PENGARUH MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH DEKAMON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill ) SKRIPSI

  

PENGARUH MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZAT

PENGATUR TUMBUH DEKAMON TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill )

SKRIPSI

  

OLEH

EKA MARIZA

  

07C10407038

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

  

2013

  

PENGARUH MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI ZAT

PENGATUR TUMBUH DEKAMON TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill ) SKRIPSI OLEH EKA MARIZA

  07C10407038 Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2013

  

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Media Tanam dan Konsentrasi Zat

Pengatur Tumbuh Dekamon terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Nama Mahasiswa : Eka Mariza N I M : 07C10407038 Program Studi : Agroteknologi

  Menyetujui : Komisi Pembimbing

  Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

  Ir. Hj. Yuliatul Muslimah, M.P Chairudin, S.P

  NIDN 131996157 NIDN 0122097309 Mengetahui,

  Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Prodi Agroteknologi,

  Diswandi Nurba, S.TP, M.Si Jasmi, S.P, M. Sc

  NIDN 0128048202 NIDN 0127088002

  Tanggal Lulus : 13 Febuari 2013

  Yang disusun oleh: Nama : EKA MARIZA N I M : 07C10407038 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi

  

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/tugas akhir dengan judul:

  

Pengaruh Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh

  Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 13 Februari 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

  

Dekamon terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman

Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

  1

  2

  3

  4 Meulaboh, 13 Februari 2013 Ketua Prodi Agroteknologi,

  Jasmi, SP., M.Sc

  Chairudin, SP Pembimbing II Rahmi Rukhyat, SP, MP Penguji Utama Ir. T. Sarwanidas Penguji Anggota Ir. Hj. Yuliatul Muslimah, MP Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji

  

Persembahanku

Ya Allah…..

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta R. Beuransah dan Ibunda tersayang Katijah, juga orang-orang yang kusayangi abangku Samsuar, kakakku Rosmani, Erna Juwita, Eva wati,AMD Keb dan adikku Razat, Ely, dan keponakanku Aris, Riyan, Mela, Putri, Ramadzan serta abang iparku Nanggroe, kakak iparku Lely Lugina . Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua....

Terima Kasih ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia dalam mengisi

hari-hariku; Era, y, SP, Icut, Ida, Quratul, A, SP, Ainon, Eva, Emi, Endriati, SP, Halisah, SP,

Safriani, Febri, Yuli, k.Icut, k.Rika, Ratna, W, S.pdi, B.Dedi, Adi, S, SP, Fajar, H, SP,

Firdaus, SP, Fuadi, Riki, Wira, H, SP, Wahyudi, SP Wandi, SP, Soni, I, SP, Sidun, SP,

Safriyudin, SP. Siabang, dan tak lupa pula kawan seperjungan ku waktu sidang Juanda, SP.

Serta Teman-teman semuanya, Thank’s for All.

  Ya Allah ........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu Amin ..........

  Tak lupa pula Ucapan terima kasihku untuk Bang Muslitar yang telah membatuku disaat penelitian dan memberi warna dalam hidupku, sepertih Canda, tawa, perhatian, kasih sayang sehingga membuat aku lebih Bersemangat dalam melaksanakan penelitian dan Penulisan skripsi hingga selesai.

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta R. Beuransah dan Ibunda tersayang Katijah, juga orang-orang yang kusayangi abangku Samsuar, kakakku Rosmani, Erna Juwita, Eva wati,AMD Keb dan adikku Razat, Ely, dan keponakanku Aris, Riyan, Mela, Putri, Ramadzan serta abang iparku Nanggroe, kakak iparku Lely Lugina . Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua....

Terima Kasih ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia dalam mengisi

hari-hariku; Era, y, SP, Icut, Ida, Quratul, A, SP, Ainon, Eva, Emi, Endriati, SP, Halisah, SP,

Safriani, Febri, Yuli, k.Icut, k.Rika, Ratna, W, S.pdi, B.Dedi, Adi, S, SP, Fajar, H, SP,

Firdaus, SP, Fuadi, Riki, Wira, H, SP, Wahyudi, SP Wandi, SP, Soni, I, SP, Sidun, SP,

Safriyudin, SP. Siabang, dan tak lupa pula kawan seperjungan ku waktu sidang Juanda, SP.

Serta Teman-teman semuanya, Thank’s for All.

  Ayahanda......... yang sangat kucintai Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu ...... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan....

  Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku, membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan cercaha Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi dan dorongan demi buah hatimu

  Semua ini terlaksana apa yang selama ini kuimpikan, apa yang selama ini kuhayalkan Tapih semua ini telah nyata, kutelah meraih semua apa yang ku jalani Secerah harapan kini menanti, inilah sebuh jawaban Dari akhir sebuah pertanyaan

  (Al-Kahfi : 109) Waktu telah berlalu begitu cepat Seiring langkahpun semakin kencang Hidup penuh tantangan terus berperang Dalam menghadapi sebuah angan Puji syukur dan terimakasih kepada Allah SWT, berkat petunjuk dan hidayah-mu

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil

dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)”

  Eka Mariza, SP

Persembahanku

Ya Allah…..

  Ya Allah ........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu Amin ..........

  Tak lupa pula Ucapan terima kasihku untuk Bang Muslitar yang telah membatuku disaat penelitian dan memberi warna dalam hidupku, sepertih Canda, tawa, perhatian, kasih sayang sehingga membuat aku lebih Bersemangat dalam melaksanakan penelitian dan Penulisan skripsi hingga selesai.

  Ayahanda......... yang sangat kucintai Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu ...... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan....

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil

dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)”

  Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku, membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan cercaha Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi dan dorongan demi buah hatimu

  Semua ini terlaksana apa yang selama ini kuimpikan, apa yang selama ini kuhayalkan Tapih semua ini telah nyata, kutelah meraih semua apa yang ku jalani Secerah harapan kini menanti, inilah sebuh jawaban Dari akhir sebuah pertanyaan

  (Al-Kahfi : 109) Waktu telah berlalu begitu cepat Seiring langkahpun semakin kencang Hidup penuh tantangan terus berperang Dalam menghadapi sebuah angan Puji syukur dan terimakasih kepada Allah SWT, berkat petunjuk dan hidayah-mu

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil

dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)”

  Eka Mariza, SP

Persembahanku

Ya Allah…..

  Ya Allah ........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu Amin ..........

  Tak lupa pula Ucapan terima kasihku untuk Bang Muslitar yang telah membatuku disaat penelitian dan memberi warna dalam hidupku, sepertih Canda, tawa, perhatian, kasih sayang sehingga membuat aku lebih Bersemangat dalam melaksanakan penelitian dan Penulisan skripsi hingga selesai.

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, Kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta R. Beuransah dan Ibunda tersayang Katijah, juga orang-orang yang kusayangi abangku Samsuar, kakakku Rosmani, Erna Juwita, Eva wati,AMD Keb dan adikku Razat, Ely, dan keponakanku Aris, Riyan, Mela, Putri, Ramadzan serta abang iparku Nanggroe, kakak iparku Lely Lugina . Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua....

Terima Kasih ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia dalam mengisi

hari-hariku; Era, y, SP, Icut, Ida, Quratul, A, SP, Ainon, Eva, Emi, Endriati, SP, Halisah, SP,

Safriani, Febri, Yuli, k.Icut, k.Rika, Ratna, W, S.pdi, B.Dedi, Adi, S, SP, Fajar, H, SP,

Firdaus, SP, Fuadi, Riki, Wira, H, SP, Wahyudi, SP Wandi, SP, Soni, I, SP, Sidun, SP,

Safriyudin, SP. Siabang, dan tak lupa pula kawan seperjungan ku waktu sidang Juanda, SP.

Serta Teman-teman semuanya, Thank’s for All.

  Ayahanda......... yang sangat kucintai Tutur katamu, nasehatmu, kasih sayangmu, do’amu, harapanmu Pegorbananmu dan kerja kerasmu yang tidak kenal lelah Hanya Allah yang dapat membalas semua jasamu ...... Demi sayang Ibu dan demi cinta Ayah, karuniahkan Syurgamu untuk mereka Kasih mereka melimpah ruah tiada bertepi Jasa keduanya abadi selamanya di jiwa ini dan engkaulah permata di hatiku yang tak tergantikan....

