BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA - DOCRPIJM 1501839089BAB III ARAHAN STRATEGIS

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

BAB III ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) memuat arahan struktur ruang dan pola

  ruang untuk suatu wilayah. Struktur ruang sebuah kota merupakan susunan pusat-pusat permukiman serta sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah baik untuk fungsi lindung maupun fungsi budidaya. Pembangunan di Bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan pola ruang yang tertuang dalam RTRW. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan penataan ruang dengan kegiatan pembangunan di bidang cipta karya dapat berjalan secara harmonis, terpadu dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan keterpaduan antara alam, lingkungan, manusia dan faktor sosial lainnya. Dengan demikian kegiatan pembangunan bidang cipta karya yang telah direncanakan tetap dapat berjalan sesuai dengan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan yang akan ditimbulkan dapat dicegah sedini mungkin.

3.1 ARAHAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN PENATAAN

3.1.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Payakumbuh

  Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, setiap daerah menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah melalui peraturan daerah. Kota Payakumbuh telah menyikapi amanat dari Undang-Undang tersebut melalui Perda Nomor 1 tahun 2012. Dalam penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari RTRW Kota Payakumbuh seperti yang diuraikan sebagai berikut : a.

  Penetapan Kawasan Strategis Kota (KSK) Kota Payakumbuh

  Kawasan strategis adalah kawasan yang di dalamnya berlangsung yang mempunyai

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  pengaruh besar terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, besarnya konstribusi kawasan terhadap perekonomian Kota Payakumbuh sendiri, skala pelayanan dan dampak kegiatan sosial budaya terhadap tata ruang di sekitarnya, nilai-nilai ekologis dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kawasan Strategis Kota (KSK) Payakumbuh terdiri atas : 1.

  Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan Ekonomi

  Kawasan yang memiliki nilai strategis kota dengan kepentingan pertumbuhan ekonomi kota. Kawasan strategis bidang pertumbuhan ekonomi meliputi : Kawasan pusat kota yang berfungsi sebagai kawasan pusat perdagangan - regional dan skala kota yang terletak di Kelurahan Kapalo Koto Di Balai, Parak

  Batung, Parit Rantang, Nunang Daya Bangun dan Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo.

  • Pusat perdagangan hasil-hasil pertanian dan perkebunan yang terletak pada kawasan Pasar Ibuh, Pusat pengembangan peternakan terpadu, yang terletak pada kawasan Koto - Panjang dan, Pusat Pengembangan industri dan pergudangan di koridor jalan lingkar utara. - 2.

  Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya

  Kawasan yang nilai-nilai sosial dan budayanya perlu dijaga dan dikembangkan untuk menggambarkan peristiwa dan lokasi sejarah budaya yang pernah terjadi dan bernilai tinggi. Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya meliputi :

  Kawasan pusat kantor walikota dan Islamic Centre yang terletak pada kawasan - pusat kota yang merupakan

  Landmark serta kawasan perkantoran di kawasan Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo dan Kapalo Koto Di Balai.

  Kawasan Cagar Budaya yang merupakan perkampungan tradisional di Koto - Kaciak Kubu Tapak Rajo.

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  3. Kawasan Strategis Bidang Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

  Kawasan yang memiliki nilai strategis kota dengan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dan kawasan Wisata Ngalau ditetapkan sebagai Kawasan

  

Strategis Fungsi dan Daya Dukung lingkungan Hidup yang juga berfungsi sebagai

kawasan pengembangan agrowisata.

  4. Kawasan Strategis Bidang Pertahanan Dan Keamanan Negara.

  Kawasan yang memiliki pengaruh penting dalam pengembangan pertahanan dan keamanan negara. Kawasan ini mendukung penetapan kawasan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara berdasarkan geostrategis nasional dan peruntukan bagi kawasan basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi, daerah uji sistem persenjataan dan kawasan industri sistem pertahanan. Kawasan Strategis Bidang Pertahanan dan Keamanan Negara di Kota Payakumbuh adalah Kawasan Batalyon Infantri 131 / Braja Sakti di Kelurahan Tiakar.

  III-1

  Bidang Fungsi Dan Daya Dukung Lingkungan Hidup

  Kota

Payakumbuh sebagai sentra usaha mikro, kecil dan menengah yang aman, nyaman,

produktif dan berkelanjutan”. Kebijakan pengembangan pola ruang wilayah Kota

  Penataan ruang wilayah Kota Payakumbuh bertujuan untuk mewujudkan “

  Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur Ruang

  Kawasan Batalyon Infantri 131 / Braja Sakti di Kelurahan Tiakar Sumber : Perda No 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh b.

  Pertahanan Keamanan

  Bidang Pertahanan Dan Keamanan Negara.

  Wisata Ngalau

  Lingkungan Hidup

  Kawasan Pusat Kota, Kawasan Perkantoran Koto Kociak Kubu Tapak Rajo

  RPIJM

  Bidang Sosial Budaya Sosial Budaya

  Panjang, Koridor Jalan Lingkar Utara.

