Pelayanan Pengguna Tunanetra Pada Badan Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

(1)

Pelayanan Pengguna Tunanetra Pada Badan Perpustakaan

Arsip Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

KERTAS KARYA

OLEH :

ISABELLA CHRISTINA SEMBIRING COLIA

082201019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya

: Pelayanan Pengguna Tunanetra Pada Badan

Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi (BPAD)

Oleh

: Isabella Christina Sembiring Colia

NIM

: 082201019

PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN

Ketua Jurusan

: Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd

NIP

: 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan

:


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya

: Pelayanan Pengguna Tunanetra Pada

Badan

Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi (BPAD)

Oleh

: Isabella Christina Sembiring Colia

NIM

: 082201023

Dosen Pembimbing

: Himma Dewiyana, ST.M. Hum

NIP

: 197208252006042001

Tanda Tangan

:

:

Tanggal

:

Dosen Pembaca

: Ishak, SS.M.Hum

NIP

: 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan

:


(4)

Diberkatilah orang mengadalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan. Ia

seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang

air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang

tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.”

(Yeremia 17 : 7-8)

Kupersembahkan Kepada Allah Bapa, di dalam

Putra-Nya yang Kudus, Yesus Kristus yang selalu membimbingku dalam

pertolongan Roh Kudus

Juga Buat Keluargaku Tercinta

Ayahku

:

Bachtaraku Sembiring Colia

Ibuku

:

Serasi Br Karo

Saudaraku

:

K’Imelda Sari Sembiring

K’Siska Puspita Se

mbiring

Susi Lestari Sembiring

Sri Indah Karina Sembiring

“Namun aku hidup, tetapi bukan aku sendiri yang hidup

melainkan Kristus yang hidup didalamku.”


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yesus, karena berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Terimakasih Tuhan Yesus Kristus pertolongan yang Tuhan berikan.

Kertas karya ini berjudul “PELAYANAN PENGGUNA TUNANETRA PADA BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA.” Kertas karya ini ditulis untuk memenuhui persyaratan kelulusan Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Bachtraku Sembiring Colia, dan Ibunda Serasi Br Karo, yang telah begitu banyak memberikan dukungan kepada penulis baik materi, moral, dan doa serta yang telah bersusah payah dengan cucuran kerigat dan penuh rasa kasih sayang dalam mengasuh dan membesarkan penulis.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis juga telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.

3. Ibu Himma Dewiyana, ST, M.Hum., sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penulisan kertas karya ini.

4. Bapak Ishak, SS., M.Hum., sebagai dosen pembaca yang telah meluangkan waktu kepada penulis serta memberikan banyak masukan dalam penyusunan kertas karya ini.

5. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd., sebagai dosen wali masa perkulihan yang selalu memberikan arahan dan bimbingan di dalam mengikuti masa perkuliahan.

6. Seluruh staf pengajar beserta staf Administrasi Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama masa perkulihan.


(6)

7. Nurdin Pane, SE, M.AP., selaku Kepada Badan Perpustakaan , Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara beserta seluruh staf pegawai yang telah menginjinkan penulis melakukan observasi dan mengumpulkan data sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan selesai.

8. Imelda Sari Sembiring Colia, SE, Sudibio Perangin-angin, Siska Puspita Sembiring Colia, Spd., Susi Lestari Sembiring Colia, Sri Indah Karina Sembiring Colia, Keluarga Besar Colia dan Sitepu terimakasih buat saudara-saudaraku yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam penulisan kertas karya ini.

9. Buat Marihot Siregar yang ikhlas dan tulus menjadi sahabat hati yang selalu cerewet terimakasih buat dukungan dan motivasinya.

10. Buat Sahabat-sahabat penulis : Agustianum (ratu ngambek), Imelda (ratu makan), Maulidaini (ratu bakso), Mifta (ratu sibuk), Regina (ratu fb), Titin (ratu kecantikan), Wahyuni (ratu cerewet) dan seluruh angkatan 2008 yang telah senantiasa yang memberikan semangat dan senantiasa dalam berbagi dalam suka dan duka.

11. Buat Abang Fadlan, Abang Suryawan, angkatan 2007, angkatan 2009, angkatan 2010 terimakasih atas dukungan dan motivasinya dalam penulisan kertas karya ini.

12. Buat Guru KA-KR, PERMATA JEDIDAH JPA IV terimakasih atas dukungan dan motivasinya dalam penulisan kertas karya ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan, 29 April 2011

Penulis

Isabella Christina Sembiring Colia

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i


(7)

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 2

1.2 Tujuan Penulisan... 2

1.3 Ruang Lingkup... 2

1.4 Metode Pengumpulan Data... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum... 3

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Umum... 3

2.2 Bahan Pustaka... 5

2.2.1 Karya Tercetak... 5

2.2.2 Karya Noncetak... 5

2.2.3 Bentuk Mikro... 6

2.2.4 Karya Dalam Bentuk Elektronik... 6

2.3 Pelayanan Pengguna... 6

2.3.1 Pengertian Pelayanan Pengguna... 7

2.3.2 Tujuan Pelayanan Penggguna... 8

2.3.3 Fungsi Pelayanan Pengguna... 8

2.4 Pelayanan Pengguna Tunanetra... 9

2.4.1 Komputer Berbicara... 12

2.4.2 Huruf Braille... 13

2.4.3 Printar Braille... 15

2.4.4 Digital Ascesible System Player... 15

2.4.5 Buku Bicara... 16

2.4.6 Termofrom... 16


(8)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi Sumatera Utara ... 18

3.2 Struktur Organisasi... 18

3.3 Pelayanan Pengguna Tunanetra... 21

3.4 Pelayanan Pengguna... 22

3.4.1 Kelompok Pengguna... 22

3.4.2 Sistem Pelayanan... 22

3.4.3 Jenis-Jenis Pelayanan... 23

3.4.4 Waktu Pelayanan... 30

3.5 Kondisi Penyandang Cacat Tunanetra Pada Badan

Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Sumatera Utara... 30

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan... 33

4.2 Saran... 33

DAFTAR PUSTAKA... 35

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1

Waktu Layanan Badan Perpustakaan,


(9)

Arsip dan Dokumentasi... 30

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1

Komputer Berbicara... 12


(10)

Gambar 2

Huruf Braille... 14

Gambar 3

Printer Braille... 15

Gambar 4

Digital Ascesible System Player... 16

Gambar 5

Buku Bicara... 16

Gambar 6

Termoform... 17

Gambar 7

Telesensory... 17

Gambar 8

Bagan Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip

dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara... 20

Gambar 9

Ruang Baca Tunanetra bergabung

dengan Ruang Anak Dewasa B... 21

Gambar 10

Komputer Berbicara di Ruang Remaja... 21

Gambar 11

Contoh Formulir Anggota Perpustakaan... 24

Gambar 12

Contoh Kartu Anggota Perpustakaan... 25

Gambar 13

Flowchart Peminjaman Koleksi Braille Pada

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi... 27

Gambar 14

Flowchart Pengembalian Koleksi Braille Pada

Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi... 29

BAB I PENDAHULUAN


(11)

1.1 Latar Belakang

Peran Perpustakaan Umum sebagai wahana untuk mencerdaskan masyarakat sekitarnya menjadi sangat penting. Perpustakaan umum seringkali diibaratkan sebagai Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat. Maksudnya adalah bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu posisi perpustakaan umum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sangat strategis. Sebab fungsinya melayani semua lapisan masyarakat dalam rangka memperoleh dan meningkatkan berbagai ilmu pengetahuan.

Perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan yang dinyatakan sangat demokratis karena menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama, umur dan pendidikan serta perbedaan lainya. Perpustakaan Umum memberikan layanan kepada semua orang, antara lain mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, tunanetra, para lanjut usia.

Perpustakaan umum juga menyelenggarakan layanan khusus yang diberikan kepada penyandang cacat seperti tunanetra. Tunanetra merupakan merupakan salah satu jenis kelainan pada indra (sensory), yaitu kelainan pada indra penglihatan (mata). Layanan yang diberikan perpustakaan umum kepada tunanetra antara lain buku dengan tulisan huruf braille dan komputer berbicara dengan menggunakan program jaws.

Koleksi yang dimiki perpustakaan umum harus dapat menunjang segala kegiatan masyarakat, agar tujuan perpustakaan dapat tercapai maka koleksi perpustakaan harus dibina sebaik mungkin sehingga kebutuhan pengguna dapat terpenuhi yang pada akhirnya berdampak positif dikalangan masyarakat. Oleh karena itu, perpustakaan harus lebih berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi. Walaupun koleksi yang dimiliki perpustakaan memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas tetapi akan sia-sia apabila tidak dimanfaatkan oleh pengguna, dapat dikatakan perpustakaan tidak berfungsi sebagaimana diharapkan. Untuk menghindari fenomena di atas maka perpustakaan harus malakukan pelayanan pengguna dengan tepat sebab pelayanan pengguna adalah tugas penting dalam menyelenggarakan sebuah perpustakaan. Maka perpustakan dikatakan bermutu apabila dapat memberikan pelayanan pengguna dengan tepat kepada pengguna.


(12)

Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang Pelayanan Pengguna Tunanetra pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara (Propsu).

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah :

a. Untuk mengetahui kegiatan palayanan pengguna tunanetra pada BPAD.

b. Untuk mengetahui segala kendala yang dihadapi pustakawan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan pengguna tunanetra pada BPAD.

