PENINGKATAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS TUTUP BOTOL PADA KELOMPOK B DI TK ASSALAM 1 SUKARAME BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

PENINGKATAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS

ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS TUTUP BOTOL

PADA KELOMPOK B DI TK ASSALAM 1 SUKARAME

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat

  

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh :

RIZKA RAMANIA

  

Npm : 1311070072

Jurusan :Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

  

1440 H/2019

  

PENINGKATAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS

ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS TUTUP BOTOL

PADA KELOMPOK B DI TK ASSALAM 1 SUKARAME

BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

Oleh :

RIZKA RAMANIA

  

Npm : 1311070072

Jurusan :Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Pembimbing I : Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd Pembimbing II : Dra. Uswatun Hasanah, M.Pd.I

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSTAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1440 H/2019

  

ABSTRAK

  Perkembangan motorik halus merupakan salah satu aspek penting bagi perkembangan anak. Perkembangan motorik halus merupakan kegiatan yang menggunakan otot-otot halus pada jari dan tangan, meningkatnya penggorganasian gerak tubuh yang melibatkan kelompok otot dan saraf kecil lainnya. Perkembangan motorik halus anak dipengaruhi oleh pembiasaan, rangsangan, makanan, atau minuman dan kognitif. Oleh karena itu, untuk mengembangkan motorik halus pada anak usia dini, sebagai pendidik harus memanfaatkan strategi pembelajaran sebagai cara atau langkah untuk membantu mengembangkan motorik halus anak. Yaitu dengan memanfaatkan bahan bekas tutup botol sebagai media pembelajaran bagi anak-anak, selain mudah didapat media ini memiliki fungsi edukatif dan kreatif yang berati dapat memberikan pengaruh positif dalam pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan jenis penelitian kualitatif diskriptif. Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah “Apakah motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui media bahan bekas tutup botol di TK Assalam 1 Bandar lampung?

  ”. Subjek penelitian adalah 20 peserta didik kelompok B, sedangkan objek penelitian adalah perkembangan motorik halus anak usia dini.

  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa melalui media bahan bekas tutup botol dapat meningkatkan motorik halus anak di TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung dengan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya perkembangan motorik halus peserta didik yang mana pada pra siklus penelitian dapat diketahui peserta didik yang mencapai berkembang sangat baik 0 dari peserta didik yang berjumlah 20 peserta didik. Kemudian pada siklus I peserta didik yang perkembangan kognitif sangat baik hanya 1 anak atau 5%. Dan pada siklus II bertambah lagi menjadi 16 peserta didik atau 80% peserta didik yang telah mencapai standar penilaian yang telah ditetapkan.

  Kata Kunci :Media Bahan Bekas Tutup Botol, Motorik Halus, AUD.

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

Alamat : Jl. LetkolEndroSuratminSukarame Bandar Lampung (0721)703289

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : PENINGKATAN KETRAMPILAN MOTORIK

  HALUS ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA BAHAN BEKAS TUTUP BOTOL PADA KELOMPOK B DI TK ASSALAM 1 SUKARAME NamaMahasiswa : RIZKA RAMANIA N. P. M : 1311070072 Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

MENYETUJUI

  Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

  Pembimbing I Pembimbing II

  

Dr. Hj.Eti Hadiati, M.Pd Dra.Uswatun Hasanah, M.Pd.I

NIP.196407111991032003 NIP. 196812051994032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

  

Dr. Hj. Meriyati, M. Pd

NIP. 19690608 199403 2 001

  MOTTO

  

اًفْعّض ٍة َّوُق ِدْعّب ْنِم ّلّعّج َّمُث ًة َّوُق ٍفْعّض ِدْعّب ْنِم ّلّعّج َّمُث ٍفْعّض ْنِّم ْمُكّقّلّخ ْىِذَّلا ُ هّ ّاَلل

ُرْيِدّقْلا ُمْيِلّعْلا ّوُه ّو ُُۚءٓاّشَّي اّم ُقُل ۡخّي ًًۗةّبْيّش َّو

٤٥

  “ Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang

  Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa ”. (QS. Ar-Rum: 54)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan rasa syukur kepada Allah SWT, ku persembahkan karya ilmiah ini kepada orang yang selalu mencintai dan memebri makna dalam hidupku terutama bagi:

  1. Kedua orang tua ku tercinta Ayahanda Mulyansyah dan Ibunda Rosmiyati S.Pd yang setia memberikan pengorbanan selama ini dalam mendidik, membimbing, membesarkan dengan penuh kasih sayang dan selalu mendo’akan untuk keberhasilanku dalam menyelesaikan studi.