  Kapalo Koto Di Balai, Parak Batung, Parit Rantang, Nunag Daya Bangun, Koto Kaciak Kubu Tapak Rajo, Ibuah, Koto

  Ekonomi

  Bidang Pertumbuhan Ekonomi

  Kawasan Strategis Kota (KSK) Sudut Kepentingan Lokasi

Tabel 3.1 Identifikasi Kawasan Stategis Kota

  III-1

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  Payakumbuh meliputi : (1) pengembangan kawasan baru, (2) Pelestarian aset-aset budaya dan sejarah Kota Payakumbuh, dan (3) peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan. Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah Kota Payakumbuh meliputi : (1) penguatan fungsi dan peran pusat-pusat pelayanan kota, (2) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan sarana transportasi yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Kota Payakumbuh, dan (3) pengembangan pelayanan infrastruktur dasar. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang wilayah Kota

  Pengembangan jaringan perpipaan air minum yang melayani seluruh wilayah Kota Payakumbuh

  Penyediaan TPS

  Peningkatan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi

  Pelaksanaan pemeliharaan dan pengawasan saluran drainase eksisting dan pengembangan melalui pemberdayaan masyarakat

  Pengembangan kawasan lindung dan kawasan budi daya tidak terbangun di sekitar kawasan strategis sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan strategis dengan budi daya terbangun

  Penyediaan Layanan jasa penyedotan tinja dengan skala layanan regional

  Pengembangan kawasan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan strategis untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan

  Penambahan layanan sistem air minum non perpipaan dengan bantuan umur gali terlindungi serta Hidran Umum kepada Masyarakat

  Pembangunan Taman Kota

  Pembangunan Kawasan Permukiman secara vertikal dan kompak di sekitar kawasan industri

  Peningkatan Kapasitas terpasang layanan air minum dan persiapan sumber mata air cadangan

  Pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan yang terintegrasi dengan pengembangan RTH

  Pengembangan Pelayanan Infrastruktrur Dasar

  Arahan Pola Ruang Arahan Struktur Ruang Pengembangan Kawasan Lindung dan Kawasan Budi Daya

Tabel 3.2 Arahan RTRW Kota Payakumbuh Untuk bidang Cipta Karya

  Payakumbuh diuraikan secara jelas seperti pada Tabel 3.2 berikut ini :

  • Pengoperasiaan TPA Regional dengan sistem Sanitary landfill

  III-1

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 2017-2021

  RPIJM

  Sumber : Perda No 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

c. Ketentuan Zonasi Bagi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Ketentuan zonasi yang ditetapkan dalam RTRW Kota Payakumbuh bertujuan untuk pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Kota Payakumbuh dan dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di Kota Payakumbuh. Ketentuan zonasi bagi pembangunan sarana prasarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budi daya, sistem perkotaan dan jaringan prasarana. Ketentuan Zonasi untuk pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya diuraikan lebih lanjut seperti Tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3 Ketentuan Zonasi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  No Arahan Pola Ruang Ketentuan Zonasi Bidang Cipta Karya

  I Kawasan Lindung

  1 Ruang Terbuka Hijau

  a. Zona peruntukan RTH berupa RTH Kota sempadan sungai, Sempadan kereta Api,

  Sempadan SUTET, Taman Kota, Hutan Kota dan pemakaman Umum Kegiatan yang dilarang pada zona tersebut b. adalah perdagangan dan jasa yang memanfaatkan ruang fasilitas umum yang menimbulkan limbah, polusi dan mengakibatkan terganggunya fungsi RTH Proporsi RTH pada wilayah perkotaan c. minimal 30% , 20% RTH publik, dan 10% RTH privat. Pendirian bangunan dibatasi untuk d. bangunan kegiatan rekreasi dan fasilita umumnya dan bukan bangunan permanen.

  II Kawasan Budi Daya

  1 Perumahan

  a. Pembangunan perumahan dengan kepadatan tinggi dengan kepadatan bangunan 51-100 unit perhektar, KDB maks 80%, KLB maks 2%, KDH maks 16% dan

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.

  b. Pembangunan perumahan dengan kepadatan sedang dengan kepadatan bangunan 26-50 unit perhektar, KDB maks 60%, KLB maks 1,2%, KDH maks 28% dan GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.

  c. Pembangunan perumahan dengan kepadatan tinggi dengan kepadatan bangunan kecil dari 50 unit perhektar, KDB maks 40%, KLB maks 0,8%, KDH maks 52% dan GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.

  2 Pusat pemerintahan dan Pusat kegiatan pemerintahan untuk perkantoran perkantoran dinas pemerintahan kota Payakumbuh dan kegiatan penunjang seperti perdaganan dan jasa, KDB maks 40%, KLB maks 2%, KDH maks 50% dan GSB adalah 50% RUMIJA ditambah 1.

