DI BIMBIN AN ILMU GURUAN D SITAS SAN YOGYAK 2014 BELAJAR M LING TAHU DHARMA ASINYA PA K BIMBING

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

RIPSI KEB
BIASAAN B
BELAJAR M
MAHASIS
SWA BARU
U
DESKR
PROD
DI BIMBIN
NGAN DAN
N KONSEL
LING TAHU
UN AKADEMIK 20133/2014
UNIV

VERSITAS SANATA DHARMA
D
KARTA
YOGYAK
DAN
N IMPLIKA
ASINYA PA
ADA
USU
ULAN TOPIIK-TOPIK
K BIMBING
GAN BELA
AJAR

SKRIIPSI
D
Diajukan unttuk Memenuuhi Salah Saatu Syarat
Memperooleh Gelar Sarjana Penddidikan
Program Sttudi Bimbinngan dan Koonseling


Olehh :
Wiina Carlina Br Ginting
1011144053

PROGR
RAM STUD
DI BIMBIN
NGAN DAN
N KONSEL
LING
JURUSA
AN ILMU PENDIDIK
KAN
FAKUL
LTAS KEG
GURUAN D
DAN ILMU PENDIDIK
KAN
UNIVERS
SITAS SAN

NATA DHA
ARMA
YOGYAK
KARTA
20144

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

YESUS ENGKAU ANDALANKU
(Be Faustina)

Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Allah sumber hidup, cinta-Nya dan roh kudus selalu membimbing dan menyertai
setiap langkah-langkah hidupku.
2. Ayah dan Ibu yang selalu berjuang, mendoakan, menuntunku.
3. Kedua saudaraku Dion Ginting dan Dino Ginting yang selalu memotivasiku.

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Kepada Allah yan rahim dan Bunda Maria, penulis memanjatkan puji dan
syukur atas rahmat, berkat dan penyertaanNya selama penulisan skripsi ini. Proses

penyelesaian skripsi ini merupakan pengalaman yang sungguh bermakna dan
memberikan banyak pembelajaran bagi penulis.
Penulisan skripsi merupakan proses yang panjang, penulis sadar penyelesaian
skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan rendah
hati, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu A. Setyandari S.Pd., S.Psi. Psi, MA., selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran, kesetiaan, motivasi, dan pengertian memberikan
petunjuk, tenaga, waktu dan pikiran kepada penulis selama menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bpk. Gendon Barus M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu
kelancaran dalam penulisan skripsi ini.
3. Bapak-Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal, dukungan, dan
petunjuk selama menjalani studi.
4. Rm. Pankrass Olak, SS.CC.,MA, Rm, Tarsis SS.CC, Rm. Boy Sitepu
SS.CC yang telah mendoakan dan mendukung penulis selama studi Prodi
BK.

ix


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Seluruh keluargaku (bapa-nande, kedua turangku, eda, Alm.bulang-nini,
mama-mami, bibi-bengkila, dan permenku yang telah mendoakan dan
mendukung saya selama studi dan proses penulisan skripsi.
6. Mas Moko yang telah menyediakan waktu dan tenaga dalam mengurus
data-data mengenai kemahasiswaan.
7. Teman-teman dalam tim penelitian payung Marieta L.Gaol, Prisca
Anindya, Yulianto Setiawan, dan Eva Cristy.
8. Teman-temanku angkatan 2010 dan keluarga besar karo katolik
Yogyakarta (KBKKY) serta perkumpulan mahasiswa karo Rakut Sitelu
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan.
9. Mahasiswa BK angkatan 2013 yang telah bersedia meluangkan waktu,
menjadi responden dan mengisi kuesioner dalam penelitian ini.

10. Teman-temanku angkatan 2010 Sefin, Rio, Fr. Polce SS.CC, Fr. Tino
SS.CC, Rio, Krista Ginting, Mika Ginting, Pretty, Efrita Karlina.

Penulis

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................


ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................

vi

ABSTRAK ..............................................................................................


vii

ABSTRACT .............................................................................................

viii

KATA PENGANTAR ............................................................................

ix

DAFTAR ISI ...........................................................................................

x

DAFTAR TABEL………………………………………………………

xi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..

xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................

1

B. Rumusan Masalah .................................................................

4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................

4

D. Manfaat Penelitian ................................................................

5

E. Definisi Operasional .............................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Kebiasaaan Belajar ..................................................

8

1. Definisi Belajar ...............................................................

8

2. Faktor-faktor Belajar .......................................................

9

3. Ciri-ciri Perilaku Belajar…………………………. ........

12

4. Prinsip-prinsip Belajar………………………………….

13

5. Definisi Kebiasaan Belajar……………………………..

15

6. Aspek-aspek Kebiasaan Belajar………………………..

16

7. Cara Belajar Efektif di PT…………………………… ...

25

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Mahasiswa Baru Prodi BK ....................................................

28

C. Bimbingan Belajar…………………………………………..

30

1. Definisi Bimbingan Belajar ............................................

30

2. Tujuan Bimbingan Belajar ..............................................

31

3. Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar..................................

32

4. Fungsi Bimbingan Belajar...............................................

34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ......................................................................

35

B. Subjek Penelitian...................................................................

35

C. Instrumen Penelitian .............................................................

36

D. Prosedur Pengumpulan Data………………………………

39

1. Persiapan …………………………………………. .........

39

2. Pelaksanaan ……………………………………… ..........

39

E. Validitas dan Reliabilitas ......................................................

40

1. Validitas………………………………………………..

40

2. Reliabilitas……………………………………………...

42

F. Analisis Data .........................................................................

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .....................................................................

