PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA KEUANGAN DAN PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN: Survey Pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung.

(1)

No. Daftar : 248/UN.40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

PENGELOLA KEUANGAN DAN PENGENDALIAN

INTERNAL TERHADAP KUALITAS

LAPORAN KEUANGAN

(

Survey pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung

)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat UntukMemperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : MAILANI FADILAH

0907033

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


(2)

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

PENGELOLA KEUANGAN DAN PENGENDALIAN

INTERNAL TERHADAP KUALITAS

LAPORAN KEUANGAN

(

Survey pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung

)

Oleh Mailani Fadilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Mailani Fadilah 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

(4)

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

PENGELOLA KEUANGAN DAN PENGENDALIAN

INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

(Survey Pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung)

Oleh :

Mailani Fadilah 0907033

Dosen Pembimbing :

Dr. Ikin Solikin, SE.,M.Si.,Ak Agus Widarsono, SE.,M.Si.,Ak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mendapatkan bukti secara empiris mengenai kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan dan pengendalian internal berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini, pertama kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Kedua, Pengendalian Internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan partial least squares (PLS). Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Data yang digunakan merupakan data primer yaitu berupa kuesioner yang didistribusikan kepada responden. Data yang dikumpulkan berjumlah 18 kuesioner dari pengawas yang ada pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung.

Hasil penelitian pada pengujian yang pertama menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dan pengujian yang kedua menunjukkan bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Kata Kunci : Kompetensi SDM Pengelola Keuangan, Pengendalian Internal, Kualitas Laporan Keuangan.


(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE COMPETENCE OF HUMAN RESOURCE IN FINANCE AND INTERNAL CONTROL ON QUALITY

OF FINANCIAL STATEMENT (Survey of the Pension Fund in Bandung)

By : Mailani Fadilah

0907033

Supervisor :

Dr. Ikin Solikin, SE.,M.Si.,Ak Agus Widarsono, SE.,M.Si.,Ak

This research is to examine about competence of human resource in finance and internal control to quality of financial statement at Pension Fund in Bandung. There are two hypothesis in this research, first that the competence of human resource in finance influence the quality of financial statement and the second that the internal control influence the quality of financial statement.

The hypothesis in this research were tested using partial least squares (PLS). Research methodology that is used in this research is a associative method. The data in this research is the primary data obtained from questionnaires distributed to the respondent. Data collected from 18 respondents who are controller at Pension Fund in Bandung.

The results of this research is showed that the competence of human resources in finance influence the quality of financial statement and the internal control influence the quality of financial statement.

Keywords: competence of human resource, internal control, financial statement, quality of financial statement.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 11

1.3.1 Maksud Penelitian ... 11

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 13

2.1 StakeholdersTheory ... 13

2.2 Kompetensi Sumber Daya Manusia ... 14

2.2.1 Definisi Kompetensi ... 14

2.2.2 Komponen Pembentuk Kompetensi ... 15

2.2.3 Matriks Kompetensi Sumber Daya Manusia ... 16


(7)

2.2.5 Kompetensi SDM Pengelola Keuangan ... 18

2.3 Pengendalian Internal ... 19

2.3.1 Definisi Pengendalian Internal ... 19

2.3.2 Tujuan Pengendalian Internal ... 20

2.3.3 Unsur - unsur Pengendalian Internal ... 20

2.3.4 Pihak yang Bertanggung Jawab atas Pengendalian Internal ... 23

2.3.5 Keterbatasan Pengendalian Internal ... 23

2.4 Laporan Keuangan ... 25

2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan ... 25

2.4.2 Tujuan Laporan Keuangan ... 26

2.4.3 Elemen - elemen Laporan Keuangan ... 27

2.4.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan ... 27

2.4.5 Pengguna Laporan Keuangan ... 31

2.5 Dana Pensiun ... 33

2.6 Penelitian Terdahulu ... 34

2.7. Pengaruh Kompetensi SDM Pengelola Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 36

2.8 Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan .... 37

2.9 Kerangka Pemikiran ... 38

2.10Hipotesis ... 42

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 44

3.1 Objek Penelitian ... 44

3.2 Metode Penelitian... 44

3.2.1 Desain Penelitian ... 44

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 45

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

3.2.3.1 Populasi Penelitian ... 47


(8)

3.2.4.1 Sumber Data ... 49

3.2.4.2 Instrumen Penelitian ... 49

3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 50

3.2.5.1 Pengujian Model Pengukuran ... 51

3.2.5.2 Pengujian Model Struktural Variabel Dependen ... 55

3.2.5.3 Uji Hipotesis Penelitian ... 58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Tinjauan Umum Tentang Subjek Penelitian ... 59

4.1.1.1 Profil Singkat Dana Pensiun ... 59

4.1.1.2 Tujuan Penyelenggaraan Program Dana Pensiun ... 61

4.1.1.3 Jenis Program Pensiun ... 63

4.1.2 Analisis dan Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 65

4.1.2.1 Deskripsi Data Responden ... 66

4.1.3 Hasil Pengujian dengan Partial Least Square (PLS) ... 71

4.1.3.1 Pengujian Model Pengukuran ... 71

4.1.3.2 Pengujian Model Struktural Variabel Dependen ... 79

4.1.3.3 Pengujian Hipotesis ... 82

4.2 Pembahasan ... 84

4.2.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 84

4.2.2 Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan ... 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 88

5.2 Saran ... 88


(9)

(10)

DAFTAR TABEL

1.1 Total Aset dan Total Investasi Dana Pensiun di Indonesia

2006-2011 ... 2

1.2 Perkembangan Jumlah Peserta Dana Pensiun di Indonesia 2007-2010 ... 2

1.3 Jumlah Lembaga Dana Pensiun di Indonesia ... 3

1.4 Jumlah Lembaga Dana Pensiun yang Tidak Tepat Waktu dalam Pelaporan keuangan ... 6

2.1 Emotional Competency Framework ... 16

2.2 Penelitian Terdahulu ... 34

3.1 Operasionalisasi Variabel... 45

3.2 Daftar Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung ... 48

3.3 Nilai Jawaban ... 50

4.1 Daftar Kuesioner yang telah Didistribusikan dan Dikembalikan ... 66

4.2 Data Responden Penelitian ... 67

4.3 Kelompok Responden Berdasarkan Usia ... 68

4.4 Kelompok Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 71

4.5 Kelompok Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 70

4.6 Outer Loadings (Measurement Model) untuk Dimensi Konstruk Kompetensi SDM Pengelola Keuangan ... 72

4.7 Outer Loadings (Measurement Model) untuk Dimensi Konstruk Pengendalian Internal ... 74

4.8 Outer Loadings (Measurement Model) untuk Dimensi Konstruk Kualitas Laporan Keuangan ... 75

4.9 Nilai Average Variance Extracted (AVE) ... 77

4.10 Cross Loadings (Discriminant Validity) ... 78

4.11 Composite Reliabilty dan Cronbach Alpha ... 79


(11)

