ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013, MINAT BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7075 14905 1 SM
ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM
2013, MINAT BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6
SURAKARTA
Alviyana, Baedhowi, Kristiani *
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: alviyana@fkip.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui efektivitas pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas XI
Pemasaran. (2) Mengetahui minat belajar siswa di kelas XI Pemasaran pada mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. (3)
Mengetahui prestasi belajar siswa di kelas XI Pemasaran dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik pengambilan data yang digunakan
adalah angket atau kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
perbandingan rata-rata uji t.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas XI
Pemasaran sudah efektif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel; 4,610 >
1,99174. (2) Minat belajar siswa kelas XI Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 kurang
maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel; 0,306 < 1,99174. (3)
Prestasi belajar siswa kelas XI Pemasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sudah maksimal. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel; 7,239 > 1,99174.
Kata kunci: pelaksanaan Kurikulum 2013, minat belajar, prestasi belajar
ABSTRACT
The objectives of this study were to (1) determine effectiveness of
implementing Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject in grade XI
Marketing. (2) Determine student s learning interest in grade XI Marketing on
Craft and Entrepreneurship subject in implementing of Kurikulum 2013. (3)
Determine student s learning achievement in grade XI Marketing in implementing
1
of Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject. This research is a
descriptive study with quantitative approach. Data collection technique used is
questionnaire. Analyse technique of data used is compare means technique t test.
Based on the result of the study can be concluded that (1) implementation
of Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject in grade XI Marketing
was effective. This is indicated by the tcount > ttable; 4,610 > 1,99174 (2) Student s
learning interest in grade XI Marketing on Craft and Entrepreneurship less than
maximum. This is indicated by the tcount < ttable; 0,306 < 1,99174 (3) Student s
learning achievement in grade XI Marketing in implementing of Kurikulum 2013
on Craft and Entrepreneurship subject has a maximum. This is indicated by the
tcount > ttable; 7,239 > 1,99174.
Keyword: implementing of Kurikulum 2013, learning interest, learning
achievement
PENDAHULUAN
kecerdasan,
yang tertuang dalam Pembukaan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
keterampilan
Salah satu tujuan negara
Pemerintah
Pendidikan
kehidupan
melalui
pendidikan
pendidikan
menengah.
nomor
pendidikan saat ini adalah tentang
tahun
Menurut
pemberlakuan
Undang-Undang Republik Indonesia
Sistem
20
Pendidikan
Kebijakan
2003 tentang
melaksanakan
suasana
untuk
pembelajaran
secara
potensi
kekuatan
aktif
agar
dirinya
dan
untuk
diri,
Kurikulum
untuk
2013
manusia (SDM) yang kompeten tidak
proses
hanya pada aspek kognitif, tetapi
didik
juga seimbang dengan aspek lainnya,
yaitu
mengembangkan
spiritual
pengendalian
peserta
pemerintah
2013.
meningkatkan mutu sumber daya
mewujudkan
belajar
Kurikulum
dikembangkan dengan alasan untuk
Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana
menyediakan
adalah kurikulum.Isu dalam dunia
dasar hingga
pendidikan
adalah
perangkat pendidikan, salah satunya
Kebudayaan
menyelenggarakan pendidikan dari
tingkat
diperlukan
pemerintah dalam penyelenggaraan
bangsa.
Kementerian
dan
yang
mulia, serta
negara . Salah satu tanggung jawab
Undang-Undang Dasar 1945 adalah
mencerdaskan
akhlak
memiliki
aspek
afektif
dan
aspek
psikomotorik. Kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada kompetensi dengan
keagamaan,
kepribadian,
pemikiran
2
berbasis
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan.
keberhasilan
pelaksanaan
pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Salah satu kunci utama efektivitas
atau
tidaklah mudah. Banyaknya siswa
yang
Kurikulum 2013 adalah bagaimana
transfer
dilaksanakan.
siswa di sekolah secara langsung
2013
mempengaruhi
menggunakan pendekatan saintifik
Pelaksanaan
sedikit
pada awal pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum
banyak
menunjukkan
2013 juga mengakibatkan belum
tersedianya sarana prasarana yang
telah
mendukung pelaksanaan Kurikulum
bagaimana
2013 sehingga menyebabkan siswa
kemampuan guru dalam mengajar
kesulitan dalam mengkuti kegiatan
yang sesuai dengan pelaksanaan
Kurikulum
2013.
pelaksanaan,
guru
Pada
masih
pembelajaran dan berpengaruh pada
awal
minat belajar siswa dalam kegiatan
belum
belajar mengajar.
terbiasa dengan pembelajaran yang
menggunakan
saintifik.
kegiatan
Hal
dilaksanakan
konsep
ini
juga
Selain konsep pembelajaran
pendekatan
yang berbeda dengan kurikulum
menyebabkan
pembelajaran
belum
sebelumnya, proses penilaian yang
yang
digunakan
sesuai
penilaian yang digunakan adalah
guru dalam pelaksanaan Kurikulum
sistem penilaian autentik. Kendala
bagaimana
dalam proses penilaian yang dihadapi
membangkitkan minat belajar siswa
dalam
Peran
minat
pelaksanaan
guru dalam pelaksanaan Kurikulum
pembelajaran.
2013 adalah banyaknya jenis-jenis
guru untuk meningkatkan
siswa
pada
pelaksanaan
pelaksanaan Kurikulum 2013, sistem
Kendala lain yang dihadapi
adalah
dalam
Kurikulum 2013 juga berbeda. Pada
dengan konsep pendekatan saintifik.
2013
atau
mengajar. Ketidaksiapan pemerintah
2013 yang telah berjalan hampir 2
tahun,
ketertarikan
minat siswa dalam kegiatan belajar
(scientific approach) dalam proses
pembelajaran.
dengan
adanya penambahan jam belajar
informasi
Kurikulum
terbebani
struktur Kurikulum 2013 dengan
kegiatan belajar mengajar sebagai
proses
merasa
penilaian
pelaksanaan
yang
harus
dilakukan.
Banyaknya kegiatan penilaian yang
3
harus dilakukan, menjadikan guru
Kewirausahaan dalam pelaksanaan
autentik. Rumitnya proses penilaian
prestasi belajar siswa di kelas XI
kebingungan dengan proses penilaian
Kurikulum 2013, dan (3) mengetahui
yang harus dilakukan membutuhkan
waktu
yang
lama
Pemasaran
sehingga
dalam
pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
menyebabkan guru tidak mempunyai
Prakarya dan Kewirausahaan.
waktu untuk mengembangkan diri.
Hasil akhir yang diharapkan
TINJAUAN
dari suatu kegiatan pembelajaran
PUSTAKA
PERUMUSAN HIPOTESIS
adalah adanya peningkatan pada
DAN
Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai
prestasi belajar siswa. Pelaksanaan
Kurikulum 2013 diharapkan dapat
jarak yang harus ditempuh oleh
dibandingkan
sebagai tempat berpacu atau tempat
memberikan
hasil
kurikulum
pada
dengan
yang
seorang pelari, yang diistilahkan
lebih
penerapan
berlari dari mulai start sampai finish.
kurikulum
Penggunaan kurikulum selain dalam
sebelumnya. Prestasi belajar siswa
dunia olah raga, diadopsi dalam
kelas XI dalam penerapan KTSP
dunia pendidikan dengan definisi
pada mata pelajaran Kewirausahaan
sejumlah mata pelajaran di sekolah
sudah mencapai 68% siswa yang
telah
mencapai
KKM
atau mata kuliah di perguruan tinggi,
yang
yang harus ditempuh untuk mencapai
ditentukan, yaitu 75, sedangkan 32%
suatu ijazah atau tingkat. Kurikulum
siswa belum mencapai KKM yang
juga berarti keseluruhan pelajaran
telah ditentukan.
yang disajikan oleh suatu lembaga
Tujuan penelitian ini adalah
pendidikan (Nasution, 2011).
(1) untuk mengetahui efektivitas
Seiring
pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
dan
perkembangan
Pemasaran, (2) mengetahui minat
perkembangan
mata
pelajaran
Kewirausahaan
Prakarya
di
kelas
kurikulum
XI
Adanya
belajar siswa di kelas XI Pemasaran
zaman,
juga
dan
dengan
pengertian
mengalami
perubahan.
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
pada mata pelajaran Prakarya dan
4
adanya pergeseran nilai-nilai dalam
1. Standar Kompetensi Lulusan
masyarakat, memperluas pengertian
kurikulum
yang
semula
Standar
hanya
adalah
menjadi kurikulum memuat berbagai
keterampilan, dan pengetahuan .
pengalaman
Perubahan Standar Kompetensi
kepada siswa, baik di dalam maupun
Lulusan
di luar sekolah.
