this PDF file PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN FASILITAS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA
Anastasia Cintia Wulaningsih1, Sri Wahyuni2, Salman Alfarisy Totalia3
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Korespondensi: Jl. Ir Soetami 36 A, Kentingan, Surakarta
anastasiacintia95@gmail.com
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

ABSTRACT

This study aims to examine: (1) the influence of learning motivation, learning
environment, and learning facilities toward the students achievement; (2) the
influence of learning motivation toward the students achievement; (3) the influence of
learning environments toward the students achievement; and (4) the influence of
learning facilities toward the students achievement. This research used quantitative
research using descriptive method with correlation study. The population is all
students of the second-grade students of SMK Kristen 1 Surakarta. The instrument
used was a questionnaire. Data analysis used in this research is multiple linear
regression analysis with significance level 0,05. The result of research show that: (1)

there are positive and significant influence on learning motivation, learning
environment, and learning facilities towards the students achievement based on F test
result that is 53,099> 2,71;(2) there are positive and significant influence of learning
motivation towards the students achievement based on t test that is 4,049> 1,663; (3)
there are positive and significant influence of learning environment towards students
achievement based on t test that is 2,205> 1.663; and (4) there are positive and
significant influence of learning facility towards students achievement based on t test
that is 7,897> 1,663.
Keywords : Learning Motivation, Learning Environment, Learning Facility

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap
prestasi belajar siswa; (2) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa;
(3) pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (4)
pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Kristen 1 Surakarta.
Instrumen yang digunakan adalah angket. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan taraf signifikansi 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) adanya pengaruh yang positif dan
signifikan motivasi belajar, lingkungan belajar di sekolah dan fasilitas belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan hasil uji F yaitu 53,099 >
2,71 (2) pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa berdasarkan uji t yaitu 4,049 > 1,663; (3) pengaruh positif dan signifikan
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan uji t yaitu
2,205 > 1,663; dan (4) pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa berdasarkan uji t yaitu 7,897 > 1,663.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar di Sekolah, Fasilitas Belajar
PENDAHULUAN
berakhlak
mulia,
sehat,
berilmu,
cakap,
kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.


Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan
penting dalam pengembangan sumber
daya

manusia

dan

insan

yang

Pendidikan adalah usaha sadar

berkualitas. UU No 20 Tahun 2003
Pasal 3 yang menyatakan:
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta

peradaban
bangsa
yang
bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,

dan terencana untuk

mewujudkan

suasana belajar dan proses belajar agar
siswa


secara

aktif

dapat

mengembangkan

potensi

dirinya.

Menurut
“pendidikan
dijalankan
sekelompok

Hasbullah
adalah

oleh
orang

(2009:

1),

usaha

yang

seseorang

atau

agar

menjadi

dewasa atau mencapai tingkat hidup


yang

lebih

kualitas

tinggi”.

sumber

Peningkatan

daya

oleh siswa setelah melalui kegiatan

manusia

penilaian dan atau pengukuran prestasi


merupakan salah satu penekanan dari

belajar berupa skala nilai yang berupa

tujuan

Pendidikan

huruf atau kata atau simbol”. Faktor –

untuk

faktor yang mempengaruhi prestasi

kemampuan,

belajar yaitu faktor intern dan faktor

pendidikan.


nasional

bertujuan

mengembangkan

membentuk watak serta peradaban

ekstern.

bangsa yang bermartabat dalam rangka

intelegensi,

mencerdaskan

bangsa,

fisiologis, sikap, minat dan motivasi.


mengembangkan

Faktor ekstern meliputi lingkungan

potensi peserta didik agar menjadi

keluarga, lingkungan sekolah atau

manusia

yang

lingkungan

kepada

Tuhan

bertujuan


kehidupan

untuk

beriman,
Yang

bertakwa

Maha

Esa,

Faktor

intern

faktor

meliputi

jasmaniah

belajar

di

atau

sekolah,

lingkungan masyarakat.