4.13 Crossvalidated Redundancy ... 81 4.14 CrossvalidatedCommunality ... 81 4.15 Hasil analisis bootstrapping ... 82


(12)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kerangka Pemikiran ... 42

2.2 Paradigma Penelitian ... 43

3.1 Model Persamaan Struktural (Outer Model) ... 54

3.2 Model Persamaan Struktural (Inner Model) ... 57

4.1 Data Responden Penelitian ... 67

4.2 Kelompok Responden Berdasarkan Usia ... 68

4.3 Kelompok Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 69

4.4 Kelompok Responden Berdasarkan Lama Bekerja... 70

4.5 Outer Loadings ... 72

4.6 Outer Loadings Dimensi Refleksif Kompetensi SDM Pengelola Keuangan ... 73

4.7 Outer Loadings Dimensi Refleksif Pengendalian Internal ... 75

4.8 Outer Loadings Dimensi Refleksif Kualitas Laporan Keuangan ... 76

4.9 Inner Model Struktural ... 80

4.10 Inner Model untuk hipotesis 1 ... 83


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

I Olah Data

II Instrumen Penelitian III Surat - surat

IV Formulir - formulir V Riwayat Hidup


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, di Indonesia telah banyak berdiri lembaga keuangan baik berupa Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. Salah satu lembaga keuangan Non Bank yang sudah banyak berdiri di Indonesia yaitu lembaga dana pensiun. Dana pensiun merupakan suatu lembaga berbadan hukum yang memberikan manfaat bagi peserta di masa yang akan datang dengan dana yang dapat bersumber dari pemberi kerja ataupun dari peserta dana pensiun itu sendiri.

Dana pensiun memiliki peranan yang cukup penting yaitu sebagai penghimpun dana yang selanjutnya dana yang telah terserap tersebut diinvestasikan dalam bentuk surat berharga negara, obligasi, saham, reksadana, dan lain-lain. Setelah jatuh tempo, maka hasil dari investasi tersebut diolah kembali untuk dibagikan kepada seluruh peserta dana pensiun.

Berikut penulis sajikan total aset dan total Investasi dari Lembaga Dana Pensiun, yaitu sebagai berikut:


(15)

2

Tabel 1.1

Total Aset dan Total Investasi Lembaga Dana Pensiun di Indonesia (2006-2011)

Tahun Total Aset Dana Pensiun (Triliun)

Total Investasi Dana Pensiun (Triliun)

2006 77,7 74,97

2007 91,17 87,90

2008 90,35 86,55

2009 112,51 108,66

2010 130,34 125,72

2011 141,58 137,13

Sumber: Biro Dana pensiun

Adapun total aset Dana Pensiun, sampai dengan tahun 2011, rata- rata pertumbuhan aset Dana Pensiun per tahun mampu mencapai angka 17%. Hal tersebut memberikan dampak positif, karena dengan peningkatan aset, peranan Dana Pensiun dalam perekonomian nasional pun meningkat.

Selain memiliki peran sebagai penghimpun dana dari para peserta, dana pensiun pun memiliki tanggung jawab yang cukup besar, karena lembaga ini telah dipercaya oleh peserta untuk mengelola dana yang mereka titipkan. Berikut penulis sajikan perkembangan jumlah peserta yang mengikuti program dana pensiun.

Tabel 1.2

Perkembangan Jumlah Peserta Dana Pensiun di Indonesia (2007-2010)

Tahun 2007 2008 2009 2010

Jumlah Tenaga Kerja 51.575.897 52.160.666 52.691.899 56.813.952 Jumlah Peserta Dana Pensiun 2.431.957 2.559.112 2.681.233 2.817.997

Persentase(%) 4,71% 4,91% 5,09% 5,10%


(16)

3

Tabel 1.2 tersebut menunjukkan bahwa, setiap tahun jumlah peserta yang mengikuti program dana pensiun semakin meningkat sehingga tanggung jawab yang dimiliki oleh lembaga ini semakin besar. Tanggung jawab tersebut diperuntukkan bagi para stakeholders terutama peserta program dana pensiun. Salah satu bentuk tanggung jawab yang paling wajib dari lembaga ini adalah membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, untuk memenuhi kriteria lembaga dana pensiun yang akuntabel, salah satunya yaitu laporan keuangan yang berkualitas, maka lembaga ini harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami.

Lembaga dana pensiun diminta oleh Bapepam-LK untuk melaporkan beberapa laporan pada suatu periode, diantaranya Laporan keuangan semester I (unaudited), Laporan Keuangan Semester II (unaudited), Laporan Keuangan Tahunan (Audited), Laporan Investasi Tahunan (Audited), Daftar Investasi Bulanan, Laporan Teknis, Laporan Aktuaris, serta pengumuman laporan keuangan audit di surat kabar Nasional yang khusus dilaksanakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Adapun jumlah lembaga Dana Pensiun yang harus menyampaikan Laporan Keuangan yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.3

Jumlah Lembaga Dana Pensiun di Indonesia

Tahun DPPK DPLK

2009 251 25

2010 248 24

2011 245 25

Sumber: Biro Dana Pensiun

Selain kewajiban untuk menyampaikan laporan periodik dalam bentuk fisik, Bapepam-LK meminta Dana Pensiun untuk menyampaikan data laporan


(17)

4

dimaksud melalui data digital secara elektronik. Untuk menyampaikan data tersebut, Biro Dana Pensiun menyediakan suatu aplikasi yang disebut Aplikasi Data Digital Dana Pensiun (D3P) yang dibangun dan dikembangkan bersama oleh Biro Dana Pensiun dan Pusat Informasi dan Teknologi Keuangan (PUSINTEK) Kementerian Keuangan. Dengan aplikasi D3P, proses kompilasi data di Biro Dana Pensiun menjadi lebih mudah dan cepat.

