Efek Sari Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Kadar TNF-a Pada Mencit Yang Diinokulasi Plasmodium berghei.

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KADAR TNF-α

PADA MENCIT YANG DIINOKULASI Plasmodium berghei

Jesa, 2009. Pembimbing I : Dr. Susy Tjahjani, dr., M. Kes. Pembimbing II : Anindita Adhika, dr., M.Kes.

Radikal bebas yang terbentuk selama infeksi malaria dapat meningkatkan kadar sitokin proinflamasi seperti TNF-α dan sebaliknya. Jumlah radikal bebas dapat ditekan dengan pemberian antioksidan. Sari buah merah mengandung antioksidan seperti α-tokoferol dan β-karoten dalam jumlah tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sari buah merah dapat menurunkan kadar TNF-α pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei. Penelitian dilakukan secara prospektif eksperimental laboratorik sungguhan bersifat komparatif dengan rancangan acak lengkap (RAL). 30 ekor mencit jantan galur Balb/C berumur 8 minggu, berat badan rata-rata 25 gram dibagi menjadi 6 kelompok (n=5). Kelompok I dan II tidak diinokulasi Plasmodium berghei, sedangkan kelompok III-VI diinokulasi Plasmodium berghei. Perlakuan yang diberikan: kelompok I dan III hanya diberikan aquadest; kelompok II diberi sari buah merah 0,4 mL; kelompok IV, V, VI diberi sari buah merah masing-masing 0,1, 0,2, 0,4 mL. Kadar TNF-α serum diukur dengan metode ELISA. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan ANAVA dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar TNF-α serum yang bermakna (p≤0,05) pada kelompok BM dosis 0,2 mL dibandingkan dengan kelompok kontrol Plasmodium.

Disimpulkan bahwa pemberian sari buah merah dosis tertentu dapat menurunkan kadar TNF-α dalam serum mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF RED FRUIT (Pandanus conoideus Lam.) OIL ON SERUM TNF-α LEVEL IN Plasmodium berghei-INOCULATED MICE Jesa, 2009. 1st Supervisor : Dr. Susy Tjahjani, dr., M. Kes.

2nd Supervisor : Anindita Adhika, dr., M.Kes.

Free radical molecules that formed during the malarial infection increase proinflammatory cytokines such as TNF-α and viceversa. Free radical molecules can be suppressed by antioxidant. Red fruit oil contains high amount of antioxidants such as α-tocopherol and β-carotene.

The aim of this experiment is to examine the effect of red fruit oil on reducing serum TNF-α level in Plasmodium berghei-inoculated mice.

The experiment was conducted in the laboratory using completely randomized trial design. 30 male Balb/C mice, 8 weeks old, weighing 25 grams, were divided into 2 main groups of treatment; first main group (group I and II) was not inoculated with Plasmodium berghei; second main group (group III-VI) was inoculated with Plasmodium berghei. Group I and III were given aquadest; group II was given 0.4 mL red fruit oil; group IV, V, VI were given 0.1, 0.2, 0.4 mL red fruit oil respectively. Serum TNF-α level was measured by ELISA. Data were analyzed using one-way ANOVA continued with Tukey HSD (α=0.05).

The result shows a significant decreased in serum TNF-α level in 0.2 mL red fruit oil group in comparison to Plasmodium control group. In conclusion, certain dose of red fruit oil can decrease serum TNF-α level in Plasmodium berghei -inoculated mice.


(3)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan bimbingan-Nya. Hanya oleh karena anugerah-Nya lah Karya Tulis Ilmiah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut serta dalam membantu mendukung dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiiah ini, yaitu:

1. Yang terhormat, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Surya Tanurahardja, dr., MPH., DTM&H.

2. Yang terhormat, Hana Ratnawati, dr., M.Kes., selaku ketua PPIK yang telah berbesar hati memberikan ijin dalam penggunaan PPIK sebagai tempat penelitian.

3. Yang terhormat, Susy Tjahjani, Dr., dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, perhatian serta kesabarannya untuk membimbing penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Yang terhormat, Oeij Anindita Adhika, dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing pendamping yang dengan penuh kesabaran telah memberikan waktu, saran, tenaga, dan perhatiannya.

5. Yang terhormat, Khie Khiong, M.Si., M.Pharmc.Sc., Ph.D., yang telah banyak memberikan saran dan meluangkan waktu untuk membantu penelitian.