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan, ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini mencakup beberapa aspek pelayanan pengguna yaitu pengguna tunanetra pada BPAD Propsu.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan kertas karya ini metode yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah :

a. Studi Kepustakaan

Data yang diperoleh melalui literatur yang sesuia dengan masalah yang dibahas dalam kertas karya ini yang bersifat teoritis yaitu dengan membaca buku-buku, literature dan sumber lain yang mendukung di dalam penulisan kertas karya ini.

b. Observasi

Dengan mengadakan pengamatan langsung ke BPAD Propsu.


(13)

TINJUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum sebagai sarana pendidikan untuk mendidik diri sendiri dengan kata lain tempat mendapatkan pendidikan nonformal, mempunyai tugas untuk menghimpun, memelihara dan mendayagunakan bahan perpustakaaan untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Perpustakaan umum wadah yang sangat penting dalam memberikan informasi dan pelayan kepada masyarakat umum. Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan yang penunjang sumber belajar sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan melayaninya tanpa membedakan suku bangsa, agama, umur dan pendidikan serta perbedaan lainya.

Sulistyo-Basuki (1999 : 152) menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak retribusi yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk pelayanan.

Hasugian (2009 : 77) menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat.

Sutarno (2006 : 37) menyatakan bahwa Perpustakaan Umum sering diibaratkan sebagai universitas rakyat, karena perpustakaan umum menyediakan semua jenis koleksi bahan pustaka dari berbagai displin ilmu, dan penggunaanya oleh seluruh lapisan masyarakat dan memeberikan kesempatan dan akses layanan bagi semua orang untuk memfaatkannya.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa perpustakaan umum merupakan wadah pengetahuan yang mendukung kepentingan masyarakat umum sebagai pusat informasi.


(14)

Mengingat pentingnya perpustakaan umum sebagai perpustakaan masyarakat umum, sehingga UNESCO menyatakan perpustakaan umum sebagai media mencerdaskan kehidupan bangsa .

Sulistyo – Basuki (1993 : 46) menyatakan bahwa perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama yaitu :

a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka kea rah kehidupan yang lebih baik.

b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hagat dalam kalangan masyarakat.

c. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya, sejauh kemampuan tersebut dapat dikembangkan dengan bahan pustaka.

d. Bertindak selaku agent cultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Hermawan (2006 : 31) menyatakan bahwa perpustaka umum mempunyai 5 tujuan utama yaitu :

a. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraannya. b. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi

masyarakat dalam kehidupannya sehari-hari.

c. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan infornasi.

d. Bertindak selaku agen kultur, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

e. Memfasilitasi masyarakat untuk berlajar sepanjang hayat.

Dari uraian di atas, dapat diketahui tujuan perpustakaan umum adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan dan menyediakan informasi yang berguna bagi

kehidupan masyarakat. Sehubungan dengan uraian di atas (Sulistyo - Basuki, 1993 : 48) merumuskan tujuan perpustakaan umum sebagai berikut :

a. Pendidikan, perpustakaan umum bertugas memilihara dan menyediakan sarana untuk pengembangan perorangan atau kelompok pada semua tingkat kemampuan pendidikan.


(15)

b. Informasi, perpustakaan menyediakan kemudahan bagi pemakai berupa akses yang cepat terhadap informasi yang tepat mengenai seluruh julatan pengetahuan manusia.

c. Kebudayaan, perpustakaan merupakan pusat kehidupan kebudayaan dan secara aktif mempromasikan partisipasi dan apresiasi semua bentuk seni

d. Rekreasi, perpustakaan memainkan peran penting dalam mendorong penggunaan secara aktif rekreasi dan waktu senggang dengan penyediaan bahan pustaka.

2.2. Bahan Pustaka

Perpustakaan terdiri-dari empat unsur yaitu bahan pustaka atau koleksi, pemakai, sarana dan pustakawan. Dari keempat unsur tersebut, unsur bahan pustaka dan pemakai mempunyai hubungan yang sangat erat. Pengguna perpustakaan pergi ke perpustakaan dengan harapan dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan. Maka, perpustakaan harus berusaha menghimpun bahan pustaka yang sesuia dengan kebutuhan dan minat pengguna.

2.2.1 Karya Tercetak

Menurut Soetminah (1992 : 21) karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam betuk cetak seperti :

a. Buku

Buku merupakan koleksi perpustakaan yang paling umum. Buku adalah terbitan yang membahas informasi secara tertulis sedikitnya 64 halaman tidak termasuk halaman sampul, diterbitkan oleh penerbit atau lembaga tertentu, serta ada yang bertanggung jawab terhadap isi yang dikandungnya. Beberapa jenis buku adalah sebagai berikut:

1. Buku teks (buku wajib) yang telah digariskan oleh pemerintah.

2. Buku penunjang adalah buku pengayaan yang telah mendapat rekomendasi dari pemerintah untuk digunakan di sekolah – sekolah, serta buku penunjang untuk kalangan mahasiswa tentang bidang tertentu.

2. Buku fiksi serta buku bergambar.

3. Buku popular (umum) merupakan buku yang berisi ilmu pengetahuan secara umum dan popular.

4. Buku rujukan (referensi) merupakan buku yang menggambarkan isinya yang tidak mendalam dan kadang – kadang hanya memuat informasi tertentu saja


(16)

seperti arti kata. Buku rujukan tidaka perlu dibaca secara keselurahan sehingga cara penyusunannya berbeda dengan susunan buku.

b. Terbitan Berseri

Pada umumnya terbitan berseri berupa majalah dan koran. Majalah biasanya diterbitkan mingguan, dua mingguan atau bahkan bulanan. Koran diterbitkan setiap hari. Tabloid merupakan terbitan seperti koran tetapi ukuranya separuh dari ukuran koran.

2.2.2 Karya NonCetak

Karya noncetak sering dikatakan sebagai bahan non buku ataupun bahan pandang dengar.

Menurut Siregar (2010 : 16) yang termasuk dalam jenis bahan pustaka noncetak adalah:

a. Rekaman suara

Rekaman suara adalah bahan pustaka dalam betuk pita kaset dan pirangan hitam

b. Gambar Hidup dan Rekaman Video

Yang termasuk dalam betuk ini adalah film dan kaset video yang pada umumnya bersifat rekreasi.

c. Bahan Grafika

Ada dua jenis tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung seperti lukisan, bagan, foto dan gambar lukisan yang harus dilihat dengan bantuan alat seperti selide, transpransi dan film strip.

2.2.3 Bentuk Mikro

Menurut Siregar (2010 : 55) Bentuk mikro adalah koleksi perpustakaan yang merupakan alih media dari buku ke dalam mikro seperti mikro film dan mikro fice (carik mikro). Koleksi mikro hanya dapat dibaca dengan alat bantu yaitu mikro reader. Bentuk mikro juga dapat dicetak dengan alat yaitu mikro reader priter. Yang termasuk dalam jenis bentuk mikro adalah :

a. Mikro film

Bentuk mikro film dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu 16 mm dan 35 mm.


(17)

b. Mikrofis

Bentuk mikro dalam lembara film dengan ukuran 105 mm x 148 mm (standard) dan 75 mm x 125 mm.

c. Mikroopaque

Bentuk mikro dimana informasinnya dicetak dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukurannya sebesar mikrofis.

2.2.4 Karya dalam Bentuk Elektronik

Menurut Siregar (2010 : 5) karya dalam bentuk elekronik ini biasanya disebut dengan bahan pandang dengar (audio visual) juga merupakan koleksi perpustakaan. Contoh bahan pandang dengar ini adalah kaset, video, piringan hitam, CD-ROM, VCD, slide, film.

2.3 Pelayanan Pengguna

Pelayanan perpustakaan merupakan tugas penting dari setiap perpustakaan untuk melayani masyarakat umum. Pelayanan perpustakaan berarti kesibukan yang tidak ada akhirnya, kecuali perpustakaan menyatakan jam layanan ditutup.

Menurut Darmono (2006 : 34) dalam pelayanan , perlu diperhatikan asas sebagai berikut :

1. Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan.

2. Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang pemakai perpustakaan sebagai satu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual.

3. Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan umtuk mengoptimalkan fungsi layanan. Peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan dapat berjalan dengan baik.

4. Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan, dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah sebuah organisasi yang bergerak di bidang jasa penyebarluasan informasi karena itu perpustakaan harus menyediakan bahan – bahan yang diperlukan oleh penggunanya kapan pun bahan pustaka


(18)

diperlukan. Pelayanan pengguna merupakan bagian kegiatan perpustakaan. Pelayanan pengguna yaitu kegiatan pemberian layanan, bimbingan informasi agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan bahan pustaka dengan mudah, cepat dan tepat serta jelas dimengerti oleh pemakai perpustakaan.

2.3.1 Pengertian Pelayanan Pengguna

Pelayanan pengguna merupakan salah satu kegiatan utama di perpustakaan sebab perpustakaan adalah organisasi yang bergerak di bidang jasa yang diindentik dengan layananya. Melalui pelayanan perpustakaan tersebut pengguna akan memperoleh informasi secara optimal serta memnafaatkan berbagai sarana penelusuran yang tersedia, seperti kartu catalog dan OPAC.

Dalam buku Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004 : 71) menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna dapat memperoleh informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media dan memanfaatkan berbagai alat bantu penelusuran yang tersedia.

Sedangkan menurut Darmono (2006 : 134) bahwa pelayanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk kolesi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya.

