EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS KAS DI PERUSAHAAN TOEAN WATIMAN - STIE Widya Wiwaha Repository

  STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

ATAS KAS DI PERUSAHAAN TOEAN WATIMAN

SKRIPSI

  Disusun Oleh: Nama : Nafa Aminudin No. Mahasiswa : 131214205 Jurusan : Akuntansi

  

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA

YOGYAKARTA

2017 STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI EVALUASI EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS KAS DI PERUSAHAAAN TOEAN WATIMAN Disusun Oleh:

  Nama : Nafa Aminudin No. Mahasiswa : 131214205 Jurusan : Akuntansi

  Yogyakarta, Oktober 2017 Telah disetujui dan disahkan oleh

  Dosen Pembimbing Dra. Sulastiningsih, M.Si STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat MOTTO

➢TIDAK AKAN ADA KEMENANGAN TANPA

  PENGORBANAN

➢SEJAUH APAPUN KITA PERGI TEMPAT

YANG PALING NYAMAN ADALAH KEMBALI KE RUMAH

  ➢HIDUP ITU MELAYANI

  HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Kedua orangtua tercinta Bapak Sugiman dan Ibu Rufi’ah. Terimakasih yang tidak terbatas nilainya atas segala hal yang telah beliau berikan untuk saya.

  Kasih sayang, kehidupan, perhatian, doa-doa yang selalu dipanjatkan untuk saya. Semua hal yang telah bapak dan ibu beri kepada saya yang saya sendiri tidak mampu menghitungnya. Terimakasih bapak ibu, bersabarlah untuk anakmu ini, karena ankamu ini akan selalu mengusahakan dan memperjuangkan yang terbaik untuk membuat bapak ibu bangga karna memiliki anak seperti nafa.

  2. Untuk adik saya novia lukluik maknun terimakasih telah menjadi adik yang baik, yang selalu merindukan dan mendoakan kakak ketika nafa lama tidak

  Wiwaha

  pulang kerumah. Untuk adik saya, belajar yang rajin agar nilai kalian baik, buat bapak dan ibu bangga dengan kamu.

  3. Untuk kakek dan nenek saya yang selalu merindukan momongan dan selalu mendoakan saya supaya cepat menikah, Kakek Legiman dan Kakek Mohyi serta Nenek sukaisi dan Mak ni, bersabarlah dan semoga di kasih umur yang panjang dan sehat selalu.

  4. Teruntuk calon istriku tercinta Maulani Aprilia yang selalu menemani saya dalam keadaan senang maupun susah dan selalu bersabar menunggu saya

  Plagiat Widya

  serta selalu memberi support ketika saya jatuh hingga saya mampu bangkit kembali.

5. Segenap temanku seperjuangan Akuntansi angkatan 2013 yang sudah lulus dan berjuang mencari pekerjaan.

  STIE Jangan

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi saya yang berjudul: “evaluasi

  

Efektifitas Sistem Pengendalian Intern Atas Kas di Perusahaan Toean

Watiman Resto”

  Dalam proses penelitian dan penyusunan laporan penelitian dalam skripsi ini, penulis tidak dapat luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

  Wiwaha 1.

  Allah SWT yang telah memberiku begitu banyak rahmat dan hidayahn- Nya.

  2. Ibu Dra. Sulastiningsih, M.Si selaku dosen pembimbing terima kasih atas kesabaranya dan semua bimbingan dalam menyelesaikan bimbingan ini.

  3. Bapak Drs. Muhammad Subhan,MM selaku ketua STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

  4. Plagiat Ibu Dra. Nur Wening,M.Si selaku wakil ketua 1 STIE Widya Wiwaha

  Widya

  Yogyakarta 5. Bapak Muhammad Robby Nur Wahyudi ,SE.MM. selaku Ketua Progam Studi Akuntansi STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

  STIE Jangan

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................ ii MOTTO.......................................................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv

  

  2.1.1

  2.1.2

  2.1.3

  2.1.4

  2.1.5

  2.1.6 2.2.

  

  2.2.1

  2.2.2 Prosedur Pengawasan Sistem Pengendalian Intern kas ..................................36

  2.2.3

  2.2.4

  2.2.5

  BAB III METODE PENELITIAN DAN GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  3.1. METODE PENELITIAN ...............................................................................41

  Wiwaha 3.2.

  SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN TOEAN WATIAMAN RESTO .. 43

  3.2.1

  3.2.2 Sistem Produksi Dan Pemasaran Toean Watiman Resto ................................44

  3.2.3

   Widya

  3.2.4 Sistem Organisasi Dan Job Diskripsi Perusahaan Toean Watiaman Resto . 48

  BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA

  4.1

  4.2

  

  

  

   LAMPIRAN ...................................................................................................................69

  Wiwaha Plagiat Widya

  STIE Jangan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Toean Watiman Resto merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kuliner yang menjual produk makanan dan minuman. Pengertian perusahaan yang bergerak dibidang kuliner sendiri diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia No.11 tahun 1962 tentang hygiene usaha-usaha bagi umum. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No.11 pasal 2 tahun 1962 hygiene adalah

  Wiwaha

  segala usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan. Ada aturan yang memberi rambu bagaimana suatu bahan pangan di produksi dan di perdagangkan.

  Toean Watiman Resto adalah perusahaan yang berdiri pada tanggal 15

  Plagiat

  November 2016 yang terletak di jalan taman siswa No.152 Yogyakarta. Toean

  Widya

  watiman resto memiliki perkembangan yang sangat baik, oleh karena itu perusahaan ini dituntut untuk tetap exist dan professional agar mampu bersaing dengan perusahaan lain dan produk-produk perusahaan ini dapat di terima dengan

  STIE

  baik. Agar perusahaan ini mampu bertahan, perusahaan ini menggunakan strategi- strategi dalam penggalangan dan penggunaan dana perusahaan melalui sistem

  Jangan

  pengendalian intern yang baik, terutama sistem pengendalian intern terhadap kas guna pengawasan kegiatan yang telah disusun dalam progam kerja Toean Watiman Resto maupun kegiatan kegiatan yang bersifat insindentil.

  Menurut Hartadi (1999, hal 3), sistem pengendalian intern dapat dipandang sebagai sistem sosial (social system) yang mempunyai wawasan/makna khusus yang berada dalam organisasi perusahaan. Sistem tersebut terdiri dari kebijakan, tehnik, alat-alat fisik, dokumentasi orang-orang berinteriraksi satu sama lain di arahkan untuk (1) melindungi harta, (2) menjamin utang yang tidak layak, (3) menjamin ketelitian dan kepercayaan data akuntansi , (4) dapat diperolehnya operasi secara efisien, dan (5) menjamin ditaatinya kebijakan perusahaan.

  Menurut tujuanya, sistem pengendalian intern tersebut dapat dibagi

  Wiwaha

  menjadi dua macam, yaitu : sistem pengendalian intern akuntansi dan sistem pengendalian intern adminitratif (Mulyadi, 1993: 166). Sistem pengendalian intern akuntansi bertujuan untuk menjaga harta/kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi. Sedangkan sistem

  Plagiat Widya

  pengendalin intern adminitratif meliputi struktur organisasi, metode/prosedur dan ukuran yang dikoordinisikan untuk menjaga harta/kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan perusahaan.

  STIE

  Menurut Mulyadi (1992, hal 87-90) terdapat empat unsur pokok dalam

  Jangan

  sistem pengendalian intern,yaitu : 1.

  Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan fungsional secara tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini : a.

  Harus dipisahkan fungsi-fungsi otorisasi transaksi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.

  b.

  Tidak ada satupun transaksi yang dilaksanakan secara lengkap hanya oleh satu fungsi

  2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoriasasi dari manajer yang memiliki wewenang untuk itu. Dengan demikian di dalam organisasi harus disusun sistem wewenang sehingga dapat ditetapkan manajer yang bertanggung jawab atas

  Wiwaha

  terjadinya setiap transaksi. Setiap transaksi harus dicatat melalui prosedur pencatatan tertentu, sehingga menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi dan laporan keuangan yang dihasilkan.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian

  Plagiat Widya

  organisasi. Adapun cara-cara umumnya yang ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah: a.

  Penggunaan formulir bernomer urut cetak (prenumbered form).

  b.

  Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

  STIE c.

  Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu

  Jangan

  orang atau d. satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.

  e.

  Peraturan jabatan (job retation).

  f.

  Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. g.

  Secara periodik dilakukan pencocokan fisik kekayaan dengan pencatatanya.

  h.

  Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas unsur-unsur pengendalian intern yang lain. Untuk organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksaan intern. i.

  Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan j. Kekayaan perusahaan harus diasuransikan dari kerugian yang mungkin timbul.

  4. Karyawan yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Unsur pokok karyawan ini yang cakap ini merupakan unsur umum (general control) yang berlaku untuk

  Wiwaha

  semua sistem akuntansi. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya berbagai cara ini dapat ditempuh, antara lain : a.

  Seleksi calon karyawan selama menjadi kayawan perusahaan,sesuai dengan pekembangan tuntutan karyawan.

  Plagiat Widya

  b.

  Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan perkembangan tuntutan karyawan.