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

Dalam kegiatan pembelajaran di

kreatif, mandiri, dan menjadi warga

sekolah seorang guru menjalankan

negara

tugasnya

yang

demokratis

serta

sebagai

pengajar

dan

bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun

subyeknya adalah siswa yang belajar

2003).

untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Saat ini pemerintah sedang

gencar

dalam

mensosialisaikan

Keberhasilan
bergantung

siswa
pada

tidak
peran

hanya
pengajar

program lulusan SMK yang siap kerja

namun pada niat dan motivasi siswa

sehingga

itu sendiri dalam belajar.

lulusan

SMK

mampu

bersaing dalam dunia kerja. Berbagai

menjadi

kalangan baik pihak dinas pendidikan,

untuk

guru, pemerintah serta orang tua siswa

pendidikan.

mengharapkan prestasi belajar yang

Mudjiono

baik. Dimyati dan Mudjiono (2009:

belajar merupakan kekuatan mental

200)

“prestasi

yang mendorong terjadinya proses

belajar adalah hasil yang didapatkan

belajar”. Motivasi juga dapat diartikan

disebutkan

bahwa

faktor

yang

Motivasi

berpengaruh

mewujudkan
Menurut
(2009:

keberhasilan
Dimyati

80),

&

“motivasi

sebagai daya penggerak yang telah

umumnya diasumsikan bahwa prestasi

menjadi aktif. Motif menjadi aktif

yang bersangkutan akan rendah dan

pada saat

besar kemungkinan ia tidak akan

tertentu, terutama

bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat

dirasakan

Motivasi

atau

yang

mendesak.

kuat

mencapai tujuan belajar.
Lingkungan belajar ialah suatu

akan

faktor yang mempengaruhi lancar

menumbuhkan gairah, semangat, dan

tidaknya suatu proses pembelajaran.

perasaan

belajar.

Lingkungan belajar di sekolah yang

Seseorang akan menampakkan minat,

baik akan membuat siswa menjadi

perhatian,

penuh,

merasa lebih nyaman dalam mengikuti

ketekunan tinggi, serta berorientasi

proses pembelajaran dan dapat pula

pada prestasi tanpa mengenal perasaan

memotivasi siswa untuk mempeoleh

bosan apabila ia mempunyai motivasi

prestasi

belajar.

maksimal.

senang

untuk

konsentrasi

Dalam

dilakukan

penelitian

oleh

Tella

yang
(2007)

belajar

yang

Lingkungan

baik

dan

belajar

di

sekolah adalah lingkungan kedua yang

menyatakan

bahwa

siswa

yang

berperan

besar

mempunyai

motivasi

tinggi

akan

belajar siswa

terhadap

prestasi

mampu meraih prestasi akademik yang

Salah satu lembaga pendidikan

lebih baik. Penelitian yang dilakukan

yang menyiapkan lulusan yang siap

oleh

menyatakan

kerja terampil dan mandiri adalah

bahwa ada hubungan positif antara

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

motivasi dan prestasi belajar, semakin

Dalam

tinggi motivasi belajar maka semakin

kependidikan pasti tidak akan terlepas

meningkat pula prestasi belajar.

dari yang namanya hambatan dan

Ningrun

Secara

(2013)

sederhana

dapat

menjalankan

permasalahan

yang

ada,

fungsi

namun

dikatakan apabila siswa tidak memiliki

permasalahan dan hambatan harus

motivasi belajar maka tidak akan

dihadapi untuk meningkatkan mutu

terjadi kegiatan belajar pada diri siswa

pendidikan.permasalahan tersebut juga

tersebut. Apabila motivasi rendah,

dialami oleh SMK Kristen 1 Surakarta.

