BAB III – ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1509404038RPIJM Kampar BAB 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang CIpta Karya
RPIJM Kabupaten Kampar
BAB III – ARAHAN KEBIJAKAN
DAN RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
3.1.
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan
Ruang
3.1.1. Arah Pembangunan Bidang Cipta Karya
3.1.1.1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019
Visi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 adalah : “Terwujudnya
Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-Royong”.
Misi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut :
1.
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2.
Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 1
RPIJM Kabupaten Kampar
4.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju, dan sejahtera.
5.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7.
Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Adapun dalam RPJMN 2015-2019 terdapat Sembilan agenda prioritas
(Nawa Cita) sebagai berikut :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia
Dokumen RPJMN juga menetapkan sasaran pembangunan infrastruktur
permukiman pada periode 2015-2019, yaitu:
a. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak untuk 18,6 juta rumah
tangga berpenghasilan rendah yakni pembangunan baru untuk 9
juta rumah tangga melalui bantuan stimulan perumahan swadaya
untuk 5,5 juta rumah tangga dan pembangunan rusunawa untuk
514.976 rumah tangga, serta peningkatan kualitas hunian sebanyak
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 2
RPIJM Kabupaten Kampar
9,6 juta rumah tangga dalam pencapaian pengentasan kumuh 0
persen.
b. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh
penduduk Indonesia melalui :
▪
pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 3.099
kawasan MBR, 2.144 Ibukota Kecamatan, 16.983 desa, 7.557
kawasan khusus, dan 28 regional;
▪
Pembangunan Penampung Air Hujan (PAH) sebanyak 381.740
unit;
▪
Fasilitasi optimasi bauran sumber daya air domestik di 27 kota
metropolitan dan kota besar;
▪
Fasilitasi 38 PDAM sehat di kota metropolitan, kota besar, kota
sedang dan kota kecil;
▪
Fasilitasi business to business di 315 PDAM;
▪
Fasilitasi restrukturisasi utang 394 PDAM;
▪
Peningkatan jumlah PDAM Sehat menjadi 253 PDAM,
penurunan jumlah PDAM kurang sehat menjadi 80 PDAM, dan
penurunan jumlah PDAM sakit menjadi 14 PDAM.
c. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah
domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen
pada tingkat kebutuhan dasar yaitu
▪
untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik
dengan penambahan infrastruktur air limbah sistem terpusat di
430
kota/kab
(melayani
33,9
juta
jiwa),
penambahan
pengolahan air limbah komunal di 227 kota/kab (melayani 2,99
juta
jiwa),
serta
peningkatan
pengelolaan
lumpur
tinja
perkotaan melalui pembangunan IPLT di 409 kota/kab;
▪
untuk sarana prasarana pengelolaan persampahan dengan
pembangunan
TPA
sanitary
landfill
di
341
kota/kab,
penyediaan fasilitas 3R komunal di 334 kota/kab, fasilitas 3R
terpusat di 112 kota/kab;
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 3
RPIJM Kabupaten Kampar
▪
untuk
sarana
prasarana
drainase
permukiman
dalam
pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kawasan
permukiman;
▪
kegiatan pembinaan, fasilitasi, pengawasan dan kampanye
serta advokasi di 507 kota/kab seluruh Indonesia.
d. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung di
kawasan perkotaan melalui fasilitasi peningkatan kualitas bangunan
gedung dan fasilitasnya di 9 kabupaten/kota, fasilitasi peningkatan
kualitas sarana dan prasarana di 1.600 lingkungan permukiman,
serta peningkatan keswadayaan masyarakat di 55.365 kelurahan.
Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019
3.1.1.2.
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan
demikian
selayaknya
ketersediaan
layanan
infrastruktur,
khususnya
infrastruktur dasar (jalan dan air) sudah terpenuhi terlebih dahulu. Beberapa
arahan dalam bidang Cipta Karya, sesuai dengan arahan Renstra Cipta
Karya 2015-2019 adalah terpenuhinya penyediaan air minum dan sanitasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasar
masyarakat,
dengan
indikator
meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak menjadi 100% dan
sanitasi layak menjadi 100%; pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel, dengan
indikator berkurangnya proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan
permukiman tidak layak menjadi 0%; dan pengembangan infrastruktur
perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian atau yang
biasa disebut target 100-0-100.
Dalam
masyarakat
rangka
yang
percepatan
tercantum
terhadap
dalam
pencapaian
Rencana
kesejahteraan
Pembangunan
Jangka
Menengah Nasional RPJMN 2014 – 2019 tentunya dibutuhkan investasi
yang
cukup
besar
khusunya
dalam
rangka
pelayanan
kebutuhan
infrastrukutur dasar bagi masyarakat. Kebijakan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat khusunya di bidang keciptakaryaan di fokuskan dalam rangka
pencapaian
kebijakan
program
pemenuhan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
kebutuhan
air
minum,
III - 4
RPIJM Kabupaten Kampar
penanganan kawasan kumuh serta penanganan sanitasi yang layak melalui
agenda 100-0-100.
Direktorat Jenderal Cipta Karya telah mengidentifikasi data kawasan
permukiman kumuh yaitu 37.407 Ha yang tersebar di 2.883 kawasan di 415
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dari 415 kabupaten/kota tersebut,
sebanyak 129 kabupaten/kota telah menetapkan kawasan permukiman
kumuh di wilayahnya dengan surat keputusan Walikota/Bupati sebagai syarat
mendapatkan program Pemerintah (APBN).
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
3.1.2.1.
Arahan RTRW Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f.
Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam
RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Kriteria:
i.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan
internasional,
ii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani
beberapa provinsi, dan/atau
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 5
RPIJM Kabupaten Kampar
iii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Kriteria:
i.
Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN,
ii.
ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau
beberapa kabupaten, dan/atau
iii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.
c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Kriteria:
i.
Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas
batas dengan negara tetangga,
ii.
Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional
yang menghubungkan dengan negara tetangga,
iii.
Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau
iv.
Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang
dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.
d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
i.
Pertahanan dan keamanan,
a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan
pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
b) diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah
pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang
amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan
industri sistem pertahanan, atau
c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau
kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga
dan/atau laut lepas.
ii.
Pertumbuhan ekonomi,
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 6
RPIJM Kabupaten Kampar
b) memiliki
sektor
unggulan
yang
dapat
menggerakkan
pertumbuhan ekonomi nasional,
c) memiliki potensi ekspor,
d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi,
e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
f)
berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan
nasional
dalam
rangka
mewujudkan
ketahanan
pangan
nasional,
g) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber
energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional,
atau
h) ditetapkan
untuk
mempercepat
pertumbuhan
kawasan
tertinggal.
iii.
Sosial dan budaya
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat
atau budaya nasional,
b) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya
serta jati diri bangsa,
c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus
dilindungi dan dilestarikan,
d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya,
atau
f) memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala
nasional.
iv.
Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
a. diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b. pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya
alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga
atom dan nuklir
c. memiliki sumber daya alam strategis nasional
d. berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa
e. berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir,
atau
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 7
RPIJM Kabupaten Kampar
f.
v.
berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a. merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati,
b. merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang
c. ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna
yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus
dilindungi dan/atau dilestarikan,
d. memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,
e. memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
f.
menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
g. rawan bencana alam nasional
h. sangat
menentukan
dalam
perubahan
rona
alam
dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, merupakan pada
Kabupaten Kampar terdapat Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu PKW Bangkinang
dan tidak terdapat PKSN di Kabupaten Kampar. Untuk kawasan strategis nasional
berdasarkan RTRWN, di Kabupaten Kampar terdapat KSN Kawasan Hutan Lindung
Bukit Batabuh.
3.1.2.2.
Arahan RTRW Provinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ditetapkan melalui Peraturan
Daerah Provinsi, dan beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW Provinsi
untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:
a.
Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya
seperti pengembangan RTH.
ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,
dan drainase
b.
Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 8
RPIJM Kabupaten Kampar
Berdasarkan dokumen materi teknis RTRW Provinsi Riau, di Kabupaten Kampar
Pekanbaru terdapat Kawasan Strategis Provinsi sebagai berikut :
1. Kawasan Candi Muara Takus dan sekitarnya berdasarkan sudut kepentingan
Sosial Budaya
2. Kawasan Strategis PLTA Koto Panjang berdasarkan sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan
3.1.2.3.
Arahan RTRW Kabupaten
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut
kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
i.
Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya
seperti pengembangan RTH.
ii.
Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan
prasarana
sarana
air
minum,
air
limbah,
persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya
yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi
untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan
prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3.1.2.3.1. Kawasan Strategis Kabupaten
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 9
RPIJM Kabupaten Kampar
Penetapan kawasan strategis kota dinilai berdasarkan sudut kepentingannya,
antara lain sebagai berikut:
1. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;
2. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya;
3. kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi; dan
4. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
daya dukung lingkungan hidup
Berdasarkan kajian potensi dan perannya terhadap Kabupaten Kampar serta
visi kota yang akan di capai sampai dengan akhir tahun perencanaan maka kawasan
strategis di Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai berikut:
i.
Dari sisi kepentingan ekonomi adalah
1. Kawasan perbatasan dengan Kota Pekanbaru yang meliputi
sebagian Kecamatan Tapung, Kecamatan Tambang, Kecamatan
Perhentian Raja, dan kecamatan Siak Hulu.
2. Kawasan
Perkotaan
Bangkinang
yang
merupakan
ibukota
Kabupaten Kampar.
ii.
Dari sisi kepentingan lingkungan adalah:
1. Kawasan Konservasi pada perbatasan dengan Sumatera Barat
2. Kawasan Waduk Koto Panjang
iii.
Dari sisi kepentingan sosial budaya adalah kawasan Candi Muara Takus
3.1.2.3.2. Arahan Pengembangan Pola Ruang Bidang Terkait Cipta Karya
Arahan pengembangan pola ruang terkait cipta karya terdiri dari :
1. Kawasan permukiman
Berkenan dengan permukiman, untuk pengembangan kedepan terdapat
dua kategori permukiman yang perlu diperhatikan. Pertama adalah
kawasan permukiman perkotan yang bertumbuh secara alamiah pada
kawasan perkotaan atau pusat pelayanan, mulai PKW, PKLp, PPK sampai
PPL. Kategori kedua adalah kawasan permukiman cepat tumbuh akibat
dampak kegiatan wiilayah yang lebih maju, dalam hal ini adalah
permukiman pada kawasan perbatasan dengan kota Pekanbaru. Untuk itu
pada kawasan perbatasan ini tentunya diperlukan pengelolaan khusus,
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 10
RPIJM Kabupaten Kampar
sehingga mempunyai nilai tambah atau mempunyai kemnfaatan besar bagi
semua pihak. Adapun kawasan perbatasan yang dimaksud adalah:
•
Kecamatan Tambang
•
Kecamatan Tapung Hilir
•
Kecamatan Tapung
•
Kecamatan Perhentian Raja
•
Kecamatan Siak Hulu
2. Kawasan RTH
Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan Kota untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) sebesar 30% dari luas wilayahnya, yang terdiri dari 20% RTH
Publik dan 10% RTH Privat. Mengacu pada peraturan yang lebih
teknis mengenai pedoman penyediaan dan pemanfaatan RTH pada
kawasan perkotaan, yang dimaksud dengan RTH Publik adalah RTH
yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten
yang
digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
Sedangkan RTH Privat adalah RTH milik institusi tertentu atau orang
perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara
lain
berupa
kebun
atau
halaman
rumah/gedung
milik
masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan (Permen PU Nomor
05/PRT/M/2008).