47

B. Pembahasan……………………………………………… ...

50

C. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar………………… ....

55

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................

58

B. Saran......................................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

60

LAMPIRAN ...........................................................................................

60

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Jumlah Mahasiswa Baru…………………. .............................. …….

36

Tabel 2: Kisi-kisi Kusioner Uji Coba Terpakai Kebiasaan Belajar Mahasiswa
Baru Tahun Akademik 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta…… .......... …….

38

Tabel 3: Hasil Perhitungan Item Valid dan Tidak Valid ……………….........

42

Tabel 4: Indeks Korelasi Reliabilitas ………………. ............................ …….

43

Tabel 5: Norma Kategorisasi Tingkat Kebiasaan Belajar……………………..

44

Tabel 6: Kategorisasi Tingkat Kebiasaan Belajar Mahasiswa Baru Tahun
Akademik 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta…… .......................... ……..

45

Tabel 7: Kategori Skor Item Kebiasaan Belajar Mahasiswa Baru Tahun
Akademik 2013/2014 Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta…….. ......................... ……..

46

Tabel 8: Persentase Tingkat Kebiasaan Belajar……………………………….

47

Tabel 9: Persentase Skor Item Kebiasaan …………………………………….

49

Tabel 10: Indentifikasi Item yang Menujukkan bahwa Kebisaan Belajar
Mahasiswa Baru (masih) Kurang Baik……………………………….

54

Tabel 11: Usulan Topik-topik Bimbingan untuk Mengembangkan Kebiasaan
Belajar Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2013/2013 Program Studi
Bimbingan dan Konseling…………………………………..

xiii

56

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1: Tingkat Kebiasaan Belajar…………………..........................

48

Grafik 2: Skor Item Kebiasaan Belajar………………. .........................

49

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kuesioner Uji Coba Terpakai............................................................. 62
Lampiran 2: Item Total Corelations........................................................................ 65
Lampiran 3: Hasil Perhitungan Reliabilttas Tes..................................................... 66
Lampiran 4: Tabulasi Hasil Data Penelitian............................................................ 67
Lampiran 5: Surat Ijin Penelitian............................................................................ 72

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian.

A. Latar Belakang Masalah
Mahasiswa yang berkesempatan belajar di perguruan tinggi merupakan orangorang yang memenuhi berbagai persyaratan yang telah ditentukan. Masa belajar di
perguruan tinggi merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan potensi
mahasiswa dalam berpikir ilmiah. Mahasiswa sebagai pelajar tentu diharapkan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir secara logis dan berkarakter tangguh melalui
kegiatan akademik selama di kampus. Misalnya diskusi, seminar, penelitian, karya
ilmiah dan kegiatan lainnya.
Secara umum, permasalahan yang sering dihadapi oleh mahasiswa baru di
awal tahun pertama perkuliahannya sangat beragam. Permasalahan ini dapat
digolongkan dalam dua bagian. Pertama masalah akademik, kebiasaan belajar di
mana mahasiswa merasa sukar untuk menguasai cara belajar mandiri, sukar untuk
mengatur waktu antara aktivitas belajar dan aktivitas lainnya (manajemen waktu),
sukar untuk berkonsentrasi sehingga cenderung melakukan penundaan terhadap tugas
perkuliahan, rendahnya gairah atau rasa ingin tahu sehingga kurang berminat untuk
membaca, serta kurang berminat untuk belajar di perpustakaan. Kedua, non-akademik
yaitu kurang berminat dengan program studi atau profesi, keterbatasan fasilitas
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

belajar, penyesuian diri dengan teman atau tempat tinggal bagi mahasiswa yang
tinggal di kos (Suparno, 2001:42).
Salah satu hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang dihadapi
mahasiswa adalah kebiasaan belajar. Hasil penelitian Lodoh (2011) tentang
Kebiasaan Belajar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2011 Universitas
Kristen Satya Wacana menunjukkan bahwa kebiasaan belajar mahasiswa berkategori
cukup sampai dengan tinggi sebanyak 35 (70%) mahasiswa dan 15 (30%) mahasiswa
memiliki kebiasaan belajar berkategori rendah. Kategori sikap belajar ada sebanyak
42 (84%) mahasiswa (84%) berkategori cukup sampai dengan tinggi. Sikap belajar
ada sebanyak 8 (16%) mahasiswa berkategori rendah. Orientasi belajar sebanyak 40
(80%) mahasiswa berkategori cukup sampai dengan tinggi, serta sebanyak 10 (20%)
mahasiswa berkategori rendah. Dari data hasil penelitian ini menunjukan bahwa
belajar di perguruan tinggi penting membangun dan menerapkan kebiasaan belajar
yang baik.
Masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa dalam belajar dipengaruhi oleh
faktor internal (dari dalam diri) dan eksternal (dari luar diri). Faktor internal meliputi
fisik, kesehatan, nutrisi/gizi, panca indra, psikis, kecerdasan, sikap, minat, dan
motivasi sedangkan faktor eksternal meliputi sosial, relasi dengan orang lain, suasana
lingkungan, keadaan tempat tinggal, dan lain-lain (Suparno, 2001:44). Apabila faktorfaktor di atas tidak diperhatikan dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik,
misalnya kebiasaan untuk membuat jadwal belajar, kebiasaan untuk mengumpulkan
sumber materi, kebiasaan mengumpulkan tugas pada waktu yang ditentukan dan lain