Kurikulum 2013
Kurikulum
2013
soft skills dan hard skills yang
adalah
meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
2. Standar Isi
lebih ditekankan pada kompetensi
pemikiran
Standar
kompetensi
Kurikulum
tindak
Kurikulum
lanjut
Tingkat
2005
2013
dari
Satuan
tentang
dan
dan
Standar
Isi
materi
beberapa elemen perubahan dalam
berikut:
jenjang
tertentu .
jalur pendidikan sekolah. Terdapat
yaitu
bahan
kajian,
dipenuhi oleh peserta didik pada
jalur pendidikan, khususnya pada
2013,
tamatan,
silabus pembelajaran yang harus
sikap) dalam seluruh jenjang dan
Kurikulum
lingkup
kompetensi mata pelajaran, dan
pendidikan
keterampilan,
ruang
kompetensi
kompetensi
pendidikan untuk mengembangkan
(pengetahuan,
adalah
yang dituangkan dalam kriteria
acuan dan pedoman bagi pelaksanaan
ranah
sebagaimana
materi dan tingkat kompetensi
Pendidikan (KTSP) yang dijadikan
berbagai
Isi,
dijelaskan dalam PP No. 19 Tahun
berbasis sikap, keterampilan, dan
merupakan
pelaksanaan
peningkatan dan keseimbangan
pada tahun 2013. Kurikulum 2013
pengetahuan.
dalam
Kurikulum 2013 adalah adanya
kurikulum yang dilaksanakan mulai
dengan
kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap,
kegiatan lain yang dapat memberikan
dan
Lulusan
menurut PP No. 19 Tahun 2005
memuat mata pelajaran tradisional
pembelajaran
Kompetensi
pendidikan
Perubahan
dalam
pembelajaran
yang
dikembangkan
sebagai
jenis
ditekankan
pada
berbasis
kompetensi sehingga memenuhi
aspek kesesuain dan kecukupan,
5
kemudian mengakomodasi konten
saintifik, dan Standar Penilaian, yang
lokal, nasional, dan internasional.
ditekankan pada penilaian autentik,
3. Standar Proses
masih mengalami kendala dalam
Pengertian Standar Proses seperti
pelaksanaannya.
yang dijelaskan dalam PP No, 19
Tahun
nasional
2005
adalah
standar
pendidikan
berkaitan
dengan
Efektivitas
yang
diartikan
pelaksanaan
standar
untuk
ketercapaian
Perubahan dalam Standar Proses
ditentukan.
lebih ditekankan pada bagaimana
dengan
kegiatan pembelajaran dilakukan
4. Standar Penilaian
Standar
Penilaian
yang
Efektivitas
keberhasilan
telah
berkaitan
dalam
atau output yang telah dicapai dari
suatu perlakuan (treatment) yang
berdasarkan
standar
hasil
Efektivitas lebih berfokus pada hasil
telah diterapkan.
pada PP No. 19 Tahun 2005
adalah
jauh
pencapaian tujuan yang diinginkan.
pendekatan
saintifik.
seberapa
pada dasarnya menunjukkan taraf
lulusan .
menggunakan
dengan
umum
ditentukan sebelumnya. Efektivitas
mencapai
kompetensi
secara
ketercapaian suatu tujuan yang telah
pembelajaran pada satu satuan
pendidikan
Efektivitas
nasional
pendidikan yang berkaitan dengan
Minat Belajar
instrumen penilaian hasil belajar
lebih suka dan rasa ketertarikan pada
Standar Penilaian adalah penilaian
yang menyuruh
mekanisme,
prosedur,
Minat adalah
dan
suatu hal atau aktivitas tanpa ada
peserta didik . Perubahan dalam
yang
dilakukan
penilaian autentik.
Dari
pembelajaran, minat dapat diartikan
dengan ketertarikan siswa terhadap
elemen
perubahan
yang
dilakukan,
ditekankan
pada
pendekatan
(Slameto, 2010:
180). Bila dikaitkan dalam kegiatan
menggunakan
keempat
suatu rasa
kegiatan pembelajaran atau rasa suka
siswa
pelaksanaan Standar Proses, yang
terhadap
kegiatan
pembelajaran yang mendorong siswa
6
untuk memberikan perhatian yang
dengan psikologis atau kejiwaan
dengan pernyataan, tetapi juga dapat
yang mempengaruhi minat belajar
lebih. Minat tidak hanya dibuktikan
siswa. Faktor-faktor psikologis
ditunjukkan dengan suatu aktivitas.
siswa
Minat yang telah disadari oleh siswa
pikiran
siswa
Faktor-faktor
dalam
Faktor kelelahan dapat dibedakan
menjadi
yang
Kelemahan
terlihat
kelelahan rohani dapat dilihat dari
faktor internal adalah faktor yang
adanya kelesuan dan kebosanan
berasal dari luar diri siswa. Slameto
sehingga minat atau dorongan
faktor
untuk melakukan sesuatu hilang.
Selain faktor internal yang
1. Faktor jasmaniah
telah dijelaskan di atas, minat siswa
Faktor jasmaniah berhubungan
juga
dengan fisik siswa. Hal-hal yang
dipengaruhi
eksternal.
terjadi pada fisik siswa tentu saja
Faktor
oleh
eksternal
faktor
yang
mempengaruhi minat belajar siswa
berpengaruh pada minat siswa
terdiri dari tujuan pembelajaran,
dalam belajar. Faktor jasmaniah
guru,
berhubungan dengan kesehatan
bahan
pelajaran,
metode
mengajar, media pembelajaran, dan
siswa dan cacat tubuh yang
lingkungan yang dijelaskan sebagai
mungkin terjadi pada siswa.
psikologis
jasmani
membaringkan tubuh, sedangkan
dari dalam diri siswa, sedangkan
Faktor
kelelahan
dan timbul kecenderungan untuk
internal adalah faktor yang berasal
2. Faktor psikologis
yaitu
dengan lemah lunglainya tubuh
internal dan faktor eksternal. Faktor
internal menjadi 3 jenis, yaitu:
2,
jasmani dan kelelahan rohani.
dibedakan menjadi 2, yaitu faktor
mengklasifikasikan
bakat,
3. Faktor kelelahan
mempengaruhi minat belajar siswa
(2010)
minat
intelegensi,
kematangan, dan kesiapan.
kegiatan belajar untuk menguasai
pelajaran tersebut.
dari
perhatian,
dalam bidang pelajaran, akan mampu
menjaga
terdiri
berikut:
merupakan
faktor-faktor yang berhubungan
7
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran
terus menerus dilakukan akan
berkaitan
menimbulkan kebosanan pada diri
dengan usaha-usaha yang akan
siswa.
dicapai guru dalam mengajar.
5. Media pembelajaran
2. Guru
Tujuan
Hubungan antara guru dengan
pembelajaran
siswa memegang peranan penting
dalam
belajar
membangkitkan
siswa.
berpenampilan
membangkitkan
siswa.
menarik
minat
yang
akan
menarik perhatian siswa sehingga
menimbulkan rasa senang dalam
belajar.
yang
6. Lingkungan
Lingkungan
dipelajari dan diingat.
mampu
merupakan
kondisi
isi
memilih
pembelajaran
menyampaikan
Metode
kelas
merangsang
keaktifan
tentunya
penting
minat
belajar
yang
belajar
minat terhadap suatu pelajaran,
dan
jika siswa berada pada lingkungan
dalam
yang mendorong timbulnya minat
belajar tersebut.
yang
Minat belajar siswa dapat
dan
diukur dari indikator yang terdiri dari
kreativitas siswa, inovatif, dan
menyenangkan
siswa
siswa. Siswa akan mempunyai
pembelajaran.
pembelajaran
hal
mempengaruhi
metode pembelajaran yang sesuai
dengan
dapat
pembelajaran tidak monoton.
menarik minat siswa lebih mudah
harus
juga
media
mengurangi verbalitas sehingga
terhadap minat belajar siswa.
