Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Adopsi Teknologi Informasi terhadap Perilaku PNS Menggunakan Pendekatan UTAUT : Studi Kabupaten Maluku Barat Daya T2 912012036 BAB V

Bab 5
Penutup

5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi oleh Pegawai
Negeri Sipil di Kabupaten Maluku Barat Daya.
2. Ekspektasi usahamempunyai pengaruh positif yang signifikan
terhadap minat pemanfaatan teknologi informasi oleh Pegawai
Negeri Sipil di Kabupaten Maluku Barat Daya.
3. Faktor sosial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap
minat pemanfaatan teknologi informasi oleh Pegawai Negeri Sipil di
Kabupaten Maluku Barat Daya.
4. Minat pemanfaatan teknologi informasimempunyai pengaruh positif
yang signifikan terhadap perilaku penggunaanteknologi informasi
oleh Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Maluku Barat Daya.

5.2.Saran
Saran yang diberikan berdasarkanhasil penelitian dan pembahasan

serta kesimpulan di atas adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Kabupaten Maluku Barat Daya:
Memperhatikan adanya manfaat yang diperoleh, kemudahan dalam
pengoperasian serta dukungan dari faktor sosial atas penggunaan
teknologi informasi, maka minat dan perilaku penggunaan teknologi
informasi perlu ditingkatkan menjadi semakin tinggi. Beberapa hal

yang dapat dilakukan diantaranya: menumbuhkan keberanian dalam
diri untuk tidak takut menghadapi dan mencoba mengoperasikan
teknologi informasi yang baru, jika melakukan kesalahan dalam
pengoperasian teknologi informasi maka hal tersebut tidak dijadikan
sebagai alasan untuk tidak mau kembali mencoba mengoperasikan
teknologi informasi.
2. Bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Maluku
Barat Daya:
Secara periodik atau ketika ada perubahan penggunaan aplikasi
teknologi informasi maka perlu memberikan pelatihan-pelatihan
sistem teknologi informasi untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai
sehingga terjadi peningkatan penggunaan sistem teknologi informasi

melaluipeningkatan intensitas penggunaannya maupun peningkatan
jenis software yang dikuasainya.

5.3.Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini tidak terlepas dari adanya
keterbatasan-keterbatasan berikut ini:
1. Hanya memasukkan variabel ekspektasi kinerja, ekspektasi usahadan
faktor sosialyang dianggap berpengaruh terhadap minat pemanfaatan
teknologi informasi, padahal tentunya masih terdapat variabel lain
yang memiliki pengaruh terhadap minat pemanfaatan teknologi
informasi. Demikian halnya faktor penentu perilaku penggunaan
teknologi informasi hanya dilihat dari minat pemanfaatannya. Hal ini
menjadikan nilai koefisien determinasi (R2)dalam model penelitian
ini relatif kecil.
2. Survey terbatas hanya dilakukan terhadap pegawai negeri sipilpada
beberapaSatuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten

Maluku Barat Daya, serta PNS yang berlatar belakang pendidikan
minimal S1.

5.4.Rekomendasi Penelitian Mendatang
Atas dasar keterbatasan penelitian seperti dikemukakan di atas,
maka untuk penelitian mendatang sebaiknya:
1. Melakukan pengembangan terhadap model penelitian, dengan
menambah

variabel

informasilainnya

penentu

seperti

minat

misalnya

pemanfaatan

teknologi

variabelpersepsi

kegunaan

(perceived usefulness),keyakinan diri (self efficacy). Serta variabel
lain yang dianggap mempengaruhi perilaku penggunaan teknologi
informasi seperti misalnya variabel kondisi yang memfasilitasi
pemakai, dan dukungan manajemen.
2. Survey perlu dikembangkan untuk sampel yang lebih luas, misalnya
dengan mengambil sampel pegawai negeri sipil dari kabupaten
lainnya di propinsi Maluku, sehingga kesimpulan yang dihasilkan
dapat lebih menggambarkan penilaian keseluruhan pegawai negeri
sipil di propinsi Maluku.