Ruang terbuka hijau kota di Kabupaten Kampar diarahkan dibangun
pada pusat-pusat permukiman atau ibukota kecamatan dengan luas
sekurang-kurangnya 30% dari luas kawasan perkotaan.
3.1.2.3.3. Arahan Struktur Ruang Terkait Bidang Cipta Karya
A. Pengembangan Prasarana Sarana Air Minum
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Wilayah Kabupaten Kampar dilakukan
oleh PDAM Tirta Kampar. Berdasarkan standar pelayanan minimal (Kep.Men.
Kimpraswil No. 534/2001), maka kebutuhan air bersih untuk Wilayah Kabupaten
Kampar sampai akhir tahun perencanaan (Tahun 2030) adalah 279.952,54 m3/hari.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 11
RPIJM Kabupaten Kampar
Rencana pengembangan pelayanan air bersih mengacu pada ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. Rencana pengembangan jumlah dan kepadatan penduduk.
b. Rencana Struktur Tata Ruang dan Jaringan Jalan.
c. Potensi dan masalah pengembangan air bersih.
d. Program strategis Pemerintah Kabupaten Kampar dalam pengembangan
air bersih.
Berdasarkan wilayah pelayanannya, sistem penyediaan air bersih dibedakan
atas sistem air bersih perkotaan ditujukan untuk melayani kebutuhan domestic
(rumah tangga) dan kebutuhan non domestik (perkantoran, perdagangan, jasa,
industri, dan lain-lain), sedangkan sistem penyediaan air bersih pedesaan terutama
untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Penyediaan air bersih perkotaan diarahkan
menggunakan Sistem Instalasi Pengolahan Air Lengkap (SIPAL) jaringan perpipaan,
sedangkan untuk air bersih perdesaan diarahkan menggunakan Sistem Instalasi
Pengolahan Air Sederhana (SIPAS) jaringan sederhana.
B. Pengembangan Prasarana Air Limbah
Sistem pembuangan air limbah di wilayah Kabupaten Kampar menggunakan
dua sistem yaitu sistem sanitasi setempat (on-site sanitation) dan sistem sanitasi
terpisah (off-site sanitation). Sistem sanitasi terpisah di wilayah Kabupaten Kampar
masih bersatu dengan saluran pembuangan air hujan (combine sewer system),
dengan jenis saluran terbuka dan tertutup. Pengelolaan air limbah yang
direncanakan adalah sistem sanitasi terpisah. Hal ini dilakukan mengingat sistem ini
menjamin keamanan terhadap pencemaran lingkungan dan cukup menguntungkan
dari segi luas lahan, kesehatan maupun estetika. Secara ideal dalam sistem ini harus
dibuat fasilitas pelayanan berupa pipa-pipa tertutup untuk menggantikan fasilitas
yang sudah tidak memenuhi syarat.
Rencana arahan pengembangan prasarana saluran pembuangan limbah di
wilayah Kabupaten Kampar bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang sehat dan ekonomis. Untuk beberapa
wilayah dengan karakteristik tertentu, perlu diterapkan pengelolaan air limbah
dengan sistem sanitasi setempat semi komunal. Sistem sanitasi setempat semi
komunal ini diarahkan pada lokasi dengan karakteristik:
a. Daerah sulit air, rawan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk akibat
tercemarnya pemukiman dan tempat-tempat umum.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 12
RPIJM Kabupaten Kampar
b. Daerah kumuh dengan kepadatan bangunan tinggi dan belum terjangkau
pelayanan air bersih dari PDAM.
c. Daerah dengan kondisi pelayanan prasarana buruk dan pertumbuhan
penduduk tinggi.
C. Pengembangan Prasarana Persampahan
Hasil
prediksi
dengan
menggunakan
Standar
Pelayanan
Minimal
(Kepmenkimpraswil No. 534/2001), maka jumlah timbulan sampah pada akhir tahun
perencanaan (2030) adalah sebesar 5.080,01 m3/hari yang terdiri dari timbulan
sampah area Non Komersial (NK) sebesar 2.962,01 m3/hari dan area Komersial (K)
sebesar 2.118,00 m3/hari.
Rencana prasarana persampahan ini mengacu pada ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Rencana pengembangan jumlah dan kepadatan penduduk
b. Rencana Struktur Tata Ruang dan Jaringan Jalan
c. Potensi dan masalah pengembangan persampahan
Sesuai dengan ketentuan tersebut, maka Rencana Prasarana Persampahan di
Wilayah Kabupaten Kampar dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pada tahun 2030, tingkat pelayanan prasarana persampahan di area Non
Komersial adalah 80%, (sesuai dengan ketentuan dari Standar Pelayanan
Minimal
b. Khusus untuk Area Komersial rencana prasarana persampahannya dibuat
tersendiri dan dikelola oleh Badan atau lembaga yang mengelola kawasan
tersebut.
c. Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun rencana ini perlu
didukung dengan studi Amdal yang lebih komprehensif. Secara umum,
persyaratan lokasi TPA tersebut adalah jenis tanah kedap air, wilayah
tidak produktif, tidak mencemarkan sumber air, jarak dari pusat daerah
pelayanan ± 10 km, bebas banjir, tidak berlokasi di danau, sungai dan laut
serta untuk lokasi TPA > 25 km dari kota perlu dipertimbangkan adanya
transfer terpusat. TPA untuk pemenuhan kebutuhan pengolahan sampah
Kabupaten Kampar adalah:
1) TPA untuk wilayah utara dikembangkan di Kecamatan Tapung
2) TPA untuk wilayah tengah dikembangkan di Kecamatan Salo
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 13
RPIJM Kabupaten Kampar
3) TPA untuk wilayah selatan dikembangkan di Kecamatan Kampar Kiri
D. Pengembangan Prasarana Drainase
Sarana drainase yang ada di Kabupaten Kampar lebih banyak mengikuti pola
dan drainase jalan, khususnya di kawasan pusat kota. Kontruksi saluran dibuat dari
pasangan bata dan beton, sedangkan dibagian pinggiran lebih banyak dalam bentuk
saluran tanah.
Kawasan prioritas pengelolaan drainase adalah:
a. Seluruh kawasan perkotaan dan sekaligus menjadi pusat pelayanan, mulai
dari PKW, PKLp, PPK maupun PPL
b. Kawasan strategis
c. Kawasan industri
d. Kawasan wisata
e. Kawasan permukiman
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Dalam rangka mendorong pembangunan dari pinggiran ini, Kementerian
PUPR akan melakukan keterpaduan pembangunan pada 35 Wilayah
Pengembangan Strategis (35 WPS) yang tersebar 4 WPS di Pulau Papua, 2
WPS di Kepulauan Maluku, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 5 WPS di Sulawesi,
dan 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, maupun 6 WPS di Sumatera.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 14
RPIJM Kabupaten Kampar
Gambar 3. 1 Konsepsi Pembangunan Infrastruktur melalui Pendekatan
Wilayah
Pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Pulau Sumatera,
terdapat :
1. WPS
Pusat
Pertumbuhan
Terpadu
Merak-Bakauhuni-Bandar
Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api
2. WPS pusat
pertumbuhan terpadu Metro Medan-Tebing Tinggi-
Dumai-Pekanbaru
3. WPS pusat pertumbuhan terpadu Batam-Bintan
4. WPS Baru terpadu Sibolga-Padang-Bengkulu
5. WPS Sumber Daya Ekonomi Domestik Sabang-Banda Aceh-Langsa
6. WPS Jambi-Palembang-Bangka Belitung (Pangkal Pinang)
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 15
RPIJM Kabupaten Kampar
Gambar 3. 2 Konsep Pengembangan Wilayah Pulau Sumatera
Provinsi Riau masuk dalam Wilayah Pengembangan Strategis Metro
Medan – Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbaru yang mana menjadi konsentrasi
pengembangan wilayah industri serta menjadi simpul karet dan kelapa sawit
yang dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi nasional.
Sedangkan untuk Kabupaten Kampar tidak termasuk dalam WPS.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 16
RPIJM Kabupaten Kampar
Gambar 3. 3 Konsep Wilayah Pengembangan Strategis Metro Medan –
Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbaru
3.1.4. Arahan RPJMD
3.1.4.1.
Visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kampar
menetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Kampar yang hendak diwujudkan
pada Tahun 2016 adalah:
“Terwujudnya
Masyarakat
Kabupaten
Kampar
yang
Madani,
Berakhlak dan Bermoral, Menuju Kehidupan yang Sehat, Sejahtera,
Serta Berdaya Saing pada Tahun 2016”
Visi Pembangunan tersebut harus dapat diukur untuk mengetahui
tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang ingin dicapai pada Tahun 2016 di
Kabupaten Kampar, dengan ukuran sebagai berikut:
1. Berakhlak dan bermoral, mencerminkan masyarakat yang agamis, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dan menerapkannya dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 17
RPIJM Kabupaten Kampar
2. Yang madani dapat dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Ditinjau dari
tingkat keadilan dan kesetaraan perkembangan ekonomi, kemajuan dan
kesejahteraan diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin pada
tingkat pendapatan dan pembagiannya.
3. Tingkat kehidupan yang sehat dan sejahtera, juga dapat diukur
berdasarkan berbagai indikator sosial yang pada umumnya berkaitan
dengan kualitas sumberdaya manusia. Suatu daerah dikatakan makin
maju dan sejahtera apabila makin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Hal ini tercermin pada tingkat pendidikan terendah serta tingkat
partisipasi pendidikan.
4. Kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah juga dapat diukur
berdasarkan indikator kependudukan, termasuk derajat kesehatan. Ada
kaitan yang erat antara kemajuan suatu daerah dengan laju
pertumbuhan penduduk. Daerah yang sudah maju dan sejahtera
ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka
harapan hidup yang lebih tinggi, dan kualitas pelayanan sosial yang
lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang
makin baik akan tercermin dalam produktifitas yang makin tinggi.
5. Daerah yang berdaya saing dan sejahtera juga ditandai oleh peran
serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan,
baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan.
Selain
unsur-unsur tersebut, daerah yang maju dan sejahtera juga harus
didukung dengan infrastruktur yang maju.
6. Berdaya saing (competitive) adalah salah satu ukuran kemajuan yang
dicapai. Berdaya saing disini dimaksudkan bahwa Kabupaten Kampar
menjadi kabupaten yang diperhitungkan di Provinsi Riau, baik dari segi
kualitas pemerintahan, tingkat kesejahteraan, pemerataan, pelayanan,
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
Berdasarkan rumusan Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar
Periode 2011-1016 tersebut diatas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok dan
penjelasan visi tersebut pada tabel sebagai berikut:
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 18
RPIJM Kabupaten Kampar
Tabel 3. 1 Visi, Pokok-Pokok Visi, dan Penjelasan Visi Tahun 2011-2016
Kabupaten Kampar
No.
1.
2
Visi
Pokok-Pokok Visi
Terwujudnya
1. Tingkat capaian
Masyarakat
pendidikan yang semakin
Kabupaten
tinggi dan merata
Kampar yang 2. Produkivitas penduduk
Madani
yang semakin tinggi
Berakhlak dan 3. Kualitas pelayanan
Bermoral
sosial yang semakin
baik
4. Indeks pembagunan
manusia yang semakin
tinggi,
Terwujudnya
1.
Masyarakat
Kabupaten
Kampar Sehat
2.
Sejahtera
3.
4.
5.
6.
3
Terwujudnya
1.
Masyarakat
Kabupaten
Kampar yang
Berdaya Saing 2.
3.