Guru
Penggunaan
pembelajaran
berpengaruh
4. Metode pembelajaran
yang
isi materi yang disampaikan akan
belajar
pembelajaran
untuk
pembelajaran yang sesuai dengan
Bahan pembelajaran atau materi
Bahan
materi
media
disampaikan oleh guru. Media
3. Bahan pembelajaran
pembelajaran
adalah
memperjelas
minat
Guru
penggunaan
perasaan senang siswa, kemauan
akan
siswa,
menarik minat siswa. Berbeda
kesadaran
siswa,
dan
perhatian siswa dalam pembelajaran.
dengan metode ceramah yang
8
1. Perasaan senang
Prestasi Belajar
Prestasi
Perasaan senang dalam kegiatan
belajar
menurut
pembelajaran ditunjukkan dengan
Syah (2005: 141) diartikan dengan
pelajaran, perasaan siswa saat
mempelajari
ketertarikan
bentuk skor yang diperoleh dari hasil
taraf keberhasilan murid dalam
pendapat siswa terhadap mata
mengikuti
pelajaran,
siswa
pelajaran
sekolah
dan
terhadap
tes
dapat
Kemauan siswa dalam belajar
sejumlah
materi
dengan
tingkat
diartikan
proses
pembelajaran
diukur dengan tes dan diwujudkan
sumber lain.
ditunjukkan
dalam
tentang materi tertentu yang dapat
kemauan siswa untuk belajar dari
pelajaran
dinyatakan
mengenai
menempuh
untuk mengerjakan soal/tugas dan
siswa
di
keberhasilan peserta didik setelah
meliputi aspek kemauan siswa
Kesadaran
yang
pelajaran
pelajaran tertentu . Prestasi belajar
2. Kemauan siswa
3. Kesadaran siswa
materi
dalam bentuk nilai atau skor. Prestasi
belajar yang baik dapat menjadi
terhadap
salah satu indikator keberhasilan
dengan
proses belajar.
adanya kesadaran siswa untuk
Prestasi
belajar di rumah, kesadaran siswa
belajar
siswa
tugas,
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
pemahaman dalam belajar, dan
menjadi 2, yaitu faktor internal dan
untuk
kesadaran
mengerjakan
kesadaran
ketinggalan.
siswa
terhadap
untuk
mengejar
Faktor-faktor
faktor
Faktor
internal
dari dalam diri siswa. Faktor ini
berkaitan dengan kondisi jasmani
Perhatian siswa terhadap pelajaran
dengan
eksternal.
dibedakan
merupakan faktor-faktor yang berasal
4. Perhatian siswa
ditunjukkan
tesebut
dan rohani siswa, sedangkan faktor
perhatian
eksternal merupakan faktor yang
siswa untuk mengikuti pelajaran,
berasal dari luar diri siswa. Faktor
perhatian siswa saat diskusi, dan
eksternal
perhatian siswa saat ulangan
9
berhubungan
dengan
lingkungan siswa. Faktor internal
rohani ditandai dengan adanya
siswa terdiri dari faktor jasmaniah,
siswa.
yang mempengaruhi prestasi belajar
faktor
psikolgis,
dan
kelelahan.
1. Faktor jasmaniah
Faktor
jasmaniah
kelesuan dan kebosanan pada diri
faktor
Faktor eksternal umumnya
berkaitan dengan lingkungan siswa.
Faktor eksternal yang mempengaruhi
merupakan
prestasi belajar siswa terdiri dari 3
faktor yang berhubungan dengan
faktor,
fisik siswa. Faktor jasmaniah
keadaan
terdiri dari faktor kesehatan dan
siswa,
proses
begitu
utama
yang diderita siswa.
psikologis
siswa.
siswa
keluarga
diantaranya
intelegensi,
menjadi
2,
dapat
yaitu
dibedakan
tubuh,
sedangkan
cara
orang
tua
2. Keadaan sekolah
kelelahan
lunglai
dimaksud
orang tua.
Lingkungan sekolah merupakan
lingkungan tempat siswa belajar
Kelelahan jasmani ditunjukkan
lemah
yang
ekonomi keluarga, dan pengertian
jasmani dan kelelahan rohani.
dengan
pencapaian
keluarga, suasana rumah, keadaan
kematangan, dan kesiapan.
Kelelahan
keluarga
mendidik, relasi antar anggota
perhatian, minat, bakat, motivasi,
3. Faktor kelelahan
Keadaan
prestasi belajar siswa. Keadaan
yang termasuk dalam psikologis
dari
mempengaruhi
mempengaruhi
atau kejiwaan siswa. Faktor-faktor
terdiri
dalam
mempunyai peranan besar dalam
berhubungan dengan psikologis
siswa
keadaan
belajar yang pertama dan paling
kemungkinan adanya cacat fisik
Faktor
dan
Keluarga merupakan lingkungan
dengan
2. Faktor psikologis
sekolah,
keluarga,
1. Keadaan keluarga
belajar
pula
keadaan
masyarakat.
cacat tubuh. Kesehatan siswa akan
mempengaruhi
yaitu
secara
dan
sekolah
keinginan untuk membaringkan
sistematis.
yang
Keadaan
mempengaruhi
prestasi belajar siswa diantaranya
kelelahan
adalah metode pembelajaran yang
10
dalam pelaksanaan Kurikulum
digunakan guru, kurikulum yang
2013 adalah tinggi
digunakan, relasi siswa dengan
guru, relasi siswa dengan siswa
lain,
disiplin
sekolah,
alat
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan
pelajaran, metode belajar, dan
di SMK Negeri 6 Surakarta yang
fasilitas lain yang mendukung
berlokasi di Jl. LU. Adisucipto No.
kegiatan pembelajaran.
38,
3. Keadaan masyarakat
terjadi
di
yang
masyarakat
yang
sedang
Kurikulum
akan
2013,
belum
serupa
yang
ada
pernah
tersedia. Metode penelitian yang
digunakan
Hipotesis
adalah
deskriptif
kuantitatif. Populasi dalam penelitian
Berdasarkan uraian kajian
ini adalah kelas XI Pemasaran yang
teori di atas, dapat dirumuskan
terdiri
hipotesis sebagai berikut:
dari
66
siswa.
Teknik
sampling yang digunakan adalah
Pelaksanaan Kurikulum 2013
sampling jenuh. Jumlah sampel yang
pada mata pelajaran Prakarya
digunakan
dan Kewirausahaan di kelas XI
sebanyak
66
siswa.
Variabel dalam peneltian ini adalah
Pemasaran sudah efektif
Pelaksanaan Kurikulum 2013 (X1),
Minat belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Minat Belajar (X2), dan Prestasi
dalam pelaksanaan Kurikulum
masing-masing variabel dianalisis
Prakarya
3.
melaksanakan
dilakukan, dan data yang diperlukan
berada di lingkungan tersebut.
2.
masih
penelitian
mempengaruhi siswa karena siswa
1.
57413
Negeri 6 Surakarta adalah sekolah
lingkungan yang ada di sekitar
Kondisi
Surakarta
dengan pertimbangan bahwa SMK
Lingkungan masyarakat adalah
siswa.
Laweyan,
dan
Belajar (Y). Dalam penelitian ini,
Kewirausahaan
secara terpisah untuk
2013 adalah tinggi
rumusan
Prestasi belajar siswa kelas XI
dan
Teknik
pengumpulan data yang digunakan
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya
masalah.
menjawab
adalah angket dan dokumentasi. Data
Kewirausahaan
11
pelaksanaan Kurikulum 2013 dan
Kriteria Pengujian
angket yang diukur menggunakan
hitung
Ho ditolak dan Ha diterima apabila t-
minat belajar diperoleh dari hasil
Ho diterima dan Ha ditolak apabila
skala Likert. Teknik analisis data
yang
digunakan
adalah
lebih kecil dari ttabel
thitung lebih besar atau sama dengan
teknik
ttabel
perbandingan uji rata-rata t dengan
bantuan program SPSS 17.0 for
Windows. Uji persyaratan analisis
Nilai ttabel
Tabel
yang digunakan adalah uji normalitas
dan uji homogenitas.
1
Nilai
ttabel
Pembelajaran
2013 (X1)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan
Kurikulum
One-Sample Test
Uji Hipotesis untuk Efektivitas
Test Value = 28.7
Pelaksanaan Kurikulum 2013
Uji t satu sampel digunakan
T
untuk menguji apakah suatu nilai
Kurikulum 2013 (X1)
tertentu yang digunakan sebagai
df
12.008
65
(Sumber: data primer yang diolah,
pembanding berbeda secara nyata
2015)
atau tidak dengan rata-rata sampel
yang didapatkan.
Berdasarkan tabel nilai One
Sample Test di atas, dapat diketahui
Hipotesis
bahwa nilai thitung pada variabel X1
Ho : pelaksanaan Kurikulum 2013
sebesar 12,008 dengan test value
pada mata pelajaran Prakarya
sebesar 28,7. Sedangkan nilai ttabel
dan Kewirausahaan di kelas XI
dengan derajat kebebasan sebesar 65
Pemasaran sudah efektif
adalah
Ha : pelaksanaan Kurikulum 2013
1,99714,
Sehingga
dapat
dinotasikan dengan thitung > ttabel,
pada mata pelajaran Prakarya
12,008 > 1,99714. Berdasarkan hasil
dan Kewirausahaan di kelas XI
perhitungan
Pemasaran belum efektif
tersebut,
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh
12
guru
sudah
sesuai
dengan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan
learning. Test value sebesar 28,7
learning sebanyak 28 siswa, siswa
pembelajaran yang berbasis scientific
pembelajaran yang berbasis scientific
merupakan
batas
yang
kriteria
kegiatan
pembelajaran cukup sesuai dengan
pembelajaran yang dilakukan sesuai
pembelajaran yang berbasis scientific
dengan scientific learning. Berikut
learning sebanyak 25 orang, siswa
disajikan histogram distribusi hasil
yang
angket kegiatan pembelajaran yang
menyatakan
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan kurang
dilakukan:
30
menyatakan
sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang berbasis scientific learning
Distribusi
Frekuensi Hasil
Angket
sebanyak 10 siswa, dan tidak ada
siswa yang menyatakan kegiatan
pembelajaran sangat tidak sesuai
dengan
25
pembelajaran
berbasis
20
scientific learning.