Selain pendapat di atas Soeatminah (1992 : 138) menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian pustaka.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna adalah kegiatan pemberian bantuan kepada pengguna untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan agar para pengguna dapat memanfaatkan bahan pustaka sebaik- baiknya.


(19)

Sebagai organisasi perpustakaan harus mempunyai tujuan yang jelas agar perpustakaan dapat menentukan target yang akan dicapai. Setiap perpustakaan mempunyai tujuan-tujuan yang berbeda–beda, tetapi pada dasarnya tujuan perpustakaan adalah kepuasan pengguna.

Darmono (2006 : 135) menyatakan bahwa tujuan layanan perpustakaan adalah membantu memenuhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat tentang informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Membantu memenuhi kebutuhan dimaksudakan agar memberikan layanan kepada pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat sedangkan tuntutan masyarakat tentang informasi yang dibutuhkan yang sesuai dengan kebutuhan dimaksud agar segala kebutuhan informasi sesuai yang dikehendaki pembaca.

Dari paparan di atas dapat diambil kesimpulan yaitu tujuan layanan pelayanan adalah memberikan jasa pelayanan perpustakaan kepada pengguna perpustakaan untuk mendayagunakan bahan pustaka atau informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna dengan demikian koleksi bahan pustaka dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin demi pencapaian tujuan perpustakaaan.

2.3.3 Fungsi Pelayanan Pengguna

Menurut Trimo (1986 : 56) fungsi pelayanan pengguna adalah sebagai berikut:

a. Memberikan stimulasi dan guidance untuk memenuhi minat dan kebutuhan anak dan untuk memperluas wawasan membaca mereka.

b. Membantu para mahasiswa/mahasiswi yang sedang mengerjakan laporan dan proyek lainnya serta kegiatan mereka

c. Mengajar para mahasiswa/mahasiswi bagaimana menggunakan buku dan fasilitas lainnya, dan membantu mengembangkan kecakapan mereka tentang perpustakaan. d. Memberikan bantuan kepada para pengajar dan perencanaan kurikulum dan ikut

menyelesaikan problem khusus dalam bidang kurikulum pengajar.

e. Membantu program-program inservice training dan perkembangan profesi para dosen/guru dan para mahasiswa/mahasiswi dalam menggunakan perpustakaan. f. Memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk keperluan pengaruh

perpustakaan dan memajukan suatu pembaca.

Menurut Martoadmojo (1993 : 6) : fungsi layanan perpustakaan adalah mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati.


(20)

Uraian di atas dapat menghasilkan kesimpulan bahwa fungsi pelayanan pengguna adalah membantu pengguna untuk menemukan informasi dalam memenfaatkan koleksi perpustakaan yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

2.4 Pelayanan Pengguna Tunanetra

Perpustakaan sudah seharusnya menyediakan koleksi dan melayani pengguna dari semua kalangan tak terkecuali penyandang cacat. Dalam praktek sehari-hari terbukti bahwa penyandang cacat relatif kurang mendapatkan pelayanan yang memadai baik mengenai koleksi-koleksi buku, format media bahan pustaka, ataupun dari segi layanan dan komunikasi. Untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan keperluan informasi bagi para penyandang cacat secara adil, maka dipandang perlu untuk memperhatikan beberapa hal seperti bangunan perpustakaan, layanan dan program-program pelayanan pengguna.

Pada saat pengguna masih berada di luar gedung perpustakaan, keberadaan mereka sudah harus diperhatikan misalnya dengan simbol khusus bagi para pengguna cacat dekat dengan pintu perpustakaan, kemudahan untuk melihat tanda lalu lintas, lampu penerangan yang memadai, permukaan pintu masuk yang tidak licin, tangga yang landai. Ketika menuju gedung perpustakaan, beberapa hal harus mendapatkan perhatian juga misalnya space yang cukup depan pintu masuk dan pintu masuk yang lebar, pintu kaca bertanda untuk tunanetra, tanda piktogram menuju lift, elevator dengan penerangan cukup dan tanda dalam huruf braille . Tunanetra merupakan salah satu jenis kelainan pada indra (sensory), yaitu kelainan pada indra penglihatan (mata). Secara umun istilah tunanetra digunakan untuk menggambarkan kelainan penglihatan dari tingkatan ringan sampai berat atau buta. Dalam konteks pendidikan seseorang dikatakan tunanetra apabila untuk mencapai prestasi belajar yang optimal diperlukan berbagai adaptasi atau penyesuaian komponen pendidikan. Ketunanetraan ini berimplikasi langsung pada kemampuan tunanetra dalam mengakses informasi. Hal ini berarti bahwa kebutaan akan mengakibatkan keterbatasan dasar pada individu, seperti dalam jenjang variasi pengalaman, kemampuan memperoleh sesuatu atau melakukan perjalanan, dan mengontrol lingkungan dalam hubungannya dengan alam sekitar.


(21)

atau indra penglihatan yang karena sesuau hal tidak berfungsi sebagai mana mestinya, sehingga mengalamai keterbatasan dan atau ketidakmampuan melihat.

Sedangkan menurut Purwanto (1998 : 50) bahwa tunanetra adalah hilangnya indra penglihatan akan membawa berbagai dampak baik secara mekanis maupun psikologis. Indra penglihatan merupakan indra pemadu segala rangsang yang diterima individu.

Selain pendapat di atas Saputro (2009 : 2) menyatakan bahwa tunanetra adalah seseorang yang mengalami gangguan pengliatan, baik itu kebutuhan total atau sebagian, sehingga untuk beraktifitas, khususnya komunikasi tulisan memerlukan alat bantu teknik khusus ( huruf braille).

Dari urain di atas dapat menghasilkan kesimpulan bahwa tunanetra adalah hilangnya indra penglihatan sehingga mengalami keterbatasan dan ketidakmampuan untuk melihat dengan sempurna harus menggunakan alat bantu berupa tulisan huruf braille.

Safaruddin (2010 : 8) menyatakan bahwa pada prinsipnya pengelolaan perpustakaan dan lingkungan belajar penyandang tunanetra sama dengan pengelolaan perpustakaan dan lingkungan belajar orang-orang nonberkebutuhan khusus. Namun demikian ada hal-hal khusus yang tidak menjadi kebutuhan orang pada umumnya tetapi menjadi kebutuhan penyandang tunanetra. Oleh karena itu perpustakaan dan lingkungan belajar penyandang tunanetra perlu dikelola oleh pihak yang tetkait dengan strategi khusus antara lain,

(1) Setiap ruang perpustakaan, tempat dimana penyandang tunanetra memperoleh infiormasi dan tempat duduk, meja, sampai rak-rak buku perlu diberi tanda yang dapat diraba oleh penyandang tunanetra. Tanda ini dapat berupa tulisan huruf braille maupun tanda-tanda tertentu, misalnya relief-relief gambar.

(2) Pengaturan ruangan hendaknya memperhatikan keleluasaan gerak pada penyandang tunanetra agar tidak mengganggu mobilitas mereka. Ruangan hendaknya tidak terlalu sempit dan jarak antara rak satu dengan rak lainnya dapat dilalui oleh dua orang atau lebih.

(3) Layanan berbasis teknologi diperlukan bagi penyandang tunanetra untuk mengakses informasi. Layanan perpustakaan bagi tunanetra yang mempunyai kelainan sedemikian rupa tentu saja memerlukan berbagai alat yang dapat membantu penyandang tunanetra untuk dapat mengakses informasi. Berbagai alat bantu yang telah dikembangkan oleh berbagai pihak yang menaruh minat pada


(22)

teknologi layanan bagi tunanetra, menghasilakan alat-alat yang bersifat manual, mekanis, sampai alat elektronik yang canggih.

Dari urain di atas menyatakan bahwa pengelolaan perpustakaan untuk tunanetra harus memadai fasilitas, memberi tanda dengan huruf braille di rak-rak buku agar dapat diraba penyandang tunanetra dan ruang geraknya tidak terlalu sempit .

Safaruddin (2010 : 7) menyatakan bahwa pelayanan pengguna tunanetra adalah layanan berbasis teknologi bagi tunanetra yang mempunyai kelainan diharapkan dapat membantu penyandang tunanetra untuk dapat mengakses informasi. Berbagai alat bantu yang telah dikembangkan oleh berbagai pihak yang menaruh minat pada teknologi layanan bagi tunanetra, menghasilakan alat-alat yang bersifat manual, mekanis, sampai alat elektronik yang canggih, seperti Komputer dengan program Job Acces With Speech (JAWS), Printer Braille (Impact Printer), Open Book scanner, DAISY Player (Digital Ascesible System Player), Buku bicara (Digital Talking Book), Termoform, dan telesensory.

Dari uraian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa pelayanan pengguna tunanetra adalah memberikan layanan kepada pengguna tunanetra dengan segala keterbatasan fisik di milikinya dalam mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya sehingga informasi yang dibutuhkan dapat terpenuhi.

2.4.1 Komputer Berbicara

dengan program JAWS. Komputer yang memudahkan penyandang tunanetra mengakses informasi dari internet maupun ketika mengetik adalah computer yang memiliki aplikasi screen reader yang disebut JAWS.

Cara kerja aplikasi screen reader yaitu komputer menerangkan tampilan yang ada pada layar monitor (screen) dengan suara. Mulai dari menu program yang tersedia, sampai menginformasikan dimana letak kursor dan menerangkan tulisan apa saja yang terbaca pada


(23)

Suara yang dihasilkan oleh JAWS terkesan seperti robot yang berlogat barat. Kecepatannya pun dapat diatur, dipercepat maupun diperlambat. Program JAWS dapat juga mentranslate kata dari Bahasa Indonesia ke bahasa Inggris (saduran dari kamus Hasan Sadili). Pembrailannya pun menggunakan dua program, yaitu Duxbury dan MBC MBC (Mitra Netra Braille Conventer).

