhan informasi dengan
informasi yang disediakan bukan dilihat dari hanya penggunaan sumber
informasi, akan tetapi dengan pemanfaatan sumber informasi yang disediakan.

Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Penilaian Relevansi
Keinginan dari pencari informasi adalah mendapat informasi yang relevan
dengan

kebutuhannya.

Pencari

informasi

akan

sering

berkunjung

ke

perpustakaanapabila informasi yang relevan dengan kebutuhannya tersedian di
perpustakaan. Penilaian relevansi bertujuan untuk menentukan dokumen yang
relevan diantara dokumen yang ditentukan dari proses temu-kembali informasi.
Menurut Astuti (2008 : 46) menyatakan bahwa “Penilaian relevansi yang
diberikan oleh pakar subjek berbeda dengan penilaian relevansi yang diberikan
oleh pustakawan”.
Pendapat lain oleh Kurniawati (200 : 54) menyatakan bahwa:
Suatu transaksi temu balik dianggap sukses jika dokumen yang diperoleh
relevan dengan kebutuhan pengguna yang memintanya. Relevansi dapat
dijadikan kreteria keberhasilan suatu temu balik informasi yang terdapat
pada koleksi perpustakaan. Relevansi adalah suatu ukuran keefektivitasan
antara sumber informasi dan penerima informasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa penilaian relevansi
merupakan kesesuaian dokumen yang diperoleh dari sumber informasi agar dapat
memenuhi kebutuhan informasi pengguna serta penelusuran informasi yang
dibutuhkan akan memberikan penilaian terhadap informasi yang diberikan
database tertentu apakah sesuai atau tidak dengan kebutuhan.

2.2.3 Ukuran Relevansi Bahan Perpustakaan dengan Kebutuhan Pengguna
Perpustakaan dapat dinyatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut
banyak dikunjungi dan dimanfaatkan oleh pengguna. Pengguna juga akan sering
berkunjung apabila informasi yang dia butuhkan tersedia di perpustakaan dengan

Universitas Sumatera Utara

bahan perpustakaan yang relevan dengan kebutuhan informasi pengguna. Menurut
Andriani (2003 : 11) menyatakan bahwa “relevansi merupakan suatu yang
dipahami oleh pengguna pada saat memilih dokumen”.
Sedangkan menurut Putu (2008 : 21) ukuran relevansi dengan kebutuhan
informasi pengguna dijelaskan sebagai berikut :
Secara fitrah, perpustakaan dan sistem informasi berkutat dengan
persoalan relevansi. Memang, kata “relevansi” itu sendiri datang dari
orang-orang sistem, terutama orang-orang yang mendalami information
retrieval.
Secara konseptual, Dalam konsep relevansi, sebuah dokumen atau buku
dianggap relevan jika sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kesesuaian
ini kemudian ditetapkan sebagai sebuah ukuran kuantitatif yang tetap.
Relevansi bahan pustaka dengan kebutuhan pengguna dapat dilihat dari:
1. Ketersediaan Bahan Pustaka.
2. Kebutuhan Pengguna
3. Layanan Pengguna.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Murtianingsih dan Amiruddin
(2003;3) bahwa “Untuk mengkaji adakah relevansi bahan pustaka dengan
kebutuhan pengguna dapat ditinjau dari dua segi yaitu ketersediaan bahan pustaka
dan kepuasan pengguna”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa yang menjadi ukuran relevansi
bahan perpustakaan dengan kebutuhan pengguna dapat ditinjau dari ketersediaan
bahan perpustakaan, kebutuhan pengguna dan layanan pengguna. bahan
perpustakaan yang relevan dengan kebutuhan pengguna akan menjadikan
pengguna untuk terus menggunakan perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

