this PDF file PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM
PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN FASILITAS TERHADAP
PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA
Anastasia Cintia Wulaningsih1, Sri Wahyuni2, Salman Alfarisy Totalia3
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Korespondensi: Jl. Ir Soetami 36 A, Kentingan, Surakarta
anastasiacintia95@gmail.com
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
ABSTRACT
This study aims to examine: (1) the influence of learning motivation, learning
environment, and learning facilities toward the students achievement; (2) the
influence of learning motivation toward the students achievement; (3) the influence of
learning environments toward the students achievement; and (4) the influence of
learning facilities toward the students achievement. This research used quantitative
research using descriptive method with correlation study. The population is all
students of the second-grade students of SMK Kristen 1 Surakarta. The instrument
used was a questionnaire. Data analysis used in this research is multiple linear
regression analysis with significance level 0,05. The result of research show that: (1)
there are positive and significant influence on learning motivation, learning
environment, and learning facilities towards the students achievement based on F test
result that is 53,099> 2,71;(2) there are positive and significant influence of learning
motivation towards the students achievement based on t test that is 4,049> 1,663; (3)
there are positive and significant influence of learning environment towards students
achievement based on t test that is 2,205> 1.663; and (4) there are positive and
significant influence of learning facility towards students achievement based on t test
that is 7,897> 1,663.
Keywords : Learning Motivation, Learning Environment, Learning Facility
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap
prestasi belajar siswa; (2) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa;
(3) pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (4)
pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Kristen 1 Surakarta.
Instrumen yang digunakan adalah angket. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) adanya pengaruh yang positif dan
signifikan motivasi belajar, lingkungan belajar di sekolah dan fasilitas belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan hasil uji F yaitu 53,099 >
2,71 (2) pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa berdasarkan uji t yaitu 4,049 > 1,663; (3) pengaruh positif dan signifikan
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan uji t yaitu
2,205 > 1,663; dan (4) pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa berdasarkan uji t yaitu 7,897 > 1,663.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar di Sekolah, Fasilitas Belajar
PENDAHULUAN
berakhlak
mulia,
sehat,
berilmu,
cakap,
kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan
penting dalam pengembangan sumber
daya
manusia
dan
insan
yang
Pendidikan adalah usaha sadar
berkualitas. UU No 20 Tahun 2003
Pasal 3 yang menyatakan:
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta
peradaban
bangsa
yang
bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan terencana untuk
mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar agar
siswa
secara
aktif
dapat
mengembangkan
potensi
dirinya.
Menurut
“pendidikan
dijalankan
sekelompok
Hasbullah
adalah
oleh
orang
(2009:
1),
usaha
yang
seseorang
atau
agar
menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup
yang
lebih
kualitas
tinggi”.
sumber
Peningkatan
daya
oleh siswa setelah melalui kegiatan
manusia
penilaian dan atau pengukuran prestasi
merupakan salah satu penekanan dari
belajar berupa skala nilai yang berupa
tujuan
Pendidikan
huruf atau kata atau simbol”. Faktor –
untuk
faktor yang mempengaruhi prestasi
kemampuan,
belajar yaitu faktor intern dan faktor
pendidikan.
nasional
bertujuan
mengembangkan
membentuk watak serta peradaban
ekstern.
bangsa yang bermartabat dalam rangka
intelegensi,
mencerdaskan
bangsa,
fisiologis, sikap, minat dan motivasi.
mengembangkan
Faktor ekstern meliputi lingkungan
potensi peserta didik agar menjadi
keluarga, lingkungan sekolah atau
manusia
yang
lingkungan
kepada
Tuhan
bertujuan
kehidupan
untuk
beriman,
Yang
bertakwa
Maha
Esa,
Faktor
intern
faktor
meliputi
jasmaniah
belajar
di
atau
sekolah,
lingkungan masyarakat.
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Dalam kegiatan pembelajaran di
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
sekolah seorang guru menjalankan
negara
tugasnya
yang
demokratis
serta
sebagai
pengajar
dan
bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun
subyeknya adalah siswa yang belajar
2003).
untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Saat ini pemerintah sedang
gencar
dalam
mensosialisaikan
Keberhasilan
bergantung
siswa
pada
tidak
peran
hanya
pengajar
program lulusan SMK yang siap kerja
namun pada niat dan motivasi siswa
sehingga
itu sendiri dalam belajar.
lulusan
SMK
mampu
bersaing dalam dunia kerja. Berbagai
menjadi
kalangan baik pihak dinas pendidikan,
untuk
guru, pemerintah serta orang tua siswa
pendidikan.
mengharapkan prestasi belajar yang
Mudjiono
baik. Dimyati dan Mudjiono (2009:
belajar merupakan kekuatan mental
200)
“prestasi
yang mendorong terjadinya proses
belajar adalah hasil yang didapatkan
belajar”. Motivasi juga dapat diartikan
disebutkan
bahwa
faktor
yang
Motivasi
berpengaruh
mewujudkan
Menurut
(2009:
keberhasilan
Dimyati
80),
&
“motivasi
sebagai daya penggerak yang telah
umumnya diasumsikan bahwa prestasi
menjadi aktif. Motif menjadi aktif
yang bersangkutan akan rendah dan
pada saat
besar kemungkinan ia tidak akan
tertentu, terutama
bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat
dirasakan
Motivasi
atau
yang
mendesak.
kuat
mencapai tujuan belajar.
Lingkungan belajar ialah suatu
akan
faktor yang mempengaruhi lancar
menumbuhkan gairah, semangat, dan
tidaknya suatu proses pembelajaran.
perasaan
belajar.
Lingkungan belajar di sekolah yang
Seseorang akan menampakkan minat,
baik akan membuat siswa menjadi
perhatian,
penuh,
merasa lebih nyaman dalam mengikuti
ketekunan tinggi, serta berorientasi
proses pembelajaran dan dapat pula
pada prestasi tanpa mengenal perasaan
memotivasi siswa untuk mempeoleh
bosan apabila ia mempunyai motivasi
prestasi
belajar.
maksimal.
senang
untuk
konsentrasi
Dalam
dilakukan
penelitian
oleh
Tella
yang
(2007)
belajar
yang
Lingkungan
baik
dan
belajar
di
sekolah adalah lingkungan kedua yang
menyatakan
bahwa
siswa
yang
berperan
besar
mempunyai
motivasi
tinggi
akan
belajar siswa
terhadap
prestasi
mampu meraih prestasi akademik yang
Salah satu lembaga pendidikan
lebih baik. Penelitian yang dilakukan
yang menyiapkan lulusan yang siap
oleh
menyatakan
kerja terampil dan mandiri adalah
bahwa ada hubungan positif antara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
motivasi dan prestasi belajar, semakin
Dalam
tinggi motivasi belajar maka semakin
kependidikan pasti tidak akan terlepas
meningkat pula prestasi belajar.
dari yang namanya hambatan dan
Ningrun
Secara
(2013)
sederhana
dapat
menjalankan
permasalahan
yang
ada,
fungsi
namun
dikatakan apabila siswa tidak memiliki
permasalahan dan hambatan harus
motivasi belajar maka tidak akan
dihadapi untuk meningkatkan mutu
terjadi kegiatan belajar pada diri siswa
pendidikan.permasalahan tersebut juga
tersebut. Apabila motivasi rendah,
dialami oleh SMK Kristen 1 Surakarta.