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

sebagainya,

maka

mahasiswa

tersebut

akan

mengalami

hambatan

dalam

perkembangan dirinya secara khusus proses studi.
Demikian juga halnya mahasiswa baru program studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akademik 2013/2014
berasal dari berbagai latar belakang. Mahasiswa baru berasal dari Pulau Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tengara Timur (NTT). Dari berbagai latar belakang
yang berbeda ini menimbulkan penyesuaian diri dan usaha-usaha dalam membangun
kebiasaan belajar yang baik.
Agar para mahasiswa baru tersebut sungguh-sungguh memiliki kematangan
dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan segala aturan di suatu perguruan
tinggi sangat perlu dibangun dan dipelihara kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik.
Kebiasaan belajar mahasiswa akan menjadi penentu apakah dia akan berhasil
menyelesaikan perkuliahan atau studinya dengan baik atau sebaliknya. Misalnya,
membiasakan diri untuk membaca buku di rumah atau perpustakaan, mengerjakan
tugas-tugas perkuliahan secara teratur, dan mengatur waktu untuk kepentingan
pengembangan diri.
Mengingat pentingnya keberhasilan studi mahasiswa baru Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Yogyakarta Tahun akademik 2013/2014 dan
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, maka peneliti bermaksud untuk
mengkaji lebih dalam kebiasaan belajar mahasiswa baru dan aspek-aspek yang
berpengaruh. Dari data yang diperoleh bahwa selama ini di Prodi BK belum pernah
melakukan penelitian mengenai kebiasaan belajar secara khusus mahasiswa baru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Oleh karena itu, penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan saya
sebagai peneliti tapi juga bermanfaat bagi perkembangan para pembaca khususnya
bagi perkembangan dan kematangan mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akademik 2013/2014.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimakah kebiasaan belajar mahasiswa baru Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun akademik
2013/2014?
2. Usulan topik-topik apakah yang sesuai dengan kebutuhan kebiasaaan
belajar mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akademik 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini, yakni:
1. Mendeskripsikan kebiasaan belajar mahasiswa Baru Program Studi
Bimbingan dan Konseling Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun
akademik 2013/2014.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

2. Mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai dengan kebiasasaan
belajar mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akademik 2013/2014.

D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini terdapat dua manfaat, yakni:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penilitian ini memberikan sumbangan bagi pembaca
mengenai Kebiasasaan Belajar Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan
dan Konseling Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akademik
2013/2014. Melalui hasil penelitian ini, peneliti juga ingin memberikan
kontribusi berupa usulan topik-topik bimbingan belajar bagi mahasiswa
baru.
2. Manfaat Praktis
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut, diantanya:
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu
yang diperoleh selama studi di Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

Hasil penelitian ini akan berguna bagi dosen/staf pengajar di Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta sebagai bahan referensi untuk menyusun program atau
model mengenai kebiasaan belajar pada mahasiswa baru dengan tujuan
agar mahasiswa semakin memahami dan menyadari kebiasaan belajar
yang berpengaruh pada kesuksesan studi mereka di perguruan tinggi.
c. Bagi Subjek Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kebiasaan
belajar bagi mahasiswa baru agar semakin meningkatkan kebiasaan
belajar yang efektif dalam meraih prestasi atau keberhasilan studi di
perguruan tinggi.

E. Definisi Operasional Variabel
Supaya tidak terjadi kesalahan dalam memahami laporan penelitian ini, maka
peneliti merasa perlu memberikan beberapa yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Kebiasaan belajar adalah cara bertindak yang berulang-ulang dilakukan
sehingga pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis seperti:
motif belajar, sikap belajar, pembuatan jadwal dan pelaksanaanya,
pengaturan tempat belajar, konsentrasi, keyakinan dalam akademik,
pengorganisasian proses belajar, keterampilan penggunaan perpustakaan,
serta keterampilan ujian yang sebagaimana dioperasionalkan dalam
konstruk penelitian ini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

2. Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Univeristas
Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akademik 2013/2014 merupakan
individu yang mempersiapkan diri menjadi tenaga kependidikan yang
berkonsentrasi pada bidang Bimbingan dan Konseling.
3. Bimbingan Belajar adalah suatu usaha untuk membantu individu untuk
mengembangkan diri dalam kebiasaan belajar secara optimal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat kebiasaan belajar, bimbingan belajar serta
mahasiswa baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Tahun Akademik 2013/2014.

A.

Hakikat Kebiasaan Belajar
1. Definisi belajar
Belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan
tingkah laku yang relatif permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi
individu dengan lingkungan belajarnya (Irham, dkk 2013:116). Menurut
Suparno (2001:2) belajar adalah suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan
yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya.
Sugihartono (2007:4) menambahkan bahwa belajar merupakan suatu proses
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah
laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permananen atau menetap karena
adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Selain itu, belajar merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan
mengadakan perubahan dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah
laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya (Dalyono, 2010:49).