2.3. Bahan Perpustakaan
2.3.1. Pengertian Bahan Perpustakaan
Bahan Perpustakaan adalah salah satu unsur pokok dalam setiap
perpustakaan. tanpa bahan perpustakaan, tidak akan ada perpustakaan. Sebuah
perpustakaan harus berusaha menyediakan berbagai jenis bahan perpustakaan
yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan. Karena bahan perpustakaan adalah
tujuan utama pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan
fasilitasnya. Bahan perpustakaan yang disediakan untuk kepentingan belajar,
informasi, rekreasi kultural dan penelitian bagi semua lapisan masyarakat mulai
anak-anak, remaja maupun dewasa terdiri dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan
dan teknologi yang bersifat ilmiah dan non ilmiah (fiksi).
Menurut Hermawan (2006 : 17) bahan pustaka adalah: Inti sebuah
perpustakaan dan menentukan keberhasilan layanan. Bahan pustaka bukan dilihat
dari segi eksemplarnya saja, tetapi lebih kepada kualitas isi, jumlah judul, dan
kemutakhirannya”.
Pendapat lain dikemukakan oleh Yusup (2007 : 9) bahwa bahan
perpustakaan adalah “sejumlah bahan atau sumber informasi, baik berupa buku
ataupun bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar-mengajar di
sekolah yang bersangkutan”.
Pendapat di atas menyatakan bahwa bahan perpustakaan adalah kumpulan
bahan perpustakaan yang berisi informasi baik dalam bentuk tercetak maupun

Universitas Sumatera Utara

elekronik, diolah dan dilayankan kepada pengguna perpustakaan untuk memenuhi
kebutuhan informasi pengguna.

2.3.2. Fungsi Bahan Perpustakaan
Bahan Perpustakaan yang ada haruslah disesuaikan dengan kebutuhan
informasi pengguna, dengan adanya bahan perpustakaan maka informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna dapat memberikan kepuasan kepada pengguna.
Menurut Siregar (2002 : 3) fungsi dari bahan perpustakaan adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Pendidikan yaitu menunjang program pendidikan dan
pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang
membutuhkan.
2. Fungsi Penelitian yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh
masyarakat/pengguna.
3. Fungsi Referensi yaitu menjadi bahan referensi bagi
masyarakat/pengguna perpustakaan.
4. Fungsi Umum yaitu dimana perpustakaan menjadi pusat informasi
bagi masyarakat, fungsi ini berhubungan dengan pengabdian
kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil
budaya manusia lainya.
Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6)
fungsi Perpustakaan Umum sebagai berikut :
1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.
2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui
pembelian, langganan, tukar menukar dan lain – lain.
3. Pengolahan dan peyiapan setiap bahan pustaka.
4. Penyimpanan dan pemeliharaan bahan pustaka
5. Pendayagunaan bahan pustaka
6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang dating langsung
keperpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximil, dan lainlain.
7. Pemasyarakatan perpustakaan
8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan

Universitas Sumatera Utara

9. Pelaksanaan koordinasi denga pihak pemerintah Daerah, tokoh-tokoh
masyarakat mitra kerja lainnya.
10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan
bahan pustaka bersama dan sarana / prasarana.
11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa bahan perpustakaan
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna baik dalam
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran serta sebagai referensi dalam melakukan
penelusuran informasi yang sangat diperlukan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat umum.
2.3.3 Jenis Bahan Perpustakaan
Setiap perpustakaan memiliki bahan perpustakaan yang bervariasi
disesuaikan

dengan

kebutuhan

pengguna.

Dengan

bervariasinya

bahan

perpustakaan maka sumber informasi yang terdapat di perpustakaan semakin
banyak. Bahan Perpustakaan bukan hanya buku, tetapi bahan-bahan elektronik
juga termasuk ke dalam bahan perpustakaan.
Menurut Hermawan (2000 : 17) ditinjau dari segi isinya bahan pustaka
perpustakaan dibagi dua yaitu:
1. Bahan pustaka fiksi adalah karya yang bersifat khayalan atau imajinasi
pengarangnya.
2. Bahan pustaka non-fiksi adalah bahan pustaka yang bersifat ilmiah atau
mengandung ilmu pengetahuan yang ditulis berdasarkan data dan fakta
Dilihat dari wadah dan penciptanya bahan pustaka perpustakaan terdiri
dari :
1. Bahan tercetak, seperti : buku, majalah, surat kabar, tesis, skripsi,
selebaran dan lain sebagainya yang tercetak berbasis kertas.
2. Bahan terekam, seperti : kaset, vidio, disket, CD-ROOM, bahan pandang
dengar, kit, realia, multimedia dan lain sebagainya yang direkam dalam
berbagai media misalnya di atas pita magnetik.