  3 Peruntukan kawasan Dapat dilaksanakan setelah adanya kajian Lainnya secara komprehensif dan rekomendasi dari

  BKPRD

  Sumber : Perda No 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh d.

  Indikasi Program Sebagai Operasionalisasi Rencana Pola Ruang Dan Struktur Ruang Bidang Cipta Karya

  Identifikasi Indikasi Program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang untuk pembangunan sarana prasarana infrastruktur bidang Cipta Karya diuraikan seperti pada Tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4 Identifikasi Indikasi Program RTRW Kota Payakumbuh Terkait Pembangunan

  

Infrastruktur Bidang Cipta Karya

No Usulan Program Lokasi KSK Sumber Dana Instansi

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Utama (Ya/ Pelaksana Tdk)

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)

  Pengembangan, Tersebar di Ya APBN, APBD DPU, peningkatan, Kelurahan di Prop, APBD Kota PDAM pemantapan jaringan Kota 1 air minum perpipaan Payakumbuh dengan penambahan debit dan non perpipaan Pengembangan Tersebar di Ya APBN, APBD DPU, jaringan air limbah Kelurahan di Prop, APBD Kota DTRK

  2 setempat dan Kota pembangunan IPAL Payakumbuh terpusat

  DTRK,

  Pengembangan Tersebar di Ya APBN, APBD

  Lingkungan

  pengelolaan Kelurahan di Prop, APBD,

  Hidup

  Persampahan Kota Swadaya

  3 meliputi TPS, TPST, Payakumbuh Masyarakat dan pengoperasian TPA Regional Pengembangan Tersebar di Ya APBN, APBD Pro DPU Jaringan Drainase Kelurahan di p, APBD Kota Makro dan Mikro Kota

  4 dan peningkatan Payakumbuh kapasitas drainase yang telah ada.

  Pengembangan Tersebar di Ya APBN, APBD DPU Kasiba dan Lisiba Kelurahan di Prop, APBD Kota 5 kawasan Perumahan Kota dan Pembangunan Payakumbuh Infrastruktur dasar Pengembangan dan Tersebar di Ya APBN, APBD DPU peningkatan pusat Kelurahan di Prop, APBD Kota

  6 perkantoran dan Kota kawasan Payakumbuh pemerintahan

  Sumber : Perda Nomor 1 Tahun 2012, tentang RTRW Kota Payakumbuh

3.1.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  Penyusunan RPI2JM perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya.

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

3.1.2.1 Kebijakan Pembangunan Daerah a. Visi dan Misi

  Visi Pembangunan di Pemerintah Kota Payakumbuh 2012 – 2017 adalah :

  

“Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro

Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Yang Berlandaskan Kepada Adat

Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah

  Tahun 2012-2017 adalah :

  1. Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru berbasis ekonomi kerakyatan di Sumatera Barat.

  2. Mewujudkan Tata kelola Pemerintahan Yang Baik, Profesional dan bebas KKN

  3. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat sesuai dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak basandi kitabullah. Mewujudkan pendidikan yang merata, berkualitas dan berkarakter untuk 4. mewujudkan sumber daya manusia Kota Payakumbuh yang berilmu dan bermoral Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat 5.

  6. Melakukan revitasilisasi nagari dan memberdayakan kelembagaan masyarakat adat lokal dalam membangun masyarakat dan Kota Payakumbuh.

  7. Mengoptimalkan Pembangunan Infrastruktur Publik dan Fasilitas Umum Sesuai RTRW Kota Payakumbuh.

b. Strategis dan Arah Kebijakan Pembangunan Kota Payakumbuh

  Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan Misi Pembangunan Jangka Menengah Kota Payakumbuh yakni pada misi ke-7. Strategis dan Arah kebijakan Pembangunan Kota Payakumbuh sesuai misi ke-7 RPJMD 2012-2017 dan berkaitan dengan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti terlihat pada Tabel 3.5 berikut ini :

Tabel 3.5 Strategis dan Arah Kebijakan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan RPJMD

  III-1

  Program dan Kebutuhan Anggaran Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Meningkatnya kualitas perumahan dan permukiman

  2 Pembangunan Saluran Drainase/gorong- gorong

  1,3 M 1,4 M 1,7 M

  Meningkatnya kualitas hidup masyarakat

  1 Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

  N o Program Indikator Kinerja Kebutuhan Anggaran 2015 2016 2017

Tabel 3.6 Program dan Kebutuhan Anggaran Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

  Program dan kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai arahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017 seperti terlihat pada Tabel 3.6 berikut :

  Sumber : RPJMD Kota Payakumbuh 2012-2017 c.