  2. Kakak-kakakku Ahmad Tanzil, dan Muhammad Irvan yang selalu memberikan semangat serta dukungan baik materil maupun moril.

  3. Randy Saputra terima kasih yang telah membantu penulis dalam penggarapan skripsi sampai selesai, serta dukungan dan motivasinya.

  4. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan tempatku menuntut ilmu, telah mendewasakanku dalam berfikir, bertindak serta memberikan pengalaman yang sangat berharga untuk masa depanku.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama lengkap Rizka Ramania biasa disapa Rizka. Dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 17 Febuari 1995. Anak ketiga dari pasangan Bapak Mulyansyah dan Ibu Rosmiyati. Dikaruniai anak laki-laki yang bernama Ahmad Tanzil dan Muhammad Irvan.

  Ayah bekerja sebagai Pegawai BUMN dan ibu sebagai Guru. Penulis beralamat di Perumahan Permata Biru Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung.

  Pendidikan diawali dengan menempuh Studi Pendidikan Dasar di SDN 1 Panjang Utara Tahun 2001. Lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 melanjutkan pendidikan Tingkat Menengah Pertama di MTsN 2 Bandar lampung lulus pada tahun 2010. Selanjutnya pada tahun 2010 menempuh pendidikan menengah atas di MAN 1 (MODEL) Bandar Lampung sampai pada tahun 2013. Kemudian pada tahun yang sama penulis mendaftarkan diri sebagai mahasiswi di IAIN Raden Intan Lampung yang kini sekarang menjadi UIN Raden Intan Lampung

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Solawat dan salam tak lupa dihanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan yang baik bagi umat Allah SWT dimuka bumi ini.

  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan setingginya kepada yang terhormat :

  1. Prof. Dr. H. Mukri, M. Ag selakuRektor UIN Raden Intan Lampung.

  2. Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Dr. Hj. Meriyati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dan Ibu Dr.Hj. Romlah, M.Pd.I selaku Sekretaris Jurusan PIAUD.

  4. Dr. Hj. Eti Hadiati, M.Pd selaku Pembimbing 1 yang telah membimbing dan mengarahkan selama penulisan Skripsi.

  5. Dra. Uswatun Hasanah, M.Pd.I selaku pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan penuh kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya Prodi PIAUD UIN Raden Intan Lampung yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.

  7. Sahabat-sahabaatku tersayang Adhyka Yuningsih, Yusrina Hashilah, Lupita Reza Melati, Iit Fitria, Soleka, Okta Lidya Anggaini, Chiara Dinda, Melyani. Terimakasih untuk seluruh dukungan dan bantuannya dari awal menimba ilmu hinga dapat menyelesaikan studi ini.

8. Teman-teman seperjuangan di PIAUD kelas B angkatan 2013 9.

I.Nurlalaila Hasana, S.Pd, selaku Kepala TK Assalam 1 yang telah memberikan izin dalam rangka penelitian.

  10. Peserta didik di TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung.

  11. Semua pihak terkait yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa membalas jasanya.

  Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

  Bandar Lampung, Desember 2018 Penulis Rizka Ramania NPM 1311070072

  

DAFTAR ISI

Hal. HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i ABSTRAK ............................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv MOTTO ................................................................................................................. v PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

  BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 13 C. BatasanMasalah .................................................................................. 13 D. Rumusan Masalah............................................................................... 14 E. Tujuan ................................................................................................. 14 F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran ................................................... 16 2. Tujuan Media Pembelajaran ......................................................... 17 3. Jenis Media Pembelajaran ............................................................ 18 4. Pemilihan Media Pembelajaran .................................................... 28 B. Pengertian Media BahanBekas 1. Pemanfaatan Bahan Bekas ........................................................... 23 2. Contoh Pemanfaatan Bahan Bekas .............................................. 24 C. Motorik Halus

  1. PengertianMotorik Halus............................................................... 26

  2. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus.................................. 28

  3. Perkembangan Motorik Halus........................................................ 29

  4. Tujuan Pengembangan Motorik Halus........................................... 31

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 35

  B.

  Rancangan Penelitian ............................................................................ 36 C. Subjek dan Objek Penelitian 1.

  Keadaan Tenaga Pendidik di TK Assalam 1 Sukarame .......................................................................................... 41 2. Keadaan Peserta Didik di TK Assalam 1 Sukarame ........................ 42 D. Lokasi Penelitian ................................................................................... 56 1.

  Sejarah Berdirinya Taman Kanak-Kanak Assalam 1 Sukarame .......................................................................................... 43 2. Visi Misi Taman Kanak-Kanak Assalam 1Sukarame ...................... 43 E. Teknik Pengumpul Data ....................................................................... 44 F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 57 G.