  Prosedur pemahaman sistem pengendalian intern dalam arti penilaian secara kritis terhadap kelemahan dan kebaikan sistem pengendalian intern yang

  STIE

  berlaku dapat di bagi menjadi lima tahap sebagai berikut ( Munawir, 1995 hal 237

  Jangan

  ) : (1) melakukan review pendahuluan atau memahami pengendalian intern yang ditetapkan manajemen, serta menentukan potensi dapat dipercayainya pengendalian intern tersebut.(2) mendokumentasikan hasil pemahaman. (3) melakukan pengamatan transaksi secara sepintas. (4) identifikasi dapat tidaknya pengendalian tersebut diandalkan atau di percaya. dan (5) menentukan pengaruh sistem pengendalian intern terhadap penguji subtantif.

  Kas didefinisikan sebgai alat pertukaran yang dapat di terima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank sebagai jumlah sebesar minimalnya, juga simpanan di bank atau tempat-tempat lainya yang dapat diambil sewaktu-waktu (Baridawan, 1992: 86). Sehingga kas dapat dijadikan landasan yang kuat untuk dipakai alat pengukur terhadap semua kegiatan ekonomi dalam perusahaan. Oleh karena itu keberadaan kas yang sangat vital

  Wiwaha

  bagi perusahaan maka diperlukan pengawasan yang ketat. Demikian juga untuk menekan terjadinya penyalahgunaan, diperlukan sistem pengendalian intern atas kas yang baik. Pada umumnya sistem pengendalian intern terhadap kas akan memisahkan fungsi-fungsi penyimpanan, pelaksanaan dan pencatatan.

  Plagiat Widya

  Menurut Giri (1993, hal 76) sistem pengendalian intern kas adalah semua sarana, alat, peraturan-peraturan (mekanisme) yang digunakan oleh manajemen untuk :

  STIE 1.

  Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalahgunaan kas.

  Jangan 2.

  Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya tidaknya data akuntansi tentang kas.

  3. Mendorong dicapainya efisiensi kas.

  4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  Pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang.

  a.

  3. Praktik yang sehat.

  Pecatatan dalam jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas (atau dalam metode pencatatan tertentu dalam register cek) harus didasarkan bukti kas masuk dan bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari yang berwenang dan yang dilampiri dokumen pendukung yang lengkap.

  d.

  Pembukaan dan penutupan rekening bank harus mendapatkan persetujuan dari yang berwenang.

  c.

  b.

  Menurut mulyadi (1992, hal 427), unsur pengendalian intern dalam siklus kas antara lain :

  Penerimaan kas harus mendapatkan otoritasasi dari pihak yang berwenang.

  a.

  2. Sistem otoritas dan prosedur prncatatan.

  Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi b. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh fungsi penyimpanan kas sejak awal sampai akhir, tanpa campur tangan fungsi yang lain.

  a.

  1. Oraganisasi.

  Saldo kas yang ada ditangan harus dilindungi dari kemungkian pencurian dan penggunaan yang tidak semestinya. STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  b.

  Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus di bubuhi cap “Lunas” oleh fungsi penyimpanan kas setelah transaksi pengeluaran kas dilakukan.

  c.

  Penggunaan rekening Koran bank (bank stetment), yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh unit organisasi yang tidak terlibat dalam pencatatan penyimpanan kas (Bagian Pemeriksaan Intern ) d. Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek atas sama perusahaan penerima pembayaran atau dengan pemindah bukuan.

  e.

  Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah yang kecil, pengeluaran ini dilakukan lewat dana kas kecil, yang akuntansinya diselenggarakan dengan sistem imprest.

  f.

  Secara priodik dilakukan pencocokan jumlah fisik kas yang ada di tangan dengan jumlas kas menurut catatan.

  g.

  Kas yang ada di tangan (cash in safie) dan kas yang ada diperjalanan (cash in transit) diasuransikan dari kerugian.

  h.

  Kasir di asuransiakan (fidelity bond insurance) i. Kasir diperlengkapi dengan alat-alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang ada ditangan. j.

  Semua nomer cek harus dipertanggungjawabkan oleh bagian kas.

  Pada Perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta mempunyai sistem pengendalian intern kas yang berbeda dengan perusahaan lain. Sumber penerimaan kas pada Toean Watiman Resto Yogyakarta penjualan produk makanan dan minuman dan dari owner langsung. Sedangkan pengeluaran kas yang ada di Toean Watiaman Resto adalah biaya-biaya pembelian bahan baku produk makanan dan minuman serta yang berkenaan dengan biaya-biaya operasional yang ada di Toean Watiman Resto, biasanya berupa gaji karyawan, biaya telephone, biaya listrik, dan biaya lain lain. Adapun sistem pengendalian intern terhadap kas yang ada di perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta

  Wiwaha

  antara lain: 1.