6. Yang terhormat, Lusiana Darsono, dr., M.Kes., dan Sylvia Soeng, dr., M.Kes., yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Keluarga yang telah memberikan dukungan penuh dalam penelitian baik waktu, tenaga, doa, dukungan moril, dan materil.

8. Teman-teman kelompok penelitian Malaria yaitu: Anita, Elvin, Lisa, Tiffany, Reyner, serta Pak Wasto dan Pak Deni yang telah mendukung baik selama penelitian maupun penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.


(4)

vii

9. Semua rekan-rekan lain yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Berkat yang berlimpah, sukacita serta damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus menyertai semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam karya tulis ini.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca dan perkembangan ilmu kedokteran.

Bandung, November 2009


(5)

viii DAFTAR ISI

JUDUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ...5

1.7 Lokasi dan Waktu ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Malaria ... 6

2.1.1 Epidemiologi Malaria ... 6

2.2 Plasmodium ... 8


(6)

ix

2.2.1.1 Siklus Aseksual ... 9

2.2.1.2 Siklus Seksual ... 10

2.2.2 Proses Biokimia Plasmodium di Dalam Eritrosit ... 10

2.2.3 Plasmodium yang Menyerang Manusia ... 12

2.2.4 Plasmodium berghei ... 13

2.2.5 Patogenesis Malaria ... 13

2.2.6 Penatalaksanaan ... 15

2.2.6.1 Penatalaksanaan Malaria secara Umum ... 15

2.2.6.2 Pengobatan Malaria falciparum ... 16

2.2.6.3 Kemoprofilaksis ... 16

2.3 Tumor Necrosis Factor Alpha (TNF-α) ... 17

2.3.1 TNF-α dalam Proses Inflamasi ... 18

2.4 Buah Merah (Pandanus conoideus) ... 19

2.4.1 Vitamin A dan Carotenoids ... 22

2.4.2 Vitamin C ... 23

2.4.3 Vitamin E ... 24

BAB III BAHAN/SUBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan/Subjek Penelitian ... 25

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 25

3.1.1.1 Alat Penelitian ... 25

3.1.1.2 Bahan Penelitian ... 25

3.1.2 Subjek Penelitian ... 26

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Variabel Penelitian ... 26

3.2.3 Besar Subjek Penelitian ... 26

3.2.4 Prosedur Penelitian ... 27

3.2.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 27


(7)

x

3.2.4.3 Persiapan Hewan Coba ... 28

3.2.4.4 Sterilisasi Alat ... 28

3.2.4.5 Prosedur Kerja Penelitian ... 28

3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 29

3.2.6 Metode Analisis ... 30

3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian ... 31

4.1.1 Kadar TNF-α serum ... 31

4.1.2 Uji Statistik ... 31

4.2Pembahasan ... 33

4.3Uji Hipotesis ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 41


(8)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Sari Buah Merah ... 20

Tabel 2.2 Kandungan Senyawa Aktif dalam Sari Buah Merah ... 21

Tabel 2.3 Komposisi Zat Gizi per 100 gram Buah Merah ... 22

Tabel 4.1 Rata-rata Kadar TNF-α ... 31

Tabel 4.2 Hasil Uji ANAVA ... 32


(9)

xii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus hidup Plasmodium ... 8 Gambar 2.2 Buah Merah ... 10


(10)

xiii

DAFTAR GRAFIK


(11)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Statistik Hari ke-7 ... 41 Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ... 43 Lampiran 3 Komisi Etik Penelitian ... 45


(12)

41 LAMPIRAN 1

DATA HASIL STATISTIK HARI KE-7


(13)

(14)

43 LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI PENELITIAN


(15)

(16)

45 LAMPIRAN 3


(17)

46

RIWAYAT HIDUP

Nama : Jesa

NRP : 0610071

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 29 Juni 1987

Alamat : Kopo Permai I, M-1, Bandung Riwayat Pendidikan :

SD Santo Yusuf I, Bandung (1994 – 2000) SMP Santo Aloysius 2, Bandung (2000 – 2003) SMU Santo Aloysius 2, Bandung (2003 – 2006)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung (2006 – sekarang)


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Malaria merupakan salah satu penyakit menular utama di sebagian wilayah Indonesia seperti di Maluku Utara, Papua Barat, dan Sumatera Utara. World Malaria Report - 2008, melaporkan pada tahun 2006 diperkirakan terdapat 247 juta kasus malaria di seluruh dunia dan 881.000 orang diantaranya meninggal dunia. Keadaan ini mendorong WHO untuk mengembangkan rencana penanggulangan malaria, bersama dengan meningkatnya pendanaan yang baru-baru ini disetujui melalui Global Fund untuk AIDS, TBC, dan Malaria di Indonesia (WHO, 2008).