  RPIJM

  Pembangunan Prasarana dan Sarana pemerintahan yang mendukung terciptanya pelayanan prima

  3 Meningkatkan Prasarana dan Sarana Pemerintahan Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana pemerintahan

  Pembangunan dan peningkatan fasilitas RTH

  2 Meningkatkan kualitas lingkungan Hidup Mewujudkan RTH yang berkualitas

  Membangun infrastruktur air bersih, listrik, telepon, air limbah, drainase dan persampahan

  Peningkatan Infrastruktur air bersih, listrik, telepon, air limbah, drainase dan persampahan

  1 Optimalisasi Pelayanan Infrastruktur Kota Secara keseluruhan

  III-1 No Tujuan Stategis Arah kebijakan

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  5,2 M 5,7 M 6,3 M

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  3 Pengembangan Meningkatnya 1,2 M 1,3 M 1,4 M Kinerja Pengelolaan kualitas sarpras air Air Minum dan Air bersih dan sanitasi Limbah masyarakat

  4 Pengembangan Meningkatnya 14 juta 15 juta 17 juta Perumahan sarpras hunian layak huni

  Sumber : RPJMD Kota Payakumbuh 2012-2017 (RPJMD 2017-2022 belum ditetapkan)

  3.1.2.2 Kebijakan Keuangan Daerah

  Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber dana yang dapat langsung dikelola oleh pemerintah daerah Kota Payakumbuh meningkat rata-rata setahun hampir sebesar 22% pertahun, dimana angka pertumbuhan terbesar pada pendapatan pajak daerah. Sementara dari sisi pembiayaan belanja daerah baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 11,26% pertahun. Kebijakan untuk pendanaan belanja daerah masih tetap mepertimbangkan sumber- sumber dana alternatif secara selektif baik melalui PIP,PPP maupun bentuk kerjasama antara pemerintah dan swasta lainnya. Selain melalui sumber pendanaan diatas, Pemerintah Kota Payakumbuh dalam membiayai kebutuhan pembangunan juga menempuh cara dengan melakukan saving dana cadangan, aktif dalam mendapatkan dana-dana dari APBN, APBD Propinsi maupun dana hibah dan dana tugas pembantuan yang banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di Kota Payakumbuh.

  3.1.2.3 Indikator Kinerja

  Indikator kinerja daerah digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja secara terukur dalam rangka memberikan gambaran tentang keberhasilan pencapaian visi dan misi pembangunan. Indikator kinerja daerah dirumuskan berdasarkan hasil analisis beberapa indikator dan meliputi 3 (tiga) aspek utama pembangunan daerah yaitu

  

Kesejahteraan Masyarakat, Pelayanan Umum Dan Daya Saing. Indikator Umum dan

  Ageda Prioritas Pembangunan Daerah Kota Payakumbuh dari sisi Pelayanan Umum dibidang infrastruktur Keciptakaryaan seperti pada Tabel 3.7 berikut ini :

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

Tabel 3.7 Indikator Umum Pelayanan Bidang Infrastruktur Cipta Karya

  Tahun No Indikator Satuan 2015 2016 2017 Pekerjaan Umum

  1 Persentase Rumah Tinggal % 92,94 95.02 97,10 Bersanitasi

  2 Rasio TPS persatuan penduduk %

  0.39

  0.45

  0.5

  3 Rasio rumah layak huni %

  0.19

  0.2

  0.21

  4 Rasio permukiman layak huni %

  0.26

  0.26

  0.21

  5 Panjang jalan yang memiliki Km

  17.99

  18.49

  18.99 trotoar dan drainase / saluran pembuangan air (minimal 1,5 m)

  6 Drainase dalam kondisi baik m 44.869 46.269 48.569 /pembuangan aliran air tidak tersumbat

  Perumahan

  7 Rumah Tangga Bersanitasi Unit 23.200 23.700 24.200

  8 Rumah Layak huni unit 26.200 26.300 26.400

  Sumber : RPJMD Kota Payakumbuh 2012-2017 (RPJMD 2017-2022 Baru Akan Dibuat)

  3.1.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

  Peraturan daerah tentang bangunan gedung mengatur tentang persyaratan adminitrasi dan teknis bangunan gedung.

  3.1.3 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

  Peraturan daerah tentang bangunan gedung mengatur tentang persyaratan adminitrasi dan teknis bangunan gedung.

3.1.3.1 Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung

  Fungsi bangunan merupakan ketetapan pemenuhan persyaratan teknis bangunan, baik ditinjau dari segi tata bangunan dan lingkungannya maupun keandalan bangunan. Fungsi bangunan meliputi fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  budaya, fungsi khusus dan fungsi lainnya seperti diuraikan lebih detail seperti pada Tabel 3.8 berikut :

Tabel 3.8 Ketentuan Fungsi Bangunan Gedung

  No Fungsi Bangunan Fungsi Utama

  1 Hunian Sebagai tempat tinggal manusia, seperti rumah tinggal tunggal, rumah petak, rumah susun dan rumah tinggal sementara.