Universitas Sumatera Utara

3. Bahan terpasang, dimana secara fisik tidak ada di perpustakaan, tetapi
dapat di akses melalui jaringan teknologi informasi. Contohnya adalah Ebook, E-journals.
Pendapat lain dikemukakan oleh Hasugian (2009 : 75) bahwa:
bahan perpustakaan yang disediakan sekarang ini tidak terbatas pada buku,
jurnal, majalah atau bahan tercetak saja melainkan juga dalam berbagai
bntuk media baik yang berbasis ceatak maupu yang berbasis elektronik
atau digital. Sekarang ini bahan perpustakaan yang dismpan dalam media
buku dan dan elektronik sudah hampir sama jumlahnya.
Pernyataan di atas menjelaskan bahwa jenis bahan perpustakaan ada
berbentuk tercetak dan elekronik yang dapat memberikan informasi kepada
pengguna. Adapun bentuk – bentuk bahan perpustakaan dalam bentuk elektronik
seperti video kaset, flashdisk, CD-ROOM, website dalam internet.

2.3.4 Ketersediaan Bahan Perpustakaan
Ketersediaan bahan perpustakaan pada perpustakaan akan sangat
berpengaruh pada tingkat kepuasan pengguna informasi. Ketersediaan bahan
perpustakaan adalah melihat jenis bahan perpustakaan yang tersedia di
perpustakaan. Ketersediaan bahan pustaka selalu berkaitan erat dengan kegiatan
pengembangan/pengadaan bahan perpustakaan. Tingkat ketersediaan bahan
perpustakaan dapat diukur dengan ditemukannya bahan perpustakaan pada rak
sesuai dengan daftar katalog bahan perpustakaan.
Menurut Sutarno (2006 : 85) ketersediaan bahan pustaka perpustakaan
adalah “adanya sejumlah bahan pustaka atau bahan pustaka yang dimiliki oleh
suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah bahan pustakanya dan bahan
pustaka tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan
tersebut”.

Universitas Sumatera Utara

Pendapat

di

atas

menyatakan

bahwa

ketersediaan

bahan

perpustakaanadalah untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna yang harus
lengkap dan relevan dengan kebutuhan pengguna.
2.4 Kebutuhan Informasi
Tujuan penyediaan bahan perpustakaan adalah untuk memenuhi dan
bermanfaat bagi kebutuhan pengguna perpustakaan. Dalam penelitian ini yang
menjadi sasaran adalah kebutuhan informasi masyarakat pengguna perpustakaan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna, pihak perpustakaan harus dapat
memahami kebutuhan informasi pengguna dan menyediakan bahan perpustakaan
yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
2.4.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah segala data yang sudah diolah sebagai bahan dan
kebutuhan pokok manusia sekarang ini. dikatakan sebagai kebutuhan pokok
karena dalam segala aspek kehidupan manusia tidak akan lepas dari yang
namanya informasi. Mulai dari bangun tidur sampai pada waktu tidur di malam
hari pun manusia selalu membutuhkan informasi.
Informasi adalah benda abstrak yang dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan positif dan sebaliknya. Informasi dapat mempercepat atau memperlambat
pengambilan keputusan. Dengan demikian informasi memiliki kekuatan, baik
yang membangun maupun yang merusak. Dalam kenyataannya informasi dapat
disajikan dalam berbagai bentuk baik lisan, tercetak, audio, maupun audio-visual
yang memilki ciri khas, kelebihan dan kekurangan.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Suwarno (2014:42) menyatakan bahwa “Informasi merupakan
suatu data, baik data numerik maupun verval yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga mempunyai arti”. Dalam hal ini, suwarno menyampaikan bahwa seluruh
data yang sudah diolah adalah informasi.
Pendapat lain dikemukakan oleh Sutabri (2005:15) bahwa
Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk yang
mempunyai arti bagi sipenerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa
bagi keputusan saat itu dan keputusan mendatang.
Dalam hal ini Sutabri menjelaskan bahwa informasi memiliki nilai dan
masa kegunaan baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahuai bahwa informasi adalah data
atau fakta-fakta yang telah diolah dengan baik menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti untuk dimanfaatkan bagi penggunanya.