Semua jenis malaria di dunia yang menyerang manusia dapat ditemukan di Indonesia, dan hampir setengah dari populasi orang Indonesia tinggal di daerah endemik malaria (Karyana et al., 2008).

Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium. Empat spesies Plasmodium yang menyerang manusia adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae. Plasmodium yang menyerang manusia ditransmisikan oleh nyamuk Anopheles betina. Plasmodium akan menginfeksi sel darah merah dan menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang memicu terjadinya cytoadherence (Wiser, 2008). Cytoadherence adalah perlekatan sel-sel, terutama sel darah merah yang terinfeksi pada endotel. Cytoadherence sel darah merah yang terinfeksi pada endotel akan meningkatkan produksi TNF-α (Pino et al., 2003).

TNF-α merupakan salah satu sitokin yang berperan dalam sistem imun non-spesifik dan berperan dalam reaksi inflamasi akut (Robbins et al., 2005). TNF-α memegang peranan penting dalam patogenesis malaria dan malaria otak. Sekresi TNF-α pada mencit dengan malaria berghei akan meningkatkan angka mortalitas malaria otak (Piguet et al., 2001).


(19)

2

Buah merah (Pandanus conoideus Lam.) yang berasal dari Papua, Indonesia, mengandung selain senyawa antioksidan seperti α-tokoferol dan antivirus seperti omega-3 dan omega-9 dalam dosis tinggi, juga vitamin dan mineral esensial yang cukup lengkap. Jika antioksidan tersedia setiap saat dalam darah maka sel-sel tubuh terlindung dari kerusakan akibat radikal bebas (I Made Budi, 2005; Inggrid et al., 2008).

Hana Ratnawati et al. (2008) telah melakukan penelitian bahwa pemberian sari buah merah sebanyak 0,1 mL/hari selama 15 hari menyebabkan peningkatan proliferasi limfosit pada mencit yang diinokulasi dengan Listeria monocytogenes. Pemberian 0,1 mL sari buah merah setiap hari selama 3 minggu ternyata selain dapat menurunkan derajat keparahan penyakit kolitis yang ditandai dengan menurunnya nilai clinical score juga dapat meningkatkan proliferasi limfosit pada mencit yang diinduksi kolitis dengan DSS. Sari buah merah 0,1 mL pada mencit setara dengan 30 mL atau 2 sendok makan pada orang dewasa dengan berat badan 70 kg (Khiong et al., 2008).

Penelitian ini menggunakan mencit (Mus musculus) yang diinduksi malaria otak dengan Plasmodium berghei. Plasmodium berghei adalah analog Plasmodium falciparum yang menginfeksi ordo rodentia (Guang et al., 2003). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah merah terhadap penurunan kadar TNF-α pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah adalah:

Apakah buah merah menurunkan kadar TNF-α pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.


(20)

3

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian:

Mengetahui khasiat sari buah merah (Pandanus conoideus Lam.) sebagai alternatif dalam terapi malaria berat atau malaria otak.

Tujuan penelitian:

Mengetahui efek sari buah merah terhadap penurunan kadar TNF-α pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Kegunaan akademis:

Memberikan informasi ilmiah khususnya mengenai efek sari buah merah dalam menurunkan kadar TNF-α.

Kegunaan praktis:

Informasi ilmiah mengenai sari buah merah dapat mendasari pengunaannya sebagai alternatif dalam terapi malaria sehingga menurunkan insidensi malaria berat atau malaria otak.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Malaria ditularkan melalui air liur nyamuk Anopheles betina. Air liur nyamuk yang mengandung Plasmodium akan menginfeksi sel darah merah manusia. Sel darah merah yang terinfeksi atau parasitized red blood cell (pRBC) akan menstimulasi respon imun tubuh manusia sehingga sel T helper 1 (Th1) memproduksi IFN- dalam jumlah tinggi. Selain meningkatkan jumlah reseptor potensial seperti CD36, IFN- menstimulasi monosit untuk menghasilkan TNF-α. TNF-α akan meningkatkan jumlah reseptor endotel seperti intercellular adhesion


(21)

4

molecule-1 (ICAM-1). ICAM-1 menyebabkan adhesi trombosit pada sel endotel otak, meningkatkan perlekatan pRBC pada reseptor CD36 serta leukosit pada reseptor LFA-1, P-Selectin, dan reseptor-reseptor lainnya. Perlekatan-perletakan tersebut dapat menyebabkan obstruksi pembuluh darah otak sehingga terjadi iskemia, dan akhirnya terjadi malaria otak (Lou et al., 2001). Cytoadherence eritrosit yang terinfeksi pada endotel akan meningkatkan produksi TNF-α (Pino et al., 2003).