SMK Kristen 1 Surakarta yang
beralamatkan di Jalan
Ahmad Yani
No 2, dimana SMK tersebut sudah
memenuhi 8 SNP (Standar Nasional
yang mendapat nilai dibawah KKM,
hal ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Presentase siswa tidak tuntas
mata pelajaran kewirausahaan
tahun 2016/ 2017
Pendidikan), 8 SNP tersebut meliputi
standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan standar pendidik
dan
tenaga
sarana
dan
kependidikan,
standar
prasarana,
standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan
standar penilaian, sehingga dengan
Berdasarkan hasil pra penelitian
terpenuhinya 8 standar yang ditetapkan
di SMK Kristen 1 Surakarta adalah
oleh pemerintah maka SMK Kristen 1
beberapa
Surakarta mendapatkan akreditasi A.
belakangi rendahnya prestasi belajar
SMK Kristen 1 Surakarta mempunyai
siswa
5 program keahlian yaitu akuntansi,
Kewirausahaan. Hasil pra penelitian
administrasi perkantoran, pemasaran,
untuk siswa kelas XI yang menerima
multimedia
mata pelajaran kewirausahaan terdapat
dan
keperawatan.
faktor
pada
yang
mata
melatar
pelajaran
Berdasarkan pra penelitan di lapangan
beberapa
di temukan permasalahan pada mata
kontribusi terhadap prestasi belajar.
pelajaran kewirausahaan kelas XI yaitu
Dilihat dari faktor internal siswa kelas
prestasi belajar siswa di bawah KKM
XI SMK Kristen 1 Surakarta dari
(Kriteria Ketuntasan Minimum). KKM
faktor intelegensi siswa SMK Kristen
yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta
1 Surakarta dalam proses observasi
adalah sebesar 76. Data yang disajikan
yang dilakukan sebagian besar siswa
adalah data nilai kewirasahaan kelas X
memiliki tingkat intelegensi rata – rata
karena
yang tinggi ini dapat dilihat dari proses
pemberian
mata
pelajaran
permasalahan
memberi
kewirausahaan diberikan pada saat
pembelajaran dikelas
materi
yang
siswa duduk di kelas X. Banyak siswa
dijelaskan oleh guru dirasa oleh siswa
jelas.
Faktor
jasmaniah
atau
dalam
mengikuti
mata
pelajaran
fisiologisnya secara garis besar banyak
kewirausahaan. Berdasarkan hasil pra
siswa yang sehat, itu bisa dilihat dari
penelitian
keterangan ijin sakit dari presensi
motivasi belajar siswa seperti siswa
siswa di kelas masing – masing. Faktor
yang berbicara di dalam kelas di luar
intern
sikap
topik yang disampaikan oleh guru
sebagian besar siswa di SMK Kristen 1
kewirausahaan. Siswa juga sering
Surakarta suka dengan guru mata
keluar masuk kelas untuk pergi ke
pelajaran kewirausahaan karena dalam
kantin, serta siswa sering mengantuk
penyampaian materi dalam penilai
pada
siswa guru dinilai humoris sehingga
kewirausahaan. Rendahnya motivasi
dapat
yang
siswa juga dapat dilihat saat siswa
adalah
diberi tugas oleh guru masih banyak
faktor minat, minat siswa yang dalam
yang tidak mengerjakan dengan baik.
hal
pelajaran
Dalam
prasurvei
yang
kewirausahaan dinilai kurang karena
tentang
variabel
motivasi
dapat dilihat dari cara siswa mengikuti
kepada 30 responden yang ada di SMK
pelajaran
Kristen
berikutnya
membawa
adalah
suasana
menyenangkan.selanjutnya
ini
pada
mata
kewirausahaan
sering
ditemukan
saat
1
permasalahan
mengikuti
Surakarta
pelajaran
dilakukan
belajar
menjelaskan
berbicara sendiri, dan banyak siswa
bahwa 43% siswa memiliki motivasi
yang
yang tinggi, sedangkan 57% memiliki
catatan
mengenai
materi
kewirausahaan kurang lengkap. Faktor
motivasi belajar yang rendah.
intern yang kelima adalah bakat, bakat
yang
dimiliki
penelitian
ini
juga
dalam
menemukan masalah eksternal siswa
pembelajaran kewirausahaan dinilai
yang mempengaruhi prestasi belajar
cukup karena mereka di ajar untuk
siswa
berjualan
kewirausahaan
pada
siswa
Pra
temannya
sendiri.
dalam
mata
yakni
keluarga,
pelajaran
faktor
Faktor intern yang terakhir adalah
lingkungan
lingkungan
faktor motivasi, siswa di SMK Kristen
sekolah atau lingkungan belajar di
1 Surakarta kurang memiliki motivasi
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga siswa yang ada
kelas tetap, membuat siswa harus
di SMK Kristen 1 Surakarta menurut
berpindah – pindah kelas karena kelas
hasil observasi dengan siswa, mereka
yang
mengaku dorongan orang tua dalam
sekolahnya, apabila aula dipakai untuk
mendukung prestasi belajar khususnya
kepentingan sekolah maka siswa yang
pada mata pelajaran kewirausahaan
berada di kelas tersebut harus pindah
kurang
di
sehingga
penghargaan
diberikan
adalah
perpustakaan
aula
untuk
di
proses
oleh
belajarnya, guru sering kali terlambat
orang tua terhadap siswa menyebabkan
masuk ke dalam kelas sehingga siswa
tidak adanya persaingan di dalam kelas
sering membuat gaduh di luar kelas.
mata pelajaran kewirausahaan. Faktor
Dan juga kebisingan yang terjadi di
yang kedua adalah lingkungan sekolah
SMK Kristen 1 Suarakarta, karena
atau lingkungan belajar disekolah.
letak sekolah di pinggir jalan raya.
Dalam observasi yang dilakukan faktor
Berdasarkan prasurvei yang dilakukan
lingkungan belajar disekolah yang
terdapat 47% yang merasa tidak
paling
bermasalah
tersebut
yang
kurangnya
dipakai
berpengaruh
yang
karena
kaitannnya
faktor
dengan
keadaan
dengan
lingkungan belajar dan 53% yang
metode mengajar, kurikulum, disiplin
merasa bermasalah dengan kondisi
sekolah dan kondisi gedung. Faktor
lingkungan belajar di sekolah tersebut.
tersebut sangat penting dalam proses
Fasilitas belajar dalam hal ini
pembelajaran guna memaksimalkan
juga
prestasi
terutama
berperan
penting
dalam
belajar
siswa
disekolah
meningkatkan kualitas pembelajaran.
pada
mata
pelajaran
Keberadaan
kewirausahaan.
Lingkungan belajar
fasilitas
belajar
yang
lengkap akan mendorong siswa untuk
disekolah berdasarkan observasi yang
memperoleh prestasi
dilakukan guru mengajarnya dengan
optimal. Sadar akan hal tersebut SMK
metode
Kristen 1 Surakarta berupaya untuk
belajar
ceramah
sehingga
membuat siswa menjadi cepat bosan,
memenuhi
keadaan kelas yang bukan menjadi
dibutuhkan
fasilitas
belajar
belajar
dalam
yang
yang
proses
pembelajaran,
sehingga
dengan
penyediaan komputer
yaitu hanya
terpenuhinya fasilitas belajar yang ada
disediakan 47 buah padahal siswa
di
yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta
SMK
Kristen
diharapkan
prestasi
1
Surakarta
belajar
siswa
sejumlah 398 murid. Selain komputer
menjadi lebih optimal. Fasilitas belajar
terdapat
yang tersedia di SMK Kristen 1
penyediaan
Surakarta dapat dilihat pada tabel 2.
disediakan 4 buah LCD, seharusnya
Tabel 2 Fasilitas sekolah
dalam setiap kelas terdapat LCD guna
pula
kesenjangan
LCD
yang
dalam
hanya
mendukung proses pembelajaran agar
prestasi yang dihasilkan oleh siswa di
SMK
Kristen
optimal.
1
Surakarta
Permasalahan
lain
dapat
yang
ditemukan di SMK Kristen 1 Surakarta
adalah alat belajar yang masih kurang
menunjang
pembelajaran
diatas
kewirausahaan. Hal ini ditunjukkan
diketahui bahwa fasilitas belajar di
dari tidak adanya laboratorium khusus
SMK Kristen 1 Surakarta sudah cukup
untuk mata pelajaran kewirausahaan
lengkap dan memadai. Selain itu ada
untuk pembelajaran praktek. Menurut
alat pelajaran yang tersedia di SMK
guru yang mengampu mata pelajaran
Kristen 1 Surakarta dapat dilihat pada
kewirausahaan adanya laboratorium
tabel 3.
dibutuhkan
Tabel 3 Alat Pelajaran
jiwa kewirausahaan yang dimilikinya.
