STRATEGI PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (STUDI KASUS UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 MEDAN).
(Stllldi K~.su
rt~u
tz,_~
~ U p~
P ~ ~l?:.
y'~
: yt;:.-~
K~:paht.
~ !'~ : !1~.J4$
-/ f:; :,c&;~
~
(;,1!,
·~
c;t·H~h
:ar~
t~.h'i<
.Neg;o~:-!
di s:~lA
-
n ~A;rtn
gk~tlenelitian
Posisi kepala sekolah berada pada "bottle neck" yang sulit di antara
berbagai kepentingan. kadang-kadang antar satu dengan yang lainnya saling
hertentangan. Dari atasan mcnerima instruksi. tanggung jawab dan pcraturanperaturan yang harus dilaksanakan. Sedangkan pada posisi lain, bawahan juga
merupakan tanggung jawab kepala sckolah khususnya rerhadap hai-hal yang ada
kaitannya dengan kepentingan guru, misalnya dalam pembagian tugas guru,
pembinaan guru, dan pcmberian motivasi juga inspirasi.
Untuk itu kepala sekolah harus dapat menempatkan dirinya pada posisi
yang tepat diantara berbagai kepentingan dengan memperhatikan aturan-aturan
(birokrasi).
Upaya
kepemim pinan
pada saat sekarang semakin
dituntut
kepemimpinan yang berkualitas. apalagi setelah lahimya Undang-undan Rl No. 20
tahun 2003 tentang Siste rn Pendidikan Nasional.
6
Pada satu pihak. kepala sekolah harus memiliki dan metaksanakan tugas
sebagai unsur utama, diantaranya pendidikan, proses belajar mengajar, dan
pengembangan protesi. Apalagi guru yang juga berfungsi sebagai wali kelas
dituntut harus mengemban tugas dengan maksimal. Keadaan di lapangan kadang·
kadang guru·guru saling berlomba untuk mencari dan ruengumpulkan angka
kredit. Ada kecenderungan bahwa lebih penting mcmpersiapkan hal·hal
administratif dari pada melaksanakan kegiatan belajar menganjar sebagai tugas
dan tanggung jawab, karena mereka bertikir bahwa persiapan yang berupa
adm inistrasi guru dan wali kelas mendapat angka kredit yang lebih jelas
jaminannya.
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa upaya kepemimpinan kepala
sekolah beroricntasi pada tugas·tugas yang diJaksar.akar. dan sckaligus pada tata
•
hubungan manusiawi dengan seluruh stafnya. Kepala seko!ah dituntut dapat
mengkonformasikan dan mengkomunikasikan ide-idt>nya secara jelas dan dapat
')
dip~ha
mi
oieh guru-guru. Di sarnping ilu. kt>:pa!a St': koiah uilunn.ll harus dap;H
mempertimbangkan gagasan-gagasan yang muncui dari individu atau kelompok
stafnya.
Dalam bat ini keterampilan administratif merupakan taktor yang dapat
mempengaruhi upaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kemampuan dan Jatar
belakang pendidikan yang sesuai, serta pengalaman administrasi yang cukup,
maka dapat menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan Upaya kepemimpinan
kepala seko!ah kadang·kadang harus disesuaikan d cngan kematangan guru,
kesediaan guru bekerja sarna, sehingga timbul adan)'a rasa senang dan puas antara
guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas. Dengan adanya upaya
penciptaan/ pemeliharaan suasana atau kondisi sekolah yang kondusif secara
7
keseluruban. Maka aspek ini yang akan ditcliti
dengan maksud agar
kepemimpinan sebagai pemimpin sekolah tidak terlepas dari kontcks utamanya.
Dalam hal ini penelitian difokuskan pada upaya-upaya k.epala sekolah
dalam rangka meningkatkan mutu petayanan pembelajaran yang dikumpulkan
berdasarkan sejauh mana upaya-upaya kepala sckolab dalam mcngelola SMA
Negeri 4 Medan.
