ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM 2013, MINAT BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7075 14905 1 SM

ANALISIS EFEKTIVITAS PELAKSANAAN KURIKULUM

2013, MINAT BELAJAR, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
KELAS XI PEMASARAN PADA MATA PELAJARAN

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 6
SURAKARTA

Alviyana, Baedhowi, Kristiani *

*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Email: alviyana@fkip.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui efektivitas pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas XI
Pemasaran. (2) Mengetahui minat belajar siswa di kelas XI Pemasaran pada mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013. (3)
Mengetahui prestasi belajar siswa di kelas XI Pemasaran dalam pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling
yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik pengambilan data yang digunakan

adalah angket atau kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
perbandingan rata-rata uji t.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di kelas XI
Pemasaran sudah efektif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel; 4,610 >
1,99174. (2) Minat belajar siswa kelas XI Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 kurang
maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung < ttabel; 0,306 < 1,99174. (3)
Prestasi belajar siswa kelas XI Pemasaran dalam pelaksanaan Kurikulum 2013
pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sudah maksimal. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai thitung > ttabel; 7,239 > 1,99174.
Kata kunci: pelaksanaan Kurikulum 2013, minat belajar, prestasi belajar
ABSTRACT
The objectives of this study were to (1) determine effectiveness of
implementing Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject in grade XI
Marketing. (2) Determine student s learning interest in grade XI Marketing on
Craft and Entrepreneurship subject in implementing of Kurikulum 2013. (3)
Determine student s learning achievement in grade XI Marketing in implementing
1


of Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject. This research is a
descriptive study with quantitative approach. Data collection technique used is
questionnaire. Analyse technique of data used is compare means technique t test.
Based on the result of the study can be concluded that (1) implementation
of Kurikulum 2013 on Craft and Entrepreneurship subject in grade XI Marketing
was effective. This is indicated by the tcount > ttable; 4,610 > 1,99174 (2) Student s
learning interest in grade XI Marketing on Craft and Entrepreneurship less than
maximum. This is indicated by the tcount < ttable; 0,306 < 1,99174 (3) Student s
learning achievement in grade XI Marketing in implementing of Kurikulum 2013
on Craft and Entrepreneurship subject has a maximum. This is indicated by the
tcount > ttable; 7,239 > 1,99174.
Keyword: implementing of Kurikulum 2013, learning interest, learning
achievement
PENDAHULUAN

kecerdasan,

yang tertuang dalam Pembukaan

dirinya, masyarakat, bangsa dan


keterampilan

Salah satu tujuan negara

Pemerintah
Pendidikan

kehidupan

melalui

pendidikan

pendidikan

menengah.

nomor


pendidikan saat ini adalah tentang

tahun

Menurut

pemberlakuan

Undang-Undang Republik Indonesia
Sistem

20

Pendidikan

Kebijakan

2003 tentang

melaksanakan


suasana

untuk

pembelajaran
secara

potensi

kekuatan

aktif

agar

dirinya

dan


untuk

diri,

Kurikulum

untuk
2013

manusia (SDM) yang kompeten tidak

proses

hanya pada aspek kognitif, tetapi

didik

juga seimbang dengan aspek lainnya,
yaitu


mengembangkan

spiritual

pengendalian

peserta

pemerintah

2013.

meningkatkan mutu sumber daya

mewujudkan

belajar

Kurikulum


dikembangkan dengan alasan untuk

Nasional,

pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana

menyediakan

adalah kurikulum.Isu dalam dunia

dasar hingga

pendidikan

adalah

perangkat pendidikan, salah satunya

Kebudayaan


menyelenggarakan pendidikan dari
tingkat

diperlukan

pemerintah dalam penyelenggaraan

bangsa.

Kementerian

dan

yang

mulia, serta

negara . Salah satu tanggung jawab


Undang-Undang Dasar 1945 adalah
mencerdaskan

akhlak

memiliki

aspek

afektif

dan

aspek

psikomotorik. Kurikulum 2013 lebih
ditekankan pada kompetensi dengan

keagamaan,


kepribadian,

pemikiran
2

berbasis

sikap,

keterampilan,

dan

pengetahuan.

keberhasilan

pelaksanaan

pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Salah satu kunci utama efektivitas
atau

tidaklah mudah. Banyaknya siswa
yang

Kurikulum 2013 adalah bagaimana
transfer

dilaksanakan.

siswa di sekolah secara langsung

2013

mempengaruhi

menggunakan pendekatan saintifik

Pelaksanaan
sedikit

pada awal pelaksanaan Kurikulum

Kurikulum

banyak

menunjukkan

2013 juga mengakibatkan belum
tersedianya sarana prasarana yang

telah

mendukung pelaksanaan Kurikulum

bagaimana

2013 sehingga menyebabkan siswa

kemampuan guru dalam mengajar

kesulitan dalam mengkuti kegiatan

yang sesuai dengan pelaksanaan
Kurikulum

2013.