  Ibunda ........ yang sangat kusayangi Jasamu yang telah melahirkanku, membesarkanku dan mendidikku Betapa ku berhutang budi padamu, siang malam Ibunda berdo’a Demi kesuksesan anakmu, ibunda tepiskan segala dugaan dan cercaha Hanya untuk anakmu, ibunda berikan semagat, motivasi dan dorongan demi buah hatimu

  Semua ini terlaksana apa yang selama ini kuimpikan, apa yang selama ini kuhayalkan Tapih semua ini telah nyata, kutelah meraih semua apa yang ku jalani Secerah harapan kini menanti, inilah sebuh jawaban Dari akhir sebuah pertanyaan

  (Al-Kahfi : 109) Waktu telah berlalu begitu cepat Seiring langkahpun semakin kencang Hidup penuh tantangan terus berperang Dalam menghadapi sebuah angan Puji syukur dan terimakasih kepada Allah SWT, berkat petunjuk dan hidayah-mu

  Eka Mariza, SP

UCAPAN TERIMA KASIH

  Puji syukur ke ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpaha pahan rahmat-Nya penulis telah dapat pat menyelesaikan skripsi dengan judul. Pengaruh Media

  “Pe

Tanam dan Konse onsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekam kamon terhadap

Pertumbuhan dan H an Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max

  (L.) Merrill)”.

  Selawat beriring sala alam kepada janjungan alam Nabi Besar Muh Muhammad SAW yang telah membawa wa umat manusia dari alam kebodohan ke alam lam yang berilmu pengetahuan.

  Ucapan terima ma kasih penulis sampaikan kepada :

  1. Ir. Hj. Yulia uliatul Muslimah, M.P. Selaku pembimbing bing utama dan Chairudin, S.P S.P. Selaku pembimbing anggota yang telah me h memberi masukan dan bimbingan sa ngan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

  2. Diswandi Nurba urba S.TP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertani rtanian Universitas Teuku Umar da r dan Civitas Akademika yang telah menyedia diakan sarana dan prasarana sela selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa a pada Fakultas Pertanian Unive niversitas Teuku Umar.

  3. Muhammad J d Jalil, SP, MP. Selaku Wakil Dekan I yan ang telah banyak membantu dan m u dan membimbing selama dilahan penelitian hingg n hingga selesai.

  4. Ayahanda R. B . Beuransah dan Ibunda Katijah, serta saudara udara-saudaraku atas doa, kasih say sayang, cinta, pengorbanan dan dorongan sem semangat sehingga penulis dapat m pat menyelesaikan studi hingga selesai. Akhirnya denga ngan segala kerendahan hati penulis berharap ap semoga segala amal dan bantuan mer ereka mendapat balasan yang setimpal dari All Allah SWT Amin.

  Meulaboh, , Maret 2013 Penul Penulis

  

RINGKASAN

EKA MARIZA “Pengaruh Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur

  Tumbuh Dekamon terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine

  

max (L.) Merrill) ”. Di bawah bimbingan Yuliatul Muslimah sebagai

pembimbing utama dan Chairudin sebagai pembimbing anggota.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai serta interaksi antara kedua faktor tersebut.

  Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat dari tanggal 2 April 2012 sampai dengan 29 Juli 2012.

  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa benih kedelai, tanah yang digunakan jenis tanah Alluvial, legium inokulan (tanah bekas kacang tanah), pupuk kandang dari kotoran sapi, zat pengatur tumbuh dekamon, polybag, pupuk dasar Urea, SP36, KCL dan pupuk susulan NPK. Sedangkan alat yang digunakan adalah garut, hand sprayer, meteran, rol, timbangan analitik, ayakan, sekop, cankul, parang, gembor, gelas ukur air dan alat tulis menulis.

  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor Media Tanam yang tediri atas tiga taraf, yaitu (M ) 1:0, (M

  1 ) 3:1 dan (M 2 ) 1:1. Faktor

  Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon yang terdiri dari empat taraf yaitu (D

  1 ) 0,5 ml/liter air, (D 2 )1,0 ml/liter air, (D 3 ) 1,5 ml/liter air dan (D 4 ) 2,0 ml/liter air.

  Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah polong per tanaman, persentase polong bernas per tanaman, persentase polong hampa per tanaman, berat biji kering per tanaman (gr), dan berat 100 butir biji per tanaman (gr).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh sangat nyata terhadap para meter tinggi tanaman umur 22, 29 dan 36 HST (cm), jumlah polong umur 65 dan 95 HST, persentase polong bernas per tanaman, persentase

  

iii polong hampa per tanaman, berat biji kering per tanaman (gr), dan berat 100 butir biji per tanaman (gr).

  Konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Terdapat interaksi yang nyata antara kombinasi perlakuan media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon terhadap para meter tinggi tanaman umur 22, 29, 36 HST, dan berat 100 butir biji per tanaman (gr). Akan tetapih berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah polong umur 65 dan 95 HST, persentase polong bernas per tanaman, persentese polong hampa per tanaman, dan berat biji kering per tanaman (gr).

  

iv

  vi

  14 3.3 Metode Penelitian ..........................................................................