Dalam Laporan Biro Dana Pensiun tahun 2004, walaupun banyak yang telah menyampaikan laporan berkala, akan tetapi masih ada pula dana pensiun yang belum menyampaikan data digital secara elektronik kepada Biro Dana Pensiun. Dari hasil pengawasan masih ditemukan kesalahan yang umum terjadi sebagai berikut:

1. Laporan Aktiva Bersih: Kesalahan dalam penentuan nilai wajar investasi, kesalahan pengelompokan investasi dan aktiva lain-lain.

2. Laporan Perubahan Aktiva Bersih: Kesalahan dalam menghitung iuran normal dan atau tambahan yang jatuh tempo, kesalahan dalam penentuan manfaat pensiun yang jatuh tempo, dan kesalahan dalam penetapan peningkatan/penurunan nilai investasi.

3. Perhitungan Hasil Usaha: Kesalahan atau tidak menghitung bunga keterlambatan pembayaran iuran dan kesalahan pengelompokan biaya investasi dan biaya operasional.

4. Neraca: Kesalahan dalam perhitungan piutang iuran normal dan atau tambahan, kesalahan dalam perhitungan hutang manfaat pensiun, kesalahan


(18)

5

dalam penentuan nilai investasi (terutama obligasi), kesalahan dalam perhitungan dan penempatan (sisi aktiva seharusnya sisi kewajiban) selisih kewajiban aktuaria, dan kesalahan penggunaan nilai kewajiban aktuaria (dalam hal tidak ada valuasi aktuaria).

5. Catatan atas laporan Keuangan: sebagian besar berkaitan dengan kurangnya pengungkapan atas isi laporan keuangan. Hal-hal penting yang berkaitan misalnya dengan pengelompokkan obligasi, kepemilikan anak perusahaan, tanah, bangunan dan tanah dan bangunan dalam laporan masih perlu dijelaskan lebih detil.

Kesalahan-kesalahan tersebut mengakibatkan gagalnya penyampaian laporan keuangan elektronik ke Biro Dana Pensiun. Bagi regulator, kesalahan di atas telah mengakibatkan terganggunya alur pengawasan yang seharusnya berjalan. Dari sisi penyediaan informasi, kesalahan atau ketiadaan laporan elektronik tersebut menyebabkan kelengkapan laporan baik untuk dana pensiun yang melakukan kesalahan maupun untuk keseluruhan dana pensiun menjadi tidak lengkap. Akibatnya, analisis atas laporan tidak menggambarkan kondisi sebenarnya di lapangan. Hal ini diakibatkan karena SDM yang ada kurang memahami penggunaan aplikasi D3P ini.

Salah satu opini yang diberikan oleh salah satu auditor terhadap Lembaga Dana Pensiun UNISBA, yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahun 2009 disajikan secara wajar dalam semua hal yang material, kecuali pada surat


(19)

6

pengakuan utang yang direklasifikasi pada aktiva lain-lain sebesar Rp 9.500.000.000,00. (dapenunisba.blogspot.com, 12 Oktober 2010).

Adapun kasus yang tengah dihadapi oleh Dana Pensiun PT Dirgantara Indonesia atau yang dulu dikenal dengan nama IPTN yaitu mengenai kewajiban aktuaria dalam memenuhi pembayaran iuran dan manfaat pensiun. Seperti yang dikatakan oleh Haris Simanjuntak, Sekretaris umum SKDI mengungkapkan dalam rapat tertutup bahwa pihaknya tetap berkukuh agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban pembayaran iuran dan manfaat pensiun sesuai dengan gaji terakhir, bukan gaji pada 1991. Hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 05/030.02/IPTN/2009 bahwa penghasilan dasar pensiun ialah gaji pokok terakhir karyawan yang menjadi perhitungan iuran dan manfaat pensiun. Surat tersebut diperkuat dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 116/KM.17/2008 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun IPTN. (bisnis.com, 10 Maret 2010).

Selain hal-hal di atas, ketidaktepatan waktu dalam hal pelaporan keuangan, menjadi salah satu hal yang masih menjadi permasalahan dari lembaga ini. Berikut penulis sajikan jumlah Lembaga Dana Pensiun yang tidak tepat waktu dalam pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.4

Jumlah Lembaga Dana Pensiun yang Tidak Tepat Waktu dalam Pelaporan keuangan

Tahun DPPK Persentase DPLK Persentase

2009 27 9,78% 6 24%

2010 28 10,29% 3 12,5%


(20)

7

Dari tabel 1.4 di atas, perubahan jumlah DPPK maupun DPLK yang tidak tepat dalam pelaporan keuangan setiap tahunnya tidak begitu signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perlu ada perhatian khusus dari Lembaga Pengawas yang ada yaitu Biro Dana Pensiun Bapepam-LK. Bapepam-LK telah melakukan berbagai cara salah satunya memberikan peringatan kepada Dana Pensiun sebelum jangka waktu pelaporan berakhir agar terhindar dari denda yang ditetapkan.

Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan yaitu, pemanfaatan teknologi informasi, kapasitas sumber daya manusia, pengendalian internal serta komitmen organisasi. Akan tetapi dalam penelitian penulis ini, penulis hanya meneliti pada kompetensi SDM Keuangan dan Pengendalian Internal. Sumber daya manusia merupakan pihak yang bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan keuangan. Sebagaimana menurut Edy Sutrisno (2009:203), “kompetensi dalam organisasi publik maupun privat sangat diperlukan terutama untuk menjawab tuntutan organisasi, dimana adanya perubahan yang sangat cepat, perkembangan masalah yang sangat kompleks dan dinamis serta ketidakpastian masa depan dalam tatanan kehidupan masyarakat.”

Pada kenyataannya, banyak pengurus dana pensiun yang tidak memiliki sertifikat pengetahuan dasar di bidang dana pensiun serta tidak memenuhi persyaratan minimum kredit poin atas pengetahuan berkelanjutan. Pada tahun 2006, baik dari jumlah pengurus dana pensiun baik dari DPPK maupun DPLK yang bersertifikat pengetahuan dasar sebanyak 836 dan yang belum sebanyak 99


(21)

8

orang. Sedangkan untuk pendidikan berkelanjutan yang memenuhi kredit poin sebanyak 242 orang dan yang tidak memenuhi sebanyak 693 orang. Untuk tahun 2010, pengurus dana pensiun jumlahnya semakin berkurang dan yang memiliki sertifikat pengetahuan dasar sebanyak 767 orang dan yang belum sebanyak 40 orang.

Adapun pemaparan dari Direktur KUG dan SDM Dana Pensiun Telkom Cocak kuswiyono kepada seluruh jajaran Dapen Telkom pada acara pembekalan siap kerja tahun 2013. Dari data yang ada, tingkat kompetensi SDM Dapen secara keseluruhan cukup baik namun dari sisi managerial dimension masih perlu ditingkatkan. (dapentel.co.id).

