Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462008084 BAB I

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsur yang

memiliki peranan penting dalam pencapaian keoptimalan

derajat kesehatan. Salah satu tenaga kesehatan yang

jumlahnya banyak adalah perawat. Menurut WHO perawat

adalah profesi kesehatan yang berfokus pada individu,

keluarga dan masyarakat sehingga mereka bisa mencapai,

mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang

optimal dan kualitas hidup sampai pada kematian. Selain

itu, Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

1239/Menkes/SK/XI/2001 menjelaskan bahwa perawat

adalah orang yang telah lulus dalam pendidikan perawat

baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai ketentuan

perundang-undangan yang berlaku. Adapun pengertian lain

menurut Undang-undang Kesehatan No 23, Tahun 1992

menyebutkan bahwa perawat adalah mereka yang memiliki

kemampuan dan kewenangan dalam melakukan tindakan

keperawatan berdasarkan ilmu yang dimiliki, yang diperoleh

melalui pendidikan keperawatan. Dalam melakukan


(2)

perawat, sudah seharusnya perawat melakukannya dengan

baik. Seorang perawat dalam melakukan setiap perannya

bagi individu, keluarga dan masyarakat, sangat dipengaruhi

oleh bagaimana persepsi perawat itu sendiri tentang

perannya (Lasmito, 2009).

Persepsi menurut Sunaryo (2002) adalah proses

pengorganisasian, penginterpretasian terhadap suatu

rangsangan yang diterima oleh organisme atau individu

sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan

aktivitas yang integrated dalam diri individu tersebut.

Seorang perawat yang termotivasi akan siap untuk

bertindak melakukan setiap perannya bagi individu,

keluarga dan masyarakat. Liliweri (2002) mengatakan

bahwa peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh

orang lain terhadap seseorang sesuai dengan posisi atau

kedudukannya dalam suatu sistem. Selain itu peran adalah

bentuk dari perilaku yang di harapkan dari seseorang pada

situasi atau sistem sosial tertentu. Sama halnya dalam

sistem keperawatan, aktifitas perawat meliputi berbagai

macam peran. Peran tersebut adalah peran sebagai

pelaksana layanan keperawatan (care provider), pengelola


(3)

masyarakat, serta sebagai peneliti dan pengembang ilmu

keperawatan (Asmadi, 2005). Perawat memegang peranan

penting dalam layanan kesehatan kepada masyarakat

secara umum, dan terutama kepada pasien dan keluarga.

Salah satu peran perawat yang sangat penting bagi pasien

dan keluarga adalah peran sebagai educator.

Sebagai educator bagi pasien dan keluarga, perawat

bertugas memberikan pendidikan kesehatan sebagai upaya

meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, gejala

penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi

perubahan perilaku yang kondusif dari pasien dan keluarga

setelah dilakukan pendidikan kesehatan tersebut (Asmadi,

2005). Perawat juga berperan dalam meningkatkan atau

mengembangkan tingkat pemahaman tentang kesehatan

bagi pasien dan keluarga. Hal ini sesuai dengan hak yang

semestinya diterima oleh pasien dan kelurga yaitu

menerima informasi berkaitan dengan kesakitan pasien,

mulai dari pemahaman tentang penyakit, prosedur tindakan

yang akan dilakukan sampai pada persiapan pulang

pasien. Selain itu hasil penelitian Lasmito (2009) tentang

motivasi perawat dalam melakukan pendidikan kesehatan,


(4)

pendidikan kesehatan yang diberikan atau semakin tinggi

tingkat kepuasan pasien terhadap pendidikan kesehatan

yang diberikan oleh perawat, maka semakin tinggi kualitas

pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Tren terbaru di Amerika dalam hal perawatan

kesehatan menyatakan bahwa pasien dan keluarganya

harus siap memikul tanggung jawab untuk pengelolaan

perawatan diri, dan bahwa perawat ditempat kerjanya,

harus bertanggung gugat terhadap pemberian layanan

yang berkualitas tinggi. Selain itu, isu atau tren terbaru

dalam perawatan kesehatan yang menjadikan pengajaran

pasien dan keluarga sebagai suatu fungsi utama dan

diperlukan dalam pemberian asuhan keperawatan. Oleh

karena itu, perawat harus memiliki suatu persepsi atau

pemahaman dasar yang diperlukan mengenai prinsip,

praktik dan proses pengajaran dan pembelajaran untuk

menjalankan tanggung jawab professional sebagai seorang

perawat dengan efektif dan efisien (Bastable, 2002).