10
Uji Hipotesis untuk Minat Belajar
15
5
0
minat
Sangat Sesuai Cukup Kurang Sangat
Sesuai
Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai
kelas
XI
Ho : minat belajar siswa di kelas XI
Pemasaran
Berdasarkan gambar 4.1 di
diuraikan
siswa
Hipotesis
Kegiatan Pembelajaran
dapat
belajar
Pemasaran digunakan uji t pihak kiri.
Gambar 1 Distribusi Hasil Angket
atas,
Uji hipotesis untuk menguji
pada
mata
pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
bahwa
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
banyaknya siswa yang menyatakan
tinggi
kegiatan pembelajaran sangat sesuai
Ha : minat belajar siswa di kelas XI
dengan pembelajaran yang berbasis
Pemasaran
scientific learning sebanyak 3 siswa.
pada
mata
pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
Banyaknya siswa yang menyatakan
13
minat
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
belajar
pada
siswa
mata
kelas
XI
tidak tinggi
Pemasaran
pelajaran
Kriteria Pengujian
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
Ho ditolak dan Ha diterima apabila
tinggi
ditolak. Berdasarkan data
yang telah dikumpulkan, sebanyak
nilai thitung lebih kecil dari ttabel
Ho diterima dan Ha ditolak apabila
48,48% siswa kelas XI Pemasaran
nilai thitung lebih besar atau sama
dengan dari ttabel
yang
mempunyai
minat
belajar
yang
mempunyai
minat
belajar
dengan kriteria tinggi dan 0% siswa
dengan
Nilai ttabel
Tabel 2 Nilai ttabel untuk Minat
Belajar
kriteria
sangat
tinggi,
sedangkan 48,48% siswa mempunyai
minat belajar dengan kriteria cukup
One-Sample Test
tinggi dan 3,03% siswa mempunyai
Test Value = 122.5
minat belajar dengan kriteria rendah.
Siswa yang mempunyai minat belajar
t
Minat Belajar (X2)
dengan kriteria sangat rendah adalah
df
.306
0%. Berikan disajikan histogram
65
distribusi
(Sumber: data primer diolah, 2015)
minat belajar siswa.
Berdasarkan tabel nilai One
Sample T-test di atas, dapat diketahui
bahwa nilai thitung pada variabel minat
belajar sebesar 0,306 dengan nilai
test
value
sebesar
122,5.
Nilai
tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan nilai ttabel dengan derajat
kebebasan 65 dan taraf kesalahan
sebesar
5%
adalah
1,99714.
Berdasarkan hasil tersebut, maka
thitung < ttabel; 0,306 < 1,99714; maka
Ho
ditolak,
sehingga
frekuensi
hipotesis
14
hasil
angket
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
Distribusi
Frekuensi Hasil
Angket Minat
Belajar
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tinggi
Ha : prestasi belajar siswa di kelas
XI Pemasaran pada mata pelajaran
35
30
25
20
15
10
5
0
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tidak tinggi
Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila
nilai thitung lebih kecil dari ttabel
Ho diterima dan Ha ditolak apabila
Gambar 2 Distribusi Frekuensi Hasil
nilai thitung lebih besar atau sama
Angket Minat Belajar
dengan dari ttabel
Siswa
Berdasarkan
gambar
Nilai ttabel
4.2,
Tabel 3 Nilai ttabel untuk Prestasi
dapat diuraikan bahwa banyaknya
Belajar
siswa yang mempunyai minat dengan
One-Sample Test
kriteria sangat tinggi adalah 0, siswa
yang
mempunyai
minat
dengan
Test Value = 75
kriteria tinggi sebanyak 32, kriteria
cukup sebanyak 32, kriteria rendah
T
sebanyak 2, dan kriteria sangat
Prestasi Belajar (Y)
rendah sebanyak 0.
Uji
Hipotesis
Belajar
Df
7.239
65
(Sumber: data primer diolah, 2015)
untuk
Prestasi
Berdasarkan tabel nilai One
Sample Test di atas, dapat diketahui
Hipotesis
bahwa nilai thitung pada variabel
Ho : prestasi belajar siswa di kelas
prestasi belajar sebesar 7,239 dengan
XI Pemasaran pada mata pelajaran
15
test value sebesar 75. Nilai ttabel
Gambar
dengan derajat kebebasan sebesar 65
adalah
1,99714,
sehingga
dapat
dinotasikan dengan thitung > ttabel,
3
Distribusi
Frekuensi
Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan pada gambar
7,239 > 1,99714. Dari hasil nilai
4.3, jumlah siswa yang lulus atau
bahwa
siswa, sedangkan siswa yang tidak
tersebut
dapat
Ho
diinterpretasikan
diterima,
memenuhi nilai KKM sebanyak 51
sehingga
hipotesis prestasi belajar siswa kelas
lulus atau belum mencapai nilai
XI Pemasaran pada mata pelajaran
KKM sebanyak 15 siswa.
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tinggi
SIMPULAN
diterima. Berdasarkan data
Simpulan
Kesimpulan
yang telah dikumpulkan, sebanyak
yang
dapat
72,27% siswa telah mencapai standar
diambil dari penelitian ini adalah
22,73%
1.
sebagai berikut:
KKM yang ditetapkan dan sebanyak
siswa
belum
mencapai
standar KKM. Berikut disajikan
belajar siswa:
2.
Distribusi Frekuensi
Prestasi Belajar
Pemasaran sudah efektif
Minat belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya
3.
50
40
dan
Kewirausahaan
adalah tidak tinggi
Prestasi belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya
30
dan
Kewirausahaan
dalam pelaksanaan Kurikulum
20
2013 adalah tinggi
10
0
pada mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan di kelas XI
diagram distribusi frekuensi prestasi
60
Pelaksanaan Kurikulum 2013
Lulus
Tidak Lulus
16
Implikasi
Saran bagi guru yaitu guru harus
penelitian, implikasi yang ditemukan
kompetensi,
Berdasarkan pada simpulan
terus
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Kegiatan
pembelajaran
pendekatan
yang
lainnya secara berkelanjutan. Guru
juga
Oleh karena itu, guru perlu
dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
2. Minat belajar siswa cenderung
harus
mampu
merancang
Saran
dikemukan
Kurikulum 2013, sehingga guru
kegiatan
mampu
pembelajaran
memaksimalkan
ketuntasan
Saran
kompetensinya
untuk mendapatkan pelatihan secara
periodik.
Sekolah
menyediakan
harus mengetahui faktor-faktor
memperbaikinya
adalah
dengan upaya memfasilitasi guru
mencapai standar KKM. Guru
mempengaruhinya
sekolah
mengembangkan
3. Beberapa siswa belum mampu
yang
bagi
dapat
fasilitas dan mendukung guru dalam
minat
belajar siswa.
yang
sekolah harus mampu memberikan
yang
mendorong
kegiatan
model pembelajaran yang inovatif
pembelajaran yang dilakukan
pelaksanaan
mampu
pembelajaran dengan menggunakan
meningkatkan kualitas kegiatan
dalam
harus
menyelenggarakan
dan
rendah
kompetensi
pelatihan-pelatihan, workshop, atau
saintifik.
mempertahankan
terutama
peningkatan
pedagogiknya dengan cara mengikuti
dilakukan oleh guru telah sesuai
dengan
melakukan
dibutuhkan
dan
kegiatan
untuk
juga
harus
fasilitas
untuk
yang
mendukung
pembelajaran,
seperti
menyediakan bahan-bahan pelajaran
tingkat
yang
digunakan
untuk
praktik,
mendukung pemasaran produk yang
telah jadi, dan lain sebagainya.
Saran
Berdasarkan simpulan dan
dikemukakan
implikasi hasil penelitian di atas,
selanjutnya
dapat dikemukakan saran bagi guru,
yang
bagi
adalah
dapat
peneliti
penelitian
selanjutnya dapat dilakukan dengan
sekolah, dan peneliti selanjutnya.
meneliti
17
variabel
dengan
lebih
Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
mendalam dan menyeluruh dengan
cakupan yang lebih luas, tidak hanya
pada mata pelajaran tertentu dan
jurusan
tertentu
saja.
Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
Penelitian
selanjutnya juga dapat dilakukan
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
dengan meneliti objek penelitian
yang berbeda.
Sukmadinata, N.S. (2009). Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya
DAFTAR REFERENSI
Budiyono. (2004). Statistika untuk
Penelitian. Surakarta: UNS
Syah,
Press.
Nasution, S. (2011). Kurikulum dan
Pengajaran. Jakarta: Bumi
M.
(2005).
Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Aksara.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan
Pengembangan.
Jakarta:
Kencana.