pelaksanaan,

guru

Pada

masih

pembelajaran dan berpengaruh pada

awal

minat belajar siswa dalam kegiatan

belum

belajar mengajar.

terbiasa dengan pembelajaran yang
menggunakan
saintifik.
kegiatan

Hal

dilaksanakan

konsep
ini

juga

Selain konsep pembelajaran

pendekatan

yang berbeda dengan kurikulum

menyebabkan

pembelajaran

belum

sebelumnya, proses penilaian yang

yang

digunakan

sesuai

penilaian yang digunakan adalah

guru dalam pelaksanaan Kurikulum

sistem penilaian autentik. Kendala

bagaimana

dalam proses penilaian yang dihadapi

membangkitkan minat belajar siswa
dalam
Peran

minat

pelaksanaan

guru dalam pelaksanaan Kurikulum

pembelajaran.

2013 adalah banyaknya jenis-jenis

guru untuk meningkatkan
siswa

pada

pelaksanaan

pelaksanaan Kurikulum 2013, sistem

Kendala lain yang dihadapi
adalah

dalam

Kurikulum 2013 juga berbeda. Pada

dengan konsep pendekatan saintifik.

2013

atau

mengajar. Ketidaksiapan pemerintah

2013 yang telah berjalan hampir 2
tahun,

ketertarikan

minat siswa dalam kegiatan belajar

(scientific approach) dalam proses
pembelajaran.

dengan

adanya penambahan jam belajar

informasi

Kurikulum

terbebani

struktur Kurikulum 2013 dengan

kegiatan belajar mengajar sebagai
proses

merasa

penilaian

pelaksanaan

yang

harus

dilakukan.

Banyaknya kegiatan penilaian yang
3

harus dilakukan, menjadikan guru

Kewirausahaan dalam pelaksanaan

autentik. Rumitnya proses penilaian

prestasi belajar siswa di kelas XI

kebingungan dengan proses penilaian

Kurikulum 2013, dan (3) mengetahui

yang harus dilakukan membutuhkan
waktu

yang

lama

Pemasaran

sehingga

dalam

pelaksanaan

Kurikulum 2013 pada mata pelajaran

menyebabkan guru tidak mempunyai

Prakarya dan Kewirausahaan.

waktu untuk mengembangkan diri.

Hasil akhir yang diharapkan

TINJAUAN

dari suatu kegiatan pembelajaran

PUSTAKA

PERUMUSAN HIPOTESIS

adalah adanya peningkatan pada

DAN

Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai

prestasi belajar siswa. Pelaksanaan

Kurikulum 2013 diharapkan dapat

jarak yang harus ditempuh oleh

dibandingkan

sebagai tempat berpacu atau tempat

memberikan

hasil

kurikulum

pada

dengan

yang

seorang pelari, yang diistilahkan

lebih

penerapan

berlari dari mulai start sampai finish.

kurikulum

Penggunaan kurikulum selain dalam

sebelumnya. Prestasi belajar siswa

dunia olah raga, diadopsi dalam

kelas XI dalam penerapan KTSP

dunia pendidikan dengan definisi

pada mata pelajaran Kewirausahaan

sejumlah mata pelajaran di sekolah

sudah mencapai 68% siswa yang
telah

mencapai

KKM

atau mata kuliah di perguruan tinggi,

yang

yang harus ditempuh untuk mencapai

ditentukan, yaitu 75, sedangkan 32%

suatu ijazah atau tingkat. Kurikulum

siswa belum mencapai KKM yang

juga berarti keseluruhan pelajaran

telah ditentukan.

yang disajikan oleh suatu lembaga

Tujuan penelitian ini adalah

pendidikan (Nasution, 2011).

(1) untuk mengetahui efektivitas

Seiring

pelaksanaan Kurikulum 2013 pada
dan

perkembangan

Pemasaran, (2) mengetahui minat

perkembangan

mata

pelajaran

Kewirausahaan

Prakarya

di

kelas

kurikulum

XI

Adanya

belajar siswa di kelas XI Pemasaran

zaman,

juga

dan

dengan

pengertian

mengalami

perubahan.

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi serta

pada mata pelajaran Prakarya dan
4

adanya pergeseran nilai-nilai dalam

1. Standar Kompetensi Lulusan

masyarakat, memperluas pengertian
kurikulum

yang

semula

Standar

hanya

adalah

menjadi kurikulum memuat berbagai

keterampilan, dan pengetahuan .

pengalaman

Perubahan Standar Kompetensi

kepada siswa, baik di dalam maupun

Lulusan

di luar sekolah.

Kurikulum 2013

Kurikulum

2013

soft skills dan hard skills yang

adalah

meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.

