UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL Q U R A N MELALUI METODE STAD SISWA KELAS VIIIA SMP Upaya meningkatan kemampuan membaca al quran melalui metode stad siswa kelas viiia smp muhammadiyah 5 surakarta tahun pelajaran 2014 / 2015 ( penelitian
UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA
AL Q U R A N MELALUI METODE STAD SISWA KELAS VIIIA SMP
MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
NASKAH PUBLIKASI
Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh :
AZHARA
NIM : G 000090014
NIRM : 10/X/02.2.1/T/4488
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL Q U R A N
MELALUI
METODE
STAD
SISWA
KELAS
VIIIA
SMP
MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Oleh: Azhara (NIM: G 000 090 014)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan Penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Quran
siswa Kelas VIIIA SMP Muhammdiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas adalah
kemampuan membaca Al Quran, sedangkan variabel tindakan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode STAD.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model siklus.Tiap siklus terdiri 4 tahapan, yaitu :perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek adalah siswa kelas
VIIIA SMP Muhammdiyah 5 Surakarta yang berjumlah 34 siswa. Subjek diambil
dengan alasan peneliti dalam mengambil subjek secara klasikal. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, tes dan
dokumentasi..Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang
mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi, sajian data, penarikan kesimpulan,
serta teknik komparatif.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I menunjukkan
peningkatan kemampuan membaca Al Quran untuk aspek lafal dan intonasi.
Untuk aspek lafal nilai rata-ratanya 76,44 dengan prosentase siswa mencapai nilai
KKM sebanyak 70%, aspek intonasi nilai rata-ratanya 77,09 dengan prosentase
siswa mencapai nilai KKM sebanyak 67%. Pada Siklus II menunjukkan
peningkatan kemampuan membaca Al Quran untuk aspek lafal, intonasi, dan
makhraj. Aspek lafal nilai rata-ratanya 77,44 dengan prosentase siswa yang
mencapai nilai KKM sebanyak 85%, untuk aspek intonasi nilai rata-ratanya 79,85
dengan prosentase siswa yang memncapai nilai KKM sebanyak 91%, dan aspek
makhraj nilai rata-ratanya 76,18 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai
KKM sebanyak 70 %. Pada akhir siklus III menunjukkan peningkatan
kemampuan membaca Al Quran pada aspek lafal, intonasi, makhraj dan tajwid.
Aspek lafal nilai rata ratanya 84,56 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai
KKM sebanyak 100%, aspek intonasi nilai rata-ratanya 86,18 dengan prosentase
siswa mencapai nilai KKM sebanyak 100%, Aspek makhraj nilai rata-ratanya
80,88 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 94 %,dan
aspek tajwid nilai rata-ratanya 76,62 dengan prosentase siswa mencapai nilai
KKM sebanyak 88%. Dengan demikian Upaya Meningkatkan Kemampuan
Membaca Al Quran Dengan Metode
STAD Siswa Kelas VIIIA SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 terbukti berhasil.
Kata kunci : Kemampuan membaca al Qur’an dengan metode STAD
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Siswa SMP Muhammadiyah 5
salah satu pendukung pencapaian
Surakarta belum sepenuhnya dapat
pembelajaran yang digunakan dalam
membaca al Qur’an dengan baik
penelitian
sesuai kaidah ilmu Tajwid. Bahkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
dari
(Student
Team
Achievement
dilakukan penulis sebagian besar
Divisions).
Model
pembelajaran
masih belajar membaca pada tahapan
kooperatif tipe STAD merupakan
iqra. Ini menjadi masalah ketika
suatu
tuntutan materi pembelajaran dan
menekankan pada keberhasilan target
nilai
sementara
kelompok dengan asumsi bahwa
dengan KKM (kriteria ketuntasan
target hanya dapat dicapai jika setiap
minimal) yang ditetapkan sekolah,
anggota
tim
banyak siswa yang tidak mampu
subjek
yang
mencapainya.
(Slavin,
hasil
pengamatan
semakin
tinggi,
yang
Di sisi lain sedikitnya waktu
visi
misi
pendidikan.
ini
model
adalah
berusaha
2008:143).
bahasan
Model
pembelajaran tipe STAD ini akan
siswa
SMP
membantu
anggota
yang
yang
mengusai
menjadi
memotivasi
5
model
pembelajaran
pelajaran dan model pembelajaran di
Muhammadiyah
Model
untuk
saling
kelompoknya
cenderung masih satu arah menjadi
dalam menguasai konsep materi
salah
satu
maksimalnya
pembelajaran
faktor
kurang
yang dipelajarinya, sehingga tercipta
pencapaian
target
semangat dalam sistem kompetisi
Model
dengan lebih mengutamakan peran
al
Qur’an.
pembelajaran koorperatif
menjadi
individu tanpa mengorbankan aspek
kelas VIIIA SMP Muhammdiyah 5
kooperatif.
Surakarta Tahun 2014/2015.
Dari latar belakang tersebut
Penegasan untuk menghindari
penulis tertarik untuk melakukan
adanya
penelitian
Upaya
mengartikan dan akan lebih mudah
Kemampuan
dipahami setelah dijelaskan lebih
tentang
Meningkatkan
Membaca
Al
Quran
Melalui
Metode STAD Siswa Kelas VIIIA
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Dengan
rumusan
lanjut
kesalahpahaman
secara
terperinci
dalam
sebagai
berikut:
1. Kemampuan
masalah
Istilah
kemampuan
sebagai berikut: Apakah penerapan
berasal dari kata dasar mampu
metode
yang
STAD
pengelompokan
(dengan
siswa)
dapat
artinya
kuasa
(bisa,
sanggup) melakukan sesuatu,
meningkatkan kemampuan membaca
dapatatau
al-Quran siswa kelas VIIIA SMP
(Purwadarminta,2003:707).