18
2013, MINAT BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN
PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6
SURAKARTA
Alviyana, Baedhowi, Kristiani *
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: alviyana@fkip.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui efektivitas pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas XI
Pemasaran. (2) Mengetahui minat belajar siswa di kelas XI Pemasaran pada mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. (3)
Mengetahui prestasi belajar siswa di kelas XI Pemasaran dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik pengambilan data yang digunakan
adalah angket atau kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
perbandingan rata-rata uji t.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas XI
Pemasaran sudah efektif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel; 4,610 >
1,99174. (2) Minat belajar siswa kelas XI Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 kurang
maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel; 0,306 < 1,99174. (3)
Prestasi belajar siswa kelas XI Pemasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sudah maksimal. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel; 7,239 > 1,99174.
Kata kunci: pelaksanaan Kurikulum 2013, minat belajar, prestasi belajar
ABSTRACT
The objectives of this study were to (1) determine effectiveness of
implementing Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject in grade XI
Marketing. (2) Determine student s learning interest in grade XI Marketing on
Craft and Entrepreneurship subject in implementing of Kurikulum 2013. (3)
Determine student s learning achievement in grade XI Marketing in implementing
1
of Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject. This research is a
descriptive study with quantitative approach. Data collection technique used is
questionnaire. Analyse technique of data used is compare means technique t test.
Based on the result of the study can be concluded that (1) implementation
of Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject in grade XI Marketing
was effective. This is indicated by the tcount > ttable; 4,610 > 1,99174 (2) Student s
learning interest in grade XI Marketing on Craft and Entrepreneurship less than
maximum. This is indicated by the tcount < ttable; 0,306 < 1,99174 (3) Student s
learning achievement in grade XI Marketing in implementing of Kurikulum 2013
on Craft and Entrepreneurship subject has a maximum. This is indicated by the
tcount > ttable; 7,239 > 1,99174.
Keyword: implementing of Kurikulum 2013, learning interest, learning
achievement
PENDAHULUAN
kecerdasan,
yang tertuang dalam Pembukaan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
keterampilan
Salah satu tujuan negara
Pemerintah
Pendidikan
kehidupan
melalui
pendidikan
pendidikan
menengah.
nomor
pendidikan saat ini adalah tentang
tahun
Menurut
pemberlakuan
Undang-Undang Republik Indonesia
Sistem
20
Pendidikan
Kebijakan
2003 tentang
melaksanakan
suasana
untuk
pembelajaran
secara
potensi
kekuatan
aktif
agar
dirinya
dan
untuk
diri,
Kurikulum
untuk
2013
manusia (SDM) yang kompeten tidak
proses
hanya pada aspek kognitif, tetapi
didik
juga seimbang dengan aspek lainnya,
yaitu
mengembangkan
spiritual
pengendalian
peserta
pemerintah
2013.
meningkatkan mutu sumber daya
mewujudkan
belajar
Kurikulum
dikembangkan dengan alasan untuk
Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana
menyediakan
adalah kurikulum.Isu dalam dunia
dasar hingga
pendidikan
adalah
perangkat pendidikan, salah satunya
Kebudayaan
menyelenggarakan pendidikan dari
tingkat
diperlukan
pemerintah dalam penyelenggaraan
bangsa.
Kementerian
dan
yang
mulia, serta
negara . Salah satu tanggung jawab
Undang-Undang Dasar 1945 adalah
mencerdaskan
akhlak
memiliki
aspek
afektif
dan
aspek
psikomotorik. Kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada kompetensi dengan
keagamaan,
kepribadian,
pemikiran
2
berbasis
sikap,
keterampilan,
dan
pengetahuan.
keberhasilan
pelaksanaan
pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Salah satu kunci utama efektivitas
atau
tidaklah mudah. Banyaknya siswa
yang
Kurikulum 2013 adalah bagaimana
transfer
dilaksanakan.
siswa di sekolah secara langsung
2013
mempengaruhi
menggunakan pendekatan saintifik
Pelaksanaan
sedikit
pada awal pelaksanaan Kurikulum
Kurikulum
banyak
menunjukkan
2013 juga mengakibatkan belum
tersedianya sarana prasarana yang
telah
mendukung pelaksanaan Kurikulum
bagaimana
2013 sehingga menyebabkan siswa
kemampuan guru dalam mengajar
kesulitan dalam mengkuti kegiatan
yang sesuai dengan pelaksanaan
Kurikulum
2013.
pelaksanaan,
guru
Pada
masih
pembelajaran dan berpengaruh pada
awal
minat belajar siswa dalam kegiatan
belum
belajar mengajar.
terbiasa dengan pembelajaran yang
menggunakan
saintifik.
kegiatan
Hal
dilaksanakan
konsep
ini
juga
Selain konsep pembelajaran
pendekatan
yang berbeda dengan kurikulum
menyebabkan
pembelajaran
belum
sebelumnya, proses penilaian yang
yang
digunakan
sesuai
penilaian yang digunakan adalah
guru dalam pelaksanaan Kurikulum
sistem penilaian autentik. Kendala
bagaimana
dalam proses penilaian yang dihadapi
membangkitkan minat belajar siswa
dalam
Peran
minat
pelaksanaan
guru dalam pelaksanaan Kurikulum
pembelajaran.
2013 adalah banyaknya jenis-jenis
guru untuk meningkatkan
siswa
pada
pelaksanaan
pelaksanaan Kurikulum 2013, sistem
Kendala lain yang dihadapi
adalah
dalam
Kurikulum 2013 juga berbeda. Pada
dengan konsep pendekatan saintifik.
2013
atau
mengajar. Ketidaksiapan pemerintah
2013 yang telah berjalan hampir 2
tahun,
ketertarikan
minat siswa dalam kegiatan belajar
(scientific approach) dalam proses
pembelajaran.
dengan
adanya penambahan jam belajar
informasi
Kurikulum
terbebani
struktur Kurikulum 2013 dengan
kegiatan belajar mengajar sebagai
proses
merasa
penilaian
pelaksanaan
yang
harus
dilakukan.
Banyaknya kegiatan penilaian yang
3
harus dilakukan, menjadikan guru
Kewirausahaan dalam pelaksanaan
autentik. Rumitnya proses penilaian
prestasi belajar siswa di kelas XI
kebingungan dengan proses penilaian
Kurikulum 2013, dan (3) mengetahui
yang harus dilakukan membutuhkan
waktu
yang
lama
Pemasaran
sehingga
dalam
pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran
menyebabkan guru tidak mempunyai
Prakarya dan Kewirausahaan.
waktu untuk mengembangkan diri.
Hasil akhir yang diharapkan
TINJAUAN
dari suatu kegiatan pembelajaran
PUSTAKA
PERUMUSAN HIPOTESIS
adalah adanya peningkatan pada
DAN
Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai
prestasi belajar siswa. Pelaksanaan
Kurikulum 2013 diharapkan dapat
jarak yang harus ditempuh oleh
dibandingkan
sebagai tempat berpacu atau tempat
memberikan
hasil
kurikulum
pada
dengan
yang
seorang pelari, yang diistilahkan
lebih
penerapan
berlari dari mulai start sampai finish.
kurikulum
Penggunaan kurikulum selain dalam
sebelumnya. Prestasi belajar siswa
dunia olah raga, diadopsi dalam
kelas XI dalam penerapan KTSP
dunia pendidikan dengan definisi
pada mata pelajaran Kewirausahaan
sejumlah mata pelajaran di sekolah
sudah mencapai 68% siswa yang
telah
mencapai
KKM
atau mata kuliah di perguruan tinggi,
yang
yang harus ditempuh untuk mencapai
ditentukan, yaitu 75, sedangkan 32%
suatu ijazah atau tingkat. Kurikulum
siswa belum mencapai KKM yang
juga berarti keseluruhan pelajaran
telah ditentukan.
yang disajikan oleh suatu lembaga
Tujuan penelitian ini adalah
pendidikan (Nasution, 2011).
(1) untuk mengetahui efektivitas
Seiring
pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
dan
perkembangan
Pemasaran, (2) mengetahui minat
perkembangan
mata
pelajaran
Kewirausahaan
Prakarya
di
kelas
kurikulum
XI
Adanya
belajar siswa di kelas XI Pemasaran
zaman,
juga
dan
dengan
pengertian
mengalami
perubahan.
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
pada mata pelajaran Prakarya dan
4
adanya pergeseran nilai-nilai dalam
1. Standar Kompetensi Lulusan
masyarakat, memperluas pengertian
kurikulum
yang
semula
Standar
hanya
adalah
menjadi kurikulum memuat berbagai
keterampilan, dan pengetahuan .
pengalaman
Perubahan Standar Kompetensi
kepada siswa, baik di dalam maupun
Lulusan
di luar sekolah.