Berdasarkan
tabel
2
untuk
mengembangkan
Selain itu alat – alat yang diperlukan
masih sangat minim. Faktor ekstern
yang
terakhir
terakhir
Berdasarkan tabel 3 di atas
terdapat
permasalahan
pada
adalah
yaitu
Faktor
faktor
yang
lingkungan
masyarakat. Dalam faktor ini juga
berpengaruh untuk prestasi belajar
siswa, karena banyak waktu yang di
Lingkungan belajar disekolah juga
habiskan
untuk
memiliki faktor yang mempengaruhi.
masyarakat
Faktor yang sangat mempengaruhi
oleh
bersosialisasi
lingkungan
siswa
dengan
rumahnya
yang
akan
adalah fasilitas belajar, tanpa fasilitas
berdampak pula untuk prestasi belajar
belajar / fasilitas tidak disediakan
siswa. Berdasarkan prasurvei yang
secara
dilakukan terdapat 33% yang merasa
mempengaruhi prestasi belajar siswa
tidak bermasalah dengan
terutama
keadaan
lingkungan belajar dan 67% yang
pada
maka
mata
akan
pelajaran
kewirausahaan.
merasa bermasalah dengan kondisi
lingkungan belajar di sekolah tersebut.
optimal
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh
Duwi
Novitasari
(2014)
Faktor – faktor yang sudah
menjelaskan bahwa faktor motivasi
dijelaskan diatas meliputi faktor intern
dan lingkungan belajar di sekolah
dan faktor ekstern dapat disimpulkan
sangat berpengaruh terhadap prestasi
bahwa faktor motivasi adalah faktor
belajar siswa.
yang
Tujuan Penelitian
paling
berpengaruh
untuk
prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran
kewirausahaan
di
SMK
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
pengaruh
yang
Kristen 1 Surakarta karena faktor
positif dan signifikan antara motivasi
motivasi menyebutkan permasalahan
belajar, lingkungan belajar di sekolah
paling berpengaruh untuk prestasi
dan
belajar siswa. Faktor ekstern yang
secara simultan maupun secara parsial
paling
terhadap prestasi belajar siswa kelas
berpengaruh
adalah
faktor
fasilitas
mata
belajar
lingkungan sekolah atau lingkungan
XI
pelajaran
belajar di sekolah, karena proses
tahun ajaran 2017/2018.
belajar siswa dimaksimalkan dalam
Kajian Pustaka
berpengaruh
kewirausahaan
sekolah dan orang tua mempercayakan
Prestasi belajar adalah tingkat
anaknya untuk memperoleh prestasi
keberhasilan siswa dalam mempelajari
yang
materi
optimal
ada
di
sekolah.
pelajaran
disekolah
yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang
Lingkungan
menyediakan
diperoleh dari hasil tes mengenai
rangsangan
sejumlah pelajaran (Syah, 2009: 42).
individu dan sebaliknya memberikan
Dalam penelitian ini faktor yang akan
respon terhadap lingkungan (Hamalik,
diteliti menjadi variabel adalah faktor
2003: 84). Muhroji dkk (dalam Susila,
intern dan faktor ekstern. Faktor intern
2014: 9), fasilitas belajar adalah semua
terdiri dari intelegnsi, faktor jasmaniah
yang diperlukan dalam proses belajar
atau fisiologis, sikap, minat, bakat,
mengajar baik bergerak maupun tidak
motivasi sedangkan faktor ekstern
bergerak
terdiri
pendidikan
dari
lingkungan
keluarga,
(stimulus)
agar
terhadap
tercapai
dapat
berjalan
lingkungan sekolah atau Lingkungan
teratur, efektif, dan efisien.
Belajar di Sekolah dan lingkungan
METODE PENELITIAN
masyarakat.
Penelitian
tujuan
lancar,
ini
merupakan
kuantitatif.
Menurut Sardiman ( 2012 : 73 )
penelitian
deskriptif
“motivasi berasal dari kata motif yang
Penelitian
dilaksanakan
berarti sebagai daya upaya yang
Kristen 1 Surakarta. Populasi dalam
mendorong
untuk
penelitian ini sebanyak 119 siswa
dapat
(jumlah seluruh siswa kelas XI SMK
dikatakan sebagai daya penggerak dari
Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran
dalam dan di dalam subjek untuk
2017/2018). sampel yang digunakan
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu
berdasarkan populasi adalah 92 siswa.
melakukan
seseorang
sesuatu”.
Motif
di
SMK
demi mencapai suatu tujuan. Bahkan
Teknik pengambilan sampel
motif dapat diartikan sebagai suatu
dalam penelitian ini adalah teknik
kondisi
proportional
Sedangkan
intern
(kesiapsiagaan).
motivasi
juga
dapat
Instrumen
sampling.
random
pengumpulan
metode
data
ini
dikatakan sebagai serangkaian usaha
menggunakan
dokumentasi
untuk menyediakan kondisi kondisi
dan kuesioner (angket). Analisis data
tertentu, sehingga seseorang mau dan
yang digunakan dalam penelitian ini
ingin melakukan sesuatu.
adalah analisis regresi linier berganda.
HASIL
PENELITIAN
Uji t digunakan untuk menguji
DAN
PEMBAHASAN
secara parsial masing-masing variabel.
Hasil Penelitian
Nilai t hitung variabel motivasi belajar
Hasil uji regresi berganda dapat
dijabarkan
bahwa
nilai
(X1) sebesar 4,049 sehingga thitung >
constant
ttabel (4,049 > 1,663). Nilai probabilitas
sebesar 54.234 nilai motivasi belajar
pada kolom sig < 0,05 yaitu sebesar
sebesar 0,200 , nilai lingkungan belajar
0,000.
di sekolah sebesar 0,106 dan nilai
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
fasilitas belajar sebesar 0,173. Uji F
Ha
digunakan untuk mengetahui apakah
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama
yang
(simultan)
secara
motivasi belajar (X1) secara parsial
signifikan terhadap variabel terikat.
terhadap prestasi belajar (Y). Nilai t
Berdasarkan uji F tersebut, diperoleh
hitung variabel lingkungan belajar di
nilai F hitung sebesar 53,099 dan F
sekolah (X2) sebesar 2,205 sehingga
tabel 2,71. Hal ini menunjukkan F
thitung > ttabel (2,205 > 1,663). Nilai
hitung > F tabel ( 53,099 > 2,71). Nilai
probabilitas pada kolom sig < 0,05
probabilitas pada kolom sig < 0,05
yaitu sebesar 0,030. Nilai t dan
yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu,
probabilitas menunjukkan bahwa Ho
dapat
dalam
ditolak dan Ha diterima, sehingga
penelitian ini H0 ditolak dan Ha
dapat disimpulkan bahwa terdapat
diterima
yang
artinya
pengaruh
pengaruh
yang
signifikan
simultan
antara
berpengaruh
disimpulkan
bahwa
terdapat
Nilai
t
diterima,
signifikan
yang
dan
probabilitas
sehingga
antara
signifikan
dapat
variabel
antara
secara
variabel lingkungan belajar di sekolah
motivasi
(X2) secara parsial terhadap prestasi
belajar (X1), lingkungan belajar di
belajar (Y). Nilai t hitung variabel
sekolah (X2) dan fasilitas belajar (X3)
fasilitas belajar (X3) sebesar 7,897
secara bersama – sama terhadap
sehingga thitung > ttabel (7,897 > 1,663).
prestasi belajar.