Penjelasan Visi
Daerah
yang
maju
ditandai oleh peran serta
rakyat secara sadar dan
efektif
dalam
segala
aspek
kehidupan
terutama dalam peranya
membangun
Kesejahteraan
dan
keadialan yang diladasi
oleh nilai ahlak dan moral
yang ada di dalam
masyarakat Kampar
Kemajuan ekonomi yang Daerah yang sejahtera
diukur dari tingkat
ditandai oleh peran serta
pertumbuhan ekonomi
rakyat secara nyata dan
yang stabil dan meningkat efektif
dalam
segala
Tigkat pertumbuhan
aspek kehidupan, baik
ekonomi secara sektoral
ekonomi, sosial, politik,
yang stabil dan berimbang maupun
pertahanan
Tingkat kemajuan
keamanan.
infrastruktur yang semakin
baik dan merata kesemua
wilayah
Kualitas kesehatan
penduduk yang semakin
baik dan akses pelayanan
kesehatan yang semakin
baik dan merata
Laju pertumbuhan
penduduk yang semakin
rendah
Angka harapan hidup
yang semakin tinggi,
Kualitas pemerintahan
Kemampuan pengelolaan
yang lebih baik dari
sumber daya daerah
daerah lain khususnya di secara
bermutu,
provinsi Riau
ekonomis, efektif dan
Tingkat kesejahteraan
efisien, sehingga lebih
penduduk yang lebih baik unggul
dari
daerah
dari daerah lain
lainnya. Berdaya saing
Pemerataan
juga mengandung makna
pembangunan yang
kemampuan
untuk
semakin baik
berprestasi dalam bidang
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 19
RPIJM Kabupaten Kampar
No.
Visi
Pokok-Pokok Visi
4. Pelayanan publik dan
sosial yang semain baik
dan merata
5. Penyediaan infrastruktur
yang semamin baik dan
merata
Sumber : RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016
3.1.4.2.
Penjelasan Visi
kerja masing- masing,
dengan kualifikasi atau
kualitas
tertentu,
sehingga dapat sejajar
atau bahkan lebih tinggi
dengan daerah lain.
Misi
Pencapaian visi di atas, dilakukan dengan misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan
masyarakat
yang
beriman
dan
bertaqwa,
menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang
menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam
menghadapi tantangan global.
2. Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan
SDM yang bermartabat melalaui penguasaan IPTEK yang ditopang
oleh sendi-sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan
manusia yang berdaya saing global.
3. Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk
membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh.
4. Mewujudkan
pembangunan
kesehatan
yang berkualitas dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat
menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Berdasarkan misi di atas, terdapat tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam RPJMD Kabupaten Kampar tahun 2011-2016, antara lain
sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Misi, Tujuan dan Sasaran PembangunanTahun 2011-2016
Misi I
Mengembangkan
masyarakat yang
Tujuan
1.Masyarakat
agamis/beriman
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Sasaran
1. Meningkatnya fungsi dan peran
agama dalam masyarakat.
III - 20
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi I
beriman dan
bertaqwa,
menjunjung tinggi
syariat agama,
taat hukum,
berbudaya yang
menjamin sistem
sosial
bermasyarakat
dan bernegara
dalam
menghadapi
tantangan global
Misi II
Mewujudkan
masyarakat yang
berpendidikan
untuk
meningkatkan
SDM yang
bermartabat
melalaui
penguasaan
IPTEK yang
ditopang oleh
sendi sendi ilmu,
iman dan
peradaban, untuk
menghasilkan
manusia yang
berdaya saing
global
Tujuan
Sasaran
2.Memaksimalkan fungsi 1. Meningkatnya peran keagamaan
dan peran agama
dalam pembangunan.
dalam pembangunan
3.Masyarakat berbudaya 1. Meningkatnya kunjungan wisata.
2. Meningkatnya promosi dan
investasi pariwisata, seni, dan
budaya, serta pelestarian cagar
budaya.
4. Masyarakat menghargai 1. Meningkatnya peran perempuan
kesetaraan gender
di lembaga pemerintahan dan
swasta.
2. Menurunnya tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
5. Masyarakat
1. Terlaksananya kepastian
berkesadaran hukum
hukum, rasa keadilan,dan
ketertiban masyarakat.
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku.
3. Meningkatnya pemahaman
prinsip‐ prinsip dasar hukum dan
HAM.
6. Meningkatkan
1. Meningkatnya kapasitas dan
kapasitas birokrasi
profesionalisme aparatur
pemerintah menuju tata pemerintahan daerah dan desa
kelola pemerintah yang
serta lembaga pemerintah.
baik
Tujuan
Sasaran
1. Peningkatan kualitas
1. Meningkatnya aksesibilitas dan
pendidikan masyarakat pemerataan pendidik- an
khususnya bagi masya- rakat
miskin.
2. Meningkatnya mutu pendi- dik,
Tenaga kependidikan dan
manajemen sekolah.
3. Meningkatnya minat dan
budaya gemar membaca
masyarakat serta layanan
perpustakaan.
2. Peningkatan kualitas
1. Meningkatnya kesadaran akan
kependudukan
kerukunan masyara- kat.
2. Meningkatnya partisipasi
pemuda dalam pembangu- nan
daerah.
3. Meningkatnya partisipasi
stakeholder dalam
pembangunan daerah.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 21
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi I
Tujuan
4.
5.
3. Peningkatan kualitas
kesejateraan
masyarakat
Misi III
Mengembangkan
potensi SDA dan
potensi
masyarakat untuk
membangun
pondasi ekonomi
kerakyataan yang
kokoh
Misi IV
Mewujudkan
pembangunan
kesehatan yang
berkualitas dan
terjangkau oleh
seluruh lapisan
masyarakat
2.
Tujuan
1. Memperkuat ekonomi 1.
masyarakat
melalu
pemberdayaan ekonom
kerakyatan
2.
2. Peningkatan
1.
pemanfaatan sumber
daya alam yang
2.
berkelanjutan yang
dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
3. Peningkatan Investasi 1.
dalam memperkuat
pondasi ekonomi
2.
daerah
Tujuan
1. Peningkatkan kuantitas 1.
dan kualitas pelayanan
kesehatan serta
2.
sarana dan prasarana
kesehatan
3.
2.
3.
Misi V
Mewujudkan
pemerataan
pembangunan
infrastruktur yang
1.
1.
2.
Sasaran
Meningkatnya pembinaan
olahraga edukasi dan dukungan
olahraga prestasi.
Meningkatnya mutu
ketenagakerjaan.
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas pelayanan publik.
Meningkatnya kepuasan kualitas
pelayanan publik.
Sasaran
Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi daerah dan pemerataan
pendapatan.
Meningkatkan peran Lembaga
Keuangan Mikro di pedesaan.
Meningkatnya PAD Kab.
Kampar.
Meningkatkan sumber PAD
berdasarkan pola ruang.
Meningkatnya peran investasi
swasta
Menurunnya tingkat
pengangguran
Sasaran
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan.
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya infrastruktur
kesehatan masyarakat
Peningkatkan
1. Meningkatnya prosentase rumah
partisipasi masyarakat
dan lingkungan sehat.
dalam kesiapsiagaan 2. Meningkatkan jumlah penduduk
menghadapi masalah
yang memiliki jaminan
kesehatan dan
kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih 3. Meningkatkan prilaku hidup
dan Sehat
bersih dan sehat.
Peningkatan partisipasi 1. Meningkatnya peran swasta
masyarakat dalam
dalam pelayanan kesehatan.
pembangunan
kesehatan
Tujuan
Sasaran
Peningkatkan
1. Meningkatnya pembangunan
pengembangan
kawasan strategis.
kawasan strategis
Peningkatan partisipasi 1. Meningkatnya partisipasi
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 22
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi I
dapat
menurunkan
tingkat
kemiskinan dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Sasaran
masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur
pedesaan.
3. Peningkatkan kualitas 1. Meningkatnya peran masyarakat
dan kuantitas
dalam pembangunan
lingkungan
lingkungan.
4. Peningkatkan kualitas 1. Meningkatnya sarana dan
dan kuantitas sarana
prasarana ekonomi untuk
dan prasarana
menunjang sentra ekonomi.
pendukung ekonomi
Sumber : RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016
3.1.4.3.
Tujuan
masyarakat berbasis
infrastruktur
Strategi
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, maka ditetapkanlah strategi
yang merupakan kegiatan, mekanisme, atau sistem untuk mengantisipasi
secara menyeluruh dan memaksimalkan pencapaian tujuan ke depan melalui
pendekatan rasional. Adapun rumusan strategi pembangunan Kabupaten
Kampar 2011-2016 sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Sasaran dan Strategi Pembangunan Tahun 2011-2016
Kabupaten Kampar
Misi
I
Sasaran
2. Meningkatnya fungsi dan peran agama
dalam masyarakat.
3. Meningkatnya peran keagamaan dalam
pembangunan.
4. Meningkatnya kunjungan wisata.
Strategi
Peningkatkan nilai‐nilai agamis dan
berakhlak mulia dalam masyarakat
Peningkatan peran keagamaan
dalam pembangunan.
Peningkatan
kunjungan
dan
lama tinggal wisatawan
5. Meningkatnya promosi dan investasi
pariwisata, seni, dan budaya, serta
pelestarian cagar budaya.
Peningkatnya
investasi
promosi
pariwisata,
seni,
dan
dan
budaya, serta pelestarian cagar
budaya
pelestarian
aset
seni
budaya daerah
6. Meningkatnya peran perempuan di lembaga
pemerintahan dan swasta.
Peningkatnya
perempuan
peran
di
lembaga
pemerintahan dan swasta.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 23
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi
Sasaran
Strategi
7. Menurunnya tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak.
Penurunan
tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
8. Terlaksananya kepastian hukum, rasa
keadilan,dan ketertiban masyarakat.
Peningkatan pemahaman hak
dan kewajiban warga Negara
9. Meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Peningkatan
kesadaran
masyarakat terhadap peraturan dan
hukum yang berlaku
Peningkatan
10.
Meningkatnya pemahaman prinsip‐
prinsip dasar hukum dan HAM.
pemahaman
masyarakat terhadap prinsip‐ prinsip
dasar hukum dan HAM
II
11. Meningkatnya
kapasitas
dan 1. Peningkatan kinerja dan
profesionalisme aparatur pemerintahan profesionalisme aparatur dan
daerah dan desa serta lembaga lembaga pemerintah
pemerintah.
2. Peningakatan fasilitasi dan pelatihan
aparatur pemerintahan desa
3. Peningkatan pemberian pelayanan
prima bagi masyarakat
4. Peningkatan pelaksanaan koordinasi
pemerintah pada dinas/instansi
terkait secara periodik dan
berkelanjutan
5. Peningkatan pelaksanaan bimtek
untuk implementasi perundang‐
undangan
4. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan
Peningkatan aksesibilitas dan
pendidikan khususnya bagi masyarakat
pemerataan pendidikan khususnya
miskin.
bagi masyarakat miskin
5. Meningkatnya mutu pendidik, Tenaga
kependidikan dan manajemen sekolah.
Peningkatan
Tenaga
mutu
pendidik,
kependidikan
dan
manajemen sekolah
6. Meningkatnya minat dan budaya gemar
membaca masyarakat serta layanan
perpustakaan.
Peningkatan minat dan budaya
gemar membaca masyarakat serta
layanan perpustakaan
7. Meningkatnya kesadaran akan kerukunan
masyarakat.
1. Peningkatan Penyelenggaraan
pemerintahan yang terukur
6. Peningkatan pemahaman hak dan
kewajiban warga negara
8. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam
pembangunan daerah.