Kurikulum 2013
Kurikulum
2013
soft skills dan hard skills yang
adalah
meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
2. Standar Isi
lebih ditekankan pada kompetensi
pemikiran
Standar
kompetensi
Kurikulum
tindak
Kurikulum
lanjut
Tingkat
2005
2013
dari
Satuan
tentang
dan
dan
Standar
Isi
materi
beberapa elemen perubahan dalam
berikut:
jenjang
tertentu .
jalur pendidikan sekolah. Terdapat
yaitu
bahan
kajian,
dipenuhi oleh peserta didik pada
jalur pendidikan, khususnya pada
2013,
tamatan,
silabus pembelajaran yang harus
sikap) dalam seluruh jenjang dan
Kurikulum
lingkup
kompetensi mata pelajaran, dan
pendidikan
keterampilan,
ruang
kompetensi
kompetensi
pendidikan untuk mengembangkan
(pengetahuan,
adalah
yang dituangkan dalam kriteria
acuan dan pedoman bagi pelaksanaan
ranah
sebagaimana
materi dan tingkat kompetensi
Pendidikan (KTSP) yang dijadikan
berbagai
Isi,
dijelaskan dalam PP No. 19 Tahun
berbasis sikap, keterampilan, dan
merupakan
pelaksanaan
peningkatan dan keseimbangan
pada tahun 2013. Kurikulum 2013
pengetahuan.
dalam
Kurikulum 2013 adalah adanya
kurikulum yang dilaksanakan mulai
dengan
kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap,
kegiatan lain yang dapat memberikan
dan
Lulusan
menurut PP No. 19 Tahun 2005
memuat mata pelajaran tradisional
pembelajaran
Kompetensi
pendidikan
Perubahan
dalam
pembelajaran
yang
dikembangkan
sebagai
jenis
ditekankan
pada
berbasis
kompetensi sehingga memenuhi
aspek kesesuain dan kecukupan,
5
kemudian mengakomodasi konten
saintifik, dan Standar Penilaian, yang
lokal, nasional, dan internasional.
ditekankan pada penilaian autentik,
3. Standar Proses
masih mengalami kendala dalam
Pengertian Standar Proses seperti
pelaksanaannya.
yang dijelaskan dalam PP No, 19
Tahun
nasional
2005
adalah
standar
pendidikan
berkaitan
dengan
Efektivitas
yang
diartikan
pelaksanaan
standar
untuk
ketercapaian
Perubahan dalam Standar Proses
ditentukan.
lebih ditekankan pada bagaimana
dengan
kegiatan pembelajaran dilakukan
4. Standar Penilaian
Standar
Penilaian
yang
Efektivitas
keberhasilan
telah
berkaitan
dalam
atau output yang telah dicapai dari
suatu perlakuan (treatment) yang
berdasarkan
standar
hasil
Efektivitas lebih berfokus pada hasil
telah diterapkan.
pada PP No. 19 Tahun 2005
adalah
jauh
pencapaian tujuan yang diinginkan.
pendekatan
saintifik.
seberapa
pada dasarnya menunjukkan taraf
lulusan .
menggunakan
dengan
umum
ditentukan sebelumnya. Efektivitas
mencapai
kompetensi
secara
ketercapaian suatu tujuan yang telah
pembelajaran pada satu satuan
pendidikan
Efektivitas
nasional
pendidikan yang berkaitan dengan
Minat Belajar
instrumen penilaian hasil belajar
lebih suka dan rasa ketertarikan pada
Standar Penilaian adalah penilaian
yang menyuruh
mekanisme,
prosedur,
Minat adalah
dan
suatu hal atau aktivitas tanpa ada
peserta didik . Perubahan dalam
yang
dilakukan
penilaian autentik.
Dari
pembelajaran, minat dapat diartikan
dengan ketertarikan siswa terhadap
elemen
perubahan
yang
dilakukan,
ditekankan
pada
pendekatan
(Slameto, 2010:
180). Bila dikaitkan dalam kegiatan
menggunakan
keempat
suatu rasa
kegiatan pembelajaran atau rasa suka
siswa
pelaksanaan Standar Proses, yang
terhadap
kegiatan
pembelajaran yang mendorong siswa
6
untuk memberikan perhatian yang
dengan psikologis atau kejiwaan
dengan pernyataan, tetapi juga dapat
yang mempengaruhi minat belajar
lebih. Minat tidak hanya dibuktikan
siswa. Faktor-faktor psikologis
ditunjukkan dengan suatu aktivitas.
siswa
Minat yang telah disadari oleh siswa
pikiran
siswa
Faktor-faktor
dalam
Faktor kelelahan dapat dibedakan
menjadi
yang
Kelemahan
terlihat
kelelahan rohani dapat dilihat dari
faktor internal adalah faktor yang
adanya kelesuan dan kebosanan
berasal dari luar diri siswa. Slameto
sehingga minat atau dorongan
faktor
untuk melakukan sesuatu hilang.
Selain faktor internal yang
1. Faktor jasmaniah
telah dijelaskan di atas, minat siswa
Faktor jasmaniah berhubungan
juga
dengan fisik siswa. Hal-hal yang
dipengaruhi
eksternal.
terjadi pada fisik siswa tentu saja
Faktor
oleh
eksternal
faktor
yang
mempengaruhi minat belajar siswa
berpengaruh pada minat siswa
terdiri dari tujuan pembelajaran,
dalam belajar. Faktor jasmaniah
guru,
berhubungan dengan kesehatan
bahan
pelajaran,
metode
mengajar, media pembelajaran, dan
siswa dan cacat tubuh yang
lingkungan yang dijelaskan sebagai
mungkin terjadi pada siswa.
psikologis
jasmani
membaringkan tubuh, sedangkan
dari dalam diri siswa, sedangkan
Faktor
kelelahan
dan timbul kecenderungan untuk
internal adalah faktor yang berasal
2. Faktor psikologis
yaitu
dengan lemah lunglainya tubuh
internal dan faktor eksternal. Faktor
internal menjadi 3 jenis, yaitu:
2,
jasmani dan kelelahan rohani.
dibedakan menjadi 2, yaitu faktor
mengklasifikasikan
bakat,
3. Faktor kelelahan
mempengaruhi minat belajar siswa
(2010)
minat
intelegensi,
kematangan, dan kesiapan.
kegiatan belajar untuk menguasai
pelajaran tersebut.
dari
perhatian,
dalam bidang pelajaran, akan mampu
menjaga
terdiri
berikut:
merupakan
faktor-faktor yang berhubungan
7
1. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran
terus menerus dilakukan akan
berkaitan
menimbulkan kebosanan pada diri
dengan usaha-usaha yang akan
siswa.
dicapai guru dalam mengajar.
5. Media pembelajaran
2. Guru
Tujuan
Hubungan antara guru dengan
pembelajaran
siswa memegang peranan penting
dalam
belajar
membangkitkan
siswa.
berpenampilan
membangkitkan
siswa.
menarik
minat
yang
akan
menarik perhatian siswa sehingga
menimbulkan rasa senang dalam
belajar.
yang
6. Lingkungan
Lingkungan
dipelajari dan diingat.
mampu
merupakan
kondisi
isi
memilih
pembelajaran
menyampaikan
Metode
kelas
merangsang
keaktifan
tentunya
penting
minat
belajar
yang
belajar
minat terhadap suatu pelajaran,
dan
jika siswa berada pada lingkungan
dalam
yang mendorong timbulnya minat
belajar tersebut.
yang
Minat belajar siswa dapat
dan
diukur dari indikator yang terdiri dari
kreativitas siswa, inovatif, dan
menyenangkan
siswa
siswa. Siswa akan mempunyai
pembelajaran.
pembelajaran
hal
mempengaruhi
metode pembelajaran yang sesuai
dengan
dapat
pembelajaran tidak monoton.
menarik minat siswa lebih mudah
harus
juga
media
mengurangi verbalitas sehingga
terhadap minat belajar siswa.