C. Rumusan Masalah Penclitian
Dari uraian di atas, aspek-aspek pokok yang dikaji dalam penelitian ini
dijabarkan pada rumusan rnasalah di bawah ini:
l.
Bagaimanakah upaya kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana untuk
meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran?
2.
Bagaimanakah upaya-u paya
k~pal
sekolah dalam membina, membi mbing,
dan memotivasi bawahannya untuk meningkatkan
mutu peloyanan
pembelajaran ?
3.
Bagai.manakah
upaya
kepala
sekolah menerapkan kurilwlum
meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran ?
D. T ujuan Penelitian
T~juan
umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas
mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan k'llalitas pendidikan di SM A
Negeri 4 Medan, dalam hal ini kepemimpinan nya yang utama ditelaah, kemudian
diidentifikasikao melalui deskripsi, sedangkan yang dianalisis mengenai upaya
kepala sekolah dalam mengelola satu sekolah untuk meningkatkan kualitas
layanan pembelajaran khususnya di SMA Negeri 4 Medan.
8
•
Berdasarkan tujuan umum tersebut di atas, maka tujuan khusus yang ingin
dicapai melalui pcnelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.
Upaya kepala sekolah mengelola samna dan prasarana untuk meningkatkan
mutu pelayanan pembelajaran.
2.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membina, membimbing. dan
mcmotivasi bawahrumya untuk meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran.
3.
Upaya kepala sekolah menerapkan kurikulum untuk nteoingkatkan mutu
pelayanan pembelajaran.
E. Mnnfaat Penelitian
Se~:ar
teoritis basil penelitian
1111
diharapkan akan bennanfaat sebagai
berikut:
1. Oapal Jijad ikan St!bagai media untuk mengembangkan stralegi pembinaau
guna menghindari terjadinya hambatan yang menghalangi usaha-usaha
kepn!a sekolah seb:!gai pemimpin.
2. Dapat d ijadikan sebagai infonuasi dan masukan terhadap kepala sekolah
SMA Negcri 4 Medan dalam penyempumaan dan perbaikan kegiatannya
sebagai pemimpin kegiatan pembelajaran.
3. Dapat dijadikan referensi bagi sekolah lain dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan pembelajaran.
4. Diharapkan
SMA Negeri 4 Medan semakin dike nal oleh masyarakat,
sehingga SMA Negeri 4 Medan tetap menjadi sekolah idaman bagi
masyarakat, dan disamping itu mampu meningkatkan kualitasnya hingga
sejajar dengan sekolah bertarafnasional a tau bahkan internasional.
9
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleb, upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan pelayanan pembelajaran adalah :
I)
Upaya kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana untuk meningkatkan
mutu pelayanan pembelajaran, yaitu : (I) Perencanaan, (2) Pengadaan (
perpustak.aan,
laboratorium
IPA,
olahraga
dan
seni,
laboratorium
komputer,komputer, Lap toplinfokus,intemet, dan printer) , (3) Penyaluran
atau Pendayagunaan, (4) Pemelibaraan dan Pelaporan terhadap seluruh sarana
prasarana sekolah.
2) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membina, membimbing, dan
memotivasi bawahannya untuk meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran,
yaitu : (I) membina dan membimbing para bawahannya khususnya guru dengan
cara mengadakan supervisi pengajaran, (2)
Melakukan teguran, kritikan,
maupun saran untuk berbuat lebih baik dalam melaksanakan tugas, (3)
Kesadaran
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya, dan (4) memberikan saran dan memotivasi pada bawahan
untuk meningkatkan kemampuan dalam mengajar.
3) Upaya kepala sekolah menerapkan kurikulum untuk meningkatkan mutu
pelayanan pembelajaran, yaitu I) Penetapan guru-guru mengajar sesuai dengan
keahliannya, 2) Pembuatan perangkap pembelajaran, 3) meningkatkan dan
mengembangkan pengalaman mengajar guru-guru melalui; penataran-penataran
bidang studi, pelatihan, lokakarya, pertemuan MGMP, 4) kepala sekolah
83
memberikan melanjutkan jenjaog pendidikan S-2, 5) mengoperasikan Lap top
dalam pelaksanaan pembelajaran, 6) adanya program pertemuan rutin, dan 7)
mengaktitkan ekstrakurikuler.