P. falciparum erythrocyte membrane protein 1 (PfEMP1) merupakan protein parasit yang terdapat pada permukaan pRBC. PfEMP1 akan bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor pada permukaan sel endotel. Cytoadherence pRBC pada sel endotel otak (brain endothelial celI) dan keluarnya Plasmodium dari pRBC yang telah apoptosis akan memicu makrofag untuk menghasilkan TNF-α yang menyebabkan meningkatnya jumlah ICAM-1 dan pRBC yang melekat pada endotel. TNF-α juga menstimulasi pembentukan radikal bebas seperti nitric oxide (NO) sehingga terjadi stres oksidatif (Wiser, 2008).

Selama infeksi malaria berlangsung, tubuh manusia dan parasit berada dalam keadaan stres oksidatif. Radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) seperti superoksida (O2-) yang menyebabkan stres oksidatif diproduksi oleh neutrofil yang teraktivasi dan degradasi hemoglobin di dalam parasit. Efek ROS dapat menguntungkan atau merugikan. ROS selain dapat membunuh pRBC dan menghambat infeksi in vitro dan in vivo, bisa mengakibatkan jejas pada endotel (Postma et al., 2004). Jejas endotel akan mengaktifkan makrofag untuk menghasilkan TNF-α lebih banyak lagi.

Buah merah mengandung antioksidan seperti α-tokoferol dan β-karoten dalam dosis tinggi. Dengan pemberian sari buah merah, diharapkan jumlah radikal bebas yang dihasilkan selama infeksi malaria dapat ditekan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian sari buah merah menyebabkan peningkatan proliferasi limfosit pada mencit yang diinokulasi dengan Listeria monocytogenes (Hana Ratnawati et al., 2008) dan pada mencit yang diinduksi kolitis dengan DSS (Khiong et al., 2008). Peningkatan proliferasi


(22)

5

limfosit ini diduga akan merangsang produksi sitokin antiinflamasi seperti IL-10 atau IL-22 yang dapat mengurangi produksi sitokin proinflamasi seperti TNF-α.

1.5.2 Hipotesis

Pemberian sari buah merah menurunkan kadar TNF-α pada mencit yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorik sungguhan bersifat komparatif dengan rancangan acak lengkap (RAL). Data dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS 13.0, yaitu uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan uji beda rata-rata Tukey HSD. Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2009 sampai November 2009, bertempat di Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran (PPIK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.


(23)

37 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sari buah merah menurunkan kadar TNF-α pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.

5.2 Saran

Pada penelitian yang lebih lanjut sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap sitokin-sitokin inflamasi lainnya, seperti IFN-γ, IL-1, dan IL-10.

Sebaiknya dilakukan penelitian mengenai efek sari buah merah terhadap penyakit lain pada hewan coba.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji klinis untuk mengetahui penerapan efek antioksidan buah merah pada manusia.


(24)

38

DAFTAR PUSTAKA

Boileau W.M., Amy C., John W. 1999. Carotenoids and Vitamin A. In : Andreas M. Papas (eds): Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health. p. 133-53. Bozdech, Ginsburg H. 2004. Antioxidant Defense in Plasmodium falciparum-

Data Mining of The Transcriptome. Malaria Journal. 3-23.

Carswell, E., Old, L., Kassel, R., Green, N., Fiore, N., dan Williamson, B. 1975. An Endotoxin-Induced Serum Factor that Causes Necrosis of Tumors. Proceedings of the National Academy of Science. 72 (9): 3666-70.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Penghentian Monoterapi Artemisinin Mencegah

Penyebarluasan Resistensi.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1579 &Itemid=2. 10 Agustus 2009.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Peringatan Hari Malaria Sedunia. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3089 &Itemid=2. 20 Juni 2009.