Muhammdiyah 5 Surakarta Tahun
Kemampuan yang dimaksud di
Pelajaran 2014/2015 ?
sini adalah kesanggupan siswa
Sesuai
masalah
yang
dengan
rumusan
telah
dipaparkan
diatas, maka penelitian ini dilakukan
untuk
meningkatkan
membaca
al-Qur’an
kemampuan
melalui
penerapan metode STAD pada siswa
kelas
bisa
VIIIA
SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta
dalam membaca al-Qur’an.
2. Membaca al-Qur’an
a. Membaca
Membaca
Kamus
menurut
di
SMP
Bahasa
Muhammadiyah
5
Poerwo
Surakarta.
Besar
Indonesia
Darminto,
adalah
(1990:
melihat
62)
serta
diajarkan
3. Metode STAD
a. Metode
memahami isi dari apa
yang
tertulis
(dengan
Secara
etimologi
istilah metode berasal dari
melisankan atau hanya di
bahasa
hati).
“metods”. Metods bersal
Mengeja
atau
melafalkan yang tertulis.
b. Al-Qur’an
Yunani
dari kata “metha” dan
“todos”.
Al-Quran
yaitu
Metha
artinya
menurut
melalui atau melewati dan
Al-Farra dalam (Abuddin
todos artinya jalan atau
Nata, 2009: 67) bahwa
cara. Jadi, metode berarti
lafal al Quran berasal dari
suatu jalan yang dilalui
kata qarain jamak dari
untuk
kata qarinah yang berarti
(M.Arifin,1996 : 61).
Dengan
merupakan
tujuan.
b. Metode STAD
kaitan.
membaca
mencapai
demikian
al-Qur’an
salah
satu
Model pembelajaran
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah model
bidang studi Pendidikan
pembelajaran
Agama
tipe STAD (Student Team
Islam
yang
kooperatif
Achievement
Divisions).
classroom should mirror
Model
pembelajaran
the large society and be a
kooperatif
tipe
STAD
laboratory for real life
merupakan suatu model
learning” (Yurnetti, 2002:
pembelajaran
yang
1).
menekankan
pada
pendapat tersebut, Slavin
keberhasilan
target
(1995:
Sejalan
2)
dengan
menyatakan
kelompok dengan asumsi
bahwa: “Belajar kooperatif
bahwa target hanya dapat
merupakan model belajar
dicapai jika setiap anggota
yang mana siswa bekerja
tim
dalam suatu tim kelompok
berusaha
subjek
mengusai
yang
bahasan
menjadi
kecil
(Slavin,
berinteraksi antar anggota
2008:143).
kelompok
Model pembelajaran
kooperatif
dapat
yang
diharapkan
dipakai
saling
saling
dengan
cara
membantu
satu
sama
lainnya”.
untuk
Pembelajaran
proses
merupakan strategi belajar
pembelajaran yang lebih
dengan jumlah kelompok
bervariasi. “Pembelajaran
kecil
kooperatif
kemampuannya
melaksanakan
learning)
konsep
(cooperative
beranjak
Dewey
yang
kooperatif
tingkat
berbeda
dari
dan dalam menyelesaikan
bahwa
tugas kelompoknya harus
saling bekerja sama dan
kooperatif, dimana siswa
saling
untuk
dibagi menjadi kelompok
memahami
materi
untuk bekerjasama dalam
pelajaran.
Dalam
tim kelompoknya dalam
kooperatif,
melaksanakan tugas yang
membantu
pembelajaran
belajar belum dikatakan
akan
selesai
jika
satu
model STAD dibutuhkan
teman
dalam
kelompok
hubungan kerja yang baik
salah
belum menguasai bahan
dan
pelajaran
dalam
(Isjoni,
2007:
12).
STAD dikembangkan
oleh Robert E.Slavin dan
kawan-kawannya
di
Universitas John Hopkin,
yang
diberikan.
ketrampilan
Dalam
siswa
kelompoknya,
sehingga
dapat
meningkatkan
hasil
belajarnya.
4. SMP
Muhammadiyah
5
Surakarta
merupakan
SMP Muhammadiyah
pendekatan pembelajaran
5 Surakarta adalah suatu
kooperatif
paling
lembaga formal yang berada
sederhana. E.Slavin (2008:
di bawah naungan Majelis
143) menyatakan bahwa
Dasar
model
Pimpinan
STAD
adalah
dan
Menengah
Daerah
model yang berdasarkan
Muhammadiyah
pada
Surakarta, yang beralamatkan
pembelajaran
Kota
di jalan Slamet Riyadi no 443
Jenis penelitian dalam hal ini
Surakarta.
Berdasarkan
adalah penelitian tindakan kelas
uraian
maka
yang
(PTK) sebab data yang dikumpulkan
“Upaya
diperoleh dari permasalahan yang
Kemampuan
ada di sekolah tersebut yaitu SMP
diatas
dimaksud
dari
Meningkatan
Membaca
Al-Qur’an
Muhammadiyah
5
Surakarta.
STAD
Menurut (Kunandar, 2010 : 41)
Siswa Kelas VIIIA SMP
Penelitian tindakan kelas merupakan
Muhammadiyah 5 Surakarta
terjemahan dari Classroom Action
Tahun Pelajaran 2014/2015 “
Research, yaitu bagian dari Action
adalah usaha meningkatkan
Research yang dilakukan di kelas1.
kemampuan
membaca Al-
PTK adalah merupakan tindakan
Qur’an siswa kelas VIIIA
yang dilakukan guru sebagai upaya
SMP
untuk
Melalui
Metode
Muhammadiyah
5
meningkatkan
kualitas
Surakarta Tahun Pelajaran
pembelajaran dikelas. Namun jika
2014/2015
dilihat dari sifat penelitian, maka
dengan
menerapkan metode STAD
sifat
dalam proses pembelajaran.
penelitian kualitatif meskipun data
penelitian
ini
termasuk
yang dikumpulkan bisa saja bersifat
METODE PENELITIAN
kuantitatif, dimana urainnya bersifat
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan
metode
sebagai
deskriptif dalam bentuk kata-kata,
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian
Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta,
, hlm. 4 .