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku
yang relatif menetap dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Slameto (2010:54) menyatakan bahwa faktor-faktor belajar banyak
jenisnya tetapi dapat

digolongkan menjadi dua yaitu, faktor intern dan

ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu sedangkan
faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
a. Faktor Intern, terdiri dari :
1) Faktor Jasmaniah
a) Kesehatan yakni sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya.
b) Cacat tubuh yakni sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau
kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat itu berupa buta,
setengah buta, tuli, setengah tuli, patah kaki dan patah tangan,
lumpuh, serta lain sebagainya. Keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajarnya.
2) Faktor Psikologis
a) Intelegensi yakni kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan diri ke dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

situasi

yang

baru

dengan

cepat

dan

efektif,

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara
efektif, dan mengetahui relasi serta mempelajarinya dengan
cepat. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang besar
pengaruhnya terhadap kemajuan belajar individu.
b) Perhatian yakni keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa pun
semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau
sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang
baik, maka individu harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya.
c) Minat yakni kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa
senang.
d) Bakat yakni kemampuan untuk belajar. Kemampuan atau bakat
itu baru terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih.
e) Motif yakni daya penggerak/pendorong untuk mencapai tujuantujuan.
f) Kematangan yakni suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan
seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

g) Kesiapan yakni kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi.
Kesediaan timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.
3) Faktor Kelelahan yang terdiri dari dua macam:
a) Kelelahan jasmani yakni terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan

timbul

kecenderungan

untuk

membaringkan

tubuh.

Kelemahan jasmani terjadi karena kekacauan substansi sisa
pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar
pada bagian-bagian tertentu.
b) Kelelahan rohani yakni adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu
hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus-menerus memikirkan
masalah yang dianggap berat tanpa istirahat, menghadapi hal-hal
yang selalu sama/konstan tanpa ada variasi, dan mengerjakan
sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan
perhatiannya.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor Keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

2) Faktor Sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pengajaran waktu sekolah, keadaan gedung, metode pengajaran, dan
tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

3. Ciri-ciri perilaku belajar
Setiap perilaku belajar ditandai dengan ciri-ciri perubahan yang khas.
Perubahan-perubahan ketika orang belajar dapat mengarah kepada yang lebih
baik atau pun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain juga terkait
dalam belajar adalah pengalaman, pengalaman berbentuk interaksi dengan
orang lain atau lingkungannya (Sukmadinata 2005:155). Menurut Syah
(2008:116) ada 3 ciri-ciri perubahan dalam perilaku belajar, yakni:
a. Perubahan Intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman
atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan
kata lain bukan kebetulan. Perubahan intensional berarti individu
menyadari adanya perubahan yang dialami atau sekurang-kurangnya ia
merasakan adanya perubahan dalam dirinya, seperti penambahan
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan pandangan, keterampilan dan
seterusnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

b. Perubahan Positif dan Aktif
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan
aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Jadi,
perubahan

tersebut

senantiasa

merupakan

penambahan,

yakni

diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan
baru) yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun
perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya karena proses
kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah duduk), tetap
karena usahanya sendiri.
c. Perubahan Efektif dan Fungsional
Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni
berhasil guna. Perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan
manfaat bagi individu. Selain itu, perubahan dalam proses belajar
bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat
apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan
dimanfaatkan.

4. Prinsip-prinsip belajar
Kemampuan

menerapkan

prinsip-prinsip

belajar

dalam

proses

pembelajaran akan membantu terwujudnya pembelajaran yang sesuai dengan
perencanaan. Jadi, apabila mahasiswa baru mampu menerapkan prinsipprinsip belajar dengan baik akan berpengaruh terhadap pencapaian hasil

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

belajar yang diharapkan. Menurut Sukmadinata (2005:165) ada sepuluh
prinsip umum belajar, yakni sebagai berikut:
a. Belajar

merupakan

bagian

dari

perkembangan,

yaitu

dalam

perkembangan dituntut belajar dan dengan belajar perkembangan
inidvidu akan lebih pesat.
b. Belajar berlangsung seumur hidup, yaitu kegiatan belajar mulai dilakukan
sejak lahir sampai menjelang kematian, sedikit demi sedikit dan terus
menerus baik secara sadar maupun tidak, sengaja ataupun tidak, dan
direnacakan ataupun tidak.
c. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, faktor
lingkungan, kematangan serta usaha dari individu sendiri, yaitu
lingkungan yang kondusif dan usaha dari individu yang efisien pada tahap
kematangan yang tepat akan memberikan hasil belajar yang maksimal
dan sebaliknya.
d. Belajar mencakup semua aspek kehidupan, yaitu belajar tidak hanya
berkenaan dengan aspek intelektual, tetapi juga aspek sosial, budaya,
politik, ekonomi, moral, religi, seni dan lain-lain.
e. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, yaitu
kegiatan belajar bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah,
masyarakat, tempat rekreasi serta dimana saja.
f. Belajar berlangsung dengan guru ataupun tanpa guru.
g. Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

h. Proses belajar bervariasi dari paling sederhana sampai yang sangat
kompleks.
i. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.
j. Untuk kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bantuan/bimbingan.

5. Definisi kebiasaan belajar
Kebiasaan merupakan perbuatan (kelakuan) yang sudah menjadi
kebiasaan atau sebagai sesuatu yang biasa dikerjakan secara berulang-ulang
oleh individu (Kamus Bahasa Indonesia, 1995:172). Menurut Covey
(1994:36) bahwa kebiasaan merupakan titik pertemuan dari pengetahuan,
keterampilan dan keinginan.