2. Standar Isi

lebih ditekankan pada kompetensi
pemikiran

Standar

kompetensi

Kurikulum

tindak

Kurikulum

lanjut

Tingkat

2005

2013
dari

Satuan

tentang

dan

dan

Standar

Isi

materi

beberapa elemen perubahan dalam
berikut:

jenjang

tertentu .

jalur pendidikan sekolah. Terdapat
yaitu

bahan

kajian,

dipenuhi oleh peserta didik pada

jalur pendidikan, khususnya pada

2013,

tamatan,

silabus pembelajaran yang harus

sikap) dalam seluruh jenjang dan

Kurikulum

lingkup

kompetensi mata pelajaran, dan

pendidikan

keterampilan,

ruang

kompetensi

kompetensi

pendidikan untuk mengembangkan
(pengetahuan,

adalah

yang dituangkan dalam kriteria

acuan dan pedoman bagi pelaksanaan
ranah

sebagaimana

materi dan tingkat kompetensi

Pendidikan (KTSP) yang dijadikan

berbagai

Isi,

dijelaskan dalam PP No. 19 Tahun

berbasis sikap, keterampilan, dan
merupakan

pelaksanaan

peningkatan dan keseimbangan

pada tahun 2013. Kurikulum 2013

pengetahuan.

dalam

Kurikulum 2013 adalah adanya

kurikulum yang dilaksanakan mulai

dengan

kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap,

kegiatan lain yang dapat memberikan
dan

Lulusan

menurut PP No. 19 Tahun 2005

memuat mata pelajaran tradisional

pembelajaran

Kompetensi

pendidikan

Perubahan

dalam

pembelajaran

yang

dikembangkan

sebagai

jenis

ditekankan

pada

berbasis

kompetensi sehingga memenuhi

aspek kesesuain dan kecukupan,
5

kemudian mengakomodasi konten

saintifik, dan Standar Penilaian, yang

lokal, nasional, dan internasional.

ditekankan pada penilaian autentik,

3. Standar Proses

masih mengalami kendala dalam

Pengertian Standar Proses seperti

pelaksanaannya.

yang dijelaskan dalam PP No, 19
Tahun

nasional

2005

adalah

standar

pendidikan

berkaitan

dengan

Efektivitas

yang

diartikan

pelaksanaan

standar

untuk

ketercapaian

Perubahan dalam Standar Proses

ditentukan.

lebih ditekankan pada bagaimana

dengan

kegiatan pembelajaran dilakukan

4. Standar Penilaian
Standar

Penilaian

yang

Efektivitas

keberhasilan

telah

berkaitan

dalam

atau output yang telah dicapai dari

suatu perlakuan (treatment) yang

berdasarkan

standar

hasil

Efektivitas lebih berfokus pada hasil

telah diterapkan.

pada PP No. 19 Tahun 2005
adalah

jauh

pencapaian tujuan yang diinginkan.

pendekatan

saintifik.

seberapa

pada dasarnya menunjukkan taraf

lulusan .

menggunakan

dengan

umum

ditentukan sebelumnya. Efektivitas

mencapai

kompetensi

secara

ketercapaian suatu tujuan yang telah

pembelajaran pada satu satuan
pendidikan

Efektivitas

nasional

pendidikan yang berkaitan dengan

Minat Belajar

instrumen penilaian hasil belajar

lebih suka dan rasa ketertarikan pada

Standar Penilaian adalah penilaian

yang menyuruh

mekanisme,

prosedur,

Minat adalah

dan

suatu hal atau aktivitas tanpa ada

peserta didik . Perubahan dalam
yang

dilakukan

penilaian autentik.
Dari

pembelajaran, minat dapat diartikan
dengan ketertarikan siswa terhadap

elemen

perubahan

yang

dilakukan,

ditekankan

pada

pendekatan

(Slameto, 2010:

180). Bila dikaitkan dalam kegiatan

menggunakan

keempat

suatu rasa

kegiatan pembelajaran atau rasa suka
siswa

pelaksanaan Standar Proses, yang

terhadap

kegiatan

pembelajaran yang mendorong siswa
6

untuk memberikan perhatian yang

dengan psikologis atau kejiwaan

dengan pernyataan, tetapi juga dapat

yang mempengaruhi minat belajar

lebih. Minat tidak hanya dibuktikan

siswa. Faktor-faktor psikologis

ditunjukkan dengan suatu aktivitas.

siswa

Minat yang telah disadari oleh siswa
pikiran

siswa

Faktor-faktor

dalam

Faktor kelelahan dapat dibedakan
menjadi

yang

Kelemahan

terlihat

kelelahan rohani dapat dilihat dari

faktor internal adalah faktor yang

adanya kelesuan dan kebosanan

berasal dari luar diri siswa. Slameto

sehingga minat atau dorongan

faktor

untuk melakukan sesuatu hilang.