  Indikator Keberhasilan .......................................................................... 59

  BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Data .........................................................................................60 B. Pembahasan ........................................................................................ ..89 BAB VKESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 92 B. Saran .................................................................................................. 93 C. Penutup .............................................................................................. 94 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat izin penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3 Kartu Konsultasi Lampiran 4 Data Peserta didik kelas B2 TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung Tahun ajaran 2018/2019 Lampiran 5 Kisi-kisi observasi perkembangan motorik halus anak kelompok B2 TK Assalam 1 Bandar Lampung Lampiran 6 Pedoman Observasi Perkembangan motorik halus anak Kelompok B2 TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung Lampiran 7 Hasil penilaian pedoman observasi perkembangan motorik halus anak melalui media bahan bekas tutup botol pada kelompok B2 TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung Lampiran 8 Lembar observasi untuk guru dalam meningkatkan motorik halus anak melalui media bahan bekas tutup botol pada kelompok B2 TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung Lampiran 9 Kisi-kisi wawancara dalam penerapan media bahan bekas tutup botol di TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung Lampiran 10 Foto Kegiatan meningkatkan motorik halus melalui media Bahan Bekas tutup botol Lampiran 11 Rencana pelaksanaan pembalajaran harian (RPPH)

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan investasi yang amat besar bagi

  keluarga dan juga bagi bangsa. Betapa bahagianya orangtua yang melihat anak-anaknya berhasil, baik dalam pendidikan, dalam keluarga, dan masyarakat, maupun dalam karir.

  Pentingnya pendidikan anak usia dini tiddak perlu diragukan lagi. Para ahli maupun masyarakat umum lazimnya sudah mengakui betapa pentingnya pendidikan yang

  1 diberikan kepada anak-anak sejak dini.

  Di dalam ajaran Islam juga didapati peryataan yang sesuai dengan pentingnya pendidikan anak itu. Firman Allah SWT dalam surah At Tahrim ayat 6:

  ةَكِئ َلََم اَهْيَلَع ُةَراَجِحْلاَو ُساَّنلا اَهُدىُقَو اًراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفْنَأ اىُق اىُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي َدِش ظ َلَِغ َنوُزَمْؤُي اَم َنىُلَعْفَيَو ْمُهَزَمَأ اَم َ َّاللَّ َنىُصْعَي َلَ دا Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintaahkan-

  Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

  1

  2

  Ayat ini memerintahkan kepada setiap orangtua untuk mendidik anak-anaknya kearah yang baik dengan jalan membiasakan dan melatih mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, sehingga kelak ia menjadi manusia yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.

  Pendidikan dalam keluarga dianjurkan dengan pendidikan yang berlangsung di luar rumah seperti sekolah dan lingkungan. Kedua hal di luar rumah ini memiliki

  2 pengaruh yang banyak bagi pendudukan yang banyak bagi pembentukan anak.

  Pendidikan anak usia dini pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan seluruh aspek kepribadian anak. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini menempelkan kertasperlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek

  3 perkembangan yang meliputi motorik, fisik, bahasa, kognitif dan sosial emosional.

  Proses pendidikan bagi anak usia dini yang dalam pendidikan formal berupa Taman Kanak-kanak berbeda dengan pendidikan bagi orang dewasa. Pendidikan yang dilakukan hendaknya berua pembelajaran bagi anak usia dini mengutamakan bermain sambil belajar ddan belajar sambil bermain, secara alamiah bermain memotivasi anak.

  Pendidikan Taman Kanak-kanak menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pend idikan Nasional, pada pasal 28 ayat 3 merupakan “pendidikan anak 2 usia dini pada jalur pendidikan formal yang bertujuan membantu anak didik Departemen Agama, Al Qurann dan Terjemahannya, Yayasan Penerjemah Al Quran, (Jakarta.2005).

  h.759

  3

  mengembangkan berbagai potensi fisik maupun psikis yang meliputi nilai agama dan moral, sosial, emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, motorik, dan seni sebagai

  4

  wahana, untuk siap memasuki pendidikan dasar. Menurut Black yang dikutip oleh Slamet Suyanto mengatakan “bahwa perkembangan anak usia dini meliputi aspekk-

  5

  aspek: fisik dan motorik, psikososial, kognitif dan b Pada masa ini pertumbuhan ahasa”.

  6 otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif).