B. Saran
Saran-saran ini ditujukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan
untuk meningkatakan mutu pelayanan pembelajaran, baik sebagai umpan batik
maupun tindak lanjut yang hams ditingkatakan. Saran-saran ini diangkat dari
basil penelitian yang telah disimpulkan diatas, yaitu :
I) Kepala sekolah hendaknya mengelola sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan sekolah yang dapat menunjang pembelajaran, dengao melibatkan
komite sekolah, alumni, atau stokholder, dan memberdayakan guru.
2) Kepala
sekolah secara terus menerus harus membina, membirnbing, dan
memotivasi bawahannya untuk meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran
3) Kepala sekolah harus menerapkan kurikulum untuk meningkatkan layanan
pembelajaran dengan meningkatkan, mengembangkan pengalaman mengajar
guru-guru, dan mengaktitkan ekstrakurikuler.
84
DAFfAR PUSTAKA
Arcaro, S. Jerome. 2007. Pendidilcan Berbusis Mulu. Jogjakata : Puslaka Pelajar.
Bogdan. R.C. dan Bilken, S.K. 1981. Qua/itive Research for Education. Boston :
Allyn and Bacon.
Daniln, Sudarwan. 2006. Visi Bant Manajemen Selwlah. Jakarta : Bum.i Aksara.
Dinas Pendidikan. 2008. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pendidilwn Kota Medon. Medan : Citra Pramatra.
Engkoswara. 1987. D
(~ar
- Du.s
a r
Administru.si PendiJilwn. Jakarta : Depdikbud
Maleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kuulitatif Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Manullang, Belferik. 2006. Kepemimpinan Pedagogis. Medao
Pasc.asaljana UNitv1ED.
Progr-am
Nac;ution, S. IQ88. MetodologiPenelitirm Nalvralistik-Kuantitnt(f Bandung
Remaja Rosc!a Karya.
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 2004. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji
Masagung.
P~ :nhi
mhfnga
Tesis.
i\·1edan : P?s Unim
~d.
PtJr\'.211!0. Ngaiim. 2005. Admi!listrasi Jan Superri::.i Pe:uiiJikun. Bandung : PT.
Rema ja Rosdakarya.
Pascasariana Universitas Negeri Medan. 2007. Pedeman
Sagala, Syaiful.2007. Manajemen Strategik da/am Peninl!,katan Mutu Pendidikan.
Bandung : Alfabeta.
Sanjaya.Wina. 2008. Pembelqiaran dalam lmplementasi Kurikulum Berbasis
Kvmpetensi. Jaka11a: Kencana.
Sanusi, Achmad, etal. 1991. Studi Pengembangan :'vfodel Pendidikan Profesional
Tenaga Kependidikan. Jakarta : !KIP Bandung.
Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan Dosar
professional. Bandung : Aksarn
T eo
re
ti . ~
Untuk praklek
Usman,Husaini. 2006. Manajemen Teori,Praktek, dan Rise/ Pendidikan. Jakarta :
Bumi Ak:sara.
Usman, Nasir. 1994. Kepemimpinan Kepala Seka!ah SMA Negeri di Wilayah Bireun
Aceh Utam. Tesis PPS !KIP Bandung, tidak diterbitkan.
85
Wahjosumidjo. 1982. Peraaturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 28 dan 29
tahun 1990 serta Nomor 18 tahun 1992. Jakarta : Depdikbud .
........... ............. 1986. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia.
........................ l999. TAP MPR-Ketetapan MPR 1999. Surabaya: Bina Pustaka
2007. Peraturan la,Jenteri Pendidikan Nasional Republik
Jndonesia,nomor 24 tahun 2007. Jakarta : Depdiknas.
........................
..
86
rt~u
tz,_~
~ U p~
P ~ ~l?:.
y'~
: yt;:.-~
K~:paht.