  Adanya pemisahan fungsi pencatatan kas yaitu bagian keuangan dan penyimpanan kas.

  2. Adanya pengawasan dan badan pemeriksa keuangan.

  Plagiat Widya

  3. Penerimaan kas harus disetor dalam jumlah penuh ke bank pada hari yang sama atau hari kerja berikutnya oleh bagian keuangan dan sepengetahuan manajer perusahaan.

  4. STIE Tidak diperkenankan melakukan pengeluaran kas dari kas yang diterima dari sumber sumber tersebut sebelum di setorkan ke bank terlebih dahulu.

  Jangan 5.

  Pengeluaran kas dilakukan dengan cek oleh bagian keuangan dan diuangkan di bank oleh pihak yang bersangkutan.

  6. Untuk pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek oleh bagian keuangan (karena jumlahnya kecil), dilakukan melalui dana kas kecil.

  7. Adanya pencocokan catatan dengan kas yang ada di tangan secara periodik.

  8. Adanya pencocokan bagian keuangan dengan catatan yang ada di bank (rekosiliasi bank) 9. Penggunaan cek untuk penerimaan dan pengeluaran kas.

  10. Pembubuhan cap “Lunas” oleh bagian keuangan.

  11. Laporan keuangan di laporkan pada pihak yang bersangkutan secara periodik.

  12. Adanya penyertaan dokumen-dokumen dalam pembelian atau pengeluaran

  Wiwaha kas oleh pengguna kas tersbut.

  13. Penomeran cek secara urut.

  Jadi sistem pengendalian intern merupakan pengendalian yang efektif dalam menegakkan disiplin operasi guna mencegah terjadinya penyalahgunaan

  Plagiat Widya

  wewenang atau merupakan suatu pengawasan yang dapat memberikan suatu informasi penting pada pimpinan perusahaan (Halim, 1997, hal 189).

  Melihat pentingnya sistem pengendalian intern terhadap kas, maka dalam

  STIE

  skripsi ini penulis mengambil judul “Evaluasi Efektifitas Sistem Pengendalian

  Internal Atas Kas Di Perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta” Jangan

  1.2 Identifikasi Masalah

  Dari penjelasan di atas penulis melihat dari sudut pandang manajemen perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta khususnya yang bersifat akuntabilitas dan adminitratif. Perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta mempunyai sistem pengendalian intern yang baik berupa alat, prosedur, kebijakan dan mekanisme yang salah satunya berpengaruh terhadap sistem pengendalian intern terhadap kas pada perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta.

  1.3 Batasan Masalah

  Karena banyaknya kegiatan operasional yang ada di perusahaan Toean

  Wiwaha

  Watiman Resto Yogyakarta maka penulis membatasi pembahasan hanya pada siklus kas saja, yaitu : sistem pengendalian intern terhadap kas.

  1.4 Rumusan Masalah

  Yang menjadi pokok permasalahan untuk dibahas penulis dalam penelitian ini

  Plagiat Widya

  adalah : Apakah Sistem Pengendalian Intern Atas Kas pada perusahaan Toean Watiman Resto Yogyakarta sudah efektif?

  1.5 Tujuan Penelitian STIE

  Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui evektivitas sistem pengendalian intern terhadap kas pada perusahaan Toean Watiman Resto

  Jangan

  Yogyakarta?

1.6 Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penulisan ini adalah 1.

  Untuk menambah pemahaman, pengetahuan dan wawasan penulis mengenai sistem pengendalian intern terhadap kas.

2. Dapat digunakan sebagai sumber informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.

  Wiwaha Plagiat Widya

  STIE Jangan

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS KAS

2.1 Pembahasan Teori

  Guna memperlancar kegiatan perusahaan, maka perlu adanya suatu sistem pengendalian intern sebagai patokan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sistem pada dasarnya merupakan sekolompok elemen yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya dimana mempunyai fungsi bersama- sama untuk mencapai tujuan.

  Wiwaha

  Manfaat dari sistem pengendalian intern adalah untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan pengawasan intern. Dalam hal ini bertujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan untuk memeriksa ketelitian serta keandanlan akuntansi dalam perusahaan. Salah satu bentuk sistem

  Plagiat pengendalian intern adalah adalah sistem pengendalian intern terhadap kas. Widya

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) yang berjudul sistem pengendalian intern kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Struktur struktur organisasi pada Fakultas Ekonomi Universitas

  STIE

  Sumatera Utara di nilai sudah cukup baik karena dapat menunjang terbentuknya kesatuan perintah yang terarah dan pembagian tugas, fungsi,

  Jangan

  wewenang serta tanggung jawab yang jelas. Hal ini sangat membantu dalam pelaksanaan pengendalian intern kas yang efektif di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara serta prosedur penerimaan kas dan pengeluaran STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan dan disimpan oleh pihak yang berwenang serta telah dilakukan pencatatan langsung dari penerimaan dan pengeluaran kas.

