Perbedaan kemampuan menulis puisi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nadiyawati, Luciana. 2003. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi Antara
Siswa Laki- laki dan Siswa Perempuan Kelas VII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
FKIP. PBSID. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Peneliti meneliti perbedaan tingkat kemampuan siswa laki-laki dan siswa
perempuan kelas VII, dalam menulis puisi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa laki-laki dan siswa
perempuan kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Sleman Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 22 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah
20 orang yang diambil secara acak. Instrument penelitian yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah seperangkat soal untuk menulis sebuah puisi,
Analisis data dilakukan dengan mencari skor mentah kemudian diolah
menjadi skor jadi dengan penghitungan menggunakan mean dan simpangan baku.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa
perempuan lebih tinggi dibandingkan kemampuan menulis puisi siswa laki-laki.
Hal ini dapat ditunjukkan dalam bukti penulisan puisi yang mencakup aspek tema,
perasaan penyair, nada, amanat, diksi, pengimajian, kata konkret, majas, rima,
dan tipografi. Siswa perempuan dapat lebih menuangkan gagasan dengan

mempertimbangkan aspek-aspek dalam penulisan sebuah puisi.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan peneliti lain dapat lebih
mengembangkan penelitian yang belum tercakup dalam penelitian ini guna
menambah khasanah wawasan budaya Bahasa Indonesia, mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang belum sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya di Bidang Bahasa dan Sastra
Indonesia yang nantinya dapat berguna bagi Kepala Sekolah, Guru Bahasa
Indonesia dan pihak lain yang membutuhkan.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Nadiyawati, Luciana. 2003. The different level ability to write poetry among
seventh grade male students and female students class A in SMP
Pangudi Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Year 2009/2010.
FKIP. PBSID. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
The researcher conduct this research to know the difference of the ability
level among male students and female students grade seven in writing poetry. This

research is a describtive quantitative research. The research population is seventh
grade male and female students class A of SMP Pangudi Luhur Moyudan,
Sleman, Yogyakarta year 2009/2010 which consists of 22 students. The research
samples of the research are 20 students which are taken randomly. The research
instruments are the list of questions to write poetry.
The technique analysed is conducted by finding raw score and then it is
analysed into valid score. The calculation used to measure the mean score and
standard deviation. The research result shows that the female students ability to
higher than the male students ability in writing poetry. This point can be shown in
the students works in writing poetry which include the aspect of theme, writers
feelling, tone, message, diction, imagination, concrete word, analogy
word, rhime, and typography. The female students are able to reveal much idea
by considering all aspects in writing poetry.
Based on the research result, the researcher expects that the other
researcher can conduct the same research which develop the unidentified coverage
in order to enrich treasure of Bahasa Indonesia cultural insights, evaluate learning
activities which not relevant to KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),
improve the quality of learning activities especially in the Indonesian language
and literature education, so that later can benefit the headmaster, Bahasa Indonesia
teachers, and other institutions who need the research result.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN KELAS VII A
SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh :
Luciana Nadiyawati
NIM : 061224025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI
ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN KELAS VII A
SMP PANGUDI LUHUR MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun Oleh :
Luciana Nadiyawati
NIM : 061224025


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO


Berbahagialah orang yang berduka cita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah kamu, jika karena AKU kamu dicela dan dianiaya
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
(Matius 5: 4, 11)

Senyuman adalah lengkungan yang meluruska segala sesuatu
(Awan)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebuah perjalanan yang berliku
Antara jejak dan bayang yang merekah dalam rindu
Suara gemuruh iringi siang itu dengan haru dan pilu
Penantian akan datangnya sang wana
Dalam hingar bingar asa
Wahai jiwa yang berkembara, lukislah
Eloknya kasta

Sebrangi samudra yang menyapulenyapkan raga
Awan senja iringi lagu nista untuk dia
Yang jauh disana ada…
Biarlah menjadi rupa yang padam akan waktu
Dan tetaplah semayam dengan raga yang sama
Berarak dalam kalapnya surya
Inikah lelah yang jua hampa
Pesona akan beratnya laju
Gugusan bintang tlah temaninya
Coba kau tunjuk satu bintang,,,

Leaving On The Jet Plane (siwa), Nadiya 6 Oktober 2010.

Karya ini kupersembahkan untuk:
 Sang Juru selamat Yesus Kristus dan Bunda Maria
 Ayah dan Ibu tercinta
 Adik-adikku
 Sahabat-sahabatku PBSID 2006
v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Luciana Nadiyawati

NIM

: 061224025,

demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANTARA SISWA LAKILAKI DAN SISWA PEREMPUAN KELAS VII A SMP PANGUDI LUHUR
MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberi
royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Februari 2013
Yang menyatakan

