KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

(1)

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Ita Pratiwi Wuryandari NIM 1002635

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Ita Pratiwi Wuryandari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Ita Pratiwi Wuryandari Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(3)

(4)

Ita Pratiwi Wuryandari NIM 1002635

Penelitian ini dilatarbelakangi atas keingintahuan peneliti terhadap keefektifan metode Turnamen Membaca pada pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan di kelas X SOS 3 sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 siswa dan X SOS 4 sebagai kelas kontrol sebanyak 30 siswa. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen, (2) untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas kontrol dan (3) untuk mengetahui perbedaan antara kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka digunakanlah metode penelitian eksperimen kuasi melalui tes awal-tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol (pre-test post-test control group design). Teknik penelitian dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data berupa tes dan teknik pengolahan data yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan rumus uji t.

Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman dalam penelitian ini merupakan aplikasi dari metode turnamen membaca. Pada penelitian ini perlakuan diberikan dengan membentuk kelas menjadi beberapa kelompok dan setiap anggota kelompok tersebut harus bekerja sama satu sama lain demi meraih poin terbanyak. Selain siswa harus bekerja sama untuk menyusun kalimat acak, seluruh siswa juga harus bekerja sama untuk menemukan fakta, opini dan informasi penting lainnya dalam teks eksposisi yang telah disusunnya tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan tes awal dan tes akhir pada kedua kelas tersebut diperoleh bahwa bahwa atau 2,302 ≥ 2,002. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen dan siswa di kelas kontrol. Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut maka peneliti menyarankan kepada guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk menggunakan metode Turnamen Membaca pada pembelajaran membaca pemahaman, karena metode ini mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks yang mereka baca dengan baik. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menerapkan metode ini dengan teknik pembelajaran yang lebih kreatif dan menggunakan teks jenis lainnya yang lebih menarik serta penelitian bisa dilakukan pada jenjang sekolah yang lebih tinggi atau lebih rendah.


(5)

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

Ita Pratiwi Wuryandari NIM 1002635

This research is conducted as the curiosity of researcher of the effectiveness of Turnamen Membaca method in reading comprehension. This research did in class X SOS 3 as an experimental class and X SOS 4 as an control class. The purpose of this study was (1) to determine the ability of reading comprehension of students in the experimental class, (2) to determine the ability of reading comprehension of students in the control class, and (3) to determine the difference between reading comprehension ability of students in the experimental class and the control class.

To achieve these purpose, then the researcher used a quasi-experimental research method through pre-test post-test control group design. Engineering research in this study include data collection techniques such as testing and data processing techniques which include normality test, homogeneity, and hypothesis testing using t-test formula.

Learning reading comprehension planning in this study is the application of the method to read the tournament. In this study the treatment given by forming the class into groups and each group member must cooperate with each other to won the most points. In addition students must work together to draw up a random sentence, all students must work together to find the facts, opinions and other important information in the text that have been drawn exposition.

Based on the calculation results of the initial test and final test on these two classes is obtained that t_value ≥ t_table or 2.002 ≥2.302. This means that Ho is rejected and Ha accepted, in other words, there are significant differences in reading comprehension ability of the students in the experimental class and the students in the control class. Based on the hypothesis testing, the researcher suggests to Bahasa teachers to use the Turnamen Membaca method on learning reading comprehension, because this method is able to enhance the students’s understanding of the text that they read well. For further research, it is recommended to apply this method with a more creative learning techniques and the use of other types of text that is more interesting and the research can be done at school level higher or lower.


(6)

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI A. Ihwal Metode Turnamen Membaca ... 8

1. Metode Turnamen Membaca ... 8

2. Tahapan-tahapan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Turnamen Membaca ... 9

3. Penggunaan Metode Turnamen Membaca dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 11

4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Turnamen Membaca ... 12

B. Ihwal Membaca Pemahaman ... 13

1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 13

2. Tujuan Membaca Pemahaman ... 14

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 14

4. Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Membaca Pemahaman ... 16


(7)

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

C. Penelitian yang Relevan ... 19

1. Penelitian dengan Menggunakan Metode Team Game Tournament (TGT) ... 19 2. Penelitian tentang Membaca Pemahaman ... 20

D. Asumsi ... 21

E. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 23

1. Metode Penelitian ... 23

2. Desain Penelitian... 23

B. Populasi dan Sampel ... 24

1. Populasi ... 24

2. Sampel ... 24

C. Definisi Operasional ... 25

1. Metode Turnamen Membaca ... 25

2. Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 25

D. Instrumen Penelitian ... 25

1. Instrumen Tes ... 26

a. Bahan bacaan ... 26

b. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31

1) Uji Validitas ... 31

2) Uji Reliabilitas ... 33

2. Instrumen Perlakuan ... 35

a. Rambu-rambu Perlakuan ... 35

1) Rasional ... 35

2) Prinsip Dasar ... 36

3) Tahapan Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 36

4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 38

E. Prosedur Penelitian ... 45

1. Tahap persiapan ... 45


(8)

3. Tahap Analisis Data ... 46

4. Tahap Pembuatan Kesimpulan ... 46

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 46

1. Teknik Pengumpulan Data ... 46

2. Teknik Pengolahan Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 52

B. Deskripsi Data ... 53

C. Pengolahan Data ... 57

1. Uji Normalitas ... 57

a. Kelas Eksperimen ... 57

1) Tes Awal ... 57

2) Tes Akhir ... 61

b. Kelas Kontrol ... 64

1) Tes Awal ... 64

2) Tes Akhir ... 67

2. Uji Homogenitas ... 70

a. Kelas Eksperimen ... 70

b. Kelas Kontrol ... 71

3. Uji Hipotesis ... 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 85

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87 LAMPIRAN


(9)

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi atau disebut quasi experimental research. Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang sistematis dan logis untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain. Penelitian eksperimen kuasi dipilih karena peneliti tidak mengontrol hal-hal yang bersifat di luar penelitian seperti keadaan psikologis siswa atau keadaan fisik siswa. Penggunaan metode eksperimen kuasi ini untuk mengetahui keefektifan atau keberhasilan penggunaan metode Turnamen Membaca dalam pembelajaran membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembang. Adapun hasil yang akan ditampilkan dalam penelitian ini berupa skor atau nilai siswa yang menunjukkan adanya penurunan, peningkatan atau stagnasi nilai siswa dalam pembelajaran membaca dengan menggunankan metode Turnamen Membaca.

2. Desain Penelitian

Eksperimen yang dilakukan pada penelitian ini adalah jenis kuasi eksperimen, dengan bentuk Control Group Pre-test Post-test. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol akan dipilih secara random atau acak. Berikut desain penelitian Control Group Pre-test Post-test (Arikunto, 2010: 125).

Gambar 3.1

Desain Penelitian Control Group Pre-test Post-test

E O1 X1 O2


(10)

Keterangan:

E = kelas eksperimen

K = kelas kontrol

O1 = tes awal kelas eksperimen

O2 = tes akhir kelas eksperimen

O3 = tes awal kelas kontrol

O4 = tes akhir kelas kontrol

X1 = perlakuan yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan menggunakan

Metode Turnamen Membaca

X2 = perlakuan yang dilakukan pada kelas kontrol dengan menggunakan

Metode Terlangsung

Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pre-test) dengan tes yang sama (O1,O3). Kemudian kelompok E sebagai kelas eksperimen diberi perlakuan khusus berupa penerapan metode turnamen membaca (X1). Sementara itu, kelompok K sebagai kelas kontrol menggunakan metode terlangsung (X2) dalam pembelajaran. Setelah itu, kedua kelompok diberi tes akhir (post-test) dengan tes yang sama (O2, O4). Hasil dari keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang signifikan antara kedua hasil tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan pengaruh yang diberikan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Lembang tahun ajaran 2013/2014 yaitu kelas X-MS 1, X-MS 2, X-MS 3, X-MS 4, X-MS 5, X-SOS 1, X-SOS 2, X-SOS 3, X-SOS 4 dan X-SOS 5.

2. Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu teknik sampel yang dilakukan dengan cara mengocok kertas yang berisi nama kelas dari seluruh populasi yang dijadikan objek


(11)

penelitian. Setelah dikocok akan keluarlah nama kelas yang dijadikan sebagai kelas penelitian baik untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Dengan teknik ini pelaksanaan eksperimen bersifat alami dan setiap anggota dari populasi memilki peluang yang sama besar untuk diteliti. Untuk sampel dalam penelitian ini menggunakan kelas X-SOS 3 sebagai kelas eksperimen yaitu sebanyak 30 siswa dan untuk kelas kontrol menggunakan kelas X-SOS 4 yaitu sebanyak 30 siswa.

C. Definisi Operasional

1. Metode Turnamen Membaca

Metode Turnamen Membaca yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah metode membaca yang menuntut siswa untuk memahami bacaan dengan jalan menemukan informasi penting dari teks yang diberikan. Siswa bersaing dengan kelompok lain saat mencoba untuk menemukan informasi penting tersebut.

2. Pembelajaran Membaca Pemahaman

Pembelajaran membaca pemahaman yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran membaca yang menuntut siswa untuk memahami isi bacaan dan pesan serta hal-hal penting yang terdapat dalam wacana.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua bentuk yaitu instrumen tes dan instrumen perlakuan. Instrumen tes digunakan untuk mengukur pemahamana siswa mengenai bacaan yang diberikan dengan jalan memberikan tes awal dan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kontrol. Instrumen perlakuan diberikan kepada siswa dengan maksud memberikan perlakuan yang tepat agar siswa lebih memahami bacaan dengan baik. Instrumen perlakuan diberikan dalam bentuk rancangan pembelajaran yang menggunakan metode Turnamen Membaca. Keefektifan metode ini akan dilihat dari hasil tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.


(12)

1. Instrumen Tes

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk lembar soal pilihan ganda. Dalam penelitian ini tes yang diberikan yaitu tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes berisi tentang pemahaman dari wacana yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.

Kedua tes ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini dilakukan untuk memeroleh data berupa hasil penelitian membaca pemahaman sebelum serta setelah menggunakan metode Turnamen Membaca.

Alat evaluasi yang disusun oleh peneliti berupa tes tertulis dengan bentuk soal objektif (pilihan ganda) berjumlah 60 soal dengan kriteria nilai ideal 100. Selain itu tes ini juga dilengkapi enam buah wacana, yang dibagi menjadi tiga wacana beserta 30 soal untuk tes awal dan tiga wacana beserta 30 soal untuk tes akhir. Masing-masing wacana memiliki 10 butir soal. Selain itu wacana yang digunakan juga sudah disesuaikan dan dihitung menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry.

a. Bahan bacaan

Bacaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks eksposisi seperti yang dimaksud dalam kurikulum 2013. Teks eksposisi dipilih karena teks ini banyak ditemui di kehidupan sehari-hari. Selain itu, digunakannya teks eksposisi dalam penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami bacaan teks eksposisi yang baru mereka temui dalam kurikulum 2013. Sebagian besar siswa memang belum memahami dengan baik struktur teks eksposisi yang baru mereka pelajari kurang dari setahun ini.

Teks eksposisi merupakan jenis teks yang berfungsi untuk

mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat. Teks ini berbeda dengan teks diskusi yang berisi dua sisi argumentasi, teks eksposisi hanya berisi satu sisi argumentasi: sisi yang mendukung atau sisi yang menolak. Struktur teksnya adalah pernyataan pendapat (tesis) ^ argumentasi ^ penegasan ulang pendapat.


(13)

Teks untuk tes awal dan tes akhir yang diberikan kepada siswa telah melewati pengukuran keterbacaan yang dihitung menggunakan formula keterbacaan grafik Fry. Berikut tabel hasil pengukuran teks eksposisi yang sudah diukur dengan menggunakan formula keterbacaan grafik Fry.

Tabel 3.1

Hasil Pengukuran Keterbacaan Grafik Fry

Tes Judul Teks

Suku Kata per 100 Kata Kalimat per 100 Kata

Jenjang Keterangan

Tes Awal

Dua Teori Paling "Gila" Terkait Hilangnya Malaysia Airlines MH370

161,4 6,6 10 Sesuai

Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh

Manusia

156 5,6 10 Sesuai

Pulau Lombok -Pantai

Senggingi 151 4,4 10 Sesuai

Tes Akhir

Pencegahan Osteoporosis 163,2 7 10 Sesuai

Obyek wisata Gunung

Jaya Wijaya 157,8 5,7 10 Sesuai

Tenggelamnya Kapal

Sewol di Korea Selatan 161,8 5,8 10 Sesuai

Perlakuan 1

Finlandia Negara dengan Kualitas Pendidikan

Terbaik di Dunia

163,6 6,1 10-11 Sesuai

Perlakuan 2

Suhu Dingin Di Amerika Serikat - Air Terjun

Niagara Membeku

162,3 6,54 10 Sesuai

Perlakuan 3

HIV AIDS, Penyakit yang Belum Teratasi namun

Bisa Dicegah


(14)

Kisi-kisi soal berikut merupakan kisi-kisi soal untuk uji validitas dan reliabilitas soal tes awal yang peneliti ujikan di kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk uji validitas dan reliabilitas peneliti menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 45 soal. Soal yang dianggap tidak valid dan reliabel maka dibuang dan peneliti hanya menggunakan 30 soal untuk melakukan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun kisi-kisi soal tes awal untuk uji validitas dan reliabilitas yang telah dibuat oleh peneliti dengan memerhatikan jenjang soal dari K1 hingga K7. Berikut kisi-kisi soal tes awal yang peneliti buat.


(15)

Tabel 3.2

Kisi- kisi Soal Tes Awal

Sama halnya dengan kisi-kisi soal tes awal pada kisi-kisi soal tes akhir berikut merupakan kisi-kisi soal untuk uji validitas dan reliabilitas soal tes awal yang peneliti ujikan di kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk uji validitas dan reliabilitas peneliti menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 45 soal. Soal yang dianggap tidak valid dan reliabel maka dibuang dan peneliti hanya

No. Materi ujian: Wacana +

Aspek Tes

Aspek Soal Jumlah

Soal

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

A.

Dua Teori Paling "Gila" Terkait Hilangnya Malaysia Airlines MH37

15

1. Informasi Tersurat 1,2 8 15

2. Ide Pokok 6,10

3. Kosakata 4,7 11

4. Tema 3

5. Fakta dan Opini 9,12

6. Struktur Teks

Eskposisi

5 14

7. Tanggapan 13

B.

Efek Bahaya Asap Rokok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

15

1. Informasi Tersurat 17,

18

21, 22

30

2. Ide Pokok 19

3. Kosakata 20,

23 24

4. Tema 16

5. Fakta dan Opini 26,27

6. Struktur Teks

Eksposisi

25,28

7. Tanggapan 29

C.