1
berikut:
1. Jenis Penelitian
peneliti merupakan instrument utama
menerapkan
dalam pengumpulan data, proses
pembelajaran
sama
produk
minimal 75% hasil belajar siswa
(Rochiati dalam Kunandar, 2010 :
mencapai KKM, ranah afektif,
46).
dan ranah psikomotorik siswa.
pentingya
dengan
2. Subjek dan tempat penelitian
a.
adalah siswa kelas VIIIA SMP
5
Surakarta
informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, digunakan beberapa
metode antara lain:
a.
tahun pelajaran 2014/2015.
dalam
adalah
proses
Metode Observasi
Observasi
Obyek penelitian
Obyek
penelitian
ini
pembelajaran
pengamatan
secara
adalah
yang
sengaja,
mengenai
dengan model STAD
dengan
c.
yaitu
Untuk memperoleh data dan
Subyek dalam penelitian ini
b.
STAD
3. Metode Pengumpulan Data
Subyek penelitian
Muhammadiyah
model
dilakukan
sistematis
fenomena
sosial
gejala-gejala
psikis
Tempat penelitian adalah SMP
untuk
Muhammadiyah
5
kemudian
dilakukan
Surakarta
pencatatan (Subagyo, 1997: 63).
pada semester I tahun pelajaran
Dalam
hal
ini
observasi
2014/2015
dilakukan untuk merekam data
d.
Parameter penelitian
kualitatif,
misalnya
perilaku,
Parameter dalam penelitian ini
aktivitas, dan proses lainya.
adalah hasil belajar siswa dalam
ranah
kognitif
setelah
b.
Metode Wawancara
Wawancara
percakapan
tertentu.
dengan
adalah
dengan tes unjuk kerja. Tes
maksud
unjuk kerja dalam penelitian ini
Percakapan
itu
digunakan
untuk
mengetahui
dilakukan oleh dua pihak, yaitu
tingkat kemampuan siswa dalam
pewawancaca (interviewer) yang
membaca Al Quran.
mengajukan
pertanyaan
yang
dan
d.
Metode Dokumentasi
diwawancarai
Dokumentasi adalah cara
(interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu
memperoleh data mengenai halhal atau variabel yang berupa
(Moleong, 1991: 135).
catatan, transkip, buku, surat
c.
Tes
kabar, majalah, prasasti, notulen
Tes
adalah
sejumlah
rapat,
leagger,
agenda,
dan
pertanyaan yang disampaikan
sebagainya (Suharsimi, 1998:
pada seseorang atau sejumlah
135).
orang
untuk
keadaan
mengungkapkan
atau
beberapa aspek psikologis dalam
dirinya. Tes dalam penelitian ini
untuk
mengetahui
perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan
Desain PTK
tingkat
perkembangan salah satu atau
digunakan
e.
tindakan
berupa
tes membaca Al Quran yaitu
Penelitian ini menggunakan
model spiral oleh Kurt Lewin,
yang
meliputi
planning
acting
(perencanaan),
(tindakan),
observing
(observasi/pengamatan),
reflecting (refleksi), secara jelas
langkah-langkah tersebut dapat
5
digambarkan pada gambar 1.
pelajaran
surakarta
dalam
al
Merumuskan
plan
ning
plann
ing
reflecti
ng
obser
ving
tindakan,
acti
ng
reflecti
ng
acti
ng
Quran.
perencanaan
yaitu
dengan
merencanakan pembelajaran
al
obse
rvin
mata
Quran
dengan
materi
pokok Surat Al Baqarah ayat
gambar 1
: 1-5 dengan menerapkan
Model Penelitian Tindakan Kelas
metode STAD.
Kurt Lewin2
b.
Tahap
pelaksanaan,
(Rochiati Wiriaatmadja, 2006 : 100).
yaitu
Penulis
akan
pelaksanaan
rencana
melakukan
tindakan yang terdiri dari tiga
penelitian dalam tiga tahap, yang
siklus. Setiap siklus meliputi
meliputi :
a.
Tahapan
persiapan
awal, meliputi kegiatan :
identifikasi permasalahan dan
penetapan
permasalahan
kegiatan
:
tindakan,
observasi,
masih
dan
refleksi.
4. Metode Analisis Data
fokus
yaitu
perencanaan,
Dalam
menganalisis
data, penulis menggunakan
rendahnya kemampuam dan
cara
hasil
kelas
berurutan dan interaksionis
VIIIA SMP Muhammadiyah
dengan pendekatan deskriptif,
belajar
siswa
pentahapan
secara
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian
Tindakan Kelas, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006, Hlm. 100.
2
yaitu terdiri dari tiga alur
kegiatan
bersamaan:
kesimpulan dari data yang
pengumpulan data sekaligus
telah disajikan pada tahap
reduksi data (data reduction),
yang
penyajian data (data display),
mengambil kesimpulan pada
dan
tiap-tiap rumusan.
penarikan
kesimpulan
(verifikasi) (Moleong, 1991:
190).3
Pertama,
kedua
Teknik
dengan
komparatif
setelah
juga
selesai,
penelitian, yang digunakan
terjadilah reduksi data, yakni
untuk membandingkan hasil
suatu bentuk analisis yang
capaian pembelajaran siklus
menajamkan,
I, siklus II serta siklus III.
pengumpulan
data
menggolongkan,
HASIL
mengarahkan,
yang
tidak
membuang
perlu,
digunakan
dalam
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan
mengorganisasi data dengan
tindakan
cara sedemikian rupa hingga
menunjukkan
kesimpulan-kesimpulan
kemampuan membaca Al Quran
finalnya dapat ditarik dan
untuk aspek lafal dan intonasi. Untuk
diverifikasi. Kedua, data yang
aspek lafal nilai rata-ratanya 76,44
telah direduksi akan disajikan
dengan prosentase siswa mencapai
dalam bentuk narasi maupun
nilai
matrik.
intonasi
Ketiga,
penarikan
kelas
pada
siklus
I
peningkatan
KKM sebanyak 70%, aspek
nilai
rata-ratanya
77,09
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991,
Hlm.190.