Luciana Nadiyawati

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


Yogyakarta, 26 Februari 2013
Penulis,

Luciana Nadiyawati

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Nadiyawati, Luciana. 2003. Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi Antara
Siswa Laki- laki dan Siswa Perempuan Kelas VII A SMP Pangudi
Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
FKIP. PBSID. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Peneliti meneliti perbedaan tingkat kemampuan siswa laki-laki dan siswa
perempuan kelas VII, dalam menulis puisi. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah siswa laki-laki dan siswa
perempuan kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Sleman Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 22 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah
20 orang yang diambil secara acak. Instrument penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan data adalah seperangkat soal untuk menulis sebuah puisi,
Analisis data dilakukan dengan mencari skor mentah kemudian diolah
menjadi skor jadi dengan penghitungan menggunakan mean dan simpangan baku.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa
perempuan lebih tinggi dibandingkan kemampuan menulis puisi siswa laki-laki.
Hal ini dapat ditunjukkan dalam bukti penulisan puisi yang mencakup aspek tema,
perasaan penyair, nada, amanat, diksi, pengimajian, kata konkret, majas, rima,
dan tipografi. Siswa perempuan dapat lebih menuangkan gagasan dengan
mempertimbangkan aspek-aspek dalam penulisan sebuah puisi.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan peneliti lain dapat lebih
mengembangkan penelitian yang belum tercakup dalam penelitian ini guna
menambah khasanah wawasan budaya Bahasa Indonesia, mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang belum sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya di Bidang Bahasa dan Sastra
Indonesia yang nantinya dapat berguna bagi Kepala Sekolah, Guru Bahasa
Indonesia dan pihak lain yang membutuhkan.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Nadiyawati, Luciana. 2003. The different level ability to write poetry among
seventh grade male students and female students class A in SMP
Pangudi Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Year 2009/2010.
FKIP. PBSID. Yogyakarta: Sanata Dharma University.
The researcher conduct this research to know the difference of the ability
level among male students and female students grade seven in writing poetry. This
research is a describtive quantitative research. The research population is seventh
grade male and female students class A of SMP Pangudi Luhur Moyudan,
Sleman, Yogyakarta year 2009/2010 which consists of 22 students. The research
samples of the research are 20 students which are taken randomly. The research
instruments are the list of questions to write poetry.
The technique analysed is conducted by finding raw score and then it is
analysed into valid score. The calculation used to measure the mean score and
standard deviation. The research result shows that the female students ability to
higher than the male students ability in writing poetry. This point can be shown in
the students works in writing poetry which include the aspect of theme, writers
feelling, tone, message, diction, imagination, concrete word, analogy
word, rhime, and typography. The female students are able to reveal much idea
by considering all aspects in writing poetry.
Based on the research result, the researcher expects that the other
researcher can conduct the same research which develop the unidentified coverage
in order to enrich treasure of Bahasa Indonesia cultural insights, evaluate learning
activities which not relevant to KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan),
improve the quality of learning activities especially in the Indonesian language
and literature education, so that later can benefit the headmaster, Bahasa Indonesia
teachers, and other institutions who need the research result.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia, rahmat, berkat
dan cinta kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Kemampuan Menulis Puisi Antara Siswa Laki- laki dan Siswa Perempuan Kelas
VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan, Sleman, Yogyakarta Tahun Pelajaran
2009/2010”.
Penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Daerah, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan bimbingan, dorongan, petunjuk, dan nasehat. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Dr. Yuliana Setyaningsih, selaku Ketua Program Studi Bahasa, Sastra
Indonesia, dan Daerah.
2. Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, saran-saran, dan motivasi yang dapat membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. P. Hariyanto, yang telah memberikan bimbingan, saran-saran, dan
motivasi yang dapat membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Dosen Penguji yang telah
memberikah pengarahan yang berguna dalam skripsi ini.
5. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku Dosen Penguji yang telah memberikah
pengarahan yang berguna dalam skripsi ini.
6. Segenap Dosen dan Karyawan Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia,
dan Daerah yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan bantuan
kepada penulis selama ini.
7. F.A Budiyono, S.Pd, selaku Kepala Sekolah dan Guru Bahasa Indonesia
SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah memberikan ijin penelitian

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skripsi ini dan dengan penuh kesabaran membimbing peneliti sewaktu
melaksanakan penelitian dan PPL.
8. Segenap guru dan staf karyawan SMP Pangudi Luhur Moyudan yang telah
membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian dan melaksanakan
PPL.
9. Segenap Guru dari SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu, SMP Pangudi
Luhur St. Vincentius Sedayu, SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu
yang telah mengajariku berbagai ilmu pengetahuan yang berguna sampai
sekarang.
10. Ayah dan Ibuku tercinta Bapak Antonius Sugeng dan Ibu Fransisca Sujilah
yang selama ini membimbingku dengan penuh perhatian, kasih sayang,
doa dan cinta yang tidak pernah padam sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11. Adik-adikku Santahana Febrianti dan Antonius Angger Wigati.
12. Antonius Rachmad Budiono yang senantiasa memberikan doa, kasih,
perhatian, dan semangat.
13. Ibu Wasiyah dan Bapak Edi Sukamto yang senantiasa memberikan doa
dan semangat.
14. Merryta, Ekaristi Margaretha, Stefani Sweet Tanti, dan Lucia Hapsari,
terima kasih atas semangat dan dukungannya.
15. Sahabat-sahabatku Pujiastuti, Endry, Nila, Mas Rudito, Mas Rombe,
Sandra, Devi Primasari, Adhisty, dan Agnes Anggun, terima kasih atas
kebersamaan dan persahabatan kita.
16. Crew dari Female Radio yang telah membimbing sewaktu PPL Jurnalistik,
terima kasih atas pengalaman yang berharga selama melaksanakan PPL
Jurnalistik.
17. Semua temanku PBSID Angkatan 2006 terima kasih atas kebersamaan dan
persahabatan kita.
18. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangannya untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 26 Februari 2013
Penulis

Luciana Nadiyawati

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vii
ABSTRAK...................................................................................................... viii
ABSTRACT..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR ISI TABEL .................................................................................... xvi
DAFTAR ISI LAMPIRAN ............................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
1. Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .................... 5
2. Peneliti Lain .............................................................................. 5
xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Rumusan Variabel dan Batasan Istilah ............................................ 6
1.6 Sistematika