1. Peningkatan partisipasi pemuda
dalam pembangunan daerah
2. Peningkatan prestasi kepemudaan
dan olahraga
9. Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam
pembangunan daerah.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Peningktan
partisipasi
III - 24
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi
Sasaran
Strategi
stakeholder dalam pembangunan
daerah
10. Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi
dan dukungan olahraga prestasi.
Peningkatan
pembinaan
olahraga edukasi dan dukungan
olahraga prestasi
11. Meningkatnya mutu ketenagakerjaan.
Peningkatan
mutu
ketenaga
kerjaan.
12. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
pelayanan publik.
13. Meningkatnya kepuasan kualitas pelayanan
publik.
14. Meningkatnya kualitas database dalam
format digital di semua urusan.
15. Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Peningkatan
kuantitas dan
kualitas pelayanan publik.
Peningkatan kepuasan kualitas
pelayanan public
Peningkatan kualitas database
dalam
format
digital
di
semua
urusan
Peningkatan Sistem Informasi
yang berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).
16. Meningkatnya informasi melalui media
massa.
17. Meningkatnya penggunaan teknologi tepat
guna.
II
I 3. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah
dan pemerataan pendapatan
1. Meningkatkan peran Lembaga Keuangan
Mikro di pedesaan
2. Meningkatnya PAD Kab. Kampar.
3. Meningkatkan sumber PAD berdasarkan
pola ruang.
4. Meningkatnya peran investasi swasta
5. Menurunnya tingkat pengangguran
I 4. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.
V
Peningkatan
informasi melalui
media massa
Peningkatan
penggunaan
teknologi tepat guna
Peningkatan
pertumbuhan
ekonomi daerah dan pemerataan
Peningkatan peran Lembaga
Keuangan Mikro di pedesaan
Peningkatan kontribusi PAD
dari semua sektor
Peningkatan
sumber
PAD
berdasarkan pola ruang
Peningkatan peran investasi
swasta dalam pembangunan
Peningkatan pengunaan tenaga
kerja tempatan oleh pihak swasta
Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan
melalui
akreditasi
Puskesmas dan RS
5. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Peningkatan kesehatan ibu dan
anak serta status gizi masyarakat
6. Meningkatnya infrastruktur kesehatan
masyarakat
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Peningkatan
infrastruktur
III - 25
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi
Sasaran
Strategi
kesehatan masyarakat
7. Meningkatnya prosentase rumah dan
lingkungan sehat.
Peningkatan prosentase rumah
dan lingkungan sehat
8. Meningkatkan jumlah penduduk yang
memiliki jaminan kesehatan.
Peningkatan jumlah penduduk
yang memiliki jaminan kesehatan.
9. Meningkatkan prilaku hidup bersih dan
sehat.
Peningkatan
standarisasi
lingkungan sehat dan prilaku hidup
bersih
10.
Meningkatnya peran swasta dalam
pelayanan kesehatan.
Peningkatan
peran
swasta
dalam pelayanan kesehatan
Peningkatan
kemitraan
pemerintah dan dunia usaha, dalam
pelayanan kesehatan
V 2. Meningkatnya pembangunan kawasan
strategis.
Peningkatan
pembangunan
kawasan strategis
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur pedesaan.
Peningkatan
masyarakat
dalam
partisipasi
pembangunan
infrastruktur pedesaan
4. Meningkatnya peran masyarakat dalam
pembangunan lingkungan.
5. Meningkatnya sarana dan prasarana
ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi.
1. Peningkatkan nilai tambah ekonomi
yang berkelanjutan dengan
membangun sektor-sektor
unggulan.
2. Peningkatan peranan sektor sektor
yang non unggulan dengan
memperhatikan dampaknya pada
kehidupan sosial dan lingkungan
hidup
Peningkatan
sarana
dan
prasarana
ekonomi
mempercepat
ekonomi
pertumbuhan
melalui
pemanfaatan
untuk
lahan,
optimalisasi,
diversifikasi,
intensifikasi serta pengembangan
sentra ekonomi
3.1.4.3.1. Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya
Arah kebijakan pembangunan bidang Cipta Karya Kabupaten Kampar
periode 2011 – 2016 adalah Mewujudkan pemerataan pembangunan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 26
RPIJM Kabupaten Kampar
infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3.1.4.3.2. Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Kampar lima
tahun ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan sebelumnya.
Berikut adalah program bidang cipta di Kabupaten Kampar :
1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
2) Program Pengembangan Perumahan
3) Program Pengembangan Kawasan Permukiman
4) Program Pembangunan Saluran Drainase
5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Secara rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten
Kampar
pada
Bidang
Cipta
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Karya
pada
tabel
berikut:
III - 27
RPIJM Kabupaten Kampar
Tabel 3. 4 Program Pembangunan Daerah Tahun 2011-2016 Bidang Cipta Karya Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Target
Indikator
Kinerja Program
2012
1
Program perencanaan tata ruang
2
Pengembangan kawasan
industri
3
Program perencanaan tata ruang
Koordinasi Rencana dan
Penerapan Tata Ruang
(keg)
Penyusunan perencanaan
pengembangan wilayah dan
Sosialisasi (keg)
1
Program Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan cepat Tumbuh
Program Pemanfaatan Ruang
2013
4
1
2014
5
1
2015
6
1
2016
7
1
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Dinas Cipta
karya dan tata
ruang
Bappeda
Bappeda
1
1
1
Pengembangan kawasan
agrowisata dan agropolitan
Dinas
Cipta karya
dan tata ruang
Program Kerjasama pembangunan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Terjalinnya koordinasi
kerjasama pembangunan
(keg)
1
III - 28
2
2
2
2
BAppeda
RPIJM Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
1
Program Perencanaan Pembangunan daerah
Target
Indikator
Kinerja Program
2
Koordinas, Penyusunan
perencanaan prasarana
wilayah dan SDA
(dokumen)
2012
2013
2014
2015
2016
3
4
10
5
11
6
10
7
8
2
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Bappeda
Program Pengembangan perumahan
Peningkatkan nilai tambah
ekonomi yang berkelanjutan
dengan membangun sektorsektor unggulan
Dinas Cipta
Karya dan
Tata
ruang/Bag
Kesra Setda
Kampar
Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
Peningkatan peranan sektor
sektor yang non unggulan
dengan memperhatikan
dampaknya pada
kehidupan sosial dan
lingkungan hidup.
Dinas Cipta
Karya dan
Tata ruang
Dinas
Cipta
Karya
dan
Tata ruang
Program lingkungan Sehat Perumahan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 29
RPIJM Kabupaten Kampar
Target
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
1
2
Peningkatan peranan sektor
sektor yang non unggulan
dengan
memperhatikan
dampaknya
pada
kehidupan
sosial
dan
lingkungan hidup.
Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
2012
3
5
2015
6
2016
7
8
Dinas Cipta
Karya dan
Tata ruang
Dinas pasar,
kebersihan &
pertamanan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
BLH
Tersedianya air sehat layak
minum (%)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum dan Limbah
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
4
2014
Dinas Cipta
Karya dan
Tata ruang
Program lingkungan Sehat Perumahan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku
2013
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
III - 30
RPIJM Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
1
Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Target
Indikator
Kinerja Program
2012
2
Meningkatnya
3
2013
4
2014
5
2015
6
2016
7
kebutuhan
infrastruktur pedesaan yang
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
telah terlayani (%)
Program Pembangunan saluran
Drainase/Gorong-Gorong
Pembangunan
saluran
Drainase
gorong
dan
1 Keg
1 Keg
1 Keg
-
-
1 Keg
1 Keg
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
-
Badan
lingkungan
hidup
gorong (%)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Persentase penduduk yang
terlayani
pengelolaan
sampah
Program pengembangan kinerja pengelolaan
persampahan
Jumlah
dengan
landfill
TPA
sistem
sampah
sanitary
Kondisi setiap pasar dalam
keadaan baik
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 31
-
Dinas Pasar,
kebersihan
dan
pertamanan
RPIJM Kabupaten Kampar
Target
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
1
2
Penanganan sanitasi dan
higienitas pasar khususnya
kios/los penjualan daging
(ayam, sapi)
2012
Program Pengelolaan RTH
2013
2014
2015
2016
3
4
5
6
7
100
100
100
100
100
Program Pengelolaan RTH
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Badan
lingkungan
hidup
Dinas Pasar,
kebersihan
dan
pertamanan
Program Pengelolaan RTH
Meningkatnya luas
kualitas TRH (Ha)
dan
5
25
30
40
50
Dinas
Kehutanan
Program Pengendalian Banjir
Meningkatnya wilayah yang
telah tertangani (%)
5
10
20
25
25
BPBD
2.700
m
3.000
m
3.600
m
Program Pengendalian banjir
2.300m
Program Pencegahan dini dan penaggulangan
korban bencana alam
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
3.900m
Dinas Bina
Marga dan
Pengairan
BPBD
III - 32
RPIJM Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
1
Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana
2
Target
2012
2013
2014
2015
2016
4
25
5
25
6
25
7
25
3
Program Peningkatan Kesiagaan dan
Pencegahan bahaya kebakaran
8
BPBD
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kertja
Program perencanaan pembangunan daerah
rawan bencana
40
Sumber : RPJM Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
SKPD
Penanggung
Jawab
III - 33
15
15
15
BPBD
RPIJM Kabupaten Kampar
3.1.4.4.
Kebijakan Keuangan Daerah
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas
yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD
dengan
kepala
daerah
pada
tingkat
kebijakan.
Berbeda
dengan
penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dilakukan
agar
setiap
urusan
(wajib)
dapat
diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi
kepala daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk
mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti
bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).
BAB III – ARAHAN KEBIJAKAN
DAN RENCANA STRATEGIS
INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA
3.1.
Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan
Ruang
3.1.1. Arah Pembangunan Bidang Cipta Karya
3.1.1.1.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019
Visi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 adalah : “Terwujudnya
Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong-Royong”.
Misi pembangunan dalam RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut :
1.
Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2.
Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 1
RPIJM Kabupaten Kampar
4.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi,
maju, dan sejahtera.
5.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
6.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
7.
Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Adapun dalam RPJMN 2015-2019 terdapat Sembilan agenda prioritas
(Nawa Cita) sebagai berikut :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa
dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daaerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar
internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial
Indonesia
Dokumen RPJMN juga menetapkan sasaran pembangunan infrastruktur
permukiman pada periode 2015-2019, yaitu:
a. Terfasilitasinya penyediaan hunian layak untuk 18,6 juta rumah
tangga berpenghasilan rendah yakni pembangunan baru untuk 9
juta rumah tangga melalui bantuan stimulan perumahan swadaya
untuk 5,5 juta rumah tangga dan pembangunan rusunawa untuk
514.976 rumah tangga, serta peningkatan kualitas hunian sebanyak
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 2
RPIJM Kabupaten Kampar
9,6 juta rumah tangga dalam pencapaian pengentasan kumuh 0
persen.
b. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh
penduduk Indonesia melalui :
▪
pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 3.099
kawasan MBR, 2.144 Ibukota Kecamatan, 16.983 desa, 7.557
kawasan khusus, dan 28 regional;
▪
Pembangunan Penampung Air Hujan (PAH) sebanyak 381.740
unit;
▪
Fasilitasi optimasi bauran sumber daya air domestik di 27 kota
metropolitan dan kota besar;
▪
Fasilitasi 38 PDAM sehat di kota metropolitan, kota besar, kota
sedang dan kota kecil;
▪
Fasilitasi business to business di 315 PDAM;
▪
Fasilitasi restrukturisasi utang 394 PDAM;
▪
Peningkatan jumlah PDAM Sehat menjadi 253 PDAM,
penurunan jumlah PDAM kurang sehat menjadi 80 PDAM, dan
penurunan jumlah PDAM sakit menjadi 14 PDAM.
c. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah
domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen
pada tingkat kebutuhan dasar yaitu
▪
untuk sarana prasarana pengelolaan air limbah domestik
dengan penambahan infrastruktur air limbah sistem terpusat di
430
kota/kab
(melayani
33,9
juta
jiwa),
penambahan
pengolahan air limbah komunal di 227 kota/kab (melayani 2,99
juta
jiwa),
serta
peningkatan
pengelolaan
lumpur
tinja
perkotaan melalui pembangunan IPLT di 409 kota/kab;
▪
untuk sarana prasarana pengelolaan persampahan dengan
pembangunan
TPA
sanitary
landfill
di
341
kota/kab,
penyediaan fasilitas 3R komunal di 334 kota/kab, fasilitas 3R
terpusat di 112 kota/kab;
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 3
RPIJM Kabupaten Kampar
▪
untuk
sarana
prasarana
drainase
permukiman
dalam
pengurangan genangan seluas 22.500 Ha di kawasan
permukiman;
▪
kegiatan pembinaan, fasilitasi, pengawasan dan kampanye
serta advokasi di 507 kota/kab seluruh Indonesia.
d. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung di
kawasan perkotaan melalui fasilitasi peningkatan kualitas bangunan
gedung dan fasilitasnya di 9 kabupaten/kota, fasilitasi peningkatan
kualitas sarana dan prasarana di 1.600 lingkungan permukiman,
serta peningkatan keswadayaan masyarakat di 55.365 kelurahan.
Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019
3.1.1.2.
Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), dengan
demikian
selayaknya
ketersediaan
layanan
infrastruktur,
khususnya
infrastruktur dasar (jalan dan air) sudah terpenuhi terlebih dahulu. Beberapa
arahan dalam bidang Cipta Karya, sesuai dengan arahan Renstra Cipta
Karya 2015-2019 adalah terpenuhinya penyediaan air minum dan sanitasi
untuk
memenuhi
kebutuhan
dasar
masyarakat,
dengan
indikator
meningkatnya akses penduduk terhadap air minum layak menjadi 100% dan
sanitasi layak menjadi 100%; pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi
dengan prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel, dengan
indikator berkurangnya proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan
permukiman tidak layak menjadi 0%; dan pengembangan infrastruktur
perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian atau yang
biasa disebut target 100-0-100.
Dalam
masyarakat
rangka
yang
percepatan
tercantum
terhadap
dalam
pencapaian
Rencana
kesejahteraan
Pembangunan
Jangka
Menengah Nasional RPJMN 2014 – 2019 tentunya dibutuhkan investasi
yang
cukup
besar
khusunya
dalam
rangka
pelayanan
kebutuhan
infrastrukutur dasar bagi masyarakat. Kebijakan pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat khusunya di bidang keciptakaryaan di fokuskan dalam rangka
pencapaian
kebijakan
program
pemenuhan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
kebutuhan
air
minum,
III - 4
RPIJM Kabupaten Kampar
penanganan kawasan kumuh serta penanganan sanitasi yang layak melalui
agenda 100-0-100.
Direktorat Jenderal Cipta Karya telah mengidentifikasi data kawasan
permukiman kumuh yaitu 37.407 Ha yang tersebar di 2.883 kawasan di 415
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Dari 415 kabupaten/kota tersebut,
sebanyak 129 kabupaten/kota telah menetapkan kawasan permukiman
kumuh di wilayahnya dengan surat keputusan Walikota/Bupati sebagai syarat
mendapatkan program Pemerintah (APBN).
3.1.2. Arahan Penataan Ruang
3.1.2.1.
Arahan RTRW Nasional
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan
Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) yang dijadikan sebagai pedoman untuk:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah
nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
antarwilayah provinsi, serta keserasian antarsektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f.
Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindaklanjuti ke dalam
RPI2-JM kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Kriteria:
i.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan
internasional,
ii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani
beberapa provinsi, dan/atau
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 5
RPIJM Kabupaten Kampar
iii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
utama transportasi skala nasional atau melayani beberapa provinsi.
b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Kriteria:
i.
Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
kedua kegiatan ekspor-impor yang mendukung PKN,
ii.
ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat
kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau
beberapa kabupaten, dan/atau
iii.
Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul
transportasi yang melayani skala provinsi atau beberapa kabupaten.
c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)
Kriteria:
i.
Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas
batas dengan negara tetangga,
ii.
Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional
yang menghubungkan dengan negara tetangga,
iii.
Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang
menghubungkan wilayah sekitarnya, dan/atau
iv.
Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang
dapat mendorong perkembangan kawasan di sekitarnya.
d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
i.
Pertahanan dan keamanan,
a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan
pertahanan negara berdasarkan geostrategi nasional,
b) diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah
pembuangan amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang
amunisi, daerah uji coba sistem persenjataan, dan/atau kawasan
industri sistem pertahanan, atau
c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau
kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga
dan/atau laut lepas.
ii.
Pertumbuhan ekonomi,
a) memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 6
RPIJM Kabupaten Kampar
b) memiliki
sektor
unggulan
yang
dapat
menggerakkan
pertumbuhan ekonomi nasional,
c) memiliki potensi ekspor,
d) didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi,
e) memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
f)
berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan
nasional
dalam
rangka
mewujudkan
ketahanan
pangan
nasional,
g) berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber
energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional,
atau
h) ditetapkan
untuk
mempercepat
pertumbuhan
kawasan
tertinggal.
iii.
Sosial dan budaya
a) merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat
atau budaya nasional,
b) merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya
serta jati diri bangsa,
c) merupakan aset nasional atau internasional yang harus
dilindungi dan dilestarikan,
d) merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e) memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya,
atau
f) memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala
nasional.
iv.
Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi
a. diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b. pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya
alam strategis nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga
atom dan nuklir
c. memiliki sumber daya alam strategis nasional
d. berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa
e. berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir,
atau
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 7
RPIJM Kabupaten Kampar
f.
v.
berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
a. merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati,
b. merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang
c. ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna
yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus
dilindungi dan/atau dilestarikan,
d. memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang
setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian negara,
e. memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
f.
menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
g. rawan bencana alam nasional
h. sangat
menentukan
dalam
perubahan
rona
alam
dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, merupakan pada
Kabupaten Kampar terdapat Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu PKW Bangkinang
dan tidak terdapat PKSN di Kabupaten Kampar. Untuk kawasan strategis nasional
berdasarkan RTRWN, di Kabupaten Kampar terdapat KSN Kawasan Hutan Lindung
Bukit Batabuh.
3.1.2.2.
Arahan RTRW Provinsi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ditetapkan melalui Peraturan
Daerah Provinsi, dan beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW Provinsi
untuk penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah:
a.
Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya
seperti pengembangan RTH.
ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan,
dan drainase
b.
Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang
khususnya untuk bidang Cipta Karya.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 8
RPIJM Kabupaten Kampar
Berdasarkan dokumen materi teknis RTRW Provinsi Riau, di Kabupaten Kampar
Pekanbaru terdapat Kawasan Strategis Provinsi sebagai berikut :
1. Kawasan Candi Muara Takus dan sekitarnya berdasarkan sudut kepentingan
Sosial Budaya
2. Kawasan Strategis PLTA Koto Panjang berdasarkan sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan
3.1.2.3.
Arahan RTRW Kabupaten
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten/Kota yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan RPI2-JM Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut
kepentingan:
i. Pertahanan keamanan
ii. Ekonomi
iii. Lingkungan hidup
iv. Sosial budaya
v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi
b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup:
i.
Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya
seperti pengembangan RTH.
ii.
Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti
pengembangan
prasarana
sarana
air
minum,
air
limbah,
persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.
c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya
yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi
untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan
prasarana.
d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur
ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.
3.1.2.3.1. Kawasan Strategis Kabupaten
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 9
RPIJM Kabupaten Kampar
Penetapan kawasan strategis kota dinilai berdasarkan sudut kepentingannya,
antara lain sebagai berikut:
1. kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi;
2. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan sosial
budaya;
3. kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi; dan
4. kawasan yang mempunyai nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi
daya dukung lingkungan hidup
Berdasarkan kajian potensi dan perannya terhadap Kabupaten Kampar serta
visi kota yang akan di capai sampai dengan akhir tahun perencanaan maka kawasan
strategis di Kabupaten Kampar ditetapkan sebagai berikut:
i.
Dari sisi kepentingan ekonomi adalah
1. Kawasan perbatasan dengan Kota Pekanbaru yang meliputi
sebagian Kecamatan Tapung, Kecamatan Tambang, Kecamatan
Perhentian Raja, dan kecamatan Siak Hulu.
2. Kawasan
Perkotaan
Bangkinang
yang
merupakan
ibukota
Kabupaten Kampar.
ii.
Dari sisi kepentingan lingkungan adalah:
1. Kawasan Konservasi pada perbatasan dengan Sumatera Barat
2. Kawasan Waduk Koto Panjang
iii.
Dari sisi kepentingan sosial budaya adalah kawasan Candi Muara Takus
3.1.2.3.2. Arahan Pengembangan Pola Ruang Bidang Terkait Cipta Karya
Arahan pengembangan pola ruang terkait cipta karya terdiri dari :
1. Kawasan permukiman
Berkenan dengan permukiman, untuk pengembangan kedepan terdapat
dua kategori permukiman yang perlu diperhatikan. Pertama adalah
kawasan permukiman perkotan yang bertumbuh secara alamiah pada
kawasan perkotaan atau pusat pelayanan, mulai PKW, PKLp, PPK sampai
PPL. Kategori kedua adalah kawasan permukiman cepat tumbuh akibat
dampak kegiatan wiilayah yang lebih maju, dalam hal ini adalah
permukiman pada kawasan perbatasan dengan kota Pekanbaru. Untuk itu
pada kawasan perbatasan ini tentunya diperlukan pengelolaan khusus,
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 10
RPIJM Kabupaten Kampar
sehingga mempunyai nilai tambah atau mempunyai kemnfaatan besar bagi
semua pihak. Adapun kawasan perbatasan yang dimaksud adalah:
•
Kecamatan Tambang
•
Kecamatan Tapung Hilir
•
Kecamatan Tapung
•
Kecamatan Perhentian Raja
•
Kecamatan Siak Hulu
2. Kawasan RTH
Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang
mengamanatkan Kota untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) sebesar 30% dari luas wilayahnya, yang terdiri dari 20% RTH
Publik dan 10% RTH Privat. Mengacu pada peraturan yang lebih
teknis mengenai pedoman penyediaan dan pemanfaatan RTH pada
kawasan perkotaan, yang dimaksud dengan RTH Publik adalah RTH
yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten
yang
digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum.
Sedangkan RTH Privat adalah RTH milik institusi tertentu atau orang
perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara
lain
berupa
kebun
atau
halaman
rumah/gedung
milik
masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan (Permen PU Nomor
05/PRT/M/2008).
Ruang terbuka hijau kota di Kabupaten Kampar diarahkan dibangun
pada pusat-pusat permukiman atau ibukota kecamatan dengan luas
sekurang-kurangnya 30% dari luas kawasan perkotaan.
3.1.2.3.3. Arahan Struktur Ruang Terkait Bidang Cipta Karya
A. Pengembangan Prasarana Sarana Air Minum
Pemenuhan kebutuhan air bersih di Wilayah Kabupaten Kampar dilakukan
oleh PDAM Tirta Kampar. Berdasarkan standar pelayanan minimal (Kep.Men.
