BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN - PENINGKATAN KERJA KERAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI CAHAYA DAN SIFAT -SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD N 1 KENITEN - repository perpustakaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu

  siklus I dan siklus II yang tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing yaitu 2 x 35 menit. Tiap pelaksanaan tindakan dilakukan observasi. Observasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa sedangkan hasil prestasi belajar diukur dengan tes formatif. Karakter kerja keras itu sendiri diukur dengan menggunakan angket skala sikap yang diujikan pada tiap akhir siklus.

  Guru dalam pelaksanaan penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal ini sudah menjadi kesepakatan antara guru kelas, kepala sekolah dan peneliti.Beberapa kekhawatiran dalam pelaksanaan pembelajaran, seperti kecanggungan siswa, pengkondisian siswa serta hal-hal lain yang bersangkutan sudah diusahakan dengan meminimalisir setiap kejadian yang ada dengan melaksanakan pembelajaran seperti biasa di kelas tersebut. Jauh hari sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti meminta ijin masuk kelas untuk melaksanakan pembelajaran seperti biasa. Pembelajaran bukan hanya konsentrasi disatu mata pelajaran IPA, namun disesuaikan dengan kesempatan yang ada serta mata pelajaran pada saat jam yang sudah dijadwalkan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  62

1. Hasil Penelitian Siklus 1

  a. Hasil Perencanaan Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan, peneliti dan guru kelas terlebih dahulu melakukan kegiatan perencanaan agar proses pembelajaran dapat berjalan lancer. Kegiata perencanaan ini menghasilkan: 1) Rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP) mengenai materi yang akan diajarkan sesuai dengan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. RPP disusun oleh peneliti yang berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Media pembelajaran yang akan digunakan, baik dalam penyampaian materi kepada siswa maupun alat dan bahan yang akan digunakan langsung oleh siswa dalam eksperimen secara berkelompok ketika mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

  3) Susunan lembar observasi mengenai aktivitas guru dan siswa dan angket kerja keras. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah disusun yaitu eksperimen. Angket kerja keras digunakan untuk mengetahui karakter kerja kerja keras siswa.

  4) Tes siklus, diberikan pada tiap akhir siklus yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan.

  b. Hasil Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dengan metode eksperimen pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Hari Senin, 18 Maret 2013 pukul 09.00 s.d 10.10 WIB dengan materi pelajaran sifat cahaya menembus benda bening dan dapat merambat lurus. Pertemuan kedua pada hari Rabu, 20 Maret 2013 pukul 09.00 s.d 10.10 WIB dengan materi sifat cahaya dapat dipantulkan.

  Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu persiapan dengan kegiatan yang diawali oleh guru untuk membuka pelajaran dengan mengucap salam, kemudian menanyakan kabar serta presensi siswa dengan cara bertanya kepada siswa “Apakah hari ini ada yang tidak masuk?”, ternyata semua masuk dengan jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 siswa. Guru menyiapkan topi mahkota yang bernomor absen siswa untuk dikenakan pada saat pembelajaran dengan tujuan agar observer siswa lebih mudah dalam melakukan pengamatan. Hari pertama penelitian, siswa sudah terbiasa akrab dengan guru. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan “Yel” yang sudah diajarkan sebelumnya, yaitu ketika guru berseru “Kelas lima”, siswa serentak menjawab,”Yess” dengan kedua tangan mengepal dan bersikap pada umumnya ketika mengucap yes. Selamat pagi dan semangat pagi yang selalu diucapkan gurupun tidak tertinggal, dengan tujuan agar siswa selalu semangat pagi yang identik dengan kesegaran walaupun sudah siang. Ada satu siswa yang memang pembawaan kurang energik ketika pembelajaran yaitu Meindri Maulina. Keterangan ini juga diperkuat dari Pak Wiarso selaku guru kelas V dan siswa-siswa kelas V yang menyatakan bahwa Mei memang seorang anak yang pendiam. Kegiatan selanjutnya, guru bersama peerta didik menyiapkan kebutuhan belajar. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dan langkah-langkah pembelajaran.

  Penyampaian materi diawali guru dengan terlebih dahulu bertanya mengenai macam-macam benda yang ada di sekitar kelas ataupun luar kelas (lingkungan sekolah). Siswa dengan aktif menjawab “meja, kursi, lampu, kaca, papan tulis, pohon, matahari, tanah, dsb.” Guru kembali bertanya, “dari berbagai benda-benda yang kalian sebutkan, apakah ada yang bisa memancarkan cahaya?” Ali Imron salah satu siswa aktif menjawab dengan benar, yang lainpun turut mengikuti. Pembelajaran masuk pada kegiatan inti dengan penjelasan isi materi mengenai sifat cahaya dapat merambat lurus dan menembus benda bening. Penjelasan mengenai cahaya merambat lurus, guru telah menyiapkan alat percobaan dan menunjuk salah satu siswa, yaitu Yoan untuk membantu maju di depan kelas. Seperti pada gambar 4.1 di bawah ini:

  Gambar 4.1: Siswa merangkai media Gambar 4.2: Guru mendemonstrasikan media

  Guru kemudian mendemonstrasikan alat peraga cahaya merambat lurus di depan kelas. Gambar 4.2 di atas menunjukan bahwa guru mendemonstrasikan alat peraga dan menunjuk salah satu siswa untuk memperagakannya, Dede. Beberapa siswa lainpun diberi kesempatan untuk mencobanya. Guru tidak lupa untuk menanyakan pemahaman siswa mengenai materi yang sudah disampaikan. Hari pertama siswa terlihat canggung yang ditandai oleh pasifnya siswa yang tidak biasanya. Siswa pasif ketika ditanya mengenai materi yang belum dipahami, maka gurupun melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu eksperimen. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah semua siswa siap, guru menjelaskan langkah-langkah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan judul Eksperimen Cahaya 1 yang berisikan cahaya menembus benda bening. Perwakilan tiap kelompok yang diwakili oleh ketua dan satu anggotanya maju ke meja guru untuk mengambil alat dan bahan. Agar tertib, guru menunjuk kelompok yang paling tenang terlebih dahulu. Setelah semua kelompok mendapatkan alat dan bahan, dengan segera tiap kelompok melaksanakan eksperimen 1. Guru memberika bimbingan dengan berkeliling tiap kelompok dan membantu dengan memancing siswa dalam menjawab pertanyaan LKS. Pengerjaan LKS secara kelompok tersebut hanya didominasi oleh 1 s.d 2 siswa pada tiap kelompok, sedangkan yang lain masih bermai-main. Usai mengerjakan dengaan waktu yang telah ditentukan, guru memberi kesempatan kepada tiap kelompok agar mewakilkan satu anggota untuk membacakan hasil eksperimen. Hal yang terjadi justru siswa cenderung diam dan malu serta takut salah. Akhirnya, guru menunjuk perwakilan beberapa kelompok untuk maju, dengan kriteria kelompok yang paling ribut. Kelompok VI dan kelompok I maju untuk membacakan hasil eksperimen, dari kedua kelompok tesebut kelompok VI yang paling mendekatai jawaban sempurna.

  Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok unggul dengan mengajak semua siswa bertepuk tangan wujud rasa menghargai pendapat teman. Usai membahas LKS, guru kembali menanyakan mengenai materi yang belum dipahami. Siswa belum juga ada yang bertanya, kemudian guru melanjutkan dengan memberikan penguatan materi sebelum diadakan latihan tes formatif. Soal segera dibagikan dan siswa mulai mengerjakan. Salah satu siswa yang termasuk pintar di kelas terlihat merasa jenuh, dan beberapa siswa lainpun seperti itu. Guru berupaya untuk menambah semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa untuk relaksasi sejenak. Yel-yel pun guru keluarkan dan siswa terlihat lebih semangat kembali. Waktu menunjukan pukul 10.05, siswa segera mengumpulkan hasil tes latihan individu. Guru kembali mengajak siswa untuk meriview pembelajaran, dan memberitahukan materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya serta tidak lupa pula berpesan agar pertemuan selanjutnya siswa membawa sendok besi masing-masing satu buah. Kegiatan penutup pembelajaran, dilakukan dengan pesan-pesan moral dan hamdallah bersama.

  Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua, pada kegiatan awal tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Salam, doa, presensi, apersepsi memberikan motivasi dengan yel. Hari kedua penelitian, ada dua siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan sedang berlatih untuk persiapan lomba siswa teladan antar Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kedungbanteng. Awal kegiatan, guru melakukan inovasi tempat d uduk dengan leter “U”. Siswa merasa sangat senang karena merasa mendapat penyegaran. Dede, salah satu siswa berkata,“Bu, duduknya seperti ini selamanya saja bu. Enak buat belajar,” begitupula siswa- siswa yang lain menguatkan,”iya bu, seperti ini saja ya bu”. Guru memberikan pengertian, “Anak-anak, posisi duduk seperti ini hanya ketika belajar dengan Bu Lis.” Selanjutnya, guru mengajak siswa untuk menyiapkan peralatan belajar, dengan di sisi lain guru menyiapkan media dan alat peraga. Sendok yang akan digunakanpun sudah mulai bersuara gaduh. Guru segera memperingatkan siswa agar tidak memainkan sendoknya yang membuat gaduh. Pertemuan kedua ini, merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama. Guru mengajak siswa kembali mengingat materi sebelumnya, kemudian masuk pada materi selanjutnya yaitu sifat cahaya dapat dipantulkan.

  Cermin yang berada di sebuah almari kelas, lekas diambil oleh guru dan kemudian bercermin. Siswa-siswa terlihat penasaran, dan ada pertanyaan,”Bu Lis, sedang apa? Tiba-tiba bercermin di depan k elas.” Segera guru menanyakan pada peserta didik, “Apakah ada yang tahu maksud ibu bercermin?”, siswa menjawab serentak,”tidak bu”. Guru segera menjelaskan maksud dari sikap guru tersebut, yaitu cahaya dapat dipantulkan dengan salah satu peristiwa yang mem buktikan bahwa kita dapat bercermin. “Kita dapat bercermin karena adanya pantulan dari cahaya”, jelas guru. Peserta didik terlihat antusias ketika sudah mulai pembelajaran. Sendok yang mereka bawapun sudah mereka siapkan, namun ada beberapa siswa yang sudah merasa jenuh sehingga bermain sendiri.

  Guru langsung menegurnya, siswapun akhirnya menurutinya. Pertemuan kedua ini, terasa cukup menjenuhkan memang. Gurupun ikut merasakan kejenuhan, guru berusaha mencairkan suasana dengan yel-yel kemudian relaksasi. Yel yang dilontarkan siswa cukup membuat siswa lebih baik semangat, dari sebelumnya. Materi yang disampaikan kali ini cukup sulit yaitu mengenai sifat-sifat bayangan cermin datar dan cermin lengkung. Kegiatan selanjutnya yaitu pengerjaan LKS dan saatnya siswa melakukan pembuktian pada eksperimen cahaya 2 yaitu mengetahui sifat-sifat bayangan pada cermin datar, cembung dan cekung, namun sebelumnya guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami.