Selain faktor internal yang

1. Faktor jasmaniah

telah dijelaskan di atas, minat siswa

Faktor jasmaniah berhubungan

juga

dengan fisik siswa. Hal-hal yang

dipengaruhi

eksternal.

terjadi pada fisik siswa tentu saja

Faktor

oleh

eksternal

faktor

yang

mempengaruhi minat belajar siswa

berpengaruh pada minat siswa

terdiri dari tujuan pembelajaran,

dalam belajar. Faktor jasmaniah

guru,

berhubungan dengan kesehatan

bahan

pelajaran,

metode

mengajar, media pembelajaran, dan

siswa dan cacat tubuh yang

lingkungan yang dijelaskan sebagai

mungkin terjadi pada siswa.
psikologis

jasmani

membaringkan tubuh, sedangkan

dari dalam diri siswa, sedangkan

Faktor

kelelahan

dan timbul kecenderungan untuk

internal adalah faktor yang berasal

2. Faktor psikologis

yaitu

dengan lemah lunglainya tubuh

internal dan faktor eksternal. Faktor

internal menjadi 3 jenis, yaitu:

2,

jasmani dan kelelahan rohani.

dibedakan menjadi 2, yaitu faktor

mengklasifikasikan

bakat,

3. Faktor kelelahan

mempengaruhi minat belajar siswa

(2010)

minat

intelegensi,

kematangan, dan kesiapan.

kegiatan belajar untuk menguasai
pelajaran tersebut.

dari

perhatian,

dalam bidang pelajaran, akan mampu
menjaga

terdiri

berikut:

merupakan

faktor-faktor yang berhubungan
7

1. Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran

terus menerus dilakukan akan

berkaitan

menimbulkan kebosanan pada diri

dengan usaha-usaha yang akan

siswa.

dicapai guru dalam mengajar.

5. Media pembelajaran

2. Guru

Tujuan

Hubungan antara guru dengan

pembelajaran

siswa memegang peranan penting
dalam

belajar

membangkitkan
siswa.

berpenampilan

membangkitkan
siswa.

menarik
minat

yang
akan

menarik perhatian siswa sehingga
menimbulkan rasa senang dalam
belajar.

yang

6. Lingkungan

Lingkungan

dipelajari dan diingat.

mampu

merupakan

kondisi

isi

memilih

pembelajaran

menyampaikan
Metode

kelas

merangsang

keaktifan

tentunya

penting

minat

belajar

yang

belajar

minat terhadap suatu pelajaran,

dan

jika siswa berada pada lingkungan

dalam

yang mendorong timbulnya minat
belajar tersebut.

yang

Minat belajar siswa dapat

dan

diukur dari indikator yang terdiri dari

kreativitas siswa, inovatif, dan
menyenangkan

siswa

siswa. Siswa akan mempunyai

pembelajaran.

pembelajaran

hal

mempengaruhi

metode pembelajaran yang sesuai
dengan

dapat

pembelajaran tidak monoton.

menarik minat siswa lebih mudah

harus

juga

media

mengurangi verbalitas sehingga

terhadap minat belajar siswa.

Guru

Penggunaan

pembelajaran

berpengaruh

4. Metode pembelajaran

yang

isi materi yang disampaikan akan

belajar

pembelajaran

untuk

pembelajaran yang sesuai dengan

Bahan pembelajaran atau materi

Bahan

materi

media

disampaikan oleh guru. Media

3. Bahan pembelajaran
pembelajaran

adalah

memperjelas

minat

Guru

penggunaan

perasaan senang siswa, kemauan

akan

siswa,

menarik minat siswa. Berbeda

kesadaran

siswa,

dan

perhatian siswa dalam pembelajaran.

dengan metode ceramah yang
8

1. Perasaan senang

Prestasi Belajar
Prestasi

Perasaan senang dalam kegiatan

belajar

menurut

pembelajaran ditunjukkan dengan

Syah (2005: 141) diartikan dengan

pelajaran, perasaan siswa saat

mempelajari

ketertarikan

bentuk skor yang diperoleh dari hasil

taraf keberhasilan murid dalam

pendapat siswa terhadap mata
mengikuti

pelajaran,
siswa

pelajaran

sekolah

dan

terhadap

tes

dapat

Kemauan siswa dalam belajar

sejumlah

materi

dengan

tingkat

diartikan

proses

pembelajaran

diukur dengan tes dan diwujudkan

sumber lain.

ditunjukkan

dalam

tentang materi tertentu yang dapat

kemauan siswa untuk belajar dari

pelajaran

dinyatakan

mengenai

menempuh

untuk mengerjakan soal/tugas dan

siswa

di

keberhasilan peserta didik setelah

meliputi aspek kemauan siswa

Kesadaran

yang

pelajaran

pelajaran tertentu . Prestasi belajar

2. Kemauan siswa

3. Kesadaran siswa

materi

dalam bentuk nilai atau skor. Prestasi
belajar yang baik dapat menjadi

terhadap

salah satu indikator keberhasilan

dengan

proses belajar.