  Hal ini membuktikan bahwa sistem pengendalian intern kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat memperbaiki adanya kesalahan dan penyelewengan yang mungkin terjadi. Sistem pengendalian intern kas yang telah efektif harus tetap dipertahankan agar Fakultas Ekonomi dapat mencapai sasaran atau tujuan yang diharapkan.

2.1.1 Pengertian Sistem

  Sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang, saling berhubungan maupun yang tidak seluruhnya merupakan sebuah kesatuan (Saudi, 1995, hal 3). Sedangkan menurut Mulyadi ( 1993, hal 3) sistem ialah sekelompok elemen yang erat berhubungan satu dengan yang lainya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujun tertentu.

  Dari definisi-definisi ini dapat dirinci lebih lanjut mengenai pengertian umum dari sistem (Mulyadi, 1993, hal 2) pertama setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Elemen elemen tersebut meliputi subsistem yang lebih kecil, yang terdiri dari sekelompok elemen yang membentuk subsistem. Seperti sistem pernafasan terdiri dari sekelompok unsur yaitu hidung, saluran pernafasan, paru-paru dan darah. Kedua elemen-elemen tersebut merupakan bagian dari sistem terpadu dari sistem yang bersangkutan.

  Elemen-elemen sistem berhubungan erat satu dengan yang lainya dan sifat serta kerjasama antar elemen sistem tersebut mempunyai bentuk tertentu.

  Ketiga, elemen sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem, seperti dalam sistem pernafasan menyediakan oksigen dan pembuangan

  carbon dioksida dari tubuh manusia bagi kepentingan hidup manusia.

  keempat, suatu sistem merupakan suatu bagian dari sistem lain yang lebih besar, seperti sistem pernafasan manusia merupakan salah satu sistem yang

  Wiwaha

  ada dalam tubuh manusia, yang merupakan bagian dari sistem metabolisme tubuh manusia.

2.1.2 Pengertian Sistem Akuntansi

  Plagiat Widya

  Sitem akuantansi adalah seperangkat catatan, prosedur dan peralatan yang secara rutin berhubungan dengan peristiwa yang mempengaruhi prestasi dan posisi keuangan suatu organisasi (Winarno, 1994, hal 9). Sedangkan menurut Mulyadi (1993, hal 3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir

  STIE

  catatan dan laporan yang dikoordinisan sedemikian rupa untuk menyediakan

  Jangan

  informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

  Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi merupakan alat bagi manjemen untuk mengetahui serta untuk memperoleh data seta ketentuan-ketentuan mengenai kegiatan perusahaan dan juga memutuskan pada transaksi pembayaran kas, penerimaan kas, pembelian dan penjualan. Dalam sistem akuntansi perlu dibedakan sistem dan prosedur. Sistem yaitu prosedur yang dibuat dari pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur yaitu suatu urutan-urutan pekerjaan klerikal yang biasanya melibatkan satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam terhadap transaksi perusahaan

  Wiwaha yang sering terjadi.

  Dari sistem akuntansi tersebut, unsur sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan. Jadi sistem akuntansi adalah salah satu sistem informasi diantara

  Plagiat Widya

  berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan (Mulyadi, 1993, hal.11).

  Berikut ini diuraikan lebih lanjut pengertian masing-masing unsur

  STIE sistem akuntansi tersebut (Ikatan Akuntansi Indonesia 2009).

  Jangan 1.

  Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan dokumen ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam diatas secarik kertas. Formulir juga sering di sebut dengan media, karena formulir merupakan media untuk mecatat peristiwa yang terjadi dalam oraganisasi dalam catatan. Dengan formulir ini , data yang bersangkutan dengan transaksi di rekam pertama kalinya sebagai dasar pencatatn dalam catatan. Contoh formulir adalah: faktur penjualan, kas keluar dan cek. Dengan faktur penjualan misalnya di rekam dengan nama pembeli ,alamat pembeli, jenis dan kuantitas barang yang di jual,harga barang, tanda tangan otorisasi,dan sebagainya, dengan demikian faktur penjualan digunakan untuk mendokumentasikan transaksi penjualan. Informasi

  Wiwaha

  yang tercantum dalam faktur penjualan tersebut kemudian di catat dalam jurnal penjualan dan buku pembantu piutang. Dengan demikian faktur penjualan tersebut merupakan media pencatatan ke dalam jurnal dan media posting kedalam buku pembantu piutang.