  Siswa hanya diam, guru merasa siswa sudah paham. Guru segera membagi siswa menjadi 6 kelompok. Pengkondisianpun terus dilakukan, setelah siswa lebih tenang barulah guru membagikan LKS secara urut dari yang kelompok yang lebih tanang terlebih dahulu.

  Guru menjelaskan langkah-langkah eksperimen. Eksperimen dilakukan secara berkelompok dengan bimbingan dari guru.

  Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan hasil eksperimen. Hasil eksperimen tiap kelompok akan dibacakan oleh ketua kelompok.

  Pertemuan kedua ini, yang berani maju adalah kelompok 1 dan kelompok 6 terlihat pada gambar 4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3 Perwakilan kelompok 1 dan 6 maju membacakan hasil eksperimen Kelompok 1 dibacakan oleh Ersha sedangkan kelompok 6 dibacakan oleh Farhan. Kedua kelompok tersebut sama-sama membacakan hasil kesperimen kelompok secara bergantian. Jawaban dari kedua kelompok tersebut yang paling mendekati sempurna adalah kelompok 1. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang sudah berani maju dan yang paling mendekati jawaban sempurna dengan mengajak seluruh siswa bertepuk tangan. Guru memberikan penguatan materi hasil eksperimen dengan mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan segera guru melanjutkan evaluasi akhir siklus. Evaluasi kali ini merupakan materi totalitas dari pertemuan pertama. Siswa terlihat kurang bersemangat, karena materi pertemuan kedua ini memang cukup sulit. Guru kembali menjelaskan berulang-ulang sampai siswa lebih dapat memahami materi yang disampaikan. Semangat siswa diusahakan guru dengan kembali relaksasi, “Coba, sekarang tarik nafas dulu semuanya. Keluarkan perlahan, dan angkat kedua tangan lalu turunkan dan kibas- kibaslah kedua telapak tangan kalian!”, kata guru. Siswapun terlihat lebih semangat dari sebelumnya. Evaluasi segera dibagikan.

  Guru melakukan pendampingan ketika siswa mengerjakan evaluasi. Kegiatan selanjutnya setelah evaluasi adalah pengisian angket. Guru menjelaskan langkah pengisisan angket. Guru mengingatkan dan menegaskan kepada siswa, “Anak-anak, angket ini diisi dengan jujur. Siswa yang tidak jujur, akan ibu beri hukuman. Bu guru tahu siswa yang jujur dan yang tidak, nanti terlihat. Bu Wulan (observer 2), sudah mengamati kalian selama pembelajaran bersama ibu berlangsung. angket ini tidak akan berpengaruh pada nilai tes evaluasi yang tadi kalian kerjakan, tetapi yang dinilai di sini adalah kejujuran kalian”. Siswa segera mengerjakan angket tanpa bantuan guru, karena sudah bisa dalam cara pengisiannya. Kegiatan ditutup dengan pesan-pesan moral, doa serta salam.

  c. Hasil observasi Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti sebagai guru pengajar, Observer I yaitu Pak Wiarso guru kelas V SD N 1 Keniten dan Observer II yaitu Nurina Wulan Setya Dewi. Tugas dari observer I adalah mengobservasi aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar sedangkan observer II bertugas untuk mengobservasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan mengguanakan lembar observasi guru dan siswa yang sudah disiapkan oleh peneliti. Hasil observasi terdiri dari beberapa point yaitu: prestasi belajar siswa dengan ranah kognitif yang diukur menggunakan tes formatif, kerja keras siswa melalui skala sikap yang berupa angket dan observasi siswa guru serta observasi siswa. Hasil yang diperoleh sebagai berikut:

  1) Prestasi Belajar Siswa Penilaian prestasi belajar siswa dilakukan dengan mengadakan tes formatif evaluasi pada akhir siklus. Hasil dapat dilihat melalui tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I NO.

INDIKATOR KETERANGAN 1.

  Jumlah siswa keseluruhan

  27 2. Jumlah siswa abstain

  2

  3. Jumlah seluruh nilai 1700 4.

  Jumlah siswa yang tuntas

  17 5. Jumlah siswa yang tidak tuntas

  8 6. Rata-rata nilai siklus I

  68

  7. Prosentase ketuntasan siklus I 68 %

  • KKM = 66
  • Prosentase ketuntasan kelas = 85 %

Tabel 4.1 di atas menunjukan bahwa hasil tes formatif pada siklus I yang telah dilaksanakan diperoleh nilai rata-rata

  kelas 68. Nilai terendah 35 dan nilai tertinggi 85. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 25, dengan jumlah siswa tuntas belajar sebanyak 17 siswa sedangkan tidak tuntas sebanyak 8 siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus I mencapai 68 % sehingga belum dapat dikatakan tuntas.

  2) Karakter Kerja Keras Siswa Penilaian karakter kerja keras siswa menggunakan skala sikpa yang berupa angket kerja keras. Angket ini terdiri dari lima indikator dengan sepuluh butir pernyataan. Hasil analisis karakter kerja keras pada siklus I yaitu pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Karakter Kerja Keras Siswa Siklus I NO.

INDIKATOR KETERANGAN

  1. Jumlah siswa keseluruhan

  27 Jumlah siswa abstain

  2 2. Jumlah total nilai 629 3. Jumlah siswa criteria kerja keras

  3 4. cukup Jumlah siswa criteria kerja keras

  20 5. tinggi Jumlah siswa criteria kerja keras

  2 6. sangat tinggi

Rata-rata kerja keras siklus I 25,16

  7. Kriteria kerja keras siklus I TINGGI 8.

  Nilai sempurna = 40 Dengan Kriteria SANGAT TINGGI

Tabel 4.2 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan rata-rata karakter kerja keras siswa pada siklus I ini adalah 25,16

  dengan criteria tinggi. Hasil tersebut merupakan kriteria yang cukup bagus.