  41 RIWAYAT HIDUP ........................................................................................

  39 LAMPIRAN ...................................................................................................

  38 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

  38 5.2. Saran ...............................................................................................

  38 5.1. Kesimpulan .....................................................................................

  30 V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

  22 4.2. Pembahasan ....................................................................................

  22 4.1. Hasil Penelitian ...............................................................................

  20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................

  18 3.5 Pengamatan......................................................................................

  16 3.4 Pelaksanaan Penelitian ....................................................................

  14 3.2 Bahan dan Alat Penelitian ...............................................................

  

DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................ iii

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... v

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix

I. PENDAHULUAN .................................................................................

  14 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................

  11 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN............................................

  10 2.4.Zat Pengatur Tumbuh Dekamon.....................................................

  8 2.3.Media Tanam ....................................................................................

  5 2.2.Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai ....................................................

  5 2.1.Botani Tanaman Kedelai ..................................................................

  4 II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................

  4 1.4. Hipotesis .........................................................................................

  3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................

  1 1.2. Permasalahan ..................................................................................

  1 1.1. Latar Belakang.................................................................................

  55

  vii

  

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

  1. Susunan Kombinasi Perlakuan Antara Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon ...............................................................

  17

  2. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 22, 29 dan 36 HST Akibat Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamo ..............................................................................................

  22

  3. Rata-rata Jumlah Polong Per Tanaman Umur 65 dan 95 HST pada Berbagai Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon ....................................................................................................

  24

  4. Rata-rata Persentase Polong Bernas Per Tanaman pada Berbagai Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon ....................................................................................................

  25

  5. Rata-rata Persentase Polong Hampa pada Berbagai Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon .........................

  27

  6. Rata-rata Berat Biji Kering Per Tanaman (gr) pada berbagai perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon ..............

  28

  7. Rata-rata Berat 100 Butir Biji Per Tanaman (gr) Akibat Perlakuan Media Tanam dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon .........................

  29

  viii

  DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

  1. Hubungan antara tinggi tanaman umur 22, 29 dan 36 HST akibat perlakuan media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon ...

  23

  2. Jumlah polong per tanaman pada umur 65 dan 95 HST pada berbagai media tanam. ..............................................................................................

  25 3. Persentase polong bernas per tanaman pada berbagai media tanam..........

  26 4. Persentase polong hampa per tanama pada berbagai media tanam............

  27 5. Berat biji kering per tanaman (gr) pada berbagai media tanam ................

  29

  6. Hubungan antara berat 100 butir biji per tanaman (gr) akibat perlakuan media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon....................

  30 7. Bagan Percobaan .......................................................................................

  50

  ix

  45 10. Rata-rata Persentase Polong Bernas Per Tanaman .................................

  49 18. Foto-foto Kegiatan ....................................................................................

  49 17. Analisis Ragam Berat 100 Butir Biji Per Tanaman (gr) .......................

  48 16. Rata-rata Berat 100 Butir Biji Per Tanaman (gr) ................................

  48 15. Analisis Ragam Berat Biji Kering Per Tanaman (gr) .........................

  47 14. Rata-rata Berat Biji Kering Per Tanaman (gr) ........................................

  47 13. Analisis Ragam Persentase polong Hampa Per Tanaman .....................

  46 12. Rata-rara Persentase Polong Hampa Per Tanaman................................

  46 11. Analisis Ragam Persentase Polong Bernas Per Tanaman.......................

  45 9. Analisis Ragam Jumlah Polong Per Tanaman Umur 95 HST ................

  

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

  44 Rata-rata Jumlah Polong Per Tanaman Umur 95 HST.......................... ..

  44 8. Analisis Ragam Jumlah Polong Per Tanaman Umur 65 HST ................

  43 7. Rata-rata Jumlah Polong Per Tanaman Umur 65 HST .............................

  43 6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai Pada Umur 36 HST ..............

  42 5. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Umur 36 HST .........................

  42 4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai Pada Umur 29 HST ............

  41 3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Umur 29 HST .......................

  41 2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai Pada Umur 22 HST ..............

  1. Rata – rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Umur 22 HST......................

  51

  

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Tanaman kedelai (Glycine (L.) Merrill) termasuk family

  max

  Leguminosae yang berasal dari daratan Cina tepatnya dari daerah Manshukuo (Cina Utara) (Suprapto, 2002).