3
dengan prosentase siswa mencapai
nilai KKM sebanyak 67%. Pada
100%, Aspek makhraj nilai rata-
Siklus II menunjukkan peningkatan
ratanya 80,88 dengan prosentase
kemampuan membaca Al Quran
siswa yang mencapai nilai KKM
untuk aspek lafal, intonasi, dan
sebanyak 94 %,dan aspek tajwid
makhraj. Aspek lafal nilai rata-
nilai
ratanya 77,44 dengan prosentase
prosentase siswa
siswa yang mencapai nilai KKM
KKM sebanyak 88%.
sebanyak 85%, untuk aspek intonasi
KESIMPULAN DAN SARAN
nilai
rata-ratanya
76,62
dengan
mencapai nilai
dengan
Berdasarkan hasil penelitian
prosentase siswa yang memncapai
yang ada, dapat disimpulkan bahwa
nilai KKM sebanyak 91%, dan aspek
penerapan
makhraj nilai rata-ratanya 76,18
meningkatkan kemampuan membaca
dengan
yang
al Qur’an siswa kelas VIII A SMP
mencapai nilai KKM sebanyak 70 %.
Muhammadiyah 5 Surakarta tahun
Pada akhir siklus III menunjukkan
ajaran
peningkatan kemampuan membaca
tersebut di dukung dengan data
Al Quran pada aspek lafal, intonasi,
sebagai berikut :
prosentase
79,85
rata-ratanya
siswa
makhraj dan tajwid. Aspek lafal nilai
rata ratanya 84,56 dengan prosentase
siswa yang mencapai nilai KKM
sebanyak 100%, aspek intonasi nilai
rata-ratanya 86,18 dengan prosentase
siswa mencapai nilai KKM sebanyak
metode
STAD
2014/2015.
1. Hasil
dapat
Kesimpulan
penelitian
tindakan
pada silkus I, Siklus II, dan
siklus III dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Siklus I dengan 2 aspek
kemampuan
membaca
Al
Quran
yaitu
lafal
dan
aspek intonasi nilai rata-
intonasi. Hasil nilai siklus I
ratanya
menunjukkan
prosentase nilai diatas KKM
adanya
peningkatan
kemampuan
79,85
sebanyak
dengan
91% dan aspek
membaca Al Quran aspek
makhraj
lafal dan intonasi. Untuk
76,18 dengan prosentase nilai
kemampuan
ditas KKM sebanyak 70%
membaca
Al
Quran aspek lafal, nilai rataratanya
76,44
dengan
nilai
rata-ratanya
c. Siklus III dengan 4 aspek
kemampuan
membaca
prosentase nilai di atas KKM
Quran
sebanyak 70 % sedangkan
makhraj dan tajwid. Untuk
untuk aspek intonasi nilai
aspek lafal nilai rata-rata
rata-ratanya 77,09 dengan
84,56 dengan prosentase nilai
prosentase nilai di atas KKM
diatas KKM sebanyak 100%
67%
aspek intonasi nilai rata-
b. Siklus II dengan 3 aspek
kemampuan
membaca
Al
ratanya
sebanyak
dan
makhraj
Dengan
intonasi,
86,18
dengan
prosentase nilai di atas KKM
Quran yaitu lafal, intonasi,
Makhraj.
lafal,
Al
100%
nilai
aspek
rata-ratanya
pengulangan pada aspek lafal
80,88 dengan prosentase nilai
dan intonasi menunjukkan
diatas KKM sebanyak 940%
peningkatan cukup berarti
dan aspek tajwid nilai rata-
yaitu
ratanya
lafal
nilai
rata-rata
76,62
dengan
77,44 dengan prosentase nilai
prosentase nilai di atas KKM
di atas KKM sebanyak 85%,
sebanyak 88%
3. Bagi Siswa
SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
Siswa
hendaknya
tidak
maka ada beberapa saran yang dapat
segan dalam memberikan
dipergunakan
saran
sebagai
bahan
ataupun
masukan
pertimbangan dan sebagai bahan
kepada guru apabila dalam
uraian penutup skripsi ini antara lain:
mengajar dirasakan kurang
1. Bagi Sekolah
optimal baik dari segi bahan
Hendaknya
sekolah
ajar
maupun
penampilan
menyediakan sarana yang
guru saat mengajar.
dapat mendukung kegiatan
4. Bagi Peneliti yang Lain
pembelajaran
tercapainya
demi
kelancaran
kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi Guru
Guru
lebih
kreatif
dan
mengikuti
luput
dari
perkembangan
ini
tidak
kekurangan,
sehingga peneliti yang ingin
mengkaji
hendaknya
inovatif
Penelitian
permasalahan
yang sama dengan peneliti
hendaknya
memiliki
lebih
referensi
banyak
atau
zaman dalam memilih dan
teori-teori yang mendukung
menggunkan
guna
metode
melengkapi
pembelajaran, agar proses
kekurangan yang ada dalam
maupun hasil pembelajaran
penelitian ini.
yang ingin dicapai dapat
DAFTAR PUSTAKA
diperoleh secara maksimal.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif
dan Kualitatif. Jakarta :
PT
Raja
Grafindo
Persada.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Mel
Silberman. 1996. Active
Learning . 101 Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta : Yappendis.
Moleong.
1991.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya
Muhaimin.
2005. Pengembangan
Kurikulum Pendidikan
Agama Islam di Sekolah,
Madrasah,
dan
Perguruan
Tinggi.
Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Purwadarminta. 2003. Kamus Umum
Bahasa
Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
Rochiati
.
Wiriaatmadja.
2006.
Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
AL Q U R A N MELALUI METODE STAD SISWA KELAS VIIIA SMP
MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
NASKAH PUBLIKASI
Dibuat untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh :
AZHARA
NIM : G 000090014
NIRM : 10/X/02.2.1/T/4488
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL Q U R A N
MELALUI
METODE
STAD
SISWA
KELAS
VIIIA
SMP
MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
Oleh: Azhara (NIM: G 000 090 014)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Tujuan Penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Quran
siswa Kelas VIIIA SMP Muhammdiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Variabel yang menjadi sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas adalah
kemampuan membaca Al Quran, sedangkan variabel tindakan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode STAD.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan model siklus.Tiap siklus terdiri 4 tahapan, yaitu :perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek adalah siswa kelas
VIIIA SMP Muhammdiyah 5 Surakarta yang berjumlah 34 siswa. Subjek diambil
dengan alasan peneliti dalam mengambil subjek secara klasikal. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, tes dan
dokumentasi..Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang
mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi, sajian data, penarikan kesimpulan,
serta teknik komparatif.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus I menunjukkan
peningkatan kemampuan membaca Al Quran untuk aspek lafal dan intonasi.
Untuk aspek lafal nilai rata-ratanya 76,44 dengan prosentase siswa mencapai nilai
KKM sebanyak 70%, aspek intonasi nilai rata-ratanya 77,09 dengan prosentase
siswa mencapai nilai KKM sebanyak 67%. Pada Siklus II menunjukkan
peningkatan kemampuan membaca Al Quran untuk aspek lafal, intonasi, dan
makhraj. Aspek lafal nilai rata-ratanya 77,44 dengan prosentase siswa yang
mencapai nilai KKM sebanyak 85%, untuk aspek intonasi nilai rata-ratanya 79,85
dengan prosentase siswa yang memncapai nilai KKM sebanyak 91%, dan aspek
makhraj nilai rata-ratanya 76,18 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai
KKM sebanyak 70 %. Pada akhir siklus III menunjukkan peningkatan
kemampuan membaca Al Quran pada aspek lafal, intonasi, makhraj dan tajwid.
Aspek lafal nilai rata ratanya 84,56 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai
KKM sebanyak 100%, aspek intonasi nilai rata-ratanya 86,18 dengan prosentase
siswa mencapai nilai KKM sebanyak 100%, Aspek makhraj nilai rata-ratanya
80,88 dengan prosentase siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 94 %,dan
aspek tajwid nilai rata-ratanya 76,62 dengan prosentase siswa mencapai nilai
KKM sebanyak 88%. Dengan demikian Upaya Meningkatkan Kemampuan
Membaca Al Quran Dengan Metode
STAD Siswa Kelas VIIIA SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 terbukti berhasil.
Kata kunci : Kemampuan membaca al Qur’an dengan metode STAD
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Siswa SMP Muhammadiyah 5
salah satu pendukung pencapaian
Surakarta belum sepenuhnya dapat
pembelajaran yang digunakan dalam
membaca al Qur’an dengan baik
penelitian
sesuai kaidah ilmu Tajwid. Bahkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
dari
(Student
Team
Achievement
dilakukan penulis sebagian besar
Divisions).
Model
pembelajaran
masih belajar membaca pada tahapan
kooperatif tipe STAD merupakan
iqra. Ini menjadi masalah ketika
suatu
tuntutan materi pembelajaran dan
menekankan pada keberhasilan target
nilai
sementara
kelompok dengan asumsi bahwa
dengan KKM (kriteria ketuntasan
target hanya dapat dicapai jika setiap
minimal) yang ditetapkan sekolah,
anggota
tim
banyak siswa yang tidak mampu
subjek
yang
mencapainya.
(Slavin,
hasil
pengamatan
semakin
tinggi,
yang
Di sisi lain sedikitnya waktu
visi
misi
pendidikan.
ini
model
adalah
berusaha
2008:143).
bahasan
Model
pembelajaran tipe STAD ini akan
siswa
SMP
membantu
anggota
yang
yang
mengusai
menjadi
memotivasi
5
model
pembelajaran
pelajaran dan model pembelajaran di
Muhammadiyah
Model
untuk
saling
kelompoknya
cenderung masih satu arah menjadi
dalam menguasai konsep materi
salah
satu
maksimalnya
pembelajaran
faktor
kurang
yang dipelajarinya, sehingga tercipta
pencapaian
target
semangat dalam sistem kompetisi
Model
dengan lebih mengutamakan peran
al
Qur’an.
pembelajaran koorperatif
menjadi
individu tanpa mengorbankan aspek
kelas VIIIA SMP Muhammdiyah 5
kooperatif.
Surakarta Tahun 2014/2015.
Dari latar belakang tersebut
Penegasan untuk menghindari
penulis tertarik untuk melakukan
adanya
penelitian
Upaya
mengartikan dan akan lebih mudah
Kemampuan
dipahami setelah dijelaskan lebih
tentang
Meningkatkan
Membaca
Al
Quran
Melalui
Metode STAD Siswa Kelas VIIIA
SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.
Dengan
rumusan
lanjut
kesalahpahaman
secara
terperinci
dalam
sebagai
berikut:
1. Kemampuan
masalah
Istilah
kemampuan
sebagai berikut: Apakah penerapan
berasal dari kata dasar mampu
metode
yang
STAD
pengelompokan
(dengan
siswa)
dapat
artinya
kuasa
(bisa,
sanggup) melakukan sesuatu,
meningkatkan kemampuan membaca
dapatatau
al-Quran siswa kelas VIIIA SMP
(Purwadarminta,2003:707).
Muhammdiyah 5 Surakarta Tahun
Kemampuan yang dimaksud di
Pelajaran 2014/2015 ?
sini adalah kesanggupan siswa
Sesuai
masalah
yang
dengan
rumusan
telah
dipaparkan
diatas, maka penelitian ini dilakukan
untuk
meningkatkan
membaca
al-Qur’an
kemampuan
melalui
penerapan metode STAD pada siswa
kelas
bisa
VIIIA
SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta
dalam membaca al-Qur’an.