~ !'~ : !1~.J4$
-/ f:; :,c&;~
~
(;,1!,
·~
c;t·H~h
:ar~
t~.h'i<
.Neg;o~:-!
di s:~lA
-
n ~A;rtn
gk~tlenelitian
Posisi kepala sekolah berada pada "bottle neck" yang sulit di antara
berbagai kepentingan. kadang-kadang antar satu dengan yang lainnya saling
hertentangan. Dari atasan mcnerima instruksi. tanggung jawab dan pcraturanperaturan yang harus dilaksanakan. Sedangkan pada posisi lain, bawahan juga
merupakan tanggung jawab kepala sckolah khususnya rerhadap hai-hal yang ada
kaitannya dengan kepentingan guru, misalnya dalam pembagian tugas guru,
pembinaan guru, dan pcmberian motivasi juga inspirasi.
Untuk itu kepala sekolah harus dapat menempatkan dirinya pada posisi
yang tepat diantara berbagai kepentingan dengan memperhatikan aturan-aturan
(birokrasi).
Upaya
kepemim pinan
pada saat sekarang semakin
dituntut
kepemimpinan yang berkualitas. apalagi setelah lahimya Undang-undan Rl No. 20
tahun 2003 tentang Siste rn Pendidikan Nasional.
6
Pada satu pihak. kepala sekolah harus memiliki dan metaksanakan tugas
sebagai unsur utama, diantaranya pendidikan, proses belajar mengajar, dan
pengembangan protesi. Apalagi guru yang juga berfungsi sebagai wali kelas
dituntut harus mengemban tugas dengan maksimal. Keadaan di lapangan kadang·
kadang guru·guru saling berlomba untuk mencari dan ruengumpulkan angka
kredit. Ada kecenderungan bahwa lebih penting mcmpersiapkan hal·hal
administratif dari pada melaksanakan kegiatan belajar menganjar sebagai tugas
dan tanggung jawab, karena mereka bertikir bahwa persiapan yang berupa
adm inistrasi guru dan wali kelas mendapat angka kredit yang lebih jelas
jaminannya.
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa upaya kepemimpinan kepala
sekolah beroricntasi pada tugas·tugas yang diJaksar.akar. dan sckaligus pada tata
•
hubungan manusiawi dengan seluruh stafnya. Kepala seko!ah dituntut dapat
mengkonformasikan dan mengkomunikasikan ide-idt>nya secara jelas dan dapat
')
dip~ha
mi
oieh guru-guru. Di sarnping ilu. kt>:pa!a St': koiah uilunn.ll harus dap;H
mempertimbangkan gagasan-gagasan yang muncui dari individu atau kelompok
stafnya.
Dalam bat ini keterampilan administratif merupakan taktor yang dapat
mempengaruhi upaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kemampuan dan Jatar
belakang pendidikan yang sesuai, serta pengalaman administrasi yang cukup,
maka dapat menjadi faktor pendukung tercapainya tujuan Upaya kepemimpinan
kepala seko!ah kadang·kadang harus disesuaikan d cngan kematangan guru,
kesediaan guru bekerja sarna, sehingga timbul adan)'a rasa senang dan puas antara
guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas. Dengan adanya upaya
penciptaan/ pemeliharaan suasana atau kondisi sekolah yang kondusif secara
7
keseluruban. Maka aspek ini yang akan ditcliti
dengan maksud agar
kepemimpinan sebagai pemimpin sekolah tidak terlepas dari kontcks utamanya.
Dalam hal ini penelitian difokuskan pada upaya-upaya k.epala sekolah
dalam rangka meningkatkan mutu petayanan pembelajaran yang dikumpulkan
berdasarkan sejauh mana upaya-upaya kepala sckolab dalam mcngelola SMA
Negeri 4 Medan.
C. Rumusan Masalah Penclitian
Dari uraian di atas, aspek-aspek pokok yang dikaji dalam penelitian ini
dijabarkan pada rumusan rnasalah di bawah ini:
l.
Bagaimanakah upaya kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana untuk
meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran?