Penyajian .................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 9
2.1.1 Penelitian Yosep Bala Makin ........................................... 9
2.1.2 Penelitian Stanislaus Krisna Bayu Murti .......................... 10
2.2 Kerangka Teori............................................................................... 12
2.2.1 Kemampuan Menulis........................................................ 12
2.2.2 Puisi ................................................................................. 13
2.2.3 Jenis Kelamin................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 32
3.2 Populasi dan Sampel....................................................................... 32
3.3 Instrumen Penelitian ....................................................................... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................... 37
3.5.1 Batas Kelulusan ..................................................................... 38
3.5.2 Patokan Penilaian................................................................... 39
3.5.3 Tes-t ...................................................................................... 40
3.6 Langkah Pengolahan Data .............................................................. 41

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data ................................................................................... 44
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................. 46
4.2.1 Penghitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Menulis Puisi
Antara Siswa Laki-laki dan Siswa Perempuan serta
Simpangan Baku ....................................................................... 47
4.2.2 Penghitungan Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi ................ 50
4.2.3 Pengujian Perbedaan Kemampuan Menulis Puisi antara Siswa
Laki-laki dan Siswa Perempuan ................................................ 52
4.3 Pembahasan.................................................................................... 53
4.3.1 Hasil Analisis Menulis Puisi Siswa Laki-laki .......................... 53
4.3.2 Hasil Analisis Menulis Puisi Siswa Perempuan ....................... 61
4.3.3 Hasil Analisis Menulis Puisi antara Siswa Laki-laki
dan Siswa

Perempuan ............................................................ 69

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 72
5.2 Implikasi ........................................................................................ 73
5.3 Saran .............................................................................................. 74
Daftar Pustaka ............................................................................................... 76
LAMPIRAN
BIODATA

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI TABEL

Tabel 1

: Skor Penilaian Menulis Puisi ................................................... 34

Tabel 2

: Aspek Penilaian Menulis Puisi ................................................ 35

Tabel 3

: Penentuan Patokan dengan Perhitungan % untuk Skala
Seratus

(100) ....................................................................... 39

Tabel 4

: Pedoman Konversi Angka Skala Sepuluh .............................. 40

Tabel 5

: Persiapan Penghitungan Mean, Simpangan Baku dari hasil
menulis Puisi Siswa Laki-laki................................................. 45

Tabel 6

: Persiapan Penghitungan Mean, Simpangan Baku dari hasil
menulis Puisi Siswa Perempuan ............................................. 45

Tabel 5.1

: Konversi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Laki-laki .... 48

Tabel 6.1

: Konversi Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siswa Perempuan . 51

Tabel 7

: Hasil Kesimpulan Menulis Puisi Antara Siswa Laki-laki
dan Siswa Perempuan ............................................................. 70

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI LAMPIRAN

LAMPIRAN 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
LAMPIRAN 2 : Daftar Nama Siswa Laki-laki
LAMPIRAN 3 : Daftar Nama Siswa Perempuan
LAMPIRAN 4 : Hasil Penilaian Penulisan Puisi Siswa Laki-laki
LAMPIRAN 5 : Hasil Penilaian Penulisan Puisi Siswa Perempuan
LAMPIRAN 6 : Hasil Menulis Puisi Siswa Laki-laki
LAMPIRAN 7 : Hasil Menulis Puisi Siswa Perempuan
LAMPIRAN 8 : Tabel Nilai-nilai Kritis t
LAMPIRAN 9 : Surat Ijin Penelitian