Duxbury merupakan program dari luar negeri, sedangkan MBC berasal dari Indonesia. Persamaan dari keduanya adalah dapat mengubah tulisan Braille ke tulisan awas maupun sebaliknya. Namun, proses ini memilki kelemahan yaitu file yang disimpan formatnya akan berubah dan simbol-simbol khusus (misal arab dan metematika) tidak dapat dikonversikan langsung.

Gambar 1. Komputer Berbicara

Sumber :

Dari uraian di atas komputer berbicara adalah komputer yang menggunakan program jaws yang mengeluarkan suara saat di gunakan penyandang tunanetra dengan berbahasa inggris.


(24)

Huruf Braille ditemukan oleh Louis Braille (1809-1852), seorang guru berkebamgsaan Perancis yang mengalami kebutaan pada usia 3 tahun. Braille menemukan sistem cetakan dan tulisan khusus untuk penderita tunanetra ini pada tahun 1824 saat masih menjadi siswa pada Institution Nationale des Jeunes Aveugles (National Institute for Blind Children), Paris, Perancis.

Tulisan braille berupa huruf-huruf timbul yang sederhana dan praktis dan metoda membaca dipakai diseluruh dunia. Tulisan braille yang ditulis menonjol atau timbul di atas kertas dan dibaca dengan cara meraba secara lembut dan perlahan tulisan, terdiri atas 6 titik atau lubang dan dijadikan 2 baris, masing-masing 3 titik dari atas kebawah. Jika hanya titik pertama dari baris pertama yang timbul, itu huruf a, jika titik pertama dan kedua dari baris pertama yang timbul itu huruf b. Tulisan braille terdiri dari 63 karakter, yang meliputi huruf, angka, tanda baca, tanda ulang, huruf besar .

Pada tahun 1932, tulisan braille diakui sebagai Standard English Braille oleh perwakilan dari perkumpulan penyandang cacat netra seInggris Raya dan Amerika Serikat. Untuk melengkapi dan menyempurnakan tulisan braille, pada tahun 1065 The Nemeth Code of Braille Mathematics and Scientific Notation memodifikasi tulisan braille yang mewakili bermacam-macam simbol khusus yang digunakan untuk bidang matematika dan teknik. Di samping itu juga, masih banyak tulisan braille yang dimodifikasi untuk penulisan notasi musik, tulisan cepat (stenografi) dan macam-macam bahasa di dunia. Saat ini, tulisan tangan dengan menggunakan tulisan braille sudah dimungkinkan dengan menggunakan alat yang bernama ”slate”. Yang terdiri dari 2 buah lembaran baja, yang dihubungkan dengan menggunakan sendi yang berguna untuk memasukkan selembar kertas diantaranya.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa tulisan penemuan Louis Braille sangat berperan penting untuk membantu para penyandang cacat netra mengatasi kendala dalam bersosialisasi dan berkomunikasi antar sesama penyandang cacat netra dan dengan masyarakat umum. Kendala ini dapat teratasi karena masalah pokok penyandang cacat netra adalah individu yang mempunyai kelainan fisik (physical handicap) yang berpengaruh terhadap fungsi sosial dan fungsi emosional, yang termanifestasi dalam bentuk gangguan kepribadian (sikap pasif dan sikap ragu) serta gangguan dalam penyesuaian diri (rendah diri, kurang berani mengenal orang lain, merasa tidak berguna). Karena tulisan braille sudah diakui sebagai standar cetakan dan tulisan bagi penyandang cacat netra, sehingga para penyandang cacat netra tidak perlu takut dan cemas untuk berkomunikasi dengan sesamanya, karena mereka mempunyai ”tilisan” sebagai


(25)

akses yang bisa dipakai sebagai identitas diri, dimana hal ini nantinya akan menumbuhkan keberanian mereka untuk berkomunikasi dengan orang normal dan melakukan tugas dan fungsinya dalam masyarakat, tanpa terganggu oleh ketunaannya, sama dengan orang normal.

Jane Ware (2002 : 2) menyatakan bahwa Huruf Braille adalah kode didasarkan pada enam titik, disusun dalam dua kolom tiga titik. Ada berbagai jenis kode braille. variasi menggunakan ini dari enam titik untuk mewakili semua huruf dari alfabet, angka, tanda baca dan kelompok yang sering terjadisurat. orang buta membaca dari kiri ke kanan di halaman dengan sentuhan ringan, menggunakan satu atau kedua tangan. Bantalan lembut jari-jari digunakan untuk merasakan titik terangkat, karena ini lebih sensitif dibandingkan dengan ujung jari. Sebagian besar pembaca braille terlihat membaca huruf braille oleh penglihatan. Jari sensitif dibutuhkan untuk membaca braille. Ukuran huruf braille yang umum digunakan adalah dengan tinggi sepanjang 0.5 mm, serta spasi horizontal dan vertikal antar titik dalam sel sebesar 2.5 mm.

Gambar 2. Huruf Braille

Sumber:

Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa huruf braille adalah kode didasarkan enam tiitk dengan membaca dari kiri ke kanan yang di susun dalam dua kolom tiga titik.

2.4.3 Printer Braille

dengan printer dot matrix. Proses pencetakan dilakukan dengan cara pengetukan pada kertas,


(26)

sehingga printer ini lebih bersuara jika dibandingkan dengan printer tinta. Printer braille terdiri dari dua tipe, yaitu COMET dan BRAILLO NORWAY (tipe 200 dan 400). Perbedaan dari dua tipe ini terletak pada hasil cetakannya. Printer COMET hanya dapat mencetak dari dua sisi (satu muka), sedangkan BRAILLO NORWAY dapat mencetak dua sisi (bolak-balik).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa printer braille mengeluarkan suara dengan memiliki 2 tipe yaitu COMET dan BRAILLO NORWAY perbedaannya pada saat mencetak.

Gambar 3. Printer Braille

Sumber :

2.4.4 Digital Ascesible System (DAISY) Player

PlayerDigital Ascesible System (DAISY)Player. DAISY Player digunakan untuk mempermudah penyandang tunanetra untuk memperoleh informasi dari buku tertentu yang telah diubah menjadi bentuk suara. Kecepatan dan volume suara dapat diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Buku bicara yang digunakan untuk DAISY player ini berupa compact disk.


(27)

Gambar 4. DAISY Player

Sumber: http://www.hksb.org. (2010)

2.4.5 Buku bicara (Digital Talking Book)

Buku bicara pada dasarnya memilki cara kerja yang hampir sama dengan buku bicara dalam bentuk compact disk (CD). Hanya saja pengoperasian kaset bicara harus menggunakan radio tape.


(28)

Sumber:

2.4.6 Termoform

Termoform merupakan mesin pengganda (copy) bacaan penyandang tunanetra dengan penggunakan kertas khusus, yaitu braillon.

Gambar 6. Termoform

Sumber:

2.4.7 Telesensory

Telesensory merupakan suatu alat yang digunakan untuk memperbesar huruf awas agar terbaca oleh penderita tunanetra low vision.


(29)

Sumber :

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan pengguna tunanetra adalah memberikan layanan kepada penyadang tunanetra dengan memberikan fasilitas buku secara manual yaitu buku braille maupun teknologi seperti komputer berbicara, buku elektronik, yang menggunakan program jaws. Dengan adanya layanan perpustakaan berbasis teknologi, diharapkan dapat memfasilitasi penyandang tunanetra untuk mengakses informasi, memotivasi penyandang tunanetra mencintai perpustakaan dan dapat mewujudkan perpustakaan ideal bagi penyandang tunanetra. Pihak yang terkait harus juga lebih memperhatikan penyandang tunanetra dengan memberikan layanan perpustakaan berbasis teknologi agar supaya penyandang tunanetra termotivasi untuk mencintai perpustakaan sehingga dapat terwujudnya tujuan dari perpustakaan.


(30)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

Berdasarkan Perda Provinsi Sumatera Utara No.4 Tahun 2001 tentang lembaga teknis daerah bahwa BPAD Propsu merupakan lembaga teknis yang berada dalam perangkat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang dulunya bernama Perpustakaan Nasional Provinsi Sumatera Utara. Perubahan nama setelah diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah.

Sebelum menjadi badan semenjak berdiri namanya adalah Perpustakaan Wilayah bertempat di Jln. Jambi, pindah ke Jln. Cik Ditiro No. 1, pindah lagi ke Jln. Serdang No. 18 pindah lagi ke Jln. Iskandar Muda dan sekarang di Jln. Bringjend Katamso No. 45 K Medan. Berdasarkan keputusan Presiden No. 11 Tahun 1999 tentang Perpustakaan Nasional RI yang dulunya Perpustakaan Wilayah berubah menjadi Perpustakaan Daerah Sumatera Utara. Kemudian setelah lahirnya Kepusan Presiden No. 50 Tahunn 1997 dan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI No. 44 Tahun 1998 namanya berubah menjadi Perpustakaan Nasinal Provinsi Sumatera Utara.