Pengetahuan yakni paradigma teoritis, yang

harus dilakukan dan mengapa. Keterampilan yakni bagaimana melakukannya
dan keinginan adalah motivasi atau keinginan untuk melakukannya. Ketiga
hal ini akan menjadikan sesuatu sebagai kebiasaan.
Jadi, kebiasaan merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan
oleh individu secara berulang-ulang dengan melibatkan pengetahuan,
keterampilan serta keinginan. Kebiasaan bisa terbentuk dalam berbagai aspek
kehidupan, salah satunya terkait dengan kegiatan belajar.
Menurut Anurrahman (2010:185) kebiasaan belajar adalah perilaku
seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga
memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukannya. Djaali (2007:128)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

menjelaskan bahwa kebiasaan belajar merupakan cara atau teknik yang
menetap pada individu pada waktu menerima pelajaran, membaca buku,
mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelasaikan tugas. Selain
itu, Hardjana (1994:98) menambahkan bahwa orang yang memiliki kebiasaan
belajar dapat mulai belajar pada waktu yang direncanakan dan mendapatkan
hasil belajar maksimal sesuai dengan kemampuannya.
Jadi, kebiasaan belajar merupakan cara-cara yang paling sering
dilakukan atau berulang-ulang oleh individu dalam kegiatan belajarnya untuk
memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Individu yang memiliki

kebiasaan belajar mampu melaksanakan tugas belajar dengan baik.

6. Aspek-aspek dari kebiasaan belajar
Belajar tidak hanya meliputi mata pelajaran, tetapi juga penguasaan,
kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat, penyesuaian sosial, bermacammacam keterampilan, dan cita-cita (Hamalik, 2007:45). Melalui kebiasaan
belajar individu akan memperoleh pengetahuan, sikap, kecakapan dan
keterampilan. Jadi, kebiasaan belajar yang efektif penting dilakukan
mahasiswa dalam belajar. Di bawah ini akan dijelaskan faktor-faktor dari
kebiasaan belajar menurut Djamarah (2002 dan 2011), Slameto (2010),
Sugihartono dkk (2007) dan Gie (1995):

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

a. Motif Belajar
Motif belajar adalah keadaaan atau kondisi individu yang mendorong
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar untuk mencapai suatu
tujuan. Adanya motif belajar dapat mengarahkan dan menggiatkan individu
untuk mengikuti proses belajar-mengajar dengan baik. Motif sangatlah
perlu di dalam belajar dan dapat dilaksanakan dengan adanya latihanlatihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat.
Jadi, latihan/kebiasaan itu sangat perlu dalam belajar. Menurut Sugihartono
dkk (2007:78), ciri-ciri individu yang memiliki motif belajar tinggi, yaitu:
1) Adanya kualitas keterlibatan individu dalam belajar yang sangat tinggi.
2) Adanya perasaan dan keterlibatan afektif individu yang tinggi dalam
belajar.
3) Adanya upaya individu untuk senantiasa memelihara atau menjaga
agar senantiasa memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Manfaat memiliki motif belajar yang tinggi menurut Hardjana (1994:
89) yakni: mendapatkan nilai baik dan lulus dalam mata kuliah yang
ditempuh, mencari pemuasan keingintahuan tentang sesuatu hal (peristiwa,
orang, masyarakat), mengembangkan diri agar wawasan bertambah luas,
kepribadian lebih masak kecakapan dan keahlian beranjak mahir,
mendapatkan

status

sebagai

orang

terpelajar,

mendapatkan

bekal/pengetahuan dan kecakapan untuk masuk ke masyarakat dan dunia

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

kerja. Oleh karena itu, motif belajar sangatlah penting dalam mewujudkan
cita-cita atau tujuan hidup.
b. Sikap Belajar
Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan
bagaiamana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang
dicari individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan dengan suatu
objek, dan sikap terhadap objek ini disertai dengan perasaan positif dan
negatif. Orang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai
dalam pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang
dianggapnya tidak bernilai dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian
mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama
lainnya berhubungan, (Slameto, 2010: 188).
c. Pembuatan Jadwal dan Pelaksanaanya
Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang
dilaksanakan oleh individu setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh
terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil
perlulah individu mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya
dengan teratur/disiplin (Slameto 2010:82). Misalnya:
1) Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur,
belajar, makan dan lain sebagainya.
2) Menyelidiki dan menentukan waktu-waktu yang tersedia setiap hari.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

3) Merencanakan penggunaan belajar itu dengan cara menetapkan jenisjenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang harus dipelajari.
4) Menyelidiki waktu-waktu mana yang dipergunakan untuk belajar.
5) Berhemat dengan waktu.
d. Pengaturan Tempat Belajar
Tempat belajar adalah lingkungan fisik yang mendukung individu untuk
memperoleh konsentrasi selama melakukan kegiatan belajar sehingga hasil
belajar dapat dicapai dengan baik. Pengaturan tempat belajar yang baik yaitu
memiliki ruangan yang luas, penyinaran memadai, pergantian dan aliran udara
lancar, tidak bising, tak dikelilingi oleh lalu lalang banyak orang dengan
berbagai kesibukan (Hardjana 1994: 85).
e. Konsentrasi (Concentration)
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan
menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Menurut Surya
(2011:111) konsentrasi merupakan pemusatan daya pikiran dan perbuatan
pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau menyisihkan segala
hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang dipelajari. Pemusatan
daya pikiran dan perbuatan mengandung makna bahwa aktivitas berpikir dan
tindakan untuk memberi tanggapan-tanggapan yang lebih intensif terhadap
fokus atau objek tertentu. Kemampuan untuk berkonsentrasi terhadap suatu
hal atau pelajaran pada dasarnya ada pada setiap orang, hanya besar atau
kecilnya kemampuan berkonsentrasi itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