Devita. 2008. Daya Infeksi Plasmodium berghei stadium eritrositik yang Diiradiasi Sinar Gamma. http://202.46.3.98/nhc/devita3.php. 25 Juni 2009. Egan T.J. 2008. Haemozoin formation. Mol Biochem Parasitol. 157: 127-36. Gotlieb A.I., Koo E.W. 1990. Endothelial Injury. CMAJ. 142(4): 349.

Guang Sun, Wun-Ling Chang, Jie Li, Seth Mark Berney, Donald Kimpel, and Henri C. van der Heyde. 2003. Inhibition of Platelet Adherence to Brain Microvasculature Protects against Severe Plasmodium berghei Malaria. Infect Immun. 71(11): 6553–6561.

Hana Ratnawati, Khie Khiong, Sylvia Soeng, Sri Utami Sugeng, Evan Kristiono, Shella Hudaya. 2008. Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Berat Limpa, Jumlah, dan Proliferasi Limfosit Pada Mencit Jantan Galur Swiss-webster Yang Diinokulasi Listeria monocytogenes. Dalam Proceeding Kongres Nasional XII Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) dan Pertemuan Ilmiah Nasional Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia. Jakarta.

Health Profile Bintan Regency. 2007. Epidemiologi Malaria dengan GIS. http://muslimpinang.wordpress.com/2009/05/31/tinjauan-pustaka-malaria-dan-gis/. 26 Juli 2009.


(25)

39

I Made Sathyabudi Adnyana. 2006. Apakah Buah Merah itu? http://www. buahmerahonline.com/ebook_apakah_buah_merah.pdf. 8 Desember 2008.

Ibelgaufts. 2008. TNF-alpha.

http://www.copewithcytokines.de/cope.cgi?key=TNF-alpha. 5 Juli 2009. Inggrid S. Surono, Toshiaki Nishigaki, Anang Endaryanto dan Priyo Waspodo.

2008. Indonesia Biodiversities, from Microbes to Herbal Plants as Potential Functional Food. Journal of the Faculty of Agriculture Shinshu University. 1(44): 23-7.

Khie Khiong, Hana Ratnawati, Sylvia Soeng, Sri Utami Sugeng, Elsa Angelie, Michelle Nasseri. 2008. Efek Imunomodulator Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Pada Mencit Yang Diinduksi DSS. Dalam Proceeding Kongres Nasional XII Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) dan Pertemuan Ilmiah Nasional Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia. Jakarta. Lou J., Lucas R., Grau G.E. 2001. Pathogenesis of Cerebral Malaria: Recent

Experimental Data and Possbile Applications for Humans. Clinical Microbiology Reviews. 14(4): 810-20.

Murray, J., Barbara, J., Dunkley, S., Lopez, A., Van Ostade, X., Condliffe, et al. 1997. Regulation of Neutrophil Apoptosis by Tumor Necrosis Factor-Alpha: Requirements for TNF-R55 and TNF-R75 for Induction of Apoptosis In Vitro. Blood Journal. 90(7) : 2772-83.

Papas, A. 1999. Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health. CRC Press. Pino P., Vouldoukis I., Dugas N., Hassani-Loppion G., Dugas B., Mazier D. 2003.

Redox-dependent apoptosis in human endothelial cells after adhesion of Plasmodium falciparum-infected erythrocytes. Ann N Y Acad Sci, 1010: 582-6. Postma N.S., Zuidema J., Mommérs E.C., Eling W.M.C. 1996. Oxidative stress in

malaria; implications for prevention and therapy. Pharmacy World & Science, 18(4): 121-9.

Prasannachandra, Vivian D'Souza dan Benedicta D'Souza. 2006. Comparative study on lipid peroxidation and antioxidant vitamins E and C in Falciparum and Vivax malaria. Indian Journal of Clinical Biochemistry. 21(2): 103-6. Rink, L., Kirchner, H. 1996. Recent Progress in the Tumor Necrosis

Factor-Alpha Field. International Archives of Allergy and Immunology, 111(3): 199-209.

Robbins S.L., Cotran R.S. 2005. Pathologic Basis of Disease 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Rumah Sakit Penyakit Infeksi. 2007. Malaria.


(26)

40

Rumsey S.C., Yachui Wang, Mark Levine. 1999. Vitamin C. In : Andreas M. Papas (eds): Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health. p. 159-87.

Rupilu. 2009. Kajian Seluler Plasmodium:Target Potensial Dalam Pengembangan Obat Malaria. http://novierupilu.multiply.com/journal/item/1. 30 Juni 2009.