  3) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

  

NO ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 R1 %

1 Kegiatan Awal

  a. Mempersiapkan siswa untuk

  4

  4 4 100 belajar : salam, berdoa, presensi.

  b. Melakukan kegiatan apersepesi

  3

  2

  2.5

  62.5

  c. Menyampaikan tujuan/langkah-

  2

  2

  2

  50 langkah pembelajaran d. Memberi motivasi belajar peserta

  3

  2

  2.5

  62.5 didik

2 Kegiatan Inti pembelajaran

  a. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran saat menjelaskan

  3

  2

  2.5

  62.5 materi b. Memberikan tugas sesuai dengan materi dengan memberikan LKS eksperimen

  3

3 Kegiatan Akhir

a. Memberikan soal latihan/evaluasi.

  87.5

  b. Melaksanakan pengorganisasian kelas

  62.5

  2.5

  2

  3

  a. Menggunakan waktu dan media secara efektif dan efisien

  4

  3.5

  2

  3

  c. Melakukan penutup dengan mengucap salam

  62.5

  2.5

  2

  3

  3

  62.5

  2.5

  75 JUMLAH 1350 SKOR MAKS 2000 RATA-RATA

  P2 : Pertemuan 2 C : Cukup Baik

  1 : Pertemuan 1 R1 : Rata-rata S1

  P

  Keterangan:

  Total persentase aktivitas guru pada siklus I adalah (1350:2000)x100=67,5 % Dengan Kriteria = Cukup Baik

  67,5 KRITERIA C

  3

  2

  3

  3

  d. Menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar dalam pembelajaran.

  87.5

  3.5

  3

  4

  62.5 b. Memberikan penguatan materi.

  2.5

  2

  2

  2.5

  3

  2

  e. Memfasilitasi siswa dengan memberikan pertanyaan pada saat bereksperimen

  50

  2

  2

  d. Melakukan bimbingan ketika siswa mengalami kesulitan dalam bereksperimen.

  3

  75

  3

  3

  3

  c. Menjelaskan langkah-langkah tugas eksperimen

  62.5

  2.5

  62.5

  f. Menyuruh perwakilan kelompok untuk membacakan hasil eksperimen

  3

  2

  62.5

  2.5

  2

  3

  62.5 i. Mengajak siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran

  2.5

  2

  3

  h. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya apabila masih ada yang belum dipahami

  75

  3

  2

  4

  g. Memberikan penghargaan kepada kelompok dengan nilai paling tinggi.

  62.5

  2.5

4 Hal-hal Lain yang Mendukung

c. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

Tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa aktivitas guru pada siklus

  I diperoleh rata-rata 67,5 % dengan kriteria cukup baik. Pada pertemuan pertama justru lebih tinggi daripada pertemuan kedua, sehingga dari siklus I ke siklus II. Pertemuan pertama menghasilkan rata-rata 75 % sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata 60 %.

  Penurunan berarti berkisar 10 %. 4) Hasil Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I RESPON SISWA NO

INDIKATOR JML RT P1 P2

  Mempersiapkan alat-alat yang akan 1. digunakan dalam pembelajaran

  96 82 178

  89 2. memperhatikan penjelasan guru 75 64 139

  69.5 aktif melakukan kegiatan

  3. bereksperimen

  87 79 166

  83 aktif berdiskusi dan berpendapat

  4. dalam kelompok

  76 69 145

  72.5 5. aktif menampilkan hasil diskusi 61 57 118

  59 6. fokus pada tugas yang diberikan guru 67 65 132

  66 mencatat hal-hal penting dalam

  7. pemblejaran

  94 92 186

  93 8. mengerjakan tugas tepat waktu 84 75 159

  79.5 JUMLAH 640 583 1223 611.5 Jml Siswa Hadir

  27

  25

  52 Jml maksimal indikator 864 800 1664 832 Hasil Nilai persentase Aktivitas Siswa pada Siklus I = (1223:1664)X100%=73, dengan kriteria "BAIK"

  Keterangan : P1 : Pertemuan 1 P2 : Pertemuan 2

Tabel 4.4 di atas menunjukan bahwa observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama diperoleh skor 640 dengan

  persentase 74,07 % kriteria baik. Pada pertemuan kedua, diperoleh skor 583 dengan persentase 72,87 % kriteria baik. Aktivitas siswa dilihat dari pertemuan dan pertemuan kedua, justru mengalami penurunan 1,2 %, sehingga Siklus I memperoleh hasil rata-rata nilai persentase 73,49 % dengan kriteria baik.

  d. Hasil Refleksi Refleksi pada siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil obervasi dan hasil tes siklus I yang sudah dijelaskan di atas, menunjukan bahwa ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Evaluasi tersebut dilakukan oleh peneliti dan guru kelas V terhadap beberapa tindakan yang perlu diterapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya. Tindakan yang perlu diperbaiki pada siklus I meliputi refleksi dalam proses pembelajaran dan refleksi hasil pembelajaran. Adapun hasil refleksi sebagai berikut: 1) Proses Pembelajaran

  Proses pembelajaran bukan hanya dilihat dari siswa, namun juga peran aktif guru yang memang dapat mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran yang telah disusun. Proses pembelajaran dilihat dari siswa sebagai berikut: a) Sebagian besar siswa masih takut menjawab pertanyaan, bahkan bertanya.

  b) Kerja kelompok belum dapat berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari sebagian siswa yang hanya bermain-main ketika bereksperimen. c) Siswa masih malu-malu atau canggung untuk melakukan eksperimen karena baru mengalami pembelajaran yang berbeda.

  d) Siswa masih mengalami kesulitan dalam mengambil kesimpulan atau merumuskan kesimpulan dari hasil pengamatan terhadap eksperimen.

  e) Keaktifan siswa yang diperoleh pada siklus I dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua mengalami penurunan. Pada pertemuan pertama diperoleh persentase 74,07 % kriteria baik, sedangkan pertemuan kedua diperoleh persentase 72,87 % kriteria baik. Penurunan persentase 1,2 %, sehingga Siklus I memperoleh hasil rata-rata nilai persentase 73,49 % masih dengan kiteria baik.