  Menurut Aisyah, “Anak usia dini memerlukan berbagai kegiatan untuk mengorganisasikan informasi didalam otak, apabila anak hanya diberi sedikit petunjuk , maka anak akan mengalami kesulitan untuk memahami apa yang telah anak lihat dan

7 Anak usia dini sangat membutuhkan rangsangan dari lingkungan, salah

  pelajari...” satunya lingkungan sekolah, sebab disekolah anak memperoleh berbagai rangsangan dan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Bagaimana cara memakaikan baju boneka atau menggambar. Gerakan pertama dikenal sebagai ketrampilan gerakan motorik kasar (gross motor skill dan yan kedua adalah gerakan motorik halus (fine motor skill).

  Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan meletakkan atau 4 memegang suatu objek dengan menggunakan jari-jari tangan. Pada usia 4 tahun

  Kementrian agama Nasional, Tingkat Perkembangan Anak Taman Kanak-kanak, Direktoran Pembinaan TK dan SD, (Jakarta, 2010), h.1 5 6 Slamet Suyanto, Bulletin PAUD, (Yogyakarta, 2003), h. 53 Yuliani Nuraini Sujiono, Konsep Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta Barat: Indeks Permata Puri Media, 2013), h. 6-8. 7

  4

  walaupun demikian anak seusia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok- balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan balok tersebut. Pada usia 4-5 tahun koordinasikaan gerakan motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain dapat dilihat pada waktu

  8 anak menulis atau menggambar.

  Adapun tingkat pencapaian perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun menurut peraturan menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137 Tahun

  9

  2014 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Sebagai berikut :

  8 9 Nilawati Tadjudin, Meneropong Perkembangan Anak Usia Dini Perspektif Al-Quran, (Harya Media) h 292

  5 Tabel 1

  

Tingkat Pencapaian Perkembangan motorik halus anak kelompok 4-5 tahun

Sumber: Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 Tahun 2014

2. Menjiplak bentuk 3.

  Perkembangan Motorik halus menurut Elizabeth B.Hurlock adalah perkembangan adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui pusat syaraf, urat syaraf dan otot koordinasi. Oleh karena itu perkembangan motorik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak usia dini. Secara spesifik perkembangan motorik pada anak terbagai menjadi 2 yaitu motorik kasar dan motorik halus.

  10 Dalam pengembangan motorik halus salah satunya adalah melalui kegiatan

  memanfaatkan bahan bekas menjadi media pembelajaran yang mengasyikkan. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan motorik halus anak. Motorik halus bagi anak usia Lingkup Perkembangan Tingkat pencapaian perkembangan usia 4-5 tahun

  Motorik Halus 1.

  Membuat garis vertical, horizontal, lengkung, kiri/kanan dan lingkaran

  Mengkoordinasikan mata dengan tangan untuk melakukan gerakan gerakan yang rumit

  4. Melakukaan gerakan manipulative untuk menghasilkaan suatu bentuk dengan berbagai media 5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media

  6. Mengontrol gerakan tangan yang meggunakan otot halus (menjumput, mengelus, mencolek, mengepal, memelintir, memilin, memeras)

  6

  dini merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan anak. Anak membutuhkan belajar meenggunakan tangaan dengan baik untuk ketrampilan hidup, seperti makan dan memakai pakaian sendiri. Mereka belajar mengkoordinasikan mata dan gerakan tangan.

  Selain itu motorik halus anak berpengaruh pada kesiapan anak dalam menulis yaitu untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Oleh karena itu anak usia dini harus berkembang motorik halusnya. Jika tidak maka anak akaan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi daalam kehidupannya. Dapat dipahami bahwa geraak merupakan pengalaman fisik yang paling penting dari kehidupan manusia, hal ini karena motorik halus sangat erat hubungannya dengan aktifitas keseharian anak seperti, memegang benda, makan, memakai baju, selain itu motorik halus berhubungan dengan kesiapan anak dalam menulis. Yaitu jika motorik halusnya tidak berkembang maka anak akan mengaalami kesulitan pada jenjang selanjutnya.

  Seperti halnya kegiatan-kegiatan yang ada di TK Assalam 1 Kecamatan Sukarame Bandar Lampung bahwa dalam rangka mengembangkan motorik halus anak ada beberapa macam kegiatan yang mengandung unsure gerak dengan ketrampila. Misalnya membuat ketrampilan dari bahan bekas tutup botol.