Tjitra E. 2000. Obat Anti Malaria. Dalam : Harijanto P.N. (editor): Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC. Hal: 194-204.

Tracey, K., Cerami, A. 1994. Tumor Necrosis Factor : A Pleiotropic Cytokine and Therapeutic Target. Annual Review of Medicine. 45 : 491-503.

Van Ostade, X., Vandenabeele, P., Everaerdt, B., Loetscher, H., Gentz, R., Brockhaus, et al. Human TNF Mutants with Selective Activity on the P55 Receptor. Nature, 361 : 266-269.

WHO. 2002. Program Pemberantasan Malaria. http://www.who.or.id/ind/ ourworks .asp ? id=ow1. 18 Desember 2008.

WHO. 2008. Drug Resistance: Malaria.

http://www.who.int/drugresistance/malaria/en/index.html. 10 Agustus 2009.

WHO. 2008. World Malaria Report 2008.

http://www.searo.who.int/LinkFiles/Reports_WMR_2008_Final.pdf. 16 Desember 2008.

WHO. 2009. Malaria Situation in SEAR Countries. http://www.searo.who.int/en/ Section10/Section21/Section340_4022.htm. 16 Desember 2008.

Wiryanta. 2005. Keajaiban Buah Merah; Kesaksian dari Mereka yang Tersembuhkan. Edisi 2. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

Wiser F.M. 2008. Malaria. http://www.tulane.edu/~wiser/protozoology/notes/ malaria.html#path. 8 Desember 2008.

Wykes M.N., Liu X.Q., Jiang S., Hirunpetcharat C., Good M.F. Systemic Tumor Necrosis Factor Generated during Lethal Plasmodium Infections Impairs Dendritic Function. The Journal of Immunology: 3982-3987.

Zbynek Bozdech dan Hagai Ginsburg. 2004. Antioxidant defense in Plasmodium falciparum – data mining of the transcriptome. Malaria Journal, 3 (23): 1-10. http://www.menkokesra.go.id/content/view/11043/39/


(1)

4

molecule-1 (ICAM-1). ICAM-1 menyebabkan adhesi trombosit pada sel endotel otak, meningkatkan perlekatan pRBC pada reseptor CD36 serta leukosit pada reseptor LFA-1, P-Selectin, dan reseptor-reseptor lainnya. Perlekatan-perletakan tersebut dapat menyebabkan obstruksi pembuluh darah otak sehingga terjadi iskemia, dan akhirnya terjadi malaria otak (Lou et al., 2001). Cytoadherence eritrosit yang terinfeksi pada endotel akan meningkatkan produksi TNF-α (Pino et al., 2003).

P. falciparum erythrocyte membrane protein 1 (PfEMP1) merupakan protein parasit yang terdapat pada permukaan pRBC. PfEMP1 akan bertindak sebagai ligan dan berikatan dengan reseptor pada permukaan sel endotel. Cytoadherence pRBC pada sel endotel otak (brain endothelial celI) dan keluarnya Plasmodium dari pRBC yang telah apoptosis akan memicu makrofag untuk menghasilkan TNF-α yang menyebabkan meningkatnya jumlah ICAM-1 dan pRBC yang melekat pada endotel. TNF-α juga menstimulasi pembentukan radikal bebas seperti nitric oxide (NO) sehingga terjadi stres oksidatif (Wiser, 2008).

Selama infeksi malaria berlangsung, tubuh manusia dan parasit berada dalam keadaan stres oksidatif. Radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) seperti superoksida (O2-) yang menyebabkan stres oksidatif diproduksi oleh neutrofil yang teraktivasi dan degradasi hemoglobin di dalam parasit. Efek ROS dapat menguntungkan atau merugikan. ROS selain dapat membunuh pRBC dan menghambat infeksi in vitro dan in vivo, bisa mengakibatkan jejas pada endotel (Postma et al., 2004). Jejas endotel akan mengaktifkan makrofag untuk menghasilkan TNF-α lebih banyak lagi.