Selain kompetensi SDM, dibutuhkan pula pengendalian internal yang lebih baik dengan kompleksitas yang ada di organisasi sektor publik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyadi (2008:165) tujuan pengendalian intern akuntansi adalah sebagai berikut: (1) Menjaga kekayaan organisasi; (2) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi; (3) Mendorong efisiensi; (4) Mendorong dipatuhinya kegiatan manajemen. Sehingga dapat kita pahami bahwa pengendalian internal memiliki peran dalam mencapai kualitas laporan keuangan.

Dalam laporan tahunan Dana Pensiun Tahun 2009 hingga tahun 2011, terdapat beberapa temuan yang terkait dengan risiko operasionalumumnya berupa kelemahan manajemen dan pengendalian dana pensiun, diantaranya adalahbelum disusunnya struktur organisasi dan uraian jabatan, belum optimalnya fungsi Standard Operating Procedure (SOP) dana pensiun, belum dimilikinya Disaster


(22)

9

RecoveryPlan (DRP), serta masih lemahnya sistem pengolahan data. Sedangkan, temuan yang terkait dengan risiko pengelolaan kekayaan umumnya berupa kurangnya prinsip kehati-hatian dalam kegiatan investasi dana pensiun, kegiatan investasi yang belum dilengkapi dengan kajian yang memadai, belum dimilikinya pedoman manajemen risiko pengeloaan kekayaan, serta kinerja anak perusahaan dana pensiun yang kurang baik. Hal ini menghasilkan penilaian bahwa tingkat resiko yang dimiliki oleh Lembaga Dana Pensiun terdapat pada peringkat sedang, artinya secara umum Lembaga Dana Pensiun sehat, tetapi terdapat beberapa isu yang berpotensi mengurangi kemampuan Dana Pensiun untuk memenuhi kewajibannya.

Penelitian mengenai kualitas laporan keuangan ini, telah banyak dilakukan seperti penelitian yang dilakukan oleh Desi Indriasari dan Ertambang Nahartyo (2008) mengenai Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Palembang dan Kabupaten Ogan Hilir, menghasilkan pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa pengendalian intern akuntansi berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan kapasitas tidak berpengaruh.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Iman Abdurachman (2009) mengenai Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah (Survey pada Organisasi Perangkat


(23)

10

Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 32,9% antara Kompetensi Aparatur terhadap Kualitas Laporan Keuangan Organisasi Pemerintah Daerah.

Adapun menurut Muhamad Nuryanto and Nunuy Nur Afiah (2010) dalam penelitiannya The Impact of Internal Control, Information Technology Utilization and the Competence of the Employees on Financial Statement Quality Secara parsial, kompetensi SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 26,50%, dan pengendalian internal sebesar 25,96% serta teknologi informasi sebesar 13,15%.

Adapun alasan penulis melakukan penelitian pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung karena belum ada yang melakukan penelitian pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung. Selain itu, Kota Bandung merupakan Kota yang sedang berkembang sehingga banyak berdiri perusahaan - perusahaan yang tentunya memiliki jumlah pekerja yang semakin bertambah setiap tahunnya. Sebagai peserta maupun masyarakat sangat membutuhkan informasi mengenai kualitas dari laporan keuangan pengelola dana pensiun. Sehingga penulis pun tertarik untuk mengetahui hal tersebut dengan melakukan survey di Kota Bandung.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik pula untuk melakukan penelitian pada Lembaga Dana Pensiun mengenai “Pengaruh Kompetensi

Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”.


(24)

11

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah berdasarkan fenomena yang ada maka pada penelitian penulis ini dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengaruh Kompetensi SDM Pengelola Keuangan terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung?

2. Bagaimana Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh Kompetensi SDM Pengelola Keuangan dan Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010:52) yaitu “Rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian”. Tujuan dalam penelitian berfungsi untuk menentukan arah pencapaian suatu


(25)

12

permasalahan dalam penelitian. Tujuan penelitian penulis adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh Kompetensi SDM Pengelola Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung 2. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

Setiap hasil penelitian yang dilakukan memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis, serta bagi penelitian selanjutnya. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis karena dapat memberikan pemahaman mengenai Kompetensi SDM Pengelola Keuangan dan Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan ilmu bagi Akuntansi khususnya pada Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Sektor Publik.

2. Kegunaan Praktis


(26)

13

pengendalian Internal sehingga dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan dan dalam pelaksanaannya terdapat peningkatan mutu untuk terus memberikan kinerja yang baik dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. 3. Kegunaan bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan sumbangan informasi bagi peneliti selanjutnya khususnya dan masyarakat pada umumnya serta dapat dijadikan pembanding bagi penelitian selanjutnya.


(27)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu “Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu).” Objek dalam penelitian ini adalah Kompetensi SDM, Pengendalian Internal, dan Kualitas Laporan Keuangan.

Penelitian ini dilaksanakan pada Lembaga Dana Pensiun yang ada di kota Bandung berdasarkan permasalahan yang terjadi pada kondisi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh Lembaga Dana Pensiun.

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2010:90) desain penelitian adalah “rencana atau rancangan sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Dapat dikatakan bahwa desain penelitian diperlukan untuk melakukan penelitian mulai dari tahap awal berupa merumuskan masalah hingga sampai pada tahap pelaporan hasil penelitian.”

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode penelitian asosiatif dimana penulis akan mencoba untuk menjawab pengaruh antar variabel


(28)

45

Mailani Fadilah, 2013

yang ada. “Penelitian asosiatif adalah penelitian yang digunakan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih” (Sugiyono, 2010:55).

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2010:59), “variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kompetensi SDM Pengelola Keuangan (X1) dan Pengendalian Internal (X2).

Adapun menurut Sugiyono (2010:59), “variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen.” Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Kualitas Laporan Keuangan.

Jonathan Sarwono (2006:67) mengatakan bahwa:

Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Tanpa operasional variabel, peneliti akan mengalami kesulitan dalam menentukan pengukuran hubungan antar variabel yang masih bersifat konseptual.