  Dengan demikian, melalui kegiatan tersebut diharapkan mampu mengembangkan motorik halus anak didik, dan mengajarkab kepada anak cara memanfaatkan bahan bekas yang sudah tidak terpakai sehingga menunjang perkembangan motorik halus anak dengan baik dan terampil. Permasalahan yang terjadi berdasarkan pengamatan di TK Assalam 1

  7

  Sukarame Bandar Lampung dan berdasarkan hasil informasi dari pengelola sebagai berikut :a) Belum ada kegiatan-kegiatan yang diberikan menuntun anak ke arah ketrampilan perkembangan motorik halus melalui media bahan bekas tutup botol; b) Kurangnya kegiatan ketrampilan melali media yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang perkembangan motorik halus anak, di TK Assalam 1 Kecamatan Sukarame Bandar Lampung.

  Usia TK kelompok B seharusnya kemampuan motorik halusnya sudah berkembang dengan baik, antara lain anak sudah bisa menggunakan alat tulis dengan

  11 benar, menggambar, mewarnai gambar, serta menggunting sesuai pola dengan rapi.

  Untuk mengukur peningkatan kemampuan motorik halus anak peneliti mengembangkan TPP terssebut melalui indicator: (1) Menggambar bebas dengan berbagai bahan media (kapur tulis, pensil warna, krayon, arang dan bahan alam lainnya) dengan rapi, (2) Mewarnai bentuk gambar sederhana dengan rapi, (3) Menggambar dengan teknik kolase dengan berbagai media bahan bekas (kertas, ampas kelapa, biji-

  12 bijian, kain perca, batu-batuan, dan lain-lain).

  Adapun cara mengembangkan kemampuan motorik halus sesuai dengan usia anak, banyak faktor yang turut mempengaruhi perkembangan motorik halus di Taman Kanak-Kanak adalah sebagai berikut Wardani dalam Azhar arsyad (1) Memberi 11 kesempatan belajar anak untuk mempelajari kemampuan motoriknya, agar ia tidak

  Adian Husaini “Pendidikan Karakter: Penting Tapi Tidak Cukup” (On-Line), Tersedia di:

  8

  mengalami keterlambatan perkembangan, (2) Memberi kesempatan mencoba seluas luasnya, agar ia bisa menguasai kemampuan motoriknya, (3) Memberikan contoh yang baik karena mempelajari dan mengembangkan kemampuan motoriknya lewat cara meniru, (4) Memberikan bimbingan karena meniru tanpa bimbingan tak akan

  13 mendapatkan hasil optimal.

  Berdasarkn uraian tersebut maka perlu adanya usaha untuk memberikan media yang lebih menarik ddan mendukung dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini pada kelompok B TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung. Anak membutuhkan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, bukan pembelajaran yang monoton (mewarnai dan menggambar dengan krayon) yang membuat anak menjadi cepat bosan.Ketrampilan motorik halus anak kelompok B TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung masih rendah, karena peneliti mengamati pembelajaran yang sering diberikan kepada anak adalah kegiatan menggambar, dan sebagainya.

  Terkait dengan masalah tersebut, perlu adanya perbaikan dalam metode pembelajaran yang diharapkan mampu mengoptimalkan perkembangan kemampuan motorik halus anak. Untuk peneliti memilih metode melalui kegiatan pemanfaatan bahan bekas tutup botol sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini. Dengan menggunakan media bahan bekas tutup botol sebagai media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak terutama dalam melatih kemampuan jari jemari tangan, ketrampilan menggunakan tangan kanan

  9

  dan kiri dalam berbagai aktivitas, serta melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran anak dalam mengerjakan tugas yang beruhubungan dengan motorik halus.

  Akan tetapi fakta yang ada di TK Assalam 1 Sukarame kemampuan motorik halus anak masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kenyataaan pada pembelajaran yang dilaksanakan ketika guru memberikan tugas kepada anak untuk mengikuti pola garis yang ada dimajalah dengan pensil warna dan anak sebagian besar anak belum mampu mengikuti garis pola yang diperintahkan guru.Selain itu pada kegiatan menggambar banyak anak yang masih mengalami kesulitan. Menyadari akan arti pentingnya motorik halus bagi anak usia dini, yang akan menjadi modal utama dalam kehidupannya kelak makan peneliti bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak melali media bahan bekas atau barang yang sudah tidak terpakai di TK Assalam 1 2018/2019. Dalam hal ini guru kelas B1 memberikan keterangan tentang hasil observasi yang peneliti lakukan diantaranya yaitu : anak memang belum mampu memegang pensil dengan benar, anak belum mampu menjiplak gambar dengan rapih, melipat, menggunting, dan anak belum mampu membuat ketrampilan dengan media bahan bekas. Guru telah menerapkan kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus dan dilakukan berulang-ulang tetapi belum mampu meningkatkan peningkatan motorik

  14 halus anak sesuai harapan.