Guru
Penggunaan
pembelajaran
berpengaruh
4. Metode pembelajaran
yang
isi materi yang disampaikan akan
belajar
pembelajaran
untuk
pembelajaran yang sesuai dengan
Bahan pembelajaran atau materi
Bahan
materi
media
disampaikan oleh guru. Media
3. Bahan pembelajaran
pembelajaran
adalah
memperjelas
minat
Guru
penggunaan
perasaan senang siswa, kemauan
akan
siswa,
menarik minat siswa. Berbeda
kesadaran
siswa,
dan
perhatian siswa dalam pembelajaran.
dengan metode ceramah yang
8
1. Perasaan senang
Prestasi Belajar
Prestasi
Perasaan senang dalam kegiatan
belajar
menurut
pembelajaran ditunjukkan dengan
Syah (2005: 141) diartikan dengan
pelajaran, perasaan siswa saat
mempelajari
ketertarikan
bentuk skor yang diperoleh dari hasil
taraf keberhasilan murid dalam
pendapat siswa terhadap mata
mengikuti
pelajaran,
siswa
pelajaran
sekolah
dan
terhadap
tes
dapat
Kemauan siswa dalam belajar
sejumlah
materi
dengan
tingkat
diartikan
proses
pembelajaran
diukur dengan tes dan diwujudkan
sumber lain.
ditunjukkan
dalam
tentang materi tertentu yang dapat
kemauan siswa untuk belajar dari
pelajaran
dinyatakan
mengenai
menempuh
untuk mengerjakan soal/tugas dan
siswa
di
keberhasilan peserta didik setelah
meliputi aspek kemauan siswa
Kesadaran
yang
pelajaran
pelajaran tertentu . Prestasi belajar
2. Kemauan siswa
3. Kesadaran siswa
materi
dalam bentuk nilai atau skor. Prestasi
belajar yang baik dapat menjadi
terhadap
salah satu indikator keberhasilan
dengan
proses belajar.
adanya kesadaran siswa untuk
Prestasi
belajar di rumah, kesadaran siswa
belajar
siswa
tugas,
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
pemahaman dalam belajar, dan
menjadi 2, yaitu faktor internal dan
untuk
kesadaran
mengerjakan
kesadaran
ketinggalan.
siswa
terhadap
untuk
mengejar
Faktor-faktor
faktor
Faktor
internal
dari dalam diri siswa. Faktor ini
berkaitan dengan kondisi jasmani
Perhatian siswa terhadap pelajaran
dengan
eksternal.
dibedakan
merupakan faktor-faktor yang berasal
4. Perhatian siswa
ditunjukkan
tesebut
dan rohani siswa, sedangkan faktor
perhatian
eksternal merupakan faktor yang
siswa untuk mengikuti pelajaran,
berasal dari luar diri siswa. Faktor
perhatian siswa saat diskusi, dan
eksternal
perhatian siswa saat ulangan
9
berhubungan
dengan
lingkungan siswa. Faktor internal
rohani ditandai dengan adanya
siswa terdiri dari faktor jasmaniah,
siswa.
yang mempengaruhi prestasi belajar
faktor
psikolgis,
dan
kelelahan.
1. Faktor jasmaniah
Faktor
jasmaniah
kelesuan dan kebosanan pada diri
faktor
Faktor eksternal umumnya
berkaitan dengan lingkungan siswa.
Faktor eksternal yang mempengaruhi
merupakan
prestasi belajar siswa terdiri dari 3
faktor yang berhubungan dengan
faktor,
fisik siswa. Faktor jasmaniah
keadaan
terdiri dari faktor kesehatan dan
siswa,
proses
begitu
utama
yang diderita siswa.
psikologis
siswa.
siswa
keluarga
diantaranya
intelegensi,
menjadi
2,
dapat
yaitu
dibedakan
tubuh,
sedangkan
cara
orang
tua
2. Keadaan sekolah
kelelahan
lunglai
dimaksud
orang tua.
Lingkungan sekolah merupakan
lingkungan tempat siswa belajar
Kelelahan jasmani ditunjukkan
lemah
yang
ekonomi keluarga, dan pengertian
jasmani dan kelelahan rohani.
dengan
pencapaian
keluarga, suasana rumah, keadaan
kematangan, dan kesiapan.
Kelelahan
keluarga
mendidik, relasi antar anggota
perhatian, minat, bakat, motivasi,
3. Faktor kelelahan
Keadaan
prestasi belajar siswa. Keadaan
yang termasuk dalam psikologis
dari
mempengaruhi
mempengaruhi
atau kejiwaan siswa. Faktor-faktor
terdiri
dalam
mempunyai peranan besar dalam
berhubungan dengan psikologis
siswa
keadaan
belajar yang pertama dan paling
kemungkinan adanya cacat fisik
Faktor
dan
Keluarga merupakan lingkungan
dengan
2. Faktor psikologis
sekolah,
keluarga,
1. Keadaan keluarga
belajar
pula
keadaan
masyarakat.
cacat tubuh. Kesehatan siswa akan
mempengaruhi
yaitu
secara
dan
sekolah
keinginan untuk membaringkan
sistematis.
yang
Keadaan
mempengaruhi
prestasi belajar siswa diantaranya
kelelahan
adalah metode pembelajaran yang
10
dalam pelaksanaan Kurikulum
digunakan guru, kurikulum yang
2013 adalah tinggi
digunakan, relasi siswa dengan
guru, relasi siswa dengan siswa
lain,
disiplin
sekolah,
alat
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan
pelajaran, metode belajar, dan
di SMK Negeri 6 Surakarta yang
fasilitas lain yang mendukung
berlokasi di Jl. LU. Adisucipto No.
kegiatan pembelajaran.
38,
3. Keadaan masyarakat
terjadi
di
yang
masyarakat
yang
sedang
Kurikulum
akan
2013,
belum
serupa
yang
ada
pernah
tersedia. Metode penelitian yang
digunakan
Hipotesis
adalah
deskriptif
kuantitatif. Populasi dalam penelitian
Berdasarkan uraian kajian
ini adalah kelas XI Pemasaran yang
teori di atas, dapat dirumuskan
terdiri
hipotesis sebagai berikut:
dari
66
siswa.
Teknik
sampling yang digunakan adalah
Pelaksanaan Kurikulum 2013
sampling jenuh. Jumlah sampel yang
pada mata pelajaran Prakarya
digunakan
dan Kewirausahaan di kelas XI
sebanyak
66
siswa.
Variabel dalam peneltian ini adalah
Pemasaran sudah efektif
Pelaksanaan Kurikulum 2013 (X1),
Minat belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Minat Belajar (X2), dan Prestasi
dalam pelaksanaan Kurikulum
masing-masing variabel dianalisis
Prakarya
3.
melaksanakan
dilakukan, dan data yang diperlukan
berada di lingkungan tersebut.
2.
masih
penelitian
mempengaruhi siswa karena siswa
1.
57413
Negeri 6 Surakarta adalah sekolah
lingkungan yang ada di sekitar
Kondisi
Surakarta
dengan pertimbangan bahwa SMK
Lingkungan masyarakat adalah
siswa.
Laweyan,
dan
Belajar (Y). Dalam penelitian ini,
Kewirausahaan
secara terpisah untuk
2013 adalah tinggi
rumusan
Prestasi belajar siswa kelas XI
dan
Teknik
pengumpulan data yang digunakan
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya
masalah.
menjawab
adalah angket dan dokumentasi. Data
Kewirausahaan
11
pelaksanaan Kurikulum 2013 dan
Kriteria Pengujian
angket yang diukur menggunakan
hitung
Ho ditolak dan Ha diterima apabila t-
minat belajar diperoleh dari hasil
Ho diterima dan Ha ditolak apabila
skala Likert. Teknik analisis data
yang
digunakan
adalah
lebih kecil dari ttabel
thitung lebih besar atau sama dengan
teknik
ttabel
perbandingan uji rata-rata t dengan
bantuan program SPSS 17.0 for
Windows. Uji persyaratan analisis
Nilai ttabel
Tabel
yang digunakan adalah uji normalitas
dan uji homogenitas.
1
Nilai
ttabel
Pembelajaran
2013 (X1)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan
Kurikulum
One-Sample Test
Uji Hipotesis untuk Efektivitas
Test Value = 28.7
Pelaksanaan Kurikulum 2013
Uji t satu sampel digunakan
T
untuk menguji apakah suatu nilai
Kurikulum 2013 (X1)
tertentu yang digunakan sebagai
df
12.008
65
(Sumber: data primer yang diolah,
pembanding berbeda secara nyata
2015)
atau tidak dengan rata-rata sampel
yang didapatkan.
Berdasarkan tabel nilai One
Sample Test di atas, dapat diketahui
Hipotesis
bahwa nilai thitung pada variabel X1
Ho : pelaksanaan Kurikulum 2013
sebesar 12,008 dengan test value
pada mata pelajaran Prakarya
sebesar 28,7. Sedangkan nilai ttabel
dan Kewirausahaan di kelas XI
dengan derajat kebebasan sebesar 65
Pemasaran sudah efektif
adalah
Ha : pelaksanaan Kurikulum 2013
1,99714,
Sehingga
dapat
dinotasikan dengan thitung > ttabel,
pada mata pelajaran Prakarya
12,008 > 1,99714. Berdasarkan hasil
dan Kewirausahaan di kelas XI
perhitungan
Pemasaran belum efektif
tersebut,
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh
12
guru
sudah
sesuai
dengan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan
learning. Test value sebesar 28,7
learning sebanyak 28 siswa, siswa
pembelajaran yang berbasis scientific
pembelajaran yang berbasis scientific
merupakan
batas
yang
kriteria
kegiatan
pembelajaran cukup sesuai dengan
pembelajaran yang dilakukan sesuai
pembelajaran yang berbasis scientific
dengan scientific learning. Berikut
learning sebanyak 25 orang, siswa
disajikan histogram distribusi hasil
yang
angket kegiatan pembelajaran yang
menyatakan
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan kurang
dilakukan:
30
menyatakan
sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang berbasis scientific learning
Distribusi
Frekuensi Hasil
Angket
sebanyak 10 siswa, dan tidak ada
siswa yang menyatakan kegiatan
pembelajaran sangat tidak sesuai
dengan
25
pembelajaran
berbasis
20
scientific learning.