Pelayanan yang diberikan oleh penyadang cacat yaitu tunanetra pada Tahun 2009 oleh Drs.Syaiful Syafri, MM. Beliau memberikan layanan kepada penyandang cacat tunanetra berupa koleksi buku yang bertuliskan huruf braille dan komputer bersuara dengan mengunakan program jaws. Ruangan untuk layanan ini terdapat satu ruangan dengan layanan audiovisual di ruangan remaja dikarenakan belum adanya ruangan yang ada untuk penempatan layanan tunanetra.


(31)

Untuk bagian kesekretariatan dikepalai oleh seseorang kepala bagian sekretariat membawahi sub bagian umum, sub bagian keuangan dan sub bagian program. Adapun yang menjadi tugas di bagian sekretariat ini adalah yang berkaitan dengan urusan surat menyurat, administrasi, kepegawaian dan urusan rumah tangga perkantoran dan urusan keuangan.

Untuk bidang arsip daerah di kepalai oleh seseorang kepala bidang yang membawahi tiga sub bidang yakni sub bidang pengelolaan arsip in aktif, sub bidang pengelolaan arsip statis dan sub bidang pembinaan kearsipan. Bidang ini adalah merupakan peleburan dari kantor arsip daerah provinsi Sumatera Utara. Adapun tugas bidang kearsipan ini mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan masalah kearsipan.

Bidang pengembangan dan pengelolaan membawahi dua sub bidang yakni sub bidang deposit dan sub bidang pengembangan dan pengolahan bahan pustaka. Tugas bagian ini adalah untuk melakukan pemasyarakatan UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam serta melakukan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka. Bidang Layanan Perpustakaan membawahi dua sub bidang yakni sub bidang layanan dan sub bidang automasi dan multimedia. Tugas di bagian ini adalah melaksanakan layanan informasi, melakukan kerjasama dan automasi, bibliografi, serta melakukan kegiatan promosi perpustakaan seperti melakukan pameran, perlombaan, serta membuat literature sekunder.

Bidang Pembinaan perpustakaan membawahi dua sub bidang yakni sub bidang sumberdaya manusia dan sub bidang kelembagaan. Adapun tugas dibagian pembinaan perpustakaan ini adalah melakukan pembinaan sumber daya manusia dan melakukan pembinaan semua jenis perpustakaan.

Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah Povinsi Sumatera Utara dan Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 061.293.K/Tahun 2002 tentang Tugas dan Tata Kerja Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara struktur organisasi BPAD Propsu .


(32)

Tata Kerja Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera tara struktur organisasi BPAD Propsu

Gambar 8: Bagan Organisasi Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SEKRETARIS

SUBBAG SUBBAG

KEUANGAN

SUBBAG PROGRAM

BIDANG PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA

DAN KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN BIDANG ARSIP DAERAH SUB BIDANG PEMBINAAN SUB BIDANG PEMBINAAN KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN SUB BIDANG LAYAN DAN PEMBINAAN KEARSIPAN BIDANG PENGOLAHAN

BAHAN PUSTAKA DAN DEPOSIT DAERAH

SUB BIDANG PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

SUB BIDANG DEPOSIT DAERAH

BIDANG LAYANAN PERPUSTAKAAN DAN

TEKNOLOGI

SUB BIDANG LAYANAN PERPUSTAKAAN SUB BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI UPT SUB BIDANG PENGOLAHAN ARSIP KEPALA BADAN


(33)

Sumber : Profil BPAD Propsu (2008)

3.3 Pelayanan Pengguna Tunanetra

Pelayanan yang diberikan BPAD Propsu kepada tunanetra yaitu buku braille dan dua unit komputer berbicara dengan menggunakan program jaws. Koleksi-koleksi buku yang di dapat dari pembelian. Jumlah koleksi untuk pengguna tunanetra 300 judul.

Kendala yang sering dihadapi pustakawan ketika menghadapi tunanetra adalah pada saat mencari informasi yang di butuhkannya dan menuntunnya keluar ruangan baca karena ruang bacanya bersatu dengan Ruang Baca Anak Dewasa B sehingga ruang gerak untuk keluar tidak bebas. BPAD Propsu memberikan motivasi semagat dalam minat baca dengan cara mengadakan kegiatan lomba membaca huruf braille, lomba membaca puisi.

Gambar 9: Ruang Baca Tunanetra bergabung dengan Ruang Anak Dewasa B


(34)

Tata letak ruangan untuk penyadang tunanetra BPAD Propsu belum memadai untuk ruang gerak untuk mencari informasi. Seharusnya ruang bagi penyadang tunanetra harus di bedakan dengan pengguna umum agar tunanetra dapat bebas dalam pergerakan dan memberikan tulisan di rak buku dengan bertuliskan huruf braille atau tulisan timbul, agar tunanetra dapat mudah mencari informasi dibutuhkan sesuai dengan kebutuhanya.

3.4 Pelayanan Pengguna

Pelayanan Pengguna adalah pelayanan yang menyelenggarakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi atau bahan pustaka untuk setiap pengguna perpustakaan. BPAD Propsu memberikan layanan kepada semua pengguna tanpa membedakan status sosial, ras agama dan yang memiliki keterbatasan fisik seperti penyandang tunanetra.

3.4.1 Kelompok Pengguna

Kelompok pengguna Perpustakaan BPAD Propsu yaitu semua kalangan masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa tanpa membedakan status sosial maupun mereka yang penyandang cacat seperti tunanetra. Pelayanan tunanetra pada BPAD juga di sediakan untuk penyandang cacat.

3.4.2 Sistem Pelayanan

Perpustakaan BPAD Propsu dalam memberikan layanan kepada penggunya menetapkan sistem dan kegiatan pelayanan. Sistem yang diterapkan pada BPAD Propsu kepada layanan tunanetra adalah sistem layanan terbuka dimana pengguna dapat secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan memilih bantuan kepada pustakawan agar pengguna tunannetra dapat menemukan informasi yang diinginkanya.


(35)

1. Keanggotaan

Yang menjadi anggota BPAD Propsu adalah seluruh masyarakat tanpa membedakan status sosial, ras agama, maupun mereka yang penyandang cacat seperti tunantera. Tunanetra yang ingin mendaftar menjadi anggota BPAD mengisi formulirnya seperti masyarakat umum formulirnya tidak bertuliskan huruf braille. Penyandang tunanetra di isikan oleh keluarga atau yayasan yang bertanggungjawab.

Syarat pendaftaran anggota BPAD Propsu untuk tunanetra adalah :

1. Isi formulir permohonan menjadi anggota boleh di isikan oleh keluarga maupun yayasan yang beretanggung jawab

2. Lampirkan Pas Poto ukuran 2 x 3 sebanyak 1 lembar 3. Lampirkan foto kopi indentitas yang digunakan 4. Lama peminjaman buku maksimal 2 buku

5. lama peminjaman emapat belas hari lamanya dan bila mana diperlukan dapat diperpanjanag selama 2 minggu

6. Bagi pemustaka yang menggunakan fasilitas computer dengan program jaws maksimal 2 jam/hari dan dapat dilanjutkan apabila pengguna lain tidak ada.

7. Setelah dilengkapi dengan pas poto, foto kopi Kartu Siswa serta disahkan oleh Kepala sekolah , Yayasan Tunanetra bersekolah berkas di masukkan ke dalam map dan diserahkan kepada petugas administrasi layanan.


(36)

Gambar 11 : Contoh formulir anggota perpustakaan

Sumber : BPAD Propsu (2011)

Kartu anggota akan diberikan kepada anggota perpustakaan. Kartu perpustakaan inilah menjadi sarana indentitas bagi calon peminjaman atau pengguna bahan pustaka, maka kartu anggota ini harus diisi dengan jelas.


(37)

Depan Belakang

Gambar 12 : Contoh Kartu Anggota Perpustakaan

Sumber : BPAD Propsu (2010)

Setelah calon anggota menggurus kartu anggota dan memenuhui persyaratan keanggotaan maka pengguna tunanetra mendapatkan kartu anggota atau kantong pinjam. Pengguna sah dalam meminjamankan dan menggunakan buku braille.

2. Peminjaman

Peminjaman bahan pustaka adalah pelayana sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai atau anggota perpustakaan meminjaman bahan pustaka. Tunanetra dalam peminjaman buku dengan menayakan pustakawan dimana letak buku yang dicarinya berada dan setalah mendapatkan tunanetra tersebut meraba tulisan buku apakah buku itu benar yang dicarinya atau tidak. Buku yang dibutuhkannya diberikannya kepada pustakawan untuk


(38)

mencatat tanggal pengembalian pada buku peminjamn dan slip pengembalian. Buku yang di pinjam hanya 2 buku saja . Lama peminjaman buku selam 2 minggu.

Prosedur peminjaman bahan perpustakaan BPAD Propsu adalah sebagai berikut :

a. Peminjaman boleh langsung dan mencarinya sendiri atau meminta bantuan kepada petugas perpustakaan ke ruang koleksi dengan menunjukkan kartu anggota.

b. Mengambil sendiri buku yang diperlukan atau meminta bantuan kepada petugas perpustakaan.

c. Buku yang dipinjam ditunjukkan kepada petugas perpustakaan.

d. Petugas perpustakaan mencatat tanggal pengembalian pada peminjaman dan slip pengembalian.


