Selanjutnya

Persetujuan
antara
Pemerintah Republik Federal Jerman
dan
Pemerintah Republik Indonesia
mengena1
Kerjasama Keuangan Tahun 1999
(,Program Pengembangan Perkeretaapian",
,Pencegahan HIV/AIDS dan Keluarga Berencana")

-2-

Pemerintah Republik Federal Jerman
dan
Pemerintah Republik Indonesia -

berdasarkan semangat hubungan bersahabat yang ada antara Republik Federal Jerman
dan Republik Indonesia,
berhasrat untuk memperkokoh dan mengintensifkan hubungan bersahabat tersebut
melalui kerjasama keuangan dalam semangat kemitraan,
menyadari bahwa pemeliharaan hubungan tersebut merupakan dasar dari Persetujuan

ini,
bermaksud untuk memberikan kontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi di
1,

"'

Republik Indonesia,
merujuk pada Verbalnote No. 1097 Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta
tertanggal 17 Desember 1999 -

telah bersepakat sebagai berikut:

Pasal 1
(I) Pemerintah Republik Federal Jerman akan memungkinkan Pemerintah Republik

Indonesia untuk mendapatkan dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau (Development Loan
Corporation), Frankfurt/Main bagi keperluan
a) ,Program Pengembangan Perkeretaapian" pinjaman hingga seluruhnya sebesar
25.000.000,-- DM (terbilang: Dua Puluh Lima Juta Deutsche Mark) bila setelah
dilakukan penelitian bantuan tersebut layak diberikan;

セスNHI@

-

-3-

b) ,Pencegahan HIVI AIDS dan Keluarga Berencana" satu sumbangan dana hingga
sebesar 20.000.000,-- DM (terbilang: Dua Puluh Juta Deutsche Mark) bila
setelah dilakukan penelitian proyek tersebut layak mendapat bantuan dan dapat
dikonfirmasikan bahwa proyek tersebut sebagai program infrastruktur sosial
dapat memenuhi persyaratan-persyaratan khusus bagi bantuan dalam rangka
sumbangan pendanaan.
(2) Jika konfirmasi dimaksud tidak dapat diperoleh untuk proyek seperti tersebut dalam
paragraf 1 (b) di atas, Pemerintah Republik Federal Jerman akan memungkinkan
Pemerintah Republik Indonesia untuk memperoleh dari Kreditanstalt fur Wiederaufbau
pinjaman sebesar jumlah dari kontribusi keuangan yang dipertimbangkan untuk proyek
tersebut.
(3) Proyek-proyek yang dinyatakan dalam paragraf 1 di atas dapat digantikan dengan
proyek-proyek lain j ika Pemerintah Republik Federal Jerman dan Pemerintah Republik
Indonesia menyetujuinya.

(4) Jika proyek yang dinyatakan dalam paragraf 1 (b) di atas digantikan dengan suatu
proyek yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan, prasarana sosial atau suatu
usaha swadaya untuk menghapuskan kemiskinan, yang memenuhi persyaratanpersyaratan khusus untuk dilaksanakan dengan cara kontribusi keuangan, maka
kontribusi keuangan dapat diberikan, atau jika tidak mungkin maka dapat diberikan
pmJaman.

Pasal 2
(I) Penggunaan jumlah bantuan yang dinyatakan dalam Pasall Persetujuan ini dan

ketentuan-ketentuan serta persyaratan-persyaratan yang ditetapkan, demikian juga
prosedur untuk mengadakan kontrak-kontrak, akan diatur dengan ketentuan-ketentuan
dari persetujuan-persetujuan yang akan dibuat antara Kreditanstalt fur Wiederaufbau
dan Pemerintah Republik Indonesia, yang akan tunduk pada hukum-hukurn dan
peraturan-peraturan yang berlaku di Republik Federal Jerman.

- 4-

(2) Komitmen untuk menyediakan dana seperti tersebut dalam pasal 1 Persetujuan ini
akan batal jika persetujuan bantuan tidak diselesaikan dalam waktu 8 (delapan) tahun
setelah komitmen tersebut dibuat. Sesuai dengan komitmen seperti yang dinyatakan

dalam Pasal I di atas periode ini akan berakhir pada tanggal
31 Desember 2007 tengah malam.

Pasal3
Semua pajak dan pungutan-pungutan resmi lainnya yang dikenakan sehubungan dengan
diadakannya dan dilaksanakannya persetujuan-persetujuan seperti yang dinyatakan pada
Pasal 2 dari Persetujuan ini akan ditanggung oleh Pemerintah Republik Indonesia. Ini
secara tidak langsung berarti Kreditanstalt fur Wiederaufbau dibebaskan dari semua
pajak dan pungutan-pungutan resmi lainnya yang dikenakan di Republik Indonesia
sehubungan dengan diadakannya dan dilaksanakannya persetujuan-persetujuan seperti
yang dinyatakan dalam Pasal 2 dari Persetujuan ini.