10
Uji Hipotesis untuk Minat Belajar
15
5
0
minat
Sangat Sesuai Cukup Kurang Sangat
Sesuai
Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai
kelas
XI
Ho : minat belajar siswa di kelas XI
Pemasaran
Berdasarkan gambar 4.1 di
diuraikan
siswa
Hipotesis
Kegiatan Pembelajaran
dapat
belajar
Pemasaran digunakan uji t pihak kiri.
Gambar 1 Distribusi Hasil Angket
atas,
Uji hipotesis untuk menguji
pada
mata
pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
bahwa
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
banyaknya siswa yang menyatakan
tinggi
kegiatan pembelajaran sangat sesuai
Ha : minat belajar siswa di kelas XI
dengan pembelajaran yang berbasis
Pemasaran
scientific learning sebanyak 3 siswa.
pada
mata
pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
Banyaknya siswa yang menyatakan
13
minat
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
belajar
pada
siswa
mata
kelas
XI
tidak tinggi
Pemasaran
pelajaran
Kriteria Pengujian
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
Ho ditolak dan Ha diterima apabila
tinggi
ditolak. Berdasarkan data
yang telah dikumpulkan, sebanyak
nilai thitung lebih kecil dari ttabel
Ho diterima dan Ha ditolak apabila
48,48% siswa kelas XI Pemasaran
nilai thitung lebih besar atau sama
dengan dari ttabel
yang
mempunyai
minat
belajar
yang
mempunyai
minat
belajar
dengan kriteria tinggi dan 0% siswa
dengan
Nilai ttabel
Tabel 2 Nilai ttabel untuk Minat
Belajar
kriteria
sangat
tinggi,
sedangkan 48,48% siswa mempunyai
minat belajar dengan kriteria cukup
One-Sample Test
tinggi dan 3,03% siswa mempunyai
Test Value = 122.5
minat belajar dengan kriteria rendah.
Siswa yang mempunyai minat belajar
t
Minat Belajar (X2)
dengan kriteria sangat rendah adalah
df
.306
0%. Berikan disajikan histogram
65
distribusi
(Sumber: data primer diolah, 2015)
minat belajar siswa.
Berdasarkan tabel nilai One
Sample T-test di atas, dapat diketahui
bahwa nilai thitung pada variabel minat
belajar sebesar 0,306 dengan nilai
test
value
sebesar
122,5.
Nilai
tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan nilai ttabel dengan derajat
kebebasan 65 dan taraf kesalahan
sebesar
5%
adalah
1,99714.
Berdasarkan hasil tersebut, maka
thitung < ttabel; 0,306 < 1,99714; maka
Ho
ditolak,
sehingga
frekuensi
hipotesis
14
hasil
angket
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
Distribusi
Frekuensi Hasil
Angket Minat
Belajar
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tinggi
Ha : prestasi belajar siswa di kelas
XI Pemasaran pada mata pelajaran
35
30
25
20
15
10
5
0
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tidak tinggi
Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila
nilai thitung lebih kecil dari ttabel
Ho diterima dan Ha ditolak apabila
Gambar 2 Distribusi Frekuensi Hasil
nilai thitung lebih besar atau sama
Angket Minat Belajar
dengan dari ttabel
Siswa
Berdasarkan
gambar
Nilai ttabel
4.2,
Tabel 3 Nilai ttabel untuk Prestasi
dapat diuraikan bahwa banyaknya
Belajar
siswa yang mempunyai minat dengan
One-Sample Test
kriteria sangat tinggi adalah 0, siswa
yang
mempunyai
minat
dengan
Test Value = 75
kriteria tinggi sebanyak 32, kriteria
cukup sebanyak 32, kriteria rendah
T
sebanyak 2, dan kriteria sangat
Prestasi Belajar (Y)
rendah sebanyak 0.
Uji
Hipotesis
Belajar
Df
7.239
65
(Sumber: data primer diolah, 2015)
untuk
Prestasi
Berdasarkan tabel nilai One
Sample Test di atas, dapat diketahui
Hipotesis
bahwa nilai thitung pada variabel
Ho : prestasi belajar siswa di kelas
prestasi belajar sebesar 7,239 dengan
XI Pemasaran pada mata pelajaran
15
test value sebesar 75. Nilai ttabel
Gambar
dengan derajat kebebasan sebesar 65
adalah
1,99714,
sehingga
dapat
dinotasikan dengan thitung > ttabel,
3
Distribusi
Frekuensi
Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan pada gambar
7,239 > 1,99714. Dari hasil nilai
4.3, jumlah siswa yang lulus atau
bahwa
siswa, sedangkan siswa yang tidak
tersebut
dapat
Ho
diinterpretasikan
diterima,
memenuhi nilai KKM sebanyak 51
sehingga
hipotesis prestasi belajar siswa kelas
lulus atau belum mencapai nilai
XI Pemasaran pada mata pelajaran
KKM sebanyak 15 siswa.
Prakarya dan Kewirausahaan dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tinggi
SIMPULAN
diterima. Berdasarkan data
Simpulan
Kesimpulan
yang telah dikumpulkan, sebanyak
yang
dapat
72,27% siswa telah mencapai standar
diambil dari penelitian ini adalah
22,73%
1.
sebagai berikut:
KKM yang ditetapkan dan sebanyak
siswa
belum
mencapai
standar KKM. Berikut disajikan
belajar siswa:
2.
Distribusi Frekuensi
Prestasi Belajar
Pemasaran sudah efektif
Minat belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya
3.
50
40
dan
Kewirausahaan
adalah tidak tinggi
Prestasi belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya
30
dan
Kewirausahaan
dalam pelaksanaan Kurikulum
20
2013 adalah tinggi
10
0
pada mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan di kelas XI
diagram distribusi frekuensi prestasi
60
Pelaksanaan Kurikulum 2013
Lulus
Tidak Lulus
16
Implikasi
Saran bagi guru yaitu guru harus
penelitian, implikasi yang ditemukan
kompetensi,
Berdasarkan pada simpulan
terus
dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Kegiatan
pembelajaran
pendekatan
yang
lainnya secara berkelanjutan. Guru
juga
Oleh karena itu, guru perlu
dan memanfaatkan fasilitas yang ada.
2. Minat belajar siswa cenderung
harus
mampu
merancang
Saran
dikemukan
Kurikulum 2013, sehingga guru
kegiatan
mampu
pembelajaran
memaksimalkan
ketuntasan
Saran
kompetensinya
untuk mendapatkan pelatihan secara
periodik.
Sekolah
menyediakan
harus mengetahui faktor-faktor
memperbaikinya
adalah
dengan upaya memfasilitasi guru
mencapai standar KKM. Guru
mempengaruhinya
sekolah
mengembangkan
3. Beberapa siswa belum mampu
yang
bagi
dapat
fasilitas dan mendukung guru dalam
minat
belajar siswa.
yang
sekolah harus mampu memberikan
yang
mendorong
kegiatan
model pembelajaran yang inovatif
pembelajaran yang dilakukan
pelaksanaan
mampu
pembelajaran dengan menggunakan
meningkatkan kualitas kegiatan
dalam
harus
menyelenggarakan
dan
rendah
kompetensi
pelatihan-pelatihan, workshop, atau
saintifik.
mempertahankan
terutama
peningkatan
pedagogiknya dengan cara mengikuti
dilakukan oleh guru telah sesuai
dengan
melakukan
dibutuhkan
dan
kegiatan
untuk
juga
harus
fasilitas
untuk
yang
mendukung
pembelajaran,
seperti
menyediakan bahan-bahan pelajaran
tingkat
yang
digunakan
untuk
praktik,
mendukung pemasaran produk yang
telah jadi, dan lain sebagainya.
Saran
Berdasarkan simpulan dan
dikemukakan
implikasi hasil penelitian di atas,
selanjutnya
dapat dikemukakan saran bagi guru,
yang
bagi
adalah
dapat
peneliti
penelitian
selanjutnya dapat dilakukan dengan
sekolah, dan peneliti selanjutnya.
meneliti
17
variabel
dengan
lebih
Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
mendalam dan menyeluruh dengan
cakupan yang lebih luas, tidak hanya
pada mata pelajaran tertentu dan
jurusan
tertentu
saja.
Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
Penelitian
selanjutnya juga dapat dilakukan
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
dengan meneliti objek penelitian
yang berbeda.
Sukmadinata, N.S. (2009). Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya
DAFTAR REFERENSI
Budiyono. (2004). Statistika untuk
Penelitian. Surakarta: UNS
Syah,
Press.
Nasution, S. (2011). Kurikulum dan
Pengajaran. Jakarta: Bumi
M.
(2005).
Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
Aksara.
Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan
Pengembangan.
Jakarta:
Kencana.
18