Nilai probabilitas pada kolom sig <
variabel
0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dan
probabilitas menunjukkan bahwa Ho
36,8% dipengaruhi oleh faktor lain
ditolak dan Ha diterima, sehingga
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
Analisis
determinasi
parsial
digunakan untuk mengetahui besarnya
variabel fasilitas belajar (X3) secara
kontribusi
parsial terhadap prestasi belajar (Y).
bebas terhadap variabel terikat. hasil
Analisis determinasi digunakan
untuk
mengetahui
sumbangan
masing-masing
perhitungan
dengan
variabel
SPSS
23
persentase
menunjukkan untuk variabel motivasi
variabel
belajar (X1) diperoleh nilai parsial
pengaruh
independen secara serentak terhadap
sebesar 0,396
variabel
Koefisien
kuadratkan r2 menjadi 0,3962 = 0,1568
determinasi yang digunakan dalam
= 15,68%. Hal ini berarti variabel
penelitian ini adalah Adjusted R
motivasi
belajar
memberikan
kontribusi
dalam
meningkatkan
square
dependen.
karena
dalam
regresi
ini
yang kemudian di
pengambilan sampel melalui random
prestasi belajar sebesar 15,68%, untuk
dari populasi yang ditetapkan. nilai
variabel lingkungan belajar di sekolah
Adjusted R square sebesar 0,632, maka
(X2) menunjukkan nilai parsial sebesar
dapat disimpulkan bahwa sumbangan
0,229 yang kemudian dikuadratkan (r2)
yang diberikan variabel bebas terhadap
menjadi 0,2292 = 0,0524 = 5,24%. Hal
variabel terikat sebesar 63,2%. Hal ini
ini berarti variabel lingkungan belajar
dapat diartikan bahwa variabel bebas
di sekolah (X2) memberikan kontribusi
motivasi belajar (X1), variabel bebas
dalam meningkatkan prestasi belajar
lingkungan belajar di sekolah (X2) dan
sebesar
fasilitas belajar (X3) secara bersama-
variabel
sama
kuat
menunjukkan nilai parsial sebesar
memengaruhi variabel terikat prestasi
0,701 yang kemudian dikuadratkan (r2)
belajar (Y) karena lebih dari 0,50 atau
menjadi 0,7012 = 0,4914 = 49,14%.
63,2%
Hal ini berarti variabel fasilitas belajar
(simultan)
sedangkan
dinilai
sisanya
sebesar
5,24%,
fasilitas
sedangkan
untuk
belajar
(X3)
(X3) memberikan kontribusi dalam
meningkatkan prestasi belajar sebesar
Ftabel
49,14%,
probabilitas pada kolom Sig. < 0,05
Pembahasan
Persamaan
yaitu
diperoleh Y
0,106
garis
=
regresi
54,234+0,200
+
+ 0,173X3 yang menunjukkan
(
53,099
0,000,
>
2,71).
Nilai
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
bahwa koefisien regresi untuk variabel
variabel motivasi belajar, lingkungan
motivasi belajar (X1) sebesar 0,200,
belajar disekolah dan fasilitas belajar
untuk variabel lingkungan belajar di
secara
simultan
sekolah (X2) sebesar 0,106 dan untuk
belajar.
Besar
variabel fasilitas belajar (X3) sebesar
disumbangkan oleh adanya pengaruh
0,173
belajar,
variabel motivasi belajar, lingkungan
lingkungan belajar di sekolah dan
belajar disekolah dan fasilitas belajar
fasilitas belajar memiliki pengaruh
dapat dilihat pada nilai Adjusted R
yang positif terhadap prestasi belajar ,
Square
sehingga jika variabel motivasi belajar,
63,2%. Sedangkan sisanya 36,8%
lingkungan
dan
(100% - 63,2% dipengaruhi oleh faktor
fasilitas belajar ditingkatkan, maka
lain yang tidak diteliti dalam penelitian
akan
ini seperti intelegensi,faktor jasmaniah
artinya
belajar
diikuti
variabel
motivasi
oleh
prestasi
disekolah
meningkatnya
belajar. Hal
ini
terhadap
prestasi
kontribusi
yang
yaitu sebesar 0,632 atau
atau fisiologis, sikap, minat, bakat,
menunjukkan bahwa semakin tinggi
lingkungan
motivasi belajar, lingkungan belajar
masyarakat.
disekolah dan fasilitas belajar, maka
keluarga,
Penelitian
lingkungan
ini
berhasil
akan semakin tinggi prestasi belajar
membuktikan adanya pengaruh anatara
siswa, dan sebaliknya.
motivasi belajar, lingkungan belajar di
Pengujian
hipotesis
pertama
sekolah dan fasilitas belajar secara
menggunakan uji F diperoleh dengan
bersama – sama terhadap prestasi
Fhitung sebesar 53,099 dan Ftabel 2,71.
belajar. Dalam proses pembelajaran
Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung >
untuk
mendaparkan
prestasi
yang
maksimal, siswa di pengaruhi oleh dua
secara bersama – sama terhadap
faktor, yakni faktor internal dan faktor
prestasi belajar.
eksternal.
yang
Berdasarkan penelitian yang
mempengaruhi yakni faktor motivasi
relevan dan kajian teori tersebut
belajar. Sedangkan faktor eksternalnya
semakin
yaknik lingkungan belajar di sekolah
penelitian bahwa motivasi belajar,
dan fasilitas belajar. Motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan
lingkungan belajar di sekolah dan
fasilitas belajar secara simultan
fasilitas belajar mempunyai peranan
berpengaruh signifikan terhadap
penting dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas XI
semangat belajar sehingga mampu
mata pelajarn kewirausahaan di
meningkatkan prestasi belajar siswa.
SMK Kristen 1 Surakarta.
Hasil
Faktor
internal
penelitian
ini
dilakukan oleh Duwi Novitasari (2014)
yang berjudul “Pengaruh Lingkungan
di
Sekolah,
Media
Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat
Kewirausahaan Kelas X di SMK Batik
2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014”.
Hasil penelitiannya bahwa berdasarkan
hasil uji F atas nilai probabilitas 0,000,
dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05
maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh
secara
signifikan
hasil
selaras
dengan penelitian sebelumnya yang
Belajar
memperkuat
antara
lingkungan belajar disekolah, media
pembelajaran dan motivasi belajar
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil
penelitian
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan
fasilitas belajar secara simultan
dan
secara
parsial
terhadap
prestasi belajar siswa.
Saran
Saran yang dapat disampaikan
antara lain:
Guru
diharapkan
mampu
berinovasi dan menggunakan metode
pembelajaran serta fasilitas belajar
yang
telah
disediakan
sekolah
sehingga dapat memotivasi siswa.
Kepada
melengkapi
Sekolah
dan
diharapkan
meningkatkan
ketersediaan fasilitas belajar terutama
fasilitas yang ada di dalam kelas yaitu
dengan menambah jumlah komputer
dan LCD
Kepada
Peneliti
Selanjutnya.
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
dengan meneliti variabel dengan lebih
mendalam dan menyeluruh dengan
cakupan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono.(2009). Belajar
Dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamalik, O. (2008). Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta :
Bumi Aksara
Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan (Umum dan Agama
Islam). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Ningrum, B. N. (2013). Pengaruh
Lingkungan belajar dan motivasi
belajar terhadap prestsi belajar
mata pelajaran ekonomi siswa
kelas XI di Man Kebon Tahun
Ajaran 2012-2013. Jombang :
STKIP PGRI.
Novitasari, D. (2014). Pengaruh
lingkungan belajar di sekolah,
media
pembelajaran
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi belajar mata diklat
kewirausahaan kelas X SMK
Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sebelas
Maret.
RI. 2003. Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan
Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT raja Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan
motivasi
belajar
mengajar .
Jakarta: Radjagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
.Susila, A. D. (2014). Hubungan
Kelangkapan Fasilitas Belajar
Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik pada Siswa
Jurusan
Teknik
Gambar
Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri
Malang.
Syah, Darwyan dkk. (2009). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Diadit Media.
PRESTASI BELAJAR PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
DI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA
Anastasia Cintia Wulaningsih1, Sri Wahyuni2, Salman Alfarisy Totalia3
Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Korespondensi: Jl. Ir Soetami 36 A, Kentingan, Surakarta
anastasiacintia95@gmail.com
1
Mahasiswa, 2,3Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP UNS
ABSTRACT
This study aims to examine: (1) the influence of learning motivation, learning
environment, and learning facilities toward the students achievement; (2) the
influence of learning motivation toward the students achievement; (3) the influence of
learning environments toward the students achievement; and (4) the influence of
learning facilities toward the students achievement. This research used quantitative
research using descriptive method with correlation study. The population is all
students of the second-grade students of SMK Kristen 1 Surakarta. The instrument
used was a questionnaire. Data analysis used in this research is multiple linear
regression analysis with significance level 0,05. The result of research show that: (1)
there are positive and significant influence on learning motivation, learning
environment, and learning facilities towards the students achievement based on F test
result that is 53,099> 2,71;(2) there are positive and significant influence of learning
motivation towards the students achievement based on t test that is 4,049> 1,663; (3)
there are positive and significant influence of learning environment towards students
achievement based on t test that is 2,205> 1.663; and (4) there are positive and
significant influence of learning facility towards students achievement based on t test
that is 7,897> 1,663.