2.4.2 Pengertian Kebutuhan Informasi
Kebutuhan – kebutuhan informasi sesorang akan selalu ada selama dia
masih hidup. Karena dalam kehidupan, akan selalu betermu hal-hal baru yang
notabene membutuhkan informasi. Pengguna informasi membutuhkan informasi
yang relevan, akurat, ekonomis cepat, tepat, serta mudah mendapatkannya
Informasi menjadi kebutuhan pokok bagi pengguna tertentu, sehingga jika
kebutuhan informasinya tidak terpenuhi akan menjadi masalah bagi pengguna.
Informasi dibutuhkan pengguna bertujuan untuk menambah pengetahuan, dan
meningkatkan keterampilan yang pada akhirnya dapat merubah sikap dan
perilakunya. Kebutuhan informasi bagi setiap pengguna berbeda-beda antara

Universitas Sumatera Utara

pengguna yang satu dengan lainnya. Kebutuhan informasi bagi pengguna dapat
diketahui dengan cara melakukan identifikasi kebutuhan pengguna.
Menurut Wilson yang disitir oleh Ginting (2011 : 18) menyatakan bahwa
munculnya kebutuhan informasi dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi yang
berkaitan dengan kebutuhan fisiologi, afektif,maupun kognitif”.
Kebutuhan ini terkait dengan peran seseorang dengan peran seseorang
dalam pekerjaan atau kegiatan, dan tingkat kompetisi seseorang
sebagaimana yang diharapkan oleh lingkungannya.
Sedangkan menurut Drerr yang dikutip oleh Ginting (2011 : 18) bahwa:
“Kebutuhan informasi merupakan hubungan antara informasi dan tujuan
seseorang. Artinya, ada suatu alasan dan tujuanya tertentu yang ingin dicapai
seseorang dalam memenuhi kebutuhan informasinya.
Selain pendapat di atas menyatakan bahwa kebutuhan informasi tumbuh
pada setiap aspek kehidupan manusia. Kebutuhan tersebut tergantung dan
dipengaruhi oleh aktivitas pekerjaan, kedudukan sosial, dan jangkauan sumber
informasi.
2.4.3 Jenis Kebutuhan Informasi
Kebutuhan informasi yang beragam menjadikan informasi yang ada perlu
dikelompokkan kedalam jenis yang disesuaikan dengan penggunaan serta tujuan
dari informasi tersebut. Menurut Kosasih (2009 : 9) jenis informasi dikelompokan
menjadi:
a. Informasi mutakhir yang erat kaitanya dengan bidang masing-masing
adalah informasi yang mengikuti perkembangan bidang dan minat
masing-masing.
b. Informasi yang kaitannya dengan kegiatan sehari-hari adalah informasi
yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari sebagai alat pembuktian
kebenaran sumber.

Universitas Sumatera Utara

c. Informasi yang relevansinya dengan tugas survey dan penelitian adalah
informasi yang dipergunakan sebagai bahan penulisan karya ilmiah.
Sedangkan menurut Guha yang disitir oleh Syaffril (2004 : 18-19) ada
empat pendekatan kebutuhan terhadap informasi:
a. Current need approach, yaitu pendekatan kepada kebutuhan pengguna
informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi dengan sistem
informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan
pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya
konstan antara pengguna dan sistem informasi.
b. Everyday need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan
pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat. Informasi yang dibutuhkan
pengguna merupakan informasi yang rutin dihadapi oleh pengguna.
c. Exhaustic need approach, yaitu pendekatan terhadap kebutuhan
pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi
mempunyai ketergantungan yang tinggi pada informasi yang
dibutuhkan dan relevan, spesifik, dan lengkap.
d. Catching-up need approach, yaitu pendekatan terhadap pengguna akan
informasi yang ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai
perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal yang
sifatnya relevan.
Pendapat di atas menyatakan bahwa timbulnya jenis kebutuhan informasi
seseorang tetap dipengaruhi oleh kondisi fisiologi, situasi dan kondisi lingkungan
sekitar pengguna informasi. Ditambahkan lagi adanya kebutuhan karena adanya
kesenjangan antara yang seharusnya dengan kondisi nyata sekarang.