2. Membaca al-Qur’an
a. Membaca
Membaca
Kamus
menurut
di
SMP
Bahasa
Muhammadiyah
5
Poerwo
Surakarta.
Besar
Indonesia
Darminto,
adalah
(1990:
melihat
62)
serta
diajarkan
3. Metode STAD
a. Metode
memahami isi dari apa
yang
tertulis
(dengan
Secara
etimologi
istilah metode berasal dari
melisankan atau hanya di
bahasa
hati).
“metods”. Metods bersal
Mengeja
atau
melafalkan yang tertulis.
b. Al-Qur’an
Yunani
dari kata “metha” dan
“todos”.
Al-Quran
yaitu
Metha
artinya
menurut
melalui atau melewati dan
Al-Farra dalam (Abuddin
todos artinya jalan atau
Nata, 2009: 67) bahwa
cara. Jadi, metode berarti
lafal al Quran berasal dari
suatu jalan yang dilalui
kata qarain jamak dari
untuk
kata qarinah yang berarti
(M.Arifin,1996 : 61).
Dengan
merupakan
tujuan.
b. Metode STAD
kaitan.
membaca
mencapai
demikian
al-Qur’an
salah
satu
Model pembelajaran
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah model
bidang studi Pendidikan
pembelajaran
Agama
tipe STAD (Student Team
Islam
yang
kooperatif
Achievement
Divisions).
classroom should mirror
Model
pembelajaran
the large society and be a
kooperatif
tipe
STAD
laboratory for real life
merupakan suatu model
learning” (Yurnetti, 2002:
pembelajaran
yang
1).
menekankan
pada
pendapat tersebut, Slavin
keberhasilan
target
(1995:
Sejalan
2)
dengan
menyatakan
kelompok dengan asumsi
bahwa: “Belajar kooperatif
bahwa target hanya dapat
merupakan model belajar
dicapai jika setiap anggota
yang mana siswa bekerja
tim
dalam suatu tim kelompok
berusaha
subjek
mengusai
yang
bahasan
menjadi
kecil
(Slavin,
berinteraksi antar anggota
2008:143).
kelompok
Model pembelajaran
kooperatif
dapat
yang
diharapkan
dipakai
saling
saling
dengan
cara
membantu
satu
sama
lainnya”.
untuk
Pembelajaran
proses
merupakan strategi belajar
pembelajaran yang lebih
dengan jumlah kelompok
bervariasi. “Pembelajaran
kecil
kooperatif
kemampuannya
melaksanakan
learning)
konsep
(cooperative
beranjak
Dewey
yang
kooperatif
tingkat
berbeda
dari
dan dalam menyelesaikan
bahwa
tugas kelompoknya harus
saling bekerja sama dan
kooperatif, dimana siswa
saling
untuk
dibagi menjadi kelompok
memahami
materi
untuk bekerjasama dalam
pelajaran.
Dalam
tim kelompoknya dalam
kooperatif,
melaksanakan tugas yang
membantu
pembelajaran
belajar belum dikatakan
akan
selesai
jika
satu
model STAD dibutuhkan
teman
dalam
kelompok
hubungan kerja yang baik
salah
belum menguasai bahan
dan
pelajaran
dalam
(Isjoni,
2007:
12).
STAD dikembangkan
oleh Robert E.Slavin dan
kawan-kawannya
di
Universitas John Hopkin,
yang
diberikan.
ketrampilan
Dalam
siswa
kelompoknya,
sehingga
dapat
meningkatkan
hasil
belajarnya.
4. SMP
Muhammadiyah
5
Surakarta
merupakan
SMP Muhammadiyah
pendekatan pembelajaran
5 Surakarta adalah suatu
kooperatif
paling
lembaga formal yang berada
sederhana. E.Slavin (2008:
di bawah naungan Majelis
143) menyatakan bahwa
Dasar
model
Pimpinan
STAD
adalah
dan
Menengah
Daerah
model yang berdasarkan
Muhammadiyah
pada
Surakarta, yang beralamatkan
pembelajaran
Kota
di jalan Slamet Riyadi no 443
Jenis penelitian dalam hal ini
Surakarta.
Berdasarkan
adalah penelitian tindakan kelas
uraian
maka
yang
(PTK) sebab data yang dikumpulkan
“Upaya
diperoleh dari permasalahan yang
Kemampuan
ada di sekolah tersebut yaitu SMP
diatas
dimaksud
dari
Meningkatan
Membaca
Al-Qur’an
Muhammadiyah
5
Surakarta.
STAD
Menurut (Kunandar, 2010 : 41)
Siswa Kelas VIIIA SMP
Penelitian tindakan kelas merupakan
Muhammadiyah 5 Surakarta
terjemahan dari Classroom Action
Tahun Pelajaran 2014/2015 “
Research, yaitu bagian dari Action
adalah usaha meningkatkan
Research yang dilakukan di kelas1.
kemampuan
membaca Al-
PTK adalah merupakan tindakan
Qur’an siswa kelas VIIIA
yang dilakukan guru sebagai upaya
SMP
untuk
Melalui
Metode
Muhammadiyah
5
meningkatkan
kualitas
Surakarta Tahun Pelajaran
pembelajaran dikelas. Namun jika
2014/2015
dilihat dari sifat penelitian, maka
dengan
menerapkan metode STAD
sifat
dalam proses pembelajaran.
penelitian kualitatif meskipun data
penelitian
ini
termasuk
yang dikumpulkan bisa saja bersifat
METODE PENELITIAN
kuantitatif, dimana urainnya bersifat
Dalam penelitian ini penulis
menggunakan
metode
sebagai
deskriptif dalam bentuk kata-kata,
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian
Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan
Profesi Guru, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta,
, hlm. 4 .