  Plagiat Widya

2. Jurnal

  Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklarisifikasikan dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

  STIE Seperti yang telah di uraikan sumber informasi dalam jurnal ini adalah formulir.

  dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya di klarisifikasikan menurut

  Jangan

  penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan di sajikan dalam laporan keuangan. Dalam jurnal ini pula terdapat pula kegiatan peringkasan data yang hasil peringkasanya (berupa rupiah hasil transaksi tertentu) kemudian di posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. Contoh jurnal adalah penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

  3. Buku Bersar Buku besar ( general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening rekening dalam buku besar ini di sediakan sesuai dengan unsur unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. rekening buku besar ini satu pihak dapat di pandang sebagai wadah untuk menggolongkan data

  Wiwaha

  keuangan di pihak lain dapat di pandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

  4. Buku Pembantu Jika data keuangan di golongkan dalam buku besar di perlukan

  Plagiat Widya

  rincianya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger) buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantuyang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Sebagai contoh bila

  

STIE rekening piutang dagang yang tercantum dalam neraca lebih lanjut menurut nama

  debitur yang jumlahnya 60 orang, dapat dibentuk buku pembantu piutang yang

  Jangan berisi rekening-rekening pembantu piutang kepada setiap debitur tersebut.

5. Laporan

  Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca,laba/rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umum piutang,daftar utang yang akan di bayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualanya, laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sisitem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

  Wiwaha

2.1.3 Pengertian Sistem Pengendalian Intern

  Sistem pengendalian intern merupakan pengendalian yang efektif dalam menegakkan disiplin operasi guna mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang atau merupakan suatu pengawasan yang dapat

  Plagiat Widya

  memberikan informasi penting pada pimpinan perusahaan (Halim, 1997, hal 189). Menurut Hartadi (1999, hal 3), sistem pengendalian intern dapat dipandang sebagai sistem sosial (social sistem) yang mempunyai wawasan/makna khusus yang berbeda dalam organisasi perusahaan.

  STIE

  Mulyadi (1993,163) Sistem pengendalian intern meliputi struktur

  Jangan

  organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinisikan untuk menjaga kekayaan organisasi , mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

  Definisi pengendalian intern tersebut menekankan tujuan yang hendak dicapai, dan bukan pada unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut.

  Dengan demikian, pengertian pengendalian intern tersebut diatas berlaku pada perusahaan yang mengolah informasiya secara manual dengan mesin pembukuan maupun komputer. Tujuan pengendalian intern menurut definisi tersebut adalah :

  1. menjaga kekayaan organisasi, 2. mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

  Wiwaha 3.

  mendorong efisiensi, 4. mendorong di patuhinya kebijakan manajemen.

  Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern di bagi menjadi dua

  Plagiat

  macam, yaitu: pengendalian intern akuntansi dan pengendalian internal

  Widya

  admitratif (Mulyadi, 1993, hal 165-169). Sistem pengendalian intern akuntansi bertujuan untuk menjaga harta/kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi. Sedangkan sistem pengendalian

  STIE

  intern adminitratif meliputi struktur organisasi, metode/prosedur dan ukuran- ukuran yang dikoordinikasikan untuk menjaga harta/kekayaan organisasi,

  Jangan

  mengecek ketelitian data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan kebijakan perusahaan.

  Dari definisi pengendalian intern tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut, yaitu :

  1. Pengendalian intern merupakan suatu proses.

  Pengendalian intern merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu pengendalian itu sendiri bukan merupakan suatu tujuan.

  Pengendalian intern merupakan suatu rangkaian tindakan yang bersifat persuasive dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai tambahan, dari infra struktur dan entitas.

  2. Pengendalian intern dilakukan oleh orang. Wiwaha Pengendalian intern bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir. Namun dijalankan oleh orang dari jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen dan personil lain.

3. Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai,

  Plagiat Widya

  bukan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entiras. Keterbatasan yang melekat dalam semua sistem pengendalian intern dan pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam mencapai tujuan pengendalian menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan

  STIE mutlak.

  Jangan 4.

  Pengendalian intern ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan pelaporan keuangan, kepatuhan dan operasi.