2.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi
Kebutuhan – kebutuhan informasi sesorang akan selalu ada selama masih
hidup. Karena dalam kehidupan, akan selalu betermu hal-hal baru yang notabene
membutuhkan informasi. Sehubungan dengan hal diatas, Chen dan Hernon yang
disitir oleh Ginting (2011 : 19) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi informasi seseorang adalah:

Universitas Sumatera Utara

a. Karakteristik pemustaka: pengalaman, usia, latar belakang pendidikan
dan cara berpikir
b. Faktor minat seseorang
c. Faktor pekerjaan dan profesi
d. Faktor bahan pustaka
e. Faktor kesukaan
f. Sistem pelayanan informasi: akses terhadap layanan informasi dan
variasi sumber informasi yang ada di lingkungan pemustaka informasi.
Sedangkan menurut Croin yang dikutip oleh Ginting (2011 : 19) faktorfaktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi dapat dibagi menjadi tiga
kategori, sebagai berikut:
1. Kebutuhan informasi yang diekspresikan adalah kebutuhan informasi
yang diaturkan oleh pemustaka. Terkait dengan penelitian ini,
kebutuhan informasi kategori pertama dapat diidentifikasi melalui lisan
oleh kelompok pemustaka ibu saat mengemukakan atau
mengungkapkan permintaannya akan bahan pustaka tertentu kepada
petugas perpustakaan keliling KPA-JB. Selain itu, kebutuhan informasi
ini dapat diidentifikasi juga melalui tindakan dan perilaku kelompok
pemustaka ibu dalam mencari dan memanfaatkan (membaca) bahan
pustaka tertentu yang ada di perpustakaan keliling KPA-JB.
2. Kebutuhan informasi yang tidak diekspresikan adalah kebutuhan
informasi yang disadari namun tidak disampaikan oleh pemustaka
informasi. Untuk mengididentifikasi kebutuhan informasi kategori
kedua dalam penelitian ini, perlu dilakukan wawancara kepada
kelompok pemustaka ibu di perpustakaan keliling dan melakukan
pendekatan pribadi kepada mereka sehingga mereka merasa nyaman
dan mudah mengungkapkan sumber informasi dan layanan seperti apa
yang mereka butuhkan di perpustakaan keliling KPA-JB.
3. Kebutuhan informasi yang tidak disadari. Hal ini dapat terjadi apabila
seseorang tidak menyadari bahwa sesungguhnya ia memerlukan
informasi untuk memecahkan masalahnya, terkait dengan kehidupan
dan kegiatan sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa informasi akan sangat
dibutuhkan saat seseorang ingin mencapai sesuatu misalnya dalam membuat
keputusan.

Akan

tetapi

karena

kurangnya

informasi

sebagai

referensi

mengakibatkan susah untuk melakukannya, ataupun dilakukan tapi dengan salah.
Kondisi seperti itu membuat sesorang membutuhkan informasi yang baik.

Universitas Sumatera Utara

Kebutuhan informasi tersebut tergantung dan dipengaruhi oleh latar belakang
seperti profesi, aktivitas pekerjaan, media, status sosial, jarak jangkauan sumber
informasi, dan lain-lainya.

2.4.5 Sumber Informasi
Sumber

informasi

berperan

sebagai

wadah

atau

media

untuk

menghubungkan antara pengguna informasi dengan informasi. Pemilihan sumber
informasi merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, karena pemilohan
sumber bahan perpustakaan akan sangat berpengaruh pada kesesuaian informasi
yang dibutuhkan pengguna informasi. Tingkat kenyamanan dan kemudahan
dalam penggunaan sumber informasi akan berpengaruh pada tingkat pemilihan
dan penggunaan sumber informasi oleh pengguna. Sumber informasi umunya
dapat ditemukan di pusat informasi, perpustakaan, pusat dokumentasi, pusat arsip,
dan lain-lain.
Sumber informasi menurut Yusup (1995 : 14) bahwa:
Memfokuskan sumber informasi yaitu hanya kepada segala macam
informasi yang secara khusus bisa diawasi, dikendalikan, diolah dan
dikelola untuk kepentingan umat manusia, yaitu informasi terekam yang
bisa diperoleh di perpustakaan-perpustakaan dan segala jenisnya, baik
informasi yang bersifat ilmiah (bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
peneliti dan ilmu pengetahuan) maupun informasi yang bersifat non-ilmiah
seperti informasi tentang keluarga, berita kematian dan iklan komersial.
Sedangkan Astuti (2008 : 19) menyatakan sumber perolehan informasi
merupakan medium tersimpannya informasi, adapun sumber-sumber perolehan
informasi antara lain:
1. Manusia seperti guru/dosen, teman, keluarga dan lain-lain.
Manusia merupakan makluk sosial. Ia akan tetap membutuhkan orang
lain dalam kehidupannya sehari-hari. Ketika ia memutuhkan suatu