Keywords : Learning Motivation, Learning Environment, Learning Facility
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap
prestasi belajar siswa; (2) pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa;
(3) pengaruh lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa; dan (4)
pengaruh fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasi. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Kristen 1 Surakarta.
Instrumen yang digunakan adalah angket. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) adanya pengaruh yang positif dan
signifikan motivasi belajar, lingkungan belajar di sekolah dan fasilitas belajar secara
bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan hasil uji F yaitu 53,099 >
2,71 (2) pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa berdasarkan uji t yaitu 4,049 > 1,663; (3) pengaruh positif dan signifikan
lingkungan belajar di sekolah terhadap prestasi belajar siswa berdasarkan uji t yaitu
2,205 > 1,663; dan (4) pengaruh positif dan signifikan fasilitas belajar terhadap
prestasi belajar siswa berdasarkan uji t yaitu 7,897 > 1,663.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Lingkungan Belajar di Sekolah, Fasilitas Belajar
PENDAHULUAN
berakhlak
mulia,
sehat,
berilmu,
cakap,
kreatif,
mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan
penting dalam pengembangan sumber
daya
manusia
dan
insan
yang
Pendidikan adalah usaha sadar
berkualitas. UU No 20 Tahun 2003
Pasal 3 yang menyatakan:
Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta
peradaban
bangsa
yang
bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
dan terencana untuk
mewujudkan
suasana belajar dan proses belajar agar
siswa
secara
aktif
dapat
mengembangkan
potensi
dirinya.
Menurut
“pendidikan
dijalankan
sekelompok
Hasbullah
adalah
oleh
orang
(2009:
1),
usaha
yang
seseorang
atau
agar
menjadi
dewasa atau mencapai tingkat hidup
yang
lebih
kualitas
tinggi”.
sumber
Peningkatan
daya
oleh siswa setelah melalui kegiatan
manusia
penilaian dan atau pengukuran prestasi
merupakan salah satu penekanan dari
belajar berupa skala nilai yang berupa
tujuan
Pendidikan
huruf atau kata atau simbol”. Faktor –
untuk
faktor yang mempengaruhi prestasi
kemampuan,
belajar yaitu faktor intern dan faktor
pendidikan.
nasional
bertujuan
mengembangkan
membentuk watak serta peradaban
ekstern.
bangsa yang bermartabat dalam rangka
intelegensi,
mencerdaskan
bangsa,
fisiologis, sikap, minat dan motivasi.
mengembangkan
Faktor ekstern meliputi lingkungan
potensi peserta didik agar menjadi
keluarga, lingkungan sekolah atau
manusia
yang
lingkungan
kepada
Tuhan
bertujuan
kehidupan
untuk
beriman,
Yang
bertakwa
Maha
Esa,
Faktor
intern
faktor
meliputi
jasmaniah
belajar
di
atau
sekolah,
lingkungan masyarakat.
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
Dalam kegiatan pembelajaran di
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
sekolah seorang guru menjalankan
negara
tugasnya
yang
demokratis
serta
sebagai
pengajar
dan
bertanggung jawab (UU No. 20 Tahun
subyeknya adalah siswa yang belajar
2003).
untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Saat ini pemerintah sedang
gencar
dalam
mensosialisaikan
Keberhasilan
bergantung
siswa
pada
tidak
peran
hanya
pengajar
program lulusan SMK yang siap kerja
namun pada niat dan motivasi siswa
sehingga
itu sendiri dalam belajar.
lulusan
SMK
mampu
bersaing dalam dunia kerja. Berbagai
menjadi
kalangan baik pihak dinas pendidikan,
untuk
guru, pemerintah serta orang tua siswa
pendidikan.
mengharapkan prestasi belajar yang
Mudjiono
baik. Dimyati dan Mudjiono (2009:
belajar merupakan kekuatan mental
200)
“prestasi
yang mendorong terjadinya proses
belajar adalah hasil yang didapatkan
belajar”. Motivasi juga dapat diartikan
disebutkan
bahwa
faktor
yang
Motivasi
berpengaruh
mewujudkan
Menurut
(2009:
keberhasilan
Dimyati
80),
&
“motivasi
sebagai daya penggerak yang telah
umumnya diasumsikan bahwa prestasi
menjadi aktif. Motif menjadi aktif
yang bersangkutan akan rendah dan
pada saat
besar kemungkinan ia tidak akan
tertentu, terutama
bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan
sangat
dirasakan
Motivasi
atau
yang
mendesak.
kuat
mencapai tujuan belajar.
Lingkungan belajar ialah suatu
akan
faktor yang mempengaruhi lancar
menumbuhkan gairah, semangat, dan
tidaknya suatu proses pembelajaran.
perasaan
belajar.
Lingkungan belajar di sekolah yang
Seseorang akan menampakkan minat,
baik akan membuat siswa menjadi
perhatian,
penuh,
merasa lebih nyaman dalam mengikuti
ketekunan tinggi, serta berorientasi
proses pembelajaran dan dapat pula
pada prestasi tanpa mengenal perasaan
memotivasi siswa untuk mempeoleh
bosan apabila ia mempunyai motivasi
prestasi
belajar.
maksimal.
senang
untuk
konsentrasi
Dalam
dilakukan
penelitian
oleh
Tella
yang
(2007)
belajar
yang
Lingkungan
baik
dan
belajar
di
sekolah adalah lingkungan kedua yang
menyatakan
bahwa
siswa
yang
berperan
besar
mempunyai
motivasi
tinggi
akan
belajar siswa
terhadap
prestasi
mampu meraih prestasi akademik yang
Salah satu lembaga pendidikan
lebih baik. Penelitian yang dilakukan
yang menyiapkan lulusan yang siap
oleh
menyatakan
kerja terampil dan mandiri adalah
bahwa ada hubungan positif antara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
motivasi dan prestasi belajar, semakin
Dalam
tinggi motivasi belajar maka semakin
kependidikan pasti tidak akan terlepas
meningkat pula prestasi belajar.
dari yang namanya hambatan dan
Ningrun
Secara
(2013)
sederhana
dapat
menjalankan
permasalahan
yang
ada,
fungsi
namun
dikatakan apabila siswa tidak memiliki
permasalahan dan hambatan harus
motivasi belajar maka tidak akan
dihadapi untuk meningkatkan mutu
terjadi kegiatan belajar pada diri siswa
pendidikan.permasalahan tersebut juga
tersebut. Apabila motivasi rendah,
dialami oleh SMK Kristen 1 Surakarta.