  2 Keagamaan Sebagai tempat melaksanakan ibadah sepeeti bangunan masjid, mushalla, gereja dan klenteng.

  3 Usaha Sebagai tempat melakukan kegiatan usaha seperti gedung perkantoran, perdagangan, industri, hotel, wisata dan rekreasi.

  4 Sosial Budaya Sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya seperti gedung pendidikan, pelayanan kesehatan, laboratorium, gedung olah raga, gedung pertemuan umum dan gedung pelayanan umum.

  5 Khusus Sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat kerahasian tingkat tinggi nasional atau penyelenggaraannya dapat membahayakan masyarakat sekitar seperti bangunan reaktor nuklir, komplek mliliter.

  Sumber : Perda Kota Payakumbuh No 16 Tahun 2011

3.1.3.2 Persyaratan Bangunan Gedung

  Setiap bangunan gedung harus memiliki persyaratan administrasi dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan. Persyaratan administrasi bangunan meliputi :(1) status hak atas tanah dan izin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, (2) status kepemilikan bangunan, dan (3) perizinan bangunan. Persyaratan teknis bangunan

  III-1

  RPIJM

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  III-1

  meliputi :(1) persyaratan tata bangunan dan (2) persyaratan keandalan bangunan. Lebih detail persyaratan bangunan gedung dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini :

Tabel 3.9 Persyaratan Bangunan Gedung

  No Peruntukan Bangunan Persyaratan Administrasi dan Teknis

  1 Bangunan Adat Mempertimbangkan ketentuan peruntukan, kepadatan dan ketinggian, wujud arsitektur tradisional setempat, dampak lingkungan, persyaratan keselamatan, kesehatan dan lingkungan

  2 Bangunan Semi Permanen Mempertimbangkan fungsi bangunan yang diperbolehkan, keselamatan dan kesehatan pengguna dan lingkungan, waktu maksimum pemanfaatan

  bangunan, dilarang dibangun disepanjang koridor

  jalan arteri primer, arteri sekunder dan pusat kota

  3 Bangunan Darurat

  4 Bangunan di lokasi rawan bencana Mempertimbangkan fungsi bangunan, keselamatan pengguna, kesehatan bangunan dan sifat permanensi bangunan yang diperkenankan.

  Sumber : Perda Kota Payakumbuh No 16 Tahun 2011

3.1.3.3 Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  Bangunan gedung diselenggarakan melalui tahapan perencanaan teknis dan pelaksanaan serta pegawasan dan wajib dilaksanakan secara tertib administrasi dan teknis sehingga menjamin keandalan bangunan tanpa menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan. Tujuan dari adanya aturan dalam penyelenggaraan bangunan gedung adalah agar kegiatan pembangunan yang ada mengikuti kaidah pembangunan yang berlaku, terukur, fungsional, prosedural dengan mempertimbangkan adanya keseimbangan antara nilai-nilai sosial budaya setempat terhadap perkembangan arsitektur, ilmu pengetahuan dan teknologi.

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

3.1.3.4 Peran Masyarakat dan Pembinaan Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung

  Peran Masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung adalah untuk memantau dan menjaga ketertiban baik dalam kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestarian maupun kegiatan pembongkaran bangunan. Kegiatan pemantauan dilakukan melalui kegiatan pengamatan, penyampaian masukan, usulan dan pengaduan secara perseorangan, kelompok, ormas maupun melalui tim ahli bangunan. Pemantauan dilakukan secara objektif, penuh tanggung jawab, dan tidak menimbulkan gangguan ataupun kerugian kepada masyarakat. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, masyarakat membuat laporan secara tertulis kepada pemerintah kota jika : a. Adanya indikasi bangunan yang tidal laik fungsi

  b. Bangunan gedung yang kegiatan pembangunan, pemanfaatan, pelestarian maupun pembongkaran berpotensi menimbulkan gangguan/ bahaya bagi pengguna, masyarakat dan lingkungannya.

  Kegiatan pembinaan dalam penyelenggaraan bangunan dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh melalui kegiatan pengaturan, pemberdayaan dan pengawasan agar penyelenggaraan bangunan dapat berlangsung secara tertib dan tercapai keandalan bangunan yang sesuai dengan fungsi serta adanya kepastian hukum.

3.2 RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

3.2.1 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM)

  Berdasarkan Permen PU Nomor 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode melalui beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi- dimensinya. RI-SPAM dapat mencakup areal layanan dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

  Berdasarkan dokumen RI-SPAM Kota Payakumbuh Tahun 2008-2023 dapat diuraikan tentang rencana sistem pelayanan, Pengembangan SPAM maupun Rencana Penurunan Tingkat Kebocoran seperti uraian berikut ini :

  3.2.2 Rencana Sistem Pelayanan

  Rencana sistem pelayanan pada tahap awal perencanaan diprioritaskan pada daerah berkepadatan tinggi dan kawasan strategis Kota Payakumbuh. Setelah daerah dan kawasan prioritas tersebut dapat terlayani secara optimal, maka areal pelayanan akan dilanjutkan pengembangan ke daerah dan kawasan sesuai dengan arahan RTRW Kota Payakumbuh. Namun demikian, ada beberapa hal yang menjadi kriteria yang meski diperhatikan dalam rencana sistem pelayanan yakni : a. Perfoma pelayanan

  Tingkat kebocoran b.

  c. Jumlah langganan tunggu / potensial Kapasitas yang belum dimanfaatkan ( d.

  idle capacity)

  e. Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan kapasitas pengolahan f. Perfoma kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.