2.1.4 Pemahaman Sistem Pengendalian intern.

  STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  Pemahaman sistem pengendalian intern prosedur pemahan sistem pengendalian intern dalam arti penilaian secara kritis terhadap kelemahan dan kebaikan sistem pengendalian intern yang berlaku dapat dibagi menjadi lima tahap sebagai berikut (Munawir, 1995 hal 237) :

  1. Melakukan review pendahuluan atau memahami pengendalian intern yang ditetapkan manajemen, serta menentukan potensi dapat dipercayainya pengendalian intern tersebut. Tahap pertama dalam review pendahuluan adalah melakukan rivew terhadap kertas kerja tahun sebelumnya, pedoman prosedur, wawancara dengan manajemen, observasi terhadap kegiatan personalia klien untuk memperoleh gambaran secara umum terhadap linkungan pengendalian, arus transaksi melalui sistem akuntansi dan prosedur pengendalian.

2. Mendokumentasikan hasil pemahaman

  Tahap kedua dari proses pemahaman sistem pengandalian intern adalah harus membuat kertas kerja dalam arti auditor harus mendokumentasikan hasil pemahaman dari tahap pertam tersebut. Beberapa tehnik yang umum dipakai auditor dalam rangka mendokumentasikan hasil pemahaman pengendalian intern adalah sebagai berikut : a.

   Flowcarting

  Flowcarting merupakan tehnik menjelaskan suatu struktur

  pengendalian intern dengan menggunakan simbol-simbol yang disajikan secara diagram.

  b.

  Daftar pertanyaan.

  Metode yang biasa digunakan untuk menjelaskan struktur pengendalian intern dengan cara mengisi daftar pertanyaan yang sudah di standarisir.

  c.

  Uraian tertulis Uraian tertulis ini biasanya menerangkan tentang struktur atau

  Wiwaha

  prosedur akuntansi yang diperiksanya, identifikasi karyawan yeng melakukan berbagai macam tugas, pembuatan dokumen dan tugas tugas kewajiaban utama masing-masing bagian.

1. Melakukan pengamatan transaksi secara sepintas

  Plagiat Widya

  Metode yang digunakan untuk melaksanakan pengamatan sepintas terhadap transaksi adalah: a.

  Pengamatan pribadi.

  Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan keyakinan

  STIE

  tentang eksistensi dan efektifitas bekerjanya struktur pengendalian

  Jangan intern yan tidak dapat di telusuri jejaknya dalam dokumen perusahaan.

  b.

  Mengajukan pertanyaan.

  Bersamaan dengan pengamatan pribadi pertanyaan-petanyaan tentang fungsi pengendalian dapat diajukan untuk memperoleh penjelasan dari para pelaksana tentang fungsi-fungsi yang mereka kerjakan.

c. Walk through test

  Pengujian yang dilakukan sambil mengerjakan prosedur yang lain (misalnya pengamatan pribadi) dan biasanya tanpa direncanakan.

  2. Identifikasi dapat tidaknya pengendalian tersebut diandalkan atau di percaya.

  Berdasarkan dokumentasi pengendalian intern, terutama sistem dan prosedur pengendalianya dan dengan anggapan bahwa

  Wiwaha

  pengendalian yang ada secara potensial dapat diandalkan, auditor melanjutkan pemahaman sebagai berikut a.

  Identifikasi tujuan sistem b. Memertimbangkan kemungkinan kesalahan atau penyimpangan

  Plagiat Widya

  yang terjadi jika pengendalian tidak terpenuhi.

  c.

  Menentukan pengendalian yang digunakan oleh klien untuk mencegah dan mendeteksi kemungkinan dan kesalahan penyimpangan.

  STIE d.

  Merancang pengujian pengendalian untuk setiap prosedur

  Jangan pengendalian sebagai dasar penentuan pengujian subtantif.

  3. Menentukan pengaruh sistem pengendalian intern terhadap penguji subtantif. STIE Widya Wiwaha

  Jangan Plagiat

  Berdasarkan pada bukti-bukti tambahan yang diperoleh dari pengujian pengendalian, auditor menyusun kembali atau memperbaiki progam auditnya untuk memperoleh bukti yang menguatkan. Dengan data lain dalam tahap ini auditor menentuka kebaikan dan kelemahan pengendalian dan menyusun progam audit tahap akhir.

2.1.5 Elemen Elemen Internal Kontrol Sistem

  Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission

  (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen Internal Control System yang meliputi (1) linkungan Pengendalian (Control Eviroment), (2) Penilian Resiko (Risk Assesment), (3) Aktivitas Pengendalian (Control

  Prosedur), (4) Pemantauan (Monitoring), serta (5) Informasi dan Komunikasi (Information and Comucation).