SMK Kristen 1 Surakarta yang
beralamatkan di Jalan
Ahmad Yani
No 2, dimana SMK tersebut sudah
memenuhi 8 SNP (Standar Nasional
yang mendapat nilai dibawah KKM,
hal ini dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Presentase siswa tidak tuntas
mata pelajaran kewirausahaan
tahun 2016/ 2017
Pendidikan), 8 SNP tersebut meliputi
standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan standar pendidik
dan
tenaga
sarana
dan
kependidikan,
standar
prasarana,
standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan
standar penilaian, sehingga dengan
Berdasarkan hasil pra penelitian
terpenuhinya 8 standar yang ditetapkan
di SMK Kristen 1 Surakarta adalah
oleh pemerintah maka SMK Kristen 1
beberapa
Surakarta mendapatkan akreditasi A.
belakangi rendahnya prestasi belajar
SMK Kristen 1 Surakarta mempunyai
siswa
5 program keahlian yaitu akuntansi,
Kewirausahaan. Hasil pra penelitian
administrasi perkantoran, pemasaran,
untuk siswa kelas XI yang menerima
multimedia
mata pelajaran kewirausahaan terdapat
dan
keperawatan.
faktor
pada
yang
mata
melatar
pelajaran
Berdasarkan pra penelitan di lapangan
beberapa
di temukan permasalahan pada mata
kontribusi terhadap prestasi belajar.
pelajaran kewirausahaan kelas XI yaitu
Dilihat dari faktor internal siswa kelas
prestasi belajar siswa di bawah KKM
XI SMK Kristen 1 Surakarta dari
(Kriteria Ketuntasan Minimum). KKM
faktor intelegensi siswa SMK Kristen
yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta
1 Surakarta dalam proses observasi
adalah sebesar 76. Data yang disajikan
yang dilakukan sebagian besar siswa
adalah data nilai kewirasahaan kelas X
memiliki tingkat intelegensi rata – rata
karena
yang tinggi ini dapat dilihat dari proses
pemberian
mata
pelajaran
permasalahan
memberi
kewirausahaan diberikan pada saat
pembelajaran dikelas
materi
yang
siswa duduk di kelas X. Banyak siswa
dijelaskan oleh guru dirasa oleh siswa
jelas.
Faktor
jasmaniah
atau
dalam
mengikuti
mata
pelajaran
fisiologisnya secara garis besar banyak
kewirausahaan. Berdasarkan hasil pra
siswa yang sehat, itu bisa dilihat dari
penelitian
keterangan ijin sakit dari presensi
motivasi belajar siswa seperti siswa
siswa di kelas masing – masing. Faktor
yang berbicara di dalam kelas di luar
intern
sikap
topik yang disampaikan oleh guru
sebagian besar siswa di SMK Kristen 1
kewirausahaan. Siswa juga sering
Surakarta suka dengan guru mata
keluar masuk kelas untuk pergi ke
pelajaran kewirausahaan karena dalam
kantin, serta siswa sering mengantuk
penyampaian materi dalam penilai
pada
siswa guru dinilai humoris sehingga
kewirausahaan. Rendahnya motivasi
dapat
yang
siswa juga dapat dilihat saat siswa
adalah
diberi tugas oleh guru masih banyak
faktor minat, minat siswa yang dalam
yang tidak mengerjakan dengan baik.
hal
pelajaran
Dalam
prasurvei
yang
kewirausahaan dinilai kurang karena
tentang
variabel
motivasi
dapat dilihat dari cara siswa mengikuti
kepada 30 responden yang ada di SMK
pelajaran
Kristen
berikutnya
membawa
adalah
suasana
menyenangkan.selanjutnya
ini
pada
mata
kewirausahaan
sering
ditemukan
saat
1
permasalahan
mengikuti
Surakarta
pelajaran
dilakukan
belajar
menjelaskan
berbicara sendiri, dan banyak siswa
bahwa 43% siswa memiliki motivasi
yang
yang tinggi, sedangkan 57% memiliki
catatan
mengenai
materi
kewirausahaan kurang lengkap. Faktor
motivasi belajar yang rendah.
intern yang kelima adalah bakat, bakat
yang
dimiliki
penelitian
ini
juga
dalam
menemukan masalah eksternal siswa
pembelajaran kewirausahaan dinilai
yang mempengaruhi prestasi belajar
cukup karena mereka di ajar untuk
siswa
berjualan
kewirausahaan
pada
siswa
Pra
temannya
sendiri.
dalam
mata
yakni
keluarga,
pelajaran
faktor
Faktor intern yang terakhir adalah
lingkungan
lingkungan
faktor motivasi, siswa di SMK Kristen
sekolah atau lingkungan belajar di
1 Surakarta kurang memiliki motivasi
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga siswa yang ada
kelas tetap, membuat siswa harus
di SMK Kristen 1 Surakarta menurut
berpindah – pindah kelas karena kelas
hasil observasi dengan siswa, mereka
yang
mengaku dorongan orang tua dalam
sekolahnya, apabila aula dipakai untuk
mendukung prestasi belajar khususnya
kepentingan sekolah maka siswa yang
pada mata pelajaran kewirausahaan
berada di kelas tersebut harus pindah
kurang
di
sehingga
penghargaan
diberikan
adalah
perpustakaan
aula
untuk
di
proses
oleh
belajarnya, guru sering kali terlambat
orang tua terhadap siswa menyebabkan
masuk ke dalam kelas sehingga siswa
tidak adanya persaingan di dalam kelas
sering membuat gaduh di luar kelas.
mata pelajaran kewirausahaan. Faktor
Dan juga kebisingan yang terjadi di
yang kedua adalah lingkungan sekolah
SMK Kristen 1 Suarakarta, karena
atau lingkungan belajar disekolah.
letak sekolah di pinggir jalan raya.
Dalam observasi yang dilakukan faktor
Berdasarkan prasurvei yang dilakukan
lingkungan belajar disekolah yang
terdapat 47% yang merasa tidak
paling
bermasalah
tersebut
yang
kurangnya
dipakai
berpengaruh
yang
karena
kaitannnya
faktor
dengan
keadaan
dengan
lingkungan belajar dan 53% yang
metode mengajar, kurikulum, disiplin
merasa bermasalah dengan kondisi
sekolah dan kondisi gedung. Faktor
lingkungan belajar di sekolah tersebut.
tersebut sangat penting dalam proses
Fasilitas belajar dalam hal ini
pembelajaran guna memaksimalkan
juga
prestasi
terutama
berperan
penting
dalam
belajar
siswa
disekolah
meningkatkan kualitas pembelajaran.
pada
mata
pelajaran
Keberadaan
kewirausahaan.
Lingkungan belajar
fasilitas
belajar
yang
lengkap akan mendorong siswa untuk
disekolah berdasarkan observasi yang
memperoleh prestasi
dilakukan guru mengajarnya dengan
optimal. Sadar akan hal tersebut SMK
metode
Kristen 1 Surakarta berupaya untuk
belajar
ceramah
sehingga
membuat siswa menjadi cepat bosan,
memenuhi
keadaan kelas yang bukan menjadi
dibutuhkan
fasilitas
belajar
belajar
dalam
yang
yang
proses
pembelajaran,
sehingga
dengan
penyediaan komputer
yaitu hanya
terpenuhinya fasilitas belajar yang ada
disediakan 47 buah padahal siswa
di
yang ada di SMK Kristen 1 Surakarta
SMK
Kristen
diharapkan
prestasi
1
Surakarta
belajar
siswa
sejumlah 398 murid. Selain komputer
menjadi lebih optimal. Fasilitas belajar
terdapat
yang tersedia di SMK Kristen 1
penyediaan
Surakarta dapat dilihat pada tabel 2.
disediakan 4 buah LCD, seharusnya
Tabel 2 Fasilitas sekolah
dalam setiap kelas terdapat LCD guna
pula
kesenjangan
LCD
yang
dalam
hanya
mendukung proses pembelajaran agar
prestasi yang dihasilkan oleh siswa di
SMK
Kristen
optimal.
1
Surakarta
Permasalahan
lain
dapat
yang
ditemukan di SMK Kristen 1 Surakarta
adalah alat belajar yang masih kurang
menunjang
pembelajaran
diatas
kewirausahaan. Hal ini ditunjukkan
diketahui bahwa fasilitas belajar di
dari tidak adanya laboratorium khusus
SMK Kristen 1 Surakarta sudah cukup
untuk mata pelajaran kewirausahaan
lengkap dan memadai. Selain itu ada
untuk pembelajaran praktek. Menurut
alat pelajaran yang tersedia di SMK
guru yang mengampu mata pelajaran
Kristen 1 Surakarta dapat dilihat pada
kewirausahaan adanya laboratorium
tabel 3.
dibutuhkan
Tabel 3 Alat Pelajaran
jiwa kewirausahaan yang dimilikinya.