  3.2.3 Rencana Pengembangan SPAM

  Untuk menunjang Rencana pengembangan SPAM di Kota Payakumbuh agar dapat memenuhi sasaran maka ada beberapa kebijakan dan program yang harus dilaksanakan yaitu:

  a. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya perilaku hidup bersih dan sehat; b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air minum;

  Pengembangan kelembagaan yang terkait dengan pengembangan air minum baik c.

  III-1

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  perpipaan maupun nonperpipaan; Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dengan beberapa upaya.

  d.

  Selain kebijakan dan program pengembangan SPAM, strategis dalam rencana pengembangan SPAM pun harus dipenuhi. Beberapa strategis dalam pengembangan SPAM yang dapat ditempuh dalam upaya pemenuhan pelayanan air minum secara optimal adalah :

  Mengurangi tingkat kebocoran air terutama di jalur pipa distribusi utama dengan a. melalukan penggantian pipa Mengganti water meter pelanggan yang rusak /aus b.

  c. Menambah cakupan pelayanan dengan melakukan pemasangan pipa distribusi tertier untuk kawasan perumahan masyarakat serta kawasan potensial untuk pengembangan cakupan pelayanan

  d. Optimalisasi sumber-sumber air baku Menambah pelayanan sistem air minum non perpipaan dengan bantuan sumur gali e. terlindungi dan hidran umum kepada masyarakat. Pengembangan SPAM Kota Payakumbuh baik dengan sistem perpipaan maupun non perpipaan dapat dilakukan melalui beberapa tahapan seperti diuraikan pada Tabel 3.10 berikut ini :

Tabel 3.10 Pengembangan SPAM Kota Payakumbuh Tahun 2008-2023 Kegiatan Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang

  

SPAM Perpipan NON SPAM Perpipaan PDAM SPAM Perpipaan PDAM

PDAM

  Optimalisasi dan Pengembagan sumber a.

  a.

  a. Pembangunan Sarana pengembangan Batang baru Batang Agam air bersih sumber mata Tabik Pengembangan Mata b. air bulakan

  b. Optimalisasi dan Air Bulakan

  b. Pembangunan Sarana pengembangan Sungai air bersih kawasan Balai Dareh Panjang

  III-1

  RPIJM

  Kota Payakumbuh pada tahun 2014 telah melakukan penyusunan Strategis Sanitasi Kota (SSK) Tahun 2014-2019. Arahan dari Strategis Sanitasi Kota diuraikan lebih detail sebagaimana berikut ini.

  3.2.5 Arahan Strategis Sanitasi Kota (SSK)

  idle capacity)

  Penurunan kapasitas yang tidak terpakai (

  g. Optimalisasi dan perbaikan terhadap sistem perpipaan yang telah dibangun h.

  f. Peningkatan operasi dan pemeliharan

  illegal connection)

  Penengakan hukum tehadap sambungan liar (

  d. Penerbitan administrasi pelanggan dan peningkatan efisiensi penagihan e.

  Penggantian water meter pelanggan

  Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk penurunan kebocoran air minum sehingga tingkat kehilangan air dapat diminimalisir adalah : a. Melakukan optimalisasi sistem transmisi dengan mengganti pipa-pipa yang lama dengan pipa PVC diameter 300mm b. Rehabilitasi bangunan broncptering Sungai Dareh c.

  3.2.4 Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum

  Sumber : Dokumem RI-SPAM Kota Payakumbuh Tahun 2008-2023

  d. Penampung Air Hujan

  Hidran Umum

  b. Kran Umum c.

  Sumur gali terlindungi (pakai cincin)

  SPAM NON PDAM a.