Universitas Sumatera Utara

bantuan, ia akan mendatangi sumber bantuan terdekat. Dalam hal ini,
sumber tersebut adalah pihak lain. Begitu juga ketika ia membutuhkan
suatu informasi. Ia akan bertanya pada orang yang menurutnya bisa
memberikan informasi-informasi yang dibutuhkanya tersebut. Melalui
proses komunikasi, informasi yang awalnya berada di satu orang bisa
menyebar kepada diri penanya.
2. Media.
Pengguna sumber informasi tak sebatas berasal dari manusia. Bentuk
sumber informasi lainya adalah media. Media berkembang sejalan
dengan perkembangan zaman, misalnya dengan adanya perkembagan
internet yang menjadi salah satu bentuk sumber informasi utama atau
alternatif.
3. Lembaga Informasi, seperti perpustakaan atau pusat dokumentasi.
4. Ada dua saluran informasi yaitu formal dan informal. Yang termasuk
saluran informasi formal adalah perpustakaan dan unit informasi
lainnya. Sedangkan yang termasuk saluran informasi informal adalah
rekan sejawat dan institusi selain perpustakaan dan unit informasi yang
tidak dirancang sebagaiman sumber informasi formal. Perpustakaan
tergolong dalam sumber informasi formal karena bahan pustakanya
berupa data terekam dan/atau tercetak, seperti buku, kaset, peta,
microfilm, dan sebagainya.
Selanjutnya Astuti (2008 : 20) menyatakan bahwa dalam mencari
informasi terdapat kriteria yang digunakan pemakai informasi untuk memilih
sumber-sumbernya. Urutan kriteria yang digunakan untuk memilih sumber
informasi adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Kemudahan perolehan
Keakraban dengan sumber informasi karena sering mengunakan
Kualitas teknik
Relevansi, kedalaman, kemudahan penggunaanya
Biaya untuk memproleh

Penyediaan sumber - sumber informasi di perpustakaan akan sangat
berpengaruh pada tingkat penggunaan perpustakaan. Dalam penyediaan sumber
informasi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti pengguna informasi untuk
menentukan kesesuaian informasi, kenyamanan dalam penggunaan, biaya, serta
kualitas informasi.

Universitas Sumatera Utara

2.4.6. Jenis Pengguna Informasi
Pemakai informasi merupakan salah satu bagian penting dalam
penggunaan informasi. Untuk kelancaran arus informasi perlu diketahui jenis
pemakai informasi. Dengan mengetahui jenis pengguna informasi akan dengan
mudah mengetahui kebutuhan informasi mereka sehingga akan lebih mudah
dalam pengadaan informasi yang relevan. Menurut Reizt (2004 : 527) bahwa
“user is only who the resoutce and services of library”, pendapat diatas dapat
diartikan bahwa pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan
fasilitas dan layanan yang ada di perpustakaan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Yusuf (1996 : 156) bahwa “Pengguna
atau pemakai jasa perpustakaan adalah semua pengunjung perpustakaan yang
bertujuan menggunakan fasilitas perpustakaan untuk mencari informasi dalam
rangka memperoleh bahan pustaka atau pengetahuan”.
Sedangkan Kosasih (2009 : 9)menyatakan bahwa yang termasuk pemakai
jasa informasi perpustakaan, terdiri dari:
1.
2.
3.
4.
5.

Peneliti dan pengajar
Tenaga teknis/laboran dari lembaga tertentu
Pengelola
Mahasiswa/pelajar
Peminat lainnya/kelompok profesi

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahuai bahwa pengguna informasi
adalah seluruh pihak yang menggunakan jasa informasi seperti pelajar,
mahasiswa, peneliti/pengajar, pengelola perpustakaan, dan kelompok profesi
lainnya.

Universitas Sumatera Utara