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Bahasa dan Sastra di tingkat sekolah sangatlah penting,
karena pada dasarnya bertujuan agar siswa mampu mengembangkan keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam
hal ini khususnya untuk apresiasi karya sastra. Pembelajaran sastra di sekolah
diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa. Kegiatan apresisasi
tersebut yang masuk dalam pembelajaran diharapkan dapat membuat siswa
mampu menerima, memahami, menikmati dan memaknai suatu karya sastra.
Apresiasi sastra tersebut sebagai seni yang membahasakan kehidupan, baik
dalam puisi, prosa, maupun drama yang memerlukan kesadaran dari jiwa kita
untuk menyediakan ruang bagi keindahan dan cinta. Dalam pembelajaran sastra,
khususnya puisi dalam hal ini siswa dapat diajak untuk memaknai kehidupan dan
selalu memiliki kepedulian terhadap kehidupan. Dengan demikian, diharapkan
kemauan dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran apresiasi sastra
memiliki kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup mereka.
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menegaskan
bahwa tugas sebagai guru adalah membelajarkan siswa, bukan mengajar. Siswalah
yang harus didorong agar secara aktif berlatih menggunakan bahasa khususnya
pada keterampilan menulis. Tugas sebagai guru adalah menciptakan situasi dan
kondisi agar siswa belajar secara optimal untuk berlatih menggunakan bahasa agar
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
kompetensi yang diharapkan dapat terjadi. Berkaitan dengan pembelajaran Bahasa
Indonesia, dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan
maupun tertulis.
Tarigan (1982:1) menyebutkan ada empat keterampilan berbahasa, yaitu
(1) keterampilan menyimak (listening skills), (2) keterampilan berbicara (speaking
skills), (3) keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis
(writing skills). Keempat keterampilan tersebut berhubungan erat satu sama lain
dalam proses berbahasa, yakni menyimak, berbicara, mendengar, dan menulis.
Keterampilan berbahasa tersebut diperoleh seseorang melalui tahapan yang
teratur: masa kecil seseorang mulai belajar menyimak kemudian berbicara,
sesudah itu belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara biasanya
dipelajari seseorang sebelum memasuki sekolah.
Menurut Tarigan (1982:3), menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang dipergunakan untuk komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap
muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seseorang dituntut untuk menuangkan ide atau
gagasan dan pendapat secara tertulis, baik dalam suasana gembira maupun sedih.
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat penting dalam
kehidupan, tidak hanya penting dalam kehidupan pendidikan, tetapi juga sangat
penting dalam kehidupan masyarakat. Keterampilan menulis itu sangat penting
karena merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
siswa. Dengan menulis, siswa dapat mengungkapkan atau mengekspresikan
gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat
mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.
Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung. Kegiatan menulis adalah suatu kegiatan
yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang
diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan
ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu
keterampilan yang produktif. Menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif
lainnya, seperti aspek berbicara maupun keterampilan reseptif yaitu aspek
membaca dan menyimak serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat,
penggunaan ejaan dan tanda baca. Pemahaman berbagai jenis karangan serat
pemahaman berbagai jenis paragraf dan pengembangannya.
Pada kesempatan ini penulis membahas tentang keterampilan menulis
khususnya kemampuan menulis puisi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan
kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan Tahun Ajaran 2009/2010. Selama ini
kemampuan menulis puisi siswa masih sangat terbatas, terlebih hanya berdasarkan
kegiatan sehari-harinya, bahkan siswa perlu dipacu dengan menggunakan teknik
dan media yang menarik, hal ini didasarkan pada kegiatan-kegiatan sekolah
khususnya SMP Pangudi Luhur moyudan, kegiatan menulis di sekolah ini
sangatlah kurang, hal ini tampak pada kegiatan rutinitas mingguan yang setiap
kelas/ kelompok diwajibkan untuk mengisi Mading atau Majalah Dinding. Dalam
kegiatan ini, siswa belum tertarik sama sekali untuk berantusias dalam berkreasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4
dengan Mading tersebut, siswa-siswa tersebut hanya akan bersemangat jika dalam
pembuatan mading tersebut untuk dilombakan dan berhadiah. Untuk itu, guru
perlu mencari upaya yang dapat membuat siswa tertarik dan termotivasi agar
siswa dapat menulis puisi yang baik dan sesuai dengan pengalaman yang
dialaminya dalam berbagai wujud kegiatan menulis.
Dalam menulis puisi, dibutuhkan suatu perasaan atau batin yang dialami
oleh penulis. Biasanya dengan berdasarkan pengalaman pribadi, kita akan lebih
mudah menuangkan ide-ide, yang dirangkum menjadi sebuah tulisan indah dan
puitis. Setiap puisi pasti berhubungan dengan penyairnya karena puisi diciptakan
dengan mengungkapkan diri penyairnya sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat
Tarigan (1984:10) bahwa beliau ingin mengemukakan, mempersoalkan,
mempermasalahkan hal-hal itu dengan caranya sendiri, atau dengan kata lain
penyair ingin mengemukakan pengalaman pribadinya kepada para pembaca
melalui puisinya. Melalui penelitian ini, penulis mencoba satu pembaharuan untuk
meningkatkan kemampuan keterampilan menulis puisi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disimpulkan, permasalahan yang
dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut:
1. Seberapa tinggikah kemampuan menulis puisi siswa laki-laki kelas VII
A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2009/2010?
2. Seberapa tinggikah kemampuan menulis puisi siswa perempuan kelas
VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2009/2010?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5
3. Adakah perbedaan kemampuan menulis puisi antara siswa laki-laki
dan siswa perempuan kelas VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan
tahun ajaran 2009/2010?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa laki-laki kelas VII
A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2009/2010.
2. Mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa perempuan kelas
VII A SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2009/2010.
3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan menulis puisi antara siswa
laki-laki dan siswa perempuan kelas VII A SMP Pangudi Luhur
Moyudan tahun ajaran 2009/2010.
1.4 Manfaat Penelitian.
1. Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi
guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai keterampilan berbahasa,
khususnya keterampilan menulis puisi sehingga dapat menjadi acuan bagi
guru untuk meningkatkan variasi materi pelajaran.
2. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai masukan bagi
peneliti lain. Selain itu, penelitian ini dapat mengembangkan topik dalam
penelitian lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6
1.5 Rumusan Variabel dan Batasan Istilah
1. Rumusan Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah kemampuan
menulis puisi antara siswa laki-laki dan siswa perempuan kelas VII A
SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2009/2010.
a. Variabel Bebas: Kemampuan menulis siswa
b. Variabel Terikat: Metode pengalaman pribadi
Bagaimanakah perbedaan kemampuan menulis puisi siswa laki-laki dan
siswa perempuan dengan menggunakan metode pengalaman pribadi?
2. Batasan Istilah
Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1)
kemampuan menulis, (2) puisi, dan (3) jenis kelamin. Berikut uraian
mengenai kedua istilah tersebut.
a.

Kemampuan Menulis
Menulis adalah kemampuan menurunkn lambang-lambang grafik

atau menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang sehingga
orang lain dapat membaca lambang-lambang tersebut. Menulis menurut
Lado via Tarigan, (1983:22) merupakan representasi bagian darikesatuankesatuan ekspresi bahasa.
b.