2.
Bagaimanakah upaya-u paya
k~pal
sekolah dalam membina, membi mbing,
dan memotivasi bawahannya untuk meningkatkan
mutu peloyanan
pembelajaran ?
3.
Bagai.manakah
upaya
kepala
sekolah menerapkan kurilwlum
meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran ?
D. T ujuan Penelitian
T~juan
umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas
mengenai upaya kepala sekolah dalam meningkatkan k'llalitas pendidikan di SM A
Negeri 4 Medan, dalam hal ini kepemimpinan nya yang utama ditelaah, kemudian
diidentifikasikao melalui deskripsi, sedangkan yang dianalisis mengenai upaya
kepala sekolah dalam mengelola satu sekolah untuk meningkatkan kualitas
layanan pembelajaran khususnya di SMA Negeri 4 Medan.
8
•
Berdasarkan tujuan umum tersebut di atas, maka tujuan khusus yang ingin
dicapai melalui pcnelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.
Upaya kepala sekolah mengelola samna dan prasarana untuk meningkatkan
mutu pelayanan pembelajaran.
2.
Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membina, membimbing. dan
mcmotivasi bawahrumya untuk meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran.
3.
Upaya kepala sekolah menerapkan kurikulum untuk nteoingkatkan mutu
pelayanan pembelajaran.
E. Mnnfaat Penelitian
Se~:ar
teoritis basil penelitian
1111
diharapkan akan bennanfaat sebagai
berikut:
1. Oapal Jijad ikan St!bagai media untuk mengembangkan stralegi pembinaau
guna menghindari terjadinya hambatan yang menghalangi usaha-usaha
kepn!a sekolah seb:!gai pemimpin.
2. Dapat d ijadikan sebagai infonuasi dan masukan terhadap kepala sekolah
SMA Negcri 4 Medan dalam penyempumaan dan perbaikan kegiatannya
sebagai pemimpin kegiatan pembelajaran.
3. Dapat dijadikan referensi bagi sekolah lain dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan pembelajaran.
4. Diharapkan
SMA Negeri 4 Medan semakin dike nal oleh masyarakat,
sehingga SMA Negeri 4 Medan tetap menjadi sekolah idaman bagi
masyarakat, dan disamping itu mampu meningkatkan kualitasnya hingga
sejajar dengan sekolah bertarafnasional a tau bahkan internasional.
9
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleb, upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan pelayanan pembelajaran adalah :
I)
Upaya kepala sekolah mengelola sarana dan prasarana untuk meningkatkan
mutu pelayanan pembelajaran, yaitu : (I) Perencanaan, (2) Pengadaan (
perpustak.aan,
laboratorium
IPA,
olahraga
dan
seni,
laboratorium
komputer,komputer, Lap toplinfokus,intemet, dan printer) , (3) Penyaluran
atau Pendayagunaan, (4) Pemelibaraan dan Pelaporan terhadap seluruh sarana
prasarana sekolah.
2) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam membina, membimbing, dan
memotivasi bawahannya untuk meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran,
yaitu : (I) membina dan membimbing para bawahannya khususnya guru dengan
cara mengadakan supervisi pengajaran, (2)
Melakukan teguran, kritikan,
maupun saran untuk berbuat lebih baik dalam melaksanakan tugas, (3)
Kesadaran
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya, dan (4) memberikan saran dan memotivasi pada bawahan
untuk meningkatkan kemampuan dalam mengajar.
3) Upaya kepala sekolah menerapkan kurikulum untuk meningkatkan mutu
pelayanan pembelajaran, yaitu I) Penetapan guru-guru mengajar sesuai dengan
keahliannya, 2) Pembuatan perangkap pembelajaran, 3) meningkatkan dan
mengembangkan pengalaman mengajar guru-guru melalui; penataran-penataran
bidang studi, pelatihan, lokakarya, pertemuan MGMP, 4) kepala sekolah
83
memberikan melanjutkan jenjaog pendidikan S-2, 5) mengoperasikan Lap top
dalam pelaksanaan pembelajaran, 6) adanya program pertemuan rutin, dan 7)
mengaktitkan ekstrakurikuler.