  Berdasarkan pra-survey pada tanggal 17 Januari 2018 di ketahui bahwa dalam 14 pelaksanaan penilaian anak didik yang ada di Taman Kanak-kanak berbeda dengan

  10

  penilaian anak didik sekolah dasar atau pendidikan selanjutnya. Penilaiam perkembangan bagi anak yang mampu melaksanakan tanpaa bantuan secara cepat/ tepat/ lengkap/ benar, dikatakan anak sudah berkembang sangat baik (BSB), bagi anak yang tahap perkembangannya sudaah sesuai dengan indicator dikatakan anak mulai berkembang (MB), dan yang terakhir jika anak belum menunjukkan tahap perkembangan atau belum dilakukan anak seperti indikator pencapaian maka anak dikatakan belum berkembang (BB).

  11 Tabel 2 Hasil Prasurvey dalam Pembelajaran Peningkatan Motorik Halus Anak Usia Dini melalui Media Bahan Bekas Tutup Botol Pada Kelompok B TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung

  7. BB BB BB BB

  19. BB BB BB BB

  18. MB BB BB BB

  17. BB BB BB BB

  16. BB BB BB BB

  15. MB MB BSH MB

  14. BB BB BB BB

  13. BB BB MB BB

  12. BB MB MB MB

  11. BB MB MB MB

  10. BB BB BB BB

  9. BB BB BB BB

  8. BB BB MB BB

  6. MB BB MB MB

  

Sumber : Observasi di TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung

  5. BSH MB MB BSH

  4. MB MB BSB BSH

  3. MB BSH BSH BSH

  2. BB MB MB MB

  1. BB MB MB MB

  3

  

2

  1

  No

Indikator Perkembangan

Ket

  BB : Anak belum mencapai indikator seperti yang diharapkan MB: Anak mulai menunjukkan kemampuan dalam mencapai indikator seperti yang diharapkan dalam melaksanakan tugas selalu di bantu

  Anak dapat menggenggam benda dan media lainnyaa dengan baik 2. Anak dapat menggambar berupa bulatan dengan coretan-coretan 3. Anak dapat mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan-gerakan yang rumit

  Keterangan: 1.

  20. MB MB BSB MB

  12

  BSB: Anak mampu melaksanakan tanpa bantuan secara cepat/ tepat/ lengkap/ benar

  Tabel 3

Persentase Hasil Prasurvey dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan

Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok B1 TK Assalam 1

  

Sukarame Bandar Lampung

  No Indikator Kriteria Penilaian BB MB BSH BSH

  Anak % Anak % Anak % Anak %

  1. Anak dapat 12 (60%) 7 (35%) 1 (5%) menggenggam benda dan media lainnya dengan baik

  2. Anak dapat 13 (65%) 6 (30%) 1 (5%) menggambar berupa bulatan dengan coretan- coretan

  3. Anak dapat 9 (45%) 7 (35%) 2 (10%)

  2 mengkoordinasikan mata dan tangan

  Sumber : Observasi pada tanggal 17 Januari 2018 di kelas B1 TK Assalam 1 Bandar Lampung

  Dari data diatas maka dapat penulis ssimpuulkan bahwa indikator seperti: dapat menggenggam benda dan media lainnya terdapat 12 anak dengan persentase 60% yang belum berkembang, terdapat 7 anak dengan persentase 35% mulai berkembang, dan 1 anak dengan persentase 5% dan belum ada anak yang mencapai berkembang sangat baik. Mampu menggambar berupa bulatan coretan-coretan, terdapat 13 anak dengan persentase 65% belum berkembang, terdapat 6 anak dengan persentase 30% mulai berkembang, dan terdapat 1 dengan persentase 5% berkembang sesuai harapan, dan belum ada anak yang berkembang

  13

  dengan sangat baik. Anak mampu mengkoordinasikan mata dan tangan, terdapat 9 anak dengan persentase 45% belum berkembang, 7 anak dengan persentase 35% mulai berkembang, 2 anak dengan persentase 10% berkembang sangat baik.

  Hasil prasurvey, bahwa guru belum menggunakan media bahan bekas dalam rangsangan motorik halus, terpaku hanya dengan media pembelajaran yang ada di sekolah saja. Dari hasil persentasi diatas maka dari itu penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Motorik Halus Anak Usia Dini melalui Media Bahan Bekas

  Tutup Botol Pada Kelompok B di TK Assalam 1 Sukarame Bandar Lampung”

B. Identifikasi Masalah

   Di TK Assalam terdapat fakta yang ada di TK Assalam 1 pada kelompok B antara lain : 1.