Puisi
William Wordsworth (Situmorang, 1980:9) menjelaskan bahwa

puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang penuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7
daya, memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan kembali
dalam kedamaian.
c.

Jenis Kelamin
Kelamin adalah sifat jasmani atau rohani yang membedakan dua

mahkluk sebagai betina dan jantan atau wanita dan pria (Depdiknas,
2001:407).
1.6 Sistematika Penyajian
Untuk dapat memberikan gambaran yang jelas, penulisan ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab 1 terdiri dari, (1) latar belakang masalah, yang berisi mengenai alasan
mengapa topik penelitian ini dipilih. (2) rumusan masalah, berisi gambaran
mengenai masalah-masalah yang melatarbelakangi pemilihan topik. (3) tujuan
penelitian, berisi mengenai uraian singkat tujuan yang akan dicapai dari penelitian
ini. (4) manfaat penelitian, berisi mengenai uraian singkat tentang manfaat yang
akan diperoleh dari penelitian ini. (5) rumusan variabel dan batasan istilah, berisi
uraian singkat mengenai variabel-variabel yang akan diteliti dan istilah-istilah
khusus yang digunakan dalam penelitian ini. Dan terakhir (7) sistematika
penyajian, berisi mengenai pokok bahasan setiap bab dalam penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II terdiri dari, (1) penelitian terdahulu yang relevan, berisi mengenai
penelitian-penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan masalah yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
diteliti dalam penelitian ini, (2) kerangka teori, berisi mengenai uraian teori-teori
yang digunakan sebagai kajian atau landasan.
BAB III METODOLOGI
Bab III terdiri dari, (1) jenis penelitian, berisi mengenai jenis penelitian
apa yang akan dipilih dan digunakan dalam penelitian ini, (2) populasi dan sampel
penelitian, berisi uraian mengenai seluruh subyek yang digunakan dalam
penelitian ini, (3) instrumen penelitian, berisi mengenai alat yang digunakan
dalam memperoleh data, (4) teknik pengumpulan data, berisi cara yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data, (5) teknik analisi data, berisi cara mengenai
bagaimana langkah-langkah menganalisis data dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab II ini menguraikan, (1) penelitian terdahulu yang relevan dan (2)
kerangka teori. Di bawah ini diuraikan kedua hal tersebut.
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang sekarang
dilaksanakan oleh peneliti. Penelitian yang terdahulu itu dilakukan oleh Yosep
Bala Makin (2003) dan Stanislaus Bayu Krisna Murti (2008). Berikut ini uraian
mengenai penelitian tersebut.
1.1.1 Makin (2003)
Makin (2003) menganalisis tentang puisi “Sajak-sajak Burung
Kondor”, menurut peneliti puisi sebagai hasil karya sastra memiliki nilai
yang khas. Populasi penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas III SMU
Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo karena mereka adalah kelas
terakir di seminari menengah yang akan melanjutkan belajarnya ke
seminari tinggi dan juga belum ada penelitian sehubungan dengan sastra
dan bahasa Indonesia di Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo-Flores.
Berdasarkan hasil penelitian ini siswa sungguh memperhatikan tiga
aspek utama dalam menelaaj puisi sebagaimana yang diungkapkan oleh
Plett. Berdasarkan hasil penelitian ini, kadar apresiatif siswa ada pada tiga
9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10
tingkat kemampuan, yakni (1) Tinggi untuk 11 siswa anggota populasi; (2)
Sedang untuk 4 siswa anggota populasi; dan (3) Rendah untuk 8 siswa
anggota populasi yang masing-masing dalam rumusan persentase:
42,82%; 17,39%; 34,78%. Dengan hasil analisis siswa yang sedemikian
menunjukkan tingkat apresiatif siswa.
Hasil analisis siswa menunjukkan bahwa koponen-komponen yang
dituntut dalam alat penelitian berupa tanda-tanda yan bermakna dalam
puisi tersebut teridentifikasi dan simbol-simbol dari setiap tanda dijelaskan
oleh siswa serta struktur puisi yang terdiri dari unsur-unsur koheren atau
pertautan dianalisis oleh siswa. Kadar apresiatif tinggi yang dicapai oleh
11 siswa, berarti komponen-komponen tersebut di atas dicapai siswa yang
dirumuskan dalam persentase: 47,82%. Kadar apresiatif sedang yang
dicapai oleh 4 siswa, berarti komponen-komponen tersebut di atas dicapai
siswa yang dirumuskan dalam persentase 17,39%, sedangkan kadar
apresiatif rendah yang dicapai oleh 8 siswa, berarti komponen-komponen
tersebut di atas dicapai siswa yang dirumuskan dalam persentase 34,78%.
2.1.2 Murti (2008)
Murti (2008) menguraikan tentang analisis beberapa unsur yang
terdapat dalam puisi karya siswa-siswi yang dimuat di Kakilangit majalah
Horison edisi 77 Mei 2003. Pendekatan analisis ini menitikberatkan pada
keseluruhan aspek yang terkandung dalam suatu karya sastra khususnya
puisi. Dalam hal ini penulis dapat membatasi diri pada analisis struktur
yang berupa analisis imajinasi, tipografi, tema puisi, dan diksi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11
meliputi makma kias, persamaan puisi dan lambang bunyi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Analisis mengenai
imajinasi pengarang ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari karya