Pulau Lombok - Pantai Senggingi

15

1. Informasi tersurat 31 41 36 45

2. Ide Pokok 33,34

3. Kosakata 32,

38

35

4. Tema 37

5. Fakta dan Opini 39,40

6. Struktur Teks

Eksposisi

42 43

7. Kesimpulan

8. Tanggapan 44


(16)

menggunakan 30 soal untuk melakukan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun kisi-kisi soal tes akhir untuk uji validitas dan reliabilitas yang telah dibuat oleh peneliti dengan memerhatikan jenjang soal dari K1 hingga K7. Berikut kisi-kisi soal tes awal yang peneliti buat.

Tabel 3.3

Kisi- kisi Soal Tes Akhir

No. Materi ujian: Wacana +

Aspek Tes

Aspek Soal Jumlah

Soal

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

A.

Cara Pencegahan Osteoporosis

15

1. Informasi tersurat 6 1 2,11 15

2. Ide Pokok 4 3

3. Kosakata 8 5

4. Tema 7

5. Fakta dan Opini 9,10

6. Struktur Teks

Eksposisi

12 13

7. Tanggapan 14

B. Objek Wisata Jaya Wijaya

15

1. Informasi Tersurat 17,18,

24

23 22 30

2. Ide Pokok 20

3. Kosakata 21 19

4. Tema 16

5. Fakta dan Opini 26,27

6. Struktur Teks

Eksposisi

25, 28

7. Tanggapan 29

C. Tenggelamnya Kapal Sewol Korea Selatan

15

1. Informasi Tersurat 36,37 38 32 45

2. Ide Pokok

3. Kosakata 33 41 35,

40, 42

4. Tema 31

5. Fakta dan Opini 39

6. Struktur Teks

Eskposisi

34,44

7. Tanggapan 43


(17)

b. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum lembar tes disebar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas dahulu agar kevalidan tes tersebut dapat dipercaya dan tes tersebut dapat digunakan untuk kelas apapun dan pada waktu kapanpun. Pada penelitian ini peneliti menggunakan program SPSS utnuk menguji validitas dan reliabilitas tes. Adapun langkah-langkah pengujian kedua uji tersebut dengan menggunakan program SPSS sebagai berikut.

1) Uji Validitas

Uji validitas tes awal dilakukan di kelas X SOS 2 dan X SOS 5. Kedua kelas tersebut dipilih karena sesuai dengan karakteristik kelas yang dijadikan kelas eksperimen dan kontrol. Sebelum soal diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, soal telah diujikan terlebih dahulu kepada kelas lain. Hal ini berguna untuk menguji soal yang diberikan valid dan reliabel atau tidak. Pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan program SPSS.

Adapun langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti dalam menguji soal-soal tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan uji validitas (Trihendradi, 2013: 196-197).

a) Masukkan data di variabel view

b) Buka data view

c) Klik Transform Compute pada menu sehingga muncul kotak dialog

Compute Variable.

d) Pada kotak Target Variable masukkan nama variabel yang akan dibuat, yaitu Total. Pada kotak Numeric Expression jumlahkan semua nilai pertanyaan.

e) Klik Ok.

Setelah variabel total terbentuk, dapat langsung dilakukan uji validitas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Trihendradi, 2013: 197-198).

a) Klik Analyze Correlate Bivariate pada menu sehingga muncul kotak Bivariate Correlations.

b) Masukkan variabel P1 – P45 dan variabel total pada kotak Variables, pilih Pearson pada Correlation Coefficients.


(18)

Untuk menentukan nilai setiap butir soal itu valid atau tidak kita bisa melihat jika sig > maka kuesioner atau pertanyaan valid. Sebaliknya jika sig <

maka kuesioner atau pertanyaan tidak valid (Trihendradi, 2013:199).

Adapun hasil dari pengujian validitas tes tersebut yaitu sebagai berikut: Tabel 3.4

Uji Validitas Tes Awal dan Tes Akhir

Tes Awal Tes Akhir

No. Nilai

Korelasi

Nilai

Signifikansi Keterangan No.

Nilai Korelasi

Nilai

Signifikansi Keterangan

1. 0,478 0,000 Valid 1. 0,241 0,076 Valid

2. 0,119 0,194 Tidak Valid 2. 0,330 0,023 Valid

3. -0,039 0,388 Tidak Valid 3. 0,141 0,203 Tidak Valid

4. 0,363 0,003 Valid 4. 0,110 0,258 Tidak Valid

5. 0,183 0,090 Valid 5. -0,025 0,441 Tidak Valid

6. -0,022 0,436 Tidak Valid 6. 0,264 0,057 Valid

7. 0,358 0,004 Valid 7. 0,135 0,212 Tidak Valid

8. 0,241 0,038 Valid 8. 0,037 0,415 Tidak Valid

9. 0,003 0,490 Tidak Valid 9. 0,260 0,060 Valid

10. 0,290 0,016 Valid 10. 0,191 0,128 Valid

11. 0,192 0,080 Valid 11. 0,335 0,021 Valid

12. 0,277 0,020 Valid 12. 0,306 0,086 Valid

13. 0,342 0,005 Valid 13. 0,466 0,002 Valid

14. 0,449 0,000 Valid 14. 0,349 0,017 Valid

15. 0,220 0,053 Valid 15. 0,342 0,069 Valid

16. 0,113 0,206 Tidak Valid 16. 0,037 0,415 Tidak Valid

17. 0,183 0,090 Valid 17. 0,651 0,000 Valid

18. 0,134 0,165 Tidak Valid 18. 0,281 0,046 Valid

19. 0,300 0,013 Valid 19. - - Tidak Valid

20. 0,354 0,004 Valid 20. 0,236 0,080 Valid

21. 0,310 0,011 Valid 21. 0,421 0,005 Valid

22. 0,551 0,000 Valid 22. 0,301 0,035 Valid

23. 0,079 0,284 Tidak Valid 23. 0,203 0,114 Valid

24. 0,170 0,107 Valid 24. 0,226 0,089 Valid

25. 0,365 0,003 Valid 25. 0,437 0,003 Valid

26. 0,297 0,014 Valid 26. 0,293 0,039 Valid

27. -0,071 0,304 Tidak Valid 27. 0,178 0,146 Valid

28. 0,467 0,000 Valid 28. 0,454 0,002 Valid

29. 0,081 0,279 Tidak Valid 29. 0,072 0,336 Tidak Valid

30. 0,268 0,085 Valid 30. 0,197 0,121 Valid

31. 0,184 0,090 Valid 31. 0,462 0,002 Valid

32. 0,026 0,426 Tidak Valid 32. 0,520 0,000 Valid


(19)

34. 0,119 0,193 Tidak Valid 34. 0,242 0,074 Valid

35. 0,171 0,106 Valid 35. 0,494 0,002 Valid

36. 0,171 0,107 Valid 36. -0,095 0,289 Tidak Valid

37. 0,243 0,037 Valid 37. 0,373 0,011 Valid

38. -0,004 0,489 Tidak Valid 38. 0,561 0,000 Valid

39. 0,343 0,005 Valid 39. 0,135 0,212 Tidak Valid

40. 0,312 0,010 Valid 40. 0,475 0,001 Valid

41. 0,260 0,027 Valid 41. 0,373 0,011 Valid

42. 0,179 0,096 Valid 42. 0,161 0,171 Tidak Valid

43. 0,072 0,301 Tidak Valid 43. 0,412 0,006 Valid

44. 0,195 0,077 Valid 44. 0,075 0,330 Tidak Valid

45. 0,289 0,016 Valid 45. 0,191 0,128 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut dapat ditemukan bahwa terdapat 13 butir soal yang tidak valid pada uji validitas untuk tes awal yaitu nomor soal 2, 3, 6, 9, 16, 18, 23, 27, 29, 32, 34, 38, 43. Maka soal tes awal yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 44 dan 45. Karena peneliti hanya membutuhkan 30 soal saja untuk tes awal maka 3 soal yang valid tidak peneliti gunakan.