adanya kesadaran siswa untuk

Prestasi

belajar di rumah, kesadaran siswa

belajar

siswa

tugas,

dipengaruhi oleh beberapa faktor.

pemahaman dalam belajar, dan

menjadi 2, yaitu faktor internal dan

untuk

kesadaran

mengerjakan

kesadaran

ketinggalan.

siswa

terhadap

untuk

mengejar

Faktor-faktor
faktor

Faktor

internal

dari dalam diri siswa. Faktor ini
berkaitan dengan kondisi jasmani

Perhatian siswa terhadap pelajaran
dengan

eksternal.

dibedakan

merupakan faktor-faktor yang berasal

4. Perhatian siswa
ditunjukkan

tesebut

dan rohani siswa, sedangkan faktor

perhatian

eksternal merupakan faktor yang

siswa untuk mengikuti pelajaran,

berasal dari luar diri siswa. Faktor

perhatian siswa saat diskusi, dan

eksternal

perhatian siswa saat ulangan

9

berhubungan

dengan

lingkungan siswa. Faktor internal

rohani ditandai dengan adanya

siswa terdiri dari faktor jasmaniah,

siswa.

yang mempengaruhi prestasi belajar
faktor

psikolgis,

dan

kelelahan.

1. Faktor jasmaniah
Faktor

jasmaniah

kelesuan dan kebosanan pada diri

faktor

Faktor eksternal umumnya

berkaitan dengan lingkungan siswa.

Faktor eksternal yang mempengaruhi

merupakan

prestasi belajar siswa terdiri dari 3

faktor yang berhubungan dengan

faktor,

fisik siswa. Faktor jasmaniah

keadaan

terdiri dari faktor kesehatan dan

siswa,

proses

begitu

utama

yang diderita siswa.

psikologis

siswa.

siswa

keluarga

diantaranya

intelegensi,

menjadi

2,

dapat

yaitu

dibedakan

tubuh,

sedangkan

cara

orang

tua

2. Keadaan sekolah

kelelahan

lunglai

dimaksud

orang tua.

Lingkungan sekolah merupakan
lingkungan tempat siswa belajar

Kelelahan jasmani ditunjukkan
lemah

yang

ekonomi keluarga, dan pengertian

jasmani dan kelelahan rohani.
dengan

pencapaian

keluarga, suasana rumah, keadaan

kematangan, dan kesiapan.
Kelelahan

keluarga

mendidik, relasi antar anggota

perhatian, minat, bakat, motivasi,
3. Faktor kelelahan

Keadaan

prestasi belajar siswa. Keadaan

yang termasuk dalam psikologis
dari

mempengaruhi

mempengaruhi

atau kejiwaan siswa. Faktor-faktor
terdiri

dalam

mempunyai peranan besar dalam

berhubungan dengan psikologis

siswa

keadaan

belajar yang pertama dan paling

kemungkinan adanya cacat fisik

Faktor

dan

Keluarga merupakan lingkungan

dengan

2. Faktor psikologis

sekolah,

keluarga,

1. Keadaan keluarga

belajar

pula

keadaan

masyarakat.

cacat tubuh. Kesehatan siswa akan
mempengaruhi

yaitu

secara

dan

sekolah

keinginan untuk membaringkan

sistematis.
yang

Keadaan

mempengaruhi

prestasi belajar siswa diantaranya

kelelahan

adalah metode pembelajaran yang
10

dalam pelaksanaan Kurikulum

digunakan guru, kurikulum yang

2013 adalah tinggi

digunakan, relasi siswa dengan

guru, relasi siswa dengan siswa
lain,

disiplin

sekolah,

alat

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan

pelajaran, metode belajar, dan

di SMK Negeri 6 Surakarta yang

fasilitas lain yang mendukung

berlokasi di Jl. LU. Adisucipto No.

kegiatan pembelajaran.

38,

3. Keadaan masyarakat

terjadi

di

yang

masyarakat

yang

sedang

Kurikulum

akan

2013,

belum

serupa

yang

ada

pernah

tersedia. Metode penelitian yang
digunakan

Hipotesis

adalah

deskriptif

kuantitatif. Populasi dalam penelitian

Berdasarkan uraian kajian

ini adalah kelas XI Pemasaran yang

teori di atas, dapat dirumuskan

terdiri

hipotesis sebagai berikut:

dari

66

siswa.

Teknik

sampling yang digunakan adalah

Pelaksanaan Kurikulum 2013

sampling jenuh. Jumlah sampel yang

pada mata pelajaran Prakarya

digunakan

dan Kewirausahaan di kelas XI

sebanyak

66

siswa.