  Pembangunan Sarana air bersih Batang Lampasi

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

3.2.5.1 Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi

III-1 c.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  RPIJM

  III-1

  Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi di Kota Payakumbuh tahun 2017-2021 termaktum dalam visi misi sanitasi seperti terlihat pada Tabel 5.11 berikut ini :

  RPIJM

  Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 2017-2021

  73 Pemerintah Kota Payakumbuh Tabel 3.11 Kerangka Kerja Pembangunan Sanitasi Kota Payakumbuh Visi Kota Misi Kota Visi Sanitasi Misi Sanitasi

  Terwujudnya Kota Payakumbuh Menjadi Kota Yang Maju, Sejahtera, Dan Religius, Pro Rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan Dan Pendidikan Yang Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

  Misi ke-7 Mengoptimalkan pembangunan infrastruktur publik dan fasilitas umum sesuai RTRW Kota Payakumbuh

  Terwujudnya pengelolaan sanitasi Kota Payakumbuh dalam pencapaian Universal Acces

MISI AIR LIMBAH

  a. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan air limbah permukiman b. Mweujudkan sarana dan prasarana infrastruktur air limbah permukiman yang layak c. Mewujudkan pemantapan operasional air limbah secara kelembangaan dan berbasis masyarakat d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

MISI PERSAMPAHAN

  a. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakt terhadap pengelolaan sampah b.

  Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur persampahan yang layak c.

  Mewujudkan pemantapan manajeman operasional pengelolaan persampahan

MISI DRAINASE

  a. Mewujudkan perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat terhadap peningkatan fungsi drainase

  RPIJM Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

  Bidang Cipta Karya 2017-2021

  b. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur drainase yang layak

  Sumber : SSK Kota Payakumbuh Tahun 2014-2019

74 Pemerintah Kota Payakumbuh

  

RPIJM Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

3.2.5.2 Tujuan, Sasaran dan Strategis Sektor Sanitasi

  Tujuan, sasaran dan strategis sub sektor air limbah, persampahan, drainase dan prohisan akan diuraikan pada tabel 5.12, Tabel 5.13, Tabel 5.14 dan Tabel 5.15 berikut ini :

  75

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  RPIJM

Tabel 3.12 Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Air Limbah

TUJUAN SASARAN

  Peningkatan Prasarana dan Sarana IPLT Optimalnya fungsi sarana dan prasarana instalasi tempat pengolahan di IPLT

  Maksimalnya operasional 1 unit sarana dan prasarana pengolahan di IPLT

  Sumber : SSK Kota Payakumbuh Tahun 2014-2019

  Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana septic tank yang memenuhi syarat kesehatan

  Seluruh Sarana Pengelolaan Limbah Domestik sudah sesuai dengan standar

  Memasyarakatkan perilaku hidup berih dan sehat Mewujudkan penyuluhan dan Sosialisasi tentang teknis pengelolaan Limbah domestik sesuai Standar kesehatan bertambahnya masyarakat yangsudah memanfaatkan septictank yang memenuhi syarat 100%

  Menyebarluaskan informasi dalam rangka stop BABS terwujudnya masyarakat stop BABS 100% seluruh jamban yang dimiliki oleh warga telah sesuai standar teknis/standar kesehatan

  Penyusunan dokumen perencanaan dan regulasi tentang pengelolaan limbah

  Tersedianya dokumen perencanaan dan regulasi terkait pengelolaan air limbah tersedianya dokumen perencanaan dan regulasi air limbah 1 dokumen

  Menyediakan perencanaan dan regulasi pengelolaan air limbah

  31.338 KK terlayani penyedotan tinja 10.311 KK terlayani penyedotan tinja  Penambahan armada baru penyedotan tinja  Pemeliharaan armada penyedotan tinja yang ada

  STRATEGI Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

  Penyediaan sarana dan prasarana air limbah domestik (on site dan off site kepadatan sedang)

  4.493 KK yang belum memiliki sarana limbah domestik yang tidak saniter 4.493 KK memiliki sarana limbah domestik yang saniter

  IPLT Menyediakan fasilitas sanitasi layak bagi masyarakat di area beresiko sanitasi untuk mengurangi perilaku BABS

  Optimalisasi fungsi pengelolaan

  Menyediakan tambahan armada penyedotan tinja

76 Pemerintah Kota Payakumbuh

  Pemilahan Sampah 5 lokasi Tersedianya Tempat Pemilahan Sampah Pembangunan tempat pemilahan sampah 3R Mewujudkan terbentuknya kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan melakukan pembinaan tehadap KSM pengelola persampahan Terlaksananya

  Optimalisasi Pemanfaatan Gas hasil produk sampingan TPA menjadi energi listrik

  Regional menjadi energi litsrik Terlaksananya pembangunan Instalasi Kenatagalistrikan

  Termanfaatkannya produksi gas hasil sampingan TPA Regional Termanfaatkannya gas hasil sampingan TPA

  Seluruh masyarakat mengetahui tentang manfaat sampah Melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga

  Melaksanakan penyuluhan/ pelatihan pengolahan sampah 80 % Penduduk membuang sampah ke TPS

  Pengolahan Sampah di setiap Kecamatan secara swadaya Melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam pengelolaan persampahan

  Tersedianya anggaran untuk pembangunan Tempat Pemilahan Sampah Terlaksananya pembangunan Tempat

  RPIJM

  Lancarnya Pengumpulan dan Pengangkutan dari TPSS ke TPA Pengadaan armada persampahan