Buah merah mengandung antioksidan seperti α-tokoferol dan β-karoten dalam dosis tinggi. Dengan pemberian sari buah merah, diharapkan jumlah radikal bebas yang dihasilkan selama infeksi malaria dapat ditekan.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian sari buah merah menyebabkan peningkatan proliferasi limfosit pada mencit yang diinokulasi dengan Listeria monocytogenes (Hana Ratnawati et al., 2008) dan pada mencit yang diinduksi kolitis dengan DSS (Khiong et al., 2008). Peningkatan proliferasi


(2)

limfosit ini diduga akan merangsang produksi sitokin antiinflamasi seperti IL-10 atau IL-22 yang dapat mengurangi produksi sitokin proinflamasi seperti TNF-α.

1.5.2 Hipotesis

Pemberian sari buah merah menurunkan kadar TNF-α pada mencit yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah prospektif eksperimental laboratorik sungguhan bersifat komparatif dengan rancangan acak lengkap (RAL). Data dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS 13.0, yaitu uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan uji beda rata-rata Tukey HSD. Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu

Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2009 sampai November 2009, bertempat di Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran (PPIK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.


(3)

37

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sari buah merah menurunkan kadar TNF-α pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.

5.2 Saran

Pada penelitian yang lebih lanjut sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap sitokin-sitokin inflamasi lainnya, seperti IFN-γ, IL-1, dan IL-10.

Sebaiknya dilakukan penelitian mengenai efek sari buah merah terhadap penyakit lain pada hewan coba.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji klinis untuk mengetahui penerapan efek antioksidan buah merah pada manusia.


(4)

38

Boileau W.M., Amy C., John W. 1999. Carotenoids and Vitamin A. In : Andreas M. Papas (eds): Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health. p. 133-53. Bozdech, Ginsburg H. 2004. Antioxidant Defense in Plasmodium falciparum-

Data Mining of The Transcriptome. Malaria Journal. 3-23.

Carswell, E., Old, L., Kassel, R., Green, N., Fiore, N., dan Williamson, B. 1975. An Endotoxin-Induced Serum Factor that Causes Necrosis of Tumors. Proceedings of the National Academy of Science. 72 (9): 3666-70.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Penghentian Monoterapi Artemisinin Mencegah

Penyebarluasan Resistensi.

http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=1579 &Itemid=2. 10 Agustus 2009.

Departemen Kesehatan RI. 2008. Peringatan Hari Malaria Sedunia. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3089 &Itemid=2. 20 Juni 2009.

Devita. 2008. Daya Infeksi Plasmodium berghei stadium eritrositik yang Diiradiasi Sinar Gamma. http://202.46.3.98/nhc/devita3.php. 25 Juni 2009. Egan T.J. 2008. Haemozoin formation. Mol Biochem Parasitol. 157: 127-36. Gotlieb A.I., Koo E.W. 1990. Endothelial Injury. CMAJ. 142(4): 349.

Guang Sun, Wun-Ling Chang, Jie Li, Seth Mark Berney, Donald Kimpel, and Henri C. van der Heyde. 2003. Inhibition of Platelet Adherence to Brain Microvasculature Protects against Severe Plasmodium berghei Malaria. Infect Immun. 71(11): 6553–6561.

Hana Ratnawati, Khie Khiong, Sylvia Soeng, Sri Utami Sugeng, Evan Kristiono, Shella Hudaya. 2008. Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Berat Limpa, Jumlah, dan Proliferasi Limfosit Pada Mencit Jantan Galur Swiss-webster Yang Diinokulasi Listeria monocytogenes. Dalam Proceeding Kongres Nasional XII Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) dan Pertemuan Ilmiah Nasional Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia. Jakarta.

Health Profile Bintan Regency. 2007. Epidemiologi Malaria dengan GIS. http://muslimpinang.wordpress.com/2009/05/31/tinjauan-pustaka-malaria-dan-gis/. 26 Juli 2009.


(5)

39

I Made Sathyabudi Adnyana. 2006. Apakah Buah Merah itu? http://www. buahmerahonline.com/ebook_apakah_buah_merah.pdf. 8 Desember 2008.

Ibelgaufts. 2008. TNF-alpha.

http://www.copewithcytokines.de/cope.cgi?key=TNF-alpha. 5 Juli 2009. Inggrid S. Surono, Toshiaki Nishigaki, Anang Endaryanto dan Priyo Waspodo.

2008. Indonesia Biodiversities, from Microbes to Herbal Plants as Potential Functional Food. Journal of the Faculty of Agriculture Shinshu University. 1(44): 23-7.