Kimpraswil No. 534/2001), maka kebutuhan air bersih untuk Wilayah Kabupaten
Kampar sampai akhir tahun perencanaan (Tahun 2030) adalah 279.952,54 m3/hari.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 11
RPIJM Kabupaten Kampar
Rencana pengembangan pelayanan air bersih mengacu pada ketentuanketentuan sebagai berikut:
a. Rencana pengembangan jumlah dan kepadatan penduduk.
b. Rencana Struktur Tata Ruang dan Jaringan Jalan.
c. Potensi dan masalah pengembangan air bersih.
d. Program strategis Pemerintah Kabupaten Kampar dalam pengembangan
air bersih.
Berdasarkan wilayah pelayanannya, sistem penyediaan air bersih dibedakan
atas sistem air bersih perkotaan ditujukan untuk melayani kebutuhan domestic
(rumah tangga) dan kebutuhan non domestik (perkantoran, perdagangan, jasa,
industri, dan lain-lain), sedangkan sistem penyediaan air bersih pedesaan terutama
untuk pemenuhan kebutuhan domestik. Penyediaan air bersih perkotaan diarahkan
menggunakan Sistem Instalasi Pengolahan Air Lengkap (SIPAL) jaringan perpipaan,
sedangkan untuk air bersih perdesaan diarahkan menggunakan Sistem Instalasi
Pengolahan Air Sederhana (SIPAS) jaringan sederhana.
B. Pengembangan Prasarana Air Limbah
Sistem pembuangan air limbah di wilayah Kabupaten Kampar menggunakan
dua sistem yaitu sistem sanitasi setempat (on-site sanitation) dan sistem sanitasi
terpisah (off-site sanitation). Sistem sanitasi terpisah di wilayah Kabupaten Kampar
masih bersatu dengan saluran pembuangan air hujan (combine sewer system),
dengan jenis saluran terbuka dan tertutup. Pengelolaan air limbah yang
direncanakan adalah sistem sanitasi terpisah. Hal ini dilakukan mengingat sistem ini
menjamin keamanan terhadap pencemaran lingkungan dan cukup menguntungkan
dari segi luas lahan, kesehatan maupun estetika. Secara ideal dalam sistem ini harus
dibuat fasilitas pelayanan berupa pipa-pipa tertutup untuk menggantikan fasilitas
yang sudah tidak memenuhi syarat.
Rencana arahan pengembangan prasarana saluran pembuangan limbah di
wilayah Kabupaten Kampar bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang sehat dan ekonomis. Untuk beberapa
wilayah dengan karakteristik tertentu, perlu diterapkan pengelolaan air limbah
dengan sistem sanitasi setempat semi komunal. Sistem sanitasi setempat semi
komunal ini diarahkan pada lokasi dengan karakteristik:
a. Daerah sulit air, rawan penyakit dan kualitas lingkungan yang buruk akibat
tercemarnya pemukiman dan tempat-tempat umum.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 12
RPIJM Kabupaten Kampar
b. Daerah kumuh dengan kepadatan bangunan tinggi dan belum terjangkau
pelayanan air bersih dari PDAM.
c. Daerah dengan kondisi pelayanan prasarana buruk dan pertumbuhan
penduduk tinggi.
C. Pengembangan Prasarana Persampahan
Hasil
prediksi
dengan
menggunakan
Standar
Pelayanan
Minimal
(Kepmenkimpraswil No. 534/2001), maka jumlah timbulan sampah pada akhir tahun
perencanaan (2030) adalah sebesar 5.080,01 m3/hari yang terdiri dari timbulan
sampah area Non Komersial (NK) sebesar 2.962,01 m3/hari dan area Komersial (K)
sebesar 2.118,00 m3/hari.
Rencana prasarana persampahan ini mengacu pada ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
a. Rencana pengembangan jumlah dan kepadatan penduduk
b. Rencana Struktur Tata Ruang dan Jaringan Jalan
c. Potensi dan masalah pengembangan persampahan
Sesuai dengan ketentuan tersebut, maka Rencana Prasarana Persampahan di
Wilayah Kabupaten Kampar dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Pada tahun 2030, tingkat pelayanan prasarana persampahan di area Non
Komersial adalah 80%, (sesuai dengan ketentuan dari Standar Pelayanan
Minimal
b. Khusus untuk Area Komersial rencana prasarana persampahannya dibuat
tersendiri dan dikelola oleh Badan atau lembaga yang mengelola kawasan
tersebut.
c. Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), namun rencana ini perlu
didukung dengan studi Amdal yang lebih komprehensif. Secara umum,
persyaratan lokasi TPA tersebut adalah jenis tanah kedap air, wilayah
tidak produktif, tidak mencemarkan sumber air, jarak dari pusat daerah
pelayanan ± 10 km, bebas banjir, tidak berlokasi di danau, sungai dan laut
serta untuk lokasi TPA > 25 km dari kota perlu dipertimbangkan adanya
transfer terpusat. TPA untuk pemenuhan kebutuhan pengolahan sampah
Kabupaten Kampar adalah:
1) TPA untuk wilayah utara dikembangkan di Kecamatan Tapung
2) TPA untuk wilayah tengah dikembangkan di Kecamatan Salo
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 13
RPIJM Kabupaten Kampar
3) TPA untuk wilayah selatan dikembangkan di Kecamatan Kampar Kiri
D. Pengembangan Prasarana Drainase
Sarana drainase yang ada di Kabupaten Kampar lebih banyak mengikuti pola
dan drainase jalan, khususnya di kawasan pusat kota. Kontruksi saluran dibuat dari
pasangan bata dan beton, sedangkan dibagian pinggiran lebih banyak dalam bentuk
saluran tanah.
Kawasan prioritas pengelolaan drainase adalah:
a. Seluruh kawasan perkotaan dan sekaligus menjadi pusat pelayanan, mulai
dari PKW, PKLp, PPK maupun PPL
b. Kawasan strategis
c. Kawasan industri
d. Kawasan wisata
e. Kawasan permukiman
3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Dalam rangka mendorong pembangunan dari pinggiran ini, Kementerian
PUPR akan melakukan keterpaduan pembangunan pada 35 Wilayah
Pengembangan Strategis (35 WPS) yang tersebar 4 WPS di Pulau Papua, 2
WPS di Kepulauan Maluku, 4 WPS di Pulau Kalimantan, 5 WPS di Sulawesi,
dan 5 WPS di Kepulauan Bali-Nusa Tenggara, maupun 6 WPS di Sumatera.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 14
RPIJM Kabupaten Kampar
Gambar 3. 1 Konsepsi Pembangunan Infrastruktur melalui Pendekatan
Wilayah
Pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) di Pulau Sumatera,
terdapat :
1. WPS
Pusat
Pertumbuhan
Terpadu
Merak-Bakauhuni-Bandar
Lampung-Palembang-Tanjung Api-Api
2. WPS pusat
pertumbuhan terpadu Metro Medan-Tebing Tinggi-
Dumai-Pekanbaru
3. WPS pusat pertumbuhan terpadu Batam-Bintan
4. WPS Baru terpadu Sibolga-Padang-Bengkulu
5. WPS Sumber Daya Ekonomi Domestik Sabang-Banda Aceh-Langsa
6. WPS Jambi-Palembang-Bangka Belitung (Pangkal Pinang)
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 15
RPIJM Kabupaten Kampar
Gambar 3. 2 Konsep Pengembangan Wilayah Pulau Sumatera
Provinsi Riau masuk dalam Wilayah Pengembangan Strategis Metro
Medan – Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbaru yang mana menjadi konsentrasi
pengembangan wilayah industri serta menjadi simpul karet dan kelapa sawit
yang dapat mendorong percepatan pembangunan ekonomi nasional.
Sedangkan untuk Kabupaten Kampar tidak termasuk dalam WPS.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 16
RPIJM Kabupaten Kampar
Gambar 3. 3 Konsep Wilayah Pengembangan Strategis Metro Medan –
Tebing Tinggi – Dumai – Pekanbaru
3.1.4. Arahan RPJMD
3.1.4.1.
Visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kampar
menetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Kampar yang hendak diwujudkan
pada Tahun 2016 adalah:
“Terwujudnya
Masyarakat
Kabupaten
Kampar
yang
Madani,
Berakhlak dan Bermoral, Menuju Kehidupan yang Sehat, Sejahtera,
Serta Berdaya Saing pada Tahun 2016”
Visi Pembangunan tersebut harus dapat diukur untuk mengetahui
tingkat kemajuan dan kesejahteraan yang ingin dicapai pada Tahun 2016 di
Kabupaten Kampar, dengan ukuran sebagai berikut:
1. Berakhlak dan bermoral, mencerminkan masyarakat yang agamis, dan
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, dan menerapkannya dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 17
RPIJM Kabupaten Kampar
2. Yang madani dapat dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Ditinjau dari
tingkat keadilan dan kesetaraan perkembangan ekonomi, kemajuan dan
kesejahteraan diukur dari tingkat kemakmuran yang tercermin pada
tingkat pendapatan dan pembagiannya.
3. Tingkat kehidupan yang sehat dan sejahtera, juga dapat diukur
berdasarkan berbagai indikator sosial yang pada umumnya berkaitan
dengan kualitas sumberdaya manusia. Suatu daerah dikatakan makin
maju dan sejahtera apabila makin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Hal ini tercermin pada tingkat pendidikan terendah serta tingkat
partisipasi pendidikan.
4. Kemajuan dan kesejahteraan suatu daerah juga dapat diukur
berdasarkan indikator kependudukan, termasuk derajat kesehatan. Ada
kaitan yang erat antara kemajuan suatu daerah dengan laju
pertumbuhan penduduk. Daerah yang sudah maju dan sejahtera
ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka
harapan hidup yang lebih tinggi, dan kualitas pelayanan sosial yang
lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang
makin baik akan tercermin dalam produktifitas yang makin tinggi.
5. Daerah yang berdaya saing dan sejahtera juga ditandai oleh peran
serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan,
baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan.
Selain
unsur-unsur tersebut, daerah yang maju dan sejahtera juga harus
didukung dengan infrastruktur yang maju.
6. Berdaya saing (competitive) adalah salah satu ukuran kemajuan yang
dicapai. Berdaya saing disini dimaksudkan bahwa Kabupaten Kampar
menjadi kabupaten yang diperhitungkan di Provinsi Riau, baik dari segi
kualitas pemerintahan, tingkat kesejahteraan, pemerataan, pelayanan,
infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.
Berdasarkan rumusan Visi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar
Periode 2011-1016 tersebut diatas, maka dapat dijelaskan pokok-pokok dan
penjelasan visi tersebut pada tabel sebagai berikut:
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 18
RPIJM Kabupaten Kampar
Tabel 3. 1 Visi, Pokok-Pokok Visi, dan Penjelasan Visi Tahun 2011-2016
Kabupaten Kampar
No.
1.
2
Visi
Pokok-Pokok Visi
Terwujudnya
1. Tingkat capaian
Masyarakat
pendidikan yang semakin
Kabupaten
tinggi dan merata
Kampar yang 2. Produkivitas penduduk
Madani
yang semakin tinggi
Berakhlak dan 3. Kualitas pelayanan
Bermoral
sosial yang semakin
baik
4. Indeks pembagunan
manusia yang semakin
tinggi,
Terwujudnya
1.
Masyarakat
Kabupaten
Kampar Sehat
2.
Sejahtera
3.
4.
5.
6.
3
Terwujudnya
1.