B. Saran
Saran-saran ini ditujukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan
untuk meningkatakan mutu pelayanan pembelajaran, baik sebagai umpan batik
maupun tindak lanjut yang hams ditingkatakan. Saran-saran ini diangkat dari
basil penelitian yang telah disimpulkan diatas, yaitu :
I) Kepala sekolah hendaknya mengelola sarana dan prasarana sesuai dengan
kebutuhan sekolah yang dapat menunjang pembelajaran, dengao melibatkan
komite sekolah, alumni, atau stokholder, dan memberdayakan guru.
2) Kepala
sekolah secara terus menerus harus membina, membirnbing, dan
memotivasi bawahannya untuk meningkatkan mutu pelayanan pembelajaran
3) Kepala sekolah harus menerapkan kurikulum untuk meningkatkan layanan
pembelajaran dengan meningkatkan, mengembangkan pengalaman mengajar
guru-guru, dan mengaktitkan ekstrakurikuler.
84
DAFfAR PUSTAKA
Arcaro, S. Jerome. 2007. Pendidilcan Berbusis Mulu. Jogjakata : Puslaka Pelajar.
Bogdan. R.C. dan Bilken, S.K. 1981. Qua/itive Research for Education. Boston :
Allyn and Bacon.
Daniln, Sudarwan. 2006. Visi Bant Manajemen Selwlah. Jakarta : Bum.i Aksara.
Dinas Pendidikan. 2008. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pendidilwn Kota Medon. Medan : Citra Pramatra.
Engkoswara. 1987. D
(~ar
- Du.s
a r
Administru.si PendiJilwn. Jakarta : Depdikbud
Maleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kuulitatif Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Manullang, Belferik. 2006. Kepemimpinan Pedagogis. Medao
Pasc.asaljana UNitv1ED.
Progr-am
Nac;ution, S. IQ88. MetodologiPenelitirm Nalvralistik-Kuantitnt(f Bandung
Remaja Rosc!a Karya.
Nawawi, Hadari dan Martini Hadari. 2004. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Haji
Masagung.
P~ :nhi
mhfnga
Tesis.
i\·1edan : P?s Unim
~d.
PtJr\'.211!0. Ngaiim. 2005. Admi!listrasi Jan Superri::.i Pe:uiiJikun. Bandung : PT.
Rema ja Rosdakarya.
Pascasariana Universitas Negeri Medan. 2007. Pedeman
Sagala, Syaiful.2007. Manajemen Strategik da/am Peninl!,katan Mutu Pendidikan.
Bandung : Alfabeta.
Sanjaya.Wina. 2008. Pembelqiaran dalam lmplementasi Kurikulum Berbasis
Kvmpetensi. Jaka11a: Kencana.
Sanusi, Achmad, etal. 1991. Studi Pengembangan :'vfodel Pendidikan Profesional
Tenaga Kependidikan. Jakarta : !KIP Bandung.
Sutisna, Oteng. 1989. Administrasi Pendidikan Dosar
professional. Bandung : Aksarn
T eo
re
ti . ~
Untuk praklek
Usman,Husaini. 2006. Manajemen Teori,Praktek, dan Rise/ Pendidikan. Jakarta :
Bumi Ak:sara.
Usman, Nasir. 1994. Kepemimpinan Kepala Seka!ah SMA Negeri di Wilayah Bireun
Aceh Utam. Tesis PPS !KIP Bandung, tidak diterbitkan.
85
Wahjosumidjo. 1982. Peraaturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 28 dan 29
tahun 1990 serta Nomor 18 tahun 1992. Jakarta : Depdikbud .
........... ............. 1986. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia.
........................ l999. TAP MPR-Ketetapan MPR 1999. Surabaya: Bina Pustaka
2007. Peraturan la,Jenteri Pendidikan Nasional Republik
Jndonesia,nomor 24 tahun 2007. Jakarta : Depdiknas.
........................
..
86