Adapun berdasarkan hasil uji validitas untuk tes akhir di atas dapat ditemukan bahwa terdapat 12 butir soal yang tidak valid yaitu nomor soal 3, 4, 5, 7, 8, 16, 29, 36, 39, 42 dan 44. Maka soal tes akhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1, 2, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 40, 41, 43 dan 45. Karena peneliti hanya membutuhkan 30 soal saja untuk tes akhir maka 3 soal yang valid tidak peneliti gunakan.

2) Uji Reliabilitas

Selanjutnya, peneliti melakukan uji reliabilitas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Trihendradi, 2013: 199-201).

a) Klik Analyze Scale Reliability Analysis pada menu sehingga muncul kotak dialog Reliability Analysis.

b) Pada kotak Items masukkan semua variabel pertanyaan, yaitu P1 – P45 dan total.


(20)

c) Klik Statistics maka akan muncl kotak dialog Reliability Analysis Statistics. d) Pada kotak Descriptive for, cek Scale if item deleted, kemudian klik Continue. e) klik Ok.

Untuk menentuka tes yang diuji reliabel atau tidak, peneliti menggunakan tabel kriteria koefesien korelasi sebagai berikut (Arikunto, 2012:89):

Tabel 3.5

Tabel Kriteria Koefesien Korelasi

Nilai Keterangan

0,800 – 1,00 Sangat tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Adapun hasil dari uji reliabilitas soal tes awal yang peneliti gunakan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Tes Awal Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.645 46

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut dinyatakan bahwa soal tes awal yang peneliti gunakan reliabel dangan tingkat reliabilitas yang cukup tinggi. Maka soal tes awal pun bisa langsung diberikan kepada kelas eksperimen dan kontrol.

Selain uji reliabilitas soal tes awal peneliti pun melakuka uji reliabilitas untuk soal tes akhir . Adapun hasil dari uji reliabilitas soal tes akhir tersebut.


(21)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Tes Akhir Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items

.672 46

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut dinyatakan bahwa soal tes akhir yang peneliti gunakan reliabel dangan tingkat reliabilitas yang cukup tinggi. Maka soal tes akhir pun bisa langsung diberikan kepada kelas eksperimen dan kontrol.

2. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa rambu-rambu pembelajaran membaca pemahaman teks eksposisi dan perencanaan pelaksanaan pembelajarannya menggunakan metode Turnamen Membaca ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

a. Rambu-rambu Perlakuan

Rambu-rambu ini dibuat sebagai acuan peneliti dalam menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) membaca pemahaman teks eksposisi di kelas eksperimen.

1) Rasional

Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Disamping itu, membaca juga merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahan tulis. Karena membaca merupakan kegiatan yang interaktif maka dibutuhkan metode membaca yang tepat agar siswa mampu membangun makna dengan aktif ketika mereka membaca daripada hanya menerima pesan secara pasif.

Metode Turnamen Membaca dirasa mampu untuk menumbuhkan kegiatan membaca yang interaktif tersebut. Metode ini melatih siswa untuk bisa bekerja sama dengan teman sekelompok demi meraih poin yang banyak untuk timnya. Siswa berlomba untuk menyusun kalimat acak menjadi paragraf utuh sehingga


(22)

siswa dapat dengan mudah menentukan ide pokok pada teks eksposisi tersebut. Diharapkan pembelajaran pun bisa berlangsung secara menyenangkan dan mampu menumbuhkan kompetisi sehat dalam setiap individu.

2) Prinsip Dasar

a) metode Turnamen Membaca menekankan pada kerja individu yang aktif

dalam kelompok.

b) Selain mampu meningkatkan pemahaman terhadap isi teks dengan metode ini

tingkat kinerja kooperatif siswa dalam kelompok dapat terukur.

c) Metode turnamen membaca merupakan metode pembelajaran membaca yang

menekankan usaha siswa memahami teks dengan jalan bekerja sama dalam kelompok dengan menggunakan berbagai keterampilan sosial.

3) Tahapan Pembelajaran Membaca Pemahaman

a) Tahap Prabaca

(1) Tahap prabaca sangat penting dalam proses pembelajaran membaca

pemahaman. Pada tahap ini guru harus menjelaskan mengenai tema wacana yang akan diberikan kepada siswa. Pada tahap ini pula guru akan memberikan gambaran umum mengenai isi bacaan yang akan diberikan kepada siswa. Setelah itu guru akan memperkenalkan bacaan dengan jalan menyampikan beberapa informasi tentang isi bacaan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangkitkan skemata siswa dalam rangka menarik minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap teks bacaan.

(2) Selanjutnya guru memberikan beberapa kalimat acak yang menyusun sebuah paragraf. Sebelumnya siswa harus mengatur tempat duduknya berdasarkan kelompok yang telah ditetapkan oleh guru. Seluruh siswa dalam kelompok harus bekerja sama untuk menemukan kalimat utama dalam setiap paragraf. Paragraf yang sudah disusun oleh siswa harus disusun kembali menjadi sebuah teks eksposisi yang benar dan sesuai dengan strukturnya.

b) Tahap Membaca

(1) Tahap kegiatan kelompok

Pada tahap ini sudah mulai memasuki inti pembelajaran. Pada tahap kegiatan kelompok ini kalimat acak yang sebelumnya telah dibagikan, harus


(23)

disusun oleh siswa menjadi paragraf yang padu dan kemudian disusun kembali menjadi teks eksposisi yang sesuai dengan strukturnya.

Hasil teks yang telah disusun siswa harus ditempelkan di atas karton, dengan begitu akan tampak kelompok mana yang benar menyusun teks eksposisi tersebut dan kelompok mana yang kurang tepat dalam menyusun teks eksposisi tersebut. Jika ada kesalahan pada setiap kelompok dalam menyusun teks eksposisi maka disinilah peran guru untuk memberi arahan kepada siswa untuk memperbaikinya.

(2) Tahap turnamen akademik

(a) Teks yang telah disusun oleh siswa harus segera dibaca oleh seluruh anggota kelompok tersebut secara cermat.

(b) Setelah seluruh anggota kelompok selesai membaca dan telah siap

berturnamen, guru akan memulai permainan dengan membacakan aturan permainan terlebih dahulu.

(c) Siswa berlomba untuk menemukan informasi-informasi penting berupa fakta,

opini, argumentasi-argumentasi dalam teks eksposisi yang telah disusunnya tersebut. Dalam kegiatan ini proses menemukan informasi bisa diperoleh siswa dari pertanyaan yang telah dibuat oleh guru sebelumnya atau pertanyaan yang dibuat oleh kelompok lain.

(3) Tahap perhitungan skor

Perhitungan skor dilakukan berdasarkan jawaban benar yang dibuat masing-masing siswa saat melakukan turnamen di meja turnamen.

(4) Tahap penghargaan kelompok

Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan rata-rata skor kelompok berdasarkan skor yang diperoleh masing-masing anggotanya. Kelompok yang paling banyak menjuarai turnamen selanjutnya diberi penghargaan khusus oleh guru.

c) Tahap Pascabaca

(1) Penutup

Pada tahap ini, guru mengulas mengenai materi dan soal-soal turnamen yang telah dipelajari. Selanjutnya guru juga bisa menguji pemahaman siswa


(24)

secara menyeluruh dengan jalan menugaskan siswa menceritakan isi bacaan dengan bahasanya sendiri.

4) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini dibuat oleh peneliti sebagai panduan peneliti dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA NEGERI 1 LEMBANG

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X (sepuluh) / 2 (dua)

Materi Pokok : Teks dalam Kehidupan Nyata

Teks Laporan, Deskripsi, Eksposisi, dan Prosedur Kompleks

Alokasi waktu : 1 pertemuan x @ 2 jam pelajaran

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dengan mematuhi norma-norma bahasa Indonesia serta mensyukuri dan mengapresiasi keberadaan bahasa dan sastra Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan menunjukkan sikap pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam kehidupan sosial secara efektif dengan memiliki sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia serta mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia dan mengapresiasi sastra Indonesia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,


(25)

dan sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks).

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak untuk mengembangkan ilmu bahasa dan sastra Indonesia secara mandiri dengan menggunakan metode ilmiah sesuai kaidah keilmuan terkait.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.3 Menganalisis teks eksposisi baik melalui lisan maupun tulisan.

3.3.1 Siswa menyusun kalimat acak menjadi sebuah paragraf yang padu. 3.3.2 Siswa menyusun paragraf acak menjadi sebuah teks eksposisi yang

padu.

3.3.3 Siswa menunjukkan kalimat utama dalam setiap paragraf. 3.3.4 Siswa membedakan fakta dan opini.

3.3.5 Siswa memhami isi teks eksposisi.

3.3.6 Siswa membuat simpulan dari teks eksposisi. C. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses menggali informasi melalui berbagai fakta, menanya konsep, berdiskusi atas fakta dan konsep, menginterprestasi mengasosiasi dan mengomunikasikan materi pembelajaran tentang teks eksposisi, siswa mampu:

1. Menyusun kalimat acak menjadi sebuah paragraf yang padu

2. Menyusun paragraf acak menjadi sebuah teks eksposisi yang padu. 3. Menunjukkan kalimat utama dalam setiap paragraf.

4. Membedakan fakta dan opini.

5. Memahami isi teks eksposisi.

6. Membuat simpulan dari teks eksposisi yang telah dibacanya. D. Materi Pembelajaran

Fakta : Contoh teks eksposisi Konsep :


(26)

 Struktur teks eksposisi

 Argumentasi dalam teks eksposisi

 Konjungsi ( sebab – akibat ), juga, selain itu, dengan demikian, di samping itu, dll

Prinsip : Menguasai informasi merupakan salah satu tuntutan dalam kehidupan global saat ini.

Prosedur : Langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman teks eksposisi dengan menggunakan metode turnamen membaca.

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari kegiatan Pembelajaran) Metode Turnamen Membaca

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

a. Media :

 Kalimat acak

 Papan tulis

 Video

 Karton

b. Alat/bahan

 Proyektor

 Laptop

 Speaker

 Contoh teks eksposisi

c. Sumber Belajar

Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik . 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


(27)

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pembuka 1. Siswa merespon salam dari guru.

2. Guru menanyakan kabar kepada seluruh siswa untuk

membangun hubungan yang baik saat pembelajaran

berlangsung.

3. Mengecek kehadiran siswa.

4. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,

manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.

10 menit

Inti Prabaca

1. Guru menampilkan video yang berkaitan dengan tema teks eksposisi pada pertemuan kali ini.

2. Siswa menyampaikan pendapatnya mengenai video yang telah

ditayangkan tersebut.

3. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 orang.

4. Setiap siswa dalam kelompok mengamati kalimat-kalimat acak

yang diberikan oleh guru.

5. Setiap siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengeni

paragraf dan struktur teks eksposisi yang baik.

6. Setiap siswa mengingat kembali mengenai struktur teks

eksposisi dan susunan paragraf yang padu.

7. Guru memulai permainan dengan membacakan aturan

permainan terlebih dahulu.

8. Seluruh kelompok berlomba untuk menemukan kalimat utama

dalam sebuah paragraf yang sebelumnya telah diacak oleh guru. Sehingga sebelum menemukan kalimat utama, siswa harus menyusun kalimat acak tersebut menjadi paragraf yang padu.

9. Paragraf yang sudah siswa susun harus disusun kembali menjadi sebuah teks eksposisi yang terstruktur.

10.Teks eksposisi yang siswa susun harus ditempelkan di atas karton. Dengan begitu ketika ada kelompok yang salah menyusun teks sesuai dengan strukturnya maka akan terlihat dan bisa langsung dikurangi poinnya saat itu juga.

Membaca

1. Selesai menyusun paragraf dengan benar seluruh siswa harus membaca teks yang telah disusunnya tersebut.

2. Setiap anggota kelompok ditunjuk oleh guru perwakilannya untuk berturnamen di meja turnamen.

3. Setiap siswa yang berturnamen harus menyebutkan letak tesis, argumentasi dan penegasan ulang pendapat yang ada dalam teks eksposisi yang disusunnya secara bergiliran.

15 menit


(28)

4. Setiap siswa harus menemukan fakta dari teks yang telah dibacanya.

5. Setiap siswa harus menemukan opini dari teks yang telah dibacanya.

Pascabaca

1. Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan rata-rata skor kelompok yang paling besar.

2. Seluruh kelompok mengungkapkan pendapatnya mengenai isi

teks eksposisi yang telah disusunnya.

20 menit 15 menit

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

10 menit

Pertemuan 2

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pembuka 1. Siswa merespon salam dari guru.

2. Guru menanyakan kabar kepada seluruh siswa untuk

membangun hubungan yang baik saat pembelajaran

berlangsung.

3. Mengecek kehadiran siswa.

4. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,

manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 5. Guru mengingatkan kembali mengenai langkah pembelajaran

metode turnamen membaca yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya.

10 menit

Inti Prabaca

1. Guru menampilkan video yang berkaitan dengan tema teks eksposisi pada pertemuan kali ini.

2. Siswa menyampaikan pendapatnya mengenai video yang telah

ditayangkan tersebut.

3. Setiap siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengeni

paragraf dan struktur teks eksposisi yang baik.

4. Setiap siswa mengingat kembali mengenai struktur teks

eksposisi dan susunan paragraf yang padu.

5. Guru memulai permainan dengan membacakan aturan

permainan terlebih dahulu. Membaca

1. Seluruh kelompok berlomba untuk menemukan kalimat utama

dalam sebuah paragraf yang sebelumnya telah diacak oleh guru. Sehingga sebelum menemukan kalimat utama, siswa harus menyusun kalimat acak tersebut menjadi paragraf yang padu.

2. Paragraf yang sudah siswa susun harus disusun kembali menjadi sebuah teks eksposisi yang terstruktur.

15 menit


(29)

3. Teks eksposisi yang siswa susun harus ditempelkan di atas karton dengan begitu ketika ada kelompok yang salah menyusun teks sesuai dengan strukturnya maka akan terlihat dan bisa langsung dikurangi poinnya saat itu juga.

4. Selesai menyusun paragraf dengan benar seluruh siswa harus membaca teks yang telah disusunnya tersebut.

Pascabaca

1. Seluruh kelompok harus membuat pertanyaan sebanyak 3 soal

sesuai dengan teks eksposisi yang telah mereka baca sebelumnya.

2. Setelah seluruh kelompok selesai membuat soal guru akan memulai permainan dengan membacakan aturan permainan terlebih dahulu.

3. Seluruh kelompok mengirimkan perwakilan kelompoknya

untuk bertanding. (Bukan siswa yang sudah bertanding pada pertemuan sebelumnya).