Mengingat betapa pentingnya pendidikan kesehatan

bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat, khususnya di rumah sakit, maka di beberapa


(5)

membantu peningkatan pendidikan kesehatan tersebut. Di

Amerika Serikat, sejak tahun 1918, National League For

Nursing (NLN) mengamati arti penting pendidikan kesehatan sebagai suatu fungsi di dalam lingkup praktik

keperawatan, termasuk tanggungjawab promosi kesehatan

dan pencegahan penyakit di lingkungan seperti rumah

sakit, sekolah, dan rumah (Bastable, 2002). Selain itu, di

Amerika melalui Joint Commission on Accreditation of

Healthcare Organizations telah ditetapkan standar

pendidikan kesehatan pada pasien (International Journal Of

Nursing Studies, 2001). Hal ini penting karena mengingat tidak selamanya pasien dirawat dirumah sakit sehingga

diharapkan dengan adanya pendidikan kesehatan, pasien

dan keluarga dapat melakukan perawatan dirumah.

Menurut hasil penelitian Health Service Medical

Corporation, Inc. (Clinical Research Group, 1993)

diperkirakan bahwa sekitar 80% dari semua kebutuhan dan

masalah kesehatan dapat diatasi di rumah, oleh sebab itu

kebutuhan untuk mendidik masyarakat mengenai cara

merawat diri mereka sendiri perlu ditingkatkan lagi. Selain

itu, berbagai studi mencatat bahwa pasien yang dibekali


(6)

mematuhi rencana pengobatan medis dan mendapatkan

cara inovatif untuk mengatasi penyakit, menjadi lebih

mampu mengatasi gejala penyakit, serta kemungkinan

mengalami komplikasi lebih kecil.

Fakta yang berbeda ditemukan di Indonesia, dimana

belum ada standart khusus bagi perawat mengenai

pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.

Lasmito (2009) dalam penelitiannya mengenai motivasi

perawat dalam melakukan pendidikan kesehatan di salah

satu Rumah Sakit di kota Semarang, mengatakan bahwa

belum ada standar atau format khusus mengenai

pendokumentasian pemberian pendidikan kesehatan bagi

pasien. Selain itu dalam tulisannya Ia mengatakan

meskipun sebenarnya perawat bertanggungjawab dalam

melakukan peran sebagai educator, namun fakta

menunjukkan bahwa hasilnya tidak memuaskan. Perawat

hanya menyampaikan informasi tentang jenis penyakit

pasien dan obat yang harus diminum, sesuai dengan resep

dokter. Survei pada 1230 perawat di posisi staf,

administrasi dan pendidikan mengenai persepsi mereka

terhadap sejauh mana tanggung jawab perawat pada


(7)

bahwa mereka sangat yakin, bahwa pendidikan kesehatan

yang diberikan kepada pasien pada dasarnya merupakan

tanggung jawab sepuluh orang perawat (Bastable. 2002).

Hal tersebut dapat dibandingkan dengan keadaan di

Amerika, dimana dalam International Journal of Nursing

Studies American (2001) dinyatakan bahwa selama dekade terakhir penekanan besar telah ditempatkan pada peran

perawat sebagai educator bagi pasien dan keluarga.

Meskipun demikian banyak penelitian telah membuktikan

bahwa aspek praktik keperawatan dalam memberikan

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga kurang

dikembangkan.

Berdasarkan hasil pengamatan saat peneliti

melakukan praktik klinik, didapatkan bahwa perawat belum

fokus dalam menjalankan perannya sebagai educator

dalam hal pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien

dan keluarga. Aktivitas perawat kebanyakan sebagai

pelaksana advis dokter dalam hal pemberian terapi

kesehatan (care giver). Meskipun demikian, perawat sering

memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien dan

keluarga. Pendidikan kesehatan yang selama ini dilakukan


(8)

yang diderita pasien dan terapi kesehatan yang harus

dijalani. Namun itu pun dilakukan secara spontan saat

setelah dokter mendiagnosa penyakit pasien tersebut.

Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu

perawat, Rumah Sakit Paru juga belum memiliki standar

pembelajaran khusus bagi perawat untuk pemberian

pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga baik

secara langsung maupun tidak langsung. Fenomena

tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian

tentang bagaimana persepsi perawat mengenai perannya

sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit

Paru dr. Ario Wirawan - Salatiga.

1.2 Fokus Penelitian

Bagaimana persepsi perawat mengenai perannya

sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit

Paru dr. Ario Wirawan - Salatiga?

1.3 Tujuan Penelitian a) Tujuan Umum

Memperoleh gambaran persepsi perawat mengenai

perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di


(9)

b) Tujuan Khusus

1. Memperoleh gambaran persepsi perawat

tantang makna peran perawat educator bagi

pasien dan keluarga.

2. Memperoleh gambaran persepsi perawat

tentang manfaat peran educator bagi pasien

dan keluarga.

3. Memperoleh gambaran persepsi perawat

terhadap pelaksanaan peran educator bagi

pasien dan keluarga.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Praktis

a) Peneliti

Sebagai pembelajaran kompetensi riset kualitatif untuk

mengetahui dan memahami persepsi perawat dalam

melakukan perannya sebagai educator bagi pasien

dan keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan -

Salatiga. Selain itu, dapat menjadi bekal ilmu bagi

peneliti saat melakukan pekerjaan sebagai perawat


(10)

b) Institusi pendidikan tinggi keperawatan

Evidence base tentang persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga

di Rumah Sakit.

c) Rumah Sakit

Hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai acuan

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

pada umumnya dan pelaksanaan pemberian

pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga

pada khususnya.

d) Perawat

Sebagai arahan dalam perencanaan kerangka kerja

perawat dan motivator dilakukannya pendidikan

kesehatan bagi pasien dan keluarga dirumah sakit

dengan cara pembuatan standar pembelajaran

khusus bagi perawat mengenai pemberian pendidikan

kesehatan bagi pasien dan keluarga.

e)

Peneliti lain

Sebagai landasan dan gambaran untuk penelitian

yang berhubungan dengan persepsi perawat

mengenai perannya sebagai educator bagi pasien


(11)

2. Secara Teoritis

Sebagai pengembangan studi keperawatan tentang

persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator,

serta dapat memberikan kontribusi dalam bidang

keperawatan terutama dalam pengembangan standar

pembelajaran perawat tentang pendidikan kesehatan bagi


(1)

mematuhi rencana pengobatan medis dan mendapatkan cara inovatif untuk mengatasi penyakit, menjadi lebih mampu mengatasi gejala penyakit, serta kemungkinan mengalami komplikasi lebih kecil.

Fakta yang berbeda ditemukan di Indonesia, dimana belum ada standart khusus bagi perawat mengenai pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Lasmito (2009) dalam penelitiannya mengenai motivasi perawat dalam melakukan pendidikan kesehatan di salah satu Rumah Sakit di kota Semarang, mengatakan bahwa belum ada standar atau format khusus mengenai pendokumentasian pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien. Selain itu dalam tulisannya Ia mengatakan meskipun sebenarnya perawat bertanggungjawab dalam melakukan peran sebagai educator, namun fakta menunjukkan bahwa hasilnya tidak memuaskan. Perawat hanya menyampaikan informasi tentang jenis penyakit pasien dan obat yang harus diminum, sesuai dengan resep dokter. Survei pada 1230 perawat di posisi staf, administrasi dan pendidikan mengenai persepsi mereka terhadap sejauh mana tanggung jawab perawat pada pendidikan kesehatan dan pencapaiannya didapatkan


(2)

bahwa mereka sangat yakin, bahwa pendidikan kesehatan yang diberikan kepada pasien pada dasarnya merupakan tanggung jawab sepuluh orang perawat (Bastable. 2002). Hal tersebut dapat dibandingkan dengan keadaan di Amerika, dimana dalam International Journal of Nursing Studies American (2001) dinyatakan bahwa selama dekade

terakhir penekanan besar telah ditempatkan pada peran perawat sebagai educator bagi pasien dan keluarga. Meskipun demikian banyak penelitian telah membuktikan bahwa aspek praktik keperawatan dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga kurang dikembangkan.