Masyarakat
Kabupaten
Kampar yang
Berdaya Saing 2.
3.
Penjelasan Visi
Daerah
yang
maju
ditandai oleh peran serta
rakyat secara sadar dan
efektif
dalam
segala
aspek
kehidupan
terutama dalam peranya
membangun
Kesejahteraan
dan
keadialan yang diladasi
oleh nilai ahlak dan moral
yang ada di dalam
masyarakat Kampar
Kemajuan ekonomi yang Daerah yang sejahtera
diukur dari tingkat
ditandai oleh peran serta
pertumbuhan ekonomi
rakyat secara nyata dan
yang stabil dan meningkat efektif
dalam
segala
Tigkat pertumbuhan
aspek kehidupan, baik
ekonomi secara sektoral
ekonomi, sosial, politik,
yang stabil dan berimbang maupun
pertahanan
Tingkat kemajuan
keamanan.
infrastruktur yang semakin
baik dan merata kesemua
wilayah
Kualitas kesehatan
penduduk yang semakin
baik dan akses pelayanan
kesehatan yang semakin
baik dan merata
Laju pertumbuhan
penduduk yang semakin
rendah
Angka harapan hidup
yang semakin tinggi,
Kualitas pemerintahan
Kemampuan pengelolaan
yang lebih baik dari
sumber daya daerah
daerah lain khususnya di secara
bermutu,
provinsi Riau
ekonomis, efektif dan
Tingkat kesejahteraan
efisien, sehingga lebih
penduduk yang lebih baik unggul
dari
daerah
dari daerah lain
lainnya. Berdaya saing
Pemerataan
juga mengandung makna
pembangunan yang
kemampuan
untuk
semakin baik
berprestasi dalam bidang
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 19
RPIJM Kabupaten Kampar
No.
Visi
Pokok-Pokok Visi
4. Pelayanan publik dan
sosial yang semain baik
dan merata
5. Penyediaan infrastruktur
yang semamin baik dan
merata
Sumber : RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016
3.1.4.2.
Penjelasan Visi
kerja masing- masing,
dengan kualifikasi atau
kualitas
tertentu,
sehingga dapat sejajar
atau bahkan lebih tinggi
dengan daerah lain.
Misi
Pencapaian visi di atas, dilakukan dengan misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan
masyarakat
yang
beriman
dan
bertaqwa,
menjunjung tinggi syariat agama, taat hukum, berbudaya yang
menjamin sistem sosial bermasyarakat dan bernegara dalam
menghadapi tantangan global.
2. Mewujudkan masyarakat yang berpendidikan untuk meningkatkan
SDM yang bermartabat melalaui penguasaan IPTEK yang ditopang
oleh sendi-sendi ilmu, iman dan peradaban, untuk menghasilkan
manusia yang berdaya saing global.
3. Mengembangkan potensi SDA dan potensi masyarakat untuk
membangun pondasi ekonomi kerakyataan yang kokoh.
4. Mewujudkan
pembangunan
kesehatan
yang berkualitas dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dapat
menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Berdasarkan misi di atas, terdapat tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam RPJMD Kabupaten Kampar tahun 2011-2016, antara lain
sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Misi, Tujuan dan Sasaran PembangunanTahun 2011-2016
Misi I
Mengembangkan
masyarakat yang
Tujuan
1.Masyarakat
agamis/beriman
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Sasaran
1. Meningkatnya fungsi dan peran
agama dalam masyarakat.
III - 20
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi I
beriman dan
bertaqwa,
menjunjung tinggi
syariat agama,
taat hukum,
berbudaya yang
menjamin sistem
sosial
bermasyarakat
dan bernegara
dalam
menghadapi
tantangan global
Misi II
Mewujudkan
masyarakat yang
berpendidikan
untuk
meningkatkan
SDM yang
bermartabat
melalaui
penguasaan
IPTEK yang
ditopang oleh
sendi sendi ilmu,
iman dan
peradaban, untuk
menghasilkan
manusia yang
berdaya saing
global
Tujuan
Sasaran
2.Memaksimalkan fungsi 1. Meningkatnya peran keagamaan
dan peran agama
dalam pembangunan.
dalam pembangunan
3.Masyarakat berbudaya 1. Meningkatnya kunjungan wisata.
2. Meningkatnya promosi dan
investasi pariwisata, seni, dan
budaya, serta pelestarian cagar
budaya.
4. Masyarakat menghargai 1. Meningkatnya peran perempuan
kesetaraan gender
di lembaga pemerintahan dan
swasta.
2. Menurunnya tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
5. Masyarakat
1. Terlaksananya kepastian
berkesadaran hukum
hukum, rasa keadilan,dan
ketertiban masyarakat.
2. Meningkatnya kesadaran
masyarakat terhadap peraturan
dan hukum yang berlaku.
3. Meningkatnya pemahaman
prinsip‐ prinsip dasar hukum dan
HAM.
6. Meningkatkan
1. Meningkatnya kapasitas dan
kapasitas birokrasi
profesionalisme aparatur
pemerintah menuju tata pemerintahan daerah dan desa
kelola pemerintah yang
serta lembaga pemerintah.
baik
Tujuan
Sasaran
1. Peningkatan kualitas
1. Meningkatnya aksesibilitas dan
pendidikan masyarakat pemerataan pendidik- an
khususnya bagi masya- rakat
miskin.
2. Meningkatnya mutu pendi- dik,
Tenaga kependidikan dan
manajemen sekolah.
3. Meningkatnya minat dan
budaya gemar membaca
masyarakat serta layanan
perpustakaan.
2. Peningkatan kualitas
1. Meningkatnya kesadaran akan
kependudukan
kerukunan masyara- kat.
2. Meningkatnya partisipasi
pemuda dalam pembangu- nan
daerah.
3. Meningkatnya partisipasi
stakeholder dalam
pembangunan daerah.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 21
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi I
Tujuan
4.
5.
3. Peningkatan kualitas
kesejateraan
masyarakat
Misi III
Mengembangkan
potensi SDA dan
potensi
masyarakat untuk
membangun
pondasi ekonomi
kerakyataan yang
kokoh
Misi IV
Mewujudkan
pembangunan
kesehatan yang
berkualitas dan
terjangkau oleh
seluruh lapisan
masyarakat
2.
Tujuan
1. Memperkuat ekonomi 1.
masyarakat
melalu
pemberdayaan ekonom
kerakyatan
2.
2. Peningkatan
1.
pemanfaatan sumber
daya alam yang
2.
berkelanjutan yang
dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
3. Peningkatan Investasi 1.
dalam memperkuat
pondasi ekonomi
2.
daerah
Tujuan
1. Peningkatkan kuantitas 1.
dan kualitas pelayanan
kesehatan serta
2.
sarana dan prasarana
kesehatan
3.
2.
3.
Misi V
Mewujudkan
pemerataan
pembangunan
infrastruktur yang
1.
1.
2.
Sasaran
Meningkatnya pembinaan
olahraga edukasi dan dukungan
olahraga prestasi.
Meningkatnya mutu
ketenagakerjaan.
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas pelayanan publik.
Meningkatnya kepuasan kualitas
pelayanan publik.
Sasaran
Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi daerah dan pemerataan
pendapatan.
Meningkatkan peran Lembaga
Keuangan Mikro di pedesaan.
Meningkatnya PAD Kab.
Kampar.
Meningkatkan sumber PAD
berdasarkan pola ruang.
Meningkatnya peran investasi
swasta
Menurunnya tingkat
pengangguran
Sasaran
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan.
Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat.
Meningkatnya infrastruktur
kesehatan masyarakat
Peningkatkan
1. Meningkatnya prosentase rumah
partisipasi masyarakat
dan lingkungan sehat.
dalam kesiapsiagaan 2. Meningkatkan jumlah penduduk
menghadapi masalah
yang memiliki jaminan
kesehatan dan
kesehatan.
Perilaku Hidup Bersih 3. Meningkatkan prilaku hidup
dan Sehat
bersih dan sehat.
Peningkatan partisipasi 1. Meningkatnya peran swasta
masyarakat dalam
dalam pelayanan kesehatan.
pembangunan
kesehatan
Tujuan
Sasaran
Peningkatkan
1. Meningkatnya pembangunan
pengembangan
kawasan strategis.
kawasan strategis
Peningkatan partisipasi 1. Meningkatnya partisipasi
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 22
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi I
dapat
menurunkan
tingkat
kemiskinan dan
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Sasaran
masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur
pedesaan.
3. Peningkatkan kualitas 1. Meningkatnya peran masyarakat
dan kuantitas
dalam pembangunan
lingkungan
lingkungan.
4. Peningkatkan kualitas 1. Meningkatnya sarana dan
dan kuantitas sarana
prasarana ekonomi untuk
dan prasarana
menunjang sentra ekonomi.
pendukung ekonomi
Sumber : RPJMD Kabupaten Kampar 2011-2016
3.1.4.3.
Tujuan
masyarakat berbasis
infrastruktur
Strategi
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, maka ditetapkanlah strategi
yang merupakan kegiatan, mekanisme, atau sistem untuk mengantisipasi
secara menyeluruh dan memaksimalkan pencapaian tujuan ke depan melalui
pendekatan rasional. Adapun rumusan strategi pembangunan Kabupaten
Kampar 2011-2016 sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Sasaran dan Strategi Pembangunan Tahun 2011-2016
Kabupaten Kampar
Misi
I
Sasaran
2. Meningkatnya fungsi dan peran agama
dalam masyarakat.
3. Meningkatnya peran keagamaan dalam
pembangunan.
4. Meningkatnya kunjungan wisata.
Strategi
Peningkatkan nilai‐nilai agamis dan
berakhlak mulia dalam masyarakat
Peningkatan peran keagamaan
dalam pembangunan.
Peningkatan
kunjungan
dan
lama tinggal wisatawan
5. Meningkatnya promosi dan investasi
pariwisata, seni, dan budaya, serta
pelestarian cagar budaya.
Peningkatnya
investasi
promosi
pariwisata,
seni,
dan
dan
budaya, serta pelestarian cagar
budaya
pelestarian
aset
seni
budaya daerah
6. Meningkatnya peran perempuan di lembaga
pemerintahan dan swasta.
Peningkatnya
perempuan
peran
di
lembaga
pemerintahan dan swasta.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 23
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi
Sasaran
Strategi
7. Menurunnya tindak kekerasan terhadap
perempuan dan anak.
Penurunan
tindak kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
8. Terlaksananya kepastian hukum, rasa
keadilan,dan ketertiban masyarakat.
Peningkatan pemahaman hak
dan kewajiban warga Negara
9. Meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Peningkatan
kesadaran
masyarakat terhadap peraturan dan
hukum yang berlaku
Peningkatan
10.
Meningkatnya pemahaman prinsip‐
prinsip dasar hukum dan HAM.
pemahaman
masyarakat terhadap prinsip‐ prinsip
dasar hukum dan HAM
II
11. Meningkatnya
kapasitas
dan 1. Peningkatan kinerja dan
profesionalisme aparatur pemerintahan profesionalisme aparatur dan
daerah dan desa serta lembaga lembaga pemerintah
pemerintah.
2. Peningakatan fasilitasi dan pelatihan
aparatur pemerintahan desa
3. Peningkatan pemberian pelayanan
prima bagi masyarakat
4. Peningkatan pelaksanaan koordinasi
pemerintah pada dinas/instansi
terkait secara periodik dan
berkelanjutan
5. Peningkatan pelaksanaan bimtek
untuk implementasi perundang‐
undangan
4. Meningkatnya aksesibilitas dan pemerataan
Peningkatan aksesibilitas dan
pendidikan khususnya bagi masyarakat
pemerataan pendidikan khususnya
miskin.
bagi masyarakat miskin
5. Meningkatnya mutu pendidik, Tenaga
kependidikan dan manajemen sekolah.