4. Setiap perwakilan kelompok memberikan pertanyaan kepada kelompok lain. Misalnya kelompok A akan memberikan kepada kelompok B, kelompok B akan memberikan pertanyaan kepada kelompok C dan begitu seterusnya.

5. Bagi kelompok yang mampu menjawab dengan tepat maka

akan mendapatkan poin 100

6. Pertanyaan akan di lemparkan jika kelompok yang seharunya menjawab tidak bisa menjawab dengan tepat.

7. Jika seluruh kelompok tidak bisa menjawab, maka kelompok yang memberi pertanyaan harus menjawab, dan jika jawabannya benar maka kelompok tersebut akan mendapatkan poin 150.

8. Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan rata-rata skor kelompok yang paling besar.

35 menit

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.


(30)

Pertemuan 3

Kegiatan Deskripsi Alokasi

Waktu

Pembuka 1. Siswa merespon salam dari guru.

2. Guru menanyakan kabar kepada seluruh siswa untuk

membangun hubungan yang baik saat pembelajaran

berlangsung.

3. Mengecek kehadiran siswa.

4. Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan,

manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. 5. Guru mengingatkan kembali mengenai langkah pembelajaran

metode turnamen membaca yang telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya.

10 menit

Inti Prabaca

1. Guru menampilkan video yang berkaitan dengan tema teks eksposisi pada pertemuan kali ini.

2. Siswa menyampaikan pendapatnya mengenai video yang telah

ditayangkan tersebut.

3. Setiap siswa dalam kelompok mengamati kalimat-kalimat acak

yang diberikan oleh guru.

4. Setiap siswa dalam kelompok saling berdiskusi mengeni

paragraf dan struktur teks eksposisi yang baik.

5. Setiap siswa mengingat kembali mengenai struktur teks

eksposisi dan susunan paragraf yang padu.

6. Guru memulai permainan dengan membacakan aturan

permainan terlebih dahulu. Membaca

1. Seluruh kelompok berlomba untuk menemukan kalimat utama

dalam sebuah paragraf yang sebelumnya telah diacak oleh guru. Sehingga sebelum menemukan kalimat utama, siswa harus menyusun kalimat acak tersebut menjadi paragraf yang padu.

2. Paragraf yang sudah siswa susun harus disusun kembali menjadi sebuah teks eksposisi yang terstruktur.

3. Teks eksposisi yang siswa susun harus ditempelkan di atas karton dengan begitu ketika ada kelompok yang salah menyusun teks sesuai dengan strukturnya maka akan terlihat dan bisa langsung dikurangi poinnya saat itu juga.

5. Selesai menyusun paragraf dengan benar seluruh siswa harus membaca teks yang telah disusunnya tersebut.

6. Setelah seluruh siswa selesai membaca, setiap kelompok siap bersaing dengan kelompok lainnya dan mengirimkan perwakilan anggota kelompoknya untuk bertanding. (Bukan siswa yang sudah bertanding pada pertemuan sebelumnya). Prabaca

1. Setelah perwakilan anggota kelompok siap berturnamen dalam

15 menit


(31)

meja turnamen, guru akan memulai permainan dengan membacakan aturan permainan terlebih dahulu.

2. Siswa bersaing/berkompetisi menjawab soal dengan tepat

sesuai dengan bacaan yang telah mereka baca sebelumnya. 3. Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan rata-rata skor

individu di dalam kelompok yang diperolehnya.

4. Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan rata-rata skor kelompok yang paling besar.

35 menit

Penutup 1. Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

2. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.

10 menit

D. Prosedur Penelitia E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan dalam empat tahap yaitu sebagai berikut. 1. Tahap persiapan

Persiapan penelitian dilakukan dengan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut ini.

a. Penyusunan rancangan penelitian

b. Pembuatan instrumen penelitian

c. Pembuatan bahan ajar

d. Mengurus perizinan

e. Uji coba instrumen penelitian f. Revisi instrumen penelitian 2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Pelaksanaan tes awal kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman teks eksposisi sebelum mendapatkan perlakuan.

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode yang berbeda pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Turnamen Membaca sedangkan pada kelas kontrol dengan penggunaan metode terlangsung.


(32)

c. Pelaksanaan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman teks eksposisi setelah mendapat perlakuan.

3. Tahap Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini. a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif.

b. Membandingkan hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. c. Melakukan analisis data kuantitatif terhadap tes awal dan tes akhir. 4. Tahap Pembuatan Kesimpulan

Pembuatan kesimpulan dilakukan berdasarkan data kuantitatif yang diperoleh, yaitu mengenai kemampuan membaca pemahaman teks eksposisi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data dalam bentuk tes. Pengumpulan data dalam bentuk tes ini dilakukan dengan cara melaksanakan membaca pemahaman sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa pembelajaran yang menggunakan metode Turnamen Membaca.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik tes. Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Dengan mengadakan tes dapat diketahui seberapa jauh pemahaman siswa mengenai pembelajaran tersebut. Pelaksanaan tes yang dilakukan penulis meliputi:

a. tes awal dilakukan untuk melihat kemampuan siswa sebelum menggunakan metode turnamen membaca dalam pembelajaran membaca pemahaman, dan b. tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan siswa sesudah menggunakan


(33)

2. Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, dilanjutkan dengan melakukan pengolahan data dengan perhitungan statistik. Dari hasil perhitungan tersebut akan terlihat bagaimana pengaruh penggunaan metode Turnamen Membaca dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam mengolah data adalah sebagai berikut.

a. Data yang didapatkan dari hasil tes awal dan tes akhir di kelas eksperimen dan kelas kontrol diperiksa dengan mengacu pada kunci jawaban yang sudah tersedia. Sehingga, diperoleh skor atau nilai tes awal dan tes akhir pada kedua kelas tersebut dengan skor atau nilai ideal 100.

b. Setelah skor atau nilai tes awal dan tes akhir dari kedua kelas didapatkan, langkah selanjutnya menentukan atau membuat tabulasi tabel penolong. Adapun langkah dalam membuat tabulasi tabel penolong adalah sebagai berikut;

1) Menentukan skor atau nilai terbesar dan terkecil

(Riduwan, 2012:121)

2) Menentukan rentang skor (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

(Riduwan, 2012:121)

3) Menentukan banyak kelas (BK)

BK= 1 + 3,3 (Log n)

(Riduwan, 2012:121) 4) Menentukan panjang kelas (i)

(Riduwan, 2012:121)

5) Menentukan Derajat Kebebasan (DK)

DK = BK - 1


(34)

6) Menghitung nilai rata-rata tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus berikut ini

̅

(Riduwan, 2012:121)

7) Menghitung dan menentukan Simpangan Baku/ Standar Deviasi, dengan

rumus berikut ini

(Riduwan, 2012:121)

c. Menguji normalitas data pada tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

keterangan:

x² : nilai Chi- kuadrat

f0 : frekuensi yang diobservasi fe : frekuensi yang diharapkan

(Riduwan, 2012:124)

d. Menguji homogenitas dilakukan pada data tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

Keterangan:

Varians : standar deviasi dikuadratkan atau s²

(Riduwan, 2012:120) Setelah menguji normalitas dan homogenitas data tes awal dan tes akhir dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, apabila data berdistribusi normal dan


(35)

homogen dilanjutkan dengan pengujian selanjutnya dengan melakukan Uji-t. Namun, apabila data terbukti tidak normal dan homogen data dilanjutkan dengan melakukan statistik nonparametrik.