siswa-siswi tersebut sangat bervareasi.
Analisis mengenai imajinasi pengarang ini menunjukkan bahwa
sebagian besar dari puisi karya siswa-siswi tersebut sangat bervareasi.
Bahkan ada yang berimajinasi dengan sesuatu hal yang tidak mungkin
terjadi. Seperti dalam puisinya Mona Rosalia yang berjudul “Aku”,
misalnya. Disini Mona mampu mengajak pembacanya untuk berimajinasi.
Dalam puisinya ini Mona mencoba membuka kemungkinan yang bias saja
terjadi dari sesuatu hal yang tidak mungkin.
Analisis kumpulan puisi karya siswa ini dapat diimplementasikan
sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA. Bagi pembelajaran sastra di
SMA, analisis puisi-puisi ini adalah puisi yang dapat dipergunakan untuk
pembelajaran sastra, karena mengandung nilai-nilai pendidikan dan sesuai
dengan keadaan psikologis pada anak-anak di SMA khususnya kelas X.
proses pembelajarannya juga mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), untuk siswa SMA kelas X semester I. Kompetensi
dasarnya adalah menganalisis keterkaitan unsur yang terkandung dalam
puisi dengan di kehidupan sehari-hari dan menulis puisi baru dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima.
Dengan penelitian ini diharapkan pembelajaran sastra di sekolah
dapat menjadi semakin baik dan dapat dijadikan sebagai langkah awal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12
untuk pemasyarakatan sastra Indonesia. Selain itu peneliti memilih
menggunakan puisi karya siswa dalam puisi Kakilangit ini dimaksudkan
agar siswa juga diajak untuk belajar memahami cara-cara membuat puisi
seperti halnya puisi karya para siswa dalam puisi Kakilangit tersebut.
Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang
dilakukan ini dapat mengembangkan penelitian-penelitian yang ada.
Dalam hal ini peneliti menitikberatkan pada perbedaan kemampuan
menulis puisi antara siswa laki-laki dengan perempuan.
2.2 Kerangka Teori
2.2.1 Kemampuan Menulis
Menulis adalah menurunkan lambang-lambang grafik atau
menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang sehingga orang
lain dapat membaca lambang-lambang tersebut. Menulis merupakan
representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa menurut Lado
(dalam Tarigan, 1983:22)
Keterampilan menulis memiliki peran yang sangat penting bagi
siswa karena setiap tugas yang diberikan guru dapat dilakukan dengan
baik apabila siswa memiliki kemampuan menulis yang baik. Dengan
sebuah tulisan maka maksud dapat tercapai karena orang lain juga akan
mampu memahaminya. Seorang penulis yang baik akan membuat
pembaca ikut dalam imajinasi tulisannya. Contohnya, sebuah puisi akan
mampu menggambarkan sesuatu yang tersirat melalui bahasa dalam
tulisan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa kemampuan
menulis adalah kemampuan seseorang dalam melahirkan pikiran,
perasaan, dan kehendak kepada pembaca dengan kalimat yang efektif dan
bermakna sehingga dapat dimengerti oleh pembaca.
2.2.2 Puisi
1. Definisi Puisi
Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima
“membuat” atau poeisis ‘pembuatan’, dan dalam bahasa Inggris disebut
poem atau poetry (Aminuddin, 2004:134). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama,
matra, rima, serta penyusunan larik dan bait (Depdiknas, 1997:794).
Thomas Chalye yang dikutip Waluyo mengatakan puisi merupakan
ungkapan pikiran yang bersifat musikal (Waluyo, 1991:23).
William Wordsworth (dalam Situmorang, 1980:9) menjelaskan
bahwa puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan-perasaan yang
penuh daya, memperoleh asalnya dari emosi atau rasa yang dikumpulkan
kembali dalam kedamaian. Puisi menurut Depdikbud (1997:794) termasuk
salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair,
mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang
cermat dan tepat.
Puisi sebagai salah satu karya sastra memiliki nilai yang khas.
Puisi memiliki keindahan yang khusus karena dapat membangkitkan
perasaan, menarik perhatian dan menimbulkan tanggapan yang jelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14
Karena itu puisi menjadi salah satu materi pelajaran di sekolah-sekolah.
Puisi menjadi materi pelajaran karena disamping untuk meningkatkan
pemahaman teoritis siswa akan puisi juga para siswa mampu menghayati
isi puisi dan dengan itu siswa diharapkan memiliki kecintaan terhadap
karya sastra ini. Puisi dipelajari dan dihayati. Namun harus diterima juga
bahwa dalam perjalanannya, karya sastra puisi dapat saja mengalami
kelesuan. Minat siswa pada puisi dapat menurun karena mereka sukar
menangkap makna dan memaknai isinya hal ini diungkapkan oleh
Situmorang (1980:30).
Reeves (dalam Waluyo, 1978:26) mengatakan bahwa Puisi adalah
karya sastra. Semua karya sastra bersifat imajinatif.
2. Macam-macam puisi
Macam-macam Puisi terdiri dari Puisi Angkatan Pujangga Baru,
Puisi Lama dan Puisi Baru.
Puisi angkatan pujangga baru disebut juga Angkatan Tiga Puluh sebab
pengarang-pengarangnya giat berkarya sekitar tahun 1930. Selain itu,
majalah Pujangga Baru yang terbit pertama kali pada bulan Juli 1933,
merupakan tempat berkembangnya karya-karya pengarang Angkatan
Pujangga Baru. Sastrawan-sastrawan yang dianggap sebagai pelopor
Angkatan Pujangga Baru ialah: Mr. Sutan Takdir Alisyahbana, Armijn
Pane, dan Amir Hamzah.
Tujuan