oleh keadaan orang tersebut, lingkungan, kebiasaan dan latihan/pengalaman.
Jadi berkonsentrasi merupakan kebiasaan yang dapat dilatih jadi bukan
bakat/pembawaan. Agar dapat berkonsentrasi dengan baik dapat diusahakan
sebagai berikut (Slameto 2010:86):
1) Memiliki minat yang besar atau punya motivasi yang tinggi.
2) Ada tempat belajar tertentu dengan meja belajar yang bersih dan rapi,
mencegah timbulnya kejemuan/kebosanan.
3) Mempergunakan alat tulis dan kertas untuk mendorong terciptanya
konsentrasi.
4) Menjaga kesehatan dan memperhatikan tanda-tanda kelelahan.
5) Menyelesaikan soal/masalah-masalah yang menggangu dan bertekad
untuk mencapai tujuan/hasil terbaik setiap kali belajar.
Selain itu, menurut Surya (2011:116) bahwa upaya atau cara dalam
membangan kemampuan konsentrasi belajar, yakni sebagai berikut:
1) Lingkungan belajar harus kondusif: Belajar membutuhkan lingkungan
yang kondusif untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Individu
dapat memilih tempat belajar yang tenang dan mengupayakan tempat atau
ruangan belajar yang rapi dan teratur, bersih dan bebas dari bau yang
menyengat, dapat pula mempergunakan iringan musik instrumental yang
lembut untuk mendukung suasana nyaman pada saat belajar.
2) Kesiapan belajar (learning readiness): Sebelum melakukan aktivitas
belajar ada hal yang penting untuk diperhatikan, yaitu kondisi fisik dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

psikis. Kondisi fisik harus bebas dari gangguan penyakit, kurang gizi dan
rasa lapar. Kondisi Psikis harus steril gari gangguan konflik kejiwaan,
tekanan masalah ketegangan emosional, seperti gelisah, takut, cemas,
kecewa, marah, benci, patah hati, iri, dan dendam. Apabila kondisi fisik
dan psikis sehat maka kesiapan belajar pada individu akan menimbulkan
rasa nyaman, menggairahkan dan gembira. Oleh karena itu, konsentrasi
dalam belajar merupakan hal yang penting karena dapat membantu
individu untuk meresapkan bahan pelajaran secara lebih luas dan
mendalam.
f. Kepercayaan Diri dalam Akademik (Academic Confidence)
Kepercayaan diri dalam akademik adalah kemampuan/potensi untuk dapat
berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Menurut Sugihartono dkk,
(2007:79) kepercayaan diri dalam akademik merupakan keyakinan pribadi
untuk memiliki kemampuan melakukan suatu tugas yang menjadi syarat
keberhasilan. Semakin tinggi kepercayaan diri mendorong dan memotivasi
individu untuk belajar tekun dalam mencapai prestasi belajar maksimal. Agar
kepercayaan diri individu meningkat dalam belajar maka pendidik perlu
memperbanyak kegiatan pembelajaran yang kreatif, berusaha meningkatkan
harapan untuk berhasil dengan menyatakan persyaratan untuk berhasil, dan
memberikan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

g. Pengorganisasian Proses Belajar/Cara Belajar
Kemampuan individu dalam belajar yang sesuai dengan rencana yang
dirancang dengan menggunakan keterampilan organisasi untuk belajar secara
sistematis dalam semua bagian pekerjaan. Pengorganisasian proses belajar
erat kaitannya dengan strategi yang digunakan dalam belajar yaitu suatu
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) yang didesain untuk mencapai tujuan
tertentu (Ambarjaya 2012:84). Misalnya:
1) melihat apa yang dijadikan sebagai sasaran kegiatan belajar mengajar.
2) memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat
dan efektif untuk mencapai sasaran.
3) memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar- mengajar
yang dianggap paling tepat dan efektif.
4) menerapkan norma-norma atau criteria keberhasilan sehingga mempunyai
pegangan yang dapat dijadikan sebagi ukuran untuk melihat sejauh mana
keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukan.
h. Keterampilan Penggunaan Perpustakaan (Libarary Skill)
Menurut Shaw (dalam Gie 1995:42) menjelaskan bahwa perpustakaan
adalah lebih daripada suatu kumpulan buku-buku. Perpustakaan adalah suatu
tempat penyimpanan kata tertulis, benar, tetapi adalah juga suatu tempat bagi
penyimpanan pikiran dan pengalaman dalam gambar-gambar, naskah-naskah,
rekaman-rekaman kaset, film kecil, piringan-piriangan hitam, majalahmajalah berkala, surat-surat kabar, dan aneka ragam keterangan yang lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