(39)

Mulai

Buku

Dapat dipilih dan dipinjam

Mencatat Peminjaman

Stempel tanggal

Memberi buku dan meminta kartu pada

pengguna

Kartu Anggota

Stop

Memberitahu Pengguna


(40)

Gambar 13: Flowchart peminjaman koleksi braille pada BPAD Propsu

Sumber : BPAD Propsu

3. Pengembalian

Dalam pelayanan pengembalian bahan perpustakaan adalah merupakan kelanjutan dari pelayanan peminjaman suatu bahan perpustakaan. Lama peminjaman yang diberikan kepada penyandang tunanetra hanya dua minggu. Setelah habis masa peminjaman maka tunanetra wajib mengembalikan buku, tunanetra juga bisa menitipkannya kepada keluarga untuk mengembalikan buku yang sudah di pinjam.

Prosedur pengembalian bahan perpustakaan BPAD Propsu adalah sebagai berikut :

a. Peminjam menyerahkan bahan perpustakaan yang telah di pinjam kepada petugas

b. Petugas menerima dan memeriksa bahan perpustakaan yang dipinjam apakah

bahan perpustakaan yang dikembalikan dalam keadaan baik atau tidak.

c. Jika tidak terjadi kerusakan maka petugas memeriksa apakah bahan perpustakaan yang dikembalikan dalam keadaan baik atau tidak.

d. Petugas mengambil kartu peminjaman dari kotak kartu peminjaman atas nama anggota tersebut.

e. Petugas mengembalikan kartu buku pada kantung buku


(41)

Gambar 14: Flowchart pengembalian koleksi braille pada BPAD Propsu

Sumber : BPAD Propsu Mulai

Buku

Mencatat Pengembalian

Habis masa pinjam

Memberi buku dan meminta kartu anggota kepada petugas

Buku untuk di shelving

Stop

Denda Memberitahu


(42)

4. Perpanjangan

Bahan perpustakaan yang dipinjam telah habis masa peminjamannya, maka tunanetra dapat berkewajiban untuk mengembalikan bahan perpustakaan tersebut, tunanetra juga bisa menitipkan kepada keluarga untuk mengembalikan buku yang sudah dipinjam. Jika peminjam masih ingin tetap menggunakan bahan pustaka maka tunanetra harus melakukan perpanjangan dengan melapor kepada pustakawan dan perpanjangan masa peminjaman bahan perpustakaan hanya dapat satu kali saja dalam dua minggu. Perpanjangan harus dialakukan langsung oleh tunanetra dan tidak boleh diwakilkan.

5. Penagihan

Prosedur penagihan yang dilakukan bila terjadi kerterlambatan batas penegmbalian buku adalah petugas memeriksa lama keterlambatan pengembalian bahan pustaka dan membuat surat tagihan kepada pengguna sebagai sanksi administrasi atau denda sebesar Rp.1000/hari setiap buku kecuali buku hilang maka pengguna penyandang tunanetra wajib mengganti dengan buku yang sama.

3.4.4 Waktu Pelayanan

Sistem pelayanan yang diberikan BPAD Propsu yaitu sistem layanan terbuka dimana pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan memilih bantuan kepada pustakawan agar pengguna tunannetra dapat menemukan informasi yang diinginkanya.

Tabel-1 Waktu Layanan

Waktu Layanan Perpustakaan adalah :

Hari Waktu

Senin – Jumat Pukul 08.00 – 17.30 Wib


(43)

Sumber: BPAD Propsu

3.5 Kondisi Penyandang Cacat Tunanetra BPAD Propsu

1. Kondisi Fisik Pelayanan

Secara umum, kondisi fisik fasilitas BPAD Propsu sudah belum memadai dalam memberikan pelayanan masih mengejar pemenuhan kebutuhan penyandang tunanetra dasar saja. Ruang penyandang tunanetra yang bergabung dengan Ruang Dewasa B yang membuat penyandang tunanetra tidak leluasa dalam pergerakannya.

2. Aspek Lingkungan dan Tempat

BPAD Propsu sudah sangat terkenal dengan berbagai sebutan, antara lain pendidikan, budaya dan pusat informasi . Hal ini perlu dipertahankan sebagai identitas kebanggaan BPAD Propsu, salah satu usahanya dengan menambah perbendaharaan jenis fasilitas teknologi untuk penyandang cacat netra.

3. Aspek Perilaku Pelaku Kegiatan Utama

Diperoleh dengan cara studi literatur, yaitu :

1) Kesederhanaan

Yang dimaksud kesederhanaan disini adalah bahwa penyandang cacat netra sebagai pelaku kegiatan utama dapat membawa dirinya dari satu tempat ke tempat lain dalam suatu lokasi, tanpa bantuan orang lain (dinamis dan independen). Karena pergerakannya dinamis dan mengandung unsur swadaya, maka indra pengganti indra penglihatan dalamdirinya harus dimaksimalkan, yaitu : alat pendengaran dan alat peraba (dalam hal ini penggunaan tongkat sebagai detektor, yang digunakan dengan cara mengetuk-ngetuk tongkat tersebut kekiri. dan kekanan untuk memastikan keamanan jalan di depannya sebelum melangkah).Untuk menerjemahkannya kata ”kesederhanaan” dapat dilakukan dengan mengatur tata letak (lay out) secara linier/segaris atau peletakan material-material yang berfungsi sebagai pembentuk sirkulasi.


(44)

2) Keamanan

Kata Keamanan diartikan sebagai pergerakan yang bebas dan leluasa serta terhindar dari hal-hal yang membahayakan, misalnya : tersandung, terpeleset, tabrakan/bersinggungan dengan objek yang tidak diinginkan. Keamanan yang di berikan BPAD Propsu sangat memberikan keamanan kepada penyadang tunanetra dengan lantai yang tidak licin sehingga tidak membahayakan bagi penyandang tunanetra.

3) Kenyamanan

Menurut para ahli, ternyata konsep kenyamanan antara penyandang cacat netra dengan orang normal adalah sama. Malah penyandang cacat netra diuntungkan karena tidak mengenal konsep cahaya, warna dan perspektif. Oleh karena itu, diasumsikan dalam membacapun konsep kenyamanannya tidak berbeda. Di sini, faktor pembentuk kenyamanan, adalah : penghawaan, yang terbagi menjadi penghawaan alami (penggunaan ventilasi) dan penghawaan buatan (penggunaan AC sebagai pengatur temperatur dan kelembaban dalam ruangan) serta akustik (penggunaan bahan-bahan akustik didalam dan di luar ruangan, untuk meminimalisasi sumber-sumber bunyi internal dan eksternal), karena setelah kehilangan sensor visual, maka indra pendengaran dimaksimalkan penggunaannya untuk berkonsentrasi.Oleh karena itu, kepekaan pendengarannya mutlak harus dijaga.


(45)

(46)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. BPAD Propsu memberikan layanan kepada semua pengguna tanpa membedakan status sosial, ras agama dan yang memiliki keterbatasan fisik seperti penyandang tunanetra.

2. Pelayanan yang diberikan BPAD Propsu kepada tunanetra yaitu buku braille dan dua unit komputer berbicara dengan menggunakan program jaws.

3. Sistem yang diterapkan pada BPAD Propsu kepada layanan tunanetra adalah sistem layanan terbuka dimana pengguna dapat secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan meminta bantuan kepada pustakawan agar pengguna tunannetra dapat menemukan informasi yang diinginkanya.

4. Jenis-jenis Pelayanan Pengguna Tunanetra yang diberikan BPAD Propsu adalah keanggotaan, peminjaman, pengembalian, perpanjangan, penagihan.

5. Dengan adanya pelayanan yang diberikan BPAD Propsu ke penyadang tunanetra, tunanetra dapat mencari informasi yang diinginkannya.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dari observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran dan masukkan, diantaranya adalah :


(47)

1. Koleksi bahan pustaka huruf braille di tambahkan lebih banyak lagi agar pengguna tunanetra tidak bosan saat mencari informasi yang diinginkanya.

2. Memberikan ruang khusus untuk penyadang cacat yaitu tunanetra agar tunanetra bebas dalam pergerakannya dengan memberikan huruf braille di setiap ruangan.

3. Sebaiknya rak-rak buku, diberi tulisan huruf braille agar tunanetra bisa mencari informasi yang diinginkanya dengan meraba tulisan huruf braille tersebut.

4. Menambahkan komputer berbicara dan teknologi yang canggih bagi penyadang tunanetra agar tunanetra dapat juga merasakan apa yang dirasakan dengan non penyadang tunanetra.

5. Sistem Klasifikasi berdasarkan DDC 22 BPAD Propsu harusnya menerjemahkan ke huruf braille agar tunanetra lebih mudah mencari informasi dibutuhkannya.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

DAISY Player. 2010. (http://www.hksb.org) diakses 23 Maret 2011

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah.

Jakarta : Grasindo

Darmono. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Grasindo.

Depdiknas RI. Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi. 2004. Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Nasional Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi.

Digital Talking Book. 2010.

Hartono, Bambang. 1986. Sistem Pelayanan Informasi Perpustakaan. Jakarta : Arga Kencana Abadi.


(49)

Hermawan, Rachman. 2006. Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto

Huruf Braille.

23 Maret 2011

Jane, Ware. 2002. Buku belajar bagaimana untuk menuliskan musik Braille dari RNIB

2011

Komputer Berbicara. 2010.

Layanan Berbasis Teknologi sebagai Sarana Mewujudkan Perpustakaan Ideal bagi Penyandang Tunanetra.

diakses 13 Febuary 2011

Lasa.1994. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Lusli, Mimi Mariani. 1992. Pedoman dan Struktur dalam Huruf Braille. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


(50)

Martoadmojo, Karmidi. 1993. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka, Depdikud.

Printer Braille.