  Kedelai merupakan tanaman asli Cina yang tersebar ke berbagai negara seperti Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia dan Amerika. Kedelai sudah dikenal di Indonesia pada zaman kerajaan Demak pada saat itu pedagang dari Cina sudah menetap di Demak dan mereka meminta petani setempat untuk membudidayakan tanaman kedelai dilahan sawah atau ladang (Budi dan Tim Ricardo, 2007).

  Di Indonesia kedelai merupakan tanaman yang penting dibudidayakan dalam rangka ketahanan pangan penduduk Indonesia, permintaan meningkat pesat seiring dengan tingginya laju pertambahan penduduk Pitojo, 2007 (dalam Wahyuni, 2009). Kedelai termasuk bahan pangan yang bermanfaat sebagai bahan makanan manusia, pengobatan (terapi) dan bahan pakan ternak, kedelai dapat di olah menjadi berbagai macam bahan makanan seperti tauge, susu kedelai, snack kedelai tahu, kembang tahu, tempe, oncom, kecap dan bahan penyedap. Kedelai untuk pengobatan berkhasiat mencegah penyakit jantung, osteoporosis, kangker payudara, obesitas, dan melancar metabolisme tubuh. Bungkil kedelai dan ampas Tahu dapat di manfaatkan sebagai bahan campuran pakan hewan ternak (Astawan, 2009). Produktivitas kedelai, di Indonesia saat ini mencapai sekitar

  • 1

  1,30 ton ha atau masih sekitar 50% dari hasil yang maksimal dianjurkan (2,00-

  • 1

  3,50 ton ha ). Di samping itu, masih rendah tingkat produktivitas kedelai di

  2

  • -1

  setiap pertanaman (0,50-2,50 ton ha ) hal ini disebabkan karena adanya perbedaan beberapa faktor yang mencangkup waktu tanam, tinggkat pemerliharaan, ketersediaan air irigasi, kesuburan lahan dan pencegahan hama penyakit sehingga menyebabkan produksi kedelai rendah, serta media tanam yang di gunakan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman seperti tanahnya tidak subur karena kurang unsur hara tidak gembur sehingga drainase menjadi buruk tidak steril dari gangguan hama tanah. Pemberian pupuk tidak sesuai dengan dosis yang di anjurkan (Adisarwanto, 2008).

  Media tanam merupakan salah satu faktor pendukung pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, karena media tanam memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perakaran akar tanaman, karena media tanam selain tempat hidup juga menjadi tempat bagi tanaman untuk mencari makanan (Yuliarti, 2007).

  Pemberian pupuk kandang dapat tersedia secara optimal Unsur hara di dalam tanah karena pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik tanah, kesuburan tanah, dan struktur tanah, di samping itu juga dapat membentuk khelat sebagai samping dari mikroorganisme tanah sehingga perakaran akar tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara di dalam tanah dan dapat di manfaatkan oleh tanaman. Untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman perlu adanya modifikasi media tanam misalnya kombinasi tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan tertentu yang dapat di gunakan (Samekto, 2006).

  Selain pupuk, tanaman kedelai juga membutuhkan zat perangsang pertumbuhan seperti zat pengatur tumbuh dekamon yang merupakan zat pengatur tumbuh buatan yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan batang, daun, dan bagian tumbuhan lainnya karena dekamon merupakan senyawa aromatik kimia,

  3 yang mengandung campuran dari empat jenis garam natrium-nitrofenol sebagai bahan aktif. Pemberian zat pengatur tumbuh dekamon memiliki beberapa dampak positif, kedelai dapat tumbuh 20-30 cm lebih tinggi, polong lebih banyak, biji lebih besar dan lebih berat. Berat biji yang biasanya 14-15 gr/100 biji, bisa mencapai 16 gr/100 biji. Pemberian zat pengatur tumbuh dekamon harus dilakukan secara tepat dan sesuai dengan konsentrasi yang dianjurkan karena pemberian konsentrasi yang berlebihan akan menyebabkan keracunan pada tanaman pemberian konsentrasi yang tepat akan bepergaruh pada pertumbuhan yang baik (Moore, 1979).

  Berdasarkan permasalahan diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

  1.2. Permasalahan

  1. Apakah media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai ?

  2. Apakah konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai ?

  3. Apakah terjadi interaksi diantara kedua perlakuan tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai ?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon yang tepat terhadap petumbuhan dan hasil tanaman kedelai serta interaksi antara kedua faktor tersebut.