SMK Kristen 1 Surakarta yang
beralamatkan di Jalan

Ahmad Yani

No 2, dimana SMK tersebut sudah
memenuhi 8 SNP (Standar Nasional

yang mendapat nilai dibawah KKM,
hal ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Presentase siswa tidak tuntas
mata pelajaran kewirausahaan
tahun 2016/ 2017

Pendidikan), 8 SNP tersebut meliputi
standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan standar pendidik
dan

tenaga

sarana

dan

kependidikan,

standar

prasarana,

standar

pengelolaan, standar pembiayaan dan
standar penilaian, sehingga dengan

Berdasarkan hasil pra penelitian

terpenuhinya 8 standar yang ditetapkan

di SMK Kristen 1 Surakarta adalah

oleh pemerintah maka SMK Kristen 1

beberapa

Surakarta mendapatkan akreditasi A.

belakangi rendahnya prestasi belajar

SMK Kristen 1 Surakarta mempunyai

siswa

5 program keahlian yaitu akuntansi,

Kewirausahaan. Hasil pra penelitian

administrasi perkantoran, pemasaran,

untuk siswa kelas XI yang menerima

multimedia

mata pelajaran kewirausahaan terdapat

dan

keperawatan.

faktor

pada

yang

mata

melatar

pelajaran

Berdasarkan pra penelitan di lapangan

beberapa

di temukan permasalahan pada mata

kontribusi terhadap prestasi belajar.

pelajaran kewirausahaan kelas XI yaitu

Dilihat dari faktor internal siswa kelas

prestasi belajar siswa di bawah KKM

XI SMK Kristen 1 Surakarta dari

(Kriteria Ketuntasan Minimum). KKM

faktor intelegensi siswa SMK Kristen

yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta

1 Surakarta dalam proses observasi

adalah sebesar 76. Data yang disajikan

yang dilakukan sebagian besar siswa

adalah data nilai kewirasahaan kelas X

memiliki tingkat intelegensi rata – rata

karena

yang tinggi ini dapat dilihat dari proses

pemberian

mata

pelajaran

permasalahan

memberi

kewirausahaan diberikan pada saat

pembelajaran dikelas

materi

yang

siswa duduk di kelas X. Banyak siswa

dijelaskan oleh guru dirasa oleh siswa

jelas.

Faktor

jasmaniah

atau

dalam

mengikuti

mata

pelajaran

fisiologisnya secara garis besar banyak

kewirausahaan. Berdasarkan hasil pra

siswa yang sehat, itu bisa dilihat dari

penelitian

keterangan ijin sakit dari presensi

motivasi belajar siswa seperti siswa

siswa di kelas masing – masing. Faktor

yang berbicara di dalam kelas di luar

intern

sikap

topik yang disampaikan oleh guru

sebagian besar siswa di SMK Kristen 1

kewirausahaan. Siswa juga sering

Surakarta suka dengan guru mata

keluar masuk kelas untuk pergi ke

pelajaran kewirausahaan karena dalam

kantin, serta siswa sering mengantuk

penyampaian materi dalam penilai

pada

siswa guru dinilai humoris sehingga

kewirausahaan. Rendahnya motivasi

dapat

yang

siswa juga dapat dilihat saat siswa

adalah

diberi tugas oleh guru masih banyak

faktor minat, minat siswa yang dalam

yang tidak mengerjakan dengan baik.

hal

pelajaran

Dalam

prasurvei

yang

kewirausahaan dinilai kurang karena

tentang

variabel

motivasi

dapat dilihat dari cara siswa mengikuti

kepada 30 responden yang ada di SMK

pelajaran

Kristen

berikutnya

membawa

adalah

suasana

menyenangkan.selanjutnya

ini

pada

mata

kewirausahaan

sering

ditemukan

saat

1

permasalahan

mengikuti

Surakarta

pelajaran

dilakukan
belajar

menjelaskan

berbicara sendiri, dan banyak siswa

bahwa 43% siswa memiliki motivasi

yang

yang tinggi, sedangkan 57% memiliki

catatan

mengenai

materi

kewirausahaan kurang lengkap. Faktor

motivasi belajar yang rendah.

intern yang kelima adalah bakat, bakat
yang

dimiliki

penelitian

ini

juga

dalam

menemukan masalah eksternal siswa

pembelajaran kewirausahaan dinilai

yang mempengaruhi prestasi belajar

cukup karena mereka di ajar untuk

siswa

berjualan

kewirausahaan

pada

siswa

Pra

temannya

sendiri.

dalam

mata
yakni

keluarga,

pelajaran
faktor

Faktor intern yang terakhir adalah

lingkungan

lingkungan

faktor motivasi, siswa di SMK Kristen

sekolah atau lingkungan belajar di

1 Surakarta kurang memiliki motivasi

sekolah dan lingkungan masyarakat.