utama

berdirinya

angkatan

pujangga

baru

ialah

menunjukkan bahasa dan budaya Indonesia. Untuk mencapai tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15
tersebut, Angkatan Pujangga Baru mencontoh apa yang dicontoh dunia
luar, terutama dari barat, tanpa mengabaikan kebudayaan sendiri. Pada
masa ini pengarang-pengarang Angkatan Pujangga Baru mengadakan
pembaharuan meliputi bidang puisi, prosa, dan drama. Pembaharuan di
bidang puisi dipelopori oleh Rustam Effendi dan Muhammad Yamin.
Dalam pembaharuan ini mereka berpedoman pada bentuk puisi dari
Belanda. Oleh karena itu

muncul bentuk puisi seperti bentuk-bentuk

berikut (1) Distikon atau Sanjak Dua Seuntai, (2) Terzina atau Sanjak Tiga
Seuntai, (3) Kuatrin atau Sanjak Empat Seuntai, (4) Kuin atau Sanjak
Lima Seuntai, (5) Sekstet atau Sanjak Enam Seuntai, (6) Septi atau Sanjak
Tujuh Seuntai, (7) Stanza atau Sanjak Delapan Seuntai, (8) Sanjak Bebas,
dan (9) Soneta.
Puisi Lama, pada bagian ini dibagi menjadi delapan bagian, yaitu
Mantra, Bidal, Gurindam, Talibun, Pantun, Seloka atau Pantun Berkait,
Pantun Kilat atau Karmina, dan Syair.
(1) Mantra adalah kata-kata yang mengandung hikmat dan
kekuatan gaib, kata-kata ini biasanya diucapkan oleh orang-orang tertentu,
seperti dukun atau pawang. (2) Bidal adalah kiasan yang dipergunakan
untuk menyampaikan maksud secara halus supaya tidak menyinggung
orang. Bidal meliputi pepatah, perumpamaan, ungkapan, tamsil, ibarat,
dan pemeo. (3) Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri atas dua
baris yang menjalin makna sebab akibat, berisi nasihat, dan berima sama.
(4) Talibun adalah puisi lama seperti pantun, tetapi banyaknya baris dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16
tiap bait lebih dari empat baris, dan banyaknya baris selalu genap. (5)
Pantun adalah puisi asli Indonesia, pantun biasanya dipergunakan untuk
bercanda, menyindir, menasehati, dan lain-lain. (6) Seloka ialah sederetan
pantun yang saling berhubungan, baris kedua dan keempat suatu bait
menjadi baris pertama dan ketiga bait berikutnya. (7) Karmina ialah
pantun yang terdiri atas dua baris. Baris pertama merupakan sampiran dan
baris kedua merupakan isi. (8) Syair sama halnya dengan pantun, bedanya
hanya daam persanjakkannya dan juga keseluruhan bait pada syair
merupakan isi.
Puisi baru berbeda dengan puisi lama. Pada puisi lama masih
banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi, misalnya rima, irama,
banyaknya suku kata, dan banyaknya kata dalam tiap baris. Puisi baru
Indonesia lahir di tahun dua puluhan. Sebetulnya bukan angkatan pujangga
baru yang memulai melahirkan bentuk-bentuk puisi baru, melainkan
beberapa pengarang yang lebih dulu dari mereka, yaitu angkatan prapujangga baru.
Jika para pengarang Angkatan Balai Pustaka masih gemar
mempergunakan pantun dan syair, masa sesudah itu para sastrawan mulai
bereksperimen dengan bentuk-bentuk puisi baru. Para pengarang puisi
baru bebas dalam mempergunakan rima, memilih kata-kata, perbandinganperbandingan, dan dalam menentukan irama. Puisi baru dibedakan
menjadi Sembilan macam, perbedaan tersebut didasarkan pada banyaknya
baris di setiap bait, antara lain (1) Ditikon, adalah jenis puisi baru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17
terdiri atas dua baris atau dua larik. (2) Terzina, adalah jenis puisi baru
yang tiap bait terdiri atas tiga larik. (3) Kuatrin, adalah jenis puisi baru
yang tiap bait terdiri atas empat larik. (4) Kuin, adalah jenis puisi baru
yang terdiri atas lima larik. (5) Sektet, adalah jenis puisi baru yang terdiri
atas enam larik. (6) Septima, adalah jenis puisi baru yang terdiri atas tujuh
larik. (7) Oktaf, adalah jenis puisi baru yang terdiri atas delapan larik. (8)
Soneta , adalah jenis puisi baru yang terdiri atas empat belas baris. (9)
Puisi bebas adalah jenis puisi baru yang tidak terikat akan rima, irama,
larik, kata, suku kata, dan juga tipografinya.
3. Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Puisi
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar
(Waluyo, 1991:71). Puisi disusun dari kata dengan bahasa yang indah dan
bermakna yang dituliskan dalam bentuk bait-bait. Orang dapat
membedakan mana puisi dan mana bukan puisi berdasarkan bentuk lahir
atau fisik yang terlihat.
Sebuah puisi adalah sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur
pembangun. Unsur-unsur tadi bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan
antara unsur yang satu dengan yang lain. Unsur tersebut bersifat
fungsional.
a.