  4

1.4. Hipotesis

  

1. Media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai

  

2. Konsentrasi zat pengatur tumbuh dekamon berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

  

3. Terdapat interaksi antara media tanam dan konsentrasi zat pengatur tumbuh

dekamon terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Kedelai

  1. Sistematika Kedelai merupakan tanaman semusim dan termasuk tanaman basah, batangnya berdiri tegak dan bercabang banyak. Cabang-cabang ini tumbuh memanjang posisinya hampir sejajar dengan batang dan tingginya dapat menyamai batang ada juga cabang-cabang yang pendek sekali sependek cabang paling bawah ( AAK, 1991 ). Menurut Adisarwanto, 2006 (dalam Wahyuni, 2009) klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut :

  Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Sub Kelas : Archichlamydae Ordo : Rosale Sub Ordo : Leguminosae Family : Leguminosae Genus : Glycine Sub Genus : Glycine Spesies : Glycine max (L.) Merrill.

  2. Morfologi Tanaman Kedelai

  1. Tipe pertumbuhan Tipe pertumbuhan ada dua macam yaitu:

  6

  a. Tipe Ujung Batang Melilit (indeterminate) Kedelai yang bertipe pertumbuhan semacam ini ujung batangnya tidak berakhir dengan rangkaian bunga, jadi ujung batang atau cabang-cabangnya tumbuh melilit (AAK, 1991)

  b. Tipe Batang Tegak (Determinate) Kedelai yang bertipe pertumbuhan semacam ini, ujung batangnya berakhir dengan rangkaian bunga, sedangkan ujung batang atau cabang-cabangnya tumbuh tanpa melilit, tetapi lurus tegak keatas (AAK, 1991)

  2. Akar Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik. Pertumbuhan akar tunggal lurus masuk ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang terdapat bintik-bintik akar berisi Bakteri Rhizobium Japonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N

  2 ) di udara yang kemudian di pergunakan untuk menyuburkan tanah (AAK, 1991).

  3. Batang Waktu tanaman kedelai masih sangat muda, atau setelah fase menjadi kecambah dan saat keping biji belum jatuh, batang dapat dibedakan menjadi dua.

  Bagian batang di bawah keping biji yang belum lepas disebut Hypocotyl, sedangkan bagian diatas keping biji disebut epycotyl. Batang kedelai tersebut berwarna ungu atau hijau (AAK, 1991).

  4. Daun Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak daun dan umumnya berwarna hijau kekuning-kuningan. Bentuk daun ada yang oval, juga ada yang segitiga. Warna dan bentuk daun kedelai ini tergantung pada

  7 varietas masing-masing. Pada saat tanaman kedelai itu sudah tua, maka daun kedelai itu sudah menguning, maka daun-daunnya mulai rontok (AAK, 1991).

  5. Bunga Bungan kedelai disebut bunga kupu-kupu dan mempunyai dua mahkota dan dua kelopak bunga. Warna bunga putih bersih atau ungu muda. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan biasanya terdapat 3-15 kuntum bunga, namun sebagian besar bunga rontok, hanya beberapa dapat membentuk polong ( AAK, 1991 ).

  Bunga kedelai mempunyai 10 buah benang sari. Sembilan buah diantaranya bersatu pada bagian pangkal dan membentuk seludang yang mengelilingi putik. Sedangkan benang sari yang kesepuluh terpisah pada bagian pangkalnya dan seolah-olah menjadi penutup seludang. Bila putik di belah, di dalamnya terdapat tiga bakal biji (AAK, 1991).

  Penyerbukannya termasuk penyerbukan sendiri dengan tepung sari sendiri karena pembuahan terjadi sebelum bunga mekar (terbuka). Pada saat terjadi persilangan (hibridisasi), mahkota daun dan benang sari dibuang (kastrasi/mengebiri), hanya putiknya saja yang ditinggalkan (AAK, 1991).

  6. Polong dan Biji Banyaknya polong tergantung pada jenisnya. Ada jenis kedelai yang menghasilkan banyak polong, ada pula sedikit. Berat masing-masing biji pun berbeda-beda, ada yang bisa mencapai berat 50-500 gram per 1000 butir biji. Warna biji pun berbeda-beda. Perbedaan warna biji dapat di lihat pada belahan biji ataupun pada selaput biji yang biasanya kuning atau hijau transparan (tembus

  8 cahaya). Disamping itu ada pula biji yang berwarna gelap kecoklat-coklatan sampai hitam, atau berbintik-bintik (AAK, 1991).

  7. Bulu Semua varietas kedelai mempunyai bulu pada batang, cabang, daun dan polong-polongnya. Lebat atau tidaknya bulu serta kasar atau halusnya bulu tergantung dari varietas masing-masing. Begitu pula warna bulu berbeda-beda, ada yang berwarna coklat dan ada pula yang putih kehijauan (AAK, 1991).