  Terpenuhinya armada angkutan sampah dump truk 31 unit, gerobak sampah 93 unit, motor sampah 89 unit, arm roll 13 unit dan kontainer 52 unit

  PrasaranaTPSS 380 unit terlaksananya peningkatan jumlah TPS sebanyak 175 unit Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan Meningkatnya armada angkutan sampah yang memadai

  TPA Terlaksananya pembangunan bank sampah pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan persampahan Tersedianya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Terlaksananya penambahan Sarana dan

  STRATEGI Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran terbentuknya kelompok masyarakat untuk kegiatan pengolahan sampah Berkurangnya jumlah sampah yang dibuang ke

  77 Pemerintah Kota Payakumbuh Tabel 3.13 Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Persampahan TUJUAN SASARAN

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah

Bidang Cipta Karya 2017-2021

  Sumber : SSK Kota Payakumbuh Tahun 2014-2019

  RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  Bidang Cipta Karya 2017-2021

Tabel 3.14 Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Drainase SASARAN TUJUAN

  STRATEGI Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

  Terwujudnya 0 Ha daerah genangan masih adanya daerah Peningkatan pembangunan Terlaksananya pembangunan genangan seluas 45 ha infrstruktur drainase yang memadai

  Terwujudnya pemeliharaan drainase Terlaksananya terpeliharanya saluran pemeliharan infrastruktur saluran sepanjang 78.457 m pemeliharaan drainase sepanjang drainase 39.889 m terhadap drainase yang sudah ada

  Sumber : SSK Kota Payakumbuh Tahun 2014-2019

Tabel 3.15 Tujuan, Sasaran dan Strategis Pengembangan Prohisan SASARAN TUJUAN

  STRATEGI

Pernyataan Sasaran Indikator Sasaran

  44,26 % masyarakat yang sudah Seluruh Sarana Menyusun Materi Penyuluhan Melaksanakan penyuluhan memanfaatan septik tank yang dan Sosialisasi tentang

  Pengelolaan Limbah teknis pengelolaan limbah memenuhi syarat sudah sesuai dengan sesuai Standar kesehatan standar

78 Pemerintah Kota Payakumbuh

  RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  Bidang Cipta Karya 2017-2021

  50,5 % Penduduk membuang Seluruh masyarakat Menyusun Materi tentang

  Melaksanakan sampah ke TPS mengetahui tentang manfaat pengolahan sampah rumah penyuluhan/ pelatihan pengolahan sampah sampah tangga Seluruh Masyarakat Menyusun materi penyuluhan

  Menoptimalkan kegiatan  Meningkatnya presentase sarana pemberdayaan masyarakat sanitasi dan jumlah masyarakat mengetahui dan dan media informasi yang dan sosialisasi PHBS dan yang berperilaku hidup bersih berperilaku hidup bersih tepat untuk masyarakat

  Sanitasi Total masyarakat dan sehat dan sehat (STBM)

   Meningkatnya presentase media Terlibatnya tokoh agama dan Seluruh Toma dan Toga Menyusun program Melakukan pendekatan promosi dan kegiatan promosi masyarakat dalam kegiatan pada tokoh agama, tokoh

  STBM melalui PHBS terlibat dalam perubahan pendekatan terhadap Toma penyuluhan dan promosi PHBS dan masyarakat, agar dapat perilaku dan Toga STBM di masyarakat. menyampaikan informasi tentang PHBS dan STBM di setiap kegiatan Pembinaan Tokoh 32,9 % kelurahan yang sudah Seluruh Kelurahan Pelatihan Tenaga Fasilitator kemasyarakatan mempunyai Fasilitator

  Masyarakat, Tokoh Agama mempunyai tenaga STBM di Tingkat Kecamatan untuk menjadi Fasilitator Penggerak/Fasilitator dan Kelurahan kegiatan Sanitasi Total untuk kegiatan STBM

  Berbasis Masyarakat di sehingga tercapinya PHBS

  Adanya rencana kegiatan, serta Adanya kordinas antar Mengoptimalkan Tingkat Kelurahan

   Pertemuan Koordinasi Tim koordinasi antara lintas Format Monitoring Evaluasi yang Pembina PROHISAN/PHBS lintas Program dan lintas terpadu di lintas Program dan lintas

  Program dan Dinas Terkait Tingkat Kota

  Sektoral sektor terkait kegiatan dalam Penyusunan

   Pertemuan Koordinasi rencana, pelaksanaan PROHISAN/PHBS dan STBM Lintas Sektor dan Lintas kegiatan serta monitoring Program

  Sumber : SSK Kota Payakumbuh Tahun 2014-2019

  PHBS dan Hygiene Sanitasi

79 Pemerintah Kota Payakumbuh

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya 2017-2021

  RPIJM

80 Pemerintah Kota Payakumbuh

  

RPIJM Rencana Program Investasi Jangka Menengah

  

Bidang Cipta Karya 2017-2021

3.2.6 Arahan RencanaTata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)