T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dijelaskan pada bab ini meliputi deskripsi data
karakteristik responden secara kuantitatif, analisis data interval self afficacy
dan perilku merokok secara deskriptif dan uji hipotesis penelitian.
4.1.1

Deskripsi Data Penelitian
Intensitas jumlah rokok yang dikonsumsi siswa kelas X SMK
Saraswati Salatiga dikelompokan menjadi empat kelas dapat dilihat
pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.1
Jumlah Konsumsi Rokok Siswa per Hari
Jumlah Rokok
(per Hari)

1.

1 – 4 batang


Jumlah
Sampel
31

2.

5 – 10 batang

41

53,25

3.

1 bungkus

4

5,19


4.

> 1 bungkus

1

1,30

77

100

No.

Jumlah

Persentase
(%)
40,26


Sumber: Data primer penelitian, 2017 (diolah)

Secara ilustrasi, diagram konsumsi rokok siswa per hari dapat
dilihat pada gambar 4.2 berikut:

27

28

5.19% 1.30%

40.26%

1 – 4 batang
5 – 10 batang

53.25%

1 bungkus

> 1 bungkus

Gambar 4.1
Diagram Lingkaran Konsumsi Rokok Siswa
4.1.2

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif menggunakan pengolahan data univariat
untuk menjelaskan karakteristik variabel self-efficacy dan variabel
perilaku merokok.
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Self Efficacy Siswa Kelas X SMK Saraswati
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah
Mean

SD
Min
Mak

Nilai
≤ 46
47 - 61
62 - 76
77 - 91
≥ 92

Distribusi %
2
2,60
40
51,95
27
35,06
4
5,19

4
5,19
77
100
56,753
10,525
32
102

Sumber: Data primer penelitian, 2017 (diolah)

29

Pengukuran variabel self efficacy berdasarkan pada tabel 4.3
didapatkan nilai rata- rata (mean) adalah 56,753, mayoritas siswa
berada pada kategori rendah sebanyak 40 anak (51,95%). Nilai
Standar Deviasi (Simpangan Baku) didapatkan 10,525 dari rentang
data minimal-maksimal sebesar 32-102. Pengukuran variabel perilaku
merokok siswa kelas X SMK Saraswati Salatiga berdasarkan hasil
penelitian data primer dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Perilaku Merokok
Siswa Kelas X SMK Saraswati
Kategori
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah
Mean
SD
Min
Mak

Nilai Distribusi
%
≤ 46
5
6,493

47 - 61
10
12,99
62 - 76
23
29,87
77 - 91
27
35,06
≥ 92
8
10,39
77
100
84,337
7,303
32
102

Sumber: Data primer penelitian, 2017 (diolah)


Pengukuran variabel perilaku merokok berdasarkan pada
tabel 4.4 didapatkan nilai rata- rata (mean) adalah 84,337, mayoritas
siswa berada pada kategori tinggi sebanyak 27 anak (35,06%). Nilai
Standar Deviasi (Simpangan Baku) didapatkan 7,303 dari rentang
data minimal-maksimal sebesar 32-102.

30

4.1.3

Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab rumusan masalah
yang telah dikemukakan di bab I bahwa apakah terdapat hubungan
yang signifikan self efficacy terhadap perilaku merokok siswa kelas
X SMK Saraswati Salatiga. Berdasarkan hasil pengolahan data
primer dinyatakan bahwa hipotesis Ha penelitian diterima. Hasil
perhitungan menggunakan software perangkat lunak SPSS versi 18.0
dapat dilihat pada tabel 4.5:


Tabel 4.4
Uji Kendall’s Tau Coefficient
Correlations
Perilaku
Self Efficacy
Kendall's tau_b

Self Efficacy

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

Perilaku Merokok

Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N

1,000

.

Merokok
-,638
,038

77

77

-,638

1,000

,038 .
77

77

Sumber: Data Primer 2017 (diolah)

Uji Kendall’s tau digunakan untuk mencari hubungan dan
menguji hipotesis dua variabel atau lebih bila datanya berbentuk
ordinal. Langkah teknis uji Uji Kendall’s tau menggunakan program
SPSS versi 18.0 adalah: Analyze > > Correlate > > Bivariate > >
korelasi Kendall’s tau. Hasil penelitian menunjukkan nilai
Correlation Coefficient variabel self efficacy dan perilaku merokok

31

adalah -0,638, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
variabel self efficacy maka semakin rendah perilaku merokok,
sebaliknya semakin rendah nilai variabel self efficacy maka semakin
tinggi perilaku merokok. Nilai ±



(±0,638 > ±0,217)

pada sampel 77 dengan pendekatan 2 tailed. Nilai ini juga didukung
dengan perolehan signifikansi 0,038 < nilai α yaitu 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik sesuai dengan hipotesis
penelitian bahwa terdapat hubungan negatif secara signifikan antara
self efficacy dengan perilaku merokok pada siswa kelas X SMK

Saraswati Salatiga.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada kelas X yang memiliki enam jurusan
akademik di SMK Saraswati Salatiga. Dari populasi 199 per kelas didapatkan
sampel (random sampling) sebanyak 77 subjek. Siswa kelas X SMK
Saraswati Salatiga rata-rata menkonsumsi rokok sebanyak 5 hingga 10 batang
per hari (53,25%), konsumsi rokok siswa biasanya dilakukan sebelum masuk
lingkungan sekolah, pulang sekolah, perjalanan pulang ke rumah dan sisanya
dilakukan di lingkungan tempat tinggal.
Menurut Bandura (1999), self efficacy berhubungan erat dengan
keyakinan bahwa seseorang dapat mengatasi masalahnya sedangkan perilaku
merokok pada usia remaja sangat memungkinkan seseorang menjadi heroic
smoker pada usia bekerja. Siswa yang memiliki self efficacy tinggi

diharapkan tidak berpengaruh terhadap keinginan untuk mengkonsumsi

32

rokok. Hasil pengukuran variabel self efficacy siswa kelas X SMK Saraswati
Salatiga secara univariat didapatkan pada kategori rendah (51,95%) dan
variabel perilaku merokok secara univariat didapatkan pada kategori tinggi
(35,06%).
Hasil uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan metode
Kendall’s_tau menunjukkan bahwa self efficacy berhubungan secara
signifikan terhadap perilaku merokok siswa. Penelitian ini sesuai dari
penelitian sebelumnya yang menggunakan metode lain yaitu desain cross
sectional study oleh Haryati (2015). Penelitian tersebut dilaksanakan di Kota

Banda Aceh dan menunjukkan bahwa self efficacy memiliki hubungan
perilaku merokok remaja. Pada penelitian ini menemukan bahwa dari ketiga
indikator self efficacy dari teori Bandura (1997) yaitu level, generality dan
strength siswa SMK Saraswati Kota Salatiga secara keseluruhan berhubungan

dengan perilaku merokok.