1
berikut:
1. Jenis Penelitian
peneliti merupakan instrument utama
menerapkan
dalam pengumpulan data, proses
pembelajaran
sama
produk
minimal 75% hasil belajar siswa
(Rochiati dalam Kunandar, 2010 :
mencapai KKM, ranah afektif,
46).
dan ranah psikomotorik siswa.
pentingya
dengan
2. Subjek dan tempat penelitian
a.
adalah siswa kelas VIIIA SMP
5
Surakarta
informasi yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, digunakan beberapa
metode antara lain:
a.
tahun pelajaran 2014/2015.
dalam
adalah
proses
Metode Observasi
Observasi
Obyek penelitian
Obyek
penelitian
ini
pembelajaran
pengamatan
secara
adalah
yang
sengaja,
mengenai
dengan model STAD
dengan
c.
yaitu
Untuk memperoleh data dan
Subyek dalam penelitian ini
b.
STAD
3. Metode Pengumpulan Data
Subyek penelitian
Muhammadiyah
model
dilakukan
sistematis
fenomena
sosial
gejala-gejala
psikis
Tempat penelitian adalah SMP
untuk
Muhammadiyah
5
kemudian
dilakukan
Surakarta
pencatatan (Subagyo, 1997: 63).
pada semester I tahun pelajaran
Dalam
hal
ini
observasi
2014/2015
dilakukan untuk merekam data
d.
Parameter penelitian
kualitatif,
misalnya
perilaku,
Parameter dalam penelitian ini
aktivitas, dan proses lainya.
adalah hasil belajar siswa dalam
ranah
kognitif
setelah
b.
Metode Wawancara
Wawancara
percakapan
tertentu.
dengan
adalah
dengan tes unjuk kerja. Tes
maksud
unjuk kerja dalam penelitian ini
Percakapan
itu
digunakan
untuk
mengetahui
dilakukan oleh dua pihak, yaitu
tingkat kemampuan siswa dalam
pewawancaca (interviewer) yang
membaca Al Quran.
mengajukan
pertanyaan
yang
dan
d.
Metode Dokumentasi
diwawancarai
Dokumentasi adalah cara
(interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu
memperoleh data mengenai halhal atau variabel yang berupa
(Moleong, 1991: 135).
catatan, transkip, buku, surat
c.
Tes
kabar, majalah, prasasti, notulen
Tes
adalah
sejumlah
rapat,
leagger,
agenda,
dan
pertanyaan yang disampaikan
sebagainya (Suharsimi, 1998:
pada seseorang atau sejumlah
135).
orang
untuk
keadaan
mengungkapkan
atau
beberapa aspek psikologis dalam
dirinya. Tes dalam penelitian ini
untuk
mengetahui
perkembangan atau keberhasilan
pelaksanaan
Desain PTK
tingkat
perkembangan salah satu atau
digunakan
e.
tindakan
berupa
tes membaca Al Quran yaitu
Penelitian ini menggunakan
model spiral oleh Kurt Lewin,
yang
meliputi
planning
acting
(perencanaan),
(tindakan),
observing
(observasi/pengamatan),
reflecting (refleksi), secara jelas
langkah-langkah tersebut dapat
5
digambarkan pada gambar 1.
pelajaran
surakarta
dalam
al
Merumuskan
plan
ning
plann
ing
reflecti
ng
obser
ving
tindakan,
acti
ng
reflecti
ng
acti
ng
Quran.
perencanaan
yaitu
dengan
merencanakan pembelajaran
al
obse
rvin
mata
Quran
dengan
materi
pokok Surat Al Baqarah ayat
gambar 1
: 1-5 dengan menerapkan
Model Penelitian Tindakan Kelas
metode STAD.
Kurt Lewin2
b.
Tahap
pelaksanaan,
(Rochiati Wiriaatmadja, 2006 : 100).
yaitu
Penulis
akan
pelaksanaan
rencana
melakukan
tindakan yang terdiri dari tiga
penelitian dalam tiga tahap, yang
siklus. Setiap siklus meliputi
meliputi :
a.
Tahapan
persiapan
awal, meliputi kegiatan :
identifikasi permasalahan dan
penetapan
permasalahan
kegiatan
:
tindakan,
observasi,
masih
dan
refleksi.
4. Metode Analisis Data
fokus
yaitu
perencanaan,
Dalam
menganalisis
data, penulis menggunakan
rendahnya kemampuam dan
cara
hasil
kelas
berurutan dan interaksionis
VIIIA SMP Muhammadiyah
dengan pendekatan deskriptif,
belajar
siswa
pentahapan
secara
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian
Tindakan Kelas, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006, Hlm. 100.
2
yaitu terdiri dari tiga alur
kegiatan
bersamaan:
kesimpulan dari data yang
pengumpulan data sekaligus
telah disajikan pada tahap
reduksi data (data reduction),
yang
penyajian data (data display),
mengambil kesimpulan pada
dan
tiap-tiap rumusan.
penarikan
kesimpulan
(verifikasi) (Moleong, 1991:
190).3
Pertama,
kedua
Teknik
dengan
komparatif
setelah
juga
selesai,
penelitian, yang digunakan
terjadilah reduksi data, yakni
untuk membandingkan hasil
suatu bentuk analisis yang
capaian pembelajaran siklus
menajamkan,
I, siklus II serta siklus III.
pengumpulan
data
menggolongkan,
HASIL
mengarahkan,
yang
tidak
membuang
perlu,
digunakan
dalam
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan
mengorganisasi data dengan
tindakan
cara sedemikian rupa hingga
menunjukkan
kesimpulan-kesimpulan
kemampuan membaca Al Quran
finalnya dapat ditarik dan
untuk aspek lafal dan intonasi. Untuk
diverifikasi. Kedua, data yang
aspek lafal nilai rata-ratanya 76,44
telah direduksi akan disajikan
dengan prosentase siswa mencapai
dalam bentuk narasi maupun
nilai
matrik.
intonasi
Ketiga,
penarikan
kelas
pada
siklus
I
peningkatan
KKM sebanyak 70%, aspek
nilai
rata-ratanya
77,09
Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991,
Hlm.190.