Purwanto, Heri.1998. Diklat Ortopedagogik Umum. Yogyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta. Rifyanto Bakri.

Saputro, Turis Purno. 2009. Prencanaan dan perancangan struktur arsitektur Perpustakaan Tunanetra .

Safaruddin, 2010. Layanan Berbasis Teknologi sebagai Sarana Mewujudkan

Perpustakaan Ideal bagi Penyandang Tunanetra.

Siregar, Belling. 2010. Pengatalongan Bahan Buku Khusus Bahan Audio Visual. Medan : Universitas Sumatera Utara.


(51)

Soetminah. 1987. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. Yogyakarta: Djambatan

Sulistyo, Basuki.1999. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.

Sulistyo, Basuki.1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia

Sumardji, P. 1992. Pelayanan Referensi di Perpustakaan. Yogyakarta : Kanisius

Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto.

Sutarno NS.2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto.

Sutoyo, Agus.2001. Strategi dan Pemikiran Perpustakaan. Jakarta : Sagung Seto

Telesensory. 2010.

Termoform.

diakses 23 Maret 2011

Trimo, Soejono. 1986. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung: Alumni.


(52)

(53)

LAMPIRAN

DATA KOLEKSI BUKU BRAILLE PADA TAHUN 2010

No Judul Pengarang Penerjemah Penerbit Tahun Klas Hlm

1 100 puisi Indonesia terbaik 2008

Anugerah Sastra Pena Kencana

Sonia Limbang Gramedia 2008 811 371

2 100 kejadian yang mengubah sejarah dunia

Bill Yanne Zainal Delapratsa Publising

2004 900 470

3 100 peluang usaha Agung Widyatmoko Media Kita Medai Kita 2006 330.12 265

4 100 wanita yang berpengaruh dalam sejarah dunia

Gail Mayer Roika Atika Suryanto Karisma Publishing

900 422

5 1001 keajiaban alam dunia Bill Yanne Staff Mitra Watch

Karisma Publishing

2005 813 193

6 101 dosa- dosa besar Nasrul Umam Syafiy

Qualtum Media

2004 200 333

7 18 wisdom Andre Wongso Amdre Wongso AW Publishing

2005 152.2 108

8 50 tokoh politik legendaris dunia

Ahmad Munif Miftanul Narasi 2007 923. 512

9 Aku ingin tahu mengapa: sabun menghasilkan


(54)

gelembung dan banyak pertayaan

10 Aneka resep masakan kue dan puding cipta selera

Dewi Suharsono Ima Cipta Media Surabaya

2002 641.5 344

11 Apa yang diajarkan oleh anak kita

Pierri Feruci Angela Rosanty Gramedia 2002 370 356

12 Bahasa Arab 1 untuk mahasiswa PT

H.Rialo Masduki, dkk

Zainal Darul Umum Press

2006 400 116

13 Bahasa Arab untuk mahasiswa PT. Jil.3

H.Chatibul Umam Zainal Darul Umum Press

2002 200 150

14 Bahasa Inggris kelas XI modul paket C

Yeni Supriyani Zainal Depdiknas 2007 420 86

15 Batavia awal abad 20 HCC Clockener Brousson

Ananta Gondomono

Komunitas Bambu

2004 900 231

16 Being happy kiat hidup tentaram dan bahagia

Andreww Matt Zainal Gramedia 2007 000 322

17 Berani menulis artikel Wahyu WIbowo Adriani Ahadiat Gramedia 2006 070 470

18 Berguru pada matahari: membangkitkan jiwa kepemimpinan dalam diri anda

Andrias Harefa Andrias Harefa Gramedia 2007 158.4 153

19 Berkat madu sehat, cantik dan penuh vitalis

Rosita dan tim Redaksi Qanita

Dewi Maryastuti Qanita 2007 613 185

20 Bisnis modal dengkul orang lain

Indra Ismawan Relawan book blind Mall


(55)

Ciputra

21 Blind power: berkarya tanpa mata

Indra Ismawan Zainal Med Press 2007 152 692

22 Buku pintar berprestasi untuk SD, SMP, SMA dan umum

Tim penyusun Bintang Indonesia

2005 000 259

23 Cerita bijak untuk mewujudkan legenda appribadi

Dewi Minangsari Indah Grasindo 2005 800 372

24 Dasar-dasar didaktit dan penerapannya dalam pembelajaran

Herry Sukarman Depdiknas 2003 370 104

25 Displin tanpa teriakan atau pukulan

Jerry Wyckoff Marheni B Bina Rupa Aksara

1997 150 487

26 Essential grammar in use Raymond Murphy Erlangga 2001 420 994

27 Every day English conversation jil.2

S.F Habeyb Anih Bhuana Ilmu Populer

1999 420 248

28 Fatimah buah cinta Rasullah SAW : sosok sempurna wanita surga

Abu Muh Ordoni Nunik Djarot Zahra Publishing

2006 200 531

29 Hak azazi perempuan instrumen hokum untuk mewujudkan keadilan gender

Keluarga Kerja Convention Watch Pusat Kajian gender UI

Yayasan Obor Yayasan Obor

2005 348 348

30 Harimau-harimau Mochtar Lubis Yayasan Obor Yayasan Obor


(56)

31 Hidup sukses dan bahagia Ben Handaya The Blind Mall Ciputra

152.2 111

32 Hukum agraria di Indonesia Efendi Perangin-angin

Dumi Aisyah Rajawali Press

1991 300 891

33 Jangan pukul aku : pradigma baru pola pangasuhan anak

Alfia Kohi Syenni Susanti MLC Lumos book

2000 370 749

34 Keberhasilan anak ditangan orangtua

Chainizah Graha Tri H. Pramastuti

Elek Komputido

2007 370 188

35 Ketika cinta bertasbih Habiburaham El Sirazy

Dinny Zudiyanti Republika 2004 813 690

36 Ki Hajar Dewantara : bapak Pendidikan Nasional

Harjana HP 84

37 Kick Andy : menonton dengan hati :kumpulan kisah inspiratif

Gantyo Koespradono

Zainal Bentang Budaya

2008 000 323

38 Kumpulan dogeng Paul Durand Jovita Tandean 2000 398.5 177

39 La Tahzan : jangan besedih Aidh al Qami Krisna Dewanti Qisthy Press 2002 150 1693

40 Making team work Michael Maginn Theofany Melyana

Bhuana Ilmu Populer

2006 651.3 112

41 Manajemen sumber daya manusia

Sondang P. Siagian Marhani 2003 650 1150

42 Mantap dalam 30 hari menit karir

Caro Handley Diana A.Sucipta Erlangga 2007 344.6 142


(57)

Quran

44 Matimatika 1 untuk SMA dan MA kelas X

Yanti Mulyanti Tisna Sudrajat Piranti Darma Kalokatama

2008 510 830

45 Matimatika kelas XI modul paket C

Sujatmiko Anih Depdiknas 2007 510 492

46 Melihat jendela hati 99 kisah keseharian yang membuka hati

Mindo Adriansyah 2005 152.5 355

47 Mengembangkan kreativitas

David Campbel Kansius 1996 152.2 102

48 Mengenal anak autis Bandie Dalphie Normiati Mitra Grafika, Bandung

1996 000 60

49 Orang-orang dalam lintasan cerita

Warno Hamia Insan Cendikia

2002 200 247

50 Panduan hidup sehat dari alergi sampai gemuk

dr Syamsunjal Djauzi

Martina Gamayanti

Kompas 613 354

51 Panduan hidup sehat dari soal ginjal sampai kanker

dr Syamsunjal Djauzi

Jetty

Danuturwindo

Kompas 2005 613 367

52 Panduan hidup sehat dari

soal pemeriksaan kesehatan sampai vertigo

dr Syamsunjal Djauzi

Jetty

Danuturwindo

Erlangga 2005 613 367

53 Panduan mengetik, awas 10 jari untuk tunanetra

VL Mimi Mari Manani Yayasan Mitra Netra


(58)

54 Pendalaman materi sukses UN 2008: bhs Inggris SMA IPA/IPS

SMU 66 Jakarta SMU 66 Jakarta Zainal 2007 510 226

55 Pendalaman materi sukses UN 2008: matimatika SMP

Anis Akasia 2007 510 558

56 Persiapan TOEFL 101 Arief Rahman Dumi Aisyah Visipro 2000 420 855

57 Putri si pembuat kekmbang api

Phillip Pulman Rina Ruslaini Gramedia 2007 813 119

58 Quantum ikhlas Erbe Sentanu Erbe Sentanu Elek

Komputindo

2008 152.5 322

59 Rahasia otak cemerlang Eric Jensen Nana Meyliana Gramedia 2007 370 271

60 Rekayasa perangkat lunak Andri Kristanto Dumi Aisyah Gava Media 2004 005 308

61 Research methology on English morphology and syntaxis

Muh Basri Zainal Badan Penerbit UNM

2007 420 444

62 Sang Nabi Khalil Gibran Rita Tanzil Bentang Budaya

2000 800 103

63 Sejarah islam ( Tarikh pramodem)

K.Ali Dumi Aisyah Srigunting 2000 209 1077

64 Simple public speaking Dion Christian Nugroho

Josephine Tjong 2000 152.5 50

65 Smart emotion : membangun kecerdasan emosi

Anthony Dio Martin

Indah Gramedia 2005 152.5 280


(59)