Berdasarkan
tabel
2
untuk
mengembangkan
Selain itu alat – alat yang diperlukan
masih sangat minim. Faktor ekstern
yang
terakhir
terakhir
Berdasarkan tabel 3 di atas
terdapat
permasalahan
pada
adalah
yaitu
Faktor
faktor
yang
lingkungan
masyarakat. Dalam faktor ini juga
berpengaruh untuk prestasi belajar
siswa, karena banyak waktu yang di
Lingkungan belajar disekolah juga
habiskan
untuk
memiliki faktor yang mempengaruhi.
masyarakat
Faktor yang sangat mempengaruhi
oleh
bersosialisasi
lingkungan
siswa
dengan
rumahnya
yang
akan
adalah fasilitas belajar, tanpa fasilitas
berdampak pula untuk prestasi belajar
belajar / fasilitas tidak disediakan
siswa. Berdasarkan prasurvei yang
secara
dilakukan terdapat 33% yang merasa
mempengaruhi prestasi belajar siswa
tidak bermasalah dengan
terutama
keadaan
lingkungan belajar dan 67% yang
pada
maka
mata
akan
pelajaran
kewirausahaan.
merasa bermasalah dengan kondisi
lingkungan belajar di sekolah tersebut.
optimal
Hasil penelitian yang dilakukan
oleh
Duwi
Novitasari
(2014)
Faktor – faktor yang sudah
menjelaskan bahwa faktor motivasi
dijelaskan diatas meliputi faktor intern
dan lingkungan belajar di sekolah
dan faktor ekstern dapat disimpulkan
sangat berpengaruh terhadap prestasi
bahwa faktor motivasi adalah faktor
belajar siswa.
yang
Tujuan Penelitian
paling
berpengaruh
untuk
prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran
kewirausahaan
di
SMK
Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
pengaruh
yang
Kristen 1 Surakarta karena faktor
positif dan signifikan antara motivasi
motivasi menyebutkan permasalahan
belajar, lingkungan belajar di sekolah
paling berpengaruh untuk prestasi
dan
belajar siswa. Faktor ekstern yang
secara simultan maupun secara parsial
paling
terhadap prestasi belajar siswa kelas
berpengaruh
adalah
faktor
fasilitas
mata
belajar
lingkungan sekolah atau lingkungan
XI
pelajaran
belajar di sekolah, karena proses
tahun ajaran 2017/2018.
belajar siswa dimaksimalkan dalam
Kajian Pustaka
berpengaruh
kewirausahaan
sekolah dan orang tua mempercayakan
Prestasi belajar adalah tingkat
anaknya untuk memperoleh prestasi
keberhasilan siswa dalam mempelajari
yang
materi
optimal
ada
di
sekolah.
pelajaran
disekolah
yang
dinyatakan dalam bentuk skor yang
Lingkungan
menyediakan
diperoleh dari hasil tes mengenai
rangsangan
sejumlah pelajaran (Syah, 2009: 42).
individu dan sebaliknya memberikan
Dalam penelitian ini faktor yang akan
respon terhadap lingkungan (Hamalik,
diteliti menjadi variabel adalah faktor
2003: 84). Muhroji dkk (dalam Susila,
intern dan faktor ekstern. Faktor intern
2014: 9), fasilitas belajar adalah semua
terdiri dari intelegnsi, faktor jasmaniah
yang diperlukan dalam proses belajar
atau fisiologis, sikap, minat, bakat,
mengajar baik bergerak maupun tidak
motivasi sedangkan faktor ekstern
bergerak
terdiri
pendidikan
dari
lingkungan
keluarga,
(stimulus)
agar
terhadap
tercapai
dapat
berjalan
lingkungan sekolah atau Lingkungan
teratur, efektif, dan efisien.
Belajar di Sekolah dan lingkungan
METODE PENELITIAN
masyarakat.
Penelitian
tujuan
lancar,
ini
merupakan
kuantitatif.
Menurut Sardiman ( 2012 : 73 )
penelitian
deskriptif
“motivasi berasal dari kata motif yang
Penelitian
dilaksanakan
berarti sebagai daya upaya yang
Kristen 1 Surakarta. Populasi dalam
mendorong
untuk
penelitian ini sebanyak 119 siswa
dapat
(jumlah seluruh siswa kelas XI SMK
dikatakan sebagai daya penggerak dari
Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran
dalam dan di dalam subjek untuk
2017/2018). sampel yang digunakan
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu
berdasarkan populasi adalah 92 siswa.
melakukan
seseorang
sesuatu”.
Motif
di
SMK
demi mencapai suatu tujuan. Bahkan
Teknik pengambilan sampel
motif dapat diartikan sebagai suatu
dalam penelitian ini adalah teknik
kondisi
proportional
Sedangkan
intern
(kesiapsiagaan).
motivasi
juga
dapat
Instrumen
sampling.
random
pengumpulan
metode
data
ini
dikatakan sebagai serangkaian usaha
menggunakan
dokumentasi
untuk menyediakan kondisi kondisi
dan kuesioner (angket). Analisis data
tertentu, sehingga seseorang mau dan
yang digunakan dalam penelitian ini
ingin melakukan sesuatu.
adalah analisis regresi linier berganda.
HASIL
PENELITIAN
Uji t digunakan untuk menguji
DAN
PEMBAHASAN
secara parsial masing-masing variabel.
Hasil Penelitian
Nilai t hitung variabel motivasi belajar
Hasil uji regresi berganda dapat
dijabarkan
bahwa
nilai
(X1) sebesar 4,049 sehingga thitung >
constant
ttabel (4,049 > 1,663). Nilai probabilitas
sebesar 54.234 nilai motivasi belajar
pada kolom sig < 0,05 yaitu sebesar
sebesar 0,200 , nilai lingkungan belajar
0,000.
di sekolah sebesar 0,106 dan nilai
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan
fasilitas belajar sebesar 0,173. Uji F
Ha
digunakan untuk mengetahui apakah
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama
yang
(simultan)
secara
motivasi belajar (X1) secara parsial
signifikan terhadap variabel terikat.
terhadap prestasi belajar (Y). Nilai t
Berdasarkan uji F tersebut, diperoleh
hitung variabel lingkungan belajar di
nilai F hitung sebesar 53,099 dan F
sekolah (X2) sebesar 2,205 sehingga
tabel 2,71. Hal ini menunjukkan F
thitung > ttabel (2,205 > 1,663). Nilai
hitung > F tabel ( 53,099 > 2,71). Nilai
probabilitas pada kolom sig < 0,05
probabilitas pada kolom sig < 0,05
yaitu sebesar 0,030. Nilai t dan
yaitu sebesar 0,000. Oleh karena itu,
probabilitas menunjukkan bahwa Ho
dapat
dalam
ditolak dan Ha diterima, sehingga
penelitian ini H0 ditolak dan Ha
dapat disimpulkan bahwa terdapat
diterima
yang
artinya
pengaruh
pengaruh
yang
signifikan
simultan
antara
berpengaruh
disimpulkan
bahwa
terdapat
Nilai
t
diterima,
signifikan
yang
dan
probabilitas
sehingga
antara
signifikan
dapat
variabel
antara
secara
variabel lingkungan belajar di sekolah
motivasi
(X2) secara parsial terhadap prestasi
belajar (X1), lingkungan belajar di
belajar (Y). Nilai t hitung variabel
sekolah (X2) dan fasilitas belajar (X3)
fasilitas belajar (X3) sebesar 7,897
secara bersama – sama terhadap
sehingga thitung > ttabel (7,897 > 1,663).
prestasi belajar.