Untuk memudahkan penulis dalam meneliti setiap variabel yang ada, berikut disajikan operasionalisasi variabel pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala Item

Variabel Independen:

Kompetensi SDM (X1)

(IES 2,3, dan 4

1. Pengetahuan 1. Pengetahuan mengenai akuntansi, keuangan, dan pengetahuan yang terkait lainnya

1,2

2. Pengetahuan mengenai kegiatan organisasi dan


(29)

46

dalam IFAC) bisnis Interval

3. Pengetahuan dan kompetensi di bidang teknologi informasi

5,6

2. Keahlian 1. Keahlian intelektual 7,8 2. Keahlian teknis dan

fungsional

9,10

3. Keahlian Personal 11,12 4. Keahlian komunikasi dan

Intrapersonal

13,14

5. Keahlian berorganisasi dan manajemen bisnis

15,16

3. Sikap 1. Berkomitmen pada kepentingan publik dan sensitivitas terhadap tanggung jawab sosial

17,18

2. Berkomitmen pada pengembangan

berkelanjutan dan belajar seumur hidup

19,20

3. Berkomitmen pada kepercayaan,

tanggungjawab, ketepatan waktu, respek dan kehormatan

21,22

4. Komitmen pada hukum dan regulasi

23,24

Variabel

Pengendalian Intern (X2)

(Arens et al, 2008)

1. Lingkungan pengendalian

1. Integritas dan nilai-nilai etis

Interval 1,2

2. Komitmen pada kompetensi

3,4

3. Partisipasi Dewan Komisaris atau Komite Audit

5,6

4. Filosofi dan gaya operasi manajemen

7,8

5. Struktur organisasi 9,10 6. Kebijakan dan praktik

sumber daya manusia

11,12

2. Penilaian resiko

1. Mengidentifikasi faktor -faktor yang mempengaruhi resiko

13,14

2. Menilai signifikansi resiko dan kemungkinan terjadinya

15,16

3. Menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengelola resiko

17,18

3. Aktivitas Pengendalian

1. Pemisahan tugas yang memadai

19,20


(30)

47

Mailani Fadilah, 2013

transaksi dan aktivitas 3. Dokumen dan catatan yang

memadai

23,24

4. Pengendalian fisik atas aset dan catatan

25,26

5. Pemeriksaan independen atas kinerja

27,28

1.Informasi dan Komunikasi

1. Keterjadian 29,30

2. Kelengkapan 31,32

3. Keakuratan 33,34

4. Posting dan pengikhtisaran 35,36

5. Klasifikasi 37,38

6. Penetapan waktu 39,40 5.Pemantauan

1. Pemantauan berkelanjutan 41,42 2. Evaluasi terpisah 43,44 3. Tindak lanjut rekomendasi

hasil audit

45,46

Variabel Dependen: Kualitas Laporan Keuangan (Y) (Indra Bastian:2006)

1. Relevan

Interval

1,2

2. Andal 3,4

3. Dapat dibandingkan 5,6 4. Dapat dipahami 7,8 Sumber: Data Diolah

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.3.1 Populasi Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2010:115) adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan definisi di atas, peneliti menjadikan seluruh Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung yaitu sebanyak 11 Lembaga Dana Pensiun sebagai populasi dalam penelitian ini. Berikut daftar Lembaga Dana Pensiun yang ada di Kota Bandung:


(31)

48

Tabel 3.2

Daftar Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung

No Nama Lembaga

1 Dana Pensiun UNISBA 2 Dana Pensiun Telkom 3 Dana Pensiun INTI

4 Dana Pensiun LEN Industri 5 Dana Pensiun IPTN

6 Dana Pensiun RSUD Al-Ihsan 7 Dana Pensiun Pos Indonesia 8 Dana Pensiun Karyawan Pindad 9 Dana Pensiun Kresna

10 Dana Pensiun Bank BJB

11 Dana Pensiun Pegawai Indah Karya

Sumber: Laporan Biro Dana Pensiun 2011 3.2.3.2 Sampel Penelitian

Definisi sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik sensus. Menurut Suharsimi Arikunto

(2010:174) menyatakan bahwa, “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel jenuh. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Lembaga Dana Pensiun yang berjumlah 11.


(32)

49

Mailani Fadilah, 2013

Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan responden yang dituju adalah pihak-pihak yang dapat memberikan informasi yang sesungguhnya dan memiliki keterkaitan dengan bidang pekerjaannya. Responden untuk Kompetensi SDM Pengelola Keuangan, Pengendalian Internal dan Kualitas Laporan Keuangan yaitu Pengawas yang ada pada Lembaga Dana Pensiun yang merupakan pihak yang mengetahui bagaimana Kompetensi SDM Pengelola Keuangan, Pengendalian Internal, dan Kualitas Laporan Keuangan bernilai baik ataupun sebaliknya.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data 3.2.4.1 Sumber Data

Penulis menggunakan data primer pada penelitian ini. Husein Umar (2003:60) menyatakan bahwa:

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseporangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir. Data ini semua merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden untuk diisi secara langsung.

3.2.4.2 Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2010:146).


(33)

50

Instrumen penelitian ini adalah berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden serta menggunakan numerical scale. Data yang telah diperoleh dari hasil pengisian kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan cara menghitung skor dari setiap pernyataan sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.

Adapun skor penilaian setiap item pertanyaan dengan skala numerical

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3 Nilai Jawaban

Jawaban Pertanyaan

Positif Tertinggi 5

Positif Tinggi 4

Positif Sedang 3

Positif Rendah 2

Positif Terendah 1

3.2.5 Teknis Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

Teknis analisis data dalam penelitian penulis ini menggunakan Partial Least Square (PLS). Menurut Wold (1985) dalam Hengky dan Ghozali (2012:6) mendefinisikan bahwa Partial Least Square merupakan metoda analisis yang

powerfull dan sering disebut juga sebagai soft modelling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS (Ordinary Least Squares) regresi, seperti data harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem multikolinieritas antar variabel eksogen. Pada dasarnya Wold mengembangkan


(34)

51

Mailani Fadilah, 2013

PLS untuk menguji teori yang lemah dan data yag lemah seperti jumlah sampel yang kecil atau adanya masalah normalitas data (Wold, 1982).

Hengky dan Ghozali (2012:8) menjelaskan bahwa analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model) atau sering disebut outer model dan model struktural (structural model) atau sering disebut inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed variabel mempresentasikan variabel laten untuk diukur. Sedangkan model struktural menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk.

3.2.5.1 Pengujian Model Pengukuran

Menurut (Chin, 1998) dalam Hengky dan Ghozali (2012: 77), evaluasi model pengukuran atau outer model dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas model. Outer model yang digunakan dalam penelitian penulis ini menggunakan Outer model dengan indikator refleksif yang dievaluasi melalui validitas convergent dan discriminant dari indikator pembentuk konstruk laten dan composite reliability serta cronbach alpha untuk blok indikatornya.