Lingkungan keluarga siswa yang ada

kelas tetap, membuat siswa harus

di SMK Kristen 1 Surakarta menurut

berpindah – pindah kelas karena kelas

hasil observasi dengan siswa, mereka

yang

mengaku dorongan orang tua dalam

sekolahnya, apabila aula dipakai untuk

mendukung prestasi belajar khususnya

kepentingan sekolah maka siswa yang

pada mata pelajaran kewirausahaan

berada di kelas tersebut harus pindah

kurang

di

sehingga

penghargaan

diberikan

adalah

perpustakaan

aula

untuk

di

proses

oleh

belajarnya, guru sering kali terlambat

orang tua terhadap siswa menyebabkan

masuk ke dalam kelas sehingga siswa

tidak adanya persaingan di dalam kelas

sering membuat gaduh di luar kelas.

mata pelajaran kewirausahaan. Faktor

Dan juga kebisingan yang terjadi di

yang kedua adalah lingkungan sekolah

SMK Kristen 1 Suarakarta, karena

atau lingkungan belajar disekolah.

letak sekolah di pinggir jalan raya.

Dalam observasi yang dilakukan faktor

Berdasarkan prasurvei yang dilakukan

lingkungan belajar disekolah yang

terdapat 47% yang merasa tidak

paling

bermasalah

tersebut

yang

kurangnya

dipakai

berpengaruh
yang

karena

kaitannnya

faktor

dengan

keadaan

dengan

lingkungan belajar dan 53% yang

metode mengajar, kurikulum, disiplin

merasa bermasalah dengan kondisi

sekolah dan kondisi gedung. Faktor

lingkungan belajar di sekolah tersebut.

tersebut sangat penting dalam proses

Fasilitas belajar dalam hal ini

pembelajaran guna memaksimalkan

juga

prestasi
terutama

berperan

penting

dalam

belajar

siswa

disekolah

meningkatkan kualitas pembelajaran.

pada

mata

pelajaran

Keberadaan

kewirausahaan.

Lingkungan belajar

fasilitas

belajar

yang

lengkap akan mendorong siswa untuk

disekolah berdasarkan observasi yang

memperoleh prestasi

dilakukan guru mengajarnya dengan

optimal. Sadar akan hal tersebut SMK

metode

Kristen 1 Surakarta berupaya untuk

belajar

ceramah

sehingga

membuat siswa menjadi cepat bosan,

memenuhi

keadaan kelas yang bukan menjadi

dibutuhkan

fasilitas

belajar

belajar

dalam

yang

yang
proses

pembelajaran,

sehingga

dengan

penyediaan komputer

yaitu hanya

terpenuhinya fasilitas belajar yang ada

disediakan 47 buah padahal siswa

di

yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta

SMK

Kristen

diharapkan

prestasi

1

Surakarta

belajar

siswa

sejumlah 398 murid. Selain komputer

menjadi lebih optimal. Fasilitas belajar

terdapat

yang tersedia di SMK Kristen 1

penyediaan

Surakarta dapat dilihat pada tabel 2.

disediakan 4 buah LCD, seharusnya

Tabel 2 Fasilitas sekolah

dalam setiap kelas terdapat LCD guna

pula

kesenjangan
LCD

yang

dalam
hanya

mendukung proses pembelajaran agar
prestasi yang dihasilkan oleh siswa di
SMK

Kristen

optimal.

1

Surakarta

Permasalahan

lain

dapat
yang

ditemukan di SMK Kristen 1 Surakarta
adalah alat belajar yang masih kurang
menunjang

pembelajaran

diatas

kewirausahaan. Hal ini ditunjukkan

diketahui bahwa fasilitas belajar di

dari tidak adanya laboratorium khusus

SMK Kristen 1 Surakarta sudah cukup

untuk mata pelajaran kewirausahaan

lengkap dan memadai. Selain itu ada

untuk pembelajaran praktek. Menurut

alat pelajaran yang tersedia di SMK

guru yang mengampu mata pelajaran

Kristen 1 Surakarta dapat dilihat pada

kewirausahaan adanya laboratorium

tabel 3.

dibutuhkan

Tabel 3 Alat Pelajaran

jiwa kewirausahaan yang dimilikinya.