Berdasarkan hasil pengamatan saat peneliti melakukan praktik klinik, didapatkan bahwa perawat belum fokus dalam menjalankan perannya sebagai educator dalam hal pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Aktivitas perawat kebanyakan sebagai pelaksana advis dokter dalam hal pemberian terapi kesehatan (care giver). Meskipun demikian, perawat sering memberikan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga. Pendidikan kesehatan yang selama ini dilakukan perawat adalah sebatas informasi mengenai jenis penyakit


(3)

yang diderita pasien dan terapi kesehatan yang harus dijalani. Namun itu pun dilakukan secara spontan saat setelah dokter mendiagnosa penyakit pasien tersebut. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perawat, Rumah Sakit Paru juga belum memiliki standar pembelajaran khusus bagi perawat untuk pemberian pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung. Fenomena tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian tentang bagaimana persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan - Salatiga.

1.2 Fokus Penelitian

Bagaimana persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan - Salatiga?

1.3 Tujuan Penelitian a) Tujuan Umum

Memperoleh gambaran persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan -Salatiga.


(4)

b) Tujuan Khusus

1. Memperoleh gambaran persepsi perawat tantang makna peran perawat educator bagi pasien dan keluarga.

2. Memperoleh gambaran persepsi perawat tentang manfaat peran educator bagi pasien dan keluarga.

3. Memperoleh gambaran persepsi perawat terhadap pelaksanaan peran educator bagi pasien dan keluarga.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Praktis

a) Peneliti

Sebagai pembelajaran kompetensi riset kualitatif untuk mengetahui dan memahami persepsi perawat dalam melakukan perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan - Salatiga. Selain itu, dapat menjadi bekal ilmu bagi peneliti saat melakukan pekerjaan sebagai perawat komunitas.


(5)

b) Institusi pendidikan tinggi keperawatan

Evidence base tentang persepsi perawat mengenai

perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit.

c) Rumah Sakit

Hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelaksanaan pemberian pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga pada khususnya.

d) Perawat

Sebagai arahan dalam perencanaan kerangka kerja perawat dan motivator dilakukannya pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga dirumah sakit dengan cara pembuatan standar pembelajaran khusus bagi perawat mengenai pemberian pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.

e)

Peneliti lain

Sebagai landasan dan gambaran untuk penelitian yang berhubungan dengan persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator bagi pasien dan keluarga di Rumah Sakit.


(6)

2. Secara Teoritis

Sebagai pengembangan studi keperawatan tentang persepsi perawat mengenai perannya sebagai educator, serta dapat memberikan kontribusi dalam bidang keperawatan terutama dalam pengembangan standar pembelajaran perawat tentang pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: “Caring” Perawat pada Pasien Kanker Paru dipandang Dari Pengan Keluarga di RS Paru Dr. Ario Wirawan, Salatiga T1 462009019 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: “Caring” Perawat pada Pasien Kanker Paru dipandang Dari Pengan Keluarga di RS Paru Dr. Ario Wirawan, Salatiga T1 462009019 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462008084 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462008084 BAB IV

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga T1 462008084 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Perawat Mengenai Perannya sebagai Educator Bagi Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Respon Kedukaan Pasien Saat Terdiagnosa HIV Positif di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan Salatiga T1 462009004 BAB I

0 0 10

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab MDR (Multi Drugs Resistance) pada Pasien TB di Rumah Sakit Paru dr Ario Wirawan Salatiga T1 BAB I

0 0 9

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukungan Perawat dan Keluarga dalam Pemberian Asupan Nutrisi Cairan pada Pasien Penderita DBD di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan, Salatiga

0 0 2