Validitas convergent berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variabel) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Uji validitas convergent indikator refleksif dengan program SmartPLS 2.0 M3 dapat dilihat dari loading factor untuk tiap indikator konstruk. Rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent yaitu nilai loading factor


(35)

52

factor antara 0,6 – 0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extracted (AVE) harus lebih besar dari 0,5. (Chin, 1998) dalam Hengky dan Ghozali (2012:78).

Validitas discriminant berhubungan dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variabel) konstruk yang berbeda seharusnya tidak berkorelasi tinggi. Cara untuk menguji validitas discriminant dengan indikator refleksif yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk setiap variabel harus > 0,70 atau dengan cara membandingkan akar kuadrat dari AVE untuk setiap konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dalam model. Validitas discriminant yang baik ditunjukkan dari akar kuadrat AVE untuk tiap konstruk lebih besar dari korelasi antar konstruk dalam model (Fornell dan Larcker 1981) dalam Hengky dan Ghozali (2012:78).

Berikut rumus menghitung AVE:

∑ ∑

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 79) Dimana :

i = factor loading

F = factor variance

ii = error variance

Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk menguji reliabilitas suatu konstruk. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM


(36)

53

Mailani Fadilah, 2013

dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas suatu konstruk dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability sering disebut Dillon-Goldstein’s.

Namun demikian penggunaan Cronbach’s Alpha untuk menguji reliabilitas konstruk akan memberikan nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus lebih besar dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan untutk explanatory nilai 0,6 – 0,7

masih dapat diterima.

Composite reliability dapa dihitung dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Werts, Linn dan Joreskog (1974) untuk mengukur internal consistency sebagai berikut:

∑ ∑

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 80) Dimana :

i = factor loading

F = factor variance

ii = error variance

Sedangkan untuk menghitung Cronbach’s Alpha dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:


(37)

54

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012:80) Dimana:

Pq = jumlah indikator atau manifest variabel

q = blok indikator

Cronbach alpha lebih cenderung under estimate dalam mengukur reliabilitas, sedangkan composite reliability merupakan closer approximation

dengan asumsi estimasi parameter adalah akurat (Chin 1998,2010b). Jadi AVE dan composite reliability sebagai ukuran internal konsistensi hanya dapat digunakan untuk konstruk dengan indikator refleksif. (Hengky dan Ghozali, 2012:80).

Berikut penulis sajikan model persamaan struktural (outer model) dalam gambar di bawah ini:

ξ1

ξ2

η

1

2

3

1

2 3 4

5

1 2 3


(38)

55

Mailani Fadilah, 2013

Gambar 3.1

Model Persamaan Struktural (Outer Model)

Persamaan untuk outer model reflective dapat ditulis sebagai berikut:

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012:10) Keterangan:

x dan y = manifest variabel atau indikator

ξ = konstruk laten eksogen

η = konstruk laten endogen

x dan y = matriks loading yang menghubungkan variabel laten dengan

indikator

x dan y = Residual kesalahan pengukuran (measurement error)

3.2.5.2 Pengujian Model Struktural Variabel Dependen

Evaluasi model struktural atau inner model ini bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variabel laten. Persamaan untuk inner model recursive (model yang mempunyai satu arah kausalitas dapat ditulis sebagai berikut:

∑ ∑

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012:11) Keterangan:

βji dan jb = Koefisien jalur

Ξ = konstruk laten eksogen


(39)

56

i dan b = range indices

j = innear residul variable

Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya persentase variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R-squares untuk konstruk variabel laten endogen (Hengky dan Ghozali, 2012:77). Perubahan nilai R-squares dapat digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel laten eksogen tertentu terhadap variabel laten endogen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Pengaruh besarnya f 2dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 84) Keterangan:

R2included dan R2excluded = R-Squares dari variabel laten endogen ketika

prediktor variabel laten digunakan atau dikeluarkan dalam persamaan struktural

f 2 =

= =

0,02 (pengaruh kecil) 0,15 (pengaruh menengah) 0,35 (pengaruh besar)

Sumber: Cohen (1988) dan Chin (1008,2010b)

Disamping melihat besarnya nilai R-Squares, evaluasi model PLS dapat juga dilakukan dengan Q2 predictive relevance atau sering disebut predictive sample reuse yang dikembangkan oleh Stone (1974) dan Geisser (1975). Pendekatan ini diadaptasi PLS dengan menggunakan prosedur blindfolding


(40)

57

Mailani Fadilah, 2013

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 84) Keterangan:

D = omission distance

E = the sum of squares of prediction error

O = the sum of squares errors using the mean of production

Nilai Q2 > 0menunjukkan bahwa model mempunyai predictive relevance, sedangkan nilai Q2 < 0 menunjukkan bahwa model kurang memiliki predictive relevance. Dalam kaitannya dengan f 2, perubahan Q2 memberikan dampak relatif terhadap model struktural yang dapat diukur dengan:

Sumber: Hengky dan Ghozali (2012: 84) Keterangan:

q2 = 0,02 (model lemah) = 0,15 (model moderate) = 0,35 (model kuat)

Berikut penulis gambarkan, inner model pada penelitian penulis dengan dua variabel independen dan satu variabel dependen.

Gambar 3.2


(41)

58

Keterangan gambar:

ξ1 = Konstruk laten eksogen (Kompetensi SDM Pengelola Keuangan)

ξ2 = Konstruk laten eksogen (Pengendalian Internal)

ξ3 = Konstruk laten eksogen (Kualitas Laporan Keuangan)

β13 = Koefisien Jalur ξ1 ke ξ3

β23 = Koefisien Jalur ξ2 ke ξ3

3.2.5.3 Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis melalui uji t ini dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima ataupun ditolak. Uji t dilakukan menggunakan software SmartPLS 2.0 M3, dengan syarat nilai t-hitung > 1,96 maka hipotesis alternatif diterima. Adapun kaidah pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika thitung < ttabel, maka Ho1 diterima, artinya Kompetensi SDM Pengelola

Keuangan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, artinya Kompetensi SDM Pengelola

Keuangan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

ξ1

ξ2

β13


(42)

59

Mailani Fadilah, 2013

2. Jika thitung < ttabel, maka Ho2 diterima, artinya Pengendalian Internal tidak

berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Jika thitung > ttabel, maka Ho2 ditolak, artinya Pengendalian Internal


(43)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh kompetensi SDM pengelola keuangan dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang ada pada Lembaga Dana Pensiun dapat meningkatkan Laporan Keuangan yang berkualitas.

2. Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian internal dapat meningkatkan kualitas Laporan Keuangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka penulis memiliki beberapa saran yang berhubungan dengan pengaruh kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan dan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan, diantaranya:


(44)

89

1. Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan pada Lembaga Dana Pensiun memiliki hasil penelitian yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini menggambarkan bahwa kompetensi yang ada pada Lembaga Dana Pensiun dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan. Agar hal ini dapat dipertahankan, maka pemantauan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan harus dilakukan secara rutin dan dievaluasi sebagaimana mestinya sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian serupa dapat melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas wilayah penelitian tidak hanya pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung saja. Selain itu peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen agar penelitian dapat menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan seperti teknologi informasi dan kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya diteliti pada kompetensinya saja.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., et al. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Alih Bahasa: Herman Wibowo. Editor: Wibi Hardani, dan Suryadi Saat Arif Muh Ujiyantho, B.A. Pramuka. (2007). Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 26-28 Juli.

Asep Sudrajat. (2009). Pengaruh Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota Wilayah IV Propinsi Jawa Barat. Bandung: Magister Akuntansi Universitas Padjadjaran

Bapepam. (2007). Manual Laporan Keuangan. [Online]. Tersedia:. http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/others_dp/update_aplikasi/Manu al%20Laporan%20Keuangan.pdf [20 Maret 2013]

Bapepam-LK. (2012). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Bapepam-LK 2011. [Online]. Tersedia:

http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/20 12/pdf/LAKIP-2011-Bapepam-LK.pdf [20 Maret 2013]

Biro Dana Pensiun. (2007). Laporan Tahunan Dana Pensiun Tahun 2004-2005. Tersedia: bapepam.go.id

Biro Dana Pensiun. (2007). Laporan Tahunan Dana Pensiun Tahun 2006. Tersedia: bapepam.go.id

Biro Dana Pensiun. (2011). Laporan Tahunan Biro Dana Pensiun 2010. [Online]. Tersedia:

http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/publikasi_dp/annual_report_dp/ Laptah2010/annual_report_dana_pensiun_2010_ind.pdf [22 Maret 2013] Celviana Winidyaningrum, Rahmawati. (2008). Pengaruh Sumber Daya Manusia

Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris Di Pemda SUBOSUKAWONOSRATEN). Purwokerto: SNA XIII


(46)

COSO. (2008). Guidance on Monitoring Internal Control System Introduction. Newyork: COSO

Dana Pensiun UNISBA. (2010). Warta Dapen: Meretas Jalan, Menggapai Target Pertumbuhan Dapen yang Signifikan. [Online]. Tersedia: dapenunisba.blogspot.com [18 Maret 2013]

Desi Indriasari dan Ertambang Nahartiyo. (2008). Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir). Journal.

Dita Arfianti. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Perangkat Kerja Daerah di Kabupaten Batang). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Dipublikasikan

Duwi Priyatno. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Faristina Rosalin, Warsito Kawedar. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum (Studi pada BLU di Kota Semarang).Jurnal. Dipublikasikan.

Hasan Alwi. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hengky Latan, Imam Ghozali. (2012). Partial Least Squares Konsep, Teknik dan

Aplikasi SmartPLS 2.0 M3 untuk Penelitian Empiris.Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hery. (2012). Mengenal & Memahami Laporan Keuangan. Bandung: Caps Husein Umar. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia Ihyaul Ulum. (2009). Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.


(47)

Imam Ghozali, Anis Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Iman Abdurahman. (2009). Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Kualitas Laporan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah. Skripsi Fakultas EkonomiUniversitas Padjajaran. Tidak dipublikasikan.

Indra Bastian. (2006). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga

Indra Bastian. (2007). Audit Sektor Publikedisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Irfan Fahmi. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV Alfabeta.

Irvin Avriano, dkk. (2010). Pembahasan Dirgantara Indonesia temui Jalan Buntu.[Online]. Tersedia: blogdetik.com. [18 Mei 2013]

Jerry Agung Dwi Prabowo. (2011). Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Kualitas Laporan Keuangan Kabupaten Bandung. Skripsi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Dipublikasikan

Jonathan Sarwono. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses Dalam Menulis Ilmiah. Yogyakarta: Andi

K.H. Spencer Pickett. (2010). The Internal Auditing Handbook third edition. Willey: United Kingdom

Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-2345/LK/2003

Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana Pensiun

Kieso, Donald E., et. Al. (2007). Accounting Principles. United States: John Wiley & Sons (Asia)

Purba, Marisi P. (2010). International Financial Reporting Standards.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Messier, Glover & Prawit. (2005). Auditing & assurance services a systematic approach. Edisi ke-4. Jakarta: Salemba Empat

Michelson, S.E, J.J., Wagner dan C.W., Wotton. (1995). A Market Based Analysis of Income Smoothing. Journal of Business Finance and Accounting,


(48)

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.

Muhamad Nuryanto, Nunuy Nur Afiah._____. “The Impact of Internal Control, Information technology Utilization and the Competence of the Employees

on Financial Statement on Financial Statement Quality”.______._____

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Noor Fuad, Gofur Ahmad. (2009). Integrated Human Resource Development.

Jakarta: PT Grasindo.

Parulian Hutapea, Nurianna Thoha. (2008). Kompetensi Plus. Jakarta: Gramedia Santiadji Mustafa, Sutrisno dan Rosidi.(2010). Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan pada SKPD Pemerintah Kota Kendari. Universitas Haluoleo Kendari dan Univeritas Brawijaya Malang.

Seno Dwiyusufadi. (2013). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung.

Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Dipublikasikan. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.

Tjutju Yuniarsih, Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Undang - Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun


(49)

Zawahhir Siddique. (2007). “The Influence of Strategic Human Resource

Management on Emotional Competence”. Dalam International Review of

Business Research Papers. Vol. 3/No. 4 October 2007, pp 294 - 305. Tersedia: http://www.bizresearchpapers.com/Siddique.pdf . [2 Desember 2012]


(1)

89

1. Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel kompetensi sumber daya manusia pengelola keuangan pada Lembaga Dana Pensiun memiliki hasil penelitian yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini menggambarkan bahwa kompetensi yang ada pada Lembaga Dana Pensiun dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan yang dihasilkan. Agar hal ini dapat dipertahankan, maka pemantauan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan harus dilakukan secara rutin dan dievaluasi sebagaimana mestinya sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian serupa dapat melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas wilayah penelitian tidak hanya pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Bandung saja. Selain itu peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen agar penelitian dapat menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan seperti teknologi informasi dan kualitas sumber daya manusia yang tidak hanya diteliti pada kompetensinya saja.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., et al. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Jakarta: Erlangga. Alih Bahasa: Herman Wibowo. Editor: Wibi Hardani, dan Suryadi Saat Arif Muh Ujiyantho, B.A. Pramuka. (2007). Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi

X, Makasar, 26-28 Juli.