Univ

67 Takdir 13 Skala Richter: mempertanyakan takdir Tuhan A.Khoitan Mustafiet Qoltum Media

2004 200 312

68 The 7 awareness-7 kesadaran hati dan jiwa

Nanang Qosim Yusuf

Zainal Grasindo 2006 000 530

69 The Divine messges of the DNA : Tuhan dalam gen

Kazud Murakhami Zainal Mizan Pustaka

2006 152.5 102

70 The road to Allah : tahap-tahap perjalanan rohani menuju Tuhan

Jalaludin Rakhmat Nunik Djarot Mizan Pustaka

2007 215 243

71 The secret of sleep : tidur yang membuat anda sehat dan bugar

Eko Sugianto Relawan book blind Mall Ciputra

Prestasi Pustaka

000 91

72 Tokoh- tokoh besar dalam sejarah : Marie Currie

Youngjin Singapore Muris sekolah global jaya

Cakrawala 2007 132.5 130

73 Trilogi hikmah abadi Kahil Gibran Endang Setyawati

Pustaka Pelajar

2006 800 272

74 UU RI no 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan social

Depos Amer Depos RI 2009 360 360

75 What every kids needs to success

Tomas S.Greedspon

Entin Nurhayati Prestasi Pustaka

2009 370 382


(1)

gelembung dan banyak pertayaan

10 Aneka resep masakan kue dan puding cipta selera

Dewi Suharsono Ima Cipta Media Surabaya

2002 641.5 344

11 Apa yang diajarkan oleh anak kita

Pierri Feruci Angela Rosanty Gramedia 2002 370 356

12 Bahasa Arab 1 untuk mahasiswa PT

H.Rialo Masduki, dkk

Zainal Darul Umum Press

2006 400 116

13 Bahasa Arab untuk mahasiswa PT. Jil.3

H.Chatibul Umam Zainal Darul Umum Press

2002 200 150

14 Bahasa Inggris kelas XI modul paket C

Yeni Supriyani Zainal Depdiknas 2007 420 86

15 Batavia awal abad 20 HCC Clockener Brousson

Ananta Gondomono

Komunitas Bambu

2004 900 231

16 Being happy kiat hidup tentaram dan bahagia

Andreww Matt Zainal Gramedia 2007 000 322

17 Berani menulis artikel Wahyu WIbowo Adriani Ahadiat Gramedia 2006 070 470 18 Berguru pada matahari:

membangkitkan jiwa kepemimpinan dalam diri anda

Andrias Harefa Andrias Harefa Gramedia 2007 158.4 153

19 Berkat madu sehat, cantik dan penuh vitalis

Rosita dan tim Redaksi Qanita

Dewi Maryastuti Qanita 2007 613 185

20 Bisnis modal dengkul orang lain

Indra Ismawan Relawan book blind Mall


(2)

Ciputra 21 Blind power: berkarya

tanpa mata

Indra Ismawan Zainal Med Press 2007 152 692

22 Buku pintar berprestasi untuk SD, SMP, SMA dan umum

Tim penyusun Bintang

Indonesia

2005 000 259

23 Cerita bijak untuk mewujudkan legenda appribadi

Dewi Minangsari Indah Grasindo 2005 800 372

24 Dasar-dasar didaktit dan penerapannya dalam pembelajaran

Herry Sukarman Depdiknas 2003 370 104

25 Displin tanpa teriakan atau pukulan

Jerry Wyckoff Marheni B Bina Rupa Aksara

1997 150 487

26 Essential grammar in use Raymond Murphy Erlangga 2001 420 994

27 Every day English

conversation jil.2

S.F Habeyb Anih Bhuana Ilmu

Populer

1999 420 248

28 Fatimah buah cinta Rasullah SAW : sosok sempurna wanita surga

Abu Muh Ordoni Nunik Djarot Zahra Publishing

2006 200 531

29 Hak azazi perempuan instrumen hokum untuk mewujudkan keadilan gender

Keluarga Kerja Convention Watch Pusat Kajian gender UI

Yayasan Obor Yayasan Obor

2005 348 348

30 Harimau-harimau Mochtar Lubis Yayasan Obor Yayasan Obor


(3)

31 Hidup sukses dan bahagia Ben Handaya The Blind Mall Ciputra

152.2 111

32 Hukum agraria di Indonesia Efendi Perangin-angin

Dumi Aisyah Rajawali Press

1991 300 891

33 Jangan pukul aku : pradigma baru pola pangasuhan anak

Alfia Kohi Syenni Susanti MLC Lumos book

2000 370 749

34 Keberhasilan anak ditangan orangtua

Chainizah Graha Tri H.

Pramastuti

Elek Komputido

2007 370 188

35 Ketika cinta bertasbih Habiburaham El Sirazy

Dinny Zudiyanti Republika 2004 813 690

36 Ki Hajar Dewantara : bapak Pendidikan Nasional

Harjana HP 84

37 Kick Andy : menonton dengan hati :kumpulan kisah inspiratif

Gantyo Koespradono

Zainal Bentang Budaya

2008 000 323

38 Kumpulan dogeng Paul Durand Jovita Tandean 2000 398.5 177 39 La Tahzan : jangan besedih Aidh al Qami Krisna Dewanti Qisthy Press 2002 150 1693 40 Making team work Michael Maginn Theofany

Melyana

Bhuana Ilmu Populer

2006 651.3 112

41 Manajemen sumber daya manusia

Sondang P. Siagian Marhani 2003 650 1150

42 Mantap dalam 30 hari menit karir

Caro Handley Diana A.Sucipta Erlangga 2007 344.6 142


(4)

Quran

44 Matimatika 1 untuk SMA dan MA kelas X

Yanti Mulyanti Tisna Sudrajat Piranti Darma Kalokatama

2008 510 830

45 Matimatika kelas XI modul paket C

Sujatmiko Anih Depdiknas 2007 510 492

46 Melihat jendela hati 99 kisah keseharian yang membuka hati

Mindo Adriansyah 2005 152.5 355

47 Mengembangkan kreativitas

David Campbel Kansius 1996 152.2 102

48 Mengenal anak autis Bandie Dalphie Normiati Mitra Grafika, Bandung

1996 000 60

49 Orang-orang dalam

lintasan cerita

Warno Hamia Insan

Cendikia

2002 200 247

50 Panduan hidup sehat dari alergi sampai gemuk

dr Syamsunjal Djauzi

Martina Gamayanti

Kompas 613 354

51 Panduan hidup sehat dari soal ginjal sampai kanker

dr Syamsunjal Djauzi

Jetty

Danuturwindo

Kompas 2005 613 367

52 Panduan hidup sehat dari

soal pemeriksaan kesehatan sampai vertigo

dr Syamsunjal Djauzi

Jetty

Danuturwindo

Erlangga 2005 613 367

53 Panduan mengetik, awas 10 jari untuk tunanetra

VL Mimi Mari Manani Yayasan Mitra Netra


(5)

54 Pendalaman materi sukses UN 2008: bhs Inggris SMA IPA/IPS

SMU 66 Jakarta SMU 66 Jakarta Zainal 2007 510 226

55 Pendalaman materi sukses UN 2008: matimatika SMP

Anis Akasia 2007 510 558

56 Persiapan TOEFL 101 Arief Rahman Dumi Aisyah Visipro 2000 420 855 57 Putri si pembuat kekmbang

api

Phillip Pulman Rina Ruslaini Gramedia 2007 813 119

58 Quantum ikhlas Erbe Sentanu Erbe Sentanu Elek

Komputindo

2008 152.5 322

59 Rahasia otak cemerlang Eric Jensen Nana Meyliana Gramedia 2007 370 271 60 Rekayasa perangkat lunak Andri Kristanto Dumi Aisyah Gava Media 2004 005 308 61 Research methology on

English morphology and syntaxis

Muh Basri Zainal Badan

Penerbit UNM

2007 420 444

62 Sang Nabi Khalil Gibran Rita Tanzil Bentang Budaya

2000 800 103

63 Sejarah islam ( Tarikh pramodem)

K.Ali Dumi Aisyah Srigunting 2000 209 1077

64 Simple public speaking Dion Christian Nugroho

Josephine Tjong 2000 152.5 50

65 Smart emotion :

membangun kecerdasan emosi

Anthony Dio Martin

Indah Gramedia 2005 152.5 280


(6)

Univ 67 Takdir 13 Skala Richter:

mempertanyakan takdir Tuhan

A.Khoitan Mustafiet

Qoltum Media

2004 200 312

68 The 7 awareness-7 kesadaran hati dan jiwa

Nanang Qosim Yusuf

Zainal Grasindo 2006 000 530

69 The Divine messges of the DNA : Tuhan dalam gen

Kazud Murakhami Zainal Mizan Pustaka

2006 152.5 102

70 The road to Allah : tahap-tahap perjalanan rohani menuju Tuhan

Jalaludin Rakhmat Nunik Djarot Mizan Pustaka

2007 215 243

71 The secret of sleep : tidur yang membuat anda sehat dan bugar

Eko Sugianto Relawan book blind Mall Ciputra

Prestasi Pustaka

000 91

72 Tokoh- tokoh besar dalam sejarah : Marie Currie

Youngjin Singapore Muris sekolah global jaya

Cakrawala 2007 132.5 130

73 Trilogi hikmah abadi Kahil Gibran Endang Setyawati

Pustaka Pelajar

2006 800 272

74 UU RI no 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan social

Depos Amer Depos RI 2009 360 360

75 What every kids needs to success

Tomas S.Greedspon

Entin Nurhayati Prestasi Pustaka

2009 370 382