  Kurangnya ketrampilan anak dalam menggunakan tangan kanan dan kiri, dan melakukan koordinasi mata dan tangan

  2. Anak kurang konsentrasi, kurang tepat dan rapi, serta kurang sabar dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan motorik halus

3. Kemampuan motorik halus anak berkembang kurang optimal 4.

  Media bahan bekas yang belum pernah diteraapkan sebagai media belajar

C. Batasan Masalah

  Permasalahan yang dikaji dalam penelitin ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1.

  Media pembelajaran dibatasi pada penerapan media bahan bekas tutup botol 2. Evaluasi hasil pembelajaran yaitu aspek perkembangan motorik halus pada anak didik

  14 D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat penulis rumuskan adalah “Apakah motorik halus dapat ditingkatkan melalui media bahan bekas tutup botol di TK Assalam 1 Sukarame ?”

  E. Tujuan Penellitian dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Apakah bahan bekas tutup botol dapat meningkatkan ketrampilan motorik halus anak-anak ddi TK Assalam 1 Bandar Lampung

  F. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian adalah sebagai bahan masukan terhadap proses meningkatkan motorik halus anak melalui media beberapa kegiatan di TK Assalam 1 Sukarame, meliputi : a.

  Bagi Guru 1)

  Memudahkan guru dalam mengembangkan pembelajaran di Taman Kanak-kanak 2)

  Menambah pengetahuan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang lebih inovatif 3)

  Guru menjadi kreatif dalam meningkatkan motivasi anak b. Bagi Anak

  1) Diharapkan dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media bahan bekas tutup botol dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak yang berguna dalam mempersiapkan diri untuk melangkah ke jenjang yang lebih tinggi

  2) Dapat menumbuhkan sikaf kreatif dan aktif

  15

  c.

  Bagi sekolah 1)

  Melalui penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan mutu pembelajaran di Taman Kanak-Kanak dalam mengembangkan motorik halus anak melalui media bahan bekas tutup botol

  2) Meningkatkan mutu lulusan anak yang cerdas dan kreatif d.

  Bagi peneliti 1)

  Menambah wawasan tentang pendidikan anak usia dini melalui media bahan bekas tutup botol dalam mengembangkan motorik halus anak 2)

  Menambah pengalaman tentang bagaimana cara menerapkan pemanfaatan bahan bekas tutup botol sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motorik halus 3)

  Meningkatkan motorik halus anak 4)

  Sebagai sarana untuk mempraktekkan motorik halus anak melalui bahan bekas tutup botol

  16

BAB II LANDASAN TEORI A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

  “tengah”, “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Araab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadiaan yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilaan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap,

  1 memproses, dan menyusun kembali informasi visual ataau verbal.

  Menurut Miarso media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si pelajar dapat mendorong terjadinya proses belajar yang

  2 sengaja, bertujuan dan terkendali.

  1 2 Ibid,h. 3

  17

  Menurut Munadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (materipembelajaran), merangsang pikiran, segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga ddapat mendorong proses pembelajaran.

  Menurut para ahli diatas dapat penulis simpulkan bahwa media adalah alat penunjang dalam sebuah pembelajaran yang digunakan pendidik guna memperoleh kemudahan anak didik menyerap materi pembelajaran dengan baik. Alat atau bahan yang digunakan menjadi peragaan untuk anak dapat mengembangkan segala kemampuannya dalam penerapan media tersebut.

2. Tujuan Media Pembelajaran

  Media dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut : a.

  Mempermudah proses pembelajaran dikelas b. Meningkatkan relevansi efesiensi proses pembelajaran c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan benar

  3 d.

  Membantu konsentrasi anak dalam proses pembelajaran.

  Jadi tujuan digunakannya media pembelajaran secara umum adalah sebagai alat peraga yang membantu anak mudah dalam memahami pembelajaran.

  Membuat anak merasa tidak bosan jika hanya dengan sebuah penjelasan. Dengan 3

  18

  adanya media dan prakteknya akan lebih mendukung anak menyelesaikan pembelajaran dengan baik.

3. Jenis Media Pembelajaran a.

  Media Audio Media audio yaiitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran.

  Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio dan alat perekam pita magnetik.

  b.

  Media Visual Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalaam proses. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu gambar representasi, diagram, peta, grafik, overhead projector (OHP), slide, dan filmstrip.

  c.