Variabel dalam peneltian ini adalah

Pemasaran sudah efektif

Pelaksanaan Kurikulum 2013 (X1),

Minat belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran

Minat Belajar (X2), dan Prestasi

dalam pelaksanaan Kurikulum

masing-masing variabel dianalisis

Prakarya

3.

melaksanakan

dilakukan, dan data yang diperlukan

berada di lingkungan tersebut.

2.

masih

penelitian

mempengaruhi siswa karena siswa

1.

57413

Negeri 6 Surakarta adalah sekolah

lingkungan yang ada di sekitar
Kondisi

Surakarta

dengan pertimbangan bahwa SMK

Lingkungan masyarakat adalah
siswa.

Laweyan,

dan

Belajar (Y). Dalam penelitian ini,

Kewirausahaan

secara terpisah untuk

2013 adalah tinggi

rumusan

Prestasi belajar siswa kelas XI
dan

Teknik

pengumpulan data yang digunakan

Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya

masalah.

menjawab

adalah angket dan dokumentasi. Data

Kewirausahaan
11

pelaksanaan Kurikulum 2013 dan

Kriteria Pengujian

angket yang diukur menggunakan

hitung

Ho ditolak dan Ha diterima apabila t-

minat belajar diperoleh dari hasil

Ho diterima dan Ha ditolak apabila

skala Likert. Teknik analisis data
yang

digunakan

adalah

lebih kecil dari ttabel

thitung lebih besar atau sama dengan

teknik

ttabel

perbandingan uji rata-rata t dengan

bantuan program SPSS 17.0 for
Windows. Uji persyaratan analisis

Nilai ttabel
Tabel

yang digunakan adalah uji normalitas
dan uji homogenitas.

1

Nilai

ttabel

Pembelajaran
2013 (X1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan

Kurikulum

One-Sample Test

Uji Hipotesis untuk Efektivitas

Test Value = 28.7

Pelaksanaan Kurikulum 2013

Uji t satu sampel digunakan

T

untuk menguji apakah suatu nilai

Kurikulum 2013 (X1)

tertentu yang digunakan sebagai

df
12.008

65

(Sumber: data primer yang diolah,

pembanding berbeda secara nyata

2015)

atau tidak dengan rata-rata sampel
yang didapatkan.

Berdasarkan tabel nilai One

Sample Test di atas, dapat diketahui

Hipotesis

bahwa nilai thitung pada variabel X1

Ho : pelaksanaan Kurikulum 2013

sebesar 12,008 dengan test value

pada mata pelajaran Prakarya

sebesar 28,7. Sedangkan nilai ttabel

dan Kewirausahaan di kelas XI

dengan derajat kebebasan sebesar 65

Pemasaran sudah efektif

adalah

Ha : pelaksanaan Kurikulum 2013

1,99714,

Sehingga

dapat

dinotasikan dengan thitung > ttabel,

pada mata pelajaran Prakarya

12,008 > 1,99714. Berdasarkan hasil

dan Kewirausahaan di kelas XI

perhitungan

Pemasaran belum efektif

tersebut,

kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh

12

guru

sudah

sesuai

dengan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan

learning. Test value sebesar 28,7

learning sebanyak 28 siswa, siswa

pembelajaran yang berbasis scientific

pembelajaran yang berbasis scientific
merupakan

batas

yang

kriteria

kegiatan

pembelajaran cukup sesuai dengan

pembelajaran yang dilakukan sesuai

pembelajaran yang berbasis scientific

dengan scientific learning. Berikut

learning sebanyak 25 orang, siswa

disajikan histogram distribusi hasil

yang

angket kegiatan pembelajaran yang

menyatakan

kegiatan

pembelajaran yang dilakukan kurang

dilakukan:

30

menyatakan

sesuai dengan kegiatan pembelajaran

yang berbasis scientific learning

Distribusi
Frekuensi Hasil
Angket

sebanyak 10 siswa, dan tidak ada
siswa yang menyatakan kegiatan
pembelajaran sangat tidak sesuai
dengan

25

pembelajaran

berbasis

20

scientific learning.

10

Uji Hipotesis untuk Minat Belajar

15
5
0

minat

Sangat Sesuai Cukup Kurang Sangat
Sesuai
Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai

kelas

XI

Ho : minat belajar siswa di kelas XI
Pemasaran

Berdasarkan gambar 4.1 di
diuraikan

siswa

Hipotesis

Kegiatan Pembelajaran

dapat

belajar

Pemasaran digunakan uji t pihak kiri.