Agar dapat menggunakan perpustakaan dengan baik maka setiap individu
hendaknya memiliki keterampilan dalam penggunaanya. Keterampilan
penggunaan perpustakaan (library skill) merupakan kemampuan individu
untuk mencari dan menggunakan sistem perpustakaan sebagai sumber belajar.
Untuk menjadi individu pengguna perpustakaan yang cerdas, ada sekurangkurangnya 4 langkah-langkah yang perlu ditempuh:
1) Mencatat jam buka perpustakaan perguruan tingginya.
2) Mempelajari semua peraturan tata tertib penggunaan perpustakaan.
3) Memahami sistem penggolongan buku pada perpustakaan.
4) Menguasai struktur buku dan cara-cara memanfaatkannya.
i. Keterampilan dalam Ujian
Kartono & Kartini (1985:36) menjelaskan bahwa keterampilan dalam
ujian/tes merupakan kecakapan menganalisa, mensintesiskan, menerapkan
pengetahuan dan pengertian dalam pemecahana masalah, membandingbandingkan, mengorganisasikan bahan dan pemikiran. Jadi. keterampilan
dalam ujian merupakan kemampuan untuk mengikuti ujian dengan baik.
Misalnya, memperhitungkan waktu untuk mengerjakan setiap pertanyaan,
membaca instruksi soal dengan baik, bersikap tenang dan lain sebagainya.
Adapun petunjuk-petunjuk dalam mengerjakan tes/ujian, yakni:
1) Sebelum menulis jawaban, hendaknya menulis terlebih dahulu pokokpokok (garis besar) jawaban untuk setiap pertanyaan. Tujuannya adalah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

supaya jawaban yang ditulis teratur dan mencegah kelupaan tentang hal-hal
yang akan dimasukkan dalam jawaban.
2) Menjawab dengan tepat dan lengkap. Artinya adalah individu diharapkan
menunjukkan apa yang dikuasai mengenai persoalan yang ditanyakan,
sesuai dengan apa yang diminta oleh pertanyaan/soal. Selain itu, berapa
luasnya sebuah jawaban perlu disesuaikan dengan banyaknya waktu yang
disediakan.
3) Dimulai dengan menjawab pertanyaan yang paling mudah bagi anda.
Apabila dimulai dengan menjawab lebih dulu pertanyaan yang sukar,
energi banyak terkuras dan mungkin berakibat terhadap pertanyaan yang
mudah tidak dapat memberi jawaban yang semaksimal mungkin.
4) Tulisan harus jelas. Tulisan yang jelas akan memudahkan pembaca atau
pengajar dalam memeriksa pekerjaan yang anda buat.
5) Menulis pertanyaan sebelum menjawab. Sebaiknya tiap-tiap pertanyaan
anda tulis di atas masing-masing jawaban, kecuali kalau hal itu oleh
pengajar yang bersangkutan dinyatakan tidak perlu.
6) Memeriksa pekerjaan anda sebelum dikumpulkan. Hal ini dilakukan untuk
melihat kembali kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan dalam
pekerjaan, dengan kata lain kesempatan untuk melengkapi dan atau
membetulkannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

7. Cara Belajar Efektif di Perguruan Tinggi
Setiap mahasiswa memiliki kebiasaan belajar tertentu. Kebiasaan belajar
bukan merupakan bakat alamiah atau berasal dari faktor bawaan tetapi
perilaku yang disengaja atau disadari dan dilakukan secara berulang-ulang.
Menurut Suparno (2001:112), untuk membangun kebiasaan belajar yang baik
pada mahasiswa, ada beberapa cara-cara atau tindakan-tindakan belajar efektif
yang dapat dilakukan antara lain:
a. Membuat Rangkuman, yaknti ikhtisar tentang hal-hal esensial yang
terkandung dalam bahan bacaan atau pemaparan lisan yang disimak.
Rangkuman dapat berupa narasi, tetapi dapat juga merupakan suatu bagan
yang sifatnya sangat individual dan personal dalam arti bawha yang
memahami secara lengkap adalah orang yang membuatnya.
b. Membuat Pemetaan Konsep-konsep Penting, yakni gambaran atau
konsep-konsep yang saling berhubungan. Dalam hal pemetaan konsepkonsep penting maka ada konsep utama dan ada konsep pelengkap yang
diasosiasikan dengan konsep utama tersebut. Konsep pelengkap dan
konsep asosiasi ini diperoleh dari bahan bacaan tetapi dapat juga dibentuk
atau dibangun oleh pembuat peta tersebut, sesuai dengan pengalamanpengalaman di masa lampau yang memberi nilai tambah kepada
penangkapan makna dari informasi yang baru.
c. Mencatat Hal-hal Esensial dan Membuat Komentar, yakni membuat
komentar di samping bacaan atau membuat catatan-catatan penting yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

melibatkan penilaian pribadi atau kesan pribadi pembaca.Tujuannya
untuk memperkaya persepsi atau tafiran bagi pembaca terhadap bahan
yang dipelajarinya.
d. Membaca secara Efektif, yakni melakukan:
1) Skimming, membaca selintas dan cepat untuk melihat gambaran
sangat umum, dengan membaca judul-judul bab dan bagian lainnya
secara garis besar.
2) Scanning, cara membaca dengan melihat judul bab kemudian juduljudul sub bab atau pasal-pasal di dalam suatu bab serta dengan
membaca kalimat-kalimat awal pada tiap-tiap paragraph yang sering
disebut topic sentence.
3) Membaca Kesimpulan, setiap kesimpulan berisi ide-ide pokok
tentang apa yang telah dipaparkan sebelumnya, dan berfungsi untuk
mengingatkan kembali kepada pembacannya bahwa inilah ide-ide
pokok si penulis.
4) Membaca untuk pendalaman, yaitu membaca secara cermat dan
penuh kesadaran artinya tidak sambil melamun, mendalami isi
bacaan kaliamat perkalimat. Namun, yang dibaca bukan rangkaian
kata-kata atau kalimat melainkan gagasan yang terkandung dalam
kalimat tersebut.
5) Memanfaatkan Indeks, yaitu bagian terakhir dari suatu buku teks
yang baik adalah indeks. Indeks menolong bila pembaca ingin