  Media Audio-visual Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan

  19

  karena meliputi kedua jenis auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audio-visual merupakan sebuah alat bantu audio-visual yang berate bahn atau alat dipergunakan ddalam situaasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan, sikap, dan ide.

  d.

  Media Multimedia Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video, grafis dan lain sebagainya, multimedia diarahkan kepada computer yang dalam perkembangannya sangat pesat dan sangat membantu dalam dunia pendidikan. Media internet yang merajalela dan telah memberikan pengaaruh positif dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya dengan adanyia program e-learning, e-education dan lain-lain.

  e.

  Media Realita Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke objek.

  Kelebihan dari media realita ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misalnya untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.

  Seperti salah satunya bahan-bahan makanan yang diolah mejadi sebuah media pembelajaran. Tidak berbahaya dan mudah didapatkan. Dengan ditambah berbagai warna, anak menjadi semakin dan antusias.

  20

  4. terdapat beberapa indikator yang sesuai dengan permasalah yang ada, yaitu: menggunakan simbol, mampu mengklasifikasikan, dan memahami angka.

  e.

  Menggunakan simbol Simbolis yaitu kemampuan untuk berpikir tentang objek dan peristiwa walaupun objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak. Simbol adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain, misalnya kata kucing mewakili binatang yang berkaki empat, ukurannya

  4 Sedangkan pendapat Piaget menggunakan sedang, dan bersuara “meong”.

  simbol yaitu anak tidak harus berada dalam kondisi kontak sensorimotorik

  5

  dengan objek, orang, atau peristiwa untuk memikirkan hal tersebut. Berfikir simbolik atau sistematis, anak berfikir dengan menggunakan simbol-simbol

  6 (tanda-tanda), anak sudah mengetahui huruf, angka dan sebagainya.

  Berdasarkan paparan diatas dapat penulis simpulkan bahwa menggunakan simbol untuk kegiatan pembelajaran di taman kanak-kanak yaitu anak mulai mempresentasikan dunia mereka dengan kata-kata, bayangan dan gambar-gambar.

  f.

  Mampu mengklasifikasikan Menurut Luluk Asmawati dalam bukunya sebagaimana cara berpikir logis terdapat kemampuan mengklasifikasikan seperti: mengklasifikasikan 4 sesuatu benda dengan warna, bentuk, ukuran. Mengumpulkan sekumpulan 5 Ibid, h. 5-32. 6 Dianne E. Papalia, Sally, & Ruth, Karakteristik Aud, (Bandung 2005) h. 324.

  21

  benda menurut dan label kumpulan, Mengklasifikasikan kedalam dua atau lebih kelompok menurut bentuk, warna, ukuran dan memberi label pada

  7

  kelompok. Menurut Piaget mampu mengklasifikasikan untuk anak usia 2-7 tahun yaitu anak mengorganisir objek, orang, dan peristiwa kedalam kategori yang memiliki makna. contohnya: muti memilih biji pinus yang ditemukan

  8

  sepanjang perjalanan ke dalam kelompok besar dan kecil. Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan mengklasifikasikan dalam kegiatan pembelajaran yaitu kemampuan dalam mengelompokkan sesuatu berdasarkan jenisnya, seperti: mengelompokkan benda/gambar berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran.

  g.

  Memahami angka Menurut Luluk Asmawati dalam bukunya memahami angka terdapat anak menghitung dari satu sampai bilangan tertentu diluar kepala, menghitung

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA KELOMPOK B 1 TK FKIP UNSYIAH BANDA ACEH

0 7 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK USIA DINI DI TK B DARMA BANGSA BANDAR LAMPUNG

3 34 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA LISAN ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BISIK BERANTAI DI KELOMPOK B TK TUT WURI HANDAYANI BANDAR LAMPUNG

3 22 42

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBENTUK BAHAN LUNAK PADA KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 58 SURABAYA SKRIPSI

0 4 15

PENGEMBANGAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA TUTUP BOTOL HIAS DI KELOMPOK A BA AISYIYAH REPAKING KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 20172018 SKRIPSI

0 0 148

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM PENANAMAN MORAL ANAK USIA DINI DI RAUDLATUL ATHFAL ASSALAM JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 1 144

IMPLEMENTASI KEGIATAN MENGGUNTING POLA DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK APIK DARUSSALAM LANGKAPURA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 7 95

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR KELOMPOK A DI TK AISYIAH BUSTANUL ATHFAL WATES GADINGREJO PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 0 127

PENGEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK AT TAWAKAL KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU - Raden Intan Repository

0 2 132

PENGGUNAAN TEKNIK MOZAIK DALAM MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TAMAN KANAKKANAK BHAYANGKARI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 4 101