Gambar 1 Distribusi Hasil Angket

atas,

Uji hipotesis untuk menguji

pada

mata

pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan dalam

bahwa

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah

banyaknya siswa yang menyatakan

tinggi

kegiatan pembelajaran sangat sesuai

Ha : minat belajar siswa di kelas XI

dengan pembelajaran yang berbasis

Pemasaran

scientific learning sebanyak 3 siswa.

pada

mata

pelajaran

Prakarya dan Kewirausahaan dalam

Banyaknya siswa yang menyatakan

13

minat

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah

belajar

pada

siswa

mata

kelas

XI

tidak tinggi

Pemasaran

pelajaran

Kriteria Pengujian

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah

Prakarya dan Kewirausahaan dalam

Ho ditolak dan Ha diterima apabila

tinggi

ditolak. Berdasarkan data

yang telah dikumpulkan, sebanyak

nilai thitung lebih kecil dari ttabel

Ho diterima dan Ha ditolak apabila

48,48% siswa kelas XI Pemasaran

nilai thitung lebih besar atau sama
dengan dari ttabel

yang

mempunyai

minat

belajar

yang

mempunyai

minat

belajar

dengan kriteria tinggi dan 0% siswa
dengan

Nilai ttabel

Tabel 2 Nilai ttabel untuk Minat
Belajar

kriteria

sangat

tinggi,

sedangkan 48,48% siswa mempunyai

minat belajar dengan kriteria cukup

One-Sample Test

tinggi dan 3,03% siswa mempunyai

Test Value = 122.5

minat belajar dengan kriteria rendah.
Siswa yang mempunyai minat belajar

t
Minat Belajar (X2)

dengan kriteria sangat rendah adalah

df
.306

0%. Berikan disajikan histogram

65

distribusi

(Sumber: data primer diolah, 2015)

minat belajar siswa.

Berdasarkan tabel nilai One

Sample T-test di atas, dapat diketahui

bahwa nilai thitung pada variabel minat
belajar sebesar 0,306 dengan nilai
test

value

sebesar

122,5.

Nilai

tersebut kemudian dikonsultasikan
dengan nilai ttabel dengan derajat
kebebasan 65 dan taraf kesalahan
sebesar

5%

adalah

1,99714.

Berdasarkan hasil tersebut, maka

thitung < ttabel; 0,306 < 1,99714; maka
Ho

ditolak,

sehingga

frekuensi

hipotesis

14

hasil

angket

Prakarya dan Kewirausahaan dalam

Distribusi
Frekuensi Hasil
Angket Minat
Belajar

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tinggi

Ha : prestasi belajar siswa di kelas

XI Pemasaran pada mata pelajaran

35
30
25
20
15
10
5
0

Prakarya dan Kewirausahaan dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tidak tinggi

Kriteria Pengujian

Ho ditolak dan Ha diterima apabila
nilai thitung lebih kecil dari ttabel

Ho diterima dan Ha ditolak apabila

Gambar 2 Distribusi Frekuensi Hasil

nilai thitung lebih besar atau sama

Angket Minat Belajar

dengan dari ttabel

Siswa

Berdasarkan

gambar

Nilai ttabel

4.2,

Tabel 3 Nilai ttabel untuk Prestasi

dapat diuraikan bahwa banyaknya

Belajar

siswa yang mempunyai minat dengan

One-Sample Test

kriteria sangat tinggi adalah 0, siswa
yang

mempunyai

minat

dengan

Test Value = 75

kriteria tinggi sebanyak 32, kriteria

cukup sebanyak 32, kriteria rendah

T

sebanyak 2, dan kriteria sangat

Prestasi Belajar (Y)

rendah sebanyak 0.
Uji

Hipotesis

Belajar

Df

7.239

65

(Sumber: data primer diolah, 2015)
untuk

Prestasi

Berdasarkan tabel nilai One

Sample Test di atas, dapat diketahui

Hipotesis

bahwa nilai thitung pada variabel

Ho : prestasi belajar siswa di kelas

prestasi belajar sebesar 7,239 dengan

XI Pemasaran pada mata pelajaran
15

test value sebesar 75. Nilai ttabel

Gambar

dengan derajat kebebasan sebesar 65
adalah

1,99714,

sehingga

dapat

dinotasikan dengan thitung > ttabel,

3

Distribusi

Frekuensi

Prestasi Belajar Siswa

Berdasarkan pada gambar

7,239 > 1,99714. Dari hasil nilai

4.3, jumlah siswa yang lulus atau

bahwa

siswa, sedangkan siswa yang tidak

tersebut

dapat

Ho

diinterpretasikan

diterima,

memenuhi nilai KKM sebanyak 51

sehingga

hipotesis prestasi belajar siswa kelas

lulus atau belum mencapai nilai

XI Pemasaran pada mata pelajaran

KKM sebanyak 15 siswa.

Prakarya dan Kewirausahaan dalam

pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah
tinggi

SIMPULAN

diterima. Berdasarkan data

Simpulan

Kesimpulan

yang telah dikumpulkan, sebanyak

yang

dapat

72,27% siswa telah mencapai standar

diambil dari penelitian ini adalah

22,73%

1.

sebagai berikut:

KKM yang ditetapkan dan sebanyak
siswa

belum

mencapai

standar KKM. Berikut disajikan
belajar siswa:

2.