  Proses pembelajaran dilihat dariguru, sebagai berikut:

  a) Guru masih kurang tegas terhadap siswa yang belum bisa melaksanakan perintah atau tugas dari guru.

  b) Langkah-langkah pembelajaran beberapa kali ada hal yang terlupa.

  c) Guru kurang memberi rangsangan yang berupa pertanyaan agar siswa mau aktif.

  d) Guru masih kurang intens dalam memfasilitasi bimbingan ketika kerja kelompok eksperimen.

  2) Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran yang dimaksud yaitu berupa nilai prestasi dan tingkat karakter kerja keras siswa, sebagai berikut: a) Hasil tes formatif pada siklus I yaitu: dari 25 siswa diperoleh rata- rata nilai 68 dengan 17 siswa tuntas dan 8 siswa tidak tuntas.

  b) Persentase ketuntasan yang diperoleh 68% sedangkan indikator keberhasilan ketuntasan sebesar 85% dengan Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 66.

  c) Karakter kerja keras sudah cukup bagus, dengan perolehan jumlah skor 629 dari 25 siswa sehingga mempunyai rata-rata 25,16 dengan kriteria tinggi. Perolehan hasil pembelajaran karakter kerja keras ini yaitu dengan rincian 3 siswa kriteria cukup, 20 siswa kriteria tinggi dan 2 siswa dengan kriteria sangat tinggi.

  Hasil dari siklus I tersebut secara garis besar memang masih perlu diadakanya perbaikan. Perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II dengan 2 kali pertemuan. Upaya perbaikan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: 1) Guru membuat kontrak pembelajaran yang berupa peraturan- peraturan ketika pembelajaran, bagi pelanggar peraturan akan dikenai sanksi. 2) Guru lebih memaksimalkan langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan metode eksperimen agar tidak terlupa sehingga berjalan maksimal salah satunya dengan cara membuat catatan kecil garis besar dari langkah-langkah pembelajaran ketika pembelajaran berlangsung.

  3) Guru menciptakan suasana yang bebas dan terbuka yang dapat mengundang siswa baik dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. Guru mendorong siswa untuk menjawab pertanyaan secara bebas sehingga siswa berani menjawab pertanyaan. Guru tetap menghargai jawaban siswa baik jawaban tersebut benar maupun jawaban yang kurang tepat.

  4) Guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siswa lebih antusias dalam belajar seperti “ice break” maupun yel-yel semangat. 5) Guru lebih inten dalam membimbing siswa mengerjakan LKS eksperimen, sehingga siswa paham dengan LKS yang dihadapinya. 6) Guru memberikan point hadiah bintang kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru serta berpendapat. Perolehan bintang terbanyak akan mendapatkan hadiah. Begitupula dengan hasil kelompok eksperimen terbaik.

2. Hasil Penelitian Siklus II

  a. Hasil Perencanaan Hasil perencanaan siklus II memperhatikan hasil refleksi pada siklus I. Kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan tindakan siklus I diupayakan untuk diantisipasi pada siklus II ini.Hasil kegiatan perencanaan ini meliputi:

  1) Rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP) mengenai materi yang akan diajarkan sesuai dengan metode pembelajaran yaitu metode eksperimen. RPP disusun oleh peneliti yang berguna sebagai pedoman guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. 2) Media pembelajaran yang akan digunakan, baik dalam penyampaian materi kepada siswa maupun alat dan bahan yang akan digunakan langsung oleh siswa dalam eksperimen secara berkelompok ketika mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

  3) Susunan lembar observasi mengenai aktivitas guru dan siswa.

  Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui kesesuaian guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah disusun yaitu eksperimen.

  4) Soal tes siklus dan angket kerja keras. Tes siklus diberikan pada tiap akhir siklus yang digunakan untuk mengukur prestasi siswa.

  Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan. Angket kerja keras digunakan untuk mengetahui karakter kerja kerja keras siswa

  5) Kontrak pembelajaran bersama siswa yang berupa peraturan- peraturan ketika pembelajaran, bagi pelanggar peraturan akan dikenai sanksi.

  6) Catatan kecil untuk guru mengenai langkah-langkah pembelajaran dalam menggunakan metode eksperimen.

  7) Susunan pertanyaan-pertanyaan seputar materi untuk proses pembelajaran.

  8) Media bintang penghargaan terhadap siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru.

  b. Hasil Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dengan metode eksperimen pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2 x 35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada Hari Senin, 25 Maret 2013 pukul 09.00 s.d 10.10 WIB dengan materi pelajaran sifat cahaya dapat dibiaskan. Pertemuan kedua pada hari Rabu, 27 Maret 2013 pukul 09.00 s.d 10.10 WIB dengan materi sifat cahaya dapat diuraikan.

  Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus II yaitu persiapan dengan kegiatan yang diawali oleh guru untuk membuka pelajaran dengan mengucap salam, kemudian menanyakan kabar serta presensi siswa dengan cara bertanya kepada siswa “Apakah hari ini ada yang tidak masuk?” ternyata abstain 2 siswa dengan keterangan ijin latihan persiapan lomba siswa teladan tingkat Kec. Kedungbanteng. Guru menyiapkan topi mahkota yang bernomor absen siswa untuk dikenakan pada saat pembelajaran dengan tujuan agar observer siswa lebih mudah dalam melakukan pengamatan. Siklus kedua ini, anak-anak lebih dapat menyesuaikan metode pembelajaran IPA dengan metode eksperimen. Awal pembelajaran, seperti biasa guru melakukan apersepsi dengan memberikan motivasi kepada siswa dengan “Yel” yang sudah diajarkan sebelumnya, yaitu ketika guru berseru “Kelas lima, siswa serentak menjawab,”Yess” dengan kedua tangan mengepal dan bersikap pada umumnya ketika mengucap yes. Selamat pagi dan semangat pagi yang selalu diucapkan gurupun tidak tertinggal, dengan tujuan agar siswa selalu semangat pagi yang identik dengan kesegaran walaupun sudah siang. Mei, murid kelas V yang terbiasa diam kali ini mengalami peningkatan dalam semangat belajar. Senyum dari raut muka mungilnya sudah terlihat. Kegiatan selanjutnya, guru bersama peerta didik menyiapkan kebutuhan belajar. Selanjutnya, guru menyampaikan tujuan dan langkah- langkah pembelajaran. Pada awal pembelajaran, guru memberikan motivasi kembali dengan cara baru. Cara ini yaitu kompetisi tiap individu dengan menilai keberanian, keaktifan, kecepatan dan ketepatan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru. Tiap siswa yang dapat memenuhi salah penilaian tersebut akan mendapatkan point satu bintang. Pemenang adalah juara 1 dan 2 perolehan bintang terbanyak. Setalah guru menyampaikan hal tersebut, serentak siswa menjawab,”yee”.

  Penyampaian materi diawali guru dengan terlebih dahulu bertanya mengenai pengalaman siswa ketika di sekitar kolam. Guru bertanya,”Apakah kalian pernah menyebur ke kolam pada siang hari?”, siswa menjawab,”Pernah bu”. “Apakah ketika kalian menyebur ke dasar kolam justru lebih dalam ketika terlihat dari permukaan kolam?” lanjut guru. Siswa menjawab,”Iya bu”. Guru pun segera melanjutkan kegiatan inti dengan menjelaskan materipembelajaran.

  Usai penjelasan materi, guru kembali berusaha untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Kegiatan ini terlihat pada

gambar 4.4 berikut ini:Gambar 4.4 Guru memberikan pertanyaan agar siswa turut aktif.

  Guru bertanya,”Coba, tadi kita sudah belajar mengenai cahaya dapat dibiaskan. Siapa yang tahu, apakah yang disebut pembiasan d ana mengapa terjadi pembiasan?” Beberapa siswa langsung mengangkat tangan namun yang paling cepat adalah nomor absen 7 yaitu Ali Imron. Guru memberikan kesempatan untuk menjawab. “Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya karena melalui air”, jawab Ali. Jawban tersebut masih kurang tepat, maka guru memberikan kesempatan kepada yang lain. Siswa lebih banyak lagi yang aktif,”saya bu, saya bu, aku tahu bu”, jawab anak- anak bersahut-sahutan. Guru kembali menunjuk siswa yang paling cepat angkat tangan, yaitu absen 23 dengan nama Najwa. Najwa menjawab,”Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya karena melewati 2 medium yang berbeda kerapatannya. Pembiasan terjadi karena, cahaya melalui 2 medium yang berbeda kerapatannya”. Guru kemudian langsung membenarkan jawaban Najwa, karena jwaban dialah yang paling tepat. Dua siswa aktif disini, guru tetap memberikan penghargaan kepada kedua siswa tersebut walaupun Ali menjawab kurang tepat. Ali sudah berusaha, guru memberikan 1 bintang sedangkan Najwa emperoleh 2 bintang.

  Guru terus melakukan tersebut selang beberapa menit agar siswa turut aktif selama pembelajaran berlangsung. Selesai penjelasan materi kini saatnya kegiatan eksperimen 3 yaitu cahaya dapat dibiaskan. Guru segera memberikan kesempatan kepada siswa untuk bergabung dengan kelompok masing-masing seperti pertemuan sebelumnya. Pengkondisian siswa, guru lakukan dengan cara menghitung proses berkumpul bersama kelompok masing-masing dengan hitungan sampai 10. Siswa pun segera mengkondisikan diri masing-masing, dengan begitu guru mempertimbangan efisien waktu karena siswa seringkali sambil bermain-main dalam berkelompok. Guru menjelaskan langkah-langkah eksperimen dan memberitahukan bahwa nanti akan diadakan kompetisi perkelompok. Kelompok unggul akan mendapatkan hadiah dari guru. Kegiatan eksperimen berlangsung dengan dengan penuh semangat dan siswa tampak lebih menikmati kegiatan seperti pada gambar 4.5 di bawah ini:

Gambar 4.5 Siswa melakukan eksperiman cahaya 3 : cahaya dapat dibiaskan

  Kegiatan eksperimen terus berlangsung, guru turut serta memfasilitasi siswa dengan membimbing kegiatan eksperimen berkeliling tiap kelompok dan memberikan pertanyaan agar siswa lebih mudah dalam menjawab pertanyaan LKS eksperimen.

  Kegiatan ini terlihat pada gambar 4.6 sebagai berikut:

Gambar 4.6 Guru melakukan bimbingan pada kelompok ketika siswa berksperimen.