Asep Sudrajat. (2009). Pengaruh Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota Wilayah IV Propinsi

Jawa Barat. Bandung: Magister Akuntansi Universitas Padjadjaran

Bapepam. (2007). Manual Laporan Keuangan. [Online]. Tersedia:. http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/others_dp/update_aplikasi/Manu al%20Laporan%20Keuangan.pdf [20 Maret 2013]

Bapepam-LK. (2012). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Bapepam-LK 2011. [Online]. Tersedia:

http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/publikasi_pm/siaran_pers_pm/20 12/pdf/LAKIP-2011-Bapepam-LK.pdf [20 Maret 2013]

Biro Dana Pensiun. (2007). Laporan Tahunan Dana Pensiun Tahun 2004-2005. Tersedia: bapepam.go.id

Biro Dana Pensiun. (2007). Laporan Tahunan Dana Pensiun Tahun 2006. Tersedia: bapepam.go.id

Biro Dana Pensiun. (2011). Laporan Tahunan Biro Dana Pensiun 2010. [Online]. Tersedia:

http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/publikasi_dp/annual_report_dp/ Laptah2010/annual_report_dana_pensiun_2010_ind.pdf [22 Maret 2013] Celviana Winidyaningrum, Rahmawati. (2008). Pengaruh Sumber Daya Manusia

Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan Dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Akuntansi (Studi Empiris Di


(3)

COSO. (2008). Guidance on Monitoring Internal Control System Introduction. Newyork: COSO

Dana Pensiun UNISBA. (2010). Warta Dapen: Meretas Jalan, Menggapai Target

Pertumbuhan Dapen yang Signifikan. [Online]. Tersedia:

dapenunisba.blogspot.com [18 Maret 2013]

Desi Indriasari dan Ertambang Nahartiyo. (2008). Pengaruh Kapasitas

Sumberdaya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan

Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang

dan Kabupaten Ogan Ilir). Journal.

Dita Arfianti. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Satuan Perangkat

Kerja Daerah di Kabupaten Batang). Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro. Dipublikasikan

Duwi Priyatno. (2010). Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data

Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Faristina Rosalin, Warsito Kawedar. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keandalan dan Timeliness Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum

(Studi pada BLU di Kota Semarang).Jurnal. Dipublikasikan.

Hasan Alwi. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Hengky Latan, Imam Ghozali. (2012). Partial Least Squares Konsep, Teknik dan

Aplikasi SmartPLS 2.0 M3 untuk Penelitian Empiris.Badan Penerbit

Universitas Diponegoro: Semarang.

Hery. (2012). Mengenal & Memahami Laporan Keuangan. Bandung: Caps Husein Umar. (2003). Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Ghalia Indonesia Ihyaul Ulum. (2009). Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.


(4)

Imam Ghozali, Anis Chariri. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Iman Abdurahman. (2009). Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Organisasi Perangkat Daerah. Skripsi Fakultas

EkonomiUniversitas Padjajaran. Tidak dipublikasikan.

Indra Bastian. (2006). Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga

Indra Bastian. (2007). Audit Sektor Publikedisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Irfan Fahmi. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV Alfabeta.

Irvin Avriano, dkk. (2010). Pembahasan Dirgantara Indonesia temui Jalan

Buntu.[Online]. Tersedia: blogdetik.com. [18 Mei 2013]

Jerry Agung Dwi Prabowo. (2011). Pengaruh Kompetensi Aparatur terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Kabupaten Bandung. Skripsi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. Dipublikasikan

Jonathan Sarwono. (2010). Pintar Menulis Karya Ilmiah – Kunci Sukses Dalam

Menulis Ilmiah. Yogyakarta: Andi

K.H. Spencer Pickett. (2010). The Internal Auditing Handbook third edition. Willey: United Kingdom

Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor : KEP-2345/LK/2003 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana Pensiun

Kieso, Donald E., et. Al. (2007). Accounting Principles. United States: John Wiley & Sons (Asia)

Purba, Marisi P. (2010). International Financial Reporting Standards. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Messier, Glover & Prawit. (2005). Auditing & assurance services a systematic

approach. Edisi ke-4. Jakarta: Salemba Empat

Michelson, S.E, J.J., Wagner dan C.W., Wotton. (1995). A Market Based Analysis

of Income Smoothing. Journal of Business Finance and Accounting,


(5)

Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Surabaya: Ghalia Indonesia.

Muhamad Nuryanto, Nunuy Nur Afiah._____. “The Impact of Internal Control, Information technology Utilization and the Competence of the Employees on Financial Statement on Financial Statement Quality”.______._____ Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Noor Fuad, Gofur Ahmad. (2009). Integrated Human Resource Development. Jakarta: PT Grasindo.

Parulian Hutapea, Nurianna Thoha. (2008). Kompetensi Plus. Jakarta: Gramedia Santiadji Mustafa, Sutrisno dan Rosidi.(2010). Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan

Keuangan pada SKPD Pemerintah Kota Kendari. Universitas Haluoleo

Kendari dan Univeritas Brawijaya Malang.

Seno Dwiyusufadi. (2013). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Dipublikasikan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.

Tjutju Yuniarsih, Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.

Uma Sekaran. (2011). Metode Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Undang - Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun


(6)

Zawahhir Siddique. (2007). “The Influence of Strategic Human Resource Management on Emotional Competence”. Dalam International Review of

Business Research Papers. Vol. 3/No. 4 October 2007, pp 294 - 305.

Tersedia: http://www.bizresearchpapers.com/Siddique.pdf . [2 Desember 2012]


Dokumen yang terkait

Pengaruh Keandalan Laporan Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Pengendalian Internal terhadap Audit Expectation Gap di Pemerintah Kota Binjai

2 30 79

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN PENERAPAN Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah(Stud

0 3 16

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (St

1 3 16

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

0 5 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern, dan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Dinas

0 2 18

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerinta

0 6 13

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN: Survey Pada SKPD Kota Bandung.

0 3 35

Pengaruh Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 45 dan Kualitas Sumber Daya Manusia Pengelola Keuangan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

1 4 61

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG.

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

0 4 11