Unsur Instrinsik puisi

Yang termasuk dalam unsur intrinsik puisi adalah gaya bahasa,
persajakan, latar cerita, nada dan suasana, titik kisah, dan tema. Gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18
bahasa adalah alat tertentu yang digunakan untuk mengekspresikan
pikiran dan perasaan pengarang sehingga pembaca dapat tertarik atas
karyanya. Persajakan merupakan pola estetis bahasa yang berupa
perulangan bunyi atau suara. Latar cerita adalah gambaran tempat, waktu,
atau segala situasi di tempat terjadinya peristiwa. Nada dan suasana
adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisis itu atau akibat
psikologis yang ditimbulkan puisi itu. Titik kisah adalah posisi pengarang
dalam suatu cerita atau cara pengarang memandang suatu cerita. Tema
adalah gagasan sentral pengarang yang mendasari penyusunan suatu
cerita.
b.

Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur-unsur dari luar puisi. Unsur
tersebut adalah Riwayat Hidup Pengarang, Latar Belakang Sosial Budaya,
dan Zaman Karya dikarang. Riwayat hidup pengarang maksudnya ialah
riwayat hidup seorang pengarang mulai lahir, sekolah, bekerja, yaitu karier
yang dicapainya hingga menghasilkan karya puisi. Latar belakang sosial
budaya adalah asal-usul, kesukuan, daerah yang ditempati, termasuk
pendidikan yang pernah dicapainya. Zaman karya dikarang maksudnya
ialah pada zaman kapan atau pada tahun berapa puisi itu dikarang sehingga
dapat digolongkan pada suatu periode.
Sebuah puisi adalah sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur
pembangun. Unsur-unsur tadi bersifat padu karena tidak dapat dipisahkan
antara unsur yang satu dengan yang lain. Unsur tersebut bersifat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19
fungsional. Unsur yang membangun sebuah puisi adalah unsur intrinsik
dan ekstrinsik puisi.
Macam-macam Puisi terdiri dari Puisi Angkatan Pujangga Baru,
Puisi Lama dan Puisi Baru. Puisi angkatan pujangga baru disebut juga
Angkatan Tiga Puluh sebab pengarang-pengarangnya giat berkarya sekitar
tahun 1930. Selain itu, majalah Pujangga Baru yang terbit pertama kali
pada bulan Juli 1933, merupakan tempat berkembangnya karya-karya
pengarang Angkatan Pujangga Baru. Sastrawan-sastrawan yang dianggap
sebagai pelopor Angkatan Pujangga Baru, ialah: Mr. Sutan Takdir
Alisyahbana, Armijn Pane, dan Amir Hamzah.
Tujuan

utama

berdirinya

angkatan

pujangga

baru

ialah

menunjukkan bahasa dan budaya Indonesia. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Angkatan Pujangga Baru mencontoh apa yang dicontoh dunia
luar, terutama dari barat, tanpa mengabaikan kebudayaan sendiri. Pada
masa ini pengarang-pengarang Angkatan Pujangga Baru mengadakan
pembaharuan meliputi bidang puisi, prosa, dan drama. Pembaharuan di
bidang puisi dipelopori oleh Rustam Effendi dan Muhammad Yamin.
Dalam pembaharuan ini mereka berpedoman pada bentuk puisi dari
Belanda.
Puisi baru berbeda dengan puisi lama. Pada puisi lama masih
banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi, misalnya rima, irama,
banyaknya suku kata, dan banyaknya kata dalam tiap baris. Puisi baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20
Indonesia lahir di tahun dua puluhan. Sebetulnya bukan angkatan pujangga
baru yang memulai melahirkan bentuk-bentuk puisi baru, melainkan
beberapa pengarang yang lebih dulu dari mereka, yaitu angkatan prapujangga baru.
4.

Mencari Makna Dalam Puisi

Waluyo (1973:103)

dalam bukunya Teori dan Apresiasi Puisi

mengatakan bahwa “Kata-kata dalam puisi tidak tunduk dalam aturan logis
sebuah kalimat, melainkan tunduk pada ritma larik puisi”. Hal ini
disebabkan karena kesatuan kata-kata itu bukanlah kalimat akan tetapi
larik-larik puisi. Kata-kata tidak terikat oleh struktur kalimat dan lebih
terikat pada larik-larik puisi. Rolland Barthes dalam bukunya Waluyo
(1991:103) menyebutkan adanya 5 kode bahasa yang dapat membantu
memahami puisi. Kode-kode itu melatarbelakangi makna karya sastra,
meskipun pandangannya diterapkan pada prosa namun prinsip-prinsipnya
dapat digunakan untuk puisi.
1) Kode Hermeneutik
Kode ini disebut juga penafsiran, dalam puisi makna yang hendak
disampaikan tersembunyi, menimbulkan tanda tanya bagi pembaca. Tanda
Tanya itu menyebabkan daya tarik karena pembaca penasaran ingin
mengetahui jawabannya.
2) Kode Proairetik
Kode ini disebut juga perbuatan, daam karya sastra perbuatan atau
gerak atau alur pik

Dokumen yang terkait

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Pengaruh media ilustrasi musik terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X: eksperimen di SMA PGRI 22 Serpong

6 37 118

Perbedaan motivasi untuk menikah dini antara remaja laki-laki dan remaja perempuan di kecamatan Sepatan tangerang

0 19 135

Kemampuan menulis karangan deskripsi berdasarkan teks wawancara siswa kelas VII A MTS Al Jamhuriyah Kecamatan Cinere, Kota Depok

4 76 86

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Upaya meningkatkan kemampuan menulis matematis melalui pendekatan matematika realistik (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas III MIN Bantargebang)

3 18 199

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 20172018 yang berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. 3.3 Waktu Penelitian

0 0 12