  Usai kegiatan eksperimen, pembelajaran dilanjutkan dengan membahas hasil eksperimen. Guru memberikan kesmpatan kepada masing-masing kelompok, kini tanpa ditunjuk terdapat 2 kelompok yang langsung turut aktif dalam pembahasan. Yaitu kelompok 4 yang diwakili oleh Setianingsih dan kelompok 2 yang diwakili oleh Ali Imron. Kelompok yang lain masih malu dan takut untuk maju ke depan. Guru segera memberikan kesempatan kepada kelompok 4 dan 2 untuk membacakan hasil diskusi eksperimen secara bergantian. Berdasarkan hasil eksperimen kali ini kelompok yang paling unggul adalah kelompok 4. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang tidak maju ke depan kelas untuk membacakan hasil diskusi dengan membacakan di tempat duduk pada kelompok masing- masing. Sesuai perjanjian yang telah disepakati, guru akan memberikan hadiah kepada kelompok unggul, namun guru tidak memberikan hadiah tersebut pada saat itu. Hadiah akan diberikan pada akhir pembelajaran. Usai pembahasan hasil eksperimen, guru memberikan penguatan kepada siswa sambil tanya jawab dan memberikan point bintang. Perolehan sementara adalah absen 7 mendapatkan 3 bintang, absen 23 mendapat 2 bintang dan absen 17, 14, 6, 1, 11, 19, 5, 13, 15, 10, 16, 22, 24 mendapatkan 1 bintang.

  Guru memberikan motivasi kepada yang belum memperoleh bintang, dan yang sudah memperoleh agar lebih berusaha untuk bersaing kembali. Point bintang ini akan berakhir pada akhir siklus.

  Kegiatan selanjtunya adalah evaluasi. Usai evaluasi, pembelajaran memasuki penutupan diawali penyampaian materi yang akan dibahas pertemuan selanjutnya kemudian guru memberikan penghargaan kepada kelompok unggul, yaitu kelompok 4. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan moral, harapan, doa dan salam penutup.

  Hasil pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus

  II, pada kegiatan awal tidak jauh berbeda dengan pertemuan pertama. Salam, doa, presensi, apersepsi memberikan motivasi dengan yel. Hari kedua penelitian, Yoan dan Marshanda kembali tidak mengikuti pembelajaran karena latihan persiapan lomba siswa teladan. Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya yaitu mengenai cahaya dapat dibiaskan sebelum belajar materi hari ini.

  Siswa segera menyiapkan alat tulis sementara itu guru menyiapkan media pembelajaran. Materi kali ini adalah cahaya dapat diuraikan.

  Guru menjelaskan materi, kemudian guru mengambil media pembelajaran cakram warna dan mendemonstrasikan di depan kelas.

  Kegiatan ini seperti gambar 4.7 berikut:

Gambar 4.7 Guru mendemonstrasikan media pembelajaran di depan kelas.

  Penjelasan materipun berlangsung sesuai perencanaan, siswa lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan keaktifan dalam menjawab pertanyaan dan bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Usai penjelasan materi, saatnya kegiatan eksperimen cahaya 4 yaitu cahaya dapat diuarikan. Guru berinisiatif untuk menefektifkan waktu pembelajaran, eksperimen kali ini guru mendemonstrasikan eksperimen yang akan dilakukan siswa. Yaitu pembuatan balon air. Larutan balon air yang sudah jadi beserta perlengkapan alat dan bahan eksperimen sudah guru siapkan terlebih dahulu. ”Anak-anak, agar tidak terlalu lama ibu demonstrasikan saja dalam membuat balon air. Tentu kalian sudah pernah mencobanya. Sabun colek, secukupnya lartkan dalam air bening kurang lebih ¾ gelas dengan mengaduk sampai rata”, jelas guru. Siswa pun antusias memperhatikan karena guru membuat penasaran siswa-siswa. Usai mendemonstrasikan, siswa segera mengambil alat dana bahan eksperimen dan segera menuju ke lapangan halamn depan kelas. Guru memperingatkan siswa agar tidak bermain-main terus dalam berkeperimen, dengan memberikan waktu kurang lebih 15 menit untuk bermain sambil belajar melakukan kegiatan eksperimen di luar kelas. Gambar 4.8 berikut menunjukan salah satu kelompok yang tertib melaksanakan kegiatan eksperimen:

Gambar 4.8 Siswa melaksanakan eksperimen cahaya 4 di luar kelas.

  Kegiatan eksperimen, berlangsung menyenangkan. Siswa belajar, merasa bebas, dapat bermain namun dapat ilmu pengetahuan dengan lebih dapat mendalami materi melalui ekperimen ini. Hasil eksperimen kembali dibahas. Guru memberikan kesempatan pada tiap kelompok untuk membacakan hasil diskusi eksperimen. Pembahasan kali ini, semua kelompok ingin maju ke depan untuk membacakan hasil diskusi. Guru tidak memberikan kepada semua kelompok untuk mewakilkan anggota kelompoknya sebab akan mambutuhkan waktu lama. Cara guru untuk mengatasi hal tersebut dengan adu cepat angkat tiap kelompok pada saat hitungan ketiga. Kelompok tercepat adalah kelompok 4 yang diwakili oleh Najwa dan kelompok 6 yang diwakili oleh Gita. Pemenang kelompok unggul kali ini adalah kelompok 6. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang tidak maju untuk membacakan hasil eksperimen di tempat duduk kelompok masing-masing. Kegiatan selanjutnya adalah evaluasi, namun sebelum itu guru memberikan pengutan materi sambil tanya jawab. Guru tidak lupa untuk mengingatkan perolehan point bintang. Siswa pun antusias penuh semangat dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pertemuan kedua siklus kedua ini keaktifan siswa jauh lebih meningkat karena guru semakin kreatif dalam mengambil hati siswa untuk turut serta aktif dalam pembelajaran. Evaluasi berlangsung dengan tenang seperti yang terlihat pada gambar 4.9 di bawah ini:

Gambar 4.9 Siswa mengerjakan evaluasi dengan tenang.