Peningkatan
Tenaga
mutu
pendidik,
kependidikan
dan
manajemen sekolah
6. Meningkatnya minat dan budaya gemar
membaca masyarakat serta layanan
perpustakaan.
Peningkatan minat dan budaya
gemar membaca masyarakat serta
layanan perpustakaan
7. Meningkatnya kesadaran akan kerukunan
masyarakat.
1. Peningkatan Penyelenggaraan
pemerintahan yang terukur
6. Peningkatan pemahaman hak dan
kewajiban warga negara
8. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam
pembangunan daerah.
1. Peningkatan partisipasi pemuda
dalam pembangunan daerah
2. Peningkatan prestasi kepemudaan
dan olahraga
9. Meningkatnya partisipasi stakeholder dalam
pembangunan daerah.
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Peningktan
partisipasi
III - 24
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi
Sasaran
Strategi
stakeholder dalam pembangunan
daerah
10. Meningkatnya pembinaan olahraga edukasi
dan dukungan olahraga prestasi.
Peningkatan
pembinaan
olahraga edukasi dan dukungan
olahraga prestasi
11. Meningkatnya mutu ketenagakerjaan.
Peningkatan
mutu
ketenaga
kerjaan.
12. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
pelayanan publik.
13. Meningkatnya kepuasan kualitas pelayanan
publik.
14. Meningkatnya kualitas database dalam
format digital di semua urusan.
15. Peningkatan Sistem Informasi yang berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Peningkatan
kuantitas dan
kualitas pelayanan publik.
Peningkatan kepuasan kualitas
pelayanan public
Peningkatan kualitas database
dalam
format
digital
di
semua
urusan
Peningkatan Sistem Informasi
yang berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).
16. Meningkatnya informasi melalui media
massa.
17. Meningkatnya penggunaan teknologi tepat
guna.
II
I 3. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah
dan pemerataan pendapatan
1. Meningkatkan peran Lembaga Keuangan
Mikro di pedesaan
2. Meningkatnya PAD Kab. Kampar.
3. Meningkatkan sumber PAD berdasarkan
pola ruang.
4. Meningkatnya peran investasi swasta
5. Menurunnya tingkat pengangguran
I 4. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan.
V
Peningkatan
informasi melalui
media massa
Peningkatan
penggunaan
teknologi tepat guna
Peningkatan
pertumbuhan
ekonomi daerah dan pemerataan
Peningkatan peran Lembaga
Keuangan Mikro di pedesaan
Peningkatan kontribusi PAD
dari semua sektor
Peningkatan
sumber
PAD
berdasarkan pola ruang
Peningkatan peran investasi
swasta dalam pembangunan
Peningkatan pengunaan tenaga
kerja tempatan oleh pihak swasta
Peningkatan mutu pelayanan
kesehatan
melalui
akreditasi
Puskesmas dan RS
5. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Peningkatan kesehatan ibu dan
anak serta status gizi masyarakat
6. Meningkatnya infrastruktur kesehatan
masyarakat
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Peningkatan
infrastruktur
III - 25
RPIJM Kabupaten Kampar
Misi
Sasaran
Strategi
kesehatan masyarakat
7. Meningkatnya prosentase rumah dan
lingkungan sehat.
Peningkatan prosentase rumah
dan lingkungan sehat
8. Meningkatkan jumlah penduduk yang
memiliki jaminan kesehatan.
Peningkatan jumlah penduduk
yang memiliki jaminan kesehatan.
9. Meningkatkan prilaku hidup bersih dan
sehat.
Peningkatan
standarisasi
lingkungan sehat dan prilaku hidup
bersih
10.
Meningkatnya peran swasta dalam
pelayanan kesehatan.
Peningkatan
peran
swasta
dalam pelayanan kesehatan
Peningkatan
kemitraan
pemerintah dan dunia usaha, dalam
pelayanan kesehatan
V 2. Meningkatnya pembangunan kawasan
strategis.
Peningkatan
pembangunan
kawasan strategis
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan infrastruktur pedesaan.
Peningkatan
masyarakat
dalam
partisipasi
pembangunan
infrastruktur pedesaan
4. Meningkatnya peran masyarakat dalam
pembangunan lingkungan.
5. Meningkatnya sarana dan prasarana
ekonomi untuk menunjang sentra ekonomi.
1. Peningkatkan nilai tambah ekonomi
yang berkelanjutan dengan
membangun sektor-sektor
unggulan.
2. Peningkatan peranan sektor sektor
yang non unggulan dengan
memperhatikan dampaknya pada
kehidupan sosial dan lingkungan
hidup
Peningkatan
sarana
dan
prasarana
ekonomi
mempercepat
ekonomi
pertumbuhan
melalui
pemanfaatan
untuk
lahan,
optimalisasi,
diversifikasi,
intensifikasi serta pengembangan
sentra ekonomi
3.1.4.3.1. Arah Kebijakan Bidang CIpta Karya
Arah kebijakan pembangunan bidang Cipta Karya Kabupaten Kampar
periode 2011 – 2016 adalah Mewujudkan pemerataan pembangunan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 26
RPIJM Kabupaten Kampar
infrastruktur yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3.1.4.3.2. Program Bidang Cipta Karya dan Kebutuhan Anggaran
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Kampar lima
tahun ke depan merupakan kelanjutan kebijakan pembangunan sebelumnya.
Berikut adalah program bidang cipta di Kabupaten Kampar :
1) Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
2) Program Pengembangan Perumahan
3) Program Pengembangan Kawasan Permukiman
4) Program Pembangunan Saluran Drainase
5) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
6) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Secara rinci akan dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten
Kampar
pada
Bidang
Cipta
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Karya
pada
tabel
berikut:
III - 27
RPIJM Kabupaten Kampar
Tabel 3. 4 Program Pembangunan Daerah Tahun 2011-2016 Bidang Cipta Karya Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Target
Indikator
Kinerja Program
2012
1
Program perencanaan tata ruang
2
Pengembangan kawasan
industri
3
Program perencanaan tata ruang
Koordinasi Rencana dan
Penerapan Tata Ruang
(keg)
Penyusunan perencanaan
pengembangan wilayah dan
Sosialisasi (keg)
1
Program Perencanaan Pengembangan
Wilayah Strategis dan cepat Tumbuh
Program Pemanfaatan Ruang
2013
4
1
2014
5
1
2015
6
1
2016
7
1
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Dinas Cipta
karya dan tata
ruang
Bappeda
Bappeda
1
1
1
Pengembangan kawasan
agrowisata dan agropolitan
Dinas
Cipta karya
dan tata ruang
Program Kerjasama pembangunan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Terjalinnya koordinasi
kerjasama pembangunan
(keg)
1
III - 28
2
2
2
2
BAppeda
RPIJM Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
1
Program Perencanaan Pembangunan daerah
Target
Indikator
Kinerja Program
2
Koordinas, Penyusunan
perencanaan prasarana
wilayah dan SDA
(dokumen)
2012
2013
2014
2015
2016
3
4
10
5
11
6
10
7
8
2
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Bappeda
Program Pengembangan perumahan
Peningkatkan nilai tambah
ekonomi yang berkelanjutan
dengan membangun sektorsektor unggulan
Dinas Cipta
Karya dan
Tata
ruang/Bag
Kesra Setda
Kampar
Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
Peningkatan peranan sektor
sektor yang non unggulan
dengan memperhatikan
dampaknya pada
kehidupan sosial dan
lingkungan hidup.
Dinas Cipta
Karya dan
Tata ruang
Dinas
Cipta
Karya
dan
Tata ruang
Program lingkungan Sehat Perumahan
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 29
RPIJM Kabupaten Kampar
Target
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
1
2
Peningkatan peranan sektor
sektor yang non unggulan
dengan
memperhatikan
dampaknya
pada
kehidupan
sosial
dan
lingkungan hidup.
Program Pemberdayaan Komunitas
Perumahan
2012
3
5
2015
6
2016
7
8
Dinas Cipta
Karya dan
Tata ruang
Dinas pasar,
kebersihan &
pertamanan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
BLH
Tersedianya air sehat layak
minum (%)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Air Minum dan Limbah
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
4
2014
Dinas Cipta
Karya dan
Tata ruang
Program lingkungan Sehat Perumahan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku
2013
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
III - 30
RPIJM Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
1
Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan
Target
Indikator
Kinerja Program
2012
2
Meningkatnya
3
2013
4
2014
5
2015
6
2016
7
kebutuhan
infrastruktur pedesaan yang
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
telah terlayani (%)
Program Pembangunan saluran
Drainase/Gorong-Gorong
Pembangunan
saluran
Drainase
gorong
dan
1 Keg
1 Keg
1 Keg
-
-
1 Keg
1 Keg
Dinas Cipta
Karya dan
Tata Ruang
-
Badan
lingkungan
hidup
gorong (%)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
Persampahan
Persentase penduduk yang
terlayani
pengelolaan
sampah
Program pengembangan kinerja pengelolaan
persampahan
Jumlah
dengan
landfill
TPA
sistem
sampah
sanitary
Kondisi setiap pasar dalam
keadaan baik
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
III - 31
-
Dinas Pasar,
kebersihan
dan
pertamanan
RPIJM Kabupaten Kampar
Target
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
1
2
Penanganan sanitasi dan
higienitas pasar khususnya
kios/los penjualan daging
(ayam, sapi)
2012
Program Pengelolaan RTH
2013
2014
2015
2016
3
4
5
6
7
100
100
100
100
100
Program Pengelolaan RTH
SKPD
Penanggung
Jawab
8
Badan
lingkungan
hidup
Dinas Pasar,
kebersihan
dan
pertamanan
Program Pengelolaan RTH
Meningkatnya luas
kualitas TRH (Ha)
dan
5
25
30
40
50
Dinas
Kehutanan
Program Pengendalian Banjir
Meningkatnya wilayah yang
telah tertangani (%)
5
10
20
25
25
BPBD
2.700
m
3.000
m
3.600
m
Program Pengendalian banjir
2.300m
Program Pencegahan dini dan penaggulangan
korban bencana alam
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
3.900m
Dinas Bina
Marga dan
Pengairan
BPBD
III - 32
RPIJM Kabupaten Kampar
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan
Indikator
Kinerja Program
1
Program Pencegahan dan Mitigasi Bencana
2
Target
2012
2013
2014
2015
2016
4
25
5
25
6
25
7
25
3
Program Peningkatan Kesiagaan dan
Pencegahan bahaya kebakaran
8
BPBD
Dinas Sosial
dan Tenaga
Kertja
Program perencanaan pembangunan daerah
rawan bencana
40
Sumber : RPJM Kabupaten Kampar Tahun 2011-2016
Bab II – Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
SKPD
Penanggung
Jawab
III - 33
15
15
15
BPBD
RPIJM Kabupaten Kampar
3.1.4.4.
Kebijakan Keuangan Daerah
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD. Namun, bagi program prioritas
yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala SKPD
dengan
kepala
daerah
pada
tingkat
kebijakan.
Berbeda
dengan
penyelenggaraan aspek strategik, program prioritas bagi penyelenggaraan
urusan
pemerintahan
dilakukan
agar
setiap
urusan
(wajib)
dapat
diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi
kepala daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk
mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti
bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan.
Perumusan program prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan
sejak tahap awal evaluasi kinerja pembangunan daerah secara sistematis
dilakukan pada identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan
(wajib dan pilihan).