1. Lingkungan penngendalian (Control Eviroment.

  Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik manajager perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian sangat oleh atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan pengendalian harus diberi tekanan perhatian, karena berdasarkan kenyataan, justru lingkungan pengendalian ini mempunyai dampak besar terhadap keseriusan pengendalian intern yang diterapkan dalam perusahaan.

  2. Pelilain Resiko (Risk Assesment) Semua organisasi memliki resiko dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan no profit) maupun no bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapt di analisi dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan insensitas dan tindakan yang dapat meminimalkanya.

  3. Prosedur Pengendalian (Control Aktitis) Prosedur pengendalian dapat di tetapkan untuk menstandarisasi

  Wiwaha

  proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidak beresan dan kesalahan prosedur pengendalian meliputi hal hal sebagai berikut: a.

   Personil yang kompeten,mutasi tugas dan cuti wajib Plagiat Widya b.

   Pelimpahan tanggung jawab c. pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait

  STIE d.

   Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasional 4.

  Jangan

  Pemantauan (Monitoring) Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian.

  Pengendalian dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karayawan atau tanda-tanda peringatan yang telah diberikan oleh sistem akuntansi.

  Penilain secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur

  korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal

  adalah pihak yang bertanggungjawab atas pemantauan system pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian

  Wiwaha atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.

5. Informasi Komunikasi (Information and Komukation)

  Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting dalam

  Plagiat Widya

  pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkugan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan peraturan yang berlaku pada

  STIE perusahaan.

  Jangan

  Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan.manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan ekternal.

2.1.6 Pentingnya Pengendalian Intern

  Faktor-faktor yang dipandang penting akan perlunya sistem pengendalian intern adalah :

  1. Luas dan ukuran kesatuan usaha yang menjadi kompleks dan meluas sehingga manajemen harus mempercayai berbagai macam laporan dan analisis untuk pengendalian operasi secara efektif.

  Wiwaha 2.

  Pengawasan dan penelaahan yang melihat pada sistem pengendalian intern yang baik mampu melindungi terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kesalahan yang akan terjadi.

3. Tidak praktis apabila akuntan memeriksa secara keseluruhan dengan

  Plagiat Widya

  keterbatasan uang jasa (fee) tanpa mempercayai sistem pengendalian intern.

  Setiap perusahaan yang telah berjalan harus tetap memonitor kegiatan

  STIE

  dan hasil operasinya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap professional untuk memajukan dan meningakatkan hasil-hasil yang telah

  Jangan

  dicapai. Sebagai satu kesatuan usaha, tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba. Maka dari itu pimpinan sangat membutuhkan informasi keadaan terakhir perusahaanya. Melihat kenyataan pentingnya laporan sebagai sumber informasi, dalam hubunganya dengan pengendalian operasi mak diperlukan adanya suatu pengendalian intern yang cukup kuat atas sistem dan prosedur sistem akuntansi yang berlaku,sehingga laporan yang dihasilkan dapat dipecaya.

2.2. Pengertian Kas

  Kas menurut Simamora (2002, hal, 380) sebagai berikut : “kas yaitu aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard an dasar pengukuran suatu sistem akuntansi untuk semua pos-pos yang lain.”

  Wiwaha

  Seperti didefinisikan oleh Ikatan Akuntansi Indosia (2002:2.2). “Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid berjangka pendek dan yang dengan cepat dapt dijadikan kas dengan jumlah tertentu tanpa

  Plagiat Widya

  menghadapi resiko perubahan yang signifikan.” Sedangkan menurut Bridwan (2003, hal, 85) “ kas merupakan suatu alat penukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam

  STIE

  neraca kas merupakan aktiva yang paling sering berubah. Hampir dalam setiap transaksi dalam pihak luar selalu mempengaruhi kas.

  Jangan

  Menuru Kusnadi dalam bukunya Akuntansi Keuangan Menengah (intermendite) (2000:60) menyatakan bahwa : “Kas merupakan suatu pembayaran yang mudah dipindah tangankan antar pihak yang melakukan transaksi. Kas mempunyai kegunaan yang universal dan ia merupakan kertas kecil yang mempunyai nilai yang cukup tinggi”.

  Menurut Haryono Jusup (2001, hal, 2)mengemukakan pengertian kas adalah sebagai berikut : Kas adalah aktiva yang di miliki dan digunakan hampir semua perusahaan kas meliputi uang tunai ( uang kertas maupun uang logam ), dan kertas-kertas berharga yang dapat disamakan dengan uang, serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu (misalnya rekening giro).

  Wiwaha 2.2.1.

   Pengertian Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kas

  Kas didefinisikan sebagai alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang dan dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dalam jumlah sebesar nominalnya, juga simpanan di bank atau tempat lainya yang

  Plagiat Widya