  Alokasi waktu evaluasi kurang lebih 15 menit. Usai evaluasi, guru memberikan penghargaan kepada kelompok unggul. Hal yang ditunggu siswa adalah pembacaan pemenang point bintang. Pemenang kedua dengan perolehan point bintang 8 adalah Najwa dan pemenang pertama dengan perolehan point bintang 11 adalah Ali Imron. “Ayooo, tepuk tangan untuk pemenang, dan kepada pemenang silahkan untuk maju ke depan kelas”, jelas guru. Kedua pemenang pun maju untuk mendapatkan penghargaan. Usai kegiatan, dilanjutkan dengan pembagian angket kerja keras dan wawancara. Penutupan pembelajaran, guru menyampaikan pesan- pesan moral, harapan dan doa, serta ucapan permohonan maaf atas segala kesalahan selama pembelajaran.

  c. Hasil Observasi Kegiatan observasi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan teman sejawat seperti yang sudah dijelaskan pada siklus I. Hasil observasi terdiri dari empat point, yaitu sebagai berikut: 1) Prestasi Belajar Siswa

  Penilaian prestasi belajar siswa dilakukan dengan mengadakan tes formatif evaluasi pada akhir siklus. Hasil dapat dilihat melalui tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5 Prestasi Belajar Siswa Siklus II NO.

INDIKATOR KETERANGAN 1.

  Jumlah siswa keseluruhan

  27

  2. Jumlah siswa abstain

  2 3. Jumlah seluruh nilai 2135 4. Jumlah siswa yang tuntas

  22

  5. Jumlah siswa yang tidak tuntas

  3 6. Rata-rata nilai siklus II 85,4 7. Prosentase ketuntasan siklus II 88 %

  • KKM = 66
  • Persentase ketuntasan kelas = 85 %

Tabel 4.5 di atas menunjukan bahwa hasil tes formatif pada siklus II yang telah dilaksanakan diperoleh nilai rata-rata

  kelas 85,4. Jumlah siswa yang hadir sebanyak 25, dengan jumlah siswa tuntas belajar sebanyak 22 siswa sedangkan tidak tuntas sebanyak 3 siswa. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II mencapai 88 % sehingga dapat diakatakan tuntas dilihat dari indikator keberhasilan ketuntasan klasikal adalah 85%. 2) Karakter Kerja Keras Siswa

  Penilaian karakter kerja keras siswa menggunakan skala sikap yang berupa angket kerja keras. Angket ini terdiri dari lima indikator dengan sepuluh butir pernyataan. Hasil analisis karakter kerja keras pada siklus I yaitu, sebagai berikut:

Tabel 4.6 Karakter Kerja Keras Siswa Siklus II NO.

INDIKATOR KETERANGAN

  1. Jumlah siswa keseluruhan

  27 2. Jumlah siswa abstain

  2 3. Jumlah total nilai 776 4. Jumlah siswa criteria kerja keras tinggi

  9 5. Jumlah siswa kriteria kerja keras sangat tinggi

  16 6. Rata-rata kerja keras siklus II 31,4

  7. Kriteria kerja keras siklus II SANGAT TINGGI

  Nilai sempurna = 40 Dengan Kriteria SANGAT TINGGI

Tabel 4.6 tersebut di atas, menunjukan bahwa perolehan rata-rata karakter kerja keras siswa pada siklus II ini adalah 31,4

  dengan kriteria sangat tinggi. Hasil tersebut, merupakan kriteria yang bagus.

  3) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

  

NO ASPEK YANG DIAMATI P1 P2 R1 %

1 Kegiatan Awal

  4

  4

  4 SB

  b. Melakukan kegiatan apersepesi

  4

  4

  a. Mempersiapkan siswa untuk belajar : salam, berdoa, presensi.

  c. Menyampaikan tujuan/langkah-langkah pembelajaran

  3

  3

  3 B

  d. Memberi motivasi belajar peserta didik

  3

  4

  3.5 SB

  4 SB

2 Kegiatan Inti pembelajaran

  4

  2.5 B

  3

  3 B b. Memberikan penguatan materi.

  4

  4

  4 SB

  c. Melakukan penutup dengan mengucap salam

  4

  4

  4 SB

  4 Hal-hal Lain yang Mendukung

  a. Menggunakan waktu dan media secara efektif dan efisien

  2

  3

  b. Melaksanakan pengorganisasian kelas

  3 Kegiatan Akhir a. Memberikan soal latihan/evaluasi.

  4

  4

  4 SB

  c. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

  4

  4

  4 SB

  d. Menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar dalam pembelajaran.

  3

  3

  3 B JUMLAH 1750

  

JUMLAH SKOR MAKS 2000

RATA-RATA 87,5 KRITERIA

  SB Total skor siklus II adalah (1750:2000)X100 =87,5 % Dengan kriteria = Sangat Baik

  a. Menunjukan penguasaan materi pembelajaran saat menjelaskan materi

  3

  4 SB

  3.5 SB

  4

  b. Memberikan tugas sesuai dengan materi dengan memberikan LKS eksperimen

  3

  3

  3 B

  c. Menjelaskan langkah-langkah tugas eksperimen

  3

  3

  3 B

  d. Melakukan bimbingan ketika siswa mengalami kesulitan dalam bereksperimen.

  3

  4

  3.5 SB

  e. Memfasilitasi siswa dengan memberikan pertanyaan pada saat bereksperimen

  3

  4

  3.5 SB

  f. Menyuruh perwakilan kelompok untuk membacakan hasil eksperimen

  3

  3

  3 B

  3

  4

  4

  4 SB