3
dengan prosentase siswa mencapai
nilai KKM sebanyak 67%. Pada
100%, Aspek makhraj nilai rata-
Siklus II menunjukkan peningkatan
ratanya 80,88 dengan prosentase
kemampuan membaca Al Quran
siswa yang mencapai nilai KKM
untuk aspek lafal, intonasi, dan
sebanyak 94 %,dan aspek tajwid
makhraj. Aspek lafal nilai rata-
nilai
ratanya 77,44 dengan prosentase
prosentase siswa
siswa yang mencapai nilai KKM
KKM sebanyak 88%.
sebanyak 85%, untuk aspek intonasi
KESIMPULAN DAN SARAN
nilai
rata-ratanya
76,62
dengan
mencapai nilai
dengan
Berdasarkan hasil penelitian
prosentase siswa yang memncapai
yang ada, dapat disimpulkan bahwa
nilai KKM sebanyak 91%, dan aspek
penerapan
makhraj nilai rata-ratanya 76,18
meningkatkan kemampuan membaca
dengan
yang
al Qur’an siswa kelas VIII A SMP
mencapai nilai KKM sebanyak 70 %.
Muhammadiyah 5 Surakarta tahun
Pada akhir siklus III menunjukkan
ajaran
peningkatan kemampuan membaca
tersebut di dukung dengan data
Al Quran pada aspek lafal, intonasi,
sebagai berikut :
prosentase
79,85
rata-ratanya
siswa
makhraj dan tajwid. Aspek lafal nilai
rata ratanya 84,56 dengan prosentase
siswa yang mencapai nilai KKM
sebanyak 100%, aspek intonasi nilai
rata-ratanya 86,18 dengan prosentase
siswa mencapai nilai KKM sebanyak
metode
STAD
2014/2015.
1. Hasil
dapat
Kesimpulan
penelitian
tindakan
pada silkus I, Siklus II, dan
siklus III dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Siklus I dengan 2 aspek
kemampuan
membaca
Al
Quran
yaitu
lafal
dan
aspek intonasi nilai rata-
intonasi. Hasil nilai siklus I
ratanya
menunjukkan
prosentase nilai diatas KKM
adanya
peningkatan
kemampuan
79,85
sebanyak
dengan
91% dan aspek
membaca Al Quran aspek
makhraj
lafal dan intonasi. Untuk
76,18 dengan prosentase nilai
kemampuan
ditas KKM sebanyak 70%
membaca
Al
Quran aspek lafal, nilai rataratanya
76,44
dengan
nilai
rata-ratanya
c. Siklus III dengan 4 aspek
kemampuan
membaca
prosentase nilai di atas KKM
Quran
sebanyak 70 % sedangkan
makhraj dan tajwid. Untuk
untuk aspek intonasi nilai
aspek lafal nilai rata-rata
rata-ratanya 77,09 dengan
84,56 dengan prosentase nilai
prosentase nilai di atas KKM
diatas KKM sebanyak 100%
67%
aspek intonasi nilai rata-
b. Siklus II dengan 3 aspek
kemampuan
membaca
Al
ratanya
sebanyak
dan
makhraj
Dengan
intonasi,
86,18
dengan
prosentase nilai di atas KKM
Quran yaitu lafal, intonasi,
Makhraj.
lafal,
Al
100%
nilai
aspek
rata-ratanya
pengulangan pada aspek lafal
80,88 dengan prosentase nilai
dan intonasi menunjukkan
diatas KKM sebanyak 940%
peningkatan cukup berarti
dan aspek tajwid nilai rata-
yaitu
ratanya
lafal
nilai
rata-rata
76,62
dengan
77,44 dengan prosentase nilai
prosentase nilai di atas KKM
di atas KKM sebanyak 85%,
sebanyak 88%
3. Bagi Siswa
SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian,
Siswa
hendaknya
tidak
maka ada beberapa saran yang dapat
segan dalam memberikan
dipergunakan
saran
sebagai
bahan
ataupun
masukan
pertimbangan dan sebagai bahan
kepada guru apabila dalam
uraian penutup skripsi ini antara lain:
mengajar dirasakan kurang
1. Bagi Sekolah
optimal baik dari segi bahan
Hendaknya
sekolah
ajar
maupun
penampilan
menyediakan sarana yang
guru saat mengajar.
dapat mendukung kegiatan
4. Bagi Peneliti yang Lain
pembelajaran
tercapainya
demi
kelancaran
kegiatan belajar mengajar.
2. Bagi Guru
Guru
lebih
kreatif
dan
mengikuti
luput
dari
perkembangan
ini
tidak
kekurangan,
sehingga peneliti yang ingin
mengkaji
hendaknya
inovatif
Penelitian
permasalahan
yang sama dengan peneliti
hendaknya
memiliki
lebih
referensi
banyak
atau
zaman dalam memilih dan
teori-teori yang mendukung
menggunkan
guna
metode
melengkapi
pembelajaran, agar proses
kekurangan yang ada dalam
maupun hasil pembelajaran
penelitian ini.
yang ingin dicapai dapat
DAFTAR PUSTAKA
diperoleh secara maksimal.
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kuantitatif
dan Kualitatif. Jakarta :
PT
Raja
Grafindo
Persada.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah
Penelitian
Tindakan
Kelas
Sebagai
Pengembangan Profesi
Guru. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Mel
Silberman. 1996. Active
Learning . 101 Strategi
Pembelajaran
Aktif.
Yogyakarta : Yappendis.
Moleong.
1991.
Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung
:
Remaja
Rosdakarya
Muhaimin.
2005. Pengembangan
Kurikulum Pendidikan
Agama Islam di Sekolah,
Madrasah,
dan
Perguruan
Tinggi.
Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Purwadarminta. 2003. Kamus Umum
Bahasa
Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka.
Rochiati
.
Wiriaatmadja.
2006.
Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.