Berdasarkan

tabel

2

untuk

mengembangkan

Selain itu alat – alat yang diperlukan
masih sangat minim. Faktor ekstern
yang

terakhir

terakhir
Berdasarkan tabel 3 di atas
terdapat

permasalahan

pada

adalah

yaitu

Faktor

faktor

yang

lingkungan

masyarakat. Dalam faktor ini juga
berpengaruh untuk prestasi belajar

siswa, karena banyak waktu yang di

Lingkungan belajar disekolah juga

habiskan

untuk

memiliki faktor yang mempengaruhi.

masyarakat

Faktor yang sangat mempengaruhi

oleh

bersosialisasi
lingkungan

siswa

dengan
rumahnya

yang

akan

adalah fasilitas belajar, tanpa fasilitas

berdampak pula untuk prestasi belajar

belajar / fasilitas tidak disediakan

siswa. Berdasarkan prasurvei yang

secara

dilakukan terdapat 33% yang merasa

mempengaruhi prestasi belajar siswa

tidak bermasalah dengan

terutama

keadaan

lingkungan belajar dan 67% yang

pada

maka

mata

akan

pelajaran

kewirausahaan.

merasa bermasalah dengan kondisi
lingkungan belajar di sekolah tersebut.

optimal

Hasil penelitian yang dilakukan
oleh

Duwi

Novitasari

(2014)

Faktor – faktor yang sudah

menjelaskan bahwa faktor motivasi

dijelaskan diatas meliputi faktor intern

dan lingkungan belajar di sekolah

dan faktor ekstern dapat disimpulkan

sangat berpengaruh terhadap prestasi

bahwa faktor motivasi adalah faktor

belajar siswa.

yang

Tujuan Penelitian

paling

berpengaruh

untuk

prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran

kewirausahaan

di

SMK

Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk

mengetahui

pengaruh

yang

Kristen 1 Surakarta karena faktor

positif dan signifikan antara motivasi

motivasi menyebutkan permasalahan

belajar, lingkungan belajar di sekolah

paling berpengaruh untuk prestasi

dan

belajar siswa. Faktor ekstern yang

secara simultan maupun secara parsial

paling

terhadap prestasi belajar siswa kelas

berpengaruh

adalah

faktor

fasilitas

mata

belajar

lingkungan sekolah atau lingkungan

XI

pelajaran

belajar di sekolah, karena proses

tahun ajaran 2017/2018.

belajar siswa dimaksimalkan dalam

Kajian Pustaka

berpengaruh

kewirausahaan

sekolah dan orang tua mempercayakan

Prestasi belajar adalah tingkat

anaknya untuk memperoleh prestasi

keberhasilan siswa dalam mempelajari

yang

materi

optimal

ada

di

sekolah.

pelajaran

disekolah

yang

dinyatakan dalam bentuk skor yang

Lingkungan

menyediakan

diperoleh dari hasil tes mengenai

rangsangan

sejumlah pelajaran (Syah, 2009: 42).

individu dan sebaliknya memberikan

Dalam penelitian ini faktor yang akan

respon terhadap lingkungan (Hamalik,

diteliti menjadi variabel adalah faktor

2003: 84). Muhroji dkk (dalam Susila,

intern dan faktor ekstern. Faktor intern

2014: 9), fasilitas belajar adalah semua

terdiri dari intelegnsi, faktor jasmaniah

yang diperlukan dalam proses belajar

atau fisiologis, sikap, minat, bakat,

mengajar baik bergerak maupun tidak

motivasi sedangkan faktor ekstern

bergerak

terdiri

pendidikan

dari

lingkungan

keluarga,

(stimulus)

agar

terhadap

tercapai

dapat

berjalan

lingkungan sekolah atau Lingkungan

teratur, efektif, dan efisien.

