PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Meronce Dalam Model Pembelajaran Kreatif Produktif Dengan Pendekatan Tematik Pada Anak Kelompok A Tk Pertiwi Bareng Lor Tahun Ajaran 2011/2012.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Saat ini pendidikan bagi anak usia dini bukan lagi merupakan wacana,
melainkan sudah menjadi kebutuhan yang mendesak. Masa anak-anak merupakan
masa/usia emas. Penekanan akan pentingnya pendidikan anak usia dini, tidak
dimaksudkan dengan anggapan bahwa sebaiknya anak mulai “bersekolah sedini
mungkin”. Pengertiannya pendidikan diberikan lebih luas dan dapat berlangsung
di mana saja dan kapan saja.
Usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia diniyang berada pada rentangan usia lahir sampai 8 tahun. Usia ini sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%.
Hal ini menunjukkan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak usia
dini.
Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan prasekolah. Pendidikan di
Taman Kanak-kanak masih berorientasi pada pendekatan yang berupa permainan.
Maka dalam metode pelaksanaan proses belajar mengajar dilakukan melalui
prinsip-prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain (Departemen
Agama RI 2003:9).
Kegiatan pembelajaran pada anak Taman Kanak-kanak (kalimat Taman

Kanak-Kanak selanjutnya menggunakan kata singkatan “TK”) harus senantiasa
berorientasi kepada kebutuhan anak. Anak TK adalah anak yang sedang

1

2

membutuhkan upaya-upaya pendidikan. Untuk mencapai optimalisasi di semua
aspek perkembangan, baik perkembanan fisik maupun psikis (intelektual, bahasa,
motorik dan sosial emosional). Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak TK. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh guru hendaknya dilakukan dalam situasi/media yang menarik, mudah
bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan obyek-obyek yang dekat dengan
anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Penyampaian pembelajaran di TK tidak pernah lepas dari permainan.
Lingkup perkembangan yang diajarkan di TK ada lima yaitu: nilai-nilai agama
dan moral, fisik (motorik kasar, motorik halus, kesehatan fisik), kognitif (pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna ukuran dan pola, konsep bilangan,
lambang bilangan dan huruf), Bahasa (menerima bahasa, mengungkapkan bahasa,
keaksaraan), dan sosial emosional. Dari ke lima lingkup perkembangan tersebut
yang menjadi fokus bahasan tulisan ini adalah lingkup perkembangan kognitif,
terutama dalam menghitung benda-benda.
Pembelajaran yang baik saat ini, harus dilakukan secara menyenangkan.

Oleh karena itu, melalui bermain proses pembelajaran itu diharapkan menimbulkan perasaan senang dan menarik pada anak. Rasa senang yang diperoleh
melalui bermain, memungkinkan anak belajar tanpa tekanan, sehingga disamping
aspek motoriknya, kecerdasan anak akan berkembang optimal. Sudah menjadi
pemahaman umum bahwapembelajaran yang menyenangkan merupakan pembelajaran yang berpusat pada anak, dimana anak mendapatkan pengalamanpengalaman nyata yang bermakna bagi kehidupann selanjutnya. Pada gilirannya

3

melalui pendidikan anak usia dini yang pembelajarannya dilakukan secara
menyenangkan akan membentuk individu-individu yang mandiri dan kreatif.
Pada Pendidikan Anak Usia Dini tidak ada tuntutan bahwa anak harus bisa
berhitung dan menjumlah, akan tetapi dalam pembelajarannya baru pada taraf
pengenalan akan angka-angka dan bilangan-bilangan yang diberikan melalui
berbagai permainan. Pada intinya pembelajaran berhitung permulaan ini bertujuan
menyiapkan anak untuk menempuh pendidikan selanjutnya. Depdiknas (2007:1)
mengemukakan bahwa kemampuan berhitung permulaan merupakan bagian dari
matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan keterampilan berhitung
yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan
yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun
kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.
Kemampuan berhitung permulaan pada anak TK Pertiwi Bareng Lor

Kecamatan Klaten Utara di kelompok A tahun ajaran 2011-2012, masih sangat
kurang. Pada awalnya anak diajarkan menghitung 1-5. Apabila anak menghitung
tanpa benda anak sudah bisa, namun ketika menghitung dengan benda, masih ada
anak yang belum bisa menghitung dengan benar dan tepat. Itulah salah satu
kemampuan yang harus diupayakan agar meningkat. Kebanyakan anak merasa
susah dan merasaberat apabila belajar berhitung permulaan. Hal ini dibuktikan
dari 11 anak TK Pertiwi Bareng Lor di kelompok A baru ada 4 anak yang bisa
berhitung permulaan dengan baik.
Anak-anak kelompok A di TK Pertiwi Bareng lor berasal dari keluarga
dengan latar belakang yang beraneka ragam. Pemberian pembelajarannya juga