Pasal4
Pemerintah Republik Indonesia akan memberi izin kepada penurnpang-penurnpang dan
rekanan-rekanan untuk secara bebas memilih perusahaan angkutan untuk pengangkutan
melalui laut atau udara sebagai akibat dari pemberian pinjaman dan sumbangan
pendanaan tersebut, tidak mcngambil tindakan yang dapat menyisihkan atau
mempersulit keikutsertaan dengan persyaratan-persyaratan yang adil terhadap
perusahaan-perusahaan angkutan yang mempunyai tempat usaha di Republik Federal
Jerman dan memberikan izin yang diperlukan bagi keikutsertaan perusahaanpersusahaan tersebut.


Pasal 5
Persetujuan ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani.

- 5-

Dibuat di Jakarta pada tanggal

dalam rangkap dua

dalam bahasa Indonesia, Jerman dan Inggris, ketiga naskah ini mempunyai kekuatan
hukum yang sama. Dalam hal terjadi penafsiran yang berbeda antara bahasa Jerman dan
bahasa Indonesia maka naskah bahasa Inggrislah yang menentukan.
Signed

Signed

Untuk Pemerintah

l.J'h\uk pセュ・イゥョエ。ィ@


Republik Indonesia

Republik Federal Jerman

セ@

-

Abkommen
zwischen
der Regierung der Republik Indonesien
und
der Regierung der Bundesrepublik Deutschland
tiber
Finanzielle Zusammenarbeit 1999
(Vorhaben "Instandhaltung von Streckenlokomotiven",
"HIVI AIDS-Pravention und Familienplanung")

-2-


Die Regierung der Republik Indonesien
und
die Regierung der Bundesrepublik Deutschland -

im Geiste der bestehenden freundschaftlichen Beziehungen zwischen der Republik
Indonesien und der Bundesrepublik Deutschland,
in dem Wunsch, diese freundschaftlichen Beziehungen durch partnerschaftliche Finanzielle Zusammenarbeit zu festigen und zu vertiefen,
in dem Bewusstsein, dass die Aufrechterhaltung dieser Beziehungen die Grundlage dieses Abkommens ist,
in der Absicht, zur sozialen und wirtschaftlichen Entwicklung in der Republik Indonesien beizutragen,
bezugnehmend auf die V erbalnote Nr. 1097 der Botschaft der Bundesrepublik in Jakarta
vom 17. Dezember 1999 -

sind wie folgt tibereingekommen:

Artikel 1
(1) Die Regierung der Bundesrepub1ik Deutschland ermoglicht es der Regierung der Republik Indonesien, von der Kreditanstalt fiir Wiederaufbau, Frankfurt am Main, fiir die
Vorhaben
a) "Instandhaltung von Streckenlokomotiven" Darlehen bis zu insgesamt
25.000.000,-- OM (in Worten: fiinfundzwanzig Millionen Deutsche Mark) zu

erhalten, wenn nach Prtifung die Forderungswtirdigkeit festgestellt worden ist;

-3-

b) "HIV/AIDS-Pravention und Familienplanung" einen Finanzierungsbeitrag bis zu
20.000.000,-- DM (in Worten: zwanzig Millionen Deutsche Mark) zu erhalten,
sofem nach Prtifung die Forderungswiirdigkeit festgestellt und bestatigt worden
ist, dass es als Vorhaben der sozialen Infrastruktur die besonderen Voraussetzungen flir die Forderung im Wege eines Finanzierungsbeitrags erfiillt.
(2) Kann bei dem in Absatz 1 Buchstabe b bezeichneten Vorhaben die dort genannte
Bestatigung nicht erfolgen, ermoglicht es die Regierung der Bundesrepublik Deutschland der Regierung der Republik lndonesien, von der Kreditanstalt fiir Wiederaufbau fiir
dieses Vorhaben bis zur Hohe des vorgesehenen Finanzierungsbeitrags ein Darlehen zu
erhalten.
(3) Die in Absatz 1 bezeichneten Vorhaben konnen im Einvemehmen zwischen der Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der Republik Indonesien
durch andere Vorhaben ersetzt werden.
(4) Wird das in Absatz 1 Buchstabe b bezeichnete Vorhaben durch ein Vorhaben des
Umweltschutzes, der sozialen Infrastruktur oder der selbsthilfeorientierten Armutsbekampfung ersetzt, das die besonderen Voraussetzungen fiir die Forderung im Wege eines Finanzierungsbeitrags erfilllt, kann ein Finanzierungsbeitrag, anderenfalls ein Darlehen gewahrt werden.

Artikel2
(1) Die Verwendung der in Artikel 1 genannten Betrage, die Bedingungen, zu denen sie
zur Verftigung gestellt werden, sowie das Verfahren der Auftragsvergabe bestimmen die

zwischen der Kreditanstalt fur Wiederaufbau und dem Empfanger der Darlehens- und
Finanzicrungsbeitrage zu schliel3enden Vertrage, die den in der Bundesrepublik
Deutschland geltenden Rechtsvorschriften unterliegen.

-4-

(2) Die Zusage der in Artikel I genannten Betrage entf