Belajar di Sekolah dan lingkungan

METODE PENELITIAN

masyarakat.

Penelitian

tujuan
lancar,

ini

merupakan
kuantitatif.

Menurut Sardiman ( 2012 : 73 )

penelitian

deskriptif

“motivasi berasal dari kata motif yang

Penelitian

dilaksanakan

berarti sebagai daya upaya yang

Kristen 1 Surakarta. Populasi dalam

mendorong

untuk

penelitian ini sebanyak 119 siswa

dapat

(jumlah seluruh siswa kelas XI SMK

dikatakan sebagai daya penggerak dari

Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

dalam dan di dalam subjek untuk

2017/2018). sampel yang digunakan

melakukan aktifitas-aktifitas tertentu

berdasarkan populasi adalah 92 siswa.

melakukan

seseorang
sesuatu”.

Motif

di

SMK

demi mencapai suatu tujuan. Bahkan

Teknik pengambilan sampel

motif dapat diartikan sebagai suatu

dalam penelitian ini adalah teknik

kondisi

proportional

Sedangkan

intern

(kesiapsiagaan).

motivasi

juga

dapat

Instrumen

sampling.

random

pengumpulan
metode

data

ini

dikatakan sebagai serangkaian usaha

menggunakan

dokumentasi

untuk menyediakan kondisi kondisi

dan kuesioner (angket). Analisis data

tertentu, sehingga seseorang mau dan

yang digunakan dalam penelitian ini

ingin melakukan sesuatu.

adalah analisis regresi linier berganda.

HASIL

PENELITIAN

Uji t digunakan untuk menguji

DAN

PEMBAHASAN

secara parsial masing-masing variabel.

Hasil Penelitian

Nilai t hitung variabel motivasi belajar

Hasil uji regresi berganda dapat
dijabarkan

bahwa

nilai

(X1) sebesar 4,049 sehingga thitung >

constant

ttabel (4,049 > 1,663). Nilai probabilitas

sebesar 54.234 nilai motivasi belajar

pada kolom sig < 0,05 yaitu sebesar

sebesar 0,200 , nilai lingkungan belajar

0,000.

di sekolah sebesar 0,106 dan nilai

menunjukkan bahwa Ho ditolak dan

fasilitas belajar sebesar 0,173. Uji F

Ha

digunakan untuk mengetahui apakah

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

variabel bebas secara bersama-sama

yang

(simultan)

secara

motivasi belajar (X1) secara parsial

signifikan terhadap variabel terikat.

terhadap prestasi belajar (Y). Nilai t

Berdasarkan uji F tersebut, diperoleh

hitung variabel lingkungan belajar di

nilai F hitung sebesar 53,099 dan F

sekolah (X2) sebesar 2,205 sehingga

tabel 2,71. Hal ini menunjukkan F

thitung > ttabel (2,205 > 1,663). Nilai

hitung > F tabel ( 53,099 > 2,71). Nilai

probabilitas pada kolom sig < 0,05

probabilitas pada kolom sig < 0,05

yaitu sebesar 0,030. Nilai t dan

yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu,

probabilitas menunjukkan bahwa Ho

dapat

dalam

ditolak dan Ha diterima, sehingga

penelitian ini H0 ditolak dan Ha

dapat disimpulkan bahwa terdapat

diterima

yang

artinya

pengaruh

pengaruh

yang

signifikan

simultan

antara

berpengaruh

disimpulkan

bahwa

terdapat

Nilai

t

diterima,

signifikan

yang

dan

probabilitas

sehingga

antara

signifikan

dapat

variabel

antara

secara

variabel lingkungan belajar di sekolah

motivasi

(X2) secara parsial terhadap prestasi

belajar (X1), lingkungan belajar di

belajar (Y). Nilai t hitung variabel

sekolah (X2) dan fasilitas belajar (X3)

fasilitas belajar (X3) sebesar 7,897

secara bersama – sama terhadap

sehingga thitung > ttabel (7,897 > 1,663).

prestasi belajar.