Untuk dapat mengetahui hipotesis yang telah dibuat diterima atau ditolak, dilakukan pengujian selanjutnya dengan rumus Uji-t. Adapun langkah-langkah dalam melakukan Uji – t adalah sebagai berikut.

a. Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan tes akhir untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa di kedua kelas.

b. Menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir . c. Melakukan Uji – t sehingga didapatkan nilai thitung yang akan dibandingkan

dengan ttabel. Adapun rumus Uji-t adalah sebagai berikut.

√[ ][ [ ]] Keterangan:

M : nilai rata-rata perkelompok N : banyaknya subjek

x : Deviasi setiap nilai xЇ dan xІ y : deviasi setiap nilai yЇ dan yІ

(Arikunto, 2010:354)

d. Menentukan taraf signifikansi

e. Menetukan derajat kebebasan

dk = Nx + Ny - 2

f. Pembahasan hasil penelitian

Untuk menghitung ttabel, dengan menentukan derajat kebenaran (dk) dan tingkat kepercayaan. Seperti mengambil dk = 5, dan tingkat kepercayaan 99%

Ho ditolak dan Ha diterima apabila thitung ≥ ttabel Ho diterima dan Ha ditolak apabila thitung ≤ ttabel


(36)

dengan melihat pada tabel yang telah ditentukan. Jika nilai yang dicari tidak terdapat pada ttabel maka peneliti akan melihat ttabel pada program SPSS. Adapun langkah pembuatan ttabel dengan menggunakan program SPSS tersebut yaitu sebagai berikut (Trihendradi, 2013: 84).

a. Langkah pembuatan Tabel t

1) Membangun data untuk variabel df (degree of freedom). Nilai tabel t ditentukan oleh besarnya tingkat keyakinan atau besarnya nilai . Pada penelitian kali ini peneliti mengambil tingkat keyakinan 95% atau nilai = 0,05.

2) Klik Transform Compute Variable pada menu sehingga akan muncul kotak

dialog Compute Variable.

3) Pada kotak Target Variable, isikan nama variabel yang akan dibuat, yaitu tabel_t (jangan gunakan spasi karena menyebabkan pesan invalid).

4) Pada Function Group pilih Inverse DF, sedangkan pada Function and Special

Variables pilih Idf.T.

5) Klik ganda Idf.T pada Function and Special Variables sehingga IDF.T(?,?) muncul pada kotak Numeric Expression.

6) Tanda tanya pertama, masukkan prob atau tingkat keyakinan yaitu 0.95. Tanda tanya kedua adalah nilai degree of freedom, sisipkan variabel df.

7) Klik OK.

Selain tabel t, dalam penelitian ini peneliti juga membutuhkan tabel f untuk membandingkan nilai thitung dengan nilai ftabel. Pada dasarnya membuat tabel f sama dengan membuat tabel t, namun memiliki dua degree of freedom, yaitu numerator (df1) dan denominator (df2) (Trihendradi, 2013: 84). Adapun langkah pembuatan ttabel dengan menggunakan program SPSS tersebut yaitu sebagai berikut (Trihendradi, 2013: 85-86).

1. Klik Transform Compute Variable pada menu sehingga akan muncul kotak

dialog Compute Variable.

5. Pada kotak Target Variable, isikan nama variabel yang akan dibuat, yaitu tabel_f (jangan gunakan spasi karena menyebabkan pesan invalid).


(37)

6. Pada Function Group pilih Inverse DF, sedangkan pada Function and Special Variables pilih Idf.F.

7. Klik ganda Idf.F pada Function and Special Variables sehingga IDF.F(?,?,?) muncul pada kotak Numeric Expression.

8. Tanda tanya pertama, masukkan prob atau tingkat keyakinan yaitu 0.95. Tanda tanya kedua masukkan nilai df1 dengan nilai yang dicari. Pada tanda tanya ketiga masukkan nilai df2 atau sisipkan variabel df.

9. Klik OK.

Adapun kriteria penghitungan hipotesis yaitu kika thitung ≤ ttabel maka Ha ditolak atau Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode turnamen membaca tidak efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa SMA. Sedangkan jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima atau Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode turnamen membaca efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa SMA.


(38)

A. Simpulan

Setelah melakukan analisis yang disesuaikan dengan rumusan masalah, peneliti memperoleh simpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Kemampuan membaca pemahamana siswa di kelas eksperimen meningkat.

Hal ini terbukti dari rata-rata perolehan nilai pada tes awal yang hanya mencapai 56,37 setelah adanya perlakuan dengan menggunakan metode turnamen membaca dan dilaksanakannya tes akhir rata-rata nilai siswa di kelas eksperimen tersebut naik hingga mencapai 74,17.

2. Kemampun membaca pemahaman siswa di kelas kontrol pun meningkat. Hal

ini terbukti dari rata-rata perolehan nilai pada tes awal yaitu 52,63. Setelah adanya perlakuan dan diadakannya post-tess nilai rata-rata kelas kontrol pun meningkat menjadi 61,5.

3. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa bahwa

atau 2,302 ≥ 2,002. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima,

atau dengan perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen dan siswa di kelas kontrol. Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa Metode Turnamen Membaca efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh skor rata-rata kemampuan hasil tes akhir siswa dalam membaca pemahaman di kelas eksperimen lebih besar daripada skor rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas kontrol.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran untuk beberapa pihak yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dan dunia pendidikan yaitu sebagai berikut.


(39)

1. Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadikan metode Turnamen Membaca ini sebagai metode alternatif untuk mengajarkan siswa memahami bacaan dengan baik. Baik dalam pembelajaran membaca teks eksposisi maupun teks lainnya. Hal ini didasarkan atas penelitian mengenai keefektifan metode Turnamen Membaca yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksposisi. Dengan begitu diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami suatu bacaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian berkenaan dengan metode Turnamen Membaca diharapkan memilih teks lain selain teks eksposisi yang sudah peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain itu peneliti selanjutnya bisa menerapkan teknik membaca yang lebih kreatif agar pemahaman siswa pun lebih mendalam. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam penelitian ini masih ada beberapa siswa yang tidak mampu mencapai KKM walaupun terdapat peningkatan nilai pada saat tes akhir dilaksanakan. Diharapkan dengan begitu akan menjadikan pembanding terhadap penelitian yang telah penulis lakukan sehingga menjadi suatu referensi yang kuat.


(40)

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Aminah, S. (2013). Efektifitas Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team Game Tournament) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajara 2012/2013). Skripsi pada Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Awaludin, S. E. (2011). Penggunaan Teknik Yoyo dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman (Penelitian Eksperimen Semu terhadapa Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi pada Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Harras, K. A. (Tanpa tahun). Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan

Pengukurannya. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196401221989031KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahan 2_Kuliah/Makalah/Kecepatan%20Efektif%20Membaca.pdf. [4 Januari 2014].

Kurniawan, K. (2000). “Membina Kemahiran Menulis Mahasiswa”. dalam Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan, No. 024. Tahun ke-6. Jakarta.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Oktaviani, K. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

dalam Membaca Pemahaman Bahasa Arab. Skripsi pada Sarjana Jurusan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang. Semarang: Tidak diterbitkan.


(41)

Anak dengnan Menggunakan Teknik Skema (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 3 Lembang Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi pada Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta.

Suwandi, S. dan Reheni S. (2000). “Minat Baca Siswa SD dan Upaya Orang Tua

Untuk Menumbuhkembangkannya”. Jurnal Penelitian dan Pendidikan Paedagogia. Jilid 3, No. 35: 34. Surakarta: FKIP

Slavin, R. E.. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.