Distribusi Frekuensi
Prestasi Belajar

Pemasaran sudah efektif

Minat belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya

3.

50
40

dan

Kewirausahaan

adalah tidak tinggi

Prestasi belajar siswa kelas XI
Pemasaran pada mata pelajaran
Prakarya

30

dan

Kewirausahaan

dalam pelaksanaan Kurikulum

20

2013 adalah tinggi

10
0

pada mata pelajaran Prakarya

dan Kewirausahaan di kelas XI

diagram distribusi frekuensi prestasi

60

Pelaksanaan Kurikulum 2013

Lulus

Tidak Lulus

16

Implikasi

Saran bagi guru yaitu guru harus

penelitian, implikasi yang ditemukan

kompetensi,

Berdasarkan pada simpulan

terus

dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Kegiatan

pembelajaran

pendekatan

yang

lainnya secara berkelanjutan. Guru
juga

Oleh karena itu, guru perlu

dan memanfaatkan fasilitas yang ada.

2. Minat belajar siswa cenderung

harus

mampu

merancang

Saran

dikemukan

Kurikulum 2013, sehingga guru
kegiatan
mampu

pembelajaran

memaksimalkan
ketuntasan
Saran

kompetensinya

untuk mendapatkan pelatihan secara
periodik.

Sekolah

menyediakan

harus mengetahui faktor-faktor
memperbaikinya

adalah

dengan upaya memfasilitasi guru

mencapai standar KKM. Guru
mempengaruhinya

sekolah

mengembangkan

3. Beberapa siswa belum mampu

yang

bagi

dapat

fasilitas dan mendukung guru dalam

minat

belajar siswa.

yang

sekolah harus mampu memberikan

yang

mendorong

kegiatan

model pembelajaran yang inovatif

pembelajaran yang dilakukan

pelaksanaan

mampu

pembelajaran dengan menggunakan

meningkatkan kualitas kegiatan

dalam

harus

menyelenggarakan

dan

rendah

kompetensi

pelatihan-pelatihan, workshop, atau

saintifik.

mempertahankan

terutama

peningkatan

pedagogiknya dengan cara mengikuti

dilakukan oleh guru telah sesuai
dengan

melakukan

dibutuhkan

dan

kegiatan

untuk

juga

harus

fasilitas

untuk

yang

mendukung

pembelajaran,

seperti

menyediakan bahan-bahan pelajaran

tingkat

yang

digunakan

untuk

praktik,

mendukung pemasaran produk yang
telah jadi, dan lain sebagainya.
Saran

Berdasarkan simpulan dan

dikemukakan

implikasi hasil penelitian di atas,

selanjutnya

dapat dikemukakan saran bagi guru,

yang

bagi

adalah

dapat

peneliti

penelitian

selanjutnya dapat dilakukan dengan

sekolah, dan peneliti selanjutnya.

meneliti
17

variabel

dengan

lebih

Slameto. (2010). Belajar dan FaktorFaktor
yang
Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

mendalam dan menyeluruh dengan

cakupan yang lebih luas, tidak hanya
pada mata pelajaran tertentu dan
jurusan

tertentu

saja.

Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.

Penelitian

selanjutnya juga dapat dilakukan

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung: Alfabeta.

dengan meneliti objek penelitian
yang berbeda.

Sukmadinata, N.S. (2009). Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya

DAFTAR REFERENSI

Budiyono. (2004). Statistika untuk
Penelitian. Surakarta: UNS

Syah,

Press.

Nasution, S. (2011). Kurikulum dan

Pengajaran. Jakarta: Bumi

M.
(2005).
Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya

Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.

Aksara.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan
Pengembangan.
Jakarta:
Kencana.

18

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK NEGERI 9 Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2

0 3 14

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK Implementasi Pendidikan Karakter Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Prakarya Dan Kewirausahaan Di SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 3 16

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orangtua dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Negei 1 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016.

0 0 17

Analisis Efektivitas Pelaksanaan Kurikulum 2013, Minat Belajar, dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Pemasaran Pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMK Negeri 6 Surakarta.

1 2 4

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IIS DI SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 7427 15601 1 SM

0 0 18

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA. | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 8689 18334 1 SM

0 0 16

PEMBELAJARAN PEMASARAN ONLINE, SELF EFFICACY DAN MINAT BERWIRAUSAHA ONLINE KELAS XI PEMASARAN SMK NEGERI SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9440 20062 1 SM

0 0 18

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9432 20048 1 SM

0 0 16

this PDF file PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM

0 0 16

Pengaruh Motivasi Berwirausaha Terhadap Minat Berwirausaha Melalui Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Kraksaan

0 0 10