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

  a. Iklim Kedelai sebagian tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis.

  Kedelai dapat tumbuh baik di tempat yang barhawa panas, di tempat-tempat yang terbuka dan bercurah hujan 350-550 mm/bulan. Kekurangan atau kelebihan air akan berpengaruh terhadap produksi kedelai. Volume air yang terlalu banyak tidak menguntungkan, karena akan mengakibatkan akar membusuk. Banyaknya curah hujan juga sangat mempengaruhi aktivitas bakteri tanah dalam menyediakan nitrogen, dengan suhu yang optimal berkisar antara 20-30

  C, suhu yang terlalu tinggi bisa menekan atau memperlambat proses perkecambahan biji sehingga polong menjadi lebih cepat masak sehingga polong menjadi mudah rontok. Kelembapan udara yang tinggi selama beberapa waktu akan mendorong perkembangan hama penyakit sehingga serangan semakin meningkat. Kelembapan udara yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 75-90%, dengan lama penyinaran matahari selama 12 jam/hari (Adisarwanto, 2008).

  9

  b. Tanah Kedelai tidak menuntut struktur tanah khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak sampai tergenang air, sebab genangan air tersebut akan membuat akar, dan cabang tanaman menjadi busuk.

  Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi, kedelai juga memebutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organik. Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memerbaiki daya olah dan juga merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman (AAK, 1991).

  Tanah yang baru pertama kali di tanami kedelai, sebelumnya harus di beri bakteri Rhizobium, karena adanya bintik-bintik akar tidak selalu menandakan bahwa tanah sudah mengandung Rhizobium, mungkin bintik-bintik tersebut disebabkan oleh parasit-parasit Rhizobium. Sebaliknya apabila tanah tersebut sudah pernah ditanami Vignasinensis maka, tidak perlu di suntik dengan bakteri Rhizobium. Kedelai dapat tumbuh dengan baik pada pH 5,8-7 sedangkan pada tanah dengan pH 4,5 pertumbuhan kedelai kurang sempurna karena tingginya hara mikro sepertih Besi dan Alluminium (AAK, 1991).

  Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asal drainase dan aerasi tanah cukup baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol, dan andosol. Pada tanah podsolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang baik, karena mengandung masam kecuali bila diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah yang cukup (AAK, 1991).

  10

2.3 Media Tanam

  Media tanam merupakan tempat hidup tanaman sesuai dengan persyaratan hidupnya, secara umum media tanam dapat di kategorikan menjadi dua yaitu media tanam tanah (Soil Medium Plant) atau non tanah (Non Soil Medium Plant). Media tanam tanah bisa di gunakan secara tunggal (100% Tanah) bisa juga di campur dengan bahan lain seperti pupuk kandang sapi (Yuliarti, 2007). Dalam mendukung kehidupan tanaman, tanah memiliki 4 fungsi utama yaitu memberi unsur hara dan sebagai media perakaran, menyediakan air dan sebagai tempat penumpukan air, menyediakan udara untuk respirasi akar, dan sebagai tempat bertumbuhnya tanaman (Novizan, 2005).

  Campuran tanah dan pupuk kandang sapi sangat baik bagi pertumbuhan tanaman kedelai karena pupuk kandang mampu meningkatkan kelembaban tanah dan membangun kesuburan tanah terutama apabila di lakukan dalam waktu yang relatif panjang Sutanto, 2002 (dalam Yanto, 2012). Kandungan unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang sapi adalah (H

  2 O) 85%, NO 40%, P

  2 O 5 0,20%

  dan K 2 O 0,1% Sutejo, 2002 (dalam Wahyuni, 2009).

  Pemberian pupuk kandang selain dapat menambah tersedianya unsur hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik tanah pupuk kandang tersebut mempunyai kandungan unsur hara mikro yang sangat lengkap walaupun dalam jumlah yang sangat sedikit (Samekto, 2006). Selain itu pemberian pupuk kandang pada tanaman dapat membantu menetralkan pH tanah, memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan evisiensi penggunaan pupuk anorganik, sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman tetapi dapat memperbaiki permeabilitas tanah, porositas, struktur tanah, daya menahan air dan kandungan kation tanah. Pemberian pupuk

  11 organik dapat berfungsi dalam menyumbangkan unsur hara sepertih N, P dan K.