4

harus dengan berbagai macam cara, namun selama ini guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional. Dalam belajar berhitung permulaan masih menggunakan model konvensional yaitu dengan menghitung abstrak tanpa alat peraga,
sehingga anak mengalami kesulitan dalam belajar berhitung permulaan. Anak
merasa mendapat beban apabila disuruh menghitung. Padahal dalam pembelajaran
di TK jangan sampai membebani pada anak. Diupayakan anak bisa merasa
senang, asyik, nyaman dalam belajar berhitung permulaan. Sekarang bagaimana
cara agar kemampuan berhitung permulaan pada anak meningkat? Dengan cara

apa agar anak merasa senang, asyik dan nyaman ketika belajar berhitung permulaan dan anak tidak merasa terbebani? Itulah yang akan kita teliti dan kita kaji
dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.
Kemampuan berhitung permulaan sangat penting dikuasai oleh anak,
meskipun anak masih usia dini, karena dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
bisa lepas dari hitungan-hitungan. Jadi sejak dini kemampuan berhitung permulaan harus ditingkatkan. Salah satu metode yang digunakan adalah dengan permainan meronce, karena menghitung benda melalui permainan meronce dapat
mengasah kemampuan kognitif anak.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis berusaha untuk menawarkan
solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diatas, yaitu dengan cara
memberikan permainan meronce manik-manik untuk meningkatan kemampuan
berhitung pada anak TK Pertiwi Bareng Lor pada kelompok A. Anak diajak
belajar berhitung dengan benda-benda nyata yang dapat di ronce. Disamping itu
anak bisa berkreasi dan motorik halusnya bisa dilatih. Karena dunia anak adalah

5

dunia bermain, maka permainan meronce diharapkan anak dapat senang belajar
berhitung permulaan dan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran pada anak.
Adapun permainan meronce dalam model pembelajaran kreatif produktif ini
menggunakan pendekatan tematik yaitu pembelajaran yang sesuai dengan tema
yang tepat, sesuai dengan kebutuhan anak dan minat anak. Persoalannya adalah,

apakah permainan meronce dalam model pembelajaran kreatif produktif dengan
pendekatan tematik dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada
anak-anak kelompok A TK Pertiwi Bareng Lor tahun 2012.

B. Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalahfahaman dan menghindari terjadinya penafsiran
yang tidak sesuai, maka Penelitian ini dibatasi pada:
1. Upaya peningkatan kemampuan berhitung permulaan dengan meronce.
2. Permainan meronce dibatasi dalam model pembelajaran kreatif produktif yaitu
meronce manik-manikmaksimal 3 macam warna dan bentuk.

C. Perumusan Masalah
Apakah melalui permainan meronce dalam model pembelajaran kreatif
produktif dengan pendekatan tematik dapat meningkatkan kemampuan berhitung
permulaan pada anak kelompok A TK Pertiwi Bareng Lor Tahun Ajaran 20112012?

6

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak mulai 1-10.
b. Anak belajar berhitung permulaan lebih mudah dan menyenangkan.
c. Anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar.
d. Anak dapat berkreasi dan berproduksi (menghasilkan sesuatu).
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan berhitung permulaanmelalui permainan meronce
dalam model pembelajaran kreatif produktif dengan pendekatan tematik pada
anak kelompok A di TK Pertiwi Bareng Lor.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wacana manfaat permainan meronce dalam pengembangan
kemampuan berhitung permulaan pada anak.
b. Sebagai

dasar

dalam


pemilihan

permainan

dalam

pengembangan

kemampuan berhitung permulaan pada anak.
c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi guru
1) Membantu mempermudah guru dalam pengembangan kemampuan berhitung
permulaan pada anak.

7

2) Sebagai dasar bagi guru dalam memilih permainan untuk pengembangan
kemampuan berhitung permulaan.
3) Sebagai rujukan guru dalam memberikan saran kepada orang tua untuk

mengembangkan kemampuan berhitung permulaan.
4) Sebagai salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan.
b. Manfaat bagi anak
1) Proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan memberi
kesempatan pada semua anak untuk berpartisipasi secara aktif.
2) Anak belajar berhitung permulaan dengan lebih bervariasi.
3) Belajar berhitung permulaan lebih mudah, menyenangkan dan mengasyikkan.
c. Manfaat bagi orang tua
1) Sebagai masukan kepada orang tua cara berhitung yang mudah.
2) Meningkatkan prestasi anaknya.
d. Manfaat bagi teman sejawat
1) Memberikan gambaran tentang penerapan permainan meronce yang dapat
meningkatkan kemampuan berhitung permulaan.
2) Memberikan motivasi untuk mengadakan penelitian.
3) Memberikan masukan tentang salah satu cara pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Implementasi Model Evaluasi Kualitas dan Output Pembelajaran (EKOP) dalam Pembelajaran IPS Kelas VIIIB SMP Negeri 4 Jember Tahun Ajaran 2011/2012.

0 4 18

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

5 24 215

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Melalui Pembelajaran Fisika Berbasis Potensi Lokal

0 2 11

Kemampuan Berbahasa Anak Dalam Mengurutkan dan Menceritakan Isi Gambar Seri Sederhana Melalui Model Picture and Picture di Kelompok A TK Kartika V-33 Barabai

0 0 6

Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis dan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

0 1 14

Peningkatan Kemampuan Representasi Matematis Melalui Model Pembelajaran Visualization Auditory Kinesthetic (VAK) Berbantuan Wingeom

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14