Nilai probabilitas pada kolom sig <
variabel
0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dan
probabilitas menunjukkan bahwa Ho
36,8% dipengaruhi oleh faktor lain
ditolak dan Ha diterima, sehingga
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
Analisis
determinasi
parsial
digunakan untuk mengetahui besarnya
variabel fasilitas belajar (X3) secara
kontribusi
parsial terhadap prestasi belajar (Y).
bebas terhadap variabel terikat. hasil
Analisis determinasi digunakan
untuk
mengetahui
sumbangan
masing-masing
perhitungan
dengan
variabel
SPSS
23
persentase
menunjukkan untuk variabel motivasi
variabel
belajar (X1) diperoleh nilai parsial
pengaruh
independen secara serentak terhadap
sebesar 0,396
variabel
Koefisien
kuadratkan r2 menjadi 0,3962 = 0,1568
determinasi yang digunakan dalam
= 15,68%. Hal ini berarti variabel
penelitian ini adalah Adjusted R
motivasi
belajar
memberikan
kontribusi
dalam
meningkatkan
square
dependen.
karena
dalam
regresi
ini
yang kemudian di
pengambilan sampel melalui random
prestasi belajar sebesar 15,68%, untuk
dari populasi yang ditetapkan. nilai
variabel lingkungan belajar di sekolah
Adjusted R square sebesar 0,632, maka
(X2) menunjukkan nilai parsial sebesar
dapat disimpulkan bahwa sumbangan
0,229 yang kemudian dikuadratkan (r2)
yang diberikan variabel bebas terhadap
menjadi 0,2292 = 0,0524 = 5,24%. Hal
variabel terikat sebesar 63,2%. Hal ini
ini berarti variabel lingkungan belajar
dapat diartikan bahwa variabel bebas
di sekolah (X2) memberikan kontribusi
motivasi belajar (X1), variabel bebas
dalam meningkatkan prestasi belajar
lingkungan belajar di sekolah (X2) dan
sebesar
fasilitas belajar (X3) secara bersama-
variabel
sama
kuat
menunjukkan nilai parsial sebesar
memengaruhi variabel terikat prestasi
0,701 yang kemudian dikuadratkan (r2)
belajar (Y) karena lebih dari 0,50 atau
menjadi 0,7012 = 0,4914 = 49,14%.
63,2%
Hal ini berarti variabel fasilitas belajar
(simultan)
sedangkan
dinilai
sisanya
sebesar
5,24%,
fasilitas
sedangkan
untuk
belajar
(X3)
(X3) memberikan kontribusi dalam
meningkatkan prestasi belajar sebesar
Ftabel
49,14%,
probabilitas pada kolom Sig. < 0,05
Pembahasan
Persamaan
yaitu
diperoleh Y
0,106
garis
=
regresi
54,234+0,200
+
+ 0,173X3 yang menunjukkan
(
53,099
0,000,
>
2,71).
Nilai
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti terdapat
pengaruh
yang
signifikan
antara
bahwa koefisien regresi untuk variabel
variabel motivasi belajar, lingkungan
motivasi belajar (X1) sebesar 0,200,
belajar disekolah dan fasilitas belajar
untuk variabel lingkungan belajar di
secara
simultan
sekolah (X2) sebesar 0,106 dan untuk
belajar.
Besar
variabel fasilitas belajar (X3) sebesar
disumbangkan oleh adanya pengaruh
0,173
belajar,
variabel motivasi belajar, lingkungan
lingkungan belajar di sekolah dan
belajar disekolah dan fasilitas belajar
fasilitas belajar memiliki pengaruh
dapat dilihat pada nilai Adjusted R
yang positif terhadap prestasi belajar ,
Square
sehingga jika variabel motivasi belajar,
63,2%. Sedangkan sisanya 36,8%
lingkungan
dan
(100% - 63,2% dipengaruhi oleh faktor
fasilitas belajar ditingkatkan, maka
lain yang tidak diteliti dalam penelitian
akan
ini seperti intelegensi,faktor jasmaniah
artinya
belajar
diikuti
variabel
motivasi
oleh
prestasi
disekolah
meningkatnya
belajar. Hal
ini
terhadap
prestasi
kontribusi
yang
yaitu sebesar 0,632 atau
atau fisiologis, sikap, minat, bakat,
menunjukkan bahwa semakin tinggi
lingkungan
motivasi belajar, lingkungan belajar
masyarakat.
disekolah dan fasilitas belajar, maka
keluarga,
Penelitian
lingkungan
ini
berhasil
akan semakin tinggi prestasi belajar
membuktikan adanya pengaruh anatara
siswa, dan sebaliknya.
motivasi belajar, lingkungan belajar di
Pengujian
hipotesis
pertama
sekolah dan fasilitas belajar secara
menggunakan uji F diperoleh dengan
bersama – sama terhadap prestasi
Fhitung sebesar 53,099 dan Ftabel 2,71.
belajar. Dalam proses pembelajaran
Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung >
untuk
mendaparkan
prestasi
yang
maksimal, siswa di pengaruhi oleh dua
secara bersama – sama terhadap
faktor, yakni faktor internal dan faktor
prestasi belajar.
eksternal.
yang
Berdasarkan penelitian yang
mempengaruhi yakni faktor motivasi
relevan dan kajian teori tersebut
belajar. Sedangkan faktor eksternalnya
semakin
yaknik lingkungan belajar di sekolah
penelitian bahwa motivasi belajar,
dan fasilitas belajar. Motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan
lingkungan belajar di sekolah dan
fasilitas belajar secara simultan
fasilitas belajar mempunyai peranan
berpengaruh signifikan terhadap
penting dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas XI
semangat belajar sehingga mampu
mata pelajarn kewirausahaan di
meningkatkan prestasi belajar siswa.
SMK Kristen 1 Surakarta.
Hasil
Faktor
internal
penelitian
ini
dilakukan oleh Duwi Novitasari (2014)
yang berjudul “Pengaruh Lingkungan
di
Sekolah,
Media
Pembelajaran dan Motivasi Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat
Kewirausahaan Kelas X di SMK Batik
2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014”.
Hasil penelitiannya bahwa berdasarkan
hasil uji F atas nilai probabilitas 0,000,
dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05
maka Ho ditolak, sehingga terdapat
pengaruh
secara
signifikan
hasil
selaras
dengan penelitian sebelumnya yang
Belajar
memperkuat
antara
lingkungan belajar disekolah, media
pembelajaran dan motivasi belajar
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil
penelitian
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara motivasi belajar,
lingkungan belajar di sekolah dan
fasilitas belajar secara simultan
dan
secara
parsial
terhadap
prestasi belajar siswa.
Saran
Saran yang dapat disampaikan
antara lain:
Guru
diharapkan
mampu
berinovasi dan menggunakan metode
pembelajaran serta fasilitas belajar
yang
telah
disediakan
sekolah
sehingga dapat memotivasi siswa.
Kepada
melengkapi
Sekolah
dan
diharapkan
meningkatkan
ketersediaan fasilitas belajar terutama
fasilitas yang ada di dalam kelas yaitu
dengan menambah jumlah komputer
dan LCD
Kepada
Peneliti
Selanjutnya.
Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
dengan meneliti variabel dengan lebih
mendalam dan menyeluruh dengan
cakupan yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono.(2009). Belajar
Dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta
Hamalik, O. (2008). Perencanaan
Pengajaran
Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta :
Bumi Aksara
Hasbullah. (2009). Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan (Umum dan Agama
Islam). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Ningrum, B. N. (2013). Pengaruh
Lingkungan belajar dan motivasi
belajar terhadap prestsi belajar
mata pelajaran ekonomi siswa
kelas XI di Man Kebon Tahun
Ajaran 2012-2013. Jombang :
STKIP PGRI.
Novitasari, D. (2014). Pengaruh
lingkungan belajar di sekolah,
media
pembelajaran
dan
motivasi
belajar
terhadap
prestasi belajar mata diklat
kewirausahaan kelas X SMK
Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran
2013/2014. Universitas Sebelas
Maret.
RI. 2003. Undang-undang RI No 20
Tahun 2003 Tentang Sistem
pendidikan
Sardiman, A.M. (2005). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar .
Jakarta: PT raja Grafindo
Persada.
Sardiman, A.M. (2012). Interaksi dan
motivasi
belajar
mengajar .
Jakarta: Radjagrafindo Persada.
Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi
Belajar Mengajar . Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
.Susila, A. D. (2014). Hubungan
Kelangkapan Fasilitas Belajar
Siswa Dengan Motivasi Belajar
Menggambar Teknik pada Siswa
Jurusan
Teknik
Gambar
Bangunan SMK Negeri 1
Rembang. Universitas Negeri
Malang.
Syah, Darwyan dkk. (2009). Strategi
Belajar
Mengajar .
Jakarta:
Diadit Media.