(1)

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan melihat pada tabel yang telah ditentukan. Jika nilai yang dicari tidak terdapat pada ttabel maka peneliti akan melihat ttabel pada program SPSS. Adapun

langkah pembuatan ttabel dengan menggunakan program SPSS tersebut yaitu

sebagai berikut (Trihendradi, 2013: 84). a. Langkah pembuatan Tabel t

1) Membangun data untuk variabel df (degree of freedom). Nilai tabel t ditentukan oleh besarnya tingkat keyakinan atau besarnya nilai . Pada penelitian kali ini peneliti mengambil tingkat keyakinan 95% atau nilai = 0,05.

2) Klik Transform Compute Variable pada menu sehingga akan muncul kotak dialog Compute Variable.

3) Pada kotak Target Variable, isikan nama variabel yang akan dibuat, yaitu tabel_t (jangan gunakan spasi karena menyebabkan pesan invalid).

4) Pada Function Group pilih Inverse DF, sedangkan pada Function and Special Variables pilih Idf.T.

5) Klik ganda Idf.T pada Function and Special Variables sehingga IDF.T(?,?) muncul pada kotak Numeric Expression.

6) Tanda tanya pertama, masukkan prob atau tingkat keyakinan yaitu 0.95. Tanda tanya kedua adalah nilai degree of freedom, sisipkan variabel df.

7) Klik OK.

Selain tabel t, dalam penelitian ini peneliti juga membutuhkan tabel f untuk membandingkan nilai thitung dengan nilai ftabel. Pada dasarnya membuat tabel

f sama dengan membuat tabel t, namun memiliki dua degree of freedom, yaitu numerator (df1) dan denominator (df2) (Trihendradi, 2013: 84). Adapun langkah pembuatan ttabel dengan menggunakan program SPSS tersebut yaitu sebagai

berikut (Trihendradi, 2013: 85-86).

1. Klik Transform Compute Variable pada menu sehingga akan muncul kotak dialog Compute Variable.

5. Pada kotak Target Variable, isikan nama variabel yang akan dibuat, yaitu tabel_f (jangan gunakan spasi karena menyebabkan pesan invalid).


(2)

51

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Pada Function Group pilih Inverse DF, sedangkan pada Function and Special Variables pilih Idf.F.

7. Klik ganda Idf.F pada Function and Special Variables sehingga IDF.F(?,?,?) muncul pada kotak Numeric Expression.

8. Tanda tanya pertama, masukkan prob atau tingkat keyakinan yaitu 0.95. Tanda tanya kedua masukkan nilai df1 dengan nilai yang dicari. Pada tanda tanya ketiga masukkan nilai df2 atau sisipkan variabel df.

9. Klik OK.

Adapun kriteria penghitungan hipotesis yaitu kika thitung ≤ ttabel maka Ha

ditolak atau Ho diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode turnamen

membaca tidak efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa SMA. Sedangkan jika thitung ≥ ttabel maka Ha diterima atau Ho ditolak. Hal

tersebut menunjukkan bahwa metode turnamen membaca efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa SMA.


(3)

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Simpulan

Setelah melakukan analisis yang disesuaikan dengan rumusan masalah, peneliti memperoleh simpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Kemampuan membaca pemahamana siswa di kelas eksperimen meningkat. Hal ini terbukti dari rata-rata perolehan nilai pada tes awal yang hanya mencapai 56,37 setelah adanya perlakuan dengan menggunakan metode turnamen membaca dan dilaksanakannya tes akhir rata-rata nilai siswa di kelas eksperimen tersebut naik hingga mencapai 74,17.

2. Kemampun membaca pemahaman siswa di kelas kontrol pun meningkat. Hal ini terbukti dari rata-rata perolehan nilai pada tes awal yaitu 52,63. Setelah adanya perlakuan dan diadakannya post-tess nilai rata-rata kelas kontrol pun meningkat menjadi 61,5.

3. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh bahwa bahwa atau 2,302 ≥ 2,002. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen dan siswa di kelas kontrol. Berdasarkan pengujian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa Metode Turnamen Membaca efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Hal tersebut dapat dibuktikan oleh skor rata-rata kemampuan hasil tes akhir siswa dalam membaca pemahaman di kelas eksperimen lebih besar daripada skor rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas kontrol.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran untuk beberapa pihak yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dan dunia pendidikan yaitu sebagai berikut.


(4)

86

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadikan metode Turnamen Membaca ini sebagai metode alternatif untuk mengajarkan siswa memahami bacaan dengan baik. Baik dalam pembelajaran membaca teks eksposisi maupun teks lainnya. Hal ini didasarkan atas penelitian mengenai keefektifan metode Turnamen Membaca yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksposisi. Dengan begitu diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami suatu bacaan.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian berkenaan dengan metode Turnamen Membaca diharapkan memilih teks lain selain teks eksposisi yang sudah peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain itu peneliti selanjutnya bisa menerapkan teknik membaca yang lebih kreatif agar pemahaman siswa pun lebih mendalam. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam penelitian ini masih ada beberapa siswa yang tidak mampu mencapai KKM walaupun terdapat peningkatan nilai pada saat tes akhir dilaksanakan. Diharapkan dengan begitu akan menjadikan pembanding terhadap penelitian yang telah penulis lakukan sehingga menjadi suatu referensi yang kuat.


(5)

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Aminah, S. (2013). Efektifitas Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team Game Tournament) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajara 2012/2013). Skripsi pada Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Awaludin, S. E. (2011). Penggunaan Teknik Yoyo dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman (Penelitian Eksperimen Semu terhadapa Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011). Skripsi pada Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Harras, K. A. (Tanpa tahun). Kecepatan Efektif Membaca (KEM) dan

Pengukurannya. [Online]. Tersedia:

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I NDONESIA/196401221989031KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahan 2_Kuliah/Makalah/Kecepatan%20Efektif%20Membaca.pdf. [4 Januari 2014].

Kurniawan, K. (2000). “Membina Kemahiran Menulis Mahasiswa”. dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 024. Tahun ke-6. Jakarta.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Oktaviani, K. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

dalam Membaca Pemahaman Bahasa Arab. Skripsi pada Sarjana Jurusan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang. Semarang: Tidak diterbitkan.


(6)

88

Ita Pratiwi Wuryandari, 2014

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Priandani, A. P. (2010). Efektivitas Pembelajaran Membaca Pemahaman Cerita Anak dengnan Menggunakan Teknik Skema (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII Semester 2 SMP Negeri 3 Lembang Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi pada Sarjana Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Rahim, F. (2008). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung:Alfabeta.

Suwandi, S. dan Reheni S. (2000). “Minat Baca Siswa SD dan Upaya Orang Tua Untuk Menumbuhkembangkannya”. Jurnal Penelitian dan Pendidikan Paedagogia. Jilid 3, No. 35: 34. Surakarta: FKIP

Slavin, R. E.. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Somadayo, S. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Seputih Raman Tahun Ajaran 2011/

0 6 70

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY DAN GALLERY WALK TERHADAP PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Natar Tahun Ajaran 2012/2013)

0 15 55

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 63

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LIMBAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas X IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Sidomulyo Kab. Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 6 52

KEEFEKTIFAN MODEL MEMBACA TOTAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD GUGUS ERLANGGA

1 41 205

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SEKOLAH DASAR NEGERI

0 0 12

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TWO STAY TWO STRAY DALAM KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PALIYAN

0 0 10

58 PENGARUH MODEL TEAM GAMES TURNAMEN DAN GRUP INVESTIGASI SERTA PENGETAHUAN AWAL SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

0 0 13

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

0 1 16