Khie Khiong, Hana Ratnawati, Sylvia Soeng, Sri Utami Sugeng, Elsa Angelie, Michelle Nasseri. 2008. Efek Imunomodulator Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Pada Mencit Yang Diinduksi DSS. Dalam Proceeding Kongres Nasional XII Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia (PAAI) dan Pertemuan Ilmiah Nasional Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia. Jakarta. Lou J., Lucas R., Grau G.E. 2001. Pathogenesis of Cerebral Malaria: Recent

Experimental Data and Possbile Applications for Humans. Clinical Microbiology Reviews. 14(4): 810-20.

Murray, J., Barbara, J., Dunkley, S., Lopez, A., Van Ostade, X., Condliffe, et al. 1997. Regulation of Neutrophil Apoptosis by Tumor Necrosis Factor-Alpha: Requirements for TNF-R55 and TNF-R75 for Induction of Apoptosis In Vitro. Blood Journal. 90(7) : 2772-83.

Papas, A. 1999. Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health. CRC Press. Pino P., Vouldoukis I., Dugas N., Hassani-Loppion G., Dugas B., Mazier D. 2003.

Redox-dependent apoptosis in human endothelial cells after adhesion of Plasmodium falciparum-infected erythrocytes. Ann N Y Acad Sci, 1010: 582-6. Postma N.S., Zuidema J., Mommérs E.C., Eling W.M.C. 1996. Oxidative stress in

malaria; implications for prevention and therapy. Pharmacy World & Science, 18(4): 121-9.

Prasannachandra, Vivian D'Souza dan Benedicta D'Souza. 2006. Comparative study on lipid peroxidation and antioxidant vitamins E and C in Falciparum and Vivax malaria. Indian Journal of Clinical Biochemistry. 21(2): 103-6. Rink, L., Kirchner, H. 1996. Recent Progress in the Tumor Necrosis

Factor-Alpha Field. International Archives of Allergy and Immunology, 111(3): 199-209.

Robbins S.L., Cotran R.S. 2005. Pathologic Basis of Disease 7th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.

Rumah Sakit Penyakit Infeksi. 2007. Malaria.


(6)

Rumsey S.C., Yachui Wang, Mark Levine. 1999. Vitamin C. In : Andreas M. Papas (eds): Antioxidant Status, Diet, Nutrition, and Health. p. 159-87.

Rupilu. 2009. Kajian Seluler Plasmodium:Target Potensial Dalam Pengembangan Obat Malaria. http://novierupilu.multiply.com/journal/item/1. 30 Juni 2009.

Tjitra E. 2000. Obat Anti Malaria. Dalam : Harijanto P.N. (editor): Malaria, Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penanganan. Jakarta: EGC. Hal: 194-204.

Tracey, K., Cerami, A. 1994. Tumor Necrosis Factor : A Pleiotropic Cytokine and Therapeutic Target. Annual Review of Medicine. 45 : 491-503.

Van Ostade, X., Vandenabeele, P., Everaerdt, B., Loetscher, H., Gentz, R., Brockhaus, et al. Human TNF Mutants with Selective Activity on the P55 Receptor. Nature, 361 : 266-269.

WHO. 2002. Program Pemberantasan Malaria. http://www.who.or.id/ind/ ourworks .asp ? id=ow1. 18 Desember 2008.

WHO. 2008. Drug Resistance: Malaria.

http://www.who.int/drugresistance/malaria/en/index.html. 10 Agustus 2009.

WHO. 2008. World Malaria Report 2008.

http://www.searo.who.int/LinkFiles/Reports_WMR_2008_Final.pdf. 16 Desember 2008.

WHO. 2009. Malaria Situation in SEAR Countries. http://www.searo.who.int/en/ Section10/Section21/Section340_4022.htm. 16 Desember 2008.

Wiryanta. 2005. Keajaiban Buah Merah; Kesaksian dari Mereka yang Tersembuhkan. Edisi 2. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka.

Wiser F.M. 2008. Malaria. http://www.tulane.edu/~wiser/protozoology/notes/ malaria.html#path. 8 Desember 2008.

Wykes M.N., Liu X.Q., Jiang S., Hirunpetcharat C., Good M.F. Systemic Tumor Necrosis Factor Generated during Lethal Plasmodium Infections Impairs Dendritic Function. The Journal of Immunology: 3982-3987.

Zbynek Bozdech dan Hagai Ginsburg. 2004. Antioxidant defense in Plasmodium falciparum – data mining of the transcriptome. Malaria Journal, 3 (23): 1-10. http://www.menkokesra.go.id/content/view/11043/39/