  Meningkatkan kapasitas fisik dan struktur tanah, membentuk senyawa komplek dengan menguragi proses pencucian unsur. Disamping itu penambahan pupuk organik yang dapat membentuk khelat, sebangai hasil samping dari mikro organik tanah ( Hakim, at el,. 1986 ).

  Sruktur tanah yang baik akan mendukung perkembangan perakaran pertumbuhan dan produksi tanaman, karena semakin luas bidang serapan terhadap persedian air tanah maka, kapasitas menahan air oleh seluruh komponen hasil sintesa oleh tanaman yaitu asam-asam amino, profirin, karbohidrat, nukleotida, lipit, dan enzim baik, sehingga mampu memacu proses fotosintesis secara optimal (Hakim, at el,. 1986). Media tanam yang di gunakan misalnya kombinasi tanah tambah pupuk kandang dengan perbandingan tertentu yang bisa di gunakan Tim Trubus, 2006 (dalam Wahyuni, 2009)

2.4 Zat Pengatur Tumbuh Dekamon

  Zat pengatur tubuh dekamon berbentuk larutan dalam air, berwarna coklat tua, yang tujuan pengunaannya untuk meningkatkan pengisian polong, jumlah polong berbiji dua, polong berbiji tiga dan mutu biji. Zat pengatur tumbuh dekamon dapat di berikan dalam bentuk konsentrasi dengan anjuran 10-15 ml/10

  • 1

  litet air atau 400-500 liter ha . Cara pemberiannya di semprotkan pada batang tanaman sampai basah pada saat berumur 15, 22, dan 29 hari setelah tanam.

  Zat pengatur tumbuh dekamon merupakan senyawa organik yang bukan nutrisi tanaman yang dalam jumlah kecil atau konsentrasi rendah akan

  12 merangsang dan mengadakan modifikasi secara kualitatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Moore, 1979).

  Pemberian zat pengatur tumbuh dapat mendorong, mengatur, dan menghambat proses fisiologi tanaman yang melibatkan hormon seperti perkembangan akar, pertumbuhan tunas, perkecambahan biji, pembentukan bunga, buah dan proses penuaan (Untung, 2004).

  Dekamon banyak digunakan oleh petani di banyak negara di seluruh dunia yang efeknya adalah sama dengan asam amino dan vitamin. Dekamon dapat diserap dengan cepat ke dalam tubuh berbagai tanaman, meningkatkan fluiditas dari protoplasma sel tanaman. Efek menonjol dimanifestasikan selama perkecambahan, pertumbuhan perakaran dan pembuahan. Zat pengatur tumbuh dekamon dapat dengan mudah dan cepat menembus kedalam tubuh tanaman karena zat pengatur tumbuh dekamon bisa memberikan daya aktif dan efek yang sangat baik untuk pertumbuhan vegetatif serta pertumbuhan generatif tanaman (Heddy, 1996).

  Komposisi Bahan Aktif Dekamon yaitu natrium orto-nitrofenoel 6,90 gr/liter, natrium para-nitrofenol 10,35 gr/liter, natrium 2,4 dinitrifenol 1,73 gr/liter, natrium 5 nitroguaiakol 3,45 gr/liter. Pengunaan zat pengatur tumbuh bila di gunakan dengan konsentrasi tepat akan merangsang dan mengiatkan pertumbuhan tanaman dan sebaliknya bila di gunakan dalam jumlah tidak tepat akan menghambat pertumbuhan bahkan dapat mematikan tanaman (Moore, 1979).

  Jumlah konsentrasi yang diberikan harus sesuai dengan anjuran yaitu pada umur 15, 22 dan 29 hari setelah tanam. Pemberian pada umur 15, 22 dan 29 dilakukan karena tanaman kedelai sedang dalam masa pertumbuhan vegetatif

  13 yaitu pertumbuhan akar primer, batang dan daun, sedangkan pada umur 35 hari setelah tanam tidak dilakukan lagi pemberian karena tanaman sudah memasuki masa pertumbuhan generatif yaitu masa pembentukan polong, perkembangan biji, dan pemasakan biji (Mitchell dan Russell, 1971).

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

  3.1. Waktu dan Tempat

  Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai tanggal 2 April 2012 sampai dengan 29 Juli 2012.

  3.2. Bahan dan Alat

  a. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :

  1. Benih Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih lokal yang diperoleh dari pasar Simpang Peut.

  2. Tanah Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lapisan atas

  (Top Soil) jenis tanah alluvial yang diambil di depan kampus Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  3. Legium inokulan Legium inokulan (tanah bekas kacang tanah) yang diambil di kebun petani warga Alue Peunyareng.