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

mengetahui ada tidaknya atau dimana suatu informasi yang
diperlukan dipaparkan dalam buku. Ada indeks nama dan indeks
substansi. Konsep-konsep penting ada pada indeks substansi yang
disusun sedemikian menurut abjad, sehingga komponen substansi
atau konsep yang pokok dilengkapi dengan konsep lain yang
serumpun atau berhubungan.
e. Membuat Situasi yang Kondusif, yakni belajar atau bekerja yang
memerlukan pengerahan penglihatan, pendengaran, latihan, dan pikiran.
Oleh karena itu diperlukan suasana yang menunjang, seperti tempat yang
relatif tenang dan pikiran yang terkonsentrasi.
f. Memanfaatkan Sumber-sumber Bacaan Lain yakni untuk memperluas
wawasan atau memperoleh informasi lebih lanjut tentang sesuatu
kerapkali diperlukan sumber belajar lain. Misalnya, kamus dan
ensiklopedi. Ensiklopedi berisi penjelasan yang cukup detail tentang
orang, tempat, benda, dan peristiwa penting.
g. Menganalisis Soal atau Tugas, yakni:
1) Membaca tugas atau soal dengan seksama dan penuh konsentrasi.
2) Mengidentifikasi apa saja yang merupakan tuntutan soal atau tugas.
3) Menjawab soal atau melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutantuntutan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

4) Memeriksa kembali hasil-hasil kerja dengan tolak ukur tuntutantuntutan akan tugas dan soal. Tindakan-tindakan seperti ini akan
menolong memperbaiki kinerja orang yang sedang belajar.
h. Mengenal Lingkungan, yakni lingkungan belajar atau sumber-sumber
belajar yang tidak terhitung jumlahnya. Misalnya, orang, bahan bacaan,
lembaga atau institusi, maupun setting yang sengaja maupun yang semula
tidak disengaja untuk dijadikan sumber belajar tetapi dapat berfungsi
sebagai sumber belajar.

B.

Mahasiswa Baru Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Tahun akdemik 2013/2014
Bimbingan dan Konseling adalah salah satu program studi dari
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Program studi Bimbingan dan Konseling memiliki visi dan misi.
Visi: Pada tahun 2023, PS-BK menjadi program studi yang unggul dalam
menghasilkan Sarjana pendidikan bidang Bimbingan dan Konseling yang
profesional, berkarakter tangguh, dan kompeten menyelenggarakan pelayanan
Bimbingan dan Konseling yang bermartabat di sekolah, di luar sekolah, dan
institusi rehabilitas sosial.
Misi: (1) menyelenggarakan pendidikan yang berlandaskan paradigma
Pedagogi Ignasian untuk menghasilkan sarjana Bimbingan dan Konseling
yang profesioanl, berkarakter tangguh, dan memiliki kompetensi pedagogik,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

kepribadian, profesional, dan tangguh. (2) meningkatkan jumlah dan kualitas
produk penelitian di bidang pendidikan, psikologi, bimbingan dan konseling
sebagai bentuk pengembangan kecendekiawan sivitas akademika untuk
meningkatkan martabat manusia. (3) meningkatkan pelayanan dan pengabdian
kepada masyarakat sebagai penerapan pendidikan dan penelitian yang
humanis menuju masyarakat yang lebih bermartabat. (4) mengembangkan
kerja-sama dan membangun jejaring yang sinergis, fungsional, dan humanis
di bidang pendidikan dan pelayanan bimbingan dan konseling, baik pada
tataran nasional maupun internasional (Sekretariat Prodi BK USD:2014).
Mengingat pentingnya perwujudan visi dan misi program studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, maka
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menumbuhkan dan
mengembangkan kebiasaan belajar mahasiswa secara efektif dan produktif.
Secara umum, mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling
Universitas

Sanata

Dharma

Yogyakarta

merupakan

individu

yang

dipersiapkan sebagai tenaga kependidikan yang berkonsentrasi pada bidang
Bimbingan dan Konseling. Para mahasiswa program studi Bimbingan dan
Konseling diharapkan dapat menjadi konselor yang profesional di bidangnya.
Mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling tahun
akademik 2013/2014 berjumlah 76 orang (laki-laki sebanyak 22 orang dan
perempuan sebanyak 54 orang). Usia mahasiswa baru rata-rata 18 sampai
dengan 21 tahun. Indeks prestasi kumulatif sementara yang diperoleh

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

mahasiswa sebanyak 51 orang (67%) mencapai >3,00 dan sebanyak 25 orang
(33%) mencapai 2,70 – 2,90. Mahasiswa baru berasal dari berbagi pulau di
Indonesia, antara lain; dari pulau Sumatra, Kalimantan, Nusa Tengara Timur
(NTT), dan lain-lain (Sekretariat Prodi BK USD:2014). Keanekaragaman
latar-belakang mahasiswa baru program studi Bimbingan dan Konseling
Tahun akademik 2013/2014 ini tentunya membutuhkan penyesuaian diri dan
usaha-usaha dalam membangun kebiasaan belajar yang efektif dan produktif.

C.

Bimbingan Belajar
1. Definisi bimbingan belajar
Bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diarahkan