Nilai probabilitas pada kolom sig <

variabel

0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dan

probabilitas menunjukkan bahwa Ho

36,8% dipengaruhi oleh faktor lain

ditolak dan Ha diterima, sehingga

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh

yang

signifikan

antara

Analisis

determinasi

parsial

digunakan untuk mengetahui besarnya

variabel fasilitas belajar (X3) secara

kontribusi

parsial terhadap prestasi belajar (Y).

bebas terhadap variabel terikat. hasil

Analisis determinasi digunakan
untuk

mengetahui

sumbangan

masing-masing

perhitungan

dengan

variabel

SPSS

23

persentase

menunjukkan untuk variabel motivasi

variabel

belajar (X1) diperoleh nilai parsial

pengaruh

independen secara serentak terhadap

sebesar 0,396

variabel

Koefisien

kuadratkan r2 menjadi 0,3962 = 0,1568

determinasi yang digunakan dalam

= 15,68%. Hal ini berarti variabel

penelitian ini adalah Adjusted R

motivasi

belajar

memberikan

kontribusi

dalam

meningkatkan

square

dependen.

karena

dalam

regresi

ini

yang kemudian di

pengambilan sampel melalui random

prestasi belajar sebesar 15,68%, untuk

dari populasi yang ditetapkan. nilai

variabel lingkungan belajar di sekolah

Adjusted R square sebesar 0,632, maka

(X2) menunjukkan nilai parsial sebesar

dapat disimpulkan bahwa sumbangan

0,229 yang kemudian dikuadratkan (r2)

yang diberikan variabel bebas terhadap

menjadi 0,2292 = 0,0524 = 5,24%. Hal

variabel terikat sebesar 63,2%. Hal ini

ini berarti variabel lingkungan belajar

dapat diartikan bahwa variabel bebas

di sekolah (X2) memberikan kontribusi

motivasi belajar (X1), variabel bebas

dalam meningkatkan prestasi belajar

lingkungan belajar di sekolah (X2) dan

sebesar

fasilitas belajar (X3) secara bersama-

variabel

sama

kuat

menunjukkan nilai parsial sebesar

memengaruhi variabel terikat prestasi

0,701 yang kemudian dikuadratkan (r2)

belajar (Y) karena lebih dari 0,50 atau

menjadi 0,7012 = 0,4914 = 49,14%.

63,2%

Hal ini berarti variabel fasilitas belajar

(simultan)

sedangkan

dinilai

sisanya

sebesar

5,24%,
fasilitas

sedangkan

untuk

belajar

(X3)

(X3) memberikan kontribusi dalam

meningkatkan prestasi belajar sebesar

Ftabel

49,14%,

probabilitas pada kolom Sig. < 0,05

Pembahasan
Persamaan

yaitu

diperoleh Y
0,106

garis

=

regresi

54,234+0,200

+

+ 0,173X3 yang menunjukkan

(

53,099

0,000,

>

2,71).

Nilai

sehingga

dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti terdapat
pengaruh

yang

signifikan

antara

bahwa koefisien regresi untuk variabel

variabel motivasi belajar, lingkungan

motivasi belajar (X1) sebesar 0,200,

belajar disekolah dan fasilitas belajar

untuk variabel lingkungan belajar di

secara

simultan

sekolah (X2) sebesar 0,106 dan untuk

belajar.

Besar

variabel fasilitas belajar (X3) sebesar

disumbangkan oleh adanya pengaruh

0,173

belajar,

variabel motivasi belajar, lingkungan

lingkungan belajar di sekolah dan

belajar disekolah dan fasilitas belajar

fasilitas belajar memiliki pengaruh

dapat dilihat pada nilai Adjusted R

yang positif terhadap prestasi belajar ,

Square

sehingga jika variabel motivasi belajar,

63,2%. Sedangkan sisanya 36,8%

lingkungan

dan

(100% - 63,2% dipengaruhi oleh faktor

fasilitas belajar ditingkatkan, maka

lain yang tidak diteliti dalam penelitian

akan

ini seperti intelegensi,faktor jasmaniah

artinya

belajar

diikuti

variabel

motivasi

oleh

prestasi

disekolah

meningkatnya

belajar. Hal

ini

terhadap

prestasi

kontribusi

yang

yaitu sebesar 0,632 atau

atau fisiologis, sikap, minat, bakat,

menunjukkan bahwa semakin tinggi

lingkungan

motivasi belajar, lingkungan belajar

masyarakat.

disekolah dan fasilitas belajar, maka

keluarga,

Penelitian

lingkungan

ini

berhasil

akan semakin tinggi prestasi belajar

membuktikan adanya pengaruh anatara

siswa, dan sebaliknya.

motivasi belajar, lingkungan belajar di

Pengujian

hipotesis

pertama

sekolah dan fasilitas belajar secara

menggunakan uji F diperoleh dengan

bersama – sama terhadap prestasi

Fhitung sebesar 53,099 dan Ftabel 2,71.

belajar. Dalam proses pembelajaran

Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung >

untuk

mendaparkan

prestasi

yang

maksimal, siswa di pengaruhi oleh dua

secara bersama – sama terhadap

faktor, yakni faktor internal dan faktor

prestasi belajar.

eksternal.

yang

Berdasarkan penelitian yang

mempengaruhi yakni faktor motivasi

relevan dan kajian teori tersebut

belajar. Sedangkan faktor eksternalnya

semakin

yaknik lingkungan belajar di sekolah

penelitian bahwa motivasi belajar,

dan fasilitas belajar. Motivasi belajar,

lingkungan belajar di sekolah dan

lingkungan belajar di sekolah dan

fasilitas belajar secara simultan

fasilitas belajar mempunyai peranan

berpengaruh signifikan terhadap

penting dalam upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas XI

semangat belajar sehingga mampu

mata pelajarn kewirausahaan di

meningkatkan prestasi belajar siswa.

SMK Kristen 1 Surakarta.

Hasil

Faktor

internal

penelitian

ini

dilakukan oleh Duwi Novitasari (2014)
yang berjudul “Pengaruh Lingkungan
di

Sekolah,

Media

Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat
Kewirausahaan Kelas X di SMK Batik
2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014”.
Hasil penelitiannya bahwa berdasarkan
hasil uji F atas nilai probabilitas 0,000,
dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05
maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh

secara

signifikan

hasil

selaras

dengan penelitian sebelumnya yang

Belajar

memperkuat

antara

lingkungan belajar disekolah, media
pembelajaran dan motivasi belajar

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil
penelitian

dapat

disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan
fasilitas belajar secara simultan
dan

secara

parsial

terhadap

prestasi belajar siswa.
Saran
Saran yang dapat disampaikan
antara lain:
Guru

diharapkan

mampu

berinovasi dan menggunakan metode
pembelajaran serta fasilitas belajar

yang

telah

disediakan

sekolah

sehingga dapat memotivasi siswa.
Kepada
melengkapi

Sekolah
dan

diharapkan
meningkatkan

ketersediaan fasilitas belajar terutama
fasilitas yang ada di dalam kelas yaitu
dengan menambah jumlah komputer
dan LCD
Kepada

Peneliti

Selanjutnya.

Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
dengan meneliti variabel dengan lebih
mendalam dan menyeluruh dengan
cakupan yang lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono.(2009). Belajar
Dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamalik, O. (2008). Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta :
Bumi Aksara
Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan (Umum dan Agama
Islam). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Ningrum, B. N. (2013). Pengaruh
Lingkungan belajar dan motivasi
belajar terhadap prestsi belajar
mata pelajaran ekonomi siswa
kelas XI di Man Kebon Tahun

Ajaran 2012-2013. Jombang :
STKIP PGRI.

Novitasari, D. (2014). Pengaruh
lingkungan belajar di sekolah,
media
pembelajaran
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi belajar mata diklat
kewirausahaan kelas X SMK
Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sebelas
Maret.
RI. 2003. Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan
Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT raja Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan
motivasi
belajar
mengajar .
Jakarta: Radjagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

.Susila, A. D. (2014). Hubungan
Kelangkapan Fasilitas Belajar
Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik pada Siswa
Jurusan
Teknik
Gambar
Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri
Malang.
Syah, Darwyan dkk. (2009). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Diadit Media.